Anda di halaman 1dari 2

RESENSI BUKU FIKSI DAN NON FIKSI

Nama kelompok:

Nanang Surya Putra

Zarko A

Identitas buku

Judul buku : filosofi teras

Pengarang : Henry manampiring

Penerbit buku : PT Kompas media Nusantara

Tahun terbit : 2018

Tebal buku : xxiv + 320 hlmn (13 x 19 cm)

ISBN : 978-602-412-519-6

Butir-butir penting :

Filosofi Teras lahir di era penuh peperangan dan krisis di Yunani. Filosofi ini ditulis untuk menghadapi
masa sulit. Di era dimana hoax beredar yang menyebabkan perpecahan, filosofi ini relevan untuk
keadaan Indonesia saat ini.

Melawan atau mengingkari apa yang telah terjadi artinya Anda keluar dari keselarasan dengan Alam
dan bisa menyebabkan Anda tidak bahagia.
Ada hal-hal yang bisa Anda kendalikan. Namun, ada juga hal-hal yang tidak dapat Anda kendalikan.
Semua peristiwa itu sebenarnya netral. Yang membuatnya menjadi negatif atau positif adalah
persepsi Anda.
Jangan suka membesar-besarkan masalah. Segera fokus pada hal yang bisa Anda lakukan untuk
masalah itu. Masalah kecil biasanya cukup dihindari saja.
Kelebihan buku :
Buku Filosofi Teras terdiri dari 12 bab dengan topik yang menarik di setiap bab-nya yaitu Survei
Khawatir Nasional, Sebuah Filosofi yang Realistis, Hidup Selaras dengan Alam, Dikotomi Kendali,
Mengendalikan Interpretasi dan Persepsi, Memperkuat Mental, Hidup di antara Orang yang
Menyebalkan, Mengahadapi Kesusahan dan Musibah, Menjadi Orang Tua, Citizen of the World,
Tentang Kematian dan Penutup. Meskipun buku ini mengajarkan suatu ajaran filsafat, namun gaya
bahasa yang digunakan oleh penulis sangat menarik dan mudah untuk dimengerti. Penulis juga
menggunakan beberapa jokes yang relevan dengan topik yang dibahas, sehingga saya sebagai
pembaca merasa sangat terhibur dan enjoy ketika membaca buku ini. Apresiasi dalam buku ini
juga patut diberikan kepada Levina Lesmana sebagai illustrator yang menggambar serta
mendesain buku ini sehingga terlihat sangat menarik. Ilustrasi yang menarik juga membuat buku
Filosofi Teras terkesan tidak kaku meskipun topik yang dibahas adalah filsafat. Selain ilustrasi
yang menarik, buku ini juga menggunakan berbagai hasil penelitian seperti pada bab pertama
(2019:3) tentang Survei Khawatir Nasional sehingga topik yang dibahas itu sangat relevan dengan
kehidupan sehari-hari. Penulis juga bukan hanya menulis buku ini dari berbagai literasi yang telah
ada tetapi juga penulis mewawancarai berbagai orang yang kompeten dibidangnya dan juga
orang-orang yang sudah menerapkan Filosofi Teras di kehidupannya. Penulis mewawancarai
Psikiater, Psikolog Anak dan Pendidikan, dan masih banyak lagi. Dengan mengetahui sundut
pandang dari narasumber tersebut penulis ingin memperlihatkan bahwa filosofi Teras ini sangat
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini juga dilengkapi dengan
ringkasan di setiap akhir babnya, dimana tidak setiap buku memilikinya. Ringkasan akhir bab ini
membantu pembaca untuk mengingat dan semakin lebih paham poin-poin yang disampaikan di
setiap bab
Kekurangan buku :
Buku Filosofi Teras juga tidak terlepas dari beberapa kekurangan, yang
menurut saya terlihat kurang menarik. Pada saat pertama kali saya
membuka buku ini saya kurang terkesan dengan ukuran font dan jarak
spasi yang digunakan oleh penulis. Fontnya menggunakan rata kiri dan
menurut saya ini terlihat kurang rapi. Jarak spasi yang digunakan juga
terlihat sangat rapat sehingga kadang membuat mata saya yang minus
merasa cepat lelah ketika membacanya. Meskipun begitu kekurangan
dalam buku Filosofi Teras tidak menghilangkan esensi dari isi buku ini
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai