A. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning, peserta didik
diharapkan mampu memahami dan mendeskripsikan struktur organisasi bengkel otomotif dengan
menunjukkan rasa ingin tahu, mandiri, berakhlak mulia, responsif (berpikir kritis), serta mampu
berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik selama proses pembelajaran.
pada masalah perhatian pada materi yang akan dipelajari dengan cara
mengamati lembar kerja, foto/video, materi untuk dapat
dikembangkan dari media interaktif yang berhubungan dengan
struktur organisasi bengkel otomotif
Mengorganisasi peserta Guru menfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah
didik yang disajikan yaitu mengidentifikasi apa yang diketahui, apa
yang mereka perlu diketahui, dan apa yang perlu dilakukan
untuk menyelesaikan masalah terkait struktur organisasi
bengkel otomotif.
Membimbing penyelidikan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
individu/kelompok menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui kegiaan
diskusi dan salin tukar informasi terkait struktur organisasi
bengkel otomotif
Mengembangkan dan Menyampaikan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
menyajikan hasil karya tentang struktur organisasi bengkel otomotif
Menganalisis dan Peserta didik menganalisa dan menyimpulkan masukan,
mengevaluasi proses tanggapan, dan koreksi dari guru terkait pembelajaran yang
pemecahan masalah telah dilakukan tentang struktur organisasi bengkel otomotif
3. Kegiatan Penutup
a. Peserta didik membuat kesimpulan dengan bimbingan guru
b. Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan
c. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama dengan baik
dalam kelompok
d. Guru memberikan evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa
e. Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.
D. Penilaian
a. Sikap : Pengamatan langsung ke siswa (Hanya dilakukan pada pelajaran Agama dan PKN)
b. Pengetahuan : Tes tertulis (Terlampir)
c. Keterampilan : Tes Praktek / Tes lisan (Terlampir)
RPP PENGELOLAAN BENGKEL SEPEDA MOTOR
GURU : DINO AGUNG RENDRA PUTRA,S.Pd
LAMPIRAN
TES TERTULIS
OBYEKTIF
1. Organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja atau buruh untuk meningkatkan
kesejahteraan pekerja dan keluarganya disebut….
A. Organisasi bengkel
B. Badan pekerja
C. Serikat pekerja
D. Koperasi buruh
E. Unit pelaksana pekerja.
2. Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 2003, perlindungan pekerja ditujukan kepada ...
A. Serikat pekerja
B. Wanita tua
C. Korban mesin produksi
D. Penyandang cacat
E. Buruh yang sakit
3. Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja dengan pengusaha dengan memuat syarat-syarat
kerja, hak dan kewajiban para pihak. Pernyataan tentang perjanjian kerja tersebut terdapat dalam ...
A. Pasal 1 ayat 13 UU No.13 Th.2003
B. Pasal 1 ayat 14 UU No.13 Th.2003
C. Pasal 1 ayat 15 UU No.13 Th.2003
RPP PENGELOLAAN BENGKEL SEPEDA MOTOR
GURU : DINO AGUNG RENDRA PUTRA,S.Pd
SUBYEKTIF
No Soal Kunci jawaban Skor
Memimpin berlangsungnya perusahaan atau
bengkel yang dipimpinnya. Pimpinan yang baik
hendaknya selalu mengecek anak buah yang
1 Jelaskan tugas pokok dari Kepala dipimpin. Cara antara lain dengan berdoa bersama 10
Bengkel (Direktur) atau upacar sebelum melakukan kerja, memberi
contoh kedisiplinan, berbuat ramah kepada siapa
saja termasuk konsumen, serta tidak segan untuk
melakukan perawatan di bengkel.
Susunan kelompok kerja / unit kerja yang terdiri
2 Deskripsikan pengertian struktur dari 2 orang atau lebih dengan memiliki tugas dan 20
organisasi bengkel tanggung jawab sesuai dengan posisi atau jabatan
untuk mencapai tujuan /visi misi perusahaan.
Menghilangkan kegiatan yang tidak perlu,
menghilangkan ketidakpastian peletakan barang
dan mengurangi resiko kehilangan atau kesalahan
pengambilan. Langkah-langkah menuju
konsep seiton adalah pengelompokan barang,
3 Deskripsikan tujuan dari konsep seiton persiapan tempat, pemberian tanda batas antar 20
tempat, pemberian tanda pengenal atau identifikasi
barang dan denah penempatan barang. Faktor
terpenting dalam penerapan seiton adalah
bagaimana merancang sebuah sistem yang nantinya
dapat dimengerti oleh setiap orang dengan mudah
dan jelas.
Jelaskan tugas dari seorang mekanik Melakukan servis pada sepeda motor yang datang
4 dan masuk pada antrean. Servis maupun perawatan 20
yang dilakukan dari ringan, sedang, maupun berat
semua harus dilakukan dengan bertanggung jawab.
Memelihara keadaan area kerja yang bersih dan
rapi dengan mengikuti disiplin 3S yang telah
5 Apa yang dimaksud seiketsu dilaksanakan. Perawatan yang dimaksudkan disini 30
adalah menjaga konsistensi pelaksanaan disiplin 3S
(seiri, seiton, seiso) agar tetap dapat berjalan
dengan baik.
Total 100
RPP PENGELOLAAN BENGKEL SEPEDA MOTOR
GURU : DINO AGUNG RENDRA PUTRA,S.Pd
Pedoman Penskoran :
OBYEKTIF
∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai =( ∑𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥 x 100)
SUBYEKTIF
∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai =( ∑𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥 x 100)
SOAL REMIDIAL
No Soal Kunci jawaban Skor
Memimpin berlangsungnya perusahaan atau bengkel
yang dipimpinnya. Pimpinan yang baik hendaknya
selalu mengecek anak buah yang dipimpin. Cara antara
Jelaskan tugas pokok dari lain dengan berdoa bersama atau upacar sebelum
1 Kepala Bengkel (Direktur) melakukan kerja, memberi contoh kedisiplinan, 20
berbuat ramah kepada siapa saja termasuk konsumen,
serta tidak segan untuk melakukan perawatan di
bengkel.
PENGAYAAN
Skor
No. Aspek Penilaian Keterangan
1 2 3 4
Mendeskripsikan pentingnya struktur organisasi bengkel
1
otomotif
Menguraikan Program 5S yang diperkenalkan di Jepang
sebagai suatu gerakan kebulatan tekad untuk mengadakan
2 pemilahan (seiri), penataan (seiton), pembersihan (seiso),
penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu), dan penyadaran
diri akan kebiasaan yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan dengan baik (shitsuke).
Petunjuk Penyekoran :
Baik Sekali : Apabila memperoleh skor 4
Baik : Apabila memperoleh skor 3
Cukup : Apabila memperoleh skor 2
Kurang : Apabila memperoleh skor 1
RUBRIK PENILAIAN
No Aspek Skor/Keterangan
1 : Kurang
1. Mendeskripsikan pentingnya struktur organisasi bengkel otomotif 2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik sekali
Menguraikan Program 5S yang diperkenalkan di Jepang sebagai suatu 1 : Kurang
gerakan kebulatan tekad untuk mengadakan pemilahan (seiri), penataan 2 : Cukup
2. (seiton), pembersihan (seiso), penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu), 3 : Baik
dan penyadaran diri akan kebiasaan yang diperlukan untuk melaksanakan 4 : Baik sekali
pekerjaan dengan baik (shitsuke).