Anda di halaman 1dari 56

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

BILANGAN KROMATIK
GRAF HASIL AMALGAMASI
DUA BUAH GRAF TERHUBUNG
CHROMATIC NUMBER OF AMALGAMATION OF
TWO CONNECTED GRAPHS

Ridwan Ardiyansah
(1209 100 057)

Pembimbing: Dr. Darmaji, S.Si, MT.


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya

2013
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Abstrak
Sebuah graf G(V, E) dikatakan sebagai graf dengan n-coloring jika
G dapat diwarnai dengan n warna dan tidak terdapat
simpul-simpul saling bertetangga yang memiliki warna sama. Lebih
lanjut, bila n menunjukkan jumlah minimum warna yang
digunakan sehingga G tetap dapat diwarnai dan tidak terdapat
simpul bertetangga dengan warna yang sama, maka n diakatakan
sebagai bilangan kromatik dari G yang dinotasikan dengan χ(G).
Dalam tugas Akhir ini dilakukan analisis bilangan kromatik dari
graf hasil amalgamasi dua buah graf terhubung. Operan yang
digunakan dalam operasi amalgamasi ini berupa graf lengkap Km
dengan graf siklus Cn dan dua buah graf kincir Wm k dengan W l .
n

Kata Kunci: amalgamasi, bilangan kromatik, graf kincir, graf


lengkap, graf siklus, operasi graf.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Latar Belakang Masalah

Pada tahun 2009, Alauddin melakukan penelitian mengenai


bilangan kromatik dari graf prisma.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Latar Belakang Masalah

Pada tahun 2009, Alauddin melakukan penelitian mengenai


bilangan kromatik dari graf prisma.

Pada tahun 2010, Gross, dkk melakukan penelitian mengenai


distribusi genus dari graf hasil amalgamasi.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Latar Belakang Masalah

Pada tahun 2009, Alauddin melakukan penelitian mengenai


bilangan kromatik dari graf prisma.

Pada tahun 2010, Gross, dkk melakukan penelitian mengenai


distribusi genus dari graf hasil amalgamasi.

Penelitian untuk mendapatkan bilangan kromatik dari graf hasil


amalgamasi belum ditemukan.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Latar Belakang Masalah

Pada tahun 2009, Alauddin melakukan penelitian mengenai


bilangan kromatik dari graf prisma.

Pada tahun 2010, Gross, dkk melakukan penelitian mengenai


distribusi genus dari graf hasil amalgamasi.

Penelitian untuk mendapatkan bilangan kromatik dari graf hasil


amalgamasi belum ditemukan.

Analisis bilangan kromatik dari graf hasil amalgamasi dua buah


graf terhubung.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Rumusan Masalah

bagaimana menentukan bilangan kromatik dari graf hasil


amalgamasi Km ∗2 Cn .
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Rumusan Masalah

bagaimana menentukan bilangan kromatik dari graf hasil


amalgamasi Km ∗2 Cn .

bagaimana menentukan bilangan kromatik dari graf hasil


k ∗ Wl.
amalgamasi Wm 2 n
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Batasan Masalah

Untuk graf pertama adalah graf hasil amalgamasi antara graf


lengkap Km dan siklus Cn .
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Batasan Masalah

Untuk graf pertama adalah graf hasil amalgamasi antara graf


lengkap Km dan siklus Cn .

Untuk graf kedua adalah graf hasil amalgamasi antara dua buah
k dan W l .
graf kincir Wm n
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Batasan Masalah

Untuk graf pertama adalah graf hasil amalgamasi antara graf


lengkap Km dan siklus Cn .

Untuk graf kedua adalah graf hasil amalgamasi antara dua buah
k dan W l .
graf kincir Wm n

Simpul-simpul yang menjadi operan adalah dua simpul yang saling


bertetangga.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Tujuan

Mendapatkan bilangan kromatik graf hasil amalgamasi Km ∗2 Cn .


Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Tujuan

Mendapatkan bilangan kromatik graf hasil amalgamasi Km ∗2 Cn .

k ∗ Wl.
Mendapatkan bilangan kromatik graf hasil amalgamasi Wm 2 n
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Manfaat

Sebagai bahan referensi pada penelitian selanjutnya di bidang teori


graf,khususnya yang terkait dengan permasalahan pewarnaan graf.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Manfaat

Sebagai bahan referensi pada penelitian selanjutnya di bidang teori


graf,khususnya yang terkait dengan permasalahan pewarnaan graf.

