Bab 00
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan ............................................................................................................................................ 00-2
Tindakan Pencegahan untuk Kendaraan yang Dilengkapi Sistem Pengaman Tambahan (Air Bag) .................... 00-2
Tindakan Pencegahan Umum................................................................................................................................ 00-6
Peringatan untuk Pelepasan Roda (dengan Ban) ............................................................................................... 00-10
Tindakan Pencegahan untuk Catalytic Converter (Model Bensin) ...................................................................... 00-10
Tindakan Pencegahan untuk Catalytic Converter (Model Diesel) ....................................................................... 00-10
tindakan Pencegahan untuk Pemasangan Peralatan Komunikasi Seluler.......................................................... 00-10
Tindakan Pencegahan untuk Sistem Komunikasi CAN ...................................................................................... 00-11
Tindakan Penegahan untuk Pemasangan Wiring Harness ................................................................................. 00-11
Tindakan Pencegahan untuk Servis Sirkuit Elektrik ........................................................................................... 00-11
Peringatan Air Bag ............................................................................................................................................... 00-14
Peringatan Pengencang....................................................................................................................................... 00-15
Perhatian Suspensi .............................................................................................................................................. 00-15
Perhatian untuk Roda dan Ban ............................................................................................................................ 00-15
Perhatian untuk ABS ............................................................................................................................................ 00-15
Perhatian pada Rem ............................................................................................................................................ 00-16
Petunjuk Perbaikan ............................................................................................................................................... 00-16
Prosedur Pemeriksaan Sirkuit Elektrik................................................................................................................. 00-16
Pemeriksaan Berulang dan Koneksi yang Buruk................................................................................................. 00-19
Special Tool dan Perlengkapan ........................................................................................................................... 00-21
Material Servis Yang Dianjurkan .......................................................................................................................... 00-21
Special Tool .......................................................................................................................................................... 00-21
00-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan untuk Kendaraan yang Dilengkapi Sistem Pengaman Tambahan (Air Bag)
PERINGATAN:
• Konfigurasi dari suku cadang sistem air bag ditunjukkan pada gambar. Ketika perlu memperbaiki
(melepas, memasang kembali dan memeriksa) bagian-bagian ini, pastikan Anda mengikuti prosedur
sebagaimana digambarkan pada bagian Sistem Air Bag. Kelalaian mengikuti prosedur sebagaimana
mestinya dapat menyebabkan kemungkinan aktivasi air bag, cedera, dan kerusakan pada bagian-bagian
atau sistem air bag yang tidak dapat digunakan saat diperlukan.
• Jika sistem air bag dan sistem kendaraan lain sama-sama memerlukan perbaikan, MARUTI SUZUKI
menyarankan agar sistem air bag diperbaiki terlebih dahulu, guna membantu menghindari aktivasi
sistem air bag yang tidak diinginkan.
• Jangan mengubah roda kemudi, panel instrumen, atau komponen sistem air bag lainnya. Perubahan
dapat berdampak negatif bagi kinerja sistem air bag dan menyebabkan cedera.
• Jika kendaraan terpapar di suhu hingga lebih dari 93 °C (199.4 °F) (misalnya selama proses pengeringan),
lepas komponen sistem air bag terlebih dahulu guna menghindari kerusakan komponen atau aktivasi
sistem air bag yang tidak diinginkan.
2
5 6
1 7
Diagnosis
• Saat memperbaiki sistem air bag, pastikan mengikuti “Diagnosis” pada bagian Sistem Air Bag. Melewatkan
prosedur ini dapat menyebabkan waktu pemeriksaan yang lebih lama, pemeriksaan yang tidak benar, dan
penggantian suku cadang yang tidak benar.
• Jangan menggunakan tester kelistrikan selain yang ditentukan.
00-2
PERINGATAN:
Jangan mengukur resistansi modul air bag (inflator) (pengemudi dan penumpang) dan pretensioner sabuk
keselamatan (pengemudi dan penumpang). Hal ini sangat berbahaya karena arus listrik yang mengalir dari
tester tersebut dapat mengaktifkan air bag atau pretensioner tersebut.
PERINGATAN:
Banyak prosedur perbaikan mengharuskan pemutusan kabel baterai negatif atau sekring “A/B” untuk
menghindari terjadinya kecelakaan.
Modul Pengemudi dan Penumpang (Inflator).
• Untuk menangani atau menyimpan modul air bag (inflator) aktif, pilih tempat dengan suhu di bawah 65 °C
(149 °F), yang tidak memiliki kelembaban tinggi dan jauh dari gangguan elektrik.
• Ketika membawa modul modul air bag (inflator) aktif, pastikan bahwa bukaan kantung tersebut jauh dari
Anda. Pada kasus pengaktifan tak disengaja, kantung tersebut akan aktif dengan kemungkinan cedera
minimal. Jangan pernah membawa modul air bag (inflator) dengan kabel atau konektor di sisi bawah
modul tersebut. Bila meletakkan air bag (inflator) aktif di bangku atau permukaan lain, pastikan
kantungnya menghadap ke atas, menjauhi permukaan tersebut. Saat modul air bag (inflator) penumpang
diletakkan dengan kantungnya (trim cover) mengahdap ke atas, letakkan di bangku dengan memberi
celah (1) atau gunakan workbench vise (2) untuk mengencangkannya pada dudukan braket yang lebih
rendah (3). Juga dilarang menaruh sesuatu di atas trim cover atau modul air bag (inflator). Oleh karena
itu diperlukan ruang bebas untuk memungkinkan air bag tersebut membesar ketika terjadi pengaktifan
yang tidak disengaja. Jika tidak, kemungkinan cedera bisa terjadi.
• Jangan pernah memapar modul air bag (inflator) aktif (belum terpakai) (pengemudi dan penumpang). Jika
pembuangan diperlukan, pastikan melakukannya sesuai prosedur yang digambarkan pada Pembuangan
Modul Air Bag (Inflator) dan Pretensioner Sabuk Keselamatan [8B-81] sebelum pembuangan.
• Modul air bag (inflator) sesaat setelah pengaktifan sangat panas. Tunggu paling tidak selama setengah
jam untuk mendinginkannya sebelum melanjutkan ke tahap pekerjaan berikutnya.
• Setelah modul air bag (inflator) sudah digunakan, permukaan air bag tersebut dapat mengandung residu
berbubuk. Bubuk ini terutama mengandung tepung jagung (digunakan untuk melumasi kantung saat
menggembung) dan hasil ikutan dari reaksi kimia. Seperti pada sebagian besar prosedur perbaikan,
sarung tangan dan kacamata pengaman harus dikenakan.
00-3
[A]
[B]
[A]: Selalu bawa modul air bag (inflator) dengan trim cover (bukaan air bag)
jauh dari badan.
[B]: Selalu tempatkan modul air bag (inflator) pada bangku kerja dengan
trim cover (bukaan air bag) ke atas, jauh dari benda longgar.
PERINGATAN:
SDM
• Untuk menangani dan menyimpan SDM, pilih tempat dengan suhu di bawah 65 °C (149 °F), yang tidak
memiliki kelembaban tinggi dan jauh dari gangguan elektrik.
• Selama prosedur perbaikan, berhati-hatilah ketika menangani Sensing and Diagnostic Module (SDM).
Jangan pernah membentur atau mengguncang SDM.
• Jangan menghidupkan sistem air bag ketika SDM tidak terpasang kuat pada kendaraan. Semua
pengencang SDM dan mounting bracket harus diputar dengan hati-hati dan panah harus diarahkan ke
depan kendaraan untuk memastikan pengoperasian sistem air bag yang benar.
SDM harus diaktifkan ketika diberi arus namun jika tidak dipasang dengan kuat ke kendaraan yang dapat
menyebabkan pengaktifan dan menyebabkan cedera.
PERINGATAN:
00-4
• Jangan pernah membawa pretensioner pada kabel atau konektornya. Jangan pernah meletakkan sesuatu
pada pretensioner sabuk keselamatan saat meletakkannya pada bangku kerja atau tempat lain yang
serupa. Jika tidak, kemungkinan cedera bisa terjadi.
• Jangan pernah melepas pretensioner sabuk keselamatan (pengemudi dan penumpang) aktif (tidak
diaktifkan). Jika pembuangan diperlukan, pastikan melakukannya sesuai prosedur yang digambarkan
pada Pembuangan Modul Air Bag (Inflator) dan Pretensioner Sabuk Keselamatan [8B-81] sebelum
pembuangan.
• Pretensioner sabuk keselamatan sesaat setelah pengaktifan sangat panas. Tunggu paling tidak selama
setengah jam untuk mendinginkannya sebelum melanjutkan ke tahap pekerjaan berikutnya.
• Pada berbagai prosedur perbaikan, sarung tangan dan kacamata pengaman harus dikenakan guna
mencegah kemungkinan iritasi kulit atau mata.
• Pastikan memeriksa komponen sistem dan komponen lain yang terkait berdasarkan petunjuk pada Pemeriksaan
dan Perbaikan yang Diperlukan setelah Kecelakaan [8B-65], bahkan bila kecelakaan tersebut cukup ringan untuk
mengaktifkan air bag.
• Ketika memperbaiki suku cadang selain sistem air bag, jika kemungkinan kejutan diterapkan pada suku cadang
komponen sistem air bag, maka lepas suku cadang tersebut terlebih dahulu.
• Saat menangani modul air bag (inflator) (pengemudi dan penumpang), pretensioner sabuk keselamatan
(pengemudi dan penumpang), forward sensor atau SDM, hati-hati untuk tidak menjatuhkannya atau menindihkan
sesuatu di atasnya. Jika telah terjadi benturan kuat, jangan mencoba membongkar atau memperbaiki tapi ganti
dengan yang baru.
• Ketika gemuk, alat pembersih, minyak, air, dsb. mengenai modul air bag (inflator) atau pretensioner sabuk
keselamatan (pengemudi dan penumpang), lap secepatnya dengan kain kering.
• Harness kabel air bag termasuk dalam harness lantai dan kabel panel instrumen. Harness kabel air bag yang
mencabang dari harness lantai dan kabel panel instrumen dapat diidentifikasi dengan mudah karena tertutup
oleh tabung pelindung kuning dan memiliki konektor kuning. Hati-hati saat menanganinya.
• Ketika ditemukan lubang di harness kabel air bag, harness kabel, konektor atau terminal rusak, gantilah dengan
harness kabel, konektor atau terminal baru dalam satu pasang.
• Jangan mengalirkan energi listrik ke sistem air bag sebelum semua komponen disambungkankan koneksinya
atau diperlukan aliran diagnosis, karena hal ini akan memunculkan DTC.
• Jangan pernah menggunakan komponen sistem air bag dari kendaraan lain.
• Ketika menggunakan pengelasan listrik, pastikan untuk melepas semua konektor modul air bag (inflator) dari
masing-masing hairness kabel air bag.
• Jangan pernah memapar suku cadang komponen sistem air bag secara langsung ke udara panas
(mengeringkan atau memanaskan kendaraan setelah pengecatan) atau api.
• Label PERINGATAN / PERHATIAN disertakan pada setiap komponen sistem air bag. Pastikan mengikuti
petunjuk yang ada.
• Lakukan Pemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14] setelah kendaraan selesai diperbaiki.
00-5
Tindakan Pencegahan Umum
PERINGATAN dan PERHATIAN menggambarkan beberapa tindakan pencegahan umum yang harus Anda amati
ketika memperbaiki kendaraan. Tindakan pencegahan umum ini berlaku pada berbagai macam prosedur perbaikan,
dan tidak perlu diulangi dengan masing-masing prosedur dimana prosedur-prosedur tersebut berlaku.
PERINGATAN:
• Ketika mengangkat kendaraan untuk dilakukan perbaikan, pastikan mengikuti petunjuk pada Titik Angkat
Kendaraan [0A-9] .
• Ketika perlu memperbaiki kendaraan dengan mesin tetap menyala, pastikan rem tangan tertarik penuh
dan transmisi dalam keadaan Netral. Jauhkan tangan, rambut, pakaian, peralatan, dsb. dari kipas dan
sabuk ketika mesin sedang hidup.
• Ketika perlu menghidupkan mesin di dalam ruangan, pastikan bahwa gas buang terbuang ke luar
ruangan.
• Jangan melakukan perbaikan di area dimana bahan-bahan yang bisa terbakar dapat bersentuhan dengan
sistem pembuangan panas. Pastikan bahwa area kerja Anda memiliki ventilasi yang baik.Ketika bekerja
dengan bahan-bahan yang mengandung racun atau mudah terbakar (misalnya bensin atau pendingin).
• Untuk menghindari kebakaran, jauhkan dari suku cadang logam panas seperti radiator, exhaust manifold,
pipa buang, knalpot, dsb.
• Oli mesin baru dan bekas mungkin berbahaya. Berbahaya bila anak-anak dan binatang kesayangan
menelan oli baru ataupun bekas. Jauhkan oli baru dan bekas dari jangkauan anak-anak dan binatang
kesayangan.
Kontak dengan oli mesin bekas terbukti menyebabkan kanker [kulit] pada binatang laboratorium. Kontak
singkat dengan oli bekas dapat menyebabkan iritasi kulit. Untuk meminimalkan paparan Anda dengan oli
mesin bekas, kenakan baju lengan panjang dan sarung tangan tahan lembab (seperti sarung tangan
untuk mencuci piring) ketika mengganti oli mesin. Jika oli mesin menyentuh tangan Anda, cuci dengan
sabun dan air. Cuci pakaian atau lap jika terkena oli, daur ulang atau buang oli atau filter bekas.
• Pastikan Anda mengamati petunjuk berikut ini ketika menangani bahan-bahan seperti bahan bakar, oli,
cairan, pendingin, gemuk, sealant, thread lock cement, dsb. Jika tidak, maka kesehatan Anda bisa
terancam.
– Ketika menangani material servis ini, kenakan kacamata pengaman untuk melindungi mata Anda. Jika
mengenai mata Anda, bahan ini bisa menyebabkan peradangan.
– Ketika menangani material servis ini, kenakan sarung tangan tahan kelembaban untuk melindungi
kulit Anda. Jika mengenai kulit Anda, bahan ini bisa menyebabkan peradangan.
– Jangan menelan bahan-bahan ini. Bahan ini dapat menyebabkan diare dan muntah-muntah.
– Jauhkan bahan-bahan ini dari jangkauan anak-anak’.
• Pastikan kap mesin benar-benar tertutup dan terkunci sebelum mengemudi. Jika tidak, kap mesin bisa
terbuka dengan sendirinya saat Anda mengemudi, menghalangi pandangan Anda dan menyebabkan
kecelakaan.
00-6
• Sebelum memulai perbaikan, tutuplah spatbor, jok dan bagian lainnya yang mungkin tergores atau ternodai
selama perbaikan. Juga hati-hati bahwa pakaian Anda (misalnya kancing baju) bisa merusak cat ’ kendaraan.
• Ketika melakukan perbaikan terhadap komponen elektrik yang tidak memerlukan penggunaan energi listrik dari
battery, maka putuskan koneksi kabel negatif dari aki tersebut.
• Ketika memutus hubungan kabel negatif dari battery, perhatikan langkah berikut ini.
– Bila diperlukan, periksa dan catat DTC pada ECM dan / atau modul kontrol immobilizer (model bensin)
sebelum memutuskan.
– Catat isi yang ditunjukkan berupa jam dan/atau sistem audio, dsb. sebelum memutuskan hubungan dan setel
kembali seperti semula setelah menghubungkan.
– Untuk kendaraan yang dilengkapi dengan sistem throttle body eletrik, lakukan kalibrasi sistem throttle body
elektrik Kalibrasi Sistem Electric Throttle Control [1C-7] setelah penyambungan kembali kabel negatif pada
battery.
• Saat melepas battery, pastikan memutuskan hubungan kabel negatif terlebih dahulu, kemudian kabel positif.
Saat menyambung kembali aki tersebut, sambung kabel positif terlebih dahulu kemudian kabel negatif, dan
gantilah penutup terminalnya.
00-7
• Ketika melepas suku cadang yang akan digunakan kembali, pastikan untuk menatanya secara berurutan
sehingga dapat dipasang kembali dengan urutan dan posisi yang benar.
• Ketika Anda menggunakan seal oli, gasket, packing, O-ring, locking washer, split pin, self-locking nut, dan suku
cadang tertentu sesuai spesifikasi, pastikan Anda menggunakan yang baru. Begitu juga sebelum memasang
gasket, packing baru, dan sebagainya, pastikan untuk membuang bahan residu dari permukaan yang
berpasangan.
• Pastikan bahwa semua bagian yang digunakan dalam perakitan kembali benar-benar bersih.
Ketika penggunaan jenis pelumas, bond atau sealant tertentu sudah ditentukan, pastikan Anda menggunakan
jenis yang sudah ditentukan tersebut.
“A”: Sealant tahan air 99000–31250 (SUZUKI Bond No.1207F)
Special Tool
(A): 09917M98221
(B): 09916M58210
00-8
• Ketika melepaskan selang vakum, pasang satu tanda yang menggambarkan posisi pemasangan yang benar
sehingga selang dapat dipasang kembali dengan benar.
• Setelah memeriksa sistem bahan bakar, oli, pendingin, vakum, pembuangan atau rem, periksa semua jalur yang
terhubung dengan sistem tersebut untuk memeriksa jika terjadi kebocoran.
• Untuk kendaraan yang dilengkapi dengan sistem injeksi bahan bakar, jangan memutuskan jalur bahan bakar
antara pompa bahan bakar dan injektor sebelum melepaskan tekanan bahan bakar, karena bhan bakar dapat
tersemprot oleh tekanan tersebut.
• Ketika diperlukan pekerjaan yang menghasilkan panas melebihi 80 °C (176 °F) di sekitar suku cadang kelistrikan,
maka lepas terlebih dahulu suku cadang kelistrikan yang sensitif dengan panas.
00-9
• Hati-hatilah untuk tidak memapar konektor atau suku cadang kelistrikan ke air yang dapat menyebabkan
gangguan.
• Selalu hati-hati untuk tidak menangani suku cadang kelistrikan (komputer, relay, dsb.) secara kasar atau
menjatuhkannya.
Ketika melepas roda yang terpasang dengan mur, jangan pernah melepas semua mur roda bersamaan.
Sisakan setidaknya 1 mur untuk masing-masing roda untuk mencegah agar roda tidak jatuh. Ketika melepas
1 mur yang tersisa, pegang roda dan ban sehingga roda dan ban tersebut tidak lepas.
1
2 2
• Jangan menyambung terminal jalur CAN menggunakan kabel pintas (1). Jika tidak, jalur CAN dapat terpengaruh
oleh gangguan listrik.
00-11
• Ketika memutuskan dan menyambung coupler, pastikan MEMATIKAN kunci kontak, jika tidak maka komponen
elektronik dapat rusak.
• Ketika memutuskan konektor, jangan pernah menarik wiring harness. Buka kunci konektor terlebih dahulu lalu
tarik untuk memisahkannya dengan memegang konektor tersebut.
• Saat menyambung konektor, pegangi konektor dan dorong kedua bagian bersama-sama hingga keduanya
terkunci dengan aman (terdengar suara klik).
• Ketika memasang wiring harness, kencangkan dengan klem sehingga tidak kendur.
00-12
• Ketika memasang komponen kendaraan, berhati-hatilah sehingga wiring harness tidak tersangkut atau
terganggu oleh komponen lain.
• Guna menghindari kerusakan pada harness, lindungi bagian harness yang kemungkinan bersinggungan dengan
komponen yang membentuk sudut tajam dengan menggunakan plester.
• Hati-hati untuk tidak menyentuh terminal elektrik komponen yang menggunakan microcomputer (misalnya unit
kontrol elektronik seperti ECM, PCM, kontroler P/S, dsb.). Aliran listrik statis dari tubuh Anda dapat merusak
komponen ini.
• Jangan pernah menghubungkan tester (voltmeter, ohmmeter, atau apa pun) ke unit kontroler elektronik ketika
coupler tidak dihubungkan. Melakukan hal ini dapat menyebabkan kerusakan.
• Jangan pernah menghubungkan ohmeter ke unit kontrol elektronik dengan coupler yang tersambung. Melakukan
hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada unit kontrol dan sensor elektronik.
• Pastikan untuk menggunakan voltmeter/ ohmmeter yang sudah ditentukan. Jika tidak, pengukuran yang akurat
tidak didapatkan atau dapat menyebabkan cidera. Bila tidak disebutkan, gunakan voltmeter dengan impedansi
tinggi (M Ω/V minimum) atau voltmeter digital.
• Ketika melakukan pengukuran pada konektor elektrik dengan menggunakan colokan tester, pastikan Anda
memasukkan colokan tersebut (2) dari sisi harness kabel (bagian belakang) konektor (1).
00-13
• Ketika menghubungkan colokan meter (2) dari sisi terminal coupler (1), karena tidak dapat ’ dihubungkan dari sisi
harness, maka Anda harus hati-hati agar tidak membengkokkan male terminal pada coupler yang mendorong
female terminal sehingga memutus koneksi.
Pada kasus coupler sebagaimana ditunjukkan, koneksikan colokan sebagaimana ditunjukkan untuk mengindari
terputusnya female terminal.
Jangan pernah menyambung colokan yang menjadi tempat bagi male terminal.
• Saat memeriksa koneksi terminal, periksalah male terminal untuk lekukan dan female terminal untuk melihat
adanya bukaan berlebih dan keduanya untuk melihat penguncian (kelonggaran), korosi, debu, dsb.
• Sebelum mengukur tegangan pada masing-masing terminal, periksa untuk memastikan bahwa voltase battery
sebesar 11 V atau lebih. Pemeriksaan tegangan terminal pada voltase aki rendah dapat menyebabkan kekeliruan
diagnosis.
00-14
Peringatan Pengencang
PERHATIAN:
Ketika pengencang dilepas, selalu pasang kembali pada lokasi yang sama seperti sebelum dilepas. Jika
pengencang perlu diganti, gunakan pengencang dengan nomor part yang benar untuk aplikasi tersebut. Jika
penguat dengan nomor part yang benar tidak tersedia, maka bisa digunakan penguat dengan ukuran dan
kekuatan yang sama (atau lebih kuat) . Pengencang yang tidak digunakan kembali, dan pengencang yang
memerlukan gabungan thread-locking, akan dibutuhkan. Nilai torsi yang benar harus digunakan ketika
memasang pengencang yang memerlukannya. Jika ketentuan tersebut tidak diikuti, maka komponen atau
sistem dapat rusak.
Perhatian Suspensi
PERHATIAN:
• Semua pengencang suspensi adalah bagian pelengkap yang penting karena dapat mempengaruhi kinerja
sistem dan bagian vital, dan/atau menyebabkan biaya perbaikan yang besar. Pengencang harus diganti
dengan pengencang bernomor komponen sama atau dengan komponen setara jika membutuhkan
penggantian. Jangan menggunakan komponen dengan kualitas yang lebih rendah atau mengganti
desainnya. Nilai torsi harus digunakan sesuai spesifikasi selama perakitan kembali untuk memastikan
daya tahan yang baik dari suku cadang ini.
• Jangan pernah mencoba untuk memanaskan, menyiram atau meluruskan komponen suspensi apapun.
Ganti dengan komponen baru atau komponen tersebut dapat rusak.
Semua pengencang roda adalah bagian pelengkap yang penting karena dapat mempengaruhi kinerja sistem
dan komponen vital, dan/atau menyebabkan biaya perbaikan yang besar. Pengencang harus diganti dengan
pengencang bernomor komponen sama atau dengan komponen setara jika membutuhkan penggantian.
Jangan menggunakan komponen dengan kualitas yang lebih rendah atau mengganti desainnya. Nilai torsi
harus digunakan sesuai spesifikasi selama perakitan kembali untuk memastikan daya tahan yang baik pada
semua komponen.
Jangan melakukan pengelasan karena dapat menyebabkan kerusakan yang besar dan pelemahan logam.
00-15
Perhatian pada Rem
PERHATIAN:
Perhatian untuk Rem Semua pengencang rem adalah bagian pelengkap penting karena dapat mempengaruhi
kinerja sistem dan bagian vital, dan/atau menyebabkan biaya perbaikan yang besar. Rem harus diganti
dengan nomor komponen yang sama atau setara jika diperlukan penggantian. Jangan menggunakan
komponen dengan kualitas yang lebih rendah atau mengganti desainnya. Nilai torsi harus digunakan sesuai
spesifikasi selama perakitan kembali untuk memastikan daya tahan yang baik pada semua komponen.
Jangan melakukan pengelasan karena dapat menyebabkan kerusakan yang besar dan pelemahan logam.
CATATAN:
Sebelum memeriksa atau menservis rem untuk kendaraan yang dilengkapi ABS, pastikan bahwa ABS dalam
kondisi bagus.
Petunjuk Perbaikan
Prosedur Pemeriksaan Sirkuit Elektrik
Karena ada beberapa metode pemeriksaan sirkuit elektrik, maka metode yang digambarkan di sini adalah metode
umum untuk memeriksa sirkuit putus atau korslet dengan menggunakan ohmeter dan voltmeter.
3) Dengan menggunakan male terminal, periksa kedua terminal sirkuit yang sedang diperiksa untuk melihat
ketegangan hubungan dari female terminalnya. Periksa masing-masing terminal secara visual untuk mengetahui
jika terjadi hubungan yang kurang bagus (kemungkinan disebabkan oleh kotor, korosi, karat, masuknya benda
00-16
asing, dan sebagainya). Secara bersamaan, periksa untuk memastikan bahwa masing-masing terminal sudah
terkunci pada konektor secara penuh.
4) Dengan menggunakan uji hubungan dan uji ketegangan pada prosedur berikut, periksa harness kabel untuk
mengetahui jika ada sirkuit yang putus atau koneksi yang buruk dengan terminalnya. Temukan
ketidaknormalannya, jika ada.
1. Kelonggaran crimping
2. Buka
3. Kabel tipis (kabel tunggal)
Pemeriksaan Hubungan
1) Ukur daya tahan antar terminal konektor pada kedua ujung sirkuit yang sedang diperiksa (antara “A-1” dengan
“C-1” pada gambar). Jika tidak ada hubungan yang diperlihatkan (tak terbatas atau melebihi batas), berarti sirkuit
putus antara terminal “A-1” dengan “C-1”.
2) Lepas koneksi dari konektor yang termasuk dalam sirkuit tersebut (konektor-B pada gambar) dan ukur daya
tahan antara terminal “A-1” dengan “B-1”.
Jika tidak ada hubungan yang diperlihatkan, berarti sirkuit putus antara terminal A-1“ dengan ”B-1“.” Jika
diindikasikan ada hubungan, maka ada sirkuit yang putus antara terminal “B-1” dengan “C-1” atau abnormalitas
pada konektor-B.
00-17
Pemeriksaan Voltase
Jika voltase dipasok ke sirkuit yang sedang diperiksa, pemeriksaan voltase dapat digunakan sebagai pemeriksaan
sirkuit.
1) Ukur tegangan antara masing-masing terminal dengan body ground, jika semua konektor yang terhubung dan
tegangan yang digunakan ke sirkuit sedang diperiksa.
a) Jika pengukuran dilakukan sebagiamana ditunjukkan pada gambar dan hasilnya ditunjukkan seperti berikut
ini, berarti sirkuit putus antara terminal “B-1” dengan “A-1”.
Tegangan antara
“C-1” dan body ground: Kira-kira 5 V
“B-1” dan body ground: Kira-kira 5 V
“A-1” dan body ground: 0 V
b) Juga, jika nilai yang diukur terlihat seperti berikut, berarti ada resistensi (ketidaknormalan) pada level tersebut
yang berhubungan dengan penurunan voltase pada sirkuit antara terminal “A-1” dengan “B-1”.
Tegangan antara
“C-1” dan body ground: Kira-kira 5 V
“B-1” dan body ground: Kira-kira 5 V
“A-1” dan body ground: Kira-kira 3 V
CATATAN:
Jika sirkuit yang diperiksa dikoneksikan ke suku cadang lain(1), putuskan koneksi semua konektor dari
suku cadang tersebut.
Jika tidak, maka diagnosis yang dilakukan menjadi salah.
00-18
3) Ukur resistensi antara terminal pada salah satu ujung sirkuit (terminal “A-1” pada gambar) dan body ground. Jika
diindikasikan adanya hubungan, berarti ada korslet ke ground antara terminal “A-1” dengan “C-1” dari sirkuit.
4) Putuskan koneksi konektor yang termasuk dalam sirkuit (konektor-B) dan ukur resistensi antara “A-1” dengan
body ground. Jika diindikasikan adanya hubungan, berarti sirkuit tersebut korslet dengan ground antara terminal
“A-1” dengan “B-1”.
1. Ke bagian lain
00-19
• Connector body yang rusak, yang memapar terminal ke kelembaban dan kotoran, serta tidak memelihara
orientasi terminal yang memadai dengan komponen atau konektor berpasangan.
00-20
• Isolasi kabel yang tergesek menyebabkan korslet berulang ketika bagian yang terbuka tersebut menyentuh kabel
atau komponen kendaraan lain.
• Kabel yang rusak di dalam isolasi. Kondisi ini dapat menyebabkan pemeriksaan hubungan menunjukkan sirkuit
yang bagus, namun jika hanya 1 atau 2 untai dari kabel jenis multiuntai utuh, maka resistensinya bisa terlalu
tinggi.
Jika ketidaknormalan ditemukan, perbaiki atau ganti kabel yang rusak.
Special Tool
09916M58210 09917M98221
Pegangan valve guide Valve guide stem
installer attachment
00-21
Informasi Umum
Bab 0A
Informasi Umum
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 0A-2
Singkatan ...............................................................................................................................................................0A-2
Simbol ....................................................................................................................................................................0A-5
Simbol Warna Kabel...............................................................................................................................................0A-6
Informasi tentang Pengencang ..............................................................................................................................0A-6
Titik Angkat Kendaraan ..........................................................................................................................................0A-9
Vehicle Identification Number (Nomor Identifikasi Kendaraan) ........................................................................... 0A-11
Nomor Identifikasi Mesin......................................................................................................................................0A-12
Nomor Identifikasi Transmisi ................................................................................................................................0A-12
Lokasi Komponen ................................................................................................................................................ 0A-12
Lokasi Label Peringatan, Perhatian dan Informasi ..............................................................................................0A-12
0A-1
Uraian Umum
Singkatan
A
A/B Air Bag
ABDC After Bottom Dead Center
ABS Anti-lock Brake System
AC Alternating Current (Arus Listrik Bolak-Balik)
A/C Air Conditioning
A-ELR Automatic-Emergency Locking Retractor
A/F Air Fuel Ratio (Perbandingan Udara dan Bahan Bakar)
ALR Automatic Locking Retractor
API American Petroleum Institute
APP Accelerator Pedal Position Sensor
A/T Automatic Transmission, Automatic Transaxle
ATDC After Top Dead Center
ATF Automatic Transmission Fluid, Automatic Transaxle Fluid
AWD All Wheel Drive
B
B+ Battery Positive Voltage
BB+ Battery Positive Voltage for Backup
BBDC Before Bottom Dead Center
BCM Body Electrical Control Module
BDC Bottom Dead Center
BTDC Before Top Dead Center
BARO Barometric Pressure
C
CAN Controller Area Network
CKP Crankshaft Position
CMP Camshaft Position
CO Karbon Monoksida
CO2 Karbon Dioksida
CPP Clutch Pedal Position
CPU Central Processing Unit
CVT Continuously Variable Transaxle, Continuously Variable Transmission
D
DC Direct Current
D/C Driving Cycle
DLC Data Link Connector
DOHC Double Over Head Camshaft
DOJ Double Offset Joint
DOT Department of Transportation
®
DPF Diesel Particulate Filter
0A-2
DRL Daytime Running Light
DTC Diagnostic Trouble Code (Kode Diagnosa Masalah)
E
EBD Electronic Brake Force Distribution
ECM Engine Control Module
ECT Engine Coolant Temperature (Suhu Pendingin Mesin)
ECU Electronic Control Unit
EEPROM Electrically Erasable Programmable Read Only Memory
EFE Heater Early Fuel Evaporation Heater
EGR Exhaust Gas Recirculation (Resirkulasi Gas Buang)
EGT Exhaust Gas Temperature (Suhu Gas Buang)
ELR Emergency Locking Retractor
EOP Engine Oil Pressure
EPS Electronic Power Steering
®
ESP Electronic Stability Program (Program Stabilitas Elektronik)
EVAP Evaporative Emission
F
FWD Front Wheel Drive
G
GND Ground
GPS Global Positioning System
H
HVAC Heating, Ventilating and Air Conditioning
HC Hydrocarbons
HDD Hard Disk Drive
HFC Hydro Fluorocarbon
HI High (Tinggi)
HO2S Heated Oxygen Sensor
I
IAC Idle Air Control
IAT Intake Air Temperature (Suhu Udara Masuk)
IMT Intake Manifold Tuning
ISC Idle Speed Control
ISO International Organization for Standardization
J
J/B Junction Block
J/C Junction Connector
JIS Japan Industrial Standards
L
L Left (Kiri)
LCD Liquid Crystal Display
LED Light Emitting Diode
LHD Left Hand Drive Vehicle
0A-3
LO Low (Rendah)
LSD Limited Slip Deferential
LSPV Load Sensing Proportioning Valve
M
MAF Mass Air Flow
MAP Manifold Absolute Pressure
Max Maximum (Maksimum)
MFI Multiport Fuel Injection
Min Minimum
MIL Malfunction Indicator Lamp (“CHECK ENGINE” Light or “SERVICE ENGINE SOON” Light)
M/T Manual Transmission, Manual Transaxle
N
NOx Nitrogen Oxides
O
OBD On-Board Diagnostic system
OCM Occupant Classification Module
OCV Oil Control Valve
O/D Overdrive
OHC Over Head Camshaft
O2S Oxygen Sensor
P
PCM Powertrain Control Module
PCV Positive Crankcase Ventilation
PM Particulate Matter
PNP Park / Neutral Position
P/S Power Steering
PSP Power Steering Pressure Switch
R
R Right (Kanan)
RAM Random Access Memory
RHD Right Hand Drive Vehicle
ROM Read Only Memory
RPM Putaran Mesin
S
SAE Society of Automotive Engineers
SDM Sensing and Diagnostic Module (Air Bag Controller, Air bag Control Module)
SDT Smart Diagnostic Tester
SFI Sequential Multiport Fuel Injection
SI System International
SOHC Single Over Head Camshaft
SRS Supplemental Restraint System
T
TCC Torque Converter Clutch
0A-4
TCM Transmission Control Module
TCSS Traction Control Support System
TDC Top Dead Center
TP Throttle Position
TPMS Tyre Pressure Monitoring System
TWC Three Way Catalytic converter
U
USB Universal Serial Bus
V
VIN Vehicle Identification Number (Nomor Identifikasi Kendaraan)
VSS Vehicle Speed Sensor
VVT Variable Valve Timing
W
WU-OC Warm Up Oxidation Catalytic converter
WU-TWC Warm Up Three Way Catalytic converter
Other
2WD 2 Wheel Drive
4WD 4 Wheel Drive
CATATAN:
• DPF ® adalah merek dagang HJS Fahrzeugtechnik GmbH & Co KG and Suzuki adalah pemegang lisensi merek
tersebut.
• ESP ® adalah merek dagang terdaftar dari Daimler AG.
Simbol
Simbol Definisi Simbol Definisi
SUZUKI Bond No.1207B
Momen pengencangan
99000-31140
Berikan oli (mesin, transmisi, transfer, SUZUKI Bond No.1216B
diferensial) 99000-31230
Gunakan fluida (rem, power steering SUZUKI Bond No.1207F
atau fluida transmisi otomatis, dsb.) 99000-31250
SUZUKI Super Grease A SUZUKI Bond No.1217G
99000-25011 99000-31260
SUZUKI Super Grease C SUZUKI SILICON SEALANT KE-347W
99000-25030 99000-34220
SUZUKI Super Grease A Thread Lock Cement Super 1.333B
99000-25050 99000-32020
SUZUKI Silicone Grease Thread Lock Cement Super 1303B
99000-25100 99000-32030
SUZUKI Super Grease H Thread Lock Cement 1342
99000-25121 99000-32050
SUZUKI Super Grease I Thread Lock Cement 1305
99000-25210 99000-32100
0A-5
SUZUKI sealing compound 366E Thread Lock Cement Super 1322
99000-31090 99000-32110
SUZUKI Bond No.1215
Jangan digunakan lagi
99000-31110
Silicone sealant
Catatan untuk pemasangan kembali
99000-31120
PERHATIAN:
Bahkan ketika diameter nominal (1) dari alur tersebut sama, pitch alur (2) atau lebar antar flat (3) bisa
berbeda antara ISO dengan JIS. Perhatikan Tabel Perbandingan Pengencang Utama JIS-dan-ISO di bawah ini
untuk mengetahui perbedaannya.
Penggunaan baut atau mur yang tidak cocok dapat menyebabkan kerusakan alur.
Sebelum memasang, periksa pitch alurnya untuk mengetahui kecocokannya lalu kencangkan dengan tangan
untuk sementara. Jika kuat, periksa kembali pitch alur tersebut.
0A-6
Nominal diameter
M6 M8 M10 M12 M14
Pitch alur 1.0 1.25 1.25 1.25 1.5
JIS
Lebar antar flat 10 12 14 17 19
Pitch alur 1.0 1.25 1.5 1.5 1.5
ISO
Lebar antar flat 10 13 16 18 21
CATATAN:
• Untuk baut flens, mur flens dan mur self-lock dengan kekuatan 4T dan 7T, tambahkan 10% sesuai momen
pengencangan sebagaimana ditunjukkan pada grafik berikut.
• Grafik di bawah hanya cocok ketika part yang dikencangkan dibuat dari campuran baja ringan.
Ekuivalen pengencang kekuatan 6.8 tanpa N·m 2.4 4.7 8.4 20 42 80 125 193 280
flens
kgf-m 0.24 0.48 0.86 2.0 4.3 8.2 12.7 19.7 28.6
lbf-ft 2.0 3.5 6.5 15.0 31.0 59.0 92.5 142.5 206.5
Ekuivalen pengencang kekuatan 6,8 N·m 2.4 4.9 8.8 21 44 84 133 203 298
dengan flens
kgf-m 0.24 0.50 0.90 2.1 4.5 8.6 13.6 20.7 30.4
*: Mur self-lock (kekuatan 6)
lbf-ft 2.0 4.0 6.5 15.5 32.5 62.0 98.5 150.0 220.0
Ekuivalen baut kekuatan 8,8 (mur N·m 3.1 6.3 11 27 56 105 168 258 373
kekuatan 8 ) tanpa flens
kgf-m 0.32 0.64 1.1 2.8 5.7 10.7 17.1 26.3 38.0
lbf-ft 2.5 5.0 8.5 20.0 41.5 77.5 124.0 190.5 275.5
Ekuivalen mur kekuatan 8,8 (mur kekuatan N·m 3.2 6.5 12 29 59 113 175 270 395
8) dengan flens
kgf-m 0.33 0.66 1.2 3.0 6.0 11.5 17.8 27.5 40.3
0A-8
lbf-ft 2.5 5.0 9.0 21.5 43.5 83.5 129.0 199.5 291.5
*: Mur self-lock
• Sebelum menaikkan kendaraan di titik bagian bawah bodi kendaraan, selalu perhatikan keseimbangan
kendaraan. Keseimbangan kendaraan saat pengangkatan dapat berubah, tergantung pada komponen apa
yang akan dilepas.
• Sebelum mengangkat kendaraan, periksa dan pastikan bahwa lengan lift tidak mengenai pipa rem, pipa
bahan bakar, bracket atau part lainnya.
• Ketika menggunakan lift frame contact, gunakan lift sebagaimana ditunjukkan (kanan dan kiri pada posisi
sama). Angkat kendaraan hingga keempat ban tidak menyentuh tanah dan pastikan bahwa kendaraan
tidak jatuh dengan mencoba menggerakkan bodi kendaraan pada kedua sisi. Pekerjaan hanya dapat
dimulai setelah konfirmasi ini.
• Pastikan bahwa lift benar-benar sudah terkunci setelah kendaraan diangkat.
4 4
:2
:3
0A-9
Ketika Menggunakan Dongkrak Lantai
PERINGATAN:
Jika kendaraan hanya didongkrak di bagian depan atau belakang saja, pastikan untuk mengganjal roda
untuk memastikan keamanannya.
Setelah kendaraan didongkrak, pastikan untuk memasang stand. Sangat berbahaya melakukan pekerjaan
pada kendaraan yang dinaikkan dengan dongkrak saja.
PERHATIAN:
• Jangan menggunakan dongkrak pada bagian suspensi belakang (seperti; torsion beam, dll) atau lantai
kendaraan, karena dapat merusak.
• Ketika mendongkrak bagian depan, pastikan Anda menggunakan dongkrak lantai tipe udara dengan
ketinggan yang sudah ditentukan berikut ini atau dongkrak lantai manual dengan ukuran sebagai berikut.
Jika tidak, maka dongkrak akan dapat merusak bamper atau panel bodi kendaraan.
Ukuran dongkrak
Ketinggan“h”: di bawah 145mm (di bawah 5,71 in.)
Panjang“l”: di bawah 900mm (di bawah 89,92 cm.)
“l”
“h”
Ketika mengangkat bagian depan atau belakang kendaraan dengan dongkrak, pastikan Anda menempatkan
dongkrak pada rangka suspensi depan (1) atau towing hook belakang (2).
0A-10
1
Untuk memulai pekerjaan dengan dongkrak di bagian depan ataupun belakang, pastikan Anda menggunakan stand
(1) di bawah dudukan bodi sehingga bodi kendaraan tertopang dengan aman. Lalu periksa untuk memastikan bahwa
dudukan bodi tidak selip pada stands (1) dan kendaraan terjaga stabil dan aman’.
[A]
2
1
[B]
2
1
0A-11
Nomor Identifikasi Mesin
Nomor ini tertera pada blok silinder.
[A]
[B]
Lokasi Komponen
Lokasi Label Peringatan, Perhatian dan Informasi
Gambar ini menunjukkan label utama di antara label-label lain yang dipasang pada bagian komponen kendaraan.
Ketika memperbaiki atau menangani komponen, baca petunjuk PERINGATAN/ PERHATIAN yang tertera di label.
Jika label PERINGATAN / PERHATIAN ternoda atau rusak, bersihkan dan ganti jika diperlukan.
0A-12
[A]
5
2
1
[B] 7
CATATAN:
Label ini dipasang pada kendaraan yang dilengkapi sistem air bag saja.
0A-13
1
5
4
1. Label air bag pada modul driver air bag (inflator) 4. Label air bag pada SDM
2. Label air bag pada contact coil assy. 5. Label pretensioner pada retraktor sabuk keselamatan
3. Label air bag pada modul driver air bag (inflator)
0A-14
Informasi Umum
Bab 0B
0B-2
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan untuk Perawatan dan Pelumasan
Peringatan Air Bag
Lihat Peringatan Air Bag [00-14] .
Jadwal Perawatan
Jadwal Perawatan dalam Kondisi Berkendara Normal
CATATAN:
• Interval ini harus ditentukan oleh pembacaan odometer atau bulan, tergantung mana yang lebih dulu
dicapai.
• Tabel ini mencakup perawatan hingga 80.000 km. Di atas 80.000, lakukan servis yang sama pada interval
waktu yang sama.
Km (x 1,000) 1 5 10 20 30 40 50 60 70 80
Interval
Bulan 1 6 12 24 36 48 60 72 84 96
Mesin
Water Pump drive belt (Tegangan, keausan) — — — — — I — — — R
Celah valve (celah) (Bensin) — — — — I — — I — —
Oli mesin dan filter oli (Bensin) — — R R R R R R R R
Oli mesin (Diesel) R — R R R R R R R R
Filter oli mesin (Diesel) — — R R R R R R R R
Coolant mesin (Ketinggian, kebocoran) I I I R I R I R I R
Selang dan sambungan sistem pendingin I I I I I I I I I I
(kebocoran, kerusakan)
Baut mesin (semua cylinder head dan manifold — — T — T — T — T —
fixing)
Dudukan mesin (keausan, kerusakan) — — T — T — T — T —
Sistem gas buang (kebisingan, kebocoran, atau — — —
— I — I — — I
rusak)
Valve PCV (Selang, sambungan dan valve) — I — I — — — — — I
Valve Resirkulasi Gas Buang (Diesel) — — — — C — — C — —
Sistem pengapian
Kelistrikan pengapian (kerusakan, penurunan) — — — I — I — I — I
Busi — — — — — R — — — R
Sistem bahan bakar
Jalan
Bersihkan setiap 5.000 km. Ganti setiap 40.000 km
beraspal
Filter pembersih udara (Bensin)
Kondisi
Bersihkan setiap 5.000 km. Ganti setiap 40.000 km
berdebu
0B-3
Jalan
Ganti setiap 40.000 km Tidak memerlukan pembersihan
beraspal
Filter pembersih udara (Diesel)
Kondisi Ganti lebih sering dalam kondisi berdebu. Tidak memerlukan
berdebu pembersihan
0B-4
Tutup tangki bahan bakar, pipa dan sambungan
— I — — — I — — — I
bahan bakar (kebocoran, kerusakan)
Filter bahan bakar (kebocoran) — — — — — R — — — R
Filter Bahan Bakar dan Pengurasan Air (Diesel) I I I R I R I R I R
Kopling dan Transmisi
Clutch Pedal (Play) (Bensin) I I I I I I I I I I
Minyak kopling (ketinggian, kebocoran) (Diesel) I I I R I R I R I R
Slip kopling (penyeretan atau kerusakan I I I I I I I I I I
berlebihan)
Oli transmisi (ketinggian, kebocoran) I I I R I R I R I R
Drive Shaft
Boot drive shaft (Boot sobek atau rusak) — I I I I I I I I I
Drive shaft (Kebisingan) I I I I I I I I I I
Rem
Brake disc dan Pad (keausan) — I I I I I I I I I
Brake drum dan Brake shoe (keausan,
— — I I I I I I I I
kerusakan) (I:
Selang dan pipa rem (kebocoran, kerusakan, I I I I I I I I I I
terjepit)
Minyak rem (ketinggian, kebocoran) I I I R I R I R I R
Pedal rem (celah pedal ke dinding) I I I I I I I I I I
Master cylinder dan wheel cylinder (kebocoran I I I I I R I I I R
oli, goresan boot) (Ganti kit piston dan boot)
Tuas dan kabel rem tangan (kerusakan, putaran) I I I I I I I I I I
Roda
Ban (tekanan udara, keausan tak normal, Putar dan periksa setiap 5.000 km
retakan)
Roda (kerusakan) I I I I I I I I I I
Bearing roda Belakang / Depan (kelonggaran, I I I I I I I I I I
kerusakan)
Suspensi
Suspension strut (kebocoran, kerusakan) I I I I I I I I I I
Suspension arm dan knuckle support (longgar, — I I I I I I I I I
kerusakan)
Shock absorber (kebocoran oli, kerusakan) I I I I I I I I I I
Semua baut dan mur (longgar) — T T T T T T T T T
Suspension arm dan tension rod — I I I I I I I I I
Kemudi
Setir (berputar, longgar) I I I I I I I I I I
Semua rod dan arm (longgar, kerusakan, I I I I I I I I I I
keausan)
Kelistrikan
Elektrolit battery (ketinggian, kebocoran) I I I I I I I I I I
Sambungan wiring harness (kelonggaran, — I I I I I I I I I
kerusakan)
0B-5
Sistem lampu (fungsi, noda, kerusakan) I I I I I I I I I I
Klakson (fungsi) I I I I I I I I I I
Voltase sistem — I I I I I I I I I
Bodi
Semua latch, engsel dan pengunci (fungsi) I I&L I&L I&L I&L I&L I&L I&L I&L I&L
Semua baut dan mur sasis (kencangkan) — I T T T T T T T T
Tes jalan
Fungsi rem, perpindahan gigi dan speedometer I I I I I I I I I I
Kebisingan bodi dan sasis I I I I I I I I I I
Air Conditioner
Periksa tegangan belt I I I I I I I I I I
Kencangkan baut-baut dudukan kompresor. — T T T T T T T T T
Periksa semua sambungan selang, kencangkan I I I I I I I I I I
bila perlu.
Periksa fungsi flap resirkulasi I I I I I I I I I I
Bersihkan kondenser dengan air bertekanan — C C C C C C C C C
rendah
Periksa tepi belt yang aus, ganti jika perlu I I I I I I I I I I
Periksa semua baut dudukan I I I I I I I I I I
CATATAN:
• “R”: Ganti atau ubah
• “I”: Periksa dan perbaiki, ganti bila perlu
• “L”: Lumasi.
• “T”: Kencangkan
• “C”: Bersihkan
Petunjuk Perbaikan
Pemeriksaan Aksesori Drive Belt
PERINGATAN:
Semua pemeriksaan dan penggantian harus dilakukan dalam keadaan MESIN MATI.
0B-6
Penggantian Drive Belt Aksesori
Drive Belt Water Pump dan Generator
Ganti drive belt water pump dan generator dengan yang baru. [1J-11]
Penggantian Busi
Ganti busi dengan yang baru. [1H-6]
0B-7
Pengurasan Air dari Filter Bahan Bakar (Model Diesel)
Keluarkan air dari filter bahan bakar [1G-34]
Pemeriksaan Ban
Periksa ban untuk melihat ketidakrataan atau keausan berlebih, kerusakan dan tekanan yang tidak rata, dan putar
roda. [2D-8]
0B-8
Pemeriksaan Sistem Kemudi
Periksa sistem kemudi. [6A-3]
Saat melakukan tes jalan, pilih tempat yang aman dimana tak ada orang atau kendaraan yang lewat agar
tidak terjadi kecelakaan.
Tempat duduk
Periksa apakah tempat duduk bergeser dengan lancar dan mengunci dengan erat di tiap posisi. Periksa juga apakah
mekanisme penyetelan sandaran tempat duduk depan bisa terkunci di tiap sudut.
Sabuk Keselamatan
Periksa kerusakan atau keausan pada sistem sabuk termasuk pada webbing, buckles, latch plates, retractors dan
anchor.
Periksa apakah sabuk keselamatan terkunci dengan kuat. Jika label “REPLACE BELT” pada sabuk pengaman
terlihat, ganti sabuk.
Start Mesin
Periksa kesiapan start mesin.
PERINGATAN:
Sebelum melakukan pemeriksaan berikut, pastikan ada cukup ruang di sekitar kendaraan. Kemudian,
gunakan rem tangan dan rem regular kuat-kuat. Jangan gunakan pedal gas. Jika mesin hidup, siap-siap
0B-9
untuk mematikan kembali. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan ini karena kendaraan bisa bergerak tanpa
peringatan dan mungkin menyebabkan cedera fisik atau kerusakan barang.
Pada kendaraan dengan transaxle otomatis, nyalakan mesin pada setiap posisi tuas. Mesin hanya bisa dihidupkan
pada posisi “P” (Parkir) or “N” (Netral).
Pada kendaraan dengan transaxle manual, tempatkan tuas pemindah di “Netral,” tekan penuh pedal kopling dan
coba hidupkan.
Rem
Rem kaki
Periksa berikut ini:
• bahwa pedal rem memiliki pergerakan yang semestinya.
• bahwa rem berfungsi semestinya.
• bahwa rem tidak bunyi,
• bahwa kendaraan tidak miring ke satu sisi saat rem digunakan.
• dan bahwa rem tidak seret.
Rem tangan
Periksa apakah tuas memiliki pergerakan semestinya.
PERINGATAN:
Dengan kendaraan diparkir di atas bidang miring yang cukup curam, pastikan tidak ada sesuatu di jalan
menurun untuk menghindari cedera fisik atau kerusakan barang. Siap-siap menggunakan rem regular
dengan cepat bahkan jika kendaraan mulai bergerak.
Periksa untuk memastikan rem tangan benar-benar efektif saat kendaraan dihentikan di atas bidang miring yang
aman dan tuas rem ditarik penuh.
0B-10
Kemudi
• Periksa untuk memastikan roda kemudi bebas dari ketakstabilan, perasaan berat yang tak normal.
• Periksa apakah kendaraan tidak bergoyang atau miring ke satu sisi.
Mesin
• Periksa apakah mesin merespon dengan cepat pada semua kecepatan.
• Periksa apakah mesin bebas dari kebisingan dan getaran tak normal.
Lampu
Periksa apakah semua lampu berfungsi sebagaimana semestinya.
0B-11
Mesin
Bab 1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan .............................................................................................................................................. 1-2
Tindakan Pencegahan untuk Mesin......................................................................................................................... 1-2
1-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan untuk Mesin
Peringatan Air Bag
Lihat Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Air Bag [8B-3] .
1-2
Mesin
Bab 1A
1A-1
Data Scan Tool .....................................................................................................................................................1A-47
Pemeriksaan Visual..............................................................................................................................................1A-53
Pemeriksaan Dasar Mesin ...................................................................................................................................1A-54
Diagnosis Gejala Mesin .......................................................................................................................................1A-55
MIL Tidak Menyala saat Kunci Kontak di Posisi ON dan Mesin Tidak Hidup (tapi Mesin Dapat Distarter) .........1A-61
MIL Tetap ON setelah Mesin Distarter .................................................................................................................1A-63
DTC P0030 / P0031 / P0032................................................................................................................................1A-63
DTC P0036 / P0037 / P0038................................................................................................................................1A-65
DTC P0102 / P0103 .............................................................................................................................................1A-67
DTC P0107 / P0108 .............................................................................................................................................1A-68
DTC P0112 / P0113..............................................................................................................................................1A-70
DTC P0117 / P0118..............................................................................................................................................1A-71
DTC P0122 / P0123 .............................................................................................................................................1A-73
DTC P0131 / P0132 / P2237 / P2243 / P2626.....................................................................................................1A-75
DTC P0137 / P0138 / P0140................................................................................................................................1A-78
DTC P0201 / P0202 / P0203 / P0204 / P0261 / P0262 / P0264 / P0265 / P0267 / P0268 / P0270 / P0271 ......1A-80
DTC P0222 / P0223 .............................................................................................................................................1A-83
DTC P0327...........................................................................................................................................................1A-85
DTC P0335...........................................................................................................................................................1A-86
DTC P0340...........................................................................................................................................................1A-88
DTC P0351 / P0352 / P0353 / P0354 / P2300 / P2301 / P2303 / P2304 / P2306 / P2307 / P2309 / P2310 ......1A-90
DTC P0403...........................................................................................................................................................1A-93
DTC P0443 / P0458 / P0459................................................................................................................................1A-95
DTC P0480 / P0692 .............................................................................................................................................1A-97
DTC P0481 / P0694 .............................................................................................................................................1A-99
DTC P0500.........................................................................................................................................................1A-101
DTC P0530.........................................................................................................................................................1A-103
DTC P0560 / P0562 / P0563..............................................................................................................................1A-105
DTC P0602.........................................................................................................................................................1A-106
DTC P0606.........................................................................................................................................................1A-106
DTC P0607.........................................................................................................................................................1A-107
DTC P0627 / P0628 / P0629..............................................................................................................................1A-108
DTC P0645 / P0646 / P0647.............................................................................................................................. 1A-110
DTC P2100......................................................................................................................................................... 1A-112
DTC P2101 / P2119 ........................................................................................................................................... 1A-113
DTC P2122 / P2123 ........................................................................................................................................... 1A-114
DTC P2127 / P2128 ........................................................................................................................................... 1A-117
DTC P2135.........................................................................................................................................................1A-120
DTC P2138.........................................................................................................................................................1A-120
DTC P2176.........................................................................................................................................................1A-121
DTC P2228 / P2229 ...........................................................................................................................................1A-122
1A-2
DTC U0073 ........................................................................................................................................................1A-123
DTC U0121 ........................................................................................................................................................1A-123
DTC U0155 ........................................................................................................................................................1A-123
DTC U1081 ........................................................................................................................................................1A-123
Tabel ECM dan Voltase Sirkuitnya .....................................................................................................................1A-123
Pemeriksaan Daya dan Sirkuit Ground ECM.....................................................................................................1A-142
Petunjuk Perbaikan ............................................................................................................................................ 1A-144
Pemeriksaan Putaran Idle dan bukaan IAC Throttle Valve................................................................................1A-144
Special Tool dan Perlengkapan ........................................................................................................................ 1A-145
Special Tool ........................................................................................................................................................1A-145
Z13DTJ.................................................................................................................................................................. 1A-146
Tindakan Pencegahan ....................................................................................................................................... 1A-146
Tindakan Pencegahan untuk Servis Mesin........................................................................................................1A-146
Tindakan Pencegahan dalam Diagnosa Gangguan ..........................................................................................1A-146
Uraian Umum ...................................................................................................................................................... 1A-147
Laporan tentang Kebersihan dan Perawatan.....................................................................................................1A-147
Uraian Umum Diagnosis Mesin..........................................................................................................................1A-148
Uraian Sistem OBD ............................................................................................................................................1A-148
Skema dan Diagram ........................................................................................................................................... 1A-150
Diagram Sistem Kontrol Elektronik ....................................................................................................................1A-150
Diagram Sirkuit Input / Output ECM...................................................................................................................1A-152
Lokasi Komponen .............................................................................................................................................. 1A-156
Lokasi Komponen Sistem Kontrol Elektronik .....................................................................................................1A-156
Informasi dan Prosedur Diagnosa.................................................................................................................... 1A-157
Pemeriksaan Lampu Indikator Malfungsi (MIL) .................................................................................................1A-157
Pemeriksaan Lampu Service Vehicle Soon (SVS) ............................................................................................1A-157
Pemeriksaan Sistem Mesin dan Kontrol Emisi ..................................................................................................1A-158
Pemeriksaan DTC ..............................................................................................................................................1A-161
Penghapusan DTC.............................................................................................................................................1A-162
Prosedur Konfirmasi DTC ..................................................................................................................................1A-162
Tabel DTC ..........................................................................................................................................................1A-163
Tabel Fail-Safe ...................................................................................................................................................1A-168
Data Scan Tool ...................................................................................................................................................1A-171
Pemeriksaan Visual............................................................................................................................................1A-177
Pemeriksaan Dasar Mesin .................................................................................................................................1A-178
Diagnosis Gejala Mesin .....................................................................................................................................1A-178
DTC P0030:........................................................................................................................................................1A-193
DTC P0088: .......................................................................................................................................................1A-194
DTC P0090:........................................................................................................................................................1A-195
DTC P0093:........................................................................................................................................................1A-196
1A-3
DTC P0100:........................................................................................................................................................1A-197
DTC P0106:........................................................................................................................................................1A-198
DTC P0107 / P0108: ..........................................................................................................................................1A-198
DTC P0110:........................................................................................................................................................1A-199
DTC P0115:........................................................................................................................................................1A-200
DTC P0130 / P0135: ..........................................................................................................................................1A-201
DTC P0168:........................................................................................................................................................1A-202
DTC P0180:........................................................................................................................................................1A-203
DTC P0190:........................................................................................................................................................1A-204
DTC P0201 / P0202 / P0203 / P0204: ...............................................................................................................1A-205
DTC P0217:........................................................................................................................................................1A-206
DTC P0219:........................................................................................................................................................1A-206
DTC P0230:........................................................................................................................................................1A-207
DTC P0235:........................................................................................................................................................1A-208
DTC P0335:........................................................................................................................................................1A-209
DTC P0340:........................................................................................................................................................1A-210
DTC P0380 / P0683: ..........................................................................................................................................1A-212
DTC P0400:........................................................................................................................................................1A-214
DTC P0403:........................................................................................................................................................1A-214
DTC P0500:........................................................................................................................................................1A-215
DTC P0520:........................................................................................................................................................1A-216
DTC P0530:........................................................................................................................................................1A-217
DTC P0560:........................................................................................................................................................1A-218
DTC P0571:........................................................................................................................................................1A-219
DTC P0602:........................................................................................................................................................1A-220
DTC P0603:........................................................................................................................................................1A-221
DTC P0604:........................................................................................................................................................1A-222
DTC P0605:........................................................................................................................................................1A-222
DTC P0650:........................................................................................................................................................1A-223
DTC P0685 / P1625: ..........................................................................................................................................1A-224
DTC P0704:........................................................................................................................................................1A-225
DTC P1093:........................................................................................................................................................1A-226
DTC P1105:........................................................................................................................................................1A-227
DTC P1120:........................................................................................................................................................1A-227
DTC P1122:........................................................................................................................................................1A-228
DTC P1190:........................................................................................................................................................1A-228
DTC P1191:........................................................................................................................................................1A-229
DTC P1481:........................................................................................................................................................1A-230
DTC P1482 / P1483: ..........................................................................................................................................1A-231
DTC P1530:........................................................................................................................................................1A-232
DTC P1571:........................................................................................................................................................1A-233
1A-4
DTC P1600:........................................................................................................................................................1A-234
DTC P1620:........................................................................................................................................................1A-234
DTC P1635:........................................................................................................................................................1A-236
DTC P1639:........................................................................................................................................................1A-238
DTC P1660:........................................................................................................................................................1A-240
DTC P1725:........................................................................................................................................................1A-241
DTC P1811:........................................................................................................................................................1A-241
DTC P2146:........................................................................................................................................................1A-242
DTC P2237 / P2297: ..........................................................................................................................................1A-242
DTC P2244:........................................................................................................................................................1A-243
DTC P2264.........................................................................................................................................................1A-244
DTC U2101: .......................................................................................................................................................1A-245
DTC U2103: .......................................................................................................................................................1A-246
DTC U2107: .......................................................................................................................................................1A-246
DTC U2108: .......................................................................................................................................................1A-246
DTC U2116:........................................................................................................................................................1A-246
Tabel A-1: Pemeriksaan Operasi Relay Fuel Pump...........................................................................................1A-246
Tabel A-2: Pemeriksaan Sirkuit Injektor .............................................................................................................1A-248
Tabel A-3: Pemeriksaan Sensor Suhu Bahan Bakar .........................................................................................1A-251
Tabel A-4: Pemeriksaan Sirkuit Sensor Tekanan Bahan Bakar .........................................................................1A-252
Tabel A-5: Pemeriksaan Operasi Regulator Tekanan Bahan Bakar ..................................................................1A-253
Tabel A-6: Pemeriksaan Sirkuit Supply Bahan Bakar Tekanan Rendah............................................................1A-254
Tabel A-7: Pemeriksaan Sirkuit Supply Bahan Bakar Tekanan Tinggi...............................................................1A-257
Tabel B-1: Pemeriksaan Sirkuit Turbocharger / Udara Masuk...........................................................................1A-259
Tabel B-2: Pemeriksaan Sensor MAF ................................................................................................................1A-260
Tabel B-3: Pemeriksaan Sensor Tekanan Boost................................................................................................1A-261
Tabel B-4: Pemeriksaan Tekanan Barometer.....................................................................................................1A-262
Tabel B-5: Pemeriksaan Pengoperasian EGR Valve .........................................................................................1A-262
Tabel B-6: Pemeriksaan Sensor A/F ..................................................................................................................1A-263
Tabel C-1: Pemeriksaan Voltase Battery ...........................................................................................................1A-264
Tabel C-2: Pemeriksaan Operasi Relay Utama .................................................................................................1A-265
Tabel C-3: Pemeriksaan Putaran Mesin.............................................................................................................1A-265
Tabel C-4: Pemeriksaan Sensor ECT ................................................................................................................1A-266
Tabel C-5: Pemeriksaan Sensor IAT ..................................................................................................................1A-267
Tabel C-6: Pemeriksaan Pedal Gas ...................................................................................................................1A-268
Tabel C-7: Pemeriksaan Sinyal Kecepatan........................................................................................................1A-269
Tabel C-8: Pemeriksaan Operasi Glow Plug......................................................................................................1A-270
Tabel C-9: Pemeriksaan operasi Kipas Pendingin Radiator ..............................................................................1A-272
ECM dan Nilai Voltase Sirkuitnya (untuk Acuan) ...............................................................................................1A-276
Pemeriksaan Kecepatan Idle .............................................................................................................................1A-290
Special Tool dan Perlengkapan ........................................................................................................................ 1A-290
1A-5
Special Tool ........................................................................................................................................................1A-290
1A-6
K12M
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan untuk Servis Mesin
PERHATIAN:
Informasi servis mesin berikut harus diperhatikan dengan cermat untuk mencegah kerusakan dan
menghasilkan kinerja mesin yang andal.
• Jika karena suatu alasan mesin perlu diangkat atau ditopang, jangan memasang dongkrak di bawah oil pan. Jika
dilakukan, oil pan bisa rusak.
• Perlu selalu diingat saat bekerja pada mesin bahwa sistem listrik 12 volt dapat menimbulkan korslet yang kuat
dan merusak. Ketika melakukan pekerjaan pada bagian yang terminal listriknya bisa di-ground-kan, kabel ground
battery harus dilepas dari battery.
• Setiap kali filter udara, throttle body atau intake manifold dilepas, berhati-hatilah agar material asing (sepertu
debu dan partikel logam) tidak terkumpul pada mesin, throttle body dan throttle valve. Jika terjadi, mesin dan
throttle body assy. elektrik dapat rusak akibat throttle valve yang membesar.
1A-7
Oleh karena itu, tangani saluran komunikasi CAN dengan cermat dan merujuk ke Uraian Sistem Komunikasi
CAN [10H-3] .
• Meregistrasikan kode immobilizer transponder setelah mengganti ECM
Apabila ECM diganti dengan ECM baru atau pengganti, pastikan kode transponder immobilizer diregistrasikan.
Registrasi Kunci [10C-17] .
3. Voltmeter 4. Oscilloscope
1A-8
Tindakan Pencegahan untuk Kebersihan dan Perawatan
• Mesin mobil adalah kombinasi dari banyak permukaan dengan proses mesin, ditajamkan, dipoles dan di-press
dengan toleransi yang diukur hingga seperseribu milimeter (sepersepuluh ribu inci).
Karenanya, saat bagian dalam mesin diservis, kehati-hatian dan kebersihan harus sangat diperhatikan.
Perlu dipahami bahwa membersihkan dan melindungi permukaan yang dimesin dan area gesekan dengan baik
adalah bagian dari prosedur reparasi. Ini sudah menjadi praktik bengkel standar sekalipun tidak disebutkan
secara khusus.
• Pelapisan oli mesin secara berlebih harus dilakukan pada area gesekan selama merakit untuk melindungi dan
melumasi permukaan selama pengoperasian awal.
• Setiap kali komponen valve train, piston, piston ring, connecting rod, connecting rod bearing, atau crankshaft
main bearing dilepas untuk diservis, semuanya harus dijaga tetap tertata.
Pada saat memasang, semua komponen harus dipasang di lokasi dan dengan kombinasi yang sama seperti
sebelum dilepas.
• Kabel battery harus dilepas sebelum melakukan pekerjaan besar pada mesin.
Jika tidak, kerusakan bisa terjadi pada kabel harness atau bagian elektrik lainnya.
[a]
4 3 2 1
[a]: Depan
Uraian Umum
Uraian Umum Diagnosis Mesin
Sistem mesin dan kontrol emisi pada kendaraan ini dikontrol oleh ECM. ECM mempunyai sistem On-Board
Diagnostic (OBD) yang mendeteksi malfungsi pada sistem ini dan abnormal part yang mempengaruhi emisi gas
buang mesin. Ketika mendiagnosis gangguan mesin, pastikan Anda memahami sepenuhnya uraian Uraian Sistem
On-Board Diagnostic (OBD) [1A-10] dan setiap item pada Tindakan Pencegahan untuk Mendiagosis Gangguan [1A-
7] serta menjalankan diagnosis sesuai dengan Pemeriksaan Sistem Mesin dan Kontrol Emisi [1A-32] .
1A-9
Ada hubungan yang erat antara sistem emisi, mekanika mesin, sistem pendingin mesin, sistem pengapian, sistem
gas buang, dll. pada struktur dan pengoperasiannya. Jika terjadi gangguan mesin, sekalipun lampu indikator
malfungsi (MIL) tidak menyala, diagnosis harus dilakukan sesuai dengan Pemeriksaan Sistem Mesin dan Kontrol
Emisi [1A-32]
1A-10
Warm-Up Cycle
Satu warm-up cycle adalah durasi sejak mesin dihidupkan hingga suhu coolant naik setidaknya 23 °C (73 °F) di atas
suhu minimal 70 °C (158 °F).
Pending DTC
Pending DTC adalah DTC yang terdeteksi dan disimpan sementara pada driving cycle pertama dari logika
pendeteksian 3 driving cycle.
DTC
Sistem Bahan Bakar
Beban Terhitung
ECT
Trim Bahan Bakar Jangka Pendek
Trim Bahan Bakar Jangka Panjang
MAP
Putaran Mesin
Kecepatan Kendaraan
Pengapian Advance
Suhu Udara Masuk
MAF
TP 1 Absolut*
Pembukaan EGR Valve
Evap Canist Prg Duty
Tekanan Barometer
Voltase Battery
TP Relatif**
TP 2 Absolut*
1A-11
APP 1 Absolut*
APP 2 Absolut*
Target Throt Pos
CATATAN:
• Untuk freeze frame data dengan tanda bintang (*), itu menunjukkan rasio antara voltase power supply
dengan voltase output sensor terkait.
Bila voltase power supply 5,0 V dan voltase output sensor terkait 4,0 V, maka freeze frame data
ditampilkan sebagai berikut.
– Untuk sensor di mana voltase output sensor terkait naik terhadap gerakan valve, ia menampilkan 80%
(= rasio antara voltase power supply dengan voltase output sensor terkait).
– Untuk sensor di mana voltase output sensor terkait turun terhadap gerakan valve, ia menampilkan
20% (= 100% dikurangi rasio antara voltase power supply dengan voltase output sensor terkait).
• Untuk freeze frame data dengan tanda bintang (**), itu menunjukkan rumus ((voltase output sensor terkait
- voltase output sensor terkait pada posisi throttle tertutup) / voltase power supply).
Bila voltase power supply 5,0 V dan voltase output sensor terkait pada posisi throttle tertutup 1,0 V, maka
freeze frame data ditampilkan sebagai berikut.
– Pada posisi throttle tertutup (voltase output sensor terkait = 1,0 V), ia menampilkan 0%.
– Pada posisi throttle terbuka lebar (voltase output sensor terkait = 4,0 V), ia menampilkan 60%.
Namun, untuk sensor di mana voltase output sensor terkait turun terhadap gerakan valve, ia
menampilkan 100% dikurangi formula ((voltase output sensor terkait - voltase output sensor terkait
pada posisi throttle tertutup) / voltase power supply).
1A-12
terdeteksi ketika freeze frame data pada kolom bawah “2” sudah disimpan, freeze frame data “2” akan diperbaharui
oleh freeze frame data “1”.)
Freeze frame 1st freeze frame 2nd freeze frame 3rd freeze frame
data data data data
1 No DTC
2 P0443 P0443 data P0443 data
DTC 3 P0112 P0443 data P0443 data P0112 data
detection
order 4 P0117 P0443 data P0443 data P0112 data P0117 data
5 P0480 P0443 data P0443 data P0112 data P0117 data
6 P0171 P0171 data P0443 data P0112 data P0117 data
CATATAN:
• Status uji kesiapan sistem mungkin berubah “incomplete” saat menjalankan servis berikut.
– Melepas kabel negatif battery
– Melepas konektor ECM
– Pelepasan kabel ground untuk ECM
• Dengan menggunakan uji kesiapan sistem maka dapat mengonfirmasi bahwa semua DTC yang terkait
dengan prosedur konfirmasi uji kesiapan sistem untuk setiap sistem sudah selesai atau belum. Untuk
semua DTC yang terhubung dengan setiap sistem, gunakan tabel di bawah.
• Uji kesiapan sistem BUKAN hasil (“Normal” atau “Abnormal”) dari diagnosis on-board namun hasil dari
(“Selesai” atau“Belum Selesai”) dari diagnosis on-board.
16 15 14 13 12 11 10 9
8 7 6 5 4 3 2 1
6 5
1 4
1A-14
2
3
6
Uraian Operasi
ECM (5) mendeteksi tingkat tekanan accelerator pedal berdasarkan sinyal voltage sensor APP (1). Dengan
menggunakan data dan kondisi operasi mesin, ECM menghitung bukaan throttle valve optimum. Selain itu, ECM
mendeteksi bukaan throttle valve berdasarkan voltase sinyal sensor TP (3) pada throttle body elektrik (2) dan
membandingkannya dengan bukaan throttle valve optimum terhitung di atas. Ketika terdapat perbedaan, ECM
mengontrol the duty ratio (100%– 0%) dari throttle actuator control berdasarkan perbedaan ini untuk menggerakkan
throttle actuator (4) pada throttle body elektrik. Bila tidak ada perbedaan, ECM mengontrol duty ratio hingga sekitar
15% untuk memelihara bukaan throttle valve. Dengan cara ini, throttle valve (13) terbuka dan tertutup untuk
mencapai bukaan throttle valve optimum.
Di dalam sistem ini, sensor TP dan sensor APP memiliki 2 sensor (utama dan sub) masing-masing untuk
memastikan kontrol dan deteksi ketidaknormalan dengan sangat akurat dan sangat andal. Selain itu, ketika ECM
mendeteksi ketidaknormalan di dalam sistem, hentikan mengontrol aktuator throttle.
Throttle body tidak dilengkapi dengan katup ISC untuk idle speed control. Idle speed control dilakukan oleh throttle
actuator dengan menyetel bukaan throttle valve.
1A-15
5
8
2 9 3 6
10
1
7
13
11
12
6. CPU 9. Sirkuit sinyal sensor APP (sub) 12. Drive circuit dari throttle actuator
7. Throttle actuator driver 10. Sirkuit sinyal sensor TP (utama)
8. Sirkuit sinyal sensor APP (utama) 11. Sirkuit sinyal sensor TP (sub)
1A-16
Selain itu, ECM mengurangi beban mesin yang ditimbulkan oleh kenaikan sementara pembangkitan listrik agar
sesuai dengan kondisi mesin (seperti ketika melakukan akselerasi).
Pengoperasian
ECM mengontrol voltase yang dibangkitkan generator menggunakan duty terminal “C” (terminal kontrol generator),
berdasarkan informasi berikut.
• Kondisi mesin (ECT, kecepatan kendaraan, putaran mesin, TP, dll.)
• Voltase battery (voltase daya ECM) (9)
• Kondisi beban elektrik (motor blower, defogger jendela pintu bagasi, lampu depan, kipas radiator, A/C, dll.)
• Output terminal “FR” (control duty field coil (3)) yang menunjukkan laju pengoperasian (kondisi pembangkitan
listrik) generator.
Lalu generator tersebut menggunakan duty terminal “C” untuk mengatur voltase setel regulator IC dengan
control duty field coil, yang berarti mengontrol voltase yang dibangkitkannya (voltase output terminal “B”).
(Untuk informasi lebih lanjut tentang voltase yang dibangkitkan, lihat Sistem Pengisian pada Bab 1J.)
Selain itu, kondisi pembangkitan dari genertor tersebut dikontrol pada ketinggian optimum dengan sensor arus beban
elektrik (6) yang mendeteksi kondisi beban elektrik (konsumsi arus) secara linear bahkan ketika variasi beban
elektrik terjadi dan dengan demikian beban mesin turun.
5
IG
13
11 12
L
2
4
7
FR 8
9
C
10
6
GND
3 TEMP
VOUT
VDD
E
1A-17
• Resistor penyelaras yang terpasang pada konektor sensor tersebut mengimbangi perbedaan masing-masing di
dalam karakteristik output elemen sensornya. Jangan pernah mengganti konektor sembarangan, karena sudah
disetel kecocokannya untuk masing-masing sensor.
Operasi Umum
1) Elemen zirconia menghasilkan daya elektromotif yang tergantung kepada perbedaan konsentrasi oksigen antara
ruang deteksi dengan ruang acuan oksigen.
2) ECM mengontrol intensitas dan arah arus pompa ke elemen zirconia sehingga memelihara voltase tertentu
antara kedua elektroda elemen zirconia (antara terminal “LFUN” dengan“LFVM”).
Dengan kata lain, ECM dimaksudkan untuk memelihara konsentrasi oksigen pada nilai tertentu di dalam ruang
deteksi melalui arus pompa untuk menghasilkan daya elektromotif elemen zirconia pada nilai tertentu.
3) ECM menghitung rasio A/F di dalam emisi gas buang dengan intensitas dan arah arus pompa.
9
+B
8
1
LFIA
7
3
LFIP
4
10 11
2 5 LFVM
4
LFUN
6
LFH
12
13
CATATAN:
Arus pompa mengeluarkan +0,01 hingga +beberapa mA pada keadaan kurus dan –hingga –0,01 mA pada
keadaan kaya.
[A] [B]
1 1
LFIP LFIP
2 2
LFVM LFVM
3 3
2 2
4 LFUN 4 LFUN
(Volt) :5 :8 LFVM : 11
6 :6 :9 LFUN : 12
5 [A] [B]
:7 LFIP : 10
4
LFUN
3
2
LFVM
1 LFIP
0 2 4 6 8 10 (s)
[A]: Keadaan kurus 3. Ruang deteksi 7. Arah aliran pompa 11. Voltase acuan
[B]: Keadaan kaya 4. Ruang acuan oksigen 8. Elektroda 12. Sensor
1. Sensor A/F 5. Oksigen 9. Gaya elektromotif
2. Elemen zirconia 6. Ion oksigen dan arahnya 10. Pompa
1A-19
• Sistem kontrol fuel pump
• Sistem kontrol kipas pendingin radiator
• Sistem kontrol emisi evaporatif
• Sistem kontrol pemanas A/F
• Sistem kontrol pemanas HO2-S
• Sistem kontrol A/C
• Sistem kontrol immobilizer
• Sistem kontrol generator
• Sistem komunikasi controller (komputer)
Secara khusus, ECM, BCM, combination meter dan kontrol modul ABS saling berkomunikasi melalui saluran
komunikasi CAN.
Lihat Diagram Alir Sistem Mesin dan Kontrol Emisi [1A-25] dan Diagram Sirkuit Sistem Kontrol Mesin [1A-26] .
1A-20
• Kunci Kontak
• Starter switch
• Sensor ECT
• Sensor CKP
• Sensor TP
• Sensor APP
Kontrol putaran idle Throttle actuator
• Sensor MAF & IAT
• Sensor MAP
• Sensor tekanan barometrik
• Generator (sinyal monitor field)
• BCM (Sinyal beban elektrik)
• Kontrol modul ABS (sinyal sensor kecepatan roda)
• Kunci Kontak
• Sensor CKP
• Sensor TP
• Sensor APP
Throttle valve control Throttle actuator • Sensor MAF & IAT
• Sensor tekanan barometrik
• A/C refrigerant pressure sensor
• BCM (Sinyal beban elektrik)
• Kontrol modul ABS (sinyal operasi)
• Kunci Kontak
• Sensor CKP
• Sensor APP
Kontrol generator Generator • Generator (sinyal monitor field)
• Voltase battery
• BCM (Sinyal beban elektrik)
• Kontrol modul ABS (sinyal sensor kecepatan roda)
• Kunci Kontak
Kontrol pemanas A/F Sensor A/F • Sensor ECT
• Voltase battery
• Kunci Kontak
• Sensor ECT
• Sensor CKP
Kontrol pemanas HO2S-2 HO2S-2
• Sensor TP
• Sensor IAT
• Voltase battery
• Kunci Kontak
• Sensor ECT
• Sensor CKP
EVAP canister purge
EVAP purge control • Sensor TP
valve
• Sensor MAF & IAT
• Sensor tekanan barometrik
• Kontrol modul ABS (sinyal sensor kecepatan roda)
• Kunci Kontak
• Sensor ECT
• Sensor CKP
Kontrol kompresor A/C Relay kompresor A/C • Sensor TP
• A/C refrigerant pressure sensor
• BCM (sinyal A/C ON)
• Kontrol modul ABS (sinyal sensor kecepatan roda)
• Kunci Kontak
• Sensor ECT
Kontrol kipas pendingin Relay kipas pendingin
• Sensor CKP
radiator radiator
• A/C refrigerant pressure sensor
• Kontrol modul ABS (sinyal sensor kecepatan roda)
1A-21
• Kunci Kontak
Kontrol fuel pump Relay fuel pump
• Sensor CKP
Kontrol relay kontrol motor Relay kontrol motor
• Kunci Kontak
starter starter
Kontrol relay utama Relay utama • Kunci Kontak
1A-22
33
34
29
27
28
30
32
31
38
25
39
35
36
24
23
37
40
22
41
19
18
42
21
17
16
2
15
12
14
13
1
8
4
11
5
10
6
1A-23
11. Fuel pump (dengan pressure regulator) 25. DLC 39. Battery
12. Sensor ECT 26. Nol 40. Sensor arus beban elektrik
13. Knock sensor 27. Beban elektrik (selektor putaran blower) 41. Sensor APP
14. Sensor A/F 28. Modul kontrol P/S 42. Antena koil immobilizer
1A-24
Electric signal Air Vapor
ECT
EVAP canister sensor Heater Heater
purge valve Fuel vapor Fuel control control
control valve pump
Diagram Alir Sistem Mesin dan Kontrol Emisi
Erectric load A/C refrigerant Radiator cooling P/S control Brake light
Generator
current sensor pressure sensor fan relay module switch
Combination meter
· MIL
· Coolant temperature
· Immobilizer indicator light · A/C switch A/C compressor Blower speed Immobilizer Starting
BCM APP sensor
· Tachometer · Electric load relay selector coil antenna motor
· Speedometer
· Odometer
1A-25
Diagram Sirkuit Sistem Kontrol Mesin
1 4 29
BRN E01-26 C01-2 LT GRN/RED
GRN E01-28 C01-1 LT GRN/BLU 30
2
BLU E01-33 C01-43 RED
RED E01-14 C01-15 GRN 37
3 YEL E01-25 C01-27 WHT 38
WHT E01-35 C01-36 BLK
C01-22 BLK/YEL +B
+B 4 33
5 BLK E01-13 C01-44 BLU/YEL
34
RED/YEL C01-49 C01-20 BLU/WHT
35
6 C01-32 BLU/RED
62
C01-56 BLU/ORN
PNK C01-48 36
BLK/ORN C01-19 BLU/BLK
9 4 C01-12 ORN/RED
+B 7 8 BLK C01-18
C01-10 GRN/ORN 37
YEL C01-29 C01-9 WHT/RED
60
BLU C01-16 C01-13 YEL/BLU
BLK C01-17 38
YEL/GRN
L C01-31
E01-45 ORN
10 4 YEL/RED C01-3
YEL C01-37 E01-24 BRN/WHT
BRN C01-30 E01-42 PNK/BLU
RED/BLU C01-8
BRN/YEL E01-27 GRY/RED
C01-34 39
BLK/RED 11 E01-22 RED/GRN
GRN/BLK C01-24 E01-45 ORN
40
E01-8 PPL/WHT
RED/GRN C01-23
BLK 41 PNK
12
LT GRN C01-25 42
ORN E01-15 LT GRN
C01-35
BLK 43 BLU/RED
GRY/RED C01-55 44
13
RED/BLK C01-28 45
14 4 E01-20 GRY
WHT C01-26 WHT BLU/YEL
ORN/RED C01-14 46 47
48 WHT
RED/WHT C01-21
E01-10 BRN
IG1
E01-12 PPL
49
16
BRN/WHT C01-50
+BB C01-53 GRN/YEL 50
IG2 BLU/YEL C01-46
C01-40 GRN/WHT 51
17
BLU/YEL E01-9
18 19 C01-52 BLU/ORN
63
C01-51 GRY/BLU
+BB 20 61
21
E01-52 BLK/WHT
IG2
22 23 52
53 54
E01-3 BRN/WHT IG1
E01-1 BLK/RED
12V ST
55
5V E01-2 BLK/RED
24 56 +BB
RED/BLK E01-56 57
WHT/BLK E01-55 C01-5 YEL
26 58
YEL/BLK E01-19
C01-7 BLK 59
YEL/RED E01-53
C01-6 BLK
27 28 +BB C01-4 BLK
GRN/WHT E01-49
: 64 : 65 : 5V : 12V : 3.3V
1. Sensor APP 22. Meter kombinasi 43. Motor kipas pendingin radiator
2. Sensor APP (utama) 23. BCM 44. Sekring“RDTR”
3. Sensor APP (sub) 24. Modul kontrol ABS 45. Relay kompresor A/C
4. Shield wire 25. Nol 46. Kompresor A/C
5. Sensor CMP 26. Antena koil immobilizer 47. Sekring “CPRSR”
1A-26
6. Sensor CKP 27. Lampu rem 48. Modul kontrol P/S
7. Sensor A/F 28. Switch lampu rem 49. Ignition coil No.1
8. Resistor penyesuai sensor 29. Throttle body elektrik 50. Ignition coil No.2
A/F
9. Konektor sensor A/F 30. Throttle actuator 51. Ignition coil No.3
10. HO2S-2 31. Sensor TP (utama) 52. Relay utama
11. Sensor MAF & IAT 32. Sensor TP (sub) 53. Sekring “IG COIL”
12. Sensor ECT 33. Injektor bahan bakar No.1 54. Kunci Kontak
13. Sensor MAP 34. Injektor bahan bakar No.2 55. Sekring“FI”
14. Knock sensor 35. Injektor bahan bakar No.3 56. Relay kontrol motor starter
15. Nol 36. EVAP canister purge valve 57. Sensor rentang transmisi
16. Generator 37. EGR valve 58. Starting motor
17. Relay motor blower 38. Sensor arus beban elektrik 59. Battery
18. Motor blower 39. A/C refrigerant pressure sensor 60. Unit pemrosesan sinyal A/F
19. Selektor putaran blower 40. Relay fuel pump 61. Sensor tekanan barometrik
20. Switch A/C 41. Fuel pump 62. Injektor Bahan Bakar No.4
21. DLC 42. Relay kipas pendingin radiator 63. Ignition coil No.4
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
Konektor C01
Terminal Sirkuit
C01-1 Sirkuit throttle actuator drive (Putus)
C01-2 Sirkuit throttle actuator drive (Tertutup)
C01-3 Sirkuit sensor heater drive A/F
C01-4 Sirkuit sensor heater ground A/F
C01-5 Sirkuit sinyal relay kontrol motor starter
C01-6 Sirkuit ground ECM
C01-7 Sirkuit ground ECM
C01-8 Sirkuit heater drive HO2S-2
C01-9 Sirkuit valve drive EGR 3
C01-10 Sirkuit valve drive EGR 2
C01-11 —
C01-12 Sirkuit valve drive EGR 1
C01-13 Sirkuit valve drive EGR 4
C01-14 Sirkuit ground knock sensor
1A-27
C01-15 Sirkuit sinyal sensor TP (utama)
C01-16 Sirkuit reference voltage (VM) sensor A/F
C01-17 Sirkuit pump current control (UN) sensor A/F
C01-18 Sirkuit pump current (IA) sensor A/F
C01-19 Sirkuit canister purge valve drive EVAP
C01-20 Sirkuit penggerak injektor bahan bakar No.2
C01-21 Sirkuit ground shield knock sensor
C01-22 Sirkuit sensor shield ground TP
C01-23 Sirkuit sinyal sensor IAT
C01-24 Sirkuit sinyal sensor MAF
C01-25 Sirkuit sinyal sensor ECT
C01-26 Sirkuit sinyal knock sensor
C01-27 Sirkuit sinyal sensor TP (sub)
C01-28 Sirkuit sinyal sensor MAP
C01-29 Sirkuit pump current (IP) sensor A/F
C01-30 Sirkuit sinyal HO2S-2
C01-31 Sirkuit sensor shield ground A/F
C01-32 Sirkuit penggerak injektor bahan bakar No.3
C01-33 —
C01-34 Sirkuit ground shield HO2S-2
C01-35 Sirkuit ground sensor
C01-36 Sirkuit ground sensor TP
C01-37 Sirkuit ground HO2S-2
C01-38 —
C01-39 —
C01-40 Sirkuit penggerak ignition coil No.2
C01-41 —
C01-42 —
C01-43 Sirkuit power supply sensor TP
C01-44 Sirkuit penggerak injektor bahan bakar No.1
C01-45 —
C01-46 Sirkuit sinyal kontrol generator
C01-47 Output Sinyal Kecepatan
C01-48 Sirkuit sinyal CKP sensor
C01-49 Sirkuit sinyal CMP sensor
C01-50 Sirkuit sinyal monitor generator field coil
C01-51 Sirkuit penggerak ignition coil No.2
C01-52 Sirkuit penggerak ignition coil No.3
C01-53 Sirkuit penggerak ignition coil No.1
C01-54 —
C01-55 Sirkuit power supply sensor MAP
C01-56 Sirkuit penggerak injektor bahan bakar No.4
1A-28
Konektor E01
Terminal Sirkuit
E01-1 Sirkuit power supply utama
E01-2 Sirkuit power supply utama
E01-3 Sirkuit penggerak relay utama
E01-4 —
E01-5 Pemanas sensor O2 ke-2
E01-6 —
E01-7 —
E01-8 Sirkuit penggerak relay fuel pump
E01-9 Sinyal beban elektrik untuk motor blower
E01-10 Output sinyal putaran mesin untuk modul
kontrol P/S
E01-11 —
E01-12 Output sinyal kecepatan kendaraan untuk
modul kontrol P/S
E01-13 Sirkuit ground shield knock sensor APP
E01-14 Sirkuit catu daya sensor APP (sub)
E01-15 Sirkuit penggerak relay kipas pendingin
radiator
E01-16 Sirkuit relay kipas pendingin radiator - II
E01-17 —
E01-18 —
E01-19 Saluran komunikasi seri untuk antena koil
immobilizer
E01-20 Sirkuit penggerak relay kompresor A/C
E01-21 Sensor O2 kedua
E01-22 Sirkuit sinyal sensor tekanan refrigerant A/C
E01-23 —
E01-24 Sirkuit sinyal sensor arus beban elektrik
(sensor suhu battery)
E01-25 Sirkuit sinyal sensor APP (sub)
E01-26 Sirkuit power supply sensor APP (utama)
E01-27 Sensor tekanan pendingin A/C dan sirkuit
power supply sensor arus beban elektrik
E01-28 Sirkuit sinyal sensor APP (utama)
E01-29 —
E01-30 —
E01-31 —
E01-32 —
E01-33 Sirkuit ground sensor APP (utama)
E01-34 Sirkuit ground sensor tekanan refrigerant
A/C
E01-35 Sirkuit ground sensor APP (sub)
1A-29
E01-36 —
E01-37 Sinyal beban elektrik
E01-38 —
E01-39 —
E01-40 —
E01-41 —
E01-42 Sirkuit sinyal sensor arus beban elektrik
E01-43 —
E01-44 —
E01-45 Sirkuit ground sensor arus beban elektrik
E01-45 Ground sensor (sisi bodi)
E01-47 Sirkuit switch booster rem
E01-48 —
E01-49 Sirkuit sinyal switch lampu rem
E01-50 —
E01-51 —
E01-52 Sirkuit sinyal kunci kontak
E01-53 Sirkuit sinyal jam untuk antena koil
immobilizer
E01-54 —
E01-55 Sirkuit komunikasi CAN (rendah) untuk
modul kontrol ABS
E01-56 Sirkuit komunikasi CAN (tinggi) untuk modul
kontrol ABS
1A-30
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Sistem Kontrol Elektronik
[1]*
5
[b]
[a]
[5]*
[2]* [4]*
1* 2* [3]*
3 4
[c] [d]
[e]
[g] [f]
[n]
[o] 15
[6]
14
9
11
[i]
[j]
[h]
[m]
12
[l]
[k]
13 10
1A-31
4. Sensor CMP [d]: Relay utama [4]: Modul kontrol P/S
5. Fuel pump [e]: Relay fuel pump [5]: Antena koil immobilizer
6. Sensor MAF & IAT [f]: Relay kipas pendingin [6]: ECM
radiator
7. Nol [g]: Relay kontrol motor starter
8. Sensor arus beban elektrik [h]: Ignition coil No.1
9. A/C refrigerant pressure sensor [i]: Ignition coil No.2
10. Sensor ECT [j]: Ignition coil No.3
11. Sensor A/F [k]: Injektor bahan bakar No.1
12. HO2S-2 [l]: Injektor bahan bakar No.2
13. Sensor MAP [m]: Injektor bahan bakar No.3
14. Sensor CKP [n]: EVAP canister purge valve
15. Throttle body elektrik [o]: EGR valve
(dengan sensor TP dan throttle
actuator)
2 DTC / pemeriksaan freeze frame data, Cetak DTC dan freeze Ke langkah 4.
pencatatan dan penghapusan frame data atau tulis, lalu
1) Periksa DTC (DTC saat ini dan yang hapus dengan merujuk
pending). ke Penghapusan DTC
Ada DTC? [1A-36] , dan lanjutkan ke
Langkah 3.
YA TIDAK
1A-32
YA TIDAK
8 Pemeriksaan dasar mesin dan diagnosis Periksa dan perbaiki part Ke langkah 10.
gejala mesin yang rusak, dan lanjutkan
1) Jalankan pemeriksaan dasar mesin dan ke Langkah 11.
diagnosis gejala mesin.
Ada kondisi yang rusak?
YA TIDAK
1A-33
Formulir pemeriksaan masalah pelanggan (Contoh)
CATATAN:
Formulir ini adalah sampel standar. Formulir ini dapat dimodifikasi sesuai karakteristik kondisi setiap pasar.
1A-34
Langkah 3 dan 4: Pemeriksaan Visual
Sebagai langkah awal, pastikan menjalankan pemeriksaan visual atas item-item yang mendukung ketepatan fungsi
mesin. [1A-53]
Langkah 6 dan 7: Memeriksa Ulang dan Mencatat DTC / Freeze Frame Data
Lihat Pemeriksaan DTC [1A-36] untuk prosedur pemeriksaan.
1A-35
1
Pemeriksaan DTC
CATATAN:
Jika MIL menyala, berarti ada malfungsi yang terdeteksi oleh ECM dan informasi masalah (DTC, freeze flame
data, dll.) akan disimpan di memorinya.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
2) Dengan kunci kontak di posisi OFF, hubungkan Suzuki scan tool ke DLC (1) yang terletak di bawah panel
instrumen di sebelah jok pengemudi.
(A)
Penghapusan DTC
1) Dengan kunci kontak di posisi OFF, sambungkan SUZUKI scan tool ke DLC.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
1A-36
3) Hapus DTC dan DTC yang masih pending sesuai petunjuk yang ditampilkan di scan tool. Freeze frame data ikut
terhapus bersama DTC. Lihat buku petunjuk scan tool untuk rinciannya.
Jika komunikasi antara scan tool dan ECM tidak dimungkinkan, lihat Perbaikan untuk Bus Komunikasi Off [10H-
11] .
4) Seusai menghapus, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepaskan scan tool dari DLC.
CATATAN:
Dalam kasus-kasus berikut, DTC dan freeze frame data yang tersimpan di memori ECM juga terhapus.
Hati-hati, jangan menghapus sebelum mencatatnya.
• Battery dilepas sebelum relay utama dimatikan.
• Apabila malfungsi (DTC) yang sama tidak terdeteksi lagi selama 40 warm-up cycle mesin (lihat Warm-
Up Cycle Uraian Sistem On-Board Diagnostic (OBD) [1A-10] ).
Tabel DTC
CATATAN:
Dengan generic scan tool komunikasi CAN, hanya No. DTC bertanda bintang (*) pada tabel berikut yang
dapat dibaca.
1A-37
Input Sirkuit Tekanan Absolut
*P0108 Voltase sirkuit sinyal sensor MAP lebih tinggi
Manifold/Tekanan Barometer 3 D/C Berlaku
[1A-68] daripada nilai spesifikasi selama 3 detik.
Tinggi
*P0112 Sirkuit Sensor 1 Suhu Udara Sinyal sensor IAT lebih tingi dari 135 °C (275 °F)
3 D/C Berlaku
[1A-70] Masuk Rendah selama 10 detik pada saat mesin hidup.
*P0113 Sirkuit Sensor 1 Suhu Udara Sinyal sensor IAT lebih rendah dari –45 °C(–49 °F)
3 D/C Berlaku
[1A-70] Masuk Tinggi selama 10 detik pada saat mesin hidup.
*P0117 Sirkuit Suhu Pendingin Mesin Sinyal sensor ECT lebih tinggi dari 135 °C (275 °F)
3 D/C Berlaku
[1A-71] Rendah selama 5 detik
*P0118 Sirkuit Suhu Pendingin Mesin Sinyal sensor ECT lebih rendah dari –45 °C (–49 °F)
3 D/C Berlaku
[1A-71] Tinggi selama 5 detik.
Sirkuit “A” Throttle/Pedal
*P0122 Voltase sirkuit sinyal sensor TP (utama) lebih
Position Sensor/Switch 1 D/C Berlaku
[1A-73] rendah daripada nilai spesifikasi.
Rendah
*P0123 Sirkuit “A” Throttle/Pedal Voltase sirkuit sinyal sensor TP (utama) lebih tinggi
1 D/C Berlaku
[1A-73] Position Sensor/Switch Tinggi daripada nilai spesifikasi.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
• Sirkuit voltase acuan (VM) dari voltase sensor
A/F lebih rendah daripada nilai spesifikasi
selama 5 detik dengan mesin hidup.
*P0131 Bank 1 Sensor 1 Voltase
• Sirkuit kontrol arus (UN) dari voltase sensor A/F 3 D/C Berlaku
[1A-75] Rendah Sirkuit Sensor O2
lebih rendah daripada nilai spesifikasi selama 5
detik dengan mesin hidup.
• Sirkuit arus pompa (IA) dari voltase sensor A/F
lebih rendah daripada nilai spesifikasi selama 5
detik dengan mesin hidup.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
• Sirkuit voltase acuan (VM) dari voltase sensor
A/F lebih tinggi daripada nilai spesifikasi selama
5 detik dengan mesin hidup.
*P0132 Bank 1 Sensor 1 Voltase
• Sirkuit kontrol arus (UN) dari voltase sensor A/F 3 D/C Berlaku
[1A-75] Tinggi Sirkuit Sensor O2
lebih tinggi daripada nilai spesifikasi selama 5
detik dengan mesin hidup.
• Sirkuit arus pompa (IA) dari voltase sensor A/F
lebih tinggi daripada nilai spesifikasi selama 5
detik dengan mesin hidup.
Voltase sirkuit sinyal HO2S-2 lebih rendah daripada
*P0137 Bank 1 Sensor 2 Voltase
nilai spesifikasi selama 30 detik dengan mesin 3 D/C Berlaku
[1A-78] Rendah Sirkuit Sensor O2
dipanaskan.
Voltase sirkuit sinyal HO2S-2 lebih tinggi daripada
*P0138 Bank 1 Sensor 2 Voltase
nilai spesifikasi selama 5 detik dengan mesin 3 D/C Berlaku
[1A-78] Tinggi Sirkuit Sensor O2
dipanaskan.
Tidak Ada Aktivitas Sirkuit
*P0140 Voltase sirkuit HO2S-2 di dalam nilai voltase yang
Sensor O2 Terdeteksi Bank 1 3 D/C Berlaku
[1A-78] ditentukan selama 150 detik setelah pemanasan.
Sensor 2
*P0201 Sirkuit Injektor / Putus -
Injektor Bahan Bakar No.1 dan/atau sirkuitnya 3 D/C Berlaku
[1A-80] Silinder 1
*P0202 Sirkuit Injektor / Putus -
Injektor Bahan Bakar No.2 dan/atau sirkuitnya 3 D/C Berlaku
[1A-80] Silinder 2
*P0203 Sirkuit Injektor / Putus -
Injektor Bahan Bakar No.3 dan/atau sirkuitnya 3 D/C Berlaku
[1A-80] Silinder 3
1A-38
*P0204 Sirkuit Injektor / Putus -
Injektor Bahan Bakar No.4 dan/atau sirkuitnya 3 D/C Berlaku
[1A-80] Silinder 4
Sirkuit “B” Throttle/Pedal
*P0222 Voltase sirkuit sinyal sensor TP (sub) lebih rendah
Position Sensor/Switch 1 D/C Berlaku
[1A-83] daripada nilai spesifikasi.
Rendah
*P0223 Sirkuit “B” Throttle/Pedal Voltase sirkuit sinyal sensor TP (sub) lebih tinggi
1 D/C Berlaku
[1A-83] Position Sensor/Switch Tinggi daripada nilai spesifikasi.
Voltase sirkuit sinyal kontrol injektor bahan bakar
*P0261 Sirkuit injektor Cylinder 1
No.1 lebih rendah daripada nilai spesifikasi dengan 3 D/C Berlaku
[1A-80] Rendah
mesin hidup
Voltase sirkuit sinyal kontrol injektor bahan bakar
*P0262 Sirkuit injektor Cylinder 1
No.1 lebih tinggi daripada nilai spesifikasi dengan 3 D/C Berlaku
[1A-80] Tinggi
mesin hidup
Voltase sirkuit sinyal kontrol injektor bahan bakar
*P0264 Sirkuit injektor Cylinder 2
No.2 lebih rendah daripada nilai spesifikasi dengan 3 D/C Berlaku
[1A-80] Rendah
mesin hidup
Voltase sirkuit sinyal kontrol injektor bahan bakar
*P0265 Sirkuit injektor Cylinder 2
No.2 lebih tinggi daripada nilai spesifikasi dengan 3 D/C Berlaku
[1A-80] Tinggi
mesin hidup
Voltase sirkuit sinyal kontrol injektor bahan bakar
*P0267 Sirkuit injektor Cylinder 3
No.3 lebih rendah daripada nilai spesifikasi dengan 3 D/C Berlaku
[1A-80] Rendah
mesin hidup
Voltase sirkuit sinyal kontrol injektor bahan bakar
*P0268 Sirkuit injektor Cylinder 3
No.3 lebih tinggi daripada nilai spesifikasi dengan 3 D/C Berlaku
[1A-80] Tinggi
mesin hidup
Voltase sirkuit sinyal kontrol injektor bahan bakar
*P0270 Sirkuit injektor Cylinder 4
No.4 lebih rendah daripada nilai spesifikasi dengan 3 D/C Berlaku
[1A-80] Rendah
mesin hidup
Voltase sirkuit sinyal kontrol injektor bahan bakar
*P0271 Sirkuit injektor Cylinder 4
No.4 lebih tinggi daripada nilai spesifikasi dengan 3 D/C Berlaku
[1A-80] Tinggi
mesin hidup
Sinyal Knock sensor (derau dasar) di luar rentang
*P0327 Knock Sensor 1 Circuit Low
spesifikasi selama waktu spesifikasi dengan mesin 3 D/C Berlaku
[1A-85] Bank 1 atau Single Sensor
hidup.
DTC ini terdeteksi jika satu kesalahan yang
berhubungan dengan sinyal CKP lebih besar
daripada jumlah spesifikasi dengan mesin hidup.
*P0335 Sirkuit “A” Crankshaft Position
• Celah satu gigi atau lebih 3 D/C Berlaku
[1A-86] Sensor
• Batas sinyal rusak
• Deteksi celah saat rentang celah hilang
• Jarak rusak antar celah
DTC ini terdeteksi jika satu kesalahan berikut lebih
Camshaft Position Sensor “A” besar daripada nilai spesifikasi dengan mesin hidup.
*P0340
Circuit Bank 1 atau Single • Sinyal yang hilang dari sinyal sensor CMP 1 D/C Berlaku
[1A-88]
Sensor • Sinyal hilang atau sinyal berlebih dari sinyal
sensor CKP
*P0351 Ignition Coil “A” Sirkuit Primer Malfungsi Ignition coil No.1 dan/atau sirkuitnya
3 D/C Berlaku
[1A-90] / Sekunder terdeteksi dengan mesin hidup.
*P0352 Ignition Coil “B” Sirkuit Primer Malfungsi Ignition coil No.2 dan/atau sirkuitnya
3 D/C Berlaku
[1A-90] / Sekunder terdeteksi dengan mesin hidup.
*P0353 Ignition Coil “C” Sirkuit Primer Malfungsi Ignition coil No.3 dan/atau sirkuitnya
3 D/C Berlaku
[1A-90] / Sekunder terdeteksi dengan mesin hidup.
1A-39
*P0354 Ignition Coil “D” Sirkuit Primer Malfungsi Ignition coil No.4 dan/atau sirkuitnya
3 D/C Berlaku
[1A-90] / Sekunder terdeteksi dengan mesin hidup.
*P0403 Sirkuit Kontrol Resirkuilasi Sirkuit kontrol valve EGR putus, koslet ke ground,
3 D/C Berlaku
[1A-93] Gas Buang koslet ke sirkuit power supply dengan mesin hidup.
*P0443 Sirkuit Evaporative Emission Sirkuit kontrol EVAP canister purge valve adalah
3 D/C Berlaku
[1A-95] System Purge Control Valve sirkuit putus dengan mesin hidup.
Sirkuit Evaporative Emission
*P0458 Sirkuit kontrol EVAP canister purge valve adalah
System Purge Control Valve 3 D/C Berlaku
[1A-95] sirkuit koslet ke ground dengan mesin hidup.
Rendah
Sirkuit Evaporative Emission Sirkuit kontrol EVAP canister purge valve adalah
*P0459
System Purge Control Valve sirkuit koslet ke sirkuit power supply dengan mesin 3 D/C Berlaku
[1A-95]
Tinggi hidup.
Malfungsi relay kipas pendingin radiator No. 1
P0480 Tidak
Sirkuit Kontrol Kipas 1 dan/atau malfungsi sirkuit penggeraknya terdeteksi 3 D/C
[1A-97] berlaku
dengan mesin hidup.
Malfungsi relay kipas pendingin radiator No. 2 dan
P0481 Tidak
Sirkuit Kontrol Kipas 2 No.3 atau malfungsi sirkuit penggeraknya terdeteksi 3 D/C
[1A-99] berlaku
dengan mesin hidup.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
• Sinyal kecepatan kendaraan invalid
dimasukkan.
*P0500
Sensor Kecepatan • Kecepatan kedaraan di bawah 4 km /jam (2,5
[1A- 3 D/C Berlaku
Kendaraan “A” mil/jam) selama 5 detik pada pemutusan bahan
101]
bakar.
• Perbedaan antara kecepatan roda penggerak
kiri dan kanan lebih tinggi daripada nilai
spesifikasi.
P0530 Sirkuit “A” Sensor Tekanan Voltase sirkuit sinyal sensor tekanan pendingin A/C Tidak
3 D/C
[1A-103] Refrigerant A/C melebihi rentang spesifikasi. berlaku
*P0560
Voltase power supply utama lebih rendah daripada
[1A- Voltase Sistem 3 D/C Berlaku
voltase sistem operasi selama waktu spesifikasi.
105]
Voltase sirkuit power supply lebih rendah daripada
*P0562
Voltase Sistem Rendah nilai spesifikasi selama waktu spesifikasi dengan 3 D/C Berlaku
[1A-105]
mesin hidup.
Voltase sirkuit power supply lebih tinggi daripada
*P0563
Voltase Sistem Tinggi nilai spesifikasi selama waktu yang ditentukan 3 D/C Berlaku
[1A-105]
dengan mesin hidup.
P0602 Error Pemrograman Modul
Kegagalan internal ECM. (error pemrograman) 1 D/C Berlaku
[1A-106] Kontrol
*P0606
Prosesor ECM/PCM Kegagalan prosesor internal ECM. 3 D/C Berlaku
[1A-106]
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
• Kegagalan sirkuit internal ECM.
*P0607 • Salah satu dari error inkonsistensi komponen
Kinerja Modul Kontrol 1 D/C Berlaku
[1A-107] berikut terdeteksi.
– Sensor APP
– Sensor TP
– Sensor CKP
P0627 Sirkuit Kontrol Fuel Pump “A”/ Malfungsi relay fuel pump dan/atau sirkuit Tidak
3 D/C
[1A-108] Putus penggeraknya terdeteksi dengan mesin hidup. berlaku
1A-40
P0628 Sirkuit Kontrol Fuel Pump “A” Voltase sirkuit sinyal fuel pump lebih rendah Tidak
3 D/C
[1A-108] Rendah daripada nilai spesifikasi dengan mesin hidup berlaku
P0629 Sirkuit Kontrol Fuel Pump “A” Voltase sirkuit sinyal fuel pump lebih tinggi daripada Tidak
3 D/C
[1A-108] Tinggi nilai spesifikasi dengan mesin hidup berlaku
P0645 Sikuit Kontrol Relay Kopling Malfungsi relay kompresor A/C dan/atau sirkuit Tidak
3 D/C
[1A-110] A/C penggeraknya terdeteksi dengan mesin hidup. berlaku
Voltase sirkuit penggerak relay kompresor A/C lebih
P0646 Sikuit Kontrol Relay Kopling Tidak
rendah daripada nilai spesifikasi dengan mesin 3 D/C
[1A-110] A/C Rendah berlaku
hidup
P0647 Sikuit Kontrol Relay Kopling Sirkuit penggerak relay kompresor A/C koslet Tidak
3 D/C
[1A-110] A/C Tinggi dengan sirkuit power supply. berlaku
Voltase sirkuit penggerak relay kipas pendingin
P0692 Tidak
Sirkuit Kontrol Kipas 1 Tinggi radiator lebih tinggi daripada nilai spesifikasi dengan 3 D/C
[1A-97] berlaku
mesin hidup
Voltase sirkuit penggerak relay kipas pendingin
P0694 Tidak
Sirkuit Kontrol Kipas 2 Tinggi radiator No.2 dan No.3 lebih tinggi daripada nilai 3 D/C
[1A-99] berlaku
spesifikasi dengan mesin hidup
*P2100 Sirkuit Kontrol Throttle Malfungsi throttle actuator dan/atau sirkuitnya
1 D/C Berlaku
[1A-112] Actuator / Putus terdeteksi.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
• Perbedaan antara posisi throttle valve yang
*P2101 Kisaran Sirkuit Motor Kontrol diukur dengan posisi throttle valve target lebih
1 D/C Berlaku
[1A-113] Aktuator Throttle / Kinerja besar daripada nilai spesifikasi.
• Duty cycle sinyal throttle actuator melebihi
rentang spesifikasi selama waktu yang
ditentukan.
Waktu yang diperlukan oleh throttle valve untuk
kembali dari bukaan penuh ke posisi asli mekanis
*P2119 Kisaran Bodi Throttle Kontrol
(7°) lebih besar daripada nilai spesifikasi pada 1 D/C Berlaku
[1A-113] Aktuator Throttle / Kinerja
inspeksi return spring setelah memutar kunci kontak
ke posisi OFF.
Sirkuit “D” Throttle/Pedal
*P2122 Voltase sirkuit sinyal sensor APP (utama) lebih
Position Sensor/Switch 1 D/C Berlaku
[1A-114] rendah daripada nilai spesifikasi.
Rendah
*P2123 Sirkuit “D” Throttle/Pedal Voltase sirkuit sinyal sensor APP (utama) lebih tinggi
1 D/C Berlaku
[1A-114] Position Sensor/Switch Tinggi daripada nilai spesifikasi.
Throttle / Pedal Position
*P2127 Voltase sirkuit sinyal sensor APP (sub) lebih rendah
Sensor / Switch “E” Circuit 1 D/C Berlaku
[1A-117] daripada nilai spesifikasi.
Low Input
*P2128 Sirkuit “E” Throttle/Pedal Voltase sirkuit sinyal sensor APP (sub) lebih tinggi
1 D/C Berlaku
[1A-117] Position Sensor/Switch Tinggi daripada nilai spesifikasi.
Throttle / Pedal Position Perbedaan antara voltase sinyal sensor TP (utama)
*P2135
Sensor / Switch “A”/“B” dengan voltase sinyal sensor TP (sub) lebih tinggi 1 D/C Berlaku
[1A-120]
Korelasi Voltase daripada yang ditentukan.
Throttle / Pedal Position Perbedaan antara voltase sinyal sensor APP
*P2138
Sensor / Switch “D”/“E” (utama) dengan voltase sinyal sensor APP (sub) 1 D/C Berlaku
[1A-120]
Korelasi Voltage besar tinggi daripada nilai spesifikasi.
1A-41
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
• Voltase sinyal sensor TP (utama) atau sensor
Posisi Idle Sistem Kontrol
*P2176 TP (sub) pada posisi default berada di luar
Throttle Actuator – Tidak 1 D/C Berlaku
[1A-121] rentang yang ditentukan selama waktu
Diketahui
spesifikasi.
• Kalibrasi sistem kontrol throttle elektrik tidak
selesai.
Voltase sinyal sensor tekanan barometrik lebih
*P2228 Sirkuit Tekanan Barometrik
rendah daripada nilai spesifikasi selama waktu yang 3 D/C Berlaku
[1A-122] Rendah
ditentukan.
Voltase sinyal sensor tekanan barometrik lebih
*P2229 Sirkuit Tekanan Barometrik
tinggi daripada nilai spesifikasi selama waktu yang 3 D/C Berlaku
[1A-122] Rendah
ditentukan.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
• Voltase sirkuit arus pompa (IP) sensor A/F lebih
Sirkuit Kontrol Arus Positif rendah daripada nilai yang ditentukan selama 5
*P2237
Sensor O2 / Bank 1 Sensor 1 detik setelah pemanasan meskipun pemutusan 3 D/C Berlaku
[1A-75]
Putus bahan bakar aktif.
• Voltase sirkuit arus pompa (IP) sensor A/F tidak
berubah dari nilai yang ditentukan selama 10
detik setelah pemanasan.
Sirkuit kontrol arus (UN) dari voltase sensor A/F
*P2243 Sirkuit Voltase Acuan Sensor
melebihi nilai yang ditentukan selama 5 detik 3 D/C Berlaku
[1A-75] O2 / Bank 1 Sensor 1 Putus
dengan mesin hidup.
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.1 lebih rendah
*P2300 Ignition Coil “A” Sirkuit Kontrol
daripada nilai yang sudah ditentukan dengan mesin 3 D/C Berlaku
[1A-90] Primer Rendah
hidup
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.1 lebih tinggi
*P2301 Ignition Coil “A” Sirkuit Kontrol
daripada nilai yang sudah ditentukan dengan mesin 3 D/C Berlaku
[1A-90] Primer Primer Tinggi
hidup
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.2 lebih rendah
*P2303 Sirkuit Kontrol primer Ignition
daripada nilai yang sudah ditentukan dengan mesin 3 D/C Berlaku
[1A-90] Coil “A” Rendah
hidup
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.2 lebih tinggi
*P2304 Sirkuit Kontrol primer Ignition
daripada nilai yang sudah ditentukan dengan mesin 3 D/C Berlaku
[1A-90] Coil “A” Tinggi
hidup
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.3 lebih rendah
*P2306 Sirkuit Kontrol primer Ignition
daripada nilai yang sudah ditentukan dengan mesin 3 D/C Berlaku
[1A-90] Coil “B” Rendah
hidup
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.3 lebih tinggi
*P2307 Sirkuit Kontrol primer Ignition
daripada nilai yang sudah ditentukan dengan mesin 3 D/C Berlaku
[1A-90] Coil “C” Tinggi
hidup
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.4 lebih rendah
*P2309 Sirkuit Kontrol primer Ignition
daripada nilai yang sudah ditentukan dengan mesin 3 D/C Berlaku
[1A-90] Coil “D” Rendah
hidup
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.4 lebih tinggi
*P2310 Sirkuit Kontrol Primer Ignition
daripada nilai yang sudah ditentukan dengan mesin 3 D/C Berlaku
[1A-90] Coil “A” Tinggi
hidup
Sirkuit Trim Arus Pumping Sirkuit arus pompa (IA) dari voltase sensor A/F lebih
*P2626
Sensor O2 / Bank 1 Sensor 1 tinggi daripada nilai spesifikasi selama 5 detik 3 D/C Berlaku
[1A-75]
Putus dengan mesin hidup.
1A-42
U0073 Communication Bus Modul Tidak
1 D/C
[1A-123] Kontrol Off berlaku
U0121 Komunikasi Hilang dengan
1 D/C Berlaku
[1A-123] Modul Kontrol ABS
Komunikasi Hilang dengan Lihat Tabel CAN DTC (Hilang Komunikasi dan Bus
U0155 Komunikasi Mati) [10H-8] . Tidak
Modul Kontrol Instrument 1 D/C
[1A-123] berlaku
Panel Cluster (IPC)
Komunikasi Hilang dengan
U1081 Modul Kontrol BCM atau Tidak
1 D/C
[1A-123] Instrument Panel Cluster berlaku
(IPC)
Tabel Fail-Safe
Apabila salah satu dari DTC berikut terdeteksi, maka ECM akan masuk mode fail-safe jika malfungsi terus ada,
namun fail-safe akan dibatalkan jika ECM mendeteksi kondisi normal.
1A-43
P0131
Bank 1 Sensor 1 Voltase Rendah Sirkuit Sensor O2 —
[1A-75]
P0132
Bank 1 Sensor 1 Voltase Tinggi Sirkuit Sensor O2 —
[1A-75]
P0137
Bank 1 Sensor 2 Voltase Rendah Sirkuit Sensor O2 —
[1A-78]
P0138
Bank 1 Sensor 2 Voltase Tinggi Sirkuit Sensor O2 —
[1A-78]
P0140 Tidak Ada Aktivitas Sirkuit Sensor O2 Terdeteksi
—
[1A-78] Bank 1 Sensor 2
P0201
Sirkuit Injektor / Putus - Silinder 1 —
[1A-80]
P0202
Sirkuit Injektor / Putus - Silinder 2 —
[1A-80]
P0203
Sirkuit Injektor / Putus - Silinder 3 —
[1A-80]
P0204
Sirkuit Injektor / Putus - Silinder 4 —
[1A-80]
P0222 Sirkuit “B” Throttle/Pedal Position Sensor/Switch • ECM menguatkan throttle valve pada posisi
[1A-83] Rendah default (7°).
P0223 Sirkuit “B” Throttle/Pedal Position Sensor/Switch • ECM mengontrol pemutusan bahan bakar
[1A-83] Tinggi pada putaran mesin yang ditentukan.
P0261
Sirkuit Injektor Cylinder 1 Rendah —
[1A-80]
P0262
Sirkuit Injektor Cylinder 1 Tinggi —
[1A-80]
P0264
Sirkuit Injektor Cylinder 2 Rendah —
[1A-80]
P0265
Sirkuit Injektor Cylinder 2 Tinggi —
[1A-80]
P0267
Sirkuit Injektor Cylinder 3 Rendah —
[1A-80]
P0268
Sirkuit Injektor Cylinder 3 Tinggi —
[1A-80]
P0270
Sirkuit Injektor Cylinder 4 Rendah —
[1A-80]
P0271
Sirkuit Injektor Cylinder 4 Tinggi —
[1A-80]
P0327 Knock Sensor 1 Circuit Low Bank 1 atau Single
ECM memperlambat waktu pengapian.
[1A-85] Sensor
P0335 ECM menghentikan kontrol injeksi dan kontrol
Sirkuit “A” Crankshaft Position Sensor
[1A-86] pengapian.
P0340 Camshaft Position Sensor “A” Circuit Bank 1 atau
—
[1A-88] Single Sensor
P0351
Ignition Coil “A” Sirkuit Primer / Sekunder —
[1A-90]
P0352
Ignition Coil “B” Sirkuit Primer / Sekunder —
[1A-90]
P0353
Ignition Coil “C” Sirkuit Primer / Sekunder —
[1A-90]
1A-44
P0354
Ignition Coil “D” Sirkuit Primer / Sekunder —
[1A-90]
P0403
Sirkuit Kontrol Resirkuilasi Gas Buang —
[1A-93]
P0443 Sirkuit Evaporative Emission System Purge Control
—
[1A-95] Valve
P0458 Sirkuit Evaporative Emission System Purge Control
—
[1A-95] Valve Rendah
P0459 Sirkuit Evaporative Emission System Purge Control
—
[1A-95] Valve Tinggi
P0480
Sirkuit Kontrol Kipas 1 —
[1A-97]
P0481
Sirkuit Kontrol Kipas 2 —
[1A-99]
ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa
P0500
Sensor Kecepatan Kendaraan “A” kecepatan kendaraan adalah 0 km/jam (0
[1A-101]
mil/jam).
P0530
Sirkuit “A” Sensor Tekanan Refrigerant A/C ECM menghentikan kontrol relay kompresor A/C.
[1A-103]
P0560
Voltase Sistem —
[1A-105]
P0562
Voltase Sistem Rendah —
[1A-105]
P0563
Voltase Sistem Tinggi —
[1A-105]
P0602
Error Pemrograman Modul Kontrol —
[1A-106]
P0606
Prosesor ECM/PCM —
[1A-106]
• ECM menguatkan throttle valve pada posisi
P0607 default (7°).
Kinerja Modul Kontrol
[1A-107] • ECM mengontrol pemutusan bahan bakar
pada putaran mesin yang ditentukan.
P0627
Sirkuit Kontrol Fuel Pump “A”/ Putus —
[1A-108]
P0628
Sirkuit Kontrol Fuel Pump “A” Rendah —
[1A-108]
P0629
Sirkuit Kontrol Fuel Pump “A” Tinggi —
[1A-108]
P0645
Sikuit Kontrol Relay Kopling A/C —
[1A-110]
P0646
Sikuit Kontrol Relay Kopling A/C Rendah —
[1A-110]
P0647
Sikuit Kontrol Relay Kopling A/C Tinggi —
[1A-110]
P0692
Sirkuit Kontrol Kipas 1 Tinggi —
[1A-97]
P0694
Sirkuit Kontrol Kipas 2 Tinggi —
[1A-99]
1A-45
• ECM menguatkan throttle valve pada posisi
P2100 default (7°).
Sirkuit Kontrol Throttle Actuator / Putus
[1A-112] • ECM mengontrol pemutusan bahan bakar
pada putaran mesin yang ditentukan.
• ECM menguatkan throttle valve pada posisi
P2101 Kisaran Sirkuit Motor Kontrol Aktuator Throttle / default (7°).
[1A-113] Kinerja • ECM mengontrol pemutusan bahan bakar
pada putaran mesin yang ditentukan.
• ECM menguatkan throttle valve pada posisi
P2119 Kisaran Bodi Throttle Kontrol Aktuator Throttle / default (7°).
[1A-113] Kinerja • ECM mengontrol pemutusan bahan bakar
pada putaran mesin yang ditentukan.
P2122 Sirkuit “D” Throttle/Pedal Position Sensor/Switch • ECM membatasi sinyal sensor APP pada
[1A-114] Rendah rentang yang ditentukan.
• ECM memutuskan accelerator pedal dilepas
P2123 Sirkuit “D” Throttle/Pedal Position Sensor/Switch ketika brake switch ON.
[1A-114] Tinggi • ECM menggunakan sinyal sensor APP (sub).
P2127 Throttle / Pedal Position Sensor / Switch “E” Circuit • ECM membatasi sinyal sensor APP pada
[1A-117] Low Input rentang yang ditentukan.
• ECM memutuskan accelerator pedal dilepas
P2128 Sirkuit “E” Throttle/Pedal Position Sensor/Switch ketika brake switch ON.
[1A-117] Tinggi • ECM menggunakan sinyal sensor APP
(utama).
• ECM menguatkan throttle valve pada posisi
P2135 Throttle / Pedal Position Sensor / Switch “A”/“B” default (7°).
[1A-120] Korelasi Voltase • ECM mengontrol pemutusan bahan bakar
pada putaran mesin yang ditentukan.
• ECM membatasi sinyal sensor APP pada
rentang yang ditentukan.
P2138 Throttle / Pedal Position Sensor / Switch “D”/“E” • ECM memutuskan accelerator pedal dilepas
[1A-120] Korelasi Voltage ketika brake switch ON.
• ECM memilih APP kecil dari sensor APP
(utama) dan APP (sub).
• ECM menguatkan throttle valve pada posisi
P2176 Posisi Idle Sistem Kontrol Throttle Actuator – Tidak default (7°).
[1A-121] Diketahui • ECM mengontrol pemutusan bahan bakar
pada putaran mesin yang ditentukan.
P2228
Sirkuit Tekanan Barometrik Rendah
[1A-122] ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa
P2229 BARO standar.
Sirkuit Tekanan Barometrik Rendah
[1A-122]
P2237 Sirkuit Kontrol Arus Positif Sensor O2 / Bank 1
—
[1A-75] Sensor 1 Putus
P2243 Sirkuit Voltase Acuan Sensor O2 / Bank 1 Sensor 1
—
[1A-75] Putus
P2300
Ignition Coil “A” Sirkuit Kontrol Primer Rendah —
[1A-90]
P2301
Ignition Coil “A” Sirkuit Kontrol Primer Primer Tinggi —
[1A-90]
P2303
Sirkuit Kontrol primer Ignition Coil “A” Rendah —
[1A-90]
P2304
Sirkuit Kontrol primer Ignition Coil “A” Tinggi —
[1A-90]
1A-46
P2306
Sirkuit Kontrol primer Ignition Coil “B” Rendah —
[1A-90]
P2307
Sirkuit Kontrol primer Ignition Coil “C” Tinggi —
[1A-90]
P2309
Sirkuit Kontrol primer Ignition Coil “D” Rendah —
[1A-90]
P2310
Sirkuit Kontrol primer Ignition Coil “C” Tinggi —
[1A-90]
P2626 Sirkuit Trim Arus Pumping Sensor O2 / Bank 1
—
[1A-75] Sensor 1 Putus
CATATAN:
• Saat memeriksa data dengan mesin pada kondisi idle atau melaju, pastikan tuas persneling di posisi
“Netral” dan rem tangan ditarik penuh. Selain itu, jika tidak ada apa pun atau “tidak ada beban” yang
ditunjukkan, matikan A/C, semua beban elektrik, P/S dan semua switch lainnya.
1A-47
• Kondisi mesin: Putaran idle yang ditentukan setelah
dipanaskan
• Kipas pendingin radiator: Berhenti Sekitar 650 hingga 750
Idle yang Diinginkan
• Semua bagian elektrik: OFF rpm
• A/T: Rentang “N”
• M/T Posisi netral
Putaran idle yang ditentukan dengan tanpa beban Sekitar 1,5 hingga 4,0
* MAF
setelah dipanaskan g/detik
Nilai sama seperti di
* Kecepatan Kendaraan Kendaraan berjalan
speedometer
* MAP Putaran idle yang ditentukan setelah dipanaskan Sekitar 20 – 55 kPa
Sekitar 80 – 105 °C, 176 –
* ECT Putaran idle yang ditentukan setelah dipanaskan
221 °F
–5 °C (23 °F) + suhu
lingkungan hingga 40 °C
* Suhu Udara Masuk Putaran idle yang ditentukan setelah dipanaskan
(104 °F) + suhu
lingkungan
Tekanan barometer
* Tekanan Barometer —
ditampilkan.
* Evap Canist Prg Duty Putaran idle yang ditentukan setelah dipanaskan 0%
* Pembukaan EGR Valve Putaran idle yang ditentukan setelah dipanaskan 0.00%
Putaran idle yang ditentukan dengan tanpa beban
Sekitar 5 hingga 40%
setelah dipanaskan
Bukaan Throttle IAC • Kondisi mesin: Putaran idle yang ditentukan setelah
dipanaskan
Sekitar 10 hingga 50%
• Switch A/C: ON
• Switch kipas blower di posisi ke-3
• Kondisi mesin: Berhenti
0,45 hingga 0,75 V
• Pedal gas: Dilepas
Sensor TP 1 Volt
• Kondisi mesin: Berhenti
3,825 hingga 4,095 V
• Pedal gas: Diinjak penuh
• Kondisi mesin: Berhenti
1,33 hingga 1,63 V
• Pedal gas: Dilepas
Sensor TP 2 Volt
• Kondisi mesin: Berhenti
4,035 hingga 4,305 V
• Pedal gas: Diinjak penuh
• Kondisi mesin: Berhenti
0,65 hingga 0,82 V
• Pedal gas: Dilepas
Sensor APP 1 Volt
• Kondisi mesin: Berhenti
3,50 hingga 4,27 V
• Pedal gas: Diinjak penuh
• Kondisi mesin: Berhenti
0,30 hingga 0,44 V
• Pedal gas: Dilepas
Sensor APP 2 Volt
• Kondisi mesin: Berhenti
1,74 hingga 2,17 V
• Pedal gas: Diinjak penuh
• Kondisi mesin: Berhenti
0 hingga 2%
• Pedal gas: Dilepas
* Posisi Pedal gas
• Kondisi mesin: Berhenti
90 hingga 100%
• Pedal gas: Diinjak penuh
1A-48
• Kondisi mesin: Berhenti
0 hingga 2%
• Pedal gas: Dilepas
* Posisi Throttle
• Kondisi mesin: Berhenti
90 hingga 100%
• Pedal gas: Diinjak penuh
• Kondisi mesin: Berhenti
0 hingga 2%
• Pedal gas: Dilepas
* Target Throttle Posi
• Kondisi mesin: Berhenti
90 hingga 100%
• Pedal gas: Diinjak penuh
* O2S B1 S1 2.000 rpm selama 3 menit atau lebih setelah dipanaskan Sekitar 0 hingga 1,0 V
Putaran idle yang ditentukan selama 2 menit setelah Sekitar –0,10 sampai 0,10
* A/F B1 S1 Current
dipanaskan mA
Voltase Battery kecepatan idle yang ditentukan Sekitar 13 hingga 15 V
Lihat Pemeriksaan Kinerja
Tekanan A/C —
Sistem A/C [7B-15] .
Generator Cont Duty Putaran idle yang ditentukan setelah dipanaskan Sekitar 20 hingga 100%
Generator Field Duty Putaran idle yang ditentukan setelah dipanaskan Sekitar 20 hingga 100%
Arus Battery Putaran idle yang ditentukan setelah dipanaskan –1 hingga 1A
Kipas pendingin radiator: OFF Off
Kipas Radiator
Kipas pendingin radiator: ON On
1A-49
• Kondisi mesin: Berhenti
On
• Pedal gas: Dilepas
Posisi Throttle Tertutup
• Kondisi mesin: Berhenti
Off
• Pedal gas: Diinjak penuh
O2S B1 S2 Act Putaran idle yang ditentukan setelah dipanaskan Aktif
A/F B1 S1 Act Putaran idle yang ditentukan setelah dipanaskan Aktif
1A-50
MAF (Mass Air Flow, g/detik, lb/menit.)
MAF menunjukkan total udara yang memasuki intake manifold yang diukur dengan sensor MAF.
MAP (Manifold Absolute Pressure (Tekanan Absolut Manifold), kPa, mmHg, inHg, inH2O)
Nilai ini mengindikasikan seberapa banyak koreksi yang dibutuhkan untuk menjaga campuran udara/bahan bakar
tetap stoichiometrical.
Nilai ini dideteksi oleh sensor manifold absolute pressure.
1A-51
Target Throttle Posi (Posisi Throttle Valve Target, %)
Target Throttle Valve Position adalah parameter internal ECM yang mengindikasikan posisi throttle valve yang
diminta ECM.
O2S B1 S1 (HO2S-2, V)
Ini mengindikasikan voltase output HO2S-2 yang terpasang pada exhaust manifold (post-TWC). Ini digunakan untuk
mendeteksi adanya kerusakan catalyst.
1A-52
Kondisi Brake Booster (Value Hi, Value Lo)
Parameter ini menunjukkan status tekanan negatif brake booster.
Pemeriksaan Visual
• Periksa part dan sistem berikut secara visual.
Item Pemeriksaan Bagian rujukan
Ketinggian Oli Mesin dan Penggantian Filter [1E-7]
Oli mesin
Kebocoran —
Ketinggian Pemeriksaan Level Coolant [1F-9]
Coolant mesin Memeriksa dan Membersihkan Sistem
Kebocoran
Pendingin Mesin [1F-10]
Ketinggian —
Bahan bakar Prosedur Pemeriksaan Kebocoran Bahan
Kebocoran
Bakar [1G-11]
Kotoran Memeriksa dan Membersihkan Filter Udara
Filter udara
Penyumbatan [1D-10]
Ketinggian cairan
Battery Memeriksa Battery [1J-5]
Korosi terminal
Kekencangan Memeriksa dan Menyetel Tegangan Drive
Drive belt aksesori
Kerusakan Belt Water Pump / Generator [1J-10]
1A-53
Penurunan Fungsi —
Tertekuk —
Pemutusan Sambungan —
Konektor harness kabel elektrik
Gesekan / terjepit —
Sekring Terbakar —
Pemasangan —
Part
Perubahan bentuk —
Baut Kelonggaran —
• Tambah juga item-item berikut saat mesin distarter, jika mungkin.
Item Pemeriksaan Bagian rujukan
MIL Pengoperasian
Lampu pengisian Pengoperasian
Lampu tekanan oli mesin Pengoperasian
Bab 9C
Indikator suhu coolant mesin Pengoperasian
Sensor ketinggian bahan bakar Pengoperasian
Tachometer Pengoperasian
Kebocoran gas buang, suara
Sistem gas buang Pemeriksaan Sistem Gas Buang [1K-2]
berisik
Udara abnormal terhisap ke sistem udara masuk —
Part lainnya yang dapat diperiksa secara visual —
4 Mesin hidup?
Lanjutkan ke Langkah 5. Lanjutkan ke Langkah 7.
YA TIDAK
6 Periksa sistem pengapian Lihat Diagnosis Gejala Perbaiki atau ganti part
1) Periksa sistem pengapian Pemeriksaan Mesin [1A-55] . yang rusak.
Sistem Pengapian [1H-4] .
Hasil pemeriksaan sesuai spesifikasi?
YA TIDAK
7 Periksa sistem bahan bakar Lihat Diagnosis Gejala Perbaiki atau ganti part
1) Periksa sistem bahan bakar. Pemeriksaan Mesin [1A-55] . yang rusak.
Tekanan Bahan Bakar [1G-5]
Dalam keadaan baik?
1A-54
Diagnosis Gejala Mesin
Jalankan perbaikan dengan merujuk berikut ini apabila ECM mendeteksi tidak ada DTC dan abnormalitas yang
ditemukan di Pemeriksaan Visual [1A-53] dan Pemeriksaan Dasar Mesin [1A-54] .
Kondisi Kemungkinan Penyebab Tindakan
Sulit start (Mesin dapat di-crank) Busi rusak Pemeriksaan Busi [1H-6]
Ignition coil rusak Pemeriksaan Ignition Coil Assy
[1H-7]
Selang atau pipa bahan bakar kotor Pemeriksaan Tekanan Bahan
atau tersumbat Bakar [1G-5]
Fuel pump mengalami malfungsi Pemeriksaan Tekanan Bahan
Bakar [1G-5]
Udara terseret masuk melalui Periksa sistem udara masuk.
gasket intake manifold atau gasket
throttle body
Throttle body elektrik rusak Memeriksa Electric Throttle Body
Assy Pada Kendaraan [1C-4]
Sensor APP rusak Memeriksa APP Sensor
(Accelerator Pedal Position/Posisi
Pedal Gas) pada Kendaraan [1C-
8]
Sensor ECT atau sensor MAF rusak Memeriksa ECT Sensor (Engine
Coolant Temperature) [1C-12] atau
Memeriksa MAF Sensor (Mass Air
Flow) & IAT (Intake Air
Temperature) Sensor [1C-25]
ECM Rusak Tabel ECM dan Voltase Sirkuitnya
[1A-123] .
Kompresi rendah Memeriksa Kompresi [1D-4]
Pengencangan busi buruk atau Pelepasan dan Pemasangan Busi
gasket rusak [1H-6]
Kebocoran kompresi dari dudukan Memeriksa Valve dan Valve Guide
valve [1D-52]
Batang valve lengket Memeriksa Valve dan Valve Guide
[1D-52]
Pegas valve lemah atau rusak Memeriksa Pegas Valve [1D-57]
Kebocoran kompresi pada gasket Memeriksa Cylinder Head [1D-55]
cylinder head
Piston ring lengket atau rusak Memeriksa Cylinder, Piston dan
Piston Ring [1D-63]
Piston, piston ring atau silinder aus Memeriksa Cylinder, Piston dan
Piston Ring [1D-63]
Valve PCV malfungsi Memeriksa Valve PCV [1B-9]
Tekanan oli rendah Viskositas oli tidak tepat Oli Mesin dan Penggantian Filter
[1E-7]
Switch tekanan oli malfungsi Memeriksa Oil Pressure Switch
Pada Kendaraan [1E-10]
Strainer oli tersumbat Periksa sumbatan pada strainer
oli.
Penurunan fungsi pompa oli Memeriksa Pompa Oli [1E-15]
Relief valve pompa oli aus Memeriksa Pompa Oli [1E-15]
Celah berlebihan di berbagai bagian —
yang bergesekan
1A-55
Mesin berisik – Valve berisik Celah valve tidak tepat Memeriksa dan Menyetel Valve
Lash (Celah) [1D-7]
CATATAN:
Sebelum memeriksa bunyi berisik Batang dan pemandu valve aus Memeriksa Valve dan Valve Guide
mekanis, pastikan: [1D-52]
• Busi yang digunakan sesuai Pegas valve aus atau patah Memeriksa Pegas Valve [1D-57]
ketentuan. Valve mengerut atau bengkok Memeriksa Valve dan Valve Guide
• Bahan bakar yang digunakan [1D-52]
sesuai ketentuan.
Mesin berisik – Piston, piston ring Piston, piston ring dan diameter Memeriksa Cylinder, Piston dan
dan silinder berisik silinder aus Piston Ring [1D-63]
CATATAN:
Sebelum memeriksa bunyi berisik
mekanis, pastikan:
• Busi yang digunakan sesuai
ketentuan.
• Bahan bakar yang digunakan
sesuai ketentuan.
Mesin berisik – Connecting rod Piston, piston ring dan diameter Memeriksa Cylinder, Piston dan
berisik silinder aus Piston Ring [1D-63]
CATATAN: Connecting rod bearing aus Memeriksa Crank Pin dan
Sebelum memeriksa bunyi berisik Connecting Rod Bearing [1D-68]
mekanis, pastikan: Crank pin aus Memeriksa Crank Pin dan
• Busi yang digunakan sesuai Connecting Rod Bearing [1D-68]
ketentuan. Baut connecting rod aus Melepas dan Memasang
• Bahan bakar yang digunakan Komponen Piston, Piston Ring,
sesuai ketentuan. Connecting Rod, dan Cylinder
[1D-59]
Tekanan oli rendah Kondisi “Tekanan oli rendah”
Mesin berisik – Crankshaft berisik Tekanan oli rendah Kondisi “Tekanan oli rendah”
CATATAN: Main bearing aus Memeriksa Main Bearing [1D-80]
Sebelum memeriksa bunyi berisik Crankshaft journal aus Memeriksa crankshaft [1D-78]
mekanis, pastikan: Baut bearing cap longgar Melepas dan Memasang Main
• Busi yang digunakan sesuai Bearing, Crankshaft dan Blok
ketentuan. Cylinder [1D-74]
• Bahan bakar yang digunakan
Crankshaft thrust play berlebih Memeriksa crankshaft [1D-78]
sesuai ketentuan.
1A-56
Jarak tempuh bahan bakar buruk Busi rusak (celah tidak tepat, Pemeriksaan Busi [1H-6]
endapan keras dan elektroda
terbakar, dll.)
Putaran idle tinggi Kondisi “Putaran idle mesin tidak
tepat atau mesin tidak bisa idle”
Kinerja sensor ECT atau sensor Memeriksa ECT Sensor (Engine
MAF buruk Coolant Temperature) [1C-12] atau
Memeriksa MAF Sensor (Mass Air
Flow) & IAT (Intake Air
Temperature) Sensor [1C-25]
Throttle body elektrik rusak Memeriksa Electric Throttle Body
Assy Pada Kendaraan [1C-4]
Sensor APP rusak Memeriksa APP Sensor
(Accelerator Pedal Position/Posisi
Pedal Gas) [1C-9]
Injektor bahan bakar rusak Pemeriksaan Injektor Bahan
Bakar [1G-14]
ECM Rusak Tabel ECM dan Voltase Sirkuitnya
[1A-123]
Kompresi rendah Memeriksa Kompresi [1D-4]
Dudukan valve buruk Memeriksa Valve dan Valve Guide
[1D-52]
Rem berderit Diagnosa Gejala Rem [4A-3]
Kopling selip Diagnosis Gejala Sistem Kopling
[5C-3]
Thermostat tidak berfungsi Pemeriksaan Thermostat [1F-13]
Tekanan ban tidak tepat Uraian Ban [2D-2]
Tekanan bahan bakar di luar Pemeriksaan Tekanan Bahan
spesifikasi Bakar [1G-5]
Konsumsi oli mesin berlebih – Gasket cylinder head pecah Memeriksa Cylinder Head [1D-55]
Kebocoran oli
Konsumsi oli mesin berlebih – Oli Piston ring lengket Memeriksa Cylinder, Piston dan
masuk ke ruang bakar Piston Ring [1D-63]
Piston dan silinder aus Memeriksa Cylinder, Piston dan
Piston Ring [1D-63]
Piston ring groove dan ring aus Memeriksa Cylinder, Piston dan
Piston Ring [1D-63]
Lokasi celah piston ring tidak tepat Memeriksa Cylinder, Piston dan
Piston Ring [1D-63]
Seal batang valve rusak atau aus Memeriksa Valve dan Valve Guide
[1D-52]
Batang valve aus Memeriksa Valve dan Valve Guide
[1D-52]
Mesin menyendat – Respon Busi rusak atau celah busi tidak Pemeriksaan Busi [1H-6]
kurang sementara waktu saat sesuai setelan
pedal gas diinjak. Dapat terjadi Tekanan bahan bakar di luar Pemeriksaan Tekanan Bahan
pada kecepatan berapapun. spesifikasi Bakar [1G-5]
Biasanya paling parah saat
mencoba menjalankan kendaraan Kinerja sensor ECT atau sensor Memeriksa ECT Sensor (Engine
pertama kali, seperti dari lampu MAF buruk Coolant Temperature) [1C-12] atau
merah Memeriksa MAF Sensor (Mass Air
Flow) & IAT (Intake Air
Temperature) Sensor [1C-25]
Throttle body elektrik rusak Memeriksa Electric Throttle Body
Assy Pada Kendaraan [1C-4]
1A-57
Sensor APP rusak Memeriksa APP Sensor
(Accelerator Pedal Position/Posisi
Pedal Gas) [1C-9]
Injektor bahan bakar rusak Pemeriksaan Injektor Bahan
Bakar [1G-14]
ECM Rusak Tabel ECM dan Voltase Sirkuitnya
[1A-123]
Mesin overheat Kondisi “Mesin overheat”
Kompresi rendah Memeriksa Kompresi [1D-4]
Sentakan – Variasi daya mesin Busi rusak (endapan karbon Pemeriksaan Busi [1H-6]
saat throttle stabil atau melaju. berlebih, celah tidak tepat, dan
Kendaraan terasa seperti melejit elektroda terbakar, dll.)
dan melambat meski pedal gas Tekanan bahan bakar bervariasi Pemeriksaan Tekanan Bahan
tidak berubah Bakar [1G-5]
Saluran dan selang bahan bakar Pemeriksaan Saluran Bahan
menekuk atau rusak Bakar Pada Kendaraan [1G-11]
Fuel pump rusak (filter bahan bakar Pemeriksaan Saluran Bahan
tersumbat) Bakar Pada Kendaraan [1G-11]
Kinerja sensor MAF buruk Memeriksa MAF Sensor (Mass Air
Flow) & IAT (Intake Air
Temperature) Sensor [1C-25]
Injektor bahan bakar rusak Pemeriksaan Injektor Bahan
Bakar [1G-14]
ECM Rusak Tabel ECM dan Voltase Sirkuitnya
[1A-123]
Throttle body elektrik rusak Memeriksa Electric Throttle Body
Assy Pada Kendaraan [1C-4]
Sensor APP rusak Memeriksa APP Sensor
(Accelerator Pedal Position/Posisi
Pedal Gas) [1C-9]
Detonasi berlebih – Mesin Busi rusak Pemeriksaan Busi [1H-6]
mengeluarkan ketukan metalik Mesin overheat Kondisi “Mesin overheat”
tajam terus-menerus yang
berubah-ubah mengikuti Filter bahan bakar atau saluran Pemeriksaan Saluran Bahan
pembukaan throttle. Bunyi seperti bahan bakar tersumbat (fuel pump Bakar Pada Kendaraan [1G-11]
popcorn meletup-letup rusak) atau Pemeriksaan Fuel Pump
Pada Kendaraan [1G-21]
Udara terseret masuk melalui Periksa sistem udara masuk.
gasket intake manifold atau gasket
throttle body
Kinerja knock sensor, sensor ECT Memeriksa Knock Sensor [1C-
atau sensor MAF buruk 23] , Memeriksa ECT Sensor
(Engine Coolant Temperature)
[1C-12] atau Memeriksa MAF
Sensor (Mass Air Flow) & IAT
(Intake Air Temperature) Sensor
[1C-25]
Injektor bahan bakar rusak Pemeriksaan Injektor Bahan
Bakar [1G-14]
ECM Rusak Tabel ECM dan Voltase Sirkuitnya
[1A-123]
Deposit di ruang bakar berlebih Memeriksa Cylinder Head [1D-55]
dan Memeriksa Cylinder, Piston
dan Piston Ring [1D-63]
1A-58
Tekanan bahan bakar di luar Pemeriksaan Tekanan Bahan
spesifikasi Bakar [1G-5]
– Filter bahan bakar kotor
– Selang atau pipa bahan bakar
kotor atau tersumbat
– Regulator tekanan bahan bakar
rusak
– Fuel pump rusak
Mesin tidak mendapat daya Busi rusak Pemeriksaan Busi [1H-6]
Ignition coil dengan ignitor rusak Pemeriksaan Ignition Coil Assy
[1H-7]
Knock sensor rusak Memeriksa Knock Sensor [1C-23]
Selang atau pipa bahan bakar rusak Pemeriksaan Tekanan Bahan
Bakar [1G-5]
Fuel pump mengalami malfungsi Pemeriksaan Fuel Pump Pada
Kendaraan [1G-21]
Udara terseret masuk melalui Periksa sistem udara masuk.
gasket intake manifold atau gasket
throttle body
Mesin overheat Kondisi “Mesin overheat”
Kinerja sensor ECT atau sensor Memeriksa ECT Sensor (Engine
MAF buruk Coolant Temperature) [1C-12] atau
Memeriksa MAF Sensor (Mass Air
Flow) & IAT (Intake Air
Temperature) Sensor [1C-25]
Throttle body elektrik rusak Memeriksa Electric Throttle Body
Assy Pada Kendaraan [1C-4]
Sensor APP rusak Memeriksa APP Sensor
(Accelerator Pedal Position/Posisi
Pedal Gas) [1C-9]
Injektor bahan bakar rusak Pemeriksaan Injektor Bahan
Bakar [1G-14]
ECM Rusak Tabel ECM dan Voltase Sirkuitnya
[1A-123]
Rem berderit Diagnosa Gejala Rem [4A-3]
Kopling selip Diagnosis Gejala Sistem Kopling
[5C-3]
Kompresi rendah Memeriksa Kompresi [1D-4]
Putaran idle mesin tidak tepat Busi rusak Pemeriksaan Busi [1H-6]
atau mesin tidak bisa idle Ignition coil dengan ignitor rusak Pemeriksaan Ignition Coil Assy
[1H-7]
Tekanan bahan bakar di luar Pemeriksaan Tekanan Bahan
spesifikasi Bakar [1G-5]
Gasket manifold, throttle body, atau Periksa sistem udara masuk.
cylinder head bocor
Sistem kontrol emisi evaporatif Memeriksa EVAP Canister Purge
rusak Valve [1B-2]
Injektor bahan bakar rusak Pemeriksaan Injektor Bahan
Bakar [1G-14]
Kinerja sensor ECT atau sensor Memeriksa ECT Sensor (Engine
MAF buruk Coolant Temperature) [1C-12] atau
Memeriksa MAF Sensor (Mass Air
Flow) & IAT (Intake Air
Temperature) Sensor [1C-25]
1A-59
Throttle body elektrik rusak Memeriksa Electric Throttle Body
Assy Pada Kendaraan [1C-4]
Sensor APP rusak Memeriksa APP Sensor
(Accelerator Pedal Position/Posisi
Pedal Gas) [1C-9]
ECM Rusak Tabel ECM dan Voltase Sirkuitnya
[1A-123]
Sambungan atau pemutusan Periksa sambungan atau
sambungan selang vacuum longgar pemutusan sambungan vacuum.
Valve PCV malfungsi Memeriksa Valve PCV [1B-9]
Mesin overheat Kondisi “Mesin overheat”
Kompresi rendah Memeriksa Kompresi [1D-4]
Generator dan/atau sirkuitnya rusak Pemeriksaan Generator [1J-18]
Emisi hidrokarbon (HC) atau Busi rusak Pemeriksaan Busi [1H-6]
karbon monoksida (CO) berlebih Ignition coil dengan ignitor rusak Pemeriksaan Ignition Coil Assy
[1H-7]
Kompresi rendah Memeriksa Kompresi [1D-4]
Kontaminasi timbal pada catalytic Pastikan tidak ada penghambat
converter tiga arah pada leher filler.
Sistem kontrol emisi evaporatif Memeriksa EVAP Canister Purge
rusak Valve [1B-2]
Tekanan bahan bakar di luar Pemeriksaan Tekanan Bahan
spesifikasi Bakar [1G-5]
Sistem closed loop (kompensasi Memeriksa Electric Throttle Body
feedback A/F ) gagal (sensor TP Assy Pada Kendaraan [1C-4] ,
rusak, kinerja sensor ECT atau Memeriksa ECT Sensor (Engine
sensor MAF buruk) Coolant Temperature) [1C-12] atau
Memeriksa MAF Sensor (Mass Air
Flow) & IAT (Intake Air
Temperature) Sensor [1C-25]
Throttle body elektrik rusak Memeriksa Electric Throttle Body
Assy Pada Kendaraan [1C-4] ,
Sensor APP rusak Memeriksa APP Sensor
(Accelerator Pedal Position/Posisi
Pedal Gas) [1C-9]
Injektor rusak Pemeriksaan Injektor Bahan
Bakar [1G-14]
ECM Rusak Tabel ECM dan Voltase Sirkuitnya
[1A-123]
Mesin tidak berada pada suhu —
pengoperasian normal
Filter udara tersumbat Memeriksa dan Membersihkan
Filter Udara [1D-10]
Vacuum bocor Pemeriksaan Vacuum Mesin [1D-
6]
Emisi nitrogen oksida (NOx) Waktu pengapian tidak tepat Pemeriksaan Waktu Pengapian
berlebih [1H-7]
Kontaminasi timbal pada catalytic Pastikan tidak ada penghambat
converter pada leher filler.
Tekanan bahan bakar di luar Pemeriksaan Tekanan Bahan
spesifikasi Bakar [1G-5]
1A-60
Sistem closed loop (kompensasi Memeriksa Electric Throttle Body
feedback A/F ) gagal (sensor TP Assy Pada Kendaraan [1C-4] ,
rusak, kinerja sensor ECT atau Memeriksa ECT Sensor (Engine
sensor MAF buruk) Coolant Temperature) [1C-12] atau
Memeriksa MAF Sensor (Mass Air
Flow) & IAT (Intake Air
Temperature) Sensor [1C-25]
Throttle body elektrik rusak Memeriksa Electric Throttle Body
Assy Pada Kendaraan [1C-4]
Sensor APP rusak Memeriksa APP Sensor
(Accelerator Pedal Position/Posisi
Pedal Gas) [1C-9]
Injektor rusak Pemeriksaan Injektor Bahan
Bakar Pada Kendaraan [1G-12]
ECM Rusak Tabel ECM dan Voltase Sirkuitnya
[1A-123]
MIL Tidak Menyala saat Kunci Kontak di Posisi ON dan Mesin Tidak Hidup (tapi Mesin Dapat
Distarter)
Diagram Kelistrikan
13 4 13 5
13 B1
E01-56 RED/BLK A1
E01-55 WHT/BLK 2
BLK/ORN
6
RED/BLK
9 8
12
10
E01-52 BLK/WHT
7
E01-3 BRN/WHT
L
11
E01-1 BLK/RED
12V
5V E01-2 BLK/RED
C01-7 BLK
C01-6 BLK
C01-4 BLK
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45
[B] G240
[a]
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17
1A-61
Uraian Sirkuit
Ketika kunci kontak diputar ke posisi ON, ECM menyebabkan relay utama ON (menutup titik kontak). Lalu, ECM
yang mendapatkan daya utama mengirim sinyal ON indikasi MIL ke combination meter agar menyalakan MIL.
Selanjutnya, combination meter menyalakan MIL. Ketika mesin distarter dan tidak ada malfungsi yang terdeteksi
pada sistem, ECM mengirim sinyal OFF indikasi MIL ke combination meter agar mematikan MIL. Kemudian,
combination meter mematikan MIL, tapi jika terdeteksi malfungsi, MIL akan tetap ON sekalipun mesin hidup.
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit power supply Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau ganti kabel
combination meter harness yang cacat.
1) Lepaskan combination meter. Melepas
dan Memasang Combination Meter [9C-
12]
2) Periksa ketepatan koneksi ke konektor
combination meter pada sirkuit power
supply combination meter dan sirkuit
ground combination meter.
3) Jika OK, maka putar kunci kontak ke
posisi ON dan ukur voltase antara sirkuit
power supply combination meter (A1)
dengan ground bodi kendaraan.
Apakah 10– 14 V?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit ground combination Tukar dengan Perbaiki atau ganti kabel
meter combination meter yang harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF terbukti baik dan periksa
2) Ukur resistan antara sirkuit ground kembali. Jika MIL tetap
combination meter (B1) dan ground bodi OFF, tukar dengan ECM
kendaraan. yang terbukti baik dan
Apakah resistan 1 Ω atau kurang? periksa kembali.
1A-62
MIL Tetap ON setelah Mesin Distarter
Diagram Kelistrikan
Lihat MIL Tidak Menyala saat Kunci Kontak di Posisi ON dan Mesin Tidak Hidup (tapi Mesin Dapat Distarter) [1A-61] .
Uraian Sirkuit
Lihat MIL Tidak Menyala saat Kunci Kontak di Posisi ON dan Mesin Tidak Hidup (tapi Mesin Dapat Distarter) [1A-61] .
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-63
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0030: HO2S Heater Control Circuit Bank 1 Sensor 1 • Pemanas sensor A/F dan/atau sirkuitnya
Sirkuit kontrol pemanas sensor A/F adalah sirkuit terbuka. • ECM
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0031: HO2S Heater Control Circuit Low Bank 1 Sensor 1
Sirkuit kontrol pemanas sensor A/F terhubung pendek ke
ground.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0032: HO2S Heater Control Circuit High Bank 1 Sensor 1
Sirkuit kontrol pemanas sensor A/F tersambung dengan sirkuit
power supply.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
Diagram Kelistrikan
3 5
4 A2
2
B+ 1 BLK C01-18
A3
YEL/BLK C01-29
BLK/RED A4 6
BLU C01-16
BLK C01-17
A5
YEL/GRN
L C01-31
A1 YEL/RED C01-3
A6
BLK C01-4
A7
7 4 B3
YEL C01-37
B2 3.3 V
BRN C01-30
BRN/YEL C01-34
RED/BLU C01-8
B4
B1
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
[a]
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) A7: Sirkuit sensor heater ground A/F 3. Konektor sensor A/F
A1: Sirkuit power supply pemanas sensor A/F B1: Sirkuit power supply pemanas HO2S-2 4. Shield wire
A2: Sirkuit sinyal (IA) sensor A/F B2: Sirkuit sinyal HO2S-2 5. ECM
A3: Sirkuit sinyal sensor A/F B3: Sirkuit ground HO2S-2 6. Sirkuit pemrosesan sinyal A/F
A4: Sirkuit sinyal (VM) sensor A/F B4: Sirkuit heater drive HO2S-2 7. HO2S-2
A5: Sirkuit sinyal (UN) sensor A/F 1. Sensor A/F
A6: Sirkuit sensor heater drive A/F 2. Resistor penyesuai sensor A/F
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-64
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit power supply Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti part
pemanas sensor A/F atau kabel harness yang
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan cacat.
lepas konektor dari sensor A/F.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
sensor sensor A/F.
3) Jika koneksi OK, putar kunci kontak ke
posisi ON.
4) Periksa bahwa sirkuit power supply (A1)
pemanas sensor A/F sensor heater power
supply circuit (A1) adalah voltase battery.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit sensor heater drive Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti kabel
A/F harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, periksa sirkuit penggerak
pemanas sensor A/F (A6) sebagai berikut.
• Resistan wiring harness sirkuit
penggerak pemanas sensor A/F
kurang dari 1 Ω.
• Resistan insulasi antara sirkuit
penggerak pemanas sensor A/F
dengan ground bodi kendaraan
adalah tidak terhingga.
• Resistan insulasi wire harness adalah
tak terhingga antara terminal sirkuit
penggerak pemanas sensor A/F
dengan masing-masing terminal pada
konektor sensor A/F.
• Voltase sirkuit dari sirkuit penggerak
pemanas sensor A/F adalah 0 / 1 V
saat kunci kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sensor A/F Tukar dengan ECM yang Ganti sensor A/F.
1) Periksa pemanas sensor A/F. [1C-13] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC P0030 / P0031 / P0032 [1A-63] .
1A-65
Prosedur Konfirmasi DTC
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• 8,5 V < voltase battery < 16,5 V
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit power supply Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti part
pemanas HO2S-2 atau kabel harness yang
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan cacat.
lepas konektor dari HO2S-2.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
HO2S-2.
3) Jika koneksi OK, putar kunci kontak ke
posisi ON.
4) Pastikan voltase antara sirkuit power
supply pemanas HO2S-2 (B1) dengan
ground bodi kendaraan adalah voltase
battery.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit penggerak pemanas Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti kabel
HO2S-2 harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Periksa apakah sirkuit penggerak
pemanas HO2S-2 (B4) dalam keadaan
berikut.
• Resistan wiring harness sirkuit
penggerak pemanas HO2S-2 kurang
dari 3 Ω.
• Resistan isolasi antara sirkuit
penggerak pemanas HO2S dengan
ground bodi kendaraan tidak terbatas.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit
penggerak pemanas HO2S-2 dengan
setiap terminal pada konektor HO2S-
2.
• Voltase sirkuit sirkuit penggerak
pemanas HO2S-2 adalah 0 – 1 V saat
kunci kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-66
DTC P0102 / P0103
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
+B A1 A2 3
BLK/RED
1
GRN/BLK C01-24
B1 3.3V
2
RED/GRN C01-23
ORN C01-35
C1
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) B1: Sirkuit sinyal sensor IAT 2. Sensor IAT
A1: Sirkuit power supply sensor MAF C1: Sirkuit ground sensor MAF & IAT 3. ECM
A2: Sirkuit sinyal sensor MAF 1. Sensor MAF
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• Voltase Battery > 8,5 V
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-67
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
MAF harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari sensor MAF & IAT.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor sensor MAF & IAT.
3) Jika koneksi OK, putar kunci kontak ke
posisi ON.
4) Pastikan voltase antara sirkuit power
supply sensor MAF (A1) dengan ground
bodi kendaraan adalah voltase battery.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit ground sensor MAF Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti kabel
1) Pastikan voltase antara sirkuit power harness yang cacat.
supply sensor MAF (A1) dengan sirkuit
ground (C1) adalah voltase battery.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor MAF Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti kabel
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan harness yang cacat.
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit sinyal
sensor MAF (A2) dalam keadaan sebagai
berikut.
• Resistan harness kelistrikan sirkuit
sinyal sensor MAF kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi antara sirkuit sinyal
sensor MAF dengan ground bodi
kendaraan tidak terbatas.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit sinyal
sensor MAF dengan setiap terminal
pada konektor sensor MAF & IAT.
• Voltase sirkuit dari sirkuit sinyal sensor
MAF adalah 0 / 1 V saat kunci kontak
pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sensor MAF Tukar dengan ECM yang Ganti sensor MAF & IAT.
1) Periksa sensor MAF. [1C-25] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
1A-68
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0107: Input Sirkuit Tekanan Absolut Manifold/Tekanan • Sensor MAP dan/atau sirkuitnya
Barometer Rendah • ECM
Voltase sirkuit sinyal sensor MAP lebih rendah daripada nilai
spesifikasi selama 3 detik.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0108: Input Sirkuit Tekanan Absolut Manifold/Tekanan
Barometer Tinggi
Voltase sirkuit sinyal sensor MAP lebih tinggi daripada nilai
spesifikasi selama 3 detik.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
Diagram Kelistrikan
2
5V
A1
GRY/RED C01-55
A2
1
RED/BLK C01-28
A3
ORN C01-35
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) A2: Sirkuit sinyal sensor MAP 1. Sensor MAP
A1: Sirkuit power supply sensor MAP A3: Sirkuit ground sensor MAP 2. ECM
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-69
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit ground sensor MAP Perbaiki atau ganti kabel Lanjutkan ke Langkah 4.
1) Pastikan bahwa voltase antara sirkuit harness yang cacat.
power supply sensor MAP (A1) dengan Jika DTC ini terdeteksi
ground bodi kendaraan adalah 5 V. lagi, tukar dengan ECM
Dalam keadaan baik? yang terbukti baik dan
periksa kembali.
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti kabel
MAP baik dan periksa kembali. harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit power
supply sensor MAP (A1) dalam keadaan
sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
sirkuit power supply sensor MAP
kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi antara sirkuit power
supply sensor MAP dengan ground
bodi kendaraan tidak terbatas.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit power
supply sensor MAP dengan setiap
terminal pada konektor sensor MAP.
• Voltase sirkuit dari sirkuit power sinyal
sensor MAF adalah 0 / 1 V saat kunci
kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor MAP Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau ganti kabel
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan harness yang cacat.
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit sinyal
sensor MAP (A2) dalam keadaan berikut.
• Resistan harness kelistrikan sirkuit
sinyal sensor MAP kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi antara sirkuit sinyal
sensor MAP dengan ground bodi
kendaraan tidak terbatas.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit sinyal
sensor MAP dengan setiap terminal
pada konektor sensor MAP.
• Voltase sirkuit sinyal sensor MAP
adalah 0 / 1 V saat kunci kontak pada
posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sensor MAP Tukar dengan ECM yang Ganti sensor MAP.
1) Periksa sensor MAP. [1C-10] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
1A-70
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0112: Sirkuit Sensor 1 Suhu Udara Masuk Rendah • Sensor IAT dan/atau sirkuitnya
Sinyal sensor IAT lebih tingi dari 135 °C (275 °F) selama 10 detik • ECM
pada saat mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0113: Sirkuit Sensor 1 Suhu Udara Masuk Tinggi
Sinyal sensor IAT lebih rendah dari –45 °C(–49 °F) selama 10 detik
pada saat mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC P0102 / P0103 [1A-67] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit sinyal dan sirkuit Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
ground sensor IAT harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari sensor MAF & IAT dan
ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
sensor MAF & IAT dan konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan bahwa sirkuit
sinyal sensor IAT (B1) dan sirkuit ground
(C1) dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
setiap sirkuit sinyal sensor IAT kurang
dari 1 Ω.
• Resistan isolasi sirkuit sinyal sensor
IAT tidak terbatas antara konektor
sensor MAF & IAT dengan ground
bodi kendaraan.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit sinyal
sensor IAT dengan setiap terminal
pada konektor sensor MAF & IAT.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit ground
sensor IAT dengan setiap terminal
pada konektor sensor MAF & IAT.
• Voltase sirkuit dari setiap sirkuit sinyal
sensor IAT adalah 0 / 1 V saat kunci
kontak pada posisi ON.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sensor IAT Tukar dengan ECM yang Ganti sensor MAF & IAT.
1) Periksa sensor IAT. [1C-25] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
1A-71
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0117: Sirkuit Suhu Pendingin Mesin Rendah • Sensor ECT dan/atau sirkuitnya
Sinyal sensor ECT lebih tinggi dari 135 °C (275 °F) selama 5 detik • ECM
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0118: Sirkuit Suhu Pendingin Mesin Tinggi
Sinyal sensor ECT lebih rendah dari –45 °C (–49 °F) selama 5 detik.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
Diagram Kelistrikan
2
A1 3.3V
1
LT GRN C01-25
ORN C01-35
A2
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit sinyal dan sirkuit Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
ground sensor IAT harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari sensor ECT dan ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
sensor ECT dan konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit sinyal
(A1) dan sirkuit ground (A2) sensor ECT
dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
setiap sirkuit sinyal sensor ECT
kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi sirkuit sinyal sensor
ECT tidak terbatas antara konektor
sensor ECT dengan ground bodi
kendaraan.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit sinyal
sensor ECT dengan setiap terminal
pada konektor sensor ECT.
• Voltase sirkuit dari setiap sirkuit sinyal
sensor ECT adalah 0 / 1 V saat kunci
kontak pada posisi ON.
Ban dalam kondisi baik?
1A-72
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sensor ECT Tukar dengan ECM yang Ganti sensor ECT.
1) Periksa sensor ECT. [1C-12] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
Diagram Kelistrikan
1
2
12V A1
C01-2 LT GRN/RED
3
A2
C01-1 YEL/BLK
5V
B1
C01-43 RED
B2
C01-15 GRN
B3 4
C01-27 WHT 5
B4
C01-36 BLK
C01-22 BLK/YEL
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) B2: Sirkuit sinyal sensor TP (utama) 2. Throttle body elektrik
A1: Sirkuit throttle actuator drive B3: Sirkuit sinyal sensor TP (sub) 3. Throttle actuator
(tertutup)
A2: Sirkuit throttle actuator drive (putus) B4: Sirkuit ground sensor TP 4. Sensor TP (utama)
B1: Sirkuit power supply sensor TP 1. ECM 5. Sensor TP (sub)
1A-73
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit ground sensor TP Perbaiki atau ganti kabel Lanjutkan ke Langkah 4.
1) Pastikan bahwa voltase antara sirkuit harness yang cacat.
power supply sensor TP (B1) dengan Jika DTC ini terdeteksi
ground bodi kendaraan adalah 5 V. lagi, tukar dengan ECM
Dalam keadaan baik? yang terbukti baik dan
periksa kembali.
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti kabel
TP baik dan periksa kembali. harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit power
supply sensor TP (B1) dalam keadaan
sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
sirkuit power supply sensor TP kurang
dari 1 Ω.
• Resistan isolasi sirkuit power supply
sensor TP tidak terbatas antara
konektor throttle body elektrik dengan
ground bodi kendaraan.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal power supply
sensor TP dengan setiap terminal
pada konektor throttle body elektrik.
• Voltase sirkuit dari sirkuit power sinyal
sensor TP adalah 0 / 1 V saat kunci
kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
1A-74
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor TP Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau ganti kabel
(utama) harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit sinyal
sensor TP (utama) (B2) dalam keadaan
sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan sirkuit
sinyal sensor TP (utama) kurang dari
1 Ω.
• Resistan isolasi sirkuit sinyal sensor
TP (utama) tidak terbatas antara
konektor throttle body elektrik dengan
ground bodi kendaraan.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal power supply
sensor TP (utama) dengan setiap
terminal pada konektor throttle body
elektrik.
• Voltase sirkuit sirkuit sinyal sensor TP
(utama) adalah 0 / 1 V saat kunci
kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-75
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0131: O2 Sensor Circuit Low Voltage Bank 1 Sensor 1 • Sensor A/F dan/atau sirkuitnya
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut terpenuhi. • ECM
• Sirkuit voltase acuan (VM) dari voltase sensor A/F lebih rendah
daripada nilai spesifikasi selama 5 detik dengan mesin hidup.
• Sirkuit kontrol arus (UN) dari voltase sensor A/F lebih rendah
daripada nilai spesifikasi selama 5 detik dengan mesin hidup.
• Sirkuit arus pompa (IA) dari voltase sensor A/F lebih rendah
daripada nilai spesifikasi selama 5 detik dengan mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0132: O2 Sensor Circuit High Voltage Bank 1 Sensor 1
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut terpenuhi.
• Sirkuit voltase acuan (VM) dari voltase sensor A/F lebih tinggi
daripada nilai spesifikasi selama 5 detik dengan mesin hidup.
• Sirkuit kontrol arus (UN) dari voltase sensor A/F lebih tinggi
daripada nilai spesifikasi selama 5 detik dengan mesin hidup.
• Sirkuit arus pompa (IA) dari voltase sensor A/F lebih tinggi
daripada nilai spesifikasi selama 5 detik dengan mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P2237: O2 Sensor Positive Current Control Circuit / Open Bank 1
Sensor 1
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut terpenuhi.
• Voltase sirkuit arus pompa (IP) sensor A/F lebih rendah daripada
nilai yang ditentukan selama 5 detik setelah pemanasan
meskipun pemutusan bahan bakar aktif.
• Voltase sirkuit arus pompa (IP) sensor A/F tidak berubah dari nilai
yang ditentukan selama 10 detik setelah pemanasan.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P2243: O2 Sensor Reference Voltage Circuit / Open Bank 1 Sensor 1
Sirkuit kontrol arus (UN) dari voltase sensor A/F melebihi nilai yang
ditentukan selama 5 detik dengan mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P2626: O2 Sensor Pumping Current Trim Circuit / Open Bank 1
Sensor 1
Sirkuit arus pompa (IA) dari voltase sensor A/F lebih tinggi daripada
nilai spesifikasi selama 5 detik dengan mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC P0030 / P0031 / P0032 [1A-63] .
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• 8,5 V < voltase battery < 16,5 V
1A-76
P2237 / P2626
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, pilih tempat yang tidak ada lalu lintas atau kemungkinan kecelakaan lalu
lintas, dan berhati-hatilah saat melakukan tes untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• 8,5 V < voltase battery < 16,5 V
• Sensor / actuator yang berhubungan dengan DTC berikut tidak terdeteksi (P2237 saja)
– Sensor A/F (P0133, P0135)
– EVAP canister purge valve
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-77
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor A/F Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti kabel
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan harness yang cacat.
lepas konektor dari sensor A/F dan ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
sensor A/F dan konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, periksa bahwa sirkuit
sinyal sensor A/F (A2 – A5) dalam
keadaan berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
setiap sirkuit sinyal sensor A/F kurang
dari 1 Ω.
• Resistan isolasi antara setiap sirkuit
sinyal sensor A/F dengan ground bodi
kendaraan adalah tidak terhingga.
• Resistan isolasi harness kabel adalah
tak terhingga antara setiap terminal
sirkuit sinyal sensor A/F dengan
masing-masing terminal pada
konektor sensor A/F.
• Voltase sirkuit dari setiap sirkuit sinyal
sensor A/F adalah 0 / 1 V saat kunci
kontak pada posisi ON.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC P0030 / P0031 / P0032 [1A-63] .
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, pilih tempat yang tidak ada lalu lintas atau kemungkinan kecelakaan lalu
lintas, dan berhati-hatilah saat melakukan tes untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
1A-78
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• Voltase Battery ≥ 8,5 V
• Sensor / actuator yang berhubungan dengan DTC berikut tidak terdeteksi
– Pemanas HO2S-2
P0137
1) Panaskan mesin hingga suhu pengoperasian normal.
2) Matikan kunci kontak dan dinginkan mesin hingga ECT mencapai suhu kurang dari 40 °C (104 °F).
3) Panaskan mesin hingga suhu pengoperasian normal.
4) Jalankan kendaraan dengan kecepatan 60 – 90 km/jam (37 – 56 mil /jam) secara konstan selama 3 menit atau
lebih. (Jaga bukaan throttle valve tetap konstan pada tahap ini.)
5) Hentikan kendaraan, dan hidupkan mesin pada putaran idle selama 5 menit.
P0138 / P0140
1) Panaskan mesin hingga suhu pengoperasian normal.
2) Jalankan kendaraan dengan kecepatan 50 – 80 km/jam (31 – 50 mil /jam) secara konstan selama 3 menit atau
lebih. (Jaga bukaan throttle valve tetap konstan pada tahap ini.)
3) Hentikan kendaraan, dan hidupkan mesin pada putaran idle selama 5 menit.
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan ketinggian bahan bakar Tambah bahan bakar dan Lanjutkan ke Langkah 3.
1) Periksa ketinggian bahan bakar dengan periksa kembali.
pengukur ketinggian bahan bakar.
Menunjukkan level “E” (kosong)?
YA TIDAK
1A-79
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit sinyal HO2S-2 dan Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti kabel
sirkuit ground harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari HO2S dan ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor HO2S-2 dan ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan bahwa sirkuit
sinyal HO2S-2 (B2) dan sirkuit ground
(B3) dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
setiap sirkuit sinyal HO2S-2 dan sirkuit
ground kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi sirkuit sinyal HO2S-2
dan sirkuit ground adalah tidak
terbatas antara konektor HO2S-2
dengan ground bodi kendaraan.
• Resistan isolasi harness kabel tidak
terbatas antara terminal sirkuit sinyal
HO2S-2 dengan setiap terminal pada
konektor HO2S-2.
• Resistan isolasi harness kabel tidak
terbatas antara terminal sirkuit ground
HO2S-2 dengan setiap terminal pada
konektor HO2S-2.
• Voltase sirkuit dari sirkuit sinyal
HO2S-2 dan sirkuit ground adalah 0 /
1 V saat kunci kontak pada posisi ON.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sistem exhaust dan sistem Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau ganti part
intake yang rusak.
1) Periksa sistem exhaust dan sistem intake
untuk mengetahui adanya penyumbatan
atau kebocoran.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit pemanas HO2S-2 Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau ganti kabel
1) Periksa sirkuit pemanas HO2S-2 dengan harness yang cacat.
melihat Langkah 2 hingga Langkah 3 DTC
P0036 / P0037 / P0038 [1A-65] .
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
DTC P0201 / P0202 / P0203 / P0204 / P0261 / P0262 / P0264 / P0265 / P0267 / P0268 / P0270 / P0271
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-80
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0201: Sirkuit Injektor / Terbuka - Silinder 1 • Injektor bahan bakar dan/atau
Malfungsi injektor bahan bakar No.1 dan/atau sirkuitnya terdeteksi dengan sirkuitnya
mesin hidup. • ECM
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0202: Sirkuit Injektor / Terbuka - Silinder 2
Malfungsi injektor bahan bakar No.2 dan/atau sirkuitnya terdeteksi dengan
mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0203: Sirkuit Injektor / Terbuka - Silinder 3
Malfungsi injektor bahan bakar No.3 dan/atau sirkuitnya terdeteksi dengan
mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0204: Sirkuit Injektor / Terbuka - Silinder 4
Malfungsi injektor bahan bakar No.4 dan/atau sirkuitnya terdeteksi dengan
mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0261: Sirkuit Injektor Cylinder 1 Rendah
Voltase sirkuit kontrol injektor bahan bakar No.1 lebih rendah daripada nilai
yang ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0262: Sirkuit Injektor Cylinder 1 Tinggi
Voltase sirkuit kontrol injektor bahan bakar No.1 lebih tinggi daripada nilai yang
ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0264: Sirkuit Injektor Cylinder 2 Rendah
Voltase sirkuit kontrol injektor bahan bakar No.2 lebih rendah daripada nilai
yang ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0265: Sirkuit Injektor Cylinder 2 Tinggi
Voltase sirkuit kontrol injektor bahan bakar No.2 lebih tinggi daripada nilai yang
ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0267: Sirkuit Injektor Cylinder 3 Rendah
Voltase sirkuit kontrol injektor bahan bakar No.3 lebih rendah daripada nilai
yang ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0268: Sirkuit Injektor Cylinder 3 Tinggi
Voltase sirkuit kontrol injektor bahan bakar No.3 lebih tinggi daripada nilai yang
ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0270: Sirkuit Injektor Cylinder 4 Rendah
Voltase sirkuit kontrol injektor bahan bakar No.4 lebih rendah daripada nilai
yang ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0271: Sirkuit Injektor Cylinder 4 Tinggi
Voltase sirkuit kontrol injektor bahan bakar No.4 lebih tinggi daripada nilai yang
ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C)
Diagram Kelistrikan
1A-81
6 5
A2 1 A1
C01-44 BLU/YEL BLK/RED
B2 2 B1
C01-20 BLU/WHT BLK/RED
C2 3 C1
C01-32 BLU/RED BLK/RED
D2 4 D1
C01-56 BLU/ORN BLK/RED
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) C1: Sirkuit power supply injektor bahan bakar 2. Injektor Bahan Bakar No.2
No.3
A1: Sirkuit power supply injektor bahan bakar C2: Sirkuit penggerak injektor bahan bakar 3. Injektor Bahan Bakar No.3
No.1 No.3
A2: Sirkuit penggerak injektor bahan bakar D1: Sirkuit power supply injektor bahan bakar 4. Injektor Bahan Bakar No.4
No.1 No.4
B1: Sirkuit power supply injektor bahan bakar D2: Sirkuit penggerak injektor bahan bakar 5. Ke relay utama
No.2 No.4
C1: Sirkuit penggerak injektor bahan bakar 1. Injektor Bahan Bakar No.1 6. ECM
No.3
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• 8,5 V < voltase battery < 16,5 V
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit power supply injektor Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
bahan bakar harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari injektor bahan bakar.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
setiap konektor injektor bahan bakar.
3) Jika koneksi OK, putar kunci kontak ke
posisi ON.
4) Pastikan voltase antara sirkuit power
supply injektor bahan bakar (A1– D1)
yang terhubung dengan DTC dengan
ground bodi kendaraan adalah voltase
battery.
Dalam keadaan baik?
1A-82
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit penggerak injektor Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti kabel
bahan bakar harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan bahwa sirkuit
penggerak injektor bahan bakar (A1– D2)
terkait DTC adalah sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
sirkuit penggerak injektor bahan bakar
kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi antara sirkuit
penggerak injektor bahan bakar dan
ground bodi kendaraan adalah tidak
terbatas.
• Resistan isolasi harness kabel tidak
terbatas antara terminal sirkuit
penggerak injektor dengan setiap
terminal lainnya pada konektor injektor
bahan bakar.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan injektor bahan bakar Tukar dengan ECM yang Ganti injektor bahan
1) Periksa injektor bahan bakar terkait DTC. baik dan periksa kembali. bakar.
[1G-14]
Dalam keadaan baik?
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC P0122 / P0123 [1A-73] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-83
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit ground sensor TP Perbaiki atau ganti kabel Lanjutkan ke Langkah 4.
1) Pastikan bahwa voltase antara sirkuit harness yang cacat.
power supply sensor TP (B1) dengan Jika DTC ini terdeteksi
ground bodi kendaraan adalah 5 V. lagi, tukar dengan ECM
Dalam keadaan baik? yang terbukti baik dan
periksa kembali.
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti kabel
TP baik dan periksa kembali. harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit power
supply sensor TP (B1) dalam keadaan
sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
sirkuit power supply sensor TP kurang
dari 1 Ω.
• Resistan isolasi sirkuit power supply
sensor TP tidak terbatas antara
konektor throttle body elektrik dengan
ground bodi kendaraan.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit power
supply sensor TP dengan setiap
terminal pada konektor throttle body
elektrik.
• Voltase sirkuit dari sirkuit power sinyal
sensor TP adalah 0 / 1 V saat kunci
kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
1A-84
YA TIDAK
5 Pemeriksaan Sirkuit sinyal sensor TP (sub) Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau ganti kabel
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan harness yang cacat.
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit sinyal
sensor TP (sub) (B3) dalam keadaan
sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan sirkuit
sinyal sensor TP (sub) kurang dari 1
Ω.
• Resistan isolasi sirkuit sinyal sensor
TP (sub) tidak terbatas antara
konektor throttle body elektrik dengan
ground bodi kendaraan.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal power supply
sensor TP (sub) dengan setiap
terminal pada konektor throttle body
elektrik.
• Voltase sirkuit sirkuit sinyal sensor TP
(sub) adalah 0 / 1 V saat kunci kontak
pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
DTC P0327
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
3
1 A1
2
WHT/BLU C01-26
BRN/RED C01-14
A2
RED/WHT C01-21
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) A2: Sirkuit ground knock sensor 2. Shield wire
A1: Sirkuit sinyal knock sensor 1. Knock sensor 3. ECM
1A-85
Prosedur Konfirmasi DTC
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, pilih tempat yang tidak ada lalu lintas atau kemungkinan kecelakaan lalu
lintas, dan berhati-hatilah saat melakukan tes untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit sinyal dan sirkuit Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
ground knock sensor harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari knock sensor dan
ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
knock sensor dan konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit sinyal
(A1) dan sirkuit ground (A2) knock sensor
dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
setiap sirkuit sinyal dan sirkuit ground
knock sensor kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi sirkuit sinyal knock
sensor tidak terbatas antara konektor
knock sensor dengan ground bodi
kendaraan.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit sinyal
knock sensor dengan setiap terminal
pada konektor knock sensor.
• Voltase sirkuit dari setiap sirkuit sinyal
dan sirkuit ground knock sensor
adalah 0 / 1 V saat kunci kontak pada
posisi ON.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan knock sensor Tukar dengan ECM yang Ganti knock sensor.
1) Periksa knock sensor. [1C-23] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
DTC P0335
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-86
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0335: Sirkuit “A” Crankshaft Position Sensor • Sensor CKP dan/atau sirkuitnya
DTC ini terdeteksi jika satu kesalahan yang berhubungan dengan sinyal • Rotor sinyal
CKP lebih besar daripada jumlah spesifikasi dengan mesin hidup. • ECM
• Celah satu gigi atau lebih
• Batas sinyal rusak
• Deteksi celah saat rentang celah hilang
• Jarak rusak antar celah
(Logika pendeteksian 3 D/C)
Diagram Kelistrikan
3
+B
1 A1
A2 5V
RED/YEL C01-49
BLK/RED
2 A3 B1
B2 5V
PNK C01-48
B3 BLK/ORN
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) B1: Sirkuit power supply sensor CKP 2. Sensor CKP
A1: Sirkuit power supply sensor CMP B2: Sirkuit sinyal CKP sensor 3. ECM
A2: Sirkuit sinyal CMP sensor B3: Sirkuit ground sensor CKP
A3: Sirkuit ground sensor CMP 1. Sensor CMP
Uraian Sistem
Sensor CKP terletak pada blok silinder dan terdiri atas generator sinyal (sensor magnetis) dan rotor sinyal (dipasang
pada crankshaft).
Generator sinyal membangkitkan sinyal acuan melalui celah pada pelat celah yang berputar bersama crankshaft.
Sinyal Acuan
Sinyal CKP menghasilkan 32 pulse sinyal yang masing-masing memiliki panjang gelombang berbeda saat crankshaft
melakukan satu putaran penuh. Lihat Tabel ECM dan Voltase Sirkuitnya [1A-123] .
Berdasarkan sinyal sensor CMP dan sinyal sensor CKP, ECM menentukan piston silinder mana yang berada dalam
langkah kompresi.
Selain itu, ECM menilai putaran mesin berdasarkan sinyal sensor CKP.
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-87
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
CKP harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari sensor CKP.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor sensor CKP.
3) Jika koneksi OK, putar kunci kontak ke
posisi ON.
4) Pastikan sirkuit power supply sensor CKP
(B1) adalah voltase battery.
Dalam kondisi baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit sinyal dan sirkuit Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti kabel
ground sensor CKP harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit sinyal
(B2) dan sirkuit ground (B3) sensor CKP
dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
setiap sirkuit sinyal sensor CKP
kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi antara sirkuit sinyal
sensor CKP dengan ground bodi
kendaraan tidak terbatas.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit sinyal
sensor CKP dengan setiap terminal
pada konektor sensor CKP.
• Resistan isolasi harness kabel tidak
terbatas antara terminal sirkuit ground
sensor CKP dengan setiap terminal
pada konektor sensor CKP.
• Voltase sirkuit dari setiap sirkuit sinyal
sensor CKP adalah 0 / 1 V saat kunci
kontak pada posisi ON.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sensor CKP Tukar dengan ECM yang Lepas sensor CKP.
1) Periksa sensor CKP. [1C-19] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
DTC P0340
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC P0335 [1A-86] .
1A-88
Uraian Sistem
Sensor CMP terletak pada cylinder head dan terdiri atas generator sinyal (sensor magnetis) dan rotor sinyal
(dipasang pada intake crankshaft).
Generator sinyal membangkitkan sinyal acuan melalui celah pada pelat celah yang berputar bersama crankshaft.
Sinyal Acuan
Sensor CMP menghasilkan 4 pulse sinyal yang masing-masing memiliki panjang gelombang berbeda saat camshaft
melakukan satu putaran penuh Lihat Tabel ECM dan Voltase Sirkuitnya [1A-123] .
Berdasarkan sinyal sensor CMP dan sinyal sensor CKP, ECM menentukan piston silinder mana yang berada dalam
langkah kompresi.
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
CMP harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari sensor CMP.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor sensor CMP.
3) Jika koneksi OK, putar kunci kontak ke
posisi ON.
4) Pastikan bahwa sirkuit power supply
sensor CMP (A1) adalah voltase battery.
Dalam kondisi baik?
1A-89
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit sinyal dan sirkuit Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti kabel
ground sensor CMP harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit sinyal
(A2) dan sirkuit ground (A3) sensor CMP
dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
setiap sirkuit sinyal sensor CMP
kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi antara sirkuit sinyal
sensor CMP dengan ground bodi
kendaraan tidak terbatas.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit sinyal
sensor CMP dengan setiap terminal
pada konektor sensor CMP.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit ground
sensor CMP dengan setiap terminal
pada konektor sensor CMP.
• Voltase sirkuit dari setiap sirkuit sinyal
sensor CMP adalah 0 / 1 V saat kunci
kontak pada posisi ON.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sensor CMP Tukar dengan ECM yang Ganti sensor CMP.
1) Lepas sensor CMP. [1C-17] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
DTC P0351 / P0352 / P0353 / P0354 / P2300 / P2301 / P2303 / P2304 / P2306 / P2307 / P2309 / P2310
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-90
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0351: Ignition Coil “A” Sirkuit Primer / Sekunder • Ignition coil dan/atau sirkuitnya
Malfungsi Ignition coil No.1 dan/atau sirkuitnya terdeteksi dengan • ECM
mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P0352: Ignition Coil “B” Sirkuit Primer / Sekunder
Malfungsi Ignition coil No.2 dan/atau sirkuitnya terdeteksi dengan
mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P0353: Ignition Coil “C” Sirkuit Primer / Sekunder
Malfungsi Ignition coil No.3 dan/atau sirkuitnya terdeteksi dengan
mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P0354: Ignition Coil “D” Sirkuit Primer / Sekunder
Malfungsi Ignition coil No.4 dan/atau sirkuitnya terdeteksi dengan
mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P2300: Ignition Coil “A” Primary Control Circuit Low
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.1 lebih rendah daripada nilai
yang sudah ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P2301: Ignition Coil “A” Sirkuit Kontrol Primer Tinggi
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.1 lebih tinggi daripada nilai yang
sudah ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P2303: Sirkuit Kontrol primer Ignition Coil “A” Rendah
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.2 lebih rendah daripada nilai
yang sudah ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P2304: Sirkuit Kontrol primer Ignition Coil “A” Tinggi
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.2 lebih tinggi daripada nilai yang
sudah ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P2306: Sirkuit Kontrol primer Ignition Coil “B” Rendah
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.3 lebih rendah daripada nilai
yang sudah ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P2307: Sirkuit Kontrol primer Ignition Coil “C” Tinggi
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.3 lebih tinggi daripada nilai yang
sudah ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P2309: Sirkuit Kontrol primer Ignition Coil “D” Rendah
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.4 lebih rendah daripada nilai
yang sudah ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P2310: Sirkuit Kontrol Primer Ignition Coil “A” Tinggi
Voltase sirkuit kontrol Ignition coil No.4 lebih tinggi daripada nilai yang
sudah ditentukan dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
Diagram Kelistrikan
1A-91
A1
7 1 6
5
5V B1 BLK/WHT
A2
C01-53 GRN/YEL
2
C1
5V B2
A3
C01-40 GRN/WHT
C2 3
5V B3
C01-52 BLU/ORN
A4
C3 4
5V B4
C01-51 GRY/BLU
C4
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) B3: Sirkuit penggerak ignition coil No.3 2. Ignition coil No.2
A1: Sirkuit power supply Ignition coil No.1 B4: Sirkuit penggerak ignition coil No.2 3. Ignition coil No.3
A2: Sirkuit power supply Ignition coil No.2 C1: Sirkuit ground ignition coil No.1 4. Ignition coil No.4
A3: Sirkuit power supply Ignition coil No.3 C2: Sirkuit ground ignition coil No.2 5. Sekring “IG COIL”
A4: Sirkuit power supply Ignition coil No.4 C3: Sirkuit ground ignition coil No.3 6. Ke kunci kontak
B1: Sirkuit penggerak ignition coil No.1 C4: Sirkuit ground ignition coil No.4 7. ECM
B2: Sirkuit penggerak ignition coil No.2 1. Ignition coil No.1
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• 8,5 V < voltase battery < 16,5 V
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-92
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit ground Ignition coil Perbaiki atau ganti sirkuit Perbaiki atau ganti sirkuit
1) Pastikan voltase antara setiap sirkuit ground ignition coil. power supply ignition coil.
power supply ignition coil (A1 – A4)
dengan ground bodi kendaraan adalah
voltase battery.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit kemudi ignition coil Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti kabel
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan baik dan periksa kembali. harness yang cacat.
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit kemudi
ignition coil (B1 – B4) dalam keadaan
sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
sirkuit penggerak ignition coil kurang
dari 1 Ω.
• Resistan isolasi antara sirkuit
penggerak ignition coil dan ground
bodi kendaraan adalah tidak terbatas.
• Resistan isolasi harness kabel tidak
terbatas antara terminal sirkuit
penggerak ignition coil dengan setiap
terminal pada konektor sensor ignition
coil.
• Voltase sirkuit dari sirkuit kemudi
ignition coil adalah 0 / 1 V saat kunci
kontak pada posisi ON.
Ban dalam kondisi baik?
DTC P0403
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-93
Diagram Kelistrikan
5 1
3
BLK/WHT E01-52
6
BRN/WHT E01-3
BLK/RED E01-1 12V
4 BLK/RED E01-2 5V
2
B1 A1
ORN/RED C01-12
A2
GRN/ORN C01-10
B2 A3
WHT/RED C01-9
A4
YEL/BLU C01-13
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) B1: Sirkuit 1 power supply EGR valve 4. Relay utama
A1: Sirkuit valve drive EGR 1 B2: Sirkuit 2 power supply EGR valve 5. Kunci kontak
A2: Sirkuit valve drive EGR 2 1. ECM 6. Sekring“FI”
A3: Sirkuit valve drive EGR 3 2. EGR valve
A4: Sirkuit valve drive EGR 4 3. Sekring “IG COIL”
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• 8,5 V < voltase battery < 16,5 V
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-94
YA TIDAK
2 Pemeriksaan Sirkuit power supply EGR Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
valve harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari EGR valve.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor valve EGR.
3) Jika koneksi OK, putar kunci kontak ke
posisi ON.
4) Pastikan voltase antara setiap sirkuit
power supply valve EGR (B1, B2) dengan
ground bodi kendaraan adalah voltase
battery.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit valve drive EGR Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti kabel
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan harness yang cacat.
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan bahwa setiap
sirkuit penggerak valve EGR (A1 – A4)
dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari tiap
sirkuit penggerak valve EGR kurang
dari 1 Ω.
• Resistan isolasi dari tiap sirkuit
penggerak valve EGR tidak terbatas
antara konektor valve EGR dengan
ground bodi kendaraan.
• Resistan isolasi harness kabel tidak
terbatas antara terminal sirkuit
penggerak valve EGR dengan setiap
terminal pada konektor valve EGR.
• Voltase tiap sirkuit penggerak valve
EGR adalah 0 – 1 V saat kunci kontak
pada posisi ON.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan valve EGR Tukar dengan ECM yang Ganti valve EGR.
1) Periksa valve EGR. [1B-8] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
1A-95
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0443: Sirkuit Sistem Evaporative Emission Purge Control • EVAP canister purge valve dan/atau sirkuitnya
Valve • ECM
Sirkuit kontrol EVAP canister purge valve adalah sirkuit putus
dengan mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0458: Sirkuit Sistem Evaporative Emission Purge Control
Valve Rendah
Sirkuit kontrol EVAP canister purge valve adalah sirkuit koslet ke
ground dengan mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
P0459: Sirkuit Evaporative Emission System Purge Control
Valve Tinggi
Sirkuit kontrol EVAP canister purge valve adalah sirkuit koslet ke
sirkuit power supply dengan mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C)
Diagram Kelistrikan
B1 A1
1
C01-19 BLU/BLK BLK/RED 2
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) B1: Sirkuit canister purge valve drive EVAP 2. Ke relay utama
A1: Sirkuit power supply EVAP canister purge valve 1. EVAP canister purge valve 3. ECM
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• 8,5 V < voltase battery < 16,5 V
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-96
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit power supply EVAP Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
canister purge valve harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari EVAP canister purge
valve.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor EVAP canister purge valve.
3) Jika koneksi OK, pastikan bahwa voltase
sirkuit power supply EVAP canister purge
valve (A1) adalah voltase battery antara
konektor EVAP canister purge valve dan
ground bodi kendaraan dengan kunci
kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit penggerak EVAP Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti kabel
canister purge valve harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Apakah koneksi OK, pastikan sirkuit
penggerak EVAP canister purge valve
(B1) dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
sirkuit penggerak EVAP canister purge
valve kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi sirkuit penggerak
EVAP canister purge valve tidak
terbatas antara konektor EVAP
canister purge valve dengan ground
bodi kendaraan.
• Resistan isolasi harness kabel tidak
terbatas antara terminal sirkuit
penggeral EVAP canister purge valve
dengan tiap terminal pada konektor
EVAP canister purge valve.
• Voltase sirkuit penggerak EVAP
canister purge valve adalah 0 – 1 V
saat kunci kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan EVAP canister purge valve Tukar dengan ECM yang Ganti EVAP canister
1) Periksa EVAP canister purge valve untuk baik dan periksa kembali. purge valve.
mengetahui resistan. [1B-5]
Dalam keadaan baik?
1A-97
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0480: Sirkuit Kontrol Kipas 1 • Relay kipas pendingin radiator No.1 (sisi koil)
Malfungsi relay kipas pendingin radiator No. 1 dan/atau sirkuit dan/atau sirkuitnya
penggeraknya terdeteksi dengan mesin hidup. • ECM
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P0692: Sirkuit Kontrol Kipas 1 Tinggi
Voltase sirkuit penggerak relay kipas pendingin radiator No.1
lebih tinggi daripada nilai spesifikasi dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
Diagram Kelistrikan
A1 B1 5
1
6 BLK/RED LT GRN E01-15
7 GRY BLU/RED
C1
A2 B2 A3
2 3
L+ GRN E01-16
H+
BLU/BLK 4
L BLK B3
H BLU/WHT
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) B2: Sirkuit penggerak relay kipas 3. Relay kipas
pendingin radiator No.2 pendingin radiator
No. 3
A1: Sirkuit power supply relay kipas pendingin B3: Sirkuit penggerak relay kipas 4. Motor kipas
radiator No.1 (sisi koil) pendingin radiator No.3 pendingin radiator
A2: Sirkuit power supply relay kipas pendingin C1: Sirkuit power supply relay kipas 5. ECM
radiator No.2 (sisi switch) pendingin radiator No.1 dan
No.2 (sisi switch)
A3: Sirkuit power supply relay kipas pendingin 1. Relay kipas pendingin radiator 6. Ke relay utama
radiator No.2 (sisi koil) No. 1
B1: Sirkuit penggerak relay kipas pendingin 2. Relay kipas pendingin radiator 7. Ke sekring“RDTR”
radiator No.1 No. 2
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• 8,5 V < voltase battery < 16,5 V
Perbaikan DTC
1A-98
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit power supply relay Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
kipas pendingin radiator No.1 (sisi koil) harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas relay kipas pendingin radiator No.1.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor relay kipas pendingin radiator
No.1.
3) Jika koneksi OK, pastikan bahwa voltase
antara sirkuit power supply relay kipas
pendingin radiator No.1 (sisi coil) (A1)
dengan ground bodi kendaraan adalah
voltase battery dengan kunci kontak pada
posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit penggerak relay kipas Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti kabel
pendingin radiator No.1 baik dan periksa kembali. harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit
penggerak relay kipas pendingin radiator
(B1) dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kabel sirkuit
penggerak relay pendingin radiator No
1 kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi antara sirkuit
penggerak relay kipas pendingin
radiator No.1 dengan ground bodi
kendaraan tidak terbatas.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit
penggerak relay kipas pendingin
radiator dengan setiap terminal pada
konektor relay kipas pendingin
radiator No.1.
• Voltase sirkuit dari sirkuit penggerak
relay kipas pendingin radiator No.1
adalah 0 – 1 V dengan kunci kontak
pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
1A-99
P0481: Sirkuit Kontrol Kipas 2 • Sekring “RDTR FAN”
Malfungsi relay kipas pendingin radiator No. 1 dan No.3 atau • Relay kipas pendingin radiator No.1 (switch
sirkuit penggeraknya terdeteksi dengan mesin hidup. side) dan/atau sirkuitnya
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala) • Relay kipas pendingin radiator No.2, No.3
(sisi koil) dan/atau sirkuitnya
P0694: Sirkuit Kontrol Kipas 2 Tinggi
• ECM
Voltase sirkuit penggerak relay kipas pendingin radiator No.2 dan
• Motor kipas pendingin radiator
No.3 lebih tinggi daripada nilai spesifikasi dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC P0480 / P0692 [1A-97]
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• 8,5 V < voltase battery < 16,4 V
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit power supply relay Lanjutkan ke Langkah 3. Periksa sekring “RDTR
kipas pendingin radiator No.1 (sisi switch) FAN”. Jika OK, perbaiki
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan atau ganti sirkuit power
lepas relay kipas pendingin radiator No.1, supply relay kipas
No.2 dan No.3. pendingin radiator No.1
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke (sisi switch).
konektor relay kipas pendingin radiator
No.1, No.2 dan No.3.
3) Jika koneksi OK, pastikan bahwa voltase
antara sirkuit power supply relay kipas
pendingin radiator No.1 (sisi switch) (C1)
dengan ground bodi kendaraan adalah
voltase battery dengan kunci kontak pada
posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-100
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit penggerak relay kipas Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti kabel
pendingin radiator No.2 dan No.3 harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan bahwa sirkuit
penggerak relay kipas pendingin radiator
No.2 dan No.3 (B2 – B3) dalam keadaan
sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan sirkuit
penggerak relay kipas pendingin
radiator No.2 dan No.3 kurang dari 1
Ω.
• Resistan isolasi antara sirkuit
penggerak relay kipas pendingin
radiator No.2 dan No.3 dengan ground
bodi kendaraan tidak terbatas.
• Resistan isolasi harness kabel tidak
terbatas antara terminal sirkuit
penggerak relay kipas pendingin
radiator No.2 dan No.3 dengan tiap
terminal lainnya pada konektor relay
kipas pendingin radiator No.2 dan
No.3.
• Voltase sirkuit dari sirkuit penggerak
relay kipas pendingin radiator No.2
dan No.3 adalah 0 – 1 V dengan kunci
kontak pada posisi ON.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan motor kipas pendingin Tukar dengan ECM yang Ganti motor kipas
radiator baik dan periksa kembali. pendingin radiator.
1) Periksa motor kipas pendingin radiator.
[1F-14]
Dalam keadaan baik?
DTC P0500
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-101
Diagram Kelistrikan
3
4
12V
WHT RED
1 RED/BLK E01-56
LT BLU BRN/WHT
12V 5 5
WHT/BLK E01-55
WHT GRN/WHT
2 GRY/BLU
LT BLU
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) 2. Sensor putaran roda kanan-depan 4. ECM
1. Sensor putaran roda kiri-depan 3. Modul kontrol ABS 5. CAN driver
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, pilih tempat yang tidak ada lalu lintas atau kemungkinan kecelakaan lalu
lintas, dan berhati-hatilah saat melakukan tes untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester, pada jalan yang rata.
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• Sensor / actuator yang berhubungan dengan DTC berikut tidak terdeteksi
– Sensor ECT
– Sensor CKP
– Sensor CMP
– CAN DTC (U0121)
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-102
YA TIDAK
DTC P0530
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
2
1 A1 5V
5V
GRY/RED E01-27
RED/GRN E01-22
A2
ORN E01-45
A3
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) A3: Sirkuit ground sensor tekanan refrigerant A/C
A1: Sirkuit power supply sensor tekanan refrigerant A/C 1. A/C refrigerant pressure sensor
A2: Sirkuit sinyal sensor tekanan refrigerant A/C 2. ECM
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-103
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit ground sensor Perbaiki atau ganti kabel Lanjutkan ke Langkah 4.
tekanan refrigerant A/C harness yang cacat.
1) Pastikan bahwa voltase antara sirkuit Jika DTC ini terdeteksi
power supply sensor A/C (A1) dengan lagi, tukar dengan ECM
ground bodi kendaraan adalah 5 V. yang terbukti baik dan
Dalam keadaan baik? periksa kembali.
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti kabel
tekanan refrigerant A/C baik dan periksa kembali. harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit power
supply sensor tekanan refrigerant A/C
(A1) dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
sirkuit power supply sensor A/C
kurang dari 1 /.
• Resistan isolasi sirkuit power suppy
sensor tekanan refrigerant A/C tidak
terbatas antara sensor tekanan
refrigerant A/C dengan ground bodi
kendaraan.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit power
supply sensor tekanan refrigerant A/C
dengan setiap terminal pada konektor
sensor tekanan refrigerant A/C.
• Voltase sirkuit sirkuit power supply
tekanan refrigerant A/C adalah 0 / 1 V
saat kunci kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
1A-104
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor tekanan Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau ganti kabel
refrigerant A/C harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit sinyal
sensor tekanan refrigerant A/C (A2) dalam
keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
sirkuit sinyal sensor tekanan
refrigerant A/C kurang dari 1 /.
• Resistan isolasi sirkuit sinyal sensor
tekanan refrigerant A/C tidak terbatas
antara sensor tekanan refrigerant A/C
dengan ground bodi kendaraan.
• Resistan isolasi kabel harness tidak
terbatas antara terminal sirkuit sinyal
sensor tekanan refrigerant A/C
dengan setiap terminal pada konektor
sensor tekanan refrigerant A/C.
• Voltase sirkuit sinyal sensor tekanan
refrigerant A/C adalah 0 / 1 V saat
kunci kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sensor tekanan refrigerant Tukar dengan ECM yang Ganti sensor tekanan
A/C baik dan periksa kembali. refrigerant A/C.
1) Periksa sensor tekanan refrigerant A/C.
Pemeriksaan Sensor Tekanan Refrigerant
A/C dan Sirkuitnya [7B-50] .
Dalam keadaan baik?
Diagram Kelistrikan
Lihat Pemeriksaan Daya dan Sirkuit Ground ECM [1A-142] .
P0560
1) Putar kunci kontak ke posisi ON selama 1 menit.
1A-105
P0562 / P0563
1) Hidupkan mesin pada putaran 2200 rpm atau lebih selama 1 menit.
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan daya dan sirkuit ground ECM Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti kabel
1) Periksa sirkuit daya dan sirkuit ground baik dan periksa kembali. harness yang cacat.
ECM. [1A-142]
Ban dalam kondisi baik?
DTC P0602
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
CATATAN:
Setelah pemrograman ulang ECM dilakukan namun DTC P0602 terdeteksi, pemrograman ulang ECM bisa
tidak selesai dengan benar.
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan daya dan sirkuit ground ECM Perbaiki atau ganti power Tukar dengan ECM yang
1) Periksa sirkuit daya dan sirkuit ground ECM atau sirkuit ground. baik dan periksa kembali.
ECM. Pemeriksaan Daya dan Sirkuit
Ground ECM [1A-142]
Dalam keadaan baik?
DTC P0606
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-106
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0606: Prosesor ECM / PCM • Sirkuit power supply dan/atau sirkuit ground
Kegagalan prosesor internal ECM. ECM
(Logika pendeteksian 1 D/C) • Sensor A/F
• ECM
Uraian Sistem
Modul kontrol internal dipasang di ECM.
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• 8,5 V < voltase battery < 16,5 V
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan daya dan sirkuit ground ECM Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
1) Periksa power supply ECM dan sirkuit harness yang cacat.
ground. [1A-142]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
DTC P0607
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-107
Prosedur Konfirmasi DTC
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• Voltase Battery > 8,5 V
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan daya dan sirkuit ground ECM Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
1) Periksa power supply ECM dan sirkuit harness yang cacat.
ground. [1A-142]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sensor APP dan sirkuitnya Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti part
1) Periksa sensor APP dan sirkuit terkait. yang rusak.
[1A-120]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sensor TP dan sirkuitnya Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti part
1) Periksa sensor TP dan sirkuit terkait. yang rusak.
[1A-120]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sensor CKP dan sirkuitnya Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti part
1) Periksa sensor CKP dan sirkuit terkait. baik dan periksa kembali. yang rusak.
[1A-86]
Dalam keadaan baik?
1A-108
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0627: Sirkuit Kontrol Fuel Pump “A”/ Putus • Relay fuel pump (sisi coil) dan /atau sirkuitnya
Malfungsi relay fuel pump dan/atau sirkuit penggeraknya • ECM
terdeteksi dengan mesin hidup.
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P0628: Sirkuit Kontrol Fuel Pump “A” Rendah
Voltase sirkuit sinyal fuel pump lebih rendah daripada nilai
spesifikasi dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P0629: Sirkuit Kontrol Fuel Pump “A” Tinggi
Voltase sirkuit sinyal fuel pump lebih tinggi daripada nilai
spesifikasi dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
Diagram Kelistrikan
3
B1 A1
1
E01-8 PPL/WHT BLK/RED 4
BLK 2 PNK
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) 1. Relay fuel pump 4. Ke relay utama
A1: Sirkuit power supply relay fuel pump 2. Fuel pump
B1: Sirkuit penggerak relay fuel pump 3. ECM
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• 8,5 V < voltase battery < 16,5 V
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-109
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit power supply relay Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
fuel pump harness yang cacat.
1) Matikan kunci kontak dan lepas relay fuel
pump.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor relay fuel pump.
3) Jika koneksi OK, putar kunci kontak ke
posisi ON.
4) Pastikan voltase antara sirkuit power
supply fuel pump (A1) dengan ground
bodi kendaraan adalah voltase battery.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan relay fuel pump Lanjutkan ke Langkah 4. Ganti relay fuel pump.
1) Periksa relay fuel pump.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit penggerak relay fuel Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti kabel
pump baik dan periksa kembali. harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit
penggerak relay fuel pump (B1) dalam
keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
sirkuit penggerak relay fuel pump
kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi antara sirkuit
penggerak relay fuel pump dengan
ground bodi kendaraan adalah tidak
terbatas.
• Resistan isolasi harness kabel tidak
terbatas antara terminal sirkuit
penggerak relay fuel pump dengan
tiap terminal lainnya pada konektor
relay fuel pump.
• Voltase sirkuit dari sirkuit penggerak
relay fuel pump adalah 0 – 1 V saat
kunci kontak pada posisi ON.
Ban dalam kondisi baik?
1A-110
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0645: Sikuit Kontrol Relay Kopling A/C • Relay kompresor A/C (sisi coul) dan/atau
Malfungsi relay kompresor A/C dan/atau sirkuit penggeraknya sirkuitnya
terdeteksi dengan mesin hidup. • ECM
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P0646: Sikuit Kontrol Relay Kopling A/C Rendah
Voltase sirkuit penggerak relay kompresor A/C lebih rendah
daripada nilai spesifikasi dengan mesin hidup
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
P0647: Sikuit Kontrol Relay Kopling A/C Tinggi
Sirkuit penggerak relay kompresor A/C koslet dengan sirkuit
power supply.
(Logika pendeteksian 3 D/C tapi MIL tidak menyala)
Diagram Kelistrikan
1
B1 A1
3
E01-20 GRY BLK/RED 4
WHT BLU/YEL 5
2
A2
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) B1: Sirkuit penggerak relay kompresor A/C 3. Relay kompresor A/C
A1: Sirkuit power supply relay kompresor A/C (sisi koil) 1. ECM 4. Ke relay utama
A2: Sirkuit power supply relay kompresor A/C (sisi switch) 2. Kompresor A/C 5. Ke sekring “CPRSR”
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• 8,5 V < voltase battery < 16,5 V
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-111
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit power supply relay Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
kompresor A/C (sisi koil) harness yang cacat.
1) Matikan kunci kontak dan lepas relay
kompresor A/C.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor relay kompresor A/C.
3) Jika koneksi OK, putar kunci kontak ke
posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara sirkuit
power supply relay kompresor A/C (sisi
coil) (A1) dengan ground bodi kendaraan
adalah voltase battery.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit penggerak relay Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti kabel
kompresor A/C baik dan periksa kembali. harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan bahwa sirkuit
penggerak relay kompresor A/C (B1)
dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan sirkuit
penggerak relay kompresor A/C
kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi antara sirkuit
penggerak penggerak relay
kompresor A/C dengan ground bodi
kendaraan tidak terhingga.
• Resistan isolasi harness kabel tak
terhingga antara terminal sirkuit
penggerak relay kompresor A/C
dengan masing-masing terminal pada
konektor relay kompresor A/C.
• Voltase sirkuit dari sirkuit penggerak
relay kompresor A/C adalah 0 / 1 V
saat kunci kontak pada posisi ON.
Ban dalam kondisi baik?
DTC P2100
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC P0122 / P0123 [1A-73] .
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• Sensor / actuator yang berhubungan dengan DTC berikut tidak terdeteksi
1A-112
– Voltase Battery > 8,5 V
– DTC P2101 (for DTC P2100)
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit penggerak throttle Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
actuator harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari throttle body elektrik
dan ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor throttle body elektrik dan
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan bahwa sirkuit
penggerak throttle actuator (A1, A2)
dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari tiap
sirkuit penggerak throttle actuator
kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi tiap sirkuit penggerak
throttle actuator adalah tidak terbatas
antara konektor throttle body elektrik
dengan ground bodi kendaraan.
• Resistan isolasi harness kabel adalah
tidak terbatas antara tiap terminal
sirkuit penggerak throttle actuator
dengan tiap terminal throttle body
elektrik.
• Voltase sirkuit dari tiap sirkuit
penggerak throttle actuator adalah 0 –
1 V saat kunci kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan throttle body elektrik Tukar dengan ECM yang Ganti throttle body
1) Periksa throttle body elektrik untuk baik dan periksa kembali. elektrik.
mengetahui kinerjanya. Memeriksa
Electric Throttle Body Assy Pada
Kendaraan [1C-4]
Dalam keadaan baik?
1A-113
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P2101: Kisaran Sirkuit Motor Kontrol AKtuator Throttle / Kinerja • Kalibrasi sistem throttle control elektrik
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut terpenuhi. • Throttle actuator dan/atau sirkuitnya
• Perbedaan antara posisi throttle valve yang diukur dengan posisi • Throttle body elektrik
throttle valve target lebih besar daripada nilai spesifikasi. • ECM
• Duty cycle sinyal throttle actuator melebihi rentang spesifikasi
selama waktu yang ditentukan.
(Logika pendeteksian 1 D/C)
P2119: Kisaran Bodi Throttle Kontrol Aktuator / Kinerja
Waktu yang diperlukan oleh throttle valve untuk kembali dari bukaan
penuh ke posisi asli mekanis (7 °) lebih besar daripada nilai spesifikasi
pada inspeksi return spring setelah memutar kunci kontak ke posisi OFF.
(Logika pendeteksian 1 D/C)
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC P0122 / P0123 [1A-73] .
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• Voltase Battery > 8,5 V
• ECT > 5,3 °C (41,5 °F)
• IAT > 5,3 °C (41,5 °F)
• Sensor / actuator yang berhubungan dengan DTC berikut tidak terdeteksi
– Sensor TP (P0122, P0123, P0222 dan P0223)
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit penggerak throttle Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti kabel
actuator harness yang cacat.
1) Periksa sirkuit penggerak throttle actuator
dengan merujuk pada Langkah 2 dari
DTC P2100 [1A-112] .
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan throttle body elektrik Tukar dengan ECM yang Ganti throttle body
1) Periksa throttle body elektrik untuk baik dan periksa kembali. elektrik.
mengetahui kinerjanya. Memeriksa
Electric Throttle Body Assy Pada
Kendaraan [1C-4]
Dalam keadaan baik?
1A-114
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P2122: Throttle / Pedal Position Sensor / Switch “D” Circuit Low Input • Sensor APP (utama) dan/atau
Voltase sirkuit sinyal sensor APP (utama) lebih rendah daripada nilai sirkuitnya
spesifikasi. • ECM
(Logika pendeteksian 1 D/C)
P2123: Throttle / Pedal Position Sensor / Switch “D” Circuit High
Input
Voltase sirkuit sinyal sensor APP (utama) lebih tinggi daripada nilai
spesifikasi.
(Logika pendeteksian 1 D/C)
Diagram Kelistrikan
4
5V
3 A1
BRN E01-26
A2
1 GRN E01-28
A3
BLU E01-33 5V
B1
RED E01-14
B2
2 YEL E01-25
B3
WHT E01-35
BLK E01-13
[A] E0 1 C01
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) B1: Sirkuit catu daya sensor APP (sub) 2. Sensor APP (sub)
A1: Sirkuit power supply sensor APP (utama) B2: Sirkuit sinyal sensor APP (sub) 3. Shield wire
A2: Sirkuit sinyal sensor APP (utama) B3: Sirkuit ground sensor APP (sub) 4. ECM
A3: Sirkuit ground sensor APP (utama) 1. Sensor APP (utama)
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• Sensor / actuator yang berhubungan dengan DTC berikut tidak terdeteksi
– Power supply ECM
Perbaikan DTC
1A-115
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit ground sensor APP Perbaiki atau ganti kabel Lanjutkan ke Langkah 5.
(utama) harness yang cacat.
1) Pastikan bahwa voltase antara sirkuit Jika DTC ini terdeteksi
power supply sensor APP (utama) (A1) lagi, tukar dengan ECM
dengan ground bodi kendaraan adalah 5 yang terbukti baik dan
V. periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti kabel
APP (utama) baik dan periksa kembali. harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan bahwa sirkuit
power supply sensor APP (utama) (A1)
dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
sirkuit power supply sensor APP
(utama) kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi sirkuit power supply
sensor APP (utama) adalah tidak
terbatas antara konektor pedal gas
assy. (dengan sensor APP) dengan
body ground kendaraan.
• Resistan isolasi harness kabel adalah
tidak terbatas antara terminal sirkuit
power supply sensor APP dengan
setiap terminal pada konektor sensor
APP.
• Voltase sirkuit dari sirkuit power sinyal
sensor APP (utama) adalah 0 / 1 V
saat kunci kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
1A-116
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor APP Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau ganti kabel
(utama) harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit sinyal
sensor APP (utama) (A2) dalam keadaan
sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan sirkuit
sinyal sensor APP (utama) kurang dari
1 Ω.
• Resistan isolasi sirkuit sinyal sensor
APP (utama) adalah tidak terbatas
antara konektor pedal gas assy.
(dengan sensor APP) dengan body
ground kendaraan.
• Resistan isolasi harness kabel adalah
tidak terbatas antara terminal sirkuit
sinyal sensor APP (utama) dengan
setiap terminal pada konektor pedal
gas. (dengan sensor APP).
• Voltase sirkuit sirkuit sinyal sensor
APP (utama) adalah 0 / 1 V saat kunci
kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sensor APP Tukar dengan ECM yang Ganti pedal gas assy..
1) Periksa sensor APP. Memeriksa APP baik dan periksa kembali.
Sensor (Accelerator Pedal Position/Posisi
Pedal Gas) [1C-9]
Dalam keadaan baik?
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC P2122 / P2123 [1A-114] .
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• Sensor / actuator yang berhubungan dengan DTC berikut tidak terdeteksi
– Power supply ECM
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit ground sensor APP Perbaiki atau ganti kabel Lanjutkan ke Langkah 5.
(sub) harness yang cacat.
1) Pastikan bahwa voltase antara sirkuit Jika DTC ini terdeteksi
power supply sensor APP (sub) (B1) lagi, tukar dengan ECM
dengan ground bodi kendaraan adalah 5 yang terbukti baik dan
V. periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
1A-118
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti kabel
APP (sub) baik dan periksa kembali. harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan bahwa sirkuit
power supply sensor APP (sub) (B1)
dalam keadaan sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan dari
sirkuit power supply sensor APP (sub)
kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi sirkuit power supply
sensor APP (sub) adalah tidak
terbatas antara konektor pedal gas
assy. (dengan sensor APP) dengan
body ground kendaraan.
• Resistan isolasi harness kabel adalah
tidak terbatas antara terminal sirkuit
sinyal sensor APP (sub) dengan
setiap terminal pada konektor pedal
gas. (dengan sensor APP).
• Voltase sirkuit dari sirkuit power sinyal
sensor APP (sub) adalah 0 / 1 V saat
kunci kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor APP Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau ganti kabel
(sub) harness yang cacat.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepas konektor dari ECM.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit sinyal
sensor APP (sub) (B2) dalam keadaan
sebagai berikut.
• Resistan harness kelistrikan sirkuit
sinyal sensor APP (sub) kurang dari 1
Ω.
• Resistan isolasi sirkuit sinyal sensor
APP (sub) adalah tidak terbatas
antara konektor pedal gas assy.
(dengan sensor APP) dengan body
ground kendaraan.
• Resistan isolasi harness kabel adalah
tidak terbatas antara terminal sirkuit
sinyal sensor APP (sub) dengan
setiap terminal pada konektor pedal
gas (dengan sensor APP).
• Voltase sirkuit sirkuit sinyal sensor
APP (sub) adalah 0 / 1 V saat kunci
kontak pada posisi ON.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sensor APP Tukar dengan ECM yang Ganti pedal gas assy..
1) Periksa sensor APP. Memeriksa APP baik dan periksa kembali.
Sensor (Accelerator Pedal Position/Posisi
Pedal Gas) [1C-9]
Dalam keadaan baik?
1A-119
DTC P2135
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC P0122 / P0123 [1A-73] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P2138
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-120
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC P2122 / P2123 [1A-114] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sensor APP Tukar dengan ECM yang Ganti pedal gas assy..
1) Periksa sensor APP. Memeriksa APP baik dan periksa kembali.
Sensor (Accelerator Pedal Position/Posisi
Pedal Gas) [1C-9] .
Dalam keadaan baik?
DTC P2176
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
CATATAN:
Periksa untuk memastikan bahwa kondisi berikut terpenuhi ketika menggunakan prosedur ini.
• Voltase Battery > 8,5 V
• 5,3 (5,28 ) ≤ ECT ≤ 100,5 (100,50 )
• 5,3 °C (41,5 °F) ≤ IAT ≤ 100,5 °C (212,9 °F)
• Sensor / actuator yang berhubungan dengan DTC berikut tidak terdeteksi
– Sistem throttle elektrik (selain P2119)
1A-121
1) Putar kunci kontak ke posisi ON dengan pedal gas dilepas selama 1 menit.
2) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit sensor TP Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti kabel
1) Periksa sirkuit sensor TP (utama dan sub) baik dan periksa kembali. harness yang cacat.
seperti berikut.
• Sirkuit sensor TP (utama): Lihat
Langkah 2 hingga 5 dari DTC P0122 /
P0123 [1A-73] .
• Sirkuit sensor TP (sub): Lihat Langkah
2 hingga 5 dari DTC P0222 / P0223
[1A-83] .
Ban dalam kondisi baik?
Uraian Sistem
Sensor tekanan barometer terpasang pada ECM.
Perbaikan DTC
1A-122
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan daya dan sirkuit ground ECM Lanjutkan ke Langkah 3. Tukar dengan ECM yang
1) Periksa sirkuit daya dan sirkuit ground baik dan periksa kembali.
ECM. [1A-142]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
DTC U0073
Lihat Tabel CAN DTC (Hilang Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) [10H-8] .
DTC U0121
Lihat Tabel CAN DTC (Hilang Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) [10H-8] .
DTC U0155
Lihat Tabel CAN DTC (Hilang Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) [10H-8] .
DTC U1081
Lihat Tabel CAN DTC (Hilang Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) [10H-8] .
CATATAN:
• Saat setiap voltase terminal dipengaruhi oleh voltase battery, pastikan voltasenya 11 V atau lebih ketika
kunci kontak diputar ke ON.
• Voltase dengan tanda bintang (*) tidak dapat diukur dengan voltmeter karena ini adalah sinyal pulsa.
Gunakan osiloskop untuk memeriksanya jika perlu.
• Sebelum melakukan pemeriksaan ini, pastikan untuk membaca Tindakan Pencegahan untuk Inspeksi
Sirkuit ECM [1A-8] .
• *1: Voltase acuan
• *2: Kontrol arus pompa
• *3: Arus pompa
• *4: Trim resistor
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
1A-123
Terminal No. Warna kabel Sirkuit Voltase normal Kondisi
*0 – 1 V
Sirkuit throttle Kunci kontak: ON
↑↓
C01-1 LT GRN/BLU actuator drive Pedal gas: Posisi idle atau
10 – 14 V
(Tertutup) terinjak penuh
*0 – 1 V
Kunci kontak: ON
Sirkuit throttle ↑↓
C01-2 LT GRN/RED Pedal gas: Posisi idle atau
actuator drive (Putus) 10 – 14 V
terinjak penuh
*0 – 1 V
Sirkuit sensor heater ↑↓ Mesin: Putaran idle setelah
C01-3 YEL/RED
drive A/F 10 – 14 V dipanaskan
Sirkuit sensor heater
C01-4 BLK Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
ground A/F
Sirkuit sinyal relay 0–1V Kunci kontak: ON
C01-5 YEL
kontrol motor starter 6 – 12 V Kunci kontak: START
C01-6 BLK Sirkuit ground ECM Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
C01-7 BLK Sirkuit ground ECM Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
10 – 14 V Kunci kontak: ON
Sirkuit heater drive *0 – 1 V
C01-8 RED/BLU ↑↓ Mesin: Putaran idle setelah
HO2S-2
10 – 14 V dipanaskan
10 – 14 V Kunci kontak: ON
Sirkuit valve drive *0 – 1 V
C01-9 WHT/RED ↑↓ Mesin: Sesaat setelah
EGR 3
10 – 14 V mesin dihidupkan
10 – 14 V Kunci kontak: ON
Sirkuit valve drive *0 – 1 V
C01-10 GRY/ORN ↑↓ Mesin: Sesaat setelah
EGR 2
10 – 14 V mesin dihidupkan
C01-11 — — — —
10 – 14 V Kunci kontak: ON
Sirkuit valve drive *0 – 1 V
C01-12 ORN/RED ↑↓ Mesin: Sesaat setelah
EGR 1
10 – 14 V mesin dihidupkan
10 – 14 V Kunci kontak: ON
Sirkuit valve drive *0 – 1 V
C01-13 YEL/BLU ↑↓ Mesin: Sesaat setelah
EGR 4
10 – 14 V mesin dihidupkan
Sirkuit ground knock
C01-14 ORN Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
sensor
1A-124
Kunci kontak: ON
0.32 – 0,67 V
Pedal gas: Posisi idle
Sirkuit sinyal sensor
C01-15 GRN Kunci kontak: ON
TP (utama)
4.43 – 4,70 V Pedal gas: Posisi diinjak
penuh
Sirkuit sinyal sensor Mesin: Putaran idle setelah
C01-16 BLU Kira-kira 2,5 V
A/F (VM*1) dipanaskan
Sirkuit sinyal sensor Mesin: Putaran idle setelah
C01-17 BLK Kira-kira 2,8 V
A/F (UN*2) dipanaskan
Sirkuit sinyal (IA*3) *1 – 4 V Mesin: Melaju setelah
C01-18 BLK
sensor A/F dipanaskan
10 – 14 V Kunci kontak: ON
Sirkuit canister purge *0 – 1 V EVAP canister purge valve:
C01-19 BLU/BLK ↑↓ 10% putus (menggunakan
valve drive EVAP
10 – 14 V “active test” pada SUZUKI
scan tool)
10 – 14 V Kunci kontak: ON
Sirkuit penggerak *0 – 1 V
C01-20 BLU/WHT injektor bahan bakar ↑↓
Mesin: Putaran idle setelah
No.2 10 – 14 V
dipanaskan
Sirkuit ground shield
C01-21 RED/WHT Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
knock sensor
Sirkuit sensor shield
C01-22 BLU/YEL Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
ground TP
Kunci kontak: ON
3.18 – 3,67 V
IAT: 0 °C (32 °F)
Sirkuit sinyal sensor Kunci kontak: ON
C01-23 RED/GRN 1.32 – 1,65 V
IAT IAT: 40 °C (104 °F)
Kunci kontak: ON
0.46 – 0,60 V
IAT: 80 °C (176 °F)
0.5 – 1,0 V Kunci kontak: ON
Sirkuit sinyal sensor
C01-24 GRN/BLK *1 – 3,5 V Mesin: Melaju setelah
MAF
dipanaskan
Kunci kontak: ON
3.3 – 3,8 V
ECT: 0 °C (32 °F)
Sirkuit sinyal sensor Kunci kontak: ON
C01-25 LT GRN 1.38 – 1,72 V
ECT ECT: 50 °C (122 °F)
Kunci kontak: ON
0.40 – 0,53 V
ECT: 100 °C (212 °F)
Sirkuit sinyal knock 2–3V Mesin: Berputar 4000 rpm
C01-26 WHT
sensor setelah mesin dipanaskan
Kunci kontak: ON
4.32 – 4,67 V
Pedal gas: Posisi idle
Sirkuit sinyal sensor
C01-27 WHT Kunci kontak: ON
TP (sub)
0.30 – 0,56 V Pedal gas: Posisi diinjak
penuh
1A-125
Kunci kontak: ON
4,1 V Tekanan barometer: 100
kPa, 760 mmHg
Sirkuit sinyal sensor
C01-28 RED/BLK Mesin: Putaran idle setelah
MAP
dipanaskan
1,8 V
Tekanan barometer: 100
kPa, 760 mmHg
Sirkuit sinyal sensor *1 – 4 V Mesin: Melaju setelah
C01-29 PNK/BLK
A/F (IP*4) dipanaskan
*0 – 1 V Mesin: Melaju setelah
C01-30 BRN Sirkuit sinyal HO2S-2
dipanaskan
Sirkuit sensor shield
C01-31 YEL/GRN Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
ground A/F
10 – 14 V Kunci kontak: ON
Sirkuit penggerak *0 – 1 V
C01-32 BLU/RED injektor bahan bakar ↑↓
Mesin: Putaran idle setelah
No.3 10 – 14 V
dipanaskan
C01-33 — — — —
Sirkuit ground shield
C01-34 BRN/YEL Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
HO2S-2
C01-35 ORN Sirkuit ground sensor Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
Sirkuit ground sensor
C01-36 BLK Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
TP
Sirkuit ground HO2S-
C01-37 YEL Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
2
C01-38 — — — —
C01-39 — — — —
0–1V Kunci kontak: ON
*0 – 1 V
Sirkuit penggerak ↑↓
C01-40 GRN/WHT Mesin: Putaran idle setelah
ignition coil No.2 4–6V
dipanaskan
C01-41 — — — —
C01-42 — — — —
Sirkuit power supply
C01-43 RED 4.5 – 5,5 V Kunci kontak: ON
sensor TP
10 – 14 V Kunci kontak: ON
Sirkuit penggerak *0 – 1 V
C01-44 BLU/YEL injektor bahan bakar ↑↓
Mesin: Putaran idle setelah
No.1 10 – 14 V
dipanaskan
C01-45 — — — —
*0 – 1 V
Sirkuit sinyal kontrol ↑↓ Mesin: Putaran idle setelah
C01-46 BLU/YEL
generator 7–9V dipanaskan
1A-126
C01-47 — — — —
0–1V
atau Kunci kontak: ON
4–6V
Sirkuit sinyal CKP
C01-48 PNK *0 – 1 V
sensor
↑↓ Mesin: Putaran idle setelah
4–6V dipanaskan
0–1V
atau Kunci kontak: ON
4–6V
Sirkuit sinyal CMP
C01-49 RED/YEL 0–1V
sensor
↑↓ Mesin: Putaran idle setelah
4–6V dipanaskan
*0 – 1 V
Sirkuit sinyal monitor ↑↓ Mesin: Putaran idle setelah
C01-50 BRN/WHT
generator field coil 10 – 14 dipanaskan
0–1V Kunci kontak: ON
*0 – 1 V
Sirkuit penggerak ↑↓
C01-51 GRY/BLU ignition coil No.2 Mesin: Putaran idle setelah
4–6V
dipanaskan
0–1V Kunci kontak: ON
*0 – 1 V
Sirkuit penggerak ↑↓
C01-52 BLU/ORN Mesin: Putaran idle setelah
ignition coil No.3 4–6V
dipanaskan
0–1V Kunci kontak: ON
*0 – 1 V
Sirkuit penggerak ↑↓
C01-53 GRN/YEL Mesin: Putaran idle setelah
ignition coil No.1 4–6V
dipanaskan
C01-54 — — — —
Sirkuit power supply
C01-55 GRY/RED 4.5 – 5,5 V Kunci kontak: ON
sensor MAP
10 – 14 V Kunci kontak: ON
Sirkuit penggerak *0 – 1 V
C01-56 BLU/ORN injektor bahan bakar ↑↓
No.4 Mesin: Putaran idle setelah
10 – 14 V
dipanaskan
Terminal No. Warna kabel Sirkuit Voltase normal Kondisi
Sirkuit power supply
E01-1 BLK/RED 10 – 14 V Kunci kontak: ON
utama
Sirkuit power supply
E01-2 BLK/RED 10 – 14 V Kunci kontak: ON
utama
1A-127
0–1V Kunci kontak: ON
Sirkuit penggerak
E01-3 GRN/YEL Kunci kontak: 15 detik
relay utama 10 – 14 V
setelah kunci kontak OFF
E01-4 — — — —
E01-5 — — — —
E01-6 — — — —
E01-7 — — — —
Kunci kontak: Selama 2
0 – 2,5 V
Sirkuit penggerak detik dari kunci kontak ON
E01-8 GRN/BLK
relay fuel pump Kunci kontak: Setelah 2
10 – 14 V
detik dari kunci kontak ON
Kunci kontak: ON
10 – 14 V Pemilih putaran blower:
Sinyal beban elektrik OFF
E01-9 YEL
untuk motor blower Kunci kontak: ON
0–1V Pemilih putaran blower:
Posisi ke-2 atau lebih tinggi
*0 – 1 V
Output sinyal putaran
↑↓ Mesin: Putaran idle setelah
E01-10 BRN mesin untuk modul
10 – 14 V dipanaskan
kontrol P/S
E01-11 — — — —
Output sinyal *0 – 1 V
kecepatan kendaraan ↑↓
E01-12 PPL Kendaraan: Hidup
untuk modul kontrol 4–6V
P/S
Sirkuit ground shield
E01-13 BLK Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
knock sensor APP
Sirkuit catu daya
E01-14 RED 4.5 – 5,5 V Kunci kontak: ON
sensor APP (sub)
Kunci kontak: ON
10 – 14 V ECT < 95 (95,00 )
Sirkuit penggerak Switch A/C: OFF
E01-15 LT GRN relay kipas pendingin
radiator Kunci kontak: ON
0–1V ECT > 97 (97,22 )
Switch A/C: OFF
E01-16 — — — —
E01-17 — — — —
E01-18 — — — —
Saluran komunikasi
E01-19 YEL/BLK seri untuk antena koil — —
immobilizer
Kompresor A/C: Tidak
10 – 14 V
Sirkuit penggerak dioperasikan
E01-20 GRY
relay kompresor A/C Kompresor A/C:
0–1V
Dioperasikan
E01-21 — — — —
1A-128
Mesin: Hidup
Kompresor A/C: Tidak
1.38 – 1,52 V dioperasikan
Tekanan refrigerant A/C: 0,8
MPa
Mesin: Hidup
Sirkuit sinyal sensor Kompresor A/C:
E01-22 RED/GRN tekanan refrigerant 2.15 – 2,38 V Dioperasikan
A/C Tekanan refrigerant A/C: 1,4
MPa
Mesin: Hidup
Kompresor A/C:
2.67 – 2,95 V Dioperasikan
Tekanan refrigerant A/C: 1,8
MPa
E01-23 — — — —
E01-24 — — — —
Kunci kontak: ON
0.37 – 0,38 V
Pedal gas: Posisi idle
Sirkuit sinyal sensor
E01-25 YEL Kunci kontak: ON
APP (sub)
1,85 V Pedal gas: Posisi diinjak
penuh
Sirkuit power supply
E01-26 BRN 4.5 – 5,5 V Kunci kontak: ON
sensor APP (utama)
Sensor tekanan
pendingin A/C dan
E01-27 GRY/RED sirkuit power supply 4.5 – 5,5 V Kunci kontak: ON
sensor arus beban
elektrik
Kunci kontak: ON
0.70 – 0,80 V
Pedal gas: Posisi idle
Sirkuit sinyal sensor
E01-28 GRN Kunci kontak: ON
APP (utama)
3,7 V Pedal gas: Posisi diinjak
penuh
E01-29 — — — —
E01-30 — — — —
E01-31 — — — —
E01-32 — — — —
Sirkuit ground sensor
E01-33 BLU Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
APP (utama)
Sirkuit ground sensor
E01-34 ORN tekanan refrigerant Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
A/C
Sirkuit ground sensor
E01-35 WHT Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
APP (sub)
E01-36 — — — —
E01-37 — — — —
E01-38 — — — —
E01-39 — — — —
E01-40 — — — —
1A-129
E01-41 — — — —
Sirkuit sinyal sensor Mesin: Putaran idle setelah
E01-42 PNK/BLU Kira-kira 2,8 V
arus beban elektrik dipanaskan
E01-43 — — — —
E01-44 — — — —
Sirkuit ground sensor
E01-45 ORN Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON
arus beban elektrik
E01-46 — — — —
Mesin: Putaran idle
10 – 14 V
Pedal rem: Tidak diinjak
Sirkuit switch booster
E01-47 BRN/YEL Mesin: Putaran idle
rem
0–1V Pedal rem: Diinjak penuh
tiga kali atau lebih
E01-48 — — — —
Kunci kontak: ON
0–1V
Pedal rem: Tidak diinjak
Sirkuit sinyal switch
E01-49 GRN/WHT Kunci kontak: ON
lampu rem
10 – 14 V Pedal rem: Posisi diinjak
penuh
E01-50 — — — —
E01-51 — — — —
Sirkuit sinyal kunci 0–1V Kunci kontak: OFF
E01-52 BLK/WHT
kontak 10 – 14 V Kunci kontak: ON
Sirkuit sinyal jam
E01-53 YEL/RED untuk antena koil — —
immobilizer
E01-54 — — — —
Sirkuit komunikasi
*1,5 – 2,5 V
E01-55 WHT/BLU CAN (rendah) untuk Kunci kontak: ON
modul kontrol ABS
Sirkuit komunikasi
*2,5 – 3,5 V
E01-56 RED/BLK CAN (tinggi) untuk Kunci kontak: ON
modul kontrol ABS
CATATAN:
• Analisis bentuk gelombang adalah sebagai berikut.
1A-130
[A]: Bentuk gelombang channel 1 [C]: VOLT/DIV tiap channel
[B]: Tinggi ground masing-masing [D]: TIME/DIV
channel
• Bentuk gelombang dapat berubah sesuai kondisi pengukuran dan spesifikasi kendaraan.
C01-44 (No.1)
+ C01-20 (No.2)
1
C01-32 (No.3)
C01-56 (No.4)
– C01-6
Kondisi pengukuran
• Mesin: Putaran idle setelah dipanaskan
Sinyal Injektor Bahan Bakar No.1 dan Sinyal Ignition Coil No.1
Sinyal injektor bahan bakar No.1 (1):
1A-131
Kondisi pengukuran
• Mesin: Putaran idle setelah dipanaskan
Sinyal Injektor Bahan Bakar No.2 dan Sinyal Ignition Coil No.2
Sinyal injektor bahan bakar No.2 (1):
Kondisi pengukuran
• Mesin: Putaran idle setelah dipanaskan
1A-132
Sinyal Injektor Bahan Bakar No.3 dan Sinyal Ignition Coil No 3
Sinyal injektor bahan bakar No.3 (1):
Kondisi pengukuran
• Mesin: Putaran idle setelah dipanaskan
Sinyal Injektor Bahan Bakar No.4 dan Sinyal Ignition Coil No.4
Sinyal injektor bahan bakar No.2 (1):
1A-133
Channel Probe Terminal No.
+ C01-49
3
– C01-6
Sinyal sensor CKP (4):
Kondisi pengukuran
• Mesin: Putaran idle setelah dipanaskan
Kondisi pengukuran
• Mesin: Sesaat setelah mesin dihidupkan
1A-134
Sinyal Kontrol Generator dan Sinyal Monitor Generator Field Coil
Sinyal kontrol generator (1):
Kondisi pengukuran
• Mesin: Putaran idle setelah dipanaskan
• Switch lampu: OFF
• Switch A/C: OFF
• Pemilih putaran blower: OFF
• Switch defogger kaca pintu bagasi OFF
Kondisi pengukuran
• Mesin: Putaran idle setelah dipanaskan
• Switch lampu: ON
• Switch A/C: ON
• Pemilih putaran blower: Posisi ke-2 atau lebih tinggi
• Switch defogger kaca pintu bagasi ON
1A-135
Sinyal Pemanas HO2S-2
Kondisi pengukuran
• Mesin: Putaran idle setelah dipanaskan
Sinyal HO2S-2
Kondisi pengukuran
• Mesin: Melaju setelah dipanaskan
1. Mesin: Melaju
2. Mesin: Putaran idle
1A-136
– C01-6
Kondisi pengukuran
• Mesin: Putaran idle setelah dipanaskan
Kondisi pengukuran
• Mesin: Melaju setelah dipanaskan
1. Mesin: Melaju
2. Mesin: Putaran idle
Kondisi pengukuran
• Mesin: Putaran idle setelah dipanaskan
1A-137
Channel Probe Terminal No.
C01-18 (IA)
+
1 C01-29 (IP)
– C01-6
Kondisi pengukuran
• Mesin: Melaju setelah dipanaskan
Kondisi pengukuran
• EVAP canister purge valve: 10% putus
(menggunakan “Active Test” pada SUZUKI scan tool)
Kondisi pengukuran
• Kunci kontak: Selama 10 detik dari kunci kontak ON
1A-138
• Pedal gas: Posisi idle
Kondisi pengukuran
• Kunci kontak: Setelah 10 detik dari kunci kontak ON
• Pedal gas: Posisi idle
Kondisi pengukuran
• Kunci kontak: ON
• Pedal gas: Posisi diinjak penuh
Kondisi pengukuran
• Mesin: Putaran idle setelah dipanaskan
1A-139
Sinyal Knock Sensor
Kondisi pengukuran
• Mesin: Berputar 4.000 rpm setelah dipanaskan
Kondisi pengukuran
• Mesin: Putaran idle setelah dipanaskan
Kondisi pengukuran
• Mesin: Kemudikan kendaraan dengan kecepatan 40 km/jam (24 mil/jam) setelah dipanaskan
1A-140
Sinyal Komunikasi CAN
Sinyal komunikasi CAN (Tinggi) (1):
Kondisi pengukuran
• Mesin: Berhenti
• Kunci kontak: ON
1A-141
Pemeriksaan Daya dan Sirkuit Ground ECM
Diagram Kelistrikan
8
12V
9 7
LT GRN/RED C01-2 E01-45 ORN
10 LT GRN/BLU C01-1
C1 5V E01-24 BRN/WHT
RED C01-43 E01-42 PNK/BLU
11 GRN C01-15 5V B2
WHT C01-27 E01-27 GRY/RED
12 6
BLK C01-36 E01-22 RED.GRN
BLK/YEL C01-22 5V E01-45 ORN
A1 D1 4
BRN E01-26 3
E01-52 BLK/WHT GRN
GRN E01-28 5
13 5V E1 F1
BLU E01-33 E01-3 BRN/WHT
L 1
A2 E2
RED E01-14 E01-1 BLK/RED
12V E3 BLK/YEL
YEL E01-25 E01-2 BLK/RED
14 5V
WHT E01-35 F2
2
BLK E01-13
G2
B1 5V C01-7 BLK
15
GRY/RED C01-55 C01-6 BLK
RED/BLK C01-28 G1
C01-4 BLK
ORN C01-35 G3
8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33
56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 [a]
[A]: Konektor ECM (Tampak: [a]) F1: Sirkuit power supply relay utama (sisi koil) 6. A/C refrigerant pressure sensor
A1: Sirkuit power supply sensor APP (utama) F2: Sirkuit power supply relay utama (sisi switch) 7. Sensor arus beban elektrik
A2: Sirkuit catu daya sensor APP (sub) G1: Sirkuit ground ECM 1 8. ECM
B1: Sirkuit power supply sensor MAP G2: Sirkuit ground ECM 2 9. Throttle body elektrik
B2: Sensor tekanan pendingin A/C dan sirkuit power supply G3: Sirkuit sensor heater ground A/F 10. Throttle actuator
sensor arus beban elektrik
C1: Sirkuit power supply sensor TP 1. Sekring “IGN” 11. Sensor TP (utama)
D1: Sirkuit sinyal kunci kontak 2. Sekring“FI” 12. Sensor TP (sub)
E1: Sirkuit penggerak relay utama 3. Sekring “IG COIL” 13. Sensor APP (utama)
E2: Sirkuit power supply utama 1 4. Kunci kontak 14. Sensor APP (sub)
E3: Sirkuit power supply utama 2 5. Relay utama 15. Sensor MAP
Uraian Sirkuit
Ketika kunci kontak diputar ke posisi ON, relay utama berubah ON (titik kontak menutup) dan daya utama disuplai ke
ECM. Selanjutnya ECM menyuplai daya 5 V ke setiap sensor (sensor arus beban elektrik, sensor tekanan refrigerant
A/C, sensor MAP, sensor APP dan sensor TP).
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, jalankan item berikut ini.
– Pastikan untuk membaca Tindakan Pencegahan untuk Inspeksi Sirkuit ECM [1A-8] .
– Pastikan semua sekring terkait dari sirkuit daya ECM tidak ada yang putus.
Ganti sekring yang putus dan periksa sirkuit yang terhubung ke sikuit yang putus itu apakah ada
korslet ke ground.
1A-142
– Pastikan voltase battery adalah 12 V atau lebih.
1 Pemeriksaan power supply relay utama Lanjutkan ke Langkah 2. Perbaiki atau ganti kabel
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan harness yang cacat.
lepas relay utama.
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor relay utama.
3) Jika koneksi OK, pastikan bahwa voltase
antara tiap sirkuit power supply relay
utama (sisi coil (F1), sisi switch (F2))
dengan body ground kendaraan adalah
voltase battery.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit ignition switch Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti sirkuit
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan sinyal kunci kontak.
pasang relay utama.
2) Cabut konektor ECM.
3) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor ECM.
4) Jika koneksi OK, putar kunci kontak ke
posisi ON.
5) Pastikan bahwa voltase antara sirkuit
sinyal kunci kontak (D1) dengan body
ground kendaraan adalah voltase battery .
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit penggerak relay Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti sirkuit
utama penggerak relay utama.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF
2) Pastikan bahwa sirkuit penggerak relay
utama (E1) dengan body ground
kendaraan adalah voltase battery.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit power supply utama Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau ganti kabel
1) Menggunakan kabel jumper, sirkuit harness yang cacat.
penggerak relay utama ground.
2) Pastikan bahwa voltase antara tiap sirkuit
Check that voltage between each main
power supply circuit 1 (E2) or main power
supply circuit 2 (E3) and vehicle body
ground is battery voltage.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit ground ECM Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau ganti kabel
1) Pastikan bahwa resistan antara tiap sirkuit harness yang cacat.
1 ground ECM (G1), sirkuit 2 ground ECM
(G2) dan sirkuit ground pemanas sensor
A/F (G3) dengan body ground kendaraan
adalah di bawah 1 Ω.
Dalam keadaan baik?
1A-143
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Sirkuit power dan ground Periksa harness kabel
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan ECM dalam keadaan yang rusak untuk
sambungkan konektor ke ECM. bagus. mengetahui jika ada
2) Lepas konektor dari throttle body elektrik, sirkuit yang putus atau
pedal gas (dengan sensor APP), sensor koslet dengan battery,
MAP, sensor arus beban elektrik dan dan koslet dengan
sensor tekanan refrigerant A/C. ground. Jika harness
3) Putar kunci kontak ke posisi ON. kelistrikan dalam
4) Pastikan bahwa voltase antara tiap sirkuit keadaan bagus, ganti
berikut dengan body ground kendaraan ECM yang bagus dan
adalah 4 – 6 V.
periksa kembali.
• Sirkuit power supply sensor APP
(utama) (A1)
• Sirkuit catu daya sensor APP (sub)
(A2)
• Sirkuit power supply sensor TP (C1)
• Sirkuit power supply sensor MAP (B1)
• Sensor tekanan pendingin A/C dan
sirkuit power supply sensor arus
beban elektrik (B2)
Ban dalam kondisi baik?
Petunjuk Perbaikan
Pemeriksaan Putaran Idle dan bukaan IAC Throttle Valve
Sebelum melakukan pemeriksaan putaran idle, pastikan kondisi berikut ini.
• Kabel timah dan selang injeksi bahan bakar elektronik serta sistem mesin dan kontrol emisi terhubung dengan
aman.
• Celah valve sudah diperiksa sesuai jadwal perawatan.
• Waktu pengapian spesifikasi.
• Semua sistem elektrik (wiper, pemanas, lampu, A/C, dll.) tidak berfungsi.
• Filter udara sudah dipasang dengan benar dan dalam kondisi baik.
• Tidak ada udara abnormal yang terseret masuk dari sistem udara masuk.
• Tidak ada penyumbatan pada PCV valve atau selangnya.
• Tidak ada DTC di ECM.
• Periksa item berikut dengan menggunakan mode “Data List” pada scan tool.
– Relay Komp A/C
– Switch A/C
– Switch Rem
– Beban Elektrik
– Blower Fan
Setelah mengonfirmasi semua item, periksa putaran idle dan bukaan IAC throttle sebagai berikut.
CATATAN:
Sebelum menghidupkan mesin, tempatkan tuas persneling di posisi “Netral”, pasang rem parkir dan kunci
roda kemudi.
1) Putar kunci kontak di posisi OFF dan sambungkan SUZUKI scan tool ke DLC (1).
Special Tool
1A-144
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
(A)
SDT)
1 2
—
4
Kit ini terdiri dari item-item 3
berikut. 1. SUZUKI-SDT 2. 5
Kabel DLC 3. Kabel USB 4.
Power supply AC/DC 5.
Probe voltage meter 6.
Kotak penyimpanan
1A-145
Z13DTJ
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan untuk Servis Mesin
PERHATIAN:
Informasi servis mesin berikut harus diperhatikan dengan cermat, untuk mencegah kerusakan, dan
menghasilkan kinerja mesin yang andal.
• Jika karena suatu alasan mesin perlu diangkat atau ditopang, jangan memasang dongkrak di bawah oil pan.
Karena celah kecil antara oil pan dengan strainer pompa oli, mendongkrak tepat di oil pan dapat menyebabkan
kerusakan pada unit oil pick-up.
• Perlu selalu diingat saat bekerja pada mesin bahwa sistem listrik 12 volt dapat menimbulkan korslet yang kuat
dan merusak.
Ketika melakukan pekerjaan pada bagian yang terminal listriknya bisa di-ground-kan, kabel ground battery harus
dilepas dari battery.
• Setiap kali filter udara, selang keluar filter udara, turbocharger, intercooler, selang keluar intercooler manifold
udara masuk dilepas, bukaan udara masuk harus ditutup. Ini akan melindungi dari benda asing yang masuk
tanpa sengaja, yang dapat melewati saluran udara masuk ke silinder dan menyebabkan kerusakan yang besar
ketika mesin dihidupkan.
• Ketika mekepas coupler, jangan menarik harness kabel namun pastikan untuk memegang coupler saja. Dengan
coupler tipe kunci, pastikan untuk membuka kunci sebelum melepas.
Upaya melepas coupler tanpa membuka kunci dapat menyebabkan kerusakan pada coupler. Ketika
menyambung coupler tipe kunci, masukkan coupler tersebut hingga terdengar suara 'klik' dan hubungkan
dengan aman.
1A-146
• Penggantian ECM
Sebelum mengganti ECM, simpan data informasi kendaraan (kode kalibrasi injector) ke SUZUKI scan tool dari
ECM sesuai prosedur yang digambarkan pada Tindakan Pencegahan dalam Penggantian ECM [1C-28] .
• Registrasi ECM:
Jika ECM diganti dengan ECM baru atau dengan ECM cadangan, registrasikan informasi kendaraan (kode
kalibrasi injector bahan bakar dan data jenis kendaraan) dan data sistem immobilizer (kata sandi dan kode kunci
rahasia) ke dalam ECM. [1C-28]
• Komunikasi antara ECM, BCM, modul kontrol ABS, dan meter kombinasi dijalin oleh CAN. (Untuk rincian
selengkapnya tentang komunikasi CAN untuk ECM. Uraian Sistem Komunikasi CAN [10H-18] .
Oleh karena itu, tangani saluran komunikasi CAN dengan cermat. [00-11]
Uraian Umum
Laporan tentang Kebersihan dan Perawatan
Mesin mobil adalah kombinasi dari banyak permukaan dengan proses mesin, ditajamkan, dipoles dan di-press
dengan toleransi yang diukur hingga seperseribu milimeter (sepersepuluh ribu inci)
Karenanya, saat bagian dalam mesin diservis, kehati-hatian dan kebersihan harus sangat diperhatikan.
Perlu dipahami bahwa membersihkan dan melindungi permukaan yang dimesin dan area gesekan dengan baik
adalah bagian dari prosedur reparasi. Ini sudah menjadi praktik bengkel standar sekalipun tidak disebutkan secara
khusus.
• Pelapisan oli mesin secara berlebih harus dilakukan pada area gesekan selama merakit untuk melindungi dan
melumasi permukaan selama pengoperasian awal.
• Setiap kali komponen valve train, piston, piston ring, connecting rod, connecting rod bearing, atau crankshaft
main bearing dilepas untuk diservis, semuanya harus dijaga tetap tertata.
Pada saat pemasangan, semua komponen harus dipasang di tempat yang sama dan dengan permukaan
berpasangan yang sama seperti saat melepas.
• Kabel battery harus dilepas sebelum melakukan pekerjaan besar pada mesin.
Jika tidak, kerusakan bisa terjadi pada kabel harness atau bagian elektrik lainnya.
• Empat silinder mesin diidentifikasi dengan nomor; No.1 (1), No.2 (2) No.3 (3) dan No.4 (4) yang dihitung dari sisi
pulley crankshaft (4) hingga sisi flywheel.
3
2 4
1
1A-147
Uraian Umum Diagnosis Mesin
Sistem mesin dan kontrol emisi pada kendaraan ini dikontrol oleh ECM. ECM mempunyai sistem OBD yang
mendeteksi malfungsi pada sistem ini dan abnormalitas part yang mempengaruhi emisi gas buang mesin. Ketika
mendiagnosis gangguan mesin, pastikan Anda memahami sepenuhnya uraian Uraian Sistem OBD [1A-148] dan
setiap item pada Tindakan Pencegahan dalam Diagnosa Gangguan [1A-146] serta menjalankan diagnosis sesuai
dengan Pemeriksaan Sistem Mesin dan Kontrol Emisi [1A-158] .
Ada hubungan yang erat antara mekanika mesin, sistem pendingin mesin, sistem gas buang, dll. pada struktur dan
pengoperasiannya. Jika terjadi gangguan mesin, sekalipun lampu MIL atau SVS tidak menyala, diagnosis harus
dilakukan sesuai dengan tabel alur ini.
CATATAN:
Jika lampu SVS tetap ON selama lebih dari 3 detik atau mengedip ketika switch IG diputar ke ON
dengan mesin pada keadaan mati, ECM atau modul kontrol immobilizer sudah mendeteksi ada
masalah.
1
2
• Ketika ECM mendeteksi malfungsi yang memberi efek buruk bagi emisi kendaraan ketika mesin menyala, ini
membuat MIL pada meter cluster panel insturmen menyala dan menyimpan area malfungsi di dalam memorinya.
• Ketika ECM mendeteksi malfungsi yang tidak berdampak kepada emisi kendaraan, ini membuat lampu SVS di
dalam meter cluster panel instrumen menyala dan menyimpan area malfungsi di dalam memorinya.
1A-148
• Sebagai suatu kondisi untuk mendeteksi malfungsi di beberapa area di dalam sistem yang sedang dimonitor oleh
ECM dan menyalakan lampu MIL dan SVS yang disebabkan oleh malfungsi tersebut, logika deteksi 2 driving
cycle atau 3 driving cycle diadopsi untuk mencegah deteksi kekeliruan.
CATATAN:
Ketika lampu SVS berkedip, ECM atau modul kontrol immobilizer telah mendeteksi masalah di dalam
sistem kontrol immobilizer.
Warm-Up Cycle
“Warm-up cycle” berarti operasi kendaraan yang mencukupi sehingga suhu pendingin meningkat setidaknya 22°C
(40°F) dari mesin menyala dan mencapai suhu minimum 70°C (160 °F).
Driving Cycle
Satu “driving cycle” terdiri atas dua bagian, startup mesin dan shutoff mesin.
Pending DTC
Pending DTC berarti DTC yang terdeteksi dan tersimpan secara temporer pada driving cycle pertama dan kedua dari
DTC yang terdeteksi pada logika deteksi siklus 2 atau 3.
DLC
Posisi pemasangan, bentuk konekteor dan penetapan pin DLC (1) mematuhi SAE J1962.
K line (3) ISO 9141 digunakan untuk SUZUKI scan tool (6) guna mengomunikasikan dengan ECM, modul kontrol
immobilizer, BCM, modul kontrol P/S dan SDM.
1A-149
2
16 15 14 13 12 11 10 9
8 7 6 5 4 3 2 1
5
4
3
1
25
24
15
26
26
9 23 4
10
13 8 26
29
27
26
18 26 11 26 26 26
12
26
17 26
5
7 6
16
26
29
14
28
20 :A
:B
19
21
:C
1A-150
B: Saluran balik bahan bakar 10. Glow plug 21. Tangki bahan bakar
C: Jalur tekanan tinggi bahan bakar 11. Sensor ECT 22. Sensor A/F
1. Filter udara 12. Sensor CKP 23. Oil separator
2. Sensor MAF dan IAT 13. Fuel injector 24. Boost pressure control valve
3. Turbocharger 14. Sensor suhu bahan bakar 25. Catalytic converter
4. Intercooler 15. Sensor tekanan bahan bakar 26. Ke ECM
5. Sensor APP 16. EGR valve 27. Common rail
6. Switch lampu rem / Switch rem 17. Pompa tekanan tinggi 28. Pemanas bahan bakar
7. Switch CPP 18. Regulator tekanan bahan bakar 29. Ke modul kontrol glow plug
8. Boost pressure sensor 19. Filter bahan bakar
1A-151
Diagram Sirkuit Input / Output ECM
IG 18
BLK/WHT 4
BLU/RED E01-56 D01-47 ORN
19 BLU/ORN E01-62 D01-16 ORN/WHT
5
BLU/YEL E01-34 D01-49 YEL
D01-17 YEL/BLK
PNK D01-25 6
3 PNK/BLK D01-56 D01-48 GRN
PPL D01-21 D01-31 WHT/GRN
7
GRY/BLK D01-43 D01-46 BLU
8 D01-1 WHT/BLU +BB
YEL/RED D01-59
RED/BLK D01-23
1 ORN D01-41
BLK D01-24
35
GRN/YEL D01-8 D01-15 BLU/BL K
2 ORN/BLK D01-38 D01-5 PNK/WHT BLU
YEL/RED D01-6
E01-70 BLU RED
GRY/RED E01-37 E01-74 GRY/BLU
GRN 40 BLK/WHT
12 RED/GRN E01-87
ORN E01-10 WHT BLK
E01-1 BRN : 44
E01-2 BRN : 22 42
24 13 38
E01-3 BRN :12V
: 5V
1. Boost pressure 15. Meter kombinasi 29. Fuel pump 43. Kunci kontak
sensor
1A-152
2. Sensor tekanan 16. Modul kontrol 30. Relay motor kipas 44. Ground mesin
bahan bakar Immobilizer pendingin radiator No. 1
3. Sensor CMP 17. Data link connector 31. Relay motor kipas 45. Ke ECU / sensor yang
(DLC) pendingin radiator No. 2 tersambung ke CAN
dan DLC
4. Injektor bahan 18. ECM 32. Relay motor kipas 46. Nol
bakar No.1 pendingin radiator No. 3
5. Injektor bahan 19. Sensor MAF dan IAT 33. Motor kipas pendingin 47. Nol
bakar No.2 radiator
6. Injektor bahan 20. Pemeriksaan Lampu 34. Relay utama 48. Nol
bakar No.3 Indikator Malfungsi
(MIL)
7. Injektor bahan 21. Sensor suhu bahan 35. EGR valve 49. Pemeriksaan sensor
bakar No.4 bakar deteksi air filter bahan
bakar
8. Sensor CKP 22. Body ground 36. Lampu rem 50. Nol
kendaraan
9. Regulator tekanan 23. Switch tekanan oli 37. Switch lampu rem / 51. Sensor tekanan
bahan bakar mesin Switch rem barometrik
10. Sensor ECT 24. Switch A/C 38. Modul kontrol ABS
11. Sensor APP 25. Modul kontrol P/S 39. Switch CPP
12. Tekanan refrigerant 26. Relay kompresor A/C 40. Modul kontrol glow plug
A/C:
sensor
13. BCM 27. Kompresor A/C 41. Glow plug
14. Sensor VSS 28. Relay fuel pump 42. Battery
E01 D01
28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
4 3
72 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
94 93 92 91 90 89 88 87 86 85 84 83 82 81 80 79 78 77 76 75 74 73 6 5 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
Konektor: D01
1A-153
5 Sirkuit power supply EGR valve (12 V) 35 —
6 Sirkuit sensor ground tekanan bahan bakar 36 —
7 — 37 —
Sirkuit power supply sensor tekanan bahan
8 38 Sirkuit sinyal ground tekanan bahan bakar
bakar (5 V)
9 Sirkuit sinyal switch tekanan oli 39 —
10 — 40 —
11 — 41 Sirkuit sinyal sensor boost pressure
12 — 42 —
13 — 43 Sirkuit sinyal CKP sensor (+)
14 — 44 —
15 Sirkuit valve drive EGR 45 —
Sirkuit penggerak injektor bahan bakar No.1 Sirkuit penggerak injektor bahan bakar No.4
16 46
(sisi rendah) (sisi tinggi)
Sirkuit penggerak injektor bahan bakar No.2 Sirkuit penggerak injektor bahan bakar No.1
17 47
(sisi rendah) (sisi tinggi)
Sirkuit penggerak injektor bahan bakar No.3
18 — 48
(sisi tinggi)
Sirkuit penggerak injektor bahan bakar No.2
19 — 49
(sisi tinggi)
20 — 50 —
21 Sirkuit ground sensor CMP 51 —
22 — 52 —
Sirkuit power supply sensor boost pressure (5
23 53 —
V)
24 Sirkuit sensor ground boost pressure 54 Sirkuit sinyal sensor ECT
25 Sirkuit power supply sensor CMP (5 V) 55 —
26 — 56 Sirkuit sinyal CMP sensor
27 — 57 —
28 — 58 —
29 Sirkuit ground sensor ECT 59 Sirkuit sinyal CKP sensor (–)
Sirkuit penggerak solenoid kontrol boost
30 60 —
pressure
Konektor: E01
1A-155
45 Sirkuit sinyal sensor A/F 92 —
46 Sirkuit sinyal (VSIP) sensor A/F 93 —
47 Sirkuit sinyal (RC) sensor A/F 94 —
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Sistem Kontrol Elektronik
j
k
7
16 l
F
f
B
e c
d
18
9 C
13 i
6
14
12* 17 A*
10
1 E
a 5 b n
m
2
D h
11
o 4
15
1A-156
5. Sensor ECT e: Lampu glow indicator E: Kotak sekring utama
6. Sensor APP f: Relay kompresor A/C F: Kotak sekring sirkuit
7. BCM h: Relay fuel pump
8. Modul kontrol ABS g: Relay pemanas bahan bakar
9. Modul kontrol Immobilizer i: Fuel pump
10. Modul kontrol HVAC (model j: Relay motor kipas pendingin
A/C) radiator 1
11. Sensor MAF dan IAT k: Relay motor kipas pendingin
radiator 2
12. Sensor suhu bahan bakar l: Relay motor kipas pendingin
radiator 3
13. Switch lampu rem / Switch rem m: Relay utama
14. Switch CPP n: EGR valve
15. Sensor A/F o: Glow plug
16. Wheel speed sensor (VSS)
17. A/C refrigerant pressure
sensor
18. Sensor ketinggian bahan bakar
19. Nol
20. Nol
Pemeriksaan operasi
1) Pastikan dinyalakan terus menerus ketika kunci kontak diputar ke ON dan mesin tidak sedang hidup.
Jika MIL tidak diputar ke ON, periksa MIL dan sirkuitnya.
2) Pastikan diputar ke OFF ketika mesin sedang hidup.
Jika MIL masih ON, maka ada beberapa masalah pada sistem kontrol mesin, lihat Pemeriksaan DTC [1A-161] .
1 2
2. Lampu SVS
1A-157
Pemeriksaan operasi
1) Pastikan lampu SVS menyala selama 4 detik lalu matikan ketika kunci kontak diputar ke ON dengan mesin tidak
hidup.
Jika lampu SVS tidak menyala, periksa lampu SVS dan sirkuitnya (CAN).
Jika lampu SVS berkedip, maka ada masalah di dalam kontrol immobilizer, lihat Uraian Sistem Diagnosa On-
Board [10C-21] .
2) Jika lampu SVS masih ON, maka ada beberapa masalah pada sistem kontrol mesin, lihat Pemeriksaan DTC [1A-
161] .
2 1
2. MIL
2 Pencatatan dan pembersihan DTC Cetak DTC atau tulis, lalu Lanjutkan ke Langkah 4.
1) Periksa DTC. hapus dan lanjutkan ke
Langkah 3. [1A-162]
Ada DTC?
YA TIDAK
1A-158
YA TIDAK
8 Pemeriksaan dasar mesin dan diagnosis Lanjutkan ke Langkah 11. Periksa dan perbaiki part
gejala mesin yang rusak, dan lanjutkan
1) Periksa dan perbaiki dengan merujuk ke Langkah 11.
pada Pemeriksaan Dasar Mesin [1A-178]
dan Diagnosis Gejala Mesin [1A-178].
Pemeriksaan dan perbaikan selesai?
YA TIDAK
10 Pemeriksaan masalah sporadis Perbaiki atau ganti part Lanjutkan ke Langkah 11.
1) Periksa masalah sporadis. yang rusak, dan lanjutkan
ke Langkah 11.
Ada kondisi yang rusak?
YA TIDAK
1A-159
Langkah 2: Pemeriksaan dan Penghapusan DTC
Pertama, periksa DTC. [1A-161] Jika DTC ada, cetak atau tulis lalu hapus. [1A-162] DTC mengindikasikan
malfungsi yang terjadi di dalam sistem namun tidak menunjukkan apakah malfungsi itu terjadi saat ini atau terjadi
dulu dan kondisi normal telah dikembalikan. Untuk memeriksa masalah apa yang terjadi, periksa gejala sesuai
Langkah 5 dan periksa kembali DTC dengan merujuk pada Langkah 6 dan 7.
Upayakan mendiagnosis masalah berdasarkan DTC pada langkah ini saja atau kelalaian membersihkan DTC pada
langkah ini dapat menyebabkan diagnosis yang tidak tepat, diagnosis yang bermasalah pada sirkuit normal atau
kesulitan dalam tindakan pencegahan.
1A-160
Langkah 3 dan 4: Pemeriksaan Visual
Sebagai langkah awal, pastikan menjalankan pemeriksaan visual atas item-item yang mendukung ketepatan fungsi
mesin. [1A-177]
Pemeriksaan DTC
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF
2) Hubungkan SUZUKI scan tool (A) ke DLC (1) yang terletak di sisi bawah panel instrumen di bawah jok
pengemudi.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
1A-161
(A)
Penghapusan DTC
1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan cara seperti saat pemeriksaan DTC.
2) Putar kunci kontak ke OFF dan kemudian ON (namun mesin mati)
3) Hapus DTC berdasarkan petunjuk yang tertera di SUZUKI scan tool. Baca buku petunjuk scan tool untuk
rinciannya.
4) Setelah menyelesaikan penghapusan, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepaskan scan tool dari DLC.
1A-162
P0107 Boost Pressure / Barometric Pressure Circuit P1191 Rentang / Kinerja Regulator Tekanan Bahan
[1A-198] Low Input [1A-229] Bakar
P0108 Boost Pressure / Barometric Pressure Circuit P1571 Sirkuit Switch Rem
[1A-198] High Input [1A-233]
P0130 Sirkuit Sensor O2 (HO2S) P1660 Shut Off Valve
[1A-201] [1A-240]
P0135 Sirkuit Pemanas Sensor O2 (HO2S) P1725 Sirkuit Sensor Posisi Crankshaft / Koslet
[1A-201] [1A-241]
P0168 Suhu Bahan Bakar Terlalu Tinggi P1811 Komunukasi Tidak Valid Kontrol Torsi Mesin
[1A-202] [1A-241] dengan ABS
P0201 Sirkuit Injektor / Putus –Silinder 1 P2237 Sirkuit Kontrol Arus Positif Sensor O2/Putus
[1A-205] [1A-242]
P0202 Sirkuit Injektor / Putus –Silinder 2 U2108 Komunikasi Hilang dengan Modul Kontrol
[1A-205] [1A-246] ABS
P0203 Sirkuit Injektor / Putus –Silinder 3 P2297 Sensor O2 di Luar Rentang Selama
[1A-205] [1A-242] Deselerasi
P0204 Sirkuit Injektor / Putus –Silinder 4 U2108 Komunikasi Hilang dengan Modul Kontrol
[1A-205] [1A-246] ABS
P0217 Pendingin Mesin Melebihi Kondisi Suhu U2116 Komunikasi Hilang dengan Combination
[1A-206] [1A-246] meter
P0335 Sirkuit Sensor Posisi Crankshaft
[1A-209]
PERINGATAN:
• Lakukan tes jalan di kawasan yang tidak padat lalu lintas untuk menghindari kecelakaan.
• Tes membutuhkan 2 orang, seorang pengemudi dan seorang tester.
1) Hidupkan mesin dan panaskan hingga suhunya mencapai suhu pengoperasian normal.
2) Kemudikan kendaraan pada kecepatan 60 km/jam (97 mph) selama 5 menit.
3) Naikkan kecepatan kendaraan ke 100 km/jam (161 mph) selama 5 menit.
4) Hentikan kendaraan.
5) Periksa DTC.
Tabel DTC
CATATAN:
• Untuk “ON/OFF” (operasi lampu MIL atau SVS) dengan tanda bintang (*) pada tabel ini, operasinya
berbeda, tergantung kepada kondisi deteksinya.
Untuk rincian operasi, lihat tiap uraian.
1A-163
DTC No. Nama DTC Kondisi pendeteksian MIL SVS
(DTC akan muncul ketika mendeteksi:)
DTC ini terdeteksi jika sirkuit pemanas sensor A/F
P0030
Sirkuit Kontrol Pemanas Sensor A/F terbuka, koslet dengan sirkuit power supply atau – –
[1A-193]
koslet dengan sirkuit ground.
DTC ini terdeteksi jika tekanan bahan bakar pada
P0088 Tekanan Sistem Rail Bahan Bakar –
common rail lebih tinggi daripada 175.000 kPa – ON
[1A-194] Terlalu Tinggi
(1.784,5 kgf/cm 2 , 25.400 psi, 1.750 bar).
DTC ini terdeteksi jika sirkuit regulator tekanan bahan
P0090 Sirkuit Kontrol Regulator Tekanan
bakar terbuka, koslet dengan sirkuit power supply – ON
[1A-195] Bahan Bakar
atau koslet dengan sirkuit ground.
DTC ini terdeteksi jika tekanan bahan bakar pada
P0093 Kebocoran Sistem Bahan Bakar
common rail lebih rendah daripada nilai yang – ON
[1A-196] Terdeteksi – Bocor Besar
ditentukan. (tergantung kepada putaran mesin)
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
P0100 • Sirkuit sensor MAF terbuka, koslet dengan sirkuit *ON/
Sirkuit Mass Air Flow ON
[1A-197] power supply atau koslet dengan sirkuit ground. OFF
• Sinyal sensor MAF di luar rentang yang
ditentukan.
DTC ini terdeteksi jika perbedaan antara tekanan
P0106 Tekanan Boost / Kisaran Sirkuit
boost dengan tekanan barometrik lebih besar ON ON
[1A-198] Tekanan Barometer / Kinerja
daripada nilai yang ditentukan pada kondisi idle.
DTC ini terdeteksi jika perbedaan antara tekanan
P0107 Boost Pressure / Barometric boost dengan tekanan barometrik lebih rendah
ON ON
[1A-198] Pressure Circuit Low Input daripada nilai yang ditentukan ketika turbocharger
dioperasikan.
DTC ini terdeteksi jika perbedaan antara tekanan
P0108 Boost Pressure / Barometric boost dengan tekanan barometrik lebih tinggi
– ON
[1A-198] Pressure Circuit High Input daripada nilai yang ditentukan ketika turbocharger
dioperasikan.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
P0110 terpenuhi. *ON/
Sirkuit Sensor Suhu Udara Masuk –
[1A-199] • Sirkuit sensor IAT terbuka, koslet dengan sirkuit OFF
power supply atau koslet dengan sirkuit ground.
DTC ini terdeteksi jika sirkuit sensor ECT terbuka,
P0115
Sirkuit Suhu Coolant Mesin koslet dengan sirkuit power supply atau koslet – ON
[1A-200]
dengan sirkuit ground.
P0130 DTC ini terdeteksi jika salah satu voltase sinyal
Sirkuit Sensor A/F – –
[1A-201] sensor A/F berada pada kondisi normal.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
P0135
Sirkuit Pemanas Sensor A/F • Voltase sinyal (VS) sensor A/F berada pada – –
[1A-201]
kondisi abnormal.
• Suhu sensor A/F di luar rentang yang ditentukan.
P0168 DTC ini terdeteksi jika suhu bahan bakar lebih tinggi
Suhu Bahan Bakar Terlalu Tinggi – –
[1A-202] daripada nilai yang ditentukan.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
P0180 *ON/
Sirkuit Sensor Suhu Bahan Bakar • Sirkuit sensor suhu bahan bakar terbuka, koslet –
[1A-203] OFF
dengan sirkuit power supply atau koslet dengan
sirkuit ground.
1A-164
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
• Sirkuit sensor tekanan bahan bakar terbuka,
koslet dengan sirkuit power supply atau koslet
dengan sirkuit ground.
• Perbedaan antara tekanan bahan bakar sekarang
dengan tekanan bahan bakar sebelumnya pada
P0190 *ON/
Sirkuit Sensor Rail Bahan Bakar kondisi kendaraan tertentu lebih besar daripada ON
[1A-204] OFF
nilai yang ditentukan.
• Tekanan bahan bakar pada common rail setelah
memutar kunci kontak ke posisi OFF berada di
luar rentang yang ditentukan.
• Tekanan bahan bakar pada common rail tetap
meskipun regulator tekanan bahan bakar
dioperasikan.
P0201
Sirkuit Injektor / Putus - Silinder 1
[1A-205] DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
P0202 terpenuhi.
Sirkuit Injektor / Putus –Silinder 2 • Indeks asimetri dari injektor bahan bakar relevan
[1A-205]
lebih tinggi daripada nilai yang ditentukan. – ON
P0203 • Sirkuit kontrol injektor bahan bakar terbuka,
Sirkuit Injektor / Putus –Silinder 3
[1A-205] koslet dengan sirkuit power supply atau koslet
P0204 dengan sirkuit ground.
Sirkuit Injektor / Putus –Silinder 4
[1A-205]
P0217 Pendingin Mesin Melebihi Kondisi DTC ini terdeteksi jika suhu coolant mesin lebih tinggi
– –
[1A-206] Suhu daripada nilai yang ditentukan.
P0219 DTC ini terdeteksi jika putaran mesin melebihi 6.000
Kondisi Mesin Overspeed – –
[1A-206] rpm selama 2 detik.
DTC ini terdeteksi jika sirkuit kontrol relay fuel pump
P0230
Sirkuit Relay Fuel Pump terbuka, koslet dengan sirkuit power supply atau – ON
[1A-207]
koslet dengan sirkuit ground.
DTC ini terdeteksi jika sirkuit sensor tekanan boost
P0235
Sirkuit Sensor Tekanan Boost terbuka, koslet dengan sirkuit power supply atau ON ON
[1A-208]
koslet dengan sirkuit ground.
P0335 DTC ini terdeteksi jika sinyal sensor CKP tidak diinput
Sirkuit Sensor Posisi Crankshaft – –
[1A-209] meskipun sinyal sensor CMP diinput dua kali.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
• Sirkuit sensor CMP terbuka, koslet dengan sirkuit
P0340 power supply atau koslet dengan sirkuit ground.
Sirkuit Sensor Posisi Camshaft – –
[1A-210] • Sinyal sensor CMP lebih rendah ketika silinder
No. 1 berada pada kompresi TDC.
• Sinyal sensor CMP lebih tinggi ketika silinder No.
4 berada pada kompresi TDC.
DTC ini terdeteksi jika sirkuit modul kontrol glow plug
P0380 Sirkuit Kontrol Modul Kontrol Glow
terbuka, koslet dengan sirkuit power supply atau – ON
[1A-212] Plug
koslet dengan sirkuit ground.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
P0400 *ON/ *ON/
Arus Resirkulasi Gas Buang • Perbedaan antara MAF terukur dengan MAF
[1A-214] OFF OFF
acuan di luar di luar kisaran yang ditentukan.
• EGR valve macet terbuka
DTC ini terdeteksi jika sirkuit EGR valve terbuka,
P0403 Sirkuit Kontrol Resirkuilasi Gas
koslet dengan sirkuit power supply atau koslet ON –
[1A-214] Buang
dengan sirkuit ground.
1A-165
P0500 DTC ini terdeteksi jika sinyal kecepatan kendaraan
Vehicle Speed Sensor – –
[1A-215] abnormal terdeteksi.
P0520 DTC ini terdeteksi jika sirkuit switch tekanan oli mesin
Sirkuit Switch Tekanan Oli Mesin – –
[1A-216] terbuka atau koslet dengan sirkuit power supply.
DTC ini terdeteksi jika sirkuit tekanan refrigerant A/C
P0530 Sirkuit Sensor Tekanan Refrigerant
terbuka, koslet dengan sirkuit power supply atau – –
[1A-217] A/C
koslet dengan sirkuit ground.
P0560 DTC ini terdeteksi jika voltase supply dari relay utama
Voltase Sistem – –
[1A-218] lebih rendah dari 6 V atau lebih dari 16 V.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
• Sirkuit sensor switch lampu rem terbuka, koslet
P0571
Sirkuit Switch Lampu Rem dengan sirkuit power supply atau koslet dengan – –
[1A-219]
sirkuit ground.
• Sinyal switch lampu rem tidak cocok untuk sinyal
switch rem
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
P0602 • Kode kalibrasi injektor bahan bakar tidak
Error Program Modul Kontrol – ON
[1A-220] diregistrasi dengan ECM.
• Data jenis kendaraan tidak diregistrasi dalam
ECM.
P0603 Error Keep Alive Memory (KAN) DTC ini terdeteksi jika ECM memiliki kegagalan
– –
[1A-221] Modul Kontrol Internal internal
P0604 Error Random Access Memory DTC ini terdeteksi jika ECM memiliki kegagalan
– –
[1A-222] (KAN) Modul Kontrol Internal internal
P0605 Error Read Only Memory (ROM) DTC ini terdeteksi jika ECM memiliki kegagalan
– –
[1A-222] Modul Kontrol Internal internal
DTC ini terdeteksi jika sirkuit MIL terbuka, koslet
P0650 Sirkuit Kontrol Lampu Indikator
dengan sirkuit power supply atau koslet dengan – –
[1A-223] Malfungsi (MIL)
sirkuit ground.
DTC ini terdeteksi jika sirkuit glow plug terbuka,
P0683
Sirkuit Kontrol Glow Plug koslet dengan sirkuit power supply atau koslet – ON
[1A-212]
dengan sirkuit ground.
DTC ini terdeteksi jika sirkuit relay utama (sisi coil)
P0685 Sirkuit kontrol Relay Daya ECM /
terbuka, koslet dengan sirkuit power supply atau – ON
[1A-224] Open
koslet dengan sirkuit ground.
DTC ini terdeteksi jika sirkuit switch CPP terbuka,
P0704
Malfungsi Sirkuit Switch Kopling koslet dengan sirkuit power supply atau koslet – –
[1A-225]
dengan sirkuit ground.
P1093 Kebocoran Sirkuit Bahan Bakar DTC ini terdeteksi jika sirkuit bahan bakar rendah
– ON
[1A-226] Tekanan Rendah memiliki malfungsi.
P1105 Rentang Sensor Tekanan DTC ini terdeteksi jika sinyal sensor tekanan
ON –
[1A-227] Barometer / Kinerja barometrik di luar kisaran yang ditentukan.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
• Sirkuit sensor APP (utama) terbuka, koslet
P1120 dengan sirkuit power supply atau koslet dengan
Sirkuit sensor APP – ON
[1A-227] sirkuit ground.
• Perbedaan antara voltase sinyal sensor APP
(utama) dengan voltase sinyal sensor APP (sub)
besar tinggi daripada nilai spesifikasi.
1A-166
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
• Sirkuit sensor APP (sub) terbuka, koslet dengan
P1122
Sirkuit Sensor 2 APP sirkuit power supply atau koslet dengan sirkuit – ON
[1A-228]
ground.
• Voltase sinyal sensor APP (utama) dan (sub)
lebih rendah daripada nilai yang ditentukan.
DTC ini terdeteksi jika perbedaan antara tekanan
bahan bakar terukur pada common rail dengan
P1190 Arus Regulator Tekanan Bahan
tekanan bahan bakar acuan pada common rail lebih – ON
[1A-228] Bakar
tinggi daripada nilai yang ditentukan ketika regulator
tekanan bahan bakar tidak tertutup.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
• Perbedaan antara tekanan bahan bakar terukur
pada common rail dengan tekanan bahan bakar
P1191 Rentang / Kinerja Regulator
acuan lebih tinggi daripada nilai yang ditentukan – ON
[1A-229] Tekanan Bahan Bakar
ketika regulator tekanan bahan bakar terbuka.
• Tekanan bahan bakar pada common rail lebih
rendah daripada nilai yang ditentukan (tergantung
kepada putaran mesin).
DTC ini terdeteksi jika sirkuit relay kipas pendingin
P1481 Malfungsi Sirkuit Fan output
radiator No.1 terbuka, koslet dengan sirkuit power – ON
[1A-230] Radiator 1
supply atau koslet dengan sirkuit ground.
DTC ini terdeteksi jika sirkuit relay kipas pendingin
P1482 Malfungsi Sirkuit Fan output
radiator No.2 terbuka, koslet dengan sirkuit power – ON
[1A-231] Radiator 2
supply atau koslet dengan sirkuit ground.
DTC ini terdeteksi jika sirkuit relay kipas pendingin
P1483 Malfungsi Sirkuit Fan output
radiator No.3 terbuka, koslet dengan sirkuit power – ON
[1A-231] Radiator 3
supply atau koslet dengan sirkuit ground.
DTC ini terdeteksi jika sirkuit relay kompresor A/C
P1530
Pemeriksaan Relay Kompresor A/C terbuka, koslet dengan sirkuit power supply atau – –
[1A-232]
koslet dengan sirkuit ground.
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi.
P1571 • Sirkuit switch rem terbuka, koslet dengan sirkuit
Sirkuit Switch Rem – –
[1A-233] power supply atau koslet dengan sirkuit ground.
• Sinyal switch rem tidak cocok untuk switch lampu
rem
P1600 DTC ini terdeteksi jika ECM memiliki kegagalan
Malfungsi Konverter A/D – ON
[1A-234] internal
P1620 Sirkuit 1 Power Supply Sensor DTC ini terdeteksi jika voltase power supply sensor 1
– ON
[1A-234] Gagal di luar kisaran yang ditentukan.
DTC ini terdeteksi jika sirkuit relay utama (sisi switch)
P1625
Malfungsi Sirkuit Relay Daya ECM koslet dengan sirkuit power supply atau koslet – –
[1A-224]
dengan sirkuit ground.
P1635 Sirkuit 2 Power Supply Sensor DTC ini terdeteksi jika voltase power supply sensor 2
– ON
[1A-236] Gagal di luar kisaran yang ditentukan.
P1639 Sirkuit 3 Power Supply Sensor DTC ini terdeteksi jika voltase power supply sensor 3
– ON
[1A-238] Gagal di luar kisaran yang ditentukan.
DTC ini terdeteksi jika shut off valve berada pada
P1660
Shut Off Valve pompa tekanan tinggi mengalami kegagalan – ON
[1A-240]
mekanik.
1A-167
DTC ini terdeteksi jika sirkuit sinyal output putaran
P1725
Sirkuit Sinyal Output Putaran Mesin mesin koslet dengan sirkuit power supply atau koslet – –
[1A-241]
dengan sirkuit ground.
P1811 Komunukasi Tidak Valid Kontrol DTC ini terdeteksi jika sinyal kecepatan kendaraan
– ON
[1A-241] Torsi Mesin dengan ABS abnormal terdeteksi.
P2146 Sirkuit Voltase Supply Injektor DTC ini terdeteksi jika voltase kapasitor injektor
– –
[1A-242] Bahan bakar / Terbuka bahan bakar pada ECM di luar spesifikasi.
P2237 Sirkuit Kontrol Arus Positif Sensor DTC ini terdeteksi jika salah satu voltase sinyal
– –
[1A-242] A/F /Terbuka sensor A/F berada pada kondisi normal.
P2244 DTC ini terdeteksi jika voltase supply sensor A/F di
Kinerja Voltase Acuan Sensor A/F – –
[1A-243] luar kisaran yang ditentukan.
DTC ini terdeteksi jika sirkuit sensor deteksi air folter
P2264 Sirkuit Sensor Deteksi Air Filter
bahan bakar terbuka atau koslet dengan sirkuit power – ON
[1A-243] Bahan Bakar
supply.
P2297 Sensor A/F di Luar Kisaran Selama DTC ini terdeteksi jika nilai A/F pada pemutusan
– –
[1A-242] Deselerasi bahan bakar di luar kisaran yang ditentukan.
U2101 DTC ini terdeteksi jika data jenis kendaraan tidak
Error Program Modul Kontrol – ON
[1A-245] diregistrasi dalam ECM.
U2103 Communication Bus Modul Kontrol Error transmisi yang tidak konsisten antara monitor
– –
[1A-246] Off data transmisi
U2107
Komunikasi dengan ECM hilang Kesalahan penerimaan data komunikasi untuk BCM – –
[1A-246]
U2108 Komunikasi Hilang dengan Modul
Kesalahan penerimaan data komunikasi untuk ABS – –
[1A-246] Kontrol ABS
U2116 Komunikasi Hilang dengan Kesalahan penerimaan data komunikasi untuk
– –
[1A-246] Combination Meter combination meter
Tabel Fail-Safe
Apabila salah satu dari DTC berikut terdeteksi, maka ECM akan masuk mode fail-safe jika malfungsi terus ada,
namun fail-safe akan dibatalkan jika ECM mendeteksi kondisi normal.
1A-168
P0108 Boost Pressure / Barometric Pressure • ECM menghentikan kontrol EGR.
[1A-198] Circuit High Input • ECM mengontrol bahwa kinerja kemudi sedikit dibatasi.
• ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa suhu
udara masuk adalah 40 (104 °F).
P0110 • ECM menghentikan kontrol kecepatan idle yang
Sirkuit Sensor Suhu Udara Masuk
[1A-199] berhubungan dengan A/C dan pemanas tambahan.
• ECM menghentikan kontrol umpan balik (closed loop) rasio
udara/bahan bakar.
• ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa ECT
adalah suhu bahan bakar pada saat cranking.
• ECM menghentikan kontrol A/C.
P0115
Sirkuit Suhu Coolant Mesin • ECM mengoperasikan kipas pendingin radiator pada
[1A-200]
kecepatan tinggi.
• ECM menghentikan kontrol kecepatan idle yang
berhubungan dengan A/C dan pemanas tambahan.
P0130 ECM menghentikan closed loop (umpan balik rasio
Sirkuit Sensor A/F
[1A-201] udara/bahan bakar) dan menjalankan open loop.
P0135 ECM menghentikan closed loop (umpan balik rasio
Sirkuit Pemanas Sensor A/F
[1A-201] udara/bahan bakar) dan menjalankan open loop.
P0168 Tak ada recovery.
Suhu Bahan Bakar Terlalu Tinggi
[1A-202]
• ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa suhu
bahan bakar adalah 20 (68 ).
• ECM mengontrol pemanas bahan bakar sesuai nilai sensor
P0180
Sirkuit Sensor Suhu Bahan Bakar ECT (hanya untuk error sirkuit).
[1A-203]
• ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa suhu
bahan bakar sesuai nilai sensor ECT pada saat cranking
(hanya untuk error sirkuit).
• ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa tekanan
P0190
Sirkuit Sensor Rail Bahan Bakar rail sesuai dengan kisaran yang ditentukan.
[1A-204]
• ECM mengontrol bahwa kinerja kemudi sedikit dibatasi.
P0201 Untuk error sinyal:
Sirkuit Injektor / Putus - Silinder 1
[1A-205] • ECM menghentikan engine running.
Untuk error sirkuit:
P0202
Sirkuit Injektor / Putus - Silinder 2 • ECM menghentikan kontrol injektor bahan bakar yang
[1A-205]
berlaku.
P0203
Sirkuit Injektor / Putus - Silinder 3
[1A-205]
P0204
Sirkuit Injektor / Putus - Silinder 4
[1A-205]
P0217 Tak ada recovery.
Pendingin Mesin Melebihi Kondisi Suhu
[1A-206]
P0219 Tak ada recovery.
Kondisi Mesin Overspeed
[1A-206]
P0230 Tak ada recovery.
Sirkuit Relay Fuel Pump
[1A-207]
• ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa tekanan
P0235 boost sesuai dengan tekanan barometer.
Sirkuit Sensor Tekanan Boost
[1A-208] • ECM menghentikan kontrol EGR.
• ECM mengontrol bahwa kinerja kemudi sedikit dibatasi.
P0335 Tak ada recovery.
Sirkuit Sensor Posisi Crankshaft
[1A-209]
P0340 ECM menghentikan engine running.
Sirkuit Sensor Posisi Camshaft
[1A-210]
1A-169
P0380 Kontrol Modul Kontrol Glow Plug Tak ada recovery.
[1A-212] Sirkuit
P0400 • ECM menghentikan kontrol EGR.
Arus Resirkulasi Gas Buang
[1A-214]
Kontrol Exhaust Gas Recirculation • ECM menghentikan kontrol EGR.
P0403
(Resirkulasi Gas Buang)
[1A-214]
Sirkuit
P0500 • ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa kecepatan
Vehicle Speed Sensor
[1A-215] kendaraan sesuai dengan kisaran yang ditentukan.
P0520 Tak ada recovery.
Sirkuit Switch Tekanan Oli Mesin
[1A-216]
• ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa refrigerant
A/C sesuai nilai yang ditentukan.
P0530
Sirkuit Sensor Tekanan Refrigerant A/C • ECM menghentikan kontrol A/C.
[1A-217]
• ECM mengoperasikan kipas pendingin radiator pada
kecepatan tinggi.
P0560 ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa voltase
Voltase Sistem
[1A-218] battery berada pada nilai recovery.
P0571 • ECM mengontrol putaran mesin nilai yang ditentukan.
Sirkuit Switch Lampu Rem
[1A-219]
P0602 Tak ada recovery.
Error Program Modul Kontrol
[1A-220]
P0603 Error Keep Alive Memory (KAN) Modul Tak ada recovery.
[1A-221] Kontrol Internal
P0604 Error Random Access Memory (KAN) Tak ada recovery.
[1A-222] Modul Kontrol Internal
P0605 Error Read Only Memory (ROM) Modul Tak ada recovery.
[1A-222] Kontrol Internal
P0650 Sirkuit Kontrol Lampu Indikator Tak ada recovery.
[1A-223] Malfungsi (MIL)
P0683 Tak ada recovery.
Sirkuit Kontrol Glow Plug
[1A-212]
P0685 Tak ada recovery.
Sirkuit kontrol Relay Daya ECM / Open
[1A-224]
P0704 • ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa pedal
Malfungsi Sirkuit Switch Kopling
[1A-225] kompling diinjak.
P1093 Kebocoran Sirkuit Bahan Bakar ECM mengontrol bahwa kinerja kemudi sedikit dibatasi.
[1A-226] Tekanan Rendah
• ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa sensor
P1105 Rentang Sensor Tekanan Barometer /
tekanan barometer sesuai dengan kisaran yang ditentukan.
[1A-227] Kinerja
• ECM mengontrol bahwa kinerja kemudi sedikit dibatasi.
P1120 Untuk error sirkuit:
Sirkuit Sensor 1 APP
[1A-227] • ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa nilai APP
adalah nilai sensor APP lain atau 0.
• ECM mengontrol bahwa kinerja kemudi sedikit dibatasi.
• ECM mengontrol putaran mesin nilai yang ditentukan.
Untuk error sinyal:
P1122 • ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa APP
Sirkuit Sensor 2 APP
[1A-228] berada pada nilai sensor APP minimum (utama) lain atau
sensor APP (sub).
• ECM mengontrol bahwa kinerja kemudi sedikit dibatasi.
• ECM mengontrol putaran mesin nilai yang ditentukan.
1A-170
• ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa tekanan
P1190
Arus Regulator Tekanan Bahan Bakar rail sesuai dengan kisaran yang ditentukan.
[1A-228]
• ECM mengontrol bahwa kinerja kemudi sedikit dibatasi.
P1191 Rentang / Kinerja Regulator Tekanan • ECM mengontrol bahwa kinerja kemudi sedikit dibatasi.
[1A-229] Bahan Bakar
P1481 • ECM mengoperasikan kipas pendingin radiator pada
Malfungsi Sirkuit Fan output Radiator 1
[1A-230] kecepatan tinggi.
P1482 • ECM mengoperasikan kipas pendingin radiator pada
Malfungsi Sirkuit Fan output Radiator 2
[1A-231] kecepatan rendah.
P1483 • ECM mengoperasikan kipas pendingin radiator pada
Malfungsi Sirkuit Fan output Radiator 3
[1A-231] kecepatan rendah.
P1530 ECM mengoperasikan kipas pendingin radiator pada kecepatan
Pemeriksaan Relay Kompresor A/C
[1A-232] tinggi.
P1571 • ECM mengontrol putaran mesin nilai yang ditentukan.
Sirkuit Switch Rem
[1A-233]
P1600 • ECM membatasi putaran mesin
Malfungsi Konverter A/D
[1A-234]
P1620 • ECM membatasi putaran mesin
Sirkuit 1 Power Supply Sensor Gagal
[1A-234]
P1625 • Tak ada recovery.
Malfungsi Sirkuit Relay Daya ECM
[1A-224]
P1635 • ECM membatasi putaran mesin
Sirkuit 2 Power Supply Sensor Gagal
[1A-236]
• ECM mengontrol actuator dengan asumsi bahwa voltase
P1639
Sirkuit 3 Power Supply Sensor Gagal supply sensor sesuai dengan kisaran yang ditentukan.
[1A-238]
• ECM membatasi putaran mesin
P1660 • Tak ada recovery.
Shut Off Valve
[1A-240]
P1725 • Tak ada recovery.
Sirkuit Sinyal Output Putaran Mesin
[1A-241]
P1811 Komunukasi Tidak Valid Kontrol Torsi ECM menghapus sinyal permintaan torsi dari modul kontrol
[1A-241] Mesin dengan ABS ABS.
P2146 Sirkuit Voltase Supply Injektor Bahan ECM menghentikan diagnosis elektrik.
[1A-242] bakar / Terbuka
P2237 Sirkuit Kontrol Arus Positif Sensor A/F ECM menghentikan closed loop (umpan balik rasio
[1A-242] /Terbuka udara/bahan bakar) dan menjalankan open loop.
P2244 ECM menghentikan closed loop (umpan balik rasio
Kinerja Voltase Acuan Sensor A/F
[1A-243] udara/bahan bakar) dan menjalankan open loop.
P2297 Sensor A/F di Luar Kisaran Selama ECM menghentikan closed loop (umpan balik rasio
[1A-242] Deselerasi udara/bahan bakar) dan menjalankan open loop.
1A-171
ECM sebagai perintah, dan mungkin ada kasus di mana mesin atau actuator tidak beroperasi (pada kondisi itu)
seperti yang ditunjukkan scan tool.
PERHATIAN:
Jika ECM mendeteksi DTC dan masuk model fail-safe, maka data scan tool diganti dari nilai operasi
normalnya. Dan, ini dapat menyebabkan misdiagnosis.
Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa DTC dan memperbaiki malfungsi jika DTC terdeteksi sebelum
memeriksa data scan tool.
CATATAN:
• Saat memeriksa data dengan mesin pada kondisi idle atau melaju, pastikan untuk mengganti gir M/T ke
posisi netral dan tarik penuh rem parkir.
Data scan tool Kondisi kendaraan Kondisi normal / nilai acuan Item acuan
Tanpa regenerasi
Putaran idle tanpa Sekitar 800 rpm
Putaran Mesin terbuang
beban setelah —
Dengan regenerasi
dipanaskan Sekitar 900 hingga 950 rpm
terbuang
Putaran idle dengan
kipas pendingin
radiator berhenti dan Tanpa regenerasi
800 rpm
semua part elektrik terbuang
Idle yang mati setelah
dipanaskan —
Diinginkan
Putaran idle dengan
semua part elektrik Dengan regenerasi
900 hingga 950 rpm
mati setelah terbuang
dipanaskan
Tabel C-7:
Kecepatan
Saat kendaraan berhenti 0 km/jam (0 mph) Pemeriksaan Sinyal
Kendaraan
Kecepatan [1A-269]
Coolant Temp Pada kecepatan idle yang ditentukan
80 – 110 °C, 176 – 230 °F —
setelah dipanaskan
–5 °C (23 °F) + suhu lingkungan Tabel C-5:
Suhu Udara Pada kecepatan idle yang ditentukan
hingga 40 °C (104 °F) + suhu Pemeriksaan
Masuk setelah dipanaskan
lingkungan Sensor IAT [1A-267]
Pada kecepatan idle yang ditentukan
5,5 g/detik atau lebih
setelah dipanaskan dan EGR OFF
MAF —
Pada kecepatan idle yang ditentukan
3,0 g/detik atau lebih
setelah dipanaskan dan EGR ON
Sensor Pada kecepatan idle yang ditentukan
Tekanan barometer ditampilkan.
tekanan boost setelah dipanaskan —
Tambah putaran mesin hingga 3.500 rpm. 120 kPa atau lebih
Kunci kontak ON dan pedal gas dilepas 0.60 – 1,10 V Tabel C-6:
Sensor APP 1 Pemeriksaan Pedal
Volt Kunci kontak ON dan pedal gas diinjak
3.60 – 4,30 V Gas [1A-268]
penuh
1A-172
Kunci kontak ON dan pedal gas dilepas 0.20 – 0,55 V
Sensor APP 2
Volt Kunci kontak ON dan pedal gas diinjak
1.80 – 2,15 V
penuh
Kunci kontak ON dan pedal gas dilepas 0 – 5%
Posisi Pedal
gas Kunci kontak ON dan pedal gas diinjak
95 – 100%
penuh
- A/C ON (A/C
beroperasi)
- Suhu ruang: 30 °C 1,600 – 2.040 kPa
(86 °F)
- Kelembaban: 50%
Pemeriksaan
Tekanan A/C - A/C OFF (A/C tidak
Mesin hidup Kinerja Sistem A/C
beroperasi) [7B-15]
- Setelah lebih dari
10 menit dari A/C 600 – 1.000 kPa
OFF
- Suhu ruang: 30 °C
(86 °F)
Tabel A-3:
Suhu bahan –25 sampai 95 °C (–13 sampai Pemeriksaan
Kunci kontak ON
bakar 194 °F) Sensor Suhu Bahan
Bakar [1A-251]
Pada kecepatan idle yang ditentukan 25.00 – 45,00 Mpa
Tekanan Fuel —
setelah dipanaskan (250 – 450 Bar)
Rail
Tambah putaran mesin hingga 3.500 rpm. 60,00 Mpa (600 Bar) atau lebih —
Rail Press Pada kecepatan idle yang ditentukan 25.00 – 45,00 Mpa
—
yang setelah dipanaskan (250 – 450 Bar)
Diharapkan Tambah putaran mesin hingga 3.500 rpm. 60,00 Mpa (600 Bar) atau lebih —
Pada kecepatan idle yang ditentukan
Regulator Rail setelah dipanaskan 15 – 20% —
Press
Tambah putaran mesin hingga 3.500 rpm. 25 – 35% —
Pada kecepatan idle yang ditentukan
Posisi Throttle setelah dipanaskan ON
—
Tertutup
Tambah putaran mesin hingga 3.500 rpm. OFF
Pada kecepatan idle
yang ditentukan ON —
Tanpa regenerasi setelah dipanaskan
EGR Valve terbuang Tambah putaran
mesin hingga 4.000 OFF —
rpm.
Dengan regenerasi terbuang OFF
Pada kecepatan idle
yang ditentukan 20 – 70%
Tanpa regenerasi setelah dipanaskan
Duty cycle —
terbuang Tambah putaran
EGR Sol
mesin hingga 4.000 20% atau kurang
rpm.
Dengan regenerasi terbuang Sekitar 2 %
1A-173
Tabel B-4:
Tekanan Pemeriksaan
Kunci kontak ON Tekanan barometer ditampilkan.
Barometer Tekanan Barometer
[1A-262]
Voltase Battery Memeriksa Battery
Kunci kontak ON / mesin mati 10 – 14 V
[1J-26]
Kunci kontak ON tanpa cranking ON Pemeriksaan
Lampu SVS Lampu Service
Mesin hidup tanpa kondisi rusak OFF Vehicle Soon (SVS)
[1A-157]
Dalam berapa detik setelah kunci kontak
ON
Lampu glow ON
—
indicator Pada kecepatan idle yang ditentukan
OFF
setelah dipanaskan
Dalam berapa detik setelah kunci kontak Tabel C-8:
ON
ON Pemeriksaan
Glow plug
Pada kecepatan idle yang ditentukan Operasi Glow Plug
OFF [1A-270]
setelah dipanaskan
Kunci kontak ON ON Tabel C-2:
Relay utama Pemeriksaan
Kunci kontak OFF OFF Operasi Relay
Utama [1A-265]
Kunci kontak ON tanpa cranking ON Pemeriksaan
MIL Lampu Indikator
Mesin hidup tanpa kondisi rusak OFF Malfungsi (MIL) [1A-
157]
Mesin hidup setelah pemanasan, A/C
OFF
Relay Komp tidak beroperasi
—
A/C Mesin hidup setelah pemanasan, A/C
ON
beroperasi
Mesin hidup setelah pemanasan, A/C
OFF
tidak beroperasi
Switch A/C —
Mesin hidup setelah pemanasan, A/C
ON
beroperasi
Dengan regenerasi terbuang LOW —
Saat ECT
meningkat: ECT <
Tanpa regenerasi
98 OFF —
terbuang
Kipas Saat ECT turun:
pendingin ECT < 95
radiator Saat ECT meningkat: 98 °C < ECT <
103 °C LOW —
Saat ECT turun: 95 °C < ECT < 98 °C
Saat ECT meningkat: ECT > 103
HIGH —
Saat ECT turun: ECT > 98
Dalam 20 detik setelah kunci kontak ON
AKTIF
Fuel Pump atau mesin hidup —
Kecuali kondisi yang disebutkan di atas TIDAK AKTIF
Kunci kontak ON dan pedal rem dilepas OFF
Switch lampu
Kunci kontak ON dan pedal rem diinjak —
rem ON
penuh
1A-174
Kunci kontak ON dan pedal rem dilepas ON
Switch Rem Kunci kontak ON dan pedal rem diinjak —
OFF
penuh
Kunci kontak Kunci kontak ON ON
—
Kunci kontak OFF OFF
Kunci kontak ON dan pedal kopling
OFF
dilepas
Switch CPP —
Kunci kontak ON dan pedal kopling diinjak
ON
penuh
Saat ECT meningkat: ECT < 116
(116,11 ) OFF
Saat ECT turun: ECT < 113 (112,78 )
Saat ECT meningkat: ECT < 116 °C
Indikator suhu (241 °F) < ECT < 120 °C (248 °F)
FLASH —
air tinggi Saat ECT turun: ECT < 113 °C (235 °F) <
ECT < 116 °C (241 °F)
Saat ECT meningkat: ECT < 120
(120,00 ) ON
Saat ECT turun: ECT < 116 (116,11 )
1A-175
Accel Position (Posisi Pedal Akselerator Absolut) (%):
Ketika pedal gas dilepaskan penuh, posisi pedal gas diindikasikan sebagai 0 – 3% dan 90 – 100% ketika pedal pada
posisi diinjak penuh.
Tekanan Fuel Rail (Tekanan bahan bakar di dalam rail) (MPa, bar):
Parameter ini menunjukkan tekanan bahan bakar pada common rail yang diukur dengan sensor tekanan.
Fuel Rail yang Diinginkan (Tekanan bahan bakar di dalam rail (target)) (MPa, bar):
Rail Press yang Diinginkan adalah Parameter internal ECM.
Parameter ini mengindikasikan tekanan bahan bakar pada common rail yang ditargetkan dengan ECM.
Regulator Rail Press (Bukaan regulator valve tekanan bahan bakar) (%):
Parameter ini menunjukkan tingkat bukaan regulator tekanan bahan bakar.
EGR sol duty cycle (EGR solenoid valve duty cycle) (%):
Parameter ini menunjukkan time rate dari valve ON (valve terbuka) pada set cycle EGR valve tertentu yang
mengontrol jumlah EGR.
MIL (ON/OFF):
Parameter ini menunjukkan status operasi MIL.
1A-176
Relay Komp A/C (relay Kompresor A/C, ON / OFF)
Parameter ini menunjukkan status operasi relay kompresor A/C.
Indikator suhu udara tinggi (lampu peringatan suhu coolant mesin tinggi) (ON/FLASH/OFF):
Paramater ini mengindikasikan status operasi lampu peringatan suhu coolant mesin tinggi.
Pemeriksaan Visual
Periksa part dan sistem berikut secara visual.
1A-177
• MIL-Operasi Pemeriksaan Lampu Indikator Malfungsi (MIL) [1A-
157]
• Lampu SVS-Operasi Pemeriksaan Lampu Service Vehicle Soon (SVS)
[1A-157]
• Lampu pengisian-Operasi Diagnosis Gejala Generator [1J-27]
• Lampu tekanan oli - Operasi Memeriksa Oil Pressure Switch Pada Kendaraan [1E-
24]
• Lampu peringatan suhu mesin tinggi - Operasi —
• Meter ketinggian bahan bakar - Operasi Pemeriksaan Sensor Ketinggian Bahan Bakar [1G-
58]
• Tachometer - Operasi —
• Udara abnormal terhisap dari sistem udara masuk —
• Sistem pembuangan - Kebocoran gas buang, suara
—
berisik
• Part lainnya yang dapat diperiksa secara visual —
4 Mesin hidup?
Lihat Diagnosis Gejala Lanjutkan ke Langkah 5.
Mesin [1A-178] .
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke “Mesin Sulit Perbaiki atau ganti.
tinggi Dihidupkan (Crank Mesin
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar OK)” pada Diagnosis
tinggi. [1A-257] Gejala Mesin [1A-178] .
Dalam keadaan baik?
1A-178
Kondisi Item Referensi / Perbaikan
Sulit dihidupkan (Crank Mesin OK) Lihat Sulit Dihidupkan (Crank Mesin OK) .
Mesin tidak menyala dengan lancar Lihat Mesin Tidak Menyala Dengan Lancar .
Mesin tidak menghasilkan kinerja terbaik Lihat Mesin Tidak Menghasilkan Kinerja Terbaik .
Mesin menyendat-Respons kurang sementara saat pedal Lihat Mesin Menyendat – Respons Kurang Sementara
gas diinjak. Waktu Saat Pedal Gas Diinjak. .
Idle mesin yang tidak benar atau mesin berhenti saat idle Lihat Idle Mesin yang Tidak Benar atau Mesin Berhenti
Saat Idle .
mesin mati saat dikemudikan Lihat Mesin Mati Saat Dikemudikan .
Mesin berbunyi Lihat Mesin berbunyi .
Asap buang berwarna putih Lihat Asap Buang Berwarna Putih .
Asap buang berwarna hitam Lihat Asap Buang Berwarna Hitam .
Asap buang berlebihan Lihat Asap Buang Berlebihan .
Ketinggian oli mesin berlebih Lihat Ketinggian Oli Mesin Berlebih .
Jarak tempuh bahan bakar buruk Lihat Jarak Tempuh Bahan Bakar Buruk .
Konsumsi oli mesin berlebihan Lihat Konsumsi Oli Mesin Berlebih .
1A-179
YA TIDAK
3 Pemeriksaan modul kontrol glow plug dan Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti.
sirkuitnya
1) Pastikan bahwa glow plug bekerja dengan
semestinya. [1A-270]
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau ganti.
tinggi
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar tinggi.
[1A-257]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-180
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
tinggi
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
tinggi. [1A-257]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan modul kontrol glow plug dan Lanjutkan ke Langkah 8. Perbaiki atau ganti.
sirkuitnya
1) Pastikan bahwa glow plug bekerja dengan
semestinya. [1A-270]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-181
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
tinggi
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
tinggi. [1A-257]
Dalam keadaan baik?
1A-182
YA TIDAK
5 Pemeriksaan modul kontrol glow plug dan Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau ganti.
sirkuitnya
1) Pastikan bahwa glow plug bekerja dengan
semestinya. [1A-270]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan switch lampu rem Lanjutkan ke Langkah 9. Pedal rem tidak kembali.
1) Pastikan bahwa switch lampu rem bekerja Buang penyebab lengket.
dengan semestinya. Menyetel Switch Switch macet atau sirkuit
Lampu Rem [4A-13] mengalami koslet.
Dalam keadaan baik? Perbaiki sirkuit atau ganti
switch lampur rem.
YA TIDAK
Mesin Menyendat – Respons Kurang Sementara Waktu Saat Pedal Gas Diinjak.
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-183
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit Tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
tinggi
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar tinggi.
[1A-257]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan modul kontrol glow plug dan Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau ganti.
sirkuitnya
1) Pastikan bahwa glow plug bekerja dengan
semestinya. [1A-270]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
Idle Mesin yang Tidak Benar atau Mesin Berhenti Saat Idle
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-184
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau ganti.
tinggi
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar tinggi.
[1A-257]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan modul kontrol glow plug dan Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau ganti.
sirkuitnya
1) Pastikan bahwa glow plug bekerja dengan
semestinya. [1A-270]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-185
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
Mesin berbunyi
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-186
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
tinggi
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar tinggi.
[1A-257]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-187
YA TIDAK
3 Pemeriksaan modul kontrol glow plug dan Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti.
sirkuitnya
1) Pastikan bahwa glow plug bekerja dengan
semestinya. [1A-270]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Periksa gasket cylinder head dan seal oli Lanjutkan ke Langkah 6. Head silinder tidak
valve dikencangkan dengan
1) Periksa hal berikut. benar:
• Pastikan bahwa head silinder Lanjutkan dengan
dikencangkan secara benar melepas-memasang
• Periksa seal gasket head silinder head silinder dan
• Periksa seal oli valve mengencangkan dengan
benar. [1D-145]
Ban dalam kondisi baik?
Gasket head silinder
rusak:
Gasket head silinder
meledak [1D-145]
Seal oli valve hilang:
Ganti seal oli valve.
[1D-151]
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit gas intake blow-by Lanjutkan ke Langkah 7. Kerusakan pada selang
1) Periksa kondisi sirkuit gas intake blow-by, antara oil separator
secara khusus pastikan bahwa tidak ada dengan intake manifold:
penyumbatan di dalam separator atau • Kembalikan sirkuit ke
selang. urutan kerja
Dalam keadaan baik? • ganti pipa, jika
diperlukan
Kerusakan di dalam oil
separator:
• Kembalikan sirkuit ke
urutan kerja
• Jika perlu, ganti head
cover silinder
YA TIDAK
1A-188
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
tinggi
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar tinggi.
[1A-257]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan modul kontrol glow plug dan Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau ganti.
sirkuitnya
1) Pastikan bahwa glow plug bekerja dengan
semestinya. [1A-270]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-189
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
tinggi
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar tinggi.
[1A-257]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan modul kontrol glow plug dan Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau ganti.
sirkuitnya
1) Pastikan bahwa glow plug bekerja dengan
semestinya. [1A-270]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-190
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
tinggi
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
tinggi. [1A-257]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-191
YA TIDAK
1A-192
YA TIDAK
3 Periksa gasket cylinder head dan seal oli Lanjutkan ke Langkah 4. Head silinder tidak
valve dikencangkan dengan
1) Periksa hal berikut. benar:
• Pastikan bahwa head silinder Lanjutkan dengan
dikencangkan secara benar melepas-memasang
• Periksa seal gasket head silinder head silinder dan
• Periksa seal dari stem seal mengencangkan dengan
benar. [1D-145]
Ban dalam kondisi baik?
Gasket head silinder
rusak.
Gasket head silinder
meledak [1D-145]
Seal oli valve hilang.
Ganti seal stem. [1D-
151]
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit gas intake blow-by Lanjutkan ke Langkah 5. Kerusakan pada selang
1) Periksa kondisi sirkuit gas intake blow-by, antara oil separator
secara khusus pastikan bahwa tidak ada dengan intake manifold
penyumbatan di dalam separator atau • Kembalikan sirkuit ke
selang. urutan kerja
Dalam keadaan baik? • ganti pipa, jika
diperlukan
Kerusakan di dalam oil
separator:
• Kembalikan sirkuit ke
urutan kerja
• Jika perlu, ganti head
cover silinder
YA TIDAK
DTC P0030:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-193
YA TIDAK
3 Pemeriksaan voltase power supply Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika perlu,
pemanas sensor A/F ganti sirkuit power supply
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. pemanas sensor A/F.
2) Cabut konektor dari sensor A/F.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLU” dari konektor sensor A/F dengan
body ground kendaraan lebih dari 11 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit pemanas sensor A/F Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Cabut konektor dari ECM. kelistrikan antara ECM
3) Pastikan bahwa resistan antara terminal dengan sensor A/F.
“LT GRN” konektor valve sensor A/F
dengan terminal konektor ECM “E01-12”
kurang dari 5 Ω.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit pemanas sensor A/F Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau, jika
1) Pastikan bahwa resistan antara terminal diperlukan, ganti harness
“LT GRN” dari konektor sensor A/F kelistrikan antara ECM
dengan body ground kendaraan lebih dari dengan sensor A/F.
500 kΩ.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit pemanas sensor A/F Cabut konektor dari Perbaiki atau jika
1) Putar kunci kontak ke posisi ON. sensor A/F dan ECM. diperlukan ganti harness
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal Lanjutkan ke Langkah 7. kelistrikan antara ECM
“LT GRN” dari konektor sensor valve A/F dengan sensor A/F.
dengan body ground kendaraan kurang
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit pemanas sensor A/F Ganti sensor A/F. [1B- Tukar dengan ECM yang
1) Periksa pemanas sensor A/F. [1B-12] 12] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
DTC P0088:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
PERINGATAN:
Sebelum melakukan pemecahan masalah berikut, silakan baca Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem
Bahan Bakar [1G-26] .
1A-194
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
tinggi
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
tinggi. [1A-257]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
DTC P0090:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Tabel
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-195
YA TIDAK
7 Pemeriksaan regulator tekanan bahan Tukar dengan ECM yang Ganti regulator tekanan
bakar baik dan periksa kembali. bahan bakar.
1) Sambungkan konektor “D01” ke ECM.
2) Periksa regulator tekanan bahan bakar.
[1G-48]
Dalam keadaan baik?
DTC P0093:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
1A-196
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti.
tinggi
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
tinggi. [1A-257]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
DTC P0100:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-198
YA TIDAK
DTC P0110:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Tabel
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan voltase power supply sensor Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau, jika perlu,
MAF dan IAT ganti sirkuit power supply
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. sensor MAF dan IAT.
2) Cabut konektor sensor MAF dan IAT.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLK/WHT” dari konektor sensor MAF dan
IAT dengan body ground kendaraan lebih
dari 11 V.
Dalam keadaan baik?
1A-199
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor IAT Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Cabut konektor dari ECM. kelistrikan antara ECM
3) Putar kunci kontak ke posisi ON. dengan sensor MAF dan
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal IAT.
“BLU/ORN” dari konektor sensor MAF dan
IAT dengan body ground kendaraan lebih
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor IAT Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Pastikan bahwa resistan antara terminal kelistrikan antara ECM
“BLU/ORN” dari konektor sensor MAF dan dengan sensor MAF dan
IAT dengan body ground kendaraan lebih IAT.
dari 1 MΩ.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor IAT Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau, jika
1) Periksa resistan antara terminal diperlukan, ganti harness
“BLU/ORN” dari konektor sensor MAF dan kelistrikan antara sensor
IAT dengan terminal “D62-62”dari MAF dan IAT dengan
konektor ECM kurang dari 5 Ω. ECM.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Penggantian sensor MAF dan IAT Selesai. Tukar dengan ECM yang
1) Ganti sensor MAF dan IAT dan pastikan baik dan periksa kembali.
bahwa DTC tidak terdeteksi. [1C-31]
Dalam keadaan baik?
DTC P0115:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
CATATAN:
Setelah sensor A/F dan/atau sensor MAF dan IAT diganti, pastikan Anda menghapus data A/F dalam ECM.
[1C-31]
Jika tidak mengikuti prosedur ini kemungkinan akan menyebabkan deteksi DTC.
Perbaikan DTC
1A-200
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sensor ECT Tukar dengan ECM yang Ganti sensor ECT.
1) Periksa sensor ECT. [1C-36] baik dan periksa kembali. [1C-36]
Dalam keadaan baik?
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
CATATAN:
Setelah sensor A/F dan/atau sensor MAF dan IAT diganti, pastikan Anda menghapus data A/F dalam ECM.
[1C-31]
Jika tidak mengikuti prosedur ini kemungkinan akan menyebabkan deteksi DTC.
1A-201
YA TIDAK
DTC P0168:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-202
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0168: Suhu Bahan Bakar Terlalu Tinggi • Pemanas bahan bakar
DTC ini terdeteksi jika suhu bahan bakar lebih tinggi • Sensor suhu bahan bakar
daripada nilai yang ditentukan. • Oli mesin tidak mencukupi
(Lampu MIL/SVS: Tidak berlaku) • Sistem Pendingin Mesin
• ECM
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sensor suhu bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 3. Ganti sensor suhu bahan
1) Ganti sensor suhu bahan bakar dan bakar
pastikan bahwa DTC tidak terdeteksi.
[1G-61]
Dalam kondisi baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sistem Pendingin Mesin Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti.
1) Pastikan bahwa sistem pendinginan baik dan periksa kembali.
mesin bekerja dengan semestinya. [1F-
22]
Dalam keadaan baik?
DTC P0180:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-203
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sensor suhu bahan bakar Tukar dengan ECM yang Ganti sensor suhu bahan
1) Periksa sensor suhu bahan bakar [1G- baik dan periksa kembali. bakar
61]
Dalam keadaan baik?
DTC P0190:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
1A-204
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti.
1) Periksa sirkuit sensor tekanan bahan
bakar. [1A-252]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
tinggi
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
tinggi. [1A-257]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-205
YA TIDAK
DTC P0217:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P0219:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-206
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0219: Kondisi Mesin Overspeed • Sensor CKP dan/atau sirkuitnya
DTC ini terdeteksi jika putaran mesin melebihi 6.000 rpm • ECM
selama 2 detik.
(Lampu MIL/SVS: Tidak berlaku)
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan putaran mesin Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti.
1) Periksa putaran mesin. [1A-265] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
DTC P0230:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan voltase power supply relay Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki sirkuit power
fuel pump supply relay fuel pump
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Lepas relay fuel pump.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLK/WHT” dari konektor relay fuel pump
dengan body ground kendaraan lebih dari
11 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan relay fuel pump Lanjutkan ke Langkah 4. Ganti relay fuel pump.
1) Periksa relay fuel pump. [10B-33]
Dalam keadaan baik?
1A-207
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit kontrol relay fuel Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika
pump diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara relay
2) Pasang relay fuel pump. fuel pump dengan ECM.
3) Cabut konektor dari ECM.
4) Putar kunci kontak ke posisi ON.
5) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“E01-75” dari konektor ECM dengan
ground bodi kendaraan kurang dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit kontrol relay fuel Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau, jika
pump diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara relay
2) Lepas relay fuel pump. fuel pump dengan ECM.
3) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“PPL/WHT” dari konektor relay fuel pump
dengan body ground kendaraan lebih dari
500 kΩ.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit kontrol relay fuel Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau, jika
pump baik dan periksa kembali. diperlukan, ganti harness
1) Pastikan bahwa resistan antara terminal kelistrikan antara relay
“E01-75” dari konektor ECM dengan fuel pump dengan ECM.
terminal “PPL/WHT” dari konektor relay
fuel pump kurang dari 5 Ω.
Dalam keadaan baik?
DTC P0235:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika
tekanan boost diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara sensor
2) Cabut konektor “D01” dari ECM. tekanan boost dengan
3) Putar kunci kontak ke posisi ON. ECM.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“RED/BLK” dari konektor sensor boost
dengan ground bodi kendaraan kurang
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit sinyal output sensor Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau, jika
tekanan boost diperlukan, ganti harness
1) Pastikan bahwa voltase antara terminal kelistrikan antara sensor
“ORN” dari konektor sensor tekanan boost tekanan boost dengan
dengan ground bodi kendaraan kurang ECM.
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau, jika
tekanan boost diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara sensor
2) Pastikan bahwa resistan antara terminal tekanan boost dengan
“RED/BLK” dari konektor sensor tekanan ECM.
boost dengan terminal “D01-23” dari
konektor ECM kurang dari 5 Ω.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit sinyal output sensor Selesai. Tukar dengan ECM yang
tekanan boost baik dan periksa kembali.
1) Pastikan bahwa resistan antara terminal
“ORN”BLK” dari konektor sensor tekanan
boost dengan terminal “D01-41” dari
konektor ECM kurang dari 5 Ω.
Dalam keadaan baik?
DTC P0335:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
1A-209
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P0340:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-210
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0340: Sirkuit Sensor Posisi Camshaft • Sensor CMP dan/atau sirkuitnya
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut terpenuhi. • Rotor sensor CMP
• Sirkuit sensor CMP terbuka, koslet dengan sirkuit • ECM
power supply atau koslet dengan sirkuit ground.
(Lampu MIL/SVS: Tidak berlaku)
• Sinyal sensor CMP lebih rendah ketika silinder No. 1
berada pada kompresi TDC.
(Lampu MIL/SVS: Tidak berlaku)
• Sinyal sensor CMP lebih tinggi ketika silinder No. 4
berada pada kompresi TDC.
(Lampu MIL/SVS: Tidak berlaku)
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-211
YA TIDAK
7 Pemeriksaan rotor sensor CMP Lanjutkan ke Langkah 8. Perbaiki atau ganti yang
1) Lepaskan sensor CMP. [1C-37] rusak.
2) Pastikan bahwa tidak ada kesalahan
seperti kontak berulang, gigi yang hilang,
titik acuan atau celah yang tidak tepat di
dalam sensor CMP.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-212
YA TIDAK
4 Pemeriksaan voltase power supply modul Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki sirkuit power
kontrol glow plug dan sirkuitnya supply modul kontrol
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. glow plug.
2) Lepaskan konektor dari modul kontrol
glow plug.
3) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“RED” dari konektor sensor modul kontrol
glow plug dengan ground bodi kendaraan
lebih dari 11 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan power supply modul kontrol Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki sirkuit ground
glow plug dan sirkuit ground dari modul kontrol glow
1) Pastikan bahwa voltase antara terminal plug.
“RED” dengan “BLK” dari konektor modul
kontrol glow plug lebih dari 11 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit sinyal kunci kontak Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki sirkuit sinyal
modul kontrol glow plug kunci kontak dari modul
1) Putar kunci kontak ke posisi ON. kontrol glow plug.
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLK/WHT” dari konektor modul kontrol
glow plug dengan ground bodi kendaraan
lebih dari 11 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit kontrol glow plug Lanjutkan ke Langkah 8. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Cabut konektor dari ECM. kelistrikan antara ECM
3) Periksa terminal berikut apakah dengan modul kontrol
mengalami putus, koslet dengan sirkuit glow plug.
dan koslet dengan sirkuit power supply.
• Antara terminal “BLU” dari konektor
modul kontrol glow plug dengan
terminal E01-70” dari konektor ECM.
• Antara terminal “GRY/BLU” dari
konektor modul kontrol glow plug
dengan terminal “E01-74“ dari
konektor ECM.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
1A-213
YA TIDAK
DTC P0400:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
5 Pemeriksaan operasi EGR Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti.
1) Pastikan bahwa EGR valve bekerja baik dan periksa kembali.
dengan semestinya. [1A-262]
Dalam keadaan baik?
DTC P0403:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-214
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
6 Pemeriksaan valve EGR Ganti valve EGR. [1D- Tukar dengan ECM yang
1) Periksa valve EGR. [1B-11] 101] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
DTC P0500:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-215
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0500: Vehicle Speed Sensor • Sensor putaran roda dan/atau sirkuitnya
DTC ini terdeteksi jika sinyal kecepatan kendaraan • Sirkuit komunikasi CAN
abnormal terdeteksi. • ECM
(Lampu MIL/SVS: Tidak berlaku) • Modul kontrol ABS
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P0520:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-216
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit switch tekanan oli Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau, jika
mesin diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara switch
2) Cabut konektor dari ECM dan switch tekanan oli mesin dengan
tekanan oli mesin. ECM.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“GRY/YEL” dari konektor ECM dengan
ground bodi kendaraan kurang dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit switch tekanan oli Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau, jika
mesin diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara switch
2) Pastikan bahwa resistan antara terminal tekanan oli mesin dengan
“GRY/YEL” dari konektor ECM dengan ECM.
ground bodi kendaraan kurang dari 500
kΩ.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit switch tekanan oli Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika
mesin diperlukan, ganti harness
1) Pastikan bahwa resistan antara terminal kelistrikan antara switch
“D01-9” konektor ECM dengan terminal tekanan oli mesin dengan
“GRY/YEL” dari switch tekanan oli mesin ECM.
kurang dari 5 Ω.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan switch tekanan oli mesin Tukar dengan ECM yang Ganti switch tekanan oli
1) Periksa switch tekanan oli mesin. [1E- terbukti baik dan periksa mesin.
24] kembali.
Dalam keadaan baik?
DTC P0530:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-217
YA TIDAK
DTC P0560:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-218
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0560: Voltase Sistem • Relay utama dan/atau sirkuitnya
DTC ini terdeteksi jika voltase supply dari relay utama • Sistem Pengisian
lebih rendah dari 6 V atau lebih dari 16 V. • ECM
(Lampu MIL/SVS: Tidak berlaku)
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P0571:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-219
YA TIDAK
2 Pemeriksaan voltase power supply switch Lanjutkan ke Langkah 3. Periksa sirkuit power
lampu rem / switch rem supply switch lampu rem
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. / switch rem.
2) Cabut konektor switch lampu rem.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antar terminal
berikut lebih dari 11 V.
• Terminal “BLK“WHT/ konektor switch
rem dengan ground bodi kendaraan.
• Terminal “PNK“ konektor switch
lampu rem dengan ground bodi
kendaraan.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit sinyal switch lampu Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau, jika
rem / switch rem diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara switch
2) Cabut konektor dari ECM. lampu rem / switch rem
3) Putar kunci kontak ke posisi ON. dengan ECM.
4) Pastikan bahwa voltase antar terminal
berikut kurang dari 0,3 V.
• Terminal “BLU“WHT/ konektor switch
rem dengan ground bodi kendaraan.
• Terminal “GRN“WHT/ konektor switch
rem dengan ground bodi kendaraan.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit sinyal switch lampu Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika
rem / switch rem diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara switch
2) Pastikan bahwa resistan antar terminal lampu rem / switch rem
berikut lebih dari 500 kΩ. dengan ECM.
• Terminal “BLU“WHT/ konektor switch
rem dengan ground bodi kendaraan.
• Terminal “GRN“WHT/ konektor switch
rem dengan ground bodi kendaraan.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit sinyal switch lampu Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau, jika
rem / switch rem diperlukan, ganti harness
1) Cabut konektor dari lampu rem. kelistrikan antara switch
2) Pastikan bahwa resistan antar terminal lampu rem / switch rem
berikut kurang dari 5 Ω. dengan ECM.
• Terminal “E01-81” konektor ECM
dengan terminal “GRN/WHT” konektor
swtich lampu rem.
• Terminal “E01-68” konektor ECM
dengan terminal “PPL” konektor
swtich lampu rem.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan switch lampu rem Tukar dengan ECM yang Ganti switch lampu rem.
1) Periksa switch lampu rem. Menyetel terbukti baik dan periksa
Switch Lampu Rem [4A-13] kembali.
Dalam keadaan baik?
DTC P0602:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-220
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P0602: Error Program Modul Kontrol • Error data teregistrasi di dalam ECM
DTC ini dideteksi jika salah satu kondisi berikut terpenuhi. • ECM
• Kode kalibrasi injektor bahan bakar tidak diregistrasi
dengan ECM.
(Lampu SVS: Logika pendeteksian 1 driving cycle)
• Data jenis kendaraan tidak diregistrasi dalam ECM.
(Lampu SVS: Logika pendeteksian 1 driving cycle)
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P0603:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-221
YA TIDAK
DTC P0604:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P0605:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-222
YA TIDAK
DTC P0650:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-223
YA TIDAK
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan voltase power supply relay Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki sirkuit power
utama supply relay utama.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Lepas relay utama.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLK/YEL” dari konektor relay utama
dengan ground bodi kendaraan sebesar
10 – 14 V.
Dalam keadaan baik?
1A-224
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit power supply ECM Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika
1) Periksa terminal berikut apakah diperlukan, ganti harness
mengalami putus, koslet dengan sirkuit kelistrikan antara ECM
dan koslet dengan sirkuit power supply. dengan relay utama.
• Antara terminal “E01-4” dari konektor
ECM dengan terminal “BLK/RED” dari
konektor relay utama
• Antara terminal “E01-5” dari konektor
ECM dengan terminal “GRN” dari
konektor relay utama
• Antara terminal “E01-6” dari konektor
ECM dengan terminal “BLK/RED” dari
konektor relay utama
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan relay utama Tukar dengan ECM yang Ganti relay utama.
1) Periksa operasi relay utama. [10B-33] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
DTC P0704:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit sinyal switch CPP Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Cabut konektor dari ECM dan switch CPP kelistrikan antara switch
switch. CPP dengan sensor
3) Putar kunci kontak ke posisi ON. ECM.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“YEL/GRN” dari konektor switch CPP
dengan ground bodi kendaraan kurang
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
1A-225
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit sinyal switch CPP Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Pastikan bahwa resistan antara terminal kelistrikan antara switch
“YEL/GRN” dari konektor switch CPP CPP dengan sensor
dengan ground bodi kendaraan lebih dari ECM.
500 kΩ.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit sinyal switch CPP Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika
1) Pastikan bahwa resistan antara terminal diperlukan, ganti harness
“E01-22” konektor ECM dengan terminal kelistrikan antara switch
“YEL/GRN” dari konektor switch CPP CPP dengan sensor
kurang dari 5 Ω. ECM.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan voltase power supply switch Lanjutkan ke Langkah 6. Periksa sirkuit power
CPP supply switch CPP.
1) Putar kunci kontak ke posisi ON.
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLK/WHT” dari konektor switch CPP
dengan ground bodi kendaraan lebih dari
11 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan switch CPP Tukar dengan ECM yang Ganti switch CPP.
Periksa switch CPP. [5C-21] terbukti baik dan periksa
kembali.
Dalam keadaan baik?
DTC P1093:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit bahan bakar tekanan
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
1A-226
YA TIDAK
DTC P1105:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P1120:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-227
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sensor APP Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti.
1) Pastikan bahwa sensor APP bekerja baik dan periksa kembali.
dengan semestinya. [1A-268]
Dalam keadaan baik?
DTC P1122:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sensor APP Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti.
1) Pastikan bahwa sensor APP bekerja baik dan periksa kembali.
dengan semestinya. [1A-268]
Dalam keadaan baik?
DTC P1190:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-228
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sensor tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti.
1) Periksa sirkuit sensor tekanan bahan
bakar. [1A-252]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit bahan bakar tekanan
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Ganti pompa tekanan Perbaiki atau ganti.
tinggi tinggi. Jika DTC
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar terdeteksi lagi, tukar
tinggi. [1A-257] dengan ECM yang
Dalam keadaan baik? terbukti baik dan periksa
kembali.
DTC P1191:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-229
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti.
rendah
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
rendah. [1A-254]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti.
tinggi
1) Periksa sirkuit tekanan bahan bakar
tinggi. [1A-257]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
DTC P1481:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan voltase power supply relay Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki sirkuit power
motor kipas radiator No.1 supply relay motor kipas
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. No.1.
2) Lepas relay motor kipas No.1.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara konektor
terminal “GRY” dari relay motor No.1
dengan ground bodi kendaraan lebih dari
11 V.
Dalam keadaan baik?
1A-230
YA TIDAK
4 Pemeriksaan relay motor kipas pendingin Lanjutkan ke Langkah 5. Ganti relay motor kipas
radiator No. 1 pendingin radiator No. 1
1) Periksa operasi relay motor kipas No.1.
[10B-33]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit kontrol relay motor Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau, jika
kipas radiator No.1 baik dan periksa kembali. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara ECM
2) Periksa sirkuit kontrol relay motor kipas dengan relay motor kipas
No.1 antara terminal “E01-7” dari konektor No.1.
ECM dengan terminal “LT GRN” dari
konektor relay motor kipas No.1 untuk
mengetahui apakah putus, koslet dan
koslet dengan sirkuit power supply.
Dalam keadaan baik?
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-231
YA TIDAK
4 Pemeriksaan relay motor kipas pendingin Lanjutkan ke Langkah 5. Ganti relay motor kipas
radiator yang rusak.
1) Periksa operasi relay motor kipas
pendingin radiator No.2 dan No.3.
[10B-33]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan voltase power supply relay Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki sirkuit power
motor kipas radiator No.2 supply relay motor kipas
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. No.2.
2) Lepas relay motor kipas No.2.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“GRY” dari relay motor kipas No.2 dengan
ground bodi kendaraan sebesar 10 dan 14
V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan voltase power supply relay Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki sirkuit power
motor kipas radiator No.3 supply relay motor kipas
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. No.3.
2) Lepas relay motor kipas No.3.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“GRY” dari relay motor kipas No.3 dengan
ground bodi kendaraan sebesar 10 dan 14
V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit power supply relay Lanjutkan ke Langkah 8. Perbaiki atau, jika
motor kipas radiator No.2 diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara ECM
2) Periksa sirkuit kontrol relay motor kipas dengan relay motor kipas
No.2 antara terminal “E01-8” dari konektor No.2.
ECM dengan terminal “GRN” dari
konektor relay motor kipas No.2 untuk
mengetahui apakah putus, koslet dengan
sirkuit ground dan koslet dengan sirkuit
power supply atau koslet.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
8 Pemeriksaan sirkuit power supply relay Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau, jika
motor kipas radiator No.3 baik dan periksa kembali. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara ECM
2) Periksa sirkuit kontrol relay motor kipas dengan relay motor kipas
No.3 antara terminal “E01-30” dari No.3.
konektor ECM dengan terminal
“WHT/GRN/ dari konektor relay motor
kipas No.2 untuk mengetahui apakah
putus, koslet dengan sirkuit ground dan
koslet dengan sirkuit power supply atau
koslet.
Dalam keadaan baik?
DTC P1530:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-232
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P1530: Sirkuit Relay Kompresor A/C • Relay kompresor A/C dan/atau sirkuitnya
DTC ini terdeteksi jika sirkuit relay kompresor A/C • ECM
terbuka, koslet dengan sirkuit power supply atau koslet
dengan sirkuit ground.
(Lampu MIL/SVS: Tidak berlaku)
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan voltase power supply relay Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki sirkuit power
kompresor A/C supply relay kompresor
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. A/C.
2) Lepas relay kompresor A/C.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLK/WHT” dari konektor relay kompresor
A/C dengan ground bodi kendaraan lebih
dari 11 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit kontrol relay Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau, jika
kompresor A/C baik dan periksa kembali. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara ECM
2) Periksa sirkuit kontrol relay kompresor dengan relay kompresor
A/C antara terminal “E01-79” dari sensor A/C.
konektor ECM dengan terminal “GRY”
dari konektor relay kompresor A/C untuk
mengetahui jika terjadi putus, koslet
dengan sirkuit ground dan koslet dengan
sirkuit power supply.
Dalam keadaan baik?
DTC P1571:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
1A-233
Perbaikan DTC
Lihat DTC P0571: [1A-219] .
DTC P1600:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P1620:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-234
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor tekanan Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika
bahan bakar diperlukan, ganti harness
1) Pastikan bahwa voltase antara terminal kelistrikan antara sensor
“ORN/BLK” dari konektor sensor tekanan tekanan bahan bakar
bahan bakar dengan ground bodi dengan ECM.
kendaraan kurang dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Penggantian sensor tekanan bahan bakar Selesai. Tukar dengan ECM yang
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. baik dan periksa kembali.
2) Sambungkan konektor “D01” ke ECM.
3) Ganti sensor tekanan bahan bakar dan
pastikan bahwa DTC P1620 tidak
terdeteksi.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor tekanan Lanjutkan ke Langkah 8. Perbaiki atau, jika
boost diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara sensor
2) Cabut konektor “D01” dari ECM. tekanan boost dengan
3) Putar kunci kontak ke posisi ON. ECM.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“ORN” dari konektor sensor tekanan boost
dengan ground bodi kendaraan kurang
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-235
YA TIDAK
10 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah 11. Perbaiki atau, jika
tekanan bahan bakar diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara sensor
2) Cabut konektor “D01” dari ECM. tekanan bahan bakar
3) Putar kunci kontak ke posisi ON. dengan ECM.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“GRN/YEL” dari konektor sensor tekanan
bahan bakar dengan ground bodi
kendaraan kurang dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
11 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
tekanan bahan bakar 12. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara sensor
2) Pastikan bahwa resistan antara terminal tekanan bahan bakar
“GRN/YEL” dari konektor sensor tekanan dengan ECM.
bahan bakar dengan ground bodi
kendaraan lebih dari 500 kΩ.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
12 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
tekanan boost 13. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi ON. kelistrikan antara sensor
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal tekanan boost dengan
“RED/BLK” dari konektor sensor boost ECM.
dengan ground bodi kendaraan kurang
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
13 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau, jika
tekanan boost baik dan periksa kembali. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara sensor
2) Pastikan bahwa resistan antara terminal tekanan boost dengan
“RED/BLK” dari konektor sensor tekanan ECM.
bahan bakar dengan ground bodi
kendaraan lebih dari 500 kΩ.
Dalam keadaan baik?
DTC P1635:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-236
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor CMP Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Cabut konektor “D01” dari ECM. kelistrikan antara CMP
3) Putar kunci kontak ke posisi ON. dengan sensor ECM.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“RED/BLK” dari konektor sensor CMP
dengan ground bodi kendaraan kurang
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit ground sensor CMP Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika
1) Pastikan bahwa voltase antara terminal diperlukan, ganti harness
“PPL” dari konektor sensor CMP dengan kelistrikan antara CMP
ground bodi kendaraan kurang dari 0,3 V. dengan sensor ECM.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor APP Lanjutkan ke Langkah 8. Perbaiki atau, jika
(utama) diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara APP
2) Cabut konektor “E01” dari ECM. dengan sensor ECM.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“GRN/RED” dari konektor sensor APP
dengan ground bodi kendaraan kurang
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
8 Pemeriksaan sirkuit ground sensor APP Lanjutkan ke Langkah 9. Perbaiki atau, jika
(utama) diperlukan, ganti harness
1) Pastikan bahwa voltase antara terminal kelistrikan antara APP
“LT GRN/BLK” dari konektor sensor APP dengan sensor ECM.
dengan ground bodi kendaraan kurang
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
1A-237
YA TIDAK
10 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah 11. Perbaiki atau, jika
CMP diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara CMP
2) Cabut konektor “D01” dari ECM. dengan sensor ECM.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“PNK” dari konektor sensor CMP dengan
ground bodi kendaraan kurang dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
11 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
CMP 12. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara CMP
2) Pastikan bahwa resistan antara terminal dengan sensor ECM.
“PNK”BLK” dari konektor sensor CMP
dengan ground bodi kendaraan lebih dari
500 kΩ.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
12 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
APP (utama) 13. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi ON. kelistrikan antara APP
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal dengan sensor ECM.
“BRN” dari konektor sensor APP dengan
ground bodi kendaraan kurang dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
13 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau, jika
APP (utama) baik dan periksa kembali. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara APP
2) Pastikan bahwa resistan antara terminal dengan sensor ECM.
“BRN” dari konektor sensor APP dengan
ground bodi kendaraan lebih dari 500 kΩ.
Dalam keadaan baik?
DTC P1639:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-238
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor APP Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau, jika
(sub) diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara APP
2) Cabut konektor “E01” dari ECM. dengan sensor ECM.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“YEL” dari konektor sensor APP dengan
ground bodi kendaraan kurang dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit ground sensor APP Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika
(sub) diperlukan, ganti harness
1) Pastikan bahwa voltase antara terminal kelistrikan antara APP
“WHT” dari konektor sensor APP dengan dengan sensor ECM.
ground bodi kendaraan kurang dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor tekanan Lanjutkan ke Langkah 8. Perbaiki atau, jika
refrigerant A/C diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara sensor
2) Cabut konektor “E01” dari ECM. tekanan refrigerant A/C
3) Putar kunci kontak ke posisi ON. dengan ECM.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“RED”GRN/ dari konektor sensor tekanan
refrigerant A”C dengan ground bodi
kendaraan kurang dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-239
YA TIDAK
11 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
tekanan refrigerant A/C 12. diperlukan, ganti harness
1) Pastikan bahwa voltase antara terminal kelistrikan antara sensor
“GRY/RED” dari konektor sensor tekanan tekanan refrigerant A/C
refrigerant A/C dengan ground bodi dengan ECM.
kendaraan kurang dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
12 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
tekanan refrigerant A/C 13. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara sensor
2) Pastikan bahwa resistan antara terminal tekanan refrigerant A/C
“GRY/RED” dari konektor sensor tekanan dengan ECM.
refrigerant A/C dengan ground bodi
kendaraan lebih dari 500 kΩ
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
13 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
APP (sub) 14. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara APP
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal dengan sensor ECM.
“RED/YEL” dari konektor sensor APP
dengan ground bodi kendaraan kurang
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
14 Pemeriksaan sirkuit power supply sensor Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
APP (sub) 18. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara APP
2) Pastikan bahwa resistan antara terminal dengan sensor ECM.
“RED/YEL”dari konektor sensor APP
dengan ground bodi kendaraan lebih dari
500 k”.
Dalam keadaan baik?
DTC P1660:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-240
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Relay fuel pump dan operasi fuel pump Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti.
1) Check fuel pump relay and fuel pump for
operation. [1A-246]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
DTC P1725:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P1811:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
1A-241
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P2146:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1A-242
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P2237: Sirkuit Kontrol Arus Positif Sensor A/F • Sensor A/F dan/atau sirkuitnya
/Terbuka • ECM
DTC ini terdeteksi jika salah satu voltase sinyal sensor
A/F berada pada kondisi normal.
(Lampu MIL/SVS: Tidak berlaku)
P2297: Sensor A/F di Luar Kisaran Selama Deselerasi • Sensor A/F dan/atau sirkuitnya
DTC ini terdeteksi jika nilai A/F pada pemutusan bahan • ECM
bakar di luar kisaran yang ditentukan.
(Lampu MIL/SVS: Tidak berlaku)
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
CATATAN:
Setelah sensor A/F dan/atau sensor MAF dan IAT diganti, pastikan Anda menghapus data A/F dalam ECM.
[1C-31]
Jika tidak mengikuti prosedur ini kemungkinan akan menyebabkan deteksi DTC.
DTC P2244:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
1A-243
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
P2244: Kinerja Voltase Acuan Sensor A/F • ECM
DTC ini terdeteksi jika voltase supply sensor A/F di luar
kisaran yang ditentukan.
(Lampu MIL/SVS: Tidak berlaku)
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P2264
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sensor deteksi air filter Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau, jika perlu,
bahan bakar ganti harness kelistrikan
1) Putar kunci kontak ke posisi ON. sirkuit power supply
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal sensor deteksi air filter
“BLK/WHT” dari konektor sensor deteksi bahan bakar.
air filter bahan bakar lebih dari 11 V.
Voltase lebih dari 11 V?
1A-244
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sensor deteksi air filter Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau, jika perlu,
bahan bakar ganti harness kelistrikan
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. sirkuit ground sensor
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal deteksi air filter bahan
“BLK/WHT” dengan and terminal “BLK” bakar.
dari konektor sensor deteksi air filter
bahan bakar lebih dari 11 V.
Voltase lebih dari 11 V?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sensor deteksi air filter Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika perlu,
bahan bakar ganti harness kelistrikan
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. sensor deteksi air filter
2) Cabut konektor “E62” dari ECM. bahan bakar dan ECM.
3) Cabut konektor dari sensor deteksi air
filter bahan bakar.
4) Putar kunci kontak ke posisi ON.
5) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“YEL/RED” dari konektor sensor deteksi
air filter bahan bakar kurang dari 0,3 V.
Voltase kurang dari 0,3 V?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sensor deteksi air filter Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau, jika perlu,
bahan bakar ganti harness kelistrikan
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. antara sensor deteksi air
2) Pastikan bahwa resistan antara terminal filter bahan bakar dengan
“YEL/RED” dari konektor sensor deteksi ECM.
air filter bahan bakar lebih dari 500 Ω.
Resistan lebih dari 500Ω?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sensor deteksi air filter Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau, jika perlu,
bahan bakar ganti harness kelistrikan
1) Pastikan bahwa resistan antara terminal antara sensor deteksi air
“E62-90” dari konektor ECM dengan filter bahan bakar dengan
terminal “YEL/RED”dari konektor sensor ECM.
deteksi air filter bahan bakar kurang dari 5
Ω.
Resistan kurang dari 5Ω?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sensor deteksi air filter Selesai. Tukar dengan ECM yang
bahan bakar terbukti baik dan periksa
1) Sambung konektor “E62” ke ECM. kembali.
2) Periksa sensor deteksi air filter bahan
bakar pada bagian 1G dan pastikan
bahwa DTC tidak terdeteksi.
DTC terhapus?
DTC U2101:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Untuk sirkuit kelistrikan dan nomor konektor, lihat Diagram Sirkuit Input / Output ECM [1A-152] .
Perbaikan DTC
1A-245
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC U2103:
Lihat Tabel CAN DTC (Hilang Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) [10H-24] .
DTC U2107:
Lihat Tabel CAN DTC (Hilang Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) [10H-24] .
DTC U2108:
Lihat Tabel CAN DTC (Hilang Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) [10H-24] .
DTC U2116:
Lihat Tabel CAN DTC (Hilang Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) [10H-24] .
2 Pemeriksaan voltase power supply relay Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki sirkuit power
fuel pump supply relay fuel pump
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Lepas relay fuel pump.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antar terminal
berikut lebih dari 11 V.
• Terminal “BLK“WHT/ konektor relay
fuel pump dengan ground bodi
kendaraan.
• Terminal “LT GRN“RED/ konektor
relay fuel pump dengan ground bodi
kendaraan.
Ban dalam kondisi baik?
1A-246
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit kontrol relay fuel Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau, jika
pump diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara relay
2) Cabut konektor dari ECM dan fuel pump. fuel pump dengan ECM.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLK/WHT” dari konektor relay fuel pump
dengan body ground kendaraan kurang
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit kontrol relay fuel Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika
pump diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara relay
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal fuel pump dengan ECM.
“PPL/WHT” dari konektor relay fuel pump
dengan body ground kendaraan lebih dari
500 kΩ.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit kontrol relay fuel Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau, jika
pump diperlukan, ganti harness
1) Pastikan bahwa resistan antara terminal kelistrikan antara relay
“E01-75” dari konektor ECM dengan fuel pump dengan ECM.
terminal “PPL/WHT” dari konektor relay
fuel pump kurang dari 5 Ω.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit output relay fuel pump Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi ON. diperlukan, ganti harness
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal kelistrikan antara relay
“PNK” dari konektor relay fuel pump fuel pump dengan fuel
dengan body ground kendaraan kurang pump.
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit output relay fuel pump Lanjutkan ke Langkah 8. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal kelistrikan antara relay
“PNK” dari konektor relay fuel pump fuel pump dengan fuel
dengan body ground kendaraan lebih dari pump.
500 kΩ.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
8 Pemeriksaan sirkuit output relay fuel pump Lanjutkan ke Langkah 9. Perbaiki atau, jika
1) Pastikan bahwa resistan antara terminal diperlukan, ganti harness
“PNK” dari konektor fuel pump dengan kelistrikan antara relay
terminal “PNK” dari konektor fuel pump fuel pump dengan fuel
kurang dari 5 Ω. pump.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
9 Pemeriksaan sirkuit power supply fuel Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
pump dan sirkuit grand fuel pump 10. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi ON. kelistrikan dari sirkuit
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal ground fuel pump.
“LT GRN/RED” dari konektor relay fuel
pump dengan terminal “BLK” dari konektor
fuel pump lebih dari 11 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
10 Pemeriksaan relay fuel pump Lanjutkan ke Langkah 11. Ganti relay fuel pump.
1) Periksa relay fuel pump. [10B-33]
Dalam keadaan baik?
1A-247
YA TIDAK
11 Pemeriksaan operasi fuel pump Tukar dengan ECM yang Ganti fuel pump.
1) Hubungkan konektor ke ECM dan fuel baik dan periksa kembali.
pump.
2) Hubungkan kabel jamper antara terminal
“LT GRN/RED” dengan terminal “PNK”
dari konektor relay fuel pump.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON dan
pastikan bahwa suara operasi fuel pump
terdengar.
Dalam keadaan baik?
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1 Pemeriksaan injektor bahan bakar dan Lanjutkan ke Langkah 2. Ganti komponen yang
pipa tekanan tinggi rusak.
1) Lakukan pemeriksaan visual dan pastikan
bahwa kondisi injektor bahan bakar dan
pipa tekanan tinggi dalam keadaan bagus.
Dalam keadaan baik?
1A-248
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit injektor bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau, jika
1) Cabut konektor dari ECM dan semua diperlukan, ganti harness
injektor bahan bakar dengan kunci kontak kelistrikan antara ECM
pada posisi OFF. dengan injektor bahan
2) Putar kunci kontak ke posisi ON. bakar.
3) Pastikan bahwa voltase antar terminal
berikut kurang dari 0,3 V.
• Untuk injektor No.1:
– Terminal “ORN“ dari injektor bahan
bakar No.1 dengan ground bodi
kendaraan.
– Terminal “ORN/WHT” dari injektor
bahan bakar No.1 dengan ground
bodi kendaraan.
• Untuk injektor No.2:
– Terminal “YEL“ dari injektor bahan
bakar No.2 dengan ground bodi
kendaraan.
– Terminal “YEL/BLK” dari injektor
bahan bakar No.2 dengan ground
bodi kendaraan.
• Untuk injektor No.3:
– Terminal “GRN“ dari injektor bahan
bakar No.3 dengan ground bodi
kendaraan.
– Terminal “WHT/GRN” dari injektor
bahan bakar No.3 dengan ground
bodi kendaraan.
• Untuk injektor No.4:
– Terminal “BLU“ dari injektor bahan
bakar No.4 dengan ground bodi
kendaraan.
– Terminal “WHT/BLU” dari injektor
bahan bakar No.4 dengan ground
bodi kendaraan.
Ban dalam kondisi baik?
1A-249
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit injektor bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Pastikan bahwa resistan antar terminal kelistrikan antara ECM
berikut lebih dari 500 kΩ. dengan injektor bahan
• Untuk injektor No.1: bakar.
– Terminal “ORN“ dari injektor bahan
bakar No.1 dengan ground bodi
kendaraan.
– Terminal “ORN/WHT” dari injektor
bahan bakar No.1 dengan ground
bodi kendaraan.
• Untuk injektor No.2:
– Terminal “YEL“ dari injektor bahan
bakar No.2 dengan ground bodi
kendaraan.
– Terminal “YEL/BLK” dari injektor
bahan bakar No.2 dengan ground
bodi kendaraan.
• Untuk injektor No.3:
– Terminal “GRN“ dari injektor bahan
bakar No.3 dengan ground bodi
kendaraan.
– Terminal “WHT/GRN” dari injektor
bahan bakar No.3 dengan ground
bodi kendaraan.
• Untuk injektor No.4:
– Terminal “BLU“ dari injektor bahan
bakar No.4 dengan ground bodi
kendaraan.
– Terminal “WHT/BLU” dari injektor
bahan bakar No.4 dengan ground
bodi kendaraan.
Ban dalam kondisi baik?
1A-250
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit injektor bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau, jika
1) Pastikan bahwa resistan antar terminal diperlukan, ganti harness
berikut kurang dari 5 Ω. kelistrikan antara ECM
• Untuk injektor No.1: dengan injektor bahan
– Terminal “ORN” dari injektor bahan bakar.
bakar No.1 dengan terminal “D01-
47” konektor ECM.
– Terminal “ORN/WHT” dari injektor
bahan bakar No.1 dengan
terminal ”D01-16“ konektor ECM.
• Untuk injektor No.2:
– Terminal “YEL” dari injektor bahan
bakar No.2 dengan terminal “D01-
49” konektor ECM.
– Terminal “YEL/ dari injektor bahan
bakar No.2 dengan terminal ”D01-
17“ konektor ECM.
• Untuk injektor No.3:
– Terminal “GRN” dari injektor bahan
bakar No.3 dengan terminal “D01-
48” konektor ECM.
– Terminal “WHT/GRN” dari injektor
bahan bakar No.3 dengan
terminal ”D01-31“ konektor ECM.
• Untuk injektor No.4:
– Terminal “BLU” dari injektor bahan
bakar No.4 dengan terminal “D01-
46” konektor ECM.
– Terminal “WHT/BLU” dari injektor
bahan bakar No.4 dengan
terminal ”D01-1“ konektor ECM.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan injektor bahan bakar Tukar dengan ECM yang Ganti injektor bahan
1) Periksa injektor bahan bakar. [1G-41] baik dan periksa kembali. bakar.
Dalam keadaan baik?
1A-251
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sensor suhu bahan bakar Selesai. Ganti sensor suhu bahan
1) Periksa sensor suhu bahan bakar [1G- bakar
61]
Dalam keadaan baik?
1A-252
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor tekanan Harness kelistrikan dari Periksa harness
bahan bakar sensor tekanan bahan kelistrikan antara ECM
1) Pastikan bahwa voltase antara terminal bakar dalam keadaan dengan sensor tekanan
“ORN/BLK” dari sensor tekanan bahan bagus. Jika kerusakan bahan bakar. Jika OK,
bakar dengan ground bodi kendaraan terdeteksi lagi, maka tukar dengan ECM yang
sebesar 4,8 – 5,2 V. senseor bahan bakar terbukti baik dan periksa
Dalam keadaan baik? atau komponen lain kembali.
mungkin akan mengalami
malfungsi. Lihat Tabel A-
7: Pemeriksaan Sirkuit
Supply Bahan Bakar
Tekanan Tinggi [1A-257] .
1A-253
YA TIDAK
6 Pemeriksaan regulator tekanan bahan Tukar dengan ECM yang Ganti regulator tekanan
bakar baik dan periksa kembali. bahan bakar.
1) Periksa regulator tekanan bahan bakar.
[1G-48]
Dalam keadaan baik?
[B] 4 :B
:C
[A] 5
[C]
1
2
3 6
[A] [B]
[C] [D]
[B]
2 4
A: Saluran masuk bahan bakar [C]: Pinching point [C] pada selang balik filter bahan 4. Pompa tekanan tinggi
bakar
B: Saluran balik bahan bakar [D]: Pinching point [D] pada selang balik damper 5. Common rail
bahan bakar
C: Jalur tekanan tinggi bahan bakar 1. Tangki bahan bakar 6. Fuel injector
[A]: Titik pengukuran [A] antara fuel pump dengan filter bahan bakar 2. Filter bahan bakar 7. Return fuel
[B]: Titik pengukuran [B] antara filter bahan bakar dengan pompa tekanan 3. Valve over flor
tinggi
Perbaikan
PERINGATAN:
Sebelum melakukan pemecahan masalah berikut, silakan baca Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem
Bahan Bakar [1G-26] .
1A-254
CATATAN:
Sebelum melakukan pemeriksaan berikut, pastikan voltase battery 11 V atau lebih.
1A-255
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 7. Pompa tekanan tinggi
rendah macet, baik terus
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. membuka maupun terus
2) Jepitkan selang fuel return pada titik menutup. Ganti pompa
penjepitan [C] dengan menggunakan tekanan tinggi.
tangan untuk menghentikan aliran bahan
bakar.
3) Dalam 20 detik setelah kunci kontak
diputar ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa tekanan bahan bakar
adalah 330 – 390 kPa (3,4 – 3,9 kgf/cm 2 ,
47,9 – 56,5 psi, 3,3 – 3,9 bar).
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Elemen filter bahan bakar Valve Over flow macet,
rendah tersumbat. Ganti filter terus membuka. Ganti
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. bahan bakar. filter bahan bakar assy.
2) Lepas special tool yang tersambung pada
Langkah 5.
3) Sambung selang fuel feed (dari tanki
bahan bakar) ke filter bahan bakar.
4) Hubungkan special tool pada titik
pengukuran [B] sebagaimana ditunjukkan
pada gambar.
Special Tool
: 09919M48410
5) Dalam 20 detik setelah memutar kunci
kontak ke posisi ON, pastikan bahwa
tekanan bahan bakar lebih rendah dari
tekanan yang diukur pada Langkah 5.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
8 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Valve Over flow macet, Lanjutkan ke Langkah 9.
rendah terus menutup. Ganti
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. filter bahan bakar assy.
2) Jepitkan selang fuel return pada titik
penjepitan [C] dengan menggunakan
tangan untuk menghentikan aliran bahan
bakar.
3) Dalam 20 detik setelah kunci kontak
diputar ke posisi ON, pastikan bahwa
tekanan bahan bakar lebih tinggi dari
tekanan bahan bakar yang diukur pada
Langkah 5 dengan 80 kPa (0,8 kgf/cm 2 ,
11,6 psi, 0,8 bar).
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
9 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Pompa tekanan tinggi Pemeriksaan kerusakan
rendah macet, terus membuka. fuel pump Ganti fuel
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. Ganti pompa tekanan pump.
2) Jepitkan selang fuel return pada titik tinggi.
penjepitan [B] dengan menggunakan
tangan untuk menghentikan aliran bahan
bakar.
3) Dalam 20 detik setelah kunci kontak
diputar ke posisi ON, pastikan bahwa
tekanan bahan bakar lebih tinggi dari
tekanan bahan bakar yang diukur pada
Langkah 5 dengan 10 kPa (0,1 kgf/cm 2 ,
1,45 psi, 0,1 bar).
Dalam keadaan baik?
1A-256
Tabel A-7: Pemeriksaan Sirkuit Supply Bahan Bakar Tekanan Tinggi
PERINGATAN:
Sebelum melakukan perbaikan, pastikan untuk membaca Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Bahan
Bakar [1G-26].
Perbaikan
CATATAN:
• Sebelum memperbaiki, pastikan sudah memeriksa sirkuit bahan bakar tekanan-rendah. [1A-254]
• Sebelum melakukan perbaikan, pastikan voltase battery 11 V atau lebih.
1A-257
YA TIDAK
Special Tool
(A): 09912M96540
3
(A)
1A-258
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit tekanan bahan bakar Lanjutkan ke Langkah 8. Perbaiki atau ganti.
1) Periksa sirkuit sensor tekanan bahan
bakar. [1A-252]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-259
YA TIDAK
5 Pemeriksaan voltase power supply sensor Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau, jika perlu,
MAF dan IAT ganti sirkuit power supply
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. sensor MAF dan IAT.
2) Cabut konektor sensor MAF dan IAT.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLK/WHT” dari konektor sensor MAF dan
IAT dengan body ground kendaraan lebih
dari 11 V.
Dalam keadaan baik?
1A-260
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit sensor MAF Ganti sensor MAF dan Periksa harness
1) Pastikan bahwa voltase antara terminal IAT. kelistrikan antara ECM
“BLU/RED” dari konektor sensor MAF dan dan MAF dengan sensor
IAT dengan ground bodi kendaraan IAT. Jika OK, tukar
sebesar 4,8 – 5,2 V. dengan ECM yang
Dalam keadaan baik? terbukti baik dan periksa
kembali.
5 Pemeriksaan power supply sensor tekanan Ganti sensor tekanan Lanjutkan ke Langkah 6.
boost dan sirkuit ground boost
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Lepaskan konektor dari sensor sensor
tekanan boost.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“RED/BLK” dengan “BLK” dari konektor
sensor tekanan boost sebesar 4,8 “ 5,2 V.
Dalam keadaan baik?
1A-261
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor tekanan Ganti sensor tekanan Periksa harness
boost boost kelistrikan antara ECM
1) Pastikan bahwa voltase antara terminal dengan sensor tekanan
“ORN” dari konektor sensor boost dengan boost. Jika OK, tukar
ground bodi kendaraan sebesar 4,8 – 5,2 dengan ECM yang
V. terbukti baik dan periksa
Dalam keadaan baik? kembali.
1A-262
YA TIDAK
6 Pemeriksaan valve EGR Tukar dengan ECM yang Ganti valve EGR.
1) Periksa valve EGR. [1B-11] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
1A-263
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sensor A/F Tukar dengan ECM yang Ganti sensor A/F.
1) Periksa sensor A/F. Memeriksa Sensor Air baik dan periksa kembali.
Fuel Ratio (A/F) Pada Kendaraan [1B-12]
Dalam keadaan baik?
1A-264
YA TIDAK
1 Pemeriksaan voltase power supply relay Lanjutkan ke Langkah 2. Perbaiki sirkuit power
utama supply relay utama.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Lepas relay utama.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLK/YEL” dari konektor relay utama
dengan ground bodi kendaraan sebesar
10 – 14 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-265
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sensor CKP Tukar dengan ECM yang Lepas sensor CKP.
1) Periksa sensor CKP. [1C-39] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
1A-266
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sensor ECT Tukar dengan ECM yang Ganti sensor ECT.
1) Periksa sensor ECT. [1C-36] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
1A-267
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit sensor IAT Ganti sensor MAF dan Periksa harness
1) Pastikan bahwa voltase antara terminal IAT. kelistrikan antara ECM
“BLU/ORN” dan “BLU/YEL” dari MAF dan MAF dengan sensor
dengan konektor sensor IAT berada pada IAT. Jika OK, tukar
kisaran 4.8 – 5.2 V. dengan ECM yang
Dalam keadaan baik? terbukti baik dan periksa
kembali.
1A-268
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor APP Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Cabut konektor dari ECM. kelistrikan antara ECM
3) Putar kunci kontak ke posisi ON. dengan sensor APP.
4) Pastikan bahwa voltase antar terminal
berikut kurang dari 0,3 V.
• Terminal “RED“RED/ konektor sensor
APP dengan ground bodi kendaraan.
• Terminal “YEL” konektor sensor APP
dengan ground bodi kendaraan.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor APP Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Pastikan bahwa resistan antar terminal kelistrikan antara ECM
berikut lebih dari 500 kΩ. dengan sensor APP.
• Terminal “RED“RED/ konektor sensor
APP dengan ground bodi kendaraan.
• Terminal “YEL” konektor sensor APP
dengan ground bodi kendaraan.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit sinyal sensor APP Lanjutkan ke Langkah 8. Perbaiki atau, jika
1) Pastikan bahwa resistan antar terminal diperlukan, ganti harness
berikut kurang dari 5 Ω. kelistrikan antara ECM
• Antara terminal “GRN/RED” dari dengan sensor APP.
konektor sensor APP dengan
terminal ”E01-65” dari konektor ECM.
• Antara terminal “YEL” dari konektor
sensor APP dengan terminal ”E01-41”
dari konektor ECM.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
8 Pemeriksaan sensor APP Tukar dengan ECM yang Ganti sensor APP.
1) Periksa sensor APP. [1C-33] baik dan periksa kembali.
Dalam keadaan baik?
PERINGATAN:
• Ketika melakukan tes jalan, pilih tempat yang tidak ada lalu lintas atau kemungkinan kecelakaan lalu
lintas, dan berhati-hatilah saat melakukan tes untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
• Tes jalan harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester.
1A-269
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan voltase power supply modul Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki sirkuit power
kontrol glow plug dan sirkuitnya supply modul kontrol
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. glow plug.
2) Lepaskan konektor dari modul kontrol
glow plug.
3) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“RED” dari konektor sensor modul kontrol
glow plug dengan ground bodi kendaraan
lebih dari 11 V.
Dalam keadaan baik?
1A-270
YA TIDAK
4 Pemeriksaan power supply modul kontrol Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki sirkuit ground
glow plug dan sirkuit ground dari modul kontrol glow
1) Pastikan bahwa voltase antara terminal plug.
“RED” dengan “BLK” dari konektor modul
kontrol glow plug lebih dari 11 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit power supply modul Lanjutkan ke Langkah 6. Perbaiki sirkuit power
kontrol glow plug dan sirkuitnya supply modul kontrol
1) Putar kunci kontak ke posisi ON. glow plug.
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLK/WHT” dari konektor modul kontrol
glow plug dengan ground bodi kendaraan
lebih dari 11 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit kontrol glow plug Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Cabut konektor dari ECM. kelistrikan antara ECM
3) Putar kunci kontak ke posisi ON. dengan modul kontrol
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal glow plug.
“BLU” dari konektor modul kontrol glow
plug dengan ground bodi kendaraan lebih
dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit kontrol glow plug Lanjutkan ke Langkah 8. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal kelistrikan antara ECM
“BLU” dari konektor sensor modul kontrol dengan modul kontrol
glow plug dengan ground bodi kendaraan glow plug.
lebih dari 500 kΩ.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
8 Pemeriksaan sirkuit kontrol glow plug Lanjutkan ke Langkah 9. Perbaiki atau, jika
1) Pastikan bahwa resistan antara terminal diperlukan, ganti harness
“BLU” dari konektor modul kontrol glow kelistrikan antara ECM
plug dengan terminal E01-70” dari dengan modul kontrol
konektor ECM kurang dari 5Ω. glow plug.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
9 Pemeriksaan sirkuit kontrol glow plug Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi ON. 10. diperlukan, ganti harness
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal kelistrikan antara ECM
“GRY/BLU”dari konektor modul kontrol dengan modul kontrol
glow plug dengan ground bodi kendaraan glow plug.
lebih dari 0,3 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
10 Pemeriksaan sirkuit kontrol glow plug Lanjutkan ke Langkah 11. Perbaiki atau, jika
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. diperlukan, ganti harness
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal kelistrikan antara ECM
“GRY/BLU” dari konektor sensor modul dengan modul kontrol
kontrol glow plug dengan ground bodi glow plug.
kendaraan lebih dari 500 k”.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
11 Pemeriksaan sirkuit kontrol glow plug Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
1) Pastikan bahwa resistan antara terminal 12. diperlukan, ganti harness
“GRY/BLU” dari konektor modul kontrol kelistrikan antara ECM
glow plug dengan terminal E01-74“ dari dengan modul kontrol
konektor ECM kurang dari 5 ”. glow plug.
Dalam keadaan baik?
1A-271
YA TIDAK
12 Pemeriksaan sirkuit output modul kontrol Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
glow plug 13. diperlukan, ganti harness
1) Lepaskan konektor dari glow plug. kelistrikan antara glow
2) Putar kunci kontak ke posisi ON. plug dengan modul
3) Pastikan bahwa voltase antar terminal kontrol glow plug.
berikut kurang dari 0,3 V.
• Konektor glow plug No.1 dan ground
bodi kendaraan.
• Konektor glow plug No.2 dan ground
bodi kendaraan.
• Konektor glow plug No.3 dan ground
bodi kendaraan.
• Konektor glow plug No.4 dan ground
bodi kendaraan.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
13 Pemeriksaan sirkuit output modul kontrol Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
glow plug 14. diperlukan, ganti harness
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. kelistrikan antara glow
2) Pastikan bahwa resistan antar terminal plug dengan modul
berikut lebih dari 500 kΩ. kontrol glow plug.
• Konektor glow plug No.1 dan ground
bodi kendaraan.
• Konektor glow plug No.2 dan ground
bodi kendaraan.
• Konektor glow plug No.3 dan ground
bodi kendaraan.
• Konektor glow plug No.4 dan ground
bodi kendaraan.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
14 Pemeriksaan sirkuit output modul kontrol Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
glow plug 15. diperlukan, ganti harness
1) Lepaskan konektor dari glow plug. kelistrikan antara glow
Terminal kurang dari 5Ω. plug dengan modul
2) Periksa resistan antara berikut ini. kontrol glow plug.
• Konektor glow plug No. 1 dengan
terminal “GRN” dari konektor modul
kontrol glow plug.
• Konektor glow plug No.2 dengan
terminal “GRN” dari konektor modul
kontrol glow plug.
• Konektor glow plug No.3 dengan
terminal “WHT” dari konektor modul
kontrol glow plug.
• Konektor glow plug No.4 dengan
terminal “WHT” dari konektor modul
kontrol glow plug.
Ban dalam kondisi baik?
YA TIDAK
15 Penggantian modul kontrol glow plug Selesai. Tukar dengan ECM yang
1) Ganti modul kontrol glow plug dan baik dan periksa kembali.
pastikan bahwa DTC sirkuitnya tidak
terdeteksi. [1C-41]
Dalam keadaan baik?
1A-272
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan voltase power supply relay Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki sirkuit power
motor kipas pendingin radiator No.1 supply relay motor kipas
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. pendingin radiator No.1.
2) Lepas relay motor kipas pendingin
radiator No. 1
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“GRY” dari relay motor kipas No.1 dengan
ground bodi kendaraan sebesar 10 dan 14
V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan relay motor kipas pendingin Lanjutkan ke Langkah 5. Ganti relay motor kipas
radiator No. 1 pendingin radiator No. 1
1) Periksa operasi relay motor kipas
pendingin radiator No.1. [10B-33]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-273
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit relay motor kipas Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau, jika
pendingin radiator No. 1 diperlukan, ganti harness
1) Sambungkan SUZUKI scan tool ke DLC kelistrikan antara motor
saat kunci kontak pada posisi OFF. kipas pendingin radiator
2) Pasang relay motor kipas pendingin dengan relay motor kipas
radiator No. 1 pendingin radiator No.1.
3) Putar kunci kontak pendingin radiator ke
posisi ON.
4) Konfirmasikan kipas pendingin radiator
yang beroperasi pada putaran rendah
dengan menggunakan “output test” pada
SUZUKI scan tool.
5) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLU/RED” dari relay motor kipas No.1
dengan ground bodi kendaraan sebesar
10 dan 14 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit relay motor kipas Lanjutkan ke Langkah 8. Perbaiki sirkuit ground
pendingin radiator No. 1 motor kipas pendingin
1) Konfirmasikan kipas pendingin radiator radiator.
yang beroperasi pada putaran rendah
dengan menggunakan “output test” pada
SUZUKI scan tool.
2) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLU/RED” dan “BLK” dari relay motor
kipas No.1 dengan ground bodi
kendaraan sebesar 10 dan 14 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
8 Pemeriksaan motor kipas pendingin Tukar dengan ECM yang Ganti motor kipas
radiator baik dan periksa kembali. pendingin radiator.
1) Periksa motor kipas pendingin radiator.
[1F-29]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
9 Pemeriksaan voltase power supply relay Lanjutkan ke Langkah Perbaiki sirkuit power
motor kipas pendingin radiator No.2 10. supply relay motor kipas
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. pendingin radiator No.2.
2) Lepas relay motor kipas pendingin
radiator No.2
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“GRY” dari relay motor kipas No.2 dengan
ground bodi kendaraan sebesar 10 dan 14
V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
10 Pemeriksaan relay motor kipas pendingin Lanjutkan ke Langkah 11. Ganti relay motor kipas
radiator No.2 pendingin radiator No.2
1) Periksa operasi relay motor kipas
pendingin radiator No.2. [10B-33]
Dalam keadaan baik?
1A-274
YA TIDAK
12 Pemeriksaan sirkuit relay motor kipas Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
pendingin radiator No.2 13. diperlukan, ganti harness
1) Sambungkan SUZUKI scan tool ke DLC kelistrikan antara motor
saat kunci kontak pada posisi OFF. kipas pendingin radiator
2) Pasang relay motor kipas pendingin dengan relay motor kipas
radiator No.2 pendingin radiator No.2.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Konfirmasikan kipas pendingin radiator
yang beroperasi pada putaran tinggi
dengan menggunakan “output test” pada
SUZUKI scan tool.
5) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLU/BLK” dari relay motor kipas No.1
dengan ground bodi kendaraan sebesar
10 dan 14 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
13 Pemeriksaan voltase power supply relay Lanjutkan ke Langkah Perbaiki sirkuit power
motor kipas radiator No.3 14. supply relay motor kipas
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. pendingin radiator No.3.
2) Lepas relay motor kipas pendingin
radiator No.3
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“GRY” dari relay motor kipas No.3 dengan
ground bodi kendaraan sebesar 10 dan 14
V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
14 Pemeriksaan relay motor kipas pendingin Lanjutkan ke Langkah Ganti relay motor kipas
radiator No.3 15. pendingin radiator No.3.
1) Periksa operasi relay motor kipas
pendingin radiator No.3. [10B-33]
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
1A-275
YA TIDAK
16 Pemeriksaan sirkuit relay motor kipas Lanjutkan ke Langkah Perbaiki atau, jika
pendingin radiator No.3 17. diperlukan, ganti harness
1) Sambungkan SUZUKI scan tool ke DLC kelistrikan antara motor
saat kunci kontak pada posisi OFF. kipas pendingin radiator
2) Pasang relay motor kipas pendingin dengan relay motor kipas
radiator No.3 pendingin radiator No.3.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Konfirmasikan kipas pendingin radiator
yang beroperasi pada putaran tinggi
dengan menggunakan “output test” pada
SUZUKI scan tool.
5) Pastikan bahwa voltase antara terminal
“BLU/WHT” dari relay motor kipas No.1
dengan ground bodi kendaraan sebesar
10 dan 14 V.
Dalam keadaan baik?
YA TIDAK
17 Pemeriksaan motor kipas pendingin Tukar dengan ECM yang Ganti motor kipas
radiator baik dan periksa kembali. pendingin radiator.
1) Periksa motor kipas pendingin radiator.
[1F-29]
Dalam keadaan baik?
ECM tidak dapat diperiksa secara langsung. Menghubungkan voltmeter ke ECM dengan konektor ECM yang
diputus.
CATATAN:
• Karena setiap voltase terminal dipengaruhi oleh voltase battery, pastikan voltase battery 11 V atau lebih
ketika kunci kontak diputar ke ON.
• Voltase dengan tanda bintang (*) tidak dapat diukur dengan voltmeter karena ini adalah sinyal pulsa.
Gunakan osiloskop untuk memeriksanya jika perlu.
E01 D01
28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
4 3
72 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
94 93 92 91 90 89 88 87 86 85 84 83 82 81 80 79 78 77 76 75 74 73 6 5 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
1A-276
Terminal No. Warna kabel Sirkuit Voltase normal Kondisi Keterangan
Sirkuit penggerak *–30 hingga –40 V
Mesin: Putaran idle
D01-1 WHT/BLU injektor bahan bakar ↑↓ —
setelah dipanaskan
No.4 (sisi rendah) 40 hingga 60 V
D01-2 — — — — —
D01-3 — — — — —
Sirkuit power supply
D01-4 GRY/BLK regulator tekanan 10 – 14 V Kunci kontak: ON —
bahan bakar (12 V)
Sirkuit power supply
D01-5 PNK/WHT 10 – 14 V Kunci kontak: ON —
EGR valve (12 V)
Sirkuit sensor ground
D01-6 YEL/RED Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON —
tekanan bahan bakar
D01-7 — — — — —
Sirkuit power supply
Mesin: Putaran idle
D01-8 GRN/YEL sensor tekanan bahan 4–6V —
setelah dipanaskan
bakar (5 V)
0–1V Kunci kontak: ON —
Sirkuit sinyal switch
D01-9 GRY/YEL Mesin: Putaran idle
tekanan oli 10 – 14 V —
setelah dipanaskan
D01-10 — — — — —
D01-11 — — — — —
D01-12 — — — — —
D01-13 — — — — —
D01-14 — — — — —
*0 – 1 V
↑↓
10 – 14 V Mesin: Melaju
D01-15 BLU/BLK Sirkuit valve drive EGR —
Lihat Bentuk setelah dipanaskan
gelombang acuan
No.2 .
Sirkuit penggerak *–30 hingga –40 V
Mesin: Putaran idle
D01-16 ORN/WHT injektor bahan bakar ↑↓ —
setelah dipanaskan
No.1 (sisi rendah) 40 hingga 60 V
Sirkuit penggerak *–30 hingga –40 V
Mesin: Putaran idle
D01-17 YEL/BLK injektor bahan bakar ↑↓ —
setelah dipanaskan
No.2 (sisi rendah) 40 hingga 60 V
D01-18 — — — — —
D01-19 — — — — —
D01-20 — — — — —
Sirkuit ground sensor
D01-21 PPL Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON —
CMP
D01-22 — — — — —
Sirkuit power supply
Mesin: Putaran idle
D01-23 RED/BLK sensor boost pressure 4–6V —
setelah dipanaskan
(5 V)
Sirkuit sensor ground
D01-24 BLK Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON —
boost pressure
1A-277
Sirkuit power supply Mesin: Putaran idle
D01-25 PNK 4–6V —
sensor CMP (5 V) setelah dipanaskan
D01-26 — — — — —
D01-27 — — — — —
D01-28 — — — — —
Sirkuit ground sensor
D01-29 GRN Di bawah 0,3 V Kunci kontak: ON —
ECT
*0 – 1 V
↑↓
Sirkuit penggerak
10 – 14 V Mesin: Putaran idle
D01-30 WHT/BLU solenoid kontrol boost —
Lihat Bentuk setelah dipanaskan
pressure
gelombang acuan
No.3 .
Sirkuit penggerak *–30 hingga –40 V
Mesin: Putaran idle
D01-31 WHT/GRN injektor bahan bakar ↑↓ —
setelah dipanaskan
No.3 (sisi rendah) 40 hingga 60 V
D01-32 — — — — —
D01-33 — — — — —
*0 – 1 V
Mesin: Setelah
↑↓
Sirkuit penggerak dipanaskan
10 – 14 V
D01-34 LT BLU/RED regulator tekanan Mesin: Idle atau —
Lihat Bentuk
bahan bakar putaran mesin 3.500
gelombang acuan
rpm
No.4 .
D01-35 — — — — —
D01-36 — — — — —
D01-37 — — — — —
Mesin: Putaran idle
setelah dipanaskan
Rail pressure acuan:
Kira-kira 1,2 V —
30 Mpa (305,9
kgf/cm 2 , 4.350 psi,
300 bar)
Sirkuit sinyal ground
D01-38 ORN/BLK Mesin: Berputar
tekanan bahan bakar
3.500 rpm setelah
dipanaskan
Kira-kira 2,2 V Rail pressure acuan: —
75 Mpa (764,8
kgf/cm 2 , 10.900 psi,
750 bar)
D01-39 — — — — —
D01-40 — — — — —
1A-278
Mesin: Putaran idle
setelah dipanaskan
Tekanan boost
Kira-kira 1,9 V —
acuan: 100 kPa (1,0
kgf/cm 2 , 14,5 psi,
1,00 bar)
Sirkuit sinyal sensor
D01-41 ORN Mesin: Berputar
boost pressure
3.500 rpm setelah
dipanaskan
Kira-kira 3,0 V Tekanan boost —
acuan: 160 kPa
(1,63 kgf/cm 2 , 23,2
psi, 1,60 bar)
D01-42 — — — — —
*–3 hingga –8 V
↑↓
Sirkuit sinyal CKP 7 – 12 V Mesin: Putaran idle
D01-43 GRY/BLK —
sensor (+) Lihat Bentuk setelah dipanaskan
gelombang acuan
No.5 .
D01-44 — — — — —
D01-45 — — — — —
Sirkuit penggerak *–30 hingga –40 V
Mesin: Putaran idle
D01-46 BLU injektor bahan bakar ↑↓ —
setelah dipanaskan
No.4 (sisi tinggi) 40 hingga 60 V
Sirkuit penggerak *–30 hingga –40 V
Mesin: Putaran idle
D01-47 ORN injektor bahan bakar ↑↓ —
setelah dipanaskan
No.1 (sisi tinggi) 40 hingga 60 V
Sirkuit penggerak *–30 hingga –40 V
Mesin: Putaran idle
D01-48 GRN injektor bahan bakar ↑↓ —
setelah dipanaskan
No.3 (sisi tinggi) 40 hingga 60 V
Sirkuit penggerak *–30 hingga –40 V
Mesin: Putaran idle
D01-49 YEL injektor bahan bakar ↑↓ —
setelah dipanaskan
No.2 (sisi tinggi) 40 hingga 60 V
D01-50 — — — — —
D01-51 — — — — —
D01-52 — — — — —
D01-53 — — — — —
Kunci kontak: ON
Kira-kira 2,78 V ECT: Kira-kira 20 °C —
(68 °F)
1A-279
*0 – 0,6 V
↑↓
Sirkuit sinyal CMP 4–6V Mesin: Putaran idle
D01-56 PNK/BLK —
sensor Lihat Bentuk setelah dipanaskan
gelombang acuan
No.6 .
D01-57 — — — — —
D01-58 — — — — —
*–3 hingga –8 V
↑↓
Sirkuit sinyal CKP 7 – 12 V Mesin: Putaran idle
D01-59 YEL/RED —
sensor (–) Lihat Bentuk setelah dipanaskan
gelombang acuan
No.5 .
D01-60 — — — — —
1A-280
Sirkuit power supply
E01-15 RED/YEL 4–6V Kunci kontak: ON —
sensor APP (sub) (5 V)
E01-16 — — — — —
E01-17 — — — — —
E01-18 — — — — —
E01-19 — — — — —
E01-20 — — — — —
E01-21 — — — — —
Kunci kontak: Pedal
10 – 14 V —
Kopling ON: Dilepas
Sirkuit sinyal switch
E01-22 YEL/GRN Kunci kontak: Pedal
CPP
0–1V Kopling ON: Diinjak —
penuh
Sirkuit sinyal kunci
E01-23 BLK/WHT 10 – 14 V Kunci kontak: ON —
kontak
E01-24 — — — — —
E01-25 — — — — —
E01-26 — — — — —
E01-27 — — — — —
E01-28 — — — — —
*0 – 1 V
↑↓
Sirkuit sinyal putaran
10 – 14 V Mesin: Putaran idle
E01-29 BRN mesin (untuk modul —
Lihat Bentuk setelah dipanaskan
kontrol P/S
gelombang acuan
No.8 .
Motor kipas pendingin
0–1V radiator pada —
Sirkuit kontrol relay kecepatan tinggi.
E01-30 WHT/GRN kipas pendingin radiator
No.3 Motor kipas pendingin
10 – 14 V radiator tidak —
beroperasi
E01-31 — — — — —
Sirkuit ground sensor Mesin: Putaran idle
E01-32 WHT Di bawah 0,3 V —
APP (sub) setelah dipanaskan
E01-33 — — — — —
Sirkuit ground sensor Mesin: Putaran idle
E01-34 BLU/YEL Di bawah 0,3 V —
MAF dan IAT setelah dipanaskan
Sirkuit ground sensor Mesin: Putaran idle
E01-35 LT GRN/BLK Di bawah 0,3 V —
APP (utama) setelah dipanaskan
E01-36 — — — — —
Sirkuit power supply
Mesin: Putaran idle
E01-37 GRY/RED sensor tekanan 4–6V —
setelah dipanaskan
refrigerant A/C (5 V)
E01-38 — — — — —
E01-39 — — — — —
1A-281
Sinyal saluran
komunikasi
CAN berupa
*1,0 – 1,4 V pulse. Sinyal
↑↓ pulsa yang
Sirkuit komunikasi CAN
40 – 60 V tertampil
E01-40 WHT/BLU (rendah) untuk modul Mesin: Putaran idle
Lihat Bentuk dengan
kontrol ABS
gelombang acuan frekuensi
No.9 . reguler yang
berbeda-beda
tergantung
kondisi mesin.
Kunci kontak: Pedal
1.74 – 2,17 V gas ON: Posisi diinjak —
Sirkuit sinyal sensor penuh
E01-41 YEL
APP (sub)
Kunci kontak: ON
0.30 – 0,44 V —
Pedal gas: Posisi idle
E01-42 — — — — —
E01-43 — — — — —
Sirkuit sinyal sensor A/F Mesin: Putaran idle
E01-44 RED/WHT 2–6V —
(VS) setelah dipanaskan
Mesin: Putaran idle
E01-45 YEL Sirkuit sinyal sensor A/F 2–6V —
setelah dipanaskan
Sirkuit sinyal (VSIP) Mesin: Putaran idle
E01-46 GRN/WHT 2–6V —
sensor A/F setelah dipanaskan
Sirkuit sinyal (RC) Mesin: Putaran idle
E01-47 BLK 2–6V —
sensor A/F setelah dipanaskan
E01-48 — — — — —
E01-49 — — — — —
Sirkuit power supply
E01-50 PNK 10 – 14 V — —
cadangan (12 V)
E01-51 — — — — —
E01-52 — — — — —
E01-53 — — — — —
E01-54 — — — — —
E01-55 — — — — —
*0 – 0,6 V
↑↓
Sirkuit sinyal sensor 4–6V Mesin: Melaju setelah
E01-56 BLU/RED —
MAF Lihat Bentuk dipanaskan
gelombang acuan
No.10 .
E01-57 — — — — —
E01-58 — — — — —
E01-59 — — — — —
E01-60 — — — — —
1A-282
Mesin: Putaran idle
setelah dipanaskan
Kira-kira 2,54 V —
Suhu bahan bakar:
25 (77 °F)
Mesin: Putaran idle
Sirkuit sinyal sensor setelah dipanaskan
E01-61 BLU/YEL Kira-kira 1,14 V
suhu bahan bakar Suhu bahan bakar:
60 (140 °F)
Mesin: Putaran idle
setelah dipanaskan
Kira-kira 0,43 V
Suhu bahan bakar:
100 (212 °F)
*0 – 1 V
↑↓ Mesin: Putaran idle
4.5 – 5,5 V setelah dipanaskan
E01-62 BLU/ORN Sirkuit sinyal sensor IAT —
Lihat Bentuk IAT: Kira-kira 24
gelombang acuan (75,2 °F)
No.11 .
E01-63 — — — — —
Sinyal saluran
komunikasi
CAN berupa
*2 – 3 V pulse. Sinyal
↑↓ pulsa yang
Sirkuit komunikasi CAN
4.5 – 5,5 V tertampil
E01-64 RED/BLK (tinggi) untuk modul Mesin: Putaran idle
Lihat Bentuk dengan
kontrol ABS
gelombang acuan frekuensi
No.9 . reguler yang
berbeda-beda
tergantung
kondisi mesin.
Kunci kontak: ON
3.50 – 4,27 V Pedal gas: Posisi —
Sirkuit sinyal sensor diinjak penuh
E01-65 GRN/RED
APP (utama)
Kunci kontak: ON
0.65 – 0,82 V —
Pedal gas: Posisi idle
*0 – 1 V
↑↓
Sirkuit komunikasi serial
10 – 14 V
E01-66 PPL/WHT (untuk modul kontrol Kunci kontak: ON —
Lihat Bentuk
immobilizer)
gelombang acuan
No.12 .
E01-67 — — — — —
Kunci kontak: ON
12 – 14 V —
Pedal rem: Dilepas
E01-68 BLU/WHT Sirkuit sinyal switch rem Kunci kontak: ON
0–1V Pedal rem: Diinjak —
penuh
E01-69 — — — — —
Waktu: Selama 15
Sirkuit monitor modul 0–1V detik setelah kunci —
E01-70 BLU kontak ON
kontrol glow plug
12 – 14 V Selain kondisi di atas —
E01-71 — — — — —
1A-283
E01-72 — — — — —
E01-73 — — — — —
Waktu: Selama 15
Sinyal kontrol modul 12 – 14 V detik setelah kunci
E01-74 GRY/BLU kontak ON
kontrol glow plug
0–1V Selain kondisi di atas
Waktu: Selama 20
detik setelah kunci —
Sirkuit penggerak relay 0–1V kontak ON
E01-75 PPL/WHT
fuel pump
Mesin: Hidup —
12 – 14 V Selain kondisi di atas —
E01-76 — — — — —
E62-77 — — — — —
Sirkuit penggerak 0–1V MIL: ON —
E01-78 BLU/BLK Lampu Indikator
Malfungsi (MIL) 12 – 14 V MIL: OFF —
1A-284
Mesin: Putaran idle
setelah dipanaskan
Switch A/C: ON
Selektor blower >
Kira-kira 2,35 V OFF —
Tekanan refrigerant
A/C: 1600 kPa (16,3
kgf/cm 2 , 232 psi, 16
bar)
E01-88 — — — — —
E01-89 PPL Sinyal VSS 4–6V Kunci kontak: ON —
Sensor filter bahan
E01-90 YEL/RED 4–6V Kunci kontak: ON —
bakar
E01-91
— — — — —
E01-92 — — — — —
E01-93 — — — — —
E01-94 — — — — —
Terminal
CH1: “D01-15” ke “E01-1”
pengukuran
CH1: 5 V/DIV
Setelan osiloskop
TIME: 2 ms / DIV
• Mesin: Melaju setelah
Kondisi dipanaskan
pengukuran • Duty valve EGR: 50.5% atau
1,9%
EGR valve duty: 50.5%
1A-285
Bentuk gelombang acuan No.3
Sinyal boost pressure control solenoid valve
Terminal
CH1: “D01-30” ke “E01-1”
pengukuran
CH1: 5 V/DIV
Setelan osiloskop
TIME: 1 ms / DIV
Kondisi • Mesin: Putaran idle setelah
pengukuran dipanaskan
Terminal
CH1: “D01-34” ke “E01-1”
pengukuran
CH1: 5 V/DIV
Setelan osiloskop
TIME: 1 ms / DIV
Kondisi
• Mesin: Setelah dipanaskan
pengukuran
1A-286
Bentuk gelombang acuan No.5
Sinyal sensor CKP
Terminal
CH1: “D01-43” hingga “D01-59”
pengukuran
CH1: 5 V/DIV
Setelan osiloskop
TIME: 10 ms / DIV
Kondisi • Mesin: Putaran idle setelah
pengukuran dipanaskan
Terminal
CH1: “D01-56” ke “E01-1”
pengukuran
CH1: 2 V/DIV
Setelan osiloskop
TIME: 40 ms / DIV
Kondisi • Mesin: Putaran idle setelah
pengukuran dipanaskan
Terminal
CH1: “E01-12” hingga “E01-1”
pengukuran
CH1: 5 V/DIV
Setelan osiloskop
TIME: 4 ms / DIV
Kondisi • Mesin: Putaran idle setelah
pengukuran dipanaskan
1A-287
Bentuk gelombang acuan No.8
Ke sinyal putaran mesin modul kontrol P/S
Terminal
CH1: “E01-29” hingga “E01-1”
pengukuran
CH1: 5 V/DIV
Setelan osiloskop
TIME: 20 ms / DIV
Kondisi • Mesin: Putaran idle setelah
pengukuran dipanaskan
1A-288
Bentuk gelombang acuan No.10
Sinyal sensor MAF
Terminal
CH1: “E01-56” hingga “E01-1”
pengukuran
CH1: 2 V/DIV
Setelan osiloskop
TIME: 400 µs/DIV
Kondisi • Mesin: Putaran idle setelah
pengukuran dipanaskan
Terminal
CH1: “E01-62” hingga “E01-1”
pengukuran
CH1: 2 V/DIV
Setelan osiloskop
TIME: 40 ms / DIV
Kondisi • Mesin: Putaran idle setelah
pengukuran dipanaskan
1A-289
Bentuk gelombang acuan No.12
Komunikasi serial (untuk modul kontrol immobilizer)
Terminal
CH1: “E01-66” hingga “E01-1”
pengukuran
CH1: 5 V/DIV
Setelan osiloskop
TIME: 100 ms / DIV
Kondisi
• Kunci kontak: ON
pengukuran
1A-290
09919M48410 SUZUKI scan tool (SUZUKI- 6
SDT)
1 2
Set gauge adapter tekanan —
4
bahan bakar 3
Kit ini terdiri dari item-item 5
berikut. 1. SUZUKI-SDT 2.
Kabel DLC . Kabel USB 4.
Power supply AC/DC 5.
Voltage meter probe 6.
Kotak penyimpanan
1A-291
Mesin
Bab 1B
Z13DTJ.................................................................................................................................................................... 1B-11
Petunjuk Perbaikan ...............................................................................................................................................1B-11
Memeriksa Valve EGR Pada Kendaraan ............................................................................................................. 1B-11
Memeriksa Valve EGR ......................................................................................................................................... 1B-11
Memeriksa Sensor Air Fuel Ratio (A/F) Pada Kendaraan ...................................................................................1B-12
Melepas dan Memasang Sensor Air Fuel Ratio (A/F)..........................................................................................1B-12
Spesifikasi............................................................................................................................................................. 1B-13
Spesifikasi Momen Pengencangan ......................................................................................................................1B-13
1B-1
K12M
Jangan menggunakan vacuum dengan mulut; jika dilakukan, uap bahan bakar yang berbahaya dapat
terhirup.
PERHATIAN:
Jangan menggunakan vacuum lebih dari –67 kPa (–0,68 kgf/cm 2 , –9,72 psi, –0,67 bar); jika digunakan, EVAP
canister purge valve mungkin akan rusak.
1) Bersiaplah untuk mengoperasikan EVAP canister purge valve dengan cara sebagai berikut.
• Metode menggunakan SUZUKI Scan tool:
a. Hubungkan SUZUKI Scan tool ke DLC (1) dengan kunci kontak diputar ke OFF.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
(A)
b. Putar kunci kontak ke posisi ON, hapus DTC dan pilih “EVAP Purge Duty” dalam mode “Active Test” pada
SUZUKI scan tool.
CATATAN:
EVAP canister purge valve dioperasikan menggunakan scan tool dengan cara sebagai berikut.
• Untuk memutar EVAP canister purge valve ke posisi OFF: 0%
• Untuk memutar EVAP canister purge valve ke posisi ON: 100%
CATATAN:
Operasikan EVAP canister purge valve (1) menggunakan kabel jumper sebagai berikut.
1B-2
• Untuk memutar EVAP canister purge valve ke posisi ON:
Hubungkan terminal “BLU/BLK” EVAP canister purge valve dan ground bodi kendaraan [b]
• Untuk memutar EVAP canister purge valve ke posisi OFF:
Cabut terminal “BLU/BLK” EVAP canister purge valve dan ground bodi kendaraan [b]
[a]
[b]
2) Cabut selang vacuum (2) dari intake manifold dan purge hose dari EVAP canister purge valve (1).
3) Pasang special tool ke selang vacuum.
Special Tool
(A): 09917M47011
4) Periksa operasi EVAP canister purge valve dengan cara berikut.
a) Pastikan bahwa vacuum –60 kPa (–0,6 kgf/cm 2 , –8,7 psi, –0,6 bar) dapat dipakai ketika EVAP canister
purge valve diputar ke posisi OFF [A].
b) Pastikan bahwa tidak ada vacuum yang dapat digunakan ketika EVAP canister purge valve diputar ke posisi
ON [B].
Jika ditemukan kerusakan, periksa hal berikut.
• Kabel harness dan sambungan
• EVAP canister purge valve: [1B-5]
• Selang vacuum
1B-3
[A]
2
(A)
[B]
2
(A)
1B-4
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sistem EVAP
2
1
5
Jangan menggunakan vacuum dengan mulut; jika dilakukan, uap bahan bakar yang berbahaya dapat
terhirup.
PERHATIAN:
Jangan menggunakan vacuum lebih dari –67 kPa (–0,68 kgf/cm 2 , –9,72 psi, –0,67 bar); jika digunakan, EVAP
canister purge valve mungkin akan rusak.
1) Dengan kunci kontak diputar ke posisi OFF, cabut konektor, selang vacuum dan purge hose dari EVAP canister
purge valve.
2) Lepaskan EVAP canister purge valve.
3) Periksa resistan antara dua terminal EVAP canister purge valve (1).
Jika resistan di luar spesifikasi, ganti EVAP canister purge valve.
1B-5
30 – 34 Ω pada 20 °C (68 °F)
Special Tool
(A): 09917M47011
b) Periksa bahwa vacuum –60 kPa (–0,6 kgf/cm 2 ,–8,7 psi, –0,6 bar) dapat dipakai ke EVAP canister purge
valve ketika battery 12 V tidak dihubungkan ke terminal EVAP canister purge valve.
c) Periksa bahwa tidak ada vacuum dapat dipakai ke EVAP canister purge valve ketika battery 12 V
dihubungkan ke terminal EVAP canister purge valve.
[A]
(A)
1
2
[B]
(A)
1
2
[A]: EVAP canister purge valve [B]: EVAP canister purge valve OFF
ON
1B-6
4) Periksa bahwa tidak ada aliran yang tertahan melalui pipa purge (1) dan pipa udara (2) ketika udara ditiupkan (4)
ke dalam pipa tangki (3).
Jika ditemukan kerusakan dalam pemeriksaan ini, ganti EVAP canister.
4
3
2
Pelepasan
1) Lepas kabel negatif pada battery.
2) Lepaskan filter udara. [1D-9]
3) Cabut konektor valve EGR (1).
4) Lepaskan valve EGR (2) dan gasket dari cylinder head.
2
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut ini.
• Bersihkan permukaan yang berpasangan pada valve EGR dan cylinder head.
• Gunakan gasket baru (2).
• Kencangkan baut valve EGR (1) sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut valve EGR (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
1B-7
1,(a)
2
PERHATIAN:
Jangan gunakan alat berujung tajam untuk membersihkan karbon. Berhati-hatilah agar tidak merusak
atau membengkokkan valve (1), dudukan valve (2) dan rod (3).
b) Sambungkan battery 12 V ke tiap coil terminal valve EGR sebagaimana ditunjukkan, periksa apakah valve
EGR (1) beroperasi dengan lancar.
1B-8
c) Periksa apakah valve (1), dudukan valve (2) dan rod (3) rusak, retak, bengkok atau mengalami kerusakan
lain.
1B-9
Pasang selang bersih ke valve dan periksa adanya aliran udara ketika Anda meniup (4) ke dalam selang dari
bagian ulir (2) dan bahwa tidak ada aliran udara ketika Anda meniup (5) ke dalam selang dari sisi pipa (3) seperti
tampak pada gambar.
Jika ditemukan kerusakan, ganti valve PCV.
4
2
3
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Part pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Baut valve EGR 23 2.3 17.0
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
SDT)
1 2
Vacuum pump gauge —
4
Kit ini mencakup. 1. 3
SUZUKI-SDT 2. Kabel DLC 5
3. Kabel USB 4. Power
supply AC/DC 5. Voltage
meter probe 6. Kotak
penyimpanan
1B-10
Mesin
Bab 1C
Z13DTJ.................................................................................................................................................................... 1C-28
Tindakan Pencegahan ......................................................................................................................................... 1C-28
Tindakan Pencegahan dalam Penggantian ECM ............................................................................................... 1C-28
Uraian Umum ........................................................................................................................................................ 1C-28
1C-1
Keterangan tentang Registrasi ECM................................................................................................................... 1C-28
Petunjuk Perbaikan .............................................................................................................................................. 1C-28
Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM).................................................................................... 1C-28
Registrasi untuk Penggantian ECM .................................................................................................................... 1C-30
Registrasi Injektor Bahan Bakar.......................................................................................................................... 1C-30
Menghapus Data A/F .......................................................................................................................................... 1C-31
Melepas dan Memasang Mass Air Flow Sensor (MAF) dan Intake Air Temperature (IAT) Sensor .................... 1C-31
Melepas dan Memasang Glow Plug ................................................................................................................... 1C-32
Pemeriksaan Glow Plug...................................................................................................................................... 1C-32
Pemeriksaan Sensor Posisi Pedal Gas (APP) Assy pada Kendaraan ............................................................... 1C-33
Melepas dan Memasang Sensor Posisi Pedal Gas (APP) Assy pada Kendaraan............................................. 1C-34
Pemeriksaan Sensor Posisi Pedal Gas Assy (APP) ........................................................................................... 1C-34
Melepas dan Memasang Sensor Suhu Coolant Mesin (ECT) ............................................................................ 1C-35
Memeriksa Sensor Suhu Coolant Mesin (ECT) .................................................................................................. 1C-36
Melepas dan Memasang CMP (Camshaft Position) Sensor............................................................................... 1C-37
Memasang dan Melepas CKP (Crankshaft Position) Sensor (Sensor Putaran Mesin) ...................................... 1C-38
Memeriksa CKP (Crankshaft Position) Sensor (Sensor Putaran Mesin) ............................................................ 1C-39
Melepas dan Memasang Boost Pressure Sensor............................................................................................... 1C-39
Pemeriksaan Regulator Tekanan Bahan Bakar .................................................................................................. 1C-40
Pemeriksaan Relay Fuel Pump, Relay Kontrol Motor Starter, Relay Utama dan Relay Pemanas Bahan Bakar1C-41
Melepas dan Memasang Glow Plug Control Module ......................................................................................... 1C-41
Pemeriksaan Sensor Suhu Bahan Bakar ........................................................................................................... 1C-41
Spesifikasi............................................................................................................................................................. 1C-42
Spesifikasi Momen Pengencangan ..................................................................................................................... 1C-42
Special Tool dan Perlengkapan .......................................................................................................................... 1C-42
Special Tool ......................................................................................................................................................... 1C-42
1C-2
K12M
Petunjuk Perbaikan
Melepas dan Memasang ECM (Engine Control Module)
PERHATIAN:
Karena ECM terdiri dari suku cadang berpresisi, hati-hati jangan sampai ECM terkena guncangan yang
berlebihan.
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, lakukan prosedur berikut.
• Registrasi kunci kontak: [10C-18]
Pelepasan
1) Lepaskan kabel negatif dari battery.
2) Cabut konektor dari ECM seperti berikut.
a) Tekan kunci (1) untuk melepas penguncian tuas kunci (2).
b) Putar tuas kunci sesuai dengan arah panah hingga berhenti.
2
1
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut ini.
• Kencangkan baut pemasangan ECM (1) sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut pemasangan ECM (a): 5,5 N·m (0,56 kg-m, 4,0 lb-ft)
1C-3
1, (a)
c. Kunci konektor ECM dengan aman melalui penyetelan lock lever pada posisi terkunci.
Jangan pernah menyentuh throttle valve dengan jari saat kunci kontak pada posisi ON dan pedal gas ditekan.
Jika tidak, dapat terjadi cedera karena jari terjepit di antara throttle valve dan throttle body elektrik.
PERHATIAN:
1C-4
Jika tidak, Electric Throttle Body Assy akan rusak saat throttle valve membesar.
• Jangan menggunakan tenaga yang berlebihan pada throttle valve untuk memeriksa pengoperasian
throttle valve dan memeriksa kinerja sensor TP.
Jika tidak, Electric Throttle Body Assy akan rusak karena gear resin internal throttle motor rusak.
CATATAN:
Setelah mengganti Electric Throttle Body Assy, sesuaikan posisi throttle valve. [1C-7]
“a”
a) Periksa kelancaran pergerakan throttle valve (1) hingga mencapai posisi tertutup sepenuhnya dan posisi
terbuka sepenuhnya dengan jari.’
b) Periksa pengembalian throttle valve ke posisi default saat mengangkat jari dari throttle valve yang berada
pada posisi tertutup sepenuhnya dan pada posisi terbuka spenuhnya.
1C-5
Pemeriksaan Pengoperasian Sistem Electric Throttle Body Assy
1) Lepaskan filter udara. [1D-10]
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
3) Periksa sistem Electric Throttle Body Assy seperti berikut.
Jika ditemukan kerusakan, lanjutkan ke langkah 4).
a) Tekan pedal gas perlahan dan periksa apakah throttle valve bergerak dengan lancar hingga terbuka
sepenuhnya.
b) Lepaskan pedal gas dan periksa apakah throttle valve bergerak kembali ke posisi default.
“a”
1 2 3 45 6
1C-6
a) Atur 3 battery 1,5 V baru (1) dalam rangkaian seri, dan periksa apakah voltase total adalah 4,5 – 5,0 V.
b) Hubungkan voltmeter (2) dan battery ke TP Sensor seperti tampak pada gambar.
[A]
1 2 3 45 6
[B]
1 2 3 45 6
c) Periksa apakah voltase bervariasi secara linier tergantung pada sudut bukaan throttle sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar saat throttle valve dibuka dan ditutup dengan jari.
[a]
[b]
[c] [d]
[a]: Voltase TP Sensor (utama) [c]: Posisi tertutup
sepenuhnya
[b]: Voltase TP Sensor (sub) [d]: Posisi terbuka
sepenuhnya
Memeriksa APP Sensor (Accelerator Pedal Position/Posisi Pedal Gas) pada Kendaraan
PERHATIAN:
• Jangan dijatuhkan, atau membenturkan pedal gas assy (termasuk sensor APP) dengan keras. Pedal gas
assy (termasuk APP Sensor) yang mengalami benturan keras harus diganti.
• Berhati-hatilah agar bagian sensor dari pedal gas assy (termasuk APP Sensor) tidak terkena air atau oli.
• Jangan membongkar pedal gas assy (termasuk APP Sensor).
CATATAN:
Setelah mengganti pedal gas assy (termasuk APP Sensor), sesuaikan posisi throttle valve. [1C-7]
1) Periksa apakah pedal gas assy (termasuk APP Sensor) telah dipasang ke bodi kendaraan dengan benar (karpet
lantai tidak ada yang terjepit, dll.).
Jika pemasangan tidak benar, pasang kembali pedal gas assy (termasuk APP Sensor). [1C-8]
2) Sambungkan SUZUKI scan tool ke DLC saat kunci kontak pada posisi OFF.
3) Tampilkan mode “Data List” pada SUZUKI scan tool.
4) Periksa apakah voltase bervariasi secara linier tergantung pada posisi akselerator sesuai dengan grafik berikut.
Jika ditemukan kerusakan, periksa hal berikut.
• Kabel harness dan sambungan
• APP sensor [1C-9]
[c]
[a]
[b]
[d] [e]
[a]: Voltase APP Sensor (utama)
[b]: Voltase APP Sensor (sub)
[c]: Voltase
[d]: Posisi pedal gas idle
[e]: Posisi pedal gas diinjak penuh
• Jangan dijatuhkan, atau membenturkan pedal gas assy (termasuk sensor APP) dengan keras. Pedal gas
assy (termasuk APP Sensor) yang mengalami benturan keras harus diganti.
• Berhati-hatilah agar bagian sensor dari pedal gas assy (termasuk APP Sensor) tidak terkena air atau oli.
• Jangan membongkar pedal gas assy (termasuk APP Sensor).
1C-8
CATATAN:
Setelah mengganti pedal gas assy (termasuk APP Sensor), sesuaikan posisi throttle valve. [1C-7]
Pelepasan
1) Lepas kabel negatif pada battery.
2) Cabut konektor dari pedal gas assy (termasuk sensor APP).
3) Lepaskan pedal gas assy (termasuk APP Sensor) (3) dari braketnya.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan terlebih dahulu mur atas pedal gas assy (1) dan mur bawah pedal gas assy (2) sesuai dengan
spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Mur pedal gas assy (a): 6 N·m (0,6 kg-m, 4,5 lb-ft)
1, (a) 3
2, (a)
[A]
6 5 4 3 21
1C-9
[B]
6 5 4 3 21
c) Periksa apakah voltase bervariasi secara linier tergantung pada sudut bukaan akselerator sesuai dengan
grafik berikut.
[c]
[a]
[b]
[d] [e]
[a]: Voltase APP Sensor (utama)
[b]: Voltase APP Sensor (sub)
[c]: Voltase
[d]: Pedal gas: Posisi idle
[e]: Pedal gas: Posisi diinjak penuh
3) Atur 3 battery baru 1,5 V (2) dalam rangkaian seri (periksa bahwa voltase total adalah 4,5 – 5,0 V) dan
hubungkan terminal positifnya ke terminal “1” sensor dan terminal negatif ke terminal “2”. Kemudian periksa
voltase antara “3” dan “2”. Periksa juga apakah voltase berkurang ketika vaccum digunakan sampai 400 mmHg
menggunakan pompa vacuum (3) dan voltmeter (4).
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, ganti MAP sensor (1).
Voltase output (Bila voltase input adalah 4,5 – 5,5 V, suhu ruangan 20 – 30 °C, 68 – 86 °F)
1C-10
Ketinggian Tekanan barometer Voltase
(Referensi) output
(kaki) (m) (mmHg) (kPa) (V)
0 – 2000 0 – 610 760 – 707 100 – 94 3.3 – 4.5
Di bawah
2001 – 611 –
707 94 – 85 3.0 – 4.2
5000 1524
di atas 634
Di bawah
5001 – 1525 –
634 85 – 76 2.7 – 3.8
8000 2438
di atas 567
Di bawah
8001 – 2439 –
567 76 – 70 2.4 – 3.4
10000 3048
di atas 526
1
3
321
Pemasangan
Referensi: Memeriksa ECT Sensor (Engine Coolant Temperature) [1C-12]
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut ini.
• Periksa O-ring untuk melihat kemungkinan kerusakan dan ganti ECT Sensor.
• Kencangkan sensor ECT (1) sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
1C-11
Momen pengencangan
ECT sensor (a): 12 N·m (1,2 kg-m, 9,0 lb-ft)
1, (a)
Special Tool
: SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
1 2
[a]
(5.740)
2.290 - 2.620
(1.160)
(0.593)
0.309 - 0.331
20 40 60 80 [b]
1C-12
[a]: Resistan [b]: Suhu
Memeriksa Sensor A/F (Air Fuel Ratio), HO2S-2 (Heated Oxygen Sensor-2) Pada Kendaraan
Sensor A/F
1) Periksa bahwa sinyal sensor A/F dipancarkan dengan tepat. [1A-123]
Jika ditemukan kerusakan, periksa hal berikut.
• Kabel harness dan sambungan
• Kebocoran sistem gas buang
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, ganti sensor A/F. [1C-15]
1
2
3) Menggunakan ohmmeter, ukur resistan konektor sensor A/F (sisi sensor) antara terminal “2” dan “5” pada
konektor sensor A/F. Jika resistan yang terukur tidak sesuai dengan nilai spesifikasi, ganti sensor A/F. [1C-15]
CATATAN:
Suhu sensor memberikan pengaruh besar pada nilai resistan. Pastikan bahwa pemanas sensor berada
pada suhu yang benar.
4
[a]
3 2 1 6
6 5 4
3
1
2
5
1C-13
Resistan penyesuai sensor A/F
30 – 300 Ω pada 20 °C (20,00 °C)
4
[a]
3 2 1 6
6 5 4
3
1
2
5
HO2S-2
1) Periksa bahwa sinyal HO2S-2 dipancarkan dengan tepat. [1A-123]
Jika ditemukan kerusakan, periksa hal berikut.
• Kabel harness dan sambungan
• Kebocoran sistem gas buang
Jika hasil pemeriksaan tidak baik, ganti sensor HO2S-2 [1C-15].
Pemanas HO2S-2
1) Cabut konektor HO2S-2 saat kunci kontak diputar ke posisi OFF.
2) Periksa bahwa voltase konektor HO2S-2 (sisi kendaraan) antara terminal “1” dan terminal “2” adalah voltase
battery ketika kunci kontak berada dalam posisi ON.
Jika ditemukan kerusakan, periksa sirkuit power supply, sirkuit ground dan sambungan.
2 1
3) Menggunakan ohmmeter, ukur resistan konektor HO2S-2 (sisi sensor) dari pemanas sensor antara terminal “3”
dan “4” pada konektor sensor.
Jika resistan yang terukur tidak sesuai dengan nilai spesifikasi, ganti HO2S-2 [1C-15].
CATATAN:
Suhu sensor memberikan pengaruh besar pada nilai resistan. Pastikan bahwa pemanas sensor berada
pada suhu yang benar.
1C-14
4
[a]
2
2 1
4 3
3
Melepas dan Memasang Sensor A/F (Air Fuel Ratio), HO2S-2 (Heated Oxygen Sensor-2)
Referensi: Memeriksa Sensor A/F (Air Fuel Ratio), HO2S-2 (Heated Oxygen Sensor-2) Pada Kendaraan [1C-13]
Pelepasan
PERINGATAN:
Guna menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuh sistem gas buang ketika sistem panas. Pelepasan
sensor A/F dan/atau H2OS harus dilakukan ketika sistem dingin.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut ini.
• Kencangkan sensor A/F (1) sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Sensor A/F (a): 45 N·m (4,5 kg-m, 33,5 lb-ft)
• Kencangkan HO2S-2 (2) sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
HO2S-2 (b): 45 N·m (4,5 kg-m, 33,5 lb-ft)
1C-15
1, (a)
2, (b)
• Setelah pemasangan, periksa kebocoran gas buang dari sensor dengan mesin hidup.
2 1
Pelepasan
1) Lepaskan kabel negatif dari battery.
2) Cabut konektor dari CMP sensor.
3) Lepaskan CMP sensor dari cylinder head.
Pemasangan
Referensi: Memeriksa CMP sensor (Camshaft Position) [1C-17]
1) Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut ini.
1C-16
• Berikan oli mesin ke O-ring CMP sensor (1).
• Kencangkan baut sensor CMP sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut sensor CMP (a): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
(a) 1
CATATAN:
Pastikan untuk menjaga celah sekitar 1 mm (0,03 in) “a” antara benda magnetis (besi) dan ujung
permukaan CMP sensor.
1C-17
Resistan bervariasi antara kurang dari 220 Ω (ON) dan tidak terhingga (OFF)
“a”
1 2 3
2
1
2
1
Pelepasan
1) Lepaskan kabel negatif dari battery.
2) Lepas generator. [1J-11]
3) Cabut konektor dari CKP sensor.
4) Lepaskan CKP sensor (1) dari blok silinder (2).
Pemasangan
Referensi: Memeriksa CKP Sensor (Crankshaft Position) [1C-19]
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut ini.
• Berikan oli mesin ke O-ring sensor.
PERHATIAN:
Momen pengencangan
1C-18
Baut CKP sensor (a): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
1 (a)
2 3
3. Generator
• Hubungkan konektor dan pasang kabel harness dengan klem dengan erat.
CATATAN:
Pastikan untuk menjaga celah sekitar 1 mm (0,03 in) “a” antara benda magnetis (besi) dan ujung
permukaan sensor CKP.
1C-19
1 2 3 “a”
2
1
Melepas dan Memasang VSS (Vehicle Speed Sensor) (Bukan Model ABS)
Pelepasan
1) Lepas kabel negatif (–) dari battery.
2) Lepaskan battery dan tray battery beserta reservoir coolant.
3) Lepaskan kabel kontrol persneling dan gear select (1) dari transaxle.
Pemasangan
1) Berikan oli ke O-ring (1) lalu pasang VSS ke transaxle.
Momen pengencangan
Baut VSS (a): 5,5 N·m (0,5 kg-m, 4,0 lb-ft)
1C-20
2) Hubungkan konektor VSS (1).
3) Pasang cable bracket (2) ke transaxle.
Momen pengencangan
Baut cable bracket (d): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
(a)
4) Hubungkan gear shift dan pilih kabel kontrol (1) ke transaxle [5B-12]
5) Pasang battery dan tray battery, lalu pasang reservoir coolant ke tray battery.
6) Sambungkan kabel (–) negatif ke battery.
Pemeriksaan visual
• Periksa bahwa O-ring bebas dari kerusakan.
• Periksa bahwa tidak ada kerusakan dan partikel logam di ujung permukaan sensor dan gigi rotor sinyal.
1C-21
Pemeriksaan kinerja
1) Buang partikel logam pada ujung permukaan VSS, jika ada.
2) Atur battery 12 V (1) dan hubungkan terminal positifnya ke terminal “Vin” (2) dan terminal negatif ke terminal
“Ground” (3) sensor. Lalu menggunakan ohmmeter, ukur resistan antara terminal “Vout” (4) sensor dan terminal
negatif battery dengan melewatkan benda magnetis (besi) (5) sambil menjaga celah sekitar 1 mm (0,03 in.)
dengan ujung permukaan VSS.
Jika resistan tidak bervariasi seperti ditentukan di bawah ini, ganti VSS.
Resistan VSS
Resistan bervariasi mulai kurang dari 100 Ω (ON) sampai tidak terhingga (OFF) atau mulai dari tidak
terhingga (OFF) sampai kurang dari 100 Ω (ON)
3
2 4
5 1
Pemasangan
Referensi: Memeriksa Knock Sensor [1C-23]
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut ini.
• Pasang knock sensor (1) seperti tampak dalam gambar.
• Kencangkan baut knock sensor (2) sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
1C-22
Momen pengencangan
Baut knock sensor (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
1 2, (a)
“a” “a”
“a”: 22.5°
1 2
3) Periksa bahwa sinyal knock sensor (1) menunjukkan bentuk gelombang sebagai berikut ketika blok silinder diberi
guncangan dengan palu plastik.
Jika ditemukan kerusakan, ganti knock sensor.
Memeriksa MAF (Mass Air Flow) & IAT (Intake Air Temperature) Sensor Pada Kendaraan
CATATAN:
Sebelum melakukan pemeriksaan ini, pastikan untuk membaca Tindakan Pencegahan untuk Inspeksi Sirkuit
ECM [1A-8] .
1C-23
1) Cabut konektor MAF & IAT sensor.
2) Periksa bahwa voltase konektor MAF & IAT sensor (sisi kendaraan) antara terminal “3” dan terminal “4” adalah
voltase battery ketika kunci kontak berada dalam posisi ON.
Jika ditemukan kerusakan, periksa sirkuit power supply, sirkuit ground dan sambungan.
1 2 3 4 5
3) Periksa bahwa sinyal MAF sensor dan sinyal IAT sensor dipancarkan dengan tepat. [1A-123]
Jika ditemukan kerusakan, periksa hal berikut.
• Kabel harness dan sambungan.
• MAF & IAT sensor [1C-25]
Melepas dan Memasang MAF Sensor (Mass Air Flow) & IAT Sensor (Intake Air Temperature)
Referensi: Memeriksa MAF (Mass Air Flow) & IAT (Intake Air Temperature) Sensor Pada Kendaraan [1C-23]
PERHATIAN:
Saat melakukan servis pada MAF & IAT sensor, pastikan Anda memperhatikan hal-hal berikut.
• Jangan sampai MAF & IAT sensor terkena benturan. Jika terjatuh, maka sensor harus diganti.
Pelepasan
1) Lepaskan kabel negatif dari battery.
2) Cabut konektor MAF & IAT sensor.
3) Lepaskan MAF & IAT sensor (1) dari case filter udara (2).
2 1
Pemasangan
Referensi: Memeriksa MAF Sensor (Mass Air Flow) & IAT (Intake Air Temperature) Sensor [1C-25]
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut ini.
• Kencangkan sekrup MAF & IAT sensor (1) sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Sekrup sensor MAF & IAT (a): 1,2 N·m (0,12 kg-m, 0,9 lb-ft)
1C-24
1, (a)
Memeriksa MAF Sensor (Mass Air Flow) & IAT (Intake Air Temperature) Sensor
PERHATIAN:
• Saat melakukan servis pada MAF & IAT sensor, pastikan Anda memperhatikan hal-hal berikut.
– Jangan sampai MAF & IAT sensor terkena benturan. Jika terjatuh, maka sensor harus diganti.
• Jangan memanaskan MAF & IAT sensor lebih dari 100 °C (212 °F). Jika dilakukan, sensor akan rusak.
5 4 3 2 1
4 5
1
1C-25
[a]
2.21 - 2.69
0.493 - 0.667
[b]
[a]: Resistan
[b]: Suhu
5. Pengukur suhu
5 4 3 2 1
3
[a]
5
(V)
0
[b] [c]
[a]: Voltase
[b]: Udara yang dihembuskan: Sedikit
[c]: Udara yang dihembuskan: Banyak
1C-26
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Part pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Baut pemasangan ECM 5.5 0.56 4.0
Mur pedal gas assy 6 0.6 4.5
ECT Sensor 12 1.2 9.0
Sensor A/F 45 4.5 33.5
HO2S-2 45 4.5 33.5
Baut CMP sensor 11 1.1 8.5
Baut CKP sensor 11 1.1 8.5
Baut VSS 5 0.5 4.0
Baut cable bracket 23 2.3 17.0
Baut knock sensor 23 2.3 17.0
Sekrup MAF & IAT sensor 1.2 0.12 0.9
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
SDT)
1 2
—
4
Kit ini mencakup. 1. 3
SUZUKI-SDT 2. Kabel DLC 5
3. Kabel USB 4. Power
supply AC/DC 5. Voltage
meter probe 6. Kotak
penyimpanan
1C-27
Z13DTJ
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan dalam Penggantian ECM
• Pastikan untuk memasukkan informasi kendaraan berikut ke ECM baru atau pengganti sesuai dengan Registrasi
untuk Penggantian ECM [1C-30] . Jika tidak, mesin tidak akan dapat hidup dan hal ini akan mempengaruhi
kinerja awal mesin.
CATATAN:
Informasi kendaraan dengan tanda bintang (*) di bawah ini berlaku untuk model DPF ®.
Uraian Umum
Keterangan tentang Registrasi ECM
Informasi kendaraan berikut dimasukkan dalam ECM.
• Kode kalibrasi injektor bahan bakar
• Data varian kendaraan (A/C dan BCM)
• Data A/F
• Password dan secret key code (model immobilizer)
Jika salah satu part berikut diganti, masukkan / hapus informasi yang diperlukan dalam ECM sesuai tabel di bawah
ini.
Petunjuk Perbaikan
Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM)
PERHATIAN:
• Karena ECM terdiri dari suku cadang berpresisi, hati-hati jangan sampai ECM terkena guncangan yang
berlebihan.
• Jika ECM diganti dengan ECM baru atau ECM pengganti, pastikan Anda memasukkan informasi
kendaraan. Untuk perincian, lihat Keterangan tentang Registrasi ECM [1C-28] .
1C-28
CATATAN:
Jika ECM diganti dengan ECM baru atau ECM pengganti, upload informasi kendaraan dari ECM yang akan
diganti dengan SUZUKI scan tool sebelum diganti.
Pelepasan
1) Lepaskan kabel negatif (–) pada battery.
2) Cabut konektor dari ECM seperti berikut.
a) Tarik keluar penggeser kunci (1) untuk melepas penguncian tuas kunci.
b) Tarik ke atas tuas kunci (2).
2 b)
a)
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan setiap baut sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut ECM (a): 10 N·m (1,0 kg-m, 7,5 lb-ft)
Baut braket ECM (b): 10 N·m (1,0 kg-m, 7,5 lb-ft)
1C-29
(a)
(b) (b)
1. ECM
• Jika ECM diganti dengan ECM baru atau ECM pengganti, masukkan informasi kendaraan dalam ECM. [1C-
30]
1) Masukkan informasi kendaraan (kode kalibrasi injektor bahan bakar) ke ECM baru atau pengganti seperti berikut.
CATATAN:
Jika kode kalibrasi injektor bahan bakar tidak dapat di-upload dari ECM yang terpasang dalam kendaraan
yang sedang diperbaiki karena adanya kerusakan fungsi, maka pilih “Replace ECM without upload” dan
masukkan kode kalibrasi injektor bahan bakar ke ECM baru atau pengganti secara manual.
a) Sambungkan SUZUKI scan tool ke DLC saat kunci kontak pada posisi OFF.
b) Putar kunci kontak ke posisi ON.
c) Pilih “Replace ECM with upload” di bawah mode “Miscellaneous test” (“Misc test”) dari SUZUKI scan tool.
d) Upload kode kalibrasi injektor bahan bakar dari ECM yang terpasang di kendaraan yang sedang diperbaiki ke
SUZUKI scan tool.
e) Ganti ECM. [1C-28]
f) Download informasi kendaraan dari SUZUKI scan tool ke ECM baru atau pengganti.
g) Putar kunci kontak ke posisi OFF, dan tunggu selama 40 detik atau lebih.
2) Masukkan password dan secret key code. [10C-37]
1C-30
5) Periksa apakah kode kalibrasi injektor bahan bakar telah dimasukkan dengan benar dalam ECM.
6) Lepas SUZUKI scan tool dari DLC saat kunci kontak di posisi OFF.
Melepas dan Memasang Mass Air Flow Sensor (MAF) dan Intake Air Temperature (IAT) Sensor
PERHATIAN:
• Jika MAF sensor diganti, pastikan Anda menghapus data A/F dalam ECM.
Untuk informasi rinci, lihat Keterangan tentang Registrasi ECM [1C-28] .
• Jangan bersihkan sensor MAF dan IAT.
• Jika MAF dan IAT sensor terjatuh, maka harus diganti.
• Jangan membongkar MAF dan IAT sensor.
• Jangan sampai MAF dan IAT sensor terkena benturan.
• Jangan meniupkan udara bertekanan menggunakan pistol udara atau alat sejenis.
• Jangan meletakkan jari atau benda lain ke dalam MAF dan IAT sensor. Ini dapat menyebabkan kerusakan
fungsi.
Pelepasan
1) Lepaskan kabel negatif pada battery dan konektor dari MAF dan IAT sensor (1).
2) Lepaskan selang keluar filter udara (2) dari MAF dan IAT sensor.
3) Lepaskan MAF dan IAT sensor dari case filter udara (3).
2
3
1
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut ini.
• Periksa adanya penurunan fungsi dan kerusakan O-ring (1). Jika ditemukan kerusakan, ganti O-ring.
1C-31
Melepas dan Memasang Glow Plug
Pelepasan
PERHATIAN:
Special Tool
(A): 09911M78610
(A)
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Glow Plug [1C-32]
Untuk pemasangan, balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut.
• Menggunakan special tool, kencangkan glow plug sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Special Tool
(A): 09911M78610
Momen pengencangan
Glow plug (a): 8,0 N·m (0,82 kg-m, 6,0 lb-ft)
(A) (a)
• Jangan biarkan APP sensor assy terkena benturan keras seperti menjatuhkannya. Jika APP sensor assy
telah mengalami benturan keras, sensor harus diganti.
• Hati-hati, jangan sampai bagian APP sensor assy terkena air dan oli.
CATATAN:
Jangan membongkar APP sensor assy.
1) Pastikan bahwa APP sensor assy telah terpasang ke bodi kendaraan dengan benar (tidak terjepit pada karpet
lantai, dll.).
Jika pemasangan tidak benar, pasang kembali APP sensor assy. [1C-34]
2) Hubungkan scan tool ke DLC dengan kunci kontak dalam posisi OFF.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON dan pilih mode “Data List”.
4) Pastikan bahwa voltase APP sensor bervariasi tergantung pada posisi pedal gas seperti pada gambar berikut.
Jika ditemukan kerusakan, periksa hal berikut.
• Kabel harness dan sambungan
• APP sensor. [1C-34]
[C]
3.60 - 4.30 V
[A]
1.80 - 2.15 V
0.60 - 1.10 V
[B]
0.30 - 0.55 V
[D] [E] [F]
1C-33
[F]: Langkah pedal gas
Melepas dan Memasang Sensor Posisi Pedal Gas (APP) Assy pada Kendaraan
PERHATIAN:
• Jangan biarkan APP sensor assy terkena benturan keras seperti menjatuhkannya. Jika APP sensor assy
telah mengalami benturan keras, sensor harus diganti.
• Hati-hati, jangan sampai bagian APP sensor assy terkena air dan oli.
CATATAN:
Jangan membongkar APP sensor assy.
Pelepasan
1) Lepas kabel negatif pada battery.
2) Lepaskan konektor dari APP sensor assy.
3) Lepaskan APP sensor assy dari braketnya.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan mur APP sensor assy (1) dan baut braket APP sensor (2) sesuai dengan spesifikasi momen
pengencangan.
Momen pengencangan
Mur APP sensor assy (a): 5,5 N·m (0,56 kg-m, 4,0 lb-ft)
Baut braket APP sensor (b): 13 N·m (1,3 kg-m, 9,0 lb-ft)
1C-34
[A]
6 5 4 3 21
[B]
6 5 4 3 21
c) Pastikan bahwa voltase APP sensor bervariasi tergantung pada sudut buka gas seperti pada grafik saat
pedal gas dilepaskan dan diinjak penuh.
[C]
3.60 - 4.30 V
[A]
1.80 - 2.15 V
0.60 - 1.10 V
[B]
0.30 - 0.55 V
[D] [E] [F]
1C-35
1
2
4
3
4
2
b)
a)
Pemasangan
Referensi: Memeriksa Sensor Suhu Coolant Mesin (ECT) [1C-36]
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut ini.
• Periksa adanya penurunan fungsi dan kerusakan pada gasket ECT sensor. Jika ditemukan kerusakan, ganti ECT
sensor.
• Kencangkan ECT sensor sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
ECT sensor (a): 34 N·m (3,4 kg-m, 24,5 lb-ft)
(a)
1C-36
Celupkan bagian ECT sensor (1) pendeteksi suhu ke dalam air (atau es) dan ukur resistan antara terminal-terminal
sensor sambil memanaskan air secara perlahan-lahan.
Jika resistan yang terukur tidak sesuai spesifikasi, ganti ECT sensor.
Suhu Resistan
–20 °C (–4 °F) Kira-kira. 15,97 kΩ
–10 °C (14 °F) Kira-kira. 9,62 kΩ
0 °C (32 °F) Kira-kira. 5,97 kΩ
10 °C (50 °F) Kira-kira. 3,81 kΩ
20 °C (68 °F) Kira-kira. 2,5 kΩ
30 °C (86 °F) Kira-kira. 1,68 kΩ
40 °C (104 °F) Kira-kira. 1,15 kΩ
60 °C (140 °F) Kira-kira. 0,58 kΩ
80 °C (176 °F) Kira-kira. 0,31 kΩ
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut ini.
• Periksa adanya penurunan fungsi dan kerusakan O-ring (1). Jika ditemukan kerusakan, ganti O-ring.
• Kencangkan setiap baut sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
1C-37
Baut CMP sensor (a): 7,0 N·m (0,7 kg-m, 5,0 lb-ft)
Baut cover mesin: 8,0 N·m (0,82 kg-m, 6,0 lb-ft)
(a)
Memasang dan Melepas CKP (Crankshaft Position) Sensor (Sensor Putaran Mesin)
Pelepasan
1) Lepas kabel negatif pada battery.
2) Lepaskan filter udara dari kendaraan. [1D-10]
3) Lepaskan konektor dari CKP sensor seperti yang ditunjukkan.
a) Gerakkan lock pin konektor (2) sesuai arah panah yang ditunjukkan dalam gambar.
b) Dorong tuas kunci konektor (3) dan lepaskan konektor CKP sensor.
4) Lepaskan CKP sensor (1) dari blok silinder.
a)
b)
3
Pemasangan
Referensi: Memeriksa CKP (Crankshaft Position) Sensor (Sensor Putaran Mesin) [1C-39]
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Periksa adanya penurunan fungsi dan kerusakan O-ring (1). Jika ditemukan kerusakan, ganti O-ring.
Momen pengencangan
Baut CKP sensor (a): 9,0 N·m (0,9 kg-m, 6,5 lb-ft)
1C-38
(a)
a) b)
1C-39
1 2
Pemasangan
1) Periksa apakah O-ring (2) pada Boost Pressure Sensor (1) berubah bentuk atau rusak.
Jika ditemukan kerusakan, ganti sensor tekanan boost.
2) Pasang sensor tekanan boost (1) ke intake manifold (2).
Kencangkan baut Boost Pressure Sensor sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut Boost Pressure Sensor (a): 1,0 N·m (0,10 kg-m, 1,0 lb-ft)
(a)
1 3
2
Momen pengencangan
Baut cover mesin: 8,0 N·m (0,82 kg-m, 6,0 lb-ft)
5) Hubungkan kabel negatif pada battery.
1C-40
2.07 – 2,53 Ω pada 20°C (20,00°C)
Pemeriksaan Relay Fuel Pump, Relay Kontrol Motor Starter, Relay Utama dan Relay Pemanas
Bahan Bakar
Lihat Memeriksa Relay Kontrol [10B-33] .
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan.
1C-41
-10°C (14°F) 8.244–10,661kΩ
0°C (32°F) 5.227–6,623 kΩ
20°C (68°F) 2.262–2,760 kΩ
40°C (104°F) 1.080–1,277 kΩ
60°C (140°F) 0.555–0,639 kΩ
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Part pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Baut ECM 10 1.0 7.5
Baut bracket ECM 10 1.0 7.5
Glow plug 8.0 0.82 6.0
Mur APP sensor assy. 5.5 0.56 4.0
Baut braket APP sensor 13 1.3 9.0
ECT Sensor 34 3.4 24.5
Baut CMP sensor 7.0 0.7 5.0
Baut cover mesin 8.0 0.82 6.0
Baut CKP sensor 9.0 0.9 6.5
Baut Boost Pressure Sensor 1.0 0.10 1.0
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
1C-42
Mesin
Bab 1D
Mekanis Mesin
K12M ......................................................................................................................................................................... 1D-4
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 1D-4
Uraian Konstruksi Mesin ....................................................................................................................................... 1D-4
Informasi dan Prosedur Diagnosis....................................................................................................................... 1D-4
Memeriksa Kompresi............................................................................................................................................. 1D-4
Pemeriksaan Vacuum Mesin................................................................................................................................. 1D-6
Memeriksa dan Menyetel Valve Lash (Celah)....................................................................................................... 1D-7
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 1D-9
Komponen Sistem Air Intake................................................................................................................................. 1D-9
Melepas dan Memasang Filter Udara ................................................................................................................. 1D-10
Memeriksa dan Membersihkan Filter Udara ....................................................................................................... 1D-10
Melepas dan Memasang Filter Udara ................................................................................................................. 1D-10
Memeriksa Throttle Body Pada Kendaraan .........................................................................................................1D-11
Melepas dan Memasang Throttle Body Assy. Elektrik .........................................................................................1D-11
Membersihkan Throttle Body .............................................................................................................................. 1D-12
Melepas dan Memasang Intake Manifold ........................................................................................................... 1D-13
Komponen Cover Cylinder Head ........................................................................................................................ 1D-14
Melepas dan Memasang Cover Cylinder Head .................................................................................................. 1D-14
Komponen Camshaft, Tappet dan Shim ............................................................................................................. 1D-16
Melepas dan Memasang Camshaft dan Tappet.................................................................................................. 1D-17
Pemeriksaan Camshaft dan Tappet .................................................................................................................... 1D-22
Komponen Pemasangan Mesin .......................................................................................................................... 1D-27
Melepas dan Memasang Rangkaian Mesin ........................................................................................................ 1D-27
Komponen Timing Chain Cover .......................................................................................................................... 1D-32
Melepas dan Memasang Timing Chain Cover ................................................................................................... 1D-33
Memeriksa Timing Chain Cover .......................................................................................................................... 1D-36
Melepas dan Memasang Flywheel...................................................................................................................... 1D-36
Komponen Tensioner dan Timing Chain ............................................................................................................ 1D-37
Melepas dan Memasang Timing Chain dan Tensioner ....................................................................................... 1D-37
Memeriksa Timing Chain Tensioner dan Rantai ................................................................................................. 1D-42
Komponen Valve dan Cylinder Head .................................................................................................................. 1D-44
Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder Head ............................................................................................ 1D-44
Membongkar dan Merakit Kembali Valve dan Cylinder Head............................................................................. 1D-47
Memeriksa Valve dan Valve Guide ..................................................................................................................... 1D-52
Memeriksa Cylinder Head................................................................................................................................... 1D-55
Memeriksa Baut Cylinder Head .......................................................................................................................... 1D-57
1D-1
Memeriksa Pegas Valve...................................................................................................................................... 1D-57
Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan Cylinder ......................................................................... 1D-59
Melepas dan Memasang Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan Cylinder ................................ 1D-59
Membongkar dan Memasang Kembali Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan Cylinder........... 1D-61
Memeriksa Cylinder, Piston dan Piston Ring ...................................................................................................... 1D-63
Memeriksa Piston Pin dan Connecting Rod ....................................................................................................... 1D-66
Memeriksa Crank Pin dan Connecting Rod Bearing .......................................................................................... 1D-68
Komponen Main Bearing, Crankshaft dan Blok Cylinder.................................................................................... 1D-73
Melepas dan Memasang Main Bearing, Crankshaft dan Blok Cylinder.............................................................. 1D-74
Memeriksa crankshaft ......................................................................................................................................... 1D-78
Memeriksa Main Bearing .................................................................................................................................... 1D-80
Memeriksa Pelat Sensor ..................................................................................................................................... 1D-86
Memeriksa Oil Seal Belakang ............................................................................................................................. 1D-86
Memeriksa Jet Timing Chain............................................................................................................................... 1D-87
Memeriksa Flywheel............................................................................................................................................ 1D-87
Memeriksa Blok Cylinder .................................................................................................................................... 1D-87
Spesifikasi............................................................................................................................................................. 1D-88
Spesifikasi Momen Pengencangan ..................................................................................................................... 1D-88
Special Tool dan Perlengkapan .......................................................................................................................... 1D-89
Material Servis Yang Dianjurkan ......................................................................................................................... 1D-89
Special Tool ......................................................................................................................................................... 1D-89
Z13DTJ.................................................................................................................................................................... 1D-92
Informasi dan Prosedur Diagnosis..................................................................................................................... 1D-92
Memeriksa Kompresi........................................................................................................................................... 1D-92
Memeriksa Timing ............................................................................................................................................... 1D-93
Petunjuk Perbaikan .............................................................................................................................................. 1D-96
Komponen Filter Udara ....................................................................................................................................... 1D-96
Melepas dan Memasang Filter Udara ................................................................................................................. 1D-96
Memeriksa Filter Udara....................................................................................................................................... 1D-97
Melepas dan Memasang Filter Udara ................................................................................................................. 1D-97
Komponen Intercooler ......................................................................................................................................... 1D-98
Melepas dan Memasang Intercooler................................................................................................................... 1D-98
Melepas dan Memasang Vacuum Pump ............................................................................................................ 1D-99
Memeriksa Vacuum Pump ................................................................................................................................ 1D-100
Komponen EGR Valve dan EGR Cooler .......................................................................................................... 1D-101
Melepas dan Memasang EGR valve dan EGR cooler...................................................................................... 1D-101
Komponens Sistem Ventilasi Crankcase .......................................................................................................... 1D-103
Melepas dan Memasang Oil Separator dan Ventilasi Crankcase..................................................................... 1D-104
Komponen Turbocharger .................................................................................................................................. 1D-106
Melepas dan Memasang Turbocharger ............................................................................................................ 1D-106
Memeriksa Turbocharger ................................................................................................................................... 1D-111
1D-2
Komponen Intake Manifold ................................................................................................................................1D-113
Melepas dan Memasang Intake Manifold ..........................................................................................................1D-113
Komponen Pemasangan Mesin .........................................................................................................................1D-116
Melepas dan Memasang Rangkaian Mesin .......................................................................................................1D-117
Komponen Timing Chain Cover dan Timing Chain ........................................................................................... 1D-122
Melepas dan Memasang Timing Chain Cover dan Timing Chain ..................................................................... 1D-122
Memeriksa Timing Chain Cover dan Timing Chain .......................................................................................... 1D-132
Komponen Housing Camshaft .......................................................................................................................... 1D-135
Melepas dan Memasang Housing Camshaft Assy ........................................................................................... 1D-135
Membongkar dan Merakit Kembali Housing Camshaft Assy. ........................................................................... 1D-138
Memeriksa camshaft ......................................................................................................................................... 1D-141
Komponen Valve dan Cylinder Head ................................................................................................................ 1D-145
Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder Head Assy.................................................................................. 1D-145
Membongkan dan Merakit Kembali Valve dan Cylinder Head Assy. ............................................................... 1D-151
Memeriksa Valve dan Guide ............................................................................................................................. 1D-153
Memeriksa Cylinder Head................................................................................................................................. 1D-155
Memeriksa Pegas Valve.................................................................................................................................... 1D-156
Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan Cylinder ....................................................................... 1D-157
Melepas dan Memasang Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan Cylinder ................................................. 1D-158
Membongkar dan Memasang Kembali Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan Cylinder ........................... 1D-161
Memeriksa Cylinder, Piston dan Piston Ring .................................................................................................... 1D-163
Memeriksa Piston Pin dan Connecting Rod ..................................................................................................... 1D-166
Memeriksa Crank Pin dan Connecting Rod Bearing ........................................................................................ 1D-167
Komponen Main Bearing, Crankshaft dan Blok Cylinder.................................................................................. 1D-172
Melepas dan Memasang Main Bearing, Crankshaft dan Blok Cylinder............................................................ 1D-173
Memeriksa Main Bearing, Crankshaft dan Blok Cylinder.................................................................................. 1D-180
Memeriksa Main Bearing .................................................................................................................................. 1D-181
Memeriksa Blok Cylinder .................................................................................................................................. 1D-187
Spesifikasi........................................................................................................................................................... 1D-188
Spesifikasi Momen Pengencangan ................................................................................................................... 1D-188
Special Tool dan Perlengkapan ........................................................................................................................ 1D-189
Material Servis Yang Dianjurkan ....................................................................................................................... 1D-189
Special Tool ....................................................................................................................................................... 1D-190
1D-3
K12M
Uraian Umum
Uraian Konstruksi Mesin
Mesin ini berpendingin air, dengan 4 cylinder segaris, berbahan bakar bensin dengan siklus 4-langkah, yang
dilengkapi mekanisme valve DOHC (Double Over Head Camshaft) dengan konfigurasi valve jenis “V” dan memiliki
16 valve (4 valve / dalam satu cylinder). Double overhead camshaft ini dipasang di atas cylinder head, digerakkan
oleh crankshaft melalui timing chain, dan tidak ada push rod yang digunakan pada sistem valve train.
1D-4
2) Matikan mesin setelah dipanaskan.
CATATAN:
Sebelum memanaskan mesin, pindahkan tuas persneling ke posisi “Netral”, pasang rem tangan dan
kunci roda kemudi.
Special Tool
(A): 09915M64512
(B): 09915M64530
(C): 09915M64550
(A)
(B)
(C)
7) Lepaskan kopling (1) (untuk mengurangi beban start pada mesin), dan tekan pedal gas (2) sepenuhnya hingga
throttle terbuka penuh.
8) Hidupkan mesin dengan battery yang terisi penuh, dan lihat tekanan tertinggi pada pengukur kompresi.
CATATAN:
• Untuk mengukur tekanan kompresi, hidupkan mesin pada putaran minimal 200 rpm dengan battery
yang terisi penuh.
• Jika tekanan kompresi yang terukur lebih rendah daripada nilai batas, periksa kondisi pemasangan
special tool. Jika special tool sudah terpasang dengan benar, maka mungkin terjadi kebocoran
tekanan kompresi dari piston ring dan dudukan valve.
Tekanan kompresi
1D-5
Standar: 1300 kPa (13,3 kgf/cm 2 , 188 psi)
Batas: 1000 kPa (10,2 kgf/cm 2 , 145 psi)
Selisih maksimum antara dua cylinder mana pun: 100 kPa (1,0 kgf/cm 2 , 14,5 psi)
9) Jalankan Langkah 6) hingga 8) pada masing-masing cylinder untuk mendapatkan 4 pembacaan.
10) Setelah pemeriksaan, pasang busi dan ignition coil assy. [1H-6]
11) Hubungkan konektor ignition coil.
12) Hubungkan kabel injektor bahan bakar pada konektor.
13) Pasang filter udara beserta selang udara masuk. [1D-10]
CATATAN:
Sebelum memanaskan mesin, pindahkan tuas persneling ke posisi “Netral”, pasang rem tangan dan
kunci roda kemudi.
1
(A)
4) Hidupkan mesin pada putaran idle yang ditentukan, lalu pilih “Manifold Absolute Pressure” di bawah mode “Data
List” pada scan tool.
Tekanan absolut manifold harus sesuai spesifikasi.
CATATAN:
Sebelum memanaskan mesin, pindahkan tuas persneling ke posisi “Netral”, pasang rem tangan dan
kunci roda kemudi.
Special Tool
(A): 09915M67311
6) Tutup valve PCV (2) menggunakan selotip (3) atau yang sejenis.
(A)
1D-7
• Exhaust: 0,30 – 0,40 mm (0,0118 – 0,0157 in.)
90
Penyetelan
1) Lepas tappet yang akan diganti. [1D-17]
2) Pilih tappet dengan ukuran yang tepat sebagai berikut untuk menyetel celah valve sesuai valve yang ditentukan.
a) Dengan mikrometer, ukur ketebalan tappet yang dilepas (1).
b) Hitung ketebalan tappet baru menggunakan rumus di bawah ini.
c) Pilih tappet baru yang paling mendekati nilai hasil penghitungan dari ukuran yang tersedia sebagai suku
cadang.
CATATAN:
Jika bilangan kedua setelah tanda desimal adalah bilangan ganjil, gunakan tappet (A -0,01).
Sisi intake:
A = B + C – 0,19 mm (0,0075 in.)
Sisi exhaust:
A = B + C – 0,35 mm (0,0138 in.)
A: Ketebalan “a” tappet baru
B: Ketebalan “a” tappet yang dilepas
C: Celah valve terukur
1D-8
"a"
1
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sistem Air Intake
19
17
15 8
14
(c)
9
19
7
19
20
21
3
4
16
19
(b)
11
18
12
2
(a)
5 6
(b)
13
1
10
1. Intake manifold 8. Selang udara masuk 15. Grommet valve PCV 22. Nol
2. Gasket pelat intake 9. Grommet udara masuk 16. Braket filter udara : 12 N m (1,2 kgf-m, 9,0 lbf-ft)
manifold
3. Pelat intake manifold 10. Braket intake manifold 17. Resonator Udara Masuk : 23 N m (2,3 kgf-m, 17,0 lbf-ft)
No.1
1D-9
4. Gasket intake manifold 11. Sensor MAP 18. Ke throttle body : Jangan gunakan lagi
5. Throttle body assy. elektrik 12. Sensor MAF 19. Ke cover cylinder head : Jangan bongkar
6. Gasket throttle body elektrik 13. EVAP canister purge valve 20. Cushion filter udara
7. Filter udara 14. Valve PCV 21. Baut cushion filter udara
Memasang
Referensi: Memeriksa dan Membersihkan Filter Udara [1D-10]
Balik prosedur melepas untuk memasang.
Memeriksa
Periksa apakah filter udara kotor. Ganti filter yang terlalu kotor.
Pembersihan
Bersihkan debu dengan udara bertekanan dari arah keluarnya udara pada filter.
1D-10
5) Lepaskan filter udara (3) beserta selang udara masuk (4).
3
5
Memasang
Balik prosedur pelepasan sesuai petunjuk berikut.
PERHATIAN:
Jangan sekali-kali membongkar throttle body electric. Pembongkaran akan merusak kinerja aslinya. Jika
ditemukan kerusakan, gantilah dengan yang baru sebagai satu rangkaian.
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Kuras coolant. [1F-11]
3) Lepaskan filter udara. [1D-10]
4) Cabut selang coolant mesin (1) dan konektor (2) dari throttle body assy. elektrik (3).
1D-11
1 3 2
Memasang
1) Bersihkan permukaan yang berpasangan dan pasang gasket throttle body yang baru (1) ke intake manifold.
1 3 2
1D-12
Melepas dan Memasang Intake Manifold
Referensi: Komponen Sistem Air Intake [1D-9]
Melepas
1) Lepas throttle body. [1D-11]
2) Lepas konektor sensor MAP (1).
3) Cabut selang berikut ini:
• Selang booster rem (2) dari booster rem
• Selang PCV (3) dari valve PCV
2 3
4) Lepas intake manifold (1) dari cylinder head, kemudian lepas gasketnya.
Memasang
Balik prosedur pelepasan untuk memasang dengan memperhatikan hal berikut.
• Gunakan gasket baru.
• Pasang mur (1) dan baut (2) intake manifold seperti pada gambar.
• Periksa untuk memastikan apakah suku cadang yang dilepaskan sudah dikembalikan ke tempatnya.
Pasang kembali suku cadang yang belum dipasang kembali.
1D-13
• Isi ulang sistem pendingin. [1F-11]
• Setelah pemasangan selesai, putar kunci kontak ke posisi ON tapi mesin dalam kondisi OFF lalu periksa apakah
ada kebocoran bahan bakar.
• Terakhir, hidupkan mesin dan periksa apakah ada kebocoran coolant mesin.
1207F
2
1217G
3. Baut cover cylinder head : 5,0 N·m → 8,0 N·m → 11,0 N·m (0,5 kgf-m → 0,8 kgf-
: Untuk melepas dan memasang, lihat m → 1,1 kgf-m, 4,0 lbf-ft → 6,0 lbf-ft → 8,5 lbf-ft)
Melepas dan Memasang Cover Cylinder Head
[1D-14] .
“1”
“7” “5”
“3”
7) Lepaskan cover cylinder head (1) berikut gasketnya (2) dan gasket lubang busi (3).
1D-14
3
Memasang
1) Pasang gasket lubang busi baru (1) dan gasket baru (2) pada cover cylinder head (3) seperti ditunjukkan pada
gambar.
3 1
2) Bersihkan oli, sealant lama dan debu dari permukaan seal pada cover dan cylinder head. Setelah dibersihkan,
berikan sealant “A” dan “B” ke titik berikut.
• Permukaan yang berpasangan dari timing chain cover (1) dan cylinder head (2).
“A”: Sealant tahan air 99000–31250 (SUZUKI Bond No.1207F) atau Sealant 99000–31260 (SUZUKI
Bond No.1217G)
“B”
2
“B”
1D-15
CATATAN:
Saat memasang cover cylinder head, berhati-hatilah agar gasket cover cylinder head atau gasket lubang
busi tidak keluar dari tempatnya atau jatuh.
4) Kencangkan baut sedikit demi sedikit urut nomor dari “1” hingga “7” seperti pada gambar hingga kekencangan
baut sesuai torsi yang ditentukan.
Momen pengencangan
Baut cover cylinder head *: 5,0 N·m → 8,0 N·m → 11,0 N·m (0,5 kgf-m → 0,8 kgf-m → 1,1 kgf-m, 4,0 lbf-ft →
6,0 lbf-ft → 8,5 lbf-ft)
5) Sambungkan selang PCV (2) ke valve PCV (3).
6) Pasang pengukur ketinggian oli (1).
“4”, (a) 2
3
1 “2”, (a) “6”, (a)
“7”, (a)
7
OIL
6 2
(a)
OIL
3
OIL
1D-16
Melepas dan Memasang Camshaft dan Tappet
Referensi: Komponen Camshaft, Tappet dan Shim [1D-16]
Melepas
1) Lepaskan cover cylinder head. [1D-14]
2) Putar crankshaft searah jarum jam dan setel cylinder No. 1 ke TDC sebagai berikut.
a) Sejajarkan tanda timing sprocket camshaft intake dan exhaust (1) dengan permukaan cylinder head (2).
1 1
2 2
b) Sejajarkan notch (1) pada pulley crankshaft dengan tanda “0” pada timing chain cover (2).
1 2
PERHATIAN:
• Pastikan Anda menggunakan baut (1) berukuran M8 dan berdiameter 1,25 mm (0,049 inci).
• Jangan menggunakan kunci untuk mengencangkan baut (1) guna menghindari kerusakan timing
chain tensioner.
“a”
1D-17
“a”: 30 mm (1,1811 inci)
a) Kencangkan baut 8 mm (2) dengan tangan untuk memasang timing chain tensioner (1).
b) Saat memutar crankshaft 20° (3) berlawanan arah jarum jam, kencangkan lagi baut (2) dengan tangan.
c) Saat memutar crankshaft 20° (3) kali ini searah jarum jam, kencangkan lagi baut (2) dengan tangan.
“a”: 20 °
5) Beri tanda (2) yang sesuai dengan tanda timing sprocket camshaft intake dan exhaust (1) pada timing chain.
Pastikan untuk memberi tanda untuk mengidentifikasi sisi exhaust dan sisi intake.
2 2
1 1
6) Dengan bagian heksagonal exhaust camshaft dipegang kuat-kuat dengan spanner atau yang sejenisnya,
longgarkan baut pemasangan dari timing sprocket camshaft exhaust (1) dan lepaskan timing sprocket camshaft
(1).
PERHATIAN:
1D-18
1
7) Longgarkan baut intake dan exhaust camshaft housing sesuai dengan urutan nomornya sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar, dan lepaskan intake camshaft dan exhaust camshaft.
“2” “13” “12” “21” “20” “17” “16” “9” “8”
“5”
“3”
“4”
“1”
“10” “11” “18” “19” “14” “15” “6” “7”
Memasang
Referensi: Pemeriksaan Camshaft dan Tappet [1D-22]
1) Berikan oli mesin ke tappet di suku cadang hatching, kemudian pasang tappet (1) ke cylinder head.
2) Berikan oli mesin ke bidang luncur camshaft, dan setel camshaft ke kepala cylinder seperti berikut.
a) Luruskan tanda pemasangan (1) pada intake camshaft sprocket dengan tanda pemasangan (2) pada timing
chain.
b) Arahkan notch pin (3) exhaust camshaft ke atas.
2
1
3
3) Pasang housing camshaft (1) seperti yang ditunjukkan oleh tanda tercetak (2).
1D-19
1
3
4) Setelah memberikan oli mesin ke baut housing, kencangkan baut-baut itu untuk sementara. Kemudian
kencangkan baut-baut itu sesuai nomor urut di dalam gambar.
Kencangkan sedikit baut-baut itu satu persatu dan secara rata dan ulangi urutan pengencangan dua atau tiga
kali hingga sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut housing camshaft (a): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
“20” “9” “10” “2” “1”,(a) “6” “5” “14” “13”
“17”
“19”
“18”
“21”
“12” “11” “4” “3” “8” “7” “16” “15”
Special Tool
(A): 09914M06310
b) Pasang timing chain dengan cara meluruskan tanda pemasangan (1) pada timing chain dengan tanda
pemasangan pada timing sprocket camshaft exhaust (2).
c) Pasang timing sprocket camshaft exhaust ke camshaft exhaust.
1
2
(A)
6) Kencangkan baut timing sprocket camshaft exhaust (1) menggunakan special tool.
Special Tool
(A): 09911M05120
Momen pengencangan
Baut timing sprocket camshaft exhaust (a): 60 N·m (6,1 kg-m, 44,5 lb-ft)
1D-20
PERHATIAN:
Bila special tool ekstensi digabungkan dengan kunci putar, maka nilai kunci putar yang terbaca lebih
kecil dari spesifikasi momen pengencangan. Bila menggunakan special tool ekstensi, nilai yang terbaca
harus dihitung sesuai dengan rumus di bawah ini.
M = T X L / (L +“a”)
• M: Nilai yang terbaca menggunakan special tool ekstensi
• T: Spesifikasi momen pengencangan
• L: Panjang kunci putar
Dimensi special tool “a”: 18 mm (0,71 inci)
(A)
“a”
1,(a)
7) Pastikan lagi bahwa tanda (1) pada timing sprocket camshaft intake dan exhaust lurus dengan tanda (2) pada
timing chain di Langkah 4).
2 2
1 1
Momen pengencangan
Sumbat timing chaincover (a): 25 N·m (2,5 kg-m, 18,5 lb-ft)
1D-21
1,(a) 2
10) Periksa apakah camshaft dan timing chain telah dipasang dengan benar seperti berikut.
a) Periksa apakah tanda (1) pada timing sprocket camshaft intake dan exhaust telah diluruskan dengan
permukaan atas cylinder head (2).
b) Periksa apakah tanda (3) pada pulley crankshaft telah lurus dengan “0” pada timing chain cover (4).
c) Putar crankshaft dua kali secara penuh searah jarum jam dan periksa lagi apakah tanda pemasangan telah
lurus.
CATATAN:
• Pastikan Anda telah memutar crankshaft secara penuh dua kali. Jika crankshaft hanya diputar dengan
satu kali putaran, maka tanda timing sprocket camshaft intake dan exhaust tidak akan lurus.
• Saat memutar crankshaft secara penuh dua kali, tanda pada timing chain yang sudah ditandai pada
langkah 15) dan tanda sprocket tidak sesuai namun hal ini adalah normal.
1 1
2 2
Keausan Cam
Menggunakan mikrometer, ukur tinggi cam “a”. Jika ketinggian yang terukur melebihi batas, ganti camshaft.
1D-22
Ketinggian cam “a” camshaft
Keausan Camshaft
Setel camshaft di antara dua blok “V” dan ukur keausannya menggunakan dial gauge.
Jika keausan yang terukur melebihi batas, ganti camshaft.
1D-23
5) Pasang camshaft housing dengan merujuk langkah 1) hingga 4) dalam “Pemasangan” di bawah Melepas dan
Memasang Camshaft dan Tappet [1D-17] .
6) Lepas housing, dan menggunakan skala (2) pada envelope plastik gauge, ukur ketebalan plastik gauge (1)
hingga titik paling tebal.
Standar Batas
0.045 – 0,087 mm 0,10 mm
(0.0018 – 0,0034 inci) (0,0039 inci)
7) Jika celah journal camshaft terukur melebihi batas, ukur diameter (housing) journal dan diameter luar dari journal
camshaft. Ganti camshaft atau cylinder head assy jika perbedaannya jauh dari spesifikasi.
Item Standar
Housing No. 1 sisi Intake 26.934 – 26,955 mm
dan Exhaust (1.0604 – 1,0612 inci)
22.934 – 22,955 mm
Lainnya
(0.9029 – 0,9037 inci)
Item Standar
Housing No. 1 sisi Intake 27.000 – 27,021 mm
dan Exhaust (1.0630 – 1,0638 inci)
23.000 – 23,021 mm
Lainnya
(0.9055 – 0,9063 inci)
1D-24
8) Pasang camshaft intake dan exhaust camshaft tanpa tappet, kemudian ukur celah housing camshaft intake dan
exhaust menggunakan dial gauge.
Jika celah melebihi batas, ganti chamshaft atau cylinder head.
Keausan Tappet
Periksa apakah mengalami lekukan, goresan, atau kerusakan.
Jika ditemukan kondisi yang tidak normal, gantilah.
Ukur diameter dalam cylinder head dan diameter luar tappet untuk menentukan celah cylinder head-ke-tappet. Jika
celah melebihi batas, ganti tappet atau cylinder head.
1D-25
Standar: 0.025 – 0,062 mm (0,0010 – 0,0024 inci)
Batas: 0,10 mm (0,0039 inci)
1D-26
Komponen Pemasangan Mesin
2
4
(a) (c)
3 (d) (b)
10
9 1
(a)
(b) 5
(b)
8
(b) (b)
7
(b)
(b)
1. Braket dudukan kanan mesin 6. Dudukan belakang mesin : 25 N m (2,5 kgf-m, 18,5
lbf-ft)
2. Dudukan kanan mesin 7. Braket No. 1 dudukan belakang : 55 N m (5,6 kgf-m, 40,5
mesin lbf-ft)
3. Braket bodi dudukan kiri mesin 8. Braket No. 2 dudukan belakang : 65 N m (6,6 kgf-m, 48,0
mesin lbf-ft)
4. Dudukan kiri mesin 9. Penonjolan : 85 N m (8,7 kgf-m, 63,0
: Pastikan penonjolan ke depan. lbf-ft)
(K12B)
5. Braket dudukan kiri mesin 10. Forward (Maju/Depan)
1D-27
5) Lepas cover bawah mesin sisi kanan dan kiri.
6) Lepaskan sabuk kompresor A/C. [7B-58]
7) Kuras oli mesin. [1E-7]
8) Kuras oli transaxle.
Model - M/T: [5B-9]
9) Kuras coolant. [1F-11]
10) Lepaskan filter udara. [1D-10]
11) Dengan selang terhubung, lepaskan kompresor A/C dari braketnya. [7B-58]
PERHATIAN:
Letakkan kompresor A/C di tempat yang aman agar tidak terjadi kerusakan saat pelepasan dan
pemasangan rakitan mesin.
1D-28
2
3
9
5
6
7 4
10
11
CATATAN:
Hati-hati jangan sampai merusak kap dengan alat pengungkit.
1D-29
1
22) Sebelum melepaskan mesin dengan transaxle dari kompartemen mesin, pastikan semua selang, kawat dan
kabel listrik sudah dilepaskan dari kompartemen mesin.
23) Turunkan mesin dengan transaxle dari kompartemen mesin.
PERHATIAN:
Sebelum menurunkan mesin, untuk menghindari kerusakan pada kompresor A/C, buat celah dengan
menahannya.
24) Lepaskan harness mesin dari mesin dan transaxle, jika perlu.
25) Lepaskan dudukan mesin kiri dengan braket, jika perlu.
26) Lepaskan transaxle dari mesin, jika perlu.
Model - M/T: [5B-16]
27) Lepaskan cover kopling dan cakram kopling, jika perlu. [5C-10]
Memasang
1) pasang cover kopling dan cakram kopling, jika sudah dilepas. [5C-10]
2) Sambungkan transaxle ke mesin, jika sudah dilepas.
[5B-16] .
3) Pasang dudukan mesin kiri dengan braket ke mesin, jika sudah dilepas. [1D-27]
4) Sambungkan harness mesin ke mesin dan transaxle, jika sudah dilepas.
5) Angkat mesin dengan transaxle ke dalam kompartemen mesin menggunakan alat pengungkit.
PERHATIAN:
Sebelum mengangkat mesin, buat celah dengan menahan kompresor A/C untuk mencegah terjadinya
kerusakan pada kompresor A/C.
1D-30
6) Pasang braket dudukan kanan mesin (1), baut selongsong dudukan kiri mesin (2) dan braket bodi dudukan kiri
mesin (3), kemudian kencangkan baut dan mur sesuai spesifikasi momen pengencangan. [1D-27]
2(b)
(d)
(a)
(d)
(c)
Momen pengencangan
Baut ground battery (a): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
Baut terminal ground (b): 25 N·m (2,5 kg-m, 18,5 lb-ft)
(a)
1 (b)
12) Sambungkan drive shaft joint kanan dan kiri ke differential gear. [3A-3]
13) Pasang suspension control arm. [2B-13]
14) Pasang kompresor A/C ke braket (jika dilengkapi). [7B-58]
15) Pasang drive belt kompresor A/C dengan merujuk pada “Model Mesin Bensin” di bawah Pelepasan dan
Pemasangan Drive Belt Kompresor [7B-58] .
1D-31
16) Pasang filter udara. [1D-10]
17) Periksa untuk memastikan apakah suku cadang yang dilepaskan sudah dikembalikan ke tempatnya. Pasang
kembali suku cadang yang belum dipasang kembali.
18) Isi ulang sistem pendinginan dengan coolant. [1F-11]
19) Isi ulang mesin dengan oli mesin. [1E-7]
20) Isi ulang oli transaxle.
Model - M/T: [5B-9]
21) Pasang battery dan battery tray dengan ECM.
22) Sambungkan harness kawat ECM.
23) Sambungkan kabel negatif dan positif pada battery.
24) Pasang cover bawah mesin sisi kanan dan kiri.
25) Pastikan tidak terjadi kebocoran bahan bakar, kebocoran coolant, kebocoran oli dan kebocoran gas buang pada
tiap sambungan.
OIL
7
8 (a) 9
6 (a)
4 1207B 1217G 5
OIL
7
5
2
3
1 (b)
6 (a)
1D-32
2. Pulley crankshaft 6. Baut timing chain : 25 N m (2,5 kgf-m, 18,5
cover lbf-ft)
Untuk urutan
pengencangan, lihat
Melepas dan
Memasang Timing
Chain Cover [1D-
33] .
PERHATIAN:
• Jaga kebersihan meja kerja, peralatan dan tangan saat melakukan overhaul.
• Berhati-hatilah dalam menangani part aluminum agar tidak rusak.
• Jangan biarkan part yang telah dilepas terkena debu. Jaga agar part selalu bersih.
Melepas
1) Lepaskan rangkaian mesin dari kendaraan. [1D-27]
2) Lepas water pump / generator drive belt. [1J-11]
3) Lepaskan baut pulley crankshaft.
Untuk mengunci pulley crankshaft (1), gunakan special tool seperti ditunjukkan dalam gambar.
Special Tool
(A): 09917M68221
(A) 1
Special Tool
(A): 09944M36011
(B): 09926M58010
1D-33
5) Lepaskan cover cylinder head. [1D-14]
6) Lepaskan oil pan. [1E-10]
7) Lepaskan pulley water pump.
8) Lepaskan timing chain cover.
9) Lepaskan seal oli crankshaft dari timing chain cover menggunakan obeng pipih atau alat sejenis, bila perlu.
10) Bongkar timing chain cover dan pompa oli. [1E-14]
Memasang
Referensi: Memeriksa Timing Chain Cover [1D-36]
1) Bersihkan permukaan berpasangan dari timing chain cover, blok silinder dan cylinder head.
Bersihkan oli, sealant lama dan debu dari permukaan berpasangan.
2) Rakit kembali timing chain cover dan pompa oli bila sebelumnya dilepas. [1E-14]
3) Periksa apakah oli seal (1) lip mengalami kerusakan.
Ganti oli seal, jika perlu.
CATATAN:
Saat memasang oil seal baru, tekan ke dalam timing chain cover (2) menggunakan special tool (A) seperti
ditunjukkan dalam gambar.
Dimensi pemasangan
“a”: 1,5 mm (0,06 inci)
Special Tool
(A): 09913M75810
“a”
(A)
1D-34
2 3
1
6) Berikan sealant “A” ke permukaan berpasangan dari cylinder dan cylinder head, dan sealant “B” ke permukaan
berpasangan dari timing chain cover seperti ditunjukkan dalam gambar.
“A”: Sealant tahan air 99000–31140 (SUZUKI Bond No.1207B)
“B”: Sealant 99000–31260 (SUZUKI Bond No.1217G)
“B”
“B”
“A”
“A”
“B”
“B”
“a”
“B” “b”
7) Berikan oli mesin ke oil seal lip, kemudian pasang timing chain cover (1). Kencangkan baut dengan gradasi
sesuai urutan nomor “1” sampai “14” sesuai momen spesifikasi.
CATATAN:
Sebelum memasang timing chain cover, periksa apakah pin telah terpasang dengan baik.
Momen pengencangan
Baut timing chain cover (a): 25 N·m (2,5 kg-m, 18,5 lb-ft)
“1”, (a)
“2”, (a)
“5”, (a)
“10”, (a)
“11”, (a)
“12”, (a)
“13”, (a)
“14”, (a)
1D-35
11) Lepaskan pulley crankshaft (1). Kencangkan baut (2) sesuai spesifikasi. Untuk mengunci pulley crankshaft,
gunakan special tool seperti ditunjukkan dalam gambar.
Special Tool
(A): 09917M68221
Momen pengencangan
Baut pulley crankshaft (a): 150 N·m (15,3 kg-m, 111,0 lb-ft)
Oli Seal
Periksa apakah oli seal lip mengalami kerusakan. Ganti jika perlu.
Special Tool
(A): 09924M17811
Memasang
Balik prosedur pelepasan untuk memasang dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan flywheel sesuai momen spesifikasi
Special Tool
(A): 09924M17811
1D-36
Momen pengencangan
Baut flywheel (a): 70 N·m (7,1 kg-m, 52,0 lb-ft)
(a)
5 (b) OIL
3
(b)
(b)
1. Timing sprocket crankshaft Timing chain tensioner : 11 N m (1,1 kgf-m, 8,5 lbf-ft)
4. : Berikan oli mesin ke permukaan luncur.
Timing chain 5. Penyetel kekencangan timing chain
2. : Berikan oli mesin.
Timing chain guide : 25 N m (2,5 kgf-m, 18,5 lbf-ft)
3. : Berikan oli mesin ke permukaan luncur.
Melepas
PERHATIAN:
Setelah timing chain dilepas, jangan sekali-kali memutar crankshaft dan camshaft sendiri-sendiri melebihi
kisaran yang ditentukan (“a”, “b”) seperti ditunjukkan dalam gambar.
Jika diputar, gangguan mungkin terjadi antara piston dan valve serta valve itu sendiri, serta part yang
berkaitan dengan piston dan valve mungkin rusak.
1D-37
1 1
2
“b” “b” “b” “b”
4
“a” “a”
CATATAN:
Jika perlu memutar camshaft dengan timing chain yang sudah dilepas, putar camshaft setelah memutar
counter crankshaft berlawanan arah jarum jam 30 – 90° sebagaimana yang ditunjukkan di dalam gambar.
“a”
“b”
“a”: 30°
“b”: 90°
1. Kunci
1D-38
6) Lepaskan timing chain (8) dengan timing sprocket crankshaft (9).
8
1 1
6 2
3
9
Memasang
Referensi: Memeriksa Timing Chain Tensioner dan Rantai [1D-42]
1) Periksa apakah tanda (1) pada timing sprocket camshaft intake dan exhaust sesuai dengan lubang (2) pada
cylinder head seperti ditunjukkan dalam gambar.
2) Setel kunci (3) dan putar crankshaft agar kunci cocok dengan lubang (4) pada blok silinder.
1 1
3) Pasang timing chain dengan meluruskan pelat pembeda (1) timing chain dan tanda segitiga (2) pada timing
sprocket camshaft seperti ditunjukkan pada gambar.
4) Pasang timing sprocket crankshaft pada timing chain dengan meluruskan pelat pembeda (3) timing chain dan
tanda lingkaran (4) pada timing sprocket crankshaft. Kemudian pasang timing sprocket crankshaft yang sudah
dipasangi rantai ke crankshaft
1D-39
1 1
2
2
4
3
5) Berikan oli mesin ke permukaan luncur timing chain guide (1) dan pasang seperti ditunjukkan pada gambar.
Kencangkan baut guide sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut timing chain guide (a): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
6) Berikan oli mesin ke permukaan luncur pengencang rantai (2) dan pasang tensioner dan spacer.
Kencangkan baut tensioner sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut timing chain tensioner (b): 25 N·m (2,5 kg-m, 18,5 lb-ft)
(b) (a)
2 (a)
7) Periksa apakah tanda segitiga (1) pada timing sprocket camshaft intake dan exhaust cocok dengan pelat
pembeda (2) timing chain dan apakah tanda pemasangan (3) pada timing sprocket crankshaft cocok dengan
pelat pembeda (4) timing chain.
1D-40
2 2
1
1
3
4
8) Sekrupkan plunger (2) penyetel kekencangan timing chain (1) searah jarum jam dan pasang penahan (3) (kabel
berdiameter 1,4 mm atau yang sejenis) untuk menahan plunger.
2
3
Momen pengencangan
Baut penyetel kekencangan timing chain (a): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
(a)
1 2
10) Berikan oli mesin ke timing chain, kemudian putar crankshaft searah jaru jam dengan dua putaran, dan periksa
apakah tanda (1) berada pada posisi tertentu berikut ini.
• Timing sprocket camshaft intake dan exhaust cocok dengan lubang (2) pada cylinder head.
• Kunci sprocket crankshaft (3) sejajar dengan lubang (4) pada blok cylinder sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar.
1D-41
1 1
1D-42
Timing Chain
Periksa apakah timing chain aus atau rusak.
1D-43
Komponen Valve dan Cylinder Head
OIL
9 (a)
13 (b)
10
1 8
3 1
5
2
OIL
4
3 11
OIL
4
OIL
6
OIL
12
Melepas
1) Lepaskan rangkaian mesin dari kendaraan. [1D-27]
2) Lepaskan oil pan. [1E-10]
3) Lepaskan cover cylinder head. [1D-14]
4) Lepaskan timing chain cover. [1D-33]
5) Lepaskan timing chain. [1D-37]
6) Lepaskan camshaft intake dan exhaust dengan merujuk pada Langkah 7) sampai 8) “Memasang” di
bawahMelepas dan Memasang Camshaft dan Tappet [1D-17] .
1D-44
7) Longgarkan baut cylinder head dengan urutan seperti yang ditunjukkan di gambar dengan menggunakan kunci
soket 12 sudut kemudian lepaskan baut-baut itu.
“3”
“1”
8) Periksa di seputar cylinder head apakah ada part lain yang perlu dilepas atau dicabut kemudian lepaskan atau
cabut part tersebut.
9) Lepaskan exhaust manifold, jika perlu. [1K-3]
10) Lepaskan cylinder head dengan intake manifold dan exhaust manifold. Gunakan perangkat pengangkat, jika
perlu.
Memasang
Referensi: Membongkar dan Merakit Kembali Valve dan Cylinder Head [1D-47]
1) Bersihkan permukaan yang berpasangan pada cylinder head dan blok silinder. Bersihkan oli, gasket lama dan
debu dari permukaan yang berpasangan.
2) Pastikan bahwa oil jet (sumbat venturi) (1) tidak tersumbat. Jika belum terpasang, pasanglah sesuai momen
spesifikasi.
Momen pengencangan
Sumbat venturi (a): 3,5 N·m (0,35 kg-m, 2,5 lb-ft)
1, (a)
1D-45
5) Pasang cylinder head ke blok cylinder seperti berikut.
CATATAN:
• Sebelum meletakkan cylinder head, tempatkan crankshaft dalam kisaran “a” yang ditunjukka di dalam
gambar.
• Sebelum mengencangkan baut cylinder head, putar counter crankshaft berlawanan arah jarum jam 30
– 90° sebagaimana ditunjukkan di dalam gambar.
• Jika baut cylinder head digunakan kembali, pastikan memeriksa apakah baut mengalami perubahan
bentuk. [1D-57]
“a”
“b”
“a”: 30°
“b”: 90°
1. Kunci
Momen pengencangan
Baut cylinder head (M10)* (a): 20 N·m → 40 N·m →+60°→+60° (2,0 kgf-m → 4,0 kgf-m →+60°→+60°,
14,5 lbf-ft → 29,0 lbf-ft →+60°→+60°)
6) Pasang camshaft dan tappet dengan merujuk pada Langkah 1) sampai 4) dari “Memasang” di bawah Melepas
dan Memasang Camshaft dan Tappet [1D-17] .
7) Pasang timing chain. [1D-37]
8) Pasang timing chain cover. [1D-33]
9) Pasang cover cylinder head. [1D-14]
10) Pasang oil pan. [1E-10]
1D-46
Membongkar dan Merakit Kembali Valve dan Cylinder Head
Referensi: Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder Head [1D-44]
Membongkar
1) Tempatkan part yang dibongkar kecuali valve stem seal dan valve guide berurutan sehingga bisa dipasang di
posisi aslinya.
2) Demi mempermudah dalam servis cylinder head, lepaskan intake manifold, injector, exhaust manifold dari
cylinder head.
3) Menggunakan special tool (Valve lifter ), kompres pegas valve kemudian lepaskan cotter valve (1) juga
menggunakan special tool (Forceps).
Special Tool
(A): 09916M14510
(B): 09916M14521
(C): 09916M84511
4) Lepaskan special tool (Valve lifter), dan lepaskan penahan pegas dan pegas valve.
5) Lepaskan valve dari sisi combustion chamber.
6) Lepaskan valve stem seal (1) dan dudukan pegas valve (2).
CATATAN:
Jangan gunakan kembali valve stem seal setelah dibongkar. Pastikan menggunakan seal yang baru saat
merakit.
1D-47
7) Menggunakan special tool (Valve guide remover), keluarkan valve guide dari sisi combustion chamber menuju
sisi pegas valve.
CATATAN:
• Jangan gunakan kembali valve guide setelah dibongkar. Pastikan menggunakan valve guide yang
baru (oversize) saat merakit.
• Panaskan dan cabut valve guide, bila perlu.
Special Tool
(A): 09916M44910
Merakit Kembali
Referensi: Memeriksa Valve dan Valve Guide [1D-52]
Referensi: Memeriksa Cylinder Head [1D-55]
Referensi: Memeriksa Pegas Valve [1D-57]
1) Sebelum memasang valve guide ke dalam cylinder head, lebarkan lubang guide dengan special tool (reamer
berukuran 10,5 mm) untuk mengurangi suara bising dan menjadikannya benar-benar bulat.
Special Tool
(A): 09916M34542
(B): 09916M37320
1D-48
2) Menggunakan special tool, pasang valve guide ke cylinder head seperti berikut.
Special Tool
(A): 09916M58210
(B): 09916M56011
CATATAN:
• Jangan sekali-kali menggunakan kembali valve guide setelah dibongkar. Pastikan memasang valve
guide yang baru (Oversize).
• Intake dan exhaust valve guide sama.
a) Panaskan cylinder head secara seragam ke suhu 80 hingga 100 °C (176 hingga 212 °F) sehingga tidak akan
terdistorsi, dan gerakkan valve guide baru ke dalam lubang guide dengan special tool.
b) Benamkan valve guide baru hingga special tool (Valve guide installer) menyentuh cylinder head.
Setelah dipasang, pastikan valve guide menonjol sesuai dengan dimensi yang ditentukan “a” dari cylinder
head.
3) Lebarkan diameter diameter valve guide dengan special tool (reamer 5,5 mm).
CATATAN:
Setelah melebarkan, bersihkan lubang.
Special Tool
1D-49
(A): 09916M34542
(B): 09916M34550
PERHATIAN:
Saat memasang, jangan pernah mengetuk atau memukul special tool dengan palu atau alat lain. Pasang
seal ke guide hanya dengan mendorong special tool dengan tangan. Mengetuk atau memukul special
tool dapat merusak seal.
CATATAN:
Jangan gunakan kembali seal setelah dibongkar. Pastikan menggunakan seal baru.
Special Tool
(A): 09917M98221
(B): 09916M58210
7) Berikan oli mesin ke valve stem seal, lubang valve guide dan valve stem.
8) Pasang valve ke valve guide.
1D-50
9) Pasang pegas valve dan penahan pegas.
Tiap pegas valve memiliki ujung atas (ujung berdiameter-besar (1)) dan ujung bawah (ujung berdiameter-kecil
(2)). Pastikan untuk memosisikan pegas dengan ujung bawah (ujung dengan pitch kecil) menghadap ke bawah
(sisi dudukan pegas valve).
A 3
2
B
10) Menggunakan special tool (Valve lifter), kompres pegas valve dan pasang dua cotter valve (1) ke dalam alur
dalam valve stem.
CATATAN:
Saat mengompresi pegas valve, berhati-hatilah untuk tidak merusak permukaan bagian dalam lubang
pemasangan tappet.
Special Tool
(A): 09916M14510
(B): 09916M14521
(C): 09916M84511
1D-51
Memeriksa Valve dan Valve Guide
Referensi: Membongkar dan Merakit Kembali Valve dan Cylinder Head [1D-47]
Valve Guide
1D-52
Valve
Pemeriksaan visual
• Lepaskan semua karbon dari valve.
• Periksa tiap valve apakah mengalami aus, terbakar atau terdapat distorsi pada permukaan dan ujung stemnya,
jika perlu, ganti.
• Periksa permukaan ujung valve stem apakah mengalami goresan atau keausan. Jika ditemukan goresan atau
keausan, ujung valve mungkin diberi permukaan baru, asalkan tidak terlalu banyak hingga chambernya hilang.
Jika keausannya terlalu banyak hingga chambernya hilang, ganti valve.
• Ukur panjang penonjolan valve “a”. Jika panjang terukur tidak sesuai dengan nilai standar, ganti valve.
1
“a”
1D-53
Keausan radial valve head
Periksa semua valve dengan dial gauge dan blok “V” apakah mengalami keausan. Untuk memeriksa keausan, putar
valve perlahan-lahan. Jika keausan melebihi batas, ganti valve.
Lebar dudukan standar “a” yang ditunjukkan oleh pola kontak pada permukaan valve
Intake 1.0 – 1,1 mm (0,0394 – 0,0433 inci)
Exhaust 1.0 – 1,3 mm (0,0394 – 0,0512 inci)
[A] [B]
“a” “b”
5
4 4
3
2
CATATAN:
Jangan gunakan alat berujung tajam untuk membersihkan deposit karbon. Hati-hatilah agar tidak
menggores atau menakik permukaan metal saat membersihkan deposit karbon. Hati-hati juga pada valve
dan dudukan valve.
1D-55
• Periksa apakah cylinder head mengalami retak pada port intake dan exhaust, combustion chamber, dan
permukaan head.
• Menggunakan straightedge dan thikness gauge, periksa kerataan permukaan gasket di 6 tempat. Jika ada nilai
distorsi melebihi batas, ratakan permukaan gasket dengan pelat permukaan dan kertas amplas ukuran #400
(kertas amplas karbid silikon anti air): letakkan kertas amplas di atas dan di seluruh pelat, dan gosokkan
permukaan gasket pada kertas untuk mengasah titik yang tidak rata. Jika hal ini tidak dapat mengurangi
pembacaan thickness gauge ke dalam batas, ganti cylinder head.
Kebocoran gas dari sambungan gasket ini seringkali disebabkan oleh permukaan gasket yang tertarik:
kebocoran semacam itu menyebabkan berkurangnya keluaran daya.
Distorsi untuk permukaan cylinder head pada intake dan exhaust manifold
Batas: 0,05 mm (0,0020 inci)
1D-56
[A]
[B]
Ukur tiap diameter ulir baut cylinder head (1) pada “A” 70,0 mm (2,7559 inci) dari sisi dudukan baut flange dan “B”
pada 105 mm (4,1339 inci) dari sisi dudukan baut flange dengan menggunaka mikrometer (2).
Kemudian hitung selisih diameternya (A – B).
Jika selisihnya melebihi batas, ganti dengan yang baru.
“a”
“b”
1 2
1D-57
Panjang Bebas dan Prabeban Pegas Valve
Dengan merujuk pada data, periksa untuk memastikan bahwa semua pegas dalam kondisi baik, bebas dari
kerusakan atau pelemahan. Ingat, pegas valve yang melemah dapat menyebabkan getaran, serta kemungkinan
mengurangi output power karena kebocoran gas yang disebabkan oleh berkurangnya tekanan dudukan.
Kekokohan Pegas
Gunakan persegi dan pelat permukaan untuk memeriksa setiap pegas apakah memiliki kekokohan dalam ukuran
celah antara ujung pegas valve dan square. Pegas valve yang memiliki celah lebih besar dari batas harus diganti.
1D-58
Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan Cylinder
OIL
1
OIL
3
OIL
2
OIL
4
9
OIL
8
OIL
5
OIL
10 (a)
6
OIL
4. Piston : Kencangkan 15 N·m +→65° (1,5 kgf-m +→65°, 11,0 lbf-ft +→65°)
Melepas dan Memasang Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan Cylinder
Referensi: Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan Cylinder [1D-59]
Melepas
1) Lepaskan rangkaian mesin dari kendaraan. [1D-27]
2) Lepaskan cylinder head. [1D-44]
3) Tandai nomor cylinder di semua piston, connecting rod dan bearing cap connecting rod menggunakan pensil
silver atau cat cepat kering.
4) Lepaskan bearing cap connecting rod.
5) Bersihkan karbon dari bagian atas lubang cylinder sebelum melepaskan piston dari cylinder.
6) Dorong piston dan connecting rod assy keluar melalui bagian atas diameter cylinder.
7) Lepaskan bearing connecting rod dari connecting rod dan bearing cap connecting rod, jika perlu.
Memasang
Referensi: Membongkar dan Memasang Kembali Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan Cylinder [1D-
61]
1) Berikan oli mesin ke piston, ring, dinding cylinder, connecting rod bearing dan crankshaft pin.
CATATAN:
Jangan berikan oli mesin antara connecting rod dan bearing atau antara bearing cap dan bearing.
1D-59
2) Pasang bearing connecting rod ke bearing cap connecting rod dan connecting rod seperti berikut ini, jika
sebelumnya dilepas.
a) Masukkan tab (1) bearing connecting rod ke alur (2) connecting rod atau bearing cap.
b) Tekan ujung bearing (3) hingga menyentuh connecting rod atau bearing cap.
1 3
3) Saat memasang piston dan connecting rod assy ke dalam diameter cylinder, arahkan tanda depan (1) pada
piston head ke sisi pulley crankshaft (2).
4) Pasang piston dan connecting rod assy ke dalam diameter cylinder. Gunakan special tool (Kompresor piston
ring) untuk mengompres ring. Letakkan connecting rod ke tempatnya di crankshaft.
Menggunakan pegangan palu (1), ketuk piston head untuk memasang piston ke dalam lobang. Tahan ring
compressor dengan kuat pada blok cylinder hingga semua piston ring masuk ke dalam diameter cylinder.
Special Tool
(A): 09916M77310
(A)
CATATAN:
• Sebelum memasang bearing cap, pastikan memeriksa baut connecting rod apakah mengalami
perubahan bentuk. Lihat “Perubahan bentuk connecting rod” di bawah Memeriksa Piston Pin dan
Connecting Rod [1D-66] .
• Kencangkan baut bearing cap connecting rod (3) secara perlahan hingga kencang seperti spesifikasi.
1D-60
b) Berikan oli mesin ke baut rod.
c) Kencangkan semua baut cap ke 15 N·m (1,5 kgf-m, 11,0 lbf-ft).
d) Kencangkan kembali ke 65°.
Momen pengencangan
Baut connecting rod*: 15 N·m →+65° (1,5 kgf-m →+65°, 11,0 lbf-ft →+65°)
1 2
3, (a)
Membongkar dan Memasang Kembali Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan
Cylinder
Referensi: Melepas dan Memasang Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan Cylinder [1D-59]
Membongkar
1) Menggunakan piston ring expander, lepaskan dua ring kompresi (ring pertama dan kedua) dan ring oli dari piston.
2) Lepaskan piston pin dari connecting rod seperti berikut ini.
a) Lepaskan circlip piston pin (1), seperti yang ditunjukkan.
Merakit Kembali
Referensi: Memeriksa Cylinder, Piston dan Piston Ring [1D-63]
Referensi: Memeriksa Piston Pin dan Connecting Rod [1D-66]
1D-61
Referensi: Memeriksa Crank Pin dan Connecting Rod Bearing [1D-68]
1) Bersihkan karbon pada piston head dan alur ring dengan menggunakan tool yang tepat.
2) Pasang piston pin ke piston (1) dan connecting rod (2) seperti berikut ini.
a) Berikan oli mesin ke piston pin dan lubang piston pin di piston dan connecting rod.
b) Pasang connecting rod seperti ditunjukkan di dalam gambar.
CATATAN:
Pastikan untuk meletakkan tanda depan (4) di piston dan lubang oli (5) connecting rod di posisi yang
ditentukan seperti ditunjukkan dalam gambar.
CATATAN:
Circlip harus dipasang dengan part yang terpotong menghadap seperti ditunjukkan dalam gambar.
Pasang hingga celah circlip berada dalam kisaran yang ditunjukkan oleh panah (6).
1
6
2 3
5
4) Setelah memasang tiga ring (pertama, kedua dan ring oli), bagi celah seperti ditunjukkan pada gambar.
1D-62
1. Tanda depan 4. Celah ring kedua dan
celah spacer ring oli
2. Rail gap atas ring oli 5. Rail gap bawah ring oli
3. Celah ring pertama 6. 45°
Cylinder
Pemeriksaan visual
Periksa apakah dinding cylinder mengalami goresan, parutan atau guratan yang menunjukkan keausan berlebih. Jika
dinding cylinder terlalu kasar, tergores dan bergurat cukup dalam, ganti blok cylinder, piston ring dan /atau piston.
1D-63
“a” “b”
B b
a
Piston
Pemeriksaan visual
Periksa piston apakah mengalami kesalahan, retakan atau kerusakan lain.
Piston yang rusak atau salah harus diganti.
Diameter piston
Seperti ditunjukkan pada gambar, diameter piston harus terukur pada posisi tertentu 10,0 mm (0,3937) (“a”) dari skirt
end piston dari arah yang tegak lurus dengan piston pin.
Celah piston
Ukur diameter silinder dan diameter piston untuk mengetahui selisihnya. Selisih diameter silinder dan diameter piston
itulah celah piston. Celah piston harus dalam spesifikasi. Jika tidak sesuai spesifikasi, ganti blok silinder, piston ring
dan/atau piston.
CATATAN:
Diameter silinder yang digunakan di sini diukur dalam arah dorong di dua posisi.
Celah piston
Standar (piston baru): 0.010 – 0,039 mm (0,0004 – 0,0015 inci)
Batas: 0,139 mm (0.0055 inci)
1D-64
“a”: 10,0 mm (0,3937 inci)
Standar Batas
0.03 – 0,07 mm
Ring
(0.0012 – 0,0028 0,12 mm (0,0047 inci)
pertama
inci)
0.02 – 0,06 mm
Ring
(0.00079 – 0,0023 0,10 mm (0,0039 inci)
kedua
inci)
0.04 – 0,17 mm
Ring oli (0.0012 – 0,0066 —
inci)
Piston Ring
CATATAN:
Bersihkan karbon dan bersihkan bagian atas diameter cylinder sebelum memasukkan ring.
1D-65
Celah piston ring
"a"
Piston Pin
Pemeriksaan visual
Periksa piston pin, diameter ujung kecil connecting rod dan lubang piston pin di piston apakah aus atau rusak,
periksa lebih teliti kondisi selongsong diameter ujung kecil. Jika pin, diameter ujung kecil connecting rod atau lubang
piston pin di piston aus berlebih atau rusak parah, ganti pin, connecting rod dan/atau piston.
Connecting Rod
1D-67
Perubahan bentuk baut connecting rod
Ukur tiap diameter ulir baut connecting rod (2) pada “A” 12 mm (0,47 inci) dari permukaan dudukan baut dan “B”
pada 32 mm (1,26 inci) dari permukaan dudukan baut dengan menggunakan mikrometer (3).
Hitung selisih diameternya (“A”–“B”). Jika selisihnya melebihi batas, ganti connecting rod (1).
“a”
“b”
CATATAN:
Saat mengasah ulang crank pin untuk under size, gunakan dengan undersize connecting rod bearing.
1D-68
Ukuran connecting rod
Diameter crank pin
bearing
37.982 – 38.000 mm
Standar
(1.4954 – 1,4961 inci)
0,25 mm (0,0098 inci) 37.732 – 37,750 mm
undersize (1.4855 – 1,4862 inci)
A a b
1. Pengecatan
CATATAN:
Setelah memeriksa celah connecting rod bearing, periksa baut connecting rod apakah berubah bentuk
dengan merujuk pada “Perubahan bentuk connecting rod” di bawah Memeriksa Piston Pin dan Connecting
Rod [1D-66] .
1D-69
1) Bersihkan bearing dan crank pin.
2) Letakkan sepotong plastik gauge (1) di sepanjang lebar crank pin yang bersentukan dengan bearing (pararel
dengan crankshaft), jauhi lubang oli.
2
1
5) Jika celah tidak bisa sampai batasnya meski dengan menggunakan bearing ukuran standar yang baru, gunakan
bearing yang lebih tebal berikutnya dan periksa lagi celah atau asah ulang crank pin untuk undersize dan
gunakan bearing undersize 0,25 mm.
1D-70
Nomor
Diameter dalam ujung besar connecting
yang
rod
tertera
41.0000 – 41,0060 mm (1,61417 – 1,61440
1
inci)
41.0061 – 41,0120 mm (1,61441 – 1,61464
2
inci)
41.0121 – 41,0180 mm (1,61465 – 1,61488
3
inci)
[A]
[B]
2) Periksa diameter crankshaft pin. Pada crank web No. 5, empat hurup dicap seperti ditunjukkan dalam gambar.
Tiga hurus “A”, “B” dan “C”) mewakili masing-masing diameter crankshaft pin berikut ini.
Misalnya, tercetak “A” menunjukkan bahwa diameter crankshaft pin yang bersangkutan adalah 37,9940 –
38,0000 mm (1,49582 – 1,49606 inci).
Huruf
Diameter crankshaft pin
tercetak
37.9940 – 38,0000 mm (1,49582 – 1,49606
A
inci)
37.9880 – 37,9939 mm (1,49559 – 1,49581
B
inci)
37.9820 – 37,9879 mm (1,49535 – 1,49558
C
inci)
[C] A
[D] B
[E] C
[F] A
1D-71
3) Ada 5 jenis bearing standar yang berbeda ketebalannya. Untuk membedakannya, bearing itu dicat dengan warna
berikut ini di posisi yang ditunjukkan pada gambar.
Masing-masing warna menunjukkan ketebalan berikut di tengah bearing.
Warna
Ketebalan bearing
cat
1.4981 – 1,5010 mm (0,05898 – 0,05909
Biru
inci)
1.4951 – 1,4980 mm (0,05886 – 0,05897
Kuning
inci)
Tidak 1.4921 – 1,4950 mm (0,05875 – 0,05885
ada inci)
1.4891 – 1,4920 mm (0,05863 – 0,05874
Hitam
inci)
1.4860 – 1,4890 mm (0,05850 – 0,05862
Hijau
inci)
1. Cat
4) Dari angka yang dicap pada connecting rod dan tutupnya serta huruf yang dicap pada crank web No.5, tentukan
bearing standar baru yang akan dipasang ke ujung besar connecting rod dengan merujuk tabel berikut ini.
Misalnya, jika nomor yang tercetak pada connecting rod dan tutupnya “1” dan huruf yang tercetak pada crank
web No. 5 “B”, pasang bearing standar yang baru yang dicat “Hitam” ke bagian dalam ujung besar connecting
rod.
1D-72
Komponen Main Bearing, Crankshaft dan Blok Cylinder
16
14
15 (c)
(b)
4
OIL
5 (a)
13 1217G
OIL
12
11
(b)
OIL
7
OIL
6
OIL
10
(b)
1. Sensor CKP 8. Main bearing 15. Baut fly whell atau drive
: Untuk melepas dan : Bagian tengah atas bearing plate
memasang sensor CKP, lihat memiliki alur oli
[1C-18] .
2. Blok cylinder 9. Pelat sensor 16. Knock sensor
: Untuk melepas dan
memasang knock sensor,
lihat [1C-22] .
3. Timing chain oil jet 10. Pelat pegas : Kencangkan 20 N·m (2,0
kgf-m, 15,0 lbf-ft) → 40 N·m
(4,0 kgf-m, 29,5 lbf-ft) →
60°.
4. Main bearing cap 11. Timing sprocket crankshaft : 11 N m (1,1 kgf-m, 8,5 lbf-ft)
5. Baut main bearing cap 12. Oil seal crankshaft belakang : 70 N m (7,1 kgf-m, 52,0 lbf-
: Saat digunakan kembali, mesin ft)
periksa baut main bearing cap
apakah berubah bentuk.
[1D-80]
1D-73
6. Crankshaft 13. Oil seal housing crankshaft : Jangan digunakan kembali.
mesin belakang
7. Thrust bearing 14. Flywheel atau drive plate : Berikan oli mesin ke bagian
: Pastikan menghadapkan sisi dalam / permukaan luncur.
alur oli ke crank web.
Melepas
1) Lepaskan rangkaian mesin dari kendaraan. [1D-27]
2) Lepas flywheel. [1D-36]
3) Lepaskan piston dan connecting rod. [1D-59]
4) Lepaskan crankshaft oil seal housing belakang mesin (1).
5) Lepaskan baut main bearing cap dengan urutan numerik secara bertahap seperti ditunjukkan dalam gambar.
“3” “1”
“4” “2”
Memasang
Referensi: Memeriksa crankshaft [1D-78]
Referensi: Memeriksa Main Bearing [1D-80]
Referensi: Memeriksa Pelat Sensor [1D-86]
Referensi: Memeriksa Oil Seal Belakang [1D-86]
Referensi: Memeriksa Flywheel [1D-87]
Referensi: Memeriksa Blok Cylinder [1D-87]
PERHATIAN:
• Berikan oli ke journal cankshaft, journal bearing, thrust bearing, crankpin, connecting rod bearing, piston,
piston ring dan diameter cylinder.
1D-74
• Main bearing, bearing cap, connecting rod, rod bearing, rod bearing cap, piston dan piston ring dalam
set kombinasi. Saat memasang, jangan rusak kombinasi itu dan pastikan bahwa tiap part kembali ke
tempatnya.
1) Pasang pelat sensor (1) ke crankshaft (2) dan kencangkan baut sesuai spesifikasi, jika sebelumnya sudah
dilepas.
CATATAN:
Saat memasang pelat sensor, luruskan spring pin (3) pada crankshaft dan lubang pelat sensor.
Momen pengencangan
Baut pelat sensor (a): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
1 3
3) Pasang thrust bearing (1) ke blok cylinder antara cylinder No. 2 dan No. 3.
1D-75
CATATAN:
Pastikan menghadapkan sisi alur (2) oli ke crank web.
4) Pastikan bahwa dowel pin (3) dipasang ke sisi intake dari setiap journal.
1 3
CATATAN:
• Jika baut main bearing cap digunakan lagi, pastikan memeriksa baut main bearing cap apakah
berubah bentuk dengan merujuk pada “Baut main bearing cap” di bawah Memeriksa Main Bearing
[1D-80] .
a) Kencangkan baut ke 20 N·m (2,0 kgf-m, 15,0 lbf-ft) sesuai urutan angka seperti yang ditunjukkan di dalam
gambar dengan menggunakan kunci soket sudut 12 .
b) Dengan cara yang sama seperti Langkah a), kencangkan ke 40 N·m (4,0 kgf-m, 29,5 lbf-ft).
c) Dengan cara yang sama seperti Langkah a), kencangkan kembali hingga 60°.
Momen pengencangan
Baut main bearing cap*: 20 N·m → 40 N·m →+60° (2,0 kgf-m → 4,0 kgf-m →+60°, 14,5 lbf-ft → 29,0 lbf-
ft →+60°)
PERHATIAN:
Setelah mengencangkan baut tutup, periksa untuk memastikan bahwa crankshaft berputar dengan
lancar saat memutarnya dengan momen 12 N·m (1,2 kgf-m, 9,0 lbf-ft) atau di bawahnya.
1D-76
[A] “4” “2” “6”
“8” “10”
“7” “9”
8) Bersihkan permukaan seal antara housing oli seal (2) dan blok cylinder.
9) Jika perlu, tekan oil seal belakang yang baru (1) ke housing oil seal (2) dengan menggunakan special tool seperti
ditunjukkan dalam gambar.
Special Tool
: 09911M16300
(A) 1
“a”
2 1
10) Pasang dowel pin (2) ke crankshaft housing oil seal (1) seperti ditunjukkan pada gambar.
11) Berikan sealant ke permukaan berpasangan dari housing oli seal (1).
“A”: Sealant 99000–31260 (SUZUKI Bond No.1217G)
“A”
12) Berikan oli mesin ke oil seal lip, kemudian pasang crankshaft housing oil seal belakang mesin (1) menggunakan
special tool.
1D-77
13) Kencangkan baut crankshaft housing oil seal belakang mesin (2) sesuai spesifikasi momen pengencangan
dengan menggunakan special tool.
CATATAN:
Pastikan oil seal lip crankshaft belakang mesin tidak terbalik setelah crankshaft housing oil seal
belakang mesin dipasang.
Special Tool
(A): 09911M97720
Momen pengencangan
Baut housing oil seal crankshaft belakang mesin: 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
(A)
(A)
2,(a)
3: Sisi crankshaft
Memeriksa crankshaft
Referensi: Melepas dan Memasang Main Bearing, Crankshaft dan Blok Cylinder [1D-74]
Keausan Crankshaft
Menggunakan dial gauge, ukur keausan pada journal tengah. Putar crankshaft perlahan. Jika keausan melebihi
batas, ganti crankshaft.
Keausan crankshaft
Batas: 0,02 mm (0,0008 inci)
1D-78
Crankshaft Thrust Play
1) Ukur play ini dengan crankshaft set di blok cylinder dengan cara normal, yaitu dengan thrust bearing (1) dan
journal bearing cap terpasang.
2) Kencangkan baut main bearing cap dengan merujuk pada langkah 4) sampai 7) pada “Memasang” di bawah
Melepas dan Memasang Main Bearing, Crankshaft dan Blok Cylinder [1D-74] .
3) Gunakan dial gauge untuk membaca penggantian dalam arah axial (thrust) crankshaft.
Jika batasnya terlampaui, ganti thrust bearing dengan thrust bearing standar yang baru atau oversize untuk
memperoleh thrust play standar.
1D-79
Crankshaft tidak bundar (A – B) dan tirus (a – b)
Batas: 0,01 mm (0,0004 inci)
a b
Informasi Umum
• Main bearing tersedia dalam ukuran standar dan undersize 0,25 mm, dan masing-masing memiliki 5 macam
bearing yang berbeda dalam hal toleransi.
• Belahan atas bearing (1) memiliki sebuah alur oli (2) seperti ditunjukkan dalam gambar.
Pasang belahan dengan alur oli ini ke blok cylinder (3).
• Belahan bawah bearing tidak memiliki alur oli.
Pemeriksaan Visual
Periksa apakah bearing bolong, tergores, aus atau rusak.
Jika terdapat salah satu kerusakan di atas, ganti belahan bagian atas dan bawah. Dilarang mengganti satu belahan
saja tanpa mengganti belahan yang lain.
CATATAN:
Jangan memutar crankshaft saat plastik gauge masih terpasang.
Periksa celah dengan menggunakan plastik gauge sesuai prosedur berikut ini.
1) Lepaskan bearing cap.
2) Bersihkan bearing dan main journal.
1D-80
3) Letakkan sepotong plastik gauge (1) di sepanjang lebar bearing (pararel dengan crankshaft) pada journal, jauhi
lubang oli.
4) Kencangkan tutup main bearing dengan merujuk pada langkah 4) sampai 7) pada “Memasang” di bawah
Melepas dan Memasang Main Bearing, Crankshaft dan Blok Cylinder [1D-74] .
5) Lepas tutup bearing, dan menggunakan skala (2) pada pembungkus plastik gauge (1), ukur lebar plastik gauge
pada titik terjauhnya.
Jika celah melebihi batas, ganti bearing. Selalu ganti bagian atas dan bawah bersama
Bearing standar yang baru mungkin menghasilkan celah yang benar. Jika tidak, perlu mengasah ulang juornal
crankshaft untuk digunakan dengan bearing undersize 0.25 mm.
Setelah memilih bearing baru, periksa lagi celah.
1
2
1D-81
Diameter journal crankshaft
Nomor
yang Diameter journal
tertera
45.015 – 45,018 mm
1
(1.7722 – 1,7723 inci)
45.012 – 45,015 mm
2
(1.7721 – 1,7722 inci)
45.009 – 45,012 mm
3
(1.7720 – 1,7721 inci)
45.006 – 45,009 mm
4
(1.7719 – 1,7720 inci)
45.003 – 45,006 mm
5
(1.7718 – 1,7719 inci)
45.000 – 45,003 mm
6
(1.7717 – 1,7718 inci)
2) Periksa diameter dalam bearing cap tanpa bearing. Pada permukaan yang berpasangan dari blok cylinder, lima
huruf dicap seperti ditunjukkan di dalam gambar (1).
Enam macam huruf (“A” sampai “F”) atau angka (“1” sampai “6”) mewakili diameter tutup berikut.
Huruf atau nomor yang tertera pada blok cylinder mewakili diameter dalam bearing cap yang masing-masing
ditandai dengan panah di dalam gambar.
Misalnya, cap “A” atau “1” menunjukkan bahwa diameter dalam bearing cap bersangkutan adalah 49,0000 –
49,0030 mm (1,92913 – 1,92925 inci).
Nomor
Diameter dalam bearing cap (tanpa
yang
bearing).
tertera
49.0000 – 49,0030 mm
A atau 1
(1.92913 – 1,92925 inci)
49.0030 – 49,0060 mm
B atau 2
(1.92925 – 1,92937 inci)
49.0060 – 49,0090 mm
C atau 3
(1.92937 – 1,92948 inci)
49.0090 – 49,0120 mm
D atau 4
(1.92948 – 1,92960 inci)
49.0120 – 49,0150 mm
E atau 5
(1.92960 – 1,92972 inci)
1D-82
49.0150 – 49,0180 mm
F atau 6
(1.92972 – 1,92984 inci)
3) Ada 5 jenis bearing standar yang berbeda ketebalannya. Untuk membedakannya, bearing itu dicat dengan warna
berikut ini di posisi yang ditunjukkan pada gambar.
Masing-masing warna menunjukkan ketebalan berikut di tengah bearing.
1. Cat
4) Dari angka yang tercetak pada crank web No. 4 dan huruf yang tercetak pada blok cylinder, tentukan bearing
standar baru yang harus dipasang pada journal, dengan merujuk pada tabel yang ditunjukkan.
Misalnya, jika nomor yang tertera pada crank web No. 4 adalah “1” dan huruf cap pada blok cylinder adalah “B”,
pasang bearing standar baru yang dicat “Pink” ke journalnya.
1D-83
yang B atau Atas Pink Pink Ungu Ungu Cokelat Cokelat
tertera 2 Bawah Pink Ungu Ungu Cokelat Cokelat Hijau
pada blok
cylinder C atau Atas Pink Ungu Ungu Cokelat Cokelat Hijau
3 Bawah Ungu Ungu Cokelat Cokelat Hijau Hijau
D atau Atas Ungu Ungu Cokelat Cokelat Hijau Hijau
4 Bawah Ungu Cokelat Cokelat Hijau Hijau Hitam
E atau Atas Ungu Cokelat Cokelat Hijau Hijau Hitam
5 Bawah Cokelat Cokelat Hijau Hijau Hitam Hitam
F atau Atas Cokelat Cokelat Hijau Hijau Hitam Hitam
6 Bawah Cokelat Hijau Hijau Hitam Hitam Hitam
5) Menggunakan skala (2) pada plastik gauge (1), periksa celah bearing dengan bearing standar yang baru dipilih.
Jika celah masih melebihi batas, gunakan bearing berikutnya yang lebih tebal dan periksa ulang celah, dengan
merujuk pada Celah Main Bearing di bawah Memeriksa Main Bearing [1D-80] .
1
2
1. Cat
1D-84
• Jika perlu, asah kembali journal crankshaft dan pilih bearing undersize untuk digunakan dengan journal
crankshaft seperti berikut.
1) Asah kembali journal crankshaft hingga diameter bersih berikut ini.
1D-85
Merah & Merah & Merah & Merah & Merah & Merah &
Bawah
Cokelat Hijau Hijau Hitam Hitam Hitam
“a”
“b”
1 2
1D-86
Memeriksa Jet Timing Chain
Periksa apakah tidak ada penyumbatan di dalam saluran jet timing chain.
Jika saluran sumbat venturi menyumbat, bersih sumbat jet timing chain.
Memeriksa Flywheel
Referensi: Melepas dan Memasang Main Bearing, Crankshaft dan Blok Cylinder [1D-74]
Pemeriksaan Visual
• Jika ring gear rusak, tergores atau aus, ganti flywheel.
• Jika permukaan yang bersentuhan dengan cakram kopling rusak, atau sangat aus, ganti flywheel.
1D-87
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
PERHATIAN:
Untuk pengencang dengan * (tanda bintang) di bawah ini, kencangkan sesuai prosedur yang ditentukan
dalam “Petunjuk Perbaikan”.
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Baut cover cylinder head * 5,0 N·m → 8,0 N·m → 11,0 N·m (0,5 kgf-m
→ 0,8 kgf-m → 1,1 kgf-m, 4,0 lbf-ft → 6,0
lbf-ft → 8,5 lbf-ft)
Baut housing camshaft 11 1.1 8.5
Baut timing sprocket camshaft exhaust 60 6.1 44.5
Sumbat timing chain cover 25 2.5 18.5
Baut ground battery 11 1.1 8.5
Baut terimanl ground 25 2.5 18.5
Baut timing chain cover 25 2.5 18.5
Baut pulley crankshaft 150 15.3 111.0
Baut flywheel 70 7.1 52.0
Baut timing chain guide 11 1.1 8.5
Baut timing chain tensioner 25 2.5 18.5
Baut penyetel timing chain tensioner 11 1.1 8.5
Sumbat venturi 3.5 0.35 2.5
Baut cylinder head (M10)* 20 N·m → 40 N·m →+60°→+60° (2,0 kgf-m
→ 4,0 kgf-m →+60°→+60°, 14,5 lbf-ft →
29,0 lbf-ft →+60°→++60°)
Baut connecting rod* 15 N·m →+65° (1,5 kgf-m →+65°, 11,0 lbf-
ft →+65°)
Baut pelat sensor 11 1.1 8.5
Baut main bearing cap* 20 N·m → 40 N·m →+60° (2,0 kgf-m → 4,0
kgf-m →+→60°, 14,5 lbf-ft →+ 29,0 lbf-ft
→+60°)
Baut housing oil seal crankshaft belakang
11 1.1 8.5
mesin
1D-88
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Sistem Air Intake [1D-9]
Komponen Cover Cylinder Head [1D-14]
Komponen Camshaft, Tappet dan Shim [1D-16]
Komponen Pemasangan Mesin [1D-27]
Komponen Timing Chain Cover [1D-32]
Komponen Tensioner dan Timing Chain [1D-37]
Komponen Valve dan Cylinder Head [1D-44]
Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan Cylinder [1D-59]
Komponen Main Bearing, Crankshaft dan Blok Cylinder [1D-73]
Acuan:
Untuk momen pengencangan yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
CATATAN:
Material servis yang diperlukan juga diuraikan sebagai berikut.
Komponen Cover Cylinder Head [1D-14]
Komponen Camshaft, Tappet dan Shim [1D-16]
Komponen Timing Chain Cover [1D-32]
Komponen Tensioner dan Timing Chain [1D-37]
Komponen Valve dan Cylinder Head [1D-44]
Komponen Piston, Piston Ring, Connecting Rod, dan Cylinder [1D-59]
Komponen Main Bearing, Crankshaft dan Blok Cylinder [1D-73]
Special Tool
09911M05120 09911M16300
Box end wrench (14 mm) Oil seal installer
1D-89
09911M97720 09913M75810
Oil seal installer Bearing Installer
09914M06310 09915M64512
Guide, sprocket camshaft Compression gauge
09915M64530 09915M64550
Compression gauge hose Attachment compression
gauge (B)
09915M67311 09916M14510
Vacuum gauge Valve lifter
09916M14521 09916M34542
Valve spring compressor Reamer handle
attachment
09916M34550 09916M37320
Reamer valve guide (5,5 Valve guide outer reamer
mm) (10,5 mm)
09916M44910 09916M56011
Valve guide installer & Valve guide installer
remover attachment (tonjolan: 11,5
mm)
09916M58210 09916M77310
Valve guide installer handle Piston ring compressor (50-
125 mm)
1D-90
09916M84511 09917M68221
Forceps Camshaft pulley holder
09917M98221 09924M17811
Valve guide stem Flywheel holder
attachment
09926M58010 09944M36011
Bearing remover attachment Steering wheel remover
1D-91
Mesin
Bab 1E
Z13DTJ.....................................................................................................................................................................1E-21
Informasi dan Prosedur Diagnosa.......................................................................................................................1E-21
Pemeriksaan Tekanan Oli ....................................................................................................................................1E-21
Petunjuk Perbaikan ...............................................................................................................................................1E-22
Oli Mesin dan Penggantian Filter .........................................................................................................................1E-22
Memeriksa Oil Pressure Switch Pada Kendaraan ...............................................................................................1E-24
Melepas dan Memasang Switch Tekanan Oli ......................................................................................................1E-25
Komponen Pendingin Oli .....................................................................................................................................1E-26
Melepas dan Memasang Pendingin Oli ...............................................................................................................1E-26
Komponen Oil Pan ...............................................................................................................................................1E-28
Melepas dan Memasang Oil Pan .........................................................................................................................1E-29
Komponen Pompa Oli / Strainer Pompa Oli.........................................................................................................1E-31
Melepas dan Memasang Pompa Oli / Strainer Pompa Oli...................................................................................1E-32
Membongkar dan Merakit Kembali Pompa Oli ....................................................................................................1E-32
Membersihkan Strainer Pompa Oli ......................................................................................................................1E-33
Memeriksa Pompa Oli ..........................................................................................................................................1E-33
1E-1
Spesifikasi..............................................................................................................................................................1E-34
Spesifikasi Momen Pengencangan ......................................................................................................................1E-34
Special Tool dan Perlengkapan ...........................................................................................................................1E-35
Material Servis Yang Dianjurkan ..........................................................................................................................1E-35
Special Tool ..........................................................................................................................................................1E-35
1E-2
K12M
Uraian Umum
Uraian Pelumasan Mesin
Pompa oli adalah jenis trochoid, dan berputar dengan crankshaft. Oli dihisap melalui strainer pompa oli dan dialirkan
melalui pompa ke filter oli.
Oli yang disaring mengalir ke dalam dua saluran dalam blok silinder.
Pada salah satu saluran, oli mencapai crankshaft main bearing. Oli bearing crankshaft journal dialirkan ke bearing
conneting rod melalui saluran pada crankshaft, lalu disemprotkan dari ujung - besar connecting rod untuk melumasi
piston, ring dan dinding silinder.
Pada saluran yang lain, oli naik ke cylinder head dan melumasi valve dan camshaft, dsb. setelah melewati jalan
camshaft oli internal.
Relief valve oli terdapat pada pompa oli. Valve ini mulai melepaskan atau membuka tekanan oli ketika tekanan
melebihi tekanan tertentu.
1E-3
Informasi dan Prosedur Diagnosa
Pemeriksaan Tekanan Oli
PERINGATAN:
Guna menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuh sistem gas buang ketika sistem panas. Saat
melakukan perbaikan pada sistem gas buang harus dilakukan saat sistem telah dingin.
CATATAN:
Sebelum memeriksa tekanan oli, periksa hal berikut.
• Level oli di oil pan
1E-4
Jika level oli rendah, tambahkan oli sampai tanda level penuh (lubang) (1) pada pengukur ketinggian oli.
[1E-7]
• Kualitas oli
Jika oli berubah warna atau rusak, ganti oli. Untuk oli tertentu yang harus digunakan, lihat Oli Mesin dan
Penggantian Filter [1E-7] .
• Kebocoran oli
Jika ditemukan kebocoran, perbaiki kebocoran itu.
5) Pasang special tool (pengukur tekanan oli) pada lubang oil pressure switch.
Special Tool
(A): 09915M77311
(B): 09915M78211
(B)
(A)
CATATAN:
Pastikan Anda telah memindahkan tuas persneling transaxle ke posisi “Neutral”, memasang rem tangan
dan mengganjal roda penggerak.
7) Setelah pemanasan, tingkatkan putaran mesin sampai 4.000 rpm dan ukur tekanan oli.
1E-5
Lebih dari 300 – 500 kPa (3,1 – 5,1 kgf/cm 2 , 43,5 – 72,5 psi) pada 4.000 rpm.
8) Setelah memeriksa tekanan oli, matikan mesin dan lepas pengukur tekanan oli dan attachment.
9) Sebelum memasang kembali oil pressure switch (2), berikan sealing tape pada ulirnya (1) dan kencangkan
switch sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
CATATAN:
Jika ujung sealing tape lebih panjang daripada ulir switch, potong saja.
Momen pengencangan
Switch tekanan oli (a): 13 N·m (1,3 kg-m, 9,5 lb-ft)
2 2, (a)
10) Hidupkan mesin dan periksa oil pressure switch untuk melihat kemungkinan kebocoran minyak. Jika ditemukan
kebocoran oli, perbaiki kebocoran itu.
11) Hubungkan coupler oil pressure switch (1).
1E-6
Petunjuk Perbaikan
Komponen Oil Pan dan Strainer Pompa Oli
OIL
3
OIL
3
(c)
(c) 9
6
2 9
(c) (c)
(c)
1 1217G
4 (b)
(c)
7 (b)
OIL
5 (a) (c)
8 (d)
1. Oil pan 6. Baffle plate oil pan : 18 N·m (1,8 kgf-m, 13,5 lbf-ft)
: Berikan sealant 99000-31260 ke permukaan
yang berpasangan.
2. Strainer 7. Stand filter oli : 11 N·m (1,1 kgf-m, 8,5 lbf-ft)
3. O-ring 8. Filter oli : 14 N·m (1,4 kgf-m, 10,5 lbf-ft)
4. Gasket 9. Dowel pin : Jangan digunakan kembali.
5. Drain plug : 35 N·m (3,6 kgf-m, 26,0 lbf-ft) Berikan oli mesin ke permukaan
: masing-masing bagian.
Sebelum menguras oli mesin, periksa mesin untuk melihat kemungkinan kebocoran oli.
Jika ditemukan tanda kebocoran, pastikan untuk memperbaiki bagian yang rusak sebelum meneruskan ke pekerjaan
berikut.
1) Kuras oli mesin dengan melepas drain plug.
2) Setelah menguras oli, bersihkan Drain plug. Pasang kembali Drain plug dengan gasket yang baru dan
kencangkan sesuai spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
1E-7
Drain plug oli mesin (a): 35 N·m (3,6 kg-m, 26,0 lb-ft)
(a)
Special Tool
(A): 09915M47341
(A)
CATATAN:
Sebelum memasang filter oli yang baru, pastikan untuk memberi oli mesin pada O-ring.
4) Pasang filter yang baru pada stand filter oli menggunakan tangan sampai O-ring menyentuh permukaan dudukan.
PERHATIAN:
Untuk mengencangkan filter oli dengan benar, penting untuk mengidentifikasi secara akurat posisi di
mana O-ring pertama kali bersinggungan dengan permukaan dudukan.
5) Kencangkan filter oli (1) hingga 3/4 putaran (2) dari titik persinggungan dengan permukaan dudukan
menggunakan oil filter wrench (special tool).
Special Tool
(A): 09915M47341
Momen pengencangan
1E-8
Filter oli (b): 14 N·m (1,4 kg-m, 10,5 lb-ft) (untuk referensi)
(A)
1, (a)
6) Tambahkan oli hingga ketinggian oli ada pada tanda FULL (lubang) pada pengukur ketinggian oli (kapasitas oil
pan dan filter oli). Filter inlet berada di bagian paling atas cover cylinder head. Dianjurkan untuk menggunakan oli
mesin tingkat SG, SH, SJ, SL atau SM. Pilih viskositas oli yang tepat sesuai dengan diagram viskositas oli mesin
[A].
CATATAN:
Kapasitas oli mesin ditentukan sebagai berikut.
Tetapi, perhatikan bahwa jumlah oli yang diperlukan ketika mengganti oli mungkin agak berbeda dengan
data tergantung pada beragam kondisi (suhu, viskositas, dsb.).
15W-40
10W-30, 10W-40
0W-20, 5W-30
o
C -30 -20 -10 0 10 20 30 40
o -22
F -4 14 32 50 68 86 104
7) Periksa filter oli dan drain plug untuk melihat kemungkinan kebocoran oli.
8) Hidupkan mesin selama 3 menit. Matikan mesin dan tunggu 5 menit sebelum memeriksa ketinggian oli.
Tambahkan oli, seperlunya, agar ketinggian oli mencapai tanda level FULL (lubang) (1) pada pengukur
ketinggian oli.
1E-9
Memeriksa Oil Pressure Switch Pada Kendaraan
1) Lepaskan lead wire oil pressure switch (1).
2) Periksa hubungan antara terminal oil pressure switch (2) dan blok silinder (3) seperti tampak pada gambar.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti oil pressure switch (4).
4 1
Pelepasan
1) Lepaskan pengukur ketinggian oli.
2) Lepaskan cover bawah mesin sisi kanan, jika perlu.
3) Kuras oli mesin dengan melepas drain plug.
4) Lepaskan pipa pembuangan No. 1. [1K-2]
5) Lepaskan filter oli. [1E-7]
6) Lepaskan baut pengencang transaxle (1) dan baut oil pan (2).
7) Lepaskan oil pan (1) dari blok silinder menggunakan special tool dan palu.
Special Tool
(A): 09921M96510
1E-10
(A)
Pemasangan
1) Pasang baut stud baffle plate oil pan (3) lalu baffle plate oil pan (1) dan baut-baut (2).
Momen pengencangan
Baut baffle plate oil pan (a): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
Baut stud baffle plate oil pan (b): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
3,(b)
2,(a)
2) Pasang O-ring (2) yang baru di tempatnya sebagaimana ditunjukkan dalam gambar dan pasang strainer pompa
oli (1), jika dilepas.
Kencangkan baut strainer (3) terlebih dahulu kemudian mur braket (4) sesuai dengan spesifikasi momen
pengencangan.
Momen pengencangan
Baut strainer pompa oli (a): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
Mur braket strainer pompa oli (b): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
3,(a) 4,(b)
1
1E-11
1
4) Pasang O-ring (1) yang baru di tempatnya sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.
5) Berikan sealant ke permukaan yang berpasangan dari oil pan seperti tampak dalam gambar.
“A”: Sealant 99000–31260 (SUZUKI Bond No.1217G)
“A” “a”
“A”
“b”
Momen pengencangan
Baut oil pan* (a): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
Baut pengencang transaxle* (b): 18 N·m (1,8 kg-m, 13,5 lb-ft)
8) Setelah mengoleskan oli mesin ke drain plug (4), pasang drain plug dengan gasket (5) yang baru ke oil pan.
Kencangkan drain plug sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Drain plug oil pan (a): 35 N·m (3,6 kg-m, 26,0 lb-ft)
9) Pasang filter oli (6). [1E-7]
1E-12
4
5
3,(b)
4, (c)
2,(a)
6
6 (a)
1
3
2 7
9 (b)
4
1E-13
Membongkar dan Merakit Kembali Pompa Oli
Referensi: Komponen Pompa Oli [1E-13]
Referensi: Melepas dan Memasang Pompa Oli [1E-13]
Pembongkaran
1) Lepaskan rotor plate (1) dengan melepas baut pemasangannya (2).
3) Lepaskan relief valve (1) dan pegas (2) dengan melepas penahan (3).
Perakitan Kembali
Referensi: Memeriksa Pompa Oli [1E-15]
1) Cuci bersih, lalu keringkan semua part yang dibongkar.
2) Lumasi dengan oli mesin ke rotor luar dan dalam, oilseal lip, permukaan dalam case oil pump dan plate.
3) Pasang rotor luar (1) dan dalam (2) pada kotak pompa oli.
1E-14
1
4) Berikan oli mesin ke relief valve (1) dan pegas (2), dan pasang komponen tersebut ke rotor plate (4).
5) Kencangkan penahan (3) sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Penahan relief valve oli (a): 28 N·m (2.9 kg-m, 21.0 lb-ft)
4 2
3,(a)
6) Pasang rotor plate dan kencangkan semua baut sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan. Setelah
memasang plate, periksa untuk memastikan bahwa rotor berputar dengan lancar dengan tangan (Torsi: 0,3 N·m
(0,03 kgf-m, 0,25 lbf-ft) atau kurang).
Momen pengencangan
Baut pelat rotor pompa oli (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.5 lb-ft)
Seal Oli
Periksa apakah bibir oil seal (1) tidak berfungsi atau rusak. Ganti jika perlu.
1E-15
Pompa Oli
• Periksa rotor luar (1) dan dalam (2), rotor plate dan kotak pompa oli untuk melihat kemungkinan aus atau
kerusakan.
1
• Periksa relief valve (1) untuk melihat kemungkinan aus atau kerusakan, dan kelancaran pengoperasian.
Celah radial
Periksa celah radial antara rotor luar (1) dan case (2) menggunakan pengukur ketebalan.
Jika celah tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti rotor luar atau case.
Celah radial antara rotor luar dan case untuk pompa oli
Standar: 0.120 – 0,190 mm (0,0047 – 0,1905 mm.)
Batas: 0,210 mm (0,2108 mm.)
1E-16
1
Celah sisi
Menggunakan mistar lurus (1) dan pengukur ketebalan (2), ukur celah sisi .
Jika celah sisi di luar spesifikasi, ganti oil pump assy.
Standar
Diameter luar rotor 42.920 – 42,950 mm
dalam “a” (1,6900 – 4,2949 cm.)
Diameter dalam 43.000 – 43,030 mm
rotor plate “b” (1,6929 – 4,3030 cm.)
0.050 – 0,110 mm
Celah “b”–“a”
(0,0020 – 0,1092 mm.)
1E-17
1
Standar Batas
32,7 mm
Panjang bebas —
(1,29 in.)
Beban pada 54,5 N
69 N
panjang pegas (5,56 kgf, 12,3
(7,0 kgf, 15,5 lbf)
26,0 mm (1,02 in.) lbf)
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
PERHATIAN:
Untuk pengencang dengan * (tanda bintang) di bawah ini, kencangkan sesuai prosedur yang ditentukan
dalam “Petunjuk Perbaikan”.
1E-18
Momen pengencangan
Part pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Switch tekanan oli 13 1.3 9.5
Sumbat kuras oli mesin 35 3.6 26.0
Filter oli 14 1.4 10.5 untuk referensi
Baut baffle plate oil pan 11 1.1 8.5
Baut stud baffle plate oil pan 11 1.1 8.5
Baut strainer pompa oli 11 1.1 8.5
Mur braket strainer pompa oli 11 1.1 8.5
Baut oil pan* 11 1.1 8.5
Baut pengencang transaxle* 18 1.8 13.5
Drain plug oil pan 35 3.6 26.0
Retainer relief valve oli 28 2.9 21.0
Baut pelat rotor pompa oli 11 1.1 8.5
CATATAN:
Spesifikasi momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Oil Pan dan Strainer Pompa Oli [1E-7]
Komponen Pompa Oli [1E-13]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
CATATAN:
Material perbaikan yang diperlukan juga diuraikan sebagai berikut.
Komponen Oil Pan dan Strainer Pompa Oli [1E-7]
Komponen Pompa Oli [1E-13]
Special Tool
09915M47341 09915M77311
Soket oil filter wrench Pengukur tekanan oli
1E-19
09915M78211 09921M96510
Attachment pengukur Seal cutter oil pan
tekanan oli
1E-20
Z13DTJ
Guna menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuh exhaust manifold saat sistem gas buang panas.
PERHATIAN:
Berhati-hatilah agar special tool tidak menyentuh exhaust manifold saat memasang karena exhaust
manifold menjadi sangat panas.
Special Tool
(A): 09915M77311
(B): 09919M46010
(B)
(A)
4) Hidupkan mesin dan panaskan hingga suhunya mencapai suhu pengoperasian normal.
1E-21
CATATAN:
Pastikan Anda telah meletakkan tuas persneling transmisi ke posisi “Neutral” dan memasang rem tangan
dan mengganjal roda penggerak.
5) Setelah memanaskan mesin, ukur tekanan oli pada putaran mesin yang telah ditentukan.
CATATAN:
Untuk putaran idle yang ditentukan, lihat Pemeriksaan Kecepatan Idle [1A-290] .
Petunjuk Perbaikan
Oli Mesin dan Penggantian Filter
PERINGATAN:
Sebelum menguras oli mesin, periksa mesin untuk melihat kemungkinan kebocoran oli. Jika ditemukan tanda
kebocoran, pastikan untuk memperbaiki bagian yang rusak sebelum meneruskan ke pekerjaan berikut.
1) Lepaskan elemen filter oli.
a) Letakkan ember penampung oli di bawah filter.
b) Longgarkan dan lepaskan cover housing filter oli (1).
1E-22
2
Momen pengencangan
Drain plug oli mesin (a): 20 N·m (2,0 kg-m, 14,5 lb-ft)
1, (a)
Momen pengencangan
Cover housing filter oli (a): 25 N·m (2,5 kg-m, 18,5 lb-ft)
(a)
5) Isi ulang oli hingga ketinggian oli mencapai tanda level FULL pada stik. (sekitar 3,1 liter (6,55/5,46 AS/Imp pt.))
Filler inlet terletak di sebelah filter oli mesin.
1E-23
Gunakan oli mesin ACEA B4 (Oli sintetis). Pilih viskositas oli yang tepat sesuai dengan diagram viskositas oli
mesin [A].
CATATAN:
Perhatikan bahwa jumlah oli yang diperlukan ketika mengganti oli mungkin agak berbeda dengan data
bergantung pada beragam kondisi (suhu, viskositas, dsb.)
[A]
6) Periksa filter oli dan drain plug untuk melihat kemungkinan kebocoran oli.
7) Hidupkan mesin selama 3 menit. Matikan mesin dan tunggu 5 menit sebelum memeriksa ketinggian oli.
Tambahkan oli, seperlunya, agar ketinggian oli mencapai tanda level FULL (1) pada stik.
1 2
1E-24
1
3
1
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Periksa adanya penurunan fungsi dan kerusakan pada gasket switch tekanan oli. Jika ditemukan kerusakan,
ganti switch tekanan oli.
• Kencangkan switch tekanan oli (1) sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Switch tekanan oli (a): 32 N·m (3,3 kg-m, 24,0 lb-ft)
1E-25
1, (a)
Momen pengencangan
Baut cover mesin: 8,0 N·m (0,82 kg-m, 6,0 lb-ft)
• Periksa untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran oli mesin.
(b)
2
5
6
7
3
(c)
1. Tutup pengisian 4. Cover housing filter oli 7. Pendingin oli assy : 9,0 N·m (0,92 kgf-m, 7,0 lbf-ft)
: Jangan pernah membongkar pendingin oli
assy.
2. O-ring 5. Filter oli : 25 N·m (2,5 kgf-m, 18,5 lbf-ft) : Jangan digunakan kembali.
3. Gasket 6. Pipa masuk coolant : 10 N·m (1,0 kgf-m, 7,5 lbf-ft)
PERHATIAN:
1E-26
Pelepasan
1) Lepaskan kabel negatif (–) pada battery.
2) Kuras coolant. [1F-26]
3) Lepaskan filter udara beserta sensor MAF dan IAT. [1D-97]
4) Lepaskan intercooler. [1D-98]
5) Lepaskan pipa pelumasan. [1D-106]
6) Lepaskan pipa masuk coolant (1) dan selang keluar radiator.
Pemasangan
1) Pasang pendingin oli assy (1) menggunakan gasket baru.
Momen pengencangan
Baut pendingin oli (a): 9,0 N·m (0,92 kg-m, 7,0 lb-ft)
2) Sambungkan klem harness kabel (3) ke port pengisi (2).
1E-27
3) Pasang pipa masuk coolant (1) dan selang bawah.
Momen pengencangan
Baut pipa masuk coolant (a): 9 N·m (0,9 kg-m, 7.0 lb-ft)
4 (b) 5 (b)
3
2 (a)
1E-28
1. Oil pan 3. O-ring : 9,0 N·m (0,92 kgf-m, 6,5 lbf-ft)
: Oleskan sealant 99000-85E11 ke permukaan
yang berpasangan.
2. Drain plug : 20 N·m (2,0 kgf-m, 15,0 lbf-ft) : Jangan digunakan kembali.
Pelepasan
1) Lepaskan pengukur ketinggian oli.
2) Dongrak kendaraan.
3) Kuras mesin. [1E-22]
4) Lepaskan pipa pembuangan No.1. [1K-11]
5) Lepaskan pengencang transaxle. [5B-66]
6) Lepaskan baut dan mur oil pan.
7) Potong sealant pada bagian yang diarsir yang ditunjukkan pada gambar menggunakan special tool dan palu (1).
Special Tool
(A): 09921M96510
CATATAN:
Berhati-hatilah agar tidak merusak baut stud (4) antara oil pan dan crankcase saat memotong sealant.
1E-29
3
(A)
Pemasangan
1) Bersihkan permukaan yang berpasangan pada oil pan dan crankcase bawah.
2) Oleskan sealant ke permukaan yang berpasangan pada oil pan secara terus-menerus seperti tampak dalam
gambar.
: Sealant 99000M85E11 (Three Bond TB 1227®)
“A”
1E-30
3) Setelah memasangkan oil pan ke crankcase bawah, masukkan baut pengencang dan mulai kencangkan dari
bagian tengahnya: menuju bagian luar, kencangkan baut satu per satu.
Kencangkan baut dan mur oil pan sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut dan mur oil pan (a): 9,0 N·m (0,92 kg-m, 7,0 lb-ft)
4) Pasang O-ring baru dan sumbat kuras (1) ke oil pan.
Kencangkan drain plug sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Sumbat kuras (b): 20 N·m (2,0 kg-m, 14,5 lb-ft)
(a)
1, (b)
1E-31
Melepas dan Memasang Pompa Oli / Strainer Pompa Oli
Referensi: Komponen Pompa Oli / Strainer Pompa Oli [1E-31]
Pelepasan
1) Lepaskan timing chain cover. [1D-122]
2) Lepaskan strainer pompa oli (1) dan gasket (2) dari rotor plate (3).
2
1
Pemasangan
Referensi: Membongkar dan Merakit Kembali Pompa Oli [1E-32]
Referensi: Membersihkan Strainer Pompa Oli [1E-33]
Referensi: Memeriksa Pompa Oli [1E-33]
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Bersihkan permukaan yang berpasangan pada timing chain cover (3) dan strainer pompa oli (1).
• Pasang strainer pompa oli dengan gasket baru (2) ke timing chain cover.
• Kencangkan baut strainer oli sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut strainer oli (a): 9,0 N·m (0,92 kg-m, 7,0 lb-ft)
(a)
2
1
1E-32
Perakitan Kembali
Referensi: Memeriksa Pompa Oli [1E-33]
Untuk perakitan kembali, balik prosedur pembongkaran dengan memperhatikan hal berikut.
• Cuci bersih, lalu keringkan semua part yang dibongkar.
• Oleskan oli mesin tipis-tipis pada rotor luar dan dalam, bagian bibir oil seal, permukaan bagian dalam timing
chain cover dan rotor plate.
• Kencangkan baut rotor plate sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut rotor plate: a N·m (10 kg-m, 1,0 lb-ft)
Seal Oli
Lihat Memeriksa Timing Chain Cover dan Timing Chain [1D-132] .
Pompa Oli
Periksa kelancaran putaran rotor dengan tangan.
Jika rotor tidak lancar, ganti timing chain cover.
1E-33
Celah radial
Periksa celah radial antara rotor luar (1) dan timing chain cover (2) menggunakan pengukur ketebalan (3). Jika celah
tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti timing chain cover.
Celah radial antara rotor luar dan timing chain cover untuk pompa oli:
0.10 – 0,23 mm (0,004 – 0,009 in.)
Celah sisi
Menggunakan mistar lurus (1) dan pengukur ketebalan (2), ukur celah sisi . Jika celah sisi tidak sesuai dengan
spesifikasi, ganti timing chain cover.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
1E-34
Momen pengencangan
Part pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Sumbat kuras oli mesin 20 2.0 14.5
Cover housing filter oli 25 2.5 18.5
Switch tekanan oli 32 3.3 24.0
Baut cover mesin 8.0 0.82 6.0
Baut pendingin oli 9.0 0.92 7.0
Baut pipa masuk coolant 9 0.9 7.0
Baut dan mur oil pan 9.0 0.92 7.0
Drain plug 20 2.0 14.5
Baut strainer oli 9.0 0.92 7.0
Baut rotor plate 10 1.0 7.5
CATATAN:
Spesifikasi momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Pendingin Oli [1E-26]
Komponen Oil Pan [1E-28]
Komponen Pompa Oli / Strainer Pompa Oli [1E-31]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
CATATAN:
Material perbaikan yang diperlukan juga diuraikan sebagai berikut.
Komponen Oil Pan [1E-28]
Special Tool
09915M77311 09919M46010
Pengukur tekanan oli Attachment selang tekanan
bahan bakar
1E-35
09921M96510
Seal cutter oil pan
1E-36
Mesin
Bab 1F
Z13DTJ.....................................................................................................................................................................1F-20
Uraian Umum .........................................................................................................................................................1F-20
Uraian Sistem Pendingin......................................................................................................................................1F-20
Uraian Coolant .....................................................................................................................................................1F-20
1F-1
Uraian Tangki Pembuangan Gas Coolant............................................................................................................1F-21
Skema dan Diagram ..............................................................................................................................................1F-22
Sirkulasi Coolant ..................................................................................................................................................1F-22
Informasi dan Prosedur Diagnosa.......................................................................................................................1F-22
Diagnosis Gejala Pendingin Mesin ......................................................................................................................1F-22
Pemeriksaan Sistem Kontrol Kipas Radiator .......................................................................................................1F-24
Petunjuk Perbaikan ...............................................................................................................................................1F-24
Komponen Sistem Pendingin...............................................................................................................................1F-24
Pemeriksaan Level Coolant .................................................................................................................................1F-25
Memeriksa dan Membersihkan Sistem Pendingin Mesin ....................................................................................1F-25
Pengurasan Sistem Pendingin.............................................................................................................................1F-26
Pengisian Ulang Sistem Pendingin ......................................................................................................................1F-26
Membersihkan dan Mengisi Ulang Sistem Pendingin..........................................................................................1F-27
Melepas dan Memasang Pipa atau Selang Air Pendingin ...................................................................................1F-28
Melepas dan Memasang Thermostat Assy. .........................................................................................................1F-28
Memeriksa Kipas Pendingin Radiator pada Kendaraan ......................................................................................1F-29
Memeriksa Relay Kipas Pendingin Radiator........................................................................................................1F-29
Melepas dan Memasang Kipas Pendingin Radiator Assy....................................................................................1F-30
Memeriksa dan Membersihkan Radiator pada Kendaraan..................................................................................1F-31
Melepas dan Memasang Radiator .......................................................................................................................1F-31
Pemeriksaan Drive Belt Aksesori pada Kendaraan .............................................................................................1F-32
Pemeriksaan Tegangan Drive Belt Aksesori ........................................................................................................1F-32
Melepas dan Memasang Drive Belt Aksesori ......................................................................................................1F-32
Melepas dan Memasang Pengencang Drive Belt Aksesori .................................................................................1F-33
Melepas dan Memasang Water Pump .................................................................................................................1F-34
Memeriksa Water Pump.......................................................................................................................................1F-35
Spesifikasi..............................................................................................................................................................1F-35
Spesifikasi Momen Pengencangan ......................................................................................................................1F-35
1F-2
K12M
Uraian Umum
Uraian Sistem Pendingin
PERINGATAN:
• Jangan lepas tutup radiator untuk memeriksa ketinggian coolant mesin; periksa coolant secara visual
pada bagian tembus pandang di reservoir coolant. Coolant ditambahkan hanya jika diperlukan.
• Selama masih ada tekanan dalam sistem pendingin, maka suhunya mungkin jauh lebih tinggi dari suhu
didih cairan dalam radiator walaupun cairan tidak mendidih. Melepas tutup radiator saat mesin masih
panas dan tekanan masih tinggi akan menyebabkan cairan mendidih dengan cepat dan mungkin dapat
meledak, menumpahkan cairan pada mesin, spatbor dan orang yang melepaskan tutup radiator. Jika
cairan mengandung bahan anti beku yang mudah terbakar seperti alkohol (tidak disarankan untuk
digunakan), maka ada kemungkinan terjadi kebakaran serius.
• Periksa untuk memastikan suhu coolant mesin sudah dingin sebelum melepas part sistem pendingin.
• Pastikan untuk melepaskan kabel negatif dari battery sebelum melepas komponen.
Sistem pendingin terdiri atas radiator, reservoir coolant, water pump, kipas pendingin dan thermostat. Radiator
adalah jenis sirip dan pipa.
Uraian Coolant
Sistem pengembalian coolant adalah sistem standar. Coolant dalam radiator mengembang saat panas, dan coolant
akan meluber ke reservoir.
Ketika sistem mendingin, coolant akan masuk kembali ke radiator.
Sistem pendingin telah diisi dengan coolant berkualitas yaitu campuran 70/30 dari air dan ethylene glycol antibeku.
Cairan coolant dengan campuran 70/30 ini memberikan perlindungan anti beku hingga suhu –36 °C (–33 °F).
• Jaga perlindungan anti beku sistem pendingin pada suhu –36 °C (–33 °F) untuk memastikan perlindungan
terhadap karat dan hilangnya coolant karena mendidih. Hal ini harus dilakukan sekalipun diperkirakan tidak ada
suhu beku.
• Tambahkan coolant berbahan dasar ethylene glycol apabila coolant harus ditambahkan karena hilangnya coolant
atau untuk memberi perlindungan tambahan terhadap pembekuan pada suhu yang lebih rendah dari –36 °C (–
33 °F).
CATATAN:
• Coolant berbahan dasar alkohol atau methanol atau air biasa tidak boleh digunakan dalam sistem
pendingin karena dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pendingin.
• Coolant harus dicampur dengan air tanpa mineral atau air suling.
Model M/T
°C –36
Suhu beku
°F –33
1F-3
Konsentrasi coolant
anti-beku / anti- % 30
korosi:
Rasio campuran
ltr. 3.8
pada coolant
Kapasitas coolant
:
• Mesin, radiator dan pemanas: .8 liter
• Reservoir: 0,6 liter
• Total: 4,4 liter
9
4
10 3
6 5
2
1
12
[B]
11 7
9
4
10 3
6 5
2
1
12
[A]: Mesin dingin (thermostat tertutup) 4. Selang keluar throttle body 9. Selang masuk heater core
[B]: Mesin dalam suhu kerja normal (thermostat 5. Thermostat 10. Selang keluar heater core
terbuka)
1. Selang masuk radiator 6. Water pump 11. Heater core
1F-4
2. Selang keluar radiator 7. Throttle body 12. Radiator
3. Selang masuk throttle body 8. Mesin
1F-5
Pemeriksaan Sistem Kontrol Kecepatan Rendah Kipas Pendingin Radiator
Diagram Kelistrikan
11
4 6
WHT/BLU GRN BLK/WHT E01-52
5
BRN/WHT E01-3 12V 5V
3 BLK/RED E01-1 C01-4 BLK
BLK BLK/YEL
BLK/RED E01-2
C01-6 BLK
C01-7 BLK
WHT
[B] A1 8 B1
7 LT GRN E01-15
GRY
BLU/RED A3
A2
B2 12
L+
L GRN E01-16
H+
BLU/ 9 B3
BLK H
13 BLK
BLU/WHT
[C] A1 8 B1
LT GRN E01-15
7
GRY BLU/RED 9
1 BLK
5V
10
LT GRN C01-25
ORN C01-35
[A]
E01 C01
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
[A]: Konektor ECM (Tampak: A) 1. Kotak sekring utama 8. Relay kipas pendingin radiator No.1
A1: Sirkuit power supply relay kipas pendingin radiator No.1 (sisi coil) 2. Nol 9. Motor kipas pendingin radiator
A2: Sirkuit power supply relay kipas pendingin radiator No.2 (sisi coil) 3. Sekring “FI” 10. ECT
A3: Sirkuit power supply relay kipas pendingin radiator No.3 (sisi coil) 4. Kunci Kontak 11. ECM
B1: Sirkuit penggerak relay kipas pendingin radiator No.1 5. Relay utama 12. Relay kipas pendingin radiator No.2
B2: Sirkuit penggerak relay kipas pendingin radiator No.2 6. Sekring “IG COIL” 13. Relay kipas pendingin radiator No.3
B3: Sirkuit penggerak relay kipas pendingin radiator No.3 7. Sekring “RDTR FAN”
1F-6
Perbaikan
PERINGATAN:
Jauhkan tangan, peralatan, dan pakaian dari kipas pendingin radiator guna membantu mencegah cedera diri.
Kipas ini adalah kipas listrik dan dapat hidup baik itu mesin menyala atau tidak. Kipas dapat hidup secara
otomatis karena merespons ECT Sensor pada saat kunci kontak pada posisi “ON”.
