Bukugeologisulawesiarmstrongsompotan 120514164914 Phpapp01
Bukugeologisulawesiarmstrongsompotan 120514164914 Phpapp01
Sulawesi
Oleh:
Armstrong F. Sompotan
Armstrong F. Sompotan
Armstrong F. Sompotan
Program Doktor Sains Kebumian
Institut Teknologi Bandung
Daftar Isi
1. Pendahuluan 1
2. Geologi Sulawesi 4
2.1. Mandala Barat (West & North Sulawesi Volcano-Plutonic Arc) 5
2.1.1. Mandala Barat Bagian Utara 6
2.1.2. Mandala Barat Bagian Barat 11
2.2. Mandala Tengah (Central Sulawesi Metamorphic Belt) 16
2.3. Mandala Timur (East Sulawesi Ophiolite Belt) 19
2.4. Fragmen Benua Banggai-Sula dan Tukang Besi 27
3. Stratigrafi Sulawesi 31
3.1. Stratigrafi Sulawesi Utara 31
3.2. Stratigrafi Sulawesi Selatan 33
3.3. Stratigrafi Sulawesi Barat 36
3.4. Stratigrafi Sulawesi Tengah 39
3.5. Stratigrafi Banggai Sula 39
6. Epilogue 52
Bibliografi 53
Biodata penulis 55
1
1. Pendahuluan
Sulawesi atau celebes terletak di bagian tengah wilayah kepulauan
Indonesia dengan luas wilayah 174.600 km². Bentuknya yang unik
menyerupai huruf K dengan empat semenanjung, yang mengarah ke
timur, timur laut, tenggara dan selatan. Sulawesi berbatasan dengan
Borneo di sebelah barat, Filipina di sebelah utara, Flores di sebelah
selatan, Timor di sebelah tenggara dan Maluku di sebelah timur.
Sulawesi dan sekitarnya merupakan daerah yang kompleks karena
merupakan tempat pertemuan tiga lempeng besar yaitu; lempeng
Indo-Australia yang bergerak ke arah utara, lempeng Pasifik yang
bergerak ke arah barat dan lempeng Eurasia yang bergerak ke arah
selatan-tenggara serta lempeng yang lebih kecil yaitu lempeng
Filipina.
2
2. Geologi Sulawesi
Berdasarkan struktur litotektonik, Sulawesi dan pulau-pulau
sekitarnya dibagi menjadi empat, yaitu; Mandala barat (West & North
Sulawesi Volcano-Plutonic Arc) sebagai jalur magmatik yang
merupakan bagian ujung timur Paparan Sunda, Mandala tengah
(Central Sulawesi Metamorphic Belt) berupa batuan malihan yang
ditumpangi batuan bancuh sebagai bagian dari blok Australia,
Mandala timur (East Sulawesi Ophiolite Belt) berupa ofiolit yang
merupakan segmen dari kerak samudera berimbrikasi dan batuan
sedimen berumur Trias-Miosen dan yang keempat adalah Fragmen
Benua Banggai-Sula-Tukang Besi, kepulauan paling timur dan
tenggara Sulawesi yang merupakan pecahan benua yang berpindah ke
arah barat karena strike-slip faults dari New Guinea.
5
endapan danau dan sungai serta endapan aluvium. Adapun sirtu atau
batu kali banyak terdapat di daerah sungai Buyat yang diusahakan
oleh penduduk setempat sebagai bahan pondasi bangunan.
Evolusi dari Busur Sulawesi Utara dibagi menjadi dua tahap, yaitu
subduksi di bagian barat Sulawesi di awal masa Miosen (22 – 16 Ma)
dan pasca tumbukan dan pengangkatan busur Sulawesi serta
permulaan subduksi sepanjang palung Sulawesi Utara selama akhir
Miosen sampai dengan Kuarter (9 Ma). Batuan vulkanik busur
Sangihe yang berusia Pliosen-Kuarter, menyimpan banyak geologi
daerah sekitar Manado di masa awal Miosen. Singkapan-singkapan
kecil berupa andesit dan diorite di bawah batuan vulkanik Kuarter
yang menutupi kepulauan Sangihe dan bagian utara Manado,
menunjukkan bahwa busur volkanik yang lebih tua berada di
sepanjang pantai bahkan mungkin sampai ke Mindanao yang
membentuk basement busur Sangihe saat ini. Adapun busur Neogen
yang merupakan busur batuan gunung api tidak berada di antara
Tolitoli dan Palu di sekitar leher pulau Sulawesi, hal ini disebabkan
karena pengangkatan tingkat tinggi dan erosi dalam, dimana batuan
granit lower Miosen tidak diketahui, dan bukti bahwa busur Sulawesi
di masa awal Miosen meluas ke arah leher pulau Sulawesi sangat
sedikit. Meskipun demikian, masih bisa disimpulkan bahwa zona
Benioff di awal Miosen berada sepanjang leher pulau Sulawesi ke arah
selatan menuju sesar Paleo Palu-Matano.