Sebagai tambahan ilmu dan referensi dari pembahasan


permasalahan pewarnaan graf dan operasi dalam graf.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Pengertian Graf

Definisi
Sebuah graf G adalah himpunan berhingga tak kosong dari objek
yang disebut simpul, bersama himpunan (yang mungkin kosong)
pasangan tak terurut dari simpul yang berbeda pada G yang
disebut sebagai sisi.Himpunan simpul dari G dinotasikan dengan
V (G), sedangkan himpunan sisi dinotasikan dengan E(G).
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Pengertian Graf

Definisi
Banyaknya sisi yang melekat pada simpul disebut derajat simpul.
Derajat dari simpul v ∈ V (G) dinotasikan deg(v).

Definisi
Derajat simpul tertinggi dalam graf G dinotasikan ∆(G).
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Pengertian Graf

Definisi
Jika terdapat dua buah graf G dan H, maka graf H dikatakan
subgraf dari graf G, bila himpunan simpul dan sisi pada graf H
merupakan himpunan bagian dari G. Hubungan antara graf G dan
H ini dinotasikan dengan H ⊆ G.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Pengertian Graf

Definisi
Jika S merupakan himpunan bagian dari V (G), maka S disebut
sebagai independent-set, bila tidak ada pasangan simpul di S yang
merupakan simpul-simpul yang saling bertetangga. Lebih lanjut,
jumlah simpul terbanyak pada independent-set disebut sebagai
independence number dan dinotasikan α(G).
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Beberapa Jenis Graf

Graf Lengkap

Definisi
Sebuah graf K dikatakan lengkap jika setiap simpul dalam K
terhubung dengan setiap simpul selainnya dalam K.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Beberapa Jenis Graf

Graf Siklus

Definisi
Graf siklus merupakan graf teratur yang masing-masing simpulnya
berderajat 2.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Beberapa Jenis Graf

Graf Kincir

Definisi
Graf kincir Wmk adalah graf yang diperoleh dengan mengambil

sebuah simpul pusat yang dihubungkan dengan setiap simpul pada


k buah graf lengkap Km .
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Amalgamasi Graf

Definisi
Amalgamasi simpul dari pasangan simpul graf (G, u) bersama
(H, v) adalah graf yang diperoleh dengan menggabungkan simpul
u dan v menjadi satu simpul
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Pewarnaan Simpul

Definisi
Pewarnaan simpul dari sebuah graf G adalah pemberian warna
pada setiap simpul di G sedemikian hingga tidak terdapat dua
simpul bertetangga yang memiliki warna yang sama.

Definisi
Jika n adalah jumlah warna yang digunakan untuk memberi warna
pada simpul di graf G maka pewarnaan tersebut disebut dengan
n-coloring dari G. Lebih lanjut, bila n merupakan jumlah minimum
sehingga G memiliki n-coloring maka n disebut sebagai bilangan
kromatik dari graf G dan dinotasikan χ(G).
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Pewarnaan Simpul
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Pewarnaan Simpul
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Pewarnaan Simpul

Proposisi (2.1)
Jika G adalah sebuah graf yang memiliki k simpul yang saling
bertetangga maka χ(G) ≥ k.

Proposisi (2.2)
Jika G adalah sebarang graf dengan |V (G)| adalah order dari graf
G dan α(G) adalah independence number, maka

|V (G)|
χ(G) ≥ d e
α(G)

Proposisi (2.3)
Sebuah graf bipartite memiliki χ(G) = 2, kecuali jika G tidak
memiliki sisi.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Pewarnaan Simpul

Teorema (2.1)
Jika H adalah subgraf dari graf G, maka berlaku χ(H) ≤ χ(G).

Akibat (2.4)
Sebuah graf siklus order genap memiliki χ(C2 n) = 2, dengan n
anggota bilangan asli.

Proposisi (2.5)
Sebuah graf siklus order ganjil memiliki χ(C2 n + 1) = 3, dengan n
anggota bilangan asli.

Proposisi (2.6)
Untuk sebuah graf lengkap berorder n, dengan n∈N, maka
χ(Kn ) = n.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Pewarnaan Simpul

Algoritma Welch-Powell

1 Urutkan simpul v1 ,v2 ,. . .,vn pada graf G secara menurun


berdasarkan derajat.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Pewarnaan Simpul

Algoritma Welch-Powell

1 Urutkan simpul v1 ,v2 ,. . .,vn pada graf G secara menurun


berdasarkan derajat.
2 Gunakan warna baru untuk mewarnai simpul pertama dalam
barisan dan simpul yang tidak bertetangga dengan simpul
tersebut.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Pewarnaan Simpul

Algoritma Welch-Powell

1 Urutkan simpul v1 ,v2 ,. . .,vn pada graf G secara menurun


berdasarkan derajat.
2 Gunakan warna baru untuk mewarnai simpul pertama dalam
barisan dan simpul yang tidak bertetangga dengan simpul
tersebut.
3 Hapus simpul yang telah diwarnai dari barisan dan urutkan
kembali simpul-simpul pada graf G secara menurun
berdasarkan derajat.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Pewarnaan Simpul

Algoritma Welch-Powell

1 Urutkan simpul v1 ,v2 ,. . .,vn pada graf G secara menurun


berdasarkan derajat.
2 Gunakan warna baru untuk mewarnai simpul pertama dalam
barisan dan simpul yang tidak bertetangga dengan simpul
tersebut.
3 Hapus simpul yang telah diwarnai dari barisan dan urutkan
kembali simpul-simpul pada graf G secara menurun
berdasarkan derajat.
4 Kembali ke langkah 2) hingga semua simpul telah diwarnai.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Metode Penelitian

Studi literatur
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Metode Penelitian

Studi literatur

Observasi
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Metode Penelitian

Studi literatur

Observasi

Dugaan Awal
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Metode Penelitian

Studi literatur

Observasi

Dugaan Awal

Konstruksi
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Metode Penelitian

Studi literatur

Observasi

Dugaan Awal

Konstruksi

Penentuan Batas Bawah


Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Metode Penelitian

Studi literatur

Observasi

Dugaan Awal

Konstruksi

Penentuan Batas Bawah

Evaluasi
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Metode Penelitian

Studi literatur

Observasi

Dugaan Awal

Konstruksi

Penentuan Batas Bawah

Evaluasi

Penarikan kesimpulan
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf Terhubung

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Km ∗2 Cn

χ(K3 ∗2 C3 ) = 3 χ(K3 ∗2 C4 ) = 3
χ(K3 ∗2 C5 ) = 3 χ(K3 ∗2 C6 ) = 3
χ(K4 ∗2 C3 ) = 4 χ(K4 ∗2 C4 ) = 4
χ(K4 ∗2 C5 ) = 4 χ(K4 ∗2 C6 ) = 4
χ(K5 ∗2 C3 ) = 5 χ(K5 ∗2 C4 ) = 5
χ(K5 ∗2 C5 ) = 5 χ(K5 ∗2 C6 ) = 5
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf Terhubung

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Km ∗2 Cn

Teorema (4.1)
Diberikan sebuah graf lengkap Km dan graf siklus Cn dengan
m, n ≥ 3. Jika Km ∗2 Cn adalah graf hasil amalgamasi dua buah
simpul terhubung dari Km dan Cn , maka bilangan kromatik dari
Km ∗2 Cn adalah m.

Figure: Graf Km ∗2 Cn
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf Terhubung

Bukti : Misalkan graf G adalah graf hasil amalgamasi dua simpul


dari graf Km dan Cn , yaitu G = Km ∗2 Cn . Misalkan order dari
graf lengkap |Km | = m dan graf siklus |Cn | = n. Untuk
menentukan batas atas dilakukakan konstruksi. Akan tetapi,
karena pada graf G terdapat subgraf yang isomorfis dengan graf
siklus Cn , maka terdapat dua perlakuan untuk mewarnai graf
Km ∗2 Cn . Perlakuan pertama adalah untuk |Cn | genap dan kedua
adalah untuk |Cn | ganjil. Untuk perlakuan pertama yaitu untuk
|Cn | genap dilakukan konstruksi sebagai berikut.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf Terhubung

Figure: Pewarnaan graf Km ∗2 Cn dengan —Cn — genap

Adapun untuk langkah kedua yaitu untuk |Cn | ganjil dilakukan


konstruksi sebagai berikut.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf Terhubung

Walaupun pada konstruksi di atas terdapat dua perlakuan, akan


tetapi sebagaimana yang telah ditunjukkan pada dua Gambar
sebelum ini, bahwa pada graf Km ∗2 Cn terdapat subgraf yang
isomorfis dengan graf lengkap Km , sehingga graf Km ∗2 Cn dapat
diwarnai dengan n warna dan tidak terdapat dua simpul saling
bertetangga yang memiliki warna sama. Dengan demikian
diperoleh bahwa graf Km ∗2 Cn merupakan graf dengan m-coloring
yang artinya χ(Km ∗2 Cn ) ≤ m atau dengan kata lain batas atas
dari χ(Km ∗2 Cn ) adalah m. Selanjutnya, karena telah diketahui

bahwa pada graf Km ∗2 Cn terdapat subgraf yang isomorfis dengan


graf lengkap Km sehingga dengan memanfaatkan Teorema 2.1
diperoleh χ(Km ∗2 Cn ) ≥ χ(Km ). Sementara itu diperoleh dari
Proposisi 2.6 bahwa χ(Km ) = m sehingga χ(Km ∗2 Cn ) ≥ m.
Dengan kata lain batas bawah dari χ(Km ∗2 Cn ) adalah m.
Karena batas atas dan batas bawah menunjukkan hasil yang sama
maka χ(Km ∗2 Cn ) = m.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf Terhubung

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Wmk ∗2 Wnl

χ(W22 ∗2 W22 ) = 3 χ(W22 ∗2 W23 ) = 3


χ(W22 ∗2 W24 ) = 3 χ(W22 ∗2 W32 ) = 4
χ(W22 ∗2 W33 ) = 4 χ(W22 ∗2 W33 ) = 4
χ(W22 ∗2 W34 ) = 4 χ(W22 ∗2 W44 ) = 5
χ(W23 ∗2 W23 ) = 3 χ(W23 ∗2 W24 ) = 3
χ(W23 ∗2 W32 ) = 4 χ(W23 ∗2 W23 ) = 4
χ(W23 ∗2 W33 ) = 4 χ(W23 ∗2 W34 ) = 4
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf Terhubung

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Wmk ∗2 Wnl

χ(W23 ∗2 W42 ) = 5 χ(W23 ∗2 W43 ) = 5


χ(W23 ∗2 W44 ) = 5 χ(W32 ∗2 W24 ) = 4
χ(W32 ∗2 W32 ) = 4 χ(W32 ∗2 W33 ) = 4
χ(W32 ∗2 W34 ) = 4 χ(W32 ∗2 W42 ) = 5
χ(W32 ∗2 W43 ) = 5 χ(W32 ∗2 W44 ) = 5
χ(W33 ∗2 W33 ) = 4 χ(W33 ∗2 W34 ) = 4
χ(W33 ∗2 W44 ) = 5 χ(W44 ∗2 W44 ) = 5
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf Terhubung

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Wmk ∗2 Wnl

Teorema (4.2)
Diberikan sebuah graf kincir Wmk dengan k ≥ 2 dan m ≥ 3. Jika

Wm k ∗ W l adalah graf hasil amalgamasi dua buah simpul


2 n
terhubung dari graf kincir Wmk dan W l yang berbeda, maka
n
bilangan kromatik dari Wm k ∗ W l adalah max{χ(W k ), χ(W l )}.
2 n m n
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf Terhubung

Kasus 1 : m > n
k ∗ W l terdapat
Bukti : dalam menentukan bilangan kromatik Wm 2 n
3 kasus yang berlaku.

