Anda di halaman 1dari 6

Budayakan Hidup Bersih dan Sehat

Pernyataan Pendapat:

Lomba Sekolah Sehat yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan


Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah sejak bulan September 2019. Sekolah sehat
menyadari sangat pentingnya kesehatan siswa dalam membantu mereka
mencapai prestasi maksismal dan untuk meningkatkan standar mereka.

Argumentasi:

Salah satu keberhasilan sekolah dalam meraih predikat Program


Adiwiyata adalah kebiasaan warga sekolah dalam kehidupan sehari-hari.
Adiwiyata merupakan program yang membentuk segenap warga sekolah
menjadi karakter yang peduli terhadap lingkungan hidup. Dengan berbekal
pengetahuan dan kebiasaan siswa tentang kesadaran dan pola hidup ramah
lingkungan.

Sekolah sehat adalah keadaan sekolah yang berhasil membantu siswa


untuk berprestasi secara masksimal dengan mengedepankan aspek kesehatan.
Terutama jajanan yang ada di kantin sekolah. Apakah jajanan itu sehat untuk
dimakan atau bahaya untuk dimakan, maka siswa wajib mengetahui.
Terkadang, ada beberapa makanan yang berwarna sangat mencolok, makanan
yang mengandung SMG atau Monosodium Glutamat, dan makanan yang
terkandung bahan kimia lainnya. Maka dapat mengakibatkan adanya penyakit
seperti radang atau alergi setelah meminum atau memakan makanan tersebut.

Sekolah sehat selalu membangun kesehatan siswa baik jasmani maupun


rohani, melalui pemahaman, kemampuan dan tingkah laku, sehingga siswa
bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk kesehatan mereka secara
mandiri. Sekarang ini banyak sekolah yang mengaku sekolah sehat, namun
belum tentu sekolah tersebut memnuhi kriteria sekolah sehat.

SMA Negeri 1 Jakenan menjadi perwakilan sekolah dari Kantor Cabang


Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah untuk maju ditingkat
provinsi. Wilayah III ini sendiri terdiri dari Kota Kudus, Kota Pati, dan Kota
Rembang. SMA Negeri 1 Jakenan pertama kalinya mengikuti dan menjadi
perwakilan dari Wilayah III Provinsi Jawa Tengah. SMA Negeri 1 Jakenan
sekarang ini sudah memasuki tahap kedua dari Lomba Sekolah Sehat se-
Provinsi Jawa Tengah pada 16 Oktober 2019 yang lalu hingga kini belum ada
pengumuman seleksinya.

Penilaian dari lomba ini sendiri ialah dari Trias UKS Sekolah dan
lingkungan sekitar sekolah. Untuk juaranya nanti akan dipilih Juara 1, Juara2,
dan Juara3. Untuk hadiahnya mungkin berupa piagam atau sejumlah uang
yang nominalnya belum diketahui.

Isi dari Trias UKS yang harus dipenuhi tiap-tiap sekolah, meliputi :

1. Melaksakan Pendidikan Kesehatan di Sekolah (Health Education in


School)
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan di Sekolah (Health Care in
School)
3. Menciptakan Lingkungan Kehidupan Sekolah yang Sehat (Healthy Scool
Environment)

Yang mengikuti lomba ini ialah seluruh warga sekolah, dari kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru, siswa, maupun pihak kantin. Dan sebagai
penanggungjawabnya ialah Bapak Wiyarso, S.Pd., M.M. selaku Kepala SMA
Negeri 1 Jakenan.
“Untuk gelar “Adiwiyata” yang akan didapatkan jika memenangkan
lomba ini merupakan sesuatu hal yang perlu karena itu menyangkut sistem
kesehatan warga sekolah SMANJA terkhusus para siswanya,” jawaban dari Ibu
Ayu Widayanti, Amk. selaku Pembina Organisasi Kader Kesehatan Remaja (KKR)
di SMA N 1 Jakenan saat ditanya alasan SMANJA mengikuti lomba ini. “Yang
menjadi sasaran utama dalam persiapan lomba ini ialah para siswanya, mereka
harus diikut sertakan dalam persiapan lomba ini karena mereka harus tau
pentingnya meningkatkan kesadaran mengenai kebersihan, kerapian,
keseshatan makanan dan minuman yang dikonsumsi ataupun lingkungan di
sekolah, agar mereka tidak melakukan tindakan ceroboh yang dapat
membahayakan kesehatan diri mereka sendiri.” Ujarnya.

“Hal-hal sederhana yang harus dilakukan siswa, contohnya membuang


sampah pada tempatnya, yang kenyataannya masih ada saja siswa yang
membuang sampah sembarangan. Seperti di laci meja kelas, di halaman kelas,
ataupun terkadang di laci bangku tempat duduk temannya, itu juga masih
menjadi salah satu masalah yang dihadapi SMANJA dalam meningkatkan
kesadaran siswanya dalam menjaga kebersihan maupuun keseshatan
lingkungan sekolah hingga saat ini,” kata Ibu Ayu.

Lingkungan sekolah sendiri dapat dibedakan menjadi dua yakni


lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Pertama, lingkungan fisik adalah
lingkungan yang dapat dilihat secara kasat mata yang meliputi : ruang kelas,
ruang uks, ruang laboratorium, kantin sekolah, ruang olahraga, ruang kantor
guru, ruang kepala sekolah, pencahayaan, ventilasi, sarana ibadah, dan
sebagainmya. Lingkungan fisik ini dapat dikatakan sehat, jika lingkungan
tersebut selalu rapi, bersih, dan higienis.
Kedua, lingkungan non fisik adalah lingkungan/ suasana yang tidak
dapat dilihat oleh kasat mata namun dapat dirasakan dampaknya. Lingkungan
non fisik yang memenuhi standar sehat, meliputi: perilaku membuang sampah
pada tempatnya, perilaku mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih
mengalir, perilaku memilih makanan jajanan yang sehat, perilaku tidak meroko,
bebas jentik nyamuk, dan sebagainya.

Pernyataan Ulang Pendapat:

Maka masyarakat SMA Negeri 1 Jakenan harus menjaga lingkungan


secara fisik dan non fisik. Disini peran guru dan staf karyawan sangat penting
untuk menyadarkan para siswanya, terkhusus para guru yang menjadi wali
kelas. Saat para guru sudah menunjukkan perannya sebagai pembimbing
terbaik kita disekolah, maka kita sebagai seorang siswa juga harus sadar diri
untuk kepentingan diri sendiri dan kepentingan bersama. Bukan
hanyamengandalkan staf kebersihan sekolah saja, karena kita semua warga
sekolah wajib ikut serta dalam masalah lingkungan sekolah sehat ini.
Kunjungi https://bocahkampus.com untuk informasi menarik lainnya!

Anda mungkin juga menyukai