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, pastikan untuk membaca [1A-8]
• Saat mengukur voltase sirkuit, resistan dan/atau sinyal pulsa pada konektor ECM, sambungkan special
tool ke ECM dan/atau konektor ECM. [1A-123]
4 Lihat pemeriksaan sirkuit kabel kipas Kabel “BLK” terbuka atau Ke Langkah 5.
pendingin radiator sirkuit resistan tinggi.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Ukur resistan antara terminal kabel “BLK”
dari konektor motor kipas pendingin
radiator yang dilepas dan ground bodi
kendaraan.
Apakah resistan di bawah 1 Ω?
1F-7
YA TIDAK
5 Pemeriksaan kipas pendingin radiator Kipas pendingin radiator Ganti dengan ECM
1) Periksa kipas pendingin radiator. [1F- rusak. bagus dan periksa
14] kembali.
Apakah kondisinya baik?
Perbaikan
PERINGATAN:
Jauhkan tangan, peralatan, dan pakaian dari kipas pendingin radiator guna membantu mencegah cedera diri.
Kipas ini adalah kipas listrik dan dapat hidup baik itu mesin menyala atau tidak. Kipas dapat hidup secara
otomatis karena merespons ECT Sensor pada saat kunci kontak pada posisi “ON”.
CATATAN:
• Sebelum melakukan perbaikan, pastikan untuk membaca [1A-8]
• Saat mengukur voltase sirkuit, resistan dan/atau sinyal pulsa pada konektor ECM, sambungkan special
tool ke ECM dan/atau konektor ECM. [1A-123]
3 Pemeriksaan kipas pendingin radiator Kipas pendingin radiator Ganti dengan ECM
1) Periksa kipas pendingin radiator. [1F- rusak. bagus dan periksa
14] kembali.
Apakah kondisinya baik?
1F-8
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sistem Pendingin
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan lepaskan tutup radiator saat mesin dan radiator masih panas.
Cairan dan uap panas bertekanan dapat menyembur jika tutup radiator dilepas terlalu cepat.
Untuk memeriksa level, angkat hood dan lihat melalui bagian “tembus pandang” pada reservoir coolant.
Tutup radiator tidak perlu dilepas untuk memeriksa level coolant.
Ketika mesin dingin, periksa level coolant dalam reservoir (1).
Level coolant normal harus di antara tanda FULL (2) dan tanda LOW (3) pada reservoir (1).
Jika level coolant di bawah tanda LOW (3), lepaskan tutup reservoir (4) dan tambahkan coolant yang tepat ke
reservoir sampai level coolant mencapai tanda FULL (2).
CATATAN:
Jika digunakan antibeku bermutu dan tepat, tidak perlu menambahkan zat penghambat atau aditif lain yang
diklaim untuk memperbaiki sistem. Hal tersebut mungkin berbahaya bagi pengoperasian sistem, dan
merupakan biaya yang tidak perlu.
1F-9
4
1
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan lepaskan tutup radiator saat mesin dan radiator masih panas.
Cairan dan uap panas bertekanan dapat menyembur jika tutup dilepas terlalu cepat.
CATATAN:
Setelah memasang tutup radiator ke radiator, pastikan bahwa telinga dari tepian tutup sejajar dengan
radiator.
5) Kencangkan klem selang dan periksa semua selang. Ganti selang bila retak, menggelembung atau rusak.
1F-10
6) Bersihkan bagian depan bagian utama radiator.
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan lepaskan tutup radiator saat mesin dan radiator masih panas.
Cairan dan uap panas bertekanan dapat menyembur jika tutup dilepas terlalu cepat.
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan lepaskan tutup radiator saat mesin dan radiator masih panas.
Cairan dan uap panas bertekanan dapat menyembur jika tutup dilepas terlalu cepat.
CATATAN:
Untuk rincian mengenai spesifikasi coolant, lihat Uraian Coolant [1F-3] .
1) Lepaskan tutup radiator bila mesin telah dingin dengan cara berikut.
a) Putar tutup perlahan berlawanan dengan arah jarum jam hingga “berhenti” (Jangan menekan tutup ke bawah
saat memutarnya).
b) Tunggu hingga tekanannya habis (ditunjukkan dengan suara mendesis) kemudian tekan tutup ke bawah dan
lanjutkan memutarnya berlawanan dengan arah jarum jam.
2) Setelah tutup radiator dilepas, hidupkan mesin hingga selang atas radiator panas (ini menunjukkan thermostat
terbuka dan coolant mengalir melalui sistem).
3) Matikan mesin dan kuras coolant melalui sumbat kuras radiator (1).
4) Tutup sumbat kuras radiator. Tambahkan air hingga sistem terisi dan hidupkan mesin hingga selang atas radiator
panas lagi.
5) Ulangi Langkah 3) dan 4) beberapa kali sampai cairan yang terkuras hampir tidak berwarna.
6) Tutup sumbat kuras radiator dengan kencang.
1F-11
1
2
1
Pelepasan
1) Kuras coolant. [1F-11]
2) Untuk melepas pipa atau selang ini, kendurkan klem pada setiap selang dan tarik ujung selang.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan setiap klem dengan rapat dan dengan arah yang tepat. [1F-9]
1F-12
• Isi ulang sistem pendingin dengan mengacu pada Langkah 7) hingga 17) dari Membersihkan dan Mengisi Ulang
Sistem Pendingin [1F-11] .
1
2
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Gunakan gasket baru ketika memasang.
• Isi ulang sistem pendingin dengan mengacu pada Langkah 7) hingga 17) dari Membersihkan dan Mengisi Ulang
Sistem Pendingin [1F-11] .
• Pastikan bahwa tidak ada kebocoran coolant pada setiap sambungan.
Pemeriksaan Thermostat
Referensi: Melepas dan Memasang Thermostat [1F-13]
• Periksa apakah air bleed valve (1) thermostat bersih.
• Pastikan bahwa dudukan valve (2) bebas dari benda asing yang akan membuat valve tidak bisa menempati
dudukan dengan rapat.
1 2
1F-13
95 °C
2. Termometer 3. Pemanas
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
(A)
C
95 96.8 100 102 (°C)
2) Periksa pengoperasian kecepatan rendah dari kipas pendingin radiator seperti berikut.
1F-14
a) Sambungkan battery ke konektor motor kipas seperti ditunjukkan pada gambar.
b) Periksa apakah kipas pendingin radiator berputar dengan lancar.
Jika ditemukan ketidaknormalan, ganti motor kipas.
3) Periksa pengoperasian kecepatan tinggi dari kipas pendingin radiator seperti berikut.
a) Sambungkan battery ke konektor motor kipas seperti ditunjukkan pada gambar.
b) Periksa apakah kipas pendingin radiator berputar dengan lancar dan kecepatan putarannya lebih cepat dari
pengoperasian kecepatan rendah.
Jika ditemukan ketidaknormalan, ganti motor kipas.
[A] [B]
Pelepasan
1) Lepaskan radiator (1). [1F-16]
2) Lepas baut pemasangan kipas pendingin.
3) Lepas kipas pendingin radiator assy (2.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Isi ulang sistem pendingin dengan mengacu pada Langkah 7) hingga 17) dari Membersihkan dan Mengisi Ulang
Sistem Pendingin [1F-11] .
• Setelah pemasangan, pastikan bahwa tidak ada kebocoran coolant pada setiap sambungan.
1F-15
Memeriksa dan Membersihkan Radiator pada Kendaraan
Pemeriksaan
Periksa radiator untuk melihat kemungkinan kebocoran atau kerusakan. Luruskan sirip yang bengkok, jika ada.
Pembersihan
Bersihkan bagian depan bagian utama radiator.
Pelepasan
1) Lepas kabel negatif pada battery.
2) Kuras coolant. [1F-11]
3) Lepas condenser assy A/C. [7B-39]
4) Lepaskan selang masuk dan selang keluar dari radiator.
5) Lepas kipas pendingin assy. [1F-15]
6) Lepaskan radiator dari kendaraan.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Isi ulang sistem pendingin dengan mengacu pada Langkah 7) hingga 17) dari Membersihkan dan Mengisi Ulang
Sistem Pendingin [1F-11] .
• Setelah pemasangan, pastikan bahwa tidak ada kebocoran coolant pada setiap sambungan.
1F-16
1
Pemasangan
Referensi: Memeriksa Water Pump [1F-18]
1) Berikan sealant ke permukaan water pump (1) yang berpasangan seperti tampak pada gambar.
“A”: Sealant tahan air 99000–31250 (SUZUKI Bond No.1207F)
“A”
“a”
“b”
“A”
2) Pasang water pump assy. (1) dengan braket generator (3) ke blok silinder dan kencangkan baut serta mur sesuai
dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut dan mur water pump (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.5 lb-ft)
3) Pasang pulley pompa air (2) dan kencangkan baut sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut pulley pompa air (b): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.5 lb-ft)
1 (a)
(b)
(a)
1F-17
5) Isi ulang sistem pendingin dengan mengacu pada Langkah 7) hingga 17) dari Membersihkan dan Mengisi Ulang
Sistem Pendingin [1F-11] .
6) Hubungkan kabel negatif pada battery.
7) Periksa kemungkinan kebocoran pada tiap part.
PERHATIAN:
Putar water pump dengan tangan untuk memeriksa kelancaran kerjanya. Jika pompa tidak berputar dengan lancar
atau timbul suara yang tidak normal, ganti pompa.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Part pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Baut dan mur water pump 25 2.5 18.5
Baut pulley pompa air 11 1.1 8.5
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
Special Tool
1F-18
SUZUKI scan tool (SUZUKI- 6
SDT)
1 2
—
4
Kit ini mencakup. 1. 3
SUZUKI-SDT 2. Kabel DLC 5
3. Kabel USB 4. Power
supply AC/DC 5. Voltage
meter probe 6. Kotak
penyimpanan
1F-19
Mesin
Bab 1G
Z13DTJ.................................................................................................................................................................... 1G-26
1G-1
Tindakan Pencegahan ......................................................................................................................................... 1G-26
Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Bahan Bakar ................................................................................. 1G-26
Uraian Umum ........................................................................................................................................................ 1G-29
Uraian Sistem Bahan Bakar................................................................................................................................ 1G-29
Petunjuk Perbaikan .............................................................................................................................................. 1G-30
Mencabut dan Menyambung Selang Bahan Bakar ............................................................................................ 1G-30
Prosedur Pelepasan Tekanan Bahan Bakar ....................................................................................................... 1G-34
Prosedur Pemeriksaan Kebocoran Bahan Bakar ............................................................................................... 1G-34
Pengurasan Air pada Filter Bahan Bakar............................................................................................................ 1G-34
Pelepasan Udara dari Sistem Bahan Bakar ....................................................................................................... 1G-35
Komponen Sistem Bahan Bakar ......................................................................................................................... 1G-35
Melepas dan Memasang Pipa Bertekanan Tinggi .............................................................................................. 1G-38
Pemeriksaan Injektor Bahan Bakar Pada Kendaraan ........................................................................................ 1G-41
Melepas dan Memasang Injektor Bahan Bakar .................................................................................................. 1G-41
Melepas dan Memasang Common Rail .............................................................................................................. 1G-44
Melepas dan Memasang Pompa Bertekanan Tinggi .......................................................................................... 1G-46
Melepas dan Memasang Sensor Tekanan Bahan Bakar.................................................................................... 1G-48
Memeriksa Regulator Tekanan Bahan Bakar ..................................................................................................... 1G-48
Memeriksa Saluran dan Sambungan Bahan Bakar............................................................................................ 1G-49
Melepas dan Memasang Pipa Bahan Bakar....................................................................................................... 1G-49
Pemeriksaan Tutup Pengisian Bahan Bakar ...................................................................................................... 1G-51
Pemeriksaan Tangki Bahan Bakar Pada Kendaraan.......................................................................................... 1G-51
Melepas dan Memasang Tangki Bahan Bakar.................................................................................................... 1G-52
Pemeriksaan Tangki Bahan Bakar ...................................................................................................................... 1G-55
Prosedur Pembersihan Tangki Bahan Bakar ...................................................................................................... 1G-56
Pemeriksaan Fuel Pump Pada Kendaraan......................................................................................................... 1G-56
Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy.......................................................................................................... 1G-57
Pemeriksaan Fuel Pump..................................................................................................................................... 1G-58
Pemeriksaan Sensor Ketinggian Bahan Bakar................................................................................................... 1G-58
Melepas dan Memasang Elemen Filter Bahan Bakar......................................................................................... 1G-59
Melepas dan Memasang Filter Bahan Bakar Assy. ............................................................................................ 1G-61
Melepas dan Memasang Sensor Suhu Bahan Bakar ......................................................................................... 1G-61
Pemeriksaan Sensor Suhu Bahan Bakar ........................................................................................................... 1G-61
Pemeriksaan Sensor Deteksi Air Filter Bahan Bakar.......................................................................................... 1G-62
Spesifikasi............................................................................................................................................................. 1G-62
Spesifikasi Momen Pengencangan ..................................................................................................................... 1G-62
Special Tool dan Peralatan .................................................................................................................................. 1G-63
Special Tool ......................................................................................................................................................... 1G-63
1G-2
K12M
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Bahan Bakar
PERINGATAN:
Sebelum mencoba menjalankan jenis servis apa pun pada sistem bahan bakar, hal berikut ini harus selalu
diamati untuk mengurangi risiko kebakaran dan cedera.
• Lepas kabel negatif pada battery.
• Jangan merokok, dan pasang tanda dilarang merokok dekat area kerja.
• Pastikan Anda memiliki pemadam api CO 2 ringan.
• Pastikan untuk melakukan pekerjaan di area yang berventilasi baik dan jauh dari sumber api terbuka
(seperti gas pemanas).
• Gunakan kacamata pelindung.
• Untuk melepaskan tekanan uap bahan bakar dalam tangki bahan bakar, lepaskan tutup pengisian bahan
bakar dari leher pengisi bahan bakar kemudian pasang kembali.
• Karena saluran masuk bahan bakar masih memiliki tekanan yang tinggi bahkan setelah mematikan mesin,
mengendurkan atau mencabut saluran masuk bahan bakar secara langsung dapat menyebabkan
semburan bahan bakar yang berbahaya. Sebelum mengendurkan atau mencabut saluran masuk bahan
bakar, pastikan untuk melepaskan tekanan bahan bakar terlebih dahulu. [1G-10]
• Sedikit bahan bakar mungkin keluar saat saluran bahan bakar dicabut. Untuk mengurangi risiko cedera,
tutup sambungan yang akan dicabut dengan kain. Pastikan agar kain itu disimpan di wadah yang sesuai
setelah mencabut.
• Jangan menjalankan kerja servis saat mesin dan sistem gas buang masih panas.
• Ketahuilah bahwa koneksi selang bahan bakar berbeda sesuai masing-masing jenis pipa. Pastikan untuk
menyambung dan mengklem setiap selang dengan benar. [1G-8]
Setelah menyambung, pastikan agar selang tidak terpuntir atau terbelit.
• Saat memasang injektor atau pipa masuk bahan bakar, lumasi O-ring dengan bensin.
• Saat melakukan servis pada tangki bahan bakar, maka tangki harus ditangani dengan hati-hati, jangan
menyentuh tepian tajam atau permukaan yang panas. Selain itu, tangki bahan bakar tidak boleh jatuh
karena tangki bahan bakar, fuel pump dan komponen lain bisa rusak karena benturan. Jika terjatuh,
semua komponen harus diganti karena ada risiko kerusakan.
• Tangki bahan bakar terbuat dari resin.
Pastikan tidak ada pelarut (bahan kimia seperti gemuk dan sealant) yang menempel pada tangki bahan
bakar karena mungkin terjadi reaksi kimia, yang menyebabkan tangki bahan bakar menggelembung,
mengeras atau rusak bentuknya sehingga menyebabkan kebocoran bahan bakar dari tangki bahan bakar.
1G-3
Uraian Umum
Uraian Sistem Bahan Bakar
PERHATIAN:
Komponen utama sistem bahan bakar adalah tangki bahan bakar, fuel pump assy (dengan filter bahan bakar,
pengukur ketinggian bahan bakar, regulator tekanan bahan bakar), saluran masuk bahan bakar, dan saluran uap
bahan bakar.
Untuk rincian mengenai aliran bahan bakar, lihat Diagram Sistem Penyaluran Bahan Bakar [1G-5] .
3
2
1
8
6
1G-4
Skema dan Diagram
Diagram Sistem Penyaluran Bahan Bakar
1 11
13 12
2
3
6
9
7 8
10
1. EVAP canister purge valve 5. Injektor bahan bakar 9. Fuel pump assy 13. EVAP canister
2. Intake manifold 6. Filter bahan bakar 10. Tangki bahan bakar
3. Saluran masuk bahan bakar 7. Sensor ketinggian bahan bakar 11. Saluran uap bahan bakar
4. Pipa penyalur bahan bakar 8. Regulator tekanan bahan bakar 12. Saluran balik bahan bakar
Sebelum menjalankan prosedur berikut ini, pastikan untuk melihat Tindakan Pencegahan untuk Servis
Sistem Bahan Bakar [1G-3] untuk mengurangi risiko kebakaran dan cedera.
1) Lepaskan tekanan bahan bakar dalam saluran masuk bahan bakar. [1G-10]
2) Cabut selang masuk bahan bakar dari pipa penyalur bahan bakar.
3) Sambungkan special tool dan selang antara selang masuk bahan bakar (1) dan pipa penyalur bahan bakar
seperti ditunjukkan pada gambar, dan klem selang dengan erat untuk memastikan tidak ada kebocoran selama
pemeriksaan.
Special Tool
(A): 09912M58442
(B): 09912M58432
(C): 09912M58490
(A)
(B)
(C)
1G-5
4) Pastikan voltase battery adalah 11 V atau lebih.
5) Ukur tekanan bahan bakar sebagai berikut.
Jika tekanan yang terukur tidak sesuai dengan spesifikasi, periksa setiap kemungkinan adanya part yang rusak.
Ganti part jika rusak.
a) Putar kunci kontak ke posisi ON untuk mengoperasikan fuel pump dan setelah 2 detik, putar ke posisi OFF.
Ulangi hal ini 3 atau 4 kali, lalu periksa tekanan bahan bakar.
PERINGATAN:
• Karena saluran masuk bahan bakar masih bertekanan bahan bakar tinggi, pastikan Anda melepas
tekanan bahan bakar sesuai dengan prosedur berikut.
• Letakkan kontainer bahan bakar di bawah sambungan.
• Tutupi sambungan dengan kain (1) dan longgarkan mur sambungan perlahan untuk melepaskan
tekanan bahan bakar sedikit demi sedikit.
7) Lepaskan special tool dari pipa penyalur bahan bakar dan selang masuk bahan bakar.
8) Sambungkan selang masuk bahan bakar ke pipa penyalur bahan bakar dan klem dengan kuat.
9) Saat mesin OFF dan kunci kontak pada posisi ON, periksa adanya kebocoran bahan bakar.
1G-6
3) Pastikan bahwa suara pengoperasian injektor berhenti saat throttle valve ditutup dengan cepat dan terdengar
lagi saat putaran mesin dikurangi hingga sekitar 2.000 r/min atau kurang.
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sistem Bahan Bakar
5
13
10
22
1
4
8
3
15
1
INTK PLATE
9
18
20 7
16
17
14
1G-7
5. Tutup pengisian 14. : 45 N·m (4,6 kgf-m, 33,5
Pipa penyalur bahan bakar
bahan bakar lbf-ft)
6. Saluran masuk 15. : 25 N·m (2,5 kgf-m, 18,5
Baut pipa penyalur bahan bakar
bahan bakar lbf-ft)
7. Saluran uap bahan 16. : 10 N·m (1,0 kgf-m, 0,75
Injektor bahan bakar
bakar lbf-ft)
8. Regulator tekanan 17. : 11 N·m (1,1 kgf-m, 0,81
Cushion injeksi
bahan bakar lbf-ft)
9. Belt tangki bahan 18. : Jangan digunakan
Insulator pipa penyalur bahan bakar
bakar kembali.
Sebelum menjalankan prosedur berikut ini, pastikan untuk melihat Tindakan Pencegahan untuk Servis
Sistem Bahan Bakar [1G-3] untuk mengurangi risiko kebakaran dan cedera.
CATATAN:
Pastikan untuk memasang selang di bagian spool pipa dengan erat.
1G-8
1. Pipa 5. Arah kiri kendaraan “d”: 30 mm (1,18 in.)
2. Selang “a”: 3 – 7 mm (0,12 – 7,11 mm.) “e”: 38 mm (1,50 in.)
3. Klem “b”: 5 – 12 mm (0,20 – 11,94 mm.) : 1,5 N·m (0,15 kgf-m, 1,5 lbf-ft)
4. Sekrup klem selang pengisi bahan bakar “c”: 33 mm (1,30 in.)
1G-9
[A]: Pada pipa yang pendek, pasang selang hingga
menyentuh sambungan pipa seperti ditunjukkan.
[B]: Pada pipa tipe berikut, pasang selang hingga ke
sekeliling bagian yang menonjol seperti
ditunjukkan.
“a”: 3 – 7 mm (0,12 – 0,28 in.)
4. Tanda merah
Mencabut
1) Bersihkan lumpur, debu dan/atau benda asing di antara pipa (1) dan sambungan cepat (pipa bahan bakar) (2)
dengan menghembuskan udara bertekanan.
2) Buka kunci sambungan dengan menyisipkan special tool antara pipa dan sambungan cepat.
Special Tool
(A): 09919M47020
3) Cabut sambungan cepat dari pipa.
1
2 (A)
2
1
Menyambungkan kembali
Masukkan sambungan cepat (pipa bahan bakar) ke pipa bahan bakar hingga terkunci rapat (terdengar suara klik),
dan pastikan bahwa sambungan cepat (pipa bahan bakar) tidak dapat dicabut dengan tangan.
Pekerjaan ini tidak boleh dilakukan saat mesin masih panas. Jika dilakukan, dapat mengakibatkan efek tidak
baik pada katalis.
CATATAN:
Jika ECM mendeteksi DTC setelah melakukan servis, hapus DTC. [1A-36]
1G-10
6) Nyalakan mesin dan jalankan hingga mesin berhenti karena kehabisan bahan bakar. Ulangi melakukan cranking
mesin hingga 2 – 3 kali selama sekitar 3 detik setiap kalinya untuk melepaskan tekanan bahan bakar dalam
saluran. Koneksi bahan bakar sekarang aman untuk diservis.
7) Setelah melakukan servis, pasang relay fuel pump (1) ke kotak relay / kotak sekring dan pasang cover kotak
relay / sekring.
Karena saluran masuk bahan bakar (1) bertekanan tinggi, maka berhati-hatilah saat melakukan servis.
Periksa saluran bahan bakar secara visual untuk mencari tanda kebocoran bahan bakar, retakan selang, dan
penurunan fungsi atau kerusakan.
Pastikan semua klem rapat.
Ganti part jika diperlukan.
1
Sebelum menjalankan prosedur berikut ini, pastikan untuk melihat Tindakan Pencegahan untuk Servis
Sistem Bahan Bakar [1G-3] untuk mengurangi risiko kebakaran dan cedera.
1G-11
Pelepasan
1) Lepaskan tekanan bahan bakar dalam saluran masuk bahan bakar. [1G-10]
2) Lepas kabel negatif pada battery.
3) Cabut selang bahan bakar (3) dari pipa bahan bakar (2) di depan dan belakang setiap pipa bahan bakar. [1G-
8]
4) Tandai lokasi klem (1) pada pipa bahan bakar (2), sehingga klem dapat dipasang kembali ke tempatnya semula.
5) Lepaskan klem (1) dari bodi kendaraan, pipa bahan bakar dan pipa rem.
PERHATIAN:
Hati-hati jangan sampai membengkokkan dan merusak pipa bahan bakar dan pipa rem saat melepas klem.
Pemasangan
1) Pasang klem di tempat yang telah ditandai pada pipa. Jika klem berubah bentuk, kakinya bengkok atau rusak,
ganti dengan yang baru.
2) Pasang pipa dengan klemnya pada kendaraan.
3) Sambungkan selang dan pipa bahan bakar ke tiap pipa. [1G-8]
4) Hubungkan kabel negatif pada battery.
5) Saat mesin OFF, putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa apa ada kebocoran bahan bakar.
2) Cabut konektor (1) dari injektor, sambungkan ohmmeter antara terminal injektor dan periksa resistannya.
Jika resistan berada jauh di luar nilai referensi, ganti.
1G-12
12.0 Ω pada suhu 20 °C, 68 °F
Sebelum menjalankan prosedur berikut ini, pastikan untuk melihat Tindakan Pencegahan untuk Servis
Sistem Bahan Bakar [1G-3] untuk mengurangi risiko kebakaran dan cedera.
Pelepasan
1) Lepaskan tekanan bahan bakar. [1G-10]
2) Lepas kabel negatif pada battery.
3) Lepaskan filter udara. [1D-10]
4) Cabut konektor injektor bahan bakar.
5) Cabut selang masuk bahan bakar (4) dari pipa penyalur bahan bakar (1).
6) Lepaskan mur pipa penyalur bahan bakar (2).
7) Lepaskan injektor bahan bakar (3).
2
3
4
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Ganti O-ring injektor (1) dan cushion (2) dengan yang baru secara hati-hati agar tidak merusaknya.
• Oleskan sedikit bahan bakar ke O-ring (1), kemudian pasang injektor (3) ke dalam pipa penyalur (4) dan cylinder
head.
1G-13
Pastikan bahwa injektor berputar dengan lancar (6). Jika tidak, penyebabnya mungkin adalah pemasangan O-
ring yang salah. Ganti O-ring dengan yang baru.
• Kencangkan mur pipa penyalur (5) sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan dan pastikan bahwa
injektor berputar dengan lancar.
Momen pengencangan
Mur pipa penyalur bahan bakar (a): 25 N·m (2,5 kg-m, 18,5 lb-ft)
• Setelah pemasangan, saat mesin dalam posisi OFF dan kunci kontak pada posisi ON, periksa apa ada
kebocoran bahan bakar di sekitar koneksi saluran bahan bakar.
• Sebelum menjalankan prosedur berikut ini, pastikan untuk melihat Tindakan Pencegahan untuk Servis
Sistem Bahan Bakar [1G-3] untuk mengurangi risiko kebakaran dan cedera.
• Letakkan injektor dan battery sejauh mungkin untuk mengurangi risiko kebakaran dan cedera diri saat
menghubungkan/memutuskan harness tes ke/dari battery.
1G-14
Special Tool
(A): 09912M58421
(B): 09912M57610
(C): 09930M86310
a) Pasang washer (1) (diameter dalam 13,5 – 14,5 mm (0,531 – 0,570 in.)) ke injektor (2), kemudian pasang
injektor ke special tool (A).
b) Sambungkan special tool (C) ke injektor.
c) Pasang special tool (B) ke special tool (A).
d) Sambungkan selang masuk bahan bakar ke special tool (A).
(B)
(A)
2 (C)
(A)
4) Pasang tabung vinyl yang sesuai pada nozzle injektor untuk mencegah bahan bakar terpancar keluar saat
menginjeksi.
5) Letakkan graduated cylinder di bawah injektor.
6) Operasikan fuel pump dan berikan tekanan bahan bakar ke injektor seperti berikut:
Saat menggunakan scan tool:
a) Sambungkan scan tool ke DLC (1) dengan kunci kontak pada posisi OFF.
b) Putar kunci kontak ke posisi ON, hapus DTC dan pilih mode “MISC TEST” pada scan tool.
c) Putar fuel pump ke posisi ON menggunakan scan tool.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
(A)
1G-15
Saat tidak menggunakan scan tool:
a) Lepaskan relay fuel pump dari konektor.
b) Hubungkan dua terminal konektor relay menggunakan kabel servis (1) seperti ditunjukkan dalam gambar.
PERHATIAN:
Periksa untuk memastikan bahwa koneksi telah dibuat di antara terminal yang benar. Koneksi yang
salah dapat menyebabkan kerusakan ECM, kabel harness, dll.
7) Berikan voltase battery ke injektor (1) selama 15 detik dan ukur volume bahan bakar yang diinjeksikan dengan
graduated cylinder. Tes tiap injektor dua atau tiga kali. Jika volume yang diinjeksikan berada jauh di luar nilai
referensi, ganti injektor.
9) Lepaskan injektor (1) dari special tool (A) dan lepaskan special tool (C) dari injektor.
1G-16
PERINGATAN:
Karena saluran masuk bahan bakar masih bertekanan tinggi bahkan setelah pemeriksaan, melepas
injektor secara langsung dapat menyebabkan semburan bahan bakar yang berbahaya. Sebelum melepas
injektor, pastikan untuk melepaskan tekanan bahan bakar sebagai berikut.
1. Stop pengoperasian fuel pump.
2. Letakkan graduated cylinder di bawah injektor.
3. Berikan voltase battery ke injektor hingga injektor tidak lagi menginjeksikan bahan bakar.
10) Jalankan Langkah 3) hingga 9) pada tiap injektor untuk mendapatkan 4 pembacaan.
11) Setelah memeriksa, cabut selang masuk bahan bakar dari special tool (A) dan lepaskan special tool (C).
12) Sambungkan selang masuk bahan bakar ke pipa penyalur.
Special Tool
(A): 09912M58421
(B): 09912M57610
(C): 09930M86310
(B)
(A)
1 (C)
(A)
Sebelum menjalankan prosedur berikut ini, pastikan untuk melihat Tindakan Pencegahan untuk Servis
Sistem Bahan Bakar [1G-3] untuk mengurangi risiko kebakaran dan cedera.
Lepaskan tutup (1), dan periksa gasket apakah mengalami goresan merata pada leher pengisi, dan penurunan
fungsi atau kerusakan. Jika gasket (2) rusak, ganti tutup.
CATATAN:
Jika tutup perlu diganti, hanya gunakan tutup dengan spesifikasi yang sama. Kelalaian dalam menggunakan
tutup yang benar dapat mengakibatkan kebakaran dan cedera.
1G-17
Melepas dan Memasang Tangki Bahan Bakar
PERINGATAN:
Sebelum menjalankan prosedur berikut ini, pastikan untuk melihat Tindakan Pencegahan untuk Servis
Sistem Bahan Bakar [1G-3] untuk mengurangi risiko kebakaran dan cedera.
Pelepasan
1) Lepaskan tekanan bahan bakar dalam saluran masuk bahan bakar. [1G-10]
2) Lepas kabel negatif pada battery.
3) Lepaskan tutup pengisi bahan bakar.
4) Masukkan selang pompa yang dioperasikan dengan tangan ke dalam selang pengisi bahan bakar (1) dan kuras
bahan bakar di ruang “A” seperti ditunjukkan dalam gambar.
PERHATIAN:
5) Angkat kendaraan, dan lepas klem (2), selang pengisi bahan bakar (1) dan selang pernafasan (3) dari leher
pengisian bahan bakar.
1G-18
PERHATIAN:
Jangan sekali-kali menyimpan bahan bakar dalam kontainer terbuka karena dapat terbakar atau meledak.
8) Cabut joint pipa bahan bakar dan selang bahan bakar (1) dari pipa bahan bakar (2). [1G-8]
1 2
9) Tahan tangki bahan bakar (1) dengan dongkrak (2) dan lepaskan baut pemasangannya.
1
2
10) Turunkan sedikit tangki bahan bakar untuk mencabut kabel harness pada konektor (1), kemudian lepaskan
tangki bahan bakar.
Pemasangan
PERHATIAN:
• Saat menghubungkan sambungan, bersihkan permukaan luar pipa dimana sambungan akan dimasukkan,
dorong sambungan ke dalam pipa hingga kunci sambungan berbunyi klik dan pastikan bahwa pipa
tersambung dengan kuat, jika tidak bisa terjadi kebocoran bahan bakar.
• Jangan pernah membiarkan selang bahan bakar menyentuh harness sensor ABS.
1) Naikkan tangki bahan bakar (1) dengan dongkrak (2), dan sambungkan konektor fuel pump lalu klem kabel
harness.
2) Pasang tangki bahan bakar ke kendaraan.
Momen pengencangan
Baut tangki bahan bakar (a): 45 N·m (4,6 kg-m, 33,5 lb-ft)
1G-19
2
(a)
(a)
3) Sambungkan selang pengisi bahan bakar (1) dan selang pernafasan (2) ke leher pengisi (3) seperti ditunjukkan
dalam gambar, dan klem dengan erat.
Momen pengencangan
Klem selang pengisi bahan bakar (a): 1,5 N·m (0,15 kg-m, 1,3 lb-ft)
(a)
4) Sambungkan selang pengisi bahan bakar (1) dan selang uap (2) ke setiap pipa seperti ditunjukkan dalam
gambar, dan klem dengan erat.
2
1
1G-20
Prosedur Pembersihan Tangki Bahan Bakar
PERINGATAN:
• Sebelum menjalankan prosedur berikut ini, pastikan untuk melihat Tindakan Pencegahan untuk Servis
Sistem Bahan Bakar [1G-3] untuk mengurangi risiko kebakaran dan cedera.
• Prosedur pembersihan ini tidak akan membuang semua uap bahan bakar.
Jangan mencoba memperbaiki tangki menggunakan panas atau api karena dapat menimbulkan ledakan
yang mengakibatkan cedera.
PERHATIAN:
Jangan biarkan ada sisa air dalam tangki bahan bakar setelah mencuci, atau bagian dalam tangki akan
mengalami korosi.
1) Setelah melepas tangki bahan bakar, lepaskan semua selang, pipa dan fuel pump assy. dari tangki bahan bakar.
2) Kuras semua sisa bahan bakar dari tangki.
3) Letakkan tangki bahan bakar di area pembilasan.
4) Isi tangki dengan air hangat atau air keran, dan goncangkan dengan kuat lalu kuras. Ulangi proses ini hingga
bagian dalam tangki bersih.
5) Keluarkan seluruh sisa air setelah mencuci.
6) Pastikan untuk sepenuhnya mengeringkan rakitan tangki bahan bakar di bawah sinar matahari setelah mencuci.
Sebelum menjalankan prosedur berikut ini, pastikan untuk melihat Tindakan Pencegahan untuk Servis
Sistem Bahan Bakar [1G-3] untuk mengurangi risiko kebakaran dan cedera.
CATATAN:
Regulator tekanan bahan bakar digabungkan dengan fuel pump assy, jadi tidak bisa diperiksa sendiri-sendiri.
1) Lepaskan tutup pengisi dan putar kunci kontak (2) ke posisi ON. Setelah itu, suara pengoperasian fuel pump
harus terdengar dari pengisi bahan bakar (1) selama sekitar 2 detik lalu berhenti. Pastikan untuk memasang
kembali tutup pengisi bahan bakar setelah pemeriksaan.
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, ganti fuel pump.
1G-21
2) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan biarkan begitu selama lebih dari 10 menit.
3) Tekanan bahan bakar harus dapat dirasakan pada selang masuk bahan bakar (1) selama sekitar 2 detik setelah
kunci kontak diputar ke posisi ON.
Jika tekanan bahan bakar tidak terasa, lihat Pemeriksaan Tekanan Bahan Bakar [1G-5] .
Sebelum menjalankan prosedur berikut ini, pastikan untuk melihat Tindakan Pencegahan untuk Servis
Sistem Bahan Bakar [1G-3] untuk mengurangi risiko kebakaran dan cedera.
PERHATIAN:
Jangan pernah membongkar fuel pump assy. kecuali sensor ketinggian bahan bakar. Pembongkaran akan
merusak kinerja aslinya. Jika ditemukan kerusakan, gantilah dengan yang baru.
Pelepasan
1) Lepaskan tangki bahan bakar dari kendaraan. [1G-18]
2) Cabut pipa masuk bahan bakar (1) dan pipa balik bahan bakar (3) dari fuel pump assy. (2). [1G-8]
3) Lepaskan fuel pump assy. (1) dari tangki bahan bakar (2).
1G-22
Pemasangan
PERHATIAN:
Saat menghubungkan sambungan, bersihkan permukaan luar pipa dimana sambungan akan dimasukkan,
dorong sambungan ke dalam pipa hingga kunci sambungan berbunyi klik dan pastikan bahwa pipa
tersambung dengan kuat, jika tidak bisa terjadi kebocoran bahan bakar.
1) Bersihkan permukaan berpasangan pada fuel pump assy. dan tangki bahan bakar.
2) Pasang pelat (2) pada fuel pump assy. (1) dengan memasangkan tonjolan pada fuel pump assy. (3) ke lubang
pelat (4) seperti yang ditunjukkan.
3) Pasang gasket baru (2) dan fuel pump assy. (1) beserta pelat (3) ke tangki bahan bakar (4)
4) Sambungkan pipa masuk bahan bakar (1) dan pipa balik bahan bakar (3) ke fuel pump assy. (2). [1G-8]
Momen pengencangan
Baut fuel pump assy. (a): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,0 lb-ft)
1G-23
Posisi Pelampung Resistan (Ω)
Di atas penuh “c” 26,2 mm 40 ± 1
Di bawah penuh “d” 166 mm 280 ± 3
“a” “b” 1
“c”
2 “d”
1. Fuel pump
2. Pelampung
Pemasangan
1) Pasang filter bahan bakar ke bodi.
2) Sambungkan selang filter bahan bakar ke pipa bahan bakar.
3) Hubungkan kabel negatif pada battery.
4) Saat mesin OFF, putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa apa ada kebocoran bahan bakar.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Mur pipa penyalur bahan bakar 25 2.5 18.5
Baut tangki bahan bakar 45 4.6 33.5
Klem selang pengisi bahan bakar 1.5 0.15 1.3
Baut fuel pump assy. 11 1.1 8.0
CATATAN:
Spesifikasi momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Sistem Bahan Bakar [1G-7]
1G-24
Mencabut dan Menyambung Selang Bahan Bakar [1G-8]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
09912M58490 09919M47020
3-way joint & hose Quick joint remover
SDT)
1 2
Harness tes injektor —
4
Kit ini mencakup. 1. 3
SUZUKI-SDT 2. Kabel DLC 5
3. Kabel USB 4. Power
supply AC/DC 5. Voltage
meter probe 6. Kotak
penyimpanan
1G-25
Engine
Bab 1H
Sistem Pengapian
K12M ......................................................................................................................................................................... 1H-2
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 1H-2
Konstruksi Sistem Pengapian ............................................................................................................................... 1H-2
Skema dan Diagram ............................................................................................................................................... 1H-3
Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Pengapian...................................................................................................... 1H-3
Lokasi Komponen .................................................................................................................................................. 1H-4
Lokasi Komponen Sistem Pengapian ................................................................................................................... 1H-4
Informasi dan Prosedur Diagnosa........................................................................................................................ 1H-4
Pemeriksaan Sistem Pengapian ........................................................................................................................... 1H-4
Tes Percikan.......................................................................................................................................................... 1H-5
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 1H-6
Pelepasan dan Pemasangan Busi ........................................................................................................................ 1H-6
Pemeriksaan Busi ................................................................................................................................................. 1H-6
Melepas dan Memasang Ignition Coil Assy .......................................................................................................... 1H-6
Pemeriksaan Ignition Coil Assy............................................................................................................................. 1H-7
Pemeriksaan Waktu Pengapian ............................................................................................................................ 1H-7
Spesifikasi............................................................................................................................................................... 1H-9
Spesifikasi Momen Pengencangan ....................................................................................................................... 1H-9
Special Tool dan Peralatan .................................................................................................................................... 1H-9
Special Tool ........................................................................................................................................................... 1H-9
1H-1
K12M
Uraian Umum
Konstruksi Sistem Pengapian
Sistem pengapian merupakan sistem pengapian elektronik. Sistem ini terdiri dari part-part yang diterangkan berikut
ini.
• ECM
ECM memonitor mesin dan kondisi kendaraan dengan sinyal dari sensor, menentukan waktu pengapian terbaik
dan waktu pengapian serta mengirimkan sinyal ke ignition coil assy.
• Ignition coil assy
Ignition coil assy. meng-HIDUP-kan dan me-MATI-kan aliran arus ke primary coil sesuai dengan sinyal dari ECM.
Saat arus yang mengalir ke primary coil di-MATI-kan, tegangan tinggi terinduksi di secondary coil.
Satu ignition coil diperuntukkan bagi pengapian pada satu silinder saja.
• Busi
• Sensor CMP (Sensor posisi camshaft) dan sensor CKP (Sensor posisi crankshaft)
Menggunakan sinyal dari sensor ini, ECM menentukan silinder mana yang pistonnya berada dalam langkah
kompresi, mendeteksi sudut cranking dan menyesuaikan waktu pengapian awal secara otomatis.
• Sensor TP, sensor ECT, sensor MAP, sensor MAF, sensor IAT, knock sensor dan berbagai sensor / sakelar
lainnya
Meskipun sistem pengapian tidak mempunyai distributor dan kabel bertegangan tinggi, tiap silinder mempunyai
ignition coil assy. (ignitor dan ignition coil) dan tegangan sekunder yang muncul dalam ignition coil dikirimkan
langsung ke busi. Selain itu, sinyal dikirimkan dari sensor CMP ke ECM untuk mengontrol tiap ignition coil secara
independen melalui ignitor (dalam ignition coil assy.).
1H-2
Skema dan Diagram
Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Pengapian
9
15 14
BLK/WHT
6 5
5V 5V
BLK
BLK
GRN/YEL C01-53
5V 5V
GRN/WHT C01-40
[B] 17 16
BLK/WHT
8 7
5V 5V
BLK BLK
BLU/ORN C01-52
5V 5V
GRY/BLU C01-51
12
1 GRN BLK/WHT E01-52
C01-15 BLK
2
C01-30 BLK
WHT/BLU 11 C01-59 BLK
BLK BLK/YEL BRN/WHT E01-3
12V 5V
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E01-1
10
3 5V
BLK/RED BLK/RED E01-2
RED/YEL C01-49
5V
PNK C01-48
BLK/ORN
4
[A]
E01 C01
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
1H-3
3. Sensor CMP 10. Kotak sekring utama 17. Ignition coil assy. untuk
No.4
4. Sensor CKP 11. Sekring “FI”
5. Busi No.1 12. Sekring “IG COIL”
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Sistem Pengapian
3 8 5 6 1
7 2
10 11 13 4
12
1: ECM 6. Throttle body assy. elektrik rusak 11. Ignition coil assy. untuk No.2
2: Sensor CMP 7. Knock sensor 12. Ignition coil assy. untuk No.3
3. Sensor CKP 8. DLC 13. Ignition coil assy. untuk No.4
4. Valve thermostat 9. Kotak sekring No.2
5. Sensor MAF dan IAT 10. Ignition coil assy. untuk No.1
3 Pemeriksaan waktu pengapian Sistem pengapian dalam Perbaiki atau ganti part
1) Periksa waktu pengapian. [1H-7] kondisi baik. yang rusak.
Apakah pemeriksaannya memuaskan?
YA TIDAK
1H-4
YA TIDAK
7 Pemeriksaan power supply dan sirkuit Ke Langkah 8. Perbaiki atau ganti part
ground ignition coil assy. yang rusak.
1) Periksa power supply dan sirkuit ground
pada setiap ignition coil assy. apakah
terbuka, korslet dan koneksinya buruk.
Apakah sirkuit dalam kondisi baik?
YA TIDAK
9 Pemeriksaan sensor CKP dan sensor CMP Ganti dengan ECM yang Ganti sensor CKP atau
1) Periksa sensor CKP dan sensor CMP. bagus dan periksa sensor CMP.
• CKP sensor: [1C-19] kembali.
• CMP sensor: [1C-17]
Apakah hasil tes memuaskan?
Tes Percikan
1) Lepaskan filter udara. [1D-10]
2) Cabut semua konektor injektor dari injektor.
PERINGATAN:
Tanpa mencabut konektor injektor, gas pembakaran dapat keluar dari lubang busi selama tes ini dan
dapat tersulut dalam ruang mesin.
6) Jika tidak ada percikan yang dikeluarkan, periksa part terkait. [1H-4]
1H-5
Petunjuk Perbaikan
Pelepasan dan Pemasangan Busi
Pelepasan
1) Lepaskan ignition coil assy. [1H-6]
2) Lepaskan busi.
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Busi [1H-6]
1) Pasang busi dan kencangkan sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Busi: 18 N·m (1,8 kg-m, 13,5 lb-ft)
2) Pasang ignition coil assy. [1H-6]
Pemeriksaan Busi
Referensi: Pelepasan dan Pemasangan Busi [1H-6]
PERHATIAN:
• Saat melakukan servis pada busi iridium / platinum (busi tipe elektroda yang bagian tengahnya ramping),
jangan sentuh bagian tengah elektroda agar tidak rusak. Elektroda tidak cukup kuat melawan gaya
mekanis karena bentuknya ramping dan bahannya tidak kuat secara mekanis.
• Jangan membersihkan atau menyesuaikan celah untuk busi iridium / platinum.
1H-6
2) Lepaskan filter udara. [1D-10]
3) Cabut konektor ignition coil (3).
4) Lepaskan baut ignition coil (1) dan tarik keluar ignition coil assy. (2).
1
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Ignition Coil Assy [1H-7]
1) Pasang ignition coil assy. (2).
2) Kencangkan baut ignition coil (1) sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan, kemudian sambungkan
konektor ignition coil (3).
Momen pengencangan
Baut ignition coil (a): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
1
1H-7
• Sebelum menghidupkan mesin, tempatkan tuas persneling di posisi “Netral”, dan pasang rem parkir.
1) Sambungkan scan tool ke DLC (1) dengan kunci kontak pada posisi OFF.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
(A)
2) Hidupkan mesin dan panaskan hingga suhunya mencapai suhu pengoperasian normal.
3) Pastikan bahwa semua beban elektrik kecuali pengapian telah dimatikan.
4) Pastikan bahwa putaran idle sesuai spesifikasi.
5) Tetapkan waktu pengapian menggunakan “Fixed Spark Control” dalam mode “Engine / Active Test” pada scan
tool
6) Setel timing light (1) ke harness ignition coil untuk silinder No.1 dan pastikan ignition timing sesuai dengan
spesifikasi.
Urutan pengapian
1–3–4–2
Special Tool
(A): 09930M76420
1, (A)
7) Jika waktu pengapian tidak sesuai dengan spesifikasi, periksa hal berikut ini.
• Sensor CKP
• Pelat sensor CKP
• Sensor TP
• Sensor CMP
1H-8
• Gigi rotor sensor CMP pada camshaft
• Sinyal kecepatan kendaraan dari modul kontrol ABS / ESP ®
• Knock sensor
8) Setelah memeriksa waktu pengapian awal, lepaskan penetapan waktu pengapian menggunakan scan tool.
9) Saat mesin idle (bukaan throttle pada posisi tertutup dan kendaraan berhenti), pastikan waktu pengapian sekitar
5°– 15° BTDC (Variasi konstan dalam beberapa derajat dari 5°– 15° BTDC tidak menunjukkan kerusakan tapi
membuktikan beroperasinya sistem kontrol waktu elektronik.) Selain itu, pastikan bahwa peningkatan putaran
mesin mendahului waktu pengapian.
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, periksa sensor CKP dan ECM.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Busi 18 1.8 13.5
Baut ignition coil 11 1.1 8.5
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
SDT)
1 2
Timing-light (jenis dry cell) —
4
Kit ini mencakup. 1. 3
SUZUKI-SDT 2. Kabel DLC 5
3. Kabel USB 4. Power
supply AC/DC 5. Voltage
meter probe 6. Kotak
penyimpanan
1H-9
Mesin
Bab 1I
Z13DTJ...................................................................................................................................................................... 1I-19
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 1I-19
Uraian Sistem Cranking ........................................................................................................................................ 1I-19
Skema dan Diagram ............................................................................................................................................... 1I-19
Diagram Sirkuit Sistem Cranking .......................................................................................................................... 1I-19
Informasi dan Prosedur Diagnosa........................................................................................................................ 1I-19
Diagnosis Gejala Sistem Cranking........................................................................................................................ 1I-19
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 1I-21
Melepas dan Memasang Motor Starter ................................................................................................................. 1I-21
Komponen Motor Starter ....................................................................................................................................... 1I-22
Pemeriksaan Motor Starter ................................................................................................................................... 1I-23
Spesifikasi............................................................................................................................................................... 1I-27
Spesifikasi Sistem Cranking.................................................................................................................................. 1I-27
Spesifikasi Momen Pengencangan ....................................................................................................................... 1I-28
Special Tool dan Peralatan .................................................................................................................................... 1I-28
Material Servis Yang Dianjurkan ........................................................................................................................... 1I-28
1I-1
K12M
Uraian Umum
Uraian Sistem Cranking
Sirkuit Cranking
Sirkuit cranking terdiri atas battery, motor starter, kunci kontak, dan harness elektrik terkait. Komponen tersebut
terhubung secara elektrik.
WHT/BLU 9
RED YEL/GRN C01-5
7
2 4
6
YEL/GRN
WHT
1I-2
1) Kondisi masalah
2) Kekencangan terminal battery (termasuk koneksi kabel ground pada mesin) dan terminal motor starter
3) Daya battery habis
4) Dudukan motor starter
Kondisi Kemungkinan Penyebab Tindakan
Motor tidak berjalan (Tidak ada Daya battery habis Isi ulang battery.
suara beroperasinya magnetic Voltase battery terlalu rendah Ganti battery. [1J-9]
switch) karena penurunan fungsi battery
Kontak pada koneksi terminal Kencangkan ulang atau ganti.
battery tidak sempurna [1J-9]
Koneksi kabel grounding longgar Kencangkan ulang.
Sekring putus Ganti sekring.
Kemampuan kontak kunci kontak Ganti kunci kontak dan/atau
dan magnetic switch buruk magnetic switch.
- Kunci kontak: [9C-10]
- Magnetic switch: [1I-5]
Lead wire coupler longgar Kencangkan ulang.
ditempatnya
Terdapat sirkuit putus antara kunci Perbaiki.
kontak dan magnetic switch
Sirkuit putus dalam pull-in coil Ganti magnetic switch. [1I-5]
Brush tidak menempel dengan baik Perbaiki atau ganti brush assy.
atau aus terpakai [1I-5]
Plunger dan/atau pinion tidak dapat Perbaiki.
bergeser dengan baik
Relay kontrol motor starter rusak Ganti relay kontrol motor starter.
[10B-33]
ECM dan sirkuitnya rusak Periksa ECM. [1A-123]
Motor tidak berjalan (Suara Daya battery habis Isi ulang battery.
beroperasinya magnetic switch Voltase battery terlalu rendah Ganti battery. [1J-9]
terdengar) karena penurunan fungsi battery
Koneksi kabel battery longgar Kencangkan ulang.
Titik kontak utama terbakar, atau Ganti magnetic switch. [1I-5]
kemampuan kontak magnetic switch
buruk
Brush tidak menempel dengan baik Perbaiki atau ganti brush assy.
atau aus terpakai [1I-5]
Pegas brush melemah Perbaiki atau ganti brush assy.
[1I-5]
Komutator terbakar Ganti armature. [1I-5]
Lapisan armature mengalami korslet Ganti armature. [1I-5]
Rotasi crankshaft terhalang Perbaiki.
Motor starter bekerja tapi terlalu Kontak utama magnetic switch tidak Ganti magnetic switch. [1I-5]
lambat (torsi kecil) (Jika battery mencukupi
dan kelistrikan tidak ada masalah, Lapisan armature mengalami korslet Ganti armature. [1I-5]
periksa motor starter)
Komutator terlepas, terbakar atau Perbaiki atau ganti armature.
aus [1I-5]
Brush aus Ganti brush assy. [1I-5]
Pegas brush melemah Perbaiki atau ganti brush assy.
[1I-5]
End bush terbakar atau aus berlebih Ganti bush. [1I-5]
1I-3
Motor starter bekerja, tapi tidak Ujung pinion aus Ganti over-running clutch. [1I-5]
dapat melakukan cranking mesin Over-running clutch tidak dapat Perbaiki.
bergeser dengan baik
Over-running clutch mengalami Ganti over-running clutch. [1I-5]
selip
Gigi ring gear aus Ganti flywheel. [1D-74]
Berisik Bush mengalami aus berlebih Ganti bush. [1I-5]
Pinion atau gigi ring gear Ganti over-running clutch, flywheel.
mengalami aus -Over-running clutch: [1I-5]
-Flywheel: [1D-74]
Petunjuk Perbaikan
Melepas dan Memasang Motor Starter
Pelepasan
1) Lepaskan sambungan battery (–) negatif pada battery.
2) Lepaskan magnetic switch lead wire (1) dan kabel motor starter (2) dari terminal motor starter.
3) Lepaskan baut pemasangan motor starter (3).
4) Lepaskan motor starter (4).
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut ini.
• Kencangkan baut pemasangan motor starter (3) dan mur kabel motor starter (5) sesuai dengan spesifikasi
momen pengencangan.
Momen pengencangan
Mur kabel motor starter (a): 10,8 N·m (1,08 kg-m, 8,3 lb-ft)
Baut pemasangan motor starter (b): 45 N·m (4,6 kg-m, 33,5 lb-ft)
1I-4
Komponen Motor Starter
1
(c)
10
A
9 3
A
2 (b)
8
(a)
16 7
6
5
15
13
14
12
11
1. Magnetic switch 6. Pinion stop ring 11. Yoke 16. Starter end frame
: Berikan grease 99000M25011 ke : Berikan grease 99000M25011 ke
permukaan luncur. bagian dalam bearing.
2. Tuas penggerak 7. Snap ring 12. Brush : 6,0 N·m (0,61 kgf-m, 4,5 lbf-ft)
3. Magnetic switch seal 8. Pinion stop ring 13. Brush holder : 8,5 N·m (0,87 kgf-m, 6,5 lbf-ft)
4. Starter housing 9. Over-running clutch 14. Pegas brush : 10 N·m (1 kgf-m, 7,5 lbf-ft)
2) Lepaskan mur (1) kemudian keluarkan magnetic switch (2) dengan menarik keluar bagian belakangnya sehingga
hook dalam terlepas dari tuas penggerak.
1I-5
CATATAN:
Jangan membongkar magnetic switch.
Ganti sebagai satu kesatuan, jika perlu.
3) Lepaskan baut (1) dan tarik keluar starter end frame (2).
4) Lepaskan insulator (1), pegas brush (2) kemudian brush holder (3).
2
1
5) Lepaskan yoke (1) kemudian armature (2) dan tuas penggerak (3).
1I-6
1
6) Tarik pinion stop ring (3) ke arah over-running clutch (4) dan lepaskan snap ring (2) menggunakan tang snap ring
(5) dan obeng, lalu tarik keluar pinion stop ring (3) dan over-running clutch (4) dari armature (1).
7) Jika brush aus, potong brush lead wire pada sisi terminal dan ganti brush.
Perakitan Kembali
1) Sebelum memasang over-running clutch (2) ke armature (1), berikan grease seperti ditunjukkan dalam gambar
lalu kencangkan pinion stop ring (3) dengan snap ring (4) yang baru.
“A”: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
1I-7
CATATAN:
Gunakan snap ring yang baru pada shaft untuk pemasangan.
Jangan menggunakan kembali snap ring.
2) Berikan grease ke tuas penggerak (2) dan gabungkan dengan armature (1). Lalu rakit semuanya dengan starter
housing (3).
“A”: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
“A”
2
“A”
“A”
3
3) Pasang brush ke yoke sesuai dengan prosedur berikut ini, jika sebelumnya dilepas.
a) Perhalus brush lead wire menggunakan kertas amplas dsb.
b) Tutupkan pelat (1) brush (2) pada sisi pengelasan (3) terminal lead wire, kemudian tekan.
4) Sejajarkan slot yoke (2) dan tuas penggerak (1) seperti yang ditunjukkan. Lalu pasang yoke ke starter housing.
5) Pasang brush holder (1), lalu atur brush (2) dengan pegasnya (3).
CATATAN:
• Saat memasang brush, pastikan agar brush dan komutator sepenuhnya dibersihkan dari grease.
• Periksa untuk memastikan bahwa bagian brush tidak mengalami kontak yang tidak perlu dengan
bagian lain.
6) Pasang insulator dan starter end frame, lalu kencangkan baut starter end frame sesuai dengan spesifikasi
momen pengencangan.
Momen pengencangan
baut starter end frame (a): 6,0 N·m (0,6 kg-m, 4,5 lb-ft)
1I-9
(a)
7) Ganti magnetic switch (1) dengan yang baru, jika perlu, lalu berikan grease ke plunger magnetic switch (2).
“A”: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
8) Kaitkan plunger magnetic switch (2) dengan tuas penggerak lalu kencangkan magnetic switch assy (1) dengan
mur (3).
9) Sambungkan lead wire (4) lalu kencangkan mur magnetic switch dan mur lead wire sesuai dengan spesifikasi
momen pengencangan.
Momen pengencangan
Mur magnetic switch (a): 8,5 N·m (0,9 kg-m, 6,5 lb-ft)
Mur lead wire (b): 10 N·m (1,0 kg-m, 7,5 lb-ft)
1I-10
CATATAN:
• Sebelum memasang mur, pastikan bahwa kait plunger tersambung sempurna dengan tuas penggerak.
• Arahkan boot (2) breather ke bawah.
PERHATIAN:
Setiap tes harus dilakukan dalam waktu 3 – 5 detik untuk mencegah terbakarnya coil.
1. Terminal “S”
1I-11
b) Pastikan bahwa plunger dan pinion kembali masuk.
Jika plunger dan pinion tidak masuk kembali, ganti magnetic switch.
Plunger
Periksa apakah plunger aus. Ganti magnetic switch, jika perlu.
Magnetic Switch
Dorong masuk plunger dan lepaskan. Plunger harus cepat kembali ke posisi aslinya. Ganti jika perlu.
1I-12
Tes adanya sirkuit putus pada pull-in coil
Periksa hubungan antara magnetic switch pada terminal “S” (1) dan terminal “M” (2). Jika tidak terdapat hubungan,
berarti coil terbuka dan harus diganti.
Brush
• Periksa apakah brush aus.
Ukur panjang brush dan jika di bawah ambang batas, ganti brush assy.
Panjang brush
1I-13
Standar: 10,0 mm (0,393 in.)
Batas: 7,8 mm (0,307 in.)
Pegas
Periksa pegas brush apakah aus, rusak atau mengalami kondisi abnormal lainnya. Ganti brush assy bila perlu.
Brush Holder
• Periksa pergerakan brush dalam brush holder. Jika pergerakan brush dalam brush holder lambat, periksa brush
holder apakah mengalami distorsi dan permukaan luncur terkontaminasi.
Bersihkan atau perbaiki jika perlu.
• Periksa hubungan antar brush yang berlapisan (sisi positif) dan brush ground (sisi negatif).
Jika terdapat hubungan, berarti brush holder terhubung ke ground karena lapisannya rusak dan harus diganti.
Armature
• Periksa apakah komutator kotor atau terbakar. Bersihkan dengan kertas amplas atau mesin bubut, jika perlu.
1I-14
1. Kertas amplas #300 – 400
• Periksa apakah komutator mengalami aus tidak merata dengan armature (1) yang disangga pada V-block (2).
Jika penyimpangan penunjuk dial gauge (4) melebihi batas, perbaiki atau ganti.
3. Magnetic stand
• Periksa apakah komutator aus. Jika diameternya di bawah batas, ganti armature.
• Periksa kedalaman insulator (2) pada komutator (1). Betulkan atau ganti jika di bawah batas.
1I-15
[A]: Benar
[B]: Salah
• Periksa inti komutator dan armature. Jika terdapat hubungan, berarti armature terhubung ke ground dan harus
diganti.
• Periksa apakah terdapat hubungan antara segmen. Jika tidak terdapat hubungan pada titik tes mana pun, berarti
terdapat sirkuit putus pada armature sehingga harus diganti.
1I-16
• Pastikan bahwa kopling mengunci saat berputar pada arah penggerak dan berputar lancar pada arah
berlawanan. Ganti jika perlu.
• Periksa apakah gigi pasak aus atau rusak. Ganti jika perlu.
• Periksa kelancaran pergerakan pinion.
PERHATIAN:
Periksa apakah needle bearing mengalami aus abnormal atau rusak. Ganti starter housing jika perlu.
Spesifikasi
Spesifikasi Sistem Cranking
1I-17
Voltase 12 volt
Output 1,2 kW
Kecepatan 30 detik
Arah rotasi Dilihat searah jaruh jam dari sisi pinion
Jumlah gigi pinion 8
Kinerja Kondisi Jaminan
Karakteristik tanpa 50 A maksimum
11,5 V
muatan 6000 put/mnt minimum
Karakteristik 9V 2,84 N·m (0,29 kgf-m, 2,0 lbf-ft) minimum
Sekitar 20 °C bermuatan 150 A 1950 put/mnt minimum
(68 °F) 430 A maksimum
Karakteristik terkunci 5,5 V
6,17 N·m (0,63 kgf-m, 4,5 lbf-ft) minimum
Voltase pengoperasian magnetic 8 volt maksimum
switch
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Motor Starter [1I-5]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
CATATAN:
Material servis yang diperlukan juga diuraikan sebagai berikut.
Komponen Motor Starter [1I-5]
1I-18
Mesin
Bab 1J
Sistem Pengisian
K12M .......................................................................................................................................................................... 1J-3
Uraian Umum ........................................................................................................................................................... 1J-3
Deskripsi Battery .................................................................................................................................................... 1J-3
Deskripsi Generator ............................................................................................................................................... 1J-4
Informasi dan Prosedur Diagnosa......................................................................................................................... 1J-5
Memeriksa Battery ................................................................................................................................................. 1J-5
Diagnosis Gejala Generator................................................................................................................................... 1J-5
Tes Generator (Pemeriksaan Battery yang Tidak Terisi)........................................................................................ 1J-6
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................. 1J-8
Menjumper Battery Dalam Keadaan Darurat......................................................................................................... 1J-8
Melepas dan Memasang Battery ........................................................................................................................... 1J-9
Memeriksa dan Menyetel Tegangan Drive Belt Water Pump / Generator ........................................................... 1J-10
Melepas dan Memasang Drive Belt Generator / Water Pump..............................................................................1J-11
Melepas dan Memasang Generator......................................................................................................................1J-11
Komponen-komponen Generator......................................................................................................................... 1J-12
Merakit dan Membongkar Generator ................................................................................................................... 1J-13
Pemeriksaan Generator ....................................................................................................................................... 1J-18
Spesifikasi.............................................................................................................................................................. 1J-22
Spesifikasi Sistem Pengisian ............................................................................................................................... 1J-22
Spesifikasi Momen Pengencangan ...................................................................................................................... 1J-22
Z13DTJ..................................................................................................................................................................... 1J-24
Uraian Umum ......................................................................................................................................................... 1J-24
Deskripsi Battery .................................................................................................................................................. 1J-24
Deskripsi Generator ............................................................................................................................................. 1J-25
Informasi dan Prosedur Diagnosa....................................................................................................................... 1J-26
Memeriksa Battery ............................................................................................................................................... 1J-26
Diagnosis Gejala Generator................................................................................................................................. 1J-27
Tes Generator (Pemeriksaan Battery yang Tidak Terisi)...................................................................................... 1J-28
Tes Generator (Pemeriksaan Battery yang Terisi Terlalu Banyak Daya) ............................................................. 1J-29
Petunjuk Perbaikan ............................................................................................................................................... 1J-30
Menjumper Battery Dalam Keadaan Darurat....................................................................................................... 1J-30
Melepas dan Memasang Battery ......................................................................................................................... 1J-31
Melepas dan Memasang Generator..................................................................................................................... 1J-32
Pembongkaran dan Perakitan Generator ............................................................................................................ 1J-32
Spesifikasi.............................................................................................................................................................. 1J-37
1J-1
Spesifikasi Sistem Pengisian ............................................................................................................................... 1J-37
Spesifikasi Momen Pengencangan ...................................................................................................................... 1J-37
Special Tool dan Perlengkapan ........................................................................................................................... 1J-37
Special Tool .......................................................................................................................................................... 1J-37
1J-2
K12M
Uraian Umum
Deskripsi Battery
Battery memiliki tiga fungsi utama di dalam sistem listrik.
• Battery merupakan sumber energi listrik untuk menghidupkan mesin.
• Battery berfungsi sebagai penyetabil voltase sistem listrik.
• Dalam waktu terbatas, battery bisa menyediakan energi saat beban listrik melebihi keluaran generator.
Pembekuan Elektrolit
Titik beku elektrolit tergantung pada berat jenisnya. Karena pembekuan bisa merusak battery, maka battery harus
dilindungi dari pembekuan dengan menjaganya agar tetap dalam kondisi terisi penuh. Jika secara tak disengaja
battery membeku, maka battery tidak boleh diisi hingga kembali hangat.
Pembentukan Sulfat
Jika battery dibiarkan dalam kondisi tak terisi dalam jangka waktu yang lama, maka timbal sulfat berubah menjadi
bahan kristal yang keras, yang tidak akan dengan mudah kembali lagi menjadi bahan aktif pada pengisian berikutnya.
“Pembentukan” sulfat adalah hasil sekaligus proses dari reaksi itu. Battery seperti itu bisa dihidupkan kembali
dengan pengisian yang sangat lambat dan bisa dikembalikan ke kondisi yang bisa dipakai namun kapasitasnya lebih
rendah dari sebelumnya.
Perawatan battery
PERINGATAN:
• Jangan pernah mendekatkan battery pada nyala api atau percikan listrik karena battery menghasilkan
gas yang mudah terbakar dan meledak.
• Jangan biarkan cairan battery terkena mata, kulit, kain, atau permukaan bercat karena cairan tersebut
merupakan asam korosif. Segera siram daerah yang terkena cairan tersebut dengan air sampai bersih.
• Jauhkan battery dari jangkauan anak-anak.
1) Battery merupakan komponen yang sangat andal, akan tetapi memerlukan perhatian berkala.
• Selalu bersihkan penopang battery.
• Hindarkan pembentukan karat pada terminal.
• Jaga agar elektrolit tetap berada di ketinggian yang sama di semua sel.
• Saat harus meninggalkan battery di kendaraan untuk waktu yang lama, ikuti petunjuk di bawah ini.
– Seminggu sekali, hidupkan mesin dan jalankan hingga mencapai suhu operasi normal dengan putaran
mesin 2000 sampai 3000 rpm. Pastikan semua switch listrik mati sebelum menyimpan kendaraan.
– Isi ulang battery dua kali sebulan untuk menghindari pemakaian daya berlebihan. Hal ini penting khususnya
saat suhu ruang rendah.
1J-3
Daya battery tetap terpakai meski saat tidak digunakan, saat kendaraan sedang dimatikan. Elektrolit
battery bisa membeku dan battery case bisa retak pada kondisi ruang yang dingin jika battery tidak diisi
secara semestinya.
2) Jaga kebersihan sambungan kabel battery.
Sambungan kabel, khususnya pada terminal (+) positif, cenderung berkarat. Hasil korosi, atau karat, pada
permukaan konduktor yang berpasangan menahan aliran arus.
Bersihkan terminal dan fitting secara berkala untuk memastikan kontak logam-ke-logam yang baik, dan lumuri
sambungan dengan gemuk tiap kali sehabis membersihkan untuk melindunginya agar tidak berkarat.
3) Terus pantau keadaan daya battery. Cara termudah untuk mengetahui keadaan daya adalah dengan melakukan
tes hidrometer. Hidrometer adalah alat untuk mengukur berat jenis (S.G) elektrolit battery. SG elektrolit
merupakan penunjuk keadaan daya. [1J-5]
Deskripsi Generator
Generator memiliki tipe ukuran kecil dan kinerja tinggi dan disertai regulator IC. Komponen internal dihubungkan
secara elektris sebagaimana ditunjukkan di gambar berikut.
Berikut ini fitur-fitur generator:
• Regulator padat dipasang di dalam generator.
• Seluruh komponen regulator tertutup sebuah cetakan keras.
• Unit ini dan brush holder assy. menempel di housing belakang.
• Regulator IC menggunakan sirkuit terpadu dan mengontrol voltase yang dihasilkan oleh generator, dan setelan
voltase tak bisa disetel.
• Bearing rotor generator mengandung pelumas yang cukup banyak sehingga pelumasan berkala tidak diperlukan.
Dua brush membawa arus melalui dua ring slip ke field coil yang dipasang di rotor, dan dalam kondisi normal
bebas servis dalam waktu lama.
• Gulungan stator dipasang di bagian dalam inti laminasi yang merupakan bagian dari rangka generator.
1 7
4 IG
12 6
9
2
L 8
10 11
1. Generator dengan regulator assy. 3. Stator coil 5. Field coil (rotor coil) 7. Kunci Kontak 9. Beban 11. Combination meter
2. Regulator I.C. 4. Dioda 6. Lampu indikator daya 8. Battery 10. BCM 12. CAN driver
1J-4
1. Pulley 5. Inti stator 9. Rangka belakang 13. Terminal C
2. Mur pulley 6. Field coil 10. Drive end frame 14. Monitor duty field
3. Kipas rotor 7. Regulator 11. Terminal Lampu 15. Output generator (Terminal battery)
4. Stator coil 8. Brush 12. Terminal pengapian 16. Ground
Pemeriksaan Visual
Periksa kerusakan yang terlihat, seperti retak atau pecahnya pelindung atau penutup, yang bisa menyebabkan
hilangnya elektrolit. Jika kerusakan yang terlihat ditemukan, ganti battery. Tentukan penyebab kerusakan dan
perbaiki seperlunya.
1J-5
Regulator IC atau field coil rusak Perbaiki atau ganti regulator IC
atau generator. [1J-11]
Kontak yang buruk antara brush dan Perbaiki atau ganti generator.
slip ring [1J-11]
Lampu pengisian daya tidak mati Drive belt longgar atau aus Setel atau ganti drive belt. [1J-
saat mesin hidup (battery terus 10]
menerus memerlukan pengisian Regulator IC atau generator rusak Perbaiki atau ganti regulator IC
ulang)
atau generator. [1J-11]
Kelistrikan rusak Ganti kelistrikan.
Berisik
Kondisi Kemungkinan Penyebab Tindakan
Generator bising Baut-baut pemasangan longgar Kencangkan baut-baut
pemasangan. [1J-11]
Bearing kotor, aus, dan/atau rusak Perbaiki atau ganti generator.
[1J-11]
Rotor, dioda dan/atau stator rusak Perbaiki atau ganti generator.
[1J-11]
CATATAN:
Gunakan battery yang terisi penuh.
1J-6
1. Generator
2. Ammeter (di antara terminal “B” generator dan terminal (+) battery)
3. Voltmeter (di antara terminal “B” generator dan ground)
4. Battery
5. Terminal “B”
2) Hidupkan mesin dari putaran idle sampai 2000 rpm dengan semua aksesori listrik mati dan lihatlah meteran.
• Pastikan bahwa nilai pengukuran berada di area tertentu [a] di gambar saat terminal “C” terbuka.
• Pastikan bahwa nilai pengukuran berada di area tertentu [b] di gambar saat terminal “C” dihubungkan ke
tanah.
Jika voltase lebih tinggi dari pada nilai standar, ganti regulator IC.
CATATAN:
Perlu diperhatikan bahwa voltase sedikit berbeda dengan suhu case regulator sebagaimana ditunjukkan
di gambar.
(V)
16.0
15.3
14.8 14.8
15.0
11.6
11.0
30 0 25 135 ( C)
22 32 77 275 ( F)
[B]
Pemeriksaan Beban
1) Hubungkan voltmeter dan ammeter seperti ditunjukkan pada gambar.
1J-7
CATATAN:
Gunakan battery yang terisi penuh.
1. Generator
2. Ammeter (di antara terminal “B” generator dan terminal (+) battery)
3. Voltmeter (di antara terminal “B” generator dan ground)
4. Battery
5. Beban
6. Switch
2) Hidupkan mesin pada 2000 rpm dan nyalakan lampu besar dan motor blower.
3) Ukur arus dan jika kurang dari 20 A, periksa rotor, stator, brush, rectifier dan/atau regulator. Jika ditemukan
kerusakan, perbaiki dan ganti.
Petunjuk Perbaikan
Menjumper Battery Dalam Keadaan Darurat
Dengan Battery Bantu (Booster)
PERHATIAN:
Jika kendaraan adalah model transaxle manual dan memiliki catalytic converter, jangan mendorong atau
menariknya untuk menghidupkan. Hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada sistem emisi dan/atau part
lainnya.
Booster dan battery tak terisi harus ditangani secara hati-hati saat menggunakan kabel jumper. Ikuti prosedur berikut,
hati-hati jangan sampai menimbulkan percikan.
PERINGATAN:
• Pengabaian kondisi ini atau prosedur yang digambarkan berikut bisa menyebabkan:
– Cedera serius (khususnya pada mata) atau kerusakan barang yang disebabkan oleh ledakan battery,
asam battery atau kebakaran listrik.
– Kerusakan pada komponen elektronik kendaraan.
• Lepaskan cincin, arloji dan perhiasan lainnya. Pastikan memakai pelindung mata yang disetujui.
• Hati-hati jangan sampai peralatan logam atau kabel jumper menyentuh terminal battery positif (atau
logam yang menyentuh terminal) dan logam lain pada kendaraan, karena bisa terjadi korslet sirkuit.
• Jangan hubungkan kabel negatif langsung ke terminal negatif battery yang mati.
1J-8
1) Tarik rem tangan dan pindahkan tuas transaxle otomatis ke posisi “P” (“NETRAL” pada transaxle manual).
Matikan pengapian, matikan lampu dan semua beban listrik lainnya.
2) Periksa ketinggian elektrolit. Jika di bawah garis rendah, tambah air suling.
3) Sambungkan ujung salah satu kabel jumper ke terminal positif battery booster dan ujung lainnya dari kabel yang
sama ke terminal positif battery soak. (Gunakan hanya battery 12 volt untuk menjumper).
4) Sambungkan salah satu ujung kabel negatif yang tersisa ke terminal negatif battery booster, dan ujung yang
lainnya ke ground mesin padat (seperti exhaust manifold) sedikitnya 45 cm (18 inci) dari battery kendaraan yang
sedang dihidupkan.
5) Hidupkan mesin kendaraan dengan battery booster dan matikan aksesori listrik. Kemudian hidupkan mesin
kendaraan dengan battery soak.
6) Lepaskan kabel jumper dengan urutan sebaliknya.
PERHATIAN:
Saat menjumper battery dengan peralatan pengisian, pastikan peralatan yang digunakan adalah 12 volt dan
ground negatif. Jangan gunakan peralatan pengisian 24 volt. Menggunakan peralatan tersebut dapat
menyebabkan kerusakan parah pada sistem listrik atau part elektronik.
• Gas hidrogen dihasilkan oleh battery. Nyala api atau percikan di dekat battery bisa menyebabkan gas
terbakar.
• Cairan battery sangat bersifat asam. Jangan sampai tumpah pada baju atau kain lainnya. Elektrolit yang
tumpah harus disiram dengan air sangat banyak dan dibersihkan segera.
Pelepasan
1) Cabut kabel negatif (3)
2) Cabut kabel positif (2)
3) Lepaskan penahan (4).
4) Lepaskan battery (1).
2 1
3
Pemasangan
1) Balik prosedur melepas.
1J-9
2) Kencangkan kuat-kuat kabel battery.
3) Setelah pemasangan, lakukan Kalibrasi Sistem Electric Throttle Control [1C-7] .
• Cabut kabel negatif pada battery sebelum memeriksa dan menyetel tegangan belt.
• Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan lepaskan tutup radiator saat mesin dan radiator masih panas.
Cairan dan uap panas bertekanan dapat menyembur jika tutup dilepas terlalu cepat.
1) Periksa retak, goresan, kecacatan, keausan, dan kebersihan belt. Jika belt perlu diganti, lihat Melepas dan
Memasang Drive Belt Generator / Water Pump [1J-11] .
2) Periksa ketegangan belt. Tegangan belt sudah benar jika kelenturannya sesuai spesifikasi berikut saat ditekan
dengan ibu jari (sekitar 100 N (10,2 kgf, 22,5 lbf).).
Jika tegangan belt di luar spesifikasi tersebut, lakukan langkah selanjutnya.
“a”
3) Longgarkan baut generator (1) dan baut poros (2), kemudian setel tegangan belt ke spesifikasi yang dijelaskan
pada langkah 2) dengan melonggarkan / mengencangkan baut penyetelan generator(3).
4) Kencangkan baut generator dan baut poros sesuai momen yang ditentukan.
Momen pengencangan
Baut generator (a): 25 N·m (2,5 kg-m, 18,5 lb-ft)
Baut Poros generator (b): 47,5 N·m (4,8 kg-m, 35,2 lb-ft)
5) Periksa spesifikasi tegangan belt setelah memutar crankshaft dua putaran searah jarum jam.
1, (a)
2, (b)
1J-10
6) Hubungkan kabel negatif pada battery.
Pemasangan
1) Pasang belt (1) pada pulley water pump (2), pulley crankshaft (3) dan pulley generator (4).
2) Setel tegangan belt. [1J-10]
3) Pasang drive belt kompresor. [7B-58]
1
4
3
PERHATIAN:
1J-11
[a]: Terminal lampu (terminal L) [e]: Output generator (terminal B) 3. Konektor 7. Generator
[b]: Terminal Pengapian (terminal IG) [f]: Ground (terminal E) 4. Drive belt generator : 7,9 N·m (0,81 kg·m, 6,0 lbf-ft)
[c]: Terminal C 1. Mur terminal “B” 5. Baut generator : 25 N·m (2,5 kgf-m, 18,5 lbf-ft)
[d]: Monitor duty field (terminal FR) 2. Kabel terminal “B” 6. Baut poros generator : 47,5 N·m (4,8 kgf-m, 35,15 lbf-ft)
Komponen-komponen Generator
1 2
(g)
(f)
(b)
4
6
3 7
8
(e)
10
11 12
(a)
15
9 16
(a) (a)
13
(d) 14 (c)
(a)
(e)
1. Pulley 7. Cover bearing 13. Pegas brush : 3,6 N·m (0,37 kgf-m, 3,0 lbf-
ft)
2. Drive end frame 8. Washer 14. Brush : 3,9 N·m (0,40 kgf-m, 3,0 lbf-
ft)
3. Drive end 9. Rangka 15. Pintu bagasi : 4,5 N·m (0,46 kgf-m, 3,5 lbf-
bearing belakang ft)
1J-12
4. Penahan 10. Penahan 16. Bush : 8,8 N·m (0,90 kgf-m, 6,5 lbf-
bearing rectifier ft)
5. Rotor 11. Regulator : 2,0 N·m (0,20 kgf-m, 1,5 : 133 N·m (13,6 kgf-m, 98,5
lbf-ft) lbf-ft)
6. Bearing sisi 12. Brush holder : 2,6 N·m (0,27 kgf-m, 2,0 : Jangan digunakan kembali.
belakang lbf-ft)
CATATAN:
Mur-mur ini berbeda jenisnya. Saat merakit, kencangkan mur dan sekrup ke posisi asalnya.
2 1 3 1 1
5) Buka patri dan lepaskan brush dan pegas dari brush holder, jika perlu.
6) Lepaskan baut (1) dan 4 sekrup (2).
7) Lepaskan penahan rectifier (3).
1J-13
8) Tahan shaft menggunakan hexagonal box wrench (1) dan lepaskan mur pulley, kemudian tarik pulley keluar (2).
PERHATIAN:
• Untuk menahan shaft, gunakan hexagonal box wrench (3). Kotak duo desimal dapat menyebabkan
shaft tergelincir sehingga mengakibatkan shaft atau peralatan rusak.
• Jangan mencoba menahan pulley menggunakan kunci pipa atau kunci jepit agar tidak merusak
bentuknya.
PERHATIAN:
Jangan memukul shaft pada sisi slip ring saat memisahkan rotor dan rangka belakang.
12) Gunakan bearing puller (2) untuk melepaskan bearing sisi belakang (1) dan cover bearing (3), jika perlu.
PERHATIAN:
• Harus hati-hati jangan sampai mengganggu bilah kipas pendingin saat memasang penarik.
1J-14
• Pastikan menggunakan bearing baru. Jika tidak, bearing mungkin rusak.
13) Lepaskan 4 sekrup, pelat penahan (1) dan tarik keluar drive end bearing (2), jika perlu.
CATATAN:
Memanaskan drive end frame mungkin akan memudahkan pelepasan stator. (di bawah 130 °C)
Perakitan
1) Pasang bearing sisi belakang yang baru (1), jika sudah dilepaskan.
PERHATIAN:
PERHATIAN:
Momen pengencangan
1J-15
Sekrup penahan bearing (a): 2,6 N·m (0,27 kg-m, 2,0 lb-ft)
5) Letakkan drive end frame (2) pada pulley, kemudian pasang rotor (1) pada drive end frame.
Momen pengencangan
Mur rangka belakang (a): 4,5 N·m (0,46 kg-m, 3,5 lb-ft)
8) Pasang pulley (1) dan kencangkan mur pulley dengan menahan shaft menggunakan kunci kotak heksagon (2)
sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Mur pulley (a): 132,5 N·m (13,5 kg-m, 97,7 lb-ft)
1J-16
PERHATIAN:
Saat memasang rectifier, periksa untuk memastikan apakah stator lead memiliki cukup celah dengan
bilah kipas pendingin.
Momen pengencangan
Baut penahan rectifier (a): 3,9 N·m (0,40 kg-m, 3,0 lb-ft)
Sekrup penahan rectifier (b): 2,0 N·m (0,20 kg-m, 1,5 lb-ft)
10) Jika brush dan pegas telah dilepaskan dari penahan, lakukan prosedur berikut.
a) Masukkan kabel brush baru melalui lubang dalam brush holder, dan masukkan pegas dan brush ke dalam
brush holder.
b) Patri kabel brush ke brush holder sesuai dengan panjang terpapar telah yang ditentukan.
Panjang terpapar “a”: 10,5 mm (0,413 in.)
Momen pengencangan
Sekrup regulator IC (a): 2,0 N·m (0,20 kg-m, 1,5 lb-ft)
Sekrup brush holder (b): 2,0 N·m (0,20 kg-m, 1,5 lb-ft)
1J-17
(b)
(a)
1 2
Momen pengencangan
Mur pintu bagasi (a): 4,5 N·m (0,46 kg-m, 3,5 lb-ft)
14) Pasang bush (2) dan kencangkan mur dalam terminal B (3) sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Mur dalam terminal B (b): 3,6 N·m (0,37 kg-m, 3,0 lb-ft)
Pemeriksaan Generator
Rotor
1) Menggunakan ohmmeter (1), periksa hubungan antar slip ring (2) rotor. Jika tak ada hubungan, ganti rotor.
1J-18
Kira-kira, 2,9 Ω pada suhu 20 – 25 °C (68 °F – 77 °F)
2) Menggunakan ohmmeter (1), periksa apakah tak ada hubungan antar slip ring (2) dan inti rotor (3). Jika ada
hubungan, ganti rotor.
3) Periksa kekasaran dan garis slip ring. Jika kasar atau bergaris, ganti rotor.
Menggunakan caliper vernier, ukur diameter slip ring. Jika diameternya kurang dari nilai minimal, ganti rotor.
Bearing
Periksa kelancaran putaran bearing.
Ganti jika perputarannya tak normal.
Stator
1) Menggunakan ohmmeter, periksa hubungan semua kabel. Jika tak ada hubungan, ganti rotor.
1J-19
2) Menggunakan ohmmeter, periksa apakah tidak ada hubungan antara kabel kumparan dan inti stator. Jika ada
hubungan, ganti stator.
Brush
Periksa keausan semua brush dengan mengukur panjangnya seperti yang ditunjukkan. Jika brush aus sampai batas
servis, ganti brush.
Rectifier
1) Menggunakan ohmmeter, hubungkan satu kabel ke terminal B (1) dan ujung lainnya ke tiap terminal rectifier (2).
1J-20
5) Balik kutub kabel dan ulangi Langkah 4).
6) Pastikan satu kabel menunjukkan hubungan dan kabel lain tidak menunjukkan hubungan.
Jika ada hubungan, ganti penahan rectifier.
Regulator
1) Menggunakan ohmmeter, periksa hubungan antara terminal “F” (1) dan terminal “B” (2). Pastikan hubungan
dalam kondisi berikut. Jika tidak, ganti regulator (3).
• Saat jarum positif dan negatif antara terminal “F” (1) dan terminal “B” (2) ditukar, ada hubungan dalam satu
arah akan tetapi tak ada hubungan dari arah lainnya.
B
B IG
L
P
3
FR
1
F C
E
2
E
2) Menggunakan ohmmeter, periksa hubungan antara terminal “E” (1) dan terminal “F” (2). Pastikan hubungan
dalam kondisi berikut. Jika tidak, ganti regulator (3).
• Saat jarum positif dan negatif antara terminal “E” (1) dan terminal “F” (2) ditukar, ada hubungan dalam satu
arah akan tetapi tak ada hubungan dari arah lainnya.
B
B IG
L
P
3
1
FR
2
F C
E
1J-21
Spesifikasi
Spesifikasi Sistem Pengisian
Battery
CATATAN:
Tipe battery yang digunakan di semua kendaraan adalah salah satu dari tipe berikut ini, tergantung pada
spesifikasi.
Battery
: 38B20RMF (33AH/20HR, 30AH/5HR), 38B20RMF (37AH/20HR, 30AH/5HR) 12V
Generator
Tipe Tipe 60 A
Voltase Terukur 12 V
Output Nominal 60 A
Putaran maksimal yang diperbolehkan 18.000 r/min.
Putaran tanpa beban 1020 r/min. (rpm)
Voltase teregulasi 14.2 – 14,8 V pada suhu 20 °C (68 °F)
Suhu ruang yang diperbolehkan –30 hingga 90 °C (–22 hingga 194 °F)
Kutub Ground Negatif
Rotasi Dilihat searah jaruh jam dari pulley
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Melepas dan Memasang Generator [1J-11]
Komponen-komponen Generator [1J-12]
Acuan:
1J-22
Untuk momen pengencangan yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
1J-23
Mesin
Bab 1K
Z13DTJ...................................................................................................................................................................... 1K-6
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 1K-6
Deskripsi Sistem Gas Buang .................................................................................................................................1K-6
Informasi dan Prosedur Diagnosa........................................................................................................................ 1K-6
Pemeriksaan Sistem Gas Buang ...........................................................................................................................1K-6
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 1K-6
Komponen Sistem Gas Buang...............................................................................................................................1K-6
Komponen Exhaust Manifold .................................................................................................................................1K-8
Melepas dan Memasang Exhaust Manifold ...........................................................................................................1K-8
Pemeriksaan Exhaust Manifold............................................................................................................................1K-10
Melepas dan Memasang Catalytic Converter ......................................................................................................1K-10
Melepas dan Memasang Pipa Pembuangan dan Mufler ..................................................................................... 1K-11
Spesifikasi..............................................................................................................................................................1K-11
Spesifikasi Momen Pengencangan ...................................................................................................................... 1K-11
1K-1
K12M
Uraian Umum
Deskripsi Sistem Gas Buang
Sistem gas buang terdiri dari exhaust manifold, catalytic converter tiga arah (TWC) di dalam exhaust manifold, pipa
pembuangan, mufler dan seal, gasket, dll.
Catalytic converter tiga arah adalah perangkat kontrol emisi yang ditambahkan ke sistem gas buang untuk
menurunkan tingkat polutan Hidrokarbon (HC), Karbon monoksida (CO), dan Nitrogen Oksida (NOx) dalam gas
buang.
Guna menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuh sistem gas buang ketika sistem panas. Saat
melakukan perbaikan pada sistem gas buang harus dilakukan saat sistem telah dingin.
Pada setiap interval servis perawatan berkala, dan jika kendaraan akan menjalani servis lainnya, periksa sistem gas
buang sebagai berikut:
• Periksa kerusakan, penurunan, dan keluarnya posisi dudukan karet.
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sistem Gas Buang
PERINGATAN:
Guna menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuh sistem gas buang ketika sistem panas. Saat
melakukan perbaikan pada sistem gas buang harus dilakukan saat sistem telah dingin.
1K-2
16
15 8
(b)
(b) 1
10
9
12 (a) 6
11
5
3
(d) (c)
(b) (a)
4 7
14
13
(c)
14
(e)
(e)
1. Gasket Exhaust Manifold 9. Dudukan No.1 : 45 N·m (46 kgf-m, 33,5 lbf-ft)
2. Exhaust Manifold 10. Gasket pipa pembuangan : 60 N·m (6,1 kgf-m, 44,5 lbf-ft)
3. Pengencang exhaust manifold 11. Cangkuk mesin : 43 N·m (4,4 kgf-m, 32,0 lbf-ft)
Pertama, kencangkan mur dengan
tangan. Kemudian, kencangkan baut
sesuai dengan spesifikasi momen
pengencangan. Lalu kencangkan
mur sesuai dengan spesifikasi
momen pengencangan.
4. HO2S (warna konektor: hijau) 12. Sensor A/F (warna : 35 N·m (3,6 kgf-m, 26,0 lbf-ft)
konektor: hitam)
5. Ring seal 13. Insulator panas : 2,4 N·m (0,24 kgf-m, 2,0 lbf-ft)
6. Pipa Pembuangan No.1. 14. Dudukan No.2 : Jangan digunakan kembali.
7. Pipa pembuangan tengah 15. Cover, Exhaust manifold
8. Mufler 16. Braket Oxygen Sensor
1K-3
Pelepasan
PERINGATAN:
Guna menghindari bahaya terbakar, jangan menyervis sistem gas buang ketika masih panas.
Servis harus dilakukan setelah dingin.
2
2
5
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal berikut ini.
• Gunakan gasket dan ring seal yang baru.
1K-4
• Kencangkan masing-masing baut dan mur sesuai spesifikasi momen pengencangan. [1K-2]
• Periksa apakah sistem gas buang mengalami kebocoran.
PERHATIAN:
Exhaust manifold memiliki catalytic converter tiga arah di dalamnya, part itu tidak boleh terkena goncangan.
Hati-hati jangan sampai menjatuhkannya atau membenturkannya dengan sesuatu.
• Kencangkan baut dan mur sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan saat memasang kembali. [1K-2]
• Setelah pemasangan, hidupkan mesin dan periksa adanya kebocoran pada tiap sambungan pada sistem gas
buang.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Sistem Gas Buang [1K-2]
Acuan:
Untuk momen pengencangan yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
1K-5
Z13DTJ
Uraian Umum
Deskripsi Sistem Gas Buang
Sistem gas buang terdiri atas exhaust manifold, catalytic converter, turbocharger, pipa gas buang, mufler dan seal,
gasket dan lain-lain.
Catalytic converter adalah perangkat kontrol emisi yang ditambahkan ke sistem gas buang untuk menurunkan tingkat
polutan Hidrokarbon (HC) dan Karbon monoksida (CO) dalam gas buang.
Guna menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuh sistem gas buang ketika sistem panas. Saat
melakukan perbaikan pada sistem gas buang harus dilakukan saat sistem telah dingin.
Pada setiap interval servis perawatan berkala, dan jika kendaraan akan menjalani servis lainnya, periksa sistem gas
buang sebagai berikut:
• Periksa kerusakan, penurunan, dan keluarnya posisi dudukan karet.
• Periksa kebocoran, kelonggaran sambungan, penyok, dan kerusakan pada sistem gas buang.
• Jika baut atau mur longgar, kencangkan sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan. [1K-6]
• Periksa apakah area bodi rusak, hilang, atau ada part yang salah posisi, seam yang terbuka, lubang pada
sambungan atau kerusakan lain yang dapat memungkinkan gas buang masuk ke dalam kendaraan.
• Pastikan komponen sistem gas buang memiliki cukup ruang dari kolong bodi agar terhindar dari panas yang
terlalu tinggi dan kemungkinan kerusakan pada karpet ruang penumpang.
• Tiap kerusakan harus segera diperbaiki.
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sistem Gas Buang
PERINGATAN:
Guna menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuh sistem gas buang ketika sistem panas. Saat
melakukan perbaikan pada sistem gas buang harus dilakukan saat sistem telah dingin.
1K-6
8
(a)
10
(d) 8
(d)
6
6 4
(b)
(e)
9 (f)
6
11
3
(c)
2
1
(e)
(b)
7
1K-7
Komponen Exhaust Manifold
1 3
2
(b)
(a)
(c)
1. Cover Exhaust Manifold : 15 N·m →+ 30° (1.5 kgf-m →+ 30°, 11.0 lbf-ft + 30°)
2. Gasket Exhaust Manifold : 9 N·m (0,9 kgf-m, 7,0 lbf-ft)
3. Exhaust Manifold : 28 N·m (2,9 kgf-m, 21,0 lbf-ft)
4. Engine hanger : Jangan digunakan kembali.
Pelepasan
PERINGATAN:
Guna menghindari bahaya terbakar, jangan menyervis sistem gas buang ketika masih panas. Servis harus
dilakukan setelah sistem dingin.
1K-8
1) Lepaskan exhaust manifold (1) dan gasket exhaust manifold (2).
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Exhaust Manifold [1K-10]
1) Pasang exhaust manifold (1) dengan gasket yang baru (3).
2) Kencangkan mur exhaust manifold yang baru (2) sebagai berikut.
a) Kencangkan mur exhaust manifold (2) dengan kekencangan 15 N·m (1,5 kgf-m, 11,0 lbf-ft).
b) Kencangkan kembali dengan menambah putaran 30°.
Momen pengencangan
Mur exhaust manifold (a): 15 N·m →+ 30° (1,5 kgf-m →+ 30°, 11,0 lbf-ft →+ 30°)
Momen pengencangan
Baut pipa masuk coolant (a): 9 N·m (0.9 kg-m, 7.0 lb-ft)
4) Pasang turbocharger. [1D-106]
5) Pasang filter udara beserta sensor MAF dan IAT. [1D-97]
6) Isi ulang sistem pendingin yang dilengkapi dengan A/C. [1F-27]
1K-9
7) Isi kembali oli mesin. [1E-22]
8) Sambungkan kabel (–) negatif pada battery.
9) Periksa untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran oli mesin, kebocoran coolant dan kebocoran gas buang
pada setiap sambungan.
PERINGATAN:
Guna menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuh sistem gas buang ketika sistem panas. Saat
melakukan perbaikan pada sistem gas buang harus dilakukan saat sistem telah dingin.
PERHATIAN:
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Pasang gasket dan lock plate (2) yang baru.
• Kencangkan baut catalytic converter sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut catalytic converter (a): 28 N·m (2,9 kg-m, 21,0 lb-ft)
1K-10
1. Catalytic converter
• Bengkokkan cengkam (3) lock plate (1) untuk mencegah baut catalytic converter (2) menjadi longgar.
3
2
3
1
• Kencangkan baut braket catalytic converter dan mur pipa pembuangan No.1 sesuai dengan spesifikasi momen
pengencangan. [1K-6]
• Periksa untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran gas buang pada setiap sambungan.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Part pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Mur exhaust manifold 15 N·m →+ 30° (1,5 kgf-m →+ 30°, 11,0
lbf-ft →+ 30°)
Baut pipa masuk coolant 9 .9 7.0
Baut catalytic converter 28 2.9 21.0
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Sistem Gas Buang [1K-6]
Komponen Exhaust Manifold [1K-8]
Acuan:
1K-11
Untuk momen pengencangan yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
1K-12
Suspensi
Bab 2
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan .............................................................................................................................................. 2-2
Pencegahan pada Suspensi .................................................................................................................................... 2-2
2-1
Tindakan Pencegahan
Pencegahan pada Suspensi
Perhatian untuk Suspensi
Lihat Perhatian Suspensi [00-15] .
Pencegahan Umum
Lihat Tindakan Pencegahan Umum [00-6] .
Informasi Pengencang
Lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
2-2
Suspensi
Bab 2A
2A-1
Informasi dan Prosedur Diagnosis
Diagnosa Gejala Suspensi, Roda, dan Ban
Kondisi Kemungkinan Penyebab Tindakan
Kendaraan menarik (Lead) Ban tidak sama ukurannya atau Ganti ban.
tidak rata
Ban kurang angin Sesuaikan tekanan ban.
Coil spring patah atau goyah Ganti coil spring.
Daya lateral ban radial Ganti ban.
Wheel alignment tidak tepat Periksa dan setel Wheel alignment
Rem macet di salah satu roda Perbaiki rem.
Komponen suspensi depan atau Kencangkan atau ganti komponen
belakang longgar, bengkok atau suspensi.
patah.
Keausan ban tidak normal atau Coil spring patah atau turun Ganti coil spring.
berlebihan Ban tidak balance Setel balance atau ganti ban.
Wheel alignment tidak tepat Periksa dan setel Wheel alignment
Strut (shock absorber) rusak Ganti strut (shock absorber).
Setir keras Ganti ban.
Kendaraan terlalu berat Ganti ban.
Ban tidak dirotasi Ganti atau rotasi ban.
Bearing roda aus atau longgar Ganti wheel bearing.
Roda atau ban goyang Ganti roda atau ban.
Ban kurang angin Sesuaikan tekanan ban.
Putaran roda tidak stabil Lepuhan atau tambalan pada ban Ganti ban.
Gerak strut (shock absorber) tak Ganti strut (shock absorber).
sesuai
Goncangan, getaran atau vibrasi Ban atau roda tak seimbang Seimbangkan roda atau ganti ban
dan/atau roda.
Bearing roda longgar Ganti bearing roda.
Tie-rod end aus. Ganti tie-rod end.
Sambungan suspension arm aus Ganti suspension arm.
Keausan ban atau roda berlebih Perbaiki atau ganti roda dan/atau
ban.
Lepuhan atau tambalan pada ban Ganti ban.
Keausan radial pada ban / roda Ganti roda atau ban.
assy. karena beban berlebih
Wheel alignment tidak tepat Periksa dan setel Wheel alignment
Sambungan steering longgar atau Kencangkan atau ganti
aus sambungan steering.
Baut kotak steering gear longgar Kencangkan baut kotak steering
gear.
Kebisingan, sisi depan tak normal Tie-rod end, sambungan suspension Ganti rie-rod end, suspension arm,
arm, tie-rod di dalam sambungan tie-rod atau sambungan drive
bola atau sambungan drive shaft shaft.
aus, macet, atau longgar
Strut atau dudukan rusak Perbaiki atau ganti strut atau
dudukan.
Bush suspension arm aus Ganti bush suspension arm yang
aus
2A-2
Stabilizer bar longgar Kencangkan baut atau mur
dan/atau ganti bush.
Mur roda longgar Kencangkan mur roda.
Baut atau mur suspensi longgar Kencangkan baut atau mur
suspensi.
Bearing roda patah atau rusak Ganti bearing roda.
Coil spring patah Ganti coil spring.
Bearing strut dilumasi dengan buruk Ganti bearing strut.
atau sudah aus
Kesalahan Sistem Power Steering Periksa dan betulkan kesalahan.
Ketinggian trim rendah atau tak Coil spring patah atau goyah Ganti coil spring.
rata Kelebihan beban Periksa muatan.
Lihat CATATAN *1.
Coil spring salah Ganti coil spring.
Ban kurang angin Sesuaikan tekanan ban.
Berkendara terlalu lunak Strut (shock absorber) rusak Ganti strut (shock absorber).
Suspension bottom Kelebihan beban Periksa muatan.
Strut (shock absorber) rusak Ganti strut (shock absorber).
Coil spring salah, patah atau goyah Ganti coil spring.
Body condong atau goncang di Stabilizer bar longgar Kencangkan baut atau mur
bagian pojok. stabilizer bar, atau ganti bush.
Strut (shock absorber) atau dudukan Ganti strut (shock absorber) atau
rusak kencangkan dudukan.
Coil spring patah atau goyah Ganti coil spring.
Kelebihan beban Periksa muatan.
Ban cupped Strut depan rusak Ganti strut.
Bearing roda aus Ganti bearing roda.
Keausan ban atau roda berlebih Perbaiki atau ganti ban dan/atau
roda.
Sambungan suspension arm aus Ganti suspension control arm.
Ban tidak balance Setel balance atau ganti ban.
CATATAN:
*1: Selisih ketinggian trim kanan-ke-kiri (“H”) harus dalam 15 mm (0.6 in.) dengan berat kekang. (sama
dengan sisi belakang.)
“H”
2A-3
• Periksa rangka suspensi dan suspension arm apakah mengalami perubahan bentuk, retakan, dan kerusakan.
• Periksa strut assy. depan (shock absorber) dan shock absorber belakang apakah mengalami kebocoran oli,
perubahan bentuk, kerusakan, dan kondisi pemasangan.
• Periksa coil spring (depan dan belakang) untuk mengetahui kondisi pemasangan.
• Periksa keretakan dan kerusakan bush.
• Periksa sambungan suspension arm untuk melihat play dan cover debu sambungan suspension arm untuk
melihat retakan.
• Periksa suku cadang komponen suspensi lainnya untuk mengetahui kondisi pemasangan (play dan
pengencangan)
2A-4
Suspensi
Bab 2B
Suspensi Depan
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 2B-2
Konstruksi Suspensi Depan ...................................................................................................................................2B-2
Uraian Suspensi Depan .........................................................................................................................................2B-3
Konstruksi Wheel Alignment Depan.......................................................................................................................2B-3
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 2B-3
Persiapan untuk Memeriksa dan Menyetel Alignment Roda Depan......................................................................2B-3
Memeriksa dan Menyetel Alignment Roda Depan.................................................................................................2B-3
Komponen Strut Assy. Depan.................................................................................................................................2B-7
Melepas dan Memasang Strut Depan Assy ...........................................................................................................2B-7
Memeriksa Strut Assy. Depan ..............................................................................................................................2B-10
Membongkar dan Merakit Strut Assy Depan........................................................................................................2B-10
Memeriksa Coil Spring, Strut Bearing dan Strut Support .....................................................................................2B-12
Komponen Suspension Arm.................................................................................................................................2B-13
Melepas dan Memasang Suspension Arm...........................................................................................................2B-13
Memeriksa Suspension Arm ................................................................................................................................2B-15
Membongkar dan Merakit Suspension Arm Bush................................................................................................2B-16
Membongkar dan Merakit Suspension Arm Dust Cover ......................................................................................2B-17
Rangka Suspensi Depan, Stabilizer Bar dan/atau Komponen Bush ...................................................................2B-19
Melepas dan Memasang Rangka Suspensi Depan, Stabilizer Bar dan/atau Bush .............................................2B-20
Memeriksa Rangka Suspensi Depan...................................................................................................................2B-24
Memeriksa Stabilizer Bar, Bush dan/atau Joint ...................................................................................................2B-24
Memeriksa Pengencang Suspensi Depan ...........................................................................................................2B-24
Spesifikasi............................................................................................................................................................. 2B-25
Spesifikasi Momen Pengencangan ......................................................................................................................2B-25
Special Tool dan Perlengkapan .......................................................................................................................... 2B-25
Special Tool ..........................................................................................................................................................2B-25
2B-1
Uraian Umum
Konstruksi Suspensi Depan
(c)
[f]
(c)
[A]
1
(g)
(h)
1
2
(c) (c)
(b)
5
5
6
8
3
6
7
(h) 9 4
(d)
(f)
(b) (e)
(a)
(c)
[f]
(c)
[B]
1
(g) (h) 1
2 (c) (c)
(b)
5 5
6
8
6 3
7
9 4
(h)
(d) (f)
(b) (e)
(a)
[A]: Model mesin bensin: 6. Stabilizer bar : 45 N m (4.6 kgf-m, 33.5 lbf-ft)
[B]: Model mesin diesel 7. Tie-rod : 60 N·m (6.1 kgf-m, 44.5 lbf-ft)
1. Front strut assy. 8. Rangka suspensi depan : 175 N·m (17.8 kgf-m, 129.5 lbf-ft)
2. Drive shaft depan 9. Suspension arm : 23 N·m (2.3 kgf-m, 17.0 lbf-ft)
3. Steering knuckle : 90 N·m (9.2 kgf-m, 66.5 lbf-ft) : 95 N·m (9.7 kgf-m, 70.5 lbf-ft)
4. Wheel hub depan : 150 N·m (15.3 kgf-m, 111.0 lbf-ft) : Jangan digunakan kembali.
5. Stabilizer joint : 50 N·m (5.1 kgf-m, 37.0 lbf-ft) [f]: Forward (Maju/Depan)
2B-2
Uraian Suspensi Depan
Suspensi depan menggunakan rangka suspensi dan arm berbentuk L. Strut depan berjenis Mc Pherson.
Sambungan stabilizer bar yang dipasang pada strut assy. mengurangi perubahan bentuk selama rolling untuk
meningkatkan stabilitas kendaraan.
CATATAN:
Keluhan kemudi dan getaran tidak selalu disebabkan oleh alignment roda yang tidak baik. Item tambahan
yang harus diperiksa adalah kemungkinan roda melenceng karena aus atau roda tidak diproduksi dengan
baik. “Menarik ke satu sisi” adalah penyimpangan kendaraan dari jalur lurus pada jalan yang rata tanpa
adanya tekanan tangan pada roda kemudi. Baca Uraian Lead / Pull Ban Radial [2D-6] untuk menentukan
apakah kendaraan memiliki masalah roda menarik ke satu sisi.
Petunjuk Perbaikan
Persiapan untuk Memeriksa dan Menyetel Alignment Roda Depan
Sebelum memeriksa dan menyetel alignment roda depan, lakukan hal-hal berikut.
• Kosongkan kompartemen bagasi.
• Periksa tekanan angin tiap ban apakah sudah disetel dengan tepat. Jika perlu, sesuaikan tekanan ban, perbaiki
atau ganti ban.
• Periksa apakah ban aus dan apakah jenis dan produksi semua ban sama. Jika rusak, ganti dengan yang baru.
• Periksa apakah wheel bearing-nya tidak rusak. Jika rusak, ganti dengan yang baru.
• Periksa apakah roda (beserta ban) menyimpang. Jika perlu, perbaiki atau ganti.
• Periksa apakah setiap komponen suspensi sudah dipasang dengan benar. Jika rusak, perbaiki atau ganti.
• Periksa apakah setiap komponen suspensi bebas dari lekukan, penyok, aus atau kerusakan dalam bentuk
lainnya.
• Tempatkan kendaraan dalam keadaan tanpa muatan di atas permukaan rata.
• Setel roda kemudi dalam posisi lurus.
• Goyangkan kendaraan ke atas dan ke bawah beberapa kali untuk menstabilkan suspensi.
• Periksa apakah celah tanah di kanan dan di kiri kurang lebih sama.
2B-3
Toe depan (total) “b”–“a”
: IN 1,0 ± 1,0 mm (IN 0,039 ± 0,039 in.)
[f]
“a”
“b”
Menyetel Toe
PERHATIAN:
• Jangan sekali-kali menyetel sisi kiri atau sisi kanan tie-rod saja, pastikan untuk menyetel kedua sisi tie-
rod dengan ukuran yang sama.
• Pastikan bahwa rack boot tidak terpuntir. Jika terpuntir, rack boot dapat rusak.
Momen pengencangan
Mur pengunci tie-rod end (a): 45 N·m (4,6 kg-m, 33,5 lb-ft)
2B-4
Informasi referensi
Side slip
Saat diperiksa dengan side slip tester, side slip harus berada dalam spesifikasi berikut.
Sudut toe
Saat memeriksa sudut toe depan dengan tester alignment roda total atau alat sejenis, lihat spesifikasi berikut.
CATATAN:
Sudut kemiringan camber, caster dan kingpin merupakan struktur yang tidak dapat disetel.
2B-5
[A] [k]
2
“c”
[t]
[s]
“d” 1
“a”
[B] “b”
[f]
“d”
7
6
2 (a)
11
(b)
10
[f]
5. Coil spring upper seat 10. Baut braket strut [f]: Forward (Maju/Depan)
: Ratakan “di luar” tanda pada dudukan atas coil spring : Masukkan dari sisi depan
dan tengah braket strut. kendaraan
PERHATIAN:
Bila rebound stopper dan strut assy dilepas, periksa spesifikasi momen pengencangan mur bawah strut
support sebelum memasang strut assy.
Melepas
1) Lepas garnish cowl top dari kendaraan. [9H-5]
CATATAN:
Saat memperbaiki komponen strut assy, terlebih dahulu kendurkan sedikit mur atas sebelum melepas
strut assy. Hal ini akan mempermudah pekerjaan perbaikan. Perhatikan bahwa mur tidak boleh dilepas
pada tahap ini.
2B-7
4) Lepas mur stabilizer joint dengan menahan stud menggunakan kunci heksagon (2) kemudian lepaskan stabilizer
upper joint (1) dari strut (3).
5) Lepaskan baut pemasangan selang rem (1). Lalu cabut selang rem (2) dan harness sensor putaran roda (3) dari
braket strut (5) seperti ditunjukkan dalam gambar.
6) Lepaskan mur dan baut braket penopang (4).
1
5
7) Lepaskan mur strut (1) dan rebound stopper (2), kemudian lepaskan strut assy dari kendaraan.
CATATAN:
Pegang strut dengan tangan agar tidak jatuh.
Memasang
Referensi: Memeriksa Strut Assy. Depan [2B-10]
2B-8
PERHATIAN:
Mur braket strut telah dilapisi dengan friction stabilizer. Jangan menggunakan kembali mur. Jika digunakan
kembali mur bisa longgar.
Pasang strut assy. dengan membalik prosedur pelepasan, dengan memperhatikan petunjuk berikut.
• Masukkan baut ke arah seperti yang diperlihatkan dalam gambar.
• Kencangkan semua pengencang sesuai spesifikasi momen.
Momen pengencangan
Mur braket strut (a): 90 N·m (9,2 kg-m, 66,5 lb-ft)
Baut pemasangan selang rem (c): 25 N·m (2,5 kg-m, 18,5 lb-ft)
Mur stabilizer joint (d): 50 N·m (5.1 kg-m, 37.0 lb-ft)
CATATAN:
• Selang rem dan harness speed sensor roda jangan sampai terpuntir saat memasangnya.
• Pasang harness speed sensor roda (1) yang tandanya (2) di dalam gambar diletakkan untuk membuka
sisi kait braket.
• Turunkan kendaraan dalam keadaan tanpa muatan, kencangkan mur strut sesuai spesifikasi momen.
Momen pengencangan
Mur countershaft (a): 50 N·m (5,1 kg-m, 37,0 lb-ft)
(b)
(c)
[f]
(d)
(a)
2B-9
Memeriksa Strut Assy. Depan
Referensi: Melepas dan Memasang Strut Depan Assy [2B-7]
• Periksa adanya kebocoran oli, kerusakan atau perubahan bentuk strut. Jika rusak, ganti seluruh strut assy,
karena strut tak bisa dibongkar.
PERINGATAN:
Saat mengompres coil spring, perhatikan hal-hal berikut agar Anda tidak cedera.
• Pasang kompresor pegas ke coil spring dengan erat.
• Jangan menggunakan impact wrench untuk mengompresnya.
• Gunakan kompresor pegas yang dijual bebas dan ikuti prosedur pengoperasian yang diterangkan dalam
Manual petunjuk yang disertakan dengan kompresor pegas tersebut.
Membongkar
1) Pasang special tool (A) ke coil spring seperti yang ditunjukkan. Putar baut special tool secara berurutan hingga
tekanan coil spring terlepas. Putar strut mengelilingi sumbunya untuk memastikan apakah coil spring telah
terlepas atau belum.
Special Tool
(A): 09943M25010
2B-10
(A)
2) Sambil tetap mengompres coil spring dengan special tool, lepaskan mur bawah strut support dengan kunci
heksagon seperti ditunjukkan dalam gambar.
Merakit Kembali
1) Kompres coil spring menggunakan special tool (kompresor pegas) hingga panjang total “a” menjadi sekitar 260
mm (10,2 in.) seperti yang ditunjukkan.
Special Tool
(A): 09943M25010
Panjang
“a”: 260 mm (10,2 inci)
“a”
2) Pasang coil spring yang terkompresi ke strut depan, dan letakkan ujung coil spring (2) ke dudukan bawah pegas
(1) seperti ditunjukkan dalam gambar.
CATATAN:
Ujung coil spring tidak boleh menyentuh pijakan dudukan bawah pegas.
2B-11
3) Pasang strut dust cover beserta bump stopper ke batang strut. Untuk arah pemasangan, lihat gambar dalam
Komponen Strut Assy. Depan [2B-7] .
4) Tarik batang strut ke atas sejauh mungkin dan berhati-hatilah agar batang penopang tidak tertarik kembali ke
strut.
5) Pasang dudukan atas spring ke coil spring lalu pasang dudukan atas spring (1) dengan meratakan tanda “OUT”
(3) yang terdapat di dudukan atas spring dan di tengah braket strut (2).
1
1
6) Pasang strut bearing, pelat strut bearing, strut support dan mur bawah strut support sesuai dengan urutan ini.
Kemudian kencangkan mur bawah strut support sesuai spesifikasi momen.
Saat mengencangkan mur bawah strut support, tahan stud dengan kunci heksagon.
Momen pengencangan
Mur bawah strut support (a): 50 N·m (5,1 kg-m, 37,0 lb-ft)
2B-12
• Periksa apakah strut bearing aus, bersuara tidak normal atau rusak.
Jika rusak, ganti dengan yang baru.
(a) 3 (a)
[f]
Saat melepas dan memasang suspension arm, berhati-hatilah agar tidak merusak suspension arm joint dust
cover.
Jika tidak, grease arm joint akan mengalir keluar dan suspension arm joint dapat rusak.
Melepas
1) Angkat kendaraan dan lepaskan roda depan.
2) Lepaskan cover mesin bawah dan bumper depan. [9H-2]
3) Lepaskan absorber bawah apron (1).
[f]: Forward
(Maju/Depan)
2B-13
5) Lepaskan baut (1) suspension arm, lalu lepaskan suspension arm (2).
1
Memasang
Referensi: Memeriksa Suspension Arm [2B-15]
PERHATIAN:
• Baut suspension arm telah dilapisi dengan friction stabilizer. Jangan menggunakan kembali baut.
Jika digunakan kembali, baut bisa longgar.
• Mur suspension arm joint merupakan mur yang mengunci dengan sendirinya. Jangan menggunakan
kembali mur.
Jika digunakan kembali mur bisa longgar.
1) Pasang suspension arm (2) dengan baut suspension arm yang baru (1) sebagaimana ditunjukkan tapi
kencangkan baut suspension arm (1) hanya untuk sementara.
1
Momen pengencangan
Mur suspension arm ball joint (a): 60 N·m (6.1 kg-m, 44.5 lb-ft)
2B-14
[f]: Forward
(Maju/Depan)
5) Pasang roda depan dan kencangkan mur roda sesuai spesifikasi momen. [2D-7]
6) Turunkan kendaraan dan goyangkan kendaraan ke atas dan ke bawah beberapa kali untuk menstabilkan
suspensi. Setelah itu, kencangkan baut suspension arm sesuai spesifikasi momen.
Momen pengencangan
Baut suspension arm: 95 N·m (9,7 kg-m, 70,5 lb-ft)
7) Angkat lagi kendaraan, pasang absorber bawah apron (1) dan kencangkan baut absorber bawah apron sesuai
spesifikasi momen.
Momen pengencangan
Baut absorber bawah apron (a): 55 N·m (5,6 kg-m, 40,5 lb-ft)
(a)
(a)
Arm
Periksa apakah arm (bodi) (1) rusak dan mengalami penurunan fungsi. Jika rusak, ganti dengan yang baru.
Bush
Periksa apakah bush (2) rusak, aus dan mengalami penurunan fungsi. Jika rusak, ganti bush atau suspension arm
assy dengan yang baru.
2B-15
1
Joint
• Periksa apakah ball stud (1) lengket, rusak atau longgar.
• Periksa apakah joint dust cover (2) retak dan rusak.
CATATAN:
Suspension arm dan arm joint tidak dapat dipisahkan.
CATATAN:
Bush belakang suspension arm merupakan struktur yang tidak dapat diganti. Jika perlu, ganti suspension
arm assy dengan yang baru.
Membongkar
1) Potong flens bush depan (karet) (1) menggunakan pisau.
2) Dorong keluar bush depan (1) menggunakan kempa hidrolik (2) dan special tool.
Special Tool
(A): 09943M76310
(B): 09913M75821
2B-16
2
(B)
(A)
Perakitan
1) Tekan bush depan (1) hingga pas menggunakan special tool dan kempa hidrolik (2).
Special Tool
(A): 09943M76310
(B): 09913M75821
CATATAN:
Sebelum memasang bush, oleskan air sabun di sekelilingnya untuk memudahkan pemasangan.
(B)
(A)
2) Tekan bush depan (1) hingga pas sehingga dimensi “a” dan “b” dalam gambar menjadi sama.
“a” “b”
2B-17
2
Perakitan
Rakit suspension arm dust cover dengan cara membalik prosedur pembongkaran dan memperhatikan hal-hal berikut.
• Jika cover debu suspension arm joint diganti, berikan grease banyak-banyak (disertakan dalam paket suspension
arm dust cover) ke suspension arm joint dan di dalam suspension arm dust cover.
2B-18
Rangka Suspensi Depan, Stabilizer Bar dan/atau Komponen Bush
(a)
3
[A] 1
2
6
10
(d)
4
(c)
(b) (c)
(b)
[f] 5 (a)
7
(e)
3
(e) 1
2
[B]
10
6
(d)
4
8
(c)
(c)
(b)
(b)
[f] 5
7
(e)
(e)
2B-19
3. Braket dudukan stabilizer 10. Tanda warna [f]: Forward (Maju/Depan)
: Untuk arah pemasangan braket
dudukan stabilizer yang benar, lihat
[2B-20]
4. Stabilizer joint : 23 N m (2,3 kgf-m,
17,0 lbf-ft)
5. Suspension arm : 95 N m (9,7 kgf-m,
70,5 lbf-ft)
Melepas dan Memasang Rangka Suspensi Depan, Stabilizer Bar dan/atau Bush
Referensi: Rangka Suspensi Depan, Stabilizer Bar dan/atau Komponen Bush [2B-19]
PERINGATAN:
• Saat menopang dan memasang rangka suspensi depan, pastikan Anda menggunakan beberapa peralatan
penopang (seperti mission jack) dalam posisi yang seimbang di bagian tengah rangka suspensi depan
untuk mencegahnya jatuh. Jika tidak, rangka suspensi depan dapat jatuh dan menyebabkan cedera.
• Guna menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuh sistem gas buang ketika masih panas. Semua
perbaikan pada sistem gas buang harus dilakukan saat sistem telah dingin.
PERHATIAN:
Saat melepas dan memasang suspension arm, berhati-hatilah agar tidak merusak dust cover suspension
arm joint di dekat cover debu drive shaft dan cover debu rem.
Melepas
1) Lepas kabel negatif (–) pada battery.
2) Lepaskan filter udara.
• Model K12M: [1D-10]
• Model Z13DTJ: [1D-97]
3) Lepaskan kap. [9J-2]
4) Lepas panel cowl top. [9H-5]
5) Lepaskan shaft bawah kemudi dari pinion shaft. [6B-13]
6) Angkat kendaraan dan lepaskan roda depan.
7) Lepaskan cover mesin bawah dan bumper depan. [9H-2]
8) Lepaskan absorber bawah apron.
9) Lepaskan pipa gas buang.
• Model K12M: [1K-2]
• Model Z13DTJ: [1K-6]
10) Lepaskan stabilizer joint dari strut depan assy. [2B-7]
11) Lepaskan ujung tie-rod dari steering knuckle. [6C-44]
12) Lepaskan suspension arm. [2B-13]
13) Lepas koneksi konektor sensor momen dan konektor motor P/S dari steering gear case assy. [6C-47]
14) Topang assy mesin menggunakan derek rantai (1).
2B-20
1
15) Topang rangka suspensi depan (2) dengan mission jack (1).
2
18) Lepaskan dudukan belakang mesin dan braket dudukan belakang mesin dari rangkan suspensi depan. [2B-
19]
19) Lepaskan steering gear case assy. dari rangka suspensi depan.
20) Lepaskan stabilizer bar (1) dan bush dari rangka suspensi depan (2).
2B-21
Memasang
Referensi: Memeriksa Rangka Suspensi Depan [2B-24]
Referensi: Memeriksa Stabilizer Bar, Bush dan/atau Joint [2B-24]
1) Pasang stabilizer bar (1), bush (2) dan braket dudukan (3) ke rangka suspensi depan seperti yang ditunjukkan di
gambar dan pastikan bahwa stabilizer bar (1) tepat di tengah dan bersebelahan.
CATATAN:
Pasang stabilizer bush dengan ujung (2) sejajar dengan ring (4) stabilizer bar.
Momen pengencangan
Baut braket dudukan stabilizer bar (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
[f]: Forward
(Maju/Depan)
6) Sejajarkan lug (1) (kanan dan kiri) rangka suspensi depan dengan masing-masing lubang (2) di bodi kendaraan.
2B-22
2
1
Momen pengencangan
Baut dudukan rangka suspensi (a): 150 N·m (15,3 kg-m, 111,0 lb-ft)
1, (a)
1, (a)
8) Sambungkan dudukan belakang mesin ke braket dudukan belakang mesin lalu kencangkan baut.
• Model K12M: [1D-27]
• Model Z13DTJ: [1D-116]
9) Turunkan mission jack.
10) Sambungkan konektor sensor momen dan konektor motor P/S ke steering gear case assy. [6C-47]
11) Pasang suspension arm ke rangka suspensi depan menggunakan baut suspension arm yang baru. Namun,
kencangkan baut suspension arm hanya untuk sementara.
12) Sambungkan suspension arm joint ke steering knuckle. [2B-13]
13) Sambungkan tie-rod end ke steering knuckle. [6C-44]
14) Sambungkan stabilizer joint ke strut depan. [2B-7]
15) Pasang pipa gas buang.
• Model K12M: [1K-2]
• Model Z13DTJ: [1K-6]
16) Pasang absorber bawah apron.
17) Pasang mesin di bawah cover dan bamper depan. [9H-2]
18) Pasang roda depan. [2D-7]
19) Pasang filter udara.
• Model K12M: [1D-10]
• Model Z13DTJ: [1D-97]
20) Pasang panel cowl top. [9H-5]
21) Pasang kap. [9J-2]
22) Turunkan kendaraan dan goyangkan kendaraan ke atas dan ke bawah beberapa kali untuk menstabilkan
suspensi. Setelah itu, kencangkan baut suspension arm sesuai spesifikasi momen. [2B-13]
23) Sambungkan kabel negatif (–) pada battery.
2B-23
24) Pastikan roda depan telah sejajar. [2B-3]
[A]
[B]
Stabilizer Bush
Periksa apakah stabilizer bush rusak dan mengalami penurunan fungsi. Jika rusak, ganti dengan yang baru.
Stabilizer Joint
• Periksa apakah stabilizer joint bergerak dengan lancar.
• Periksa apakah ball stud rusak.
• Periksa apakah dust cover rusak dan retak.
CATATAN:
Stabilizer joint tidak dapat dibongkar.
Jika ada bagian yang rusak, stabilizer joint assy harus diganti seluruhnya.
2B-24
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Mur pengunci tie-rod end 45 4.6 33.5
Mur braket strut 90 9.2 66.5
Baut pemasangan selang rem 25 2.5 18.5
Mur stabilizer joint 50 5.1 37.0
Mur strut 50 5.1 37.0
Mur bawah strut support 50 5.1 37.0
Mur ball joint suspension arm 60 6.1 44.5
Baut suspension arm 95 9.7 70.5
Baut apron lower absorber 55 5.6 40.5
Baut stabilizer bar mounting bracket 23 2.3 17.0
Baut suspension frame mounting 150 15.3 111.0
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Konstruksi Suspensi Depan [2B-2]
Komponen Strut Assy. Depan [2B-7]
Komponen Suspension Arm [2B-13]
Rangka Suspensi Depan, Stabilizer Bar dan/atau Komponen Bush [2B-19]
Acuan:
Momen pengencangan yang tidak tercantum di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
09943M76310
Bush remover
2B-25
Suspensi
Bab 2C
Suspensi Belakang
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 2C-2
Uraian Suspensi Belakang.................................................................................................................................... 2C-2
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 2C-2
Persiapan sebelum Memeriksa Alignment Roda Belakang .................................................................................. 2C-2
Memeriksa Alignment Roda Belakang .................................................................................................................. 2C-2
Komponen Suspensi Belakang ............................................................................................................................. 2C-3
Melepas dan Memasang Shock Absorber Belakang ............................................................................................ 2C-3
Memeriksa Shock Absorber Belakang .................................................................................................................. 2C-5
Melepas dan Memasang Coil Spring Belakang dan Dudukan Spring .................................................................. 2C-6
Memeriksa Coil Spring Belakang dan Dudukan Spring ........................................................................................ 2C-9
Melepas dan Memasang Trailing Arm Belakang (Torsion Beam) ......................................................................... 2C-9
Memeriksa Trailing Arm (Torsion Beam) Belakang ..............................................................................................2C-11
Memeriksa Pengencang Suspensi Belakang ......................................................................................................2C-11
Spesifikasi..............................................................................................................................................................2C-11
Spesifikasi Momen Pengencangan ......................................................................................................................2C-11
2C-1
Uraian Umum
Uraian Suspensi Belakang
Suspensi belakang berjenis torsion beam yang memiliki trailing arm kanan dan kiri yang terhubung dengan torsion
beam. Pada trailing arm terdapat stabilizer bar.
Petunjuk Perbaikan
Persiapan sebelum Memeriksa Alignment Roda Belakang
Sebelum memeriksa alignment roda belakang, lakukan hal-hal berikut.
• Kosongkan kompartemen bagasi.
• Periksa tekanan angin tiap ban apakah sudah disetel dengan tepat. Jika perlu, sesuaikan tekanan ban, perbaiki
atau ganti ban.
• Periksa apakah ban aus dan apakah jenis dan produksi semua ban sama. Jika rusak, ganti dengan yang baru.
• Periksa apakah wheel bearing-nya tidak rusak. Jika rusak, ganti dengan yang baru.
• Periksa apakah roda (beserta ban) menyimpang. Jika perlu, perbaiki atau ganti.
• Periksa apakah setiap komponen suspensi sudah dipasang dengan benar. Jika rusak, perbaiki atau ganti.
• Periksa apakah setiap komponen suspensi bebas dari lekukan, penyok, aus atau kerusakan dalam bentuk
lainnya.
• Tempatkan kendaraan dalam keadaan tanpa muatan di atas permukaan rata.
• Goyangkan kendaraan ke atas dan ke bawah beberapa kali untuk menstabilkan suspensi.
• Periksa apakah celah tanah di kanan dan di kiri kurang lebih sama.
CATATAN:
Suspensi belakang bukan struktur yang dapat disetel.
Camber belakang
: –1°± 1’
Jika nilai terukur tidak sesuai dengan nilai yang ditentukan, periksa apakah ada kerusakan, perubahan bentuk, dan
retakan pada hal-hal berikut.
• Aksel belakang (torsion beam)
• Spindle, wheel hub atau wheel bearing
• Bodi kendaraan
(Informasi referensi)
Sudut toe
Ketika memeriksa sudut toe belakang dengan tester total alignment roda atau tester sejenis, lihat spesifikasi berikut.
2C-2
: DALAM –5’ sampai 25’
(c) 9 8
6
3
(a)
5
(d)
(a)
[f]
Memasang
Referensi: Memeriksa Shock Absorber Belakang [2C-5]
PERHATIAN:
Mur atas shock absorber belakang adalah mur yang mengunci sendiri. Jangan sekali-kali memakai ulang
mur. Jika digunakan kembali mur bisa longgar.
1) Pasang bush atas shock absorber (6), shock absorber (1), dan washer atas shock absorber (2) seperti yang
ditunjukkan di dalam gambar.
2C-4
Kencangkan mur atas (4) dan mur bawah (5) shock absorber yang baru hanya untuk sementara di tahap ini.
CATATAN:
Untuk arah pemasangan washer atas (2) shock absorber yang benar, lihat gambar.
1 4
6
3
3. Panel bodi
Momen pengencangan
Mur atas shock absorber belakang (a): 30 N·m (3,0 kg-m, 22,1 lb-ft)
Mur bawah shock absorber belakang (b): 90 N·m (9,2 kg-m, 66,5 lb-ft)
(a)
(b)
2C-5
PERINGATAN:
Ketika menangani shock absorber belakang (1) dimana gas dan minyak bertekanan tinggi diberi seal,
pastikan memperhatikan tindakan-tindakan pencegahan berikut.
• Jangan dibongkar.
• Jangan diletakkan dalam api.
• Jangan disimpan di tempat yang panas.
• Sebelum membuangnya, pastikan mengebor sebuah lubang (berdiameter kurang lebih 3 mm (0,18 inci))
(2) di dalamnya sebagaimana ditunjukkan oleh anak panah pada gambar dan biarkan gas dan minyak
keluar. Pastikan mengenakan pelindung mata karena meski gas itu sendiri tidak berbahaya tapi sepihan
bor shock absorber bisa membahayakan.
• Hati-hati jangan sampai trailing arm turun terlalu banyak. Hal itu bisa menyebabkan kerusakan pada
selang fleksibel rem, kawat sensor putaran roda dan kabel rem tangan.
• Baut trailing arm telah dilapisi dengan friction stabilizer. Jangan gunakan kembali baut trailing arm. Jika
digunakan kemabli, baut bisa longgar.
Melepas
1) Angkat kendaraan dan lepaskan roda-roda belakang.
2) Kendurkansedikti baut trailing arm (1).
2C-6
CATATAN:
Ketika memperbaiki coil spring dan dudukan spring, terlebih dulu kendurkan sedikit baut trailing arm
sebelum melepas coil spring dan dudukan spring. Hal ini akan mempermudah pekerjaan perbaikan.
Perhatikan bahwa pada tahap ini baut trailing arm tidak boleh dilepaskan.
3) Topang axle belakang (1) dengan floor jack (2) agar tidak turun.
1
2
2
4) Lepaskan bagian bawah shock absorbers (1) (kanan & kiri) dari trailing arm.
5) Turunkan axle belakang secara perlahan sejauh coil spring (2) bisa dilepas.
6) Lepaskan coil spring (2).
7) Lepaskan dudukan atas spring (1) dari bodi kendaraan dan dudukan bawah spring (2) dari trailing arm.
2C-7
1
Memasang
Referensi: Memeriksa Coil Spring Belakang dan Dudukan Spring [2C-9]
PERHATIAN:
Pasang dudukan spring ke arah yang ditentukan. Jika arahnya tidak sesuai, maka kebisingan bisa timbul coil
spring saat kendaraan bergerak.
1) Ganti baut trailing arm. Namun, pada tahap ini kencangkan baut-baut tersebut untuk sementara.
2) Pasang dudukan atas spring (1) ke bodi kendaraan dan dudukan bawah spring (2) ke trailing arm.
3) Pasang coil spring (3) di atas dudukan bawah spring (2) trailing arm. Letakkan ujung coil spring (4) di atas
dudukan bawah spring (2) sebagaimana yang ditunjukkan di dalam gambar.
4) Ungkit trailing arm dan kemudian pasang mur ujung arah shock absorber (1) ke trailing arm.
2C-8
1
Pasang washer dan kencangkan mur bawah shock absorber (2) untuk sementara pada tahap ini.
5) Lepaskan floor jack dari trailing arm.
6) Pasang roda belakang. [2D-7]
7) Turunkan kendaraan dan goyangkan kendaraan ke atas dan ke bawah beberapa kali untuk menstabilkan
suspensi.
8) Kencangkan mur bawah shock absorber dan baut trailing arm sesuai spesifikasi.
CATATAN:
Saat mengencangkan mur dan baut ini, pastikan bahwa kendaraan tidak dalam kondisi diangkat dan
tanpa muatan.
Momen pengencangan
Mur bawah shock absorber: 90 N·m (9,2 kg-m, 66,5 lb-ft)
Baut trailing arm: 73 N·m (7,3 kg-m, 53,8 lb-ft)
• Jangan sampai minyak rem mengenai permukaan bercat. Permukaan bercat akan rusak oleh minyak rem,
segera siram dengan air jika ada cairan yang tumpah.
• Baut trailing arm telah dilapisi dengan friction stabilizer. Jangan gunakan kembali baut trailing arm. Jika
digunakan kemabli, baut bisa longgar.
Melepas
1) Angkat kendaraan dan lepaskan roda-roda belakang.
2) Lepaskan teromol rem belakang, sepatu rem, kabel rem tangan, sensor putaran roda, spindle dan pelat belakang
rem (kanan dan kiri). [4C-9]
3) Lepas koneksi pipa rem (1) dari selang rem (20, kemudian lepaskan E-ring (3) seperti yang ditunjukkan.
2C-9
1 2 3
3
1 2
4) Lepas koneksi ujung bawah shock absorber dari trailing arm dan lepaskan coil spring. [2C-6]
5) Lepaskan klem sensor putaran roda (1) dan klem kabel rem tangan (2) (kanan dan kiri) dari trailing arm.
6) Saat menopang trailing arm di kedua ujungnya, lepaskan baut trailing arm, kemudian lepaskan trailing arm dari
bodi kendaraan dengan cara menurunkan floor jack secara perlahan.
7) Lepaskan pipa rem (2) dari trailing arm (1) jika perlu.
1
Memasang
Referensi: Melepas dan Memasang Trailing Arm Belakang (Torsion Beam) [2C-9]
1) Pasang pipa rem ke trailing arm jika sudah dilepas.
2) Letakkan trailing arm di atas floor jacks.
Kemudian pasang trailing arm dengan baut trailing arm yang baru (1) (kanan & kiri) dan kencangkan baut untuk
sementara pada tahap ini.
3) Pasang coil spring dan sambungkan ujung bawah shock absorber ke trailing arm. [2C-6]
4) Lepaskan teromol rem belakang, spindle, kabel rem tangan, sensor putaran roda, sepatu rem dan teromol rem
belakang (kanan dan kiri). [4C-9]
5) Pasang klem sensor putaran roda dan klem kabel rem tangan ke trailing arm.
• Rem tangan: [4D-2]
• Klem sensor putaran roda belakang: [4E-40]
6) Sambungkan pipa rem ke selang rem, kemudian pasang E-ring. Kencangkan mur kembang pipa rem sesuai
spesifikasi.
2C-10
Momen pengencangan
Mur flare pipa rem: 16 N·m (1,6 kg-m, 12,0 lb-ft)
7) Setelah memasang komponen rem, kucurkan udara dari sistem rem. [4A-7]
8) Setel rem tangan. [4D-2]
9) Pasang roda belakang. [2D-7]
10) Turunkan kendaraan dan goyangkan kendaraan ke atas dan ke bawah beberapa kali untuk menstabilkan
suspensi.
11) Kencangkan mur bawah shock absorber dan baut trailing arm sesuai spesifikasi. [2C-3]
12) Periksa untuk memastikan bahwa teromol rem tidak mengalami gesekan dan diperoleh sistem pengereman yang
pas.
13) Periksa apakah setiap komponen yang dipasang mengalami kebocoran minyak rem.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Mur atas shock absorber belakang 30 3.0 22.1
Mur bawah shock absorber belakang 90 9.2 66.5
Baut trailing arm 73 7.3 53.8
Mur kembang pipa rem 16 1.6 12.0
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
2C-11
Komponen Suspensi Belakang [2C-3]
Acuan:
Momen pengencangan yang tidak tercantum di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
2C-12
Suspensi
Bab 2D
2D-1
Pencegahan
Pencegahan saat Memperbaiki Roda dan Ban
Perbaikan roda yang menggunakan las, pemanasan, atau pengelupasan tidak disetujui. Semua roda yang rusak
harus diganti.
Uraian Umum
Uraian Ban
PERINGATAN:
Saat mengganti ban, jangan mencampur ban yang beda jenis pada kendaraan yang sama seperti ban radial,
bias dan bias belted kecuali dalam keadaan darurat, karena penanganan bisa sangat dipengaruhi dan
mengakibatkan hilangnya kendali.
Ban
Ban berjenis tubeless. Ban dirancang untuk bekerja dengan beban penuh pada tekanan yang dianjurkan.
Tekanan ban yang benar dan kebiasan mengemudi berpengaruh penting pada ketahanan roda. Belokan patah,
kecepatan dan pengereman mendadak yang tak penting mempercepat keausan ban.
Plakat Ban
“Plakat Ban” berada di pillar tengah pintu sisi pengemudi dan digunakan sebagai informasi ban. Plakat tersebut
mencantumkan beban maksimal, ukuran band, dan tekanna ban dingin jika ada.
CATATAN:
Apakah ukuran rim dan/atau beban maksimal dicantumkan atau tidak tergantung pada aturan di negara
bersangkutan.
Tekanan Ban
Tekanan yang dianjurkan untuk tiap model sudah dikalkulasi secara seksama untuk menghasilkan kepuasan dalam
berkendara, kestabilan, keausan, daya tahan ban dan ketahanan terhadap lecet. Tekanan ban, dengan ban dingin,
(setelah kendaraan disetel untuk 3 jam atau lebih, dan dikendarai kurang dari satu mil) harus diperiksa tiap bulan
atau sebelum perjalanan jauh. Setel sesuai spesifikasi pada “Plakat Ban” yang terdapat di pilar tengah pintu sisi
pengemudi. Wajar jika tekanan ban bertambah saat ban panas selama perjalanan. Jangan kurangi tekanan ban
setelah berkendara. Pengempisan mengurangi “Tekanan Udara Dingin”.
Ban Pengganti
Saat diperlukan penggantian, ban jenis perlengkapan original harus digunakan. Lihat Plakat Ban. Ban pengganti
harus memiliki ukuran, kisaran beban, dan konstruksi yang sama seperti ban asli pada kendaraan. Penggunaan jenis
atau ukuran ban lain bisa mempengaruhi tumpangan, penanganan, kalibrasi speedometer / odometer, celah tanah
kendaraan dan celah rantai ban atau salju ke bodi dan sasis. Sebaiknya ban baru dipasang secara berpasangan
pada axle yang sama. Jika diperlukan untuk mengganti satu ban saja, sebaiknya ban tersebut dipasangkan dengan
ban yang memiliki kembang yang sama agar pengeremannya merata.
2D-2
Istilah pengukuran untuk tekanan udara ban adalah kilo pascal (kPa). Biasanya tekanan ban dinyatakan baik dalam
kPa maupun kgf/cm 2 pada “Plakat Ban”.
Gauge ban metrik tersedia dari pemasok peralatan.
Tabel di bawah ini menunjukkan, konversi yang biasa digunakan untuk tekanan ban kPa dsn kgf/cm 2 dan psi.
Indikator Keausan
Ban asli memiliki indikator keausan vulkanisir built-in (1) yang menunjukkan kapan perlu diganti. Indikator ini (1) akan
tampak dalam bentuk band selebar 12 mm (0,47 inci) saat kedalaman vulkanisir ban menjadi 1,6 mm (0,063 inci).
Saat indikator tersebut (1) kelihatan dalam 3 groove atau lebih pada 6 lokasi, dianjurkan untuk mengganti ban.
2D-3
[A]: Belokan patah, kurang tekanan atau kurangnya rotasi ban
[B]: Alignment roda yang salah, konstruksi ban tidak sama atau
sering kecepatan tinggi.
Uraian Roda
Perawatan Roda
Perbaikan roda yang menggunakan las, pemanasan, atau pengelupasan tidak disetujui. Semua roda yang rusak
harus diganti.
Roda Ganti
Roda harus diganti jika bengkok, penyok, memiliki run out lateral atau radial berlebih, kebocoran udara melalui las,
memiliki mur memanjang, jika mur roda tidak tetap kencang, atau jika mur karatan. Roda yang memiliki run-out lebih
besar dari pada yang ditunjukkan berikut ini bisa menyebabkan getaran yang memberatkan. Roda ganti harus
ekuivalen dengan roda asli dalam hal kapasitas beban, diameter, rim dengan konfigurasi offset dan dudukan. Roda
dengan ukuran atau jenis yang salah bisa mempengaruhi daya tahan roda dan bearing, pendinginan rem, kalibrasi
speedometer / odometer, ground clearance kendaraan dan celah ban ke bodi dan sasis.
Balancing roda
Ada dua jenis balance roda dan ban: statis dan dinamis. Balance statis, seperti yang ditunjukkan di dalam gambar,
adalah distribusi berat yang sama di sekitar roda. Roda yang tak imbang secara statis menyebabkan gerakan
memantul yang disebut tramp. Kondisi ini pada akhirnya akan menyebabkan keausan ban tak rata.
Keseimbangan dinamis, seperti yang ditunjukkan di dalam gambar, adalah distribusi berat yang sama pada tiap sisi
garis tengah roda sehingga saat ban spin, tidak ada tendensi untuk perakitan bergerak dari satu sisi ke sisi lain.
Roda yang tak imbang secara dinamis bisa menyebabkan shimmy.
2D-5
Jika ban yang rusak terdapat di depan, waddling lebih tampak. Logam lembaran depan tampak bergerak maju
mundur dan pengemudi merasa seolah dia sedang berada di titik pusat di dalam kendaraan.
Waddle bisa didiagnosa secara cepat dengan menggunakan Tyre Problem Detektor (TPD) dan mengikuti
rekomendasi pabrikan perlengkapan.
Jika tidak ada TPD, metode alternatif dengan cara mengganti rangkaian ban/ roda yang baik bisa digunakan sebagai
berikut, meskipun hal ini memerlukan waktu lebih lama.
1) Kemudikan kendaraan untuk menentukan apakah waddle terjadi di depan atau di belakang.
2) Pasang ban dan roda yang bagus (pada kendaraan yang sama) untuk menggantikan ban dan roda di sisi yang
waddle pada kendaraan.
Jika sisi yang waddle tidak teridentifikasi, ganti roda dan ban belakang.
3) Lakukan tes jalan lagi. Jika terlihat perbaikan, pasang kembali ban dan roda asli sampai penyebab waddle bisa
ditemukan. Jika tidak terlihat perbaikan, pasang ban yang bagus untuk mengganti keempat ban. Kemudian
pasang kembali ban asli dengan cara yang sama.
Rekomendasi pabrikan peralatan
Put tires back in original position Install a known-good tire on one front side
and check alignment
Lead corrected replace tire Lead remains known-good tires are not good
Petunjuk Perbaikan
Melepas dan Memasang Roda (beserta Ban)
PERINGATAN:
Jangan lepaskan semua mur roda pada saat bersamaan, karena semua roda pada kendaraan ini dipasang
dengan mur roda. Biarkan mur setidaknya agar roda tidak jatuh. Topang roda dan/atau ban dan kemudian
lepaskan mur bersama roda.
PERHATIAN:
Jangan sekali-kali menggunakan panas untuk melonggarkan mur roda yang kencang karena penggunaan
panas pada roda bisa memperpendek umur roda dan merusak bearing roda.
Melepas
1) Kendurkanmur roda kira-kira 180° (setengah putaran).
2) Angkat kendaraan dan lepaskan mur roda dan tinggalkan satu mur.
3) Topang roda (beserta ban) agar tidak jatuh dan kemudian lepaskan mur yang dibiarkan tetap di roda.
Memasang
Untuk memasang, kebalikan prosedur pelepasan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini.
2D-7
• Mur roda harus dikencangkan secara berurutan dan sesuai momen yang semestinya untuk menghindari
bengkoknya roda atau cakram rem.
CATATAN:
Sebelum memasang roda, bersihkan semua korosi pada permukaan dudukan roda dan permukaan dudukan
cakram rem dengan mengerik dan menyikat kabel. Memasang roda tanpa kontak yang baik dari logam-ke-
logam pada permukaan dudukan bisa membuat mur roda menjadi longgar, yang selanjutnya membuat roda
lepas saat kendaraan sedang bergerak.
Urutan pengencangan:
“A”–“B”–“C”–“D”
Momen pengencangan
Mur roda (a): 85 N·m (8,7 kg-m, 63,0 lb-ft)
Pemeriksaan Ban
Periksa apakah ban tidak rata, mengalami keausan berlebih, dan rusak dengan mengacu pada Uraian Ban [2D-2]
untuk informasi rinci.
• Putar ban. Untuk informasi rinci, lihat Rotasi Ban [2D-9] .
Batu harus dilepaskan dari telapak ban agar operator tidak cedera selama spin balancing dan untuk
mendapatkan balance yang bagus.
2D-8
tidak membetulkan ketakseimbangan teromol atau cakram seperti yang dilakukan dengan on-vehicle spin balancing,
kekuarangan ini tertutupi oleh keakuratan balancer tersebut biasanya dalam 1/8 ons.
On-Vehicle Balancing
Metode on-vehicle balancing bervariasi menurut perlengkapan dan peralatan pabrikan. Pastikan mengikuti tiap
petunjuk pabrikan selama proses balancing.
PERINGATAN:
Spin roda harus dibatasi sampai 55 km/j (35 mph) seperti yang ditunjukkan pada speedometer. Batasan ini
penting karena speedometer hanya mengindikasikan setengah dari putaran roda saat satu roda drive sedang
spin dan roda drive yang lainnya berhenti. Jika tidak berhati-hati dengan membatasi spin roda drive, roda
spinning bisa mencapai kecepatan berlebih. Hal itu bisa mengakibatkan kemungkinan lepasnya ban atau
kegagalan lain yang bisa menyebabkan cedera serius atau kerusakan kendaraan parah.
PERHATIAN:
Untuk kendaraan yang dilengkapi dengan ABS, menggunakan metode on-vehicle balancing dengan kunci
kontak ON mungkin menyebabkan kerusakan diagnostik trouble code (DTC) ABS meskipun sistem dalam
kondisi baik.
Jangan sekali-kali memutar kunci kontak ke posisi ON saat melakukan spinning wheel.
Rotasi Ban
Untuk menyeimbangkan keausan, putar ban sesuai dengan gambar. Ban harus dirotasi secara berkala.
CATATAN:
Karena desainnya, ban radial cenderung aus lebih cepat di daerah pundak, khususnya di posisi depan. Hal
itu membuat rotasi regular menjadi sangat penting.
[f]: Forward
(Maju/Depan)
Jangan berdiri di sekitar ban saat mengisi angin. Manik bisa pecah saat menyentuh hump keamanan rim dan
menyebabkan cedera serius. Jangan melebih tekanan yang ditentukan saat mengisi angin. Jika ban belum
2D-9
cukup duduk, kurangi tekanan angin, lumasi kembali dan isi ban lagi. Tekanan ban berlebih bisa
menyebabkan manik pecah dan menyebabkan cedera serius.
Gunakan mesin pengganti ban untuk memasang atau melepas ban. Ikuti petunjuk pabrikan perlengkapan. Jangan
gunakan peralatan tangan atau besi ban saja untuk mengganti ban karena keduanya bisa merusak lingkaran ban
ban atau rim roda. Dudukan lingkaran rim harus dibersihkan dengan sikat kawat atau wol baja kasar untuk
membersihkan pelumas, karet lama dan karat. Sebelum memasang atau melepas ban, daerah lingkaran harus
dilumasi dengan baik dengan pelumas ban yang dianjurkan. Setelah memasang, isi tekanan angin sesuai yang
ditunjukkan pada plakat ban sehingga lingkaran duduk secara sempurna.
Pasang valve core dan isi tekanan angin yang tepat.
Spesifikasi
Spesifikasi Roda dan Ban
Ukuran ban (Standar)
: 165/80 R14 atau 185/70 R14
CATATAN:
• Tekanan udara ban harus diperiksa saat ban dingin.
• Tekanan udara ban yang ditentukan bisa ditemukan pada plakat ban atau di dalam manual pemilik yang
terdapat bersama kendaraan.
2D-10
Penggerak Roda / Axle
Bab 3
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan .............................................................................................................................................. 3-2
Tindakan pencegahan pada Penggerak Roda / Axle............................................................................................... 3-2
3-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan pencegahan pada Penggerak Roda / Axle
Tindakan Penegahan untuk Pemasangan Wiring Harness
Pastikan membaca Catatan Pemasangan Kembali untuk Wiring Harness [9A-120] saat memasang wiring harness.
Jika tidak memperhatikan bab tersebut, berisiko menimbulkan masalah kelistrikan.
3-2
Penggerak Roda / Axle
Bab 3A
3A-1
Uraian Umum
Konstruksi Drive Shaft Depan
Constant velocity ball joint digunakan pada sisi roda di sisi kanan dan kiri drive shaft assy dan Constant velocity
tripod joint digunakan pada sisi differensial. Untuk model diesel, tripod joint (TJ) pada sisi RH berjenis female type.
Drive shaft dapat digeser melalui tripod joint dengan perpanjangan/arah kontraksi untuk mengakomodir perubahan
panjang.
Petunjuk Perbaikan
Komponen-Komponen Drive Shaft Depan
[B]
[A]
3
[C]
12 10
4
5 13 (a)
[A]: Model bensin 7. Wheel side joint (Constant velocity ball joint)
: Berikan gemuk hitam yang ada di suku cadang
pada joint.
[B]: Model diesel (Sisi RH) 8. Housing joint sisi center shaft (Constant velocity
tripod joint)
: Berikan gemuk hitam yang ada di suku cadang
pada joint.
[C]: Shaft sisi kanan pada model bensin 9. -
1. Circlip 10. Damper (jika dilengkapi)
3A-2
2. Housing joint sisi diferential (Constant velocity 11. Housing joint sisi diferential (Constant velocity
TJ) tripod joint)
: Berikan gemuk hitam yang ada di suku cadang : Berikan gemuk hitam yang ada di suku cadang
pada joint. pada joint.
3. Snap ring 12. Tripod joint
: Jangan sekali-kali membongkar.
4. Boot band (Besar) 13. Mur drive shaft
Setelah mengencangkan mur sesuai spesifikasi
torsi pengencangan, kunci mur dengan kuat.
5. Boot : 175 N m (17,8 kgf-m, 129,0 lbf-ft)
6. Boot band (Kecil) : Jangan digunakan kembali.
Pelepasan
1) Angkat kendaraan dan lepaskan roda depan.
2) Lepas caulking penguncian dan lepaskan mur drive shaft (1) dengan menekan pedal rem.
5) Lepaskan baut dudukan selang rem (1) dan selang rem (2) dari braket lalu lepaskan harness wheel speed
sensor belakang (3) dari braket strut.
3A-3
6) Lepaskan baut suspension control arm ball joint (4) dari knuckle.
7) Lepaskan baut suspension control arm ball joint stud dari steering knuckle.
8) Gunakan tuas ban (1) atau palu plastik (3), tarik drive shaft joint (2) untuk melepas snap ring yang terpasang
pada joint spline pada differential atau center shaft.
Pemasangan
PERHATIAN:
• Berhati-hatilah untuk tidak merusak oil seal dan boot oli ketika memasang drive shaft.
• Jangan memukul boot joint dengan palu. Hanya diperbolehkan memasang joint dengan menggunakan
tangan.
• Pastikan bahwa joint sisi diferensial dimasukkan secara penuh dan snap ringnya didudukkan
sebagaimana seharusnya.
Pasang drive shaft assy. dengan cara kebalikan prosedur dan memperhatikan hal-hal berikut.
• Gunakan circlip joint sisi diferensial yang baru.
• Berikan gemuk pada joint spline sisi roda.
: Gemuk 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
• Kencangkan mur ball joint suspension arm sesuai spesifikasi. [2B-2]
• Kencangkan mur tie-rod end sesuai spesifikasi momen pengencangan. [6C-43]
• Kencangkan baut dudukan selang rem sesuai spesifikasi. [4A-14]
• Kencangan mur drive shaft baru (1) sesuai spesifikasi.
3A-4
Momen pengencangan
Mur drive shaft (a): 175 N·m (17,8 kg-m, 129 lb-ft)
• Kunci mur drive shaft (1) sebagaimana ditampilkan.
PERHATIAN:
Pastikan jangan sampai retak saat caulking mur pengunci drive shaft. Jika retak, ganti dengan yang baru.
Pembongkaran
PERHATIAN:
• Tidak diperbolehkan membongkar joint sisi roda. Jika terjadi bunyi tidak normal atau kerusakan, gantilah
sebagai assy.
• Jangan membongkar tripod joint spider. Jika menemukan kondisi ada yang tidak berfungsi, ganti joint
differential assy.
1) Lepaskan Boot band besar sisi diferensial (1) seperti di bawah ini.
• Untuk Boot band besar tanpa joint [A]:
Lepaskan Boot band besar dengan mengetuk boot dan band menggunakan palu plastik. Jika Boot band
besar sulit dilepaskan, potong menggunakan penjepit atau gergaji besi dengan hati-hati tanpa merusak joint.
• Untuk Boot band besar dengan joint [A]:
Tarik pengait Boot band besar bersamaan dan ganti pitanya.
3A-5
2) Lepaskan Boot band kecil sisi diferensial (1) menggunakan batang berujung pipih (2) atau alat sejenis.
3) Bersihkan gemuk dari shaft dan lepaskan snap ring (1) dengan menggunakan tang snap ring (2).
PERHATIAN:
Untuk mencegah masalah yang disebabkan cairan pembersih, jangan cuci tripod joint kecuali
housingnya. Gunakan kain untuk menghilangkan gemuk dari tripod joint.
3A-6
5) Keluarkan boot sisi diferensial dari shaft.
6) Lepaskan damper dari shaft, jika dilengkapi.
7) Lepaskan penguncian (5) Boot band besar sisi roda (1) dan Boot band kecil (3) menggunakan obeng minus (2)
atau yang serupa, lalu keluarkan boot sisi roda (4) dari shaft.
Perakitan Kembali
PERHATIAN:
• Jangan cuci boot dengan pembersih gemuk seperti bensin atau kerosin, dsb. Mencuci dengan pencuci
gemuk menyebabkan kerusakan boot.
• Untuk memastikan kinerja penuh joint sesuai rancangan, pastikan untuk memilah antara dua jenis gemuk
dalam set perbaikan dan gunakan sesuai volume yang ditentukan pada joint masing-masing sesuai
dengan prosedur-prosedur berikut.
3A-7
[A]: Sisi roda
[B]: Sisi diferensial
1) Cuci komponen-komponen yang dibongkar (kecuali boot) Setelah mencuci, keringkan komponen tersebut
dengan menghembuskan udara.
2) Bersihkan boot menggunakan kain.
3) Berikan gemuk pada joint sisi roda. Gunakan gemuk dalam tube yang termasuk dalam suku cadang set boot sisi
roda sesuai spesifikasi.
Warna gemuk
: Black (Hitam)
Jumlah:
“A”: 70 ± 10 g (Bensin)
“A”: 90 ± 10 g (Diesel)
4) Pasang boot sisi roda pada shaft.
5) Isi bagian dalam boot dengan gemuk yang sesuai spesifikasi.
6) Pasang Boot band besar (3) dan Boot band kecil (4) boot sisi roda baru ke boot dengan meletakkan ujung luar
Boot band (1) berlawanan terhadap rotasi ke depan (2) sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
PERHATIAN:
Pastikan menggunakan Boot band besar dan Boot band kecil sisi roda baru.
3A-8
7) Kencangkan Boot band (1) dengan tepat menggunakan special tool seperti ditunjukkan pada gambar.
PERHATIAN:
Jarak “a”
: 1,5 ± 0,5 mm (0,059 ± 0,02 in.)
Special Tool
(A): 09943M57010
(A)
1 1
“a”
(A)
8) Pasang peredam (1) pada posisi yang ditentukan di drive shaft sisi kanan. (Bensin)
3A-9
“a”: 143 ± 3 mm (5.63 in.)
2
[A]
“a” 1
3 3
[B]
“a” 1
2. Alur
9) Pasang Boot band kecil sisi diferensial dan boot sisi diferensial baru (1) pada shaft secara temporer, lalu beri
gemuk pada tripod joint spider (2). Berikan gemuk yang sesuai spesifikasi yang termasuk dalam suku cadang.
PERHATIAN:
10) Pasang tripod joint spider (2) pada shaft menggunakan special tool dengan palu, arahkan chamfered spline ke
sisi roda, dan kemudian mengencangkannya dengan snap ring baru (4) menggunakan tang snap ring.
Special Tool
(A): 09925M98221
11) Berikan gemuk (termasuk dalam suku cadang) pada bagian dalam joint sisi diferensial (1), lalu sambungkan
dengan tripod joint spider.
Warna gemuk
“A”: Cokelat
Jumlah:
“A”: 109 ± 10 g (Bensin RH)
“A”: 85 ± 10 g (Bensin LH)
“A”: 102 ± 10 g (Diesel LH & RH)
3A-10
12) Sesuaikan boot (1) dengan alur shaft dan joint sisi diferensial (2) dan setel panjangnya sesuai spesifikasi berikut.
13) Pasang obeng atau sejenisnya ke dalam boot dan biarkan udara memasuki boot sehingga tekanan udara di
dalam boot sama dengan tekanan atmosfer.
Posisi perbaikan boot drive shaft (jarak antara posisi joint sisi diferensial dan ujung boot)
“a”: 161,5 ± 3 mm (Bensin RH)
“a”: 172,6 ± 3 mm (Bensin LH)
“a”: 180,3 ± 3 mm (Diesel LH)
“a”: 204,3 ± 3 mm (Diesel RH)
14) Tempatkan Boot band besar (3) dan Boot band kecil (4) boot sisi diferensial baru ke boot dengan meletakkan
ujung luar Boot band (1) berlawanan dengan arah putaran (2) sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
PERHATIAN:
15) Kencangkan pita besar (1) dan kecil (1) boot sisi diferensial dengan cara menarik kait (2) dengan special tool dan
kaitkan kaitan (3) seperti ditunjukkan dalam gambar.
Special Tool
(A): 09943M57021
3A-11
(A)
3 2
Pemasangan
Lepas drive intermediate shaft assy.
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
3A-12
• Gunakan circlip baru
• Kencangkan baut intermediate support sesuai dengan spesifikasi torsi pengencangan.
Momen pengencangan
Baut Intermediate support: 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
Pembongkaran dan Pemasangan Kembali Drive Intermediate Shaft Assy. (Model Diesel)
Pembongkaran
1) Gunakan kempa hidrolik (1) untuk melepaskan intermediate shaft (2) dari intermediate bearing.
2) Lepaskan seal oli dari intermediate support (3).
Perakitan Kembali
Pasang drive intermediate shaft dengan cara membalik prosedur dan memperhatikan hal-hal berikut.
• Saat memasang snap ring baru (1), pastikan bahwa snap ring masuk ke dalam alur drive intermediate support
dengan aman seperti gambar berikut.
2
1
• Hati-hatilah saat memasang oil seal kiri (1) dan oil seal kanan baru (2) menggunakan special tool, sehingga oli
menutup ke arah dan posisi yang semestinya sesuai gambar berikut.
Special Tool
: 09925M98221
Jarak
“a”: 3.5 – 4,5 mm (0,14 – 0,18 in.)
3A-13
• Pastikan untuk memberikan gemuk pada bibir oil seal dan celah sisi bearing seperti dalam gambar.
“A”: Gemuk 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
Jumlah gemuk
“A”: 1.0 – 2,0 g (0,035 – 0,017 oz)
2
“A” “A”
“a” “a”
• Tekan drive intermediate shaft (1) dengan pas dari sisi oil seal kiri (2).
2
2
1
Melepas dan Memasang Wheel Hub Depan, Steering Knuckle dan Wheel Bearing
Referensi: Komponen Wheel Hub Depan dan Steering Knuckle [3A-14]
PERHATIAN:
Saat melepas dan memasang steering knuckle assy, berhati-hatilah agar tidak merusak dust boot scontrol
arm joint dengan cover debu drive shaft dan cover debu rem.
3A-14
Pelepasan
1) Hilangkan dempul mur drive shaft (1), kemudian lepaskan mur drive shaft.
Special Tool
(A): 09943M17912
(B): 09942M15511
4) Lepas tie-rod end (1) dari steering knuckle (2) menggunakan puller (3).
1
1
2 3
3A-15
1
F: Bagian depan
kendaraan
Special Tool
(A): 09913M75520
3A-16
Special Tool
(A): 09913M65810
(B): 09926M37610–003
Pemasangan
1) Pasang wheel bearing baru (2) pada steering knuckle (3) dengan sisi rubber seal beralur (1) menghadap ke atas.
PERHATIAN:
Jangan gunakan kembali wheel bearing untuk menghindari kebisingan atau lengket.
2) Tekan dengan pas wheel bearing ke steering knuckle (3) dengan menggunakan special tool sebagaimana
ditunjukkan pada gambar.
Special Tool
(A): 09913M75510
(B): 09926M68310
(C): 09951M18211
4. Encoder
3A-17
4) Pasang pelindung debu baru sehingga dimensi “a” dan “b” menjadi sama dengan yang ditunjukkan pada gambar.
PERHATIAN:
5) Tekan dengan pas pelindung debu baru (2) ke steering knuckle (3) menggunakan kempa hidrolis (1) dan special
tool.
Special Tool
(A): 09951M17010
(B): 09944M77030
1
(A) 2
“a”
(B) 3
“b”
1. pendempulan
7) Dengan menggunakan special tool dan kempa hidrolis, tekan wheel hub (1) dengan pas ke wheel bearing (2).
Special Tool
(A): 09913M75810
3A-18
8) Berikan sedikit gemuk ke sisi muka cincin bagian dalam (1).
“A”: Gemuk 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
CATATAN:
Jangan memberikan gemuk pada permukaan encoder (2) untuk menghindari kegagalan sinyal sensor
putaran roda.
9) Pasang engsel kemudi (1) sehingga material asing tidak masuk ke dalam wheel speed sensing point “a”.
2. Encoder
3. Drive shft
10) Masukkan baut ball joint (1) braket strut (4) dari arah seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
11) Kencangkan mur drive shaft (2) dan mur braket strut bar (3) sesuai spesifikasi. [2B-2]
PERHATIAN:
Jangan mengunakan baut braket strut dan baut ball joint yang sudah terpakai untuk menghindari
lepasnya baut.
3A-19
F: Bagian depan
kendaraan
12) Pasang sensor putaran roda, kemudian kencangkan baut sesuai spesifikasi. [4E-38]
13) Sambungkan ujung tie-rod ke engsel kemudi dan kencangkan mur baru sesuai spesifikasi. [6C-44]
14) Pasang cakram rem (2) dan kaliper rem (3). [4B-5]
15) Injak dan tahan pedal rem.
Kencangan mur drive shaft baru (1) sesuai spesifikasi.
PERHATIAN:
Momen pengencangan
Mur drive shaft (a): 175 N·m (17,8 kg-m, 129 lb-ft)
16) Dempul mur drive shaft (1) sebagaimana ditampilkan.
PERHATIAN:
Saat mendempul komponen pengunci drive shaft, pastikan jangan sampai retak. Jika retak, ganti dengan
yang baru.
17) Kencangkan mur roda sesuai dengan spesifikasi torsi pengencangan. [2D-7]
18) Pastikan roda depan telah sejajar. [2B-3]
3A-20
3) Periksa keausan wheel bearing. Ketika mengukur thurst play, gunakan dial gauge pada roda depan
sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
Jika rusak, ganti bearing.
4) Periksa kebisingan wheel bearing dan rotasi roda halus dengan cara memutar roda.
Jika rusak, ganti bearing.
Special Tool
A: 09900M06108
3) Lepaskan wheel bearing menggunakan tekanan hidrolik (1) dan special tool.
Special Tool
3A-21
A: 09913M76010
4) Lepaskan baut-baut wheel stud (1) dengan tekanan hidrolis (2) atau batang biasa (3)
Pemasangan
1) Pasang wheel bearing baru (1) menggunakan tekanan hidrolik dan special tool.
Special Tool
A: 09925M98221
(A)
3A-22
4) Pasang brake drum dan roda, sesuai dengan [4C-3]
Spesifikasi
Spesifikasi Torsi Pengencangan
Torsi pengencangan
Komponen pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Mur drive shaft 175 17.8 129
Baut intermediate support 23 2.3 17.0
CATATAN:
Spesifikasi momen pengencangan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen-Komponen Drive Shaft Depan [3A-2]
Komponen Drive Intermediate Shaft Assy. (Model Diesel) [3A-12]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
CATATAN:
Material servis yang diperlukan juga diuraikan sebagai berikut.
Komponen-Komponen Drive Shaft Depan [3A-2]
Komponen Drive Intermediate Shaft Assy. (Model Diesel) [3A-12]
Peralatan Khusus
09900M06108 09913M65810
Tang snap ring (tipe tutup) Penarik crankshaft bearing
09913M75510 09913M75520
Bearing installer Bearing installer
3A-23
09913M75810 09913M76010
Bearing installer Bearing installer
09925M98221 09925M98221
Oil seal installer Bearing installer
09926M37610–003 09926M68310
Bearing remover attachment Differential bevel pinion
bearing installer
09942M15511 09943M17912
Sliding hammer Wheel hub remover
09943M57010 09943M57021
Band compressor Low-profile clamp pliers
09944M77030 09951M17010
Installer support, BRG/cover Brake disk dust cover
installer
09951M18211
Oil seal remover & installer
No. 2
3A-24
Rem
Bab 4
Pencegahan
Pencegahan ............................................................................................................................................................... 4-2
Pencegahan untuk Rem........................................................................................................................................... 4-2
4-1
Pencegahan
Pencegahan untuk Rem
Peringatan Air Bag
Lihat Peringatan Air Bag [00-14] .
Pencegahan Umum
Lihat Tindakan Pencegahan Umum [00-6] .
Informasi Pengencang
Lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
4-2
Rem
Bab 4A
Uraian Umum
Uraian Sistem Rem
Ketika pedal rem kaki ditekan, tekanan hidrolis dikembangkan dalam master cylinder untuk memicu piston (dua di
depan dan empat di belakang).
Master cylinder ini berupa master cylinder tandem. Pipa-pipa rem dihubungkan dengan master cylinder dan
menghasilkan dua sirkuit independen. Sirkuit pertama menghubungkan rem kanan & kiri belakang sedangkan sirkuit
kedua menghubungkan rem kiri & kanan belakang. Di dalam sistem rem ini, jenis rem cakram digunakan untuk rem
roda depan dan jenis rem teromol (shoe leading / trailing ) untuk rem belakang.
Sistem rem tangan bersifat mekanis. Rem ini memberikan tekanan rem hanya pada roda belakang dengan kabel dan
sistem hubungan mekanis. Shoe rem yang sama digunakan baik untuk rem tangan maupun rem kaki
4A-3
Celah teromol-ke-sepatu tidak Periksa mekanisme penyetelan
sesuai setelan di beberapa rem otomatis yang tidak beroperasi.
(Mekanisme penyetelan otomatis
jika tidak berfungsi)
Cakram dan/atau teromol tidak Ganti.
bundar pada sejumlah rem
Tekanan ban tidak merata Sesuaikan tekanan hingga merata.
Wheel cylinder rusak Perbaiki atau ganti.
Front wheel alignment tidak tepat. Setel seperti yang ditentukan.
Ban tidak sama pada as roda yang Ban-ban dengan jumlah kembang
sama kurang lebih sama harus
digunakan pada axle yang sama.
Pipa dan selang rem rusak Periksa apakah selang-selang
lembut dan apakah saluran yang
rusak. Ganti dengan selang-
selang baru dan tabung rem baja
berdinding ganda baru.
Kaliper assy tidak berfungsi Periksa apakah piston-piston
macet atau seret dan apakah
pelumasan pada pin geser kaliper
sudah tepat.
Kendurkan bagian-bagian suspensi Periksa semua dudukan suspensi.
Kendurkan kaliper Periksa dan kencangkan baut
sesuai spesifikasi.
Noise (Mendecit bernada tinggi Sepatu rem belakang / saluran Ganti sepatu rem.
tanpa menggunakan rem) depan sudah aus
Indikator keausan menyentuh Ganti pad.
cakram rem
Play pedal terlalu dalam (Langkah Sebagian sistim pengeraman rusak Periksa sistem rem dan ganti
pedal terlalu besar) sekiranya perlu.
Minyak rem bocor Perbaiki titik kebocoran, dan
bleeding udara.
Udara dalam sistem (pedal lembut / Bleeding udara dari sistem rem.
seperti spong)
Sistem rem belakang tidak disetel Perbaiki mekanisme penyetelan
(mekanisme penyetelan otomatis otomatis.
tak berfungsi)
Sepatu rem bengkok Ganti sepatu rem.
Rem terkunci ABS tidak berfungsi Periksa ABS.
ABS: [4E-10]
P-Valve tak berfungsi (Penguncian Ganti.
Belakang)
Rem berderit (Derit amat ringan Piston-piston master cylinder tidak Ganti master cylinder.
terjadi pada semua rem segera kembali dengan benar
sesudah pedal dilepaskan) Pipa dan selang rem rusak Periksa selang-selang lunak atau
pipa-pipa rusak dan ganti dengan
selang-selang baru dan/atau pipa
rem baru.
Penyetelan rem tangan pada rem Periksa dan setel sesuai
belakang yang tidak tepat spesifikasi yang benar.
Return spring di dalam rem Ganti.
melemah atau rusak
Kabel-kabel atau sambungan- Perbaiki atau ganti.
sambungan rem tangan seret
4A-4
Silinder roda atau piston kaliper Perbaiki bila perlu.
lengket
Seal piston di dalam kaliper sangat Ganti seal piston.
aus
Ketinggian bebas pedal rem tidak Periksa ketinggian bebas pedal
tepat rem.
Getaran pedal (Pedal bergetar Wheel bearing rusak atau longgar Ganti bearing roda.
ketika ditekan untuk mengerem) Steering knuckle atau spindel Ganti knuckle atau spindel.
berubah bentuk
Runout cakram terlalu besar Periksa sesuai petunjuk. Jika tidak
sesuai spesifikasi, ganti cakram.
Kesejajaran antara pad dan cakram Periksa sesuai petunjuk. Jika tidak
tidak sesuai spesifikasi sesuai spesifikasi, ganti cakram.
Teromol belakang tidak bundar Perbaiki atau ganti teromol jika
diperlukan.
Kebisingan pengereman Pad dan/atau sepatu rem terlapisi Perbaiki atau ganti pad dan/atau
sepatu rem.
Sepatu rem aus atau berubah Ganti sepatu rem.
bentuk
Kendurkan bearing roda depan. Ganti bearing roda.
Pelat-pelat penopang berubah Ganti atau kencangkan lagi baut
bentuk atau baut dudukan longgar pengaman.
Indikator keausan menyentuh Ganti pad.
cakram rem
Lampu peringatan rem menyala Rem tangan dipakai Lepaskan rem tangan dan periksa
setelah mesin hidup apakah lampu rem mati.
Minyak rem kurang Periksa dan perbaiki titik yang
bocor, kemudian tambahkan
minyak rem.
Minyak rem bocor dari saluran rem Periksa dan perbaiki titik yang
bocor, kemudian tambahkan
minyak rem.
Sirkuit lampu rem rusak Perbaiki sirkuit.
Sistem EBD tidak berfungsi Periksa sirkuit lampu peringatan
EBD.
Model ABS: [4E-22]
Lampu rem menyala saat rem Minyak rem bocor dari saluran rem Periksa dan perbaiki titik yang
digunakan. bocor, kemudian tambahkan
minyak rem.
Minyak rem kurang Periksa dan perbaiki titik yang
bocor, kemudian tambahkan
minyak rem.
Lampu rem tidak menyala meski Sirkuit lampu rem rusak Periksa sirkuit lampu rem.
rem tangan digunakan. Periksa level minyak rem. [4A-5]
Petunjuk Perbaikan
Memeriksa Level Minyak Rem
PERINGATAN:
Jangan sampai minyak rem mengenai permukaan bercat. Permukaan bercat akan rusak oleh minyak rem,
segera siram dengan air jika ada cairan yang tumpah.
• Pastikan menggunakan minyak rem seperti yang tertera pada cap reservoir master cylinder (pada kendaraan)
atau di dalam buku petunjuk kendaraan.
• Periksa apakah level minyak rem berada antara tanda MAX dan MIN pada reservoir master cylinder rem.
CATATAN:
Jika lampu peringatan rem kadang menyala ketika mengemudi atau levle minyak rem pada reservoir
master cylinder “MIN” atau lebih rendah, periksa hal-hal berikut:
• Ketebalan pad depan dan sepatu rem belakang
• Kebocoran minyak rem dari seal piston kaliper rem depan
• Kebocoran minyak rem dari silinder roda rem belakang
• Keretakan atau kerusakan pada selang-selang rem dan pipa-pipa rem
• Kebocoran minyak rem dari master cylinder dan reservoir
Jika ditemukan kondisi yang tidak normal, perbaiki atau ganti suku cadang.
Setelah pemeriksaan dan perbaikan selesai dilakukan, isi ulang minyak rem sehingga level minyak
berada antara tanda “MAX” dan “MIN” pada reservoir master cylinder.
4A-6
PERHATIAN:
Jangan sampai minyak rem mengenai permukaan bercat. Permukaan bercat akan rusak oleh minyak rem,
segera siram dengan air jika ada cairan yang tumpah.
CATATAN:
• Ketika mengganti minyak rem, mulai dengan rem yang paling dekat dengan master cylinder.
• Untuk mencegah udara masuk reservoir, hati-hati jangan sampai kehilangan minyak di dalam reservoir
ketika mengoperasikan pedal rem.
1) Dengan menggunakan penetes atau sejenis, ambil sebagian minyak rem dari reservoir master cylinder.
4A-7
PERHATIAN:
Minyak rem bersifat amat merusak cat. Jika secara tak sengaja minyak menyentuh permukaan bercat, segera
bilas minyak dari cat dan bersihkan permukaan bercat.
Operasi pelepasan harus dilakukan untuk melepaskan jika udara masuk ke dalam sistem rem hidrolis.
Saluran hidrolis sistem rem didasarkan pada diagonal split sistem. Jika sebuah pipa atau selang rem terputus di roda,
bleeding harus dilakukan di kedua ujung saluran dari pipa atau selang yang terlepas. Jika komponen master cylinder
dari komponen sambungan lain di antara master cylinder dan tiap rem (roda) dilepaskan, sistem rem hidrolik harus
dilakukakan bleeding pada ke 4 rodanya.
CATATAN:
Lakukan bleeding dimulai dengan silinder roda terjauh dari master cylinder dan kemudian kaliper depan dari
saluran rem yang sama. Lakukan hal yang sama pada lapisan rem yang lain.
1 3
A
B
2 4
1) Isi reservoir master cylinder dengan minyak rem dan simpan sekurang-kurangnya satu setengah cairan selama
bleeding.
Cairan rem
: Lihat pada tutup reservoir (master cylinder rem atau manual pemilik’)
2) Lepaskan penutup bleeder plug. Rekatkan sebuah tabung vinyl (1) ke bleeder plug, dan masukkan ujung lain ke
dalam wadah (2).
4A-8
3) Tekan pedal rem beberapa kali, kemudian sambil menahannya tetap tertekanan, kencangkan bleeder plug
sekitar sepertiga sampai satu setengah putaran.
4) Ketika tekanan cairan pada silinder nyaris habis, kencangkan lagi bleeder plug.
5) Ulangi operasi ini sampai tidak ada lagi gelembung udara di dalam saluran hidrolis.
6) Ketika gelembung-gelembung berhenti, tekan dan tahan pedal gas lalu kencangkan bleeder plug.
• Depan: [4B-2]
• Belakang: [4C-2]
4A-9
b (a)
1
a (a)
Jangan sekali-kali membongkar pedal rem assy. Pembongkaran akan merusak kinerja aslinya. Jika
ditemukan kerusakan, ganti dengan yang baru.
Melepas
1) Lepas cover lubang steering column.
2) Untuk kendaraan model diesel, lepas koneksi konektor switch CPP (1).
3) Lepas koneksi konektor switch lampu rem (2).
4) Untuk model bensin, lepas koneksi kait kabel kopling dari pedal kopling.
5) Untuk model diesel, lepaskan push rod dari pedal kopling.
6) Lepaskan pin clevis dari push rod booster rem.
7) Lepaskan pedal rem assy.
8) Lepaskan switch CPP (model diesel) dan switch lampu rem dari pedal rem dan pedal kopling assy, sekiranya
perlu.
Memasang
Kebalikan prosedur pelepasan untuk memasang dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan masing-masing baut dan mur sesuai spesifikasi. [4A-9]
• Masukkan pin clevis booster rem dari sisi kiri.
• Untuk model bensin, pasang kait kabel kopling ke pedal kopling. [5C-7]
• Untuk model diesel, pasang push rod master cylinder kopling ke pedal kopling. [5C-26]
• Periksa ketinggian bebas pedal rem dan play pedal rem.
– Ketinggian bebas pedal rem: [4A-11]
4A-10
– Play pedal rem: [4A-11]
• Setel switch lampu rem. [4A-13]
• Untuk model diesel, setel switch CPP. [5C-21]
“a”
4A-11
2) Tekan pedal rem beberapa kali.
3) Saat pedal rem ditekan dengan beban sekitar 300 N (30,6 kgf, 67,4 lbf), ukur celah pedal rem ke dash panel “a”.
Jika celah “a” kurang dari spesifikasi, penyebabnya kemungkinan besar adalah sepatu-sepatu rem belakang
sudah aus melebih batas atau terdapat udara di dalam saluran. Jika celah “a” tetap kurang dari spesifikasi
meskipun sepatu-sepatu rem sudah diganti dan sudah dilakukan bleeding sistem, penyebab lainnya yang jarang
terjadi adalah tidak berfungsinya adjuster sepatu rem belakang atau panjang booster push rod tidak tepat.
• Bleeding udara dari sistem rem. [4A-7]
• Lepaskan teromol rem untuk memeriksa adjuster. [4C-3]
Jika rusak, perbaiki atau ganti.
Memasang
Kebalikan prosedur pelepasan untuk memasang dengan memperhatikan hal berikut.
• Setel switch lampu rem. [4A-13]
4A-12
Menyetel Switch Lampu Rem
Penyetelan harus dilakukan sebagai berikut. Tarik pedal ke arah Anda dan sambil menahannya, setel posisi switch
sedemikian rupa sehingga celah antara ujung ulir dan pedal rem sesuai spesifikasi. Kemudian kunci dengan cara
memutarnya searah jarum jam.
(a)
(a)
(a) 10
12
(a)
[A] 7
8
12 (a)
(a)
2 1
9
6 10 11
(a)
5 3 4
7
4
8
(c)
(a)
13
(b)
15
[A]: Tampak A 10. Selang fleksibel rem kiri belakang ke rem kiri belakang
[B]: Model ABS 11. Selang fleksibel rem kiri belakang
1. Dari primer master cylinder ke unit hidrolis ABS 12. Selang fleksibel rem kanan belakang
2. Dari sekunder master cylinder ke unit hidrolis ABS 13. Selang fleksibel rem kiri depan
3. Dari unit hidrolis ABS ke rem kanan depan 14. Selang fleksibel rem kanan depan
4. Dari unit hidrolis ABS ke rem kiri depan 15. Washer
5. Unit hidrolik ABS : 16 N m (1,6 kgf-m, 12,0 lbf-ft)
6. Master cylinder : 22,5 N m (2,3 kgf-m, 16,6 lbf-ft)
7. Dari unit hidrolis ABS ke selang fleksibel rem kanan belakang : 25.3 N·m (2.6 kgf-m, 18.6 lbf-ft)
4A-13
8. Dari unit hidrolis ABS ke selang fleksibel rem kiri belakang : Jangan gunakan lagi
9. Selang fleksibel rem kanan belakang ke rem kanan belakang
PERHATIAN:
Jangan sampai minyak rem mengenai permukaan bercat. Permukaan bercat akan rusak oleh minyak rem,
segera siram dengan air jika ada cairan yang tumpah.
Melepas
1) Angkat kendaraan dan lepaskan roda.
CATATAN:
Operasi ini tidak perlu dilakukan ketika melepas pipa-pipa yang menghubungkan master cylinder.
2) Bersihkan kotoran dan material asing dari selang fleksibel dan alat-alat berujung pipa.
3) Kuras minyak rem di dalam reservoir.
4) Lepaskan selang atau pipa fleksibel rem.
Memasang
Referensi: Memeriksa Selang dan Pipa Rem [4A-14]
Balik prosedur pemasangan selang fleksibel rem, dengan memperhatikan hal berikut.
• Pasang klem-klem pipa rem dengan benar. [4A-13]
• Pastikan steering wheel berada pada posisi lurus dan selang fleksibel tidak terpilin atau melengkung.
• Periksa untuk memastikan bahwa selang fleksibel tidak menyentuh suku cadang suspensi apapun baik dalam
kondisi belok kanan atau kiri secara tajam. Jika menyentuh, lepaskan atau betulkan.
• Bleeding udara dari sistem rem. [4A-7]
• Pastikan bahwa sistem rem beroperasi dengan akurat dan tidak ada kebocoran minyak rem.
Selang
Pastikan item berikut. Jika ada yang rusak, ganti selang rem.
• Periksa apakah bagian selang rem yang terhubung mengalami kebocoran dan kerusakan.
• Periksa apakah selang rem mengalami kerusakan, pelepuhan, keretakan dan kerusakan.
4A-14
Pipa
Periksa apakah pipa rem mengalami kerusakan, keretakan, bengkok dan kerusakan. Jika ada yang rusak, ganti.
Jangan sekali-kali membongkar master cylinder. Pembongkaran akan merusak kinerja aslinya.
Jika ditemukan kerusakan, gantilah dengan yang baru sebagai satu rangkaian.
4A-15
Memeriksa Master Cylinder Assy dari atas Kendaraan
Periksa apakah master cylinder, reservoir dan selang reservoir (jika dilengkapi) mengalami keretakan, kerusakan dan
kebocoran minyak rem. Jika ada yang tidak beres, ganti.
CATATAN:
• Bersihkan komponen yang dilepas dengan minyak rem.
• Jangan menggunakan kembali piston cup dan tutup Cylinder cup
Periksa lubang master cylinder apakah mengalami baret atau karat. Sebaiknya cylinder yang karat diganti. Karat
dapat diketahui seperti permukaan lubang kasar.
CATATAN:
Dilarang memoles lubang master cylinder yang terbuat dari aluminium dengan apapun yang bersifat abrasif,
karena bisa menyebabkan kerusakan pada lubang cylinder.
Cuci cylinder di dalam minyak rem yang bersih. Kocok cairan pembilasan yang tersisa dari cylinder. Jangan gunakan
kain untuk membersihkan cylinder, karena serabut kain dapat tertinggal pada permukaan cylinder.
• Jangan sekali-kali membongkar master cylinder rem. Pembongkaran akan merusak kinerja aslinya.
Jika ditemukan kerusakan, ganti dengan yang baru.
• Jangan sampai minyak rem mengenai permukaan bercat. Permukaan bercat akan rusak oleh minyak rem,
segera siram dengan air jika ada cairan yang tumpah.
Melepas
1) Bersihkan bagian luar master cylinder.
4A-16
2) Lepaskan selang vacuum rem dari kait reservoir.
3) Kuras minyak rem di dalam reservoir.
4) Lepas koneksi konektor kopler switch ketinggian minyak rem (1) pada reservoir.
5) Untuk model diesel, lepaskan klem selang reservoir kopling (1) dan lepaskan selang reservoir kopling (3) dari
reservoir (2).
2
1
Memasang
1) Pasang seal master cylinder yang baru (2) ke master cylinder assy. (1)
2) Pasang master cylinder ke booster dan kencangkan mur pemasangan master cylinder sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur pemasangan master cylinder (a): 15 N·m (1,5 kg-m, 11,0 lb-ft)
(a)
3) Sambungkan pipa rem ke master cylinder dan kencangkan mur kembang sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur kembang pipa rem (a): 16 N·m (1,6 kg-m, 12,0 lb-ft) ((Model ABS))
4A-17
(a)
4) Untuk model diesel, sambungkan selang reservoir kopling dan pasang klem selang reservoir.
5) Sambungkan selang vacuum rem ke kait reservoir.
6) Sambungkan konektor switch ketinggian minyak rem (1).
7) Isi reservoir dengan minyak rem yang ditentukan sampai ketinggian MAX.
8) Sesudah dipasang, keluarkan udara dari sistem rem dan kopling.
• Rem: [4A-7]
• Kopling (model diesel): [5C-24]
9) Periksa apakah semua suku cadang yang dipasang mengalami kebocoran minyak rem.
10) Periksa play pedal rem. [4A-11]
11) Pastikan bahwa sistem rem beroperasi dengan akurat dan periksa kebocoran minyak rem.
• Jangan lepaskan reservoir dari master cylinder agar tidak terjadi kerusakan sebelum master cylinder
dilepas dari booster rem.
• Jangan gunakan tools untukmembuka kaki penambatan reservoir agar tidak terjadi kerusakan.
• Jangan gunakan alat potong untuk melepaskan gromet, agar tidak terjadi kerusakan pada port master
cylinder.
Melepas
1) Bersihkan reservoir dari sisi luar.
2) Lepaskan kopler switch ketinggian minyak pada reservoir.
3) Keluarkan cairan dengan syringe.
4) Lepaskan klem selang reservoir kopling (2) dan selang (3) dari reservoir (1) untuk model diesel.
4A-18
1
2
Memasang
1) Saat menggunakan gromet-gromet baru, beri pelumas dengan minyak yang sama dengan yang digunakan untuk
mengisi reservoir. Kemudian tekan dengan pas gromet-gromet itu ke master cylinder. Gromet harus di dudukkan
di tempatnya.
2) Pasang pin reservoir dan pasang reservoir ke master cylinder dengan baut reservoir.
Momen pengencangan
Baut reservoir (a): 2,5 N·m (0,25 kg-m, 2,0 lb-ft)
3) Sambungkan kopler switch ketinggian minyak ke reservoir.
4) Sambungkan selang reservoir kopling ke reservoir.
5) Pasang klem selang reservoir kopling.
6) Isi reservoir dengan minyak yang ditentukan.
7) Setelah selesai, periksa kebocoran minyak.
PERHATIAN:
Setelah pemeriksaan, pastikan mencuci minyak rem agar special tool bersih. Jika tidak, sisa minyak rem
pada special tool bisa menyebabkan kerusakan.
4A-19
Pemeriksaan Tanpa Beban
1) Pasang special tool ke port di master cylinder assy (3) pada sisi primer (1) sebagaimana ditunjukkan di bawah ini.
Special Tool
(A): 09918M78211
(B): 09952M46010
(A) (B)
1
(C)
2. Sisi sekunder
2) Aktifkan special tool sambil mecoba memberikan tekanan pada master cylinder assy dan periksa bahwa tidak
ada tekanan pada master cylinder assy.
Jika ada tekanan, berarti ada ketidaknormalan pada master cylinder assy. Jika demikian, ganti master cylinder
assy.
3) Ulangi Langkah 1) dan 2) untuk port master cylinder assy pada sisi sekunder.
Special Tool
(A): 09918M78211
(B): 09952M46010
1
2
“a”
(C)
(A) (B)
2) Dengan special tool periksa apakah terdapat tekanan sebesar 50 kPa (0,5 kgf/cm 2 , 7,25 psi, 0,5 bar) pada
master cylinder assy.
Jika tidak ada tekanan sebagaimana ditentukan, berarti ada yang tidak beres pada master cylinder assy. Jika
demikian, ganti master cylinder assy.
3) Ulangi Langkah 1) dan 2) untuk port master cylinder assy pada sisi sekunder.
4A-20
Komponen-komponen Booster Rem
PERHATIAN:
Jangan sekali-kali membongkar booster rem. Pembongkaran akan merusak kinerja aslinya. Jika ditemukan
kerusakan, gantilah dengan yang baru sebagai satu rangkaian.
5
6 (a)
8
7 (b)
10 (b) 9
4A-21
1. Ke-1 2. Ke-2 3. Ke-3
4) Jika gerak pedal tidak berubah, maka kerapatan udara tidak diperoleh.
CATATAN:
Jika rusak, periksa saluran-saluran vacuum dan bagian-bagian sealing, lalu ganti bagian yang rusak.
Saat ini selesai dilakukan, ulangi seluruh tes.
Memeriksa Pengoperasian
1) Dalam kondisi mesin mati, tekan pedal rem beberapa kali dengan beban yang sama dan pastikan gerak pedal
tidak berubah.
2) Hidupkan mesin sambil menekan pedal rem. Jika gerak pedal sedikit bertambah, maka operasi memuaskan.
Tapi jika tidak ada perubahan gerak pedal berarti menunjukkan kerusakan.
4A-22
Memeriksa Kerapatan Udara Dalam Kondisi Kondisi Ada Beban
1) Degan mesin hidup, tekan pedal rem. Kemudian matikan mesin sambil tetap menekan pedal rem.
H: Tahan
2) Terus tekan pedal rem selama 30 detik. Jika ketinggian pedal tidak berubah, berarti kondisi bagus. Tapi tidak
bagus jika pedal naik.
H: Tahan T: 30 detik
Melepas
1) Perbaiki refrigerant dari sistem A/C menggunakan perlengkapan perbaikan dan daur ulang. [7B-30]
2) Lepaskan master cylinder assy dari booster [4A-16]
3) Untuk model diesel, lepaskan pipa minyak kopling. [5C-25]
4) Lepaskan selang sunction A/C dari unit HVAC. [7B-13]
5) Lepaskan selang vacuum dari booster rem. [4A-21]
6) Lepaskan pin push rod clevis dan mur dudukan booster kemudian lepaskan booster rem.
4A-23
7) Lepaskan selang vacuum rem dari booster rem.
8) Lepaskan booster rem dari dash panel.
Memasang
Referensi: Memeriksa Booster Rem [4A-25]
1) Kendurkan baut dudukan braket pedal rem.
2) Periksa dan setel jarak antara permukaan pemasangan booster (tanpa packing) dan titik tengah lubang pin clevis
dengan merujuk “Memeriksa dan Menyetel Booster Rem”.
3) Pasang booster (4) ke dash panel. Kemudian sambungkan push rod clevis (5) ke lengan pedal dengan pin clevis
(2) dan klip (6).
Momen pengencangan
Mur pemasangan booster (a): 13 N·m (1,3 kg-m, 9,5 lb-ft)
5) Kencangkan baut dudukan braket pedal rem.
Momen pengencangan
Baut dudukan braket pedal rem (a): 13 N·m (1,3 kg-m, 9,5 lb-ft)
(b)
(a)
4A-24
10) Bleeding udara dari sistem rem. [4A-7]
11) Untuk mode diesel, keluarkan air dari sistem kopling. [5C-24]
12) Periksa ketinggian dan play pedal rem.
• Ketinggian bebas pedal rem: [4A-11]
• Play pedal rem: [4A-11]
13) Periksa switch lampu rem. [4A-13]
14) Periksa apakah setiap bagian yang dipasang mengalami kebocoran minyak dan pastikan sistem rem beroperasi
secara benar.
15) Kosongkan dan isi daya refrigerant. [7B-30]
Momen pengencangan
Mur pengunci clevis (a): 15 N·m (1,5 kg-m, 11,0 lb-ft)
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Mur pemasangan master cylinder 15 1.5 11.0
Mur kembang pipa rem 16 1.6 12.0 (model ABS)
Baut reservoir 2.5 0.25 2.0
Mur pemasangan booster 13 1.3 9.5
Baut pemasangan braket pedal rem 13 1.3 9.5
Mur pengunci clevis 15 1.5 11.0
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen-Komponen Pedal Rem [4A-9]
Komponen-Komponen Selang dan Pipa Rem [4A-13]
Komponen-Komponen Master Cylinder [4A-15]
4A-25
Komponen-komponen Booster Rem [4A-21]
Acuan:
Untuk momen pengencangan yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
Special Tool
09918M78211 09952M46010
Radiator cap tester kit Master cylinder attachment
4A-26
Rem
Bab 4B
Rem Depan
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 4B-2
Uraian Rem Depan.................................................................................................................................................4B-2
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 4B-2
Komponen Rem Depan..........................................................................................................................................4B-2
Memeriksa Pad Rem Depan dari Atas Kendaraan ................................................................................................4B-3
Melepas dan Memasang Pad Rem Depan ............................................................................................................4B-3
Melepas dan Memasang Pad Rem Depan ............................................................................................................4B-5
Memeriksa Cakram dan Pad Rem Depan .............................................................................................................4B-6
Melepas dan Memasang Kaliper Rem Depan .......................................................................................................4B-7
Membongkar dan Merakit Kembali Kaliper Rem Depan........................................................................................4B-9
Memeriksa Kaliper Rem Depan ..........................................................................................................................4B-12
Spesifikasi............................................................................................................................................................. 4B-12
Spesifikasi Momen Pengencangan ......................................................................................................................4B-12
Special Tool dan Perlengkapan .......................................................................................................................... 4B-13
Special Tool ..........................................................................................................................................................4B-13
4B-1
Uraian Umum
Uraian Rem Depan
Sistem rem depan berjenis rem cakram berlubang pada semua model.
Petunjuk Perbaikan
Komponen Rem Depan
4B-2
6. Pad shim: Beri sedikit gemuk 14. Bleder plug cap : 22,5 N m (2,3 kgf-m, 16,6 lbf-
pad pada permukaan yang ft)
berpasangan dari pad rem
dan shim pad.
7. Pad spring 15. Selang fleksibel rem : Jangan digunakan kembali.
8. Piston rem cakram 16. Baut sambungan selang
: Beri minyak rem pada fleksibel
permukaan cylinder yang
menyentuh.
PERHATIAN:
Saat melepas, hati-hati jangan sampai merusak selang fleksibel rem dan menekan pedal rem.
CATATAN:
Saat mengganti pad rem, ganti kedua kaliper sampingnya secara utuh.
Melepas
1) Angkat kendaraan dan lepaskan roda depan.
2) Lepaskan baut pin kaliper (1).
4B-3
1
CATATAN:
Gantukan caliper yang sudah dilepas (1) dengan kait kawat (4) atau yang sejenisnya untuk mencegah
agar selang rem tidak bengkok dan membelit berlebihan atau tertarik.
Jangan operasikan pedal rem saat pad rem dilepas.
Memasang
Referensi: Memeriksa Cakram dan Pad Rem Depan [4B-6]
Referensi: Memeriksa Kaliper Rem Depan [4B-12]
1) Setel pegas pad rem (1), dan pasang pad rem (2).
CATATAN:
Pasang pad rem sisi kanan dengan indikator keausan (3) ke sisi tengah kendaraan pad rem depan.
2) Pasang kaliper dan kencangkan baut pin kaliper (1) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut pin kaliper (a): 27 N·m (2,7 kg-m, 19,9 lb-ft)
4B-4
CATATAN:
Jika pad rem diganti, gunakan baut pin kaliper baru yang sudah termasuk di dalam suku cadang pad rem.
1, (a)
PERHATIAN:
Saat melepas, hati-hati jangan sampai merusak selang fleksibel rem dan menekan pedal rem.
Melepas
1) Lepaskan kaliper dan pad rem. [4B-3]
2) Lepaskan carrier kaliper dari steering knuckle.
3) Tarik cakram rem dengan baut 8 mm (1).
Memasang
Referensi: Memeriksa Cakram dan Pad Rem Depan [4B-6]
PERHATIAN:
Pastikan selang fleksibel tidak membelit saat memasang kaliper. Jika membelit, pasang kembali secara hati-
hati agar tidak membelit.
4B-5
2) Pasang carrier kaliper ke steering knuckle.
Momen pengencangan
Baut carrier kaliper (a): 85 N·m (8,7 kg-m, 63,0 lb-ft)
Cakram rem
• Menggunakan magnetic stand dan dial gauge yang ditempatkan sekitar 10 mm (0,39 inci) di dalam permukaan
cakram, ukur penyimpangan cakram. Jika melebihi batas, betulkan atau ganti cakram rem.
Special Tool
: 09900–20607 (Dial gauge)
: 09900–20701 (Magnetic stand)
• Menggunakan micrometer, ukur ketebalan cakram rem. Jika kurang dari batas, ganti cakram rem.
4B-6
Pad rem
Referensi: Memeriksa Kaliper Rem Depan [4B-12]
PERHATIAN:
Jangan sekali-kali memoles lapisan pad dengan sandpaper. Jika lapisan dipoles dengan sandpaper, partikel
keras dari sandpaper akan terendap di dalam lapisan dan mungkin merusak cakram. Saat lapisan pad rem
memerlukan perbaikan, ganti dengan yang baru.
CATATAN:
Saat pad rem dilepas, periksa kaliper secara visual apakah mengalami kebocoran minyak rem. Benarkan titik
yang bocor, jika ada.
• Periksa lapisan pad rem apakah mengalami keausan. Jika ausnya melebihi batas, ganti dengan yang baru.
PERHATIAN:
• Jangan sampai minyak rem mengenai permukaan bercat. Permukaan bercat akan rusak oleh minyak rem,
segera siram dengan air jika ada cairan yang tumpah.
• Saat melepas, hati-hati jangan sampai merusak selang fleksibel rem dan menekan pedal rem.
• Jangan gunakan kembali washer selang fleksibel rem. Jika digunakan kembali, minyak rem bisa bocor.
4B-7
Melepas
1) Angkat kendaraan dan lepaskan roda depan.
2) Lepaskan baut sambungan selang fleksibel (1) dari kaliper (2). Karena tahap ini mungkin akan membuat minyak
rem mengalir ke luar selang (3), sebelumnya siapkan wadah.
Memasang
Referensi: Memeriksa Kaliper Rem Depan [4B-12]
PERHATIAN:
Pastikan selang fleksibel tidak membelit saat memasang kaliper. Jika membelit, pasang kembali secara hati-
hati agar tidak membelit.
Momen pengencangan
Baut pin kaliper (a): 27 N·m (2,7 kg-m, 19,9 lb-ft)
(a)
4B-8
2) Sambungkan selang fleksibel dengan washer baru ke kaliper. Kencangkan baut sambungan selang fleksibel
sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut sambungan selang fleksibel (a): 22,5 N·m (2,3 kg-m, 16,6 lb-ft)
3) Setelah selesai dipasang, isi reservoir dengan minyak rem dan keluarkan udara dari sistem rem. [4A-7]
4) Periksa apakah tak ada kebocoran minyak rem.
5) Pasang roda depan. [2D-7]
6) Pastikan sistem rem berfungsi dengan benar.
PERINGATAN:
• Saat melepas piston rem, jangan beri udara yang terlalu terkompres yang akan membuat piston rem
keluar dari cylinder. Letakkan kain (1) untuk mencegah piston rem agar tidak rusak. Piston harus
dikeluarkan secara perlahan dengan udara yang terkompres secara sedang. Jangan letakkan jari Anda di
depan piston rem saat menggunakan udara kompres.
Jika Anda melakukannya, piston yang terlempar bisa mencederai jari Anda.
PERHATIAN:
Membongkar
Kaliper
1) Bersihkan sekeliling kaliper dengan pembersih rem atau yang sejenisnya sebelum dibongkar.
2) Lepaskan piston rem dengan udara ditiupkan ke dalam lubang pemasangan baut sambungan selang fleksibel.
3) Lepaskan cylinder boot.
4B-9
4) Lepaskan seal piston menggunakan bilah tipis seperti gauge ketebalan, dll.
5) Lepaskan penutup dan bleeder plug.
Merakit Kembali
PERHATIAN:
• Sebelum dipasang, cuci bersih semua suku cadang di dalam minyak yan sama seperti yang digunakan di
dalam reservoir master cylinder.
• Jangan sekali-kali menggunakan minyak lainnya atau pelarut volatil.
• Setelah memasang seal piston atau boot cylinder ke cylinder, lumasilah dengan minyak rem.
• Pasang seal piston yang baru ke dalam ulir di dalam cylinder secara kuat agar tidak membelit.
• Sebelum memasang kaliper ke carrier, pasang slide pin yang suda diberi gemuk ke dalam lubang carrier
kaliper dan periksa apakah gerakkannya mulus dalam gerakan menusuk.
• Setelah merakit lagi saluran rem, keluarkan udara di dalamnya.
Kaliper
1) Sebelum memasang piston rem ke cylinder kaliper, lakukan hal berikut ini.
a) Periksa sekeliling piston rem dan bagian dalam cylinder apakah berkarat, mengalami korosi atau kerusakan
lainnya. Jika rusak, ganti kaliper rem assy.
b) Setelah mengolesi gemuk karet yang termasuk di dalam set seal piston suku cadang supply atau minyak rem
yang ditentukan, pasang seal piston yang baru (1) ke dalam ulir di dalam cylinder secara hati-hati agar tidak
membelit.
c) Olesi gemuk karet di dalam set seal piston cuku cadang bawaan atau minyak rem yang ditentukan ke boot
cylinder yang baru (a). Dan kemudian pasang ke piston sebagaimana diperlihatkan.
4B-10
“A”: 1 sisi berulir diarahkan ke sisi cylinder
“B”: 2 sisi berulir diarahkan ke sisi pad
2) Pasang boot cylinder dengan piston ke ulir boot di dalam cylinder kaliper dengan jari sebagaimana ditunjukkan.
3) Masukkan piston ke dalam cylinder dengan tangan dan pasang boot di dalam ulir boot pada piston.
CATATAN:
Periksa apakah boot terpasang di ulir boot secara kuat di sekeliling piston dan cylinder.
4) Untuk memastikan bahwa boot terpasang di dalam ulirnya di dalam cylinder dengan benar, sedikit tarik keluar
piston dari cylinder tapi jangan sampai keluar seluruhnya.
4B-11
Piston seal
Keausan berlebih atau tak rata pada lapisan pad mungkin menunjukkan kembalinya piston secara tidak mulus. Jika
demikian, ganti seal piston.
Boot Cylinder
Periksa boot cylinder (1) akan pecah, halus dan mengalami kebocoran minyak rem. Jika rusak, perbaiki atau ganti
kaliper rem.
Slide pin
Sebeum memasang kaliper ke carrier, periksa apakah gerakannya mulus saat arah masuk.
Jika rusak, ganti slide pin dan boot.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Baut pin kaliper 27 2.7 19.9
Baut carrier kaliper 85 8.7 63.0
Baut sambungan selang fleksibel 22.5 2.3 16.6
4B-12
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Rem Depan [4B-2]
Acuan:
Untuk momen pengencangan yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
4B-13
Rem
Bab 4C
Rem Belakang
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 4C-2
Uraian Rem Belakang ........................................................................................................................................... 4C-2
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 4C-2
Komponen Rem Belakang .................................................................................................................................... 4C-2
Memeriksa Brake shoe Belakang dari Atas Kendaraan........................................................................................ 4C-3
Melepas dan Memasang Teromol Rem Belakang ................................................................................................ 4C-3
Memeriksa Teromol dan Brake Shoe Belakang.................................................................................................... 4C-5
Memeriksa Ring Sensor ABS................................................................................................................................ 4C-6
Melepas dan Memasang Sepatu Rem Belakang.................................................................................................. 4C-6
Memeriksa Adjuster Sepatu dan Tuas Brake shoe Belakang ............................................................................... 4C-7
Melepas dan Memasang Wheel Cylinder. ............................................................................................................ 4C-7
Memeriksa Wheel Cylinder .................................................................................................................................. 4C-8
Melepas dan Memasang Brake Back Plate ......................................................................................................... 4C-9
Spesifikasi............................................................................................................................................................. 4C-10
Spesifikasi Momen Pengencangan ..................................................................................................................... 4C-10
Special Tool dan Perlengkapan .......................................................................................................................... 4C-10
Material Servis Yang Dianjurkan ......................................................................................................................... 4C-10
Special Tool ......................................................................................................................................................... 4C-10
4C-1
Uraian Umum
Uraian Rem Belakang
Sistem rem belakang adalah rem teromol berjenis leading-trailing.
Petunjuk Perbaikan
Komponen Rem Belakang
10 (d)
11 12 (a)
1
(e)
2
9
13 (b) 9 5
3
8
14
15 3
7
16 (c)
17
4C-2
8. Pin shoe hold down 16. Mur spindel
Setelah mengencangkan mur spindel
sesuai spesifikasi, kunci mur dengan
kuat.
Melepas
1) Angkat kendaraan dan lepaskan roda belakang.
2) Lepaskan tutup spindel (1) sebagaimana yang diperlihatkan (dengan memalu perlahan di 3 tempat sekelilingnya
agar tidak merubah bentuk atau menyebabkan kerusakan pada bagian dudukan teromol rem.
Special Tool
(A): 09943M17912
(B): 09942M15511
Memasang
Referensi: Memeriksa Teromol dan Brake Shoe Belakang [4C-5]
1) Pasang bearing roda ke teromol rem, jika sudah dilepas.
2) Sebelum memasang teromol rem, untuk memaksimalkan celah sepatu-ke-teromol rem, letakkan obeng di antara
rod (1) dan ratchet (2) dan dorong ratchet seperti yang ditunjukkan di dalam gambar.
3) Pasang teromol rem setelah memastikan bahwa bagian dalam teromol rem dan brake shoe bersih dari kotoran
dan tanah.
4) Pasang mur spindel yang baru dan kencangkan sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur spindel (a): 175 N·m (17,8 kg-m, 129,0 lb-ft)
4C-4
6) Pasang tutup spindel yang baru dengan benar.
CATATAN:
Saat memasang tutup spindel, pukul perlahan dengan palu beberapa tempat pada kerah tutup hingga
kerah menyentuh erat teromol rem.
Jika bagian pemasangan tutup berubah bentuk atau rusak atau jika dipasang dengan longgar, ganti
dengan yang baru.
Teromol rem
• Periksa teromol rem apakah mengalami kerusakan, perubahan bentuk, dan retak. Sekiranya perlu, ganti dengan
yang baru.
• Periksa teromol rem apakah aus.
Jika diameter dalam teromol melebihi batas atau tidak rata atau keausannya berlebihan, ganti dengan yang baru.
4C-5
Brake shoe
• Periksa permukaan lapisan apakah mengalami pengerasan, keausan berlebih, pengelupasan, dan berminyak.
• Ukur ketebalan brake shoe (1).
Jika nilai terukur tidak sesuai spesifikasi, ganti brake shoe (kanan dan kiri) dengan yang baru.
“a”
1
CATATAN:
Saat menganti brake shoe, ganti bagian kanan dan kiri secara keseluruhan.
Melepas
1) Lepaskan teromol rem. [4C-3]
2) Lepaskan spring hold down sepatu (1) dengan memutar pin hold down sepatu (2).
2
4C-6
2
1
Memasang
Pasang brake shoe dengan cara membalik prosedur pelepasan, dengan memperhatikan hal-hal berikut.
• Pasang spring hold down sepatu (1) dengan cara mendorongnya ke tempatnya dan memutar pin hold down (2).
• Pasang kabel dalam ke tuas brake shoe kuat-kuat.
• Setelah semua pekerjaan selesai, setel kabel rem tangan.
• Periksa untuk memastikan bahwa teromol rem tidak mengalami penyeretan dan pastikan sistem rem beroperasi
dengan benar.
PERHATIAN:
Jangan sampai minyak rem mengenai permukaan bercat. Permukaan bercat akan rusak oleh minyak rem,
segera siram dengan air jika ada cairan yang tumpah.
Melepas
1) Lepaskan teromol rem. [4C-6]
2) Kendurkan mur kembang pipa rem (1) tapi hanya sejauh minyak rem tidak bocor.
4C-7
1
3) Lepaskan baut pemasangan wheel cylinder. Lepaskan pipa rem dari cylinder roda dan letakkan bleeder plug cap
(1) ke pipa untuk mencegah agar minyak tidak tumpah.
1
Memasang
Referensi: Memeriksa Wheel Cylinder [4C-8]
Pasang wheel cylinder dengan cara kebalikan prosedur pelepasan, dengan memperhatikan hal-hal berikut.
• Pasang wheel cylinder (1) ke brake back plate (2), kemudian pasang pipa rem (3) ke wheel cylinder.
• Kencangkan mur pemasangan wheel cylinder dan mur kembang pipa rem belakang sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut pemasangan wheel cylinder (a): 8 N·m (0,8 kg-m, 6,0 lb-ft)
Mur kembang pipa rem belakang (b): 16 N·m (1,6 kg-m, 12,0 lb-ft)
(a)
4
1
(b)
3
2
• Setelah selesai dipasang, isi reservoir dengan minyak rem dan keluarkan udara dari sistem rem.
• Setelah semua pekerjaan selesai, setel kabel rem tangan.
• Periksa untuk memastikan bahwa teromol rem tidak mengalami gesekan dan pastikan sistem rem beroperasi
dengan benar.
4C-8
• Periksa boot apakah mengalami pecah, retak, dan kerusakan.
Jika ditemukan kerusakan atau malfungsi, ganti wheel cylinder.
PERHATIAN:
Jangan sampai minyak rem mengenai permukaan bercat. Permukaan bercat akan rusak oleh minyak rem,
segera siram dengan air jika ada cairan yang tumpah.
Melepas
1) Lepaskan wheel cylinder. [4C-7]
2) Lepaskan kabel rem tangan (1) dari brake back plate.
3) Lepaskan wheel speed sensor belakang (1) dari brake back plate.
4) Lepaskan baut spindel (2), dan lepaskan brake back plate (3) dan spindel.
1 3 2
Memasang
PERHATIAN:
Jangan sekali-kali memakai ulang baut spindel. Karne batu telah dilapisi dengan friction stabilizer. Pastikan
menggantinya dengan yang baru.
4C-9
Pasang brake back plate dengan cara kebalikan prosedur pelepasan, dengan memperhatikan hal-hal berikut.
• Pasang spindel beserta brake back plate, kemudian kencangkan baut spindel.
• Lepaskan kabel rem tangan (1) dari brake back plate. [4D-2]
• Sesudah dipasang, keluarkan udara dari sistem rem. [4A-7]
• Setelah semua pekerjaan selesai, setel kabel rem tangan. [4D-2]
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Mur spindel 175 17.8 129.0
Baut pemasangan cylinder roda 8 0.8 6.0
Mur kembang pipa rem belakang 16 1.6 12.0
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Rem Belakang [4C-2]
Acuan:
Untuk momen pengencangan yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
Special Tool
09942M15511 09943M17912
Sliding hammer Wheel hub remover
4C-10
Rem
Bab 4D
Rem tangan
Pencegahan ............................................................................................................................................................ 4D-2
Pencegahan Perbaikan Rem Tangan ................................................................................................................... 4D-2
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 4D-2
Uraian Rem Tangan .............................................................................................................................................. 4D-2
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 4D-2
Komponen Rem Tangan........................................................................................................................................ 4D-2
Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan................................................................................................................. 4D-2
Melepas dan Memasang Kabel Rem Tangan ....................................................................................................... 4D-4
Melepas dan Memasang Kabel Rem Tangan ....................................................................................................... 4D-4
Memeriksa Switch Rem Tangan............................................................................................................................ 4D-5
Spesifikasi............................................................................................................................................................... 4D-6
Spesifikasi Momen Pengencangan ....................................................................................................................... 4D-6
4D-1
Pencegahan
Pencegahan Perbaikan Rem Tangan
Untuk pencegahan perbaikan, baca Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Air Bag [8B-3] .
Uraian Umum
Uraian Rem Tangan
Sistem rem tangan bersifat mekanis. Rem ini memberikan tekanan rem hanya pada roda belakang dengan kabel dan
sistem hubungan mekanis. Sepatu rem yang sama digunakan baik untuk rem tangan maupun rem kaki
Petunjuk Perbaikan
Komponen Rem Tangan
Memeriksa
• Saat tuas rem tangan ditarik, periksa hal berikut ini. Jika rusak, setel atau ganti kabel rem tangan.
a. Operasi tuas rem tangan mulus.
b. Roda belakang terkunci dengan kuat.
c. Operasikan tuas rem tangan dengan 200 N (20,4 kgf, 45,0 lbf) seperti yang ditunjukkan, hitung ratchet
notches.
CATATAN:
Suara klik sekali sama dengan satu notch.
• Saat tuas rem tangan dilepaskan, lampu peringatan rem mati. Kemudian periksa apakah lampu peringatan rem
hidup di dalam 1 notch saat tuas rem tangan ditarik. Jika rusak, periksa dan/atau perbaiki hal berikut ini.
CATATAN:
Pastikan lampu peringatan ABS mati.
Penyetelan
1) Lepaskan console box. [9H-15]
2) Kencangkan atau kendurkan mur penyetel (1) untuk mendapatkan langkah rem tangan yang ditentukan.
4D-3
CATATAN:
Tuas rem tangan harus dilepaskan saat menyetel.
CATATAN:
Jika perlu untuk melepaskan kabel rem tangan kanan dan kiri, ulangi langkah di atas.
Memasang
Pasang kabel rem tangan dengan cara membalik prosedur pelepasan, dengan memperhatikan hal-hal berikut.
• Pasang klem dengan benar. [4D-2]
• Kencangkan baut dan mur sesuai spesifikasi. [4D-2]
• Periksa ujung kabel rem tangan terpasang ke equalizer dan tuas brake shoe dengan benar.
• Setel kabel rem tangan. [4D-2]
• Setelah selesai memasang dan menyetel kabel rem tangan, pastikan sistem rem beroperasi dengan benar.
Pastikan kondisi berikut ini sebelum melepas dan menyetel rem tangan.
• Lakukan di tempat yang rata.
• Pindah transmisi ke giri “ke-1st”.
• Gunakan stopper roda
Melepas
1) Lepaskan console box. [9H-15]
2) Lepaskan kabel lead switch rem tangan di kopler.
3) Kendurkankabel rem tangan yang menyetel mur (1).
4D-4
4) Lepaskan buat tuas rem tangan (1) dan kemudian lepaskan rangkaian tuas rem tangan (2) dengan equalizer (3).
Memasang
1) Kencangkan baut tuas rem tangan (1) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut tuas rem tangan (a): 25 N·m (2,5 kg-m, 18,5 lb-ft)
2) Pasang kabel rem tangan, kemudian setel kabel rem tangan. [4D-2]
3) Pastikan sistem rem berfungsi dengan benar.
4D-5
2
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Baut brake shoe lever 25 2.5 18.5
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Rem Tangan [4D-2]
Acuan:
Untuk momen pengencangan yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
4D-6
Rem
Bab 4E
ABS
Tindakan Pencegahan ............................................................................................................................................4E-3
Tindakan Pencegahan dalam Diagnosis Gangguan..............................................................................................4E-3
Tindakan Pencegahan dalam Servis pada Kendaraan..........................................................................................4E-3
Tindakan Pencegahan dalam Memeriksa Operasi Unit Hidrolik............................................................................4E-4
Uraian Umum ...........................................................................................................................................................4E-4
Uraian ABS.............................................................................................................................................................4E-4
Uraian Diagnosa ABS ............................................................................................................................................4E-5
Uraian Sistem Diagnosa On-Board........................................................................................................................4E-5
Uraian DLC.............................................................................................................................................................4E-6
Uraian Sistem Komunikasi CAN ............................................................................................................................4E-6
Skema dan Diagram ................................................................................................................................................4E-6
Diagram Skema ABS..............................................................................................................................................4E-6
Diagram Blok Input / Output ABS...........................................................................................................................4E-7
Diagram Sirkuit ABS...............................................................................................................................................4E-8
Lokasi Komponen .................................................................................................................................................4E-10
Lokasi Komponen ABS ........................................................................................................................................4E-10
Informasi dan Prosedur Diagnosis......................................................................................................................4E-10
Pemeriksaan ABS. ...............................................................................................................................................4E-10
Pemeriksaan Visual..............................................................................................................................................4E-13
Diagnosa Gejala ABS...........................................................................................................................................4E-13
Pemeriksaan Lampu Peringatan..........................................................................................................................4E-14
Pemeriksaan DTC ................................................................................................................................................4E-15
Menghapus DTC ..................................................................................................................................................4E-15
Tabel DTC ............................................................................................................................................................4E-16
Data Scan Tool .....................................................................................................................................................4E-18
Lampu Peringatan ABS Tidak Hidup Saat Kunci Kontak di Posisi ON ................................................................4E-19
Lampu Peringatan ABS Menyala Stabil ...............................................................................................................4E-21
Lampu Peringatan EBD (Lampu Peringatan Rem) Tidak Menyala Saat Kunci Kontak di Posisi ON..................4E-21
Lampu Peringatan EBD (Lampu Peringatan Rem) Menyala Stabil .....................................................................4E-22
Pemeriksaan Sirkit Serial Data Link.....................................................................................................................4E-23
DTC C1021 / C1022 / C1025 / C1026 / C1031 / C1032 / C1035 / C1036:..........................................................4E-25
DTC C1041 / C1042 / C1045 / C1046 / C1051 / C1052 / C1055 / C1056:..........................................................4E-27
DTC C1057: .........................................................................................................................................................4E-28
DTC C1061: .........................................................................................................................................................4E-29
DTC C1063: .........................................................................................................................................................4E-30
DTC C1071: .........................................................................................................................................................4E-31
4E-1
DTC U0073 ..........................................................................................................................................................4E-31
DTC U0100: .........................................................................................................................................................4E-31
Pemeriksaan Sirkuit Daya dan Sirkuit Ground Modul Kontrol ABS .....................................................................4E-32
Petunjuk Perbaikan ...............................................................................................................................................4E-33
Pemeriksaan Operasi Unit Hidrolik ABS ..............................................................................................................4E-33
Komponen Unit Hidrolik ABS / Modul Kontrol Assy..............................................................................................4E-34
Pemeriksaan Unit Hidrolik ABS / Modul Kontrol Assy. pada Kendaraan .............................................................4E-35
Melepas dan Memasang Unit Hidrolik ABS / Modul Kontrol Assy........................................................................4E-35
Pemeriksaan Sensor Putaran Roda Depan dan Belakang pada Kendaraan ......................................................4E-37
Melepas dan Memasang Sensor Putaran Roda Depan ......................................................................................4E-38
Memeriksa Sensor Putaran Roda Depan dan Belakang .....................................................................................4E-40
Melepas dan Memasang Sensor Putaran Roda Belakang ..................................................................................4E-40
Melepas dan Memasang Encoder Sensor Putaran Roda Depan ........................................................................4E-42
Melepas dan Memasang Ring Sensor Putaran Roda Belakang..........................................................................4E-42
Memeriksa Encoder Sensor Putaran Roda Depan dan Ring Sensor Putaran Roda Belakang ..........................4E-43
Spesifikasi..............................................................................................................................................................4E-43
Spesifikasi Momen Pengencangan ......................................................................................................................4E-43
Special Tool dan Perlengkapan ...........................................................................................................................4E-44
Special Tool ..........................................................................................................................................................4E-44
4E-2
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan dalam Diagnosis Gangguan
Untuk memastikan bahwa diagnosa gangguan dilakukan dengan benar dan mulus, perhatikan berikut ini dan ikuti
Pemeriksaan ABS. [4E-10] .
• Informasi diagnosa yang tersimpan di memori modul control ABS dapat dihapus dan diperiksa menggunakan
SUZUKI scan tool. Sebelum menggunakan scan tool, baca Buku Petunjuk dengan cermat untuk memahami
fungsi-fungsi yang tersedia dan cara penggunaannya.
• Jika kendaraan dijalankan dengan cara berikut ini, lampu peringatan ABS mungkin menyala sebentar akan tetapi
ini tidak mengindikasikan masalah di dalam ABS.
– Kendaraan dikendarai saat rem tangan ditarik.
– Kendaraan dikendarai saat rem tangan seret.
– Kendaraan terperosok di dalam lumpur, pasir, dll.
– Roda berputar saat dikendarai.
– Roda diputar saat kendaraan didongkrak.
• Pastikan membaca Tindakan Pencegahan untuk Servis Sirkuit Elektrik [00-11] dan Tindakan Pencegahan untuk
Sistem Komunikasi CAN [00-11] sebelum memeriksa dan perhatikan apa yang tertulis di situ.
• Pastikan menggunakan prosedur diagnosa gangguan seperti yang dijelaskan di dalam Pemeriksaan ABS. [4E-
10] . Jika tidak mengikuti prosedur tersebut mungkin akan menyebabkan kesalahan diagnosa. (Beberapa code
gangguan diagnosa lainnya mungkin disimpan secara salah di dalam memori modul control ABS saat
pemeriksaan.)
• Saat memutus koneksi unit hidrolik ABS / konektor modul kontrol (1), tarik ke bawah tuas pengunci (2) konektor.
Saat menyambungkan, setel konektor pada unit hidrolik / modul kontrol assy dan tarik ke atas tuas pengunci (2)
hingga mengunci.
[A] 1 [B]
D
C
• Komunikasi ECM, BCM, combination meter, konektor data link dan modul kontrol ABS dilakukan oleh CAN
(Contol Area Network). Karena itu, pastikan membaca tindakan Pencegahan untuk Pemasangan Peralatan
Komunikasi Seluler [00-10] sebelum memeriksa dan menangani saluran komunikasi CAN.
4E-3
Tindakan Pencegahan dalam Memeriksa Operasi Unit Hidrolik
Fungsi unit hidrolik ABS / modul kontrol assy diperiksa dengan pengunci roda yang benar / kondisi pelepasan saat
tekanan rem ditekan / tidak diberi tekanan dengan menggunakan SUZUKI scan tool. Lihat “PERINGATAN” di dalam
Pemeriksaan Operasi Unit Hidrolik ABS [4E-33] .
Uraian Umum
Uraian ABS
ABS (Antilock Brake System) mengontrol tekanan minyak rem yang diberikan pada cylinder roda tiap rem dari
master cylinder sehingga masing-masing roda tidak terkunci meskipun yang dilakukan pengereman keras.
ABS ini memiliki fungsi berikut.
Saat dilakukan pengereman, namun sebelum control ABS efektif, daya pengereman terganggu di antara depan dan
belakang untuk mencegah roda belakang agar tidak terkunci terlalu cepat demi stabilitas kendaraan yang lebih baik.
ABS ini dilengkapi dengan sistem EBD (Electronic Brake force Distribution) yang mengontrol tekanan minyak di roda
belakang dengan sangat baik, merupakan fungsi yang sama dengan proportioning valve, dengan sinyal dari sensor
roda secara independen tentang perubahan beban karena kapasitas beban dan sebagainya. Dan jika sistem EBD
tidak beroperasi dengan benar, lampu peringatan rem menyala untuk memberi informasi ketidaknormalan.
4
7
3 2
6 5
8
Kontrol tekanan hidrolik dilakukan dalam tiga mode yaitu meningkatkan tekanan, menjaga tekanan dan mengurangi
tekanan.
• Di dalam model peningkatan tekanan, dengan memutar semua solenoid valve ke OFF, tekanan minyak rem yang
diberikan dari master cylinder ke cylinder roda ditingkatkan.
4E-4
• Di dalam mode menjaga tekanan, dengan memutar inlet solenoit valve ke ON, tekanan minyak rem yang
diberikan ke cylinder roda dijaga sehingga tekanan minyak rem mencapai ketinggian yang diperlukan di dalam
cylinder roda.
• Di dalam mode pengurangan tekanan, dengan memutar semua selenoid valve ke OFF, tekanan minyak rem
dilepaskan ke reservoir untuk menguranginya karena roda kendaraan mungkin terkunci. Dan, minyak rem yang
disimpan sementara di dalam reservoir dipompa kembali ke dalam master cylinder.
4E-5
2
3 4
Uraian DLC
Baca [1A-13] untuk uraian DLC.
9 18 19
11 22
10
12 13 21 20
5
7
4
1
8 6
3 2
15 17
1. Unit hidrolik ABS / modul kontrol 9. Switch lampu rem 17. Sensor putaran roda (kiri-
assy belakang)
2. Modul kontrol ABS 10. Lampu peringatan ABS 18. Battery
3. Unit hidrolik ABS 11. Lampu peringatan EBD (lampu 19. Kunci Kontak
peringatan rem)
4E-6
4. Solenoid valve power supply driver 12. Modul driver lampu 20. BCM
(transistor)
5. Solenoid valve driver (transistor) 13. Data link connector (DLC) 21. ECM
6. Pump motor driver (transistor) 14. Sensor putaran roda (kanan- 22. Combination meter
depan)
7. Solenoid valve 15. Sensor putaran roda (kiri-
depan)
8. Pump motor 16. Sensor putaran roda (kanan-
belakang)
ECM
Wheel speed signal (Left-Front)
Wheel speed signal (Left-Rear)
Wheel speed signal (Right-Front)
Wheel speed signal (Right-Rear)
ECM
ABS active
Brake light switch CAN driver
Combination meter
ABS warning
ning light
EBD warning light
4E-7
Diagram Sirkuit ABS
WHT/RED
WHT/BLU
3 4
WHT/BLU GRN GRN/ORN
2
BLK
9
PPL
WHT/RED 12V
5
1 7 6 E08-7
BLK E08-13 WHT/BLU
BLK E08-26 22 WHT/RED
8
21
E08-14 E08-1
RED
19 23 12V
WHT
5V M
20 VCC 11 12
WHT
RED 12V
RED RED E08-12
26 19 19
WHT WHT E08-6 10 13
27
A RED/BLK
29
RED/BLK
[A] RED/BLK
E08 WHT/BLK
GRN/WHT
14 1 +BB 18
15 2
12V
16 3
17 4 28 PPL/WHT E08-5
18 5 25
19 6 RED/BLK RED/BLK E08-10
19
WHT/BLK WHT/BLK E08-8
20 7 12V
21 8 12V
22 9 WHT RED E08-22
17 24
BLK RED/BLK E08-21
23 10 12V
24 11
WHT WHT E08-18
16
25 12 BLK WHT/BLK E08-19
12V
[A]: Konektor modul kontrol ABS (Tampak: A) 10. Solenoid valve power supply driver (transistor) 20. Lampu rem
1. Battery 11. ABS pump motor driver (transistor) 21. Switch lampu rem
2. Kotak sekring utama 12. Pump motor 22. Unit power control
3. Kunci Kontak 13. Solenoid valve 23. Memori internal
4. Junction block assy. 14. Sensor putaran roda kanan-belakang 24. Solenoid valve driver (transistor)
5. Combination meter 15. Sensor putaran roda kiri-belakang 25. ECM
6. Lampu peringatan ABS 16. Sensor putaran roda kanan-depan 26. BCM
7. Lampu peringatan EBD (lampu peringatan rem) 17. Sensor putaran roda kiri-depan 27. Switch ketinggian minyak rem
8. Modul driver lampu 18. Data link connector 28. Modul kontrol P/S
9. Unit hidrolik ABS / modul kontrol assy 19. CAN driver 29. Switch rem tangan
4E-8
4 — —
5 PPL/WHT Data link connector
6 WHT Kabel komunikasi CAN (rendah) ke BCM
7 GRN/ORN Kunci Kontak
8 WHT/BLU Kabel komunikasi CAN (rendah) untuk ECM
9 — —
10 RED/BLK Kabel komunikasi CAN (tinggi) untuk ECM
11 — —
12 RED Kabel komunikasi CAN (tinggi) untuk BCM
13 BLK Ground
14 WHT/BLU Solenoid valve power supply driver (transistor)
15 LT GRN/BLK Sensor putaran roda kiri–belakang (–)
16 LT GRN Sensor putaran roda kiri–belakang (+)
17 — —
18 WHT Sensor putaran roda kanan–depan (+)
19 WHT/BLU Sensor putaran roda kanan–depan (–)
20 — —
21 RED/BLK Sensor putaran roda kiri–depan (–)
22 RED Sensor putaran roda kiri–depan (+)
23 — —
24 YEL Sensor putaran roda kanan–belakang (+)
25 BRN Sensor putaran roda kanan–belakang (–)
26 BLK Ground
4E-9
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen ABS
7*
3*
2
6
[B] [A]
9
9
8 8
2
4E-10
YA TIDAK
4E-11
Angket pelanggan (Contoh)
4E-12
Langkah 4: Tes Jalan
Lakukan tes jalan kendaraan pada kecepatan 40 km/jam (25 mil/ jam) selama lebih dari satu menit dan periksa
apakah ada gejala gangguan (seperti pencahayaan lampu peringatan ABS yang tidak normal).
Jika DTC yang rusak terkonfirmasi lagi pada posisi kunci kontak ON, tes jalan seperti yang dijelaskan tidak perlu
dilakukan. Lanjutkan ke Langkah 3.
Pemeriksaan Visual
Periksa part dan sistem berikut secara visual.
4E-13
kunci kontak diputar ke posisi ON Combination meter rusak Periksa sirkit lampu peringatan
ABS. [4E-19]
Sirkuit komunikasi CAN rusak Perbaiki sirkuit.
Lampu peringatan ABS berkedip- Unit hidrolis ABS baru / modul Jalankan Pemeriksaan Operasi
kedip kontrol assy dipasang Unit Hidrolik ABS [4E-33] .
Lampu peringatan EBD (lampu Rem tangan dipakai Lepaskan rem tangan dan periksa
peringatan rem) menyala setelah apakah lampu peringatan EBD
mesin dihidupkan (lampu peringatan rem) mati.
Minyak rem kurang Periksa titik yang bocor, perbaiki
dan tambahkan minyak rem.
Minyak rem bocor Periksa titik yang bocor, perbaiki
dan tambahkan minyak rem.
Sirkuit lampu peringatan EBD Perbaiki sirkuit.
(lampu peringatan rem) rusak
Sistem EBD tidak berfungsi Periksa sirkuit lampu peringatan
EBD. [4E-22]
Lampu peringatan EBD (Lampu Fungsi EBD rusak Periksa sirkuit lampu peringatan
peringatan rem) tidak menyala EBD. [4E-21]
selama 2 detik setelah kunci Combination meter rusak Periksa sirkuit lampu peringatan
kontak diputar ke ON
EBD. [4E-21]
Sirkuit komunikasi CAN rusak Perbaiki sirkuit.
CATATAN:
Lakukan pemeriksaan ini di atas permukaan yang rata.
4E-14
3) Lepaskan rem tangan saat kunci kontak di posisi ON kemudian periksa apakah lampu peringatan EBD (lampu
peringatan rem) mati.
Jika tidak mati, lanjutkan ke Lampu Peringatan EBD (Lampu Peringatan Rem) Menyala Stabil [4E-22] .
Pemeriksaan DTC
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC (1) yang terletak di bawah panel instrumen sisi jok pengemudi.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
(A) 1
3) Putar kunci kontak ke posisi ON dan pastikan lampu peringatan ABS menyala.
4) Baca DTC sesuai petunjuk yang ditunjukkan pada SUZUKI scan tool dan cetak atau tulislah. Baca buku petunjuk
SUZUKI scan tool untuk rinciannya.
Jika komunikasi antara scan tool dan modul kontrol ABS tidak mungkin dilakukan, periksa apakah scan tool bisa
dikomunikasikan dengan menghubungkannya dengan modul kontrol ABS di kendaraan lain. Jika dengan cara
demikian komunikasi bisa dilakukan, scan tool dalam kondisi bagus. Kemudian periksa DLC dan saluran data
serial (sirkuit) di dalam kendaraan dimana komunikasi tidak bisa dilakukan. Jika konektor dan sirkuit baik-baik
saja, periksa apakah power supply dan sirkuit ground modul kontrol ABS dan DLC dalam kondisi bagus. [4E-
32]
5) Setelah menyelesaikan pemeriksaan ini, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepaskan SUZUKI scan tool dari
DLC.
Menghapus DTC
PERINGATAN:
Ketika melakukan tes jalan, pilih tempat aman yang tidak ada lalu lintas atau kemungkinan kecelakaan lalu
lintas, dan berhati-hatilah saat melakukan tes untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan cara seperti saat pemeriksaan DTC.
2) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4E-15
3) Hapus DTC berdasarkan petunjuk yang tertera di SUZUKI scan tool. Baca buku petunjuk scan tool untuk
rinciannya.
CATATAN:
Untuk DTC C1021, C1022, C1025, C1026, C1031, C1032, C1035, C1036 dan C1061, pastikan bahwa lampu
peringatan ABS mati setelah melakukan Langkah 2 “Tes Jalan” di bawah Pemeriksaan ABS. [4E-10] ,
kemudian hapus DTC.
4) Lakukan “Tes Jalan” (Langkah 4 Pemeriksaan ABS. [4E-10] ) dan Pemeriksaan DTC [4E-15] dan pastikan tidak
ada DTC tertera pada scan tool.
5) Seusai menghapus, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepaskan scan tool dari DLC.
Tabel DTC
PERHATIAN:
DTC (tertera pada Item Diagnosa Mendeteksi kondisi (DTC akan disetel ABS EBD
SUZUKI scan saat mendeteksi) peringat peringat
tool) an an
lampu lampu
Voltase sirkuit sensor Sirkuit sensor putaran roda putus, koslet ke
C1021 [4E-25] • *1
putaran roda kanan-depan daya, ground dan/atau tiap sirkuit lainnya.
• Putaran roda berbeda dari putaran roda
lainnya (kecepatan kendaraan) lebih dari
Kinerja sinyal sensor waktu yang ditentukan.
C1022 [4E-25] • *1
putaran roda kanan-depan • Sinyal sensor putaran roda abnormal
terdeteksi selama lebih dari waktu yang
ditentukan.
Voltase sirkuit sensor Sirkuit sensor putaran roda putus, koslet ke
C1025 [4E-25] • *1
putaran roda kiri-depan daya, ground dan/atau tiap sirkuit lainnya.
• Putaran roda berbeda dari putaran roda
lainnya (kecepatan kendaraan) lebih dari
Kinerja sinyal sensor waktu yang ditentukan.
C1026 [4E-25] • *1
putaran roda kiri-depan • Sinyal sensor putaran roda abnormal
terdeteksi selama lebih dari waktu yang
ditentukan.
Voltase sirkuit sensor Sirkuit sensor putaran roda putus, koslet ke
C1031 [4E-25] • *1
putaran roda kiri-belakang daya, ground dan/atau tiap sirkuit lainnya.
• Putaran roda berbeda dari putaran roda
lainnya (kecepatan kendaraan) lebih dari
Kinerja sinyal sensor waktu yang ditentukan.
C1032 [4E-25] • *1
putaran roda kiri-belakang • Sinyal sensor putaran roda abnormal
terdeteksi selama lebih dari waktu yang
ditentukan.
Voltase sirkuit sensor Sirkuit sensor putaran roda putus, koslet ke
C1035 [4E-25] • *1
putaran roda kiri-belakang daya, ground dan/atau tiap sirkuit lainnya.
4E-16
• Putaran roda berbeda dari putaran roda
lainnya (kecepatan kendaraan) lebih dari
Kinerja sinyal sensor waktu yang ditentukan.
C1036 [4E-25] • *1
putaran roda kiri-belakang • Sinyal sensor putaran roda abnormal
terdeteksi selama lebih dari waktu yang
ditentukan.
Korelasi sirkuit inlet solenoid
C1041 [4E-27] • •
valve kanan-depan
Korelasi sirkuit outlet
C1042 [4E-27] • •
solenoid valve kanan-depan
Korelasi sirkuit inlet solenoid
C1045 [4E-27] • •
valve kiri-depan
Korelasi sirkuit outlet • Sirkuit solenoid valve putus, koslet ke
C1046 [4E-27] • •
solenoid valve kiri-depan daya, ground dan/atau tiap valve di dalam
Korelasi sirkuit inlet solenoid unit hidrolik ABS/ modul kontrol assy.
C1051 [4E-27] • Ketidaksesuaian output solenoid dan • •
valve kanan-belakang
monitor solenoid terdeteksi.
Korelasi sirkuit outlet
C1052 [4E-27] solenoid valve kanan- • •
belakang
Korelasi sirkuit inlet solenoid
C1055 [4E-27] • •
valve kiri-belakang
Korelasi sirkuit outlet
C1056 [4E-27] • •
solenoid valve kiri-belakang
Voltase power supply modul kontrol ABS lebih
• *3
rendah dari 9,6 V.
C1057 [4E-28] Voltase power supply
Voltase power supply modul kontrol ABS lebih
• •
di atas 16,8 V.
• Motor pump rusak dan/atau voltase power
supply motor terlalu rendah.
C1061 [4E-29] Kinerja sirkuit motor pump • Sirkuit motor pump di dalam modul • —
kontrol ABS putus, koslet ke sirkuit daya
atau ground.
• Sirkuit solenoid valve power supply driver
putus, koslet ke sirkuit daya dan ground di
dalam modul kontrol ABS.
• Voltase solenoid valve power supply
terlalu rendah.
Kinerja sirkuit solenoid valve
C1063 [4E-30] • Solenoid valve power supply driver macet • •
power supply driver
di posisi ON atau OFF.
• Sirkuit out dari unit kontrol putus atau
koslet di dalam modul kontrol ABS.
• Ketidaksesuaian output solenoid dan
monitor solenoid terdeteksi.
Kegagalan internal modul Kerusakan internal modul kontrol ABS
C1071 [4E-31] • *2
kontrol ABS terdeteksi.
• Tidak ada komunikasi saat semua modul
kontrol terhubung dengan CAN.
Communication bus modul
U0073 [4E-31] • Saluran komunikasi CAN koslet ke surkuit — —
kontrol mati
power, ground dan/atau tiap sirkuit
lainnya.
Komunikasi dengan ECM /
U0100 [4E-31] Data pesan ECM hilang dari komunikasi CAN — —
PCM hilang
4E-17
CATATAN:
*1: jika dua atau lebih sensor putaran roda rusak, lampu peringatan EBD menyala.
*2: Biasanya lampu peringatan tidak bisa dinyalakan dengan modul kontrol ABS.
*3: Jika voltase power supply modul kontrol ABS lebih rendah dari 7,6 V, lampu peringatan EBD menyala.
4E-18
Putaran Roda Putaran roda adalah parameter internal modul kontrol. Putaran roda dihitung dengan denyut
RF, Putaran referensi dari sensor putaran roda.
Roda LF,
Putaran Roda
RR dan
Putaran Roda
LF (km/j, MPH)
Switch Rem Sinyal switch ini memberi informasi pada modul kontrol ABS tentang apakah rem aktif atau tidak.
(ON, OFF)
WHT/RED E08-1
WHT/BLU A
E08-14
3 4 12V
WHT/BLU GRN GRN/ORN E08-7
[A] E08
2
5 WHT/RED 1 14
G241-2
7 6
BLK E08-13
2 15
BLK E08-26
1 8 G241-4 BLK/ORN 3 16
4 17
G241-9 RED
9 5 18
G241-7 WHT
6 19
G04-2 WHT 7 20
G04-4 RED
8 21
10 E04-1 RED RED E08-12
9 9
E04-2 WHT WHT E08-6 9 22
12V 11
E04-5 RED/BLK 10 23
12V 13 11 24
L01-6 RED/BLK
12 25
[B] G241
13 26
B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 2122 23 24 25 26 27 28 29 30 3132
C 7 6 5 4 3 2 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1
11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 14 13 12 11 10 9 8 18 17 16 15 14 13 12 11 10
[A]: Konektor unit hidrolik ABS / modul kontrol (Tampak: A) 6. Lampu peringatan ABS
[B]: Konektor combination meter (Tampilan: B) 7. Lampu peringatan EBD (lampu peringatan rem)
[C]: Konektor BCM (Tampak: C) 8. Modul driver lampu
1. Battery 9. CAN driver
2. Kotak sekring utama 10. BCM
3. Kunci Kontak 11. Switch ketinggian minyak rem
4. Kotak sekring sirkuit 12. Unit hidrolik ABS / modul kontrol assy
5. Combination meter 13. Switch rem tangan
Uraian Sirkuit
Modul kontrol ABS mentransmisikan indikasi sinyal ON dari lampu peringatan ABS ke combination meter untuk
menghidupkan lampu peringatan ABS. Selanjutnya, combination meter menyalakan lampu peringatan ABS.
Jika ABS dalam kondisi bagus, modul kontrol ABS mentransmisikan sinyal indikasi ON ke combination meter untuk
menghidupkan lampu peringatan ABS pada saat kunci kontak di posisi ON, tetap menyala selama 2 detik dan
4E-19
kemudian mati. Jika abnormalitas di dalam terdeteksi, maka lampu peringatan ABS dinyalakan terus menerus oleh
modul kontrol ABS. Lampu peringatan ABS juga dinyalakan terus menerus oleh modul driver lampu saat konektor
modul kontrol ABS dilepaskan.
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4E-20
Lampu Peringatan ABS Menyala Stabil
Diagram Kelistrikan
Lihat “Diagram Kelistrikan” di bawah Lampu Peringatan ABS Tidak Hidup Saat Kunci Kontak di Posisi ON [4E-19] .
Uraian Sirkuit
Lihat “Uraian Sirkuit” di bawah Lampu Peringatan ABS Tidak Hidup Saat Kunci Kontak di Posisi ON [4E-19] .
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan daya dan sirkuit ground unit Ke Langkah 3. Ganti sirkuit daya atau
hidrolik ABS / modul kontrol assy. sirkuit ground unit hidrolik
1) Periksa apakah sirkuit power supply dan ABS / modul kontrol assy.
sirkuit ground unit hidrolik ABS / modul
kontrol assy. dalam kondisi bagus. [4E-
32]
Hasil pemeriksaan OK?
YA TIDAK
Lampu Peringatan EBD (Lampu Peringatan Rem) Tidak Menyala Saat Kunci Kontak di Posisi ON
Diagram Kelistrikan
Lihat “Diagram Kelistrikan” di bawah Lampu Peringatan ABS Tidak Hidup Saat Kunci Kontak di Posisi ON [4E-19] .
Uraian Sirkuit
Lihat “Uraian Sirkuit” di bawah Lampu Peringatan EBD (Lampu Peringatan Rem) Menyala Stabil [4E-22] .
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4E-21
Lampu Peringatan EBD (Lampu Peringatan Rem) Menyala Stabil
Diagram Kelistrikan
Lihat “Diagram Kelistrikan” di bawah Lampu Peringatan ABS Tidak Hidup Saat Kunci Kontak di Posisi ON [4E-19] .
Uraian Sirkuit
Lampu peringatan EBD (lampu peringatan rem) dikendalikan oleh modul kontrol ABS dan BCM melalui modul driver
lampu di dalam combination meter.
Jika sistem EBD dalam kondisi bagus, modul kontrol ABS menghidupkan lampu peringatan EBD saat kunci kontak di
posisi ON, membuatnya tetap menyala selama 2 detik dan kemudian mematikannya.
Lampu peringatan EBD dinyalakan terus menerus pada kondisi berikut.
• Sistem EBD mengalami ketidaknormalan.
• Konektor modul kontrol ABS terputus.
• Switch rem tangan di posisi ON
• Ketinggian minyak rem lebih rendah dari ketinggian minimal.
Informasi switch rem tangan dan ketinggian minyak rem ditransmisikan dari BCM ke modul driver lampu di dalam
combination meter melalui saluran komunikasi CAN.
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit switch rem tangan dan Ke Langkah 4. Periksa tiap sirkuit yang
sirktui switch ketinggian minyak rem berfungsi apakah
1) Lepaskan rem tangan sepenuhnya, dan mengalami koslet dengan
periksa ketinggian minyak rem. [4A-5] ground bodi kendaraan.
2) Lepaskan konektor BCM saat kunci Jika OK, selanjutnya
kontak di putar ke posisi OFF. periksa switch rem
3) Ukur resistan antara terminal “E04-5”, tangan dan/atau switch
“L01-6” dan ground bodi kendaraan. ketinggian minyak rem.
Resistan∞Ω?
YA TIDAK
4E-22
YA TIDAK
WHT/RED E08-1
WHT/BLU E08-14
3 4 12V
WHT/BLU GRN GRN/ORN E08-7
2
5 WHT/RED
G241-2 A
7 6
BLK E08-13
BLK E08-26
1 8 G241-4 BLK/ORN [A] E08
G241-9 RED 1 14
9
G241-7 WHT
2 15
G04-2 WHT
G04-4 RED 3 16
10 E04-1 RED RED E08-12 4 17
9 9
E04-2 WHT WHT E08-6
5 18
G04-3 RED/BLK
G04-1 WHT/BLK 6 19
E04-9 G04-5 7 20
+BB 11 8 21
B
PPL/WHT
9 22
12V
G G1 10 23
13 PPL/WHT E08-5 11 24
12 25
[B] G241 13 26
B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 2122 23 24 25 26 27 28 29 30 3132
C 7 6 5 4 3 2 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1
11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 14 13 12 11 10 9 8 18 17 16 15 14 13 12 11 10
[A]: Konektor modul kontrol ABS (Tampak: A) 4. Kotak sekring sirkuit 10. BCM
[B]: Konektor combination meter (Tampilan: B) 5. Combination meter 11. Data link connector (DLC)
[C]: Konektor BCM (Tampak: C) 6. Lampu peringatan ABS 12. Unit hidrolik ABS / modul kontrol assy
1. Battery 7. Lampu peringatan EBD (lampu peringatan 13. Ke modul kontrol P/S
rem)
2. Kotak sekring utama 8. Modul driver lampu
3. Kunci Kontak 9. CAN driver
Memeriksa
4E-23
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan daya dan sirkuit ground unit Ke Langkah 6. Ganti sirkuit daya atau
hidrolik ABS / modul kontrol assy. sirkuit ground unit hidrolik
1) Periksa apakah sirkuit power supply dan ABS / modul kontrol assy.
sirkuit ground unit hidrolik ABS / modul
kontrol assy. dalam kondisi bagus. [4E-
32]
Hasil pemeriksaan OK?
YA TIDAK
4E-24
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit saluran komunikasi Tukar unit hidrolik ABS / Perbaiki sirkuit saluran
CAN modul kontrol assy yang komunikasi CAN dan
1) Lepas konektor semua modul kontrol yang bagus dan periksa ulang. periksa ulang.
dikomunikasikan oleh CAN.
2) Periksa apakah koneksi ke kabel saluran
komunikasi CAN baik.
3) Jika OK, maka periksa sirkuit saluran
komunikasi CAN di antara modul kontrol
untuk mengetahui putus, koslet dan
resistan tinggi.
4) Jika OK, selanjutnya periksa resistan
tinggi, putus atau koslet dengan sirkuit
daya atau ground di dalam sirkuit serial
data.
Sirkuit saluran komunikasi CAN dalam
kondisi baik?
Sekiranya perlu, perbaiki puntiran harness kabel pada saluran CAN, pastikan Tindakan Pencegahan untuk
Sistem Komunikasi CAN [00-11] sebelum memperbaiki.
CATATAN:
Saat kendaraan dioperasikan dengan cara berikut ini, salah satu DTC ini mungkin muncul meskipun saat
sensor dalam kondisi bagus. Jika diduga ada kemungkinan semacam itu, hapus DTC saat [4E-15] dan
setelah melakukan tes jalan seperti yang dijelaskan di dalam Langkah 4 dari Pemeriksaan ABS. [4E-10] ,
periksa apakah terjadi suatu yang tak normal.
• Kendaraan dikendarai saat rem tangan ditarik.
• Roda berputar saat dikendarai.
• Roda diputar saat kendaraan didongkrak.
• Kendaraan terperosok.
4E-25
Diagram Kelistrikan
9
[A]
E08
3 4
12V
WHT/BLU GRN GRN/ORN E08-7 14 1
2 12V
15 2
WHT E35-1 RED E08-22
5 16 3
BLK E35-2 RED/BLK E08-21 [B]
12V
17 4
E35,E33,L32,L31
WHT E33-1 WHT E08-18
6 18 5
BLK E33-2 WHT/BLK E08-19
1 12V 19 6
2 1
WHT L32-1 LT GRN E08-16 20 7
7 LT GRN/BLK
BLK L32-2 E08-15
12V 21 8
BLK E08-13 24 11
BLK E08-26 25 12
26 13
[A]: Konektor modul kontrol ABS (Tampak: A) 3. Kunci Kontak 7. Sensor putaran roda kiri-belakang
[B]: Konektor sensor putaran roda (Tampak: B) 4. Junction block assy. 8. Sensor putaran roda kanan-belakang
1. Battery 5. Sensor putaran roda kiri-depan 9. Unit hidrolik ABS / modul kontrol assy
2. Kotak sekring utama 6. Sensor putaran roda kanan-depan
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4E-26
YA TIDAK
7 Pemeriksaan harness kabel Tukar unit hidrolik ABS / Perbaiki atau ganti
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. modul kontrol assy yang harness kabel.
2) Lepaskan konektor sensor putaran roda bagus dan periksa ulang.
dan konektor unit hidrolik ABS / modul
kontrol.
3) Ukur resistan harness kabel antara
konektor sensor putaran roda dan unit
hidrolik ABS / modul kontrol.
Resistan kurang dari 2Ω?
Diagram Kelistrikan
5 A
WHT/BLU E08-14
[A] E08
3 12V
2
5V
14 1
1 15 2
6 16 3
4
17 4
18 5
19 6
20 7
7 21 8
22 9
23 10
24 11
BLK E08-13 25 12
BLK E08-26
26 13
4E-27
1. Battery 5. Unit hidrolik ABS / modul kontrol assy
2. Kotak sekring utama 6. Solenoid valve power supply driver (transistor)
3. Unit power control 7. Solenoid valve driver (transistor)
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit daya dan sirkuit Tukar unit hidrolik ABS / “BLK” atau “WHT/BLU”
ground unit hidrolik ABS / modul kontrol modul kontrol assy yang sirkuit terbuka atau
assy. bagus dan periksa ulang. resistan tinggi.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Lepaskan konektor unit hidrolis ABS /
modul kontrol assy.
3) Periksa koneksi ke konektor unit hidrolik
ABS / modul kontrol di terminal “E08-13”
(“E08-26”) dan “E08-14”.
4) Jika OK, maka ukur voltase antara
terminal “E08-13” (“E08-26”) konektor
modul dan “E08-14”.
Jika OK, maka ukur voltase antara
terminal “E08-24” konektor modul dan
“E08-23”.
Apakah voltase 10 - 14 V?
DTC C1057:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
[A] E08
14 1
5
12V 15 2
3 4
WHT/BLU GRN GRN/ORN E08-7 16 3
17 4
18 5
2 BLK E08-13
19 6
BLK E08-26
20 7
1 21 8
22 9
23 10
24 11
25 12
26 13
4E-28
[A]: Konektor modul kontrol ABS (Tampak: A) 3. Kunci Kontak
1. Battery 4. Junction block assy.
2. Kotak sekring utama 5. Unit hidrolik ABS / modul kontrol assy
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit daya dan sirkuit Ke Langkah 3. Ganti sirkuit daya atau
ground modul kontrol ABS assy. sirkuit ground unit hidrolik
1) Periksa apakah sirkuit power supply dan ABS / modul kontrol assy.
sirkuit ground unit hidrolik ABS / modul
kontrol assy. dalam kondisi bagus. [4E-
32]
Hasil pemeriksaan OK?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan voltase sumber daya unit Tukar unit hidrolik ABS / Periksa sistem pengisian.
hidrolik ABS / modul kontrol. modul kontrol assy yang Model bensin Tes
1) Ukur voltase power supply saat mesin bagus dan periksa ulang. Generator (Pemeriksaan
berkecepatan 3000 rpm. Battery yang Tidak Terisi)
Apakah voltase dalam 10 – 14 V? [1J-6]
Model diesel [1J-29]
DTC C1061:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
[A] E08
14 1
5 15 2
16 3
WHT/RED E08-1 3
17 4
2 12V
18 5
19 6
M 20 7
1 4
BLK E08-13
21 8
BLK E08-26
22 9
23 10
24 11
25 12
26 13
[A]: Konektor modul kontrol ABS (Tampak: A) 3. ABS pump motor driver (transistor)
4E-29
1. Battery 4. Pump motor
2. Kotak sekring utama 5. Unit hidrolik ABS / modul kontrol assy
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit daya dan sirkuit Tukar unit hidrolik ABS / Ganti sirkuit daya atau
ground modul kontrol ABS assy. modul kontrol assy yang sirkuit ground unit hidrolik
1) Periksa apakah sirkuit power supply dan bagus dan periksa ulang. ABS / modul kontrol assy.
sirkuit ground unit hidrolik ABS / modul
kontrol assy. dalam kondisi bagus. [4E-
32]
Hasil pemeriksaan OK?
DTC C1063:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
[A] E08
5
14 1
3 4 12V
WHT/BLU GRN GRN/ORN E08-7 15 2
16 3
WHT/BLU E08-14 17 4
18 5
7
2 12V 19 6
5V
20 7
1 21 8
BLK E08-13 22 9
BLK E08-26 6 23 10
8 24 11
25 12
26 13
[A]: Konektor modul kontrol ABS (Tampak: A) 5. Unit hidrolik ABS / modul kontrol assy
1. Battery 6. Solenoid valve power supply driver (transistor)
4E-30
2. Kotak sekring utama 7. Unit power control
3. Kunci Kontak 8. Ke solenoid valve
4. Junction block assy.
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit daya dan sirkuit Tukar unit hidrolik ABS / Ganti sirkuit daya atau
ground modul kontrol ABS assy. modul kontrol assy yang sirkuit ground unit hidrolik
1) Periksa apakah sirkuit power supply dan bagus dan periksa ulang. ABS / modul kontrol assy.
sirkuit ground unit hidrolik ABS / modul
kontrol assy. dalam kondisi bagus. [4E-
32]
Hasil pemeriksaan OK?
DTC C1071:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit daya dan sirkuit Tukar unit hidrolik ABS / Ganti sirkuit daya atau
ground modul kontrol ABS assy. modul kontrol assy yang sirkuit ground unit hidrolik
1) Periksa apakah sirkuit power supply dan bagus dan periksa ulang. ABS / modul kontrol assy.
sirkuit ground unit hidrolik ABS / modul
kontrol assy. dalam kondisi bagus. [4E-
32]
Hasil pemeriksaan OK?
DTC U0073
Lihat Tabel CAN DTC (Hilang Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) [10H-8] atau Tabel CAN DTC (Hilang
Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) [10H-24] .
DTC U0100:
Lihat Tabel CAN DTC (Hilang Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) [10H-8] atau Tabel CAN DTC (Hilang
Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) [10H-24] .
4E-31
Pemeriksaan Sirkuit Daya dan Sirkuit Ground Modul Kontrol ABS
Diagram Kelistrikan
[A] E08
5 14 1
WHT/RED E08-1 7 15 2
16 3
WHT/BLU E08-14
11 12V 17 4
22
WHT/BLU GRN GRN/ORN E08-7 18 5
2 12V 19 6
3 4
5V
20 7
9
BLK E08-13
21 8
BLK E08-26
10 22 9
1 6 23 10
8 24 11
25 12
26 13
[A]: Konektor modul kontrol ABS (Tampak: A) 6. Solenoid valve power supply driver (transistor)
1. Battery 7. Ke pump motor driver
2. Kotak sekring utama 8. Ke solenoid valve
3. Kunci Kontak 9. Sekring motor ABS
4. Junction block assy. 10. Sekring solenoid ABS
5. Unit hidrolik ABS / modul kontrol assy 11. Sekring ABS
Uraian Sirkuit
Saat kunci kontak diputar ke posisi ON, power supply dipasok ke modul kontrol ABS. Dan, power supply dipasok ke
pump motor dan solenoid valve di saluran lainnya dengan fungsi switching di dalam modul kontrol ABS.
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4E-32
YA TIDAK
4 Periksa sirkuit ground unit hidrolik ABS / Sirkuit daya dan ground “BLK” sirkuit terbuka atau
modul kontrol assy unit hidrolik ABS / modul resistan tinggi.
1) Ukur resistan antara terminal “E08-13”, kontrol assy. dalam
“E08-26” dan ground bodi kendaraan. kondisi baik.
Resistan kurang dari 2Ω?
Petunjuk Perbaikan
Pemeriksaan Operasi Unit Hidrolik ABS
PERHATIAN:
Pastikan kondisi berikut ini sebelum pemeriksaan operasi unit hidrolik ABS dilakukan.
Jika tidak, operasi unit hidrolik ABS tidak dapat diperiksa dengan benar.
• Tidak ada udara di dalam sistem rem.
• Voltase battery 11 V atau lebih.
• Rem tidak seret.
• Modul kontrol ABS tidak mendeteksi DTC.
CATATAN:
• Pemeriksaan operasi harus dilakukan oleh 2 orang.
• Saat memasang unit hidrolik ABS / modul kontrol assy. yang baru, lampu peringatan ABS mungkin
berkedip saat kunci kontak diputar ke posisi ON. Karena itu, lakukan Tindakan Pencegahan dalam
Memeriksa Operasi Unit Hidrolik [4E-4] untuk menghentikan berkedipnya lampu peringatan ABS.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
(A) 1
4E-33
5) Putar semua roda secara perlahan dengan tangan untuk memeriksa apakah terjadi gesekan rem. Jika terjadi,
perbaiki.
6) Putar kunci kontak ke posisi ON dan pilih menu ke “HYDRAULIC CONTROL TEST” di bawah mode
“miscellaneous test” (“MISC. TEST”) SUZUKI scan tool.
7) Lakukan pemeriksaan berikut dengan bantuan orang lain.
Pedal rem (1) harus ditekan dan kemudian pilih tes roda dengan SUZUKI scan tool dan roda (2) harus diputar
dengan tangan orang satunya. Saat ini, periksa bahwa:
• Suara operasi solenoid terdengar dan roda berputar hanya sekitar 0,5 detik (daya rem tidak ditekan).
• Suaran operasi pump motor terdengar dan denyut terasa pada pedal rem.
8) Periksa kondisi keempat roda. Jika terdapat kerusakan, ganti unit hidrolik / modul kontrol assy.
9) Seusai pemeriksaan, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepaskan SUZUKI scan tool dari DLC.
Jangan sekali-kali membongkar unit hidrolik ABS / modul kontrol assy, melonggarkan blind plug atau
melepaskan motor. Melakukan salah satu hal tersebut akan mempengaruhi kinerja asli unit hidrolik ABS /
modul kontrol assy.
(a)
1
(b)
3
(a)
(c)
(c)
(b)
1. Unit hidrolik ABS / modul kontrol assy 3. Konektor : 9 N m (0,92 kgf-m, 7,0 lbf-ft)
2. Braket : 16 N m (1,6 kgf-m, 12,0 lbf-ft) : 25 N m (2,5 kgf-m, 18,5 lbf-ft)
4E-34
Pemeriksaan Unit Hidrolik ABS / Modul Kontrol Assy. pada Kendaraan
PERHATIAN:
Jangan sekali-kali membongkar unit hidrolik ABS / modul kontrol assy, melonggarkan blind plug atau
melepaskan motor. Melakukan salah satu hal tersebut akan mempengaruhi kinerja asli unit hidrolik ABS /
modul kontrol assy.
PERHATIAN:
Jangan sekali-kali membongkar unit hidrolik ABS / modul kontrol assy, melonggarkan blind plug atau
melepaskan motor. Melakukan salah satu hal tersebut akan mempengaruhi kinerja asli unit hidrolik ABS /
modul kontrol assy.
• Jangan membenturkan unit hidrolik.
• Berhati-hatilah jangan sampai debu masuk ke dalam unit hidrolik.
• Jangan letakkan unit hidrolik di sisi atasnya atau terbalik. Penanganan yang salah akan mempengaruhi
kinerja aslinya.
Melepas
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepaskan konektor unit hidrolik ABS / modul kontrol assy (1) dengan menarik pengunci (2) ke bawah.
[A] 1 [B]
D
C
3) Menggunakan special tool, kendurkan mur kembang (1) dan lepaskan pipa rem (2) dari unit hidrolik ABS / modul
kontrol assy (3).
Special Tool
(A): 09950M78220
CATATAN:
Letakkan tutup bleeder plug atau sejenisnya di atas pipa untuk mencegah minyak agar tidak tumpah.
4E-35
2
1
(A)
4) Lepaskan unit hidrolik ABS / modul kontrol dengan braket dari kendaraan dengan melepaskan tiga baut braket.
5) Lepaskan baut dan keluarkan unit hidrolik ABS / modul kontrol assy. (1) dari braket (3) menggunakan batang
pipih atau sejenisnya (2).
2 1
Memasang
1) Pasang unit hidrolik ABS / modul kontrol assy dengan cara membalik prosedur pelepasan dengan
memperhatikan hal berikut.
Momen pengencangan
Mur kembang pipa rem (a): 16 N·m (1,6 kg-m, 12,0 lb-ft)
Baut unit hidrolik ABS / modul kontrol assy. (b): 9 N·m (0,92 kg-m, 7,0 lb-ft)
Baut braket unit hidrolik ABS / modul kontrol assy (c): 25 N·m (2,5 kg-m, 18,5 lb-ft)
(a)
(b)
(a) (c)
(c)
(b)
4E-36
3) Periksa semua part yang terpasang apakah mengalami kebocoran minyak dan lakukan Pemeriksaan Operasi
Unit Hidrolik ABS [4E-33] .
CATATAN:
Saat memasang unit hidrolik ABS / modul kontrol assy. yang baru, lampu peringatan ABS mungkin
berkedip saat kunci kontak diputar ke posisi ON.
Karena itu, lakukan Pemeriksaan Operasi Unit Hidrolik ABS [4E-33] untuk menghentikan berkedipnya
lampu peringatan ABS.
Voltase yang tidak tepat dan /atau koneksi yang salah menyebabkan kerusakan pada sensor putaran roda.
4
3
5
5) Ukur voltase di kedua ujung resistan tanpa putaran roda. Jika voltase tidak sesuai spesifikasi, periksa sensor,
encoder yang saling berpasangan dan kondisi pemasangannya.
4E-37
[A]: Voltase [B]: Waktu
Referensi
Saat menggunakan osiloskop untuk pemeriksaan ini, periksa voltase peak-to-peak dan gelombang sesuai spesifikasi.
PERHATIAN:
• Jangan tarik harness kabel saat melepas sensor putaran roda depan.
• Jangan membuat kerusakan pada permukaan sensor putaran roda dan jangan sampai debu dll. masuk
lubang pemasangan.
• Jangan tarik atau belitkan harness kabel lebih dari yang diperlukan saat memasang sensor putaran roda
depan.
Melepas
1) Lepaskan kabel negatif dari battery.
2) Lepas koneksi kopler sensor putara roda depan (1).
3) Angkat kendaraan dan lepaskan roda.
4) Lepaskan klem harness, baut klem (2) dan gromet (3).
5) Lepaskan sensor putaran roda depan (4) dari knuckle.
4E-38
3
Memasang
Referensi: Memeriksa Sensor Putaran Roda Depan dan Belakang [4E-40]
1) Periksa apakah tidak ada material asing yang terhubung dengan sensor (1) dan encoder sensor putaran roda
(termasuk di dalam hub roda assy) (2).
2) Pasang dengan cara membalik prosedur pelepasan.
Momen pengencangan
Baut sensor putaran roda depan (a): 25 N·m (2,5 kg-m, 18,5 lb-ft)
Buat klem harness sensor putaran roda depan (b): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
3) Periksa apakah tidak ada celah antara sensor dan knuckle.
4E-39
(b)
(a)
[A] [B]
1 1
[A]: OK [B]: NG
Referensi: Pemeriksaan Sensor Putaran Roda Depan dan Belakang pada Kendaraan [4E-37]
PERHATIAN:
• Jangan tarik harness kabel saat melepas sensor putaran roda belakang.
• Jangan merusak permukaan sensor putaran roda belakang dan jangan sampai debu dll. masuk lubang
pemasangan.
Melepas
1) Lepaskan kabel negatif dari battery.
4E-40
2) Lepaskan side-sill scuff belakang
3) Lepaskan baut dudukan jok (4).
4) Lipat jok belakang (2) ke atas seperti yang ditunjukkan, kemudian lipas karpet lantai (3).
5) Lepas koneksi kopler sensor putaran roda belakang (1).
6) Dongrak kendaraan.
CATATAN:
Jangan lepas klip konektor sensor putaran roda belakang dari bodi kendaraan kecuali jika perlu
melakukan penggantian.
Memasang
Referensi: Memeriksa Sensor Putaran Roda Depan dan Belakang [4E-40]
Balik prosedur pelepasan untuk memasang dengan memperhatikan hal berikut.
PERHATIAN:
Jangan tarik atau belitkan harness kabel lebih dari yang diperlukan saat memasang sensor putaran roda
depan.
• Periksa apakah tak ada material asing yang menempel pada sensor.
4E-41
• Pastikan memasang sensor putaran roda (2) dan bautnya pada posisi yang benar (atas) sebagaimana
ditunjukkan di dalam gambar.
Kencangkan baut sensor (1) dan baut klem harness sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut sensor putaran roda belakang (a): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
Baut klem harness sensor putaran roda belakang (b): 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
• Periksa apakah tidak ada celah antara sensor dan knuckle.
(b)
[A]: OK [B]: NG
PERHATIAN:
Encoder sensor putaran roda depan menempel pada bearing roda. Jika encoder sensor putaran roda depan
perlu diganti, ganti bearing roda satu set.
Untuk melepas dan memasang bearing roda, lihat Melepas dan Memasang Wheel Hub Depan, Steering Knuckle dan
Wheel Bearing [3A-14] .
PERHATIAN:
Melepas
1) Lepaskan teromol rem belakang. [4C-3]
2) Lepaskan ring sensor putaran roda belakang (1) dari teromol rem belakang menggunakan tang.
4E-42
1
Memasang
1) Pasang ring sensor putaran roda belakang yang baru (1) menggunakan special tool.
Special Tool
(A): 09924M74510
(B): 09952M86310
(A)
(B)
Memeriksa Encoder Sensor Putaran Roda Depan dan Ring Sensor Putaran Roda Belakang
Referensi: Melepas dan Memasang Encoder Sensor Putaran Roda Depan [4E-42]
Referensi: Melepas dan Memasang Ring Sensor Putaran Roda Belakang [4E-42]
• Periksa encoder sensor apakah mengalami keretakan, kerusakan atau perubahan bentuk.
• Periksa apakah tak ada material asing yang menempel.
Jika ditemukan kerusakan, bersihkan atau ganti.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Mur kembang pipa rem 16 1.6 12.0
Baut unit hidrolik ABS / modul kontrol assy 9 0.92 7.0
Baut braket unit hidrolik ABS / modul kontrol
25 2.5 18.5
assy
Baut sensor putaran roda depan 25 2.5 18.5
Baut klem harness sensor putaran roda depan 11 1.1 8.5
Baut sensor putaran roda belakang 11 1.1 8.5
Baut klem harness sensor putaran roda
11 1.1 8.5
belakang
4E-43
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Unit Hidrolik ABS / Modul Kontrol Assy. [4E-34]
Acuan:
Untuk momen pengencangan yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
SDT)
1 2
Installer, Ring Sensor —
4
(Belakang) 3
Kit ini mencakup. 1. 5
SUZUKI-SDT 2. Kabel DLC
3. Kabel USB 4. Power
supply AC/DC 5. Probe
voltage meter 6. Kotak
penyimpanan
4E-44
Transmisi / Transaxle
Bab 5
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan .............................................................................................................................................. 5-2
Tindakan Pencegahan pada Transmisi/ Transaxle .................................................................................................. 5-2
5-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan pada Transmisi/ Transaxle
Peringatan Air Bag
Lihat Peringatan Air Bag [00-14] .
5-2
Transmisi / Transaxle
Bab 5B
Transmisi/Transaxle Manual
K12M ......................................................................................................................................................................... 5B-3
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 5B-3
Konstruksi Transaxle Manual .................................................................................................................................5B-3
Informasi dan Prosedur Diagnosis....................................................................................................................... 5B-7
Diagnosis Gejala Transaxle Manual.......................................................................................................................5B-7
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 5B-8
Pemeriksaan Level Oli Transaxle Manual..............................................................................................................5B-8
Penggantian Oli Transaxle Manual ........................................................................................................................5B-9
Penggantian Seal Oli Sisi Diferential ...................................................................................................................5B-10
Komponen Kabel dan Tuas Kontrol Persneling ...................................................................................................5B-12
Pelepasan dan Pemasangan Tuas dan Kabel Kontrol Persneling ......................................................................5B-12
Penyetelan Kabel Gear Select Control ................................................................................................................5B-13
Pelepasan dan Pemasangan Sakelar Lampu Mundur ........................................................................................5B-14
Periksa Sakelar Lampu Mundur...........................................................................................................................5B-15
Komponen Unit Transaxle Manual .......................................................................................................................5B-16
Pelepasan dan Pemasangan Unit Transaxle Manual ..........................................................................................5B-16
Komponen Persneling dan Select Shaft Assy. .....................................................................................................5B-17
Pelepasan dan Pemasangan Persneling dan Gear Select Shaft Assy. ...............................................................5B-17
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Gear Shift dan Select Shaft...................................................................5B-19
Komponen Assy. Transaxle Manual .....................................................................................................................5B-21
Pembongkaran dan Pemasangan Kembali Gear Ke-5........................................................................................5B-22
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Transaxle Manual Assy..........................................................................5B-27
Pembongkaran dan Pemasangan Kembali Case Kanan Transaxle....................................................................5B-34
Pembongkaran dan Pemasangan Kembali Case Kiri Transaxle .........................................................................5B-35
Komponen Input Shaft Assy. dan Countershaft Assy. ..........................................................................................5B-37
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Input Shaft Assy.....................................................................................5B-38
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Countershaft Assy. ................................................................................5B-42
Pemeriksaan Part Synchronizer...........................................................................................................................5B-47
Komponen Shaft Persneling ................................................................................................................................5B-48
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Shaft Persneling ke-5 dan Persneling Mundur .....................................5B-48
Pemeriksaan Shaft dan Fork Persneling..............................................................................................................5B-49
Komponen-komponen Diferential.........................................................................................................................5B-49
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Diferential ..............................................................................................5B-49
Spesifikasi............................................................................................................................................................. 5B-52
Spesifikasi Momen Pengencangan ......................................................................................................................5B-52
5B-1
Special Tool dan Perlengkapan .......................................................................................................................... 5B-53
Material Servis Yang Dianjurkan ..........................................................................................................................5B-53
Special Tool ..........................................................................................................................................................5B-54
Z13DTJ.................................................................................................................................................................... 5B-56
Uraian Umum ........................................................................................................................................................ 5B-56
Konstruksi Transaxle Manual ...............................................................................................................................5B-56
Informasi dan Prosedur Diagnosis..................................................................................................................... 5B-60
Diagnosis Gejala Transaxle Manual.....................................................................................................................5B-60
Petunjuk Perbaikan .............................................................................................................................................. 5B-61
Pemeriksaan Level Oli Transaxle Manual............................................................................................................5B-61
Penggantian Oli Transaxle Manual ......................................................................................................................5B-62
Penggantian Seal Oli Sisi Diferential ...................................................................................................................5B-63
Komponen Kabel dan Tuas Kontrol Persneling ...................................................................................................5B-65
Pelepasan dan Pemasangan Tuas dan Kabel Kontrol Persneling ......................................................................5B-65
Penyetelan Kabel Gear Select Control ................................................................................................................5B-65
Pelepasan dan Pemasangan Sakelar Lampu Mundur ........................................................................................5B-65
Periksa Sakelar Lampu Mundur...........................................................................................................................5B-66
Komponen Unit Transaxle Manual .......................................................................................................................5B-66
Pelepasan dan Pemasangan Unit Transaxle Manual ..........................................................................................5B-66
Komponen Persneling dan Select Shaft Assy. .....................................................................................................5B-67
Pelepasan dan Pemasangan Persneling dan Gear Select Shaft Assy. ...............................................................5B-68
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Gear Shift dan Select Shaft Assy. .........................................................5B-69
Komponen Assy. Transaxle Manual .....................................................................................................................5B-71
Pembongkaran dan Pemasangan Kembali Gear Ke-5........................................................................................5B-72
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Transaxle Manual Assy..........................................................................5B-77
Pembongkaran dan Pemasangan Kembali Case Kanan Transaxle....................................................................5B-84
Pembongkaran dan Pemasangan Kembali Case Kiri Transaxle .........................................................................5B-86
Komponen Input Shaft dan Countershaft.............................................................................................................5B-89
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Input Shaft .............................................................................................5B-89
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Countershaft..........................................................................................5B-94
Komponen Shaft Persneling ..............................................................................................................................5B-100
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Shaft Persneling ke-5 dan Persneling Mundur ...................................5B-100
Pemeriksaan Shaft dan Fork Persneling............................................................................................................5B-101
Komponen-komponen Diferential.......................................................................................................................5B-101
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Diferential ............................................................................................5B-102
Spesifikasi........................................................................................................................................................... 5B-105
Spesifikasi Momen Pengencangan ....................................................................................................................5B-105
Special Tool dan Perlengkapan ........................................................................................................................ 5B-105
Material Servis Yang Dianjurkan ........................................................................................................................5B-105
Special Tool ........................................................................................................................................................5B-106
5B-2
K12M
Uraian Umum
Konstruksi Transaxle Manual
Transaxle kendaraan ini memiliki lima kecepatan ke depan dan satu kecepatan ke belakang dengan menggunakan
tiga perangkat synchromesh dan tiga poros (shaft), yaitu input shaft, countershaft dan reverse gear shaft. Semua gigi
maju berada di mesh konstan, sementara gigi mundur menggunakan susunan gigi sliding idler gear.
Sleeve & hub penyinkron kecepatan rendah terpasang di countershaft dan berhubungan dengan countershaft gigi
ke-1 dan ke-2, sementara itu sleeve & hub high speed synchronizer dilakukan di input shaft dan berhubungan
dengan input shaft gear ke-3 atau ke-4. Sleeve & hub speed synchronizer ke-5 pada input shaft berhubungan
dengan input shaft gear ke-5 yang terpasang di input shaft.
Mekanisme double cone synchronizing tersedia untuk perangkat synchromesh gigi ke-2 demi mendapatkan performa
tinggi saat perpindahan ke gigi ke-2.
Countershaft memutar final gear dan diferential assy., oleh karena itu memutar drive shaft depan yang ditambahkan
ke roda depan.
Untuk perbaikan, harus digunakan sealant asli atau yang sebanding pada permukaan berpasangan transaxle case
yang terbuat dari aluminium. Baut yang mengencangkan case harus dirapatkan sesuai spesifikasi dengan
menggunakan torque wrench. Semua suku cadang juga harus dibersihkan sepenuhnya dengan cairan pembersih
dan dikeringkan sebelum dirakit kembali.
Lebih lanjut, penyesuaian pre-load roller bearing taper countershaft harus dilakukan dengan hati-hati. Synchronizer
ring tidak boleh ditutup dengan masing-masing gear cones menggunakan kompon lapping sebelum dirakit.
5B-3
1. sleeve & hub speed ke-5 8. Idler gear mundur 15. Gigi ke-3 countershaft
2. Gigi ke-5 input shaft 9. Input shaft 16. Gigi ke-2 countershaft
3. Gigi ke-4 Input shaft 10. Case kanan 17. Sleeve & hub low speed synchronizer
4. Sleeve & hub low speed synchronizer 11. Sisi cover 18. Gigi ke-1 countershaft
5. Gigi ke-3 input shaft 12. Gigi ke-5 countershaft 19. Final gear
6. Case kiri 13. Gigi ke-1 countershaft 20. Case diferential
7. Persneling mundur 14. Countershaft
5B-4
1. Kabel kontrol persneling 7. Tuas persneling mundur 13. Pelat comp. Interlock
2. Kabel kontrol persneling 8. Shaft guide persneling 5th & reverse 14. Shaft persneling kecepatan rendah
3. Select cable lever 9. Shaft persneling ke-5 & mundur 15. Shaft persneling kecepatan tinggi
4. Shift cable lever 10. Persneling & select shaft assy. 16. Tuas kontrol persneling assy.
5. Cam persneling ke-5 & mundur 11. Baut interlock guide 5th to reverse
6. Fork persneling ke-5 12. Baut interlock persneling
1) Ketika tuas shift berada di posisi netral antara gigi ke-3 dan ke-4, maka shift cam (2) berada di bawah baut
interlock guide 5th to reverse (5) dan dapat secara bebas bergerak searah jarum jam (ke gigi ke-3) dan
berlawanan arah jarum jam (ke gigi ke-4).
5B-5
1. Shift & select shaft
3. Return spring (diregangkan)
4. Reverse select spring (diregangkan)
2) Ketika tuas shift dipindah ke kanan dari posisi netral, shift dan select shaft (1) bergerak ke atas tetapi shift cam
(2) terhalang oleh baut interlock guide 5th to reverse (5) dan return spring terkontraksi.
3) Ketika tuas shift dipindah ke gear ke-5, maka shift & select shaft (1) berputar searah jarum jam dengan
membebaskan shift cam (2) dari baut guide dan tertekan oleh return spring. Dalam kondisi ini, pergerakan shift
cam dihalangi oleh baut interlock guide 5th to reverse (5) sehingga tidak terjadi perpindahan gigi ke gigi mundur.
4) Ketika shift lever dipindah dari posisi netral antara gear ke-5 dan gear mundur ke gear mundur, maka shift cam
(2) berputar berlawanan arah jarum jam untuk mencapai gear mundur.
5B-6
1. Shift & select shaft
3. Return spring (terkontraksi)
4. Select spring balik (terkontraksi)
5. Baut interlock guide 5th to reverse
5B-7
Bearing rusak atau aus Ganti bearing dengan merujuk
pada Pembongkaran dan
Pemasangan Kembali Gear Ke-5
[5B-22] , Pembongkaran dan
Perakitan Kembali Input Shaft
Assy. [5B-38] dan/atau
Pembongkaran dan Perakitan
Kembali Countershaft Assy. [5B-
42] .
Gigi rusak atau aus Ganti gigi berdasarkan
Pembongkaran dan Pemasangan
Kembali Gear Ke-5 [5B-22] ,
Pembongkaran dan Perakitan
Kembali Input Shaft Assy. [5B-38]
dan/atau Pembongkaran dan
Perakitan Kembali Countershaft
Assy. [5B-42] .
Part synchronizer rusak atau aus Ganti komponen synchronizer
dengan merujuk pada
Pembongkaran dan Pemasangan
Kembali Gear Ke-5 [5B-22] ,
Pembongkaran dan Perakitan
Kembali Input Shaft Assy. [5B-38]
dan/atau Pembongkaran dan
Perakitan Kembali Countershaft
Assy. [5B-42] .
Petunjuk Perbaikan
Pemeriksaan Level Oli Transaxle Manual
1) Angkat kendaraan dan periksa kebocoran oli. Perbaiki titik yang bocor, jika ada.
2) Lepas oil level / tutup pengisian (1) dan periksa apakah ada kontaminasi oli dan apakah oli mencapai bagian
bawah lubang oil level / tutup pengisian (2).
Jika oli sangat kotor atau hampir habis, ganti oli atau isi kembali dengan oli yang ditentukan hingga mencapai
lubang plug.
3) Gunakan sealant pada ulir level / tutup pengisian, lalu kencangkan sesuai spesifikasi momen pengencangan.
“A”: Sealant 99000M31260 (SUZUKI Bond No.1217G)
Momen pengencangan
Jumlah oli transaxle / tutup pengisian (a): 21 N·m (2.1 kg-m, 15.5 lb-ft)
5B-8
Penggantian Oli Transaxle Manual
1) Sebelum mengganti oli, pastikan Anda mematikan mesin dan mengangkat kendaraan secara horisontal.
2) Dengan kendaraan terangkat, periksa apakah terjadi kebocoran oli.
Jika terjadi kebocoran, perbaiki.
3) Lepaskan tutup pengisian oli (2).
4) Lepas drain plug (1), dan kosongkan oli yang lama.
5) Berikan sealant pada ulir drain plug (1), lalu kencangkan sesuai spesifikasi momen pengencangan.
“A”: Sealant 99000M31260 (SUZUKI Bond No.1217G)
Momen pengencangan
Drain plug oli transaxle (a): 21 N·m (2,1 kg-m, 15,5 lb-ft)
6) Isikan oli yang sudah ditentukan hingga level oli mencapai bagian bawah lubang tutup pengisian oli (3)
sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
CATATAN:
Sangat disarankan untuk menggunakan oli gear API GL-4 75W-90.
Momen pengencangan
Jumlah oli transaxle / tutup pengisian (b): 21 N·m (2.1 kg-m, 15.5 lb-ft)
5B-9
Penggantian Seal Oli Sisi Diferential
1) Angkat kendaraan dan kosongkan oli transaxle.
2) Lepas drive shaft depan. [3A-3]
3) Lepas seal oli (1) menggunakan special tool.
Special Tool
(A): 09913M50121
(A)
4) Pasang oil seal (1) baru dengan menghadapkan sisi spring ke arah dalam. Gunakan alat dan palu khusus untuk
pemasangan.
Special Tool
(A): 09913M75520
5B-11
Komponen Kabel dan Tuas Kontrol Persneling
1
3
A
5 (a)
10
7 (b) 4
2 (c)
9 8
Pelepasan
1) Lepas steering support member bracket (1) sesuai langkah 8) sampai 12) pada “Pelepasan” di bawah Melepas
dan Memasang Panel Instrumen [9C-14] .
5B-12
1
2) Lepas persneling dan ujung kabel select control (5) dari poros (6) tuas kontrol persneling assy.
3) Lepas koneksi kabel (1) dari tuas kontrol persneling assy. (2) sambil menarik quick joint (4) ke arah panah seperti
ditunjukkan oleh gambar.
4) Lepas tuas kontrol persneling assy. dari floor panel setelah melepas mur (3).
4
6
1
5
5) Lepas kabel persneling dan kabel gear select control dari transaxle.
6) Lepas baut grommet kabel, lalu lepas kabel persneling dan select control dari floor panel.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk memasang dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan masing-masing baut dan mur sesuai spesifikasi. [5B-12]
• Setel kabel select control gear. [5B-13]
5B-13
3) Berikan grease ke pin (5) tuas kontrol persneling, lalu pasang adjuster case (1) ke pin tuas kontrol persneling
secara aman.
“A”: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
4) Dorong cable end holder (2) ke arah A.
CATATAN:
Jangan menekan paksa adjuster ke arah operasi kabel B.
5) Geser lock plate (3) ke arah C, hingga mencapai claw (4) cable end holder.
5, “A”
3 4 1
C
3
A 2
Pemasangan
Referensi: Periksa Sakelar Lampu Mundur [5B-15]
1) Berikan oli ke O-ring (1) dan kencangkan sakelar lampu mundur (2) sesuai spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Sakelar lampu mundur (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
1 2, (a)
5B-15
Komponen Unit Transaxle Manual
3 (a)
4 (a)
3 (a)
Pemasangan kembali
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan kembali dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan masing-masing baut dan mur sesuai spesifikasi. [5B-16]
5B-16
• Setel tiap clamp kelistrikan secara aman.
• Setel kabel kopling. [5C-6]
• Periksa fungsi mesin, kopling dan transaxle.
5
18
8
17 (b)
8 9 (a)
12 9
6 A
7 (a)
15 13 A
8 (a)
1 7
19 A
16
12
7 (a)
(a) 20
10 14 A
15
11 (a)
3 4
Pemasangan
PERHATIAN:
Pastikan menggunakan baut baru jika baut terlapisi perekat. Penggunaan kembali baut lama dapat
menyebabkan longgar.
1) Berikan grease ke select lever shaft bush dan select lever boss, kemudian pasang persneling dan select shaft
assy. ke transaxle.
“A”: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
2) Kencangkan baut baru gear shift guide case No.1 (1) dan No.2 (2) dengan bracket tuas gear select sesuai
spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut gear shift guide case No.1 dan No.2 (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
3) Pasang baut washer dan baut interlock persneling baru (4), lalu kencangkan sesuai spesifikasi momen
pengencangan.
Momen pengencangan
Gear shift interlock bolt (c): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
4) Pasang washer baru dan baut interlock guide 5th to reverse (5) lalu kencangkan sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut interlock guide 5th to reverse (d): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
5) Kencangkan baut select lever bracket (3).
Momen pengencangan
Pilih baut lever bracket (b): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
5B-18
6) Pasang battery dan tray, lalu pasang coolant reservoir dan ECM ke tray battery.
7) Periksa input shaft untuk mengetahui rotasi masing-masing posisi gear.
Special Tool
(A): 09922M85811 4,5 mm
(B): 09925M78210 6,0 mm
2) Periksa bagian komponen dari keausan, gangguan atau kerusakan. Jika ditemukan kerusakan, ganti suku
cadang rusak dengan yang baru.
CATATAN:
• Saat mendorong ke spring pin, pastikan menopang persneling & select shaft dengan balok kayu agar
shaft tidak bengkok.
• Saat menggerakkan pin, cegah agar shaft tidak bengkok dengan cara menyangga menggunakan
balok kayu.
• Rakit gear shift cam ke-5 & mundur dengan lubang dan pin sejajar.
• Pastikan memilih spring yang tepat dengan mengidentifikasi warna cat agar kinerja pergeseran gear
sesuai rancangan.
– Select spring ke-1& ke-2: Oranye
– Select spring ke-5 & mundur: Pink
5B-19
1. E-ring 10. Ball
2. Washer 11. Persneling & select shaft assy.
3. Select spring ke-5 & 12. Cam persneling ke-5 & mundur
mundur
4. Gear shift interlock plate 13. Guide pin cam gear shift ke-5 & mundur
5. Ball 14. Cam guide return spring
6. Gear shift interlock spring 15. Guide cam persneling 5th & reverse
7. Persneling & select lever 16. Gear shift cam guide pin
8. Pin bagian dalam 17. Select spring ke-1& ke-2
9. Pin bagian luar 18. Pelepas spring pin (2,8 – 3,0 mm (0,11
– 0,12 in.))
5B-20
Komponen Assy. Transaxle Manual
5B-21
7. O-ring 32. Washer
: Berikan oli transaxle ke O-ring.
8. Differential assy. 33. Idler gear mundur
: Untuk informasi rinci, lihat Pembongkaran dan
Perakitan Kembali Diferential [5B-49] .
9. Oil level/tutup pengisian 34. Tuas persneling mundur
: Berikan sealant 99000-31260 ke seluruh
bagian ulir plug.
10. Oil drain plug 35. Baut tuas persneling mundur
: Berikan sealant 99000-31260 ke seluruh
bagian ulir plug.
11. Cap sensor 36. Seal oli
: Berikan grease 99000-25011 ke bibir seal.
12. Baut tutup sensor 37. Input shaft & countershaft assy.
: Untuk informasi rinci, lihat Komponen Input
Shaft Assy. dan Countershaft Assy. [5B-37] .
13. Oil gutter 38. Nol
14. Baut gutter oli 39. Pin shift fork
15. Baut No. 1 sisi cover 40. Baut locating persneling
16. Baut No. 2 sisi cover 41. Locating spring (pendek)
17. Baut case transaxle 42. Locating spring (panjang)
18. Circlip 43. Steel ball
19. Fork persneling ke-5 : 23 N m (2,3 kgf-m, 17,0 lbf-ft)
20. Hub sleeve & hub speed synchronizer ke-5 : 10 N m (1,0 kgf-m, 7,5 lbf-ft)
21. Pegas synchronizer kecepatan ke-5 : 70 N m (7,1 kgf-m, 52,0 lbf-ft)
22. Kunci synchronizer kecepatan ke-5 : 13 N m (1,3 kgf-m, 9,5 lbf-ft)
23. Cincin synchronizer kecepatan ke-5 : 21 N m (2,1 kgf-m, 13,5 lbf-ft)
24. Gigi ke-5 input shaft : Jangan digunakan kembali.
25. Needle Bearing
Membongkar
1) Lepas baut penutup.
2) Lepas penutup samping (1) dari case kiri dengan menggunakan special tool dan palu.
PERHATIAN:
Special Tool
(A): 09921M96510
5B-22
1
(A)
3) Dengan menggunakan tang snap ring (3), lepas circlip (1) dan pelat hub (2).
3
1
2
4) Keluarkan spring pin (1) dengan menggunakan special tool dan palu.
Special Tool
(A): 09922M89810
5) Lepas gear shift fork (2), synchronizer sleeve & hub assy. (3), synchronizer ring (4) dan gear ke-5 input shaft (5)
secara bersamaan. Gunakan gear puller untuk melakukan pelepasan jika spline fitting hub kuat.
2 4
(A)
6) Longgarkan penguncian mur countershaft (2), pasang gear ke-5 input shaft (1) dan special tool untuk
menghentikan putaran shaft, lalu lepas mur countershaft (2).
Special Tool
(A): 09927M76010
5B-23
7) Lepas special tool, gear ke-5 input shaft, needle bearing, kemudian gear ke-5 countershaft (1). Gear puller (2)
akan dibutuhkan jika pemasangan spline gear ke-5 countershaft 5th kencang.
Merakit Kembali
1) Masukkan sleeve synchronizer kecepatan ke-5 (1) ke hub (2), masukkan 3 kunci (3) ke dalamnya lalu setel
pegas (4) sesuai posisi yang sudah ditentukan sebagaimana ditunjukkan oleh gambar.
CATATAN:
Sisi pendek B kunci, flange panjang C hub dan sisi chamfered D sleeve harus menghadap ke dalam (sisi
gigi ke-5 A).
5B-24
B: Sisi countershaft
3) Pasang needle bearing (1) ke input shaft, berikan oli ke needle bearing, kemudian pasang gear ke-5 input shaft
(2) dan special tool untuk menghentikan putaran shaft.
Special Tool
(A): 09927M76010
4) Kencangkan baut countershaft baru (3) sesuai spesifikasi momen pengencangan, dan kunci mur countershaft
secara aman.
Momen pengencangan
Mur countershaft (a): 70 N·m (7,1 kg-m, 52,0 lb-ft)
CATATAN:
• Ketika menekan masuk sleeve & hub, pastikan bahwa slot kunci cincin synchronizer disejajarkan
dengan kunci (8) pada sleeve & hub assy.
• Periksa rotasi bebas dari gear ke-5 setelah menekan masuk sleeve & hub assy.
5B-25
A: Slot kunci 7. Flange panjang
5. Permukaan berkilau
10) Bersihkan permukaan case kiri (2) dan penutup samping (1) yang berpasangan, berikan sealant ke penutup
samping (1) seperti ditunjukkan pada gambar, pasangkan dengan case kiri kemudian kencangkan baut ke
momen yang ditentukan.
“B”: Sealant 99000–31260 (SUZUKI Bond No.1217G)
Momen pengencangan
5B-26
Baut sisi cover No.1 (a): 10 N·m (1,0 kg-m, 7,5 lb-ft)
Baut sisi cover No.2 (b): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
(a)
1
(a)
(a)
(b)
1
“a”
“a”
“B”
4) Lepas gear shift locating bolts (1) dengan washer (2), kemudian keluarkan locating spring (3) dan steel ball (4).
5) Lepas sakelar lampu mundur (5).
5B-27
6) Lepas baut reverse shaft (1) dengan washer.
Special Tool
(A): 09912M34510
1
2 (A)
9) Lepas baut tuas persneling mundur (4) dan tuas persneling mundur (5).
10) Tarik shaft gear mundur (1) dengan washer (2), lalu lepas gear idler mundur (3).
5B-28
11) Tarik shaft guide persneling 5th & mundur (6) bersama-sama dengan shaft persneling 5th & reverse (7).
12) Dengan mengetuk ujung input shaft menggunakan palu plastik, tekan sedikit dari assy. dari case, lalu keluarkan
input shaft assy. (1), countershaft assy. (2), shaft persneling kecepatan tinggi (3) dan shaft persneling kecepatan
rendah (4) secara bersamaan.
13) Lepas countershaft left bearing outer race (1) dari case kiri (2) menggunakan special tool.
Special Tool
(A): 09913M84510
2
(A)
Merakit Kembali
PERHATIAN:
Pastikan menggunakan baut baru jika baut terlapisi perekat. Penggunaan kembali baut lama dapat
menyebabkan longgar.
PERHATIAN:
Hati-hati agar input shaft tidak merusak oil seal lip, atau akan terjadi kebocoran oli.
CATATAN:
Pastikan bahwa countershaft terhubung dengan final gear.
3) Pasang shaft persneling 5th & reverse (1) dengan shaft guide persneling 5th & reverse (2) ke case kanan (5).
Lengan persneling mundur (9) harus disambungkan dengan tuas persneling mundur (3) secara bersamaan.
4) Buat reverse idler gear (6) dengan tuas persneling mundur (3), masukkan shaft gear mundur (7) dan washer (8)
ke dalam case (5) melalui idler gear kemudian sejajarkan A pada shaft dengan B pada case.
5) Kencangkan baut tuas persneling mundur baru (4) sesuai spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut tuas persneling mundur (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
5B-30
6) Bersihkan permukaan case kanan dan kiri yang berpasangan, berikan sealant ke case kiri (2) seperti ditunjukkan
pada gambar, lalu pasangkan dengan case kanan (1).
“A”: Sealant 99000–31260 (SUZUKI Bond No.1217G)
7) Kencangkan baut case (3) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut transaxle case (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
“A”
“A”
“a”
2 “a”
“A”
“A”
3, (a)
8) Pasang baut reverse shaft baru (1) dengan washer aluminium baru (2) dan kencangkan sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut reverse shaft (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
5B-31
2
1, (a)
9) Pasang steel ball (3), locating spring dan washer baru (5) untuk masing-masing gear shift shaft dan kencangkan
baut baru (1) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut locating persneling (a): 13 N·m (1,3 kg-m, 9,5 lb-ft)
10) Untuk mendudukkan outer race bearing kiri countershaft (1) ke bearing cone, dan ketuk outer race bearing kiri
countershaft (1) dengan menggunakan special tool dan palu plastik (2).
Special Tool
(A): 09913M84510
Momen pengencangan
Baut pelat case kiri (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
5B-32
c) Putar countershaft (3) 10 kali atau lebih.
4. Input shaft
d) Lepas pelat case kiri dan shim, lalu masukkan shim yang digunakan (3) pada outer race bearing (4)
sementara.
e) Taruh mistar lurus (1) pada shim dan tekan dengan tangan pada mistar lurus, dan kemudian ukur “a”
menggunakan feeler gauge (6). Jika celah “a” di luar spesifikasi, ulangi langkah a) sampai c).
CATATAN:
• Masukkan feeler 0,20 mm (0,008 inci) untuk mengetahui apakah shim memenuhi spesifikasi dengan
cepat atau tidak.
• Ukuran shim tersedia mulai 0,50 hingga 1,15 mm dengan kelipatan 0,05 mm.
12) Pasang pelat case kiri (2) dan kencangkan baut baru (1) sesuai spesifikasi.
5B-33
CATATAN:
Setelah mengencangkan baut, pastikan bahwa countershaft (4) dapat diputar dengan tangan dengan
merasakan beban tertentu.
Momen pengencangan
Baut pelat case kiri (a): 10 N·m (1,0 kg-m, 7,5 lb-ft)
3. Input shaft
Membongkar
1) Lepas shaft persneling, input shaft assy. dan countershaft assy. [5B-27]
2) Lepas seal oli input shaft (1), jika perlu.
3) Tarik outer race bearing kanan countershaft (1) menggunakan special tool, jika dibutuhkan.
Special Tool
(A): 09930M30104
(B): 09941M64511
5B-34
(A)
1
(B)
4) Ganti oil seal sisi differential dari case kanan, jika perlu. [5B-10]
Merakit Kembali
CATATAN:
Sebelum perakitan kembali, cuci setiap suku cadang dan berikan oli transaxle yang ditentukan ke
permukaan bearing dan gear yang bergesekan.
1) Pasang oil seal sisi differential ke case kanan, jika terlepas. [5B-10]
2) Jika seal oli input shaft (1) sudah dilepas, pasang dengan sisi pegas menghadap ke atas. Gunakan special tool
dan palu selama pemasangan dan berikan grease pada bibir seal oli.
“B”: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
Special Tool
(A): 09913M75810
3) Jika outer race bearing kanan countershaft (2) sudah dilepas, pasang menggunakan special tool dan palu.
Special Tool
(B): 09924M74510
(C): 09925M68210
4) Pasang shaft persneling, input shaft assy. dan countershaft assy. [5B-27]
5B-35
1
Merakit Kembali
Balik prosedur pembongkaran untuk perakitan kembali dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan baut oil gutter sesuai spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut oil gutter (a): 10 N·m (1,0 kg-m, 7,5 lb-ft)
(a)
(a)
5B-36
Komponen Input Shaft Assy. dan Countershaft Assy.
29
28
5 27
26
25
24
18
17
20 23
16 18
5 22
21 12 13
11
5
15
19 10
9
14
6
8
7
4
3 5
6
2
1
1. Input shaft 12. Bearing kiri input shaft 23. Cincin dalam synchronizer
gear ke-2
2. Seal oli 13. Spacer gear ke-5 24. Circlip
: Berikan grease 99000-25011 ke
bibir seal.
3. Bearing kanan input shaft 14. Bearing kanan countershaft 25. Gigi ke-2 countershaft
4. Gigi ke-3 input shaft 15. Countershaft 26. Gigi ke-3 countershaft
5. Needle Bearing 16. Gigi ke-1 countershaft 27. Spacer gigi ke-3 & ke-4
6. Cincin synchronizer kecepatan 17. Cincin synchronizer gear ke-1 28. Gigi ke-1 countershaft
tinggi
7. Pegas synchronizer kecepatan 18. Pegas synchronizer kecepatan 29. Bearing kiri countershaft
tinggi rendah
8. Sleeve & hub low speed 19. Sleeve & hub low speed : Jangan digunakan kembali.
synchronizer synchronizer
9. Kunci synchronizer kecepatan 20. Kunci synchronizer kecepatan : Gunakan oli transaxle.
tinggi rendah
5B-37
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Input Shaft Assy.
Referensi: Komponen Input Shaft Assy. dan Countershaft Assy. [5B-37]
Referensi: Pembongkaran dan Perakitan Kembali Transaxle Manual Assy. [5B-27]
Membongkar
1) Lepas bearing kanan input shaft (2) dari input shaft (1) menggunakan bearing puller (3) dan kempa hidrolik.
2) Keluarkan gear spacer ke-5 (2), bearing kiri (3) dan gear ke-4 (5) dari input shaft (1) menggunakan bearing puller
(4) dan hydraulic press.
PERHATIAN:
Untuk menghindari kerusakan pada roda gigi, topang dengan sisi datar dari bearing puller.
2
4
3
5) Keluarkan high speed synchronizer sleeve & hub assy. (2) bersama-sama dengan gigi ke-3 (3) dari input shaft
(1) dengan menggunakan bearing puller (4) dan hydraulic press.
PERHATIAN:
Pastikan menggunakan sisi datar bearing puller agar tidak terjadi kerusakan pada gear teeth ke-3.
5B-38
1
4 2
Merakit Kembali
1) Bersihkan semua komponen secara menyeluruh, periksa apakah terjadi ketidaknormalan dan ganti dengan
komponen baru jika perlu.
2) Untuk memastikan pelumasan input shaft (1), tiupkan udara ke dalam lubang oli (2) sebagaimana ditunjukkan
pada gambar dan pastikan bahwa lubang-lubang tersebut bebas sumbatan.
3) Pasang high speed synchronizer sleeve (1) ke hub (2), masukkan 3 kunci (3) ke dalamnya lalu setel spring (4)
sesuai posisi yang ditentukan seperti ditunjukkan pada gambar.
CATATAN:
• Tidak ada arah khusus yang ditentukan ke setiap kunci kecuali yang ditetapkan pada sleeve & hub
assy.
• High speed synchronizer sleeve, hub, key dan spring berada di antara kecepatan rendah dan
kecepatan ke-5.
5B-39
A: Sisi gigi ke-3 C: Projecting end
B: Flange panjang
4) Masukkan bearing kanan (1) ke input shaft (2) dengan menggunakan special tool dan hydraulic press.
Special Tool
(A): 09913M80113
(A)
5) Pasang 3rd gear needle bearing (4), beri oli, lalu pasang gear ke-3 (1) dan synchronizer ring (2).
6) Masukkan high speed synchronizer sleeve & hub assy. (3) dengan menggunakan special tool dan palu,
menghadapkan sisi flange panjang hub ke gear ke-3 seperti ditunjukkan pada gambar.
CATATAN:
• Pastikan synchronizer ring key slot disejajarkan dengan key (5) pada sleeve & hub assy.
• Periksa rotasi bebas dari gear ke-3 setelah menekan masuk sleeve & hub assy.
• Cincin synchronizer untuk gigi ke-3 dan ke-4 sama.
Special Tool
(A): 09913M84510
5B-40
D C A
3 (A)
4 B 2
7) Pasang circlip baru (1) dan pastikan kembali bahwa circlip terpasang di groove secara aman.
8) Pasang needle bearing (2), beri oli, kemudian synchronizer ring (3) dan gear ke-4 (4).
5. Input shaft
9) Tekan masuk bearing kiri (1) dengan menggunakan special tool dan hydraulic press.
Special Tool
(A): 09925M98221
(A)
10) Dengan menggunakan special tool yang sama dengan Langkah 8), masukkan spacer gigi ke-5 (1).
PERHATIAN:
Untuk mencegah terpelintirnya spacer gigi ke-5 karena tekanan yang berlebihan, maka jangan menekan
dan memasang dengan bearing kiri sekaligus.
5B-41
Special Tool
(A): 09925M98221
(A)
Membongkar
1) Keluarkan bearing cone kiri (2) dengan gear ke-4 (3) dari countershaft (1) dengan menggunakan bearing puller
(4) dan hydraulic press.
PERHATIAN:
• Gunakan bearing puller dan kempa hidrolik yang akan menopang paling tidak bobot sebesar 5 ton
(11.000 lbf) secara aman.
• Untuk menghindari kerusakan pada roda gigi, topang gigi ke-4 pada sisi datar bearing puller.
2) Gunakan bearing puller (5) pada gear ke-2 (4), dan keluarkan spacer gear ke-3 & ke-4 (2) dan gigi ke-3 (3)
bersamaan dengan gigi ke-2 dari countershaft (1) dengan menggunakan hydraulic press. Keluarkan needle
bearing dari countershaft.
PERHATIAN:
Untuk menghindari kerusakan pada roda gigi, pastikan Anda menopangnya pada sisi datar bearing puller.
5B-42
3) Keluarkan cincin luar, cone tengah dan cincin dalam synchronizer gigi ke-2.
4) Dengan snap ring plier (3), lepas circlip (1).
5) Gunakan bearing puller (3) ke gear pertama (2) dan keluarkan low speed synchronizer sleeve & hub assy. (1)
dengan gear pertama menggunakan hydraulic press.
PERHATIAN:
Untuk menghindari kerusakan pada roda gigi, topang dengan sisi datar dari bearing puller.
Merakit Kembali
1) Bersihkan semua komponen secara menyeluruh, periksa apakah terjadi ketidaknormalan dan ganti dengan
komponen baru jika perlu.
5B-43
2) Untuk memastikan pelumasan countershaft (1), tiupkan udara ke dalam lubang oli (2) sebagaimana ditunjukkan
pada gambar dan pastikan bahwa lubang-lubang tersebut bebas sumbatan.
3) Pasang low speed synchronizer sleeve (1) ke hub (2), masukkan 3 kunci (3) ke dalamnya lalu setel springs (4)
pada posisi yang ditentukan seperti ditunjukkan pada gambar.
CATATAN:
• Tidak ada arah khusus yang ditentukan ke setiap kunci kecuali yang ditetapkan pada sleeve & hub
assy.
• Kunci dan pegas synchronizer kecepatan rendah adalah yang terbesar jika dibandingkan dengan
kunci dan pegas synchronizer kecepatan tinggi dan kecepatan ke-5.
4) Pasang bearing cone kanan (1) ke countershaft (2) menggunakan special tool dan hydraulic press.
Special Tool
(A): 09923M78210
5B-44
5) Pasang needle bearing (4), berikan oli, lalu pasang gear pertama dan synchronizer ring gear pertama.
6) Masukkan low speed synchronizer sleeve & hub assy. (1) menggunakan special tool dan kempa hidrolik.
CATATAN:
• Topang shaft dengan special tool sebagaimana ditunjukkan pada gambar sehingga penahan cone
bearing akan bebas dari tekanan.
• Pastikan bahwa slot kunci (6) cincin synchronizer (2) sejajar dengan kunci (5) sambil menekan masuk
sleeve & hub assy.
• Periksa rotasi bebas gear pertama (3) setelah menekan masuk sleeve & hub assy.
Special Tool
(A): 09923M78210
(B): 09925M18011
5B-45
[A]: Bagian A – A
10) Tekan-pas gigi ke-3 (1) menggunakan special tool dan hydraulic press.
Special Tool
(A): 09923M78210
(B): 09913M84510
(B)
(A)
11) Tekan-pas spacer (1) dan gear ke-4 (2) menggunakan special tool dan hydraulic press.
Special Tool
(A): 09923M78210
(B): 09913M84510
(B)
(A)
12) Pasang bearing cone kiri (1) menggunakan special tool dan hydraulic press.
CATATAN:
Untuk perlindungan cone bearing kanan (2), pastikan untuk menopang shaft dengan special tool
sebagaimana ditunjukkan oleh gambar.
5B-46
Special Tool
(A): 09923M78210
(B): 09925M98221
(B)
1
(A)
2
Letakkan cicin luar synchronizer gigi ke-2 (1), cincin dalam (3) dan center cone (2) bersama-sama dan kemudian
ukur perbedaan langkah antara cincin luar dengan cincin dalam. Juga periksa setiap roda gigi chamfered serta cincin
synchronizer dan jika perlu ganti dengan yang baru. Periksa juga gear tooth.
5B-47
Komponen Shaft Persneling
1
8 7 (a)
2
3
5
1. Shaft persneling kecepatan rendah 5. Lengan persneling mundur : 23 N m (2,3 kgf-m, 17,0 lbf-ft)
2. Shaft persneling kecepatan tinggi 6. Fork persneling ke-5 : Jangan digunakan kembali.
3. Shaft persneling ke-5 & mundur 7. Baut tuas persneling mundur
4. Shaft guide persneling 5th & reverse 8. Tuas persneling mundur
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Shaft Persneling ke-5 dan Persneling Mundur
Referensi: Komponen Shaft Persneling [5B-48]
Membongkar
Bongkar part komponen menggunakan special tool dan palu.
Special Tool
(A): 09922M85811
Merakit Kembali
Ganti atau perbaiki suku cadang seperti diminta dan rakit kembali shaft dengan memastikan bahwa suku cadang
komponen berada pada urutan yang benar seperti ditunjukkan.
CATATAN:
• Pasang 2 bola baja (3) pada lengan persneling mundur (1) dengan benar.
• Pastikan celah spring pin (4) menghadap ke sisi gigi ke-5 (6) kemudian masukkan spring pin (4) ke gear
shift shaft ke-5 & mundur (5).
5B-48
Pemeriksaan Shaft dan Fork Persneling
Referensi: Pembongkaran dan Perakitan Kembali Transaxle Manual Assy. [5B-27]
• Dengan menggunakan feeler gauge, periksa celah antara fork (1) dengan sleeve (2) dan ganti part tersebut jika
melebihi batas.
• Masukkan setiap shaft persneling ke dalam case dan periksa untuk memastikan bahwa pergerakannya lancar.
Jika pergerakannya tidak lancar, perbaiki dengan oilstone, reamer atau sejenisnya.
Komponen-komponen Diferential
1 2 3
4
8 (a)
2
10
1
3 9
4 5 7
Membongkar
1) Dengan special tool dan hydraulic press, lepas bearing kanan (1).
Special Tool
(A): 09924M74510
(B): 09924M74590
(A)
(B)
1
Special Tool
(C): 09922M85811
(C)
Merakit Kembali
1) Rakit gigi diferential dan ukur thrust play gigi diferential sebagai berikut.
Special Tool
(A): 09900M20607
(B): 09900M20701
5B-50
a) Dengan menggunakan prosedur yang sama seperti pada sisi kiri, setel ujung dial gauge ke bahu gigi (2) .
b) Gerakkan gigi naik-turun dengan tangan dan baca dial gauge.
2) Jika thrust play di luar spesifikasi, pilih thrust washer yang cocok dengan ukuran yang ada, pasang dan pastikan
lagi bahwa Anda mendapatkan thrust play sesuai spesifikasi.
• Ukuran shim tersedia mulai 0,95 hingga 1,35 mm dengan kelipatan 0,05 mm
PERHATIAN:
Pastikan Anda menggunakan baut baru yang telah dilapisi dengan perekat. Penggunaan kembali baut
lama dapat menyebabkan longgar.
Momen pengencangan
Baut final gear (a): 90 N·m (9,2 kg-m, 66,5 lb-ft)
5B-51
4) Dengan menggunakan special tool dan palu, masukkan pin pinion shaft baru (1) hingga kedalaman dari
permukaan case diferential (2) sekitar 1 mm (0,04 inci).
Special Tool
(A): 09922M85811
(A)
5) Tekan-pas bearing (1) dengan menggunakan special tool dan hydraulic press.
Special Tool
(A): 09913M76010
(A)
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
5B-52
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Jumlah oli transaxle / filler plug 21 2.1 15.5
Transaxle oil drain plug 21 2.1 15.5
Sakelar lampu mundur 23 2.3 17.0
Baut No. 1 dan No.2 case gear shift guide 23 2.3 17.0
Baut interlock persneling 23 2.3 17.0
Baut interlock guide 5th to reverse 23 2.3 17.0
Baut select lever bracket 23 2.3 17.0
Mur countershaft 70 7.1 52.0
Baut No. 1 sisi cover 10 1.0 7.5
Baut No. 2 sisi cover 23 2.3 17.0
Baut tuas persneling mundur 23 2.3 17.0
Baut case transaxle 23 2.3 17.0
Reverse shaft bolt 23 2.3 17.0
Baut locating persneling 13 1.3 9.5
Baut pelat case kiri 23 2.3 17.0
Baut pelat case kiri 10 1.0 7.5
Baut gutter oli 10 1.0 7.5
Baut final gear 90 9.2 66.5
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Kabel dan Tuas Kontrol Persneling [5B-12]
Komponen Unit Transaxle Manual [5B-16]
Komponen Persneling dan Select Shaft Assy. [5B-17]
Komponen Assy. Transaxle Manual [5B-21]
Komponen Shaft Persneling [5B-48]
Komponen-komponen Diferential [5B-49]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
5B-53
CATATAN:
Material servis yang diperlukan juga diuraikan sebagai berikut.
Komponen Kabel dan Tuas Kontrol Persneling [5B-12]
Komponen Persneling dan Select Shaft Assy. [5B-17]
Komponen Assy. Transaxle Manual [5B-21]
Komponen Input Shaft Assy. dan Countershaft Assy. [5B-37]
Komponen-komponen Diferential [5B-49]
Special Tool
09900M20607 09900M20701
Dial gauge Magnetic stand
09912M34510 09913M50121
Case separator Oil seal remover
09913M75520 09913M75810
Bearing installer Bearing installer
09913M76010 09913M80113
Bearing installer Bearing installer
09913M84510 09921M96510
Bearing installer Seal cutter oil pan
09922M85811 09922M89810
Spring pin remover (4.5 mm) Shifter lock pin remover (3.5
mm)
5B-54
09923M78210 09924M74510
Bearing installer Bearing dan oil seal handle
09924M74590 09925M18011
Input shaft oil seal installer Transmission gear, bush
attachment and bearing installer
09925M68210 09925M78210
Bearing outer race installer Spring pin remover (6 mm)
09925M98221 09927M76010
Bearing installer Gear holder
09930M30104 09941M64511
Sliding shaft Bearing and oil seal
remover (30 mm Min.)
5B-55
Z13DTJ
Uraian Umum
Konstruksi Transaxle Manual
Transaxle kendaraan ini memiliki lima kecepatan ke depan dan satu kecepatan ke belakang dengan menggunakan
tiga perangkat synchromesh dan tiga poros (shaft), yaitu input shaft, countershaft dan reverse gear shaft. Semua gigi
maju berada di mesh konstan, sementara gigi mundur menggunakan susunan gigi sliding idler gear.
Low speed sleeve & hub terpasang di countershaft dan terhubung dengan countershaft gear ke-1 dan ke-2,
sementara itu high speed sleeve & hub dilakukan pada input shaft dan terhubung dengan input shaft gear ke-3 atau
ke-4. Speed sleeve & hub ke-5 pada input shaft terhubung dengan input shaft gear ke-5 yang terpasang pada input
shaft.
Untuk mencegah kebisingan karena keretakan dari reverse gear saat menggeser transaxle gear ke reverse gear,
digunakan reverse shift braking device.
Perangkat ini memanfaatkan synchromesh ke-5, yang merupakan jenis synchro tuas, untuk mengerem pada putaran
input shaft.
Mekanisme double cone synchronizing tersedia untuk perangkat synchromesh gear pertama dan ke-2 guna
mendapatkan performa tinggi pada pergantian ke gigi pertama dan ke-2.
Untuk perbaikan, harus digunakan sealant asli atau yang sebanding pada permukaan berpasangan transaxle case
yang terbuat dari aluminium. Baut yang mengencangkan case harus dirapatkan sesuai spesifikasi dengan
menggunakan torque wrench. Semua suku cadang juga harus dibersihkan sepenuhnya dengan cairan pembersih
dan dikeringkan sebelum dirakit kembali.
Lebih lanjut, penyesuaian pre-load roller bearing taper countershaft harus dilakukan dengan hati-hati. Synchronizer
ring tidak boleh ditutup dengan masing-masing gear cones menggunakan kompon lapping sebelum dirakit.
5B-56
1. Input shaft 6. Gigi ke-3 input shaft 11. Countershaft 16. Gigi ke-2 countershaft
2. sleeve & hub speed ke-5 7. Case kiri 12. Sisi cover 17. Low speed sleeve & hub
3. Gigi ke-5 input shaft 8. Persneling mundur 13. Gigi ke-5 countershaft 18. Gigi ke-1 countershaft
4. Gigi ke-4 Input shaft 9. Idler gear mundur 14. Gigi ke-1 countershaft 19. Final gear
5. High speed sleeve & hub 10. Case kanan 15. Gigi ke-3 countershaft 20. Case diferential
5B-57
1. Kabel kontrol persneling 7. Tuas persneling mundur 13. Persneling & select lever
2. Kabel kontrol persneling 8. Shaft guide persneling 5th & reverse 14. Shaft persneling kecepatan rendah
3. Select cable lever 9. Shaft persneling ke-5 & mundur 15. Shaft persneling kecepatan tinggi
4. Shift cable lever 10. Persneling & select shaft assy. 16. Tuas kontrol persneling assy.
5. Cam persneling ke-5 & mundur 11. Baut interlock guide 5th to reverse
6. Fork persneling ke-5 12. Baut interlock persneling
1) Ketika tuas shift berada di posisi netral antara gigi ke-3 dan ke-4, maka shift cam (2) berada di bawah baut
interlock guide 5th to reverse (5) dan dapat secara bebas bergerak searah jarum jam (ke gigi ke-3) dan
berlawanan arah jarum jam (ke gigi ke-4).
5B-58
1. Shift & select shaft
3. Return spring (diregangkan)
4. Reverse select spring (diregangkan)
2) Ketika tuas shift dipindah ke kanan dari posisi netral, shift dan select shaft (1) bergerak ke atas tetapi shift cam
(2) terhalang oleh baut interlock guide 5th to reverse (5) dan return spring terkontraksi.
3) Ketika shift lever dipindah ke gear ke-5, maka shift & select shaft (1) berputar searah jarum jam dengan
membebaskan shift cam (2) dari baut interlock guide 5th to reverse (5) dan tertekan oleh return spring. Dalam
kondisi ini, pergerakan shift cam terhalang oleh interlock guide 5-ke-mundur (5) sehingga tidak terjadi
perpindahan gigi ke gigi mundur.
4) Ketika shift lever dipindah dari posisi netral antara gear ke-5 dan gear mundur ke gear mundur, maka shift cam
(2) berputar berlawanan arah jarum jam untuk mencapai gear mundur.
5B-59
1. Shift & select shaft
3. Return spring (terkontraksi)
4. Select spring balik (terkontraksi)
5. Baut interlock guide 5th to reverse
5B-60
Chamfered tooth pada sleeve atau Ganti sleeve dan gear
gigi aus synchronizer
berdasarPembongkaran dan
Pemasangan Kembali Gear Ke-5
[5B-72] , Pembongkaran dan
Perakitan Kembali Input Shaft [5B-
89] dan/atau Pembongkaran dan
Perakitan Kembali Countershaft
[5B-94] .
Joint bush tuas kontrol persneling Ganti joint bush tuas kontrol
aus persneling. [5B-67]
Shift shaft bengkok Ganti shift shaft. [5B-100]
Kabel persneling / select control Ganti kabel persneling dan select
gear rusak control. [5B-65]
Berisik Pelumasan yang tidak memadai Pengisian ulang
atau tidak mencukupi
Bearing rusak atau aus Ganti bearing dengan merujuk
pada Pembongkaran dan
Pemasangan Kembali Gear Ke-5
[5B-72] , Pembongkaran dan
Perakitan Kembali Input Shaft [5B-
89] dan/atau Pembongkaran dan
Perakitan Kembali Countershaft
[5B-94] .
Gigi rusak atau aus Ganti gigi berdasarkan
Pembongkaran dan Pemasangan
Kembali Gear Ke-5 [5B-72] ,
Pembongkaran dan Perakitan
Kembali Input Shaft [5B-89]
dan/atau Pembongkaran dan
Perakitan Kembali Countershaft
[5B-94] .
Part synchronizer rusak atau aus Ganti komponen synchronizer
dengan merujuk pada
Pembongkaran dan Pemasangan
Kembali Gear Ke-5 [5B-72] ,
Pembongkaran dan Perakitan
Kembali Input Shaft [5B-89]
dan/atau Pembongkaran dan
Perakitan Kembali Countershaft
[5B-94] .
Petunjuk Perbaikan
Pemeriksaan Level Oli Transaxle Manual
1) Angkat kendaraan dan periksa kebocoran oli. Perbaiki titik yang bocor, jika ada.
2) Lepas oil level / tutup pengisian (1) dan periksa apakah ada kontaminasi oli dan apakah oli mencapai bagian
bawah lubang oil level / tutup pengisian (2).
Jika oli sangat kotor atau hampir habis, ganti oli atau isi kembali dengan oli yang ditentukan hingga mencapai
lubang plug.
3) Gunakan sealant pada ulir level / tutup pengisian, lalu kencangkan sesuai spesifikasi momen pengencangan.
“A”: Sealant 99000–31260 (SUZUKI Bond No.1217G)
Momen pengencangan
5B-61
Jumlah oli transaxle / tutup pengisian (a): 21 N·m (2.1 kg-m, 15.5 lb-ft)
1, (a), “A”
Momen pengencangan
Drain plug oli transaxle (a): 21 N·m (2,1 kg-m, 15,5 lb-ft)
6) Isikan oli yang sudah ditentukan hingga level oli mencapai bagian bawah lubang tutup pengisian oli (3)
sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
CATATAN:
Sangat disarankan untuk menggunakan oli gear API GL-4 75W-90.
Momen pengencangan
Jumlah oli transaxle / tutup pengisian (b): 21 N·m (2.1 kg-m, 15.5 lb-ft)
5B-62
2, (b), “A”
1, (a), “A”
[A]
Special Tool
(A): 09913M50121
(A)
1
CATATAN:
• Pastikan memasang sisi spring permukaan oil seal ke arah dalam.
• Pastikan memasang oil seal ke permukaan case kiri (2) dengan sejajar.
Special Tool
(A): 09913M75510
“a”
(A)
1, “A”
Samping kanan
1) Lepas mesin dengan transaxle. [1D-117]
2) Lepas drive intermediate shaft assy. [3A-12]
3) Lepas bracket dudukan mesin belakang (1).
4) Lepas oil seal (1) menggunakan special tool.
Special Tool
(A): 09913M50121
(A)
CATATAN:
• Pastikan memasang sisi spring permukaan oil seal ke arah dalam.
• Pastikan memasang oil seal ke permukaan case kanan (2) dengan sejajar.
Special Tool
(A): 09913M75520
5B-64
(A)
“a”
2 1, “A”
Pemasangan
Referensi: Periksa Sakelar Lampu Mundur [5B-66]
1) Berikan oli ke O-ring (1) dan kencangkan sakelar lampu mundur (2) sesuai spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Sakelar lampu mundur (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
5B-65
1 2, (a)
3 (a) A
2 3 (b)
3 (a)
Pemasangan kembali
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan kembali dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan masing-masing baut dan mur sesuai spesifikasi. [5B-66]
• Setel tiap clamp kelistrikan secara aman.
• Periksa fungsi mesin, kopling dan transaxle.
12
Identification mark
5 83KA0
1 11
13 A
8 (a)
7 (a)
9 (a)
10 (a)
3
4
1. Persneling & select shaft assy. 7. Baut guide case persneling No.1 13. Seal oli
: Berikan grease 99000-25011 ke bibir
seal.
2. Cam persneling ke-5 & mundur 8. Baut guide case persneling No.2 : 23 N m (2,3 kgf-m, 17,0 lbf-ft)
3. Gear shift interlock plate 9. Baut interlock guide 5th to reverse : Jangan digunakan kembali.
5B-67
4. Persneling & select lever 10. Baut interlock persneling Gunakan oli transaxle.
:
Pelepasan
1) Lepas aki dan wadah aki.
2) Lepaskan rangkaian filter udara. [1D-97]
3) Lepas kabel persneling dan kabel kontrol gear select dari transaxle.
4) Lepas baut interlock persneling (1) dan baut interlock guide 5th to reverse (2) dari case transaxle.
5) Lepas baut guide case persneling (5) dan persneling & select shaft assy. (3).
5
4
Pemasangan
PERHATIAN:
Pastikan Anda menggunakan baut baru yang telah dilapisi dengan perekat. Penggunaan kembali baut lama
dapat menyebabkan longgar.
1) Bersihkan permukaan guide case (1) dan left case (5) yang berpasangan, berikan sealant ke case kiri seperti
ditunjukkan pada gambar, pasangkan guide case dengan case kiri.
“B”: Sealant 99000–31260 (SUZUKI Bond No.1217G)
Momen pengencangan
Baut guide case No.1 (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
Baut guide case No.2 (b): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
3) Pasang baut washer dan baut interlock persneling baru (3), lalu kencangkan sesuai spesifikasi momen
pengencangan.
5B-68
Momen pengencangan
Gear shift interlock bolt (c): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
4) Pasang washer baru dan baut interlock guide 5th to reverse (4) lalu kencangkan sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut interlock guide 5th to reverse (d): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Gear Shift dan Select Shaft Assy.
Referensi: Pelepasan dan Pemasangan Unit Transaxle Manual [5B-66]
Referensi: Pelepasan dan Pemasangan Persneling dan Gear Select Shaft Assy. [5B-68]
Referensi: Komponen Persneling dan Select Shaft Assy. [5B-67]
1) Dorong spring pin keluar dengan special tool seperti ditunjukkan pada gambar.
Special Tool
(A): 09922M85811 4,5 mm
(B): 09925M78210 6,0 mm
2) Periksa bagian komponen dari keausan, gangguan atau kerusakan. Jika ditemukan kerusakan, ganti suku
cadang rusak dengan yang baru.
CATATAN:
• Saat mendorong ke spring pin, pastikan menopang persneling & select shaft dengan balok kayu agar
shaft tidak bengkok.
• Rakit cam persneling 5th & reverse dengan pit dan spring pin sejajar.
• Pastikan memilih spring yang tepat dengan mengidentifikasi warna cat agar kinerja pergeseran gear
sesuai rancangan.
5B-69
– Select spring ke-1& ke-2: Tidak ada cat
– Reverse select spring: Pink
5B-70
Komponen Assy. Transaxle Manual
5B-71
7. O-ring 32. Washer
8. Differential assy. 33. Seal oli
: Untuk informasi rinci, lihat Pembongkaran dan : Berikan grease 99000-25011 ke bibir seal.
Perakitan Kembali Diferential [5B-102] .
9. Oil level/tutup pengisian 34. Race luar
: Berikan sealant 99000-31260 ke seluruh bagian
ulir plug.
10. Oil drain plug 35. Shim
: Berikan sealant 99000-31260 ke seluruh bagian
thread.
11. Baut gutter oli 36. Oil gutter
12. Baut pelat case kiri 37. Baut tutup sensor
13. Baut penutup samping 38. Cap sensor
14. Baut case transaxle 39. Input shaft & countershaft assy.
: Untuk informasi rinci, lihat Komponen Input
Shaft dan Countershaft [5B-89] .
15. Cincin synchronizer kecepatan ke-5 40. Baut locating persneling
16. speed synchronizer lever ke-5 41. Locating spring
17. sleeve & hub speed ke-5 42. Steel ball
18. Circlip : 21 N m (2,1 kgf-m, 15,5 lbf-ft)
19. Bearing set shim : 23 N m (2,3 kgf-m, 17,0 lbf-ft)
20. Gigi ke-5 countershaft : 10 N m (1,0 kgf-m, 7,5 lbf-ft)
21. Mur countershaft : 100 N m (10,2 kgf-m, 74,0 lbf-ft)
: Setelah mengencangkan, kunci mur dengan
kuat.
22. Baut shift fork : 13 N·m (1,3 kgf-m, 9.5.0 lbf-ft)
23. Fork persneling ke-5 : Jangan digunakan kembali.
24. Needle Bearing : Gunakan oli transaxle.
Membongkar
1) Lepas baut penutup dan lepaskan penutup samping transaxle (1) dengan menggunakan special tool.
Special Tool
(A): 09921M96510
5B-72
1
(A)
PERHATIAN:
Pastikan tidak merusak penutup samping saat dilepas dari case kiri.
3
2
5) Longgarkan penguncian mur countershaft (2), pasang gear ke-5 input shaft (1) dan special tool untuk
menghentikan putaran shaft, lalu lepas mur countershaft (2).
Special Tool
(A): 09927M76060
(A)
6) Lepas input shaft ke-5, needle bearing, kemudian countershaft gear ke-5 (1). Gear puller (2) akan dibutuhkan jika
pemasangan spline gear ke-5 countershaft 5th kencang.
5B-73
Merakit Kembali
1) Pasang gear ke-5 countershaft (1) ke countershaft seperti ditunjukkan oleh gambar.
2) Gunakan transaxle oil ke needle bearing (3), dan pasang ke input shaft.
3) Pasang input shaft gear ke-5 (1) ke input shaft.
4) Pasang special tool untuk menghentikan putaran shaft.
Special Tool
(A): 09927M76060
5) Kencangkan mur countershaft baru (2) sesuai spesifikasi, dan kunci mur hingga kencang.
Momen pengencangan
Mur countershaft (a): 100 N·m (10,2 kg-m, 74,0 lb-ft)
6) Rakit 5th speed synchronizer sleeve (1), hub (2), 5th speed synchronizer lever (3) dan synchronizer ring (4)
seperti berikut.
5B-74
a) Pasang hub (1) ke 5th speed synchronizer sleeve (2) pada arah yang ditentukan seperti ditunjukkan pada
gambar.
B 1
A: Sisi chamfered
B: Boss panjang
b) Paskan 5th speed synchronizer levers (1) ke hub (2) dengan mensejajarkan penonjolan “A” 5th speed
synchronizer levers (1) dengan alur hub (2).
A
1
A
c) Pasang synchronizer ring (1) ke hub (2) pada arah yang ditentukan seperti ditunjukkan pada gambar.
1
7) Masukkan fork persneling ke-5 (1) ke sleeve (2) dan hub (3) assy. kemudian pasang ke input shaft dan shaft
persneling dengan menyejajarkan punch mark (4) dengan matching mark (5) pada input shaft.
5B-75
8) Kencangkan baut shift fork shaft yang baru (2) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut shift fork shaft (a): 10 N·m (1,0 kg-m, 7,5 lb-ft)
9) Dengan menggunakan snap ring plier, pasang circlip baru (1) ke input shaft (3).
2, (a) 3
10) Bersihkan permukaan case kiri dan penutup samping (1) yang berpasangan, berikan sealant ke penutup
samping seperti ditunjukkan pada gambar, kemudian kencangkan baut penutup samping sesuai spesifikasi.
“B”: Sealant 99000–31260 (SUZUKI Bond No.1217G)
Momen pengencangan
Baut penutup samping (a): 10 N·m (1,0 kg-m, 7,5 lb-ft)
5B-76
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Transaxle Manual Assy.
Referensi: Pelepasan dan Pemasangan Unit Transaxle Manual [5B-66]
Referensi: Pembongkaran dan Pemasangan Kembali Gear Ke-5 [5B-72]
Referensi: Komponen Assy. Transaxle Manual [5B-71]
Referensi: Komponen Input Shaft dan Countershaft [5B-89]
Referensi: Pelepasan dan Pemasangan Persneling dan Gear Select Shaft Assy. [5B-68]
Membongkar
1) Lepaskan baut pelat case samping (1), dan lepas pelat case kiri (2).
3. Input shaft
5B-77
5
2 4
2. Input shaft
3. Bearing kiri input shaft
4) Lepas locating bolt persneling (1), kemudian keluarkan locating spring (2) dan steel ball (3).
2
1 1
2
2
7) Lepas case kiri (1) dari case kanan (2) dengan menggunakan special tool.
Special Tool
(A): 09912M34510
8) Tarik shaft gear mundur (1) dengan washer (2), lalu lepas gear idler mundur (3).
9) Lepas baut tuas persneling mundur (4) dan tuas persneling mundur (5).
10) Tarik shaft guide persneling 5th & mundur (6) bersama-sama dengan shaft persneling 5th & reverse (7).
5B-78
CATATAN:
Saat melepas shaft persneling 5th & reverse (7) dan guide shaft (6), dorong shaft persneling kecepatan
tinggi ke atas dan pidahkan ke gear ke-4 untuk membantu pelepasan shaft shift 5th & reverse.
11) Dengan mengetuk ujung input shaft menggunakan palu plastik, tekan sedikit dari assy. dari case, lalu keluarkan
input shaft assy. (1), countershaft assy. (2), shaft persneling kecepatan tinggi (3) dan shaft persneling kecepatan
rendah (4) secara bersamaan.
12) Lepaskan countershaft left bearing outer race dari case kiri.
13) Lepas differential gear assy. dari case kanan.
Merakit Kembali
PERHATIAN:
Pastikan Anda menggunakan baut baru yang telah dilapisi dengan perekat. Penggunaan kembali baut lama
dapat menyebabkan longgar.
CATATAN:
• Pastikan tidak merusak oil seal dengan input shaft spline saat memasang.
• Pastikan bahwa countershaft terhubung dengan final gear.
5B-79
3) Pasang shaft persneling 5th & reverse (1) dengan shaft guide persneling 5th & reverse (2) ke case kanan (5).
Lengan persneling mundur (4) harus disambungkan dengan tuas persneling mundur (3) secara bersamaan.
4) Buat reverse idler gear (1) dengan tuas persneling mundur (2), masukkan shaft gear mundur (3) dan washer (6)
ke dalam case (4) melalui idler gear kemudian sejajarkan lubang baut “a” pada shaft dengan notch “b” pada case.
5) Kencangkan baut tuas persneling mundur baru (5) sesuai spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut tuas persneling mundur (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
6) Bersihkan permukaan case kanan dan kiri yang berpasangan, berikan sealant ke case kiri (2) seperti ditunjukkan
pada gambar, lalu pasangkan dengan case kanan (1).
5B-80
“A”: Sealant 99000–31260 (SUZUKI Bond No.1217G)
Momen pengencangan
Baut transaxle case (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
8) Pasang baut reverse shaft baru (4) dengan washer aluminium baru dan kencangkan sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut reverse shaft (b): 21 N·m (21 kg-m, 15,5 lb-ft)
9) Periksa locating spring (2, 4 dan 5) untuk menemukan oenurunan dan ganti dengan yang baru bila perlu.
Momen pengencangan
Baut locating persneling (a): 13 N·m (1,3 kg-m, 9,5 lb-ft)
5B-81
4
1, (a)
5
2
3
11) Pasang snap ring baru (1) dengan snap ring pliers (4).
2 4
2. Input shaft
3. Bearing kiri input shaft
12) Untuk mendudukkan countershaft left bearing outer race (2) ke bearing cone, ketuk cup dengan menggunakan
special tool dan palu plastik.
Special Tool
(A): 09913M70123
1. Input shaft
Momen pengencangan
Baut pelat case kiri (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
5B-82
4. Input shaft
d) Lepas pelat case kiri dan shim, lalu masukkan shim yang digunakan (3) pada outer race bearing (4)
sementara.
e) Taruh mistar lurus (1) pada shim dan tekan dengan tangan pada mistar lurus, dan kemudian ukur “a”
menggunakan feeler gauge (6). Jika celah “a” di luar spesifikasi, ulangi langkah a) sampai c).
CATATAN:
Masukkan feeler 0,2 mm (0,008 inci) untuk mengetahui apakah shim memenuhi spesifikasi dengan cepat
atau tidak.
2. Countershaft
14) Pasang pelat penutup kiri (2) dengan memasukkan ujungnya pada alur shift guide shaft (4), kemudian
kencangkan baut baru (1) sesuai spesifikasi.
5B-83
CATATAN:
Setelah mengencangkan baut, pastikan bahwa countershaft dapat diputar dengan tangan dengan
merasakan beban tertentu.
Momen pengencangan
Baut pelat case kiri (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
3. Input shaft
5. Countershaft
Membongkar
1) Ganti differential side oil seal dari case kanan, jika perlu. [5B-63]
2) Lepaskan differential side bearing outer race (1) dengan menggunakan brass bar (2), jika perlu.
2
3) Lepaskan input shaft oil seal dengan menggunakan special tool, jika perlu.
Special Tool
(A): 09913M75830
(A)
4) Tarik outer race bearing kanan countershaft keluar menggunakan special tool, jika perlu.
5B-84
Special Tool
(A): 09930M30104
(B): 09941M64511
(A)
(B)
Merakit Kembali
1) Pasang input shaft oil seal dengan menghadapkan sisi spring ke atas hingga rata dengan permukaan case.
Gunakan special tool dan palu selama pemasangan dan berikan grease pada bibir seal oli.
: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
Special Tool
(A): 09913M76010
(A)
2) Pasang countershaft right bearing outer race (1) dengan menggunakan special tool dan palu.
Special Tool
(A): 09913M75821
(B): 09924M84510–004
3) Pasang differential side bearing outer race dengan menggunakan special tool dan palu.
Special Tool
(A): 09924M74510
(B): 09925M14520
5B-85
(A)
(B)
Membongkar
1) Lepas oil gutter (1), bila perlu.
2) Lepaskan differential side oil seal sesuai Penggantian Seal Oli Sisi Diferential [5B-63] .
3) Lepaskan differential side bearing outer race (1) menggunakan special tool, kemudian lepas shim.
Special Tool
(A): 09942M15511
(B): 09944M96011
(A)
(B)
Merakit Kembali
1) Jika oil gutter dilepas, kencangkan baut baru sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut oil gutter (a): 10 N·m (1,0 kg-m, 7,5 lb-ft)
5B-86
2) Pilih differential side shim seperti berikut.
a) Tekan terus outer race (4) dengan energi 35 N (3,6 kgf, 7,9 lbf) dengan tangan dan putar differential case 10
kali atau lebih.
b) Ukur jarak “a” differential assy. (1).
c) Ukur kedalaman “b” case kiri (2) dan “c” case kanan (3).
d) Hitung ketebalan shim dengan rumus di bawah ini.
3) PIlih shim yang terdekat dengan ketebalan shim yang dihitung dari ukuran yang tersedia berikut ini.
5B-87
0.68 – 0,72 mm 0,90 mm
0.73 – 0,77 mm 0,95 mm
0.78 – 0,82 mm 1,00 mm
0.83 – 0,87 mm 1,05 mm
0.88 – 0,92 mm 1,10 mm
0.93 – 0,97 mm 1,15 mm
0.98 – 1,02 mm 1,20 mm
4) Pasang shim, kemudian pasang differential side bearing outer race menggunakan special tool.
Special Tool
(A): 09924M74510
(B): 09925M14520
(A)
(B)
5B-88
Komponen Input Shaft dan Countershaft
1. Input shaft 12. Bearing kiri input shaft 23. Synchronizer center cone gigi ke-2
2. Seal oli 13. Circlip 24. Cincin dalam synchronizer gear ke-2
: Berikan grease 99000-25011 ke bibir seal.
3. Bearing kanan input shaft 14. Spacer gear ke-5 25. Circlip
4. Gigi ke-3 input shaft 15. Bearing kanan countershaft 26. Gigi ke-2 countershaft
5. Needle Bearing 16. Countershaft 27. Gigi ke-3 countershaft
6. Cincin synchronizer kecepatan tinggi 17. Gigi ke-1 countershaft 28. Spacer gigi ke-3 & ke-4
7. Pegas synchronizer kecepatan tinggi 18. Bearing kiri countershaft 29. Gigi ke-1 countershaft
8. Sleeve & hub low speed synchronizer 19. Pegas synchronizer kecepatan rendah : Jangan digunakan kembali.
9. Kunci synchronizer kecepatan tinggi 20. Sleeve & hub low speed synchronizer Gunakan oli transaxle.
:
5B-89
Membongkar
1) Lepas bearing kanan input shaft (2) dari input shaft (1) menggunakan bearing puller (3) dan kempa hidrolik.
2) Keluarkan gear spacer ke-5 (2), bearing kiri (3) dan gear ke-4 (4) secara bersamaan dengan menggunakan
puller (5) dan hydraulic press.
PERHATIAN:
Untuk menghindari kerusakan pada roda gigi, topang dengan sisi datar dari bearing puller.
1. Input shaft
3) Keluarkan needle bearing gear ke-4 dan high speed synchronizer ring.
4) Dengan snap ring plier (2), lepas circlip (1).
5) Keluarkan high speed synchronizer sleeve & hub assy. (2) bersama-sama dengan gigi ke-3 (3) dengan
menggunakan puller (4) dan hydraulic press.
PERHATIAN:
Untuk menghindari kerusakan pada roda gigi, topang dengan sisi datar dari bearing puller.
5B-90
1. Input shaft
Merakit Kembali
1) Bersihkan semua komponen secara menyeluruh, periksa apakah terjadi ketidaknormalan dan ganti dengan
komponen baru jika perlu.
2) Periksa celah “a” antara synchronizer ring (2) dan gear (1), lebar key slot “b” dalam synchronizer ring dan ganti
dengan yang baru, bila perlu. Periksa juga gear teeth.
3) Untuk memastikan pelumasan input shaft (1), tiupkan udara ke dalam lubang oli (2) sebagaimana ditunjukkan
pada gambar dan pastikan bahwa lubang-lubang tersebut bebas sumbatan.
4) Pasang high speed synchronizer sleeve (4) ke hub (3), masukkan 3 kunci (2) ke dalamnya lalu setel springs (1)
sesuai posisi yang ditentukan seperti ditunjukkan pada gambar.
CATATAN:
• Tidak ada arah tertentu yang ditentukan untuk masinh-masing kunci.
• High speed synchronizer sleeve, hub, keys dan spring lebih kecil dari yang berkecepatan rendah.
5B-91
Posisi pemasangan kunci synchronizer
“a”=“b”
5) Masukkan bearing kanan (1) ke input shaft (2) dengan menggunakan special tool dan hydraulic press.
Special Tool
(A): 09913M80113
6) Pasang 3rd gear needle bearing (4), beri oli, lalu pasang gear ke-3 (1) dan synchronizer ring (2).
7) Masukkan high speed sleeve & hub assy. (3) menggunakan special tool dan hydraulic press.
CATATAN:
• Pastikan synchronizer ring key slot disejajarkan dengan key (5) pada sleeve & hub assy.
• Periksa rotasi bebas dari gear ke-3 setelah menekan masuk sleeve & hub assy.
Special Tool
(A): 09913M84510
5B-92
C
3 A
(A)
4 B 2
5. Input shaft
10) Tekan-pas bearing kiri (2) dengan menggunakan special tool dan hydraulic press.
Special Tool
(A): 09913M80113
11) Dengan menggunakan special tool yang sama dengan langkah 10), masukkan spacer gigi ke-5 (1).
PERHATIAN:
Untuk mencegah spacer gear ke-5 (1) terpelintir karena tekanan berlebihan, jangan menekan-pas dengan
bearing kiri (2) sekaligus.
5B-93
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Countershaft
Referensi: Pelepasan dan Pemasangan Unit Transaxle Manual [5B-66]
Referensi: Pembongkaran dan Pemasangan Kembali Gear Ke-5 [5B-72]
Referensi: Pembongkaran dan Perakitan Kembali Transaxle Manual Assy. [5B-77]
Referensi: Komponen Input Shaft dan Countershaft [5B-89]
Membongkar
1) Keluarkan bearing cone kiri (2) dengan gear ke-4 (3) dengan menggunakan puller (4) dan hydraulic press.
PERHATIAN:
Untuk menghindari kerusakan pada gear teeth, topang gear ke-4 (3) pada sisi datar puller.
1. Countershaft
2) Gunakan puller (5) pada gear ke-2 (4), dan keluarkan gear spacer ke-3 & ke-4 (2) dan gear ke-3 (3) bersamaan
dengan gear ke-2 dengan menggunakan hydraulic press. Needle bearing akan terbuka keluar dengan gigi ke-2.
PERHATIAN:
Untuk menghindari kerusakan pada roda gigi, pastikan Anda menopangnya pada sisi datar bearing puller.
1. Countershaft
5B-94
3) Keluarkan synchronizer outer ring, center cone dan inner ring ke-2.
4) Dengan snap ring plier (3), lepas circlip (1).
5) Gunakan puller (3) pada gear pertama (2) dan keluarkan low speed synchronizer sleeve & hub assy. (1) dengan
gear pertama menggunakan hydraulic press.
PERHATIAN:
Untuk menghindari kerusakan pada roda gigi, topang dengan sisi datar dari bearing puller.
PERHATIAN:
3 2
1 “a”
3
1
9) Patahkan bearing kanan (2) pada titik yang tipis dengan chisel (1) dan bearing dapat dilepas.
5B-95
1
Merakit Kembali
1) Bersihkan semua komponen secara menyeluruh, periksa apakah terjadi ketidaknormalan dan ganti dengan
komponen baru jika perlu.
2) Periksa celah “a” antara synchronizer ring (2) dan gear (1), lebar key slot “b” dalam synchronizer ring dan ganti
dengan yang baru, bila perlu. Periksa juga gear teeth.
3) Satukan synchronizer outer ring (1), inner ring (3) dan center cone (2), kemudian hitung selisih angka di antara
outer ring dan inner ring dan ganti dengan yang baru, bila perlu. Periksa juga gear teeth.
5B-96
4) Untuk memastikan pelumasan countershaft (1), tiupkan udara ke dalam lubang oli (2) sebagaimana ditunjukkan
pada gambar dan pastikan bahwa lubang-lubang tersebut bebas sumbatan.
5) Pasang low speed synchronizer sleeve (4) ke hub (3), masukkan 3 kunci (2) ke dalamnya lalu setel springs (1)
pada posisi yang ditentukan seperti ditunjukkan pada gambar.
CATATAN:
• Tidak ada arah tertentu yang ditentukan untuk masinh-masing kunci.
• Low speed synchronizer key dan spring lebih besar dari yang berkecepatan tinggi.
6) Pasang bearing cone kanan (1) ke countershaft (2) menggunakan special tool dan hydraulic press.
Special Tool
(A): 09913M76010
(B): 09924M07720
5B-97
(A)
(B)
1
7) Pasang needle bearing (4), berikan oli, lalu pasang gear pertama (3).
8) Pasang synchronizer outer ring (2), center cone (6) dan inner ring (7) secara bersamaan seperti ditunjukkan
pada gambar.
9) Masukkan low speed sleeve & hub assy. (1) menggunakan special tool dan hydraulic press.
CATATAN:
• Topang shaft dengan special tool sebagaimana ditunjukkan pada gambar sehingga penahan cone
bearing akan bebas dari tekanan.
• Pastikan synchronizer ring key slot (8) sejajar dengan kunci (5) sambil menekan-pas sleeve & hub
assy.
• Periksa rotasi bebas gear pertama (3) setelah menekan masuk sleeve & hub assy.
Special Tool
(A): 09923M78210
(B): 09913M85210
(C): 09940M54910
(D): 09924M07710
[A]: Bagian B – B
A: Sisi gigi pertama
C: Flange pendek
5B-98
12) Pasang gear ke-2 (6) dengan synchronizer outer ring (3), center cone (4), dan inner ring (5) secara bersamaan
seperti ditunjukkan pada gambar.
[A]: Bagian A – A
13) Tekan-pas gear ke-3 (2) dan spacer (1) menggunakan special tool dan hydraulic press.
CATATAN:
Disarankan menekan-pas spacer dan gear ke-3 lebih dulu, kemudian gear ke-4 secara terpisah sehingga
countershaft tidak tertekan berlebihan.
Special Tool
(A): 09923M78210
(B): 09913M85210
3. Gear ke-2
14) Tekan-pas gear ke-4 (2) dengan menggunakan prosedur yang sama pada langkah 11).
15) Pasang bearing cone kiri (1) menggunakan special tool dan hydraulic press.
CATATAN:
Untuk perlindungan cone bearing kanan (3), pastikan untuk menopang shaft dengan special tool seperti
ditunjukkan pada gambar.
Special Tool
(A): 09923M78210
(E): 09913M80113
5B-99
Komponen Shaft Persneling
1. Shaft persneling kecepatan rendah 4. Shaft guide persneling 5th & reverse : Jangan digunakan lagi
2. Shaft persneling kecepatan tinggi 5. Lengan persneling mundur
3. Shaft persneling ke-5 & mundur 6. Yoke persneling 5th & reverse
Pembongkaran dan Perakitan Kembali Shaft Persneling ke-5 dan Persneling Mundur
Membongkar
Bongkar suku cadang komponen menggunakan special tool dan palu.
Special Tool
: 09922M85811
Merakit Kembali
Balik prosedur pembongkaran dengan memperhatikan hal berikut ini.
CATATAN:
Pasang 2 bola baja (3) pada lengan persneling mundur (1) dengan benar.
5B-100
2. Pegas 6. Yoke persneling 5th & reverse
4. Pin pegas 7. Shaft guide persneling 5th & reverse
5. Shaft persneling ke-5 &
mundur
2) Masukkan setiap shaft persneling ke dalam case dan periksa untuk memastikan bahwa pergerakannya lancar.
Jika pergerakannya tidak lancar, perbaiki dengan oilstone, reamer atau sejenisnya.
Komponen-komponen Diferential
1 2 3
4
8 (a)
2
10
1
3 9
4
5 7
5B-101
5. Bearing sisi diferential 10. Pin shaft pinion diferential
Membongkar
1) Dengan menggunakan special tool, lepas bearing kiri (1).
Special Tool
(A): 09913M65135
(B): 09913M85230
(A)
(B)
1
Special Tool
(A): 09922M85811
Merakit Kembali
1) Pasang differential pinion, side gear dan pinion shaft ke differential case, dan ukur backlash dan thrust play
differential side gear dengan menggunakan special tool sebagai berikut.
Jika nilai yang diukur tidak sesuai spesifikasi, pilih side gear washer dari ukuran yang tersedia, dan periksa lagi.
0,85 mm 1,1 mm
0,90 mm 1,15 mm
0,95 mm 1,20 mm
5B-102
1,0 mm 1,25 mm
1,05 mm 1,30 mm
Special Tool
(A): 09900M20607
(B): 09900M20701
(C): 09952M06010
a) Differential side gear backlash [A]
• Tahan diferential assy. dengan soft jawed vise dan gunakan measuring tip dari dial gauge pada side gear
seperti ditunjukkan pada gambar.
• Memperbaiki differential pinion, putar side gear maju mundur dan baca dial gauge.
(A)
[A]
(B)
[B] (A)
(B)
(C)
2) Masukkan pinion shaft pin diferential baru dari sisi kanan hingga kedalaman dari permukaan case diferential
sekitar 1,2 mm (0,047 in.).
3) Tekan-pas bearing kiri (1) dengan menggunakan special tool dan hydraulic press.
Special Tool
(A): 09951M16080
5B-103
2. Case diferential
4) Tekan-pas bearing kanan (1) dengan menggunakan special tool dan hydraulic press.
Special Tool
(A): 09925M98221
(B): 09940M54910
(C): 09913M85230
2. Case diferential
3. Bearing kiri sisi diferential
5) Tahan diferential assy. dengan soft jawed vise (3), pasang final gear (2) kemudian kencangkan baut final gear
yang baru (1).
PERHATIAN:
Jangan gunakan kembali baut final gear. Jika digunakan kemabli, baut bisa longgar.
Momen pengencangan
Baut final gear (a): 90 N·m (9,2 kg-m, 66,5 lb-ft)
5B-104
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Jumlah oli transaxle / filler plug 21 2.1 15.5
Transaxle oil drain plug 21 2.1 15.5
Sakelar lampu mundur 23 2.3 17.0
Baut guide case No.1 (a) 23 2.3 17.0
Baut guide case No.2 23 2.3 17.0
Baut interlock persneling 23 2.3 17.0
Baut interlock guide 5th to reverse 23 2.3 17.0
Mur countershaft 100 10.2 74.0
Baut shift fork shaft 10 1.0 7.5
Baut penutup samping 10 1.0 7.5
Baut tuas persneling mundur 23 2.3 17.0
Baut case transaxle 23 2.3 17.0
Reverse shaft bolt 21 21 15.5
Baut locating persneling 13 1.3 9.5
Baut pelat case kiri 23 2.3 17.0
Baut gutter oli 10 1.0 7.5
Baut final gear 90 9.2 66.5
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Unit Transaxle Manual [5B-66]
Komponen Persneling dan Select Shaft Assy. [5B-67]
Komponen Assy. Transaxle Manual [5B-71]
Komponen-komponen Diferential [5B-101]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
CATATAN:
Material servis yang diperlukan juga diuraikan sebagai berikut.
Komponen Persneling dan Select Shaft Assy. [5B-67]
Komponen Assy. Transaxle Manual [5B-71]
5B-105
Komponen Input Shaft dan Countershaft [5B-89]
Komponen-komponen Diferential [5B-101]
Special Tool
09900M20607 09900M20701
Dial gauge Magnetic stand
09912M34510 09913M50121
Case separator Oil seal remover
09913M65135 09913M70123
Bearing puller Alat pemasangan bearing
09913M75510 09913M75520
Bearing installer Bearing installer
09913M75821 09913M75830
Bearing installer attachment Pemasang bush steering
pinion
09913M76010 09913M80113
Bearing installer Bearing installer
09913M84510 09913M85210
Bearing installer Bearing installer
5B-106
09913M85230 09921M96510
Alat pelepas bearing Seal cutter oil pan
09922M85811 09923M78210
Spring pin remover (4.5 mm) Bearing installer
09924M07710 09924M07720
Pemasang synchronizer hub Pemasang synchronizer hub
09924M74510 09924M84510–004
Bearing dan oil seal handle Bearing installer attachment
09925M14520 09925M98221
Pemasang bearing dan oil Oil seal installer
seal (80 x 50 mm)
09925M78210 09927M76060
Spring pin remover (6 mm) Gear holder
09930M30104 09940M54910
Sliding shaft Driver pemasangan oil seal
fork depan
09941M64511 09942M15511
Bearing and oil seal Sliding hammer
remover (30 mm Min.)
5B-107
09944M96011 09951M16080
Pemasang bearing outer Bearing installer
race
09952M06010
Pelat dial gauge No.1
5B-108
Transmisi / Transaxle
Bab 5C
Kopling
K12M ......................................................................................................................................................................... 5C-3
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 5C-3
Konstruksi Kopling................................................................................................................................................. 5C-3
Informasi dan Prosedur Diagnosis....................................................................................................................... 5C-3
Diagnosis Gejala Sistem Kopling .......................................................................................................................... 5C-3
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 5C-5
Memeriksa Pedal Kopling ..................................................................................................................................... 5C-5
Penyetelan Kabel Kopling ..................................................................................................................................... 5C-6
Komponen-komponen Kabel Kopling.................................................................................................................... 5C-7
Pelepasan dan Pemasangan Kabel Kopling......................................................................................................... 5C-7
Memeriksa Kabel Kopling ..................................................................................................................................... 5C-8
Komponen Pedal Kopling...................................................................................................................................... 5C-9
Pelepasan dan Pemasangan Pedal Kopling......................................................................................................... 5C-9
Komponen Cover Clutch dan Clutch Disc........................................................................................................... 5C-10
Pelepasan dan Pemasangan Clutch Cover dan Clutch Disc.............................................................................. 5C-10
Memeriksa Clutch Cover dan Clutch Disc .......................................................................................................... 5C-12
Pelepasan dan Pemasangan Sistem Pelepasan Kopling................................................................................... 5C-13
Memeriksa Sistem Pelepasan Kopling................................................................................................................ 5C-16
Spesifikasi............................................................................................................................................................. 5C-16
Spesifikasi Momen Pengencangan ..................................................................................................................... 5C-16
Special Tool dan Perlengkapan .......................................................................................................................... 5C-17
Material Servis Yang Dianjurkan ......................................................................................................................... 5C-17
Special Tool ......................................................................................................................................................... 5C-17
Z13DTJ.................................................................................................................................................................... 5C-19
Uraian Umum ........................................................................................................................................................ 5C-19
Konstruksi Kopling (Tipe Hidrolis) ....................................................................................................................... 5C-19
Informasi dan Prosedur Diagnosis..................................................................................................................... 5C-19
Diagnosis Gejala Sistem Kopling ........................................................................................................................ 5C-19
Petunjuk Perbaikan .............................................................................................................................................. 5C-21
Pelepasan dan Pemasangan Switch Posisi Pedal Kopling (CPP) ..................................................................... 5C-21
Pemeriksaan Switch Posisi Pedal Kopling (CPP)............................................................................................... 5C-21
Memeriksa Pedal Kopling ................................................................................................................................... 5C-22
Memeriksa Level Minyak Kopling........................................................................................................................ 5C-24
Pelepasan Udara dari Sistem Kopling ................................................................................................................ 5C-24
Komponen Pipa dan Selang Minyak Kopling...................................................................................................... 5C-25
5C-1
Pelepasan dan Pemasangan Pipa Minyak Kopling ............................................................................................ 5C-25
Pemeriksaan Pipa Minyak Kopling...................................................................................................................... 5C-26
Pelepasan dan Pemasangan Master Cylinder Kopling....................................................................................... 5C-26
Pelepasan dan Pemasangan Silinder Pengoperasian Kopling Assy.................................................................. 5C-27
Pemeriksaan Silinder Pengoperasian Kopling Assy ........................................................................................... 5C-28
Komponen Pedal Kopling.................................................................................................................................... 5C-28
Pelepasan dan Pemasangan Pedal Kopling....................................................................................................... 5C-29
Komponen Cover Clutch dan Clutch Disc........................................................................................................... 5C-29
Pelepasan dan Pemasangan Clutch Cover dan Clutch Disc.............................................................................. 5C-29
Memeriksa Clutch Cover dan Clutch Disc .......................................................................................................... 5C-31
Spesifikasi............................................................................................................................................................. 5C-32
Spesifikasi Momen Pengencangan ..................................................................................................................... 5C-32
Special Tool dan Perlengkapan .......................................................................................................................... 5C-32
Material Servis Yang Dianjurkan ......................................................................................................................... 5C-32
Special Tool ......................................................................................................................................................... 5C-32
5C-2
K12M
Uraian Umum
Konstruksi Kopling
Kopling pada kendaraan ini adalah kopling pegas diafragma dari tipe cakram tunggal kering. Pegas diafragma
kendaraan ini berjenis jari-jari, membentuk lingkaran yang kuat pada diameter luar, dengan serangkaian jari-jari
menunjuk ke dalam.
Cakram dengan empat pegas koil torsional yang terletak pada input shaft transaxle dengan involute spline.
Cover terpasang aman pada flywheel, dengan pegas diafragma sedemikian rupa sehingga sekeliling ujung pegas
menekan pelat pada flywheel (dengan cakram di antaranya), ketika release bearing kopling ditahan. Inilah kondisi
saat kopling bekerja.
Menekan pedal kopling menyebabkan release bearing maju dan mendorong ujung jari-jari dari pegas diagragma.
Ketika hal ini terjadi, pegas diafragma menarik pelat penekan dari flywheel, dengan demikian akan memutus putaran
mesin dari flywheel melalui clutch disc ke input shaft transaxle.
5C-3
Cakram, pelat penekan atau Ganti clutch disc, cover atau
permukaan flywheel melengkung flywheel.
- Clutch disc dan cover: [5C-10]
- Flywheel: Melepas dan Memasang
Flywheel [1D-36]
Pegas diafragma lemah Ganti penutup pegas. [5C-10]
Kabel kopling berkarat Ganti kabel kopling. [5C-7]
Kopling menyeret Kabel kopling salah setel Setel kabel kopling. [5C-6]
Pegas diafragma lemah atau ujung Ganti penutup pegas. [5C-10]
pegas aus
Input shaft spline berkarat Beri pelumas pada input shaft
spline.
Spline pada transaxle input shaft Ganti input shaft. [5B-38]
rusak atau aus
Cakram kompling sangat goyang Ganti clutch disc. [5C-10]
Permukaan kopling rusak atau kotor Ganti clutch disc. [5C-10]
oleh minyak
Getaran kopling Bagian depan kopling berkaca Perbaiki atau ganti clutch disc.
(seperti kaca) [5C-10]
Bagian depan kopling kotor oleh Ganti clutch disc. [5C-10]
minyak
Release bearing tidak menyorong Beri pelumas pada input shaft atau
dengan halus pada penahan input ganti release bearing. [5C-13]
shaft bearing
Clutch disc goyang atau kondisi Ganti clutch disc. [5C-10]
permukaan kontak yang buruk
Pegas momen lemah di dalam Ganti clutch disc. [5C-10]
clutch disc
Keling cakram longgar Ganti clutch disc. [5C-10]
Pelat penekan atau permukaan Ganti clutch cover atau flywheel.
flywheel menyimpang - Clutch disc dan cover: [5C-10]
- Flywheel: Melepas dan Memasang
Flywheel [1D-36]
Dudukan mesin melemah atau baut Ganti dudukan mesin atau
dan/atau mur dudukan mesin kencangkan lagi baut dan/atau
longgar mur dudukan mesin. [1D-27]
Kopling bersuara Release bearing aus atau rusak Ganti release bearing. [5C-13]
Bearing depan input shaft aus Ganti bearing input shaft. [5B-
38]
Suara gemerutuk berlebihan pada Ganti clutch disc. [5C-10]
hub clutch disc
Clutch disc retak Ganti clutch disc. [5C-10]
Pelat penekan dan pegas diafragma Ganti penutup pegas. [5C-10]
berderak
Kopling 'Grabbing' Permukaan clutch disc terkena Ganti clutch disc. [5C-10]
minyak
Permukaan clutch disc sangat aus Ganti clutch disc. [5C-10]
Kepala rivet menonjol keluar dari Ganti clutch disc. [5C-10]
permukaan clutch disc
Pegas momen lemah Ganti clutch disc. [5C-10]
5C-4
Petunjuk Perbaikan
Memeriksa Pedal Kopling
Ketinggian Pedal Kopling
Ukur jarak antara posisi bebas (1) dengan posisi tertekan penuh (2) pada pedal kopling yang ditunjukkan oleh “a”
dalam gambar. Jika ketinggian pedal di luar spesifikasi, setel ketinggiannya dengan memutar baut penyetel pedal
kopling (3). Pastikan Anda mengencangkan mur pengunci pedal kopling (4) setelah penyetelan.
Momen pengencangan
Mur pengunci pedal kopling (a): 6 N·m (0,6 kg-m, 4,5 lb-ft)
5C-5
3) Periksa kembali gerak bebas pedal kopling.
Jika gerak bebas pedal kopling di luar spesifikasi, periksa sistem kopling.
“a”
5C-6
Komponen-komponen Kabel Kopling
3. Joint pin 6. Baut luar kabel kopling : 9 N m (0,9 kgf-m, 7,0 lbf-ft)
: Berikan grease 99000-25011 ke joint pin.
1 2
4) Lepas baut luar kabel kopling (1) pada dash panel (2) di ruang mesin.
5C-7
5) Lepas koneksi kabel kopling dari pedal kopling, kemudian lepas kabel.
Pemasangan
1) Berikan gemuk ujung pengait kabel (1) dan joint pin (2) sebelum memasang kabel.
“A”: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
2) Kaitkan ujung kabel dengan pedal menggunakan obeng atau long nose plier dari dalam kabin, kemudian satukan
inner cable wire joint pin (2) dalam release arm (3).
Momen pengencangan
Baut cable kopling (a): 9 N·m (0,9 kg-m, 7,0 lb-ft)
4) Sekrupkan mur joint nut dan sesuaikan kabel kopling menurut Penyetelan Kabel Kopling [5C-6] , kemudian
pasang joint lock cap.
5) Periksa kopling untuk mengetahui fungsinya dengan mesin dalam kondisi hidup.
5C-8
• Boot pecah
• Ujung aus
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk memasang dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan masing-masing baut dan mur sesuai spesifikasi. [5C-9]
5C-9
• Setel kabel kopling. [5C-6]
• Berikan grease pada kait ujung kabel.
: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
2
10
3 A
4 A
7 A
11
6 A
(a)
8
9
7. Release bearing
: Berikan grease 99000-25011 ke sambungan antara bearing dengan release shaft juga di
dalam bearing.
Pelepasan
1) Lepas transaxle manual. [5B-16]
2) Pegang flywheel dengan special tool dan lepas baut clutch cover (1), clutch cover (2) dan clutch disc.
Special Tool
(A): 09924M17811
5C-10
Pemasangan
Referensi: Memeriksa Clutch Cover dan Clutch Disc [5C-12]
CATATAN:
Sebelum merakit, pastikan bahwa permukaan flywheel dan permukaan pelat penekan sudah dibersihkan dan
dikeringkan.
1) Dengan menyejajarkan clutch disc dengan bagian tengah flywheel menggunakan special tool (A), pasang clutch
disc (1) dan baut.
2) Kencangkan baut cover dengan urutan numerik (“1”–“6”) sesuai spesifikasi momen pengencangan.
CATATAN:
Sambil mengencangkan baut clutch cover, tekan clutch disc dengan special tool (B) (arahkan bagian
tengah kopling) dengan tangan Anda sehingga tepat di tengah.
Special Tool
(A): 09924M17811
(B): 09923M36320
Momen pengencangan
Baut clutch cover (a): 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft)
3) Berikan grease tipis ke input shaft (1), lalu sambungkan transaxle manual dengan mesin. [5B-16]
“A”: Grease 99000–25210 (SUZUKI Super Grease I)
5C-11
CATATAN:
Ketika memasukkan input shaft transaxle ke clutch disc, arahkan crankshaft sedikit demi sedikit hingga
tepat dengan spline.
Clutch Disc
Ukur kedalaman tekanan rivet head, yaitu jarak antara rivet head dengan permukaan bagian depan.
Jika tekanan ditemukan telah mencapai batas servis pada lubang rivet (2), ganti clutch disc (1).
Clutch Cover
PERHATIAN:
Jangan membongkar clutch cover ke dalam pegas diafragma dan pelat penekan.
Jika terdapat ketidaknormalan, ganti clutch cover.
5C-12
Pelepasan dan Pemasangan Sistem Pelepasan Kopling
Referensi: Komponen Cover Clutch dan Clutch Disc [5C-10]
Pelepasan
1) Lepas release arm dengan melonggarkan bautnya.
2) Ambil release bearing dengan memutar release shaft (1).
3) Keluarkan bush No.2 menggunakan special tool (A) dan palu. Seal release shaft juga akan tertekan.
Special Tool
(A): 09922M46010
4) Lepas release shaft (1).
5) Jika diperlukan, lepas bush release shaft kopling No.1 sebagai berikut.
a) Pasang tap (M16 X 1.5) (1) ke bush release shaft kopling No.1.
Special Tool
(B): 09923M46020
(C): 09930M30104
5C-13
Pemasangan
Referensi: Memeriksa Sistem Pelepasan Kopling [5C-16]
1) Pasang bush No.1 baru menggunakan special tool dan palu, lalu berikan grease ke bagian dalam bush.
Special Tool
(A): 09943M88211
(B): 09923M46030
“A”: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
Special Tool
(A): 09922M46010
4) Berikan grease ke bibir seal release shaft (2), lalu pasang hingga merata pada permukaan case. Gunakan
special tool untuk pemasangan ini dan hadapkan bibir seal ke bawah (di dalam).
“A”: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
Special Tool
(B): 09925M98221
5) Kunci seal pada A menggunakan alat pengunci dan palu.
5C-14
6) Berikan grease ke bagian dalam release bearing dan release shaft (2), lalu setel release bearing (1).
“A”: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
7) Berikan grease ke input shaft (3) spline 0,3 g (0,01 oz)) dan ujung depan (0,15 g (0,005 oz)).
“B”: Grease 99000–25210 (SUZUKI Super Grease I)
8) Setel release arm (1) ke release shaft (2) luruskan tanda (4) release arm dan tanda (3) release shaft, kemudian
kencangkan baut sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut release arm (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
5C-15
Memeriksa Sistem Pelepasan Kopling
Referensi: Pelepasan dan Pemasangan Sistem Pelepasan Kopling [5C-13]
PERHATIAN:
Jangan cuci release bearing. Pencucian release bearing menyebabkan kebocoran grease dan kerusakan
bearing.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Mur pengunci pedal kopling 6 0.6 4.5
Baut kabel kopling 9 0.9 7.0
Baut clutch cover 23 2.3 17.0
Baut release 23 2.3 17.0
5C-16
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen-komponen Kabel Kopling [5C-7]
Komponen Pedal Kopling [5C-9]
Komponen Cover Clutch dan Clutch Disc [5C-10]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
CATATAN:
Material servis yang diperlukan juga diuraikan sebagai berikut.
Komponen-komponen Kabel Kopling [5C-7]
Komponen Pedal Kopling [5C-9]
Komponen Cover Clutch dan Clutch Disc [5C-10]
Special Tool
09922M46010 09923M36320
Clutch bush remover Center guide clutch (15 mm)
09923M46020 09923M46030
Joint pipe Joint pipe
09924M17811 09925M98221
Flywheel holder Bearing installer
5C-17
09930M30104 09943M88211
Sliding shaft Pinion bearing installer
5C-18
Z13DTJ
Uraian Umum
Konstruksi Kopling (Tipe Hidrolis)
Kopling pada kendaraan ini adalah kopling pegas diafragma dari tipe cakram tunggal kering. Pegas diafragma
kendaraan ini berjenis jari-jari, membentuk lingkaran yang kuat pada diameter luar, dengan serangkaian jari-jari
menunjuk ke dalam.
Cakram dengan empat pegas koil torsional yang terletak pada input shaft transaxle dengan involute spline.
Penutup kopling terpasang aman pada flywheel, dengan menahan diaphragm spring sedemikian rupa sehingga
sekeliling ujung pegas menekan pelat tekanan pada flywheel (dengan cakram di antaranya), ketika release bearing
kopling (menyatu di dalam silinder pengoperasian kopling) ditahan. Inilah kondisi saat kopling bekerja.
Menekan pedal kopling menyebabkan release bearing (menyatu di dalam silinder pengoperasian kopling) maju dan
mendorong ujung jari-jari dari pegas diagragma yang diruncingkan. Ketika hal ini terjadi, pegas diafragma menarik
pelat penekan dari flywheel, dengan demikian akan memutus putaran mesin dari flywheel melalui clutch disc ke input
shaft transaxle. Minyak kopling dipasok dari reservoir minyak rem. Ketinggian minyak kopling dapat diperiksa dengan
ketinggian minyak rem pada reservoir minyak rem.
5C-19
Slipping Gerak bebas pedal kopling tidak pas Ganti lengan pedal kopling dan/atau
master cylinder kopling.
- Lengan pedal kopling: [5C-29]
- Master cylinder kopling: [5C-26]
Permukaan clutch disc aus atau Ganti clutch disc. [5C-29]
berminyak
Cakram, pelat penekan atau Ganti clutch disc, cover atau
permukaan flywheel melengkung flywheel.
- Clutch disc dan cover: [5C-29]
- Flywheel: [1D-122]
Pegas diafragma lemah Ganti penutup pegas. [5C-29]
Piston master cylinder atau seal cup Ganti master cylinder kopling.
tidak kembali [5C-26]
Kopling menyeret Gerak bebas pedal kopling tidak pas Ganti lengan pedal kopling dan/atau
master cylinder kopling.
- Lengan pedal kopling: [5C-29]
- Master cylinder kopling: [5C-26]
Pegas diafragma lemah atau ujung Ganti penutup pegas. [5C-29]
pegas aus
Input shaft spline berkarat Beri pelumas pada input shaft
spline.
Spline pada transaxle input shaft Ganti input shaft. [5B-89]
rusak atau aus
Cakram kompling sangat goyang Ganti clutch disc. [5C-29]
Permukaan kopling rusak atau kotor Ganti clutch disc. [5C-29]
oleh minyak
Kebocoran minyak Perbaiki atau ganti sistem kopling.
Getaran kopling Bagian depan kopling berkaca Perbaiki atau ganti clutch disc.
(seperti kaca) [5C-29]
Bagian depan kopling kotor oleh Ganti clutch disc. [5C-29]
minyak
Release bearing tidak bergeser Ganti operating cylinder assy
dengan halus kopling. [5C-27]
Clutch disc goyang atau kondisi Ganti clutch disc. [5C-29]
permukaan kontak yang buruk
Pegas momen lemah di dalam Ganti clutch disc. [5C-29]
clutch disc
Keling cakram longgar Ganti clutch disc. [5C-29]
Pelat penekan atau permukaan Ganti clutch cover atau flywheel.
flywheel menyimpang - Clutch disc dan cover: [5C-29]
- Flywheel: [1D-122]
Dudukan mesin melemah atau baut Ganti dudukan mesin atau
/ mur dudukan mesin longgar kencangkan lagi baut / mur
dudukan mesin. [1D-116]
Kopling bersuara Release bearing aus atau rusak Ganti operating cylinder assy
kopling. [5C-27]
Suara gemerutuk berlebihan pada Ganti clutch disc. [5C-29]
hub clutch disc
Clutch disc retak Ganti clutch disc. [5C-29]
Pelat penekan dan pegas diafragma Ganti penutup pegas. [5C-29]
berderak
Kopling 'Grabbing' Permukaan clutch disc terkena Ganti clutch disc. [5C-29]
minyak
Permukaan clutch disc sangat aus Ganti clutch disc. [5C-29]
5C-20
Kepala rivet menonjol keluar dari Ganti clutch disc. [5C-29]
permukaan clutch disc
Pegas momen lemah Ganti clutch disc. [5C-29]
Petunjuk Perbaikan
Pelepasan dan Pemasangan Switch Posisi Pedal Kopling (CPP)
Pelepasan
1) Lepas koneksi konektor switch CPP (4) dengan kunci kontak MATI.
2) Tekan pedal kopling, kemudian tarik keluar switch slider (1) switch CPP searah panah “a” pada gambar.
Kemudian, tarik penyetel (2) searah [anah “b” pada gambar.
3) Lepas switch CPP dengan menekan pin (3) ke arah dalam.
Pemasangan
1) Tarik keluar switch slider (1) switch CPP searah panah “a” pada gambar.
Kemudian, tarik penyetel (2) searah [anah “b” pada gambar.
2) Tarik pedal kopling kemudian pasang switch CPP.
3) Penyetelan switch CPP tidak diperlukan.
Setelah pedal kopling dilepaskan, setel jarak yang sesuai secara otomatis.
4) Hubungkan konektor ke switch CPP dengan kuat.
3
1
“a”
5C-22
3 2
“a”
5C-23
3
2
4 1
“b”
5 “c”
Minyak kopling
: Lihat Tutup reservoir minyak rem
• Minyak rem (Minyak kopling) bersifat amat merusak cat. Jika secara tak sengaja minyak menyentuh
permukaan bercat, segera bilas minyak dari cat dan bersihkan permukaan bercat.
• Saat mengoperasikan langkah pedal untuk pelepasan udara dari sistem kopling, setelah melepaskan
pedal kopling, pastikan menunggu 1 detik atau lebih sebelum menekannya lagi. Jika tidak, oil seal pada
silinder yang beroperasi akan rusak, sehingga menyebabkan kebocoran oli.
5C-24
Komponen Pipa dan Selang Minyak Kopling
4 3
1
2
PERHATIAN:
Jangan sampai minyak mengenai permukaan bercat. Hal itu dapat menyebabkan permukaan bercat rusak.
Pelepasan
1) Hilangkan debu dan kotoran dari masing-masing sambungan pipa yang akan dilepas dan bersihkan sekitar tutup
reservoir master cylinder rem.
2) Keluarkan minyak dari reservoir master cylinder rem dengan syringe atau sejenisnya.
3) Tarik klem (1) master cylinder kopling (3) dan tarik klem (5) sambungan pipa minyak (4), dan lepaskan
sambungan pipa minyak kopling (2).
4) Tarik klem (6) peredam (7) kemudian lepaskan sambungan peredam (7) dari pipa minyak (2).
1
2
4
5 7 6
5C-25
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk memasang dengan memperhatikan hal berikut.
PERHATIAN:
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk memasang dengan memperhatikan hal berikut.
• Berikan grease pada ujung push rod.
“A”: Grease 99000–25100 (SUZUKI Silicone Grease)
“A”
5C-26
Pelepasan dan Pemasangan Silinder Pengoperasian Kopling Assy
PERHATIAN:
• Jangan sampai minyak mengenai permukaan bercat. Hal itu dapat menyebabkan permukaan bercat rusak.
• Jangan membongkar silinder pengoperasian kopling assy.
Pelepasan
1) Bersihkan sekeliling penutup reservoir master cylinder rem dan keluarkan minyak dari reservoir master cylinder
rem dengan syringe atau semacamnya.
2) Lepaskan transaxle assy. [5B-66]
3) Kendurkan mur kembang pipa minyak kopling (1) pada silinder pengoperasian assy kopling (2).
4) Lepaskan sleeve sambungan pipa kopling (3) dari transaxle, kemudian lepaskan pipa minyak kopling (4).
5) Lepaskan silinder pengoperasian kopling assy dari transaxle.
3
Pemasangan
1) Pasang silinder pengoperasian kopling (2) ke transaxle. Kencangkan baut pemasangan baru sesuai dengan
spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut pemasangan silinder pengoperasian kopling assy (a): 10 N·m (1,0 kg-m, 7,5 lb-ft)
2) Hubungkan pipa minyak kopling (4) ke silinder pengoperasian kopling assy sementara.
3) Pasang sleeve sambungan pipa kopling (3) ke transaxle dengan kuat kemudian kencangkan mur kembang pipa
minyak kopling (1) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur kembang pipa minyak kopling (b): 16 N·m (1,6 kg-m, 12,0 lb-ft)
5C-27
3
1, (b)
(a)
1. Pedal kopling 5. Shaft spacer pedal kopling : 23 N m (2,3 kgf-m, 17,0 lbf-ft)
2. Pad pedal kopling 6. Cushion : 13 N m (1,3 kgf-m, 9,5 lbf-ft)
5C-28
Pelepasan dan Pemasangan Pedal Kopling
PERHATIAN:
Untuk model LHD, jangan membongkar pedal kopling assy. Jika ditemukan kondisi malfungsi, ganti pedal
kopling assy.
Pelepasan
1) Lepaskan push rod dari pedal kopling.
2) Lepaskan sambungan konektor switch CPP, kemudian lepas switch CPP dari pedal kopling assy, bila perlu.
3) Lepas Lepas pedal kopling assy dari bodi kendaraan.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk memasang dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan masing-masing baut dan mur sesuai spesifikasi. [5C-28]
• Berikan grease pada ujung push rod.
: Grease 99000–25100 (SUZUKI Silicone Grease)
Pelepasan
1) Lepas transaxle manual. [5B-66]
2) Tahan flywheel dengan special tool dan lepas penutup kopling (1) dan clutch disc.
Special Tool
(A): 09924–17811
5C-29
Pemasangan
Referensi: Memeriksa Clutch Cover dan Clutch Disc [5C-31]
CATATAN:
Sebelum pemasangan, pastikan bahwa permukaan flywheel dan permukaan pelat penekan sudah
dibersihkan dan dikeringkan.
CATATAN:
• Sambil mengencangkan baut clutch cover, tekan clutch disc dengan special tool (B) (arahkan bagian
tengah kopling) dengan tangan Anda sehingga tepat di tengah.
• Kencangkan baut penutup sedikit demi sedikit dengan merata secara diagonal.
Special Tool
(A): 09924M17811
(B): 09923M36320
Momen pengencangan
Baut clutch cover (a): 15 N·m (1,5 kg-m, 11,0 lb-ft)
3) Berikan grease tipis ke input shaft (1), lalu sambungkan transaxle manual dengan mesin. [5B-66]
“A”: Grease 99000–25210 (SUZUKI Super Grease I)
CATATAN:
Ketika memasukkan input shaft transaxle ke clutch disc, arahkan crankshaft sedikit demi sedikit hingga
tepat dengan spline.
5C-30
1
“A”
Clutch Disc
Ukur kedalaman tekanan rivet head, yaitu jarak antara rivet head dengan permukaan bagian depan.
Jika tekanan ditemukan telah mencapai batas servis pada lubang rivet (2), ganti clutch disc (1).
Clutch Cover
PERHATIAN:
Jangan membongkar clutch cover ke dalam pegas diafragma dan pelat penekan.
Jika ditemukan kondisi malfungsi, ganti penutup kopling.
5C-31
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Baut pemasangan silinder pengoperasian
10 1.0 7.5
kopling assy
Mur kembang pipa minyak kopling 16 1.6 12.0
Baut clutch cover 15 1.5 11.0
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Pedal Kopling [5C-28]
Komponen Cover Clutch dan Clutch Disc [5C-29]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
CATATAN:
Material servis yang diperlukan juga diuraikan sebagai berikut.
Komponen Pedal Kopling [5C-28]
Special Tool
09923M36320 09924–17811
Center guide clutch (15 mm) Flywheel holder
5C-32
Kemudi
Bab 6
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan .............................................................................................................................................. 6-2
Tindakan Pencegahan pada Kemudi ....................................................................................................................... 6-2
6-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan pada Kemudi
Peringatan Air Bag
Lihat Peringatan Air Bag [00-14] .
6-2
Kemudi
Bab 6A
6A-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan untuk Diagnosis Kemudi
Karena melibatkan beberapa sistem, semua masalah kemudi harus dipertimbangkan saat mendiagnosis keluhan.
Agar tidak menggunakan gejala yang salah, selalu lakukan tes jalan terlebih dahulu. Lanjutkan dengan pemeriksaan
awal berikut dan perbaiki semua kerusakan yang ditemukan.
1) Periksa ban untuk mengetahui tekanan yang tepat dan keausan tidak merata.
2) Angkat kendaraan periksa sistem kemudi untuk menemukan suku cadang yang kendur atau rusak.
3) Putar roda depan. Periksa untuk menemukan ban yang tidak rata, roda yang tidak seimbang, rim bengkok, wheel
bearing yang kendur dan/atau kasar.
6A-3
Kemudi
Bab 6B
6B-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan Servis pada Roda Kemudi dan Steering Column
Untuk tindakan pencegahan servis, baca Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Air Bag [8B-3] .
Pembuangan
Untuk pembuangan, lihat Tindakan Pencegahan pada Pembuangan Air Bag dan Pretensioner Sabuk Keselamatan
[8B-8] .
Uraian Umum
Roda Kemudi dan Konstruksi Column
Steering column jenis tabung yang dapat meredam benturan ini memiliki tiga fitur tambahan penting berikut ini selain
fungsi kemudi:
• Column menyerap energi, dirancang untuk meredam benturan sisi depan.
• Kunci kontak dan kunci terpasang dengan pas pada column ini.
• Dengan kunci terpasang pada column, pengoperasian pengapian dan kemudi dapat dikunci untuk menghalangi
pencurian kendaraan.
Untuk memastikan tindakan penyerapan energi, baut dan mur digunakan seperti tujuan dan dikencangkan hingga
momen yang ditentukan. Saat column assy dilepaskan dari kendaraan, penanganan harus dilakukan dengan sangat
hati-hati. Penggunaan penarik roda kemudi atau tiupan keras di ujung steering shaft, memiringkan assy, atau
menjatuhkan assy dapat menggeser kapsul yang menjaga panjang dan posisi column.
Modul driver air bag (inflator) adalah salah satu komponen sistem pengamanan tambahan (air bag) dan terpasang di
tengah roda kemudi. Selama benturan depan tertentu, sistem air bag menambah keamanan sabuk keselamatan
pengemudi ’ dan penumpang ’ dengan mengembangkan air bag. Modul air bag (inflator) harus ditangani dengan hati-
hati untuk menghindari pengaktifan tidak disengaja. Saat menyervis, pastikan memeriksa Tindakan Pencegahan
untuk Servis Sistem Air Bag [8B-3] .
6B-2
Periksa kerusakan karena kecelakaan pada item berikut.
• Periksa apakah dua kapsul (1) terpasang ke bracket steering column dengan kuat. Jika longgar, ganti steering
column assy.
• Ukur “a”, “b” dan “c” seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Jika lebih pendek dari panjang yang ditentukan, ganti steering column assy dengan yang baru.
“e”
“c”
• Periksa joint shaft bawah kemudi dan shaft bawah kemudi untuk menemukan kerusakan seperti retak, pecah,
malfungsi atau play berlebih.
Jika ditemukan ada yang rusak, ganti seperti steering column assy.
6B-3
Petunjuk Perbaikan
Komponen Roda Kemudi dan Column
PERINGATAN:
Saat melepas dan memasang roda kemudi, pastikan melakukan pelepasan dan pemasangan modul driver air
bag menurut prosedur yang dijelaskan di Pelepasan dan Pemasangan Modul Air Bag (Inflator) Pengemudi
[8B-71] .
PERHATIAN:
Saat memasang roda kemudi, lakukan perform centering contact coil cable assy. [6B-8]
16
7
9
14
13 (c)
15
13 (c)
12 (d)
12 (d)
17
5
10 11
4 (b)
3 (a) 2
3 (a) 1
8
1. Modul driver air bag (inflator) 8. Penutup bawah steering column 15. Steering column
2. Roda kemudi 9. Steering column assy. 16. Penutup Steering joint
3. Baut dudukan modul driver air bag (inflator) 10. Steering lock assy (kunci kontak) 17. Audio control switch (jika
dilengkapi)
4. Mur roda kemudi 11. Silinder kunci kontak : 9 N m (0,92 kgf-m, 7,0 lbf-ft)
5. Contact coil cable assy 12. Mur dudukan steering column : 33 N m (3,4 kgf-m, 24,5 lbf-ft)
: Pastikan melakukan centering. [6B-8] : Untuk prosedur pengencangan mur dudukan steering
column atas dan bawah, lihat Pelepasan dan
Pemasangan Steering Column [6B-9] .
6. KOSONG 13. Baut joint atas dan bawah : 25 N m (2,5 kgf-m, 18,5 lbf-ft)
: Untuk prosedur pengencangan baut joint atas dan
bawah, lihat Pelepasan dan Pemasangan Steering
Lower Shaft [6B-13]
7. Penutup atas steering column 14. Shaft bawah kemudi : 14 N m (1,4 kgf-m, 10,5 lbf-ft)
6B-4
PERHATIAN:
Jangan memutar contact coil lebih dari jumlah putaran yang diizinkan (masing-masing sekitar dua setengah
putaran dari posisi tengah searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam) dengan roda kemudi dilepas,
atau coil akan rusak.
Pelepasan
PERHATIAN:
Jangan memukul ujung shaft dengan palu. Memukul dengan palu akan melonggarkan shear pin yang
menjaga panjang column dan merusak rancangan column yang dapat meredam benturan.
Special Tool
(A): 09944M36011
(A)
Pemasangan
PERHATIAN:
2 Langkah berikut (Langkah 1) dan 2)) adalah prasyarat untuk pemasangan roda kemudi. Jika roda kemudi
telah terpasang tanpa 2 Langkah ini, contact coil akan rusak saat roda kemudi diputar.
6B-5
1) Periksa apakah ban depan kendaraan ’berada pada posisi lurus dan contact coil berada di tengah. Jika contact
coil berputar setelah melepas roda kemudi, tengahkan contact coil. [6B-8]
2) Pasang roda kemudi ke steering shaft dengan 2 groove (1) pada contact coil yang terpasang pada 2 lug (2) di
bagian belakang roda kemudi dan tanda aligning (3) pada roda kemudi dan steering shaft.
3) Kencangan mur steering shaft (4) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur steering shaft (a): 33 N·m (3,4 kg-m, 24,5 lb-ft)
4) Sambungkan konektor klakson dan konektor switch audio control, bila perlu.
5) Pasang modul driver air bag (inflator) ke roda kemudi. [8B-71]
6) Sambungkan kabel battery negatif (–).
7) Aktifkan sistem air bag. [8B-69]
PERHATIAN:
Jangan memutar contact coil lebih dari jumlah putaran yang diizinkan (masing-masing sekitar dua setengah
putaran dari posisi tengah searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam), atau coil akan rusak.
Pelepasan
1) Lepaskan roda kemudi dari steering column. [6B-4]
2) Lepaskan sekrup penutup column kemudian lepas penutup bawah (2) dan penutup atas (1) steering column.
6B-6
1
b)
1
a)
2
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Kabel Contact Coil Assy [6B-9]
Referensi: Menengahkan Kabel Contact Coil Assy [6B-8]
1) Periksa untuk memastikan ban depan kendaraan’ disetel pada posisi lurus dan kunci kontak pada posisi LOCK.
2) Pasang kabel contact coil assy ke steering column dengan kuat.
CATATAN:
Kabel contact coil assy yang baru disertakan dengan contact coil set dan ditahan pada posisi tengahnya
dengan lock pin (1). Lepaskan lock pin setelah memasang kabel contact coil assy ke steering column.
6B-7
3) Sambungkan konektor contact coil (2) dan konektor audio switch (jika dilengkapi) (4) ke contact coil assy dengan
kuat.
1
4) Pasang penutup atas (1) dan penutup bawah (2) steering column dengan sekrup standar (3) dan sekrup tapping
(4).
PERHATIAN:
Saat memasang penutup, berhati-hatilah agar masing-masing kawat timbal terjepit di antara penutup.
Jika tidak, masing-masing kawat timbal akan rusak.
4 2
CATATAN:
Contact coil dapat berputar maksimal sekitar 5 putaran, jadi, jika berada di posisi tengah, dapat berputar
sekitar dua setengah putaran baik searah maupun berlawanan arah jarum jam.
6B-8
4) Dari posisi dimana contact coil tidak dapat berputar lagi (berhenti), putar kembali searah jarum jam sekitar dua
setengah putaran dan sejajarkan tanda pusat dengan tanda alignment (1).
PERHATIAN:
Setelah steering column dilepas dari kendaraan, column sangat rentan terhadap kerusakan.
• Menjatuhkan column assy di ujungnya dapat memiringkan steering shaft atau melonggarkan kapsul yang
menjaga panjang column.
• Memiringkan column assy dapat membuatnya membengkok atau berubah bentuk.
Semua kerusakan dapat merusak rancangan column’ yang dapat meredam benturan.
Mur dudukan steering column tidak boleh dikendurkan dengan baut sisi atas steering shaft joint
dikencangkan, karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada bearing shaft joint.
CATATAN:
Saat menyervis steering column atau komponen apa pun yang terpasang di column, lepas roda kemudi.
Tetapi jika melepas steering column hanya untuk mendapat akses ke komponen panel instrumen, biarkan
roda kemudi terpasang di steering column.
6B-9
Pelepasan
PERINGATAN:
Jangan meletakkan steering column assy pada roda kemudi dalam keadaan modul air bag (inflator)
menghadap ke bawah dan column vertikal. Jika tidak, kemungkinan cedera bisa terjadi.
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Steering Column [6B-11]
PERHATIAN:
Setelah mengencangkan mur dudukan steering column, baut shaft joint harus dikencangkan.
Urutan pengencangan yang salah dapat menyebabkan kerusakan pada shaft joint.
6B-10
3) Pasang steering column assy ke bracket atas dan bawah. Kemudian kencangkan mur bawah steering column (1)
terlebih dulu lalu mur atas (2) sesuai spesifikasi di bawah ini.
Momen pengencangan
Mur steering column (a): 14 N·m (1,4 kg-m, 10,5 lb-ft)
CATATAN:
• Saat memasang, pastikan celah “a” antara baut (3) dan bracket (4) 0 (zero).
• Setelah memasang tilt steering column, pastikan steering column bergerak maju mundur dengan
halus dan berhenti saat tilt lever tetap.
2, (a)
2, (a)
1, (a)
1, (a)
5
“a” “a”
Pemasangan
1) Pasang silinder kunci kontak sebagai berikut.
a) Putar kunci kontak ke posisi “OFF”.
b) Dalam langkah ini, dorong cylinder kunci kontak ke steering lock assy hingga berbunyi klik.
2) Pasang modul kontrol immobilizer.
- Model bensin: [10C-17]
- Model diesel: [10C-36]
3) Pasang steering column di atas dan di bawah cover.
4) Sambungkan kabel negatif (–) ke battery.
5) Aktifkan sistem air bag. [8B-69]
6) Jika ignition switch cylinder (yaitu kunci kontak) diganti, registrasikan kode transponder kunci kontak ke ECM.
- Model bensin: [10C-17]
- Model diesel: [10C-37]
6B-12
CATATAN:
Berhati-hatilah agar tidak merusak bodi steering lock dengan center punch.
3) Putar kunci kontak ke posisi “ACC” atau “ON” dan lepas steering lock assy dari steering column.
Pemasangan
1) Tempatkan lubang oblong (1) steering shaft (2) di tengah lubang (3) pada column (4).
2) Putar kunci kontak ke posisi “ACC” atau “ON” dan pasang steering lock assy (5) ke column (4).
3) Sekarang putar kunci kontak ke posisi “LOCK” dan tarik keluar.
4) Sejajarkan hub pada lock dengan lubang oblong (1) steering shaft (2) dan putar shaft untuk memastikan steering
shaft terkunci.
2
1
4 5
3
5) Kencangkan baut steering lock baru (1) hingga kepala masing-masing baut terpotong.
6) Putar kunci kontak ke posisi “ACC” atau “ON” dan periksa untuk memastikan steering shaft (2) berputar dengan
halus. Putar ignition key ke posisi “LOCK” dan tarik keluar kemudian periksa pengoperasian lock.
PERHATIAN:
Jangan sekali-kali memutar roda kemudi saat steering lower shaft dilepas.
6B-13
Jika sudah berputar dan keluar dari posisi terpusatnya, contact coil perlu ditengahkan lagi. Selain itu,
memutar roda kemudi lebih dari dua setengah putaran akan merusak contact coil.
Pelepasan
1) Putar roda kemudi sehingga ban depan kendaraan’ berada di posisi lurus.
2) Putar kunci kontak ke posisi LOCK dan lepas kunci.
3) Lepaskan penutup steering joint.
4) Buat tanda alignment (4) di suku cadang berikut untuk memudahkan saat pemasangan.
• Steering lower shaft (1) dan shaft joint steering column (2)
• Steering lower shaft (1) dan pinion shaft (3)
5) Lepas baut shaft joint bawah (5).
6) Lepaskan shaft bagian bawah kemudi (1).
2 2
5
4
1
5
4
3
Pemasangan
PERHATIAN:
Saat memasang steering lower shaft, untuk mencegah kerusakan pada bagian joint lower shaft, masukkan
sisi steering column terlebih dulu dan kemudian masukkan ke sisi pinion shaft.
Momen pengencangan
Baut steering shaft joint (a): 25 N·m (2,5 kg-m, 18,5 lb-ft)
6B-14
5, (a)
2
“b”
2
4
“a” 1
6, (a)
4
3
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Mur steering shaft 33 3.4 24.5
Mur steering column 14 1.4 10.5
Baut steering shaft joint 25 2.5 18.5
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Roda Kemudi dan Column [6B-4]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
6B-15
Kemudi
Bab 6C
6C-2
Tindakan Pencegahan
Catatan untuk Sistem Kemudi
CATATAN:
Semua pengencang gigi kemudi merupakan part tambahan penting karena dapat mempengaruhi kinerja part
dan sistem vital, dan/atau dapat menyebabkan biaya perbaikan yang besar. Pengencang harus diganti
dengan pengencang bernomor komponen sama atau dengan komponen setara jika membutuhkan
penggantian. Jangan menggunakan komponen dengan kualitas yang lebih rendah atau mengganti desainnya.
Nilai momen harus digunakan sebagaimana yang ditentukan selama perakitan kembali untuk memastikan
resistan yang tepat pada komponen ini.
Uraian Umum
Deskripsi P/S System
Sistem electronic power steering (EPS) ini terdiri dari modul kontrol power steering (P/S) (3), torque sensor (4), motor
P/S (5). Dalam sistem ini, modul kontrol P/S menentukan tingkat dan arah tenaga tambahan untuk roda kemudi (1)
menurut sinyal dari torque sensor dan sinyal putaran kendaraan dari BCM (9). Modul kontrol P/S menjalankan motor
untuk membantu pengoperasian roda kemudi.
Modul kontrol P/S mendiagnosis masalah yang mungkin terjadi di area yang mencakup komponen berikut saat kunci
kontak ON dan mesin hidup. Jika modul kontrol P/S mendeteksi malfungsi, pengoperasian motor berhenti.
• Torque sensor
• Sinyal putaran mesin
• Motor P/S
• Power supply modul kontrol P/S
6C-3
• Modul kontrol P/S
12
13
1
3
[B] 8 [B] 11
10
2
[A] 8
6
11
4
5
7
6C-4
• Ketika control module P/S mendeteksi gangguan yang terjadi pada area yang dimonitor maka lampu peringatan
“EPS” menjadi ON ketika mesin hidup untuk memberi peringatan pengemudi atas kejadian gangguan tersebut
dan sekaligus menyimpan area yang mengalami gangguan secara tepat pada memori di dalam control module
P/S.
Driving Cycle
Satu “Driving Cycle” terdiri atas startup mesin dan shutoff mesin.
6C-5
Skema dan Diagram
Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Kontrol EPS
14
21
12V
6
GRN E13-1
2 3
23
BLK 7 4 GRN
TL
WHT GRN /BLK E11-1 E61-1
5
WHT
1
E12-1 BLK
16 M
RED/BLK BLK E13-2 E12-2 RED
8
10
11 E61-2
PNK/
G240-1 G240-15 E11-5
BLU
20
17 18
9
22
E11-18 WHT E31-5
9
5V
5V
15 E11-6 BLU E31-7
G04-15 PPL E11-4
22
12V
13 E11-8 GRN E31-2
12V
5V 19
[A] E01-11 E11-20 RED E31-6
BRN E11-12
[B] E01-29
[A] 12V
E11-9 BRN E31-4
12 RED/ 5V
E01-6 E11-14
BLU
E11-16 YEL E31-1
[C
] [D
] [E] ]
[F [G]
A
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 7 6 5 4 3 2 1 2 1
2 2
[A]: Model bensin 4. Sekring “IG SIG” 14. Modul kontrol P/S
[B]: Model diesel 5. Sekring “MTR” 15. BCM
[C]: Konektor “E11” (tampak A) 6. Sekring “EPS” 16. Motor P/S
[D]: Konektor “E13” (tampak A) 7. Sekring “IG ACC” 17. Pelindung
[E]: Konektor “E12” (tampak A) 8. Sekring “UTAMA” 18. Torque sensor
[F]: 9. Sensor putaran roda depan (kiri 19.
Konektor “E31” (tampak A) Amplifier torque sensor
dan kanan)
[G]: Konektor “E61” (tampak A) 10. Combination meter 20. Modul kontrol ABS
1. 11. 21. Kotak sekring sirkuit
Kotak sekring utama lampu peringatan “EPS”
individual No.1
2. Kunci kontak 12. Data link connector (DLC) 22. CAN driver
3. Junction block assy. 13. ECM 23. Relay fail-safe
Susunan Terminal P/S Control Module Coupler (nampak dari Samping Harness)
Lakukan tes jalan di kawasan yang tidak padat lalu lintas untuk menghindari kecelakaan.
2 Pemeriksaan, pencatatan dan pembersihan Cetak DTC atau tulis, lalu Lanjutkan ke Langkah 4.
DTC hapus dengan merujuk
1) Periksa DTC (termasuk pending DTC). ke Menghapus DTC [6C-
11] dan lanjutkan ke
Ada DTC?
Langkah 3.
YA TIDAK
6C-7
YA TIDAK
8 Diagnosis gejala kemudi dan diagnosis Lanjutkan ke Langkah 11. Periksa dan perbaiki part
gejala sistem P/S yang rusak, dan lanjutkan
1) Periksa dan perbaiki. ke Langkah 11.
- Diagnosis gejala kemudi: [6A-2]
- Diagnosis gejala sistem P/S: [6C-17]
Pemeriksaan dan perbaikan selesai?
YA TIDAK
10 Pemeriksaan masalah sesaat/berulang Perbaiki atau ganti part Lanjutkan ke Langkah 11.
1) Periksa masalah sesaat/berulang. yang rusak, dan lanjutkan
ke Langkah 11.
Ada kondisi yang rusak?
YA TIDAK
CATATAN:
• Karena pelaksanaan Menghapus DTC [6C-11] akan menghapus seluruh DTC, pastikan merekam semua
DTC sebelum menyervis.
• DTC C1122 ditunjukkan ketika kunci kontak pada posisi ON dan mesin tidak hidup, ini berarti tidak ada
yang tidak normal.
• DTC saat ini dan DTC riwayat dapat diidentifikasi melalui kondisi lampu peringatan “EPS”.
Lampu peringatan “EPS” beroperasi sebagai berikut.
DTC saat ini telah diatur. Hanya DTC riwayat yang diatur. DTC saat ini dan riwayat
(Terjadi ketidaknormalan (Kondisi rusak pernah terjadi, tersedia.
saat ini.) tetapi saat ini terdeteksi kondisi
normal.)
Lampu peringatan
“EPS” setelah Tetap ON. Posisi OFF. Tetap ON.
mesin dihidupkan
6C-8
Formulir pemeriksaan masalah pelanggan (Contoh)
CATATAN:
Formulir ini adalah sampel standar. Formulir ini dapat dimodifikasi sesuai karakteristik kondisi masing-
masing daerah.
6C-9
Langkah 6 dan 7: Periksa kembali dan Catat DTC
Lihat Pemeriksaan DTC [6C-10] untuk prosedur pemeriksaan.
Pemeriksaan DTC
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC (1) yang terletak di sisi bawah panel instrumen di bawah jok pengemudi.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
6C-10
1
)A(
3) Hidupkan mesin.
4) Baca DTC berdasarkan instruksi yang tertera di SUZUKI scan tool. Untuk rincian lebih lanjut, lihat operator’s
manual for SUZUKI scan tool.
CATATAN:
• Jika komunikasi antara SUZUKI scan tool dengan kendaraan tidak dapat tercipta, jalankan
Pemeriksaan DLC dan Komunikasinya (Tidak Ada Komunikasi dengan P/S Control Module) [6C-18] .
• DTC C1122 (kegagalan sinyal putaran mesin) ditunjukkan ketika kunci kontak pada posisi ON dan
mesin tidak hidup, namun hal ini berarti tidak ditemukan ketidaknormalan jika indikasi berganti ke
normal ketika mesin hidup.
5) Seusai pemeriksaan, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepaskan scan tool dari DLC.
Menghapus DTC
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC (1) yang terletak di sisi bawah panel instrumen di bawah jok pengemudi.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
1
)A(
6C-11
Tabel DTC
PERHATIAN:
Pastikan menjalankan Pemeriksaan Sistem EPS [6C-7] sebelum memulai perbaikan yang berhubungan
dengan setiap DTC.
CATATAN:
• DTC C1122 (kegagalan sinyal putaran mesin) ditunjukkan ketika kunci kontak pada posisi ON dan mesin
tidak hidup, namun hal ini berarti tidak ditemukan ketidaknormalan jika indikasi berganti ke normal ketika
mesin hidup.
• Satu “Driving Cycle” terdiri atas startup mesin dan shutoff mesin.
DTC No. Item pendeteksian Kondisi pendeteksian Area Masalah Driving lampu
(DTC akan diatur saat cycle peringata
mendeteksi) n “EPS”
Tidak ada
Normal — — — —
KODE
• Kabel sirkuit sinyal
Perbedaan voltase antara sinyal torque sensor
Korelasi sirkuit torque
C1113 utama dan sinyal sub torque (Utama dan / atau 1 driving
sensor kemudi (Utama Hidup
[6C-22] sensor lebih dari 0,6 V selama 1 Sub) cycle
dan Sub)
detik secara kontinu. • Torque sensor
• Modul kontrol P/S
• Kabel sirkuit power
Voltase sirkuit voltase power supply acuan 5 V
Sirkuit power supply supply acuan 5 V torque sensor torque sensor
C1114 1 driving
acuan sensor steering lebih dari 5,7 V atau kurang dari • Torque sensor Hidup
[6C-23] cycle
torque 4,3 V selama 1 detik secara • Modul kontrol P/S
kontinu. • Kabel sirkuit ground
torque sensor
Voltase sirkuit sinyal kegagalan
Sirkuit sinyal kegagalan
C1117 internal torque sensor kurang dari 1 driving
sensor steering torque Hidup
[6C-25] 1,7 V saat kunci kontak diputar ke • Sinyal kegagalan cycle
rendah internal torque
posisi ON.
sensor
Voltase sirkuit sinyal kegagalan • Torque sensor
Sirkuit sinyal kegagalan
C1118 internal torque sensor lebih dari • Modul kontrol P/S 1 driving
sensor steering torque Hidup
[6C-26] 3,7 V selama 1 detik secara cycle
tinggi
kontinu.
• Kabel sirkuit power
Voltase sirkuit power supply
supply utama torque
C1119 Sirkuit power supply utama torque sensor kurang dari 1 driving
sensor Hidup
[6C-27] sensor steering torque 7,5 V selama 1 detik secara cycle
• Torque sensor
kontinu.
• Modul kontrol P/S
6C-12
Putaran kendaraan 0 km/jam
meski putaran mesin lebih dari
• Kabel sirkuit sinyal
4000 rpm selama lebih dari 60
putaran kendaraan
detik secara kontinu (sebelum 5
• Sensor putaran
menit terlampaui sejak mesin
Tidak ada sinyal roda
C1121 dihidupkan). atau 1 driving Tidak
putaran kendaraan • BCM
[6C-28] Putaran kendaraan 0 km/ jam cycle hidup
(60 detik atau lebih) • Modul kontrol P/S
meski putaran mesin lebih dari
• Modul kontrol ABS
2500 rpm selama lebih dari 60
• Sirkuit komunikasi
detik secara kontinu (setelah 5
CAN
menit terlampaui sejak mesin
dihidupkan). atau
Sinyal putaran mesin kurang dari
220 rpm selama lebih dari 0,8
• Kabel sirkuit sinyal
detik.
putaran mesin
atau
C1122 • ECM 1 driving
Sinyal putaran mesin Sinyal putaran mesin kurang dari Hidup
[6C-30] • Modul kontrol P/S cycle
220 rpm selama lebih dari 20
• Sinyal kecepatan
detik secara kontinu meski sinyal
kendaraan
putaran mesin lebih dari 50 km/
jam.
Sinyal putaran kendaraan 0 km/
jam secara berkelanjutan dengan
lebih dari 3 driving cycle meski
putaran mesin lebih dari 4000
rpm selama lebih dari 30 detik
secara berkelanjutan (sebelum 5
menit terlampaui sejak mesin
Tidak ada sinyal dihidupkan). • Kabel sirkuit sinyal
C1123 3 driving
putaran kendaraan atau putaran kendaraan Hidup
[6C-28] cycle
(30 detik atau lebih) Sinyal putaran kendaraan 0 km/ • Sensor putaran
jam secara berkelanjutan dengan roda
lebih dari 3 driving cycle meski • BCM
putaran mesin lebih dari 2500 • Modul kontrol P/S
rpm selama lebih dari 30 detik • Modul kontrol ABS
secara berkelanjutan (setelah 5 • Sirkuit komunikasi
menit terlampaui sejak mesin CAN
dihidupkan).
Sinyal putaran kendaraan kurang
dari 5 km/ jam selama lebih dari 5
Kinerja putaran mesin
C1124 detik secara berkelanjutan 1 driving Tidak
(Deselerasi tidak
[6C-28] dengan lebih dari putaran cycle hidup
mungkin)
deselerasi yang ditentukan (–20
m/s 2 ) dari lebih dari 20 km/ jam.
6C-13
Voltase antara kedua sirkuit motor
C1141 Voltase sirkuit motor drive lebih dari 8,5 V atau kurang 1 driving
Hidup
[6C-32] P/S dari 0,2 V selama 0,5 detik secara cycle
kontinu saat motor tidak bergerak.
Arus kemudi motor yang diukur
C1142 Kinerja kisaran sirkuit lebih besar dari 10 A bila 1 driving
Hidup
[6C-32] motor P/S / dibandingkan dengan arus cycle
kemudi motor target.
C1143 Arus sirkuit motor P/S Arus kemudi motor yang diukur 1 driving
• Kabel sirkuit kemudi Hidup
[6C-32] terlalu tinggi lebih besar dari 50 A. cycle
motor P/S
Arus kemudi motor yang diukur • Motor P/S
kurang dari 2 A secara kontinu • Modul kontrol P/S
selama lebih dari 3 detik meski
arus kemudi motor target lebih
dari 4 A.
C1145 Arus sirkuit motor P/S atau 1 driving
Hidup
[6C-32] terlalu rendah Arus kemudi motor yang diukur cycle
kurang dari 0,8 A dan motor
control duty lebih dari 90%
selama total 1 detik meski arus
kemudi motor target kurang dari 8
A.
• Kabel sirkuit power
Voltase power supply modul supply modul
C1153 Sirkuit power supply 1 driving
kontrol P/S kurang dari 9 V kontrol P/S Hidup
[6C-34] modul kontrol P/S cycle
selama 5 detik secara kontinu. • Battery Tidak Terisi
• Modul kontrol P/S
Memori internal (EEPROM) 1 driving Tidak
• Modul kontrol P/S
mengalami error data. cycle hidup
C1155 Kegagalan internal Sirkuit internal rusak.
[6C-34] modul kontrol P/S • Battery Terlalu
atau 1 driving
Cepat Penuh Hidup
Voltase power supply modul cycle
• Modul kontrol P/S
kontrol P/S melebihi 17,5 V.
Tabel Fail-Safe
Ketika DTC berikut terdeteksi, maka control module P/S masuk mode fail-safe jika tetap berlangsung namun mode
tersebut dibatalkan ketika setelahnya ada kondisi pembatalan.
6C-14
Kontrol modul P/S mengontrol Sinyal putaran kendaraan lebih
motor P/S drive voltage hingga nilai dari 5 km/j.
C1121 Tidak ada sinyal putaran minimal. atau
[6C-28] kendaraan (60 detik atau lebih) Kunci kontak diputar ke posisi
OFF kemudian setelah itu posisi
ON menghapus DTC.
Modul kontrol P/S mematikan drive Sinyal putaran mesin lebih dari
C1122 voltage untuk motor P/S. 600 rpm.
Sinyal putaran mesin
[6C-30] atau
Kunci kontak pada posisi OFF.
C1123 Tidak ada sinyal putaran Kontrol modul P/S mengontrol Sinyal putaran kendaraan lebih
[6C-28] kendaraan (30 detik atau lebih) motor P/S drive voltage hingga nilai dari 5 km/j.
minimal. atau
Kinerja putaran mesin
C1124 (Deselerasi tidak mungkin) Kunci kontak diputar ke posisi
[6C-28] OFF kemudian setelah itu posisi
ON menghapus DTC.
C1141 Voltase sirkuit motor P/S Modul kontrol P/S mematikan fail- Kunci kontak pada posisi OFF.
[6C-32] safe relay dan drive voltage untuk
motor P/S.
C1142 Kinerja kisaran sirkuit motor P/S /
[6C-32]
C1143 Arus sirkuit motor P/S terlalu
[6C-32] tinggi
C1145 Arus sirkuit motor P/S terlalu
[6C-32] rendah
C1153 Sirkuit power supply modul Modul kontrol P/S mematikan drive Modul kontrol P/S mendeteksi
[6C-34] kontrol P/S voltage untuk motor P/S. kondisi normal atau kunci kontak
pada posisi OFF.
• Modul kontrol P/S mematikan
fail-safe relay dan drive voltage
C1155 Kegagalan internal modul kontrol
untuk motor P/S.
[6C-34] P/S
• Modul kontrol P/S mematikan
drive voltage untuk motor P/S.
CATATAN:
• Saat motor P/S berada dalam kondisi dingin (yaitu, saat armature coil motor P/S tidak dipanaskan), nilai
normal yang bertanda asterisk (*) pada tabel berikut ditampilkan pada scan tool.
• Nilai normal dengan dua tanda asterisk (**) pada tabel berikut memiliki nilai normal bervariasi sesuai
tenaga kemudi.
6C-15
Roda kemudi sepenuhnya diputar ke kiri **–9,4 – 0 N·m
Mesin hidup pada kecepatan
Momen Sensor (Sub) Roda kemudi pada posisi bebas 0 N·m
idle
Roda kemudi sepenuhnya diputar ke
**0 – 9,4 N·m
kanan
Roda kemudi sepenuhnya diputar ke kiri **–9,4 – 0 N·m
Mesin hidup pada kecepatan Roda kemudi pada posisi bebas 0 N·m
Momen Kontrol
idle
Roda kemudi sepenuhnya diputar ke
**0 – 9,4 N·m
kanan
Roda kemudi pada posisi bebas 0A
Mesin hidup pada kecepatan
Arus Motor Target Roda kemudi sepenuhnya diputar ke kiri
idle *35 – 45 A
atau kanan
Roda kemudi pada posisi bebas 0A
Arus MOT yang diukur Mesin hidup pada kecepatan
idle Roda kemudi sepenuhnya diputar ke kiri
*35 – 45 A
atau kanan
Kecepatan Kendaraan
Mesin hidup dan kendaraan dalam kondisi berhenti 0 km/j
Spesifikasi
Putaran Mesin Mesin hidup pada putaran idle setelah pemanasan
kecepatan idle
Roda kemudi pada posisi bebas 0.8 – 1 V
Voltase Kemudi Motor Mesin hidup pada kecepatan
idle Roda kemudi sepenuhnya diputar ke
Sekitar 5 V
kanan
Status Sistem Power ON
Kunci kontak ON
Status IGN switch ON
Status Torque Sensor
ON
Mesin hidup pada kecepatan idle
Status FET Fail Safe ON
Pemeriksaan Visual
Periksa secara visual part dan sistem berikut.
6C-17
Roda kemudi terasa berat Roda kemudi tidak terpasang Pasang roda kemudi dengan
dengan benar benar.
CATATAN:
Jalankan Pemeriksaan Steering Kinerja buruk torque sensor Periksa torque sensor. [6C-54]
Force [6C-42] sebelum diagnosis. Kinerja motor P/S buruk Periksa motor. [6C-55]
Malfungsi case gigi kemudi assy. Ganti case steering gear assy.
[6C-47]
Kinerja buruk sinyal kecepatan Periksa sirkuit sinyal kecepatan
kendaraan dari sensor putaran kendaraan. [6C-28]
/ECM
Roda kemudi kadang terasa berat Malfungsi case gigi kemudi assy. Ganti case steering gear assy.
ketika dibelokkan ke kiri atau [6C-47]
kanan
Recovery yang buruk setelah Kinerja buruk torque sensor Periksa torque sensor. [6C-54]
berbelok Malfungsi case gigi kemudi assy. Ganti case steering gear assy.
[6C-47]
Kendaraan mengarah ke satu Kinerja buruk torque sensor Periksa torque sensor. [6C-54]
saat berjalan lurus Malfungsi case gigi kemudi assy. Ganti case steering gear assy.
[6C-47]
Kebisingan tidak normal Malfungsi motor P/S (terpasang di Ganti case steering gear assy.
steering gear case assy.) [6C-47]
Tidak ada idle up Kerusakan modul kontrol P/S Periksa modul kontrol P/S. [6C-
36]
Pemeriksaan DLC dan Komunikasinya (Tidak Ada Komunikasi dengan P/S Control Module)
Diagram Kelistrikan
+BB
WHT/ A
RED
1
A2
[A ]
BLK/
ORN BLK A1
2 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A3 A3
PPL/WHT E11-11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
6C-18
YA TIDAK
2 Pemeriksaan kondisi scan tool Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti part
1) Pastikan bahwa SUZUKI scan tool yang rusak.
sebagai berikut.
• Menggunakan perangkat lunak yang
terupdate dengan benar.
• Tidak ada perubahan bentuk dan
keausan pada terminal kabel DLC.
• Koneksi terminal kabel DLC dalam
kondisi bagus.
Semua kondisi OK?
YA TIDAK
4 Pemeriksan sirkuit komunikasi serial Lanjutkan ke Langkah 5. Perbaiki atau ganti kabel
1) Dengan kunci kontak pada posisi OFF, “Sirkuit komunikasi serial
lepas sambungan konektor “G10” dari (A1)”.
control module P/S dan periksa untuk
mengetahui koneksi pada terminal
konektor control module P/S.
2) Jika koneksi OK, periksa bahwa kabel
“Sirkuit komunikasi serial (A1)” dalam
kondisi sebagai berikut.
• Resistan kelistrikan kabel “Sirkuit
komunikasi serial (A1)” antara
konektor DLC dengan konektor control
module P/S di bawah 1 Ω.
• Resistan isolasi kabel “Sirkuit
komunikasi serial (A1)” tidak terbatas
antara terminal kabel dengan terminal
lain pada konektor control module P/S.
• Resistan isolasi kabel “Sirkuit
komunikasi serial (A1)” tidak terbatas
antara terminal kabel dengan ground
bodi kendaraan.
Sirkuit dalam kondisi baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan power supply DLC dan sirkuit Ganti dengan control Perbaiki atau kabel sirkuit
ground module P/S bagus dan yang rusak.
1) Periksa kabel “Sirkuit power supply DLC periksa kembali.
(A2)” dan kabel “sirkuit ground DLC (A3)”
untuk konektor DLC sebagai berikut.
• Voltase kabel “Sirkuit power supply
DLC (A2)” antara terminal konektor
DLC dengan ground bodi kendaraan
sebesar 10 – 14 V dengan kunci
kontak pada posisi ON.
• Resistan kabel dari setiap kabel
“sirkuit ground DLC (A3)” antara
terminal konektor DLC dengan ground
bodi kendaraan kurang dari 1Ω.
Hasil pemeriksaan dalam kondisi baik?
6C-19
Lampu Peringatan “EPS” Tidak Hidup Saat Kunci Kontak ON Sebelum Mesin Hidup
Diagram Kelistrikan
3 5 6 8 10
4 7 9
WHT WHT GRN RED/BLK G240-1 G240-15 PNK/BLU E11-5
1
2 A3 A2 A1
[A ] [B ]
A
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
[A]: Konektor “E11” (Tampak A) 1. Kotak sekring utama 6. Junction block assy.
[B]: Konektor “G240” (Tampak A) 2. Sekring “UTAMA” 7. Sekring “MTR”
A1. Sirkuit lampu peringatan “EPS” 3. Kotak sekring sirkuit individual No.1 8. Combination meter
A2 Sirkuit sinyal kunci kontak combination meter 4. Sekring “IG ACC” 9. lampu peringatan “EPS”
A3 Sirkuit power supply combination meter 5. Kunci kontak 10. Modul kontrol P/S
Deskripsi Sistem
Operasi (ON/OFF) dari lampu “EPS” dikontrol oleh control module P/S melalui combination meter.
Jika sistem P/S dalam kondisi bagus, maka control module P/S mengubah lampu peringatan “EPS” ke ON saat kunci
kontak ON, dan kemudian mengubah ke OFF saat mesin hidup. Jika abnormalitas terdeteksi, maka lampu “EPS”
dihidupkan ON secara terus menerus oleh P/S control module. Jika koneksi control module P/S diputus, maka lampu
peringatan “EPS” tidak ON.
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit ground dan power Lanjutkan ke Langkah 3. Perbaiki atau ganti sirkuit
supply control module P/S yang rusak.
1) Periksa sirkuit power supply dan sirkuit
ground pada control module P/S. [6C-
35]
Hasil pemeriksaan dalam kondisi baik?
6C-20
YA TIDAK
4 Pemeriksaan voltase sirkuit lampu Ganti modul kontrol P/S. Ganti combination meter.
peringatan “EPS”
1) Hubungkan konektor combination meter
(“G240”) dengan kunci kontak pada posisi
OFF.
2) Periksa voltase antara terminal “E11-5”
dengan ground bodi sementara kunci
kontak pada posisi ON.
Apakah 10– 14 V?
Deskripsi Sistem
Operasi (ON/OFF) dari lampu “EPS” dikontrol oleh control module P/S melalui combination meter.
Jika sistem P/S dalam kondisi bagus, maka control module P/S mengubah lampu peringatan “EPS” ke ON saat kunci
kontak ON, dan kemudian mengubah ke OFF saat mesin hidup. Jika abnormalitas terdeteksi, maka lampu “EPS”
dihidupkan ON secara terus menerus oleh P/S control module. Jika koneksi control module P/S diputus, maka lampu
peringatan “EPS” tidak ON.
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
6C-21
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit ground combination Ganti combination meter. Perbaiki atau ganti kabel
meter sirkuit lampu peringatan
1) Dengan kunci kontak diputar pada posisi ““EPS” (A1)”.
OFF, lepaskan combination meter dan
konektornya.
2) Periksa apakah sirkuit lampu peringatan
“EPS ” sebagai berikut.
• Resistan isolasi kabel sirkuit lampu
peringatan ““EPS” (A1)” tidak terbatas
di antara terminal “G240-15” dan
masing-masing terminal pada
konektor combination meter.
• Resistan isolasi kabel sirkuit lampu
peringatan ““EPS” (A1)” tidak terbatas
di antara terminal “G240-15” dan
ground bodi kendaraan.
Sirkuit dalam kondisi baik?
DTC C1113:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
1 A1 2
[A
]
E11-18 WHT E31-5 A
5V
A2
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
E11-6 BLU E31-7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A5
12V
E11-8 GRN E31-2
[B
]
5V A3 3
E11-20 RED E31-6
7 6 5 4 3 2 1
[A]: Konektor “E11” (Tampak A) A3 Sirkuit power supply acuan 5 V torque 2. Torque sensor
sensor
[B]: Konektor “E31” (Tampak A) A4. Sirkuit sinyal kegagalan internal torque 3. Amplifier torque sensor
sensor
A1. Sirkuit sinyal torque sensor (sub) A5. Power supply utama sirkuit torque sensor
A2 Sirkuit sinyal Torque sensor (utama) 1. Modul kontrol P/S
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
6C-22
YA TIDAK
3 Pemeriksaan kabel sirkuit sinyal torque Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti
sensor (Utama dan Sub) “Sirkuit sinyal torque
1) Dengan kunci kontak diputar ke posisi sensor (sub) (A1)”
OFF, putuskan koneksi konektor modul dan/atau kabel “Sirkuit
kontrol P/S (“E11”) dan konektor torque sinyal torque sensor
sensor (“E31”). (utama) (A2)”.
2) Periksa apakah sirkuit sinyal torque
sensor sebagai berikut.
• Resistan isolasi wire harness tidak
terbatas di antara “Sirkuit sinyal torque
sensor (sub) (A1)” dan terminal kabel
“Sirkuit sinyal torque sensor (utama)
(A2)” dan terminal lainnya pada
konektor torque sensor.
• Resistan wiring harness “Sirkuit sinyal
torque sensor (sub) (A1)” dan kabel
“Sirkuit sinyal torque sensor (utama)
(A2)” kurag dari 1 Ω.
• Resistan isolasi antara “Sirkuit sinyal
torque sensor (sub) (A1)” dan kabel
“Sirkuit sinyal torque sensor (utama)
(A2)” dan ground bodi kendaraan tidak
terbatas.
3) Putar kunci kontak ke posisi on.
• Voltase sirkuit antara “Sirkuit sinyal
torque sensor (sub) (A1)” dan kabel
“Sirkuit sinyal torque sensor (utama)
(A2)” dan ground bodi kendaraan 0 V
dengan kunci kontak diputar ke posisi
ON.
Sirkuit dalam kondisi baik?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan voltase sirkuit sinyal torque Lanjutkan ke Langkah 5. Ganti dengan control
sensor (Utama dan Sub) module P/S bagus dan
1) Dengan kunci kontak pada posisi OFF, periksa kembali.
hubungkan konektor modul kontrol P/S
(“E11”).
2) Periksa apakah voltase terminal sirkuit
sinyal torque sensor sebagai berikut
dengan kunci kontak pada posisi ON.
• Terminal “E31-7” dan ground bodi
sekitar 5 V
• Terminal “E31-5” dan ground bodi
sekitar 0 V
Sirkuit dalam kondisi baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaan voltase output torque sensor Ganti control module P/S. Ganti rakitan steering
1) Sambungkan konektor ke torque sensor gear case (Torque
dengan kunci kontak pada posisi OFF. Sensor).
2) Periksa voltase output torque sensor.
[6C-54]
Apakah torque sensor dalam kondisi baik?
DTC C1114:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
6C-23
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
C1114: Sirkuit Power Supply Acuan Sensor Steering • Kabel sirkuit power supply acuan 5 V torque sensor
Torque • Torque sensor
Voltase sirkuit voltase power supply acuan 5 V torque • Modul kontrol P/S
sensor lebih dari 5,7 V atau kurang dari 4,3 V selama 1 • Kabel sirkuit ground torque sensor
detik secara kontinu
(1 logika pendetesian driving cycle)
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC C1113: [6C-22] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4 Periksa power supply acuan 5 V torque Ganti dengan control Ganti rakitan steering
sensor module P/S bagus dan gear case (Torque
1) Dengan kunci kontak diputar ke posisi periksa kembali. sensor).
OFF, sambungkan konektor torque
sensor.
2) Periksa koneksi yang benar ke konektor
modul kontrol P/S (“E11”).
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Periksa voltase antara terminal “Sirkuit
power supply acuan torque sensor 5 V (A-
3)” dan ground bodi dengan konektor
(“E11”) terpasang ke modul kontrol P/S.
Apakah sekitar 5 V?
6C-24
YA TIDAK
5 Pemeriksaan kabel sirkuit power supply Ganti control module P/S. Perbaiki atau ganti kabel
acuan 5 V torque sensor “Sirkuit power supply
1) Dengan kunci kontak pada posisi OFF, acuan torque sensor 5 V
putuskan koneksi konektor modul kontrol (A3)”.
P/S.
2) Periksa apakah sirkuit power supply
acuan torque sensor 5 V sebagai berikut.
• Resistan isolasi kabel “Sirkuit power
supply acuan torque sensor 5 V (A3)”
tidak terbatas di antara terminalnya
dan terminal lainnya pada konektor
torque sensor.
• Resistan kelistrikan kabel “Sirkuit
power supply acuan torque sensor 5 V
(A3)” kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi kabel “Sirkuit power
supply acuan torque sensor 5 V (A3)”
di antara sirkuit dan ground bodi
kendaraan tidak terbatas.
• Voltase sirkuit antara kabel “Sirkuit
power supply acuan torque sensor 5 V
(A3)” dan ground bodi kendaraan 0 V
dengan kunci kontak pada posisi on.
Sirkuit dalam kondisi baik?
DTC C1117:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC C1113: [6C-22] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
6C-25
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sinyal kegagalan internal Ganti dengan control Ganti rakitan steering
torque sensor module P/S bagus dan gear case (Torque
1) Dengan kunci kontak diputar ke posisi periksa kembali. sensor).
OFF, sambungkan konektor torque
sensor.
2) Periksa apakah bentuk gelombang voltase
sinyal antara terminal “E11-16” dan
ground boi sebagai “Waveform rujukan
No.6” di bawah Pemeriksaan Control
Module P/S dan Sirkuitnya [6C-36] pada
saat kunci kontak diputar ke posisi ON.
Apakah bentuk gelombang dalam keadaan
baik?
YA TIDAK
5 Pemeriksaaan sinyal kegagalan internal Ganti control module P/S. Perbaiki atau ganti kabel
torque sensor “Sirkuit sinyal kegagalan
1) Dengan kunci kontak pada posisi OFF, internal torque sensor
putuskan koneksi konektor modul kontrol (A4)”.
P/S.
2) Periksa apakah kabel sirkuit sinyal
kegagalan torque sensor sebagai berikut.
• Resistan isolasi wire harness tidak
terbatas di antara terminal kabel
“Sirkuit sinyal kegagalan internal
torque sensor (A4)” dan terminal
lainnya pada konektor torque sensor.
• Resistan isolasi antara kabel “Sirkuit
sinyal kegagalan internal torque
sensor (A4)” dan ground bodi
kendaraan tidak terbatas.
Sirkuit dalam kondisi baik?
DTC C1118:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC C1113: [6C-22] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
6C-26
YA TIDAK
5 Pemeriksaan sirkuit sinyal kegagalan Lanjutkan ke Langkah 7. Perbaiki atau ganti kabel
internal torque sensor “Sirkuit sinyal kegagalan
1) Dengan kunci kontak pada posisi OFF, internal torque sensor
putuskan koneksi konektor modul kontrol (A4)”.
P/S.
2) Periksa apakah kabel sirkuit sinyal
kegagalan torque sensor sebagai berikut.
• Resistan isolasi wire harness tidak
terbatas di antara terminal kabel
“Sirkuit sinyal kegagalan internal
torque sensor (A4)” dan terminal
lainnya pada konektor torque sensor.
Sirkuit dalam kondisi baik?
YA TIDAK
6 Pemeriksaan sirkuit sinyal kegagalan Ganti dengan control Perbaiki atau ganti kabel
internal torque sensor module P/S bagus dan “Sirkuit sinyal kegagalan
1) Dengan kunci kontak pada posisi OFF, periksa kembali. internal torque sensor
putuskan koneksi konektor modul kontrol (A4)”.
P/S.
2) Periksa apakah kabel sirkuit sinyal
kegagalan torque sensor sebagai berikut.
• Resistan isolasi wire harness tidak
terbatas di antara terminal kabel
“Sirkuit sinyal kegagalan internal
torque sensor (A4)” dan terminal
lainnya pada konektor torque sensor.
• Resistan wiring harness kabel “Sirkuit
sinyal kegagalan internal torque
sensor (A4)” kurang dari 1 Ω.
Sirkuit dalam kondisi baik?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan sirkuit sinyal torque sensor Ganti rakitan steering Perbaiki atau ganti part
1) Periksa sirkuit sinyal torque sensor gear case (torque yang rusak.
menurut Langkah 3) – 5) “DTC C1113:”. sensor).
Apakah torque sensor dan sirkuitnya
dalam kondisi baik?
DTC C1119:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
6C-27
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
C1119: Sirkuit Power Supply Sensor Steering Torque • Kabel sirkuit power supply utama torque sensor
Voltase sirkuit power supply utama torque sensor kurang • Torque sensor
dari 7,5 V selama 1 detik secara kontinu • Modul kontrol P/S
(1 logika pendetesian driving cycle)
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC C1113: [6C-22] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan voltase power supply utama Ganti rakitan steering Lanjutkan ke Langkah 4.
torque sensor gear case dan periksa
1) Dengan kunci kontak diputar ke posisi lagi.
OFF, putuskan koneksi konektor torque
sensor (“E31”).
2) Periksa ketepatan koneksi ke torque
sensor (“E31”).
3) Jika koneksinya OK, periksa voltase di
antara terminal dan ground bodi berikut
dengan kunci kontak pada posisi ON.
• “E31-2”
Apakah sekitar. 12 V?
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit power supply utama Ganti control module P/S. Perbaiki atau ganti kabel
torque sensor “Sirkuit power supply
1) Dengan kunci kontak pada posisi OFF, utama torque sensor
putuskan koneksi konektor modul kontrol (A5)”.
P/S (“E11”).
2) Periksa koneksi yang benar ke konektor
modul kontrol P/S (“E11”).
3) Periksa apakah power supply utama untuk
siruit torque sensor sebagai berikut.
• Resistan isolasi kabel “Sirkuit power
supply utama torque sensor (A5)”
tidak terbatas di antara terminalnya
dan terminal lainnya pada konektor
torque sensor.
• Resistan kelistrikan kabel “Sirkuit
power supply utama torque sensor
(A5)” kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi kabel “Sirkuit power
supply utama torque sensor (A5)” di
antara sirkuit dan ground bodi
kendaraan tidak terbatas.
Sirkuit dalam kondisi baik?
6C-28
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
C1121: Tidak Ada Sinyal Kecepatan Kendaraan (60 • Kabel sirkuit sinyal putaran kendaraan
Detik atau Lebih) • Sensor putaran roda
Sinyal putaran kendaraan 0 km/jam meski putaran mesin • BCM
lebih dari 4000 rpm selama lebih dari 60 detik secara • Modul kontrol P/S
kontinu (sebelum 5 mnt terlampaui sejak mesin • Modul kontrol ABS
dihidupkan) atau sinyak putaran kendaraan 0 km/ jam • Sirkuit komunikasi CAN
meski putaran mesin lebih dari 2500 rpm selama lebih
dari 60 detik secara kontinu (setelah 5 menit terlampaui
sejak mesin dihidupkan).
(Logika pendeteksian 1 driving cycle tapi MIL tidak hidup)
C1123: Tidak Ada Sinyal Kecepatan Kendaraan (30
Detik atau Lebih)
Sinyal putaran mesin 0 km/ jam dengan secara kontinu
lebih dari 3 driving cycle meski putaran mesin lebih dari
4000 rpm selama lebih dari 30 detik secara kontinu
(sebelum 5 mnt terlampaui sejak mesin dihidupkan) atau
sinyal putaran kendaraan 0 km/ jam dengan secara
kontinu lebih dari 3 driving cycle meski putaran mesin
lebih dari 2500 rpm selama lebih dari 30 detik secara
kontinu (setelah 5 menit terlampaui untuk menghidupkan
mesin).
(3 logika pendetesian driving cycle)
C1124: Kinerja Putaran Kendaraan (Deselerasi Tidak
Mungkin)
Sinyal putaran kendaraan kurang dari 5 km/ jam selama
lebih dari 5 detik secara berkelanjutan dengan lebih dari
putaran deselerasi yang ditentukan (–20 m/s 2 ) dari lebih
dari 20 km/ jam.
(Logika pendeteksian 1 driving cycle tapi MIL tidak hidup)
Diagram Kelistrikan
1 [A] [B]
2 5V
A 7 6 5 4 3 2 1
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 141312 1110 9 8
G04-15 PPL E11-4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A1
[A]: Konektor “E11” (Tampak A) A1. Sirkuit sinyal kecepatan kendaraan 2. ECM
[B]: Konektor “G04” (Tampak A) 1. Modul kontrol P/S
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
6C-29
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit sinyal kecepataan Tukar dengan BCM yang Perbaiki atau ganti kabel
kendaraan baik dan periksa kembali. “Sirkuit sinyal putaran
1) Dengan kunci kontak diputar ke posisi kendaraan (A1)”.
OFF, putuskan koneksi konektor modul
kontrol P/S (“E11”) dan konektor BCM
(“G04”).
2) Periksa ketepatan koneksi terminal ke
konektor modul kontrol P/S (“E11”) dan
konektor BCM (“G04”).
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit sinyal
putaran kendaraan dalam kondisi sebagai
berikut.
• Resistan isolasi wire harness “Sirkuit
sinyal putaran kendaraan (A1)” tidak
terbatas antara terminalnya dan
terminal lain pada konektor modul
kontrol BCM dan P/S.
• Resistan kelistrikan kabel “Sirkuit
sinyal putaran kendaraan (A1)” kurang
dari 1 Ω.
• Resistan isolasi kabel “Sirkuit sinyal
putaran kendaraan (A1)” di antara
sirkuit dan ground bodi kendaraan
tidak terbatas.
• Voltase sirkuit antara sirkuit kabel
“Sirkuit sinyal putaran kendaraan (A1)”
dan sirkuit ground adalah 0 – 1 V
dengan kunci kontak diputar ke posisi
ON.
Sirkuit dalam kondisi baik?
DTC C1122:
CATATAN:
DTC C1122 (kegagalan sinyal putaran mesin) ditunjukkan ketika kunci kontak pada posisi ON dan mesin
tidak hidup, namun hal ini berarti tidak ditemukan ketidaknormalan jika indikasi berganti ke normal ketika
mesin hidup.
6C-30
Diagram Kelistrikan
2 1 [C]
A
12V A1
[D]
E01 C01
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan input sinyal putaran mesin Ganti dengan control Lanjutkan ke Langkah 4.
Periksa bahwa bentuk gelombang voltase module P/S bagus dan
sinyal antara terminal “E11-12” dengan periksa kembali.
ground bodi sama dengan “Referensi bentuk
gelombang No.17” pada [1A-123] atau
sama dengan “Referensi bentuk gelombang
No.8” pada ECM dan Nilai Voltase Sirkuitnya
(untuk Acuan) [1A-276] .
Apakah sinyal putaran mesin dalam
kondisi baik?
6C-31
YA TIDAK
4 Pemeriksaan kabel sirkuit sinyal putaran Tukar dengan ECM yang Perbaiki atau ganti kabel
mesin baik dan periksa ulang. “Sirkuit sinyal torque
1) Dengan kunci kontak diputar ke posisi sensor (sub) (A1)”.
OFF, putuskan koneksi konektor ECM
(“E01”) dan konektor modul kontrol P/S
(“E11”).
2) Periksa ketepatan koneksi ke modul
kontrol P/S dan ECM pada masing-
masing terminal “Sirkuit sinyal torque
sensor (sub) (A1)”.
3) Jika koneksi OK, pastikan sirkuit sinyal
putaran engine dalam kondisi sebagai
berikut.
• Resistan isolasi kabel “Sirkuit sinyal
torque sensor (sub) (A1)” tidak
terbatas di antara terminalnya dan
terminal lain pada ECM dan konektor
modul kontrol P/S.
• Resistan kelistrikan terminal kabel
“Sirkuit sinyal torque sensor (sub)
(A1)” kurang dari 1 Ω.
• Resistan isolasi kabel “Sirkuit sinyal
torque sensor (sub) (A1)” di antara
terminalnya dan ground bodi
kendaraan tidak terbatas.
• Voltase sirkuit antara kabel “Sirkuit
sinyal torque sensor (sub) (A1)” dan
sirkuit ground adalah 0 – 1 V dengan
kunci kontak diputar ke posisi ON.
Sirkuit dalam kondisi baik?
6C-32
Diagram Kelistrikan
2
12V
A
A1 E61-1 [A
] [B]
E12-1 BLK
1 M
E12-2 RED 1 2 1
A1 E61-2 2
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit power supply dan Lanjutkan ke Langkah 4. Perbaiki atau ganti sirkuit
sirkuit ground yang rusak.
1) Periksa sirkuit ground dan power supply
modul kontrol P/S. [6C-35]
Dalam kondisi baik?
YA TIDAK
6C-33
YA TIDAK
5 Pemeriksaan motor P/S Ganti dengan control Ganti steering gear case
1) Periksa motor dan sirkuitnya. [6C-55] module P/S bagus dan assy (motor P/S).
periksa kembali.
Apakah motor dalam kondisi baik?
DTC C1153:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat Pemeriksaan Sirkuit Ground dan Power Supply Control Module P/S [6C-35] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit power supply control Ganti dengan control Perbaiki sirkuit yang
module P/S module P/S bagus dan rusak.
1) Periksa sirkuit power supply dan sirkuit periksa kembali.
ground pada control module P/S. [6C-
35]
Hasil pemeriksaan dalam kondisi baik?
DTC C1155:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat Pemeriksaan Sirkuit Ground dan Power Supply Control Module P/S [6C-35] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
6C-34
YA TIDAK
3 A2 A2 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1
BLK E13-2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2
A3
[A]: Konektor “E11” (Tampak A) 1. Modul kontrol P/S 6. Sekring “IG ACC”
[B]: Konektor “E13” (Tampak A) 2. Kotak sekring utama 7. Kunci kontak
A1. Power supply utama untuk memori internal dan motor P/S 3. Sekring “UTAMA” 8. Junction block assy.
A2 Sinyal kunci kontak untuk control module P/S 4. Kotak sekring sirkuit individual No.1 9. Sekring “IG SIG”
A3 Ground untuk control module P/S 5. Sekring “EPS”
6C-35
YA TIDAK
5 Pemeriksaan voltase sirkuit ground control Sirkuit ground dan power “Ground untuk control
module P/S supply control module module P/S (A3)” kabel
1) Sambungkan konektor ke modul kontrol P/S dalam kondisi bagus. putus atau sirkuit resistan
P/S. tinggi.
2) Hidupkan mesin.
3) Ukur voltase antara terminal “E13-2”
konektor control module P/S dengan
ground bodi sementara roda kemudi
penuh diputar ke kiri atau ke kanan.
Voltase 0,3 V atau kurang?
PERHATIAN:
Control module P/S dapat diperiksa secara otomatis. Sangat dilarang menghubungkan voltmeter atau
ohmeter ke control module P/S dengan konektor tidak tersambung dengan control module P/S.
1 1
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 2
Pemeriksaan Voltase
1) Lepaskan tuas persneling dan bracketnya.
- Model bensin: [5B-12]
- Model diesel: [5B-65]
2) Periksa voltase pada tiap-tiap terminal dengan konektor yang tersambung ke control module P/S.
CATATAN:
Saat setiap voltase terminal dipengaruhi oleh voltase aki, pastikan voltasenya 11 V atau lebih ketika kunci
kontak diputar ke ON.
*: Voltase sirkuit ini dapat diperiksa dengan voltmeter. Jika demikian, gunakan osiloskop.
6C-36
Terminal Warna kabel Sirkuit Voltase normal Keterangan
Sinyal kunci kontak untuk
E11-1 LT GRN/BLK 10 – 14 V Kunci kontak ON
control module P/S
E11-2 — — — —
E11-3 — — — —
Sinyal kecepatan kendaraan *0 – 1 V
↑↓ • Kunci kontak ON
E11-4 PPL 8 – 14 V • Ban kiri depan berputar dengan
( Referensi bentuk cepat sedang ban kanan terkunci
gelombang No.4 )
• Kunci kontak ON
0V • Lampu peringatan “EPS” ON
(Mesin berhenti)
E11-5 PNK/BLU lampu peringatan “EPS”
• Kunci kontak ON
10 – 14 V • Lampu peringatan “EPS” OFF
(Mesin hidup)
E11-6 BLU Sinyal torque sensor (Sub) • Roda kemudi dengan belok kiri
Sekitar 0 – 2,5 V • Voltase output beragam secara
linier tergantung tenaga kemudi
Sekitar 2,5 V Roda kemudi pada posisi bebas
• Roda kemudi dengan belok kanan
Sekitar 2,5 – 6 V • Voltase output beragam secara
linier tergantung tenaga kemudi
E11-7 — — — —
• Kunci kontak ON
Power supply utama untuk
E11-8 GRN Sekitar 12 V • Periksa voltase antara terminal
torque sensor
“E11-8” dan “E11-9”
E11-9 BRN Ground untuk torque sensor Di bawah 0,3 V —
E11-10 — — — —
Komunikasi serial untuk data
E11-11 PPL/WHT — —
link connector
*0 – 1 V
↑↓
E11-12 BRN Sinyal putaran mesin 8 – 14 V Mesin idle
( Referensi bentuk
gelombang No.5 )
E11-13 — — — —
Sekitar 12 V Kunci kontak ON
Sinyal aktif P/S (sinyal idle
E11-14 RED/BLU Mesin idle dan roda kemudi diputar ke
up) (Model bensin) 0–1V
kanan atau kiri hingga berhenti
E11-15 — — — —
0 V → Sekitar 5 V → Pada saat Kunci kontak ON
Sinyal kegagalan internal 0V
E11-16 YEL Kunci kontak ON
torque sensor ( Referensi bentuk
gelombang No.6 )
E11-17 — — — —
6C-37
• Roda kemudi dengan belok kanan
Sekitar 2,5 – 6 V • Voltase output beragam secara
linier tergantung tenaga kemudi
E11-19 GRY Ground untuk shield wire Di bawah 0,3 V —
• Kunci kontak ON
5 V power supply acuan
E11-20 RED Sekitar 5 V • Periksa voltase antara terminal
untuk torque sensor
“E11-20” dan “E11-9”
Motor output 1 *0 – 1 V
↑↓
10 – 14 V
( Referensi bentuk • Mesin idle dan roda kemudi pada
gelombang No.1 , posisi lurus
E12-1 BLK
Referensi bentuk • Voltase antara “E12-1” dan ground
gelombang No.2 bodi kendaraan
dan Referensi
bentuk gelombang
No.3 )
Motor output 2 *0 – 1 V
↑↓
10 – 14 V
( Referensi bentuk • Mesin idle dan roda kemudi pada
gelombang No.1 , posisi lurus
E12-2 RED
Referensi bentuk • Voltase antara “E12-2” dan ground
gelombang No.2 bodi kendaraan
dan Referensi
bentuk gelombang
No.3 )
Power supply utama untuk
E13-1 GRN memori internal dan motor 10 – 14 V —
P/S
Ground untuk control module
E13-2 BLK Di bawah 0,3 V —
P/S
6C-38
Referensi bentuk gelombang No.2
Sinyal output motor 1(1), Sinyal output motor 2(2), dengan mesin idle
6C-39
[A]: Roda kemudi diputar penuh ke kiri hingga berhenti
[B]: Roda kemudi diputar penuh ke kanan hingga berhenti
[C]: 12 V ON
[D]: GND ON
6C-40
Referensi bentuk gelombang No.6
Sinyal kegagalan internal torque sensor (1) pada saat Kunci kontak ON
6C-41
Pemeriksaan Steering Force
1) Tempatkan kendaraan di jalan rata dan setel roda kemudi pada posisi lurus ke depan.
2) Periksa apakah tekanan inflasi sebesar spesifikasi dengan merujuk pada plakad ban.
3) Lepaskan modul driver air bag (inflator). [8B-71]
4) Hidupkan mesin.
5) Dengan mesin idle, ukur tenaga kemudi dengan memutar torque wrench.
Tenaga kemudi
: Kurang dari 6,4 N·m (0,65 kgf-m, 4,7 lbf-ft)
6C-42
Petunjuk Perbaikan
Komponen Steering Gear Case Assy.
7 (b)
6
8 5
18 4
19
9 (b)
10
20
3 (a)
14 (e) 1215
2
E
15 (f)
(c)
13 (c)
(c) 12
17
16
(g)
(g) 1
(d)
11
3 (a)
4
7 (b)
5
8
18
19
9 (b)
20
6C-43
9. Mur tie-rod end : 55 N m (5,6 kgf-m, 40,5 lbf-ft)
: Untuk prosedur pengencangan mur tie-
rod end, lihatPelepasan dan Pemasangan
Tie-Rod End [6C-44] .
10. Grommet steering gear case : 40 N m (4,1 kgf-m, 29,5 lbf-ft)
11. Bracket gear rack side No.1 : Lihat Pelepasan dan Pemasangan Steering
Rack Plunger [6C-51] .
12. Steering rack plunger : Lihat Pelepasan dan Pemasangan Steering
: Berikan grease 99000-25050 ke rack Rack Plunger [6C-51] .
plunger.
13. Pegas steering rack plunger : 9,5 N m (1,0 kgf-m, 7,0 lbf-ft)
: Berikan grease 99000-25050 ke ujung
pegas.
14. Sekrup damper steering rack : Jangan digunakan kembali.
: Berikan sealant 99000-31110 ke seluruh
bagian ulir sekrup damper steering rack.
Pelepasan
1) Dongkrak kendaraan, lalu lepas roda. [2D-7]
2) Lepas cotter pin (2), dan mur tie-rod end (1) dari steering knuckle.
3) Lepas tie-rod end (1) dari engsel (2) menggunakan puller (3).
6C-44
1
2 3
4) Untuk memudahkan pengaturan setelah pemasangan, tandai (1) mur tie-rod end lock (2) posisi pada ulir tie-rod
end. Lalu, longgarkan mur pengunci dan lepas tie-rod end (3) dari tie-rod (4).
2
4 1 3
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Tie-Rod End [6C-46]
1) Pasang mur pengunci tie-rod end (2) dan tie-rod end (3) ke tie-rod (4). Sejajarkan mur pengunci dengan tanda
(1) pada ulir tie-rod.
2
4 1 3
2) Sambungkan tie-rod end ke knuckle. Kencangkan mur tie-rod end (1) sesuai spesifikasi momen pengencangan.
3) Bengkokkan cotter pin (2) yang baru.
CATATAN:
• Setelah mengencangkan mur tie-rod end sesuai spesifikasi momen pengencangan, pasangkan slot
mur pertama berikutnya dengan pengencangan minimum pada lubang tie-rod end untuk memasukkan
cotter pin (sudut putaran 60° maksimal).
• Masukkan cotter pin sepenuhnya sebagaimana ditunjukkan pada gambar. (Lengan panjang harus
berada pada sisi yang lebih tinggi.) Setelah memasukkan cotter pin, bengkokkan cotter pin
sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
Momen pengencangan
Mur tie-rod end (a): 45 N·m (4,6 kg-m, 33,5 lb-ft)
6C-45
1,(a)
1,(a)
Momen pengencangan
Mur pengunci tie-rod end (a): 45 N·m (4,6 kg-m, 33,5 lb-ft)
6C-46
Pelepasan dan Pemasangan Steering Gear Case Assy.
Referensi: Komponen Steering Gear Case Assy. [6C-43]
Referensi: Pemeriksaan Steering Shaft Joint pada Kendaraan [6C-46]
Pelepasan
PERHATIAN:
Pastikan untuk menyetel roda depan (ban) dengan arah lurus dan lepas kunci kontak dari silinder kunci
sebelum menjalankan langkah-langkah berikut; jika tidak, maka sistem air bag bisa rusak.
1) Lepas kerangka suspensi depan dengan steering gear case assy. [2B-20]
2) Lepaskan baut pemasangan steering gear case No.1 (1), baut No.2 (2), dan baut dudukan kabel massa (4), lalu
lepaskan gear case (3) dari suspension frame depan (5).
4
1 3
1 5 2
Pemasangan
1) Pasang steering gear case (1) ke suspension frame depan (2) dan kencangkan baut dudukan gear case No.1 (3)
dan baut No.2 (4) sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut dudukan steering gear case No.1 (a): 55 N·m (5,6 kg-m, 40,5 lb-ft)
Baut dudukan steering gear case No.2 (c): 40 N·m (4.1 kg-m, 29,5 lb-ft)
2) Kencangkan baut dudukan kabel massa (5) sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut dudukan kabel massa (a): 4,5 N·m (0,46 kg-m, 3,5 lb-ft)
6C-47
5, (c)
3, (a)
1
3, (a) 2 4, (b)
3) Pasang grommet (1) yang memiliki tonjolan (2) menghadap bagian depan kendaraan.
F
2 1
F: Depan
4) Pasang rangka suspensi depan dengan steering gear case assy. [2B-20]
Pelepasan
1) Lepas steering gear case assy. [6C-47]
6C-48
2) Untuk memudahkan pengaturan setelah pemasangan, tandai (1) posisi mur pengunci tie-rod end pada ulir tie-rod.
3) Kendurkan mur pengunci tie-rod end dan lepas remove tie-rod end.
4) Lepas pita (2) dan klip (1) boot.
5) Lepas boot (3) dari tie-rod.
Pemasangan
1) Pasang tie-rod (1) dan tie-rod lock washer baru (3) ke rack (2), kemudian kencangkan tie-rod sesuai spesifikasi
momen pengencangan .
Momen pengencangan
Tie-rod (a): 93 N·m (9,5 kg-m, 68,5 lb-ft)
1, (a)
6C-49
1
3) Berikan sealant ke alur gear case groove dan tie-rod “A” seperti ditunjukkan pada gambar. Tempatkan boot
dengan benar pada gear case groove (atau dudukan rack) dan tie-rod.
Setelah itu, periksa untuk memastikan bahwa boot tidak terpuntir dan penyok.
“A”: Grease 99000–25050 (SUZUKI Super Grease A)
“A” “A”
4) Kencangkan boot dengan pita (1) dan klip (2) baru dengan aman.
Special Tool
(A): 09943M55010
(A)
2
5) Pasang mur pengunci tie-rod end (2) dan tie-rod end (3) ke tie-rod (4). Pasang mur pengunci ke tanda (4) yang
dibuat saat pelepasan.
CATATAN:
Setelah tie-rod diganti, ukur panjang “a” pada tie-rod yang dilepas dan gunakan pada pengganti baru
sehingga menempatkan mur pengunci dengan benar.
6) Kencangkan mur pengunci tie-rod end (1) sesuai spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Mur pengunci tie-rod end (a): 45 N·m (4,6 kg-m, 33,5 lb-ft)
3 4 1, (a) 2
“a”
6C-50
Pelepasan dan Pemasangan Steering Rack Plunger
Referensi: Komponen Steering Gear Case Assy. [6C-43]
Pelepasan
1) Lepas gear case assy. [6C-47]
2) Longgarkan mur pengunci (1) dengan menahan sekrup damper (2).
3) Lepas mur pengunci (1), sekrup rack damper (2), rack plunger spring (3) dan rack plunger (4).
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Steering Rack Plunger [6C-53]
1) Berikan grease “A” tipis ke bagian plunger yang bergesekan (1) dengan rack dan setiap ujung depan rack
plunger spring (2).
“A”: Grease 99000–25050 (SUZUKI Super Grease A)
2) Pasang plunger (1) dan pegas (2) sebagaimana ditunjukkan.
3) Berikan sealant “B” ke sekrup damper rack (3) dan mur pengunci(4), kemudian kencangkan sebagai berikut.
a) Kuatkan sekrup damper ke 25 N·m (2,5 kgf-m, 18,5 lbf-ft).
b) Kendurkan sekrup damper hingga 0 N·m (0 kgf-m, 0 lbf-ft).
c) Kencangkan kembali sekrup damper ke 3,9 N·m (0,4 kgf-m, 3,0 lbf-ft).
“B”: Sealant 99000–31110 (SUZUKI Bond No.1215)
Momen pengencangan
Sekrup rack damper* (a): Kuatkan 25 N·m (2,5 kg-m, 18,5 lb-ft) (→ 0 N·m (0 kgf-m, 0 lbf-ft) → 3,9 N·m
(0,4 kgf-m, 3,0 lbf-ft) → memutarnya kembali sejauh 7 ± 3°)
6C-51
4
"B"
3
"A"
"A"
d) Setelah mengencangkan sekrup damper rack sesuai spesifikasi, putar kembali 7 ± 3°.
a
“a”: 7 ± 3°
Special Tool
(A): 09944M18310
Momen pengencangan
Momen rotasi pinion (a): Kurang dari 2,0 N·m (0,2 kg-m, 1,5 lb-ft)
6C-52
5) Setelah pengaturan, kencangkan mur pengunci sesuai spesifikasi momen pengencangan dengan
mempertahankan sekrup damper pada posisi tersebut.
Momen pengencangan
Mur pengunci sekrup rack damper (a): 64 N·m (6,5 kg-m, 47,5 lb-ft)
6) Pasang gear case assy. [6C-47]
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk memasang dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan masing-masing sekrup sesuai spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Sekrup bracket modul kontrol P/S (a): 9 N·m (0,9 kg-m, 7,0 lb-ft)
Sekrup dudukan modul kontrol P/S (b): 5 N·m (0,5 kg-m, 4,0 lb-ft)
6C-53
(a)
(b)
3 1
18
6 99
3) Setel torque wrench ke roda kemudi untuk memeriksa tenaga kemudi. [6C-42]
4) Putar kunci kontak ke ON saat mesin tidak berjalan dan pilih mode “Data list” scan tool untuk memeriksa tampila
“Sensor (Utama) Torque”, “Sensor (Sub) Torque” dan “Control Torque” pada scan tool saat roda kemudi diputar
ke kiri dan ke kanan (jika digunakan).
5) Periksa apakah karakteristik torque sensor sebagai berikut saat roda kemudi diputar ke kiri dan kanan.
• Voltase output torque sensor (utama dan sub) atau data scan tool sesuai nilai yang ditentukan pada grafik
berikut.
6C-54
• Voltase output torque sensor (utama dan sub) atau data scan tool sesuai nilai yang ditentukan pada grafik
berikut.
• Voltase output torque sensor (utama dan sub) bervariasi lebih dari sekitar 1,7 V dari voltase sensor netral
dengan tenaga kemudi (kiri dan kanan ) 6,86 N·m.
Jika karakteristik torque sensor di luar spesifikasi, periksa modul kontrol P/S dan sirkuitnya.
Jika OK, ganti steering gear case assy.
[D] [V]
1 1
5) Angkat kendaraan.
6C-55
6) Sambungkan konektor “E12” ke modul kontrol P/S dengan kunci kontak di posisi OFF.
7) Dengan menggunakan ammeter (2), periksa apakah arus motor P/S (1) sesuai tabel berikut dengan mesin idle.
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, periksa modul kontrol P/S. [6C-36]
Jika OK, ganti steering gear case assy.
Saat roda
Saar roda
Saat roda kemudi
kemudi diputar
kemudi diputar ke kiri
penuh ke kiri
Kondisi ditinggalkan atau kanan
atau kanan
di posisi dengan
hingga
lurus: [A] turning speed
berhenti.: [C]
90°/sec: [B]
Arus Sekitar Sekitar
Sekitar 0 A
motor 0–4A 30 – 45 A
[A]
[B] [B]
[C]
3
1 2
E12-1
E12-2
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
PERHATIAN:
Untuk pengencang dengan * (tanda bintang) di bawah ini, kencangkan sesuai spesifikasi dalam “Petunjuk
Perbaikan”.
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Mur tie-rod end 45 4.6 33.5
Mur pengunci tie-rod end 45 4.6 33.5
Baut dudukan steering gear case mounting
55 5.6 40.5
No.1
6C-56
Baut dudukan steering gear case mounting
40 4.1 29.5
No.2
Baut dudukan earth cable 4.5 0.46 3.5
Tie-rod 93 9.5 68.5
Rack damper screw* → 0 N·m (0 kgf-m, 0
lbf-ft) → 3,9 N·m (0,4
Kencangkan
2.5 18.5 kgf-m, 3,0 lbf-ft) →
25
memutarnya kembali
sejauh 7 ± 3°
Momen rotasi pinion Kurang dari
0.2 1.5
2,0
Lock nut rack damper screw 64 6.5 47.5
Sekrup bracket modul kontrol P/S 9 0.9 7.0
Sekrup pemasangan control module P/S 5 0.5 4.0
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Steering Gear Case Assy. [6C-43]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
CATATAN:
Material servis yang diperlukan juga diuraikan sebagai berikut.
Komponen Steering Gear Case Assy. [6C-43]
Special Tool
09943M55010 09944M18310
Boot clamp plier Soket pemeriksaan momen
pinion
6C-57
SUZUKI scan tool (SUZUKI- 6
SDT)
1 2
—
4
Kit ini terdiri dari item-item 3
berikut. 1. SUZUKI-SDT 2. 5
Kabel DLC 3. Kabel USB 4.
Power supply AC/DC 5.
Probe voltage meter 6.
Kotak penyimpanan
6C-58
HVAC
Bab 7
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan .............................................................................................................................................. 7-2
Tindakan Pencegahan pada HVAC.......................................................................................................................... 7-2
7-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan pada HVAC
Peringatan Air Bag
Lihat Peringatan Air Bag [00-14] .
7-2
HVAC
Bab 7B
Sistem HVAC
Tindakan Pencegahan ........................................................................................................................................... 7B-3
Peringatan Sistem A/C ...........................................................................................................................................7B-3
Tindakan Pencegahan untuk Menyervis Sistem A/C .............................................................................................7B-3
Tindakan Pencegahan dalam Diagnosis Gangguan..............................................................................................7B-4
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 7B-4
Uraian Sistem HVAC ..............................................................................................................................................7B-4
Uraian Sub-Cool A/C ..............................................................................................................................................7B-6
Uraian Operasi A/C pada ECM (Model Bensin) .....................................................................................................7B-7
Uraian Operasi A/C pada ECM (Model Diesel) .....................................................................................................7B-8
Skema dan Diagram ............................................................................................................................................. 7B-10
Diagram Blok Input / Output Kontrol Elektronik HVAC.........................................................................................7B-10
Diagram Sirkuit Sistem Kontrol HVAC ................................................................................................................. 7B-11
Lokasi Komponen ................................................................................................................................................ 7B-13
Lokasi Komponen Utama Sistem A/C ..................................................................................................................7B-13
Lokasi Komponen Sistem Kontrol Elektronik .......................................................................................................7B-14
Informasi dan Prosedur Diagnosis..................................................................................................................... 7B-15
Pemeriksaan Kinerja Sistem A/C .........................................................................................................................7B-15
Diagnosis Gangguan Tekanan Abnormal.............................................................................................................7B-21
Diagnosis Gejala Sistem HVAC ...........................................................................................................................7B-24
Diagnosis Gejala Bunyi Abnormal Sistem HVAC.................................................................................................7B-27
Pemeriksaan Unit Kontrol HVAC dan Sirkuitnya..................................................................................................7B-28
Pemeriksaan Sistem A/C pada ECM ...................................................................................................................7B-30
Petunjuk Perbaikan .............................................................................................................................................. 7B-30
Prosedur Operasi untuk Pengisian Refrigerant ...................................................................................................7B-30
Pelepasan dan Pemasangan Kipas Pendingin Radiator .....................................................................................7B-39
Pemeriksaan Kipas Pendingin Radiator...............................................................................................................7B-39
Pemeriksaan Rangkaian Condenser pada Kendaraan........................................................................................7B-39
Pelepasan dan Pemasangan Rangkaian Condenser ..........................................................................................7B-39
Komponen Unit HVAC..........................................................................................................................................7B-41
Pelepasan dan Pemasangan Unit HVAC.............................................................................................................7B-41
Pelepasan dan Pemasangan Motor Blower.........................................................................................................7B-43
Pemeriksaan Motor Blower ..................................................................................................................................7B-43
Pelepasan dan Pemasangan Resistan Motor Blower..........................................................................................7B-44
Pemeriksaan Resistan Motor Blower ...................................................................................................................7B-44
Pemeriksaan Evaporator......................................................................................................................................7B-45
Pelepasan dan Pemasangan Sensor Suhu Evaporator (Model Bensin) .............................................................7B-45
7B-1
Pemeriksaan Sensor Suhu Evaporator................................................................................................................7B-46
Pelepasan dan Pemasangan Expansion Valve ...................................................................................................7B-46
Pemeriksaan Expansion Valve.............................................................................................................................7B-47
Komponen Unit Kontrol HVAC .............................................................................................................................7B-47
Pelepasan dan Pemasangan Unit Kontrol HVAC ................................................................................................7B-48
Pemeriksaan Selektor Putaran Blower ................................................................................................................7B-50
Pemeriksaan Sensor Tekanan Refrigerant A/C dan Sirkuitnya............................................................................7B-50
Pelepasan dan Pemasangan Sensor Tekanan Refrigerant A/C ..........................................................................7B-51
Pemeriksaan Selektor Udara Masuk....................................................................................................................7B-52
Pelepasan dan Pemasangan Aktuator Kontrol Udara Masuk..............................................................................7B-52
Pemeriksaan Aktuator Kontrol Udara Masuk .......................................................................................................7B-53
Pemeriksaan Linkage Aktuator ...........................................................................................................................7B-54
Pelepasan dan Pemasangan Kisi-kisi Ventilasi Pusat .........................................................................................7B-54
Pelepasan dan Pemasangan Kisi-kisi Ventilasi Samping ....................................................................................7B-55
Pemeriksaan Switch A/C......................................................................................................................................7B-56
Pemeriksaan Relay Sistem HVAC .......................................................................................................................7B-56
Pemeriksaan dan Penyetelan Drive Belt Kompresor...........................................................................................7B-57
Pelepasan dan Pemasangan Drive Belt Kompresor............................................................................................7B-58
Pelepasan dan Pemasangan Kompresor Assy. ...................................................................................................7B-58
Komponen Rangkaian Kompresor .......................................................................................................................7B-61
Pemeriksaan Magnetic Clutch .............................................................................................................................7B-61
Pelepasan dan Pemasangan Magnetic Clutch ....................................................................................................7B-62
Pemeriksaan Relief Valve ....................................................................................................................................7B-65
Pelepasan dan Pemasangan Relief valve ...........................................................................................................7B-65
Spesifikasi............................................................................................................................................................. 7B-66
Spesifikasi Momen Pengencangan ......................................................................................................................7B-66
Special Tool dan Perlengkapan .......................................................................................................................... 7B-67
Material Servis Yang Dianjurkan ..........................................................................................................................7B-67
Special Tool ..........................................................................................................................................................7B-67
7B-2
Tindakan Pencegahan
Peringatan Sistem A/C
PERHATIAN:
Ketika mengisi ulang atau mengganti refrigerant dan oli kompresor serta ketika mengganti suku cadang,
pastikan bahwa bahan atau suku cadang yang akan digunakan sesuai dengan A/C yang dipasang di
kendaraan yang sedang diservis.
Penggunaan material atau suku cadang yang tidak sesuai akan menyebabkan kebocoran refrigerant,
kerusakan suku cadang atau kerusakan lainnya.
PERINGATAN:
• Tangani refrigerant HFC-134a (R-134a) dengan hati-hati dengan cara berikut. Jika tidak, refrigerant HFC-
134a (R-134a) bisa menyebabkan cidera seperti kebutaan dan radang dingin.
– Hindari jangan sampai terkena kulit dan mata dengan mengenakan kacamata dan sarung tangan
pengaman. Jika terkena kulit atau mata, segera cari bantuan medis.
– Jauhkan dari api. Suhu tinggi bisa menyebabkan gas beracun. Oleh karena itu, beri ventilasi ruangan
yang banyak.
– Suhu di atas 40 °C (104 °F) pada wadah refrigerant bisa menyebabkan ledakan.
PERHATIAN:
• Jaga agar refrigerant cair tidak terkena logam ringan. Refrigerant yang dikombinasikan dengan uap
lembab akan bersifat korosif dan membuat kusam permukaan logam ringan termasuk krom.
• Jangan membuang refrigerant HFC-134a (R-134a) ke udara.
• Oli kompresor HFC-134a (R-134a) yang ditentukan bersifat sangat higroskopis.
Jauhkan part internal pendingin udara dari uap lembab dan debu. Ketika melepaskan saluran apa saja
dari sistem, segera pasang blind plug atau tutup ke fitting.
• Jika selang atau pipa diganti, isi ulang dengan banyaknya oli kompresor yang telah ditentukan ke bagian
isap kompresor dengan merujuk ke “Mengisi Ulang Oli Kompresor” di Prosedur Operasi untuk Pengisian
Refrigerant [7B-30].
PERHATIAN:
• Ketika menyambungkan selang dan pipa, berikan beberapa tetes oli kompresor(oli refrigerant) ke O-ring.
• Ganti O-ring dengan yang baru setelah selang, pipa dan bagian-bagian dicabut.
• Atur rute selang kuras sehingga air yang dikuras tidak mengenai komponen kendaraan.
7B-3
• Jika selang atau pipa diganti, isi ulang dengan banyaknya oli kompresor yang telah ditentukan ke bagian
isap kompresor dengan merujuk ke “Mengisi Ulang Oli Kompresor” di Prosedur Operasi untuk Pengisian
Refrigerant [7B-30].
• Ketika menangani perlengkapan penambahan dan daur ulang, pastikan untuk mengikuti buku petunjuk
untuk perlengkapan itu.
CATATAN:
• Periksa peraturan pemerintah setempat mengenai bekerja dengan sistem refrigerator dan
perlengkapannya.
Menambahkan Refrigerant
Ketika membuang refrigerant dari sistem A/C, selalu tambahkan sistem menggunakan perlengkapan penambahan
dan daur ulang karena membuang refrigerant HFC-134a (R-134a) ke udara akan berdampak merugikan bagi
lingkungan dengan merujuk ke “Penambahan” di Prosedur Operasi untuk Pengisian Refrigerant [7B-30] .
Mengisi Refrigerant
Setelah melakukan pengisian ulang dan pengosongan oli kompresor, isi refrigerant dalam jumlah yang tepat ke
sistem A/C dengan merujuk ke “Pengisian” di Prosedur Operasi untuk Pengisian Refrigerant [7B-30].
Uraian Umum
Uraian Sistem HVAC
• HVAC ini adalah Sistem Pendingin Udara jenis manual.
• Perubahan mode aliran udara dan kontrol suhu dapat digunakan dengan mengoperasikan selektor aliran udara
(1) dan selektor suhu (2) secara berturut-turut. Pilihan posisi selektor yang diinginkan ditransmisikan melalui
kabel kontrol dan menyebabkan pintu kontrol aliran udara dan pintu kontrol suhu beroperasi.
• Perubahan mode salur-masuk udara (air inlet) dapat dilakukan dengan mengoperasikan selektor saluran udara
(3). PIlihan mode selektor yang diinginkan menyebabkan pintu saluran udara beroperasi dengan aktuator udara
masuk (4) untuk udara resirkulasi atau udara segar.
7B-4
• Aliran udara dapat disetel dalam 4 langkah, LO, ML, MH dan HI dengan mengoperasikan selektor putaran blower
(5).
• Switch defogger belakang (6) terletak di unit kontrol HVAC (7).
• Sinyal dari switch A/C (8) ditransmisikan oleh sistem komunikasi CAN melalui BCM ke ECM (9). Relay
kompresor A/C dan relay kipas pendingin (condenser) radiator dikontrol oleh area kontrol A/C ECM (9). Lihat
Uraian Operasi A/C pada ECM (Model Bensin) [7B-7] atau Uraian Operasi A/C pada ECM (Model Diesel) [7B-8]
untuk detailnya.
• Dengan model bensin, sinyal dari sensor suhu evaporator A/C digunakan untuk mengontrol suhu evaporator.
Lihat Uraian Operasi A/C pada ECM (Model Bensin) [7B-7] untuk detailnya. Dengan model diesel, di sisi lain,
kompresor A/C kapasitas variabel digunakan untuk mengontrol suhu evaporator. Kompresor A/C memantau
tekanan refrigerant A/C secara mekanik dan menyetel aliran refrigerant A/C, sehingga menjaga suhu evaporator
pada tingkat optimal.
• Sensor tekanan refrigerant A/C (10) yang digunakan untuk kendaraan ini dapat mendeteksi tekanan refrigerant
secara linier.
• Unit HVAC (11) memiliki unit blower motor, unit heater core dan unit evaporator yang digabungkan menjadi satu
unit. Ventilator samping juga mempunyai mekanisme penutup.
• Condenser (13) adalah jenis sub-cool yang digabungkan dengan receiver/dryer dan dipasang ke bodi kendaraan
secara menggantung.
2 5 1
4 7
3 8 6
[B] 9
11
[A]
10
13
7B-5
Konstruksi Sistem HVAC
9
12
10
13 13
9
24 23
19
1
20
26
22
25
14
15
18 11 11
17
16
8
6
4
2
7
5
3
:A
:B
A: Aliran udara 6. Selang isap 13. Udara defroster sisi 20. Heater core
B: Aliran refrigerant 7. Pipa cairan 14. Udara segar 21. Nol
1. Unit HVAC 8. Expansion valve 15. Udara sirkulasi ulang 22. Mesin
2. Kompresor 9. Udara ventilasi samping 16. Evaporator 23. Radiator
3. Condenser assy. 10. Udara ventilasi pusat 17. Pintu udara masuk 24. Reservoir
4. Receiver/dryer 11. Aliran udara bawah depan 18. Pintu kontrol suhu 25. Aliran udara bawah belakang
(jika dilengkapi)
5. Selang pembuangan 12. Udara defroster depan 19. 26. Heater tambahan (jika
Pintu kontrol aliran udara dilengkapi)
7B-6
5
: [A]
3 : [B]
: [C]
1
2
7B-7
Kontrol pada ECM menghentikan kompresor A/C untuk sementara dengan
saat mesin memutar relay kompresor A/C OFF sesuai dengan sinyal dari
distarter sensor CKP (rpm mesin) dan sinyal lainnya untuk memastikan
kestabilan putaran idle mesin setelah mesin distarter.
Kontrol pada Sensor tekanan • ECM menghentikan kompresor A/C dengan memutar relay
tekanan refrigerant A/C kompresor A/C OFF sesuai dengan sinyal dari sensor
refrigerant tekanan refrigerant A/C untuk melindungi sistem ketika
abnormal tekanan refrigerant abnormal.
• ECM menghentikan kompresor A/C dengan memutar relay
kompresor A/C OFF ketika sensor tekanan refrigerant A/C
malfungsi.
Kontrol selama Sensor posisi • ECM menghentikan kompresor A/C untuk sementara dengan
akselerasi throttle dan memutar relay kompresor A/C OFF sesuai dengan sinyal dari
sensor putaran sensor posisi throttle untuk memastikan akselerasi ketika
roda throttle terbuka sepenuhnya berapa pun kecepatan
kendaraan.
• ECM menghentikan kompresor A/C untuk sementara dengan
memutar relay kompresor A/C OFF sesuai dengan sinyal dari
sensor posisi throttle untuk memastikan akselerasi ketika
bukaan throttle lebih lebar dari spesifikasi ketika kecepatan
kendaraan rendah.
Kontrol pada Sensor ECT • ECM menghentikan kompresor A/C dengan memutar relay
suhu coolant kompresor A/C OFF sesuai dengan sinyal dari sensor ECT
mesin tinggi untuk mencegah overheating ketika suhu coolant mesin lebih
tinggi daripada level yang ditentukan.
• ECM menghentikan kompresor A/C dengan memutar relay
kompresor A/C OFF ketika sensor ECT malfungsi.
Kontrol relay Sensor tekanan Untuk model M/T, ECM menggerakkan kipas pendingin radiator
kipas pendingin refrigerant A/C berdasarkan kondisi berikut dengan memutar relay kipas
(condenser) dan sensor pendingin radiator ON sesuai dengan sinyal dari sensor tekanan
radiator putaran roda refrigerant A/C dan sensor putaran roda ketika relay kompresor
A/C berada dalam posisi ON.
• Kecepatan kendaraan kurang dari rentang yang ditentukan
• Kecepatan kendaraan lebih dari rentang yang ditentukan dan
tekanan refrigerant lebih dari rentang yang ditentukan
• Malfungsi sensor putaran roda tidak terdeteksi
7B-8
Kontrol selama Sensor posisi • ECM menghentikan kompresor A/C untuk sementara dengan
akselerasi pedal gas dan memutar relay kompresor A/C OFF sesuai sinyal dari sensor
sensor putaran posisi pedal gas untuk memastikan akselerasi ketika pedal
roda gas tertekan sepenuhnya berapa pun kecepatan kendaraan.
• ECM menghentikan kompresor A/C untuk sementara dengan
memutar relay kompresor A/C OFF sesuai dengan sinyal dari
sensor posisi throttle untuk memastikan akselerasi ketika
pedal gas lebih lebar ditekan lebih besar daripada spesifikasi
ketika kecepatan kendaraan rendah.
Kontrol pada Sensor ECT • ECM menghentikan kompresor A/C dengan memutar relay
suhu coolant kompresor A/C OFF sesuai dengan sinyal dari sensor ECT
mesin tinggi untuk mencegah overheating ketika suhu coolant mesin lebih
tinggi daripada level yang ditentukan.
• ECM menghentikan kompresor A/C dengan memutar relay
kompresor A/C OFF ketika sensor ECT malfungsi.
7B-9
Kontrol relay kipas pendingin Sensor tekanan ECM menggerakkan kipas pendingin radiator dalam mode
(condenser) radiator refrigerant A/C rendah atau tinggi dengan memutar relay kipas pendingin
radiator No.1, No.2 dan No.3 ON/OFF menurut sinyal dari sensor
tekanan refrigerant A/C.
A/C refrigerant
A/C compressor
pressure sensor
*
BCM
[A]: Untuk model bensin [B]: Untuk model diesel *: Komunikasi CAN
7B-10
Diagram Sirkuit Sistem Kontrol HVAC
Model - Bensin
7
5 2
3
BLU BLK/YEL M
YEL BLK 6
BLK/WHT G155- 6
G155- 1
YEL G155- 7
GRN RED/BLK BLK
BLU/WHT G155- 3 21
4
WHT RED G155- 2
G155- 5
BRN/WHT 22
G154- 4
25
1 RED/BLK G154- 6 G154- 5 GRN/WHT
12
26
M
RED G154- 8 23
G154- 3
GRN G154- 7 BLK/ORN 8
28
RED/YEL G154-10 24
G154- 2 BRN
BLK G154- 9 27
31
G154- 1 BLK/RED
29
10
30
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E01- 3 11 31 32
E01-55 RED/BLK
BLK/YEL BLK/RED BLK/RED E01- 2 31
E01-56 WHT/BLK
BLK/RED E01- 1 9
13
E01-27 GRY/RED
GRY E01-20
E01-22 RED/GRN
BLU/YEL WHT 14
E01-45 ORN
19 15
E01-24 WHT/BLK
LT GRN E01-15
E01-34 ORN
17 GRY BLU/RED
20 16
M C01-4 BLK
BLK C01-6 BLK
C01-7 BLK
18
1. Kunci kontak 9. Sensor tekanan refrigerant 17. Kotak sekring sirkuit individual No.1 25. Lampu indikator “A/C”
A/C
2. Motor blower 10. ECM 18. Kotak sekring utama 26. Lampu indikator “REC”
3. Unit kontrol HVAC 11. Modul kontrol ABS 19. Relay kipas pendingin radiator No.1 27. Indikator defogger belakang
(RDTR FAN 1)
4. Switch lampu 12. Aktuator kontrol udara masuk 20. Motor kipas pendingin radiator 28. Lampu iluminasi
5. Relay motor blower (HEATER) 13. Relay kompresor (A/C COMP) 21. Selektor putaran blower 29. Defogger belakang
6. Resistor motor blower 14. Magnet clutch kompresor 22. Switch A/C 30. Relay utama (FI MAIN)
7. Junction block assy. 15. Sensor suhu evaporator 23. Selektor udara masuk 31. CAN driver
8. BCM 16. Sensor ECT 24. Switch defogger belakang 32. Sensor putaran roda (VSS)
(disertakan dalam junction
block assy)
7B-11
Model Diesel
3
6
RED G155- 2
BLU/
G155- 3 G155- 1 BLK
WHT
YEL G155- 7 21
7
2 BLK/
5 G155- 6
BLK/ WHT
BLU M G155- 5
YEL
BRN/WHT 22
YEL BLK
G154- 4
RED/ RED/ 25
GRN G154- 6 G154- 5 GRN/WHT
BLK BLK
12 26
M
1 RED G154- 8 23
G154- 3 BLK/ORN
GRN G154- 7 8
4 24
28
WHT RED/YEL G154-10 G154- 2 BRN
27
BLK G154- 9 G154- 1 BLK/RED 32
29
10
15
BLK/YEL BLK/YEL BRN/WHT E01- 80 E01-64 RED/BLK
34 32
BLK/ E01-40 WHT/BLK
BLK/YEL BLK/RED E01-4
RED 11 32 33
BLK/RED E01- 6
13
GRY E01-79
E01-37 GRY/RED
BLU/YEL WHT 9
E01-87 RED/GRN
19 14
LT GRN E01-7 E01-10 ORN
17 GRY BLU/RED
16
30 GRN E01-8
L+
H+ E01-1 BRN
BLU/ 20 BLK E01-2 BRN
BLK
L- E01-3 BRN
18 31 H-
WHT/ E01-30
BLU/ GRN
BLK
BLK
1. Kunci kontak 10. ECM 19. Relay kipas pendingin 28. Lampu iluminasi
radiator No. 1
(RDTR FAN 1)
2. Motor blower 11. Modul kontrol 20. Motor kipas pendingin 29. Defogger belakang
ABS/ESP ® radiator
3. Unit kontrol HVAC 12. Aktuator kontrol 21. Selektor putaran blower 30. Relay kipas pendingin
udara masuk radiator No. 2
(RDTR FAN 2)
4. Switch lampu 13. Relay kompresor 22. Switch A/C 31. Relay kipas pendingin
(A/C COMP) radiator No. 3
(RDTR FAN 3)
5. Relay motor blower 14. Magnet clutch 23. Selektor udara masuk 32. CAN driver
(HEATER) kompresor
6. Resistor motor blower 15. Relay utama 24. Switch defogger belakang 33. Sensor putaran roda
(VSS)
7. Junction block assy. 16. Sensor ECT, TP, 25. Lampu indikator “A/C” 34. Kotak sekring sirkuit
CKP individual No.3
8. BCM 17. Kotak sekring sirkuit 26. Lampu indikator “REC”
(disertakan dalam individual No.1
junction block assy)
7B-12
9. Sensor tekanan 18. Kotak sekring utama 27. Indikator defogger
refrigerant A/C belakang
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Utama Sistem A/C
(a)
(d)
9
(c)
(a)
8
11 (d)
12 (a)
[A] 7 11 [B] 11
7
6
(a)
(a)
(a) 6
(a)
(a) (b)
(a)
10
11
2 11
11 2
(a)
5 5
11
7B-13
3. Kondenser dengan receiver/dryer 10: Tegangan pulley : Jangan digunakan
kembali.
4. Kipas pendingin radiator 11. O-ring
: Berikan oli kompresor.
5. Baut pemasangan kompresor 12. Sensor tekanan refrigerant
: Untuk prosedur pengencangan A/C
baut pemasangan kompresor.
[7B-58]
5 3
[A]
[A]
1
18 2
[C]
7
6
10
8
11
[A]
14 15 16
22
12 17 13
[A]: Model bensin 7. Junction block assy dengan BCM 16. Selektor aliran udara
[B]: Model diesel 8. Aktuator kontrol udara masuk 17. Switch A/C
[C]: Junction block assy tampak dari sisi relay 9. Motor blower 18. Kompresor A/C (magnet clutch)
7B-14
1. Sensor tekanan refrigerant A/C 10. Resistor motor blower 19. Relay kipas pendingin radiator No. 1
2. Relay kompresor 11. Unit kontrol HVAC 20. Relay kipas pendingin radiator No. 2
3. Relay kipas pendingin radiator No. 1 12. Selektor udara masuk 21. Relay kipas pendingin radiator No. 3
4. ECM 13. Switch defogger belakang 22. Sensor suhu evaporator A/C
5. Kipas pendingin radiator 14. Selektor suhu
6. Relay motor blower 15. Selektor putaran blower
6
2 3
4) Panaskan mesin sampai suhu pengoperasian normal dan pertahankan suhu itu pada putaran idle yang
ditentukan.
5) Putar switch A/C ON, setel selektor putaran blower pada posisi kecepatan maksimum, selektor suhu pada posisi
dingin maksimum, selektor aliran udara pada posisi face, selektor udara masuk pada posisi sirkulasi kembali dan
kisi-kisi ventilasi samping terbuka. (Pastikan bahwa kompresor A/C dan kipas pendingin radiator bekerja.)
7B-15
6) Tunggu selama sepuluh menit untuk menstabilkan operasi A/C.
7) Buka semua jendela pintu, pintu depan dan hood mesin.
8) Dengan sekitar 20 mm (0,8) bulb thermometer kering (1) yang diletakkan tepat di depan kisi-kisi ventilasi pusat
dan bulb thermometer basah (2) di dekat saluran-masuk udara (air inlet) unit HVAC.
9) Periksa setiap tekanan sisi rendah dan sisi tinggi untuk mengetahui apakah tekanan itu berada di dalam rentang
grafik yang diarsir. Jika setiap pencatatan pengukur (gauge) di luar tekanan yang ditentukan, perbaiki bagian
yang rusak dengan melihat tabel berikut.
Ketika mendiagnosis gangguan tekanan abnormal pada sisi rendah dan sisi tinggi untuk setiap tekanan secara
lebih spesifik, lihat Diagnosis Gangguan Tekanan Abnormal [7B-21].
CATATAN:
Tekanan tercatat pada pengukur bervariasi sesuai dengan suhu ruang. Oleh karena itu, gunakan grafik
tersebut ketika menentukan apakah tekanan normal atau tidak.
Contoh tekanan sisi rendah dan sisi tinggi, pengukur harus mencatat sebagai berikut ketika suhu
ruangan adalah 30 °C (86 °F)
7B-16
2
Kgf/cm
25
70%
20 30%
2 [E]
Kgf/cm
25 70%
20 30%
'H' G [F]
[B] 15
'I'
10
25 30 35 40 45
o
C
[E]
[A]: Tekanan pada Pengukur [E]: Suhu ruang [G]: Rentang yang
tekanan tinggi (Model dapat diterima
bensin)
[B]: Tekanan pada Pengukur [F]: Kelembaban
tekanan tinggi (Model
diesel)
7B-17
2
Kgf/cm
8 %
7
6 [F]
[A] 5
Ps ‘J’ %
4 G
2 ‘K’
1
25 30 [E] 35 40 45 oC
2
Kgf/cm
6
5 %
4
[F]
[B] ‘J’
3 G %
Ps
2
‘K’
1
o
25 30 35 40 45 C
[E]
[A]: Tekanan pada Pengukur [E]: Suhu ruang [G]: Rentang yang
tekanan rendah (Model dapat diterima
bensin)
[B]: Tekanan pada Pengukur [F]: Kelembaban
tekanan rendah (Model
diesel)
Pengukur tekanan tinggi
7B-18
Tekanan lebih rendah dari Refrigerant tidak cukup (Pengisian tidak cukup Periksa untuk melihat kemungkinan
rentang yang dapat atau bocor) kebocoran, perbaiki jika perlu dan isi
diterima ulang.
(Area “I”)
Expansion valve malfungsi (valve membuka Periksa expansion valve.
terlalu lebar)
Malfungsi kompresor (Kompresi tidak cukup) Periksa kompresor.
Pengukur tekanan rendah
7B-19
o
C
50
45
40 %
35
30 [E]
25 ‘H’
%
[A] 20 [F]
15 [G]
10
5 ‘I’
0
25 30 35 40 45 o
C
[D]
o
C
50
45
40
35 %
30
25 [E]
‘H’
[B] 20 [F] %
15 [G]
10
‘I’
5
0
25 30 35 40 45 o
[D] C
[A]: Suhu pada salur-keluar udara kisi-kisi ventilasi [D]: Suhu di dekat salur-masuk udara unit HVAC [G]: Titik silang
pusat
(Model bensin)
[B]: Suhu pada salur-keluar udara kisi-kisi ventilasi [E]: Kelembaban
pusat (Model diesel
[C]: Nol [F]: Rentang yang dapat diterima
7B-20
Diagnosis Gangguan Tekanan Abnormal
Model Bensin
CATATAN:
Nilai tekanan normal pada sisi tinggi dan sisi rendah dalam tabel berikut diukur ketika suhu ruang sekitar
30°C. Karena nilai tekanan normal pada sisi tinggi dan sisi rendah bervariasi bergantung pada suhu ruang,
pastikan untuk melakukan langkah berikut terlebih dahulu ketika mendiagnosis gangguan.
1. Ukur suhu ruang dan berdasarkan nilai itu, baca nilai normal dari grafik yang diberikan pada Langkah 10)
Pemeriksaan Kinerja Sistem A/C [7B-15]
2. Letakkan nilai itu sebagai pengganti tekanan normal dalam tabel berikut.
Kondisi
Kemungkinan
Manifold gauge kPa (kgf/cm 2 ) (psi) penyebab
Koreksi
Rincian
Lo Hi
265 – 392 1323 – 1617 Kondisi normal
(2.7 – 4.0) (13.5 – 16.5) — —
(38.4 – 56.9) (192 – 235)
Tekanan negatif 500 – 600 Sisi tekanan rendah Partikel debu atau Ganti expansion valve.
(5.1 – 6.1) mencatat tekanan tetesan air mungkin Ganti kondenser assy.
(72.5 – 87.0) negatif, dan sisi tekanan menempel atau Kosongkan sistem A/C
tinggi mencatat tekanan mungkin membeku di dan isi ulang dengan
yang sangat rendah. dalam expansion refrigerant baru.
Adanya embun beku di valve, mencegah agar
sekitar tabung ke dan refrigerant tidak
dari kondenser assy mengalir.
serta expansion valve.
Normal: Normal: Selama operasi A/C, sisi Expansion valve Ganti expansion valve.
265 – 392 1323 – 1617 tekanan rendah kadang- membeku karena uap Ganti kondenser assy.
(2.7 – 4.0) (13.5 – 16.5) kadang menunjukkan lembab dalam sistem, Kosongkan sistem A/C
(38.4 – 56.9) (192 – 235) tekanan negatif, dan dan untuk sementara dan isi ulang dengan
↑↓ ↑↓ kadang-kadang tekanan menghentikan siklus refrigerant baru.
Abnormal: Abnormal: normal. Pencatatan sisi refrigerant.
Tekanan 700 – 1000 tekanan tinggi juga
negatif (7.1 – 10.2) berfluktuasi antara
(102 – 145) tekanan normal dan
abnormal.
7B-21
50 – 150 700 – 1000 Baik tekanan rendah Refrigerant dalam Dengan detektor
(0.5 – 1.5) (7.1 – 10.2) maupun tekanan tinggi sistem tidak kebocoran, periksa
(7.25 – 21.8) (102 – 145) menunjukkan mencukupi untuk melihat
pencatatan rendah. (Refrigerant bocor). kemungkinan
Udara output sedikit kebocoran dan
dingin. perbaiki sebagaimana
diperlukan.
Isi ulang refrigerant
sampai jumlah yang
ditentukan.
Jika pencatatan
tekanan hampir 0
ketika manifold gauge
dipasang, periksa
untuk melihat
kemungkinan
kebocoran, perbaiki
kebocoran, dan
kosongkan sistem.
400 – 600 Tekanan pada sisi Kebocoran internal Periksa kompresor
(4.1 – 6.1) tekanan rendah tinggi. pada kompresor. dan perbaiki atau ganti
(58.0 – 87.0) Tekanan pada sisi bila perlu.
tekanan tinggi rendah.
Kedua tekanan menjadi
sama tepat setelah A/C
diputar ke posisi OFF.
400 – 450 2000 – 2500 (20.4 – Pencatatan tekanan Sistem A/C diisi terlalu Atur refrigerant
(4.1 – 4.6) 25.5) (290 – 363) tinggi baik pada sisi banyak. sampai jumlah yang
(58.0 – 65.3) tekanan rendah maupun ditentukan.
tinggi.
Opearasi pendingin Bersihkan condenser.
condenser rusak.
Operasi kipas Periksa dan perbaiki
pendingin condenser kipas pendingin
rusak. kondenser.
Pencatatan tekanan Tekanan udara dalam Ganti kondenser.
tinggi baik pada sisi sistem A/C Periksa banyaknya oli
tekanan rendah maupun (Tidak dikosongkan kompresor dan
tinggi. dengan tepat) adanya kontaminan
Tabung sisi tekanan dalam oli.
rendah tidak dingin Kosongkan sistem dan
ketika disentuh. isi ulang dengan
refrigerant baru.
450 – 550 (4.6 – 5.6) Pencatatan tekanan Expansion valve Ganti expansion valve.
(65.3 – 79.8) tinggi baik pada sisi rusak.
tekanan rendah maupun Aliran refrigerant tidak
tinggi. diatur dengan benar.
Jumlah embun beku
atau embun yang
banyak pada tabung sisi
tekanan rendah.
Model Diesel
CATATAN:
Nilai tekanan normal pada sisi tinggi dan sisi rendah dalam tabel berikut diukur ketika suhu ruang sekitar
30°C. Karena nilai tekanan normal pada sisi tinggi dan sisi rendah bervariasi bergantung pada suhu ruang,
pastikan untuk melakukan langkah berikut terlebih dahulu ketika mendiagnosis gangguan.
7B-22
1. Ukur suhu ruang dan berdasarkan nilai itu, baca nilai normal dari grafik yang diberikan pada Langkah 10)
Pemeriksaan Kinerja Sistem A/C [7B-15]
2. Letakkan nilai itu sebagai pengganti tekanan normal dalam tabel berikut.
Kondisi
Kemungkinan
Manifold gauge kPa (kgf/cm 2 ) (psi) penyebab
Koreksi
Rincian
Lo Hi
205 – 299 1421 – 1746 Kondisi normal
(2.1 – 3.05) (14.5 – 17.8) — —
(29.9 – 43.4) (206 – 253)
Tekanan negatif 500 – 600 Sisi tekanan rendah Partikel debu atau Ganti expansion valve.
(5.1 – 6.1) mencatat tekanan tetesan air mungkin Ganti kondenser assy.
(72.5 – 87.0) negatif, dan sisi tekanan menempel atau Kosongkan sistem A/C
tinggi mencatat tekanan mungkin membeku di dan isi ulang dengan
yang sangat rendah. dalam expansion refrigerant baru.
Adanya embun beku di valve, mencegah agar
sekitar tabung ke dan refrigerant tidak
dari kondenser assy mengalir.
serta expansion valve.
Normal: Normal: Selama operasi A/C, sisi Expansion valve Ganti expansion valve.
205 – 299 1421 – 1746 tekanan rendah kadang- membeku karena uap Ganti kondenser assy.
(2.1 – 3.05) (14.5 – 17.8) kadang menunjukkan lembab dalam sistem, Kosongkan sistem A/C
(29.9 – 43.4) (206 – 253) tekanan negatif, dan dan untuk sementara dan isi ulang dengan
↑↓ ↑↓ kadang-kadang tekanan menghentikan siklus refrigerant baru.
Abnormal: Abnormal: normal. Pencatatan sisi refrigerant.
Tekanan 700 – 1000 tekanan tinggi juga
negatif (7.1 – 10.2) berfluktuasi antara
(102 – 145) tekanan normal dan
abnormal.
50 – 150 700 – 1000 Baik tekanan rendah Refrigerant dalam Dengan detektor
(0.5 – 1.5) (7.1 – 10.2) maupun tekanan tinggi sistem tidak kebocoran, periksa
(7.25 – 21.8) (102 – 145) menunjukkan mencukupi untuk melihat
pencatatan rendah. (Refrigerant bocor). kemungkinan
Udara output sedikit kebocoran dan
dingin. perbaiki sebagaimana
diperlukan.
Isi ulang refrigerant
sampai jumlah yang
ditentukan.
Jika pencatatan
tekanan hampir 0
ketika manifold gauge
dipasang, periksa
untuk melihat
kemungkinan
kebocoran, perbaiki
kebocoran, dan
kosongkan sistem.
400 – 600 Tekanan pada sisi Kebocoran internal Periksa kompresor
(4.1 – 6.1) tekanan rendah tinggi. pada kompresor. dan perbaiki atau ganti
(58.0 – 87.0) Tekanan pada sisi bila perlu.
tekanan tinggi rendah.
Kedua tekanan menjadi
sama tepat setelah A/C
diputar ke posisi OFF.
7B-23
400 – 450 2000 – 2500 (20.4 – Pencatatan tekanan Sistem A/C diisi terlalu Atur refrigerant
(4.1 – 4.6) 25.5) (290 – 363) tinggi baik pada sisi banyak. sampai jumlah yang
(58.0 – 65.3) tekanan rendah maupun ditentukan.
tinggi.
Opearasi pendingin Bersihkan condenser.
condenser rusak.
Operasi kipas Periksa dan perbaiki
pendingin condenser kipas pendingin
rusak. kondenser.
Pencatatan tekanan Tekanan udara dalam Ganti kondenser.
tinggi baik pada sisi sistem A/C Periksa banyaknya oli
tekanan rendah maupun (Tidak dikosongkan kompresor dan
tinggi. dengan tepat) adanya kontaminan
Tabung sisi tekanan dalam oli.
rendah tidak dingin Kosongkan sistem dan
ketika disentuh. isi ulang dengan
refrigerant baru.
450 – 550 (4.6 – 5.6) Pencatatan tekanan Expansion valve Ganti expansion valve.
(65.3 – 79.8) tinggi baik pada sisi rusak.
tekanan rendah maupun Aliran refrigerant tidak
tinggi. diatur dengan benar.
Jumlah embun beku
atau embun yang
banyak pada tabung sisi
tekanan rendah.
7B-24
Udara hangat tidak keluar atau Kabel kontrol suhu pecah atau Periksa kabel kontrol suhu.
pemanasan tidak mencukupi bengkok
(Output suhu salah) Selektor suhu salah Periksa selektor suhu
Pemasangan kabel kontrol suhu Periksa posisi dan setel
salah sebagaimana diperlukan.
Rangkaian pintu kontrol suhu rusak Perbaiki rangkaian pintu kontrol
suhu.
Saluran udara tersumbat Perbaiki saluran udara.
Heater core bocor atau tersumbat Ganti heater core.
Selang pemanas bocor atau Ganti selang pemanas.
tersumbat
Thermostat rusak Periksa thermostat. Pemeriksaan
Thermostat [1F-13]
Tidak ada udara dingin keluar Tidak ada refrigerant Lakukan pemulihan, evakuasi dan
(kompresor A/C tidak beroperasi) pengisian. [7B-30]
Sekring putus Periksa sekring terkait, lalu
periksa untuk melihat
kemungkinan hubungan pendek
ke ground.
Switch A/C rusak Periksa switch A/C. [7B-56]
Selektor putaran blower rusak Periksa selektor putaran blower.
[7B-50]
Sensor suhu evaporator rusak Periksa sensor suhu evaporator.
(Model bensin) [7B-46]
Sensor tekanan refrigerant A/C Periksa sensor tekanan refrigerant
rusak A/C. [7B-50]
Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki jika perlu.
ECM dan sirkuitnya rusak Periksa ECM.
- Model bensin: [1A-123]
- Model diesel: [1A-276]
Magnet clutch rusak Periksa magnet clutch. [7B-61]
Drive belt kompresor longgar atau Setel atau ganti drive belt.
rusak
Kompresor rusak Periksa kompresor.
Relay kompresor rusak Periksa relay kompresor. [7B-
56]
BCM rusak. Periksa BCM. [10B-21]
ABS rusak Periksa ABS. Pemeriksaan ABS.
[4E-10]
Tidak ada udara dingin keluar Sekring putus Periksa sekring terkait, lalu
(motor kipas pendingin radiator periksa untuk melihat
tidak beroperasi) kemungkinan hubungan pendek
ke ground.
Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki jika perlu.
Relay kipas pendingin radiator rusak Periksa relay kipas pendingin
radiator. [10B-33]
Motor kipas pendingin radiator rusak Periksa motor kipas pendingin
radiator.
- Model bensin: [1F-14]
- Model diesel: [1F-29]
ECM rusak Periksa ECM. [7B-30]
Udara dingin tidak keluar atau Pengisian refrigerant tidak Periksa jumlah refrigerant dan
pendingin tidak mencukupi mencukupi atau berlebihan sistem untuk menemukan
(Pengoperasian normal kebocoran.
7B-25
kompresor A/C) Condenser tersumbat Periksa condenser. [7B-39]
Evaporator A/C tersumbat atau beku Periksa evaporator A/C dan sensor
suhu evaporator.
- Evaporator A/C: [7B-45]
- Sensor suhu evaporator: [7B-
46]
Sensor suhu evaporator rusak Periksa sensor suhu evaporator.
(model bensin) [7B-46]
Expansion valve rusak Periksa expansion valve. [7B-
47]
Drive belt kompresor longgar atau Setel atau ganti drive belt.
rusak
Magnet clutch rusak Periksa magnet clutch. [7B-61]
Kompresor rusak Periksa kompresor.
Udara dalam sistem A/C Ganti condenser, lalu lakukan
pengosongan dan pengisian.
[7B-30]
Kebocoran udara dari unit HVAC Perbaiki jika perlu.
atau saluran udara
Sistem pemanas dan ventilasi rusak Periksa unit HVAC.
Motor blower rusak Periksa motor blower. [7B-43]
Oli kompresor dalam sistem A/C Kuras oli kompresor yang berlebih
berlebih dari sirkuit dan kompresor sistem
A/C.
Udara dingin tidak hanya keluar Sambungan kelistrikan rusak Perbaiki jika perlu.
secara sesaat/berulang Sensor suhu evaporator rusak Periksa sensor suhu evaporator.
(model bensin) [7B-46]
Expansion valve rusak Periksa expansion valve. [7B-
47]
Sistem A/C uap lembab berlebih Ganti condenser, lalu lakukan
pengosongan dan pengisian.
[7B-30]
Magnet clutch rusak Periksa magnet clutch. [7B-61]
Jumlah refrigerant berlebih Periksa jumlah refrigerant.
Udara dingin hanya keluar dari Condenser tersumbat Periksa condenser. [7B-39]
pada kecepatan tinggi Pengisian refrigerant tidak Periksa jumlah refrigerant dan
mencukupi sistem untuk menemukan
kebocoran.
Udara dalam sistem A/C Ganti condenser, lalu lakukan
pengosongan dan pengisian.
[7B-30]
Drive belt kompresor longgar Setel atau ganti drive belt.
Kompresor rusak Periksa kompresor.
Udara dingin tidak keluar hanya Jumlah refrigerant berlebih Periksa jumlah refrigerant.
pada kecepatan tinggi Evaporator A/C beku Periksa evaporator A/C dan sensor
suhu evaporator.
- Evaporator A/C: [7B-45]
- Sensor suhu evaporator: [7B-
46]
Aliran udara dingin tidak Evaporator A/C tersumbat atau beku Periksa evaporator A/C dan sensor
mencukupi suhu evaporator (model bensin).
- Evaporator A/C: [7B-45]
- Sensor suhu evaporator: [7B-
46]
7B-26
Kebocoran udara dari unit HVAC Perbaiki jika perlu.
atau saluran udara
Motor blower rusak Periksa motor blower. [7B-43]
Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki jika perlu.
7B-27
Bunyi berderik besar terdengar Longgarkan baut pulley crankshaft. Kencangkan kembali baut.
pada saat idle atau akselerasi
tiba-tiba
PERHATIAN:
Unit kontrol HVAC tidak dapat diperiksa secara terpisah. Menghubungkan voltmeter ke unit kontrol HVAC
dengan koupler yang diputus dari unit kontrol HVAC adalah sangat dilarang.
Pemeriksaan Voltase
1) Lepaskan unit kontrol HVAC. [7B-48]
2) Periksa voltase pada setiap terminal.
CATATAN:
Karena setiap voltase terminal dipengaruhi oleh voltase battery, pastikan voltasenya 11 V atau lebih
ketika kunci kontak ON.
7B-28
2
G155 1
G154
3 2 1 A
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
7 6 5 4
G155-3 BLU/WHT Selektor putaran blower (ke-2) Kira-kira 4 V Selektor putaran blower posisi ke-1
Selektor putaran blower antara posisi
0–1V
ke-2 dan ke-4
G155-4 — — — —
7B-29
Switch A/C OFF atau switch A/C ON
0–1V dan selektor putaran blower pada
G155-5 BRN/WHT Ground untuk switch A/C posisi selain OFF
Switch A/C ON dan selektor putaran
10 – 14 V
blower posisi OFF
10 – 14 V Selektor putaran blower posisi OFF
Kira-kira 8 V Selektor putaran blower posisi ke-1
G155-6 BLK/WHT Selektor putaran blower (ke-4) Kira-kira 5 V Selektor putaran blower posisi ke-2
Kira-kira 3 V Selektor putaran blower posisi ke-3
0–1V Selektor putaran blower posisi ke-4
10 – 14 V Selektor putaran blower posisi OFF
Kira-kira 6 V Selektor putaran blower posisi ke-1
G155-7 YEL Selektor putaran blower (ke-3) Kira-kira 3 V Selektor putaran blower posisi ke-2
Selektor putaran blower posisi ke-3
0–1V
dan ke-4
Petunjuk Perbaikan
Prosedur Operasi untuk Pengisian Refrigerant
PERINGATAN:
• Tangani refrigerant HFC-134a (R-134a) dengan hati-hati dengan cara berikut. Jika tidak, refrigerant HFC-
134a (R-134a) bisa menyebabkan cidera seperti kebutaan dan radang dingin.
– Hindari jangan sampai terkena kulit dan mata dengan mengenakan kacamata dan sarung tangan
pengaman. Jika terkena kulit atau mata, segera cari bantuan medis.
– Jauhkan dari api. Suhu tinggi bisa menyebabkan gas beracun. Oleh karena itu, beri ventilasi ruangan
yang banyak.
– Suhu di atas 40 °C (104 °F) pada wadah refrigerant bisa menyebabkan ledakan.
PERHATIAN:
• Jaga agar refrigerant cair tidak terkena logam ringan. Refrigerant yang dikombinasikan dengan uap
lembab akan bersifat korosif dan membuat kusam permukaan logam ringan termasuk krom.
• Oli kompresor HFC-134a (R-134a) yang ditentukan bersifat sangat higroskopis. Jauhkan part internal
pendingin udara dari uap lembab dan debu. Ketika melepaskan saluran apa saja dari sistem, segera
pasang blind plug atau tutup ke fitting.
• Jangan membuang refrigerant HFC-134a (R-134a) ke udara.
• Ketika menangani perlengkapan penambahan dan daur ulang, pastikan untuk mengikuti buku petunjuk
untuk perlengkapan itu.
7B-30
CATATAN:
• Periksa peraturan pemerintah setempat mengenai bekerja dengan sistem refrigerator dan
perlengkapannya.
Start evacuation.
15 minutes (below -100 kPa)
Stop evacuation. Inspect and repair connections.
Wait 10 minutes
If gauge shows
Check A/C system for abnormal conditions
pressure tighteness.
Performance test
Penambahan
Ketika membuang refrigerant dari sistem A/C selalu tambahkan sistem menggunakan perlengkapan penambahan
dan daur ulang karena membuang refrigerant HFC-134a (R-134a) ke udara akan berdampak merugikan bagi
lingkungan.
CATATAN:
• Setelah menambahkan refrigerant dari sistem, banyaknya oli kompresor yang dibuang harus diukur
untuk mengisi ulang oli kompresor.
• Ketika menangani perlengkapan penambahan dan daur ulang, pastikan untuk mengikuti buku petunjuk
untuk perlengkapan itu.
7B-31
[A]
1
1
[B]
PERHATIAN:
Pastikan untuk menggunakan oli kompresor yang ditentukan atau oli kompresor yang ekuivalen.
Oli kompresor disegel pada setiap kompresor baru dengan jumlah yang diperlukan untuk sistem A/C. Oleh karena itu,
ketika menggunakan kompresor baru, kuras jumlah oli yang dihitung dari kompresor itu.
“C”=“A”–“B”
“C”: Banyaknya oli yang akan dikuras
“A”: Banyaknya oli dalam kompresor baru
“B”: Banyaknya oli dalam kompresor yang dilepas
CATATAN:
Kompresor assy yang disediakan dari pabrik terisi penuh dengan jumlah oli sebagai berikut.
7B-32
1 2
"C"
"A"
"B"
1. Kompresor baru
2. Kompresor yang dilepas
Pengosongan
PERHATIAN:
CATATAN:
Setelah sirkuit sistem pendingin udara dibuka (terpapar) ke udara atmosfer, sistem harus dievakuasi
menggunakan pompa vacuum. Sistem A/C harus dipasangi dengan manifold gauge set, dan harus
dikosongkan selama sekitar 15 menit.
1) Hubungkan masing-masing selang pengisian tinggi (1) dan selang pengisian rendah (2) dari special tool (3)
(manifold gauge set) sebagai berikut:
Selang pengisian tinggi → Valve pengisian tekanan tinggi (4) pada selang pembuangan
Selang pengisian rendah → Valve pengisian tekanan rendah (5) pada pipa isap
Special Tool
(A): 09990M06020
2) Pasang selang pengisian pusat (6) dari manifold gauge set ke pompa vacuum (7).
3) Operasikan pompa vacuum, lalu buka valve sisi pembuangan (Hi) (8) manifold gauge set.
Jika sistem tidak buntu, akan ada indikasi pada pengukur tekanan tinggi (9).
Apabila hal ini terjadi, buka valve sisi lainnya (Lo) (10) pada set itu.
7B-33
4) Sekitar 10 menit kemudian, pengukur tekanan rendah (11) harus menunjukkan vacuum yang lebih rendah dari –
100 kPa (–1,0 kgf/cm 2 , –760 mmHg, –14,7 psi) asalkan tidak ada kebocoran.
CATATAN:
• Jika sistem tidak menunjukkan vacuum di bawah –100 kPa (–1,0 kgf/cm 2 , –760 mmHg, –14,7 psi),
tutup kedua valve itu, hentikan pompa vacuum dan perhatikan gerakan pengukur tekanan rendah.
• Kenaikan dalam pencatatan pengukur menunjukkan adanya kebocoran. Dalam hal ini, perbaiki sistem
sebelum melanjutkan pengosongannya.
• Jika pengukur menunjukkan pencatatan yang sabil (menunjukkan tidak adanya kebocoran), lanjutkan
pengosongan.
11 9
8
6 7
10 1
PERHATIAN:
Jika pencatatan pengukur bergerak lebih dekat ke “0”, maka ada kebocoran di suatu tempat. Periksa
sambungan tabung dan lakukan perbaikan yang diperlukan. Lalu, kosongkan sistem sekali lagi dan pastikan
bahwa tidak ada kebocoran.
7B-34
Pengisian
PERHATIAN:
• Karena kaca penduga (sight glass) tidak digunakan untuk sistem A/C ini, jangan melakukan pengisian
tambahan ke sistem A/C. Untuk mengisi refrigerant dalam jumlah yang tepat, tambahkan dan kosongkan
sistem A/C terlebih dahulu. Lalu, isi refrigerant dalam jumlah yang tepat ke dalam sistem A/C.
• Selalu isikan refrigerant melalui sisi bertekanan rendah pada sistem A/C setelah pengisian awal
dilakukan dari sisi bertekanan tinggi dengan mesin dimatikan.
• Jangan sekali-kali mengisi refrigerant melalui sisi tekanan tinggi sistem A/C dengan mesin hidup.
• Jangan isi refrigerant ketika kompresor panas.
• Ketika memasang tap valve ke wadah refrigerant untuk membuat lubang, ikuti dengan cermat petunjuk
yang diberikan oleh pabrikan.
• Pengukur tekanan harus selalu digunakan sebelum dan selama pengisian refrigerant.
• Wadah refrigerant harus dikosongkan dari refrigerant ketika membuangnya.
• Wadah refrigerant harus dipanaskan sampai suhu 40°C (104 °F) atau lebih.
• Arah wadah refrigerant harus dibalik selama pengisian refrigerant. Membalikkan arah akan menyebabkan
refrigerant cair masuk ke kompresor, menyebabkan gangguan, seperti pemampatan refrigerant cair dan
gangguan seperti itu.
CATATAN:
Sistem pendingin udara berisi HFC-134a (R-134a).
Yang diuraikan di sini adalah cara mengisi sistem pendingin udara dengan refrigerant dari wadah servis
refrigerant.
Ketika mengisi refrigerant yang ditambahkan menggunakan perlengkapan refrigerant dan daur ulang (ketika
mendaur ulang refrigerant) ikuti prosedur yang diuraikan dalam buku petunjuk ’ pabrikan perlengkapan
tersebut.
Pengisian awal sistem A/C dilakukan melalui sisi bertekanan tinggi dengan mesin dimatikan.
Dan selanjutnya, metode ini harus diikuti dengan pengisian dari sisi bertekanan rendah dengan mesin hidup.
1) Periksa apakah rute selang diatur dengan benar setelah mengosongkan sistem.
2) Hubungkan selang pengisian rendah (1) dan selang pengisian tinggi (2) dari manifold gauge set (3) di tempatnya.
Kemudian, buka valve wadah refrigerant (4) untuk membersihkan saluran pengisian.
3) Buka valve sisi tekanan tinggi (5) dan isi refrigerant ke sistem.
4) Setelah beberapa saat, buka valve sisi tekanan rendah (6) dan tutup valve sisi tekanan tinggi.
PERINGATAN:
Pastikan bahwa valve sisi tekanan tinggi tertutup rapat. Jika tidak tertutup rapat, wadah refrigerant bisa
meledak dengan melalui semburan balik refrigerant bertekanan tinggi.
5) Starter mesin dan pertahankan kecepatan mesin pada 1500 r/menit, lalu operasikan sistem A/C.
6) Isi sistem A/C dengan refrigerant dalam kondisi uap. Pada saat ini, wadah refrigerant harus dipegang tegak.
7B-35
3
4
5
7) Ketika wadah refrigerant (1) dikosongkan, gunakan prosedur berikut untuk menggantinya dengan wadah
refrigerant baru.
a) Tutup valve tekanan rendah.
b) Ganti wadah kosong dengan wadah refrigerant yang telah diisi dengan refrigerant. Saat menggunakan tap
valve wadah refrigerant (2), gunakan prosedur penggantian berikut.
i) Tarik needle (3) dan lepaskan tap valve wadah refrigerant dengan mengendurkan mur platnya (4).
ii) Pasang tap valve wadah refrigerant ke wadah refrigerant baru.
7B-36
8) Setelah sistem diisi dengan jumlah refrigerant yang ditentukan atau ketika pengukur tekanan rendah (1) dan
pengukur tekanan tinggi (2) telah menunjukkan nilai yang ditentukan, tutup valve sisi tekanan rendah (3) pada
manifold gauge set (4).
7B-37
4
1 2
PERINGATAN:
Sisi bertekanan tinggi berada di bawah yang bertekanan tinggi. Karena itu, berhati-hatilah agar tidak cedera
terutama pada mata dan kulit Anda.
Untuk sistem A/C yang diisi dengan refrigerant yang ditentukan, lepaskan manifold gauge set dengan cara sebagai
berikut:
1) Tutup valve sisi tekanan rendah manifold gauge set. (Valve sisi tekanan tinggi ditutup terus selama proses
pengisian.)
2) Tutup valve wadah refrigerant.
3) Matikan mesin.
4) Dengan kain perca, lepas selang pengisian dari service valve. Operasi ini harus dilakukan dengan cepat.
5) Letakkan tutup di atas valve servis.
PERINGATAN:
• Untuk mencegah kebocoran dan cairan, pastikan bahwa tidak ada bahan mudah terbakar di area sekitar.
• Apabila refrigerant dipaparkan ke api, refrigerant berubah menjadi gas beracun (phosgene). Jangan
menghirup gas ini.
7B-38
Ada sejumlah fitting dan tempat di seluruh sistem A/C di mana cairan detektor kebocoran bisa digunakan untuk
menemukan dengan tepat kebocoran refrigerant.
Cukup dengan memberikan larutan di daerah yang berkenaan dengan kain perca, seperti ditempelkan ke tutup vial,
maka dalam beberapa saat akan terbentuk gelembung-gelembung jika ada kebocoran.
Untuk menentukan kebocoran pada daerah terbatas, seperti bagian evaporator dan condenser, sebaiknya digunakan
detektor kebocoran (refrigerant) elektronik yang lebih praktis.
Special Tool
(A): 09990–86012
(A)
Jangan sampai sirip condenser rusak. Jika sirip condenser bengkok, luruskan menggunakan obeng minus
atau tang.
Pelepasan
1) Tambahkan refrigerant dari sistem A/C dengan merujuk ke “Penambahan” di Prosedur Operasi untuk Pengisian
Refrigerant [7B-30] .
7B-39
CATATAN:
Banyaknya oli kompresor yang dibuang harus diukur untuk mengisi ulang oli kompresor.
4 4
2
3
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Rangkaian Condenser pada Kendaraan [7B-39]
Balik prosedur pelepasan untuk memasang kondenser dengan memperhatikan petunjuk berikut.
• Isi ulang jumlah oli kompresor yang ditentukan ke bagian isap kompresor dengan merujuk ke “Mengisi Ulang Oli
Kompresor“ di Prosedur Operasi untuk Pengisian Refrigerant [7B-30].
• Kosongkan dan isi sistem A/C dengan merujuk ke “Pengosongan” dan “Pengisian” di Prosedur Operasi untuk
Pengisian Refrigerant [7B-30] .
7B-40
Komponen Unit HVAC
4 17
18
17
7
24
4
9
6
10
1
11
4 20
5
22
3 19
4
8
12 5
16
13
2
15 4 23
21
14
1. Case udara masuk 7. Saluran udara masuk 13. Evaporator 19. Tuas kontrol suhu
atas
2. Case udara masuk 8. Pintu kontrol udara 14. Sensor suhu 20. Pintu kontrol suhu
bawah masuk evaporator (Model
bensin)
3. Case unit HVAC 9. Motor blower 15. Expansion valve 21. Selang kuras
4. Packing 10. Penutup heater core 16. Expansion pipe 22. Klem kabel
5. Saluran kaki 11. Resistan motor blower 17. Tuas kontrol aliran 23. O-ring
udara : Berikan oli kompresor
yang ditentukan.
6. Aktuator kontrol 12. Heater core 18. Pintu kontrol aliran : Jangan digunakan
udara masuk udara assy kembali.
Pelepasan
1) Tambahkan refrigerant dari sistem A/C dengan perlengkapan penambahan dan daur ulang dengan merujuk ke
“Penambahan” di Prosedur Operasi untuk Pengisian Refrigerant [7B-30].
2) Kuras coolant mesin.
- Model bensin: [1F-11]
- Model diesel: [1F-26]
Kemudian cabut selang pemanas dari unit HVAC.
3) Lepas garnish cowl top dari bodi kendaraan. [9H-5]
7B-41
4) Longgarkan baut (1) dan lepas pipa dari expansion valve (2).
CATATAN:
Ketika melepas unit HVAC, hati-hati coolant mesin dan oli kompresor jangan sampai tertumpah ke lantai
kendaraan.
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Evaporator [7B-45]
Referensi: Pemeriksaan Sensor Suhu Evaporator [7B-46]
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan petunjuk berikut.
• Isi ulang jumlah oli kompresor yang ditentukan ke bagian isap kompresor dengan merujuk ke “Mengisi Ulang Oli
Kompresor“ di Prosedur Operasi untuk Pengisian Refrigerant [7B-30].
7B-42
• Pasang bantalan (1) ke lubang pemasangan secara merata.
4
1 3
2 c)
4
4
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
7B-44
Resistan resistor motor blower
“H”–“MH”: Sekitar 0,6 Ω pada 20 – 25 °C (68 – 77 °F)
“MH”–“ML”: Sekitar 1,0 Ω pada 20 – 25 °C (68 – 77 °F)
“ML”–“L”: Sekitar 1,8 Ω pada 20 – 25 °C (68 – 77 °F)
H
"L" "ML"
MH
ML
"MH" "H"
L
Pemeriksaan Evaporator
Referensi: Pelepasan dan Pemasangan Unit HVAC [7B-41]
Periksa hal berikut.
• Sumbat pada sirip evaporator A/C
Jika tersumbat, sirip evaporator A/C harus dicuci dengan air dan harus dikeringkan dengan udara bertekanan.
• Sirip evaporator A/C untuk melihat kemungkinan kebocoran dan kerusakan
Jika ditemukan kerusakan, perbaiki atau ganti evaporator A/C.
• Fitting evaporator A/C untuk melihat kemungkinan kebocoran
Jika ditemukan kerusakan, perbaiki atau ganti evaporator A/C.
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Sensor Suhu Evaporator [7B-46]
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan petunjuk berikut.
7B-45
• Pasang sensor suhu evaporator (1) ke evaporator (2) seperti ditunjukkan.
2
5 1 4
3. 30 ± 2 mm
4. Bagian sensor dipasang ke sirip ke-14 dari sisi fitting pipa
5. Bagian sensor dipasang ke sirip ke-15 dari sisi fitting pipa
6. Fitting pipa
1
10000
9000
8000
7000
6000
[A] 5000
4000
3000
2000
1000
0 5 10 15 20 25 30 (°C)
32 41 50 59 68 77 86 (°F)
[B]
[A]: Resistan
[B]: Suhu
7B-46
Pelepasan
1) Tambahkan refrigerant dari sistem A/C dengan perlengkapan penambahan dan daur ulang dengan merujuk ke
“Penambahan” di Prosedur Operasi untuk Pengisian Refrigerant [7B-30] .
2) Longgarkan baut (1) dan lepas pipa dari expansion valve (2).
3) Longgarkan baut (3) dan lepas expansion valve.
1
3
2
2
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Expansion Valve [7B-47]
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan petunjuk berikut.
• Berikan oli kompresor ke O-ring expansion valve dan pipa.
• Kencangkan baut expansion valve dan pipa cairan dan baut suction hose sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut expansion valve: 3,5 N·m (0,36 kg-m, 2,5 lb-ft)
Pipa cairan dan baut suction hose: 11 N·m (1,1 kg-m, 8,5 lb-ft)
• Kosongkan dan isi sistem A/C dengan merujuk ke “Pengosongan” dan “Pengisian” di Prosedur Operasi untuk
Pengisian Refrigerant [7B-30] .
2
5
4
3
7B-47
Pelepasan dan Pemasangan Unit Kontrol HVAC
Referensi: Komponen Unit Kontrol HVAC [7B-47]
Pelepasan
1) Lepas koneksi kabel negatif (–) pada battery.
2) Lepas radio assy dari panel instrumen.
3) Lepas koneksi kabel kontrol suhu (1) dan kabel kontrol aliran udara (2) dari unit HVAC.
2
CATATAN:
Berhati-hatilah untuk tidak merusak unit kontrol HVAC dan panel instrumen dengan kekerasan.
2
2
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Selektor Putaran Blower [7B-50]
Referensi: Pemeriksaan Selektor Udara Masuk [7B-52]
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan petunjuk berikut.
• Hubungkan kabel kontrol suhu (3) dan kabel kontrol aliran udara (4) unit kontrol HVAC ke sambungan unit HVAC
sebagai berikut.
7B-48
a. Setel selektor aliran udara (1) ke posisi “DEF” dan selektor suhu (2) ke posisi “MAX HOT”.
4
2 1
b. Gerakkan tuas kontrol suhu (1) dan pelat kontrol aliran udara (2) sepenuhnya ke arah panah.
2
c. Pasang kabel bagian dalam kontrol suhu (1) ke pin pelat kontrol suhu dan kabel bagian dalam aliran udara
(2) ke pin pelat kontrol aliran udara, lalu pasang masing-masing kabel bagian luar (3) ke masing-masing klem
kunci kabel.
2
CATATAN:
Setelah memasang kabel kontrol, pastikan tuas kontrol dan pelat bergerak lancar serta berhenti di
posisi yang tepat.
• Pastikan outlet aliran udara berubah dengan benar ketika selektor aliran udara diubah.
7B-49
• Pastikan suhu outlet berubah dengan benar ketika selektor suhu diubah.
I H MH
GND L ML
Terminal
Position GND I L ML MH H
OFF
1
2
3
4
Spesifikasi sensor tekanan refrigerant A/C (tekanan refrigerant A/C diukur dengan manifold gauge)
0,28 MPa (2,90 kgf-m, 40,6 psi): 0,497 V
2,70 MPa (27,5 kgf-m, 392 psi): 3,796 V
7B-50
3,40 MPa (34,7 kgf-m, 493 psi): 4,751 V
(V)
5.0
4.751
4.0
3.796
3.0
2.0
1.0
0.497
Ketika mengencangkan atau melonggarkan fitting, gunakan dua kunci, satu untuk memutar dan yang
satunya lagi untuk menahan.
Pelepasan
1) Tambahkan refrigerant dari sistem A/C dengan perlengkapan penambahan dan daur ulang dengan merujuk ke
“Penambahan” di Prosedur Operasi untuk Pengisian Refrigerant [7B-30] .
2) Lepas koneksi kabel negatif (–) dari battery.
3) Cabut konektor sensor tekanan refrigerant A/C.
4) Lepaskan sensor tekanan refrigerant A/C (1) dari pipa cairan (2).
2
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Sensor Tekanan Refrigerant A/C dan Sirkuitnya [7B-50]
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan petunjuk berikut.
• Berikan oli kompresor ke O-ring baru sensor tekanan refrigerant A/C.
• Kencangkan sensor tekanan refrigerant A/C sampai spesifikasi momen pengencangan..
Momen pengencangan
Sensor tekanan refrigerant A/C (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.5 lb-ft)
7B-51
(a)
• Kosongkan dan isi sistem A/C dengan merujuk ke “Pengosongan” dan “Pengisian” di Prosedur Operasi untuk
Pengisian Refrigerant [7B-30] .
CATATAN:
Ukurlah dengan diode range tester sirkuit sehingga ada diode (2) di antara terminal “a” dan terminal “c” saat
Anda memeriksa sirkuit sisi resirkulasi dalam unit kontrol HVAC (1) seperti ditunjukkan.
1
2
c G154- 8 a
G154- 3
G154- 7
b
• Periksa bahwa ada hubungan antara terminal (a) dan terminal (b) ketika selektor udara masuk berada pada
posisi fresh.
• Periksa bahwa tidak ada hubungan antara terminal (a) dan terminal (b) dan ada hubungan antara terminal (a)
dan terminal (c) saat selektor udara masuk berada di posisi resirkulasi.
Jika hasil pemeriksaan tidak memenuhi kondisi di atas, ganti unit kontrol HVAC.
c b a
2
1
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Aktuator Kontrol Udara Masuk [7B-53]
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan petunjuk berikut.
• Pastikan memasukkan linkage pin (1) ke groove (2) aktuator kontrol udara masuk.
7B-53
2
1
b
a
M
3 c
CATATAN:
Garnish dipasangkan ke panel instrumen denga empat klip. Saat melepaskan garnish dari panel
instrumen, berhati-hatilah agar tidak merusaknya.
7B-54
1
E E
2
4) Lepaskan tub (3) lalu pisahkan kisi-kisi ventilasi pusat dan garnish.
3
1
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
Pelepasan
1) Lepas koneksi kabel negatif (–) dari battery.
2) Lepaskan cover lubang steering column dari panel instrumen.
3) Lepaskan combination meter cluster panel dari panel instrumen. [9C-12]
4) Lepaskan klip (4) dan tub (3) kemudian pisahkan kisi-kisi ventilasi sisi pengemudi (1) dan combination meter
cluster (2) searah panah.
4 E
1 3
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
7B-55
Kisi-kisi ventilasi sisi penumpang
Pelepasan
1) Lepas koneksi kabel negatif (–) dari battery.
2) Nonaktifkan sistem air bag. [8B-68]
3) Lepas glove box dari panel instrumen.
4) Lepaskan modul passenger air bag dari panel instrumen. [8B-73]
5) Lepaskan klip (4) dan tab (3) kemudian pisahkan kisi-kisi ventilasi sisi penumpang (1) dan modul passenger air
bag (2) searah panah.
3
1
3
E
E 4
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
a b
7B-56
Pemeriksaan dan Penyetelan Drive Belt Kompresor
Model Bensin
Pemeriksaan
• Periksa drive belt kompresor (1) untuk melihat kemungkinan keausan, pecah, perubahan bentuk dan melihat
kebersihannya. Jika ditemukan kerusakan, ganti belt dengan yang baru. [7B-58]
• Periksa tegangan drive belt kompresor dengan mengukur seberapa besar kelenturan belt berbelok ketika ditekan
titik tengah di antara pulley magnetic clutch (2) dan pulley crankshaft (3) dengan gaya sekitar 100 N (10 kg)
setelah memutar pulley crankshaft 360 °. Jika tegangan belt di luar spesifikasi, setel tegangan belt dengan
merujuk ke “Menyetel”.
CATATAN:
Saat mengganti drive belt, setel drive belt hingga spesifikasi berikut.
“a”
3
Menyetel
1) Longgarkan mur tegangan pulley (1).
2) Setel tegangan belt dengan mengencangkan atau melonggarkan baut penyetel tegangan pulley (2).
3) Kencangkan mur tegangan pulley.
4) Putar pulley crankshaft 360°, lalu periksa kembali tegangan drive belt (3).
7B-57
Model Diesel
Untuk pemeriksaan dan penyetelan, lihat Pemeriksaan Tegangan Drive Belt Aksesori [1F-32] .
Pelepasan
1) Longgarkan mur tegangan pulley (1).
2) Longgarkan tegangan baut yang melonggarkan baut penyetel tegangan pulley (2).
3) Lepaskan drive belt kompresor (3).
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan petunjuk berikut.
• Setel tegangan belt. [7B-57]
Model Diesel
Untuk pelepasan dan pemasangan, lihat Melepas dan Memasang Drive Belt Aksesori [1F-32] .
CATATAN:
Segera tutup fitting yang terbuka agar uap lembab tidak masuk ke sistem.
9) Lepaskan baut dudukan kompresor (5), kemudian lepaskan kompresor (4) dari bracket.
7B-58
[A]
1
3 4 5 2 5
[B] 5 1
4 5 3 2 5
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Magnetic Clutch [7B-61]
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan petunjuk berikut.
• Jika kompresor diganti, tuangkan oli kompresor baru berdasarkan “Mengisi Oli Kompresor” pada Prosedur
Operasi untuk Pengisian Refrigerant [7B-30] .
7B-59
• Kencangkan baut dudukan kompresor sesuai urutan numerik (“1” hingga “3”) sesuai momen yang ditentukan
seperti pada gambar yang ditunjukkan.
[A]
"2" "3"
"1"
[B]
Momen pengencangan
Baut dudukan kompresor: 23 N·m (2,3 kg-m, 17,0 lb-ft) (menurut prosedur yang ditentukan)
• Kosongkan dan isi sistem A/C dengan merujuk ke “Pengosongan” dan “Pengisian” di Prosedur Operasi untuk
Pengisian Refrigerant [7B-30] .
• Setel tegangan drive belt. [7B-57]
7B-60
Komponen Rangkaian Kompresor
Model Bensin
OIL
5 (b)
OIL
6
4
3
3 4
2
(a)
Model Diesel
PERHATIAN:
Jangan membongkar kompresor assy. Jika kompresor perlu diperbaiki, ganti pompa sebagai satu rangkaian.
7B-61
[A]
[B]
Pelepasan
1) Lepaskan kompresor dari kendaraan. [7B-58]
2) Pasang pelat armature (3) dengan special tool dan lepaskan baut pelat armature (1) dan spacer (2).
Special Tool
(A): 09991M06310
3) Lepaskan pelat armature (3).
1
2
(A)
7B-62
1
Pemasangan
1) Pasang tonjolan (3) coil magnetic clutch (2) dari coil magnetic clutch pada lubang (4) kompresor.
2) Pasang circlip baru (1) yang mengarahkan sisi plane ke atas menggunakan tang jepit.
1
1
2
3
3) Tekan dan paskan pulley magnetic clutch (1) menggunakan special tool dan tekanan hidrolis.
Special Tool
(A): 09913M84510
(A)
7B-63
4) Pasang circlip baru (2) dengan mengarahkan sisi plane ke bawah menggunakan tang jepit.
Momen pengencangan
Mur pelat armature (a): 20 N·m (2.0 kg-m, 15 lb-ft)
Special Tool
(A): 09991M06310
2, (a)
1
1
(A)
7) Setel celah antara pelat armature (1) dan pulley magnetic clutch (2) dengan meletakkan shim di atas shaft
kompresor. Untuk mengukur celah, lakukan langkah berikut.
a) Letakkan kompresor pada catok (3).
b) Setel piringan ukur jam (dial gauge) (4) pada pelat armature, lalu setel penunjuknya pada 0.
c) Hubungkan terminal positif battery (+) ke kawat timbal magnetic clutch.
d) Hubungkan terminal negatif battery (–) ke rangkaian bodi kompresor. (Pada titik ini, pelat armature dan pulley
magnetic clutch harus selalu dihubungkan.)
e) Putuskan terminal negatif battery (–) ke rangkaian bodi kompresor. (Pada titik ini, pelat armature dan pulley
magnetic clutch tidak boleh dihubungkan.)
f) Baca langkah pelat armature dari dial gauge dengan melakukan langkah berikut) berulang-ulang. (Langkah
pelat armature adalah celah antara pelat armature dan pulley magnetic clutch.)
7B-64
1 4
̌C̍
3
Special Tool
(C) : 09990M86012
[A]
(C)
[B]
(C)
Pelepasan
1) Tambahkan refrigerant dari sistem A/C dengan perlengkapan penambahan dan daur ulang dengan merujuk ke
“Penambahan” di Prosedur Operasi untuk Pengisian Refrigerant [7B-30] .
2) Lepaskan cover bawah mesin sisi kanan.
3) Lepaskan relief valve (1) dari kompresor (2).
7B-65
1
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan petunjuk berikut.
• Gunakan O-ring baru.
• Berikan oli kompresor ke O-ring.
• Kencangkan relief valve sesuai spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Relief valve (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
(a)
• Kosongkan dan isi sistem A/C dengan merujuk ke “Pengosongan” dan “Pengisian” di Prosedur Operasi untuk
Pengisian Refrigerant [7B-30] .
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Baut expansion valve 3.5 0.36 2.5
Pipa cairan dan baut selang suction 11 1.1 8.5
Sensor tekanan refrigerant A/C 11 1.1 8.5
Baut pemasangan kompresor menurut prosedur yang
23 2.3 17.0
ditentukan
Mur pelat armature 20 2.0 15
Relief valve 10 1.0 7.5
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Lokasi Komponen Utama Sistem A/C [7B-13]
Komponen Rangkaian Kompresor [7B-61]
7B-66
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
CATATAN:
Material servis yang diperlukan juga diuraikan sebagai berikut.
Lokasi Komponen Utama Sistem A/C [7B-13]
Komponen Unit HVAC [7B-41]
Special Tool
09913M84510 09990M06020
Bearing installer Manifold gauge set (R134a)
1.Manifold gauge 2.Selang
pengisian 3.Konektor cepat
4.Tap valve wadah
refrigerant 5.Sambungan T
wadah refrigerant
6.Packing set 7.Case
09990–86012 09991M06310
2
Detektor kebocoran gas 1
Armature plate holder
Kit ini terdiri dari item-item
berikut. 1. Detektor 5
kebocoran gas, 2. Buku
petunjuk, 3. Filter, 4. Sensor, 3 4
5. Battery sel kering (ukuran
D)
7B-67
Pengaman
Bab 8
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan .............................................................................................................................................. 8-2
Tindakan Pencegahan pada Pengaman.................................................................................................................. 8-2
8-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan pada Pengaman
Peringatan Air Bag
Lihat Peringatan Air Bag [00-14] .
Peringatan Pengencang
Lihat Peringatan Pengencang [00-15] .
Tindakan Pencegahan pada Pembuangan Air Bag dan Pretensioner Sabuk Keselamatan
Lihat Tindakan Pencegahan pada Pembuangan Air Bag dan Pretensioner Sabuk Keselamatan [8B-8] .
8-2
Pengaman
Bab 8A
Sabuk Keselamatan
Tindakan Pencegahan ........................................................................................................................................... 8A-2
Tindakan Pencegahan pada Diagnosis dan Servis Sabuk Keselamatan ..............................................................8A-2
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 8A-3
Konstruksi Sabuk Keselamatan .............................................................................................................................8A-3
Informasi dan Prosedur Diagnosa........................................................................................................................ 8A-4
Pemeriksaan dan Perbaikan yang Diperlukan setelah Kecelakaan ......................................................................8A-4
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 8A-4
Komponen Sabuk Keselamatan Depan .................................................................................................................8A-4
Pemasangan dan Pelepasan Sabuk Keselamatan Depan ....................................................................................8A-5
Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Depan .............................................................................................................8A-7
Komponen Sabuk Keselamatan Belakang.............................................................................................................8A-8
Pemasangan dan Pelepasan Sabuk Keselamatan Belakang................................................................................8A-9
Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Belakang.......................................................................................................8A-10
Spesifikasi..............................................................................................................................................................8A-11
Spesifikasi Momen Pengencangan ...................................................................................................................... 8A-11
8A-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan pada Diagnosis dan Servis Sabuk Keselamatan
PERINGATAN:
Bila memerlukan penggantian sabuk keselamatan, ganti gasper dan sabuk keselamatan sekaligus. Hal ini
untuk memastikan penguncian tongue plate dengan buckle. Jika komponen-komponen ini diganti secara
invidual, maka kondisi penguncian tidak dapat diandalkan. Karena inilah, SUZUKI hanya akan mensuplai
buckle dan sabuk keselamatan pengganti dalam satu set.
Sebelum menservis atau mengganti sabuk keselamatan, jadikan item berikut ini sebagai acuan.
• Sabuk keselamatan harus normal relatif terhadap komponen strap retractor dan buckle.
• Jauhkan benda berujung tajam dan merusak dari sabuk keselamatan.
• Jangan menekuk atau merusak bagian manapun dari buckle dan latch plate sabuk keselamatan.
• Jangan merendam atau mencelup webbing sabuk keselamatan. (Gunakan hanya sabun yang tidak mengandung
zat kimia berbahaya dan air hangat kuku untuk membersihkannya.)
• Saat memasang baut anchor sabuk keselamatan, komponen tersebut harus dikencangkan menggunakan tangan
terlebih dahulu untuk menghindari cross-threading kemudian menggunakan torsi yang sesuai dengan spesifikasi.
• Jangan memperbaiki mekanisme atau penutup retraktor. Ganti assy yang cacat dengan komponen pengganti
yang baru.
• Sabuk keselamatan harus selalu bersih dan kering.
• Ganti komponen yang meragukan, bila ada.
• Ganti sabuk keselamatan yang sobek atau rusak.
• Jangan meletakkan benda apapun pada bukaan trim panel yang dilalui oleh webbing sabuk keselamatan.
8A-2
Uraian Umum
Konstruksi Sabuk Keselamatan
8
8
4
2 8
8
3
6
7 5
1. Sabuk keselamatan depan (dengan ELR dan 4. Buckle sabuk keselamatan depan 7. Sambungan anchor sabuk keselamatan
pretensioner) tengah
2. Sabuk keselamatan belakang (dengan ELR) 5. Buckle sabuk keselamatan depan 8. Retraktor
3. Sabuk lingkar tengah belakang 6. Buckle sabuk keselamatan depan
8A-3
PERHATIAN:
Jangan menggunakan kembali pretensioner (retractor) sabuk keselamatan yang telah diaktifkan. Ganti
dengan sabuk keselamatan dan buckle baru dalam satu set. Gunakan Pemeriksaan dan Perbaikan yang
Diperlukan setelah Kecelakaan [8B-65] sebagai referensi untuk prosedur pengecekan pretensioner sabuk
keselamatan setelah kecelakaan.
Petunjuk Perbaikan
Komponen Sabuk Keselamatan Depan
PERINGATAN:
• Jangan pernah mencoba membongkar atau memperbaiki pretensioner (retraktor) sabuk keselamatan.
Jika ditemukan kerusakan, gantilah dengan yang baru sebagai satu rangkaian.
• Bacalah Tindakan Pencegahan pada Diagnosis dan Servis Sabuk Keselamatan [8A-2] sebelum
memperbaiki dan mengamati setiap tindakan pencegahan selama perbaikan. Mengabaikan tindakan
pencegahan tersebut bisa menyebabkan cedera fisik atau tidak aktifnya pretensioner sabuk keselamatan
saat dibutuhkan.
8A-4
13
11 12
13
11 (a)
6 (b)
7 5
8 (a) 3
12 13 2
9 (a) 6 (a)
9 (a)
10 (a) 4
13
PERINGATAN:
• Jangan pernah mencoba membongkar atau memperbaiki retraktor (pretensioner sabuk keselamatan).
Jika ditemukan kerusakan, gantilah dengan yang baru sebagai satu rangkaian.
8A-5
• Bacalah Tindakan Pencegahan pada Diagnosis dan Servis Sabuk Keselamatan [8A-2] sebelum
memperbaiki dan mengamati setiap tindakan pencegahan selama perbaikan. Mengabaikan tindakan
pencegahan tersebut bisa menyebabkan cedera fisik atau tidak aktifnya pretensioner sabuk keselamatan
saat dibutuhkan.
Pelepasan
1) Putuskan sambungan kabel negatif –pada battery.
2) Nonaktifkan sistem air bag. [8B-68]
3) Lepaskan trim bawah pilar tengah. [9H-10]
4) Putuskan sambungan konektor (1) dari retraktor (pretensioner sabuk keselamatan) (2) seperti tahapan berikut ini.
a) Buka tombol kunci (3) dengan menariknya.
b) Setelah membuka, putuskan sambungan konektor.
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Depan [8A-7]
Pasang dengan urutan yang berkebalikan dengan pelepasan, sesuai petunjuk berikut.
• Baut anchor sabuk keselamatan harus memiliki sebuah alur halus yang menyatu (7/16-20 UNF). Jangan
menggunakan baut metrik yang berbeda ukuran atau alur.
• Pasang retraktor dengan menyejajarkan locating pin (3) bodi kendaraan dengan lubang pemasangan (2).
8A-6
c. Kunci konektor dengan aman dengan memasukkan tombol kunci (2).
PERINGATAN:
• Jangan pernah mencoba membongkar atau memperbaiki pretensioner (retraktor) sabuk keselamatan.
Jika ditemukan kerusakan, gantilah dengan yang baru sebagai satu rangkaian.
• Bacalah Tindakan Pencegahan pada Diagnosis dan Servis Sabuk Keselamatan [8A-2] sebelum
memperbaiki dan mengamati setiap tindakan pencegahan selama perbaikan. Mengabaikan tindakan
pencegahan tersebut bisa menyebabkan cedera fisik atau tidak aktifnya pretensioner sabuk keselamatan
saat dibutuhkan.
• Jangan mengukur resistan pretensioner atau membongkarnya. Jika tidak, kemungkinan cedera bisa
terjadi.
PERHATIAN:
Jika pretensioner sabuk keselamatan (retraktor) terjatuh dari ketinggian 30 cm (1 ft) atau lebih, maka harus
diganti.
Sabuk keselamatan dan komponen yang terkait dapat mempengaruhi komponen dan sistem vital kendaraan.
Oleh karena itu, komponen-komponen tersebut harus diperiksa dengan cermat dan diganti hanya dengan suku
cadang asli.
Sabuk Keselamatan
• Webbing atau strap sabuk keselamatan harus bebas dari kerusakan.
Baut Anchor
• Baut anchor harus dipasang dengan momen yang sesuai spesifikasi.
Belt Latch
• Belt latch harus aman saat terkunci.
“1” “2”
[B]
“1” “2”
[A]
Unfastened
Fastened
Bacalah Tindakan Pencegahan pada Diagnosis dan Servis Sabuk Keselamatan [8A-2] sebelum memperbaiki
dan mengamati setiap tindakan pencegahan selama perbaikan.
8A-8
1 12 13
14
12 (a)
3
9 (a)
16 (a)
16 (a) 8
16 (a) 10 (a)
6
5
5 7
Bacalah Tindakan Pencegahan pada Diagnosis dan Servis Sabuk Keselamatan [8A-2] sebelum memperbaiki
dan mengamati setiap tindakan pencegahan selama perbaikan.
Pelepasan
1) Lepaskan lapisan atas. [9H-13]
2) Lepaskan C-pillar quarter trim.
8A-9
3) Lepaskan sabuk keselamatan belakang [8A-8]
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Belakang [8A-10]
Balik prosedur pelepasan untuk instalasi dengan memperhatikan hal berikut.
• Baut anchor sabuk keselamatan harus memiliki sebuah alur halus yang menyatu (7/16-20 UNF). Jangan
menggunakan sekrup metrik yang berbeda ukuran atau alur.
• Pasang retraktor samping (1) dengan menyejajarkan locating pin (3) bodi kendaraan dengan lubang
pemasangan (2).
• Pasang plat anchor sabuk keselamatan (1) tanpa menutupi locating convexity (2) seperti pada gambar.
• Pasang plat anchor buckle tengah(1) tanpa menutupi locating convexity (2) seperti pada gambar.
3 2 3 1
PERINGATAN:
Bacalah Tindakan Pencegahan pada Diagnosis dan Servis Sabuk Keselamatan [8A-2] sebelum memperbaiki
dan mengamati setiap tindakan pencegahan selama perbaikan.
• Periksa sabuk keselamatan belakang dengan cara yang sama seperti pada Pemeriksaan Sabuk Keselamatan
Depan [8A-7] .
8A-10
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
CATATAN:
Spesifikasi momen pengencangan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Sabuk Keselamatan Depan [8A-4]
Komponen Sabuk Keselamatan Belakang [8A-8]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
8A-11
Pengaman
Bab 8B
8B-2
Pencegahan
Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Air Bag
PERINGATAN:
• Pengerjaan perbaikan teknis harus dimulai setidaknya 90 detik setelah kunci kontak diposisikan ke LOCK
dan kabel negatif diputuskan koneksinya dari battery. Jika tidak, maka sistem tersebut dapat diaktifkan
dengan energi cadangan di dalam Sensing and Diagnostic Module (SDM).
• Ketika melakukan servis pada atau di sekitar komponen sistem air bag atau wiring air bag, ikut prosedur
yang tercantum dalam Menon-aktifkan Sistem Air Bag [8B-68] untuk menonaktifkan sistem air bag
sementara.
Kelalaian mengikuti prosedur dapat menyebabkan kemungkinan aktivasi sitem air bag, cedera, atau
perbaikan sistem air bag yang tidak seharusnya.
• Jika sistem air bag dan sistem kendaraan lain sama-sama memerlukan perbaikan, MARUTI SUZUKI
menyarankan agar sistem air bag diperbaiki terlebih dahulu, guna membantu menghindari aktivasi
sistem air bag yang tidak diinginkan.
• Jangan mengubah roda kemudi, panel instrumen, atau komponen lainnya pada atau di sekitar komponen
sistem air bag. Perubahan dapat berdampak negatif bagi kinerja sistem air bag dan menyebabkan cedera.
• Pastikan mengikuti prosedur yang diuraikan dalam bab ini. Kelalaian mengikuti prosedur dapat
menyebabkan kemungkinan aktivasi sitem air bag, cedera, atau perbaikan sistem air bag yang tidak
seharusnya.
• Label PERINGATAN / PERHATIAN disertakan pada setiap komponen sistem air bag (SDM, modul air bag
(inflator) dan pretensioner sabuk keselamatan). Pastikan mengikuti petunjuk yang ada.
• Banyak prosedur servis mengharuskan pemutusan kabel battery negatif atau sekring “A/B” dari sirkuit inisiator
untuk menghindari terjadinya pengembangan secara tidak disengaja.
• Jangan mengalirkan energi listrik ke sistem air bag sebelum semua komponen disambungkankan koneksinya
atau diperlukan aliran diagnosis, karena hal ini akan memunculkan DTC.
• Jangan pernah menggunakan komponen air bag dari kendaraan lain.
• Jika kendaraan terpapar di suhu hingga lebih dari 93 °C (200 °F) (misalnya selama proses pengeringan), lepas
komponen sistem air bag terlebih dahulu guna menghindari kerusakan komponen atau aktivasi sistem yang tidak
diinginkan.
• Saat menangani modul air bag (inflator) (modul pengemudi dan penumpang), pretensioner sabuk keselamatan
(modul pengemudi dan penumpang), SDM atau forward impact-sensor, hati-hati jangan sampai menjatuhkannya
atau terbentur. Jika terjadi benturan yang terlalu kuat (mis., SDM, forward impact-sensor jatuh, modul air bag
(inflator) jatuh dari ketinggian 90 cm (3 kaki) atau lebih, pretensioner sabuk keselamatan (retractor assembly)
jatuh dari ketinggian 30 cm (1 kaki) atau lebih), jangan dibongkar, tetapi ganti dengan yang baru.
• Ketika menggunakan pengelasan listrik, pastikan melepas semua konektor modul air bag (inflator) (modul
pengemudi dan penumpang) dan konektor pretensioner sabuk keselamatan (modul pengemudi dan penumpang)
secara berurutan.
8B-3
• Ketika mengecat komponen di sekitar sistem air bag, berhati-hatilah jangan sampai semprotan cat mengenai
harness atau konektor.
• Jangan pernah memapar suku cadang komponen sistem air bag secara langsung ke udara panas
(mengeringkan atau memanaskan kendaraan setelah pengecatan) atau api.
Tindakan Pencegahan pada Penanganan dan Penyimpanan Komponen Sistem Air Bag
SDM
PERINGATAN:
Jangan menghidupkan sistem air bag ketika SDM tidak terpasang kuat pada kendaraan. Jika tidak,
kemungkinan cedera bisa terjadi.
PERHATIAN:
Setelah mendeteksi benturan sekali untuk memenuhi persyaratan pembukaan, SDM tidak boleh digunakan.
Lihat Pemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14] saat memeriksa SDM.
8B-4
Terbentuknya gas yang sangat cepat selama pengembangan air bag dapat menyebabkan modul air bag (inflator)
atau objek di depan modul air bag (inflator) terlempar ke udara secara tidak sengaja.
PERINGATAN:
Jangan pernah mencoba untuk mengukur resistan modul air bag (inflator) (modul pengemudi dan
penumpang). Hal ini sangat berbahaya karena arus listrik yang mengalir dari tester tersebut dapat membuka
air bag tersebut.
PERINGATAN:
• Untuk menangani atau menyimpan modul air bag (inflator) aktif, pilih tempat dengan suhu di bawah 65 °C
(65,56 °C), yang tidak memiliki kelembaban tinggi dan jauh dari gangguan elektrik.
• Ketika membawa modul modul air bag (inflator) aktif, pastikan bahwa bukaan kantung tersebut jauh dari
Anda. Pada kasus pengaktifan tak disengaja, kantung tersebut akan aktif dengan kemungkinan cedera
minimal. Jangan pernah membawa modul air bag (inflator) dengan kabel atau konektor di sisi bawah
modul tersebut.
Jika tidak, kemungkinan cedera bisa terjadi.
8B-5
PERINGATAN:
Ketika meninggalkan atau menyimpan modul air bag (inflator) aktif tanpa terjaga di bangku atau permukaan
lain, pastikan kantungnya (trim cover) menghadap ke atas.
Juga dilarang menaruh sesuatu di atas trim cover atau modul air bag (inflator).
Oleh karena itu diperlukan ruang bebas untuk memungkinkan air bag tersebut membesar ketika terjadi
pengaktifan yang tidak disengaja.
Jika tidak, kemungkinan cedera bisa terjadi.
PERINGATAN:
Jangan pernah mencoba mengukur resistan pretensioner sabuk keselamatan. Hal ini sangat berbahaya
karena arus listrik yang mengalir dari tester dapat mengaktifkan pretensioner.
8B-6
• Jangan pernah mencoba membongkar pretensioner (retraktor assy.) sabuk keselamatan.
• Jika ditemukan kerusakan, gantilah dengan yang baru sebagai satu rangkaian.
• Ketika terjadi abnormalitas pada pretensioner sabuk keselamatan aktif (tidak diaktifkan), pastikan
mengaktifkannya sebelum dibuang.
• Ketika grease, bahan pembersih, minyak, air, dsb. mengenai pretensioner sabuk keselamatan (retractor
assembly), bersihkan segera dengan kain kering.
• Jika pretensioner sabuk keselamatan terjatuh dari ketinggian 30 cm (1ft) atau lebih, maka harus diganti dengan
yang baru sebagai satu rangkaian.
PERINGATAN:
• Untuk menangani dan menyimpan pretensioner sabuk keselamatan aktif, pilih tempat dengan suhu di
bawah 65 °C (150 °F), yang tidak memiliki kelembaban tinggi dan jauh dari gangguan elektrik.
• Jangan pernah membawa pretensioner sabuk keselamatan di bagian web.
• Ketika meletakkan pretensioner sabuk keselamatan pada meja kerja atau permukaan lain, pastikan tidak
meletakkannya dengan lubang exhaust menghadap (1) ke bawah. Anda juga dilarang meletakkan sesuatu
di depan lubang exhaust atau meletakkan pretensioner sabuk keselamatan di atas pretensioner lain.
Jika tidak, kemungkinan cedera bisa terjadi.
Modul Air Bag (Inflator) Terbuka dan Pretensioner Sabuk Keselamatan Aktif
PERINGATAN:
• Modul air bag (inflator) dan pretensioner sabuk keselamatan sesaat setelah mengembang/aktivasi akan
sangat panas Tunggu paling tidak selama 30 menit untuk mendinginkannya sebelum melanjutkan ke
tahap pekerjaan berikutnya.
• Jangan menyiramkan air, oli, dll. pada modul air bag (inflator) yang terbuka dan pretensioner sabuk
keselamatan yang aktif.
8B-7
• Setelah modul air bag (inflator) sudah digunakan, permukaan air bag tersebut dapat mengandung residu
berbubuk. Bubuk ini terutama mengandung tepung jagung (digunakan untuk melumasi kantung saat
menggembung) dan hasil ikutan dari reaksi kimia. Seperti pada sebagian besar prosedur perbaikan,
sarung tangan dan kacamata pengaman harus dikenakan.
• Cuci tangan anda dengan sabun dan air setelah selesai bekerja.
Lihat prosedur yang dijelaskan pada Pembuangan Modul Air Bag (Inflator) Terbuka dan Pretensioner Sabuk
Keselamatan Aktif [8B-94] tentang pembuangan.
Tindakan Pencegahan pada Pembuangan Air Bag dan Pretensioner Sabuk Keselamatan
Jangan membuang modul air bag (inflator) aktif (tidak terbuka) dan pretensioner sabuk keselamatan aktif (tidak
diaktifkan).
Ketika perlu dibuang, pastikan mengembangkan/mengaktifkan air bag dan pretensioner sabuk keselamatan sesuai
dengan prosedur pengembangan /aktivasi yang dijelaskan pada Pembuangan Modul Air Bag (Inflator) dan
Pretensioner Sabuk Keselamatan [8B-81].
PERINGATAN:
Kelalaian mengikuti prosedur pembuangan modul air bag (inflator) dan pretensioner sabuk keselamatan
secara benar dapat menyebabkan pengembangan air bag dan aktivasi pretensioner yang dapat
menyebabkan cedera. Modul Air bag (inflator) yang tidak tidak terbuka dan pretensioner sabuk keselamatan
yang tidak aktif tidak boleh dibuang lewat secara normal.
8B-8
Modul air bag (inflator) yang tidak mengembang dan pertensioner sabuk keselamatan yang tidak aktif
mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan penyakit parah atau cedera jika kontainer yang tertutup rusak
selama pembuangan.
Uraian Umum
Uraian Umum Diagnosis Air Bag
Sistem Air Bag pada kendaraan ini dikendalikan oleh SDM. SDM memiliki sistem diagnosis on-board yang mampu
mendeteksi malfungsi pada sistem ini. Ketika mendiagnosis gangguan, pastikan Anda memahami sepenuhnya
uraian dari Uraian Sistem Diagnosa On-Board [8B-9], dan menjalankan diagnosis sesuai dengan Pemeriksaan
Sistem Diagnostik Air bag [8B-14] .
8B-9
1. Air bag pengemudi
2. Air bag penumpang
3. Pretensioner sabuk
keselamatan
Sistem air bag dirancang untuk diaktifkan hanya pada saat benturan hebat dari depan “a”. Air bag tidak dirancang
untuk diaktifkan karena benturan dari belakang, samping, terguling, atau benturan ringan dari depan dan samping,
karena tidak menawarkan perlindungan dari kecelakaan seperti itu.
"a"
X-Y G Sensor
(longitudinal / lateral
akselerasi) pada SDM
8B-10
Skema dan Diagram
Diagram Blok Sistem Air Bag
INPUT OUTPUT
SDM
1 L313 L283
3
YEL/BLK
4 L04-12 GRN/ORN
L04-2
G273
GRN 24
5 RED
L04-10 32 GRN/YEL
L04-1
+BB 6
12
33 L285
YEL
L04-16
BLU/ORN
G04 L04-3
PPL/WHT 25
L04-17 BLU/YEL
L04-4
2
E388 L372
E40 ORN ORN
L04-22
16
PNK/BLK PNK/BLK
L04-23
[A]: Shorting bar 9. Lampu peringatan “AIR BAG” 23. Modul driver air bag (inflator)
1. Kunci Kontak 10. CPU 24. Pretensioner sabuk keselamatan
pengemudi
2. Junction block assy. 11. Sirkuit antar muka 25. Pretensioner sabuk keselamatan
penumpang
8B-11
3. Sekring “RADIO” 12. Data link connector (DLC) 30. X-Y-G (akselerasi longitudinal /lateral)
4. Sekring “MTR” 16. Forward impact sensor 31. Safing power driver
5. Sekring “A/B” 19. Sekring Utama 32. Konverter DC / DC
6. BCM 20. SDM 33. Kapasitor cadangan
7. Combination meter 21. Contact coil assy.
8. Power supply 22. Modul driver air bag (inflator)
1 2 3 4 5 6 7 8
A 9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
Konektor “L04”
8B-12
Lokasi Komponen
Komponen Sistem Airbag, Perkabelan dan Lokasi Sambungan
B
2 3
16
B
7
A
15
91
14
18
17
13 8
12
A: Combination meter 7. Contact coil assy. 16. Harness air bag pada harness
panel instrumen
B: Roda kemudi 8. Forward impact sensor 17. Harness air bag pada harness
lantai
1. Lampu peringatan “AIR BAG” 12. SDM 19. Ground untuk sistem air bag
8B-13
2. Modul driver air bag (inflator) 13. Pretensioner sabuk
keselamatan
3. Penutup air bag penumpang 14. Sekering “A/B” pada junction
block assy.
4. Modul driver air bag (inflator) 15. Harness air bag pada harness
utama
• Untuk menghindari pembukaan ketika melakukan perbaikan sistem air bag, jangan menggunakan
peralatan penguji kelistrikan seperti voltmeter, ohmmeter, dll. berdaya battery atau AC, atau semua jenis
perlengkapan kelistrikan selain dari yang ditentukan di dalam buku pedoman ini. Jangan menggunakan
alat uji jenis tanpa daya.
Instruksi pada buku pedoman ini harus diikuti secara cermat, atau akan dapat menyebabkan cedera.
• Pengerjaan perbaikan teknis harus dimulai setidaknya 90 detik setelah kunci kontak diposisikan ke LOCK
dan kabel negatif diputuskan koneksinya dari battery. Jika tidak, maka sistem tersebut dapat diaktifkan
dengan energi cadangan di dalam Sensing and Diagnostic Module (SDM).
PERHATIAN:
• Urutan diagnosa DTC sangat penting. Kelalaian mendiagnosa DTC sesuai dengan urutan yang telah
ditentukan akan menyebabkan waktu diagnosa yang lebih lama, diagnosis yang salah dan penggantian
komponen yang salah.
• Ketika pengukuran resistan atau voltase diperlukan pada alur kerja, gunakan alat uji dengan adapter
terminal yang benar dari alat khusus (Connector test adapter kit).l
• Ketika diperlukan pemeriksaan sambungan, lihat Pemeriksaan Koneksi yang Buruk dan Berulang [8B-63].
• Jika ditemukan kerusakan pada sirkuit putus pada harness kabel air bag, konektor atau terminal rusak,
gantilah harness kabel, konektor dan terminal baru dalam satu pasang.
Prosedur diagnostik yang digunakan telah dirancang untuk menemukan dan memperbaiki malfungsi pada sistem air
bag.
Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, penting sekali menggunakan alur diagnosis dan mengikuti urutan sebagai
berikut.
1) Lakukan Alur Pemeriksaan Sistem Diagnostik Air Bag [8B-15] .
(Alur Pemeriksaan Sistem Diagnostik Air Bag [8B-15] harus merupakan titik awal dari semua diagnosis sistem air
bag.
Alur Pemeriksaan Sistem Diagnostik Air Bag [8B-15] memeriksa operasi lampu peringatan “AIR BAG” dengan
benar lewat lampu peringatan “ AIR BAG ” dan apakah ada DTC air bag atau tidak.)
2) Lihat alur diagnostik yang benar seperti dianjurkan oleh Alur Pemeriksaan Sistem Diagnostik Air Bag [8B-15].
8B-14
(Alur Pemeriksaan Sistem Diagnostik Air Bag [8B-15] akan memandu anda pada alur diagnosa yang benar untuk
semua malfungsi sistem air bag. Melewatkan prosedur ini dapat menyebabkan waktu diagnosis yang lebih lama,
diagnosis yang tidak tepat, dan penggantian suku cadang yang tidak perlu.)
3) Ulangi Alur Pemeriksaan Sistem Diagnostik Air Bag [8B-15] setelah melakukan perbaikan atau prosedur
diagnostik.
(Melakukan Alur Pemeriksaan Sistem Diagnostik Air Bag [8B-15] setelah semua prosedur perbaikan atau
diagnostik akan memastikan bahwa perbaikan telah dilakukan dengan benar dan tidak lagi terdapat malfungsi.)
• Pastikan melakukan Pemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14] sebelum memulai diagnosa
berdasarkan masing-masing alur.
• Ketika pengukuran resistan atau voltase diperlukan pada alur kerja, gunakan alat uji dengan adapter
terminal yang benar dari alat khusus (Connector test adapter kit).l
• Ketika diperlukan pemeriksaan sambungan, lihat Pemeriksaan Koneksi yang Buruk dan Berulang [8B-63].
• Jika ditemukan kerusakan pada sirkuit putus pada harness kabel air bag, konektor atau terminal rusak,
gantilah harness kabel, konektor dan terminal baru dalam satu pasang.
1 Pemeriksaan, pencatatan dan menghapus Cetak DTC atau tulis, lalu Ke Langkah 3.
DTC hapus dengan merujuk
1) Periksa DTC (sekarang dan sebelumnya) ke Menghapus DTC [8B-
dengan melihat pada Pemeriksaan DTC 19] dan lanjutkan ke
[8B-19], Pencatatan dan Jarak Bebas. Langkah 2.
Ada DTC?
YA TIDAK
8B-15
YA TIDAK
8B-16
Tabel DTC
SDM DTC
8B-17
Resistan sirkuit pretensioner
Resistan tinggi pada sirkuit
B1051 [8B- sabuk keselamatan pengemudi
pretension sabuk keselamatan • Sirkuit pretensioner sabuk
47] melebihi kisaran yang
pengemudi keselamatan pengemudi
ditentukan.
• Pretensioner sabuk
Resistan sirkuit pretensioner keselamatan pengemudi
Resistan rendah pada sirkuit
B1052 [8B- sabuk keselamatan pengemudi • SDM
pretensioner sabuk
50] kurang dari kisaran yang
keselamatan pengemudi
ditentukan.
Sirkuit pretensioner sabuk Sirkuit pretensioner sabuk
B1053 [8B-
keselamatan pengemudi keselamatan pengemudi telah
52] • Sirkuit pretensioner sabuk
terhubung ke ground. terhubung ke ground.
keselamatan pengemudi
Sirkuit pretensioner sabuk Sirkuit pretensioner sabuk • SDM
B1054 [8B-
keselamatan pengemudi keselamatan pengemudi telah
53]
terhubung ke power supply terhubung ke power supply.
Resistan sirkuit pretensioner
Resistan tinggi pada sirkuit
B1055 [8B- sabuk keselamatan penumpang
pretensioner sabuk • Sirkuit pretensioner sabuk
47] melebihi kisaran yang
keselamatan penumpang keselamatan penumpang
ditentukan.
• Pretensioner sabuk
Resistan sirkuit pretensioner keselamatan penumpang
Resistan rendah pada sirkuit
B1056 [8B- sabuk keselamatan penumpang • SDM
pretensioner sabuk
50] kurang dari kisaran yang
keselamatan penumpang
ditentukan.
Sirkuit pretensioner sabuk Sirkuit pretensioner sabuk
B1057 [8B-
keselamatan penumpang keselamatan penumpang telah
52] • Sirkuit pretensioner sabuk
terhubung ke ground terhubung ke ground.
keselamatan penumpang
Sirkuit pretensioner sabuk Sirkuit pretensioner sabuk • SDM
B1058 [8B-
keselamatan penumpang keselamatan penumpang telah
53]
terhubung ke power supply terhubung ke power supply.
• Sensor benturan depan
Sensor benturan depan
pengemudi
kegagalan sensor benturan pengemudi telah berkomunikasi
B1071 [8B-55] • Sirkuit sensor benturan
depan pengemudi namun tanpa tanggapan atau
depan pengemudi
kode ID tidak konsisten.
• SDM
Data komunikasi sensor Sensor benturan depan • Sensor benturan depan
B1072 [8B-
benturan depan pengemudi pengemudi berkomunikasi pengemudi
55]
tidak valid dengan data yang tidak valid. • SDM
Sirkuit sensor benturan depan Sirkuit sensor benturan depan • Sensor benturan depan
B1073 [8B-
pengemudi terhubung ke pengemudi telah terhubung ke pengemudi
56]
ground ground • Sensor benturan depan
Sirkuit sensor benturan depan pengemudi
B1074 [8B- Sirkuit sensor benturan depan • sirkuit
pengemudi telah terhubung ke
57] pengemudi putus • SDM
power supply atau putus.
8B-18
1
Pemeriksaan DTC
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC (1) yang terletak di sisi bawah panel instrumen di bawah jok pengemudi.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Baca DTC sesuai petunjuk yang tertera pada SUZUKI scan tool dan cetak atau tulislah. Baca buku petunjuk
SUZUKI scan tool untuk rinciannya.
Jika tidak ada komunikasi antara scan tool SDM, periksa apakah scan tool bisa berkomunikasi dengan cara
menghubungkannya ke SDM di kendaraan lain. Jika dengan cara demikian komunikasi bisa dilakukan, scan tool
dalam kondisi bagus. Kemudian periksa DLC dan saluran data serial (sirkuit) di dalam kendaraan dimana
komunikasi tidak bisa dilakukan.
Jika konektor dan sirkuit baik-baik saja, periksa apakah sirkuit DLC dan power supply dan sirkuit ground SDM
dalam kondisi bagus.
• Pemeriksaan sirkuit DLC: [8B-24]
• Pemeriksaan sirkuit power supply dan sirkuit ground SDM: [8B-60]
5) Seusai pemeriksaan, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepaskan SUZUKI scan tool dari DLC (1).
1
)A(
Menghapus DTC
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC (1) dengan cara seperti saat pemeriksaan DTC.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
8B-19
1
)A(
CATATAN:
Jika DTC B1021, DTC B1024, DTC B1025 atau DTC B1026 tersimpan di dalam SDM, maka menghapus
DTC tidak dapat dilakukan.
Resistan Awal A/B Pengemudi (Resistan inisiator air bag pengemudi) (ohm)
Parameter ini menunjukkan resistan sirkuit inisiator air bag pengemudi.
8B-20
Resistan Awal A/B Penumpang (Resistan inisiator air bag penumpang ) (ohm)
Parameter ini menunjukkan resistan sirkuit inisiator air bag penumpang.
Pemeriksaan Visual
Periksa secara visual part dan sistem berikut.
“G240”
8 7
6
12V
YEL/BLK
L04-12
A1
[A] [B]
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8
A
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
Perbaikan
8B-21
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit power supply dan sirkuit Ke Langkah 3. Perbaiki sirkuit power
ground SDM: supply dan sirkuit
1) Periksa sirkuit power supply dan sirkuit ground ground yang rusak.
SDM. [8B-60]
Apakah sirkuit power supply dan sirkuit ground
SDM dalam kondisi baik?
YA TIDAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
L04
(A)
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
8B-22
YA TIDAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
(A)
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
8B-23
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit lampu peringatan “AIR Ganti combination Perbaiki kabel “A1” akan
BAG” (terhubung ke sirkuit daya) meter. adanya hubungan
1) Putus koneksi konektor SDM “L04”. pendek ke sirkuit daya.
2) Dengan kontak pada posisi ON, ukur voltase
antara terminal “L04-12” dan bodi ground.
Special Tool
(A): 09932M76010
L04 (A)
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
2 5 A
A1 3 A1
PPL/WHT PPL/WHT
L04-17
+BB [A]
WHT/RED 1 2 3 4 5 6 7 8
A2 1
4 9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
BLK/ORN
BLK
A3
A3
[A]: Konektor SDM “L04” (Nampak A) A3: Sirkuit ground DLC 3. BCM
A1: Sirkuit data serial 1. Data link connector (DLC) 4. Ke modul kontrol P/S
A2: Sirkuit power supply DLC 2. Junction block assy. 5. SDM
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
8B-24
YA TIDAK
6 Pemeriksaan power supply DLC dan Tukar ECM yang bagus Perbaiki atau kabel sirkuit
sirkuit ground dan periksa kembali. yang rusak.
1) Periksa kabel “Sirkuit power supply DLC
(A2)” dan kabel “sirkuit ground DLC (A3)”
untuk konektor DLC sebagai berikut.
• Voltase kabel “Sirkuit power supply
DLC (A2)” antara terminal konektor
DLC dengan ground bodi kendaraan
sebesar 10 – 14 V dengan kunci
kontak pada posisi ON.
• Tahanan kabel dari setiap kabel
“sirkuit ground DLC (A3)” antara
terminal konektor DLC dengan ground
bodi kendaraan kurang dari 1Ω.
Hasil pemeriksaan dalam keadaan baik?
8B-25
DTC B1011:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1013:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit power supply dan Tukar ECM yang bagus Perbaiki sirkuit power
sirkuit ground SDM: dan periksa kembali. supply dan sirkuit ground.
1) Periksa sirkuit power supply dan sirkuit
ground SDM. [8B-60]
Apakah sirkuit power supply dan sirkuit
ground SDM dalam kondisi baik?
8B-26
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1014:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat Lampu Peringatan “AIR BAG”Menyala Stabil [8B-21] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan lampu peringatan Air bag Tukar SDM yang bagus Lanjutkan ke alur
dan periksa kembali. pemeriksaan diagnosis
Pada “Alur Pemeriksaan Sistem
gejala yang berlaku
Diagnostik Air Bag”, apakah operasi lampu
peringatan air bag dalam kondisi baik? dengan merujuk pada
Lampu Peringatan “AIR
BAG”Menyala Stabil [8B-
21]atau Lampu
Peringatan “AIR
BAG”Menyala Stabil [8B-
23].
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1016:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
8B-27
Diagram Kelistrikan
5
1 2
BLK
L04-9
BLK
4
ACG
[A]
1 2 3 4 5 6 7 8
A
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
3 Pemeriksaan kembali DTC B1016 Tukar ECM yang bagus Periksa apakah ada
1) Dengan kunci kontak pada posisi OFF, dan periksa kembali. masalah yang terjadi
sambungkan kembali konektor SDM. sesaat/berulang. [8B-
Dengan kunci kontak pada posisi ON, apakah 63]
DTC B1016 masih terdeteksi? Jika OK, tukar dengan
SDM yang terbukti baik
dan periksa kembali.
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
8B-28
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1017:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC B1016: [8B-27] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan kembali DTC B1017 Tukar ECM yang bagus Periksa apakah ada
1) Dengan kunci kontak pada posisi OFF, dan periksa kembali. masalah yang terjadi
sambungkan kembali konektor SDM. sesaat/berulang. [8B-
Dengan kunci kontak pada posisi ON, 63]
apakah DTC B1017 masih tetap ada? Jika OK, tukar dengan
SDM yang terbukti baik
dan periksa kembali.
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1021:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
8B-29
CATATAN:
DTC B1201 tidak dapat dihapus ketika telah dimunculkan.
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
• Hapus DTC pada BCM. [10B-17]
• Hapus DTC B1157 (air bag mengembang) pada BCM, jika ada. [10B-17]
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
8B-30
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
• Hapus DTC B1157 (air bag mengembang) pada BCM, jika ada. [10B-17]
DTC B1026:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
• Hapus DTC B1157 (air bag mengembang) pada BCM, jika ada. [10B-17]
DTC B1031:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
8B-31
Diagram Kelistrikan
1
A1 A3
L376 G343 G347 S172
3
2
GRN/RED GRN/RED
L04-6
GRN GRN
L04-5
A2 A4
[A ]
A
1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
[A]: Shorting bar A1. Sirkuit output sinyal pengembangan air bag 1. SDM
pengemudi pada harness lantai.
[B]: Konektor harness panel instrumen “G347” (Nampak A2. Sirkuit ground sinyal pengembangan air bag 2. Contact coil assy.
A) pengemudi pada harness lantai.
[C]: Konektor SDM “L04” (Nampak A) A3. Sirkuit output sinyal pengembangan air bag 3. Modul driver air bag (inflator)
pengemudi pada harness panel.
[D]: Konektor harness lantai “L376” (Nampak A) A4. Sirkuit ground sinyal pengembangan air bag
pengemudi pada harness panel.
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
“G347”
PENGEMUDI PENUMPANG
(B)
8B-32
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit air bag pengemudi Tukar ECM yang bagus Ke Langkah 4.
1) Putus koneksi konektor SDM “L04”. dan periksa kembali.
2) Periksa koneksi ke SDM pada terminal
“L04-6” dan “L04-5”.
3) Ukur resistan antara terminal “L04-6” dan
“G347-2”.
4) Ukur resistan antara terminal “L04-5” dan
“G347-1”.
Special Tool
(A): 09932M76010
L04
(A)
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
G347
1 2
4 Pemeriksaan sirkuit harness lantai Perbaiki resistan tinggi Perbaiki ersistan tinggi
1) Putus sambungan konektor “L376” yang atau kabel putus pada atau kabel terbuka pada
terletak di belakang glove box. “sirkuit output sinyal “sirkuit output sinyal
2) Periksa koneksi ke konektor harness lantai pengembangan air bag pengembangan air bag
pada terminal di konektor “L376”. pengemudi (A3)” atau pengemudi (A1)” atau
3) Ukur resistan antara terminal “L04-6” dan “sirkuit ground sinyal “sirkuit ground sinyal
“L376-1”. pengembangan air bag pengembangan air bag
4) Ukur resistan antara terminal “L04-5” dan pengemudi (A4) ” pada pengemudi (A2) ” pada
“L376-2”. harness panel instrumen. harness lantai.
Special Tool
(A): 09932M76010
L04
(A)
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
L376
1 2 3 4
5 Pemeriksaan sirkuit contact coil Ganti modul air bag Ganti contact coil assy.
1) Periksa sirkuit contact coil. [8B-61] (inflator) pengemudi. [6B-6]
[8B-71]
Apakah sirkuit contact coil dalam kondisi
baik?
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
8B-33
DTC B1032:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC B1031: [8B-31] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
“G347”
PENGEMUDI PENUMPANG
(B)
8B-34
YA TIDAK
3 Pemeriksaan sirkuit air bag pengemudi Tukar ECM yang bagus Ke Langkah 4.
1) Putus koneksi konektor SDM “L04”. dan periksa kembali.
2) Putus sambungan konektor “G347” dari
special tools.
3) Lepaskan shorting bar pada konektor SDM
dengan memasukkan release tool (B).
Special Tool
(A): 09932M76010
(B): 09932M75100
4) Ukur resistan antara terminal “L04-6” dan
“L04-5”.
L04
(A)
(B)
L04-5
L04-6
(B)
L04-5
L04-6
5 Pemeriksaan sirkuit contact coil Ganti modul air bag Ganti contact coil assy.
1) Periksa sirkuit contact coil. [8B-61] (inflator) pengemudi. [6B-6]
[8B-71]
Apakah sirkuit contact coil dalam kondisi
baik?
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
8B-35
DTC B1033:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC B1031: [8B-31] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
(A)
(B)
L04-5
L04-6
8B-36
YA TIDAK
(A)
(B)
L04-5
L04-6
4 Pemeriksaan sirkuit contact coil Tukar ECM yang bagus Ganti contact coil assy.
1) Sambungkan konektor contact coil “G347” dan periksa kembali. [6B-8]
yang terletak di bawah kolom kemudi.
2) Lepaskan modul air bag (inflator)
pengemudi dari kolom kemudi. [8B-71]
3) Lepaskan shorting bar pada konektor SDM
dengan memasukkan release tool (B).
Special Tool
(A): 09932M76010
(B): 09932M75100
4) Ukur resistan antara masing-masing
terminal konektor (2) modul air bag
(inflator) pengemudi dan bodi ground.
L04
(A)
(B)
L04-5
L04-6
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
8B-37
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1034:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC B1031: [8B-31] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
(A)
(B)
L04-5
L04-6
8B-38
YA TIDAK
(A)
(B)
L04-5
L04-6
4 Pemeriksaan sirkuit contact coil Tukar ECM yang bagus Ganti contact coil assy.
1) Sambungkan konektor contact coil “G347” dan periksa kembali. [6B-6]
yang terletak di bawah kolom kemudi.
2) Lepaskan modul air bag (inflator)
pengemudi dari kolom kemudi. [8B-71]
3) Lepaskan shorting bar pada konektor SDM
dengan memasukkan release tool (B).
Special Tool
(A): 09932M76010
(B): 09932M75100
4) Dengan kunci kontak pada posisi ON, ukur
voltase antara masing-masing terminal
konektor (2) modul air bag (inflator)
pengemudi dan bodi ground.
L04
(A)
(B)
L04-5
L04-6
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
8B-39
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1041:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
1
A1 A3
L376 G343 G259
BLU/RED BLU/RED
L04-7
2
YEL/RED YEL/RED
L04-8
A2 A4
[A ]
1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4
A
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
[A]: Shorting bar A2. Sirkuit ground sinyal pengembangan air bag penumpang pada harness lantai.
Sirkuit output sinyal pengembangan air bag penumpang pada harness panel
[B]: Konektor air bag penumpang “G259” (nampak A) A3. instrumen.
[C]: Konektor SDM “L04” (Nampak A) A4. Sirkuit ground sinyal pengembangan air bag penumpang pada harness panel
instrumen.
[D]: Konektor harness lantai “L376” (Nampak A) 1. SDM
A1. Sirkuit output sinyal pengembangan air bag penumpang pada
harness lantai. 2. Modul driver air bag (inflator)
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
8B-40
YA TIDAK
STEERING WHEEL
(B)
(A)
G259
3 Pemeriksaan sirkuit air bag penumpang Tukar ECM yang bagus Ke Langkah 4.
1) Dengan kunci kontak pada posisi OFF, lepas dan periksa kembali.
konektor SDM “L04”.
2) Periksa koneksi ke SDM pada terminal “L04-
7” dan “L04-8”.
3) Ukur resistan antara terminal “L04-7” dan
“G259-2”.
4) Ukur resistan antara terminal “L04-8” dan
“G259-1”.
Special Tool
(A): 09932M76010
L04
(A)
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
G259
1 2
8B-41
YA TIDAK
4 Pemeriksaan sirkuit harness lantai Perbaiki resistan tinggi Perbaiki resistan tinggi
1) Putus sambungan konektor “L376” yang atau kabel terbuka pada atau kabel terbuka pada
terletak di belakang glove box. “sirkuit output sinyal “sirkuit output sinyal
2) Periksa koneksi ke konektor harness lantai pengembangan air bag pengembangan air bag
pada terminal di konektor “L376”. penumpang (A3)” atau penumpang (A1)” atau
3) Ukur resistan antara terminal “L04-7” dan “sirkuit ground sinyal “sirkuit ground sinyal
“L376-3”. pengembangan air bag pengembangan air bag
4) Ukur resistan antara terminal “L04-8” dan penumpang (A4) ” pada penumpang (A2) ” pada
“L376-4”. harness panel harness lantai.
Special Tool instrumen.
(A): 09932M76010
L04
(A)
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
L376
1 2 3 4
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1042:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC B1041: [8B-40] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
8B-42
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit air bag penumpang Ke Langkah 3. Ganti modul air bag
1) Lepaskan modul air bag (inflator) (inflator) penumpang.
penumpang. [8B-73] [8B-73]
2) Sambungkan special tools (A), (B) dan (C) ke
konektor “G259”.
Special Tool
(A): 09932M76010
(B): 09932M75010
(C): 09932M78310
(C)
STEERING WHEEL
(B)
(A)
G259
3 Pemeriksaan sirkuit air bag penumpang Tukar ECM yang bagus Ke Langkah 4.
1) Dengan kunci kontak pada posisi OFF, lepas dan periksa kembali.
konektor SDM “L04”.
2) Putus sambungan konektor “G259” dari
special tools.
3) Lepaskan shorting bar pada konektor SDM
dengan memasukkan release tool (B).
Special Tool
(A): 09932M76010
(B): 09932M75100
4) Ukur resistan antara terminal “L04-8” dan
“L04-7”.
L04
(A)
(B)
L04-7
L04-8
8B-43
YA TIDAK
(B)
L04-7
L04-8
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1043:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC B1041: [8B-40] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
8B-44
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit air bag penumpang Tukar ECM yang bagus Ke Langkah 3.
1) Lepaskan modul air bag (inflator) dan periksa kembali.
penumpang. [8B-73]
2) Putus koneksi konektor SDM “L04”.
3) Lepaskan shorting bar pada konektor SDM
dengan memasukkan release tool (B).
Special Tool
(A): 09932M76010
(B): 09932M75100
4) Ukur resistan antara terminal “L04-7” dan
bodi ground, dan antara terminal “L04-8”
dengan bodi ground.
L04
(A)
(B)
L04-7
L04-8
(A)
(B)
L04-7
L04-8
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1044:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
8B-45
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
B1044: Sirkuit air bag penumpang terhubung ke power supply • Sirkuit air bag penumpang
Sirkuit air bag penumpang telah terhubung ke power supply. • SDM
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC B1041: [8B-40] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit air bag penumpang Tukar ECM yang bagus Ke Langkah 3.
1) Lepaskan modul air bag (inflator) dan periksa kembali.
penumpang. [8B-73]
2) Putus koneksi konektor SDM “L04”.
3) Lepaskan shorting bar pada konektor
SDM dengan memasukkan release tool
(B).
Special Tool
(A): 09932M76010
(B): 09932M75100
4) Dengan kunci kontak pada posisi ON, ukur
resistan antara terminal “L04-7” dan bodi
ground, dan antara terminal “L04-8”
dengan bodi ground.
L04
(A)
(B)
L04-7
L04-8
8B-46
YA TIDAK
(B)
L04-7
L04-8
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
8B-47
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
B1051: Resistan tinggi pada sirkuit pretension sabuk • Sirkuit pretensioner sabuk keselamatan pengemudi /
keselamatan pengemudi penumpang
Resistan sirkuit pretensioner sabuk keselamatan • Pretensioner sabuk keselamatan pengemudi /
pengemudi melebihi kisaran yang ditentukan. penumpang
• SDM
B1055: Resistan tinggi pada sirkuit pretensioner
sabuk keselamatan penumpang
Resistan sirkuit pretensioner sabuk keselamatan
penumpang melebihi kisaran yang ditentukan.
Diagram Kelistrikan
[B]
1
A1 L283
1 2 3 4 5 6 7 8
GRN/ORN
L04-2 9 10 11 12 13 14 15 16
2
GRN/YEL 17 18 19 20 21 22 23
L04-1
A2
A1 L285
[C]
BLU/ORN
L04-3
3 1 2
BLU/YEL A
L04-4
A2
[A ]
[A]: Shorting bar A2. Pretensioner sabuk keselamatan mengaktifkan sinyal sirkuit ground
[B]: Konektor SDM “L04” (Nampak A) 1. SDM
[C]: Kontekor “L283” atau “L285” pretensioner sabuk keselamatan (nampak A) 2. Pretensioner sabuk keselamatan pengemudi
A1. Pretensioner sabuk keselamatan mengaktifkan sinyal sirkuit output 3. Pretensioner sabuk keselamatan penumpang
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
8B-48
YA TIDAK
“L283”, “L285”
(C)
(B)
STEERING WHEEL
8B-49
YA TIDAK
3 Pemeriksaan resistan sirkuit pretensioner Tukar ECM yang bagus Perbaiki kabel yang
sabuk keselamatan dan periksa kembali. terbuka atau yang
1) Lepas special tool dari konektor memiliki resistan tinggi
pretensioner sabuk keselamatan yang pada sirkuit sinyal
berlaku. aktivasi pretensioner
2) Putus koneksi konektor SDM “L04”. sabuk keselamatan atau
3) Periksa sambungan ke SDM pada terminal sirkuit ground sinyal
“L04-2” dan “L04-1” (untuk DTC B1051) aktivasi pretensioner
atau terminal “L04-3” dan “L04-4” (untuk sabuk keselamatan.
DTC B1055).
4) JIka baik, lepaskan shorting bar pada
konektor SDM dengan memasukkan
release tool (B).
Special Tool
(A): 09932M76010
(B): 09932M75100
5) Ukur resistan antara “L04-2” dan “L283-1”,
dan antara “L04-1” dan “L283-2” (untuk
DTC B1051).
6) Ukur resistan antara “L04-3” dan “L285-1”,
dan antara “L04-4” dan “L285-2” (untuk
DTC B1055).
L04
(A)
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
L283, L285
1 2
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
8B-50
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
B1052: Resistan rendah pada sirkuit pretensioner
sabuk keselamatan pengemudi • Sirkuit pretensioner sabuk keselamatan pengemudi /
Resistan sirkuit pretensioner sabuk keselamatan penumpang
pengemudi kurang dari kisaran yang ditentukan. • Pretensioner sabuk keselamatan pengemudi /
B1056: Resistan rendah pada sirkuit pretensioner penumpang
sabuk keselamatan penumpang • SDM
Resistan sirkuit pretensioner sabuk keselamatan
penumpang kurang dari kisaran yang ditentukan.
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC B1051 / B1055: [8B-47] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
“L283”, “L285”
(C)
(B)
STEERING WHEEL
8B-51
YA TIDAK
3 Pemeriksaan resistan sirkuit pretensioner Tukar ECM yang bagus Perbaiki kabel yang
sabuk keselamatan dan periksa kembali. terhubung pada sirkuit
1) Lepas special tool dari konektor yang rusak.
pretensioner sabuk keselamatan yang
berlaku.
2) Putus koneksi konektor SDM “L04”.
3) Lepaskan shorting bar pada konektor SDM
dengan memasukkan release tool (B).
Special Tool
(A): 09932M76010
(B): 09932M75100
4) Ukur ersistan antara “L04-2” dan “L04-1”
(untuk DTC B1052) atau antara “L04-3”
dan “L04-4” (untuk DTC B1056).
L04-3 L04-2
L04-4 L04-1
(A)
(B)
L04
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC B1051 / B1055: [8B-47] .
Perbaikan DTC
8B-52
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit pretensioner sabuk Tukar ECM yang bagus Perbaiki kabel yang
keselamatan dan periksa kembali. terhubung ke ground
1) Dengan kunci kontak pada posisi OFF, pada sirkuit yang rusak.
lepas pilar bagian tengah trim bawah pada
sisi yang berlaku dan putuskan konektor
pretensioner sabuk keselamatan “L283”
atau “L285” yang berlaku.
2) Putus koneksi konektor SDM “L04”.
3) Lepaskan shorting bar pada konektor SDM
dengan memasukkan release tool (B).
4) Ukur resistan antara “L04-2” dan bodi
ground, dan antara “L04-1” dengan bodi
ground (untuk DTC B1053).
5) Ukur resistan antara “L04-3” dan bodi
ground, dan antara “L04-4” dengan bodi
ground (untuk DTC B1057).
Special Tool
(A): 09932M76010
(B): 09932M75100
L04-3 L04-2
L04-4 L04-1
(A)
(B)
L04
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
8B-53
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
B1054: Sirkuit pretensioner sabuk keselamatan
pengemudi terhubung ke power supply
Sirkuit pretensioner sabuk keselamatan pengemudi telah • Sirkuit pretensioner sabuk keselamatan pengemudi /
terhubung ke power supply. penumpang
B1058: Sirkuit pretensioner sabuk keselamatan • SDM
penumpang terhubung ke power supply
Sirkuit pretensioner sabuk keselamatan penumpang telah
terhubung ke power supply.
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC B1051 / B1055: [8B-47] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan sirkuit pretensioner sabuk Tukar ECM yang bagus Perbaiki kabel yang
keselamatan dan periksa kembali. terhubung ke power
1) Dengan kunci kontak pada posisi OFF, supply pada sirkuit yang
lepas pilar bagian tengah trim bawah pada rusak.
sisi yang berlaku dan putuskan konektor
pretensioner sabuk keselamatan “L283”
atau “L285” yang berlaku.
2) Putus koneksi konektor SDM “L04”.
3) Lepaskan shorting bar pada konektor SDM
dengan memasukkan release tool (B).
Special Tool
(A): 09932M76010
(B): 09932M75100
4) Dengan kunci kontak pada posisi ON, ukur
resistan antara “L04-2” dan bodi ground,
dan antara “L04-1” dengan bodi ground
(untuk DTC B1054).
5) Ukur voltase antara “L04-3” dan bodi
ground, dan antara “L04-4” dengan bodi
ground (untuk DTC B1058).
L04-3 L04-2
L04-4 L04-1
(A)
(B)
L04
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
8B-54
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1071:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1072:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
8B-55
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1073:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
1
A1 A3
L372 E388
E40
ORN ORN
L04-22
2
PNK/BLK PNK/BLK
L04-23
A2 A4
[B]
[A] [C]
1 2 3 4 5 6 7 8
A
1 2 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2
17 18 19 20 21 22 23
[A]: Konektor “E40” sensor benturan depan pengemudi (nampak A) A3. Sirkuit output sinyal sensor benturan depan pengemudi pada harness
utama
[B]: Konektor SDM “L04” (Nampak A) A4. Sirkuit ground sinyal sensor benturan depan pengemudi pada harness
utama
[C]: Konektor harness lantai “L372” (Nampak A) 1. SDM
A1. Sirkuit output sinyal sensor benturan depan pengemudi pada harness lantai 2. Sensor benturan depan pengemudi
A2. Sirkuit ground sinyal sensor benturan depan pengemudi pada harness
lantai
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
8B-56
YA TIDAK
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
DTC B1074:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC B1073: [8B-56] .
8B-57
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
(A)
E40
1 2
3 Pemeriksaan sirkuit harness lantai Perbaiki resistan tinggi Perbaiki resistan tinggi
1) Putus sambungan konektor “L372” yang atau kabel terbuka pada atau kabel terbuka pada
terletak di dekan junction block. “sirkuit output sinyal “sirkuit output sinyal
2) Periksa koneksi konektor harness lantai di sensor benturan depan sensor benturan depan
terminal “L372-1” and “L372-1”. pengemudi (A3)” atau pengemudi (A1)” atau
3) Ukur resistan antara terminal “L04-22” dan “sirkuit ground sinyal “sirkuit ground sinyal
“L372-2”, dan antara terminal “L04-23” dan sensor benturan depan sensor benturan depan
“L372-4”. pengemudi (A4) ” pada pengemudi (A2) ” pada
Special Tool harness utama. harness lantai.
(A): 09932M76010
L04
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
(A)
L372
1 2
8B-58
YA TIDAK
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
CATATAN:
Saat selesai pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan, lakukan hal-hal berikut ini.
• Sambungkan kembali semua komponen sistem air bag dan pastikan semua komponen telah dipasang
dengan benar.
• Hapus DTC, jika ada. [8B-19]
• UlangiPemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]untuk memastikan bahwa masalah telah diatasi.
8B-59
Pemeriksaan sirkuit Power Supply dan Sirkuit Ground SDM
Diagram Kelistrikan
4
1 2
3
WHT GRN RED L04-10 5
6
BLK L04-9
[A]
1 2 3 4 5 6 7 8
A
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
8B-60
YA TIDAK
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
Perbaikan
8B-61
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
(B)
L04-5
L04-6
2 Pemeriksaan sirkuit contact coil (sirkuit air Ke Langkah 3. Ganti contact coil.
bag pengemudi)
1) Lepas contact coil. [6B-6]
2) ukur resistan antara terminal “A” pada
konektor (1) air bag pengemudi dan
terminal “A” pada konektor (2) contact coil.
3) ukur resistan antara terminal “B” pada
konektor (1) air bag pengemudi dan
terminal “B” pada konektor (2) contact coil.
Special Tool
(A): 09932M76010
1
A B
b a
(A)
8B-62
YA TIDAK
A B C D E F
a b c d e f
[A] [B]
Terminal Terminal
E e A a
F f B b
C c
D d
4 Pemeriksaan sirkuit contact coil Contact coil dan Ganti contact coil.
1) Ukur resistan antara masing-masing sirkuitnya dalam kondisi
terminal dan terminal lainnya. baik.
Apakah masing-masing resistan yang
terukur pada posisi tak terhingga?
Special Tool
(A): 09932M76010 Connector test adapter kit
8B-63
(A)
• Isolasi kabel yang tergesek menyebabkan korslet berulang ketika bagian yang terbuka tersebut menyentuh kabel
atau komponen kendaraan lain.
• Kabel yang rusak di dalam isolasi. Kondisi ini dapat menyebabkan pemeriksaan hubungan menunjukkan sirkuit
yang bagus, namun jika hanya 1 atau 2 untai dari kabel jenis multiuntai utuh, maka tahanannya bisa terlalu tinggi.
8B-64
Pemeriksaan dan Perbaikan yang Diperlukan setelah Kecelakaan
PERHATIAN:
• Komponen sistem air bag, termasuk harness kelistrikan (titik mounting komponen) harus diperiksa
setelah mengalami kecelakaan. Jika ada komponen yang rusak atau bengkok, maka harus diganti
bahkan meski aktivasi sistem air bag tidak terjadi.
• Jangan pernah menggunakan komponen air bag dari kendaraan lain.
• Jangan mencoba memperbaiki suku cadang di bawah ini. Perbaikan suku cadang ini hanya dengan
penggantian saja.
– Modul driver air bag (inflator) Pengemudi /Penumpang
– Pretensioner sabuk keselamatan Pengemudi / Penumpang
– Forward impact sensor
– SDM
– Contact coil and combination switch assembly
– Harness air bag pada harness utamam harness panel instrument dan harness lantai.
• Pengoperasian yang benar pada sensor-sensor dan sistem air bag mensyaratkan bahwa perbaikan
struktur kendaraan harus kembali ke konfigurasi produksi asli.
PERHATIAN:
Setelah mendeteksi terjadinya satu kali benturan untuk memenuhi persyaratan pembukaan, SDM tidak boleh
digunakan lagi.
Lihat Pemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14] saat memeriksa SDM.
8B-65
– Periksa adanya retakan pada penutup trip (permukaan bantalan).
– Periksa kerusakan atau kekencangan pada harness kabel dan konektor.
• SDM
– Periksa kerusakan bagian luar seperti perubahan bentuk, goresan, retakan, cat yang terkelupas, dll.
– Periksa penyebab sehingga tidak terjadi pemasangan yang benar pada SDM. (Ada jarak antara SDM dan
plat SDM, atau SDM tidak dapat dipasang dengan sempurna).
– Periksa apakah konektor atau kabel timah SDM hangus, leleh atau rusak.
– Periksa kekencangan konektor dan terminal SDM.
8B-66
– Periksa apakah SDM mengatur DTC dan dinilai malfungsi sesuai dengan alur diagnostik.
FWD
3
2
8B-67
Periksa dudukan yang benar dan kondisinya, lihat pada Komponen Sabuk Keselamatan Depan [8A-4]
• Lampu peringatan “AIR BAG”
– Lakukan setelah kendaraan selesai diperbaiki.
Pemeriksaan Sistem Diagnostik Air bag [8B-14]
Petunjuk Perbaikan
Menon-aktifkan Sistem Air Bag
PERINGATAN:
• Penonaktifan sistem air bag harus dimulai setidaknya 90 detik setelah kunci kontak diposisikan ke LOCK
dan kabel negatif diputuskan koneksinya dari battery. Jika tidak, maka sistem tersebut dapat diaktifkan
dengan energi cadangan di dalam Sensing and Diagnostic Module (SDM).
• “Sirkuit air bag (+)” atau “Sirkuit pretensioner sabuk keselamatan (+)” terhubung ke “sirkuit power
supply”, dan “sirkuit air bag (–) ” atau “ sirkuit pretensioner sabuk keselamatan (–) ” terhubung ke
“ sirkuit ground”, sistem air bag terbuka ketika kedua kejadian tersebut terjadi pada saat yang
bersamaan.
Ketika bekerja di bagian yang terkait dengan air bag yang kemungkinan dapat mengembang, efektifkan
shorting bar dengan memutuskan konektor dari modul air bag (inflator) untuk mencegah
mengembangnmya sistem air bag.
Ketika memperbaiki sistem air bag, suku cadang yang terkait dan semua pekerjaan di sekitar modul air bag (inflator),
non-aktifkan modul air bag (inflator) sebagai berikut.
8B-68
Prosedur non-aktif (Melepas sekring “A/B”).
CATATAN:
Ketika sekering “A/B” dilepas dan kunci kontak pada posisi ON, lampu peringatan “AIR BAG” akan menyala.
Ini adalah operasi normal dan tidak menunjukkan malfungsi pada sistem air bag.
Prosedur non-aktif (memutus kabel negatif (–) battery dan melepas semua modul air bag (inflator).
1) Putar kemudi sehingga roda kendaraan‘ (roda depan) mengarah lurus ke depan.
2) Putar kunci kontak ke posisi “LOCK” dan lepas anak kunci.
3) Putus kabel negatif (–) battery.
4) Tunggu sekurang-kurangnya 90 detik setelah melakukan langkah 3).
Lepas semua modul air bag (inflator) dari kendaraan, lalu mulai bekerja.
Selama prosedur perbaikan, berhati-hatilah ketika menangani Sensing and Diagnostic Module (SDM).
Bacalah Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Air Bag [8B-3] sebelum memperbaiki dan mengamati
setiap tindakan pencegahan selama perbaikan. Mengabaikan instruksi ini bisa menyebabkan cedera pribadi
atau tidak aktifnya sistem air bag saat dibutuhkan.
Melepas
1) Nonaktifkan sistem air bag. [8B-68]
2) Lepaskan kursi depan. [9G-4]
3) Lepaskan console box. [9H-15]
4) Balik karpet lantai. [9H-13]
5) Lepaskan connector bracket (1).
8B-69
1
2. SDM
FWD
Memasang
Referensi: Pemeriksaan SDM [8B-71]
1) Periksa bahwa tidak terdapat kondisi kesalahan berikut ini.
• Bengkokan, goresan, perubahan bentuk pada bodi kendaraan ketika SDM dipasang.
• Benda asing atau karat pada permukaan karpet pada bodi kendaraan ketika SDM dipasang.
2) Pasang SDM (1) ke kendaraan.
PERHATIAN:
Pastikan bahwa tanda panah pada SDM menunjuk ke arah depan kendaraan.
Momen pengencangan
Baut SDM (a): 9 N·m (0.92 kg-m, 7.0 lb-ft)
4) Sambungkan konektor SDM ke SDM dengan benar seperti ditunjukkan pada gambar.
(a)
FWD
8B-70
A: Forward (Maju/Depan)
Pemeriksaan SDM
Referensi: Pelepasan dan Pemasangan SDM [8B-69]
PERINGATAN:
Selama prosedur perbaikan, berhati-hatilah ketika menangani Sensing and Diagnostic Module (SDM).
Bacalah Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Air Bag [8B-3] sebelum memperbaiki dan mengamati
setiap tindakan pencegahan selama perbaikan. Mengabaikan instruksi ini bisa menyebabkan cedera pribadi
atau tidak aktifnya sistem air bag saat dibutuhkan.
PERHATIAN:
Ketika menangani modul air bag (inflator), pastikan membaca Tindakan Pencegahan pada Penanganan dan
Penyimpanan Komponen Sistem Air Bag [8B-4] dan memperhatikan setiap instruksi. Kelalaian mengikuti
instruksi tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada modul air bag (inflator) atau menyebabkan cedera
pribadi.
Melepas
1) Nonaktifkan sistem air bag. [8B-68]
2) Longgarkan baut pengikat (1) modul air bag (inflator) pengemudi hingga dapat diputar dengan mudah.
8B-71
3) Lepaskan modul air bag (inflator) dari kemudi.
4) Putus sambungan konektor (1) modul air bag (inflator) pengemudi pada modul air bag (inflator) pengemudi dan
konektor klaskon (2) seperti yang ditunjukkan pada gambar.
a) Buka tombol kunci (3)
b) Dengan terbukanya tombol kunci, putus konektor.
3
a)
b)
PERINGATAN:
Hati-hati ketika menangani dan menyimpan modul air bag (inflator) aktif (tidak terbuka). Perhatikan
Tindakan Pencegahan pada Penanganan dan Penyimpanan Komponen Sistem Air Bag [8B-4] Jika
tidak, kemungkinan cedera bisa terjadi.
Memasang
Referensi: Pemeriksaan Modul Air Bag (Inflator) Pengemudi [8B-73]
1) Sambungkan konektor (1) klakson dengan sempurna.
2) Sambungkan konektor (2) modul air bag (inflator) pengemudi pada modul (3) air bag (inflator) pengemudi dengan
sempurna) seperti yang ditunjukkan pada gambar.
a) Sambungkan konektor.
b) Kunci konektor dengan tombol pengunci.
3
b)
a)
8B-72
3) Pasang modul (1) air bag (inflator) pengemudi ke kemudi (2), hati-hati agar jangan sampai bagian harness kabel
terjepit di antaranya.
4) Pastikan jarak bebas di antara modul (1) dan kemudi (2) seragam seluruhnya.
5) Kencangkan baut pengikat (3) modul air bag (inflator) pengemudi sampai torsi yang telah ditentukan.
Momen pengencangan
Baut penguat Modul air bag (inflator) pengemudi (a): 9 N·m (0.92 kg-m, 7.0 lb-ft)
PERINGATAN:
Jangan pernah membongkar modul air bag (inflator) atau mengukur resistannya. Jika tidak, kemungkinan
cedera bisa terjadi.
PERHATIAN:
Periksa modul air bag (inflator) secara visual dan jika ditemukan hal-hal berikut ini, ganti dengan yang baru.
• Air bag mengembang
• Penutup trip (permukaan bantalan) (1) retak
• Tempat inflator (2) rusak atau telah terkena benturan kuat (jatuh)
• Bengkok atau perubahan bentuk braket modul air bag (inflator).
1 2
• Jangan pernah mencoba membongkar atau memperbaiki modul air bag (inflator) penumpang. Jika
ditemukan kerusakan, gantilah dengan yang baru sebagai satu rangkaian.
8B-73
• Bacalah Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Air Bag [8B-3] , Tindakan Pencegahan pada
Penanganan dan Penyimpanan Komponen Sistem Air Bag [8B-4], dan Tindakan Pencegahan pada
Pembuangan Air Bag dan Pretensioner Sabuk Keselamatan [8B-8] sebelum memperbaiki dan mengamati
setiap tindakan pencegahan selama perbaikan. Mengabaikan instruksi ini bisa menyebabkan cedera
pribadi atau tidak terbukanya sistem air bag saat dibutuhkan.
Melepas
1) Nonaktifkan sistem air bag. [8B-68]
2) Lepas panel instrumen pada kotak bagian tengah atas dengan merujuk pada langkah 2) sampai langkah 6) pada
Melepas dan Memasang Combination Meter [9C-12].
3) Lepaskan glove box. [9C-14]
4) Lepas baut pengikat (1) dan klip (6) pada modul air bag (inflator) penumpang.
5) Pegang modul air bag (inflator) penumpang dengan penutupnya (5) tanpa memperpanjang harness kabel (2)
untuk mencegah konektor air bag rusak dan memutuskan konektor (3) modul air bag (inflator) penumpang
seperti ditunjukkan pada gambar.
a) Buka tombol kunci (4)
b) Dengan terbukanya tombol kunci, putus konektor.
6) Lepas modul air bag (inflator) penumpang dengan penutupnya (5) dari panel instrumen.
4 a)
b) 6
3 2
7) Lepas modul (1) air bag (inflator) penumpang dari penutupnya (2).
8B-74
1
PERINGATAN:
• Ketika membawa modul modul air bag (inflator) aktif, pastikan bahwa bukaan kantung tersebut jauh dari
Anda.
Jangan pernah membawa modul air bag (inflator) dengan kabel atau konektor di sisi modul tersebut.
Pada kasus pengaktifan tak disengaja, kantung tersebut akan aktif dengan kemungkinan cedera minimal.
• Modul air bag (inflator) penumpang yang aktif harus disimpan dengan kantung (penutup trip) menghadap
ke atas ketika disimpan atau dibiarkan tegak. Oleh karena itu diperlukan ruang bebas untuk
memungkinkan air bag tersebut membesar ketika terjadi pengaktifan yang tidak disengaja.
• Perhatikan Tindakan Pencegahan pada Penanganan dan Penyimpanan Komponen Sistem Air Bag [8B-4]
untuk penanganan dan penyimpanan air bag.
Jika tidak, kemungkinan cedera bisa terjadi.
Memasang
1) Pasang modul air bag (inflator) penumpang ke penutupnya (2).
PERHATIAN:
Pastikan kait (1) modul air bag (inflator) penumpang menggantung pada penutupnya (2).
2) Sambungkan konektor (1) modul air bag (inflator) penumpang dengan sempurna seperti ditunjukkan pada
gambar.
8B-75
a) Sambungkan konektor.
b) Kunci konektor dengan tombol pengunci (2).
3) Pasang modul air bag (inflator) penumpang dengan penutupnya (3) ke panel instrumen dengan torsi yang telah
ditentukan.
Momen pengencangan
Baut pengikat modul air bag (inflator) penumpang (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
4) Pasang clip (4).
b)
2
a) 4
(a)
PERINGATAN:
• Jangan pernah mengukur resistan modul air bag (inflator) penumpang atau membongkarnya. Jika tidak,
kemungkinan cedera bisa terjadi.
• Jangan pernah mencoba membongkar atau memperbaiki modul air bag (inflator) penumpang. Jika
ditemukan kerusakan, gantilah dengan yang baru sebagai satu rangkaian.
• Bacalah Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Air Bag [8B-3] , Tindakan Pencegahan pada
Penanganan dan Penyimpanan Komponen Sistem Air Bag [8B-4], dan Tindakan Pencegahan pada
Pembuangan Air Bag dan Pretensioner Sabuk Keselamatan [8B-8] sebelum memperbaiki dan mengamati
setiap tindakan pencegahan selama perbaikan. Mengabaikan instruksi ini bisa menyebabkan cedera
pribadi atau tidak terbukanya sistem air bag saat dibutuhkan.
8B-76
PERHATIAN:
Jika modul air bag (inflator) terjatuh dari ketinggian 90 cm (3ft) atau lebih, maka harus diganti.
Periksa penampakan modul air bag (inflator) secara visual untuk mengetahui gejala-gejala berikut ini dan jika
ditemukan gejala-gejala tersebut, ganti dengan yang baru.
• Air bag mengembang.
• Harness kabel atau konektor rusak.
• Modul air bag (inflator) rusak atau telah terkena benturan kuat.
• Bengkok atau perubahan bentuk braket modul air bag (inflator).
Melepas
1) Nonaktifkan sistem air bag. [8B-68]
2) Putus sambungan konektor sensor benturan depan sbg berikut.
a) Buka tombol kunci (1)
b) Dengan terbukanya tombol kunci, putus konektor.
1
1
3) Lepas baut (1) sensor benturan depan dan sensor benturan depan (2) dari apron-side-member (sisi pengemudi)
(3).
8B-77
1
3
2
Memasang
Referensi: Pemeriksaan sensor benturan depan. [8B-78]
PERHATIAN:
Pengoperasian yang benar pada sensor benturan depan mensyaratkan sensor dipasang dengan kuat pada
struktur kendaraan.
Momen pengencangan
Baut penguat sirkuit sensor benturan depan. (a): 9 N·m (0.92 kg-m, 7.0 lb-ft)
(a)
1
2
8B-78
PERINGATAN:
PERHATIAN:
9 8
3
5
7
6
10
3
10
A
B
B 1
5) Pasang harness (1) perbaikan modul air bag (inflator) penumpang ke harness (2) panel instrumen.
PERHATIAN:
Untuk menghindari gangguan dengan bagian lainnya, kencangkan harness perbaikan ke harness panel
instrumen dengan penjepit (3) seperti ditunjukkan pada gambar.
6) Sambungkan harness (1) perbaikan modul air bag (inflator) penumpang ke harness (2) lantai dan harness
instrumen.
3
A
B 2
B
3
3
1 1
8B-80
Pembuangan Modul Air Bag (Inflator) dan Pretensioner Sabuk Keselamatan
PERINGATAN:
Kelalaian mengikuti prosedur pembuangan modul air bag (inflator) dan pretensioner sabuk keselamatan
secara benar dapat menyebabkan pengembangan air bag dan aktivasi pretensioner yang dapat
menyebabkan cedera. Jangan membuang modul air bag (inflator) yang aktif (belum mengembang) dan
pretensioner sabuk keselamatan aktif (tidak diaktifkan). Karena modul air bag (inflator) yang tidak
mengembang /pretensioner sabuk keselamatan yang tidak aktif tidak boleh dibuang secara normal. Modul
air bag (inflator) tidak yang tidak mengembang dan pertensioner sabuk keselamatan yang tidak aktif
mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan penyakit parah atau cedera pribadi jika kontainer yang
tertutup rusak selama pembuangan.
Modul air bag (inflator) /pretensioner sabuk keselamatan dapat dibuka/diaktifkan di dalam atau di luar kendaraan.
Metode Pembukaan/ Pengaktifan yang digunakan tergantung pada pembawaan akhir kendaraan. Pelajari instruksi
berikut ini untuk menentukan mana yang terbaik pada suatu situasi tertentu.
Pembukaan/ Pengaktifan di Luar Kendaraan: Ketika anda ingin melakukan perbaikan kendaraan, buka modul air bag
(inflator) dan/atau aktifkan pretensioner sabuk keselamatan di luar kendaraan.
Pengembangan / Pengaktifan di Dalam Kendaraan: Ketika kendaraan akan dihancurkan, atau diambil suku
cadangnya, aktifkan modul air bag (inflator) dan/atau aktifkan pretensioner sabuk keselamatan yang terpasang di
kendaraan.
PERINGATAN:
Tindakan pencegahan berikut ini harus diperhatikan dalam melakukan pekerjaan tersebut. Kelalaian
mematuhi peringatan tersebut dapat menyebabkan cedera.
• Prosedur harus diikuti dengan ketat seperti yang dijelaskan di bawah ini.
• Pastikan membaca Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Air Bag [8B-3] sebelumnya
• Untuk menghindari pengembangan/pengaktifan secara tidak disengaja, pekerjaan ini tidak boleh
dilakukan oleh lebih dari satu orang,
• Karena akan muncul asap ketika modul air bag (inflator) dan pretensioner diaktifkan, pilihlah tempat
dengan ventilasi yang baik
• Modul air bag (inflator) dan pretensioner sabuk keselamatan akan segera terbuka /aktif ketika
disambungkan dengan battery kendaraan 12 volt. Gunakan kacamata pengaman di sepanjang prosedur
pengembangan/aktivasi dan pembuangan.
• Gunakanlah pelindung telinga ketika membuka modul air bag (inflator) / mengaktifkan pretensioner
sabuk keselamatan. Selain itu, anjurkan orang lain yang berada di dekat lokasi pengembangan/aktivasi
untuk menggunakan pelindung telinga yang tepat.
• Jangan mengembangkan/mengaktifkan dua komponen sistem air bag atau lebih (modul air bag (inflator
dan pretensioner sabuk keselamatan) pada saat yang bersamaan.
• Jangan pernah menyambung harness pengaktifan ke battery kendaraan 12 volt sebelum menyambung
harness pengembangan ke modul air bag (inflator) dan pretensioner sabuk keselamatan. Harness
pengembangan harus tetap terhubung dan tidak boleh disambungkan ke battery kendaraan 12 volt
8B-81
sampai anda siap mengembangkan modul air bag (inflator) atau mengaktifkan pretensioner sabuk
keselamatan.
Special Tool
(A): 09932M75031
(B): 09932M76510
4) Hubungkan dua timah harness pengembangan (1) dengan menumpuk colokan di atas colokan lainnya secara
sempurna.
PERINGATAN:
Harness pengembangan (A) harus tetap terhubung dan tidak boleh disambungkan ke battery kendaraan
12 volt sampai anda siap mengembangkan modul air bag atau mengaktifkan pretensioner sabuk
keselamatan.
5) Lepas modul air bag (inflator) atau pretensioner sabuk keselamatan dari kendaraan.
• Modul driver air bag (inflator): [8B-71]
• Modul passenger air bag (inflator): [8B-73]
• Pretensioner sabuk keselamatan: [8A-5]
PERINGATAN:
• Untuk menangani atau menyimpan modul air bag (inflator) aktif, pilih tempat dengan suhu di bawah
65 °C (150 °F), yang tidak memiliki kelembaban tinggi dan jauh dari gangguan elektrik.
• Selalu bawa modul air bag (inflator) dengan trim cover jauh dari tubuh anda.
8B-82
• Ketika meninggalkan atau menyimpan modul air bag (inflator) aktif tanpa terjaga di meja kerja atau
permukaan lain, pastikan kantungnya (trim cover) menghadap ke atas. Juga dilarang menaruh
sesuatu di atas trim cover atau modul air bag (inflator). Ini diperlukan agar tersedia ruang bebas
untuk membiarkan modul air bag (inflator) tersebut mengembang ketika terjadi aktivasi yang tidak
disengaja.
Kelalaian mengikuti prosedur ini dapat menyebabkan cedera.
[A]
[B]
[A]: Selalu bawa modul air bag (inflator) dengan trim cover (bukaan air bag)
jauh dari badan.
[B]: Selalu tempatkan modul air bag (inflator) pada bangku kerja dengan trim
cover (bukaan air bag) ke atas, jauh dari benda longgar.
PERINGATAN:
• Untuk menangani dan menyimpan pretensioner sabuk keselamatan, pilih tempat dengan suhu di
bawah 65 °C (150 °F), yang tidak memiliki kelembaban tinggi dan jauh dari gangguan elektrik.
• Jangan pernah membawa pretensioner sabuk keselamatan di bagian web.
• Ketika meletakkan pretensioner sabuk keselamatan pada meja kerja atau permukaan lain, pastikan
meletakkannya dengan lubang exhaust menghadap (1) ke atas. Anda juga dilarang meletakkan
sesuatu di atas pretensioner sabuk keselamatan.
Jika tidak, kemungkinan cedera bisa terjadi.
8B-83
1
6) Atur modul air bag (inflator) atau pretensioner sabuk keselamatan sebagai berikut.
• Untuk Modul air bag (inflator) pengemudi
a. Berikan ruang (3) di lantai kira-kira dengan diameter 185 cm (6ft) dimana modul (1) air bag (inflator)
pengemudi akan dibuka. Lebih diutamakan lokasi yang digunakan adalah di luar ruangan tanpa ada
aktivitas di sekitarnya. Jika tidak tersedia lokasi di luar ruangan, gunakan ruang di lantai bengkel dimana
tidak ada aktivitas dan terdapat ventilasi yang memadai. Pastikan tidak ada obyek mudah terbakar di
sekitar area pengembangan.
b. Tempatkan modul (1) air bag (inflator) dengan penutup trim vinyl menghadap ke atas (2) di lantai pada
Langkah a.
Special Tool
(A): 09932M75041
c. Isi tandon plastik pada perkakas pembukaan (A) dengan air atau pasir. Ini diperlukan untuk memberikan
stabilisasi terhadap perkakas selama pengembangan.
d. Pasang modul (1) air bag (inflator) penumpang pada perkakas pengembangan (A) dengan sempurna
menggunakan baut M8 (2).
8B-84
PERHATIAN:
Pastikan menggunakan baut penguat berukuran M8 dan 7T untuk memasang modul (1) air bag
(inflator) penumpang pada perkakas pengembangan (A).
(A)
CATATAN:
Pegang pretensioner sabuk keselamatan (2) secara vertikal pada kondisi yang sama seperti saat
dipasang. Jika tidak, maka webbing tidak dapat dilepas.
b. Lepas tongue plate (4) dan kait bahu (5) dari webbing.
c. Ikat webbing (1) dengan kuat dengan jarak 10 cm (3,9in) dari ujung pemotongan seperti ditunjukkan.
5
4
1
3
10 cm (3.9 in.)
d. Ikat pretensioner sabuk keselamatan (2) dengan harness kabel (3) ke roda (4) seperti ditunjukkan.
CATATAN:
Gulung harness kabel (3) sedikitnya 3 kali.
e. Berikan ruang (5) di lantai kira-kira dengan diameter 185 cm (6ft) dimana pretensioner sabuk
keselamatan (2) akan diaktifkan. Lebih diutamakan lokasi yang digunakan adalah di luar ruangan tanpa
ada aktivitas di sekitarnya. Jika tidak tersedia lokasi di luar ruangan, gunakan ruang di lantai bengkel
dimana tidak ada aktivitas dan terdapat ventilasi yang memadai. Pastikan tidak ada obyek mudah
terbakar di sekitar daerah pengaktifan.
f. Letakkan roda (4) dengan pretensioner sabuk keselamatan (2) di lantai pada Langkah e.
5
1
3
4
3
1. Webbing
7) Rentangkan harness pengembangan (A) dari modul air bag (infaltor) atau pretensioner sabuk keselamatan
sampai panjang sepenuhnya 10 (33ft).
Special Tool
(A): 09932-75031
8) Letakkan battery kendaraan 12 volt (1) di dekat ujung harness pengembangan yang terhubung (A).
9) Periksa bahwa daerah di sekitar modul air bag (inflator) atau pretensioner sabuk keselamatan bebas dari orang
lain dan obyek mudah terbakar.
10) Sambung kabel adapter (B) sebagai berikut.
Special Tool
(B): 09932M76510
• Untuk Modul air bag (inflator) pengemudi [A]:
Periksa bahwa modul air bag (inflator) pengemudi telah diletakkan dengan penutup trip vinyl menghadap ke
atas, dan sambungkan kabel adapter (B) ke modul air bag (inflator) pengemudi.
• Untuk modul air bag (inflator) penumpang [B]:
Periksa bahwa modul air bag (inflator) penumpang telah dipasang dengan kuat dan benar pada perkakas
pembukaan (special tool), dan sambungkan kabel adapter (B) ke modul air bag (inflator) penumpang.
CATATAN:
Gulung harness kabel (5) sedikitnya 2 kali.
8B-86
• Untuk pretensioner sabuk keselamatan [E]:
a. Sambungkan kabel adapter (B) ke pretensioner sabuk keselamatan.
b. Tumpuk 2 roda (3) di atas roda yang dipasang pretensioner sabuk keselamatan (6), dan ikat mereka
menggunakan harness kabel (5) seperti yang ditunjukkan.
CATATAN:
Gulung harness kabel (5) sedikitnya 2 kali.
(A)
1 5
[B]
3
2
4
(B)
(A)
10 m (33 ft)
[C]
7
(B)
10 m (33 ft)
(A) 3
1
6 5
12) Beritahu orang di sekitar lokasi bahwa anda akan mengembangkan/mengaktifkan modul air bag (inflator) atau
pretensioner sabuk keselamatan.
8B-87
CATATAN:
• Ketika modul air bag (inflator terbuka dan pretensioner sabuk keselamatan aktif, gas yang
mengembang dengan sangat cepat akan mengeluarkan bunyi keras. Gunakan pelindung telinga yang
tepat. Beritahu orang di sekitar lokasi bahwa anda akan membuka modul air bag (inflator) atau
mengaktifkan pretensioner sabuk keselamatan dan pelindung telinga yang tepat harus dikenakan.
• Ketika modul air bag (inflator) pengemudi telah terbuka, modul air bag (inflator) pengemudi dapat
terangkat sekitar 30 cm (1ft) secara vertikal. Ini adalah reaksi yang normal karena kekuatan gas yang
mengembang sangat cepat di dalam modul air bag (inflator) pengemudi.
• Setelah modul air bag (inflator) sudah terbuka, permukaan air bag (inflator) tersebut dapat
mengandung residu berbubuk. Bubuk ini mengandung tepung jagung (digunakan untuk melumasi
kantung (inflator) saat menggembung) dan produk sampingan dari reaksi kimia.
PERINGATAN:
• Jangan meletakkan modul air bag (inflator) yang terbuka dan pretensioner sabuk keselamatan yang
aktif di dekat obyek yang mudah terbakar.
• Jangan menggunakan air, oli, dll. ke modul air bag (inflator) yang terbuka dan pretensioner sabuk
keselamatan aktif.
• Tunggu sekitar 30 menit sebelum menyentuh permukaan logam modul air bag (inflator) atau modul
pretensioner sabuk keselamatan. Mengabaikan peringatan ini dapat menyebabkan kebakaran atau
cedera.
Kelalaian mengikuti prosedur ini dapat menyebabkan kebakaran atau cedera.
16) Jika dalam suatu kondisi dimana modul air bag (inflator) atau pretensioner sabuk pemgaman tidak
mengembang/aktif setelah mengikuti prosedur ini, lanjutkan segera ke Langkah 22) sampai 25) Jika modul air
bag (inflator) atau pretensioner sabuk keselamatan tidak terbuka atau aktif, lanjutkan ke Langkah 18) sampai 21).
17) Gunakan sepasang sarung tangan kerja untuk melindungi tangan anda dari iritasi dan panas ketika menangani
modul air bag (inflator) yang terbuka atau pretensioner sabuk keselamatan yang aktif.
8B-88
18) Putus kabel adapter (special tool) dari modul air bag (inflator) atau pretensioner sabuk keselamatan sesegera
mugkin. Ini akan mencegah kabel adapter (special tool) agar tidak rusak karena bersinggungan dengan modul air
bag (inflator) yang panas atau pretensioner sabuk keselamatan yang panas.
19) Periksa kabel adapter dengan tahapan berikut ini.
• Untuk modul air bag (inflator)
Pastikan memeriksa adanya kerusakan pada kabel adapter (special tool) modul air bag (inflator) setelah
pembukaan dan gantikan dengan kabel adapter (special tool) yang baru jika memang rusak.
• Untuk pretensioner sabuk keselamatan
Pastikan memeriksa adanya kerusakan pada kabel adapter pretensioner sabuk keselamatan setelah
pretensioner sabuk keselamatan aktif. Ganti dengan konektor cadangan (special tool) atau adapter yang baru
jika perlu.
20) Buang modul air bag (infaltor) yang terbuka (1) atau pretensioner sabuk keselamatan yang telah aktif (2) lewat
refuse channel normal setelah didinginkan selama 30 menit dan tutup dengan kuat modul air bag (inflator) atau
pretensioner sabuk keselamatan (2) dalam kantung vinyl yang kuat.
Lihat Pembuangan Modul Air Bag (Inflator) Terbuka dan Pretensioner Sabuk Keselamatan Aktif [8B-94] untuk
detailnya.
21) Cuci tangan anda dengan sabun dan air setelah selesai bekerja.
CATATAN:
Langkah berikutnya harus diikuti jika modul air bag (inflator) tidak terbuka atau pretensioner sabuk
keselamatan tidak aktif.
22) Pastikan bahwa harness pembuka telah diputus dari battery kendaraan 12 volt dan bahwa dua colokan telah
dihubungkan dengan meletakkan colokan di atas colokan lain secara sempurna.
23) Putus harness pembuka dan kabel adapter dari modul air bag (inflator) atau pretensioner sabuk keselamatan.
24) Untuk sementara simpan modul air bag (inflator) yang tidak terbuka dengan merujuk pada Tindakan Pencegahan
untuk Servis Sistem Air Bag [8B-3] untuk keterangan lebih lanjut.
25) Hubungi distributor di tempat anda untuk bantuan lebih lanjut.
8B-89
• Untuk modul air bag (inflator) pengemudi dan penumpang [A]:
Lepas glove box dengan merujuk pada Melepas dan Memasang Panel Instrumen [9C-14] dan lepas konektor
modul air bag (inflator) pengemudi (1).
• Untuk pretensioner sabuk keselamatan (kanan dan kiri) [D]
Lepas kedua sisi pilar tengah trim bagian bawah (sisi pengemudi dan penumpang) dan putus konektor
pretensioner sabuk keselamatan (4).
4) Pastikan bahwa masing-masing modul air bag (inflator) dan/atau pretensioner sabuk keselamatan telah dipasang
dengan kuat.
[A]
[B]
1
4
A: Tampak A
5) Periksa bahwa tidak ada yang terbuka, terhubung atau rusak pada special tool (harness pembuka (A) dan kabel
adapter (B), (C), dan (D)). Jika terdapat kerusakan, jangan menggunakannya dan pastikan menggunakan special
tool yang baru. Sambungkan kabel adapter (B), (C), atau (D) ke konektor harness pembuka (A) dan kunci
konektor menggunakan tuas pengunci.
Special Tool
(A): 09932M75031
(B): 09932M78332
(C): 09932M77310
(D): 09932M76510
8B-90
6) Hubungkan dua timah harness pengembangan dengan menumpuk colokan di atas colokan lainnya secara
sempurna.
PERINGATAN:
Harness pembuka (A) harus tetap terhubung dan tidak boleh disambungkan ke battery kendaraan 12 volt
sampai anda siap mengembangkan modul air bag atau mengaktifkan pretensioner sabuk keselamatan.
7) Sambungkan kabel adapter (B), (C), atau (D) secara seri dengan harness pengembangan (A) ke modul air bag
(inflator) atau pretensioner sabuk keselamatan sebagai berikut.
• Untuk modul air bag (inflator) pengemudi dan penumpang [A]:
Sambungkan kabel adapter (B) secara seri dengan harness pembuka (A) dan tekan konektor kabel adapter
(B) ke modul air bag (inflator) sampai terdengan bunyi klik.
• Untuk pretensioner sabuk keselamatan [D]
Sambungkan kabel adapter (D) secara seri dengan harness pengembangan (A) ke pretensioner sabuk
keselamatan dan kunci konektor menggunakan komponen pengunci.
[A]
(C)
(A)
[D]
(D)
(A)
8B-91
10) Rentangkan harness pembuka (1) sampai panjang sepenuhnya 10m (33ft).
11) Letakkan battery kendaraan 12 volt (2) di dekat ujung harness pengaktifan yang terhubung (1).
12) Tutup daerah kaca depan kendaraan dan bukaan jendela pintu depan secara sempurna dengan kain, selimut
atau benda sejenis. Tindakan ini dapat mengurangi kemungkinan cedera karena pecahan kaca atau bagian
dalam kendaraan.
10 m (33 ft)
13) Beritahu orang di sekitar lokasi bahwa anda akan mengembangkan modul air bag (inflator) atau mengaktifkan
pretensioner sabuk keselamatan.
CATATAN:
• Ketika modul air bag (inflator mengembang dan pretensioner sabuk keselamatan aktif, gas yang
mengembang dengan sangat cepat akan mengeluarkan bunyi keras. Gunakan pelindung telinga yang
tepat. Beritahu orang di sekitar lokasi bahwa anda akan mengembangkan modul air bag (inflator) atau
mengaktifkan pretensioner sabuk keselamatan dan pelindung telinga yang tepat harus dipakai.
• Setelah modul air bag (inflator) sudah mengembang, permukaan air bag tersebut dapat mengandung
residu berbubuk. Bubuk ini mengandung tepung jagung (digunakan untuk melumasi kantung
(inflator) saat mengembang) dan produk sampingan dari reaksi kimia.
PERINGATAN:
• Jangan meletakkan modul air bag (inflator) yang terbuka dan pretensioner sabuk keselamatan yang
aktif di dekat obyek yang mudah terbakar.
• Jangan menggunakan air, oli, dll. ke modul air bag (inflator) yang terbuka dan mengaktifkan
pretensioner sabuk keselamatan.
• Tunggu sekitar 30 menit sebelum menyentuh permukaan logam modul air bag (inflator) atau modul
pretensioner sabuk keselamatan. Mengabaikan peringatan ini dapat menyebabkan kebakaran atau
cedera.
Kelalaian mengikuti prosedur ini dapat menyebabkan kebakaran atau cedera.
17) Ulangi Langkah 3) sampai 16) untuk mengembangkan / mengaktifkan modul air bag (inflator) dan pretensioner
sabuk keselamatan yang belum mengembang/ aktif, jika ada.
18) Jika dalam suatu kondisi dimana modul air bag (inflator) atau pretensioner sabuk pemgaman tidak mengembang
atau aktif setelah mengikuti prosedur ini, lanjutkan segera ke Langkah 24) sampai 26) Jika modul air bag
(inflator) atau pretensioner sabuk keselamatan tidak mengembang/aktif, lanjutkan ke Langkah 19) sampai 23).
19) Lepas dengan hati-hati kain penutup dari kendaraan dan bersihkan adanya pecahan atau buang seluruhnya.
20) Gunakan sepasang sarung tangan kerja untuk melindungi tangan anda dari iritasi dan panas ketika menangani
modul air bag (inflator) yang terbuka dan pretensioner sabuk keselamatan yang aktif.
21) Putus kabel adapter (special tool) dari modul air bag (inflator) atau pretensioner sabuk keselamatan sesegera
mugkin. Ini akan mencegah kabel adapter (special tool) agar tidak rusak karena bersinggungan dengan modul air
bag (inflator) yang panas atau pretensioner sabuk keselamatan yang panas.
22) Periksa kabel adapter dengan tahapan berikut ini.
Konektor kabel adapter (special tool) dirancang untuk dapat digunakan lagi. Namun, konektor tersebut harus
diperiksa akan adanya kerusakan setelah pembukaan dan diganti jika perlu.
23) Dengan modul air bag (inflator) yang terbuka dan pretensioner sabuk keselamatan yang aktif, kendaraan dapat
dihancurkan dengan cara yang sama seperti kendaraan yang tidak dilengkapi dengan sistem air bag /
pretensioner sabuk keselamatan.
CATATAN:
Langkah berikutnya harus diikuti jika modul air bag (inflator) tidak terbuka atau pretensioner sabuk
keselamatan tidak aktif.
24) Lepas modul air bag (inflator) dan / atau pretensioner sabuk keselamatan dari kendaraan.
• Modul driver air bag (inflator): [8B-71]
• Modul passenger air bag (inflator): [8B-73]
• Pretensioner sabuk keselamatan. [8A-5]
25) Untuk sementara, simpan modul air bag (inflator) yang tidak mengembang. [8B-3]
26) Hubungi distributor di tempat anda untuk bantuan lebih lanjut.
8B-93
Pembuangan Modul Air Bag (Inflator) Terbuka dan Pretensioner Sabuk Keselamatan Aktif
PERINGATAN:
Kelalaian mengikuti prosedur pembuangan modul air bag (inflator) dan pretensioner sabuk keselamatan
secara benar dapat menyebabkan pengembangan air bag dan aktivasi pretensioner yang dapat
menyebabkan cedera. Modul Air bag (inflator) yang tidak terbuka dan pretensioner sabuk keselamatan yang
tidak aktif tidak boleh dibuang secara normal.
Modul air bag (inflator) yang tidak mengembang dan pertensioner sabuk keselamatan yang tidak aktif
mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan penyakit parah atau cedera jika kontainer yang tertutup rusak
selama pembuangan.
Modul Air bag (inflator) yang tidak mengembang dan pretensioner sabuk keselamatan yang tidak aktif tidak boleh
dibuang secara normal seperti komponen lainnya. Namun, untuk pembuangannya harus memperhatikan hal-hal
berikut ini.
• Modul air bag (inflator) dan pretensioner sabuk keselamatan sesaat setelah mengembang / pengaktifan akan
sangat panas. Tunggu selama 30 menit sampai dingin sebelum menanganinya.
• Jangan pernah menggunakan air, minyak, dll pada modul air bag (inflator) yang mengembang dan pretensioner
sabuk keselamatan aktif untuk mendinginkannya dan hati-hati agar air, minyak dll, tidak mengenai modul air bag
(inflator) yang mengembang dan pretensioner sabuk keselamatan yang aktif.
• Setelah modul air bag (inflator) sudah digunakan, permukaan air bag tersebut dapat mengandung residu
berbubuk. Bubuk ini terutama mengandung tepung jagung (digunakan untuk melumasi kantung saat
menggembung) dan hasil ikutan dari reaksi kimia. Seperti pada sebagian besar prosedur perbaikan, sarung
tangan dan kacamata pengaman harus dikenakan.
• Ketika membuang modul air bag (inflator) yang mengembang dan pretensioner sabuk keselamatan yang aktif,
pastikan menutupnya dengan kantung vinyl.
• Ketika modul air bag (inflator) dan pretensioner sabuk keselamatan telah mengembang/aktif di dalam kendaraan
yang akan dihancurkan, biarkan mereka terpasang di dalam kendaraan.
8B-94
• Pastikan anda mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menanganinya.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencangan Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Baut SDM 9 0.92 7.0
Baut penguat Modul air bag (inflator)
9 0.92 7.0
pengemudi
Baut pengikat modul air bag (inflator)
23 2.3 17.0
penumpang
Baut penguat sirkuit sensor benturan depan. 9 0.92 7.0
Acuan:
Momen pengencangan yang tidak tercantum di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
Untuk menghindari mengembang ketika melakukan perbaikan sistem air bag, jangan menggunakan
peralatan penguji kelistrikan seperti voltmeter, ohmmeter, dll. berdaya battery atau AC, atau semua jenis
perlengkapan kelistrikan selain yang ditentukan di dalam buku pedoman ini. Jangan menggunakan alat uji
jenis tanpa daya.
Instruksi pada buku pedoman ini harus diikuti secara cermat, atau akan dapat menyebabkan cedera.
Anda harus mengenal peralatan yang terdaftar di bawah judul “Special Tool”. Anda harus bisa mengukur voltase dan
resistan. Anda harus mengenal penggunaan scan tool yang benar seperti Air Bag Driver/ Passanger Load Tool,
Connector Test Adapter Kit dan Digital Multimeter.
Special Tool
(A): 09932M76010 Connector Test Adapter Kit
(B): 09932M75100 (Shorting bar release tool)
Alat ini harus digunakan ketika prosedur diagnostik menyaratkan pemeriksaan atau pengujian terminal.
Penggunaan adapter yang sesuai pada special tool akan memastikan tidak terjadinya kerusakan pada terminal dari
pengujian multimeter, seperti perluasan atau pembengkokan.
(A) (A)
Adapter (1) diperlukan untuk mengetahui kekencangan sambungan sudah cukup, dan membantu menemukan
bagian yang putus atau putus sementara yang dikarenakan oleh sambungan terminal yang buruk. SDM shorting bar
8B-95
release tool (2) tersedia pada connector test adapter kit. Memasangnya pada konektor SDM (3) akan melepaskan
shorting bar.
Special Tool
(B): 09932M75010 Air bag driver / passenger load tool
Alat ini digunakan sebagai bantuan diagnosis dan alat pengaman untuk mencegah pembukaan modul air bag
(inflator) yang tidak diinginkan.
Load tool mempunyai tiga konektor yang terpasang pada tempatnya dimana mereka telah berfungsi secara
kelistrikan dan bertindak sebagai pengganti muatan resistif.
Tidak boleh menggunakan lebih dari dua konektor pada saat yang bersamaan.
salah satu konektor (“KEMUDI”) digunakan untuk mengganti muatan berikut ini.
• Modul air bag (inflator) pengemudi ketika disambung pada bagian atas kolom untuk terhubung dengan contact
coil assy.
• Modul air bag (inflator) penumpang ketika disambung dengan konektor harness air bag pada harness panel
instrumen untuk modul air bag (inflator) penumpang.
• Masing-masing pretensioner sabuk keselamatan pengemudi dan penumpang ketika disambung dengan konektor
harness air bag pada harness panel instrumen untuk pretensioner sabuk keselamatan pengemudi dan
penumpang.
Konektor lain (“BAGIAN DASAR KOLOM”) digunakan untuk mengganti muatan modul air bag (inflator) pengemudi
dan contact coil assy. ketika disambungkan pada bagian dasar kolom ke harness kabel air bag.
Konektor ketiga (“INFLATOR PENUMPANG”) tidak digunakan.
Dengan mengganti resistan load tool ketika dibutuhkan, penetapan dapat dilakukan apakah komponen sirkuit inflator
menyebabkan malfungsi sistem dan komponen mana yang menyebabkan malfungsi.
Load tool hendaknya hanya digunakan ketika memang diperlukan oleh prosedur diagnostik.
8B-96
1. Konektor untuk contact coil dan modul air bag (inflator) pengemudi
(Terletak di dekat bagian dasar kolom kemudi)
2. Konektor untuk modul air bag (inflator) pengemudi, pengendara dan
pretensioner sabuk keselamatan pengemudi dan penumpang
3. Tidak digunakan
Special Tool
09932M75010 09932M75031
Load tool air bag Harness pengembang air
bag
09932M75041 09932M75100
Perkakas pengembang Shorting bar release tool
modul driver air bag
(inflator) penumpang
09932–76010 09932M76510
Connector test adapter set Deployment adapter cable
Set ini terdiri dari item-item
berikut. 1. Connector test
adapter kit (09932-75020),
2. Connector test adapter &
shorting bar release tool
(09932-76020)
09932M77310 09932M78310
Deployment adapter cable Kabel adapter
4P
8B-97
09932M78332 09932M78340
Deployment adapter cable Deployment adapter cable
SDT)
1 2
—
4
Kit ini mencakup. 1. 3
SUZUKI-SDT 2. Kabel DLC 5
3. Kabel USB 4. Power
supply AC/DC 5. Probe
voltage meter 6. Kotak
penyimpanan
8B-98
Bodi, Kabin dan Aksesori
Bab 9
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan .............................................................................................................................................. 9-2
Tindakan Pencegahan untuk Bodi, Kabin dan Aksesori .......................................................................................... 9-2
Tindakan Pencegahan untuk Servis Bodi ................................................................................................................ 9-2
Peringatan Pengencang untuk Servis Bodi.............................................................................................................. 9-2
9-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan untuk Bodi, Kabin dan Aksesori
Peringatan Air Bag
Lihat Peringatan Air Bag [00-14] .
Untuk kendaraan yang dilengkapi dengan Sistem Pengaman Tambahan (Air Bag):
Ketika menyervis bodi kendaraan, jika bagian komponen sistem air bag mungkin akan mendapat guncangan,
maka lepas bagian itu terlebih dahulu.
• Pengencang adalah bagian pelengkap yang penting karena bagian itu dapat mempengaruhi kinerja
komponen dan sistem, dan/atau dapat mengakibatkan perbaikan yang memakan biasa besar.
Pengencang harus diganti dengan pengencang bernomor part sama atau dengan komponen yang setara
jika dibutuhkan penggantian.
• Jangan menggunakan komponen pengganti dengan kualitas yang lebih rendah atau mengganti
desainnya. Nilai torsi harus digunakan sebagaimana yang ditentukan selama perakitan kembali untuk
memastikan tahanan yang tepat pada komponen ini.
9-2
Bodi, Kabin dan Aksesori
Bab 9A
Sistem Kelistrikan
K12M ......................................................................................................................................................................... 9A-4
Tindakan Pencegahan ........................................................................................................................................... 9A-4
Tindakan Pencegahan dalam Perawatan Sistem Kelistrikan Bodi ........................................................................9A-4
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 9A-4
Singkatan ...............................................................................................................................................................9A-4
Simbol Warna Kabel / Konektor .............................................................................................................................9A-4
Simbol dan Tanda...................................................................................................................................................9A-4
Cara Membaca Diagram Layout Konektor.............................................................................................................9A-6
Cara Membaca Kode Konektor dan Nomor Terminal ............................................................................................9A-7
Cara Membaca Titik Ground ................................................................................................................................9A-10
Cara Membaca Diagram Pasokan Daya ............................................................................................................. 9A-11
Cara Membaca Diagram Sirkuit Sistem ............................................................................................................... 9A-11
Glosarium .............................................................................................................................................................9A-13
Diagram Layout Konektor ................................................................................................................................... 9A-17
Diagram Layout Konektor ....................................................................................................................................9A-17
Kompartemen Mesin ............................................................................................................................................9A-18
Panel Instrumen ...................................................................................................................................................9A-25
Pintu, Atap ............................................................................................................................................................9A-29
Lantai....................................................................................................................................................................9A-30
Belakang ..............................................................................................................................................................9A-32
Titik Ground .......................................................................................................................................................... 9A-32
Titik Ground (Tanah).............................................................................................................................................9A-32
Diagram Pasokan Daya........................................................................................................................................ 9A-34
Diagram Power Supply (Model Bensin) ...............................................................................................................9A-34
Diagram Power Supply (Model DSL) ...................................................................................................................9A-36
Sekring dan Suku Cadang Terlindung..................................................................................................................9A-37
Sekering dalam Kotak Sekering Utama (Model Bensin)......................................................................................9A-38
Sekering dalam Kotak Sekering Utama (Model DSL)..........................................................................................9A-38
Kotak Sekering Sirkuit Individual No. 1 (Model Bensin).......................................................................................9A-39
Kotak Sekring Sirkuit Individual No. 1 (Model DSL).............................................................................................9A-40
Kotak Sekring Sirkuit Individual No. 2 (Pada J/B)................................................................................................9A-41
Kotak Sekring Sirkuit Individual No. 3 (Model DSL).............................................................................................9A-43
Konektor / Layout Sekring Junction Block (J/B) ..................................................................................................9A-44
Junction Block Inner Circuit (Ikhtisar)...................................................................................................................9A-45
Junction Block Inner Circuit (Detail) .....................................................................................................................9A-47
9A-1
Diagram Sirkuit Sistem ........................................................................................................................................ 9A-51
Diagram Sirkuit Sistem.........................................................................................................................................9A-51
A-1 Diagram Sirkuit Sistem Cranking (Model Bensin) .........................................................................................9A-53
A-1 Diagram Sirkuit Sistem Cranking (Model DSL) .............................................................................................9A-54
A-2 Diagram Sirkuit Sistem Pengisian Daya (Model Bensin) ..............................................................................9A-55
A-2 Diagram Sirkuit Sistem Pengisian Daya (Model DSL) ..................................................................................9A-56
A-3 Diagram Sirkuit Sistem Pengapian................................................................................................................9A-57
A-4 Diagram Sirkuit Sistem Pendingin (Model Bensin)........................................................................................9A-58
A-4 Diagram Sirkuit Sistem Pendingin (Model DSL)............................................................................................9A-59
A-5 Diagram Mesin dan Sirkuit Sistem Kontrol A/C (Model Bensin)....................................................................9A-60
A-5 Diagram Mesin dan Sirkuit Sistem Kontrol A/C (Model DSL)........................................................................9A-64
A-7 Diagram Sirkuit Sistem Immobilizer (Model Bensin) .....................................................................................9A-69
A-7 Diagram Sirkuit Sistem Immobilizer (Model DSL) .........................................................................................9A-70
A-8 Diagram Sirkuit Sistem Kontrol Bodi .............................................................................................................9A-71
A-9 Diagram Sirkuit CAN (Tanpa BCM) ...............................................................................................................9A-75
A-9 Diagram Sirkuit CAN (Dengan BCM) ............................................................................................................9A-76
A-10 Diagram Sirkuit Sistem Kontrol Keamanan .................................................................................................9A-77
B-1 Diagram Sirkuit Wiper dan Washer Kaca Depan ..........................................................................................9A-79
B-2 Diagram Sirkuit Wiper dan Washer Belakang (Opsional) .............................................................................9A-80
B-3 Diagram Sirkuit Defogger Belakang (Opsional) ............................................................................................9A-81
B-4 Diagram Sirkuit Power Window (Model 2 Pintu) ...........................................................................................9A-82
B-4 Diagram Sirkuit Power Window (Model 4 Pintu, 5 Pintu) ..............................................................................9A-83
B-5 Diagram Sirkuit Power Door Lock .................................................................................................................9A-85
B-7 Diagram Sirkuit Klakson ................................................................................................................................9A-87
C-1 Diagram Sirkuit Combination Meter ..............................................................................................................9A-88
C-2 Diagram Sirkuit TACHO Meter ......................................................................................................................9A-90
D-1 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Besar ...........................................................................................................9A-91
D-2 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Posisi, Kota dan Plat Nomor .......................................................................9A-92
D-3 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Kabut Depan (Model Bensin) ......................................................................9A-93
D-3 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Kabut Depan (Model DSL) ..........................................................................9A-94
D-4 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Iluminasi ......................................................................................................9A-95
D-5 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Interior (Model 2 Pintu) ................................................................................9A-96
D-5 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Interior (Model 4 Pintu, 5 Pintu)...................................................................9A-97
D-6 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Sein dan Lampu Peringatan Hazard ...........................................................9A-98
D-7 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Rem ...........................................................................................................9A-100
D-8 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Mundur ......................................................................................................9A-101
D-9 Diagram Sirkuit Sistem Penyetelan Lampu Besar ......................................................................................9A-102
D-10 Diagram Sirkuit Lampu Kabut Belakang ...................................................................................................9A-103
E-1 Diagram Sirkuit Sistem Pemanas (Opsional) ..............................................................................................9A-104
F-1 Diagram Sirkuit Sistem Air Bag (Opsional)..................................................................................................9A-106
F-2 Diagram Sirkuit Sistem ABS (Opsional).......................................................................................................9A-107
9A-2
F-4 Diagram Sirkuit Sistem Power Steering.......................................................................................................9A-109
G-1 Diagram Sirkuit Sistem Audio...................................................................................................................... 9A-111
G-2 Diagram Sirkuit Sistem Soket Aksesori....................................................................................................... 9A-112
Daftar Konektor ...................................................................................................................................................9A-112
Daftar Konektor .................................................................................................................................................. 9A-112
Konektor C ......................................................................................................................................................... 9A-113
D Connector (Model DSL).................................................................................................................................. 9A-114
Konektor E.......................................................................................................................................................... 9A-114
Konektor G ......................................................................................................................................................... 9A-116
Konektor J .......................................................................................................................................................... 9A-118
Konektor K.......................................................................................................................................................... 9A-118
Konektor L .......................................................................................................................................................... 9A-118
Konektor O ......................................................................................................................................................... 9A-119
Konektor R .........................................................................................................................................................9A-120
Konektor S..........................................................................................................................................................9A-120
Catatan Pemasangan Kembali untuk Wiring Harness.................................................................................... 9A-120
Catatan Pemasangan Kembali untuk Wiring Harness.......................................................................................9A-120
Seputar Mesin ....................................................................................................................................................9A-121
Seputar Battery ..................................................................................................................................................9A-123
Seputar Strut ......................................................................................................................................................9A-125
Seputar Dash Panel (Interior) ............................................................................................................................9A-128
Harness Panel Instrumen...................................................................................................................................9A-129
Instrument Panel Harness / Harness Lantai (Dash Side Panel) ........................................................................9A-130
Harness lantai ....................................................................................................................................................9A-131
Harness pintu bagasi .........................................................................................................................................9A-134
Spesifikasi........................................................................................................................................................... 9A-134
Spesifikasi Momen Pengencangan ....................................................................................................................9A-134
9A-3
K12M
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan dalam Perawatan Sistem Kelistrikan Bodi
Saat melakukan servis pada sistem kelistrikan, perhatikan tindakan pencegahan yang diuraikan dalam Tindakan
Pencegahan untuk Servis Sirkuit Elektrik [00-11] untuk melindungi suku cadang listrik dan mencegah kebakaran.
Uraian Umum
Singkatan
Lihat Singkatan [0A-2] untuk singkatan-singkatan umum.
9A-4
Circuit breaker
Coil, Solenoid Pemanas Bohlam
(pemutus sirkuit)
Cigarette lighter
Motor Pompa Klakson Speaker
(Pemantik)
NPN PNP
Dioda pemancar
Transistor foto Dioda Zener Diode Dioda foto
cahaya
9A-5
Kipas pendingin
Fuel pump Injektor bahan bakar Modul kontrol XX Wiper kaca depan
radiator
XX
Cont M
Washer kaca depan Wiper belakang Washer belakang Defogger belakang Power window
{ L15
R01
L42
R04
12
9A-7
Tampak Z
(Tampak Z) A40
5
D18
Terminal D18
perempuan 1 2 3 4
5 6 7 8
(Tampak Z) Kode konnektor
No. Terminal
CATATAN:
Nomor terminal yang berbeda dari nomor di atas bisa ditemukan di beberapa konektor.
Nomor cetak seperti ini tidak digunakan di dalam manual ini.
2) Jenis konektor
3) Terminal-terminal di dalam satu konektor (Garis putus-putus) (B15)/Terminal-terminal di konektor berbeda (B14,
B16)
9A-8
B15
B14 B16
12
WHT/BLK WHT/BLK RED/YEL
5
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
RED/YEL
13
RED/YEL
BLK
BLK
7
8
BLK
16
BLK
CONTOH
W/S Diagram layout konektor
ORN W/S
ORN ORN ORN ORN ORN
Weld W/S
W/S W/S W/S
ORN
9A-9
Contoh
Sirkuit dalam J/B
Connector No. / Terminal No. J/B
J/B BCM E39 E40 E41 G32 G33 G34 K01 L04 L05 L06
IG1 IG1
2
IMMOBI IG
6
IG Coil
23
15A IG Coil, etc
5
BLK/WHT
BCM ;IG1
11
25
MTR 10A MTR Power, etc
6
30
A/B 15A A/B CONT
1
K-LINE
8
K-LINE
3
A/B SIGNAL
9
A/B SIGNAL
2
IG Sig
29
10A EPS AT
12
J/B
GRN BLU
C02
C02 C02
C02
C02
C02 REFERENSI
9A-10
"DIAGRAM SIRKUIT SISTEM" "TITIK GROUND"
Individual
20 circuit
15A fuse box
YEL/BLU 10
10 11 12
E40
16 20 5 6 7
Off
BLK BLK BLK On
Circuit
breaker
60A-B003-
1 10 9
10
Ground bodi tidak diberikan nomor ground.
REFERENSI
Cara Membaca Diagram Pasokan Daya
Lihat Diagram Power Supply (Model Bensin) [9A-34] .
Lihat Diagram Sirkuit Sistem [9A-51] .
1 2 3 4 5 6 7 8 29 9
80A 15A 15A 15A 25A 50A 30A 60A 30A 60A
32
E44 3 2 1 B01 1 E45 1 E40 2 1 15A
WHT/BLU WHT/RED BLU/RED RED WHT/BLU WHT/YEL WHT/GRN
WHT/GRN WHT/GRN
2 3 4
BLU
Box sekring
sirkuit 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Individual
15A 15A 15A 20A 20A 15A 15A 15A 15A 15A 15A
13 17
15A 15A Hubungan ke sistem.
RY
Sekring WHT/GRN YEL RED/YEL
9A-11
[B]: Arah / Halaman Lompat Sirkuit
CATATAN:
Maksudnya “Melompat ke nomor halaman yang ditunjukkan dengan tanda panah.
Misalnya:” Dua tanda panah ke kiri” berarti” Melompat ke dua halaman sebelum”.)
Anda akan menemukan simbol yang sama dengan tanda panah ke arah sebaliknya di halaman yang dirujuk.
Sirkuit tersambung di antara simbol-simbol itu.
CATATAN:
Sirkuit berlanjut ke simbol yang sama dengan arah sebaliknya di halaman tersebut.
Anda akan menemukan simbol-simbol lain pada arah tanda panah.
9A-12
4-PINTU
A
B 2-PINTU [I] [J] [K] [L] [M] [N] [O]
3 Sekring 1 6
Sekring
15A 15A 20A
[A] "XX"
GB
4 3 2
[C] YEL
BLU GRN/BLK GRN/RED GRN
[D] GRN
GRN
2 E34 2 1
E33 1 E34 7 5 1 O06
XX
Cont.M
GRN GRN
[E] 2 5 6 4 4 6
GRN
GRN/BLK ORN WHT BLK YEL 2
C26
2 1 2 A B
Switch
[F] RED BRN/RED
OFF ON
Sensor E52 1 E52 1
Y
[G] 1
M Motor M Motor
[H] 2 2
BLK
Y Y
G20 3 8 5 5 6 1
GRN/RED
YEL/RED YEL
L50 1 3
GR GR
P
2 4
Glosarium
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
A/C amplifier Amplifier A/C
A/C mode actuator Actuator mode A/C
A/C Pressure sensor Sensor tekanan A/C
A/C refrigerant pressure sensor Sensor tekanan refrigerant A/C
9A-13
A/C & Rear defogger switch Switch A/C & defogger belakang
A/T fluid Oli transmisi otomatis
A/T mode switch Switch mode A/T
A/T shift illumination Iluminasi tuas A/T
A/T shift lock solenoid Solenoid shift lock A/T
ABS control actuator Aktuator kontrol ABS
Acceleration pedal sensor Sensor pedal gas
Actuator (state) Aktuator (statis)
Air flow control actuator Aktuator kontrol aliran udara
Air intake control actuator Aktuator kontrol aliran masuk
Ambient temperature sensor Sensor temperature ruang
Antenna amplifier Amplifier antena
Back-up light switch wire Kabel switch lampu mundur
Blower motor (controller) Motor blower (pengontrol)
Blower speed selector Selektor putaran blower
Boost pressure (sensor) Boost pressure (sensor)
Boost pressure control solenoid valve Solenoid valve kontrol boost pressure
Cancel switch Cancel switch
Canister purge valve Canister purge valve
Circuit breaker (pemutus sirkuit) Pemutus sirkuit
Switch posisi pedal kopling Switch posisi pedal kopling
Resistor penyesuai CO Resistor penyetel CO
Coil antenna Coil antenna
Combination switch Switch kombinasi
Condenser (fan) Kondensor (kipas)
Console light Lampu console
Contact coil Contact coil
Coupling air temperature sensor Sensor coupling air temperature
Coupling solenoid Coupling solenoid
Cruise actuator Aktuator cruise
Current sensor Current sensor
Curtsy light Lampu tambahan
Diesel engine control circuit Sirkuit kontrol mesin diesel
Differential temperature (/pressure) sensor Sensor perbedaan temperatur (/tekanan)
Double relay Relay ganda
Dual cut switch Switch dual cut
Dual pressure switch Switch dual pressure
EGR stepper motor EGR stepper motor
ESP control module Control module ESP
ESP-off switch Switch ESP-off
EVAP canister (purge/vent) valve EVAP canister (purge/vent) valve
Evaporator temperature sensor Sensor temperatur penguapan
9A-14
Exhaust gas temperature sensor Sensor temperatur exhaust gas
Forward clutch cylinder revolution sensor Sensor putaran cylinder forward clutch
Forward sensor Forward sensor
Front clearance light Lampu posisi depan
Front (Rear) height sensor Height sensor depan (belakang)
Fuel filter water sensor sensor air filter bahan bakar
Fuel flow actuator Aktuator aliran bahan bakar
Front intermittent timer relay Relay waktu intermittent depan
Fuel heating relay Relay pemanasan bahan bakar
Fuel level gauge Indikator bahan bakar
Fuel pressure regulator valve Regulator valve tekanan bahan bakar
Fuel pressure (sensor/regulator) Tekanan bahan bakar (sensor/regulator)
Fuel temperature sensor Sensor temperatur bahan bakar
Gas generator Gas generator
Glow controller Glow controller
Hazard warning light Lampu hazard
Head light beam leveling actuator Aktuator penyetelan lampu besar
Head light leveling motor Motor penyetelan lampu besar
Heated oxygen sensor Heated oxygen sensor
Heater blower motor Heater blower motor
Heater resistor Heater resistor
High mounted stop light Lampu rem atas
HVAC control (unit/module) HVAC control (unit/module)
ID control module ID control module
Ignition timing resister Resistor waktu pengapian
Ignitor Ignitor
Illumination controller Pengontrol Iluminasi
Individual fuse box Box sekring individual
Inlet throttle valve Inlet throttle valve
Input sensor Input sensor
Inside air temperature sensor Sensor temperatur udara dalam
Intake control valve Intake control valve
Interior (dome) light Lampu interior (dome)
J/B (Junction Block) side connector Konektor J/B (Junction Block)
Knock sensor Knock sensor
License plate light Lampu plat nomor
Lighting controller Kontrol lampu
Linear solenoid Linear solenoid
Limit switch Limit switch
Lock up solenoid Lock up solenoid
Luggage compartment (light) Luggage compartment (light)
Noise (filter/suppressor) Bunyi (filter/peredam)
9A-15
Meter illumination control Kontrol meter iluminasi
Mode actuator Mode actuator
Mode control switch Switch mode control
Mode select switch Mode select switch
Occupancy classification ECM Klasifikasi ECM
O/D cut switch O/D cut switch
Oil control valve Oil control valve
Oil level switch Switch jumlah oli
Oil pressure switch Switch tekanan oli
Oil temperature sensor Sensor temperatur oli
Output diagnosis coupler Soket output diagnosis
Output shaft speed sensor Sensor putaran output shaft
Outside air temperature sensor sensor temperatur udara luar
Parking brake switch Switch rem tangan
Passenger A/B-off light Lampu A/B-off penumpang
Position light Lampu posisi
Power integration Integrasi power
Pressure regulator Regulator tekanan
Pressure switch Switch tekanan
WTP control module Control module WTP
WTP (heater/relay) WTP (heater/relay)
Pump pressure switch switch tekanan pompa
Rail pressure Rail pressure
Rear intermittent timer relay Relay waktu intermiten belakang
Receiver Penerima
Reference (zener) diode Diode referensi (zener)
Request switch Switch perintah
Roof audio antenna amplifier Amplifier antena atap audio
Security Pengaman
Shift illumination Iluminasi perpindahan gigi
Shift lock relay Relay pengunci perpindahan gigi
Shift lock solenoid Solenoid pengunci perpindahan gigi
Side air-bag inflator Inflator air-bag samping
Slide switch Slide switch
Sliding roof Sliding roof
Solenoid valve Solenoid valve
Starting motor Motor stater
Steering angle (switch/sensor) Sudut setir (switch/sensor)
Stepper motor Stepper motor
Sub fan relay Relay sub fan
Sunload sensor Sensor sinar matahari
Taillight Lampu kecil/kota
9A-16
Thermo plug Thermo plug
Throttle motor relay Relay throttle motor
Throttle position sensor Sensor posisi throttle
Tilt switch Tilt switch
Torque sensor Torque sensor
Transmission control module Control module transmisi
Transaxle range switch Transaxle range switch
Triple pressure switch Triple pressure switch
Trunk room light (switch) Lampu ruang bagasi (switch)
Trunk room lock solenoid Lock solenoid ruang bagasi
Trunk room request switch Request switch ruang bagasi
Turn signal light Lampu sein
Tweeter (R) (L) Tweeter (R-Kanan) (L-Kiri)
Up (Down) stream turbine temperature Temperatur arus turbin Naik (Turun)
Vanity light Lampu hias
Variable resistance Variable resistance
Vehicle speed sensor Sensor kecepatan kendaraan
Warning controller Pengontrol lampu peringatan
Water-in-fuel (sensor) Air-pada-bahan bakar (sensor)
Weld splice Weld splice
With Dengan
Without Tanpa
Woofer Woofer
Yaw sensor Yaw sensor
9A-17
Kompartemen Mesin
A: Kabel Baterai / C: Harness mesin (Model bensin)
C343
C194 (Ke E371)
C195 C01
C91 C122
C165
C92
C101
C102
C141
C162 C196 C93 C103 C47 C94 C104 C42 C39 C33 2 A 1
C: Harness Mesin
9A-18
C103 GRY Ignition coil #3
C104 GRY Ignition coil #4
C122 GRY valve EGR
C123 BLK EVAP canister purge valve
C141 BLK Kompresor A/C
C162 N Switch tekanan oli mesin.
C165 BLK Switch Lampu Mundur
C192 - Generator (+B)
C194 BLK Generator
C195 BLK Motor starter
C196 - Motor starter(+B)
C282 - Kotak sekring utama
C283 - Kotak sekring utama
C343 N Harness Utama (Ke E371)
C194
C192
C: Harness Mesin
9A-19
C195 - Motor starter
C196 - Motor starter(+B)
C282 - Kotak sekring utama
C283 - Kotak sekring utama
C344 GRY Harness Utama (Ke E372)
D01
D243
(Ke E375)
D13
D12
D102
D ]: Harness Injektor
9A-20
D80 BLK Glow plug #4
D101 GRY valve EGR
D102 GRY Kompresor A/C
D103 BLK Fuel pressure regulator valve
D141 BLK Switch tekanan oli mesin.
D242 BLK Harness Utama (Ke E374)
D243 BLK Harness Utama (Ke E375)
E225
E64 E166
E183 E221
E165
9 E227
8 E229
E08 E234
E304
E36 E01
E210
E33
E35
W/S
E40
E178
E179
E151
E152
E63
E62
E163
E: Harness utama
9A-21
E64 GRY Motor wiper kaca depan
E65 GRY Motor kipas pendingin radiator
E151 BLK Lampu Besar (R)
E152 BLK Lampu Besar (L)
E163 BLK Lampu kabut depan (R) IF EQPD
E164 BLK Lampu kabut depan (L) IF EQPD
E165 N Lampu sein samping (R)
E166 N Lampu sein samping (L)
Unit lampu besar (R) (Lampu posisi depan, Lampu sein
E178 GRY
depan, Aktuator penyetelan lampu besar)
Unit lampu besar (L) (Lampu posisi depan, Lampu sein
E179 GRY
depan, Aktuator penyetelan lampu besar)
E183 GRY Switch ketinggian minyak rem
E210 BLK Switch hood pengaman
E221 BLK Relay utama
E222 BLK Relay kipas pendingin radiator #1
E223 BLK Relay kipas pendingin radiator #2
E224 BLK Relay kipas pendingin radiator #3
E225 BLK Relay motor starter
E227 BLK Relay fuel pump
E229 BLK Relay kompresor A/C
E234 BLK Relay lampu kabut depan IF EQPD
E281 N Klakson
E282 N Klakson
E302 N Klakson HI
E303 N Klakson HI
E304 BLK Klakson pengaman (Sirene)
E311 BRN Kotak sekring utama
E312 GRY Kotak sekring utama
E371 N Harness Mesin (Ke C343)
9A-22
E: Harness Utama, ECM GND Wire (Model DSL)
Kabel ECM GND E327 E371
(Ke C343)
E E31 E01 E47 11 12 5 6 7 E328 E223
E64 E166
E183 E224
E165 E225
9 E222
E229
8
E311
E08
E312
E372
(Ke C344)
E36 E227
W/S E210
E33 E221
E61 E234
E178
E179
E151 E152
E62
E57 E163
E164
E303 E282 E302 E281 E375 E281 E59 E65 E02 E374 E56 E304 E07 E35
(Ke D243) (Ke D242)
E: Harness utama
9A-23
E152 BLK Lampu Besar (L)
E163 BLK Lampu kabut depan (R) IF EQPD
E164 BLK Lampu kabut depan (L) IF EQPD
E165 N Lampu sein samping (R)
E166 N Lampu sein samping (L)
Unit lampu besar (R) (Lampu posisi depan, Lampu sein
E178 BLK
depan, Aktuator penyetelan lampu besar)
Unit lampu besar (L) (Lampu posisi depan, Lampu sein
E179 BLK
depan, Aktuator penyetelan lampu besar)
E183 GRY Switch ketinggian minyak rem
E210 BLK Switch hood pengaman
E221 BLK Relay utama
E222 BLK Relay kipas pendingin radiator #1
E223 BLK Relay kipas pendingin radiator #2
E224 BLK Relay kipas pendingin radiator #3
E225 BLK Relay motor starter
E227 BLK Relay fuel pump
E229 BLK Relay kompresor A/C
E234 BLK Relay lampu kabut depan IF EQPD
E281 N Klakson
E282 N Klakson
E302 N Klakson HI
E303 N Klakson HI
E304 BLK Klakson pengaman (Sirene)
E311 BRN Kotak sekring utama
E312 GRY Kotak sekring utama
E327 - Individual circuit fuse box No.1
E328 - Kotak Sekring Sirkuit Individual No.2
E372 GRY Harness Mesin (Ke C344)
E374 BLK Harness injektor bahan bakar (Ke D242)
E375 BLK Harness injektor bahan bakar (Ke D243)
E: ECM GND Wire
9A-24
Panel Instrumen
E: Harness utama (Model bensin)
E346
E347 E E181 E191
E325
E323
E324
E381
(Ke G333)
E382
(Ke G334)
E: Harness utama
9A-25
E: Harness utama (Model DSL)
E346
E347 E190 E E181 E191
E325
E323
E324
E381
(Ke G333)
E382
(Ke G334)
E: Harness utama
9A-26
G: Harness Panel Instrumen, Kabel Antena Panel Instrumen / S: Contact Coil
G306 G308
Instrument panel G307 G309
kabel antena
G259 G155 G154 G267 G248 G153 G238 G28 G240 G17 17 G141
G144
G146
G164
G152
G151
G04
G271
G272
G341
(Ke L374) G273
G265
G343
(Ke L376) G310
G354
(Ke K154)
16
G211 G147
15
13 G62 G101 G32 G251 G61 S G346 S61 G333
S171 (Ke E381)
G G347 S121 S G334
S172 (Ke E382)
9A-27
G248 BLU Audio (Navigasi)
G251 N Soket Aksesori
G259 ORN Inflator penumpang
G265 BLK Opsi #3
G271 N J/B
G272 N J/B
G273 N J/B
G306 BLK J/C
G307 BLK J/C
G308 N J/C
G309 N J/C
G310 N J/C
G333 N Harness Utama (Ke E381)
G334 GRY Harness Utama (Ke E382)
G341 N Harness lantai (Ke L374)
G343 YEL Harness lantai (Ke L376)
G346 N Contact coil (Ke S171)
G347 YEL Contact coil (Ke S172)
G: Kabel Antena Panel Instrumen
9A-28
Pintu, Atap
J: Kabel Pintu Depan dan Belakang dan Kabel Pintu Belakang / K: Kabel Atap, Kabel Antena Audio Atap
Kabel antena audio atap
J J21 J31
K131
J36
9A-29
J83 N Sub switch power window belakang (R)
J84 N Sub switch power window belakang (L)
J145 N Speaker belakang (R)
J146 N Speaker belakang (L)
J217 N Harness lantai (Ke L381)
J218 N Harness lantai (Ke L382)
K: Kabel Atap
Lantai
L: Harness Lantai / R: Kabel Fuel Pump
L382 L374
(Ke J218) (Ke G341)
L390 L164 L133 L139 L285 L162 L163 L04 L380 L376 19 20 21
(Ke O231) (Ke J216) (Ke G343)
L315
L371
(Ke E387)
L372
(Ke E388)
L313
L134
L01
L314
23 L379
(Ke J215)
L161
L381
(Ke J217)
L
L283
L170
9A-30
L31 N Sensor putaran roda (Belakang-kanan)
L32 N Sensor putaran roda (Belakang-kiri)
L133 N Lampu kombinasi belakang (R)
L134 N Lampu kombinasi belakang (L)
L135 N Lampu kabut belakang
L139 N High mounted brake light
L161 N Switch pintu depan (Sisi pengemudi)
L162 N Switch pintu depan (Sisi penumpang)
L163 N Switch pintu belakang (R)
L164 N Switch pintu belakang (L)
L167 BLK Switch rem tangan
L170 N Switch sabuk keselamatan
L178 N Opsi #4
L283 BLK Pretensioner (Sisi pengemudi)
L285 BLK Pretensioner (Sisi penumpang)
L313 YEL J/B
L314 N J/B
L315 N J/B
L354 BLK J/C
L355 BLK J/C
L356 N J/C
L357 N J/C
L371 N Harness Utama (Ke E387)
L372 YEL Harness Utama (Ke E388)
L374 N Harness panel instrumen (Ke G341)
L376 YEL Harness panel instrumen (Ke G343)
L379 N Harness pintu (Sisi penumpang) (Ke J215)
L380 N Harness pintu (Sisi penumpang) (Ke J216)
L381 N Kabel pintu belakang (Ke J217)
L382 N Kabel pintu belakang (Ke J218)
L389 GRY Kabel fuel pump (Ke R101)
L390 N Harness pintu belakang (Ke O231)
R: Kabel Pompa Bahan bakar
9A-31
Belakang
O: Harness Pintu Bagasi, Kabel Defogger Belakang
26 O182
O181
O21
O231
(Ke L390)
O121
O94
O95 O122 25
Kabel defogger
belakang
Titik Ground
Titik Ground (Tanah)
Referensi: Cara Membaca Diagram Sirkuit Sistem [9A-11]
Lihat Diagram Layout Konektor [9A-17] .
9A-32
27
26
DEPAN
Sisi kanan
25
15 16 (R)
13 (L)
21
DEPAN
10
23 (L)
19 20 Sisi kiri
24 (R)
17
6 7
DEPAN
1
8 9
DEPAN
DEPAN
3
2
9A-33
Diagram Pasokan Daya
Diagram Power Supply (Model Bensin)
Generator
"A-2" 1
BLK
43
C282 1 80A
47 46 45 44
BLK BLK/GRY WHT 80A 80A 50A 50A
E311 2 1 E312 2 1
BLK WHT WHT WHT/BLU
Starting motor
"A-1" E324 1
J/B
1 2
G273 3
Box sekring sirkuit IndividualNo.1 JK DLKP
1 2 3 5 6 7 9 10 11 13 16 17 18
30A 15A 10A 15A 30A 30A 50A 30A 30A 30A 15A 15A 15A
ON
E325 10
IN
RED/WHT
ST
Starting motor
6 1 2 relay
5
"A-1"
BLU GRN YEL GRN/WHT
2
9A-34
1
WHT
E324 2
29 39 36 40 41 38 31 32 37
10A 15A 15A 10A 20A 20A 20A 10A 15A
Flasher relay H
relay
relay
BCM
4
YEL BLU BLU GRN
5
G273 1 E323 7 G273 5 2
42 25 35 23 24 20 21 22 26 27 28
30A 15A 10A 15A 15A 15A 10A 10A 10A 15A 10A
Blower
fan relay
relay
BCM
J/B
9A-35
Diagram Power Supply (Model DSL)
Generator 1
"A-2"
BLK
Battery C283 1
52 48
C282 1 80A 120A
51 50 49
BLK BLK WHT 50A 50A 50A
E312 1 2 E311 2 1
Starting Glow
motor Cont.M
"A-1"
1 2 "A-5"
Individual circuit fuse box No.1 E327 1 E328 1
2 1 3 7 9 11 59 10 12 5 6 13 17 18
30A 30A 10A 30A 50A 30A 15A 30A 50A 15A 30A 30A 15A 15A
BLK/YEL BLK/YEL
E382 2 J/B
E221 2 1 3 7 9 11 59 G334 5 6 13 17 18
G273 3
Main
relay WHT WHT/BLU
3 4 G147 4 3 G273 4
BRN/WHT
+B1 +B2 ACC IG1 IG2 ST
OUT LOCK
J/B 33
ECM ACC
BLK/RED 10A
ON
"A-5"
IN
ST
E325 10
Individual RED/WHT
circuit
fuse box 58 56 5 6 1 2
No.3 Starting motor
10A 20A BLU GRN YEL GRN/WHT relay
"A-1"
2
BLU BLK/RED
3
58 56 5
9A-36
1
WHT
E324 2
29 39 36 40 41 38 31 32 37
10A 15A 15A 10A 20A 20A 20A 10A 15A
Flasher relay H
relay
relay
BCM
4
YEL BLU BLU GRN
5
G273 1 E323 7 G273 5 2
42 25 35 23 24 20 21 22 26 27 28
30A 15A 10A 15A 15A 15A 10A 10A 10A 15A 10A
Blower
fan relay
relay
BCM
J/B
9A-37
Sekering dalam Kotak Sekering Utama (Model Bensin)
46
47
43
45
44
49
50
48
51
52
9A-38
Kotak Sekering Sirkuit Individual No. 1 (Model Bensin)
Starting
motor Compressor
Relay #1 relay Main relay Relay relay
Relay
"A-5" "A-1" "A-5" "A-5" "D-3" "E-1"
E222 E225 E221 E227 E234 E229
Relay #2
"A-5"
E223
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Relay #3
"A-5"
10 11 12 13 14 15 16 17 18
E224
USE THE DESINGNATED FUSES
AND RELAYS ONLY.
9A-39
Kotak Sekring Sirkuit Individual No. 1 (Model DSL)
12 10 16 17 18 5 6 13
9 11 1 2 59 3 7 60
Starting
motor Compressor
relay Relay #3 Relay #2
Relay Relay #1
"A-1" "E-1" "A-4" "A-4" "A-4"
9A-40
Kotak Sekring Sirkuit Individual No. 2 (Pada J/B)
42
19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31 32 33
34 35 36 37 38 39 40 41
*1 DEICER/RR FOG
*2 DIESEL/HID L
*3 MTA/HID R
9A-41
Motor wiper kaca depan
Motor wiper belakang
Motor washer belakang
10 A IG1 SIG Kontrol Modul Power Steering
15 A A/B A/B SDM
10 A ABS Modul kontrol ABS
10 A TAIL Switch COMB
KOSONG KOSONG KOSONG
BCM
20 A D/L
Opsi #3
10 A (*2 DIESEL/HID L) ECM
Kunci Kontak
10 A ST SIG
Relay motor starter
15 A S/H KOSONG
10 A IG2 SIG Relay motor blower
15 A (*1 DEICER/RR FOG) Switch COMB
Audio
BCM
COMB meter
DLC
15 A RADIO
TACHO meter
Modul kontrol pengaman / keyless
Switch Utama (Switch Kunci)
Lampu interior
20 A RR DEF Relay defogger belakang
Relay klakson
15 A HORN-HAZ
Flasher relay
10 A (*3 MTA/HID R) KOSONG
20 A P/WT KOSONG
Switch utama power window
Sub switch power window
30 A P/W
Sub switch power window belakang (R)
Sub switch power window belakang (L)
9A-42
Kotak Sekring Sirkuit Individual No. 3 (Model DSL)
55
USE THE DESIGNATED FUSES AND RELAYS ONLY.
56
57
58
Main relay
Relay
"A-5"
"A-5"
E221
E227
9A-43
Konektor / Layout Sekring Junction Block (J/B)
Sisi BCM
Dengan BCM
25 24 23 22 21 20 18 17 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 12 11 10 9 8 7
9A-44
Sisi Relay
Blower motor relay
K131
1 2
3 4 5 6
Relay 3
2 1 2 H
5 4 2 4 3
6 5 4 3 1
1
Relay
2 2 2
4 3 4 3 4 3
1 1 1
E323 E325
1 2 3 4 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
4 3 2 1
5 6 7 8 9 10 8 9 10 11 12 13 14 15 16
10 9 8 7 6 5 16 15 14 13 12 11 10 9 8
L314 L315
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 7 6 5 4 3 2 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 8 9 10 11 12 13 14 15 16
10 11 12 13 14 15 16 17 18 18 17 16 15 14 13 12 11 10 16 15 14 13 12 11 10 9 8
E324 L313
3 8
1 2 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4
7
6
2 5
1 4
Flasher relay
9A-45
Ke instrument panel harness Ke floor harness *: Tidak
(G273) (K131) digunakan
DOME LP DOOR
DOME LP (+B)
IG SW (+B)
GND
ACC
HTR
IG2
IG1
ST
*
6 4 1 5 3 2 6 5 4 3
Ke instrument panel
harness
(G271 , G272)
Ke main
G272 18
* harness
RR FOG(+B) G272 10
DEF IND G271 7 (E324)
D/L G271 4
2 LAMP FL
TAIL(+B) G272 15
1 IG2 SW
TAIL SW G272 7
TURN SW-L G272 19
TURN SW-R G272 1
Ke floor
METER (L) G271 12 harness
METER (R) G271 9
(L313)
HAZARD SW G272 11
HORN SW G272 3 4 A/B IND
G272 2 1 A/B CONT
*
H/L LVL SW G272 8 2 A/B SIGNAL
G272 16 K-LINE
* 3
MTR (IG) G271 6 BCM
IG COIL G272 6 8 K-LINE
IG COIL 15A
DOME +B G271 5 9 A/B SIGNAL
MTR 10A
IMMOBI G271 8 11 BCM IG1
A/B 15A
SPARE-5 G271 10
ACC 1 G272 5
IG1 SIG 10A
25
*
23 D/L-IN
ABS 10A
ACC 2 G271 11 24 D/UL-1
BACK 10A
A/B IND G272 13 6
*
G272 4 20 SEQULITY IN
* G271 1 12 HAZARD
* G272 20 14 TAIL BCM
*
G271 2 1 D/L (BCM)
*
GND (IP) G272 9 18 RR DEF RLY
SIGNAL GND (IP) G271 3
TAIL 10A
15
*
G272 12 2 BCM (+B)
* G272 14
D/L 20A
DOME LP CONT
* P/WT 20A
7
10 ACC
RR DEF 20A
DEICER/RR FOG 15A RR DEF RLY
17
*
E323 10
* MTA/HID R 10A
22 GND
IG COIL E325 5 3 SIGNAL GND (BCM)
RADIO 15A SPARE-3
EPS AT E325 12
ABS CONT E325 9
HORN HAZ 15A
DIESEL/HID L 10A HORN RLY
Dengan BCM
BACK E325 14
STOP SW E325 1
SPARE-1
Ke relay
* E325 8
ACC 15A
flasher
EPI E325 2 1 IG
ACC 2 15A
BUL IN E325 11 2 LP-R
HORN E325 3 3 LP-L
FR TURN (R) E323 6 4 +B
WIP 15A
FR TURN (L) E323 5 5 SW-L
P/W 30A SPARE-4
POSI LP E325 16 6 SW-R
SPARE-2
E325 7
* S/H 15A
7 GND
EPI E323 4 8 HAZ
IG2 SIG 10A
E323 2
* E323 9
ST SIG 10A BLOWER MOTOR RLY
F-WASHER
F-WIP E323 3
HTR FUSE E323 7
ST RLY COIL E325 10
Ke main harness
(E323 , E325)
4 15 16 5 9 2 12 13 14 7 15 14 11 6 5 8 7 6 18 3 1 10 9 10 1 3 2 8 11 4
L314
SIGNAL GND (FL) L314
L314
P/W L314
R-WIP (+) L314
L314
L314
L315
L315
DOME LP SW L315
L315
L314
BUL-L L315
L314
L315
L315
L314
L314
L314
L314
L314
RR-TURN (L) L314
RR-TURN (R) L314
D/UL-1 L315
D/L-1 L315
L315
STOP LP L315
L315
L315
L315
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
RR DEF
*
*
*
*
*
*
*
TAIL LP, LICENSE
9A-46
Junction Block Inner Circuit (Detail)
No. Konektor / No.Terminal
J/B BCM E323 E324 E325 G273 G271 G272 K131 L313 L314 L315
IG1 IG1
2
IG COIL
6
20
IG COIL 15A IG COIL
5
BCM IG1
11
22
MTR 10A MTR (IG)
6
27
A/B 15A A/B CONT
1
K-LINE
8
K-LINE
3
A/B SIGNAL
9
A/B SIGNAL
2
A/B IND
4
A/B IND
13
26
IG1 SIG 10A EPS AT
12
28
ABS 10A ABS CONT
9
H/L LVL SW
8
21
BACK 10A BACK
14
STOP LP
2
EPI
2
BUL IN 11
1 BUL-L
3
(Berlanjut)
9A-47
(Lanjutan)
No. Konektor / No.Terminal
J/B BCM E323 E324 E325 G273 G271 G272 K131 L313 L314 L315
HORN RELAY
3 4 HORN
3
1 2 HORN SW
3
SEQULITY IN
20
HAZARD SW
11
HAZARD
IG +B HAZ 12
1 4 8
Flasher Relay METER (R)
9
7 5 6 3 2
GND SW-L SW-R LP-L LP-R FR TURN (R)
6
RR-TURN (R)
10
METER (L)
12
FR TURN (L)
5
RR-TURN (L)
1
TURN SW-R
1
TURN SW-L
19
5
TAIL SW
7
POSI LP
16
TAIL LP,
LICENSE
3
Box sekring sirkuit individual No.2
TAIL BCM
(Di dalam J/B) 14
+B LAMP FL
2
31
D/L 20A D/L
1
D/L
4
2 3
(Berlanjut)
9A-48
(Lanjutan)
No. Konektor / No. Terminal
J/B BCM E323 E324 E325 G273 G271 G272 K131 L313 L314 L315
2 3
29
TAIL 10A TAIL (+B)
15
RR FOG (+B)
10
DEICER/ 36
RR FOG 15A
BCM (+B)
2
EPI
4
DOME (+B)
5
37
RADIO 15A DOME LP (+B)
6
39
HORN-HAZ 15A
32
DIESEL 10A IMMOBI
8
(Berlanjut)
9A-49
(Lanjutan)
No. Konektor / No.Terminal
J/B BCM E323 E324 E325 G273 G271 G272 K131 L313 L314 L315
ACC SW
5
ACC
10
23
ACC 15A ACC 1
5
24
ACC 2 15A ACC 2
11
IG2 SW
1
IG SW (+B)
3
IG2
1
R-WIP (+)
5
F-WASHER
9
F-WIP
6 3
25
WIP 15A F-WIP (RLY)
1
42
P/W 30A P/W
16
(Berlanjut)
9A-50
(Lanjutan)
4
BLOWER MOTOR
35 RELAY
IG2 SIG 10A 1 3
2
5 4 HTR FUSE
7
HTR
6
ST
4
33
ST SIG 10A ST RLY COIL
10
POWER GND
GND (IP)
5 6 9
GND
3
Box sekring sirkuit individual No.2
(Dalam J/B) GND
22
SIGNAL
GND (BCM)
3
SIGNAL
GND (IP)
3
SIGNAL
GND (FL)
4
DOME LP DOOR
5
DOME LP CONT
7
DOME LP SW
7
D/L-IN
23
D/L-1
10
D/UL-IN
24
D/UL-1
9
9A-51
Lihat A-1 Diagram Sirkuit Sistem Cranking (Model Bensin) [9A-53] .
Lihat A-1 Diagram Sirkuit Sistem Cranking (Model DSL) [9A-54] .
Lihat A-2 Diagram Sirkuit Sistem Pengisian Daya (Model Bensin) [9A-55] .
Lihat A-2 Diagram Sirkuit Sistem Pengisian Daya (Model DSL) [9A-56] .
Lihat A-3 Diagram Sirkuit Sistem Pengapian [9A-57] .
Lihat A-4 Diagram Sirkuit Sistem Pendingin (Model Bensin) [9A-58] .
Lihat A-4 Diagram Sirkuit Sistem Pendingin (Model DSL) [9A-59] .
Lihat A-5 Diagram Mesin dan Sirkuit Sistem Kontrol A/C (Model Bensin) [9A-60] .
Lihat A-5 Diagram Mesin dan Sirkuit Sistem Kontrol A/C (Model DSL) [9A-64] .
Lihat A-7 Diagram Sirkuit Sistem Immobilizer (Model Bensin) [9A-69] .
Lihat A-7 Diagram Sirkuit Sistem Immobilizer (Model DSL) [9A-70] .
Lihat A-8 Diagram Sirkuit Sistem Kontrol Bodi [9A-71] .
Lihat A-9 Diagram Sirkuit CAN (Tanpa BCM) [9A-75] .
Lihat A-9 Diagram Sirkuit CAN (Dengan BCM) [9A-76] .
Lihat A-10 Diagram Sirkuit Sistem Kontrol Keamanan [9A-77] .
Lihat B-1 Diagram Sirkuit Wiper dan Washer Kaca Depan [9A-79] .
Lihat B-2 Diagram Sirkuit Wiper dan Washer Belakang (Opsional) [9A-80] .
Lihat B-3 Diagram Sirkuit Defogger Belakang (Opsional) [9A-81] .
Lihat B-4 Diagram Sirkuit Power Window (Model 2 Pintu) [9A-82] .
Lihat B-4 Diagram Sirkuit Power Window (Model 4 Pintu, 5 Pintu) [9A-83] .
Lihat B-5 Diagram Sirkuit Power Door Lock [9A-85] .
Lihat B-7 Diagram Sirkuit Klakson [9A-87] .
Lihat C-1 Diagram Sirkuit Combination Meter [9A-88] .
Lihat C-2 Diagram Sirkuit TACHO Meter [9A-90] .
Lihat D-1 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Besar [9A-91] .
Lihat D-2 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Posisi, Kota dan Plat Nomor [9A-92] .
Lihat D-3 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Kabut Depan (Model Bensin) [9A-93] .
Lihat D-4 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Iluminasi [9A-95] .
Lihat D-5 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Interior (Model 2 Pintu) [9A-96] .
Lihat D-5 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Interior (Model 4 Pintu, 5 Pintu) [9A-97] .
Lihat D-6 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Sein dan Lampu Peringatan Hazard [9A-98] .
Lihat D-7 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Rem [9A-100] .
Lihat D-8 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Mundur [9A-101] .
Lihat D-9 Diagram Sirkuit Sistem Penyetelan Lampu Besar [9A-102] .
Lihat D-10 Diagram Sirkuit Lampu Kabut Belakang [9A-103] .
Lihat E-1 Diagram Sirkuit Sistem Pemanas (Opsional) [9A-104] .
Lihat F-1 Diagram Sirkuit Sistem Air Bag (Opsional) [9A-106] .
Lihat F-2 Diagram Sirkuit Sistem ABS (Opsional) [9A-107] .
Lihat F-4 Diagram Sirkuit Sistem Power Steering [9A-109] .
Lihat G-1 Diagram Sirkuit Sistem Audio [9A-111] .
Lihat G-2 Diagram Sirkuit Sistem Soket Aksesori [9A-112] .
9A-52
A-1 Diagram Sirkuit Sistem Cranking (Model Bensin)
ON
box sekring
IN sirkuit individual (No.1)
ST
G147 2
C282 GRN/WHT
1
Battery RED
G273 4
J/B
33 ST SIG
10A
E325 10
2 4
E225
Starting motor
relay
1 3
1 2
E347 8
J/C
YEL/GRN YEL/GRN
YG E346 10
ECM
"A-5"
C196 1 C195 1
BLK
Starting motor
9A-53
A-1 Diagram Sirkuit Sistem Cranking (Model DSL)
ON
Individual circuit
IN fuse box (No.1)
ST
G147 2
C282 GRN/WHT
1
RED
Battery G273 4
J/B
33 ST SIG
10A
E325 10
BLK BLK
RED/WHT
E225 3 5
Starting motor
relay
1 4
E372 2
1 2 C344
E347 8
YEL
J/C
E346 10
C196 1 C195 1
BLK
Starting motor
9A-54
A-2 Diagram Sirkuit Sistem Pengisian Daya (Model Bensin)
C283 1 E325 5
BLK/WHT
BCM ECM
"A-8" "A-5"
WB BY BW
BLK WHT/BLU
E371 4 16
C343
BLK/WHT
BLK/WHT
C192 1 C194 2 4 1 3
Generator IC
regulator
9A-55
A-2 Diagram Sirkuit Sistem Pengisian Daya (Model DSL)
C283 1
WHT
BCM
"A-8"
WB
WHT/BLU
E372 3
C344
WHT/BLU
C192 1 C194 1
Generator IC
regulator
9A-56
A-3 Diagram Sirkuit Sistem Pengapian
20 IG COIL J/B
15A
E325 5
BLK/WHT
E371 4 ECM
C343
C01 53 40 52 51
GY GW BO GB
W/S W/S
W/S
BLK
9A-57
A-4 Diagram Sirkuit Sistem Pendingin (Model Bensin)
BLK/YEL BLK/YEL
ECM
E221 1 3
"A-5"
G
Main relay
2 4
W/S
BW Lg
ECM
BLU/RED
"A-5"
E65 2 4 3
M
Motor
1
BLK
BLK
9A-58
A-4 Diagram Sirkuit Sistem Pendingin (Model DSL)
GRY
Lg G WG
E65 1 2 4
M
Motor
3
BLK
BLK
9A-59
A-5 Diagram Mesin dan Sirkuit Sistem Kontrol A/C (Model Bensin)
E325 5
GRY GRN/WHT
E371
4 1
BLK/WHT BLK/RED BLK/RED YEL/RED YEL/BLK YEL/GRN
PPL/WHT
E01 20 49 3 8 52 1 2 53 19 C01 5
ECM
WHT
C01 8 30 37 34 14 26 21 3 18 29 16 17 31
P
and gauge
C42 3 4 2 1 C37 1 C40 5 2 6 4 1 3
4 2
WHT BLK BLK/ORN
3 1
C141 1 BLK BLK BLK/ORN
HO2S Knock 2
L371 1 sensor A/F sensor
BLK E387
L374 10 BLK/ORN
G341 E371 C343
BLK BLK/ORN
15
Compressor
27 20 13 3
9A-60
Individual circuit
11 RDTR
fuse box (No.1)
FAN
30A
G
#1 2 #2 2 #3 2 #4 2
motor motor motor BLU/YEL BLU/WHT BLU/RED BLU/ORN BLK/ORN PPL
"A-4" "A-4" "A-4"
E01 15 16 C01 44 20 32 56 47
ECM
C01 25 24 35 23 28 55
W/S
2
ORN
ECT MAP
sensor sensor
1 2
MAF and IAT sensor
2
ORN ORN ORN ORN
6 3
9A-61
W/S W/S
3
4
APP sensor
SUB MAIN
BLK/RED BLK/RED BLK/RED BLK/RED BLK/RED
EVAP C122 2 5
E191 1 6 5 2 3 4 canister
purge
valve
CMP CKP
2 1 2 EGR 1 3 4 6 1 2
sensor valve sensor
RED YEL WHT BRN GRN BLU
BLU/BLK RED/YEL GRN/ORN GRN/RED YEL/BLU BLK/ORN PNK
WHT/RED
BLK
E01 13 14 25 35 26 28 33 C01 19 49 10 12 9 13 48
ECM
E01 27 22 45 34 24 C01 4 6 7
E381 2 4
G333
E36 3 2 G32 1
A/C Evaprator
refrigerant temperature
pressure sensor
sensor
2
1
3 3
9A-62
A Tanpa BCM
B Dengan BCM
C Tanpa model ABS
D Dengan model ABS
TP sensor
MAIN SUB
Throttle A B
actuator C D
C48 5 6 2 1 3 4
ABS
"A-9","C-1" BCM Cont.M
W R
E04 2 1 E08 8 10
(CAN) (CAN) (CAN)
LT GRN/RED LT GRN/BLK RED GRN WHT BLK WHT RED WHT RED WHT/BLK RED/BLK
W R W R WB RB
BLK/YEL
C01 2 1 43 15 27 36 22 E01 55 56
ECM
E01 9 12 10 51 C01 53 40 52 51 46 50
BLU/WHT PPL BRN RED/BLU GRN/YEL GRN/WHT BLU/ORN GRY/BLU BLU/YEL BRN/WHT
E382 10
G334
BLU/WHT
BW P B RB GY GW BO GB BY BW
Selektor Ignition coil Ignition coil Ignition coil Ignition coil Generator
P/S
putaran Cont.M #1 #2 #3 #4 "A-2"
blower "A-3"
"E-1" "F-4"
9A-63
A-5 Diagram Mesin dan Sirkuit Sistem Kontrol A/C (Model DSL)
Individual Main
STOP circuit
5 LAMP fuse box
52 fuse 20 IG COIL J/B
box
15A (No.1) 80A 15A
E312 1 E325 5
BLK/WHT
1
BLK/WHT
E347 5
E181 2 4 E346 2
BLK/WHT
E07 7 1
Brake
light
Glow
switch Cont.M
1 3
3 8 5 4 6
WHT GRN
BW
E374 6 5 4 3
E325 1 D242
BLK BLK BLK BLK
J/B D77 1 D78 1 D79 1 D80 1
2
GRN/WHT
E01 81 68 70 74
ECM
37 87 10 83 65 35 15 41 32
E36 1 3 2 E191 2 3 4 1 6 5
MAIN SUB
9A-64
A Without BCM
B With BCM
C Without ABS model
D With ABS model
BLK/WHT
E347 5
J/C
E346 2
A B
BLK/WHT BLK/WHT C D
E47 3 E190 2
ABS
"A-9","C-1" BCM Cont.M
W R
Fuel filter CPP
water detection
sensor
switch E04 2 1 E08 8 10
(CAN) (CAN) (CAN)
1 2 1
WHT RED WHT RED WHT/BLK RED/BLK
W R W R WB RB
E01 90 22 40 64
ECM
E01 61 13 1 2 3 E02 1
E59 1
Fuel
temperature
sensor
6 11 12 5
9A-65
J/B 20 IG COIL 2 FI 3 A/C 56 FI
15A 30A 10A 20A
BLK/RED BLK/RED
E372 6
C344
GRN
BLK/YEL BLK/WHT
C33 3
E347 5
J/C VSS
6
BLK/YEL BLK/YEL BLK/WHT BLU/YEL 2 1
BLK/ORN PPL
"C-1" E221 2 1 E229 3 4
BB
10
Main PPL
relay Compressor
BLU/BLK relay E347 11
G333 8 3 4 1 5
E381 J/C
E346 7
P
PPL
E01 78 80 79 89 4 6
ECM
Compressor
1
D13 1 D11 1 BRN/WHT
B
5
BLK P/S
ECT CKP
sensor sensor E347 8 Cont.M
"F-4"
2 2
J/C
E346 10
BLK
9 3
9A-66
Individual Individual
circuit circuit
58 FI-3 J/B 20 IG 59 FUEL fuse
fuse box COIL PUMP box
10A (No.3) 15A 15A
(No.1)
2
BLU BLK/WHT
E375 1 E347 5
D243
1 J/C
E346 2
BLU PNK/WHT BLK/WHT LT GRN/RED
EGR
valve relay #1 relay #2 relay #3
Relay "A-4" "A-4" "A-4"
Lg G WG
2 1 5
2 3 1 4 5
RED/WHT GRN/WHT YEL BLK LT GRN BLU/BLK PNK/WHT BLK/WHT PPL/WHT PNK LT GRN GRN WHT/GRN
ECM
D01 47 16 49 17 48 31 46 1
(Fuel)
"C-1"
YR
and P
#1 #2 #3 #4 Gauge
2 2 2 2
4
BLK
BLK BLK
R151 3 L374 10
L389 G341
BLK BLK BLK
27 20 13 3
9A-67
IG RADIO
J/B 20 COIL 32 DIESEL 37
15A 10A 15A
E325 5 G271 8 5
BLK/WHT PNK
E347 5
G333 9
J/C
E381
E346 2
BLK/WHT PNK
Fuel
pressure MAF and IAT
regulator sensor
valve
1
D17 3 2 1 4 2 3
D01 8 38 6 4 34 E01 56 34 62 50
ECM
D01 25 56 21 23 41 24 9 66
C344 11
E372
BLK/ORN PPL/WHT
PNK PNK/BLK PPL RED/BLK ORN BLK GRY/YEL BLK/ORN E382 1 E381 2
G334 G333
BLK/ORN PPL/WHT "A-9","C-1"
G309 6 PW WB RB
D12 3 2 1 D16 1 3 2
J/C
BLK
G308 9
G308 1
CMP sensor Boost pressure sensor D141 1 BLK BLK/ORN WHT/RED WHT/BLK RED/BLK
J/C
(CAN)
G211 4 5 7 16 14 6
Engine oil
pressure G309 10
switch BLK
DLC
3 17
9A-68
A-7 Diagram Sirkuit Sistem Immobilizer (Model Bensin)
J/B 20 IG COIL
15A
G272 6 E325 5
BLK/WHT
E371 4
C343
BLK/WHT
W/S
BLK/WHT
C343 3
E381 15 5 YR YB E371
G333
G17 1 3 4 E01 53 19 52
Immobilizer ECM
control module
BLK/ORN
G308 1
J/C
G309 6
BLK/ORN
G334 1
E382
BLK/ORN
E371 15
C343
BLK/ORN
9A-69
A-7 Diagram Sirkuit Sistem Immobilizer (Model DSL)
Individual
circuit 56 FI
20 IG COIL
37 RADIO
fuse J/B
box 20A 15A 15A
(No.3)
G272 6 G271 5
BLK/RED
"A-9","C-1"
W R
E381 11
G333
(CAN)
G17 5 6 8 4
7 3
C344 11
E372
GRY BLK/ORN
G333 6 E382 1
E381 G334
"A-9","C-1"
GRY BLK/ORN BLK/ORN PPL/WHT
WB RB
G309 6
G309 5
J/C J/C
BLK
G308 9
6
G308 1
BLK BLK/ORN PPL/WHT WHT/RED WHT/BLK RED/BLK
J/C
PW (CAN)
G211 4 5 7 16 14 6
GRY G309 10
BLK
DLC
7 11 3 17
9A-70
A-8 Diagram Sirkuit Sistem Kontrol Bodi
A Konektor sisi J/B (BCM)
H
37 RADIO 31 D/L
relay relay
15A 20A
J/B "D-1" "B-3"
G271 5
WHT/RED
A 20 18 1 2
BCM
E04 2 1 9 G04 2 4 5
(CAN) BLK/ORN
E382 1 E371 15
WHT RED PPL/WHT WHT RED
G310 6 3 "A-9","C-1" G334 C343
WB RB PW BLK/ORN
J/C J/C
G309 6
2 1 7 4 J/C
WHT RED WHT RED WHT/BLK RED/BLK PPL/WHT
(CAN) (CAN) (CAN) (CAN)
W R PW W R W R G308 1
Immobilizer BLK/ORN
ECM
P/S
Cont.M control G211 14 6 7 16 5 4
module BLK BLK/ORN
"A-9","C-1"
"A-5,9" "F-4" "A-7,9"
G308 9
ABS DLC
Cont.M
"A-9","F-2"
G309 10
BLK
17 3
9A-71
A Konektor sisi J/B (BCM)
E323 4
WHT/RED
E381 12
G333
WHT/RED
4
G146 2
Flasher relay
Main switch
(Key switch)
7 8 1
1
BLU/YEL
A 22 12 11 10 G04 16
BCM
L170 1 E183 1 11
E371 14 GRY/RED
C343 Brake
Seat LgB B GB G GR
fluid
belt
level Front door
switch
BLU switch switch
2 2
L354 12 "D-5"
Switch Main switch
"B-5" "B-5"
J/C J/C
21 9 "D-5"
9A-72
A Konektor sisi J/B (BCM)
Bagasi
Switch
"D-5"
Option #4
"A-10"
BY
BLK/YEL
L01 3
BCM
G04 18 17 J/B
A 24 23 12
L315 9 10 G272 11
GW B GRN RED/BLU W
HVAC HVAC
control unit control unit
L356 9 3
"E-1" "B-3" switch
"D-6"
J/C J/C
10 4 L357 9 3 10 4
G RB G RB G RB G RB
Rear Rear
9A-73
A Konektor sisi J/B (BCM)
BCM
A 3 22 2 7 9 8 14 E04 4
J/B
BLK/ORN BLK BLK WHT/RED WHT YEL PPL/WHT RED/YEL RED/YEL RED/YEL WHT/BLU
G308 12
B WR W Y PW RY RY WB
J/C Lampu interior Lampu posisi Generator
A/B
"D-5" SDM depan "A-2"
L355 1 2 6
RED/YEL RED/YEL RED/YEL
RY RY RY
Lampu
Lampu (L) kecil (R)
plat nomor "D-2" "D-2"
"D-2"
21 15 13
9A-74
A-9 Diagram Sirkuit CAN (Tanpa BCM)
A Model bensin
B Model diesel
G241 7 9 6 8
WB RB
(CAN) (CAN)
G310 2 1
G211 14 6
J/C
DLC
6 3 7 4
(CAN)
G333 13 14
E381
W R W R
WHT RED
A 55 A 56
E01 B 40 B 64 G17 5 6
9A-75
A-9 Diagram Sirkuit CAN (Dengan BCM)
A Model bensin
B Model diesel
C Tanpa model ABS
D Dengan model ABS
BCM
D C
E04 2 1 2 1 G04 2 4
(CAN)
WHT RED
B
G310 6 3
J/C
W R 2 1 7 4
W R W R
A 55 A 56
E01 B 40 B 64 G240 7 9 G17 5 6
A 55 A 56 6 8
B 40 B 64 WB RB
(CAN)
WHT/BLK RED/BLK
W R WB RB
G211 14 6
(CAN) (CAN)
E08 6 12 8 10
ABS
Cont.M
9A-76
A-10 Diagram Sirkuit Sistem Kontrol Keamanan
A Dengan pengaman
B Tanpa pengaman
37 RADIO J/B
15A
E323 4
WHT/RED
E381 12
G333
WHT/RED
WHT/RED
G146 2
Main switch
(Key switch)
1
BLU/YEL WHT/RED
G28 1 10
20 2 24 13 21 3
PPL
G308 3
B
Option #2 Option #1
RED RED/WHT BLK/ORN YEL WHT/RED
J/C
G333 17 7
E280 1 E209 1 E381
G164 7 6 G309 3
YEL WHT/RED YEL WHT/RED
PPL
Valet
switch P
E304 2 P/S
8 5 Cont.M
"F-4"
BLK/ORN BLK/ORN Security
horn H
BLK/ORN BLK
G308 11 E347 9
J/C J/C
G309 8 E346 10
E210 1
BLK/ORN BLK
Security
hood
switch
15 5
9A-77
A Dengan pengaman
Tidak digunakan B Tanpa pengaman
J/B 31 D/L J/B 21 BACK
20A 10A
G271 10 4 G272 8
G306 1
G265 2 1
J/C
Option #3 2
B RED/BLK
G28 15
A
Keyless/security control module
JK DLKP
3 11 12 22 17 23 6
GRY/BLU GRY/BLU
J/C J/C
J/C J/C
7 8 L354 11 11
L356 6 L356 11
GRY/BLU GRY BLK/RED BLK/RED BLK/RED GRY/RED BLK/YEL
GB G BR BR BR GR BY W
9A-78
B-1 Diagram Sirkuit Wiper dan Washer Kaca Depan
25
WIP
J/B
15A
E323 9 3
YEL YEL
E62 2
M
motor
1
YEL BLU/ORN YEL
E382 5 15
G334
YEL BLU/ORN
G141 3 7
P T WF EW
OFF
Switch
Switch ON
P T +B +2 +1 +S INT1 INT2 B1
MIST
OFF
INT
LO
HI
INT Unit
2 4 5 6
G334 3 8 13
E382
BLU/RED BLU/YEL BLU
E64 2 3 1 6
LO
G309 9
HI J/C
M
10
motor
BLK BLK
9 17
9A-79
B-2 Diagram Sirkuit Wiper dan Washer Belakang (Opsional)
25 WIP
J/B
15A
L314 5 E323 9
YEL
E63 1
M
motor
2
YEL YEL/RED
L390 1 E382 12
O231 G334
YEL YEL/RED
G141 8
P T +1R EW WR
WASH
OFF
ON
ON+WASH Switch
9 6
ORN
G309 12
J/C
G308 7
ORN
G341 20
L374
ORN
L390 8
O231
ORN BLK
O21 2 4 G309 9
J/C
M
10
motor
25 23 17
9A-80
B-3 Diagram Sirkuit Defogger Belakang (Opsional)
A J/B side connector (BCM)
38 RR
DEF
20A
J/B
3 2
Relay
4 1
L314 8 G271 7
A 18
BCM
G04 17
G306 10 7
J/C
G307 9 12
BLK/RED BRN
L390 3
BR B
O231
G154 1 2
BLK/RED
REAR
DEF
HVAC
control unit
O182 O181
9
1 1
BLK
G309 9
BLK J/C
10
BLK
26 17
9A-81
B-4 Diagram Sirkuit Power Window (Model 2 Pintu)
J/B 42 P/W
30A
L314 16
WHT/BLU
L379 22
J215
WHT/BLU WHT/BLU
J81 13
DOWN
L357 5
6 7 15 3 2
J215 15 20 19
L379
RED/WHT GRN/WHT WHT/BLU
19
L380 20 22
J216
GRN RED BLK RED/WHT GRN/WHT WHT/BLU
J82 2 5 3
IG E ASU ASD
UP
UNLOCK OFF
DOWN
UP
LOCK OFF
DOWN Sub switch
1 4
RED GRN
J21 2 1
Front
J22 1 2
Front
M M
Motor Motor
19
9A-82
B-4 Diagram Sirkuit Power Window (Model 4 Pintu, 5 Pintu)
J/B
42 P/W
30A
L314 16
L356
WHT/BLU
2 1
WHT/BLU 1
WHT/BLU J/C 6
WHT/BLU 7
L379 22
J215 L357 5
WHT/BLU WHT/BLU
1
J81 13
UNLOCK OFF
DOWN
Main switch
UP
LOCK OFF
DOWN
6 7 15 3 2 17 16 11 10
1
GRN/YEL 3
BLK RED/WHT GRN/WHT
J215 15 20 19 BLU/YEL 4
L379
RED/WHT GRN/WHT WHT/BLU WHT/GRN 5
20 19 22
L380
RED/BLK 6
J216
GRN RED BLK RED/WHT GRN/WHT WHT/BLU
J82 2 5 3
IG E ASU ASD
UP
UNLOCK OFF
DOWN
UP
LOCK OFF
DOWN Sub switch
1 4
RED GRN
J21 2 1
Depan
J22 1 2
Depan
M M
Motor Motor
19
9A-83
1
WHT/BLU WHT/BLU
3 GRN/YEL
4 BLU/YEL
5 WHT/GRN
6 RED/BLK
6 5 27 28
J215 J215
L379 L379
BLU/YEL GRN/YEL RED/BLK WHT/GRN
L382 2 3 1 L381 2 3 1
J218 J217
BLU/YEL GRN/YEL WHT/BLU RED/BLK WHT/GRN WHT/BLU
J84 2 5 3 J83 2 5 3
1 4 1 4
RED GRN RED GRN
J26 2 1 J25 2 1
Belakang Belakang
M M
Motor (L) Motor (R)
9A-84
B-5 Diagram Sirkuit Power Door Lock
A Konektor sisi J/B (BCM)
BCM
L01 12 5 16 17 10
GB G LgB B G 1
RB
L379 17 9 18 10 21 25
J215
GRY/BLU GRY LT GRN/BLK BRN GRN RED/BLU
J81 9 14 J31 6 7 1 3
15
Switch
BLK BLK
BLK
J215 15
L379
BLK
19
9A-85
A Konektor sisi J/B (BCM)
31 D/L
20A
J/B
A 1
BCM
J/B A 24 23
L315 9 10
RED/BLU
1 RED/BLU
GRN RED/BLU
L356 9 3
J/C J/C
L357 9 3 10 4 10 4
GRN RED/BLU
G RB G RB G RB
9A-86
B-7 Diagram Sirkuit Klakson
A Konektor sisi J/B (BCM)
39 HORN-HAZ
15A
J/B
3 1
H
A
Relay 4 2 20
BCM
E325 3 G272 3
BLK/BLU
B
E347 6
2 J/C
E346 1
G346
E302 1 E281 1 S171 1
Contact
coil
HI
H H
E303 1 E282 1
BLK BLK
S61 1
6 9 6
9A-87
C-1 Diagram Sirkuit Combination Meter
ECM
J/B 22 MTR 37 RADIO
"A-5,9"
10A 15A
BCM
DLC J/B
G271 6 E323 4 "A-8,9" "A-8,9" "D-10" "D-6"
W R WB RB RB GR BY
(CAN)
WHT/RED
E381 12
G333
G240 1 2 7 9 6 8 17 10 11
COOL TEMP
REAR FOG
HOT TEMP
HI BEAM
AIR BAG
TURN-R
TURN-L
BREAK
EPS
SPEED
LOW High
Voltage regulator CAN
CPU
LCD
4 16 15 12 20 30 5
G308 2
J/C
R PB YB B RY YR
E371 15
C343
BLK/ORN
9A-88
1
CHEAK ENGINE
OIL PRESSURE
KEY START BLUE
KEY START RED
LOW FUEL
SEAT BELT
CHARGE
IMMOBI
DOOR
CPU
G240 28 31 32 29 14 3
PB B
PNK/BLK WHT/BLU BLU GRN/BLK GRN/WHT RED/YEL
G341 18 G333 16 19 18
L374 E381
PNK/BLK WHT/BLU BLU GRN/BLK
E371 14
WB C343 GW RY
E183 1
Generator BLU HVAC
"A-2" control unit
Brake
"E-1"
fluid
level
switch "D-2,4,9"
9
Tanpa BCM
9A-89
C-2 Diagram Sirkuit TACHO Meter
J/B 37 RADIO
15A
G271 5
"C-1"
B RY
G238 1 2 4
TACHO meter
BLK/ORN
G308 1
J/C
G309 6
BLK/ORN
G334 1
E382
BLK/ORN
A
E371 15
C343
BLK/ORN
9A-90
D-1 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Besar
Box sekring 17 18
J/B 37 RADIO 29 TAIL Sirkuit individual
H/L L H/L R
15A 15A
15A 10A (No.1)
G241 2
HI BEAM
RED
G144 5 8 9 10
BLK
16
9A-91
D-2 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Posisi, Kota dan Plat Nomor
A Konektor sisi J/B (BCM)
B Tanpa BCM
C Dengan BCM A 14
J/B 29 TAIL
10A BCM
WHT/RED RED/YEL
G144 5 "C-1"
RY
P T +B T
RED/YEL RED/YEL RED/YEL
OFF
TAIL G306 11
HEAD
J/C
8
12
RED/YEL RED/YEL
RY
L354 5 E347 3
L355 1 2 6 4 E346 4
RED/YEL
L390 4
O231
RED/YEL RED/YEL RED/YEL RED/YEL RED/YEL RED/YEL
E347 8 E346 11
J/C J/C
BLK
10
BLK BLK
O231 2 L390 2
L390 O231
BLK BLK BLK
25 23 23 25 24 9
9A-92
D-3 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Kabut Depan (Model Bensin)
16 FR Box sekring
FOG sirkuit individual
15A (No.1)
G334 7
E382
GRY/RED WHT/GRN
"D-4"
E234 2 4
RY
RED/YEL Relay
1 3
TERMINAL
IG LOAD E Il Ile
POSITION
FREE
Switch
PUSH
8 5
LT GRN LT GRN
BLK BLK
E164 1 E163 1
(L) (R)
2 2
G309 2
J/C
1 G308 5 6
17 13 16 7
9A-93
D-3 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Kabut Depan (Model DSL)
16 FR Individual circuit
FOG fuse box (No.1)
15A
G334 7
E382
GRY/RED WHT/GRN
"D-4"
E234 3 5
RY
RED/YEL Relay
1 4
TERMINAL
IG LOAD E Il Ile
POSITION
FREE
Switch
PUSH
8 5
LT GRN LT GRN
BLK BLK
E164 1 E163 1
(L) (R)
2 2
G309 2
J/C
1 G308 5 6
17 13 16 9
9A-94
D-4 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Iluminasi
A Konektor sisi J/B (BCM)
B Tanpa BCM
C Dengan BCM 29 A 14
J/B TAIL
10A
BCM
P T +B T
OFF
TAIL
HEAD
8
RED/YEL
B
RED/YEL
RY RY RY
"C-1"
RY Lampu kecil Lampu posisi
"D-2" depan
Switch Lampu plat
"D-6" nomor "D-2"
RED/YEL RED/YEL Audio "D-2"
"G-1"
G306 12 11
J/C
G307 7 8
RED/YEL RED/YEL
RY RY
Switch Switch
"D-3" "D-9"
HVAC
control unit
"E-1"
9A-95
D-5 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Interior (Model 2 Pintu)
37
J/B RADIO
15A
WR W B
K51 2
Interior
ON OFF
light
DOOR
1 3
BLK WHT BLK
L354 12
J/C
L355 7 11
BLK/RED BLK/RED
L162 1 L161 1
Front door Front door
OFF switch OFF switch
ON ON
13
9A-96
D-5 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Interior (Model 4 Pintu, 5 Pintu)
A Konektor sisi J/B (BCM)
37
RADIO
J/B 15A
K131 6 5 3 G272 9 A 22 7 2
BCM
L01 15 7 3
WR W B BY
K51 2
Lampu
interior ON OFF
DOOR
1 3
BLK WHT BLK
L390 5
O231
BLK/YEL
O122 2
L354 12
Bagasi
OFF
J/C ON
Switch
11 L355 8 7
1
BR BR BR GR
BLK
BLK/RED BLK/RED BLK/RED GRY/RED
O231 2
L163 1 L164 1 L162 1 L161 1 L390
Switch Switch BLK BLK
OFF (R) (L) OFF OFF pintu depan OFF pintu depan
Switch
ON ON ON ON
pintu
belakang
13 25 23
9A-97
D-6 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Sein dan Lampu Peringatan Hazard
A Konektor sisi J/B (BCM)
39 HORN-HAZ 22 MTR
Dengan BCM 15A 10A
G272 11 19 1 9 L314 1 10
"D-4"
RY
1 3
BLK/ORN
G308 6
J/C
G309 8
BLK
BLK/ORN
L390 2
O231
BLK BLK
17 15 13 23 25 24
9A-98
1 J/B
E323 5 6 G271 12 9
GR BY
"C-1"
GRN/RED GRN/RED
E166 1 E179 2
2 1
BLU/YEL BLU/YEL
E165 1 E178 2
BLK BLK
2 1
BLK BLK
BLK BLK
E347 8 E346 11
J/C J/C
10
BLK
9A-99
D-7 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Rem
5 STOP
Box sekring sirkuit
individual (No.1)
15A LAMP
PNK
Brake
light
switch
GRN/WHT
GW
E325 1
J/B
L315 2 2
GRN/WHT GRN/WHT
L354 4 GW
L355 4 3 "A-5"
GRN/WHT
J/C BLK
7
L390 2
L355 11 12 O231
BLK BLK BLK BLK BLK
19 20 24 23 25 24
9A-100
D-8 Diagram Sirkuit Sistem Lampu Mundur
21
BACK J/B
10A
E325 14
RED/BLK
E371 19
C343
RED/BLK
C165 2
Switch
lampu
mundur
OFF ON
1
RED
20
R
RED
E325 11
J/B
L315 3
RED
L354 1
J/C J/C
L355 6 2
RED RED
L134 1 L133 1
Lampu Lampu
mundur mundur
(L) (R)
5 5
BLK
BLK
L390 2
BLK BLK
O231
BLK
23 25 24
9A-101
D-9 Diagram Sirkuit Sistem Penyetelan Lampu Besar
A Konektor sisi J/B (BCM)
B Tanpa BCM
A 14 C Dengan BCM
J/B 29 TAIL 21 BACK
10A 10A BCM
G272 15 7 E325 14 C
WHT/RED RED/YEL
G144 5 RED/BLK
P T +B T
OFF
TAIL
HEAD
RED/BLK RED/BLK
B 8 E179 5 E178 5
RED/YEL
"C-1"
RY Actuator (L) M Control circuit M Control circuit
Actuator (R)
RED/YEL RED/YEL
4 3 4 3
G306 11 12
GRN BLK/ORN GRN BLK/ORN
E347 2 E346 5
J/C
J/C J/C
G307 8 1
RED/YEL GRN
E382 9
RY G334
RED/YEL RED/YEL GRN
G152 6 5 3
R1 P0
R2
P1
R3 P2
ILL
R4 P3 switch
R5
R6 P4
2 4
BLK BLK
BLK
G334 14
E382
BLK
E347 9 7 E346 12
J/C J/C
10
BLK
9A-102
D-10 Diagram Sirkuit Lampu Kabut Belakang
36
RR
J/B
15A FOG
G272 10
YEL/BLK
G144 2
OFF
ON Switch
(COMB switch)
RED/BLU
RED/BLU RED/BLU
G341 6 RB
L374
RED/BLU
"C-1"
L135 2
BLK
L354 8
J/C
7
L355 11 12
19 20 24
9A-103
E-1 Diagram Sirkuit Sistem Pemanas (Opsional)
A Tanpa BCM
B Dengan BCM
J/B
21 BACK
10A
G272 8
JK DLKP B
A
BCM BCM
J/B
"B-3" "B-3" "D-4" "A-8" "C-1"
BR B RY GW
RED/BLK GRN/WHT
A 3
G306 1 B 4
J/C
G307 6 5 3
BLK/RED BRN RED/YEL RED/BLK RED/BLK GRN/WHT
G62 1
M Air intake
control
actuator 1
5 4
GRN RED BRN/WHT
G154 1 2 10 7 8 6 5 4
REAR
DEF
A/C
HARF REC
CIRCUIT
HVAC control
unit
FRE
REC
9 3
BLK BLK/ORN
G309 9 7
J/C
10 8
BLK BLK/ORN
17 15
9A-104
Box sekring
1 HTR
sirkuit individual FAN 35 IG2
30A
(No.1) SIG
10A
E323
J/B
BLU
7 5 1
Blower
motor
relay
4 2 3
G273 6 G272 9
BLK/YEL
G61 1
Blower
motor M
2
Blower motor resister
ECM
"A-5"
BW G101 4 3 2 1
G155 5 2 7 3 6
Selektor
putaran blower
FAN
BLK BLK
13 13
9A-105
F-1 Diagram Sirkuit Sistem Air Bag (Opsional)
A Konektor sisi J/B (BCM)
27 37 J/B
A/B RADIO
15A 15A
L313 1 G271 5
Forward impact-sensor
J/B
"A-8" "C-1"
Y YB
E40 2 1
G272 13
E388 1 3
J/B
L372
L313 4
RED YEL WHT/RED YEL/BLK ORN PNK/BLK
Check terminal
L04 10 16 12 22 23
A/B
SDM
9 17 6 5 7 8 2 1 3 4
PW
L313 3 L376 1 2 3 4
C343 15 G343
E371 J/B A 8 GRN/RED GRN BLU/RED YEL/RED GRN/ORN GRN/YEL BLU/ORN BLU/YEL
BLK/ORN
BCM G347 2 1
E382 1
G334 S172
BLK BLK/ORN BLK/ORN
G04 5
G308 9 G309 6
Contact
coil
G211 4 5 7 16 14 6
DLC
21 17 3
9A-106
F-2 Diagram Sirkuit Sistem ABS (Opsional)
E325 9
GRN/ORN BCM
WHT/BLU WHT/RED
"A-8,9"
W R
(CAN)
WHT RED
E08 14 1 7 6 12
ABS
Cont.M
13 26 8 10
WB RB
ECM
"A-5,9"
9A-107
Wheel speed Wheel speed Wheel speed Wheel speed
sensor sensor sensor sensor
(Belakang-kiri) (Belakang-kanan) (Depan-kiri) (Depan-kanan)
L371 3 4 5 6
RED RED/BLK WHT WHT/BLK
E387
E08 16 15 24 25 22 21 18 19
ABS
Cont.M
9A-108
F-4 Diagram Sirkuit Sistem Power Steering
E325 12
Keyless/security ECM
control module
"A-10" "A-5" "C-1"
P P PB
E347 12 E346 7
J/C
8
PPL
P/S
Cont.M
E13 2 E11 8 20 18 6 9 16 19
E31 2 6 5 7 4 1
Torque sensor
10
9A-109
A Tanpa BCM
B Dengan BCM
J/B 37 RADIO
15A
G271 5
ECM
"A-5"
B RB
BRN RED/BLU
E11 12 14
P/S
Cont.M
E12 1 2 11
A
PPL/WHT
BLK RED WHT/RED E382 12
G334
PPL/WHT
E61 1 2 G307 2
BLK/ORN
B G306 6
Motor PPL/WHT E382 1 E371 15
PW
G334 C343
PPL/WHT BLK/ORN
G308 9 E04 9 G309 6
BCM "A-9","C-1"
J/C WB RB J/C
G04 5 (CAN)
G309 10 G308 1
BLK BLK PPL/WHT WHT/BLK RED/BLK BLK/ORN BLK/ORN
G211 4 16 7 14 6 5
DLC
17 3
9A-110
G-1 Diagram Sirkuit Sistem Audio
G271 5 11
Steering switch (switch kontrol audio)
Antenna amplifer
Contact
K121 1 coil
G248 1 9 2 G267 1 19 20
Audio
3 13 4 14 5 15 6 16 11
G341 3 13 2 12 5 15 4 14
L374
15
9A-111
G-2 Diagram Sirkuit Sistem Soket Aksesori
J/B 23
ACC
15A
G272 5
WHT/BLK
G251 2
Soket
aksesoris
BLK
17
Daftar Konektor
Daftar Konektor
Lihat Konektor C [9A-113] .
Lihat D Connector (Model DSL) [9A-114] .
9A-112
Lihat Konektor E [9A-114] .
Lihat Konektor G [9A-116] .
Lihat Konektor J [9A-118] .
Lihat Konektor K [9A-118] .
Lihat Konektor L [9A-118] .
Lihat Konektor O [9A-119] .
Lihat Konektor R [9A-120] .
Lihat Konektor S [9A-120] .
Konektor C
C01 C31 C32 C33 C33
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
Model bensin Model bensin Model bensin Model bensin Model DSL
C36 C37 C39 C40 C42 C47
1 2
1 2 3 1 2 3
1 2 1 2 1 2 3 4 5
4 5 6 3 4
Model bensin Model bensin Model bensin Model bensin Model bensin Model bensin
C48 C91 C92 C93 C94
1 1 1 1
1 2 3 4 5 6
2 2 2 2
Model bensin Model bensin Model bensin Model bensin Model bensin
C101 C102 C103 C104 C122 C123
1 2 3
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2
4 5 6
Model bensin Model bensin Model bensin Model bensin Model bensin Model bensin
C141 C162 C165 C192 C194 C194
1 1 2
1 1 2 1 1
3 4
1 1 1 1 1
1
9A-113
1 2 3 4 3 2 1
5 6 7 8 9 10 6 4
5
11 12 13 14 9 7
8
15 16 17 18 19 20
11 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 1 2 3 1 2
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 2 3 1 2 3 1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 1 1 1 2
1 2
1 2 3 1 2 3
1 2 1
4 5 6 4 5 6
Konektor E
E01 E01
1 2 3 4 5 6 7 8
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
3 4
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
5 6
73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
9A-114
Model DSL Model DSL
E11 E12 E13 E31
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1
1 2 3 4 5 6 7
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2 2
2 1 2 1 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3
3
1 2 3 1 1
1 2 3 4 1 2 1 2
4 5 6 2 2
IF EQPD IF EQPD
E165 E166 E178 E179 E181 E181
1 2 1 2
1 2 1 2
1 2 1 2 3 4 5 3 4 5
3 4 3 4
6 7 6 7
1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 1 1
Model DSL
E221 E221 E222 E223 E224 E225
1 2 1 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2
3 2 3 4 4 4 3
4 4 5 5 5 4
Model DSL Model bensin Model DSL Model bensin Model DSL IF EQPD
E280 E281 E282 E302 E303 E304
1 1 1 1 1 1 2
9A-115
E311 E312 E323 E324 E325
1 1 1 2 3 4
1 2 1 2 3 4 5 6 7
2 2 5 6 7 8 9 10
8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 7 8 9 10 11 12
1 1
Konektor G
G04 G17 G17
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 1 2
1 2 3 4 5
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 2 2 3 4
9A-116
G164 G211 G238
1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2
4 5 6 7 8 3 4
9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 7 8 9 10 11 12
1 2
3 4 5 6
( ) ( )
G308 G309 G310
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
1 2
7 8 9 10 11 12 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7
( ) ( ) ( )
G333 (Ke E381) G334 (Ke E382) G341 (Ke L374)
1 3
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4 5 7 8 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
6
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 12 13 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11
11
14 15
G343 (Ke L376) G346 (Ke S171) G346 (Ke S171) G347 (Ke S172) G354 (Ke K154)
4 3 2 1 1 1 2 3 4 5 6 1 2 1
Konektor J
J21 J22 J25 J26 J31 J32
1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 1 2 1 2 1 2 5 6 7 8 9 10 5 6 7 8 9 10
9A-117
J35 J36 J81 J82 J83
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8
5 6 7 8 9 10 5 6 7 8 9 10 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
22 14
21 13
28 20 12 6
27 19 11 5
1 1 1 1 26 4
1 2 3 4 5
2 2 2 2 25 3
24 18 10 2
23 17 9 1
16 8
15 7
22 14
21 13
28 20 12 6
27 19 11 5
26 4 1 2 3 1 2 3
25 3 4 5 6 7 8 4 5 6 7 8
24 18 10 2
23 17 9 1
16 8
15 7
Konektor K
K51 K121 K131 K154 (Ke G354)
1 2
1 2 3 1 3 4 5 6 1
Konektor L
L01 L04 L31 L32
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8 9
9 10 11 12 13 14 15 16 2 1 2 1
10 11 12 13 14 15 16 17 18
17 18 19 20 21 22 23
1 1 1 1 2 1 1 2 3 4
9A-118
L314 L315 L354
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 7 8 9 10 11 12 7 8 9 10 11 12
( ) ( )
L371 (Ke E387) L372 (Ke E388) L374 (Ke G341) L376 (Ke G343) L379 (Ke J215)
14 22
13 21
6 12 20 28
5 11 19 27
2 1 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4 26
1 2 3 4
7 6 5 4 3 4 3 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 3 25
2 10 18 24
1 9 17 23
8 16
7 15
L380 (Ke J216) L381 (Ke J217) L382 (Ke J218) L389 (Ke R151) L390 (Ke O231)
14 22
13 21
6 12 20 28
5 11 19 27
4 26 3 2 1 3 2 1 1 2 3 2 1
3 25 8 7 6 5 4 8 7 6 5 4 3 4 8 7 6 5 4
2 10 18 24
1 9 17 23
8 16
7 15
Konektor O
O21 O94 O95 O121 O122 O181
1 2 1 1
1 2 1 2 1
3 4 2 2
1 2 3
1
4 5 6 7 8
9A-119
Konektor R
R101 R101 R151 (Ke L389)
1 2 2 1
1 2 3 4 4 3
3 4
Konektor S
S61 S61 S121 S171 (Ke G346) S171 (Ke G346)
1 2
1 1 2 3 4 5 6 1 6 5 4 3 2 1
2 1
PERHATIAN:
Penggunaan baut standar pada blok aluminium dapat merusak lubang sekrup. Jangan gunakan baut standar
pada blok aluminium.
CATATAN:
Baut ground tidak boleh digunakan pada mesin blok, case transmisi atau pada kolom kemudi dudukan
braket (tak-bercat). Identifikasi baut yang bertanda goresan cat (1) pada sekrup.
9A-120
1
Seputar Mesin
Model Bensin (Mesin Harness)
5 12
[A] 4
3
2
[F]
10 9
8
7
11 6
[a]
1
1
1
[b]
[B] [C]
17
19 15
1
“a”
14 18 [c]
1 16
13
14
20
1 (a)
13
9A-121
3. Ignition coil #2 12. Harness mesin [F]: Forward (Maju/Depan)
: Lewatkan harness ke dalam rusuk head
cover.
Janga’n lewatkan harness di atas rusuk head
cover.
4. Ignition coil #3 13. Knock sensor : 11 N m (1.1 kgf-m, 8.5 lbf-ft)
5. Ignition coil #4 14. Sensor CKP
6. Injeksi Bahan Bakar #1 15. Motor starter(+B)
: Kencangkan terminal sesuai sudut berikut.
5
[F]
3 (a)
[b]
1
1 1
4 (a)
[a]
2
9
[c]
9A-122
Seputar Battery
Model bensin
3 6 [A]
6
5
3
4
7
2
[A]: Tampak atas 3. Harness utama 6. Individual circuit fuse box No.1
1. Klem 4. Harness utama 7. ECM
: Rapatkan cover sisi engsel setelah
menghubungkan
Harness utama.
[A]
[F]
2
[b] 4
[F]
[B]
6
[F]
[a]
5 (a)
9A-123
1. Klem 5. Baut GND (Mesin)
2. Battery (–) 6. Baut GND (Mesin)
: Kencangkan terminal ke arah belakang.
Model DSL
[B]
[F]
5
5
1 2
3
[a]
1
3
1 4
[A] [C]
5 [c]
[b]
9A-124
Seputar Strut
Samping kanan
[B]
17
[b]
[a]
1
1
4
2
3
1
9
[F] 1
11 16
10
1
1
6
1
1 7
1
8
5 1
[A]
12
2 15
14 13
[A]: Tampilan [a] 6. Sensor tekanan refrigerant A/C (Model Bensin) 13. Harness utama
: Lewatkan harness pada
lubang ini.
[B]: Detail [b] 7. Sensor tekanan refrigerant A/C (Model DSL) 14. Selang washer
1. Klem 8. Sensor putaran roda (Depan-kanan) 15. Kabel pelepasan hood
: Lewatkan kabel timbal ke atas harness.
2. Lampu sein samping (R) 9. Switch ketinggian minyak rem 16. Gromet
3. Sensor A/F (model DSL) 10. Harness utama 17. Motor wiper kaca depan
: Lewatkan cabang ABS ke bagian belakang trunk utama.
4. Modul kontrol ABS 11. Baut GND (Depan-kanan utama)
: Lewatkan kabel ke sisi panel trunk.
5. Untuk tanki washer 12. Harness utama
: Lewatkan harness ke bagian dalam kabel pelepasan hood dan selang
washer.
9A-125
Samping kiri
[A]
8
9
[b]
3 [F]
2 10 11 1
12
14
5 7
1
[a]
[B]
4
1 1
13
6
[C] [c] 9
15
1
16
1
1
1
[A]: Tampilan [a] 5. Klakson Pengamanan 12. Head light unit (L)
[B]: Tampilan [b]: 6. Sensor putaran roda (Depan-kiri) 13. Untuk lampu kabut depan (L)
[C]: Tampilan [c] 7. ECM 14. Lampu kabut depan (L)
1. Klem 8. Individual circuit fuse box No.1 15. Lampu sein samping (L)
2. Kotak sekring utama 9. Switch hood pengaman 16. Motor kipas pendingin radiator
3. Baut GND (Depan-kiri utama) 10. Untuk lampu sein samping (L)
4. Harness utama 11. Lampu Besar (L)
9A-126
Model DSL
[B]
11
10
[F]
[b]
[A]
5
1
9
[a]
1 3
7 1
1 8
1
4
6
1 [F]
[A]: Tampilan [a] 4. Sensor putaran roda (Depan-kiri) 9. Kabel ECM GND
: Lewatkan kabel ECM GND ke harness
utama.
[B]: Detail [b] 5. ECM 10. Baut GND (ECM utama)
: Kencangkan terminal secara diagonal.
1. Klem 6. Fuel temperature sensor 11. Baut GND (Depan-kiri utama)
: Kencangkan terminal secara diagonal.
2. Harness utama 7. Harness Injektor [F]: Forward (Maju/Depan)
3. Sensor pendeteksi air pada filter 8. Baut GND (ECM utama)
bahan bakar
9A-127
Seputar Dash Panel (Interior)
[b] [C] 7 [D]
1
1
3 8 8
6 9
[c] [d]
1 2
2
[e] 1
1
[a]
[E] [G] 1
1 1
1 11
10
[g]
[F] 1
[A] [B]
1
4 12
1
5
1
9A-128
Harness Panel Instrumen
[B]
1 1
2
6
1
5
[a]
1
8
4
1 9
1
1
[A]
3 10
(a)
[A]: Detail [a] 4. Keyless / Security control module 9. Untuk harness utama (Natural)
(Modul Kotrol Keamanan tanpa
Kunci)
[B]: Seputar J/B 5. Harness panel instrumen 10. Baut GND (Member panel instrument)
: Pasang stopper pada braket bagian
belakang.
1. Klem 6. BCM (Biru) : 8.8 N m (0.9 kgf-m, 6.5 lbf-ft)
2. COMB meter 7. J/B (Natural)
3. DLC 8. Untuk harness utama (Abu-abu)
9A-129
Instrument Panel Harness / Harness Lantai (Dash Side Panel)
[A] [B]
[c]
1 1
3
1
[d] [e]
2
2
5 7
9 “a”
8
10 “a”
[F]
[A]: Samping kiri 2. Baut GND (Panel Instrument) 8. Untuk instrument panel harness (Kuning)
[B]: Samping kanan 3. Harness mesin 9. Untuk instrument panel harness (Natural)
: Sambungkan harness pada feeder antena.
[C]: Detail [c] 4. Harness lantai 10. Untuk instrument panel harness (Natural) (Hanya model
: Sambungkan harness pada feeder antena. OPEL)
[D]: Detail [d] 5. Untuk mesin harness (Hanya model CVT) [F]: Forward (Maju/Depan)
: Setel konektor, setelah joint konektor.
[E]: Detail [e] .6. Modul Kontrol CVT (Hanya model CVT) “a”. ±45°
1. Klem 7. Harness lantai
9A-130
Harness lantai
Center
[A]
2
[a]
2 [F]
1 1
1
1 1
[b] 4 [F]
5
3 5
1
1
1 1 3
[B]
9A-131
Samping kanan
1 1
5
6
7
1
[F]
1
1
1
1 1
1
1
1
2 4 [a]
1
[A]
8 9
[A]: Detail [a] 4. Pretensioner (Sisi pengemudi) 8. Untuk kabel pompa bahan bakar
1. Klem 5. Switch pintu depan (Sisi 9. Sensor putaran roda (Belakang-
pengemudi) kanan)
2. Harness lantai 6. Kabel Pintu Belakang [F]: Forward (Maju/Depan)
3. Sensor benturan samping 7. Untuk kabel pintu belakang
pengemudi
[A]
4
1
1
1 8
[F]
1 6
2
7
[B]
1
[b] “a”
9A-132
[A]: Seputar selang washer 3. Baut GND (Lantai) 7. Untuk Kabel lampu rem atas
[B]: Tampilan [b]: 4. Air bag curtain samping (R) (Dengan air bag 8. Selang washer: Lewati bagian atas
curtain) selang washer
1. Klem 5. Lampu kombinasi belakang (R) [F]: Forward (Maju/Depan)
2. Switch pintu belakang (R) 6. Luggage compartment (light)
Samping kiri
1 5
6
[F]
1
7
2
1
1 1 1
1
1
1 1
1 1
6
4 9
1
[F]
10
1 1
5 8
1
7
1 2
1
[C]
[c]
[a]
1 1
1 3
“a”
11
9A-133
1. Klem 6. Switch pintu belakang (L) 11. Harness lantai
: Switch pintu belakang (L) tida’k boleh dilewatkan antara : Lewatkan harness di atas antena.
panel dan kabel pembuka katup bahan bakar. (Hanya model Jepang)
2. Switch pintu belakang (L) 7. Kabel pembuka katup bahan bakar [F]: Forward (Maju/Depan)
: Kabel pembuka katup bahan bakar tida’k boleh
bersilangan denngan harness.
5
[a]
[b]
4
7 1 1 6 1
1
10
1
11
9 8
“a”
12
“a”
[A]: Detail [a] 4. Baut GND (Pintu bagasi) 10. Switch dan solenoid pintu bagasi
[B]: Detail [b] 5. Motor wiper belakang 11. Harness pintu bagasi
[C]: Detail [c] 6. License plate light #1 12. Defogger belakang
: Letakkan harness di celah trim pintu bagasi.
1. Klem 7. License plate light #2 “a”. ±45°
2. Defogger belakang (+) 8. Switch pintu bagasi
3. Defogger belakang (–) 9. Solenoid pintu bagasi
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Seputar Mesin [9A-121]
Seputar Battery [9A-123]
Harness Panel Instrumen [9A-129]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
9A-134
Bodi, Kabin dan Aksesori
Bab 9B
Sistem Lampu
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 9B-3
Uraian Sistem Lampu.............................................................................................................................................9B-3
Skema dan Diagram ............................................................................................................................................... 9B-4
Diagram Sirkuit Wiring PendatarLampu Besar ......................................................................................................9B-4
Lokasi Komponen .................................................................................................................................................. 9B-4
Letak Komponen Sistem Pendatar Lampu Besar ..................................................................................................9B-4
Informasi dan Prosedur Diagnosis....................................................................................................................... 9B-5
Diagnosa Gejala Lampu Besar ..............................................................................................................................9B-5
Diagnosa Gejala Sistem Pendatar Lampu Besar ..................................................................................................9B-5
Diagnosa Gejala Lampu Sein dan Hazard Warning ..............................................................................................9B-5
Diagnosa gejala lampu jarak, lampu kota, dan lampu plat nomor .........................................................................9B-6
Diagnosa gejala lampu mundur .............................................................................................................................9B-6
Diagnosis Gejala Lampu Rem ...............................................................................................................................9B-7
Memeriksa Gejala Lampu Kabut Depan (Jika dilengkapi) .....................................................................................9B-7
Memeriksa Gejala Lampu Kabut Belakang............................................................................................................9B-7
Diagnosis Gejala Lampu Interior............................................................................................................................9B-7
Pemeriksaan Operasi Sistem Pendatar Lampu Besar ..........................................................................................9B-8
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 9B-8
Melepas dan Memasang Housing Lampu Besar ...................................................................................................9B-8
Menyetel Bidikan Lampu Besar dengan Layar ....................................................................................................9B-10
Melepas dan Memasang Rangkaian Lampu Kabut Depan (Jika Dilengkapi)...................................................... 9B-11
Menyetel Bidikan Lampu Kabut Depan dengan Layar (Jika Dilengkapi).............................................................9B-12
Melepas dan Memasang Lampu Kombinasi Belakang........................................................................................9B-13
Melepas dan Memasang Lampu Sein Samping ..................................................................................................9B-14
Melepas dan Memasang Lampu Rem Atas .........................................................................................................9B-14
Melepas dan Memasang Rangkaian Lampu Plat Nomor ....................................................................................9B-15
Melepas dan Memasang Lampu Dome ...............................................................................................................9B-15
Melepas dan Memasang Switch Lampu ..............................................................................................................9B-16
Memeriksa Switch Lampu ....................................................................................................................................9B-17
Melepas dan Memasang Switch Hazard..............................................................................................................9B-18
Memeriksa Switch Hazard ...................................................................................................................................9B-18
Melepas dan Memasang Relay Sein dan Hazard................................................................................................9B-18
Memeriksa Relay Sein dan Hazard......................................................................................................................9B-19
Memeriksa Switch Lampu Kabut Depan (Jika Dilengkapi) ..................................................................................9B-20
Pemeriksaan Leveling Switch (Jika Dilengkapi) ..................................................................................................9B-21
Memeriksa Aktuator Penyetelan Lampu Besar....................................................................................................9B-21
9B-1
Memeriksa Relay Lampu Kabut Depan ...............................................................................................................9B-22
9B-2
Uraian Umum
Uraian Sistem Lampu
Sistem Pendatar Lampu Besar
Sistem pendatar lampu besar terdiri dari sebuah switch pendatar lampu besar dan sebuah aktuator pendatar lampu
besar. Sistem ini mengontrol sumbu lampu dalam arah vertikal dengan menggerakkan reflektor di lampu besar. Saat
switch pendatar lampu besar diaktifkan, nilai tahanan switch pendatar lampu besar berubah tergantung posisinya (0
sampai 4) dan voltase sinyal berdasarkan tahanan tersebut merupakan keluaran aktuator pendatar lampu besar.
Kemudian, aktuator pendatar lampu besar menyesuaikan sudut vertikal reflektor di lampu besar sesuai voltase sinyal
tersebut, juga menyesuaikan sudut lampu.
Lampu interior
Lampu interior akan menyala sendiri jika switch lampu interior dinyalakan. Saat berada pada posisi “DOOR” BCM (3)
mendeteksi setiap sinyal masuk (dari setiap switch pintu,dsb.) untuk dapat menyalakan/ mematikan lampu interior.
Lampu interior berfungsi untuk mencegah lampu terus menyala ketika salah satu pintu dibiarkan terbuka (berfungsi
untuk melindungi baterai agar tidak soak) sehinga lampu akan mati secara otomatis saat ditinggalkan lebih lama dari
waktu yang ditentukan.
3 +B
1
OFF
DOOR
ON
9B-3
Skema dan Diagram
Diagram Sirkuit Wiring PendatarLampu Besar
2
C
RED/BLK RED/BLK
3 4
E179-5 E178-5
GRN
5
G152-3
[A] [B]
2 1
A 2 1
5 4 3
6 5 4 3
7 6
[A]: Konektor Switch Pendatar Lampu Besar (Lihat: A) 2. Switch lampu 5. Switch penyetel lampu besar
[B]: Unit Konektor Lampu Besar (Lihat: A) 3. Aktuator Pendatar Lampu Besar Kiri
1. Junction block 4. Aktuator Pendatar Lampu Besar Kanan
Lokasi Komponen
Letak Komponen Sistem Pendatar Lampu Besar
1. Switch penyetel lampu besar 2. Aktuator Pendatar Lampu Besar (termasuk dalam unit
lampu besar)
9B-4
Informasi dan Prosedur Diagnosis
Diagnosa Gejala Lampu Besar
Kondisi Kemungkinan Penyebab Tindakan
Satu sorotan rendah tidak Sekring sirkuit putus Ganti sekring dan periksa apakah
menyala korslet.
Bohlam putus Mengganti Bohlam
Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki sirkuit.
Sorotan rendah tidak menyala Sekring sirkuit putus Ganti sekring dan periksa apakah
korslet
Switch lampu atau dimmer rusak Periksa switch lampu dan dimmer.
[9B-17]
Bohlam putus Mengganti Bohlam
Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki sirkuit.
Satu sorotan rendah tidak Sekring sirkuit putus Ganti sekring dan periksa apakah
menyala korslet.
Bohlam putus Mengganti Bohlam
Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki sirkuit.
Lampu tinggi tidak menyala Sekring sirkuit putus Ganti sekring dan periksa apakah
korslet
Switch lampu atau dimmer rusak Periksa switch lampu dan dimmer.
[9B-17]
Bohlam putus Mengganti Bohlam
Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki sirkuit.
9B-5
Sirkuit putus atau resistensi tinggi Perbaiki sirkuit.
yang muncul baik antara switch
lampu sein maupun pada, atau
antara switch hazard dan bohlam
Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki sirkuit.
Tidak berkedip Sekring terkait putus Ganti sekring dan periksa apakah
CATATAN: korslet
• Penggunaan SUZUKI scan Relay lampu sein / dan hazard Periksa relay lampu sein / hazard
tool memudahkan warning rusak warning. [9B-19]
pemeriksaan apakah Switch lampu sein rusak Periksa switch lampu sein [9B-
kerusakan ada pada sisi input 17]
atau output BCM. Untuk
Switch hazard rusak Periksa switch hazard. [9B-18]
prosedur pemeriksaan, lihat
“Diagnosis Menggunakan Sirkuit putus atau resistensi tinggi Perbaiki sirkuit.
Fungsi Uji Output SUZUKI yang muncul pada baterai dan
Scan Tool” pada Data Scan switch
Tool [10B-12] . Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki sirkuit.
• Periksa masing-masing part BCM rusak. Ganti setelah memastikan tidak
secara berurutan dari atas
ada bagian di atas yang rusak.
pada daftar berikut.
Diagnosa gejala lampu jarak, lampu kota, dan lampu plat nomor
Kondisi Kemungkinan Penyebab Tindakan
Semua lampu tidak menyala Sekring sirkuit putus Ganti sekring dan periksa apakah
korslet.
Switch lampu dan dimmer rusak Periksa switch lampu dan dimmer.
[9B-17]
Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki sirkuit.
Beberapa lampu tidak menyala Bohlam putus Mengganti bohlam.
Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki sirkuit.
9B-6
Diagnosis Gejala Lampu Rem
Kondisi Kemungkinan Penyebab Tindakan
Lampu rem tidak menyala Bohlam putus Mengganti bohlam.
Sekring sirkuit putus Ganti sekring dan periksa apakah
korslet.
Switch lampu rem rusak Periksa switch lampu rem.
Menyetel Switch Lampu Rem [4A-
13]
Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki sirkuit.
Lampu rem terus menyala Switch lampu rem rusak Periksa atau setel switch lampu rem
Periksa: Menyetel Switch Lampu
Rem [4A-13]
Setel: [4A-13]
Korslet sirkuit dan daya dalam Perbaiki sirkuit.
wiring
9B-7
Lampu dome tidak menyala Bohlam putus Mengganti Bohlam
Sekring sirkuit putus Ganti sekring dan periksa apakah
korslet.
Switch lampu dome rusak Periksa switch lampu dome.
Switch pintu rusak Periksa switch pintu. [9F-15]
Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki sirkuit.
BCM rusak. Ganti setelah memastikan tidak
ada bagian di atas yang rusak.
Petunjuk Perbaikan
Melepas dan Memasang Housing Lampu Besar
PERINGATAN:
• Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuhnya saat bohlam masih panas.
• Jangan sentuh permukaan kaca bohlam, untuk mengindari penurunan karena case mungkin jadi tak jelas
saat bohlam menyala pada kondisi kotor.
CATATAN:
Jarak ruang pada bagian belakang lampu besar kiri terlalu sempit Karena itu lepaskan baterai dan kotak
relay saat melepas bohlam lampu besar kiri.
Pelepasan
1) Lepaskan kabel negatif (–) pada battery.
2) Lepaskan bumper depan. [9H-2]
3) Lepaskan baut housing lampu besar (1)
4) Pisahkan housing lampu besar (2) dari kendaraan.
5) Putuskan koneksi konektor dari housing lampu besar dengan menarik tuas kunci (3).
9B-8
5
4
6
2 1
Pemasangan
Referensi: Memeriksa Aktuator Penyetelan Lampu Besar [9B-21]
Balik prosedur pelepasan sesuai petunjuk berikut.
• Pasang baut housing lampu besar lalu kencangkan berdasarkan urutan bernomor “1”–“3”) dalam gambar.
“1”
“2”
“3”
• Setelah pemasangan, pastikan memeriksa dan menyetel bidikan lampu besar. [9B-10]
9B-9
Menyetel Bidikan Lampu Besar dengan Layar
CATATAN:
• Kecuali jika diharuskan oleh peraturan setempat, setel bidikan lampu besar menurut prosedur berikut ini.
• Setelah melepas housing, pastikan menyetel bidikan lampu besar.
• Saat memeriksa dan menyetel lampu besar dengan sistem pendatar, pastikan untuk menyetel switch
pendatar ke posisi “0” dengan kunci kontak di posisi ON.
Jarak “a”
10 m (33 ft.)
• Setel tekanan udara semua ban ke masing-masing nilai yang ditentukan.
• Naik turunkan bodi kendaraan dengan tangan untuk menstabilkan suspensi.
• Lakukan bidikan dengan pengemudi di dalam kendaraan.
Berat pengemudi
75 kg (165 lb)
2) Periksa untuk mengetahui apakah daerah yang panas (daerah berintensitas tinggi) dari tiap sudut sorotan
rendah berada seperti yang ditunjukkan di gambar.
CATATAN:
Jika lampu besar saling bercampur sehingga sulit untuk melihat garis potong dengan jelas, tutupi salah
satu lampu besar. Ini akan memudahkan penyetelan bidikan.
CATATAN:
Untuk menyetel bidikan, pertama-tama setel ketinggian sudut optik menggunakan dua gigi bidikan dan
kemudian setel arah horizontal sudut optik menggunakan gigi bidikan (untuk penyetelan kanan / kiri).
9B-10
1
2
A B
“b”
3 3
“H” “H” “H”
X X
[B] [A]
5
7 5 7
6 6
2. Bohlam lampu besar 6. Housing lampu besar B-B: Garis pusat vertikal bohlam
lampu besar kanan
3. Garis Potong (Bounding line) 7. Gigi bidikan [A]: Lampu besar kiri
4. Daerah panas X-X: Garis pusat horizontal bohlam [B]: Lampu besar kanan
lampu besar
5. Gigi bidikan (untuk penyetelan A-A: Garis pusat vertikal bohlam
kiri / kanan) lampu besar kiri
• Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuhnya saat bohlam masih panas.
• Jangan menyentuh permukaan kaca bohlam untuk menghindari penurunan karena case mungkin jadi tak
jelas saat bohlam menyata pada kondisi kotor.
Pelepasan
1) Lepaskan kabel negatif (–) pada battery.
2) Lepaskan bumper depan. [9H-2]
3) Putuskan koneksi kopler dari lampu kabut (2).
4) Lepaskan sekrup lampu kabut depan (3) dan lepaskan lampu kabut depan assy.(2)
9B-11
3
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk memasang dengan memperhatikan hal berikut:
• Setelah memasang, setel bidikan. [9B-12]
CATATAN:
• Kecuali jika diharuskan oleh peraturan setempat, setel bidikan lampu kabut depan sesuai prosedur
berikut ini.
• Contoh jika jarak lampu-ke-dinding 10 m ditunjukkan di dalam ilustrasi. Jarak penurunan sorotan “H”
dihitung saat “a” adalah 10 m dengan sudut spesifikasi “b” (1.14°).
Berat pengemudi
75 kg (165 lb)
2) Periksa untuk mengetahui apakah daerah yang panas (daerah berintensitas tinggi) dari tiap sudut sorotan
rendah berada seperti yang ditunjukkan di gambar.
CATATAN:
Jika lampu kabut saling bercampur sehingga sulit untuk melihat garis potong dengan jelas, tutupi salah
satu lampu kabut. Ini akan memudahkan penyetelan bidikan.
9B-12
3) Jika tidak disetel sebagaimana mestinya, menggunakan obeng (8) ratakan lampu kabut depan ke spesifikasi
dengan memutar gigi bidikan.
1
“b”
“H”
“a”
A B
2 “H” 2 “H”
X X
[A] [B]
A 3 B
4
5
8
6
2. Bounding line
3. Daerah panas
4. Gigi bidikan (untuk penyetelan tinggi / rendah)
5. Penyetelan ke atas
6. Penyetelan turun
7. Rangkaian lampu kabut depan
X-X: Garis tengah horizontal dari bohlam lampu kabut depan
A-A: Garis tengah vertikal dari bohlam lampu kabut depan kiri
B-B: Garis tengah vertikal dari bohlam lampu kabut depan kanan
[A]: Lampu kabut depan kiri
[B]: Lampu kabut depan kanan
9B-13
1
CATATAN:
Periksa penurunan grommet.
Ganti jika perlu.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
“2” “2”
3 3
2 2
“3” “3”
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
9B-14
1
4
2
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
1 2
4 “1”
“2”
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan.
9B-15
1
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
3) Lepaskan switch lampu (1) dari kolom kemudi (2) dan lepas koneksi kopler (3).
2 1
Pemasangan
Referensi: Memeriksa Switch Lampu [9B-17]
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan.
9B-16
Memeriksa Switch Lampu
Periksa kontinuitas antar terminal di semua posisi switch. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti
switch.
HI
HEAD
CLEARANCE
OFF
PASS
1 2 3 4 5
Terminal
5 3 1 2 4
Switch Position
LOW
OFF PASS
HI
LOW
CLEARANCE PASS
HI
LOW
HEAD PASS
HI
1 2 3
Terminal 1 2 3
Turn signal SW
L
N
R
1 2
Terminal
1 2
Switch position
OFF
ON
9B-17
Melepas dan Memasang Switch Hazard
Pelepasan
1) Lepaskan kabel negatif (–) pada battery.
2) Lepaskan kisi-kisi ventilasi tengah (1). [7B-54]
3) Putus koneksi kopler, dan kemudian lepaskan switch hazard (2) dari kisi-kisi ventilasi tengah (1) saat
melepaskan pengunci (3).
Pemasangan
Referensi: Memeriksa Switch Hazard [9B-18]
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan.
E Y
RL
IL ILE
E ILE
Terminal
RLY E IL ILE
Switch Position
OFF
ON
9B-18
1 2
Pemasangan
Referensi: Memeriksa Relay Sein dan Hazard [9B-19]
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan.
3 2 1
3 3 8 7 6 5 4
4
2
1) Sambungkan relay lampu sein dan hazard warning (1), baterai (2) dan enam bohlam uji coba ((12V, 21W) (3)
dan 12 V, 5W (4)) sebagaimana pada gambar.
2) Periksa sirkuit turn L
Sambungkan terminal “5” dan baterai terminal negatif (–) dengan kabel jumper.
Periksa bohlam samping kiri (1) untuk siklus kedipan.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti relay sein dan hazard
9B-19
3 2 1
1
8 7 6 5 4
3 2 1
1
8 7 6 5 4
3 2 1
1 1
8 7 6 5 4
9B-20
“2” “5” 1
3
4
[A]
[B] 2 3 1 5 4
OFF
ON
[A]: Terminal
[B]: Posisi switch
1
“4” “5”
2 “3”
3
“1” “2”
9B-21
Memeriksa Relay Lampu Kabut Depan
Lihat Memeriksa Relay Kontrol [10B-33] .
9B-22
Bodi, Kabin dan Aksesori
Bab 9C
9C-1
Uraian Umum
Uraian Combination Meter
Combination meter menggunakan sinyal-sinyal (informasi) dari setiap modul kontrol oleh komunikasi CAN untuk
mengontrol sppedometer, tachometer, lampu peringatan, dan lampu indikator (selain MIL (model diesel), lampu
peringatan air bag, lampu peringatan ESP, lampu indikator kabut belakang, lampu indikator sinar kuat, dan lampu
indikator sein).
Untuk informasi lebih lanjut mengenai data komunikasi CAN yang diterima oleh combination meter, lihat Uraian
Sistem Komunikasi CAN [10H-3] atau Uraian Sistem Komunikasi CAN [10H-18] .
2
1
Speedometer
ECM menghitung kecepatan kendaraan menggunakan sinyal dari sensor putaran roda dan mengirimkan sinyal
kecepatan kendaraan melalui komunikasi CAN ke combination meter. Kemudian, combination meter menggerakkan
speedometer berdasarkan sinyal kecepatan kendaraan.
Tachometer
ECM menghitung putaran mesin menggunakan sinyal dari sensor CKP dan mengirimkan sinyal putaran mesin
melalui komunikasi CAN ke combination meter. Kemudian, combination meter menggerakkan tachometer
berdasarkan sinyal putaran mesin.
LCD
Fuel meter
• Sensor ketinggian bahan bakar mengirimkan sinyal ketinggian bahan bakar ke combination meter. Menggunakan
sinyal ketinggian bahan bakar ini, combination meter menghitung ketinggian bahan bakar saat ini dan membuat
LCD (fuel meter) menunjukkan ketinggian bahan bakar dengan 1 sampai 10 “segmen (1)”.
• Jika bahan bakar yang tersisa kurang dari standar bahan bakar, terakhir kali “Segmen (2)” berkedip.
9C-2
1
[A]
km
[D]
[B]
km km
[D]
[C]
km km
[E]
[G]
[F]
Buzzer Peringatan
Jika semua syarat setiap fungsi dipenuhi, BCM akan mengirim sinyal permintaan buzzer melalui komunikasi CAN ke
combination meter. Kemudian, combination meter akan mengeluarkan suara peringatan buzzer sesuai sinyal
permintaan buzzer.
9C-3
Fungsi pengingat sabuk keselamatan (jika dilengkapi)
Lihat Konstruksi Sabuk Keselamatan [8A-3] .
ON ON
Flashing Flashing
OFF OFF
12
8
13
15 14
9
4 YEL/BLK G240-12
5 RED/BLK G240-1
+B 17
16
WHT/RED
G240-20 BRN
6 WHT/RED G240-2 10
G240-30 RED/YEL
11 BLK/ORN
G240-15 PNK/BLU 18
G240-16 RED 19
G240-17 RED/BLU 21
G240-4 BLK/ORN
9C-4
2. KOSONG 10. Sirkuit power supply 18. Modul kontrol P/S
3. KOSONG 11. CPU 19. Switch dimmer (switch lampu)
4. SDM 12. Speedometer 20. KOSONG
5. Sekring “DOME” 13. LCD 21. Switch lampu kabut belakang (switch
lampu)
6. Sekring “MTR” 14. Switch CLOCK 22. KOSONG
7. Relay sinyal belok dan hazard 15. Switch MODE
8. CAN driver 16. Buzzer
Model diesel
1
13
9
14
16 15
4 YEL/BLK G240-12 10
5 BLU/BLK G240-19
+B 18
17
6 RED/BLK G240-1 WHT/RED
G240-20 BRN
12 BLK/ORN
G240-15 PNK/BLU 19
G240-16 RED 20
G240-17 RED/BLU 22
G240-4 BLK/ORN
9C-5
7. Sekring “MTR” 15. Switch CLOCK 23. KOSONG
8. Relay sinyal belok dan hazard 16. Switch MODE
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
A
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17
9C-6
Item yang rusak Kemungkinan penyebab Item Referensi / Perbaikan
Lihat Memeriksa Combination Meter dan
Sirkuit tachometer
Tachometer Sirkuitnya [9C-7] .
Tachometer Ganti.
Lihat Memeriksa Oil Pressure Switch Pada
Lampu peringatan tekanan Switch tekanan oli Kendaraan [1E-10] atau Memeriksa Oil
oli Pressure Switch Pada Kendaraan [1E-24] .
Sirkuit switch tekanan oli Perbaiki sirkuit.
Lihat Tes Generator (Pemeriksaan Battery
yang Tidak Terisi) [1J-6] (model bensin) atau
Tes Generator (Pemeriksaan Battery yang
Generator
Lampu Peringatan Pengisian Tidak Terisi) [1J-28] dan Tes Generator
Battery (Pemeriksaan Battery yang Terisi Terlalu
Banyak Daya) [1J-29] (model diesel).
Lihat Pemeriksaan BCM dan Sirkuitnya [10B-
Sirkuit terminal “L” generator
21] .
Lihat Pemeriksaan Sabuk Keselamatan
Switch buckle sabuk keselamatan
Lampu pengingat sabuk Depan [8A-7] .
keselamatan Sirkuit switch buckle sabuk Lihat Pemeriksaan BCM dan Sirkuitnya [10B-
keselamatan 21] .
Switch rem tangan Lihat Memeriksa Switch Rem Tangan [4D-5] .
Lampu peringatan rem Switch ketinggian minyak rem Lihat Memeriksa Level Minyak Rem [4A-5] .
Sirkuit saklar rem tangan dan/atau Lihat Pemeriksaan BCM dan Sirkuitnya [10B-
sirkuit saklar ketinggian minyak rem 21] .
Lihat Memeriksa Switch Pintu (Pintu Depan /
Switch pintu Belakang) [9F-15] dan/atau Pemeriksaan
Lampu peringatan pintu Switch Pintu Bagasi [9F-20] .
terbuka
Lihat Pemeriksaan BCM dan Sirkuitnya [10B-
Sirkuit switch pintu
21] .
Switch lampu besar (switch lampu) Lihat Memeriksa Switch Lampu [9B-17] .
Lampu indikator sorotan
tinggi Sirkuit switch lampu besar (switch Perbaiki sirkuit.
lampu)
Switch lampu sein (switch lampu) Lihat Memeriksa Switch Lampu [9B-17] .
Lihat Memeriksa Relay Sein dan Hazard [9B-
Relay sinyal belok dan hazard
19] .
Lampu indikator sein
Sirkuit switch lampu sein (switch
Perbaiki sirkuit.
lampu)
Sirkuit relay sinyal belok dan hazard Perbaiki sirkuit.
Switch lampu kabut belakang (switch Lihat Memeriksa Switch Lampu [9B-17] .
Lampu indikator kabut lampu)
belakang Sirkuit switch lampu kabut belakang
Perbaiki sirkuit.
(switch lampu)
9C-7
CATATAN:
• Karena setiap voltase terminal dipengaruhi oleh voltase battery, pastikan voltase battery 11 V atau lebih
ketika kunci kontak diputar ke posisi ON.
• Voltase dengan tanda bintang (*) tidak dapat diukur dengan voltmeter karena ini adalah sinyal pulsa.
Periksa terminal ini dengan oscilloscope jika diperlukan.
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
A
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17
9C-8
*Sekitar 5.0 V
Tachometer (output sinyal putaran Lihat Referensi bentuk gelombang
G240-20 ↑↓
mesin) No. 1 .
0.3 V
*Sekitar 10.0 V
Lihat Referensi bentuk gelombang
G240-30 Tachometer (output sinyal iluminasi) ↑↓
No. 2 .
4.5V
9C-9
Posisi ke-3 kontrol iluminasi
Petunjuk Perbaikan
Melepas dan Memasang Kunci Kontak
Pelepasan
1) Lepas kabel negatif pada battery.
2) Pastikan kunci dilepas.
3) Lepaskan cover lubang steering column (1).
4) Putar steering wheel untuk melepas sekrup cover steering column (3), kemudian lepaskan cover steering column
(2).
9C-10
2
3 1
5) Lepaskan mur pemasangan steering column dengan mengacu ke Langkah 9) “Pelepasan” pada Pelepasan dan
Pemasangan Steering Column [6B-9] .
6) Putus koneksi coupler (1) dari kunci kontak (2).
7) Lepaskan kunci kontak (2) dari silinder kunci (3).
1 3
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Kunci Kontak [9C-11]
Balik prosedur pelepasan sesuai petunjuk berikut.
Kencangkan mur pemasangan steering column dengan mengacu ke Langkah 3) “Pemasangan” pada Pelepasan dan
Pemasangan Steering Column [6B-9] .
9C-11
• Periksa hubungan antar terminal di semua posisi switch. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti
switch.
K2
B2 ST IG2
K1
IG1 ACC B1
Terminal
B1 B2 ACC IG1 IG2 ST K1 K2
Kunci Posisi
OUT
LOCK
ACC
IN
ON
START
4) Lepaskan clip (1) dan sekrup (2), kemudian lepaskan trim garnish pusat panel instrumen (3) dengan menariknya
searah tanda panah.
9C-12
1
7) Lepaskan panel combination meter cluster (1) dengan menariknya sesuai arah panah, dan putus koneksi kopler
(2) dari tachometer (jika dilengkapi).
9C-13
1
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
Pelepasan
1) Lepas kabel negatif pada battery.
2) Nonaktifkan sistem air bag. [8B-68]
3) Lepaskan trim sisi dasbor (3) dan cover lubang steering column (1).
4) Lepaskan sekrup standar (4) dan sekrup pengaman (5) lalu lepaskan cover steering column (2). Putar roda
kemudi untuk menjangkau sekrup pengaman.
9C-14
2
5
1 3
4
9) Lepaskan clip (1) dan sekrup (2), kemudian lepaskan trim garnish pusat panel instrumen (3) dengan menariknya
searah tanda panah.
9C-15
1
10) Lepaskan cover bawah instrument panel shift (1) dengan cara menariknya searah tanda panah.
9C-16
2
A
14) Lepaskan konektor harness panel instrumen (1), kabel kontrol heater (2) dan kabel antena (3) untuk pelepasan
panel instrumen.
15) Lepaskan kabel ground (4) pada harness panel instrumen.
16) Lepaskan steering column assy. [6B-9]
9C-17
6
[A]
[B]
[C]
5 [D]
7
[C] [A]
1
1
[D]
1
1 4
[B]
1
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan sesuai petunjuk berikut.
• Saat memasang tiap suku cadang, kabel atau harness kelistrikan jangan sampai tersangkut.
• Kencangkan baut panel instrumen sesuai momen yang ditentukan.
Momen pengencangan
Baut panel instrumen (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
9C-18
(a)
(a)
• Untuk memasang steering column assy., lihat Pelepasan dan Pemasangan Steering Column [6B-9] .
• Untuk memasang kabel kontrol heater., lihat Pelepasan dan Pemasangan Unit Kontrol HVAC [7B-48] .
[B]
2
1
[A]: Model bensin [B]: Model diesel
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Klakson [9C-19]
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan.
Pemeriksaan Klakson
1) Lepaskan kabel negatif (–) pada battery.
2) Lepaskan bumper depan. [9H-2]
3) Lepaskan konektor klakson (1).
4) Sambungkan terminal positif (+) battery ke konektor klakson (2) dan terminal negatif (–) ke ground bodi.
9C-19
Jika sirine klakson tidak bersuara, ganti klakson.
[A]
[B]
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Baut panel instrumen 23 2.3 17.0
Acuan:
Untuk momen pengencangan yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
9C-20
Bodi, Kabin dan Aksesori
Bab 9D
Wiper / Washer
Uraian Umum .......................................................................................................................................................... 9D-2
Uraian Sistem Wiper Belakang ............................................................................................................................. 9D-2
Skema dan Diagram ............................................................................................................................................... 9D-2
Diagram Sirkuit Wiper dan Washer ....................................................................................................................... 9D-2
Lokasi Komponen .................................................................................................................................................. 9D-4
Lokasi Komponen Wiper dan Washer................................................................................................................... 9D-4
Informasi dan Prosedur Diagnosis....................................................................................................................... 9D-5
Diagnosis Gejala Wiper dan Washer Kaca Depan ............................................................................................... 9D-5
Diagnosis Gejala Wiper dan Washer Belakang .................................................................................................... 9D-5
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 9D-6
Komponen Selang dan Tangki Washer ................................................................................................................. 9D-6
Melepas dan Memasang Tangki Washer dan Pompa Washer ............................................................................. 9D-6
Memeriksa Pompa Washer ................................................................................................................................... 9D-7
Melepas dan Memasang Wiper Kaca Depan........................................................................................................ 9D-8
Memeriksa Fungsi Motor Wiper Kaca Depan ....................................................................................................... 9D-9
Melepas dan Memasang Wiper Belakang ...........................................................................................................9D-11
Memeriksa Motor Wiper Belakang ...................................................................................................................... 9D-13
Melepas dan Memasang Switch Wiper dan Washer .......................................................................................... 9D-14
Memeriksa Switch Wiper dan Washer ................................................................................................................ 9D-15
Memeriksa Relay Wiper Belakang ...................................................................................................................... 9D-18
Spesifikasi............................................................................................................................................................. 9D-18
Spesifikasi Momen Pengencangan ..................................................................................................................... 9D-18
9D-1
Uraian Umum
Uraian Sistem Wiper Belakang
Power wiper belakang dikontrol oleh BCM. Untuk uraian BCM, lihat Uraian Umum BCM [10B-2] .
E323-9 YEL
7 5
E323-3 6
YEL
1 BLU/ORN
G141-8 G141-4
8 [D]
3
MIST OFF
OFF ON
2 INT
YEL LO
HI
10
G141-9
G141-7 4
G141-6 G141-5
BLU/ BLU/
BLU BLK
RED YEL
E64-4
BLK
[C]
[A] [B]
A 1 2 3
1 2 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 6 7 8 9 10 4 5 6
[A]: Konektor junction block “E325” (dilihat dari 2. Switch wiper kaca depan 7. Sekring “WIPER”
A)
[B]: Konektor wiper dan washer “G141” (dilihat 3. Switch washer 8. Kunci Kontak
dari sisi A)
[C]: Konektor motor wiper kaca depan “E64” 4. Unit control “INT” 9. Motor wiper kaca
(dilihat dari A) depan
9D-2
[D]: Dengan switch kontrol waktu INT 5. Motor washer depan 10. Switch kontrol
waktu INT
1. Switch wiper dan washer 6. Junction block assy (termasuk
dalam BCM)
A
7
8 3 [A]
1 2 3 4
G04-22 G04-21
4 5 6 7 8 9 10
L314-5 L314-9 E323-9
YEL [B]
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
YEL ORN GRN BLU/BLK 6
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
YEL/RED
1 [C]
O21-2 O21-4 G141-2 G141-1 G141-3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
WASH
OFF
2 [D]
INT
ON
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ON+WASH
10 11 12 13 14 15 16 17 18
O21-3 G141-5
[E]
BLK BLK
1 2
3 4
[A]: Konektor junction block “E325” (dilihat dari 1. Switch wiper dan washer 6. Motor washer
A) belakang
[B]: Konektor BCM “G04” 2. Motor wiper belakang 7. Sekring
“WIPER”
[C]: Konektor wiper dan washer “G141” (dilihat 3. Junction block assy (termasuk 8. Kunci Kontak
dari sisi A) dalam BCM)
[D]: Konektor junction block “L314” (dilihat dari 4. Relay wiper belakang
A)
[E]: Konektor motor wiper belakang “O21” 5. BCM
(dilihat dari A)
9D-3
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Wiper dan Washer
(b) 1
5
1
(c)
6 2
(a)
11
(a)
2
10
(b) 4
(b)
3
11
11
12
10
10
14 9
15 (d)
10
[A] 14
13
8
14
7
1. Blade wiper kaca depan 8. Pompa washer belakang 15. Baut tangki washer
2. Lengan wiper kaca depan 9. Tangki washer [A]: Junction block tampak dari
sisi relay
3. Motor wiper kaca depan assy. 10. Selang washer : 18 N m (1,8 kgf-m, 13,5 lbf-
ft)
4. Baut motor wiper kaca depan 11. Nosel washer : 8 N m (0,82 kgf-m, 6,0 lbf-ft)
: Kencangkan baut sesuai urutan.
5. Lengan wiper belakang dengan 12. Switch wiper : 5 N m (0,51 kgf-m, 4,0 lbf-ft)
blade assy.
6. Motor wiper belakang 13. Relay wiper belakang : 4 N m (0,41 kgf-m, 3,0 lbf-ft)
9D-4
7. Pompa washer kaca depan 14. Junction block.
Washer malfungsi Selang atau nosel tersumbat Bersihkan atau perbaiki selang
atau nosel yang tersumbat.
Sekring sirkuit putus Ganti sekring dan periksa apakah
korslet.
Pompa washer rusak Periksa water pump. [9D-7]
Switch kombinasi (switch washer) Periksa switch washer. [9D-15]
rusak
Kelistrikan atau ground rusak Perbaiki sirkuit.
9D-5
Petunjuk Perbaikan
Komponen Selang dan Tangki Washer
Depan
8 4
5 6
7
1
2 1
5
Belakang
4
6
8 7
Pelepasan
1) Lepaskan kabel negatif (–) pada battery.
2) Lepaskan bumper depan dan housing lampu besar sisi kanan. [9B-8]
3) Cabut soket kawat timbal (5) dan selang (6) pompa washer.
4) Lepaskan baut tangki washer (4) kemudian lepaskan tangki washer (1).
9D-6
5) Lepaskan pompa washer kaca depan (2) dari pompa washer (3) dari tangki washer (1) dengan menariknya
sesuai arah panah.
4
3
2
Pemasangan
Referensi: Memeriksa Pompa Washer [9D-7]
Pasang tangki washer dan pompa washer dengan cara membalik prosedur pelepasan, dengan memperhatikan hal-
hal berikut.
• Kencangkan baut tangki washer ke spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut tangki washer: 4 N·m (0.41 kg-m, 3.0 lb-ft)
• Sambungkan konektor dan selang pompa washer dengan erat.
• Setelah pemasangan, pastikan memeriksa dan menyetel bidikan lampu besar. [9B-10]
9D-7
Melepas dan Memasang Wiper Kaca Depan
Pelepasan
1) Lepaskan kabel negatif (–) pada battery.
2) Lepaskan tutup wiper pivot (1) dan mur lengan wiper (2), dan lepaskan lengan wiper kaca depan dengan wiper
blade (3).
3) Lepaskan cowl top garnish (4). [9H-5]
1
1
3
2
4
Pemasangan
1) Kencangkan baut motor wiper kaca depan assy.(1), dan kencangkan baut sesuai spesifikasi momen
pengencangan berdasarkan urutan angka (“1”, “2” dan “3”) seperti ditunjukkan dalam gambar.
Momen pengencangan
Baut motor wiper kaca depan (a): 8 N·m (0.82 kg-m, 6.0 lb-ft)
“1”,(a) “3”,(a) “2”,(a)
9D-8
4) Pasang lengan wiper kaca depan dengan wiper blade (1) di posisi yang ditentukan seperti terlihat pada gambar,
kemudian kencangkan mur wiper kaca depan ke spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Mur lengan wiper kaca depan (a): 18 N·m (1.8 kg-m, 13.5 lb-ft)
5) Pasang tutup wiper pivot (2) ke mur lengan wiper kaca depan.
[B] [A]
3 4 3
4
“a”
“b”
1 1
2
1 2
(a)
3. Saluran keramik
4. Wiper blade center
CATATAN:
Pastikan voltase battery adalah 12 V atau lebih.
1) Beri tanda (1) pada posisi berhenti motor wiper kaca depan seperti dtunjukkan pada gambar.
Referensi
1.2 – 1.5 detik / satu putaran
9D-9
3 2 1
6 5 4
Referensi
0.7 – 1.0 detik / satu putaran
3 2 1
6 5 4
9D-10
1
3 2 1
6 5 4
1. Tanda
d. Ulangi langkah a. sampai c. beberapa kali dan periksa apakah motor berhenti pada posisi yang
ditentukan.
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, gantilah motor.
1
2
4
5
6
9D-11
2
1
Pemasangan
1) Pasang motor wiper belakang assy. (1), dan kencangkan baut pemasangan motor wiper belakang sesuai
spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Baut pemasangan motor wiper belakang (a): 8 N·m (0.82 kg-m, 6.0 lb-ft)
(a)
Momen pengencangan
Mur wiper belakang (a): 5 N·m (0.51 kg-m, 4.0 lb-ft)
5) Pasang tutup wiper pivot belakang (2).
(a)
1
6) Pasang lengan wiper belakang dengan blade assy (1) ke posisi yang ditentukan sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar.
9D-12
3 1
a b
2 a=b
7) Kencangkan mur lengan wiper belakang ke spesifikasi momen pengencangan, dan pasang cover lengan (1).
Momen pengencangan
Mur lengan wiper belakang (a): 8 N·m (0.82 kg-m, 6.0 lb-ft)
1
(a)
CATATAN:
Pastikan voltase battery adalah 12 V atau lebih.
1) Beri tanda (1) pada posisi berhenti motor wiper belakang (2) seperti dtunjukkan di gambar.
2 1
Referensi
1.3 – 1.7 detik / satu putaran
9D-13
1
2 3
2 3
5. Tanda
d. Ulangi langkah a. sampai c. beberapa kali dan periksa apakah motor berhenti pada posisi yang
ditentukan.
Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, gantilah motor.
9D-14
2) Lepaskan cover steering column (2).
Putar steering wheel untuk menjangkau sekrup belakang cover steering column (1).
Pemasangan
Referensi: Memeriksa Switch Wiper dan Washer [9D-15]
Balik prosedur pelepasan.
9D-15
Switch Wiper dan Washer Kaca Depan
MIS T
INT
LO Washer ON
HI
1 2 3 4 5 6
Terminal
5 6 4 3
SW Wiper
OFF
INTO
LO
HI
MIS T
Terminal
1 2
SW Washer
ON
OFF
ON
ON + WASHER
2 3 4
SW Wiper
Terminal
1 2 4 3
Posisi
OFF
ON
ON + WASHER
9D-16
Sirkuit Relay Wiper Berulang
1) Putar switch wiper kaca depan ke posisi “INT”.
2) Sambungkan terminal positif (+) battery ke terminal “5” dan terminal negatifnya (–) ke terminal “2”.
3) Sambungkan ujung positif voltmeter ke terminal positif “4” dan ujung negatifnya ke terminal ”2“.
4) Periska apakah voltmeter menunjukkan voltase battery (10 – 14 V).
5) Sambungkan terminal “3” dan terminal “5” dengan kabel jumper.
5
3 4
10-14V
INT
0V
TIME
1.6 ± 1 s ec.
10-14V
INT
TIME
0V
10.7 ± 5 s ec.
5
3 4
9D-17
Sekitar 2,2 detik
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Baut tangki washer 4 0.41 3.0
Baut motor wiper kaca depan 8 0.82 6.0
Mur lengan wiper kaca depan 18 1.8 13.5
Baut pemasangan motor wiper belakang 8 0.82 6.0
Mur wiper belakang 5 0.51 4.0
Mur lengan wiper belakang 8 0.82 6.0
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Lokasi Komponen Wiper dan Washer [9D-4]
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
9D-18
Bodi, Kabin dan Aksesori
Bab 9E
9E-2
Tindakan Pencegahan
Perhatian untuk Menangani Kaca
Perhatian untuk Memberikan Primer
• Primer memiliki peranan penting untuk menambah efek perekatan. Jenis primer yang digunakan untuk bodi dan
kaca berbeda. Pastikan menggunakan Primer yang tepat. (Jangan gunakan kasa dan nosel yang biasanya untuk
kedua jenis.)
• Beri selotip pada panel instrumen dan part lainnya agar terlindung dari primer.
• Kocok wadah primer sebelum dibuka dan gunakan primer secara merata.
• Jangan gunakan primer ke permukaan bodi yang masih terdapat perekat.
• Jika primer secara tidak sengaja mengenai area yang tidak semestinya, bersihkan langsung dengan bensin.
• Pastikan bahwa Anda mengikuti petunjuk pembuat primer untuk penanganan dan waktu pengeringan yang tepat.
Uraian Umum
Uraian Sistem Power Window (Jika Dilengkapi)
• Sistem Power Window terdiri dari power window main switch (1) dan sub switch (2), power window regulator
assy sisi pengemudi. (3) dan selain regulator assy. sisi pengemudi (4).
• Jika switch sisi pengemudi ditekan ke tahap kedua (auto down switch (5) berubah ke “ON”), CPU (6) pada power
window main switch mengubah relay ke “ON” (7), oleh karena itu menyebabkan kaca pintu bergerak ke bawah
secara otomatis. Setelah waktu tertentu, CPU mengubah relay ke “OFF” untuk menghentikan operasi turun kaca
pintu otomatis.
9E-3
• Jika power window lock switch (8) ditekan (terkunci), sub switch tidak di-groundkan dan operasi (naik/turun)
semua jendela selain sisi pengemudi dinonaktifkan.
1
9 5
7
10 10 9 10 9 10 9
2 2 2
4 4 4
9E-4
Informasi dan Prosedur Diagnosis
Diagnosis Gejala Kontrol Defogger Jendela Pintu Bagasi
CATATAN:
• Penggunaan SUZUKI scan tool memudahkan pemeriksaan apakah kerusakan ada pada sisi input atau
output BCM. Untuk prosedur pemeriksaan, lihat “Diagnosis Menggunakan Fungsi Uji Output SUZUKI
Scan Tool” pada Data Scan Tool [10B-12] .
• Periksa masing-masing part secara berurutan dari atas pada daftar berikut.
9E-5
Petunjuk Perbaikan
Komponen Kaca Depan
2
4
4
3
1. Kaca Depan 3. Penahan kaca pada kaca depan : Jangan digunakan kembali.
2. Molding kaca depan 4. Spacer
Persiapan
Kaca depan dipasang menggunakan jenis perekat khusus (yaitu, perekat urethana yang digunakan dengan primer).
Untuk penggantian kaca depan, pastikan menggunakan perekat dengan kekuatan rekat yang memadai dan ikut
prosedur yang tepat.
PERHATIAN:
• Berikut pelepasan kaca menggunakan 3 jenis primer dan 1 jenis perekat yang dibuat oleh YOKOHAMA
(perekat urethana yang akan dicampur dengan primer). Ketika menggunakan primer dan perekat yang
dibuat oleh pabrik lain, pastikan Anda mengikuti petunjuk penanganan yang disediakan. Jika prosedur
tidak diikuti atau terjadi kesalahan penggunaan perekat, perekat tidak akan berfungsi dengan semestinya.
Oleh karena itu, sebelum bekerja, pastikan membaca petunjuk dan penjelasan yang diberikan oleh
pembuat perekat dengan seksama dan pastikan mengikuti prosedur serta memperhatikan setiap
peringatan pada di semua kerja.
• Apabila permukaan yang berlapisan tergores atau rusak, pastikan memperbaiki bagian yang rusak. Jika
tidak akan menimbulkan korosi pada bagian tersebut.
Pelepasan
1) Bersihkan bagian dalam dan luar kaca serta sekelilingnya.
2) Lepas lengan wiper dan garnish cowl top. [9H-5]
3) Tutup permukaan bodi sekeliling kaca dengan selotip untuk mencegah kerusakan.
4) Lepaskan kaca spion, sun visor dan trim pilar depan (kanan & kiri).
5) Lepaskan panel instrumen bila perlu. [9C-14]
6) Lepaskan head lining bila perlu. [9H-13]
7) Lepaskan (atau potong) molding kaca depan.
8) Lubangi dengan eyeleteer (1) melalui perekat dan masukkan piano string melalui lubang itu.
9) Potong perekat di sekeliling kaca depan (1) dengan piano string (2). Ketika menggunakan alat, pisau kaca depan
(3), untuk memotong perekat, pastikan tidak merusak kaca depan. Gunakan kawat untuk memotong perekat di
sepanjang bagian bawah kaca depan.
CATATAN:
Gunakan piano string (2) sedekat mungkin dengan kaca untuk mencegah kerusakan pada bodi dan panel
instrumen.
9E-7
10) Gunakan pisau (1), haluskan dan ratakan perekat (2) yang tersisa di bagian bodi (3) sehingga tebal seluruhnya 1
– 2 mm (0.04 – 0.08 in.).
CATATAN:
Sebelum menggunakan pisau (1), bersihkan terlebih dulu dengan alkohol atau sejenisnya untuk
menghilangkan oli.
11) Ketika menggunakan kaca depan kembali, bersihkan perekat (1) dengan hati-hati agar tidak merusakan
permukaan berlapis primer (2).
9E-8
Pemasangan
CATATAN:
Pastikan bahwa Anda mengikuti petunjuk pembuat primer dan perekat untuk penanganan dan waktu
pengeringan yang tepat.
1) Bersihkan dengan larutan pembersih tepi kaca depan tempat pemasangan kaca depan. (Biarkan kering selama
lebih dari 10 menit.)
2) Pasang penahan kaca baru (1) (2 buah) ke panel bodi.
3) Untuk menentukan posisi pemasangan kaca (1) ke bodi (2), posisi kaca menghadap bodi sehingga jarak antara
ujung atas kaca (1) dan bodi (2) adalah sekitar 5.5 mm (0.22 in.) dan jarak antara masing-masing ujung sisi
(kanan & kiri) kaca (1) dan bodi (2) sama. Kemudian beri tanda padan (3) pada kaca (1) dan bodi (2) seperti
ditunjukkan. Jarak bagian atas dapat disetel dengan menggeser posisi penahan kaca.
2
“a”
4) Bersihkan permukaan kontak perekat lama (4), cat atau logam terbuka seluruhnya.
Jika permukaan cat atau logam terbuka keluar, berikan primer (2) ke bodi dan jangan sampai primer (2)
mengenai permukaan perekat pada bodi.
CATATAN:
Jangan menyentuh bodi dan permukaan perekat lama tempat kaca akan dipasang.
9E-9
5) Pasang molding baru ke kaca.
6) Bersihkan permukaan kaca yang akan dipasang ke bodi dengan kain bersih. Jika menggunakan cairan
pembersih, keringkan selama 10 menit atau lebih.
Area Pembersihan kaca depan (jarak dari tepi kaca atau molding)
30 – 50 mm (1.2 – 2.0 in.)
7) Pasang spacer (1) baru ke kaca depan (2).
8) Gunakan sikat baru, oleskan primer secukupnya pada kaca ke sepanjang tepi kaca.
CATATAN:
• Jangan oleskan primer ke luar permukaan yang berlapis keramik.
• Jangan menyentuh permukaan yang berlapis primer.
• Lakukan langkah 8) dan 9) dalam 10 menit untuk memastikan perekat cukup merekat.
“a”
1
“a”
1
“b” 2
CATATAN:
• Tekan kaca (2) ke permukaan pemasangan pada panel bodi secara cepat setelah perekat (1) diberikan.
• Penggunaan rubber sucker grip dapat membantu untuk menahan dan membawa kaca setelah perekat
(1) diberikan.
• Mulailah dari bagian bawah kaca (2).
• Berhati-hatilah agar tidak merusak primer.
9E-10
Spesifikasi jumlah perekat dan posisi untuk kaca depan
Lebar “a”: Kira-kira 7 mm (0.3 in.)
Tinggi “b”: Kira-kira 15 mm (0.59 in.)
Posisi “c”: Kira-kira 10 mm (0.39 in.) untuk bagian kanan, kiri, dan atas
Posisi “d”: Kira-kira 39 mm (1.6 in.) untuk bagian bawah
“c” “c”
1 “a”
“a”
“b” “b” 1
2
2
2 “b”
“a”
“d”
1
11) Pegang rubber sucker grip (1), letakkan kaca pada bodi dengan menyejajarkan tanda padanan pada langkah 3)
dan tekan.
12) Periksa kebocoran air dengan menyiramkan air ke kaca depan dengan selang. Jika bocor, keringkan kaca depan
dan tutup bagian yang bocor dengan perekat. Jika air masih bocor setelah melewati waktu itu, lepas kaca dan
ulangi prosedur pemasangan.
9E-11
CATATAN:
• Jangan menggunakan air tekanan tinggi.
• Jangan menyemprotkan angin langsung ke bagian yang terdapat perekat saat mengeringkan.
• Jangan menggunakan lampu inframerah atau sejenisnya untuk mengeringkan.
PERHATIAN:
9E-12
1. Kaca pintu bagasi 3. Molding kaca pintu bagasi
2. Pengencang
9E-13
A B
A
C
D
E
F C
F
D
E
1
1 5
“e” “d”
“b” “c”
4
3 5
“a” 2 2
A-A B-B
2 3
“a”
“c”
“b”
2 “d”
“e”
1
5
3
5
1 D-D
C-C “c”
2
“f” 3
“g”
“a”
2
“b”
“a” 1
3 5
1
“c” F-F
“b” “d”
“e”
E-E
9E-14
Komponen Jendela Pintu Depan
13
(b)
6
3
12
16
10 9
11
(a)
4
17
8 5
14
(a) 15
1
[A] [B]
2 A
2 A
(a)
(a)
(a)
[A]: Jenis power window 6. Panel pintu 13. Weather-strip dalam pintu depan
[B]: Jenis jendela manual 7. Front door front upper sash 14. Door trim bracket
1. Kaca pintu 8. Front door front lower sash 15. Window regulator handle (jenis jendela manual)
2. Window regulator assy. 9. Front door rear sash 16. Trim spion pintu
: Berikan gemuk lithium 99000-25011 pada bagian
yang bergesekan.
3. Glass run 10. Partisi kaca pintu depan 17. Front door front lower glass run
4. Trim pintu 11. Front door partition weather-strip : 5.5 N·m (0.56 kgf-m, 4.5 lbf-ft)
5. Cover sealing pintu 12. Weather-strip luar depan : 3.0 N·m (0.31 kgf-m, 2.5 lbf-ft)
Pelepasan
1) Melepas window regulator handle (2) (jenis jendela manual).
Untuk melepas, tarik snap menggunakan kain (1) seperti ditunjukkan di gambar.
9E-15
2) Lepaskan trim spion pintu (1).
3) Lepaskan sekrup (1) dan clip (2), kemudian lepaskan trim pintu (4) dengan menariknya sesuai arah panah.
4) Putus koneksi konektor dari switch power window (jika dilengkapi).
2
4
A A
A A
A
1
2 A
3 A
A
5) Turunkan jendela sepenuhnya, kemudian lepaskan weather-strip luar (1) seperti ditunjukkan di gambar.
1
“2”
“1”
3 1
1
2
4
9E-16
1
5. Kaca pintu
10) Lepaskan weather-strip pintu depan (1), kemudian lepaskan sekrup (2).
11) Lepaskan baut (3), kemudian lepaskan glass run dengan front door upper sash (4).
2
1
12) Lepaskan kaca partisi pintu depan (1) dengan weather-strip partisi pintu depan (2) dengan menariknya sesuai
arah panah.
13) Lepaskan baut (1), kemudian lepaskan kaca pintu (2) seperti ditunjukkan di gambar.
9E-17
2
14) Lepaskan baut (1), kemudian lepaskan front door front lower sash (2).
15) Lepaskan baut (3), kemudian lepaskan front door rear sash (4) dengan menariknya sesuai arah panah.
2
3
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan petunjuk berikut.
• Pasang bottom channel (1) pada bagian bawah kaca seperti ditunjukkan di gambar.
1 “a”
• Kencangkan ke spesifikasi momen pengencangan seperti ditunjukkan di Komponen Jendela Pintu Depan [9E-
15] .
• Jika ada kerusakan pada glass run, ganti dengan yang baru.
9E-18
• Pasang front door front lower glass run (1) dengan benar ke kait front door front lower sash (2).
Pelepasan
1) Lepaskan kaca pintu. [9E-15]
2) Lepas koneksi kabel power window pada soket (jenis power window).
3) Lepaskan sekrup pemasangan regulator (1), kemudian lepaskan regulator jendela pintu depan (2).
9E-19
2
[A]
2 [B]
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Regulator Jendela Pintu Depan [9E-20]
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan petunjuk berikut.
• Berikan grease ke bagian luncuran regulator jendela.
: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
• Kencangkan ke spesifikasi momen pengencangan seperti ditunjukkan di Komponen Jendela Pintu Depan [9E-
15] .
9E-20
• Periksa keausan, kerusakan, kelancaran, dan pelumasan pada roller, bagian regulator yang bergeser dan
berputar
Jika dalam kondisi baik, ganti regulator jendela pintu.
2 1
Terminal
Motor operation 1 2
Down
Up
6
9
“1” (b)
“2” (a)
“3” (a)
13
5
“1” (a)
2 A
“2” (a)
12
“4” (a)
“3” (a)
9E-21
2. Window regulator assy. 7. Panel pintu 12. Window regulator handle
: Berikan grease lithium 99000-25011 pada bagian
yang bergesekan.
: Kencangkan sekrup sesuai urutan angka (“1“”–4”)
yang ditunjukkan di gambar.
3. Glass run 8. Weather-strip dalam pintu belakang 13. Door trim bracket
4. Trim pintu 9. Weather-strip luar pintu belakang : 5,5 N m (0,56 kgf-m, 4,5 lbf-ft)
5. Cover sealing pintu 10. Partisi kaca pintu belakang : 3,0 N m (0,31 kgf-m, 2,5 lbf-ft)
Pelepasan
1) Melepas window regulator handle (2) (jenis jendela manual).
Untuk melepas, tarik snap menggunakan kain (1) seperti ditunjukkan di gambar.
2) Lepaskan sekrup (1) dan klip (2), kemudian lepaskan trim pintu (4) dengan menariknya sesuai arah panah.
2
A A
A A
2
3
1 A
A
A A
A
3) Turunkan jendela sepenuhnya, kemudian lepaskan weather-strip luar (1) seperti ditunjukkan di gambar.
9E-22
1
“2”
“1”
1
1
2
2. Kait
7) Lepaskan sekrup (1) dan baut (2), kemudian lepas bagian belakan glass run (3) dengan sash pintu belakang (4).
3 4
8) Lepaskan kaca partisi pintu belakang (1) dengan weather-strip partisi pintu belakang (2) dengan menariknya
sesuai arah panah.
9E-23
1 2
9) Lepaskan kaca pintu (1) dengan cara menariknya searah tanda panah.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan petunjuk berikut.
• Pasang bottom channel (1) pada bagian bawah kaca seperti ditunjukkan di gambar.
1 “a”
• Kencangkan baut dan sekrup pemasangan door sash sesuai urutan angka yang ditunjukkan di gambar.
“1”
“2”
“3”
9E-24
• Kencangkan ke spesifikasi momen pengencangan seperti ditunjukkan di Komponen Jendela Pintu Belakang [9E-
21] .
• Jika ada kerusakan pada glass run, ganti dengan yang baru.
• Kencangakn cover sealing pintu (1) dengan perekat (2).
Pelepasan
1) Lepaskan kaca pintu. [9E-22]
2) Longgarkan sekrup pemasangan regulator, kemudian lepas regulator jendela belakang (1).
Pemasangan
Referensi: Pemeriksaan Regulator Jendela Pintu Belakang [9E-26]
Balik prosedur pelepasan sesuai petunjuk berikut.
• Berikan grease ke bagian yang bergeser dan berputar pada regulator jendela.
: Grease 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
• Kencangkan sekrup pemasangan regulator jendela pintu belakang sesuai urutan angka yang ditunjukkan di
gambar.
9E-25
• Kencangkan ke spesifikasi momen pengencangan seperti ditunjukkan di Komponen Jendela Pintu Belakang [9E-
21] .
“2”
“1”
“3” “4”
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
2
“2”
“1” “3” 1
3
2
9E-26
Pemeriksaan Repay Defogger Jendela Pintu Bagasi
Lihat Memeriksa Relay Kontrol [10B-33] .
Voltase Sirkuit
0–1V Kabel defogger terbuka antara bagian
tengah dan ujung terminal sumber tenaga
kabel defogger (2)
4–6V Kondisi normal
10 – 12 V Kabel defogger terbuka antara bagian
tengah dan ujung terminal sumber tenaga
kabel defogger (3)
1
3 2
4) Hubungkan ujung negatif voltmeter (–) ke ujung terminal ground kabel defogger (1).
9E-27
5) Hubungkan ujung positif voltmeter (+) dengan strip foil ke ujung terminal sumber daya kabel defogger (2),
kemudian gerakkan sepanjang kabel ke ujung terminal ground kabel defogger (1).
Posisi pada saat voltmeter berfluktuasi dari 10 – 12 V ke 0 – 1 V menunjukkan ada yang putus.
Jika ditemukan kerusakan, perbaiki kabel defogger. [9E-28]
1 2
5) Biarkan heat wire yang telah diperbaiki minimal selama 24 jam sebelum mengoperasikan defogger lagi.
9E-28
1. Switch power window sisi
pengemudi
9E-29
Pemeriksaan Sub Switch Power Window
1) Lepaskan trim pintu depan dari panel pintu, sesuai dengan Langkah 1) hingga 4) Melepas dan Memasang Kaca
Pintu Depan [9E-15] .
2) Lepaskan sub switch power window dari trim pintu.
3) Periksa hubungan antar terminal di semua kondisi switch.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti switch.
9E-30
Komponen Kaca Spion Pintu
3
1
(a)
9E-31
2
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan sesuai petunjuk berikut.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Jendela Pintu Depan [9E-15]
Komponen Jendela Pintu Belakang [9E-21]
Komponen Kaca Spion Pintu [9E-31]
Acuan:
Untuk momen pengencangan yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
9E-32
Special Tool dan Perlengkapan
Material Servis Yang Dianjurkan
Material Produk atau Spesifikasi yang direkomendasikan SUZUKI Catatan
Grease SUZUKI Super Grease A P/No.: 99000–25011
CATATAN:
Material servis yang diperlukan juga diuraikan sebagai berikut.
Komponen Jendela Pintu Depan [9E-15]
Komponen Jendela Pintu Belakang [9E-21]
9E-33
Bodi, Kabin dan Aksesori
Bab 9F
9F-2
Uraian Umum
Konstruksi Pengkodean Kunci
Identifikasi dan Penggunaan Kunci
Kunci digunakan pada silinder door lock dan pengapian. Kunci dipotong simetrik agar bisa digunakan keduanya.
Identifikasi kunci didapatkan dari kode kunci enam karakter yang tercetak pada tag kode kunci. Gunakan kode kunci
ini, kombinasi pemotongan kode kunci dapat ditentukan dari daftar kode (tersedia untuk pemilik perlengkapan
pemotong kunci dari pemasok).
Relay sein
RECEIVER
Klaksson pengaman
Sinyal pintu
(Siren)
Sinyal kecepatan
Sinyal pengapian
Battery
SHOCK
SENSOR
9F-3
Uraian Sistem Door Lock
Tindakan Pencegahan pada Sistem Power Door Lock (Jika dilengkapi)
Power door lock dikontrol oleh BCM. Untuk pemeriksaan sistem power door lock, lihat Pemeriksaan BCM dan
Sirkuitnya [10B-21] .
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Sistem Keyless Entry dan Power Door Lock (Jika Dilengkapi)
4 4
5 5
1
3
7
1. Controller pengaman 5. Door lock actuator belakang (door lock assy.) 9. Tuas darurat
2. Transmitter 6. Aktuator lock pintu bagasi (door lock assy.)
3. Switch power door lock 7. Switch pintu
4. Aktuator door lock depan (door lock assy.) 8. BCM
9F-4
Informasi dan Prosedur Diagnosis
Diagnosis Gejala Sistem Power Door Lock (Jika Dilengkapi)
CATATAN:
• Penggunaan SUZUKI scan tool memudahkan pemeriksaan apakah kerusakan ada pada sisi input atau
output BCM. Untuk prosedur pemeriksaan, lihat “Diagnosis Menggunakan Fungsi Uji Output SUZUKI
Scan Tool” pada Data Scan Tool [10B-12] .
• Periksa masing-masing part secara berurutan dari atas pada daftar berikut.
9F-7
Petunjuk Perbaikan
Komponen Door Lock Assy. Depan
5
A 2 A 3
(c)
7
7
(a)
4
(b)
A 1
(c)
1. Door lock assy. Depan 5. Silinder kunci : 10 N m (1,0 kgf-m, 7,5 lbf-ft)
: Berikan gemuk lithium 99000-25011 ke bagian yang
bergesekan dan berputar dan pegas jika ada.
2. Handle Luar Assy. 6. Handle bezel dalam : 5,5 N m (0,56 kgf-m, 4,0 lbf-ft)
: Berikan gemuk lithium 99000-25011 pada bagian yang
bergesekan.
Pelepasan
1) Lepaskan door trim dan cover door sealing sesuai dengan Tahap 1) hingga 4) pada Melepas dan Memasang
Kaca Pintu Depan [9E-15] .
2) Naikkan jendela secara penuh.
3) Lepaskan baut door sash (1), kemudian lepaskan door sash (2) seperti yang ditunjukkan pada gambar.
9F-8
2
3 3
6) Lepas koneksi kabel tembaga motor door lock pada sambungan (jika dilengkapi).
7) Putus koneksi batang kontrol pembuka pintu (1) dari handle luar seperti ditunjukkan di gambar.
8) Lepaskan sekrup door lock (2)
9) Lepaskan handle bezel dalam (3) dari panel pintu seperti yang ditunjukkan pada gambar.
10) Lepaskan door lock assy. (4) dengan handle bezel dalam.
“2” 3
“1” “2”
1 “1”
11) Putus koneksi kabel door lock (1) dari inside handle bezel (2) dengan menariknya sesuai arah anak panah.
9F-9
2
1
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Berikan gemuk ke bagian yang bergesekan dari door lock assy.
: Gemuk 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
• Kencangkan tiap sekrup sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Sekrup door lock: 4.5 N·m (0.46 kg-m, 3.5 lb-ft)
Sekrup silinder kunci: 5.5 N·m (0.56 kg-m, 4.0 lb-ft)
• Naik turunkan door latch striker (2) sehingga bagian tengahnya sejajar dengan bagian tengah groove “A” pada
door lock assy. (1) seperti ditunjukkan.
Striker harus digerakkan secara vertikal dan ditempatkan secara rata. Jangan menyetel door lock (1).
1 2
“A”
(a)
• Gerakkan door latch striker (1) ke samping untuk menyetel permukaan panel luar pintu (2) rata dengan panel luar
pintu belakang atau permukaan panel bodi luar (3) seperti ditunjukkan.
Momen pengencangan
Sekrup striker door latch: 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
9F-10
[A]: Pintu depan [B]: Pintu belakang
9F-11
1. Switch power door lock
9F-12
Kunci Buka
4 3 2 1
10 9 8 7 6 5
Terrminal Terrminal
switch kanan 8 7 6
Operasi
switch silinder Terrminal
kunci pintu 7 8 9
switch kiri
Lock
Off
Unlock
“L”
“E”
“UL”
9F-13
Untuk pintu depan
Buka Kunci
Buka Kunci
4 3 2 1
10 9 8 7 6 5
“L” “UL”
Terrminal Terrminal
switch
1 3
kanan
Operasi aktuator Terrminal
4 2
power door lock switch kiri
Lock Unlock
Unlock Lock
“L”
“UL”
9F-14
Untuk pintu belakang
Buka Kunci
4 3 2 1
10 9 8 7 6 5
“L” “UL”
Terrminal
Terrminal switch 4 2
kanan
Operasi aktuator Terrminal 1 3
power door lock switch kiri
Lock Unlock
Unlock Lock
“L”
“UL”
Kunci
Buka
2 1
Terminal
Operasi power 1 2
door lock actuator
Kunci Buka
9F-15
Komponen Door Lock Assy. Belakang
6 1 A
2 A
(c)
(a)
4 5
(b) 3 A
(c)
2. Rangka handle luar 5. Handle bezel dalam : 10 N m (1,0 kgf-m, 7,5 lbf-ft)
: Berikan gemuk lithium 99000-25011 pada bagian yang bergesekan
dan pegas.
3. Door lock assy. belakang 6. Tutup handle luar : 5,5 N m (0,56 kgf-m, 4,0 lbf-ft)
: Berikan gemuk lithium 99000-25011 pada bagian yang bergesekan.
Pelepasan
1) Lepaskan kaca pintu belakang. [9E-22]
2) Lepas koneksi kabel tembaga motor door lock (jika dilengkapi).
9F-16
3) Lepaskan sekrup door lock (1)
4) Lepaskan handle bezel dalam (2) dari panel pintu seperti yang ditunjukkan pada gambar.
5) Lepas koneksi batang door lock dari tuas handle luar seperti pada gambar.
6) Lepaskan door lock assy. (3) dengan handle bezel dalam.
“2”
2
4 3 “1”
4. Handle luar
7) Putus koneksi kabel door lock (1) dari inside handle bezel (2) dengan menariknya sesuai arah anak panah.
2
1
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Berikan gemuk ke bagian yang bergesekan dari door lock assy.
: Gemuk 99000–25011 (SUZUKI Super Grease A)
• Kencangkan sekrup door lock sesuai spesifikasi momen.
Momen pengencangan
Sekrup door lock: 4.5 N·m (0.46 kg-m, 3.5 lb-ft)
• Setel striker latch pintu. [9F-8]
9F-17
Komponen Door Lock Assy. Belakang
(a)
(b)
Pelepasan
1) Lepaskan trim pintu (1) dari panel pintu belakang.
9F-18
A
A
A
A A
A
A
A A A
A
2) Lepas koneksi sambungan switch pintu motor door lock (3) (bila dilengkapi) dan batang kontrol pembuka pintu
(1).
3) Renggangkan baut door lock dan lepaskan door lock assy (2).
“1”
“2”
2
3
Pemasangan
Referensi: Memeriksa Door Lock Assy. Belakang [9F-20]
Balik prosedur pelepasan untuk memasang kunci pintu bagasi assy. dengan memperhatikan instruksi berikut ini.
• Kencangkan baut door lock belakang sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut door lock belakang (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)
(a)
• Setel door latch striker sehingga bagian tengahnya sejajar dengan bagian tengah groove di dasar door latch.
Momen pengencangan
Sekrup striker pintu bagasi (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)
9F-19
(a)
2 1
Terminal
Rear end door 1 2
operation
Close
Open
9F-20
Penggantian Battery Transmiter
Jika transmitter tak lagi berfungsi baik, ganti battery transmitter seperti berikut.
1) Lepaskan sekrup (1) dan cover transmitter (2).
2) Lepaskan transmitter (3) dari transmitter holder (4).
PERHATIAN:
Gunakan pelindung agar gemuk atau kotoran tidak melekat pada PCB dan battery.
3) Dengan ujung obeng belah rata yang diletakkan di slot transmitter, renggangkan transmitter.
4) Ganti battery (tipe lithium disc CR 1620 atau battery sejenis) sehingga terminalnya (+) menghadap tanda “+”
pada transmitter.
5) Satukan transmitter (3) dan pasang ke dalam transmitter holder (4).
6) Pasang cover transmitter (2) dan sekrup (1).
7) Pastikan door lock bisa dioperasikan dengan transmitter.
CATATAN:
• Untuk mencegah pencurian, pastikan memutus transmitter sebelum membuangnya.
• Buang battery yang sudah terpakai sesuai aturan dan regulasi yang berlaku. Jangan buang battery
lithium bersama sampah rumah tangga lainnya.
Jika transmitter atau Security controller diganti dengan yang baru atau diperlukan transmitter tambahan, programlah
kode transmitter.
1) Pastikan semua pintu tertutup dan kunci di luar silinder kunci.
2) Buka pintu sisi pengemudi.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON, kemudian keluarkan kunci dari silinder kunci dalam waktu 10 detik setelahnya.
4) Dorong dan lepaskan switch pintu sisi pengemudi (1) tiga kali dengan tangan dalam waktu 20 detik setelah
melepaskan kunci dari silinder kunci.
9F-21
5) Putar kunci kontak ke posisi ON, kemudian keluarkan kunci dari silinder kunci dalam waktu 10 detik setelahnya.
Semua pintu otomatis mengunci dan membuka.
Dengan ini, mode registrasi.
6) Tekan tombol “UNLOCK” (2) pada transmiter (3) dalam 20 detik setelah Tahap 5). Semua pintu otomatis
mengunci dan membuka.
Dengan ini, registrasi kode selesai.
7) Jika sebuah transmitter tambahan perlu diprogram, ulangi prosedur Langkah 1).
1
2
3
1 1
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
CATATAN:
• Ukur hubungan dengan sirkuit dioda sebagaimana ditunjukkan di dalam gambar, karena ada dioda antara
terminal “1” dan “2”.
9F-22
• Sambungkan probe tester sirkuit positif (+) ke terminal “1” switch valet dan probe negatif (–) ke terminal
“2”.
Terminal
3 4 1 2
Posisi switch
OFF
ON
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan dan kencangkan baut hood switch (3) sesuai momen yang ditentukan.
Momen pengencangan
Baut switch hood (a): 8.0 N·m (0.82 kg-m, 6.0 lb-ft)
9F-23
ON
OFF 1
Terminal
1 Bodi
Posisi switch
ON (kap membuka)
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan dan kencangkan mur sirine sesuai momen yang ditentukan.
Momen pengencangan
Mur sirine (a): 7.0 N·m (0.71 kg-m, 5.5 lb-ft)
9F-24
1
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Sekrup door lock 4.5 0.46 3.5
Sekrup silinder kunci 5.5 0.56 4.0
Sekrup door latch striker 10 1.0 7.5
Baut door lock belakang 10 1.0 7.5
Sekrup striker pintu bagasi 23 2.3 17.0
Baut switch hood 8.0 0.82 6.0
Mur sirine 7.0 0.71 5.5
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Door Lock Assy. Depan [9F-8]
9F-25
Komponen Door Lock Assy. Belakang [9F-16]
Komponen Door Lock Assy. Belakang [9F-18]
Acuan:
Untuk momen pengencangan yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
CATATAN:
Material servis yang diperlukan juga diuraikan sebagai berikut.
Komponen Door Lock Assy. Depan [9F-8]
Komponen Door Lock Assy. Belakang [9F-16]
9F-26
Bodi, Kabin dan Aksesori
Bab 9G
Tempat duduk
Tindakan Pencegahan ........................................................................................................................................... 9G-2
Tindakan Pencegahan pada Jok........................................................................................................................... 9G-2
Petunjuk Perbaikan ................................................................................................................................................ 9G-3
Komponen Jok Depan........................................................................................................................................... 9G-3
Pemasangan dan Pelepasan Jok Depan.............................................................................................................. 9G-4
Komponen Jok Belakang ...................................................................................................................................... 9G-5
Pemasangan dan Pelepasan Jok Belakang ......................................................................................................... 9G-6
Spesifikasi............................................................................................................................................................... 9G-6
Spesifikasi Momen Pengencangan ....................................................................................................................... 9G-6
9G-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan pada Jok
PERINGATAN:
Bacalah Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Air Bag [8B-3] sebelum memperbaiki dan mengamati
setiap tindakan pencegahan selama perbaikan. Mengabaikan tindakan pencegahan tersebut bisa
menyebabkan cedera fisik atau tidak aktifnya pretensioner sabuk keselamatan saat dibutuhkan.
9G-2
Petunjuk Perbaikan
Komponen Jok Depan
1
17
5
3
15
10
13 (b)
12
11
7
17
(a)
16
8
14
(a)
1. Sandaran kepala 8. Rangka assy cushion jok depan 15. Gesper sabuk keselamatan
depan
2. Guide sandaran kepala 9. Cover luar penyetelan sandaran 16. Tray (Sisi penumpang) (jika
dilengkapi)
3. Cover belakang jok 10. Knob penyetelan sandaran 17. Trim ring
4. Pad belakang jok depan 11. Cover dalam penyetelan : 23 N m (2,3 kgf-m, 17,0 lbf-ft)
sandaran
5. Rangka belakang jok depan 12. Tuas pengangkat jok (jika : 43 N m (4,3 kgf-m, 32,0 lbf-ft)
dilengkapi)
6. Trim cushion jok depan 13. Tutup tuas pengangkat jok (jika : Jangan digunakan kembali.
dilengkapi)
9G-3
7. Cushion pad jok depan 14. Cover dalam pengangkat (jika
dilengkapi)
Pelepasan
1) Nonaktifkan sistem air bag. [8B-68]
2) Lepas koneksi sambungan harness jok dan sambungan air bag samping, bila dilengkapi.
3) Lepas 4 baut dudukan untuk melepaskan jok assy.
4) Bongkar dan perbaiki jok bila perlu.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk memasang jok depan dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan baut dudukan dengan torsi yang ditentukan dalam Komponen Jok Depan [9G-3] .
• Aktifkan sistem air bag setelah pemasangan selesai. [8B-69]
9G-4
Komponen Jok Belakang
15 (c)
1
“3” “2” “1”
2
14
5
4
3
16
13
12
9
11
(a) (b)
10
16
(a)
(a)
1. Sandaran kepala 8. Rangka cushion assy jok 15. Baut dudukan striker jok belakang
belakang : Urutan pengencangan (Sebelah
kanan): “1”→“2”→“3”
: Urutan pengencangan (Sebelah
kiri): “2 →“1”→“3”
2. Guide sandaran kepala 9. Braket bawah engsel 16. Trim ring
3. Trim sandaran jok depan 10. Gesper sabuk keselamatan : 45 N m (4,6 kgf-m, 33,5 lbf-ft)
belakang
4. Pad sandaran jok belakang 11. Pengunci sandaran jok : 39 N m (4,0 kgf-m, 29,0 lbf-ft)
belakang
9G-5
5. Rangka sandaran jok 12. Kawat pengunci sandaran : 23 N m (2,3 kgf-m, 17,0 lbf-ft)
belakang jok belakang
6. Trim cushion jok belakang 13. Strap pengunci sandaran : Jangan digunakan kembali.
belakang
7. Pad cushion jok belakang 14. Striker sandaran jok
Pelepasan
1) Lepas baut cushion jok dari cushion jok belakang.
2) Untuk model terpisah, lepaskan jok belakang seperti berikut
a) Angkat cushion jok belakang.
b) Lepas baut bracket bawah engsel.
c) Lepas cushion jok belakang dengan sandaran jok belakang.
3) Untuk model bangku, lepaskan jok belakang seperti berikut
a) Lepaskan cushion jok belakang.
b) Lepas baut bracket bawah engsel dan lepas sandaran jok belakang.
4) Bongkar dan perbaiki jok bila perlu.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk memasang jok belakang dengan memperhatikan hal berikut.
• Kencangkan baut dudukan dengan torsi yang ditentukan dalam Komponen Jok Belakang [9G-5] .
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
CATATAN:
Momen pengencangan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut.
Komponen Jok Depan [9G-3]
Komponen Jok Belakang [9G-5]
Acuan:
Untuk momen pengencangan yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-6] .
9G-6
Bodi, Kabin dan Aksesori
Bab 9H
9H-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan pada Trim Exterior / Trim Interior
PERINGATAN:
Bacalah Tindakan Pencegahan untuk Servis Sistem Air Bag [8B-3] sebelum memperbaiki dan mengamati
setiap tindakan pencegahan selama perbaikan. Mengabaikan tindakan pencegahan tersebut bisa
menyebabkan cedera fisik atau tidak aktifnya pretensioner sabuk keselamatan saat dibutuhkan.
Petunjuk Perbaikan
Komponen Bumper Depan
[B] 2
7
A
[A] 7
B
6
5
1
A B
9H-2
B: Tampilan B 4. Nol
1
9 [C]
6
2
[D]
[A]: Dengan lampu kabut 3. Grill bawah radiator 7. Cover lubang lampu kabut
depan
[B]: Tanpa lampu kabut 4. Grill atas radiator 8. Cap bumper depan.
1. Bumper depan 5. Nol 9. Emblem Merek
2. Skirt air dam depan 6. Bezel lampu kabut depan
9H-3
Komponen Bumper Belakang
[A]
5
2
5
[A]
9H-4
Komponen Tutup Atas Garnish
2 4
5
1
2
1. Garnish cowl top 3. Cover atas spatbor depan 5. Cowl top panel
2. Tutup atas samping garnish 4. Seal belakang hood mesin
PERHATIAN:
3) Lepas sambungan dengan panel spatbor depan (1) dan lepas cover atas fender depan (2) saat menggesernya
ke arah anak panah.
9H-5
2
1
Pemasangan
1) Pasang cover atas spatbor depan (2) saat menggesernya ke arah anak panah hingga bersambung dengan panel
spatbor depan (1).
PERHATIAN:
• Periksa pengancing cover atas spatbor depan dan ganti dengan yang baru jika diperlukan.
• Hati-hati agar bibir molding kaca depan tidak terkena.
2
1
9H-6
Komponen Molding Atap
2 "a"
2
"c" 1
"a"
"b" 2
9H-7
b. Lepas jalur kaca pintu belakang (1).
c. Panaskan selotip luar pintu belakang (2).
d. Tarik ke belakang ujung selotip pintu belakang dan tarik sejajar bodi mobil untuk melepasnya.
1
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk pemasangan dengan memperhatikan hal berikut.
• Bersihkan permukaan sambungan panel luar pintu (1).
9H-8
• Pasang selotip luar pintu depan seperti tampak dalam gambar.
1
2
1 “a”
3
A [A]
B
[B] B
[B]
“c”
“b”
9H-9
• Pasang selotip luar pintu belakang seperti tampak dalam gambar.
A-A B-B [A] 1
a b
2
1
2
“a” 3
4
2
[A] A
A
B
B
[B]
[B]
“c”
“b”
9H-10
c. Lepaskan trim atas pilar depan (3) dengan cara menariknya searah tanda panah.
2 A
A
1
A
4 2
“2”
3
“1” “1”
B
1
B
2
B
2
9H-11
a. Lepaskan clip (1).
b. Lepaskan trim ujung belakang (2) dengan menariknya searah tanda panah.
A
1 B
B
B
B
A
B
B
3
Pemasangan
PERHATIAN:
Modul air bag (inflator) dan harness air bag jangan sampai terkena claw, clip, rusuk atau yang lainnya dari
trim
9H-12
• Lihat Komponen Sabuk Keselamatan Belakang [8A-8] untuk momen pengencangan baut anchor sabuk
keselamatan belakang.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan untuk memasang karpet lantai depan dengan memperhatikan hal berikut.
• Lihat Komponen Jok Belakang [9G-5] untuk momen pengencangan baut dudukan jok belakang.
• Lihat Komponen Jok Depan [9G-3] untuk momen pengencangan baut dudukan jok depan.
Pelepasan
1) Lepaskan sun visor (1).
9H-13
1
3) Lepaskan trim atas pilar depan, cover bawah pilar depan, trim bawah dalam pilar tengah, trim ujung belakang,
trim bawah quarter belakang dan trim atas quarter belakang. [9H-10]
4) Lepaskan assist grip (1) dan tempat kaca mata (jika dilengkapi).
5) Lepaskan sekrup (2).
6) Lepaskan klip head lining (3) dan lepaskan head lining (4).
1
2
3 1
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan sesuai petunjuk berikut.
• Pasang klip sun visor (1) dahulu lalu setel head lining pada posisi dan pasang empat klip (2) dan sekrup (3).
• Kencangkan sekrup sun visor sesuai dengan spesifikasi momen pengencangan.
Momen pengencangan
Sekrup sun visor (a): 3.5 N·m (0.36 kg-m, 2.5 lb-ft)
9H-14
1
(a)
3
2
A
A
9H-15
1
A
2 B
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
Pemasangan
Balik prosedur pelepasan.
Spesifikasi
Spesifikasi Momen Pengencangan
Momen pengencangan
Bagian pengencang Catatan
N·m kgf-m lbf-ft
Sekrup sun visor 3.5 0.36 2.5
Acuan:
Untuk momen pengencangan pengencang yang tidak ditentukan di bab ini, lihat Informasi tentang Pengencang [0A-
6] .
9H-16
Sistem Kontrol
Bab 10
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan ............................................................................................................................................ 10-2
Tindakan Pencegahan untuk Sistem Kontrol ......................................................................................................... 10-2
10-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan untuk Sistem Kontrol
Peringatan Air Bag
Lihat Peringatan Air Bag [00-14] .
10-2
Sistem Kontrol
Bab 10B
10B-1
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan dalam Diagnosis Masalah
• Informasi diagnosa yang tersimpan di memori BCM dapat dihapus dan diperiksa menggunakan SUZUKI scan
tool. Sebelum menggunakan scan tool, baca Buku Petunjuk dengan cermat untuk memahami fungsi-fungsi yang
tersedia dan cara penggunaannya.
• Pastikan membaca Tindakan Pencegahan untuk Servis Sirkuit Elektrik [00-11] sebelum melakukan pemeriksaan
dan patuhi yang tertulis di sana.
• Komunikasi ECM, modul kontrol ABS, combination meter dan BCM dilakukan oleh CAN (Controller Area
Network). Untuk rincian komunikasi CAN BCM, lihat [10H-18] atau [10H-3] . Oleh karena itu, tangani
saluran komunikasi CAN dengan cermat dan merujuk ke Tindakan Pencegahan untuk Sistem Komunikasi CAN
[00-11] .
Uraian Umum
Uraian Umum BCM
Modul Kontrol Listrik Bodi (BCM) disatukan di dalam junction block. Jangan coba-coba melepaskan BCM dari
junction block karena bisa menyebabkan kegagalan kontak.
BCM menyatukan relay dan kontroller, yang digunakan untuk sistem berikut ini serta mengontrolnya.
• Kontrol lampu interior
• Kontrol door lock (jika dilengkapi)
• Kontrol defogger jendela pintu bagasi
• Kontrol buzzer peringatan
• Kontrol pengingat sabuk keselamatan
Kontrol Lampu ON
Saat switch lampu interior di posisi door, BCM menilai sinyal yang dikirim ke switch ini dan mengontrol ON/OFF
lampu interior dan lampu kompartemen bagasi.
Saat terjadi kondisi berikut ini, BCM menghidupkan lampu-lampu tersebut.
• Sinyal ON dikirim dari salah satu switch pintu (pintu terbuka) ke BCM
• Aktuator door lock dibuka dengan sinyal unlock dari transmitter keyless entry
• Semua switch pintu dimatikan (semua pintu tertutup) dan sinyal OFF dikirimkan dari switch pengingat kunci
(kunci dilepas dari cylinder kunci) ke BCM
10B-2
Fungsi proteksi battery
BCM memiliki fungsi mematikan lampu interior, lampu kompartemen bagasi dan lampu peringatan pintu terbuka di
dalam combination meter saat pintu dibiarkan terbuka selama lebih dari 15 menit untuk mengurangi penggunaan
battery tak berguna.
10B-3
Skema dan Diagram
Diagram Input / Output BCM
INPUT BCM OUTPUT
Kunci kontak
Switch defogger kaca bagasi Kontrol defogger kaca bagasi Relay defogger kaca bagasi
CPU
Switch A/C
Generator
Combination meter
Switch sabuk pengemudi Kontrol pengingat sabuk
: Komunikasi Serial
: Komunikasi CAN
10B-4
2
1
26
IG2
25 YEL E323-9
RED/BLK
WHT/BLK 28
3 E04-1 RED
WR INT ON EW E04-2 29
WHT
WASH
OFF
INT
ON
WASH, ON 31
G04-4 RED RED
+BB G04-2 WHT WHT
5 32
BLU/YEL G04-16
G04-3 RED/BLK
IG1 G04-1 WHT/BLK
7 IG1 +BB
BLU E04-11 5V 33
E04-9 PPL/WHT 34
YEL L313-2 L313-3 PPL/WHT 35
8
G04-5 PPL/WHT
36
10 +B
PPL G04-15
37 L01-10 GRN
41 40 40 39 38
+B
12 IG1
L315-9 GRN
37
WHT/BLU E04-4 L315-10 RED/BLU
13
42
G272-11 WHT
+B
43 44 45
+B OFF
DOOR
+B K131-5 WHT
GRY/RED L01-7
15 ON
BLK/RED L01-15 +B +B 46
16 16 16
BLK/YEL L01-3
17 IG1 L314-8 BLK/RED
18 G271-7 BLK/RED
IG1 49
BRN/YEL L01-14 50
19
GRN/BLK E04-5 IG1
20
RED/BLK L01-6
+B
+B +BB
21 LT GRN/BLK L01-16
G272-7 RED/YEL
BRN L01-17 +B 54 +BB
+B
22 GRY/BLU L01-12 +B E324-2 WHT
GRY L01-5
IG1 G273-5 BLU 55
IG1
23 G273-2 GRN
GRN/WHT G04-18 IG1 G272-9 BLK
24 G271-3 BLK/ORN
BRN G04-17 L314-4 BLK/ORN 56
: 57 : 58
1. BCM (termasuk di dalam junction 21. Switch cyinder kunci pintu 41. Aktuator door lock belakang (jika
block) (termasuk di dalam aktuator door dilengkapi)
lock) (jika dilengkapi)
2. Motor washer belakang 22. Switch door lock manual (jika 42. Switch peringatan hazard
dilengkapi)
3. Switch wiper dan washer 23. Switch A/C 43. Relay sinyal belok dan hazard
belakang
10B-5
4. Nol 24. Switch defogger jendela pintu 44. Ke lampu sinyal belok
bagasi
5. Switch pengingat kunci 25. Motor wiper belakang 45. Lampu interior
6. Nol 26. Relay wiper belakang 46. Relay defogger jendela pintu
bagasi
7. Switch tekanan oli (model 27. Nol 47. Nol
bensin)
8. SDM 28. ECM 48. Nol
9. Nol 29. Modul kontrol ABS 49. Defogger jendela pintu bagasi
10. Modul kontrol P/S 30. Nol 50. Lampu indikator defogger jendela
pintu bagasi
11. Nol 31. Junction Connector 51. Nol
12. Nol 32. Combination meter 52. Nol
13. Generator 33. DLC 53. Nol
14. Nol 34. Ke modul kontrol P/S 54. Switch lampu
15. Switch pintu sisi pengemudi 35. Ke SDM 55. Kunci Kontak
16. Selain switch pintu sisi 36. Ke modul kontrol immobilizer 56. Battery
pengemudi (model diesel)
17. Switch pintu bagasi 37. Relay aktuator door lock (jika 57. Ground bodi
dilengkapi)
18. Switch sabuk keselamatan sisi 38. Aktuator door lock sisi pengemudi 58. Ground mesin
pengemudi (jika dilengkapi)
19. Switch ketinggian minyak rem 39. Aktuator door lock sisi penumpang
(jika dilengkapi)
20. Switch rem tangan 40. Aktuator door lock belakang (jika
dilengkapi)
10B-6
Diagram Layout Konektor BCM dan Junction Block
Konektor BCM dan Junction Block (Tampak: A)
[A]
E04
7 6 5 4 3 2 1
14 13 12 11 10 9 8
L01
9 8 7 6 5 4 3 2 1
18 17 16 15 14 13 12 11 10
G272 G271
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1
1 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 12 11 10 9 8 7
G04
G273
11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 2 1
6 5 4 3
A
[B] K131
2 1
6 5 4 3
E325
E323 7 6 5 4 3 2 1
16 15 14 13 12 11 10 9 8
4 3 2 1
3
10 9 8 7 6 5
4
L315
L314 7 6 5 4 3 2 1
16 15 14 13 12 11 10 9 8
9 8 7 6 5 4 3 2 1
18 17 16 15 14 13 12 11 10 5
L313
E324
4 3 2 1
2
2 1
[A]: Junction block (tampak dari sisi BCM) 2. Junction block 5. Relay sinyal belok dan hazard
[B]: Junction block (tampak dari sisi relay) 3. Relay motor blower
1. BCM 4. Relay defogger jendela pintu
bagasi
Lokasi Komponen
Lokasi BCM dan Komponen Terkait Sistem
Referensi: Uraian Umum BCM [10B-2]
10B-7
2 3
9
8
4
1
7
11 10
19
22
25
14 13 15 21 26
12
18
29 30
27
31
28
10B-8
5. Switch tekanan oli (model 16. Nol 27. Switch buckle sabuk
bensin) keselamatan
6. Nol 17. Nol 28. Switch rem tangan
7. ECM (model bensin) 18. Switch door lock manual (jika 29. Switcth A/C (jika dilengkapi)
dilengkapi)
8. ECM (model diesel) 19. Receiver keyless entry (jika 30. Switch defogger jendela pintu
dilengkapi) bagasi
9. Modul kontrol ABS/ESP ® 20. Nol 31. SDM (jika dilengkapi)
10. AKtuator door lock (menyatu di 21. Junction block
dalam switch cylinder kunci)
11. Switch pintu 22. BCM
[A] 3 2 [B]
1 2
1
3
4
5 9
8 4
9
7
[B]
5
13 12
8
7
14
16 17
19
15
1
2 3
5 Diagnosa gejala sistem kontrol listrik bodi Perbaiki atau ganti suku Ke Langkah 6.
cadang yang rusak.
1) Lakukan pemeriksaan dan perbaikan
dengan merujuk “Diagnosa Gejala” sistem
yang terjadi gangguan.
Ada kondisi yang rusak?
10B-10
YA TIDAK
Pemeriksaan DTC
Periksa DTC yang tersimpan di dalam memori BCM [10B-16] , catat dan kemudian hapus. [10B-17] DTC
mengindikasikan malfungsi yang terjadi di dalam sistem namun tidak menunjukkan apakah malfungsi itu terjadi saat
10B-11
ini atau terjadi dulu dan kondisi normal telah dikembalikan. Untuk memeriksa masalah apa yang terjadi, bersihkan
DTC sekali dan periksa apakah terjadi kerusakan atau tidak.
Memperbaiki DTC
Berdasarkan DTC yang terlihat di Langkah 3 dan dengan merujuk pada alur DTC yang digunakan, cari penyebab
gangguan, apakah di dalam sensor, harness kabel, konektor, BCM atau suku cadang lain dan perbaiki atau ganti
suku cadang yang rusak.
10B-12
Switch Door Lock (unlock) Switch door lock manual ditekan ke sisi unlock ON
Switch door lock manual di semua posisi selain posisi unlock OFF
Switch Pintu Pengemudi Pintu sisi pengemudi terbuka Buka
Pintu sisi pengemudi tertutup Tutup
Switch Pintu Penumpang Semua pintu selain yang di sisi pengemudi terbuka Buka
Semua pintu selain yang di sisi pengemudi tertutup Tutup
Ketinggan Minyak Rem Ketinggian minyak rem di tingkat MIN atau lebih tinggi Normal
Ketinggian minyak rem lebih rendah dari MIN Low (Rendah)
Switch Rem Tangan Tuas rem tangan ditarik ON
Tuas rem tangan dilepaskan OFF
Switch Defogger Belakang Switch defogger jendela pintu bagasi ditekan dengan kunci kontak ON
diputar ke ON
Switch defogger jendela pintu bagasi tidak ditekan dengan kunci OFF
kontak diputar ke ON
Switch Lampu Kecil Switch lampu di posisi HEAD atau CLEARANCE ON
Switch lampu di posisi OFF. OFF
Switch Sabuk Sabuk keselamatan sisi pengemudi dipasang Pasang
Keselamatan Pengemudi
Sabuk keselamatan sisi pengemudi dilepas Lepas
Lampu pengisian daya Kendaraan berhenti dengan kunci kontak diputar ke ON ON
Mesin hidup OFF
Switch tekanan oli Kendaraan berhenti dengan kunci kontak diputar ke ON ON
Mesin hidup OFF
Switch A/C A/C dan kunci kontak diputar ke ON ON
Switch A/C diputar ke OFF OFF
10B-13
Sw Wiper INT Parameter ini menunjukkan apakah switch wiper belakang pada posisi INT atau tidak.
Belakang
(Switch
sesaat/berulang
wiper belakang)
(ON / OFF)
Sw kunci pintu Parameter ini menunjukkan apakah switch cylinder kunci pintu pada posisi lock atau tidak.
(lock) (Switch
cylinder kunci
pintu) (ON /
OFF)
Sw kunci pintu Parameter ini menunjukkan apakah switch cylinder kunci pintu pada posisi unlock atau tidak.
(unlock)
(Switch
cylinder kunci
pintu) (ON /
OFF)
Sw Door Lock Parameter ini menunjukkan apakah switch door lock manual pada posisi lock atau tidak.
(lock) (Switch
door lock
manual) (ON /
OFF)
Sw Door Lock Parameter ini menunjukkan apakah switch door lock manual pada posisi unlock atau tidak.
(unlock)
(Switch door
lock manual)
(ON / OFF)
Sw Pintu Parameter ini menunjukkan keadaan switch pintu sisi pengemudi.
Pengemudi
(Switch pintu
sisi pengemudi)
(Terbuka /
Tertutup)
Sw Pintu Parameter ini menunjukkan keadaan switch pintu selain switch pintu sisi pengemudi.
pengemudi
(Selain switch
pintu sisi
pengemudi)
(Terbuka /
Tertutup)
Ketinggian Low (Rendah) Ketinggian minyak rem lebih rendah dari ketinggian yang ditentukan.
Minyak Rem Normal: Ketinggian minyak rem lebih tinggi dari ketinggian yang ditentukan.
(Rendah /
Normal)
Sw Rem ON: Tuas rem tangan ditarik.
Tangan (Switch OFF: Tuas rem tangan dilepaskan.
rem tangan)
(ON / OFF)
Sw Defogger Parameter ini menunjukkan keadaan switch defogger jendela pintu bagasi.
Belakang
(Switch
defogger
jendela pintu
bagasi) (ON /
OFF)
10B-14
Switch Lampu Parameter ini menunjukkan keadaan switch lampu.
Kecil (Switch
lampu) (ON /
OFF)
Sw Sabuk Parameter ini menunjukkan keadaan switch buckle sabuk keselamatan sisi pengemudi.
Keselamatan
Pengemudi
(Switch sabuk
keselamatan
pengemudi)
(Pasang /
Lepaskan)
Lampu Parameter ini menunjukkan keadaan switch monitor sistem pengisian daya.
Pengisian Daya
(ON / OFF)
Sw Tekanan Oli Parameter ini menunjukkan keadaan switch tekanan oli.
(ON / OFF)
(Model bensin)
Sw A/C (ON / Parameter ini menunjukkan status switch AC.
OFF)
CATATAN:
Untuk item dengan tanda bintang (*) di tabel ini, pilih menu “Utility”.
Tabel DTC
DTC (tertera DTC DTC (tertera pada Item yang terdeteksi Mendeteksi keadaan
pada SUZUKI (ditunjukkan odometer di dalam
scan tool) oleh lampu combination meter)
peringatan
pencurian)
Tak ada DTC 0000 0000 — Tak ada DTC yang terdeteksi
B1133 [10B- 1133 b1133 Voltase battery terlalu tinggi Voltase battery terlalu tinggi
19]
10B-15
B1150 [10B- 1150 b1150 Sirkuit komunikasi air bag Sirkuit komunikasi air bag
19] mengalami malfungsi terbuka atau koslet ke ground
B1157 [10B- 1157 b1157 Input sinyal penggunaan air Input sinyal penggunaan air
20] bag bag yang dimasukkan
B1170 [10B- 1170 b1170 EEPROM access error Memory error
21]
U0073 0073 U0073 Communication bus modul Error pentransmisian dan
[10B-21] kontrol mati penerimaan BCM selama
waktu yang ditentukan secara
kontinu.
U0100 0100 U0100 Komunikasi dengan ECM Error penerimaan BCM dari
[10B-21] hilang ECM selama waktu yang
ditentukan secara kontinu.
Pemeriksaan DTC
Menggunakan SUZUKI Scan tool
1) Siapkan SUZUKI scan tool.
2) Dengan kunci kontak diputar ke OFF, hubungkan Suzuki scan tool ke DLC (1) yang terletak di bawah panel
instrumen di sebelah jok pengemudi.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
1
(A)
B
T2 T2 T2 T2
[B]
1 1 3 3
A
1
B
T2 T2 T2
T1 T1 T1 T1
[C]
1 1 3 3 1 1 5 0
A
B
T2 T2 T2 T3 T2 T2 T2 T2
T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1
[A]: Tak ada DTC (No. A: Lampu indikator diputar T2: 1,0 detik
0000) ke ON
[B]: DTC B1133 (No. 1133) B: Lampu indikator diputar T3: 3,0 detik
ke OFF
[C]: Saat 2 DTC terdeteksi T1: 0,3 detik
4) Setelah pemeriksaan selesai, putar kunci kontak ke posisi OFF.
Menghapus DTC
Menggunakan SUZUKI Scan tool
1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan cara seperti saat pemeriksaan DTC.
2) Putar kunci kontak ke ON dan mesin mati.
3) Hapus DTC berdasarkan petunjuk yang tertera di SUZUKI scan tool. Baca buku petunjuk scan tool untuk
rinciannya.
4) Setelah menyelesaikan penghapusan, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepaskan scan tool dari DLC.
10B-17
Memeriksa Sirkuit Power BCM dan Sirkuit Ground
Diagram Kelistrikan
1
+BB
+B E324-2 WHT
G273-5 BLU 2
G273-2 GRN
IG1 G272-9 BLK
G271-3 BLK/ORN
L314-4 BLK/ORN
3
[A] G272 G271 [A] G273 [A] E324 [A] L314
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 2 1 2 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3
18 17 16 15 14 13 12 11 10 A
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
10B-18
YA TIDAK
Diagram Kelistrikan
Lihat Memeriksa Sirkuit Power BCM dan Sirkuit Ground [10B-18] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1 Memeriksa operasi sistem pengisian daya Tukar BCM yang bagus Perbaiki sistem
1) Periksa operasi generator. (di dalam junction block) pengisian.
• Model K12M: Tes Generator dan periksa ulang.
(Pemeriksaan Battery yang Tidak
Terisi) [1J-6]
• Model Z13DTJ: [1J-29]
Apakah kondisinya baik?
10B-19
Diagram Kelistrikan
2
5V
1
[A] L313
A
4 3 2 1
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Memeriksa Sirkuit komunikasi air bag Tukar ECM yang bagus Tukar BCM yang bagus
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. dan periksa kembali. (di dalam junction block)
2) Sambungkan konektor ke junction block. dan periksa ulang.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Ukur voltase antara terminal “L313-2”
konektor junction block dan ground bodi
kendaraan
Apakah voltase 4 – 6 V?
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC B1150 (No. 1150): [10B-19] .
Perbaikan DTC
10B-20
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
1 Pemeriksaan DTC pada SDM Lihat DTC B1021: [8B- Tukar BCM yang bagus
1) Periksa DTC yang tersimpan di SDM. 29] . (di dalam junction block)
[8B-19] dan periksa ulang.
Apakah DTC B1021 terdeteksi?
Perbaikan DTC
CATATAN:
Sebelum melakukan langkah-langkah di bawah ini, pastikan melakukan Memeriksa Sistem Kontrol Listrik
Bodi [10B-10] .
PERHATIAN:
BCM tidak dapat diperiksa secara langsung. Menghubungkan voltmeter atau ohmmeter ke BCM dengan
koupler yang dilepas sangat dilarang.
Pemeriksaan Voltase
1) Lepas koneksi kabel negatif (–) pada battery.
2) Lepaskan BCM (terpasang di dalam junction block) [10B-32]
3) Hubungkan konektor ke BCM (1) dan junction block (2).
4) Periksa voltase di setiap nomor terminal kopler yang tersambung.
Untuk nomor konektor dan terminal, lihat Diagram Layout Konektor BCM dan Junction Block [10B-7] .
10B-21
1
2
2
CATATAN:
• Karena setiap voltase terminal dipengaruhi oleh voltase battery, pastikan voltasenya 11 V atau lebih
ketika kunci kontak ON.
• Voltase dengan tanda bintang (*) tidak dapat diukur dengan voltmeter karena ini adalah sinyal pulsa.
Periksa terminal ini dengan oscilloscope jika diperlukan.
10B-22
L01-14 Switch sabuk keselamatan sisi *0 – 3 V Lihat Referensi bentuk gelombang No. 2
pengemudi ↑↓
10 – 14 V
0V Kunci kontak di posisi ON dan sabuk
keselamatan sisi pengemudi tak dipasang
L01-15 Switch pintu (selain pintu sisi 10 – 14 V Pintu sisi kanan dan kiri belakang dan pintu
pengemudi dan pintu bagasi) sisi penumpang tertutup.
0V Salah satu pintu terbuka (kecuali pintu sisi
pengemudi dan pintu bagasi)
L01-16 Switch silinder kunci pintu sisi 10 – 14 V Switch silinder kunci pintu sisi pengemudi di
pengemudi (Lock) (jika dilengkapi) semua posisi selain posisi lock
0V Switch silinder kunci pintu sisi pengemudi di
posisi lock
L01-17 Switch silinder kunci pintu sisi 10 – 14 V Switch silinder kunci pintu sisi pengemudi di
pengemudi (Unlock) (jika semua posisi selain posisi unlock
dilengkapi)
0V Switch silinder kunci pintu sisi pengemudi di
posisi unlock
L01-18 — — —
Konektor BCM “E04”
10B-23
E04-14 — — —
Konektor BCM “G04”
10B-24
G04-22 Switch rendah wiper belakang *0 – 1 V Lihat Referensi bentuk gelombang No. 10
↑↓
10 – 14 V
0V Kunci kontak di posisi ON dan switch wiper
belakang di posisi LOW
Konektor junction block “E324”
10B-25
Terminal Sirkuit Voltase normal Kondisi
Switch lampu interior di posisi DOOR dan
10 – 14 V
lampu interior tidak dinyalakan.
K131-5 Lampu interior
Switch lampu interior di posisi DOOR dan
0V
lampu interior dinyalakan.
Konektor junction block “L313”
10B-26
L315-10 Kontrol aktuator door lock (Lock) 10 – 14 V Sinyal mengunci adalah output untuk semua
(jika dilengkapi) aktuator door lock
0V Sinyal mengunci bukan output untuk semua
aktuator door lock
10B-27
3: Sabuk keselamatan pengemudi tak
dipasang
10B-28
Kondisi pengukuran Mesin hidup dan tekanan oli
dalam kondisi normal (3)
10B-29
Referensi bentuk gelombang No. 7
Sinyal receiver keyless entry (1) dan sinyal power supply (2)
10B-30
Referensi bentuk gelombang No. 9
Sinyal switch A/C atau defogger kaca pintu bagasi (1)
10B-31
Setelan osiloskop CH1: 5 V/DIV
Waktu: 10 ms / DIV
Pengukuran Switch wiper INT belakang
kondisi • Kunci kontak di posisi ON
dan switch wiper belakang
di semua posisi selain
posisi INT (2)
Switch wiper LOW belakang:
• Kunci kontak di posisi ON
dan switch wiper belakang
di semua posisi selain
posisi LOW dan ON +
WASH (2)
Petunjuk Perbaikan
Melepas dan Memasang BCM (Terpasang di Junction Block)
PERHATIAN:
Jangan coba-coba melepaskan BCM dari junction block karena bisa menyebabkan kegagalan kontak.
10B-32
Jika terjadi kondisi kerusakan di BCM, ganti junction block assy.
Melepas
1) Lepaskan kabel negatif dari battery.
2) Nonaktifkan sistem air bag. [8B-68]
3) Lepaskan trim sisi dasbor (1) dan cover lubang steering column (2).
4) Lepaskan mur pemasangan junction block (3).
Memasang
Balik prosedur pelepasan untuk memasang dengan memperhatikan hal berikut.
• Sambungkan konektor dengan kuat.
• Aktifkan sistem air bag. [8B-69]
• Dengan sistem keyless entry, jika BCM diganti, registrasikan kode transmitter ke BCM. [9F-21]
10B-33
“1” “3” “4”
SDT)
1 2
—
4
Kit ini mencakup. 1. 3
SUZUKI-SDT 2. Kabel DLC 5
3. Kabel USB 4. Power
supply AC/DC 5. Voltage
meter probe 6. Kotak
penyimpanan
10B-34
Sistem Kontrol
Bab 10C
Z13DTJ.................................................................................................................................................................. 10C-19
Tindakan Pencegahan ....................................................................................................................................... 10C-19
10C-1
Tindakan Pencegahan dalam Diagnosis Gangguan......................................................................................... 10C-19
Tindakan Pencegahan dalam Mengganti Sistem Kontrol Immobilizer.............................................................. 10C-19
Tindakan Pencegahan dalam Penggantian ECM ............................................................................................. 10C-19
Tindakan Pencegahan dalam Mengganti Kunci ............................................................................................... 10C-19
Tindakan Pencegahan dalam Menangani Sistem Kontrol Immobilizer............................................................. 10C-20
Uraian Umum ...................................................................................................................................................... 10C-21
Uraian Sistem Kontrol Immobilizer.................................................................................................................... 10C-21
Uraian Sistem Diagnosa On-Board................................................................................................................... 10C-21
Skema dan Diagram ........................................................................................................................................... 10C-22
Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Kontrol Immobilizer .................................................................................... 10C-22
Lokasi Komponen .............................................................................................................................................. 10C-23
Lokasi Komponen Sistem Kontrol Immobilizer ................................................................................................. 10C-23
Informasi dan Prosedur Diagnosis................................................................................................................... 10C-23
Pemeriksaan Sistem Kontrol Immobilizer ......................................................................................................... 10C-23
Pemeriksaan DTC ............................................................................................................................................. 10C-23
Menghapus DTC ............................................................................................................................................... 10C-24
Tabel DTC ......................................................................................................................................................... 10C-24
Data Scan Tool .................................................................................................................................................. 10C-25
Lampu SVS Tidak ON dengan Kunci Kontak ON dan Mesin Mati.................................................................... 10C-26
DTC B1701 / B1710 .......................................................................................................................................... 10C-27
DTC B1702 / B1709 .......................................................................................................................................... 10C-27
DTC B1703:....................................................................................................................................................... 10C-28
DTC B1704:....................................................................................................................................................... 10C-29
DTC B1705:....................................................................................................................................................... 10C-30
DTC B1706........................................................................................................................................................ 10C-30
DTC B1707........................................................................................................................................................ 10C-31
DTC B1708........................................................................................................................................................ 10C-31
DTC B1711........................................................................................................................................................ 10C-32
DTC B1712........................................................................................................................................................ 10C-32
DTC B1713........................................................................................................................................................ 10C-33
DTC B1714........................................................................................................................................................ 10C-34
Pemeriksaan Modul Kontrol Immobilizer dan Sirkuitnya................................................................................... 10C-34
Petunjuk Perbaikan ............................................................................................................................................ 10C-36
Melepas dan Memasang Modul Kontrol Immobilizer ........................................................................................ 10C-36
Registrasi Kunci ................................................................................................................................................ 10C-37
Prosedur setelah Penggantian ECM................................................................................................................. 10C-37
Prosedur setelah Penggantian Modul Kontrol Immobilizer. .............................................................................. 10C-37
Special Tool dan Perlengkapan ........................................................................................................................ 10C-38
Special Tool ....................................................................................................................................................... 10C-38
10C-2
K12M
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan dalam Diagnosis Gangguan
• Sebelum memastikan kode diagnosa gangguan (DTC), jangan melepaskan konektor dari ECM, kabel battery dari
battery, harness kabel ground, atau sekring utama. Tindakan tersebut akan menghapus DTC yang tersimpan di
dalam ECM.
• DTC yang tersimpan di dalam memori ECM bisa diperiksa dan dihapus menggunakan SUZUKI scan tool.
Sebelum menggunakan SUZUKI scan tool, baca buku panduannya dengan seksama untuk mengetahui cara
penggunaannya dan fungsi apa saja yang tersedia.
• Pastikan membaca Tindakan Pencegahan untuk Servis Sirkuit Elektrik [00-11] sebelum pemeriksaan.
• Komunikasi ECM, BCM, modul kontrol ABS, combination meter dan DLC dilakukan oleh CAN (Controller Area
Network). Oleh karena itu, tangani saluran komunikasi CAN dengan cermat dan merujuk ke Tindakan
Pencegahan untuk Sistem Komunikasi CAN [00-11] .
Untuk uraian sistem komunikasi CAN, baca Uraian Sistem Komunikasi CAN [10H-3] .
10C-3
• Jangan memutar kunci kontak ke posisi ON menggunakan kunci berjenis logam (1) yang terbelit di pegangannya
atau bersentuhan dengannya. Hal ini menyebabkan sistem kontrol immobilizer dapat mendeteksi kondisi tidak
normal dan membuat mesin tidak dapat dihidupkan.
• Jangan meninggalkan kunci di tempat bersuhu tinggi. Suhu tinggi dapat menyebabkan kerusakan transponder
yang terpasang di dalam kunci.
• Jangan memutar kunci kontak ke posisi ON dengan mendekatkan antena radio ke antena koil. Hal ini
menyebabkan sistem kontrol immobilizer dapat mendeteksi kondisi tidak normal dan membuat mesin tidak dapat
dihidupkan.
Uraian Umum
Uraian Sistem Kontrol Immobilizer
Sistem kontrol immobilizer adalah perangkat anti-pencuri yang melumpuhkan mesin kendaraan. Sistem kontrol ini
menghentikan kerja mesin dan mencegah kendaraan dari pencurian. Sistem kontrol ini terutama terdiri dari
komponen-komponen berikut. Untuk mengetahui lokasi komponen sistem kontrol immobilizer, lihat Lokasi Komponen
Sistem Kontrol Immobilizer [10C-7] .
• ECM
10C-4
• Kontrol modul immobilizer dengan antena koil terpasang
• Kunci dengan transponder terpasang
Suatu kode yang disebut kode transponder direkam di dalam transponder. Selain itu, kode tersebut diregistrasi oleh
ECM. Pada dasarnya, ketika kunci kontak dihidupkan, maka ECM membaca kode tersebut dengan antena koil.
Berikutnya, jika kode di dalam transponder kunci tidak cocok dengan kode yang terdaftar dengan ECM, ECM
menghentikan kerja injeksi bahan bakar sehingga mesin tidak hidup serta menghidupkan dan mematikan lampu
indikator immobilizer menggunakan saluran komunikasi CAN.
ECM
Immobilizer control module Fuel injector
: Komunikasi serial
Ignition coil
: Komunikasi CAN
10C-5
Skema dan Diagram
Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Kontrol Immobilizer
3 4 5 6
12V
2
BLK/WHT G17-1 12V
G17-4 YEL/RED E01-53
G17-2 12V 12V
BLK/ORN
G17-3 YEL/BLK E01-19
2
7
2 E08-8 WHT/BLK E01-55
IG1
E08-10 RED/BLK E01-56 11
1
12
9 10
E08-12 RED E04-1 G04-4 RED RED G240-9
WHT/BLK G240-6
8
RED/BLK G240-8
[A] G17
6 5 4 3 2 1
A
12 11 10 9 8 7
[B]
E01 C01
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
10C-6
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Sistem Kontrol Immobilizer
1
3
2
2
6
3
4 5
Pemeriksaan DTC
CATATAN:
Untuk mengetahui cara penggunaan SUZUKI scan tool secara rinci, baca buku panduan pengguna.
10C-7
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
Menghapus DTC
CATATAN:
Untuk mengetahui cara penggunaan SUZUKI scan tool secara rinci, baca buku panduan pengguna.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
Tabel DTC
ECM
CATATAN:
ECM mendeteksi DTC. Modul kontrol Immobilizer tidak mendeteksi DTC.
10C-8
DTC No. Item Pendeteksian Kondisi Pendeteksian Lampu
indikator
immobilizer
Kode transponder di transponder yang
P1614
Respon transponder error terpasang di kunci tidak dapat dibaca melalui Berkedip
[10C-10]
modul kontrol immobilizer.
P1621 Error komunikasi antara modul kontrol
Error saluran komunikasi immobilizer Berkedip
[10C-12] immobilizer dan ECM.
P1623 Kode transponder di dalam transponder yang
Transponder tak terdaftar Berkedip
[10C-13] terpasang di kunci tidak valid.
P1625
Error antena immobilizer Modul kontrol immobilizer rusak. Berkedip
[10C-13]
CATATAN:
Jika terdeteksi DTC selain DTC di atas, lihat [1A-37]
CATATAN:
Maksimal empat kode transponder yang bisa diregistrasikan pada ECM. Karena itu, nilai maksimal harus 4.
Lampu Indikator Immobilizer Tidak ON dengan Kunci Kontak ON dan Mesin Mati
Diagram Kelistrikan
Lihat Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Kontrol Immobilizer [10C-6] .
Uraian Sirkuit
Saat kunci kontak diputar ke ON, ECM mentransmisikan sinyal indikasi ON ke combination meter untuk
menghidupkan lampu indikator immobilizer jika tidak ada masalah dengan sistem kontrol immobilizer. Kemudian,
combination meter mematikan lampu. Saat mesin dihidupkan, ECM mentransmisikan sinyal indikasi OFF ke
10C-9
combination meter untuk mematikan lampu. Kemudian, combination meter mematikan lampu indikator immobilizer.
Namun, jika tidak ada masalah dengan sistem kontrol immobilizer, lampu indikator immobilizer berkedip ON dan OFF
ketika kunci kontak diputar ke ON.
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P1614:
Kondisi Pendeteksian dan Area Masalah
10C-10
Diagram Kelistrikan
5 6
3 4 12V 7
2
BLK/WHT G17-1 12V
G17-4 YEL/RED E01-53
G17-2 12V 12V
BLK/ORN
2 G17-3 YEL/BLK E01-19
8
[A] G17
2
6 5 4 3 2 1
12 11 10 9 8 7 A
2
[B]
1
E01 C01
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
10C-11
YA TIDAK
5 Registrasi kunci cadangan Ganti kunci yang tidak Ganti dengan ECM yang
1) Registrasikan kunci cadangan pada ECM. dapat diregistrasikan. bagus dan periksa
[10C-17] kembali.
Registrasi kunci cadangan selesai?
DTC P1621:
Kondisi Pendeteksian dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat DTC P1614: [10C-10] .
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
10C-12
YA TIDAK
DTC P1623:
Kondisi Pendeteksian dan Area Masalah
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4 Registrasi kunci cadangan Ganti kunci yang tidak Ganti dengan ECM yang
1) Registrasikan kunci serep. [10C-17] dapat diregistrasikan. bagus dan periksa
kembali.
Registrasi kunci cadangan selesai?
DTC P1625:
Kondisi Pendeteksian dan Area Masalah
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
10C-13
YA TIDAK
DTC P1636:
Kondisi Pendeteksian dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Kontrol Immobilizer [10C-6] .
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
DTC P1638:
Kondisi Pendeteksian dan Area Masalah
10C-14
Kondisi Pendeteksian Area Masalah
P1638: Informasi Immobilizer Tak Sesuai • BCM
Error komunikasi antara ECM dan BCM • ECM
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
PERHATIAN:
Modul kontrol immobilizer tidak dapat diperiksa secara langsung. Dilarang keras menghubungkan voltmeter
dan ohmmeter ke modul kontrol immobilizer dengan konektor yang dilepas.
Pemeriksaan Voltase
1) Lepaskan modul kontrol immobilizer (1) dari steering lock assy atau unit steering lock. [10C-17]
2) Sambungkan konektor modul kontrol immobilizer (2) ke modul kontrol immobilizer.
3) Periksa voltase pada setiap terminal.
CATATAN:
Karena setiap voltase terminal dipengaruhi oleh voltase battery, pastikan voltase battery 11 V atau lebih
ketika kunci kontak diputar ke posisi ON.
10C-15
A
1
[A]
2
6 5 4 3 2 1
12 11 10 9 8 7
G17
CATATAN:
Saat ECM tidak dapat membaca kode transponder pada percobaan pertama, ECM berusaha membaca kode
transponder berulang-ulang sampai 8 kali. Bentuk gelombang kedua adalah contoh yang menunjukkan
bahwa ECM berhasil membaca kode transponder pada percobaan kedua.
10C-16
Petunjuk Perbaikan
Melepas dan Memasang Modul Kontrol Immobilizer
Referensi: Pemeriksaan Modul Kontrol Immobilizer dan Sirkuitnya [10C-15]
Melepas
1) Putus koneksi kabel negatif (–) pada battery.
2) Lepaskan cover steering column (2).
Putar steering wheel untuk menjangkau sekrup cover steering column (1).
3
1
CATATAN:
Part antena pada modul kontrol immobilizer mudah pecah. Karena itu, jangan menambahkan daya kuat
ke part ini ataupun memuntir part ini.
Memasang
Balik prosedur melepas.
Registrasi Kunci
Untuk menyelesaikan registrasi kunci, kode transponder yang disimpan di dalam transponder yang terpasang di
dalam kunci harus diregistrasi dengan ECM. Untuk meregristrasi kode transponder dengan ECM, lakukan mode
“Registrasi Kunci Immobilizer” pada SUZUKI scan tool dengan merujuk pada “Buku Petunjuk SUZUKI scan tool ’”.
CATATAN:
• Maksimal empat kode transponder yang bisa diregistrasikan pada ECM.
10C-17
• Pada bagian awal proses registrasi, semua kode transponder kunci yang digunakan yang sudah
terregistrasi dengan ECM dihapus. Oleh karena itu, sebelum memulai registrasi, siapkan semua kunci
yang digunakan selain kunci baru yang akan diregistrasikan dengan ECM.
CATATAN:
Maksimal empat kode transponder yang bisa diregistrasikan pada ECM.
SDT)
1 2
—
4
Kit ini mencakup. 1. 3
SUZUKI-SDT 2. Kabel DLC 5
3. Kabel USB 4. Power
supply AC/DC 5. Probe
voltage meter 6. Kotak
penyimpanan
10C-18
Z13DTJ
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan dalam Diagnosis Gangguan
• Sebelum memastikan DTC, jangan melepaskan konektor modul kontrol immobilizer dan ECM, kabel battery dari
battery, harness kabel ground, atau sekring utama. Melepas konektor akan menghapus informasi yang tersimpan
di modul kontrol immobilizer dan ECM.
• DTC yang tersimpan di memori modul control immobilizer dapat dihapus dan diperiksa menggunakan SUZUKI
scan tool. Sebelum menggunakan scan tool, baca Buku Petunjuk. secara seksama agar benar-benar memahami
fungsi apa saja yang tersedia dan bagaimana cara menggunakannya.
• Pastikan membaca Tindakan Pencegahan untuk Servis Sirkuit Elektrik [00-11] sebelum melakukan pemeriksaan
dan patuhi yang tertulis di sana.
• Ada kondisi dimana lampu SVS mengindikasikan bahwa terjadi masalah hanya sesaat dan hilang. Dalam kondisi
demikian, hal itu mungkin terjadi karena part yang bagus diganti. Agar kondisi sepeti itu tidak terjadi, pastikan
mengikuti petunjukkan saat memeriksa dengan menggunakan Pemeriksaan Sistem Kontrol Immobilizer [10C-
23] .
• Komunikasi ECM, BCM, modul kontrol ABS, combination meter dan DLC dilakukan oleh CAN (Controller Area
Network).
Oleh karena itu, tangani saluran komunikasi CAN dengan cermat dan merujuk ke Tindakan Pencegahan untuk
Sistem Komunikasi CAN [00-11] .
Untuk uraian sistem komunikasi CAN, baca Uraian Sistem Komunikasi CAN [10H-18] .
10C-19
Tindakan Pencegahan dalam Menangani Sistem Kontrol Immobilizer
• Jangan memutar kunci kontak ke posisi ON dengan kunci yang bersentuhan atau berdekatan dengan kunci lain.
Hal ini menyebabkan sistem kontrol immobilizer dapat mendeteksi kondisi tidak normal dan membuat mesin tidak
dapat dihidupkan.
• Jangan memutar kunci kontak ke posisi ON menggunakan kunci berjenis logam (1) yang terbelit di pegangannya
atau bersentuhan dengannya. Hal ini menyebabkan sistem kontrol immobilizer dapat mendeteksi kondisi tidak
normal dan membuat mesin tidak dapat dihidupkan.
• Jangan meninggalkan kunci di tempat bersuhu tinggi. Suhu tinggi dapat menyebabkan kerusakan transponder
yang terpasang di dalam kunci.
10C-20
• Jangan memutar kunci kontak ke posisi ON dengan mendekatkan antena radio ke antena koil. Hal ini
menyebabkan sistem kontrol immobilizer dapat mendeteksi kondisi tidak normal dan membuat mesin tidak dapat
dihidupkan.
Uraian Umum
Uraian Sistem Kontrol Immobilizer
Sistem kontrol immobilizer adalah perangkat anti-pencuri yang melumpuhkan mesin kendaraan. Sistem kontrol ini
menghentikan kerja mesin dan mencegah kendaraan dari pencurian. Sistem kontrol ini terutama terdiri dari
komponen-komponen berikut. Untuk mengetahui lokasi komponen sistem kontrol immobilizer, lihat Lokasi Komponen
Sistem Kontrol Immobilizer [10C-23] .
• Engine Control Module (ECM)
• Kontrol modul immobilizer dengan antena koil terpasang
• Kunci dengan transponder terpasang
Suatu kode yang disebut kode transponder direkam di dalam transponder. Selain itu, kode tersebut diregistrasi oleh
ECM. Pada dasarnya, ketika kunci kontak dihidupkan, maka ECM membaca kode tersebut dengan antena koil.
Ketika kode itu sesuai dengan kode yang terregistrasi pada modul kontrol immobilizer, modul kontrol immobilizer
membandingkan kode rahasia tersebut dengan ECM. Jika kode rahasia itu cocok, mesin bisa dihidupkan. Jika kode
transponder modul kontrol immobilizer dan kunci atau kode rahasia modul kontrol immobilizer dan ECm tidak cocok,
ECM menghentikan injeksi bahan bakar untuk mencegah mesin agar tidak hidup dan menghidupkan dan mematikan
lampu SVS ON menggunakan saluran komunikasi CAN.
ECM
Immobilizer control module Fuel injector
: CAN communication
10C-21
Dengan kunci kontak pada posisi ON (namun mesin dalam kondisi mati) apa pun kondisi sistem mesin dan sistem
kontrol emisinya, ECM mengindikasikan ada tidaknya masalah dengan sistem kontrol immobilizer dengan
menghidupkan atau mengedip-ngedipkan ON dan OFF lampu SVS.
Lampu SVS berkedip ON dan OFF pada interval 0,25 detik:
ECM atau modul kontrol immobilizer telah mendeteksi masalah di dalam sistem kontrol immobilizer.
CATATAN:
Segera setelah kunci kontak diputar ke posisi ON, ECM dan modul kontrol immobilizer mendiagnosa apakah
terjadi masalah di dalam sistem kontrol immobilizer maksimal sekitar 3 detik. Saat diagnosa sedang
dilakukan, lampu SVS tetap on dan hasil diagnosa “abnormal”, kemudian mulai berkedip akan tetapi jika
hasilnya “normal”, lampu SVS mati.
2
1 BLK/RED G17-8 G17-7 GRY
3 G17-5 WHT
BLK/WHT G17-4
G240-6 WHT/BLK 6
G240-8 RED/BLK
PPL/WHT
G240-7 WHT
G240-9 RED
IG1 8 WHT
8 RED
5
[A]
[a]
8 7 6 5 4 3 2 1
[A]: Konektro modul kontrol immobilizer (tampak [a}) 4. Combination meter 8. KE ECM
1. Ke relay utama 5. Lampu SVS 9. Junction Connector
2. Sekring “FI” 6. DLC
3. Sekring “IG COIL” 7. Modul kontrol immobilizer
10C-22
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Sistem Kontrol Immobilizer
2
2
3 1
6
3
4 5
Pemeriksaan DTC
CATATAN:
Untuk mengetahui cara penggunaan SUZUKI scan tool secara rinci, baca buku petunjuk.
10C-23
Special Tool
: SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
Menghapus DTC
CATATAN:
Untuk mengetahui cara penggunaan SUZUKI scan tool secara rinci, baca buku petunjuk.
Special Tool
: SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
Tabel DTC
CATATAN:
DTC yang ditandai dengan (*) dideteksi oleh ECM, ditransmisikan melalui CAN ke modul kontrol immobilizer
dan diindikasikan oleh modul kontrol immobilizer. ECM tidak mengindikasikan (*) DTC yang ditandai.
TAHUN INPUT
20**: Tahun ketika kode transponder di dalam transponder yang terpasang di kunci diregistrasikan dengan
sistem kontrol immobilizer
BULAN INPUT
1 – 12: Tahun ketika kode transponder di dalam transponder yang terpasang di kunci diregistrasikan dengan
sistem kontrol immobilizer
10C-25
Lampu SVS Tidak ON dengan Kunci Kontak ON dan Mesin Mati
Diagram Kelistrikan
Lihat Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Kontrol Immobilizer [10C-22] .
Uraian Sirkuit
Saat kunci kontak diputar ke ON, modul kontrol immobilizer membaca kode dengan antena coil dari kunci. Kemudian
jika kode di transponder di kunci sesuai dengan kode yang diregistrasikan dengan modul kontrol immobilizer dan
ECM, ECM mentransmisikan sinyal indikasi ON lampu SVS ke combination meter untuk menghidupkan lampu SVS.
Kemudian, combination meter menyalakan lampu SVS selama 4 detik dan setelah itu mati. Ketika mesin mulai hidup
dan tidak ada malfungsi yang terdeteksi pada sistem, ECM mengirim sinyal OFF indikasi lampu SVS ke combination
meter agar mematikan lampu SVS. Kemudian, combination meter mematikan lampu SVS, namun jika malfungsi
terdeteksi, lampu SVS berkedip-kedip, saat kunci kontak diputar ke posisi ON.
Perbaikan
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
10C-26
YA TIDAK
Diagram Kelistrikan
Lihat Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Kontrol Immobilizer [10C-22] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
CATATAN:
• Saat modul kontrol immobilizer mendeteksi DTC B1702 meskipun mesin sudah dihidupkan, battery
mungkin rusak. Dalam kasus semacam ini, periksa battery dengan merujuk Memeriksa Battery [1J-26] .
Juga, isi ulang atau ganti battery jika perlu. Setelah itu, periksa kembali DTC
• Saat DTC B1702 dan B1709 terdeteksi pada saat bersamaan, sirkuit komunikasi CAN mungkin rusak.
Periksa apakah DTC terkait kegagalan CAN terdeteksi oleh ECM, BCM dan/atau modul kontrol ABS. Jika
terdeteksi, lakukan alur diagram DTC yang berlaku
10C-27
Diagram Kelistrikan
Lihat Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Kontrol Immobilizer [10C-22] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
6 Memeriksa sirkuit daya dan sirkuit ground Ganti dengan modul Perbaiki sirkuit daya
modul kontrol immobilizer. kontrol immobilizer yang dan/atau sirkuit ground.
1) Periksa sirkuit daya dan sirkuit ground baik dan periksa kembali.
modul kontrol immobilizer. Pemeriksaan Jika DTC B1702 atau
Modul Kontrol Immobilizer dan Sirkuitnya B1709 terdeteksi lagi,
[10C-34] tukar dengan ECM yang
Sirkuit daya dan sirkuit ground modul baik dan periksa kembali.
kontrol immobilizer normal?
DTC B1703:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
B1703: Transponder Tak Terregistrasi
Kode transponder tidak terregistrasi di dalam modul kontrol immobilizer.
CATATAN:
Perbaiki DTC B1703 dulu jika B1703 dan 1712 terdeteksi pada saat yang bersamaan.
10C-28
Perbaikan DTC
Lakukan Registrasi Kunci [10C-37] dan periksa kembali DTC.
DTC B1704:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
CATATAN:
• Perbaiki DTC B1704 dulu jika B1704 dan 1712 terdeteksi pada saat yang bersamaan.
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
5 Memeriksa sirkuit daya dan sirkuit ground Ganti dengan modul Perbaiki sirkuit daya
modul kontrol immobilizer. kontrol immobilizer yang dan/atau sirkuit ground.
1) Periksa sirkuit daya dan sirkuit ground baik dan periksa kembali.
modul kontrol immobilizer. Pemeriksaan
Modul Kontrol Immobilizer dan Sirkuitnya
[10C-34] .
Sirkuit daya dan sirkuit ground modul
kontrol immobilizer normal?
10C-29
DTC B1705:
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Kontrol Immobilizer [10C-22] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
6 Memeriksa sirkuit daya dan sirkuit ground Ganti dengan modul Perbaiki sirkuit daya
modul kontrol immobilizer. kontrol immobilizer yang dan/atau sirkuit ground.
1) Periksa sirkuit daya dan sirkuit ground baik dan periksa kembali.
modul kontrol immobilizer. (Pemeriksaan
Modul Kontrol Immobilizer dan Sirkuitnya)
Sirkuit daya dan sirkuit ground modul
kontrol immobilizer normal?
DTC B1706
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
10C-30
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
B1706: Error Antena Immobilizer Modul kontrol immobilizer
Antena Immobilizer rusak.
Diagram Kelistrikan
Lihat Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Kontrol Immobilizer [10C-22] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Memeriksa sirkuit daya dan sirkuit ground Ganti dengan modul Perbaiki sirkuit daya
modul kontrol immobilizer. kontrol immobilizer yang dan/atau sirkuit ground.
1) Periksa sirkuit daya dan sirkuit ground baik dan periksa kembali.
modul kontrol immobilizer.
Sirkuit daya dan sirkuit ground modul
kontrol immobilizer normal?
DTC B1707
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Perbaikan DTC
1. Hapus DTC. Menghapus DTC [10C-24]
2. Putar kunci kontak ke posisi OFF.
3. Periksa apakah B1707 masih terdeteksi dengan merujuk Pemeriksaan DTC [10C-23] . Jika masih terdeteksi,
lanjutkan ke langkah selanjutnya. JIka tidak, perbaikan selesai.
4. Ganti dengan modul kontrol immobilizer yang baik dan periksa kembali.
DTC B1708
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Diagram Kelistrikan
Lihat Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Kontrol Immobilizer [10C-22] .
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
10C-31
YA TIDAK
4 Pemeriksaan DTC
1) Periksa ECM apakah ada DTC. [1A-
161]
2) Periksa BCM apakah ada DTC. [10B-
16]
YA TIDAK
YA TIDAK
6 Memeriksa sirkuit daya dan sirkuit ground Ganti dengan modul Perbaiki sirkuit daya
modul kontrol immobilizer. kontrol immobilizer yang dan/atau sirkuit ground.
1) Periksa sirkuit daya dan sirkuit ground baik dan periksa kembali.
modul kontrol immobilizer. Pemeriksaan Jika DTC B1708 masih
Modul Kontrol Immobilizer dan Sirkuitnya terdeteksi, tukar dengan
[10C-34] . ECM yang baik dan
Sirkuit daya dan sirkuit ground modul periksa kembali.
kontrol immobilizer normal?
DTC B1711
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
Perbaikan DTC
1. Hapus DTC. Menghapus DTC [10C-24]
2. Putar kunci kontak ke posisi OFF.
3. Periksa apakah B1711 masih terdeteksi dengan merujuk Pemeriksaan DTC [10C-23] . Jika masih terdeteksi,
lanjutkan ke langkah selanjutnya. JIka tidak, perbaikan selesai.
4. Ganti dengan ECM yang bagus dan periksa kembali.
DTC B1712
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
10C-32
CATATAN:
Perbaiki DTC B1703 dulu jika B1703 dan 1712 terdeteksi pada saat yang bersamaan.
Diagram Kelistrikan
Lihat Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Kontrol Immobilizer [10C-22]
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
7 Memeriksa sirkuit daya dan sirkuit ground Ganti dengan modul Perbaiki sirkuit daya
modul kontrol immobilizer. kontrol immobilizer yang dan/atau sirkuit ground.
1) Periksa sirkuit daya dan sirkuit ground baik dan periksa kembali.
modul kontrol immobilizer Pemeriksaan Jika DTC B1712 masih
Modul Kontrol Immobilizer dan Sirkuitnya terdeteksi, tukar dengan
[10C-34] . ECM yang baik dan
Sirkuit daya dan sirkuit ground modul periksa kembali.
kontrol immobilizer normal?
DTC B1713
Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah
10C-33
Kondisi pendeteksian DTC Area Masalah
B1713: Error Kode Immobilizer • Modul kontrol immobilizer
Error verifikasi antara modul kontrol immobilizer • ECM
dan ECM.
CATATAN:
Perbaiki DTC B1704 dulu jika B1704 dan 1712 terdeteksi pada saat yang bersamaan.
Diagram Kelistrikan
Lihat Diagram Sirkuit Kelistrikan Sistem Kontrol Immobilizer [10C-22]
Perbaikan DTC
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
4 Memeriksa sirkuit daya dan sirkuit ground Ganti dengan modul Perbaiki sirkuit daya
modul kontrol immobilizer. kontrol immobilizer yang dan/atau sirkuit ground.
1) Periksa sirkuit daya dan sirkuit ground baik dan periksa kembali.
modul kontrol immobilizer Pemeriksaan Jika DTC B1713 masih
Modul Kontrol Immobilizer dan Sirkuitnya terdeteksi, tukar dengan
[10C-34] . ECM yang baik dan
Sirkuit daya dan sirkuit ground modul periksa kembali.
kontrol immobilizer normal?
DTC B1714
Kondisi pendeteksian DTC
B1714: Kode Tak Terregistrasi
ECM belum pernah diregristrasi dengan sistem kontrol immobilizer.
Perbaikan DTC
ECM tidak terregistrasi dengan sistem kontrol immobilizer. Jalankan Prosedur setelah Penggantian ECM [10C-37] .
10C-34
PERHATIAN:
Modul kontrol immobilizer tidak dapat diperiksa secara langsung. Dilarang keras menghubungkan voltmeter
dan ohmmeter ke modul kontrol immobilizer dengan konektor yang sedang dilepas.
CATATAN:
Karena voltase battery mempengaruhi setiap voltase terminal, pastikan voltasenya 11 V atau lebih ketika
kunci kontak diputar ke ON.
Pemeriksaan Voltase
1) Lepaskan modul kontrol immobilizer (1) dari steering lock assy atau unit steering lock. [10C-36]
2) Sambungkan konektor modul kontrol immobilizer (2) ke modul kontrol immobilizer.
3) Periksa voltase pada setiap terminal.
[a]
8 7 6 5 4 3 2 1
3
10C-35
Bentuk Gelombang Referensi
CATATAN:
Sinyal saluran komunikasi CAN berupa pulse. Frekuensi pulse berbeda-beda tergantung kondisi kendaraan.
Petunjuk Perbaikan
Melepas dan Memasang Modul Kontrol Immobilizer
Referensi: Pemeriksaan Modul Kontrol Immobilizer dan Sirkuitnya [10C-34]
Melepas
1) Putus koneksi kabel negatif (–) pada battery.
2) Lepaskan cover steering column (2).
Putar steering wheel untuk menjangkau sekrup cover steering column (1).
10C-36
2
3
1
CATATAN:
Jangan menambahkan atau membelit daya kuat ke part antena modul kontrol immobilizer.
Memasang
Balik prosedur melepas.
Registrasi Kunci
Untuk menyelesaikan registrasi kunci, kode transponder yang disimpan di dalam transponder yang terpasang di
dalam kunci harus diregistrasi dengan ECM. Untuk meregristrasi kode transponder dengan ECM, lakukan mode
“Registrasi Kunci Immobilizer” pada SUZUKI scan tool dengan merujuk pada “Buku Petunjuk SUZUKI scan tool ’”.
CATATAN:
• Maksimal empat kode transponder yang bisa diregistrasikan dengan modul kontrol immobilizer.
• Pada bagian awal proses registrasi, semua kode transponder kunci yang digunakan yang sudah
terregistrasi dengan modul kontrol immobilizer dihapus. Oleh karena itu, sebelum memulai registrasi,
siapkan semua kunci yang digunakan selain kunci baru yang akan diregistrasikan dengan modul kontrol
immobilizer.
10C-37
CATATAN:
• Maksimal empat kode transponder yang bisa diregistrasikan dengan modul kontrol immobilizer.
• Pada bagian awal proses registrasi, semua kode transponder kunci yang digunakan yang sudah
terregistrasi dengan modul kontrol immobilizer dihapus. Oleh karena itu, sebelum memulai registrasi,
siapkan semua kunci yang digunakan selain kunci baru yang akan diregistrasikan dengan modul kontrol
immobilizer.
SDT)
1 2
—
4
Kit ini mencakup. 1. 3
SUZUKI-SDT 2. Kabel DLC 5
3. Kabel USB 4. Power
supply AC/DC 5. Probe
voltage meter 6. Kotak
penyimpanan
10C-38
Sistem Kontrol
Bab 10H
Sistem Komunikasi
K12M ....................................................................................................................................................................... 10H-3
Tindakan Pencegahan ......................................................................................................................................... 10H-3
Tindakan Pencegahan saat Menyervis Saluran Komunikasi CAN ..................................................................... 10H-3
Tindakan Pencegahan saat Mendiagosis Gangguan ......................................................................................... 10H-3
Uraian Umum ........................................................................................................................................................ 10H-3
Uraian Sistem Komunikasi CAN ......................................................................................................................... 10H-3
Uraian Umum Diagnosis Sistem Komunikasi CAN............................................................................................. 10H-4
Tabel Sistem Komunikasi CAN yang Mengirimkan dan Menerima Data ............................................................ 10H-5
Skema dan Diagram ............................................................................................................................................. 10H-6
Diagram Sirkuit Sistem Komunikasi CAN ........................................................................................................... 10H-6
Lokasi Komponen ................................................................................................................................................ 10H-7
Lokasi Komponen Sistem Komunikasi CAN ....................................................................................................... 10H-7
Informasi dan Prosedur Diagnosa...................................................................................................................... 10H-7
Diagnosis Gejala Sistem Komunikasi CAN......................................................................................................... 10H-7
Tabel CAN DTC (Hilang Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) ....................................................................... 10H-8
Perbaikan untuk Hilang Komunikasi ................................................................................................................... 10H-9
Perbaikan untuk Bus Komunikasi Off.................................................................................................................10H-11
Special Tool dan Perlengkapan ........................................................................................................................ 10H-17
Special Tool ....................................................................................................................................................... 10H-17
Z13DTJ.................................................................................................................................................................. 10H-18
Tindakan Pencegahan ....................................................................................................................................... 10H-18
Tindakan Pencegahan saat Menyervis Saluran Komunikasi CAN ................................................................... 10H-18
Tindakan Pencegahan saat Mendiagosis Gangguan ....................................................................................... 10H-18
Uraian Umum ...................................................................................................................................................... 10H-18
Uraian Sistem Komunikasi CAN ....................................................................................................................... 10H-18
Uraian Umum Diagnosis Sistem Komunikasi CAN........................................................................................... 10H-20
Tabel Sistem Komunikasi CAN yang Mengirimkan dan Menerima Data .......................................................... 10H-20
Skema dan Diagram ........................................................................................................................................... 10H-22
Diagram Sirkuit Sistem Komunikasi CAN ......................................................................................................... 10H-22
Lokasi Komponen .............................................................................................................................................. 10H-23
Lokasi Komponen Sistem Komunikasi CAN ..................................................................................................... 10H-23
Informasi dan Prosedur Diagnosa.................................................................................................................... 10H-23
Pemeriksaan Sistem Komunikasi CAN ............................................................................................................. 10H-23
Tabel CAN DTC (Hilang Komunikasi dan Bus Komunikasi Mati) ..................................................................... 10H-24
Perbaikan untuk Hilang Komunikasi ................................................................................................................. 10H-25
10H-1
Perbaikan untuk Bus Komunikasi Off................................................................................................................ 10H-28
Special Tool dan Perlengkapan ........................................................................................................................ 10H-36
Special Tool ....................................................................................................................................................... 10H-36
10H-2
K12M
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan saat Menyervis Saluran Komunikasi CAN
Saat memperbaiki saluran komunikasi CAN, pastikan Anda melihat Tindakan Pencegahan untuk Sistem Komunikasi
CAN [00-11] .
Uraian Umum
Uraian Sistem Komunikasi CAN
Uraian Sistem
ECM, modul kontrol ABS (jika dilengkapi) dan combination meter kendaraan ini mengomunikasikan data kontrol
antara setiap modul kontrol.
Komunikasi setiap modul kontrol dijalin oleh sistem komunikasi CAN (Controller Area Network). Sistem komunikasi
CAN menggunakan komunikasi seri yang mengirimkan data dengan kecepatan tinggi. Sistem ini dapat
mentransmisikan dan menerima data menggunakan sepasang saluran komunikasi silang (CAN High / CAN Low) di
antara semua modul kontrol. Selain itu, terdapat fungsi untuk mendeteksi kesalahan komunikasi secara otomatis.
Setiap modul membaca data yang diperlukan dari data yang diterima dan mentransmisikan data.
Sistem ini berstruktur sedemikian rupa sehingga modul kontrol lainnya terhubung (tertancap) ke bus utama CAN
(sirkuit utama CAN) antara ECM dan combination meter. ECM dan combination meter memiliki resistan pembatas
terintegrasi untuk menstabilkan keseluruhan bus CAN (sirkuit CAN). Jika ada modul yang terputus atau terdapat
10H-3
ketidaknormalan (sirkuit CAN terbuka atau korslet), bus CAN secara keseluruhan menjadi tidak stabil dan
mengakibatkan malfungsi komunikasi CAN antara modul.
2.5 V
2.5 V
1.5 V
2
Special Tool
: SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
1 3 4
[A]
[B] 2
[C]
[A]: Model non-ABS [B]: Model ABS [C]: Saluran komunikasi CAN
Modul kontrol Komunikasi dengan scan tool Monitor CAN-DTC Fungsi bus check
1 ECM CAN Ada Ada
2 Modul kontrol ABS CAN Ada Ada
3 BCM CAN Ada Ada
4 Combination meter Tidak ada Tidak ada Ada
10H-4
5 DLC — — —
CATATAN:
• T (Transmitting): Apabila dua atau beberapa modul kontrol memulai transmisi secara bersamaan, modul
kontrol yang mentransmisikan informasi dengan prioritas tertinggi langsung melakukan transmisi,
sedangkan semua modul kontrol lainnya masuk reception mode (menerima).
10H-5
• R (Receiving): Semua modul kontrol yang terhubung dengan saluran komunikasi CAN menerima semua
informasi pada saluran komunikasi CAN. Setiap modul kontrol memilih informasi yang diperlukan saja
dan menggunakannya untuk fungsi kontrolnya.
• ECM, menggunakan sinyal kecepatan roda yang ditransmisikan dari modul kontrol ABS, menghitung dan
menentukan kecepatan kendaraan dan mentransmisikan informasi tersebut ke tiap modul kontrol.
1
[A] [a]
E04-11 WHT/GRN E01-2
8 8
E04-4 RED/GRN E01-1
2
[B] [b] [c]
WHT/BLK E09-45
E08-6 E09-44
E08-8 WHT/GRN
8
RED/BLK E08-12 E09-43
E08-10 RED/GRN
[f]
G04-17 WHT/GRN G240-6
8
G04-1 RED/GRN G240-8
4
[g]
WHT/BLU G240-7
7
RED/BLU G240-9
[C]
C01 E01
[D] E08
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A
14 1 [E] G211
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 15 2 16 15 14 13 12 11 10 9
16 3
17 4 8 7 6 5 4 3 2 1
37 38 41 39 40 42 43 44 45 46 47 48 37 38 41 39 40 42 43 44 45 46 47 48
18 5
49 50 51 52 53 54 55 56 49 50 51 52 53 54 55 56
19 6
20 7
21 8
[G] 22 9
G04 E04 [F] G240
23 10
24 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1314 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 25 12
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 8 9 10 11 12 13 14 26 13
10H-6
[C]: Konektor ECM (Tampak A) [a] Saluran komunikasi CAN (link 5. DLC
hingga dengan alur diagnosis [a]
[g]: hingga [g] pada “Tabel
Pemilihan Alur Diagnosis
menurut Peralatan: “.
[D]: Konektor modul kontrol ABS 1. ECM 6. CAN driver
(Tampak: A)
[E]: DLC (Tampilan: A) 2. Modul kontrol ABS
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Sistem Komunikasi CAN
4
5
10H-8
Error penerimaan modul
kontrol ABS dari ECM
U0100 [10H-9] Hilang Komunikasi dengan ECM
selama waktu tertentu
secara kontinu.
Prosedur Diagnosis
CATATAN:
• Sebelum melakukan hal-hal dalam diagram alir berikut, pastikan Anda melakukan Diagnosis Gejala
Sistem Komunikasi CAN [10H-7] .
• Terjadinya beberapa masalah sekaligus tidak disertakan dalam cakupan diagnosis masalah ini.
Bila “Hilang Komunikasi” terdeteksi dalam modul kontrol mana pun, lakukan pemeriksaan menggunakan prosedur
berikut.
1) Sambungkan Suzuki scan tool ke DLC, kemudian putar kunci kontak ke posisi ON.
2) Menggunakan “Communication Bus Check” di bawah “Bus Check” dari Suzuki scan tool, periksa modul kontrol
mana yang tidak dapat berkomunikasi (tak ada tampilan pada layarnya).
3) Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, pilih kode alur diagnosis yang berlaku ([a] hingga [g]) dari Tabel
Pemilihan Alur Diagnosis menurut Peralatan .
4) Jalankan perbaikan menurut alur diagnosis yang dipilih.
PERHATIAN:
• Jika modul kontrol atau sensor gagal berkomunikasi, periksa apakah sirkuit daya atau sirkuit ground dari
modul kontrol terkait atau sensor dalam kondisi baik, dengan melihat diagram sirkuit sistem, dll. sebelum
mendiagnosis masalah menurut diagram alir.
• Jika tidak memungkinkan untuk memilih kode alur diagnosis yang sesuai dari Tabel Pemilihan Alur
Diagnosis menurut Peralatan atau “dua atau beberapa alur diagnosis dapat dipilih”, jalankan Perbaikan
untuk Bus Komunikasi Off [10H-11] .
CATATAN:
Alur diagnosis [a] hingga [g] link dengan saluran komunikasi CAN [a] hingga [g] pada Diagram Sirkuit Sistem
Komunikasi CAN [10H-6] .
Model non-ABS
10H-9
Sensor / modul kontrol komunikasi nonaktif Alur diagnosis
Modul kontrol ABS dan ECM [a]
ECM, BCM dan ABS [b]
Semua modul kontrol yang dikomunikasikan oleh CAN [c]
Perbaikan
2 Pemeriksaan resistan sirkuit komunikasi Ganti dengan modul Ganti dengan BCM yang
CAN kontrol ABS yang bagus bagus dan periksa
1) Hubungkan konektor “E04” ke BCM. dan periksa kembali. kembali.
2) Ukur resistan antara terminal konektor
modul kontrol ABS sebagai berikut.
• Model ABS: “E08-6” dan “E08-12”
Apa resistannya 114 – 134 Ω?
10H-10
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
Diagram Kelistrikan
Lihat Diagram Sirkuit Sistem Komunikasi CAN [10H-6] .
Prosedur Diagnosis
Saat “Bus Komunikasi CAN Off” terdeteksi di modul kontrol mana pun, atau saat tidak memungkinkan untuk
berkomunikasi dengan ECM, modul kontrol ABS (jika dilengkapi) dan/atau combination meter menggunakan Suzuki
scan tool, lakukan pemeriksaan menggunakan prosedur berikut.
1) Menggunakan osiloskop atau fungsi osiloskop pada Suzuki scan tool, perhatikan bentuk gelombang DLC pada
kondisi berikut ini saat kunci kontak dalam posisi ON.
10H-11
Bentuk Gelombang Referensi
CATATAN:
• Gambar di bawah ini adalah bentuk gelombang yang diamati dengan fungsi osiloskop Suzuki scan tool
sebagai contoh untuk dijadikan acuan.
• Bentuk gelombang dalam “Contoh bentuk gelombang abnormal” diambil sebagai contoh di antara
bentuk gelombang komunikasi CAN pada saat terjadi ketidaknormalan. Namun, bentuk gelombang yang
sama tak selalu dapat diamati. Karena itu, untuk mengenali isi ketidaknormalan, pilih bentuk gelombang
yang paling mirip dengan bentuk gelombang yang diamati dari Contoh bentuk gelombang yang tidak
normal .
10H-12
Terhubung ke ground Jika kabel sinyal CAN High
terhubung pendek ke sirkuit
ground
Sinyal CAN High dan sinyal
CAN Low tetap pada level
GND (0 V)
Jika kabel sinyal CAN Low
terhubung pendek ke sirkuit
ground
Level acuan sinyal CAN
High dan sinyal CAN Low
adalah level GND (0 V) dan
bentuk gelombang sinyal
CAN High berosilasi secara
tak tentu.
• Sinyal CAN High:
Antara 0 V dan 3 V
• Sinyal CAN Low: Tetap
pada 0 V
Buka Jika kabel sinyal CAN High
terbuka
Voltase acuan sinyal CAN
High dan sinyal CAN Low
adalah 2,5 V dan bentuk
gelombang sinyal ini
berosilasi secara tak tentu.
• Sinyal CAN High:
Antara 3,5 V dan 1,0 V
• Sinyal CAN Low: Antara
2,5 V dan 1,0 V.
Jika kabel sinyal CAN Low
terbuka
Voltase acuan sinyal CAN
High dan sinyal CAN Low
adalah 2,5 V dan bentuk
gelombang sinyal ini
berosilasi secara tak tentu.
• Sinyal CAN High:
Antara 2,5 V dan 4,0 V
• Sinyal CAN Low: Antara
1,5 V dan 4,0 V.
Terhubung pendek Jika kabel sinyal CAN High
ke sirkuit pasokan terhubung pendek ke sirkuit
daya (12 V) pasokan daya (12 V)
Sinyal CAN High tetap pada
12 V dan sinyal CAN Low
berosilasi tidak menentu
antara 12 V dan 2 V.
Jika kabel sinyal CAN Low
terhubung pendek ke sirkuit
pasokan daya (12 V)
Sinyal CAN High dan sinyal
CAN Low tetap pada 12 V.
10H-13
Terhubung pendek Jika kabel sinyal CAN High
ke sirkuit pasokan terhubung pendek ke sirkuit
daya (5 V) pasokan daya (5 V)
Voltase acuan sinyal CAN
High dan sinyal CAN Low
adalah 5,0 V dan bentuk
gelombang sinyal ini
berosilasi secara tak tentu.
• Sinyal CAN High:
Antara 5,5 V dan 4,5 V
• Sinyal CAN Low: Antara
5,0 V dan 1,5 V.
Jika kabel sinyal CAN Low
terhubung pendek ke sirkuit
pasokan daya (5 V)
Sinyal CAN High dan sinyal
CAN Low tetap pada 5 V.
Kabel sinyal CAN Sinyal CAN High dan sinyal
High dan sinyal CAN CAN Low tetap pada 2,5 V
Low saling
terhubung pendek
Perbaikan
Jalankan pemeriksaan menurut prosedur perbaikan berikut ini.
CATATAN:
• Sebelum mendiagnosis masalah, pastikan Anda telah memeriksa peralatan kendaraan yang diservis
serta modul kontrol dan sensor yang terhubung ke saluran komunikasi CAN.
• Sebelum menggunakan Suzuki scan tool, bacalah buku petunjuknya' untuk mengetahui cara
menggunakan dan fungsi apa saja yang tersedia.
• Saat menjalankan “Pemeriksaan Bus Komunikasi” menggunakan Suzuki scan tool dalam perbaikan ini,
lihat Pemeriksaan Komunikasi menurut Penilaian .
10H-14
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
10H-15
YA TIDAK
1
“E08-6”
“E08-8”
“E08-10”
“E08-12”
“E09-13”
“E09-46”
“E04-4”
“G04-1”
“G04-17”
“E04-11”
1
4) Putar kunci kontak ke posisi ON dan pilih
“Communication Bus Check” di bawah menu “Bus
Check” pada Suzuki scan tool
5) Pastikan bahwa komunikasi CAN dalam kondisi
normal untuk ECM dan combination meter.
Apakah komunikasinya normal?
10H-16
YA TIDAK
SDT)
1 2
—
4
Kit ini mencakup. 1. 3
SUZUKI-SDT 2. Kabel DLC 5
3. Kabel USB 4. Power
supply AC/DC 5. Voltage
meter probe 6. Kotak
penyimpanan
10H-17
Z13DTJ
Tindakan Pencegahan
Tindakan Pencegahan saat Menyervis Saluran Komunikasi CAN
Saat memperbaiki saluran komunikasi CAN, pastikan Anda melihat Tindakan Pencegahan untuk Sistem Komunikasi
CAN [00-11] .
Uraian Umum
Uraian Sistem Komunikasi CAN
Uraian Sistem
ECM, modul kontrol ABS, BCM dan combination meter kendaraan ini mengomunikasikan data kontrol antara setiap
modul kontrol.
Komunikasi setiap modul kontrol dijalin oleh sistem komunikasi CAN (Controller Area Network).
Sistem komunikasi CAN menggunakan komunikasi seri yang mengirimkan data dengan kecepatan tinggi. Sistem ini
menggunakan sepasang saluran komunikasi twisted (CAN High / CAN Low) untuk transmisi data kecepatan tinggi.
Sebagai salah satu karakteristiknya, beberapa modul kontrol dapat berkomunikasi secara simultan. Selain itu,
terdapat fungsi untuk mendeteksi kesalahan komunikasi secara otomatis. Setiap modul membaca data yang
diperlukan dari data yang diterima dan mentransmisikan data.
Sistem ini berstruktur sedemikian rupa sehingga sensor / modul kontrol lainnya terhubung (tertancap) ke bus utama
CAN (sirkuit utama CAN) antara ECM dan combination meter. ECM dan combination meter memiliki resistan
pembatas terintegrasi untuk menstabilkan keseluruhan bus CAN (sirkuit CAN). Jika ada modul yang terputus atau
terdapat ketidaknormalan (sirkuit CAN terbuka atau korslet), bus CAN secara keseluruhan menjadi tidak stabil dan
mengakibatkan malfungsi komunikasi CAN antara modul.
10H-18
Diagram Blok Sistem
2
1 4
9 9 8
8
6
5 : [A]
8
: [B]
7
: [C]
10H-19
saluran komunikasi (CAN High dan CAN Low) untuk sirkuit komunikasi sehingga dapat mempertahankan
kemampuan tinggi meskipun jika digunakan untuk komunikasi serial kecepatan tinggi.
Komunikasi serial terjadi seperti yang ditunjukkan dibawah ini dengan 2,5 V sebagai tingkat referensi untuk sinyal
CAN High (1) dan sinyal CAN Low (2). Kisaran sinyal CAN High mulai dari 2,5 V hingga sekitar 3,5 V sedangkan
sinyal CAN Low mulai dari 2,5 V hingga sekitar 1,5 V. Jika keduanya bernilai 2,5 V, sinyal dianggap sebagai OFF dan
jika sinyal CAN High bernilai 3,5 V dan sinyal CAN Low bernilai 1,5 V (yaitu, saat selisih voltase High ke Low lebih
dari 2 V) maka sinyal dianggap sebagai ON. Oleh karena itu, sinyal komunikasi CAN memiliki bentuk gelombang
sinyal yang simetris antara sinyal CAN High dan CAN Low dengan acuan tingkat 2,5 V. Komunikasi CAN gagal jika
bentuk sinyal tersebut rusak.
1
3.5 V
2.5 V
2.5 V
1.5 V
2
10H-20
Sinyal iluminasi ON — T R —
Sinyal lampu peringatan sistem
— T R —
pengisian
Sinyal permintaan buzzer — T R —
Sinyal switch buckle sabuk
— T R —
pengaman
Status switch pintu — T R —
Diagnostic trouble code (DTC) — T R —
Sinyal switch rem tangan — T R —
Sinyal switch ketinggian minyak
— T R —
rem
Sinyal permintaan oli mesin R — T —
Sinyal permintaan torsi R — — —
Sinyal kecepatan roda R — — T
Sinyal aktif ABS R — — T
Sinyal indikasi ABS — — R T
Sinyal indikasi EBD
— — R T
(Sinyal lampu peringatan rem)
CATATAN:
T: Mengirimkan
R: Menerima
10H-21
Skema dan Diagram
Diagram Sirkuit Sistem Komunikasi CAN
1 6 5
[c] [c]
G240-9 RED RED G04-4
8
G240-7 WHT WHT G04-2
7 [d]
WHT/BLK G04-1
8
RED/BLK G04-3
3 8
[a] [b]
E01-64 RED/BLK RED/BLK E08-10 E08-12 RED RED E04-1
8
E01-40 WHT/BLK WHT/BLK E08-8 E08-6 WHT WHT E04-2
[f] [g]
16 15 14 13 12 11 10 9
28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8 7 6 5 4 3 2 1
50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16
4 3
72 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 E08
6 5
94 93 92 91 90 89 88 87 86 85 84 83 82 81 80 79 78 77 76 75 74 73 60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 14 1
15 2
16 3
[B] G04 E04 [C] G240 17 4
18 5
1110 9 8 7 6 5 4 3 2 1 7 6 5 4 3 2 1 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 19 6
2221201918171615141312 141312 1110 9 8 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 20 7
21 8
22 9
23 10
24 11
25 12
26 13
[A]: Konektor ECM (Tampak: [f]) [e]: Saluran komunikasi CAN antara DLC dan BCM
[B]: Konektor BCM (Tampak: [f]) 1. Combination meter
[C]: Konektor combination meter (Tampilan: [f]) 2. ECM
[D]: DLC (Tampilan: [g]) 3. Modul kontrol ABS
[E]: Konektor modul kontrol ABS (Tampak: [g]) 4. BCM
[a]: Saluran komunikasi CAN antara ECM dan modul kontrol ABS 5. Junction Connector
[b]: Saluran komunikasi CAN antara modul kontrol ABS dan BCM 6. DLC
[c]: Saluran komunikasi CAN antara BCM dan combination meter 7. CAN driver
10H-22
Lokasi Komponen
Lokasi Komponen Sistem Komunikasi CAN
2
10H-23
YA TIDAK
5 Pemeriksaan komunikasi modul kontrol Sistem komunikasi CAN Lihat Perbaikan untuk
ABS dalam kondisi baik. Bus Komunikasi Off
[10H-28] .
Apakah memungkinkan untuk
berkomunikasi dengan modul kontrol ABS
menggunakan SUZUKI scan tool (SUZUKI
SDT)?
YA TIDAK
7 Pemeriksaan SUZUKI scan tool (SUZUKI Lihat Perbaikan untuk Ganti SUZUKI scan tool
SDT) Bus Komunikasi Off (SUZUKI SDT) dan
1) Periksa apakah SUZUKI scan tool [10H-28] . periksa kembali?
(SUZUKI SDT) dapat berkomunikasi
dengan menghubungkannya ke
kendaraan lain.
Dapatkah SUZUKI scan tool (SUZUKI SDT)
berkomunikasi dengan benar?
10H-24
U0100 [10H- Error penerimaan BCM dari ECM selama waktu
Hilang Komunikasi dengan ECM
25] tertentu secara kontinu.
Modul kontrol ABS
Error pengiriman dan penerimaan modul kontrol
U0073 [10H-
Communication Bus Modul Kontrol Off ABS selama waktu yang ditentukan secara
28]
kontinu.
U0100 [10H- Error penerimaan modul kontrol ABS dari ECM
Hilang Komunikasi dengan ECM
25] selama waktu tertentu secara kontinu.
Prosedur Diagnosis
CATATAN:
Sebelum melakukan hal-hal dalam diagram alir berikut, pastikan Anda melakukan Pemeriksaan Sistem
Komunikasi CAN [10H-23] .
Bila “Hilang Komunikasi” terdeteksi dalam modul kontrol mana pun, lakukan pemeriksaan menggunakan prosedur
berikut.
1) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
2) Hubungkan SUZUKI Scan tool ke DLC (1) dan kunci kontak diputar ke ON.
Special Tool
(A): SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT)
1
(A)
3) Periksa spesifikasi dan peralatan kendaraan dan pilih tabel pemilihan alur dari Tabel Pemilihan Alur Diagnosis
menurut Peralatan .
4) Menggunakan “Communication Bus Check” di bawah “Bus Check” dari SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT),
periksa modul kontrol mana yang tidak dapat berkomunikasi (tak ada tampilan pada layarnya).
5) Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, pilih kode alur diagnosis yang berlaku (A hingga F) dari Tabel Pemilihan
Alur Diagnosis menurut Peralatan dan jalankan perbaikan menurut alur diagnosis yang dipilih.
CATATAN:
Jika tidak memungkinkan untuk memilih kode alur diagnosis yang sesuai dari Tabel Pemilihan Alur
Diagnosis menurut Peralatan atau “dua atau beberapa alur diagnosis dapat dipilih”, jalankan Perbaikan
untuk Bus Komunikasi Off [10H-28] .
10H-25
Tabel Pemilihan Alur Diagnosis menurut Peralatan
CATATAN:
Alur diagnosis link A ke E dengan saluran komunikasi CAN [a] ke [e] pada Diagram Sirkuit Sistem
Komunikasi CAN [10H-22] .
Perbaikan
2 Pemeriksaan daya dan sirkuit ground ECM Ke Langkah 3. Perbaiki sirkuit daya
1) Periksa daya dan sirkuit ground ECM. dan/atau ground.
Apakah kondisinya baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan resistan pembatas ECM CAN Ganti dengan modul Ganti dengan ECM yang
1) Hubungkan konektor ke ECM. kontrol ABS / ESP ® yang bagus dan periksa
2) Periksa resistan pembatas CAN di ECM bagus dan periksa kembali.
sebagai berikut. kembali.
• Ukur Resistan antara terminal “E08-
10” dan “E08-8” pada konektor modul
kontrol ABS.
Apa resistannya 114 – 134 Ω?
10H-26
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
3 Pemeriksaan resistan pembatas ECM CAN Ganti dengan BCM yang Ganti dengan modul
1) Hubungkan konektor ke modul kontrol bagus dan periksa kontrol ABS yang bagus
ABS. kembali. dan periksa kembali.
2) Ukur resistan antara terminal “E04-1” dan
“E04-2” konektor BCM.
Apa resistannya 114 – 134 Ω?
3 Pemeriksaan resistan pembatas CAN Ganti dengan BCM yang Tukar dengan
combination meter bagus dan periksa combination meter yang
1) Hubungkan konektor ke combination kembali. terbukti baik dan periksa
meter. ulang.
2) Ukur resistan antara terminal “G04-4” dan
“G04-2” konektor BCM.
Apa resistannya 114 – 134 Ω?
10H-27
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
2 Pemeriksaan resistan pembatas CAN Lihat Perbaikan untuk Ganti dengan BCM yang
combination meter Bus Komunikasi Off bagus dan periksa
1) Hubungkan konektor “G04” ke BCM. [10H-28] . kembali.
2) Lepaskan konektor “E04” dari BCM.
3) Ukur resistan antara terminal CAN High
dan terminal CAN Low pada DLC.
Apa resistannya 114 – 134 Ω?
2 Pemeriksaan daya dan sirkuit ground Ganti dengan modul Perbaiki sirkuit daya
modul kontrol ABS kontrol ABS yang bagus dan/atau ground.
1) Periksa sirkuit daya dan ground dari dan periksa kembali.
modul kontrol berikut. Pemeriksaan Sirkuit
Daya dan Sirkuit Ground Modul Kontrol
ABS [4E-32]
Apakah kondisinya baik?
YA TIDAK
3 Pemeriksaan daya dan sirkuit ground BCM Ganti dengan BCM yang Perbaiki sirkuit daya
1) Periksa daya dan sirkuit ground BCM. bagus dan periksa dan/atau ground.
Memeriksa Sirkuit Power BCM dan Sirkuit kembali.
Ground [10B-18]
Apakah kondisinya baik?
Prosedur Diagnosis
CATATAN:
Sebelum melakukan hal-hal dalam diagram alir berikut, pastikan Anda melakukan Pemeriksaan Sistem
Komunikasi CAN [10H-23] .
Saat “Bus Komunikasi CAN Off” terdeteksi di modul kontrol mana pun, atau saat tidak memungkinkan untuk
berkomunikasi dengan ECM, BCM, ABS dan/atau combination meter menggunakan SUZUKI scan tool (SUZUKI
SDT), lakukan pemeriksaan menggunakan prosedur berikut.
10H-28
1) Sambungkan SUZUKI scan tool (SUZUKI SDT) dan tampilkan DTC modul kontrol ABS untuk memeriksa
komunikasi dengan modul kontrol ABS. Jika scan tool gagal berkomunikasi dengan modul kontrol ABS, periksa
SUZUKI scan tool dan kabel komunikasi, daya DLC dan sirkuit ground.
Jika komunikasi bagus, lanjutkan ke Langkah berikutnya.
2) Menggunakan osiloskop atau fungsi osiloskop pada Suzuki scan tool (SUZUKI SDT), perhatikan bentuk
gelombang sinyal komunikasi pada terminal CAN High (1) dan terminal CAN Low (2) di DLC pada kondisi berikut
ini saat kunci kontak dalam posisi ON.
Kondisi pengukuran
Terminal pengukuran CH1: Terminal CAN High (1) ke terminal ground DLC (3)
CH2: Terminal CAN Low (2) ke terminal ground DLC (3)
Setelan osiloskop CH1: 1 V/DIV, CH2: 1 V/DIV
TIME: 5 ms/DIV
Kondisi pengukuran Kunci kontak pada posisi ON
[A] 2
16 15 14 13 12 11 10 9 [a]
8 7 6 5 4 3 2 1
1 3
3
3) Bandingkan bentuk gelombang sinyal yang diamati dan bentuk gelombang yang disediakan sebagai Bentuk
Gelombang Referensi . Carilah bentuk gelombang sinyal yang paling mirip dan tentukan masalah sistem dan
sifat masalah dari “Bentuk Gelombang Referensi” yang berlaku.
4) Berdasarkan pada masalah sistem dan sifat masalah, lakukan perbaikan sesuai dengan Perbaikan .
CATATAN:
• Gambar di bawah ini adalah bentuk gelombang yang diamati dengan fungsi osiloskop Suzuki scan tool
(SUZUKI-SDT) sebagai contoh untuk dijadikan acuan.
• Bentuk gelombang dalam “Contoh bentuk gelombang abnormal” diambil sebagai contoh di antara
bentuk gelombang komunikasi CAN pada saat terjadi ketidaknormalan. Namun, bentuk gelombang yang
sama tak selalu dapat diamati. Karena itu, untuk mengenali isi ketidaknormalan, pilih bentuk gelombang
yang paling mirip dengan bentuk gelombang yang diamati dari Contoh bentuk gelombang yang tidak
normal .
10H-29
Acuan (pembagian waktu 50 us)
Jika kabel sinyal CAN High dan/atau kabel sinyal CAN Low terhubung pendek ke sirkuit ground
Bentuk gelombang khas
• Jika kabel sinyal CAN High terhubung pendek ke sirkuit ground: [A]
Sinyal CAN High dan sinyal CAN Low tetap pada level GND (0 V) (1).
• Jika kabel sinyal CAN Low terhubung pendek ke sirkuit ground: [B]
Level acuan sinyal CAN High dan sinyal CAN Low adalah level GND (0 V).
Bentuk gelombang sinyal CAN High berosilasi secara tak tentu (4) antara 0 V dan 3 V dan bentuk gelombang
sinyal CAN Low selalu tetap pada 0 V (3).
10H-30
2. Voltase referensi (2,5 V)
Jika kabel sinyal CAN High dan/atau kabel sinyal CAN Low terbuka
Bentuk gelombang khas
• Jika kabel sinyal CAN High terbuka: [A]
Level voltase acuan sinyal CAN High dan sinyal CAN Low tidak stabil dan cenderung menunjukkan nilai yang
lebih rendah dari keadaan normal (2,5 V) (1). Selain itu, bentuk gelombang sinyal CAN High berosilasi secara tak
tentu (3) tapi bentuk gelombang sinyal CAN Low hampir selalu konstan (2).
• Jika kabel sinyal CAN Low terbuka: [B]
Level voltase acuan sinyal CAN High dan sinyal CAN Low tidak stabil dan cenderung menunjukkan nilai yang
lebih tinggi dari keadaan normal (2,5 V) (4). Selain itu, bentuk gelombang sinyal CAN High hampir selalu konstan
(5) tapi bentuk gelombang sinyal CAN Low berosilasi secara tak tentu (6).
Jika kabel sinyal CAN High dan/atau kabel sinyal CAN Low terhubung pendek ke sirkuit pasokan daya (12 V).
Bentuk gelombang khas
Sinyal CAN High dan sinyal CAN Low tetap pada 12 V (2).
10H-31
1. Voltase referensi (2,5 V)
Jika kabel sinyal CAN High dan/atau kabel sinyal CAN Low terhubung pendek ke sirkuit pasokan daya (5 V).
Bentuk gelombang khas
• Jika kabel sinyal CAN High terhubung pendek ke sirkuit pasokan daya (5 V): [A]
Voltase acuan (1) adalah 5 V untuk sinyal CAN High dan sinyal CAN Low.
Bentuk gelombang sinyal CAN High berosilasi secara tak tentu mendekati 5 V (3) dan bentuk gelombang sinyal
CAN Low berada di antara 5 V dan 2 V (4).
• Jika kabel sinyal CAN Low terhubung pendek ke sirkuit pasokan daya (5 V): [B]
Voltase acuan (5) adalah 5 V dan pada fase yang sama untuk sinyal CAN High dan sinyal CAN Low dan bentuk
gelombang mereka berosilasi secara tak tentu (6) antara 5 V dan 2,5 V.
Jika kabel sinyal CAN High dan sinyal CAN Low saling terhubung pendek
Bentuk gelombang khas
Sinyal CAN High dan sinyal CAN Low tetap pada 2,5 V (1).
10H-32
2. Voltase referensi (2,5 V)
Perbaikan
Jalankan pemeriksaan menurut prosedur perbaikan berikut ini.
CATATAN:
• Saat menjalankan “Communication Bus Check” menggunakan SUZUKI scan tool (SUZUKI-SDT) pada
setiap langkah perbaikan, gunakan tabel berikut untuk menentukan apakah modul kontrol dalam kondisi
baik atau tidak.
Selain itu, selagi menjalankan “Communication Bus Check”, jangan melakukan pekerjaan apa pun selain
yang diperintahkan pada perbaikan ini. Jika dilakukan, tampilan sensor / modul kontrol pada layar
SUZUKI-SDT dan/atau warna latar belakangnya bisa berubah.
10H-33
Langkah Tindakan YA TIDAK
YA TIDAK
10H-34
YA TIDAK
1
“E08-6”
“E08-8”
“E08-10”
“E08-12”
“E09-13”
“E09-46”
10H-35
YA TIDAK
“E04-2”
“G04-3”
1
6) Putar kunci kontak ke posisi ON dan pilih
“Communication Bus Check” di bawah menu
“Bus Check” pada SUZUKI scan tool.
7) Pastikan bahwa komunikasi CAN dalam kondisi
normal untuk ECM dan combination meter.
Apakah komunikasinya normal?
YA TIDAK
SDT)
1 2
—
4
Kit ini mencakup. 1. 3
SUZUKI-SDT 2. Kabel DLC 5
3. Kabel USB 4. Power
supply AC/DC 5. Voltage
meter probe 6. Kotak
penyimpanan
10H-36