Makalah Radioaktivitas
Makalah Radioaktivitas
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teori Radioaktivitas
1. Definisi Radioaktivitas
Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif. Radioaktivitas adalah
yaitu peristiwa terurainya beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti
dengan pancaran partikel alfa (inti helium), partikel beta (elektron), atau radiasi
gamma (gelombang elektromagnetik gelombang pendek). Sinar-sinar yang
dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang memancarkan
sinar radioaktif disebut dengan zat radioaktif.
2
a. Sinar alfa merupakan inti He.
b. Dapat menghitamkan pelat film (yang berarti memiliki daya ionisasi).
Daya ionisasi sinar alfa paling kuat daripada sinar beta dan gamma.
c. Mempunyai daya tembus paling lemah di antara ketiga sinar radioaktif.
d. Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
e. Mempunyai jangkauan beberapa sentimeter di udara dan 102 mm di
dalam logam.
2. Sinar Beta (Sinar β)
Sinar beta merupakan elektron berenergi tinggi yang berasal dari inti atom.
Berikut ini beberapa sifat alamiah sinar beta.
a. Mempunyai daya ionisasi yang lebih kecil dari sinar alfa.
b. Mempunyai daya tembus yang lebih besar daripada sinar alfa.
c. Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
3. Sinar Gamma (Sinar γ)
Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar
dari inti atom dengan energi yang sangat tinggi yang tidak memiliki massa
maupun muatan. Sinar gamma ikut terpancar ketika sebuah inti memancarkan
sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan sinar gamma tidak menyebabkan perubahan
nomor atom maupun massa atom. Sinar gamma memiliki beberapa sifat alamiah
berikut ini.
a. Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin
jauh dari sumber intensitasnya makin kecil.
b. Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
c. Mempunyai daya tembus yang terbesar.
d. Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet.
3
Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan
dengan memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi
pembebasan energi. Energi yang dibebaskan akan menjadi energi kinetik partikel
alfa dan inti anak. Inti anak memiliki energi ikat per nukleon yang lebih tinggi
dibandingkan induknya.
4
Jika inti radioaktif memancarkan sinar beta (β) maka nomor massa inti
tetap (jumlah nukleon tetap), tetapi nomor atom berubah. Terjadi dua proses
peluruhan sinar beta, yaitu:
5
Inti yang berada dalam keadaan eksitasi pada umumnya terjadi setelah
peluruhan. Misalnya:
λ .T = ln 2
λ = 0,693/T
T = 0,693/T ...................................................... (4)
Dari persamaan (4), maka dapat ditentukan jumlah inti radioaktif setelah
peluruhan maupun aktivitas radioaktif setelah peluruhan melalui persamaan:
6
2.12. Gejala Fisis Yang Mendorong Konsep Kuantum
.2.1. Benda Hitam
Dalam fisika, benda hitam (bahasa Inggris black body) adalah obyek yang
menyerap seluruh radiasi elektromagnetik yang jatuh kepadanya. Tidak
ada radiasi yang dapat keluar atau dipantulkannya. Namun demikian, dalam fisika
klasik, secara teori benda hitam haruslah juga memancarkan seluruh panjang
gelombang energi yang mungkin, karena hanya dari sinilah energi benda itu dapat
diukur.
Meskipun namanya benda hitam, dia tidaklah harus benar-benar hitam
karena dia juga memancarkan energi. Jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik
yang dipancarkannya bergantung pada suhu benda hitam tersebut. Benda hitam
dengan suhu di bawah sekitar 700 Kelvin hampir semua energinya dipancarkan
dalam bentuk gelombang inframerah, sangat sedikit dalam panjang gelombang
tampak. Semakin tinggi temperatur, semakin banyak energi yang dipancarkan
dalam panjang gelombang tampak dimulai dari merah, jingga, kuning dan putih.
Istilah "benda hitam" pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert
Kirchhoff pada tahun 1862. Cahaya yang dipancarkan oleh benda hitam
disebut radiasi benda hitam.
7
1862. Dalam Fisika, benda hitam (atau blackbody) adalah sebutan untuk benda
yang mampu menyerap kalor radiasi (radiasi termal) dengan baik. Radiasi termal
yang diserap akan dipancarkan kembali oleh benda hitam dalam bentuk radiasi
gelombang elektromagnetik, sama seperti gelombang radio ataupun gelombang
cahaya. Untuk zat padat dan cair, radiasi gelombangnya berupa spektrum kontinu,
dan untuk gas berupa spektrum garis. Meskipun demikian, sebenarnya secara teori
dalam Fisika klasik, benda hitam memancarkan setiap panjang gelombang energi
yang mungkin agar supaya energi dari benda tersebut dapat diukur.
Temperatur benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis
radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya. Benda hitam bersuhu di bawah 700
Kelvin dapat memancarkan hampir semua energi termal dalam bentuk gelombang
inframerah, sehingga sangat sedikit panjang gelombang cahaya tampak. Jadi,
semakin tinggi suhu benda hitam, semakin banyak energi yang dapat dipancarkan
dengan pancaran radiasi dimulai dari panjang gelombang
merah, jingga, kuning hingga putih.
Meskipun namanya benda hitam, objek tersebut tidak harus selalu
berwarna hitam. Sebuah benda hitam dapat mempunyai cahayanya sendiri
sehingga warnanya bisa lebih terang, walaupun benda itu menyerap semua cahaya
yang datang padanya. Sedangkan temperatur dari benda hitam itu sendiri
berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang
dipancarkannya.
Dalam percobaan Fisika sederhana, benda atau objek yang paling mirip
radiasi benda hitam adalah radiasi dari sebuah lubang kecil pada sebuah rongga.
Dengan mengabaikan bahan pembuat dinding dan panjang gelombang radiasi
yang masuk, maka selama panjang gelombang datang lebih kecil dibandingkan
dengan diameter lubang, cahaya yang masuk ke lubang itu akan dipantulkan oleh
dinding rongga berulang kali serta semua energinya diserap, yang selanjutnya
akan dipancarkan kembali sebagai radiasi gelombang elektromagnetik melalui
lubang itu juga. Lubang pada rongga inilah yang merupakan contoh dari
sebuah benda hitam. Temperatur dari benda itu akan terus naik apabila laju
penyerapan energinya lebih besar dari laju pancarannya, sehingga pada akhirnya
8
benda hitam itu mencapai temperatur kesetimbangan. Keadaan ini dinamakam
dengan setimbang termal (setimbang termodinamik).
Spektrum radiasi benda hitam berupa spektrum kontinu dengan tingkat
kebersinaran (intensitas radiasi) dari masing-masing spektral tidak sama kuat.
Pada suhu tertentu, intensitas cahaya yang diradiasikan akan terus bertambah
hingga mencapai maksimum pada panjang gelombang tertentu. Hubungan empiris
sederhana antara panjang gelombang yang dipancarkan untuk intensitas
maksimum (lm) dengan suhu mutlak (T) sebuah benda yang dikenal
sebagai hukum pergeseran wien, yaitu :
λmaks T = C
P = e σ A T4
9
menentukan ɛ. Osilator mempunyai 2 derajat kebebasan, oleh karena itu energi
rata-rata per osilator adalah:
1
ε =2 x k B T =k B T
2
Setiap osilator berkaitan dengan satu moda getar, oleh karena itu rapat energi
adalah: ( formula Rayleigh-Jean untuk radiasi benda hitam)
8π f 2
ρT ( f )=ε . N ( f )= kB T
c3
10
emisivitas (ε). Benda hitam mempunyai emisivitas = 1 sedangkan benda
mengkilap mempunyai emisivitas = 0.
2.2.3.Foton
a. Konsep foton
Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik.
Biasanya foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti
cahaya, gelombang radio, dan Sinar-X. Foton berbeda dengan partikel elementer
lain seperti elektron dan quark, karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum
foton selalu bergerak dengan kecepatan cahaya, c. Foton memiliki baik sifat
gelombang maupun partikel ("dualisme gelombang-partikel").
Sebagai gelombang, satu foton tunggal tersebar di seluruh ruang dan
menunjukkan fenomena gelombang seperti pembiasan oleh lensa dan interferensi
destruktif ketika gelombang terpantulkan saling memusnahkan satu sama lain.
Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan
memindahkan energi sejumlah:
N hc
E=Nhf= λ
11
Deskripsi foton sebagai pembawa radiasi elektromagnetik biasa digunakan
oleh para fisikawan. Namun dalam fisika teoretis sebuah foton dapat dianggap
sebagai mediator buat segala jenis interaksi elektromagnetik, seperti medan
magnet dan gaya tolak-menolak antara muatan sejenis. Konsep modern foton
dikembangkan secara berangsur-angsur antara 1905-1917 oleh Albert Einstein
untuk menjelaskan pengamatan eksperimental yang tidak memenuhi model klasik
untuk cahaya. Model foton khususnya memperhitungkan ketergantungan energi
cahaya terhadap frekuensi, dan menjelaskan kemampuan materidan radiasi
elektromagnetik untuk berada dalam kesetimbangan termal.
Fisikawan lain mencoba menjelaskan anomali pengamatan ini dengan
model semiklasik, yang masih menggunakan persamaan Maxwell untuk
mendeskripsikan cahaya. Namun dalam model ini objek material yang mengemisi
dan menyerap cahaya dikuantisasi. Meskipun model-model semiklasik ini ikut
menyumbang dalam pengembangan mekanika kuantum, percobaan-percobaan
lebih lanjut membuktikan hipotesis Einstein bahwa cahaya itu sendirilah yang
terkuantisasi. Kuantum cahaya adalah foton. Konsep foton telah membawa
kemajuan berarti dalam fisika teoretis dan eksperimental, seperti laser, kondensasi
Bose-Einstein, teori medan kuantum dan interpretasi probabilistik dari mekanika
kuantum.
Menurut model standar fisika partikel, foton bertanggung jawab dalam
memproduksi semua medan listrik dan medan magnet dan foton sendiri
merupakan hasil persyaratan bahwa hukum-hukum fisika memiliki kesetangkupan
pada tiap titik pada ruang-waktu. Sifat-sifat intrinsik foton seperti muatan
listrik, massa dan spin ditentukan dari kesetangkupan gauge ini. Konsep foton
diterapkan dalam banyak area seperti fotokimia, mikroskopi resolusi tinggi dan
pengukuran jarak molekuler. Baru-baru ini foton dipelajari sebagai
unsur komputer kuantum dan untuk aplikasi canggih dalam komunikasi optik
seperti kriptografi kuantum
b. Nomenklatur
Foton awalnya dinamakan sebagai kuantum cahaya (das Lichtquant)
oleh Albert Einstein. Nama modern "photon" berasal dari kata Bahasa
12
Yunani untuk cahaya φῶς, ditransliterasi sebagai phôs, dan ditelurkan oleh
kimiawan fisik Gilbert N. Lewis, yang menerbitkan teori spekulatif yang
menyebutkan foton sebagai "tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan". Meskipun
teori Lewis ini tidak dapat diterima karena bertentangan dengan hasil banyak
percobaan, nama barunya ini, photon, segera diadopsi oleh kebanyakan
fisikawan. Isaac Asimov menyebut Arthur Compton sebagai orang yang pertama
kali mendefinisikan kuantum cahaya sebagai foton pada tahun 1927. Dalam fisika,
foton biasanya dilambangkan oleh simbol γ abjad Yunani gamma. Simbol ini
kemungkinan berasal dari sinar gamma, yang ditemukan dan dinamakan
oleh Villard, dan dibuktikan sebagai salah satu bentuk radiasi elektromagnetik
pada 1914 oleh Ernest Rutherford dan Edward Andrade.
Dalam kimia dan rekayasa optik, foton biasanya dilambangkan oleh hν, energi
foton, h adalah konstanta Planck dan abjad Yunani ν adalah frekuensi foton. Agak
jarang ditemukan adalah foton disimbolkan sebagai hf, f di sini melambangkan
frekuensi.
c. Sifat-sifat fisik
Foton tidak bermassa, tidak memiliki muatan listrik, dan tidak meluruh
secara spontan di ruang hampa. Sebuah foton memiliki dua keadaan polarisasi
yang dimungkinkan, dan dapat dideskripsikan dengn tiga parameter kontinu:
komponen-komponen vektor gelombang, yang menentukan panjang
gelombangnya (λ) dan arah perambatannya. Foton adalah boson gauge
untuk elektromagnetisme, dan sebab itu semua bilangan kuantum lainnya
seperti bilangan lepton, bilangan baryon atau strangeness bernilai persis nol.
Foton diemisikan dalam banyak proses alamiah, contohnya ketika muatan
dipercepat, saat transisi molekuler, atomik atau nuklir ke tingkat energi yang lebih
rendah, atau ketika sebuah partikel dan antipartikelbertumbukan dan saling
memusnahkan. Foton diserap dalam proses dengan waktu mundur (time-reversed)
yang berkaitan dengan yang sudah disebut di atas: contohnya dalam produksi
pasangan partikel-antipartikel, atau dalam transisi molekuler, atomik atau nuklir
ke tingkat energi yang lebih tinggi.
13
Dalam ruang hampa foton bergerak dengan laju c (laju cahaya).
Energinya E dan momentum p dihubungkan dalam persamaan E = pc, di
mana p merupakan nilai momentum. Sebagai perbandingan, persamaan terkait
untuk partikel dengan massa m adalah E2 = c2p2 + m2c4, sesuai dengan teori
relativitas khusus
2.2.4.Efek Fotolistrik
a. Pengertian Efek Fotolistrik
Efek foto listrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan
suatu zat (logam), bila permukaan logam tersebut disinari cahaya (foton) yang
memiliki energi lebih besar dari energi ambang (fungsi kerja) logam.
Karakteristik dari efek fotolistrik di atas tidak dapat dijelaskan
menggunakan teori gelombang cahaya. Diperlukan cara pandang baru dalam
mendeskripsikan cahaya dimana cahaya tidak dipandang sebagai gelombang yang
dapat memiliki energi yang kontinu melainkan cahaya sebagai partikel.
Perangkat teori yang menggambarkan cahaya bukan sebagai gelombang
tersedia melalui konsep energi diskrit atau terkuantisasi yang dikembangkan oleh
Planck dan terbukti sesuai untuk menjelaskan spektrum radiasi kalor benda hitam.
Konsep energi yang terkuantisasi ini digunakan oleh Einstein untuk menjelaskan
terjadinya efek fotolistrik. Di sini, cahaya dipandang sebagai kuantum energi yang
hanya memiliki energi yang diskrit bukan kontinu yang dinyatakan sebagai E = hf.
Efek fotolistrik ini ditemukan oleh Albert Einstein, yang menganggap
bahwa cahaya (foton) yang mengenai logam bersifat sebagai partikel. Konsep
penting yang dikemukakan Einstein sebagai latar belakang terjadinya efek
fotolistrik adalah bahwa satu elektron menyerap satu kuantum energi. Satu
kuantum energi yang diserap elektron digunakan untuk lepas dari logam dan
untuk bergerak ke pelat logam yang lain.
14
e = W0 + Ek
1
h. f = w0 + 2 me v2
h.c
W0 = h. f0 = λ
0
15
Istilah lama untuk efek fotolistrik adalah efek Hertz (yang saat ini tidak
digunakan lagi). Hertz mengamati dan kemudian menunjukkan bahwa elektroda
diterangi dengan sinar ultraviolet menciptakan bunga api listrik lebih mudah.
Efek fotolistrik membutuhkan foton dengan energi dari beberapa electron
volts sampai lebih dari 1 MeV unsur yang nomor atomnya tinggi. Studi efek
fotolistrik menyebabkan langkah-langkah penting dalam memahami sifat kuantum
cahaya, elektron dan mempengaruhi pembentukan konsep Dualitas gelombang-
partikel. Fenomena di mana cahaya mempengaruhi gerakan muatan listrik
termasuk efek fotokonduktif (juga dikenal sebagai fotokonduktivitas atau
photoresistivity ), efek fotovoltaik , dan efek fotoelektrokimia .
b. Mekanisme Emisi
Foton dari sinar memiliki energi karakteristik yang ditentukan oleh
frekuensi cahaya. Dalam proses photoemission, jika elektron dalam beberapa
bahan menyerap energi dari satu foton dan dengan demikian memiliki lebih
banyak energi daripada fungsi kerja (energi ikat elektron) dari materi, itu
dikeluarkan. Jika energi foton terlalu rendah, elektron tidak bisa keluar dari
materi. Peningkatan intensitas sinar meningkatkan jumlah foton dalam berkas
cahaya, dan dengan demikian meningkatkan jumlah elektron, tetapi tidak
meningkatkan energi setiap elektron yang dimemiliki. Energi dari elektron yang
dipancarkan tidak tergantung pada intensitas cahaya yang masuk, tetapi hanya
pada energi atau frekuensi foton individual. Ini adalah interaksi antara foton dan
elektron terluar.
Elektron dapat menyerap energi dari foton ketika disinari, tetapi mereka
biasanya mengikuti prinsip "semua atau tidak" . Semua energi dari satu foton
harus diserap dan digunakan untuk membebaskan satu elektron dari atom yang
mengikat, atau energi dipancarkan kembali. Jika energi foton diserap, sebagian
energi membebaskan elektron dari atom, dan sisanya dikontribusi untuk energi
kinetik elektron sebagai partikel bebas.
Tidak ada elektron yang dilepaskan oleh radiasi di bawah frekuensi
ambang, karena elektron tidak mendapatkan energi yang cukup untuk mengatasi
16
ikatan atom. Elektron yang dipancarkan biasanya disebut fotoelektron dalam
banyak buku pelajaran.
Efek fotolistrik banyak membantu penduaan gelombang-partikel, dimana
sistem fisika (seperti foton dalam kasus ini) dapat menunjukkan kedua sifat dan
kelakuan seperti-gelombang dan seperti-partikel, sebuah konsep yang banyak
digunakan oleh pencipta mekanika kuantum. Efek fotolistrik dijelaskan secara
matematis oleh Albert Einstein yang memperluas kuanta yang dikembangkan
oleh Max Planck. Hukum emisi fotolistrik:
1) Untuk logam dan radiasi tertentu, jumlah fotoelektro yang dikeluarkan
berbanding lurus dengan intensitas cahaya yg digunakan.
2) Untuk logam tertentu, terdapat frekuensi minimum radiasi. di bawah
frekuensi ini fotoelektron tidak bisa dipancarkan.
3) Di atas frekuensi tersebut, energi kinetik yang dipancarkan fotoelektron
tidak bergantung pada intensitas cahaya, namun bergantung pada frekuensi
cahaya.
4) Perbedaan waktu dari radiasi dan pemancaran fotoelektron sangat kecil,
kurang dari 10-9detik.
c. Potensial Penghenti
Gerakan elektron yang ditandai sebagai arus listrik pada gejala efek
fotolistrik dapat dihentikan oleh suatu tegangan listrik yang dipasang pada
rangkaian. Jika pada rangkaian efek fotolistrik dipasang sumber tegangan dengan
polaritas terbalik (kutub positif sumber dihubungkan dengan pelat tempat
keluarnya elektron dan kutub negatif sumber dihubungkan ke pelat yang lain),
terdapat satu nilai tegangan yang dapat menyebabkan arus listrik pada rangkaian
menjadi nol.
Arus nol atau tidak ada arus berarti tidak ada lagi elektron yang lepas dari
permukaan logam akibat efek fotolistrik. Nilai tegangan yang menyebabkan
elektron berhenti terlepas dari permukaan logam pada efek fotolistrik disebut
17
tegangan atau potensial penghenti (stopping potential). Jika V0 adalah potensial
Ekm = eV0
penghenti, maka
18
Beberapa teori yang menjelaskan tentang atom adalah sebagai berikut :
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi
lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan
bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan
atom-atom oksigen.
19
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.
Kelemahan: Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat
menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat
menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang
bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus
listrik.
20
Kelebihan:Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom.
Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan: Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif
dan negatif dalam bola atom tersebut.
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
21
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas,
maka d idalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang
bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,
berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka
didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran
atom keseluruhan.
Kelebihan: Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron
yang mengelilingi inti. Teori Rutherford bahwa elektron mengelilingi
inti atom ini memberikan inspirasi pada penemuan baru berikutnya
yaitu tentang lintasan/kedudukan elektron yang selanjutnya dikenal
sebagai kulit elektron.
Kelemahan: Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti
atom. Berdasarkan teori gerak, apabila elektron bergerak mengitari
inti disertai pemancaran energi maka lama – kelamaan energi
elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati
inti dan jatuh ke dalam inti
22
perbedaan antar orbit satu dengan yang lain adalah jarak orbit dari inti atom.
Keberadaan elektron baik di orbit yang rendah maupun yang tinggi sepenuhnya
tergantung oleh tingkatan energi elektron. Sehingga elektron di orbit yang rendah
akan memiliki energi yang lebih kecil daripada elektron di orbit yang lebih tinggi.
Penjelasan Bohr tentang atom melibatkan gabungan antara teori klasik
dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, dan secara garis besar Bohr
mengemukaan model atomnya sebagai berikut :
Kelebihan: Atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk
tempat berpindahnya elektron.
Kelemahan: Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan
efek Strack
23
dimungkinkan adanya model yang lebih rumit dan lengkap mengenai atom yang
hingga sekarang masih dikatakan misterius.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom
modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti
terlihat pada gambar berikut ini.
24
Awan elektron di sekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron.
Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat
energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub
kulit bergabung membentuk kulit. Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub
kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital.
25
campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral
(terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada
sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Partikel-partikel pembentuk inti atom adalah proton (1P1) dan netron ( 0n1).
Kedua partikel pembentuk inti atom ini disebut juga nukleon. Sedangkan nuklida
adalah suatu inti atom yang ditandai dengan jumlah proton (p) dan neutron (n)
tertentu, dituliskan:
X = lambang unsur
Ukuran Atom
Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10 000 dan 100 000
kali lebih kecil). Juga mengandung lebih dari 99% dari massa sehingga kepadatan
massa inti sangat tinggi. Inti atom memiliki semacam struktur internal, seperti
neutron dan proton tampaknya mengorbit sekitar satu sama lain, sebuah fakta
yang diwujudkan dalam keberadaan peristiwa magnetik nuklir. Namun, percobaan
menunjukkan bahwa inti sangat mirip dengan bola atau elipsoid kompak 10-15 m
(= 1 fm), yang tampaknya kepadatan yang konstan. Tentu radius ini sangat
bervariasi dengan jumlah proton dan neutron, inti atom yang lebih berat dan
partikel lebih agak lebih besar. Inti atom terdiri atom proton-proton dan neutron-
neutron.
Jari-jari inti : R = R0 . A1/3
Massa Atom
Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah
keseluruhan partikel ini dalam atom disebut sebagai bilangan massa. Massa atom
pada keadaan diam sering diekspresikan menggunakan satuan massa atom (u).
26
Satuan ini didefinisikan sebagai seperduabelas massa atom karbon-12 netral, yang
kira-kira sebesar 1,66 × 10−27 kg. Atom memiliki massa yang kira-kira sama
dengan bilangan massanya dikalikan satuan massa atom.
Neutron N 0 1 1,00867
Elektro e -1 0 0,000549
n
Sifat atom
Isoton : Atom-atom unsur tertentu ( Z sama) dengan nomor massa berbeda.
Isoton: kelompok nuklida dengan jumlah netron sama tetapi Z berbeda.
Isobar: kelompok nuklida dengan A sama tetapi Z berbeda.
Kestabilan inti : Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan.
Namun, ada beberapa petunjuk empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti
yang stabil dan yang bersifat radioaktif/tidak stabil, yaitu:
Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil
Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan jumlah
neutron genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah proton dan
neutron ganjil.
Bilangan sakti (magic numbers)
Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan sakti umumnya
lebih stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif.
Bilangan tersebut adalah:
Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82.
27
Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan banyaknya
elektron untuk gas mulia yang sangat stabil.
Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.
Pita kestabilan : Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam
berbagai isotop yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil.
Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron
terhadap proton, agar sama dengan perbandingan pada pita kestabilan.
Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar pita ini.
Di atas pita kestabilan, Z <>
Untuk mencapai kestabilan :
inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan partikel beta
Di atas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan proton
Untuk mencapai kestabilan :
Inti memancarkan partikel alfa
Di bawah pita kestabilan, Z <>
Untuk mencapai kestabilan :
Inti memancarkan positron atau menangkap electron.
Bentuk Atom
Pada tahun 1661, Robert Boyle mempublikasikan buku The Sceptical
Chymist yang berargumen bahwa materi-materi di dunia ini terdiri dari berbagai
kombinasi "corpuscules"ataupun atom-atom yang berbeda. Hal ini berbeda
dengan pandangan klasik bahwa materi terdiri dari unsur udara, tanah, api, dan
air.Pada tahun 1789, istilah element (unsur) didefinisikan oleh seorang bangsawan
dan peneliti Perancis, Antoine Lavoisier, sebagai bahan dasar yang tidak dapat
dibagi-bagi lebih jauh lagi dengan menggunakan metode-metode kimia.
28
Pada tahun 1803, John Dalton menggunakan konsep atom untuk
menjelaskan mengapa unsur-unsur selalu bereaksi dalam perbandingan yang bulat
dan tetap dan mengapa gas-gas tertentu lebih larut dalam air dibandingkan dengan
gas-gas lainnya. Ia mengajukan bahwa setiap unsur mengandung atom-atom
tunggal unik yang dapat kemudian lebih jauh bergabung menjadi senyawa-
senyawa kimia. Sedangkan bentuk inti atom ada yang berbentuk bulat dan
cakram. Didalam inti atom berkerja gaya Coulomb dan momen kuodrupol. Jika
momen kuodrupol = 0 maka bentuknya bulat jika > 0 maka bentuknya akan
lonjong atau cakram.
2.4.2.Gejala Radioaktivitas
Radioaktivitas adalah suatu gejala yang menunjukan adanya aktivitas inti
atom,yang disebabkan karena inti atom tak stabil.
Gejala yang dapat diamati ini dinamakan:sinar radio aktif.
Dalam tahun 1896 seorang fisikawan Perancis Henry Becquerel(1852-
1908) untuk pertama kalinya menemukan radiasi dari senyawa-senyawa uranium.
Radiasi ini tak tampak oleh mata,radiasi ini dikenal karena sifatnya yaitu :
1. Menghitamkan film
2. Dapat mengadakan ionisasi
3. Dapat memendarkan bahan-bahan tertentu
4. Merusak jaringan tubuh
5. Daya tembusnya besar
29
Persenyawaan uranium tidak demikian halnya,radiasi persenyawaan
uranium tanpa didahului oleh penyerapan energi, suatu hal yang sangat
bertentangan dengan hukum kekelan energi.
Namun setelah teori relativitas Einstein lahir,gejala itu bukan sesuatu yang
mustahil, sebab energi dapat terjadi dari perubahan massa.
Penyelidikan terhadap bahan radioakivitas dilanjutkan oleh suami istri Pierre
Curie(1859-1906),dan Marrie Currie(1867-1934),yang menemukan bahan
baru.Bila berkas sinar radioaktif dilewatkan melalui medan listrik dan medan
magnet, ternyata hanya 3 jenis sinar pancaran yang lazim disebut
sinar a,sinar b dan sinar g.
a. Sinar a adalah berkas yang menyimpang ke keping negatif.Dari arah
simpangannya,jelas bahwa sinar a adalah partikel yang bermuatan positif.
Ternyata sinar a adalah ion He martabat (valensi)dua. 2a4 = 2He4 Daya
ionisasi sinar a sangat besar sedangkan daya tembusnya sangat kecil.
b. Sinar b adalah berkas yang menyimpang kearah keping
positif,sinar b adalah partikel yang bermuatan negatif.Ternyata massa dan
muatan sinar sama dengan massa dan muatan elektron. -1b 0 = -1 e0 Daya
ionisasinya agak kecil sedangkan daya tembusnya agak besar.
c. Sinar g adalah berkas yang tidak mengalami simpangan di dalam medan
listrik maupun medan magnet.Ternyata sinar g adalah gelombang
elektromagnetik seperti sinar X.Daya ionisasi sinar gpaling kecil dan daya
tembusnya paling besar.
30
d. radiasi sinar ini mempunyai jangkauan beberapa cm di udara dan di sekitar
e. 10-2mm dan logam tipis.
f. radiasi sinar ini mempunyai daya ionisasi paling kuat
g. sinar a dibelokkan oleh medan magnetik
h. berdasarkan percobaan dalam medan magnet dan medan lintrik dapat
ditentukan kecepatan dan muatan sinara, yakni kecepatannya berharga
antara 0,054 c dengan c = kecepatan cahaya dalam vakum.
SINAR b (BETA)
a. sinar b tidak lain ialah partikel elektron.
b. radiasi sinarb mempunyai daya tembus lebih besar dari pada a tetapi lebih
kecil dari pada g
c. sinar. b dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet.
d. kecepatan partikel b berharga antara 0,32 c dan 0,7 c.
e. jejak partikel b dalam bahan berbelok-belok.
f. jejak yang berbelok-belok disebabkan hamburan yang dialami oleh
elektron didalam atom.
SINAR g(GAMMA)
a. mempunyai daya tembus paling besar.
b. tidak dibelokkan didalam medan magnetik
c. sinar g memerlukan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang
lebih pendek
d. foton g tidak banyak berinteraksi dengan atom suatu bahan dalam
interaksinya dengan bahan mengalami peristiwa fotolistrik dan produksi
pasangan.
31
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
32
atau radiasi gamma (gelombang elektromagnetik gelombang pendek).
Sinar-sinar yang dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif, sedangkan
zat yang memancarkan sinar radioaktif disebut dengan zat radioaktif.
2. Sinar radioaktif dibagi menjadi tiga, yaitu sinar alfa, sinar beta, dan sinar
gamma.
3. Dalam fisika, benda hitam (bahasa Inggris black body) adalah obyek yang
menyerap seluruh radiasi elektromagnetik yang jatuh kepadanya. Tidak
ada radiasi yang dapat keluar atau dipantulkannya. Namun demikian,
dalam fisika klasik, secara teori benda hitam haruslah juga memancarkan
seluruh panjang gelombang energi yang mungkin, karena hanya dari
sinilah energi benda itu dapat diukur.
4. Kata atom berasal dari bahasa Yunani yaitu ”atomos” yang berarti ”tidak
dapat dibagi”. Konsep dasar atom pertama kali dikemukakan oleh
Democritus (orang Yunani)pada awal abad ke-4 Sebelum Masehi.
5. Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung
campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan
netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-
elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik.
6. Radioaktivitas adalah suatu gejala yang menunjukan adanya aktivitas inti
atom,yang disebabkan karena inti atom tak stabil. Gejala yang dapat
diamati ini dinamakan:sinar radio aktif.
3.2. Saran
Berdasarkan apa yang telah saya jelaskan dalam makalah mengenai
Radioaktif ini pasti ada kekurangan maupun kelebihannya. Adapun kritik maupun
saran yang dapat disampaikan ke penulis agar dapat memperbaiki makalah ini
baik dari segi penulisan, materi, maupun tata bahasa yang disampaikan. Penulis
mengharapkan pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah yang telah
dibuat.
33
DAFTAR PUSTAKA
http://www.nafiun.com/2014/06/pengertian-radioaktivitas-fisika-jenis-sinar-
radioaktif-peluruhan-sinar-alfa-beta-gamma-deret-aktivitas-waktu-paruh-bahaya-
radiasi-fisika-contoh-soal-praktikum-jawaban.html
https://id.scribd.com/document/354935023/Makalah-Gejala-Kuantum
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/pengertian-teori-atom/
https://www.academia.edu/36403127/MAKALAH_FISIKA_INTI_ATOM_DAN
_RADIOAKTIFITAS
34
35