Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN BUKU

“THE 5 ESSENTIAL PEOPLE SKILLS”


(Sukses Menjalin Hubungan dengan Orang Lain dalam Segala Hal)

Oleh:

MUHAMMAD DAUD LATUCONSINA

NIM : 201339020

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Pattimura

Ambon

2015

1
BAB I
Pendahuluan

IDENTITAS BUKU
Buku yang saya ambil sebagai patokan laporang buku yaitu: Judul buku : THE 5
ESSENNTIAL PEOPLE SKILLS (Sukses Menjalin Hubungan dengan Orang Lain dalam
Segala Hal), Penulis : Dale Carnegie, Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Cetakan : 2009,
Tebal halaman : 128 Halaman, Harga : Rp. 45.000, Kota terbit : Jakarta, Cover : Berwarna.
Sebelum saya membahas lebih jauh tentang buku ini, saya akan membahas tentang
judul buku. Buku ini berjudul THE 5 ESSENNTIAL PEOPLE SKILLS (Sukses Menjalin
Hubungan dengan Orang Lain dalam Segala Hal), buku ini membahas menyangkut berbagai
isu/aspek mengenai lima keterampilan penting yang harus dimiliki setiap orang di lingkungan
masyarakat yaitu: pembinaan relasi baik, rasa ingin tahu, komunikasi, ambisi, dan
penyelesaian konflik. Hal ini terkait erat dengan peran individu dengan
kelompok/masyarakat luas.
Untuk memperoleh manfaat maksimal buku ini, jangan menunda-nunda. Saya
sarankan Anda cukup menyisihkan lima menit (atau lebih) untuk mulai membaca. Ketika
membaca buku ini, pastikan Anda melakukan bagian langkah-langkah Tindakan di akhir
setiap bab. Latihan itu merupakan langkah-langkah praktis yang bisa langsung Anda ambil
dalam pekerjaan Anda maupun dengan keluarga atau teman-teman Anda.
Pada buku ini terdapat Cover, Kata Pengantar, Daftar Isi, Pendahuluan, Isi yang terdiri
dari 16 bab dan yang terakhir adalah Biografi Tentang Penulis. Saya akan uraikan isi dari
buku ini, yang dimana;
Pada bab pertama buku ini membahas tentang Pengantar Perilaku Asertif yang dimana
membahas eksplorasi dan seleksi, pelaksanaan hak dan kewajiban, contoh nyata perilaku
asertif yang efektif, mengurai komponen perilaku asertif, & cara merespons agresi.
Pada bab yang ke dua buku ini membahas tentang Pesan Asersi Tiga Bagian yang
dimana membahas tentang taktik khusus yang dapat anda gunakan untuk dapat benar-benar
menerapkan sikap asertif dalam berbagai situasi di tempat kerja. Ada banyak teknik untuk
menerapkan sikap asertif, tetapi sebagian besar didasarkan atas apa yang dapat disebut
sebagai pesan asersi tiga bagian, yaitu; ringkas fakta tentang situasi yang ada, ungkapkan
pikiran dan perasaan anda, & secara jelas nyatakan keinginan dan kebutuhan anda,
termasuk manfaatnya bagi pihak lain.

2
Pada bab ke tiga buku ini membahas tentang Mengembangkan Relasi dengan Perilaku
Asertif dimana membahas keterampilan penting pertama yang wajib dimiliki orang,
mengembangkan relasi dengan dapat berhubungan dengan orang lain. Kita secara khusus
akan mencermati dua elemen berikut; rasa percaya diri & kemampuan membangun relasi
antar pribadi.
Pada bab ke empat buku ini membahas tentang Taktik Mengembangkan Relasi Asertif
yang Harmonis dimana mengembangkan hubungan yang harmonis dengan penekanan pada
latihan-latihan yang dapat anda lakukan sendiri, juga taktik yang dapat anda coba ke orang-
orang yang anda temui setiap hari di lingkungan sekitar.
Pada bab ke lima buku ini membahas tentang Rasa Ingin Tahu Asertif yang
mengeksplorasi strategi dan taktik untuk memaksimalkan pemanfaatan rasa ingin tahu orang
lain. Yang paling penting, kita akan melihat mengapa kunci untuk melakukan hal tersebut
adalah mempertahankan rasa ingin tahu pribadi anda tetap hidup dan terpelihara.
Pada bab ke enam buku ini membahas tentang Memaksimalkan Rasa Ingin Tahu
Asertif dalam Bisnis yang didalamnya membahas hal-hal yang wajib anda lakukan sebagai
seorang manajer untuk memaksimalkan rasa ingin tahu asertif di dalam lingkup perusahaan.
Pada bab ke tujuh buku ini membahas tentang Dari Rasa Ingin Tahu Menjadi Tahu
yang membahas tentang yang penting dulu, ketika “sapu baru” itu adalah anda, memperjelas
maksud, konflik harus dibawa ke permukaan, pujian: senjata rahasia, & melakukan
perubahan ketika relasi menjadi tidak produktif.
Pada bab ke delapan buku ini membahas tentang Etiket: Rambu-Rambu People Skill
yang membahas beberapa konteks dan permasalahan yang mensyaratkan pengetahuan yang
efektif dan etiket kontemporer.
Pada bab ke sembilan buku ini membahas tentang Persuasi sebagai People Skill yang
membahas tentang mengidentifikasi kebutuhan, persuasi, teknik menjual persuasife, &
persuasi non-verbal
Pada bab ke sepuluh buku ini membahas tentang Mengajukan Pertanyaan Secara
Cerdas yang membahas apa yang telah berubah dan apa yang belum, dan bagaimana anda
dapat memanfaatkan realitas saat ini secara maksimal.
Pada bab ke sebelas buku ini membahas tentang Berbicara Secara Asertif yang
berfokus pada peple skill penting ketiga, komunikasi asertif khususnya, berbicara. Dan juga
menguraikan asas-asas dan aplikasi dalam pertemuan satu lawan satu, juga rapat dan
presentasi.

3
Pada bab ke dua belas buku ini membahas tentang Menyimak Secara Asertif yang
didalamnya memuat aturan berbicara, menyimak dengan empati, hambatan percakapan yang
harus dihindari, hindari membaca pikiran, respons menyimak yang buruk, opsi menyimak
asertif positif, memberikan masukan konstruktif, teknik menyimak tambahan, & ketulusan
adalah kuncinya.
Pada bab ke tiga belas buku ini membahas tentang Ambisi Asertif yang membahas
imbalan eksternal, mengapa imbalan ekstrinsik, pujian sebagai alat control, defenisi ambisi,
mengatasi ketakutan, & menghormati diri sendiri dan orang lain.
Pada bab ke empat belas buku ini membahas tentang Memaksimalkan Hasil dengan
Ambisi Asertif yang didalamnya kita melihat bagaimana anda dapat membagi dan
menularkan prinsip-prinsip tersebut kepada anggota tim. Akan tetapi, baik berbicara tentang
ambisi pribadi maupun bersama bagi seluruh organisasi anda, ada sejumlah gagasan kunci
yang anda perlu resapi.
Pada bab ke lima belas buku ini membahas tentang Menyelesaikan Konflik Secara
Asertif yang di dalamnya membahas pelajaran berharga Lincoln tentang penyelesaian
konflik, terlibat dalam sebuah konflik, lakukan penilaian secara jujur, cara membawa diri
ketika terlibat konflik, & komunikasi non-verbal.
Pada bab ke enam belas buku ini membahas tentang Manajemen Konflik dan
Negosiasi Secara Asertif yang membahas tentang mengelola konflik, menerapkan pola piker
kolaboratif, bersikap jelas tentang keinginan dan kebutuhan anda, bersikap jelas apa rencana
B anda, & memanfaatkan beberapa aspek tak berujud dalam negosiasi

4
BAB II
Rangkuman

BAB I : PENGANTAR PERILAKU ASERTIF

Lebih dari 70 tahun lalu, Dale Carnegie menerbitkan sebuah buku yang tetap menjadi
salah satu karya paling berpengaruh abad ini. Judulnya adalah “How to Win Friends and
Influence People”. Dari judulnya saja sudah jelas,kan ? Gagasan-gagasan yang ada di
dalamnya masih sejernih dan sevalid tahun 1936, ketika buku tersebut muncul pertama kali.
Selain menjadi sebuah dokumen penting dalam sejarah perkembangan pribadi, “How to Win
Friends and Influece People” benar-benar sebuah karya orisinil.

EKSPLORASI & SELEKSI

Ada sebuah aspek “People Skill” yang takkan pernah menerima cukup perhatian,
krena aspek tersebut sesungguhnya merupakan pondasi segala jenis interaksi antara manusia
secara efektif. Maksudnya adalah perilaku asertif: kemampuan untuk berbicara dan bertindak
dalam cara yang akan menyebabkan orang lain merespons dengan penuh perhatian dan positif

MELAKSANAKAN HAK & TANGGUNG JAWAB KITA

Makna sebenarnya dari menyatakan diri secara positif adalah metetapkan ukuran yang
masuk akal agar diprlakukan secara adil. Akan tetapi, ketika kita mulai lebih mencermati
kemapuan menyatakan diri secara positif, gambarannya menjadi makin kompleks dan bahkan
penuh hal yang bertolak belakang.

CONTOH NYATA PERILAKU ASERTIF YANG EFEKTIF

Andaikan, misalnya anda berhasil membuat janji dengan manager tersebut untuk
menyampaikan perasaan anda. Bahkan meski secara pribadi terluka karena nyatanya orang
lain mendapat pujian untuk sebuah pekerjaan yang sepenuhnya diselesaikan secara tim, akan
salah jika anda memulai pertemuan tadi dengan menyampaikan perasaan pribadi tersebut. Ini
pertemuan bisnis, jadi tetap berfokuslah pada bisnis. Apa pun yang memungkinkan anda
pikirkan, kedengarannya seperti sebuah keluhan jika anda hanya berbicara tentang perasaan
pribadi.

5
MENGURAI KOMPONEN PERILAKU ASERTIF

Perilaku asertif adalah penawaran rasa takut, malu, pasivitas, dan bahkan marah.
Semua hal tersebut adalah emosi kekanak-kanakan. Bersikap asertif artinya berbicara,
mengajukan permintaan yang masuk akal, dan menuntut hak-hak anda di hormati sebagai
seorang individu yang penting dan sederajat. Perilaku asertif juga berarti kemampuan untuk
mengungkapkan perasaan negative tanpa mempersonalisasi permasalahan.

Θ Langkah 1: Bersikap dengan Refleksi Diri


Didalam buku ini, kita akan melakukan sebuah uji informal sebagai langkah
pertamaa menjadi orang yang asertif, dan menyisipkan kemampuan berperilaku asertif
di dalam map people skill anda
Θ Langkah 2: Melakukan Uji Diri Secara Jujur
Umumnya sikap pasra atau agresif berakar pada masa kanak-kanak. Di dalam
usaha pengembangan pribadi atau professional, uji diri secara akurat adalah langkah
penting pertama dan anda sebaiknya tidak pernah berhenti agar sukses.
Θ Langkah 3: Mengukur Dunia di Luar Anda
Setelah berusaha keras mengukur diri sendiri, sekarang saatnya anda
mengalihkan focus dari dalam ke luar. Dengan kat lain, ukur hal-hal yang terjadi di
dalam kehidupan anda sekarang, khususnya dalam kehidupan professional anda.

CARA MERESPONS AGRESI

Biasanya, menjelaskan posisi anda dan bertahan pada posisi tersebut sudah cukup
untuk menenangkan situasi. Akan tetapi, anda mungkin akan sangat tergoda untuk
menyerang balik atau mundur. Usahakan untuk menolak kedua godaan ini ketika orang lain
mengabaikan ptensi dialog dengan bersikap emosional, jangan sampai anda terpengaruh.

Θ Langkah 4: Tes Jalanan


Jika saat ini dalam kehidupan anda tidak ada situasi yang tampaknya perlu
sikap asertif, coba ciptakan yang diperlukan adalah melangkah ke luar sedikit dari
zona nyaman anda.

6
BAB II : PESAN ASERSI TIGA BAGIAN

Ada banyak teknik untuk menerapkan sikap asertif, tetapi sebagian besar didasarkan
atas apa yang dapat disebut sebagai pesan asersi tiga bagian:

1. Ringkas fakta tentang situasi yang ada


2. Ungkapkan pikiran dan perasaan anda
3. Secara jelas nyatakan keinginan dan kebutuhan anda, termasuk manfaatnya bagi
pihak lain

Formula 3 bagian ini membantu anda mengungkapkan keprihatinan anda tanpa


menjadi agresif

LEBIH DEKAT DENGAN TAKTIK ASERTIF

Pesan asersi 3 bagian adalah suatu formula dasar yang bagus untuk komunikasi bisnis.
Akan tetapi, terlalu menyederhanakan untuk mengatakan bahwa taktik asertif hanya berkutat
sekitar pesan tersebut. Dengan formula 3 bagian sebagai pondasi, mari kita lihat dekat taktik
asertif

WAWASAN DALE CARNEGIE

Ketika sebagian besar pembicaraan bisni, salah satu syarat keberhasilan adalah
bersikap asertif tanpa menjadi agresif oleh kedua belahpihak. Untuk mencapai hal ini, Dale
Carnegie menyarankan untuk memulai percakapan dengan pujian dan penghargaan yang
tulus. Pendeknya, mulailah dengan nada positif

MEMULAI PERTEMUAN DENGAN NADA POSITIF

Dalam sebagian besar pembicaraan bisnis, salah satu syarat keberhasilan adalh
bersikap asertif tanpa menjadi agresif oleh kedua belah pihak. Untuk mencapai hal ini, Dale
Carnegie menyarankan untuk memulai percakapan dengan pujian dan penghargaan yang
tulus. Pendeknya, Mulailah dengan nada positif.

MENGAMBIL PENDEKATAN TAK LANGSUNG

Pendekatan tak langsung ini adalah salah satu metode yang sangat jitu dari Dale
Carnegie. Carnegie tahu betul, mencampuradukkan sikap asertif dengan tidak peka atau
grusa-grusu adalah suatu kesalahan.

7
MENANYAKAN BUKAN MRNYURUH

Dale Carnegie menekankan bahwa bertanya lebih menguntungkan dibanding


menyuruh secara langsung. Itu adalah salah satu taktik asertif lain. Meski sulit untuk berbuat
lain kecuali setuju ketika saran disampaikan dengan vcara seperti ini, proses ini belum
selesai.

MENUTUP PEMBICARAAN DENGAN NADA POSITIF

Sikap ini membuka peluang baru untuk memulai interaksi selanjutnya dengan lebih
segar. Mengakhiri pembicaraan dengan nada negative akan meninggalkan perasaan negative
yang sulit hilang dan pembicaraan yang asertif, diatas segalanya, harus menjadi pengalaman
positif bagi setiap orang

MELIHAT REAKSI

Reaksi paling negative terhadap sikap asertif adalah agresi oleh lawan bicara. Dalam
situasi tertentu, suara mungkin meninggi, muka merah, tangan terkepal di atas meja, bersama
semua jenis ancaman dan intimidasi lainya.

MENGHADAPI PENGINGKARAN

Bisa saja seseorang mengingkari apapun yang anda katakan. Anda dapat dituduh
mencari-cari masalah yang sebenarnyatidak ada. Situasi ini dapat menyulitkan, karena anda
berbicara tentang 2 penafsiran yang saling berlawanan atas realitas.

LATIHAN YANG SEMPURNA MEMBUAT ANDA SEMPURNA

Hanya segelintir orangyang bersikap sangat agresif setiap saat dan dalam semua
situasi. Begitupun, hanya sedikit orang yang benar-benar asertif dalam semua situasi.
Umumnya, orang bersikap asertifdalam situasi vtertentu, dan tidak asertif dalam situasi lain.

BAB III : MENGEMBANGKAN RELASI dengan PERILAKU ASERTIF

Dalam dua bab sebelumnya, kita sudah membahas strategi bersikap asertif dan cara
merencanakan serta menyiapkan diri untuk situasi-situasi di mana anda harus bersikap asertif.
Kita sudah berbicara tentang pendekatan-pendekatan yang dapat anda terapkan ketika
berhadapan langsung dengan orang lain atau sekelompok orang. Kita akan mempelajari apa

8
yang dibutuhkan agar dapat berhubungan dengan orang lain. Kita secara khusus akan
mencermati dua Elemen barikut: rasa percaya diri dan kemampuan membangun relasi antar
pribadi.

SIKAP ASERTIF DAN PERCAYA DIRI

Mengembangkan sikap asertif dan rasa percaya diri mungkin jauh lebih mudah dari
pada yang anda bayangkan. Umumnya, orang yang “tidak asertif” sebenarnya tidak ingin
betul-betul menjadi individu yang terlalu dominan. Ketika berbicara tentang bersikap asertif,
yang orang-orang meksud adalah:

§ Lebih mampu melawan tekanan dan dominasi orang-orang agresif


§ Memiliki kemampuan untuk membela keyakinan pribadi mereka
§ Mampu mengendalikan diri dalamsituasi-situasi penting

MENGEMBANGKAN HUBUNGAN HARMONIS ADALAH KUNCINYA

Mengembangkan hubungan pribadi yang harmonis tidak hanya membuat transaksi


bisnis lebih menyenangkan, tetapi juga dapat menjadi pondasi bagi inteaksi yang saling
menguntungkan.

Hubungan yang harmonis bukanlah kataa-kata yang sering kita pakai sehari-hari,
tetapi kami memilih kata-kata tersebut secara carmat di sini karena hubungan yang harmonis
mengacu pada suatu yang sangat spesifik yang terjadi antara orang-orang.

SENYUM MELAPANGKAN JALAN

Efektif positif senyuman anda mungkin sudah terlalu jelas, tetapi tersenyum sangat
penting untuk mengembangkan hubungan harmonis sehingga kita perlu melatihnya secara
serius. Secara harfiah, sejak kita masih bayi, melihat orang tersenyum menimbulkan reaksi
yang sangat positif ini sesudah otomatis dalam kesadaran kita. Berlaku universal. Abadi. Jadi,
tersenyumlah !

MENGUTARAKAN PENDAPAT DENGAN VOLUME SUARA YANG PAS

Sebagai orang yang asertif, andaa sebaiknya tahu cara memvariasi kualitas suara anda
untuk membina hubungan yang harmonis dalam berbagai situasi. Anda perlu memperhatikan
volume, kecepatan, dan infleksi. Sekali lagi, gaya bicara harus merupakan pilihan sadar,
bukan hanya kebiasaan. Anda juga perlu memperhatikan apa yang anda katakana dan cara

9
anda mengatakannya. Kenyataannya adalah cara anda berbicaramenentukan cara orang
mempersepsikan anda.

SPESIFIKLAH KETIKA MENYAMPAIKAN GAGASAN ANDA

Jangan takut mempertahankan gagasan-gagasan anda meski hal itu menyebabkan


ketidaksepahaman dengan pihak lain. Ketahui beda antara bersikap argumentative dan
bersikap asertif. Perbedaan pendapat bukan dosa, dan bahkan dapat menjadi pengalaman
bertumbuh yang sehat dan positif, asal tidak mengubah pribadi.