Kasus 1 : m > n Misalkan m = n + k dengan k adalah bilangan


bulat positif. Untuk menentukan batas atas dilakukakan konstruksi
sebagai berikut,
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf Terhubung

Kasus 1 : m > n
Berdasarkan konstruksi yang telah dilakukan, karena graf
Wmk ∗ W l dapat diwarnai dengan n + k + 1 atau m + 1 warna,
2 n
maka graf Wm k ∗ W l merupakan graf dengan m + 1-coloring yang
2 n
berarti χ(Wm k ∗ W l ) ≤ m + 1. Dengan demikian batas atas dari
2 n
χ(Wm k ∗ W l ) adalah m + 1.
2 n

Selanjutnya, berdasarkan Gambar di atas diketahui bahwa pada


graf Wmk ∗ W l terdapat subgraf yang isomorfis dengan graf
2 n
lengkap Km+1 dan Kn+1 . Sehingga dengan menggunakan
Teorema 2.1 diperoleh χ(Wm k ∗ W l ) ≥ χ(K
2 n m+1 ) atau
k l
χ(Wm ∗2 Wn ) ≥ χ(Kn+1 ). Sementara itu, dari Proposisi 2.6
diperoleh bahwa χ(Km+1 ) = m + 1 dan χ(Kn+1 ) = n + 1. Karena
m > n maka χ(Km ∗2 Cn )χm + 1, ini artinya batas bawah dari
χ(Wm k ∗ W l ) adalah m + 1. Karena batas atas dan batas bawah
2 n
menunjukkan hasil yang sama, maka χ(Wm k ∗ W l ) = m + 1.
2 n
Lebih lanjut, karena operasi amalgamasi bersifat komutatif,
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf Terhubung

Kasus 2 : m = n

Kasus 3 : m = n Misalkan m = n. Untuk menentukan batas atas


dilakukakan konstruksi sebagai berikut,
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf Terhubung

Kasus 2 : m = n

Berdasarkan konstruksi di atas, karena m = n maka diperoleh


bahwa graf Wm k ∗ W l adalah graf dengan n + 1-coloring, ini
2 n
k ∗ W l ) ≤ n + 1. Oleh karena itu batas atas dari
berarti χ(Wm 2 n
χ(Wm k ∗ W l ) adalah n + 1.
2 n

Selanjutnya, berdasarkan Gambar di atas diketahui bahwa pada


graf Wmk ∗ W l terdapat subgraf yang isomorfis dengan graf
2 n
lengkap Km+1 dan Kn+1 . Sehingga dengan menggunakan
Teorema 2.1 didapat χ(Wm k ∗ W l ) ≥ χ(K
2 n m+1 ) atau
k l
χ(Wm ∗2 Wn ) ≥ χ(Kn+1 ). Sementara itu, dari Proposisi 2.6
diperoleh bahwa χ(Km+1 ) = m + 1 dan χ(Kn+1 ) = n + 1. Karena
m = n maka χ(Km ∗2 Cn ) ≥ n + 1. Dengan kata lain, batas bawah
dari χ(Wm k ∗ W l ) adalah n + 1. Karena batas atas dan batas
2 n
bawah menunjukkan hasil yang sama maka χ(Wm k ∗ W l ) = n + 1.
2 n

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Kesimpulan

1 Bilangan kromatik graf hasil amalgamasi Km ∗2 Cn adalah m,


dengan m dan n merupakan anggota himpunan bilangan asli.
2 k ∗ W l adalah
Bilangan kromatik graf hasil amalgamasi Wm 2 n
k l
max{χ(Wm ), χ(Wn )}, dengan k, l, m, dan n merupakan
anggota himpunan bilangan asli.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

Alauddin. (2009). Bilangan Kromatik Pada Graf Prisma, Tesis,


Jurusan Matematika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya.
Gross, J.L, Imran, F.K, Mehvis, I.P (2010). ”Genus
Distribution of Graph Amalgamations: Pasting at
Root-Vertices”. Ars Combinatoria Vol. 94, hal 33-53.
Chartrand, G dan L. Lesniak. (1996). Graphs and Digraphs,
third edition. Chapman & Hall/CRC.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Bondy, J.A dan U.S.R Murty. (2008). Graph Theory. Springer.


Gross, J. L dan Jay Yellen. (2006). Graph Theory and Its
Applications, 2nd edition. Chapman & Hall/CRC.
Vasudev, C. (2006). Graph Theory with Apllication. New Age
International (P) Limited, Publisher.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Wilson, R.J. (1998). Introduction to Graph Theory, fourth


edition. Longman.
Capobianco, M dan John, C.M. (1978). Examples and
Counterexamples in Graph Theory.North-Holland.
As’ad, N. (2008). ”Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan
Masalah Penyusunan Jadwal”. Makalah Striktur Diskrit, Vol.1,
No.38.
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Penutup Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai