Anda di halaman 1dari 3

Tugas bahasa Indonesia

Nama kelompok; James, Pearly, Trisya, Tania

Buku fiksi

1. Identitas buku
Judul : Filosofi Teras
Pengarang : Henry Manampiring
Editor : Patricia Wulandari, RBE Agung Nugroho
Penerbit : Buku kompas
Tahun Terbit : 2018 (cetakan pertama)
Tebal Halaman : 326 halaman
Ukuran : 14 cm X 21 cm
Kategori Buku : Pendidikan (Non fiksi)
ISBN : 978-623-346-303-4

2. Pembukaan
Henry Manampiring adalah seorang praktisi periklanan, dengan kekhususan strategi
merek dan komunikasi. Selama lebih dari 20 tahun berkarier, Henry sudah bekerja di
perusahaan dan biro iklan multinasional besar. Riset perilaku konsumen adalah minat
utamanya, yang membantunya dalam menulis buku. Henry juga seorang yang aktif dalam
media social. Media social menjadi kanal penting untuk berinteraksi dengan generasi
muda, mengetahui topic-topik hangat yang sedang dibicarakan, dan juga aspirasi dan
semangat mereka. Media social inilah yang membantu Henry mendapatkan inspirasi
untuk menulis buku ini. Filosofi Teras adalah bukunya yang kelima. Henry masih
menyimpan mimpi untuk suatu hari menulis buku fiksinya yang pertama.

Filosofi teras ini berisi cara-cara kita menghadapi dan menjalani kehidupan. Stoisisme,
atau Filosofi Teras, adalah filsafat Yunani-Romawi kuno yang bisa membantu kita
mengatasi emosi negative dan menghasilkan mental yang tangguh dalam menghadapi
naik- turunnya kehidupan. Buku ini jauh dari kesan filasafat sebagai topic berat dan
mengawang-ngawang, filosofi teras justru bersifat praktis dan relevan dengan kehidupan
generasi Milenial dan Gen-Z masa kini.
Penerbit Buku Kompas Sudah sejak tahun 1980-an Harian Kompas telah menerbitkan
buku-buku yang mendukung pemikiran dan pandangan Kompas. Penerbit Buku Kompas
telah menerbitkan sekitar 600 judul buku dari berbagai tema, antara lain: sejarah, sosial
budaya, politik, kesehatan, biografi, ekonomi dan bisnis, jurnalistik, renungan, hukum,
psikologi populer, dsb. Beberapa judul buku pernah menduduki best seller.
3. Isi
Filosofi Teras disusun tidak berdasarkan pengetahuan semata, tapi disusun berdasarkan
riset mendalam yang dilakukan, beberapa survei di media social serta juga berdasarkan
wawancara dengan beberapa pakar psikologi. Filosofi teras memberikan pemahaman
bahwa kita tidak bisa mengontrol apa yang terjadi pada kita, tapi kita bisa mengontrol diri
kita terhadap apa yang dihadapi. Singkatnya, bagaimana kita harus mengatur diri kita
akan semua yang terjadi dalam hidup kita, yang tentunya sangat membantu bagi
kelangasungan hidup kita yang penuh dengan kekhawatiran. Buku ini membantu kita
memperkuat mental dalam menghadapi hidup.
Filosofi Teras memiliki 13 pokok bab, antara lain sebagai berikut:
1) Survey Khawatir Nasional
2) Sebuah Filosofi yang Realistis
3) Hidup Selaras dengan Alam
4) Dikotomi Kendali
5) Mengendalikan Interpetasi dan Persepsi
6) Memperkuat Mental
7) Hidup di Antara Orang yang Menyebalkan
8) Mengahadapi Kesusahan dan Musibah
9) Menjadi Orang Tua
10) Citizen of the world
11) Tentang Kematian
12) Penutup
13) Mempraktikan Filosofi Teras

Adapun kelebihan dan kekurangan dari buku ini adalah:

Kelebihan:
 Isi buku ini yang membahas tentang masalah-masalah masa kini yang
sering dialami, sehingga masalah social ini dapat lebih diperhatikan oleh
generasi Milenial dan Gen-Z
 Terdapat beberapa ilustrasi dalam buku yang membuat pembaca tidak
bosan karna hanya melihat tulisan-tulisan saja
 Inspiratif dan Memotivasi. Filosofi Teras menawarkan wawasan dan
pandangan yang inspiratif dan dapat membantu pembaca untuk mencapai
kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup.
 Buku ini juga menawarkan solusi bagi pembaca yang ingin mengatasi
masalah dalam hidup mereka dan dapat membantu pembaca dalam
menghadapi berbagai situasi dan tantangan dalam hidup.
Kekurangan:
 Terdapat beberapa kata-kata yang mungkin terasa baru bago pembaca.
 kurangnya rincian tentang prinsip-prinsip dan gagasan yang dibahas.
Henry Manampiring lebih banyak memberikan gambaran umum dan
saran-saran praktis tanpa memberikan rincian tentang bagaimana dan
mengapa prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam hidup.
 Buku ini juga kurang memiliki diskusi kritis tentang prinsip-prinsip dan
gagasan yang dibahas. Meskipun Henry Manampiring memberikan
pandangan inspiratif dan praktis tentang filosofi hidup, namun dia jarang
memberikan kritik atau evaluasi terhadap prinsip-prinsip tersebut. Ini
membuat pembaca kurang memiliki pemahaman yang lengkap tentang
prinsip-prinsip dan gagasan yang dibahas.
4. Penutup
Buku ini membantu mengarahkan kita dalam mengembangkan diri kita menjadi lebih
baik dari sebelumnya. Meskipun terdapat pro dan kontra serta kekurangan, tapi buku ini
layak untuk dibaca oleh para generasi muda.

Anda mungkin juga menyukai