9
dan shale (van Leeuwen, 1981). Sifat calc-alkali dan unsur tanah
tertentu menunjukkan bahwa batuan vulkanik merupakan hasil
subduksi dari arah barat (van Leeuwen, 1981).
Fasies batuan lain pada usia yang sama yang diendapkan di laut
dangkal dibentuk oleh formasi Bunta yang terdiri dari butiran halus
sedimen klastik seperti batu tulis, metasandstone, silt, phyllite dan
schist. Pada lengan Timur Sulawesi juga ditemukan batuan kompleks
ofiolit yang berumur akhir Jurassic sampai dengan Eosen yang berasal
kerak samudera (Simandjuntak, 1986). Batuan kompleks ofiolit ini
ditemukan dalam kontak tektonik dengan sedimen berumur
Mesozoikum dan terdiri dari batuan mafik dan ultramafik seperti
harzburgite, lherzolite, pyroxenite, serpentinite, dunite, gabro,
diabase, basalt dan microdiorite. Batuan ini dipindahkan beberapa kali
akhibat deformasi dan displacement sampai dengan pertengahan
masa Miosen. Formasi Tokala dan Bunta yang tidak selaras ditindih
oleh formasi Nanaka yang terdiri dari butiran kasar sedimen klastik
seperti batuan konglomerat, batupasir dengan sisipan silts dan
batubara. Di antara fragmen dalam batuan konglomerat ditemukan
granit merah, batu metamorfik dan chert (rijang) yang diperkirakan
berasal dari mikrokontinen Banggai-sula (Simandjuntak, 1986). Umur
formasi ini dianggap kurang dari pertengahan masa Jurassic dan
terbentuk di lingkungan paralik. Selaras dengan hal itu formasi
Nanaka bertemu formasi Nambo di pertengahan massa Jurassic. Unit
laut dalam ini terdiri dari sedimen klastik napal berpasir dan napal
yang mengandung belemnite dan Inoceramus.
dan silt. Tidak selaras dengan hal itu, formasi Nambo ketemu formasi
Salodik dan Poh pada masa Eocene sampai dengan Upper Miocene.
Formasi Salodik terdiri dari batuan limestone dengan sisipan napal
dan sandstone yang mengandung fragmen kuarsa. Kelimpahan
karang, alga dan foraminifera besar yang ditemukan dalam formasi ini
mengindikasikan bahwa formasi ini terbentuk di lingkungan laut
dangkal.
3. Stratigrafi Sulawesi
Formasi Toraja tertindih tak selaras oleh Formasi Sekala dan Batuan
Gunungapi Talaya. Aktivitas vulkanik ini kemudian diikuti oleh
kehadiran Formasi Sekala (Tmps) pada Miosen Tengah - Pliosen,
yang dibentuk oleh batupasir hijau, grewake, napal, batulempung dan
tuf, sisipan lava bersusunan andesit-basalt.
4. Perkembangan
Tektonik Sulawesi
Banyak model tektonik yang sudah diajukan untuk menjelaskan
evolusi tektonik dari Pulau Sulawesi. Ada dua peristiwa penting yang
terjadi di Sulawesi bagian barat pada masa kenozoikum. Yang
pertama adalah rifting dan pemekaran lantai samudera di Selat
Makassar pada Paleogen yang menciptakan ruang untuk pengendapan
material klastik yang berasal dari Kalirnantan . Yang kedua adalah
peristiwa kompresional yang dimulai sejak miosen. Kompresi ini
dipengaruhi oleh tumbukan kontinen di arah barat dan ofiolit serta
fragmen-fragmen busur kepulauan di arah timur. Fragmen-fragmen
ini termasuk mikro-kontinen Buton, Tukang Besi dan Baggai Sula.
Kompresi ini menghasilkan Jalur Lipatan Sulawesi Barat (West
Sulawesi Fold Belt) yang berkembang pada Pliosen Awal. Meskipun
42
4.2 Paleogen
Perkembangan sedimen bertipe flysch di Sulawesi bagian barat
berhenti di bagian selatan, sementara di bagian utara masih berlanjut
hingga Eosen. Gunungapi aktif setempat selama Paleo sen di bagian
selatan dan selama Eosen di bagian tengah dan utara, pengendapan
batuan karbonat (Formasi Tonasa) terjadi di daerah yang luas di
selatan selama Eosen hingga Miosen yang mengindikasikan bahwa
bagian daerah tersebut adalah paparan yang stabil. Sejak: Paleosen,
sulawesi bagian timur mengalami shoaling dan diendapkan batuan
44
4.3 Neogen
Distribusi produk vulkanik yang luas menunjukkan terjadinya
vulkanisme yang kuat selama Miosen Tengah di Daerah Sulawesi
Bagian Barat. Batuan vulkanik yang awalnya diendapkan lingkungan
dasar laut dan kemudian setempat menjadi terestrial pada Pliosen.
Vulkanisme berhenti pada Kuarter Awal di selatan tetapi menerus
sampai sekarang di bagian utara. Magmatisme yang kuat di Daerah
Sulawesi Bagian Barat selama Miosen Tengah berkaitan dengan
dengan proses tekanan batuan dalam Daerah Sulawesi Bagian Timur
akibat gerakan benua-mikro Banggai-Sula ke arah barat. Peristiwa
tektonik ini mengangkat dan menganjak hampir keseluruhan material
di dalam Daerah Sulawesi Timur, batuan ofiolit teranjak dan
terimbrikasi dengan batuan yang berasosiasi termasuk melange. Pada
bagian lain, ofioit di bagian timur menyusup ke arah timur ke dalam
sedimen Mesozoikum dan Paleogen dari Daerah BanggaiSula. Selama
pengangkatan seluruh daerah Sulawesi yang terjadi sejak Miosen
Tengah, sesar turun (block-faulting) terbentuk di berbagai tempat
membentuk cekungancekungan berbentuk graben. Saat Pliosen,
seluruh area didominasi oleh block faulting dan sesar utama seperti
sesar Palu-Koro tetap aktif. Pergerakan epirogenic setelahnya
membentuk morfologi Pulau Sulawesi yang sekarang. Peristiwa
46
Gambar 19.
50
Gambar 20.
51
6. Epilogue
Struktur geologi yang berkembang di Daerah Sulawesi adalah sesar-
sesar mendatar yang berasosiasi dengan sesar-sesar naik.
Bibliografi
Calvert, S. J. & Hall, R., 2003, The Cenozoic Geology Of The Lariang And
Karama Regions, Western Sulawesi: New Insight Into The Evolution Of The
Makassar Straits Region, Proceeding 29th, Indonesian Petroleum
Association.
Fraser, T.H., Jackson, B. A., Barber, P. M., Baillie, P., Keith, M.,
2003, The West Sulawesi Fold Belt and Other New Plays Within the North
Makassar Straits a Prospectivity Review, Proceeding 29th, Indonesian
Petroleum Association.
Irsyam M., Sengara W., Aldiamar F., Widiyantoro S., Triyoso W.,
Hilman D., Kertapati E., Meilano I., Suhardjono, Asrurifak M,
Ridwan M., 2010, Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Peta Gempa
Indonesia 2010, Bandung.
Biodata Penulis
1. Nama : Armstrong Fransiskus Sompotan, SSi, MSi
2. E-mail : armstrong@alumni.itb.ac.id
3. NIP : 198102192005011002
4. Tempat / Tanggal Lahir : Tomohon, 19 februari 1981
5. Pekerjaan : Dosen
6. Instansi : FMIPA Universitas Negeri Manado
7. Jenis Kelamin : Laki-laki
8. Research Interests : 1. Seismic Refraction Tomography
2. Neural Network
3. Natural Disasters Mitigation
4. Earthquake Prediction
9. Riwayat Pendidikan :
Jenjang Tempat Ket
Sarjana Sains Fisika
S-1 1999 - 2004
Universitas Negeri Manado (Unima)
Magister Sains Fisika Bumi
S-2 2007 - 2009
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Program Doktor Sains Kebumian
S-3 2010 - sekarang
Institut Teknologi Bandung (ITB)