Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SEPTIANA YOSITA

NIM : 1652100261
KELAS : AKIDAH AKHLAK 2 (IS 07)
SOAL UJIAN SEMESTER
STUDI AGAMA
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Jawablah soal dibawah ini dengan menggunakan analisis beserta dalil-dalil yang kuat,
dengan pertimbangan:
 Ketuntasan Jawaban Sejelas seperti yang anda Pahami
 Usahakan Jawaban Mengandung Alur Argumentasi pemahaman Anda (bukan sekedar
kopi-paste dari buku atau internet)
 Pilihan kata dan kalimat yang sesuai dan mewakili penguasaan keilmuan anda
Soal:
1. Dalam mengembangkan metode pemikiran Islam terdapat tiga pendekatan yakni Bayani,
Irfani dan Burhani.
a. Coba anda jelaskan perbedaan dari ketiga pendekatan tersebut!
b. Berikan masing-masing contoh studi kasus yang berbeda dari ketiga pendekatan
tersebut!
2. Ada beberapa pendekatan yang sering digunakan dalam studi Islam yaitu Teologis,
Antropologis, Sosiologis, Filosofis, Historis, Kebudayaan dan Psikologis.
a. Coba anda jelaskan dari beberapa sumber mengenai pendekatan diatas kemudian
berikan contohnya masing-masing!
3. Apa kaitan antara studi Islam dengan isu-isu aktual terkini kemudian berikan contoh
kasus isu-isu aktual yang terjadi sekarang?
4. Islam sebagai sumber ajaran, mengapa demikian! Coba jelaskan dan berikan dalilnya!
5. Metode mempelajari sumber ajaran Islam itu diantaranya dengan menggunakan model
penelitian tafsir dan hadis.
a. Dari kedua model tersebut manakah yang lebih kalian pahami kemudian berikan
alasannya!
b. Apa yang melatarbelakangi adanya penelitian tafsir dan hadis!

CATATAN:
 KERJAKAN SECARA INDIVIDU DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA
REFERENSI DARI BERBAGAI SUMBER
 WAKTU SAMPAI JAM 24:00 MALAM INI

SELAMAT MENGERJAKAN
Jawaban :

1.
A.
 Bayani : ditujukan kepada pemahaman teks, karena bersumber padateks naskah dalam studi
islam adalah al-qur’an dan hadits dan teks karya para ulama
 Irfani : ditujukan kepada pemahaman yang bertumpu pada instrumen pengalaman batin
atau pengetahuan yang diperoleh dari qolb melalui kaysf, ilham, I’iyan dan isyra
 Burhani : mengandalkan kekuatan indera,pengalaman, dan akal dalam mencapai kebenaran
karena burhani mengarah kepada filsafat
B.
 Contoh bayani yang digunakan metode qiyas adalah hukum meminum arak dari kurma
disebut far’ (cabang) karena tidak ada ketentuan hukumnya nash dan ia akan diqiyaskan
pada khamer. Khamer adalah ashl (pokok) sebab tedapat dalam teks (nash) dan hukumnya
haram, alasannya karena ada persamaan antara arak dan khamr yakni sama-sama
memabukkan.
 Contoh irfani yaitu pengalaman batin Rasulullah SAW dalam menerima wahyu al-qur’an
dan mungkin pengetahuan irfani yang akan dikembangkan dalam kerangka I’ttiba’al-Rasul
 Contoh buryani yaitu ketetapan mengenai kafa’ah Imam Abu Hanifah di Baghdad yang
merupakan komunitas campuran Arab, Persia, dan Turki menetepkan peraturan tentang
kafa’ah (kesetaraan) dalam hal kekayaan dan status dalam akad perkawinan.

2.
 Pendekatan teologis yaitu memahami agama dengan menggunakan kerangka ilmu
ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik dari suatu keagamaan
dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan dengan yang lainnya, contohnya
seseorang memiliki sikap militansi dalam beragama yakni berpegang teguh kepada yang
diyakininya. Pendekatan ini biasa berkaitan dengan tauhid dan ushuluddin semata
 Pendekatan antropologis yaitu memahami islam dengan mengungkap tentang asal usul
manusia yang berbeda dengan pandangan teori evolusi, contohnya dalam kisah Ashabul
kahfi yang tidur selama kurang lebih 309 tahun
 Pendekatan sosiologis yaitu sebuah pendekatan dalam memahami Islam dari kerangka ilmu
sosial atau yang berkaitan dengan aspek hubungan sosial manusia antara satu dengan yang
lain,
 Pendekatan filosofis yaitu menjelaskan tentang paham diluar agama para nabi dan filsafat
memang ajaran murni dihasilkan oleh akal manusia karena baik sebagai ajaran maupun
pengetahuan filsafat tidak ada dalam islam sebab islam mengajarkan tentang kebenaran (al-
haq) dan kebaikan (al-khair)
 Pendekatan historis yaitu mempergunakan analisa atas peristiwa-peristiwa dalam masa
silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum, contohnya sperti yang digunakan oleh
Geertz yang membandingkan bagaimana Islam berkembang di Indonesia (Jawa) dan di
Maroko
 Pendekatan psikologis yaitu pendekatan keagamaan dengan menggunakan paradigma dan
teori-teori psikologis dalam memahami agama dan sikap keagamaan seseorangm contohnya
jika sebuah masyarakat mayoritas muslim, lalu disana ada prostitusi dan mungkin
melakukan kemesuman dan maksiat tersebut bisa jadi orang islam, nah dengan pndekatan
psikologis bisa-bisa dianggap bahwa ajaran Islam itulah yang membolehkan prostitusi
disinilah letak kelemahan pendekatan psikologis.
 Pendekatan kebudayaan yaitu untuk memahami agama yang terdapat pada tataran empiris
atau agama yang tampil dalam bentuk formal yang menggejala di masyarakat, contohnya
kita jumpai kaum pria nya ketika menikah mengenakan baju Ala Arab sedangkan wanita
nya mnegenakan baju ala cina, disitu terlihat produk budaya yang berbeda yang dipengaruhi
oleh pemahaman keagamaanya dalam pndekatan kebudayaan

3.Iya berkaitan karena dalam berita pun isu aktual terkini bisa menyangkut dalam studi
islam misalnya kasus ahok dalam hubungan agama dan negara pada tahun 2017 kemarin
karena dalam potongan video ahok yang mengutip surat al maidah ayat 51 kejadian ini
terjadi pada saat ahok melakukan kunjungan kerja ke kepulauan seribu pada 27
september 2016. potongan video ini kemudian menjadi viral di media sosial sehingga
mendapat respon publik yang besar khususnya umat Islam di Indonesia sejumlah pihak
menganggap ucapan Ahok dalam potongan video tersebut telah menistakan agama Islam.

4. Karena di dalam islam itu terdapat pokok-pokok penting ajaran islam seperti alqur’an, hadist
dan ijtihad dan dijelaskan dalam beberapa ayat al-qur’an QS. An-Nisa: 59
“wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Rasul (Muhammad) dan Ulll amri
(pemegang kekuasaan) diantara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-qurán) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
beriman kepada Allah dan hari kemudian yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.”

5.
A. Lebih memahami ke Hadits karena di dalam hadist itu menurut saya penjelasannya terotis
dan praktis dari al-qurán ketimbang tafsir dan hadist juga bisa menegaskan lebih lanjut
ketentuan yang terdapat dalam al-qur’an dan juga menambahkan atau mengembangkan sesuatu
yang tidak ada atau samar-samar ketentuannya di dalam al-qurán

B. Melatarbelakangi penelitian hadits dan tafsir yaitu kalau hadits sebagai sumber ajaran dan
atau sumber hukum islam sesudah Al-qur’an tapi kalau tafsir itu meneliti makna-makna dari
ayat al-qur’an biar lebih jelas

Anda mungkin juga menyukai