CARA MENYAMPAIKAN PRESTASI PRIBADI ANDA

Ketika membicarakan prestasi pribadi, jangan tergoda untuk membah-nambahi atau


mendramatisir fakta. Tekankan kerja keras dan usaha orang lain untuk membantu anda
mencapai tujuan tersebut. Bahkan meski memang berjuang sendirian, anda akan dikenang
atas prestasi anda meski pujiannya anda berikan kepada orang lain. Selain itu, anda akan
memperoleh kepercayaan, kredibilitas, dan rasa hormat dengan berbagai pujian.

MEMBUDAYAKAN SIKAP DIAM YANG ASERTIF

Sikap diam adalah salah satu cara terbaik untuk mengatakan sesuatu tanpa kata-kata.
Seperti di bidang-bidang lain, ada perbedaan antara terlihat terlalu pasif, terlalu agresif, dan
bersikap asertif secara tepat. Jika anda berbaur di dalam lingkungan bisnis dimana anda
dikelilingi oleh orang dalam kecendrungan yang sama, membangun hubungan yang harmonis
akan terasa lebih mudah.

WASPADAI KEBOCORAN

Dalam konteks interaksi antar manusia, kebocoran adalah sebuah sikap yang
mengungkapkan sesuatu tentang seseorang yang selama ini berusaha di sembunyikannya.
Melirik sekilas jam tangan anda, misalnya, adalah kebocoran

TIGA PILIHAN

Berikut adalah sejumlah langkah khusus untuk membantu anda menyiapkan diri
sebelum memasuki percakapan, diskusi, atau negosiasi dengan seseorang di mana anda ingin
membuat orang tersebut bertindak dengan cara lain ataau memperlakukan anda secara
berbeda. Tulis garis besar yang ingin anda sampaikan kepada lawan bicara, Dalam garis
besar tersebut, gambarkan situasi atau sikap yang menimbulkan masalah bagi anda dan

10
yang ingin lawan bicara ubah, Ketika menggambarkan situasi tersebut, spesifiklah dan beri
contoh kapan perilaku semacam itu terjadi, Hindari melebih-lebihkan dan generalisasi.
Jujurlah dan buatlah penggambaran anda selugas dan sesederhana mungkin, Ungkapkan
pikiran dan perasaan anda tentang situasi tersebut, akui sebagai pikiran dan perasaan anda
sendiri bukan sebagai kebenaran yang umum, Minta perubahan yang masuk akal dari lawan
bicara yang akan membantu memperbaiki situasinya bagi anda, Simak apa jawaban lawan
bicara tanpa harus setuju dengan jawaban tersebut,

Jika ada situasi “sama-sama menang” di mana perubahan sikap lawan bicara atau
anda akan menguntungkan mereka juga anda, usahakan untuk mengeksplorasi kemungkinan
tersebut bersama-sama, Jika tidak ada, tetapkan sebelumnya hasil minimal yang anda
butuhkan, Berfokus pada apa yang dapat anda kompromikan, Pikirkan matang-matang
konsekuensinya dan apa yang akan anda lakukan dapat anda berikan kepada lawan bicara
tentang imbalan yang anda inginkan dari mereka jika anda mau berkompromi dengan hal-
hal tersebut, Jika lawan bicara mau mengubah sikap mereka terhadap anda secara
konstruktif, adalah sesuatu yang dapat anda tawarkan sebagai imbalannya!, Dalam relasi
anda dengan lawan bicaradan pengetahuan anda akan mereka, pikirkan gaya pendekatan
apa yang paling baik untuk mendorong respons yang positif terhadap posisi anda, Kapan,
dimana, dan bagaimana anda ingin mendekati sebuah permasalahan untuk mendapatkan
kesempatan terbaik memperoleh respons konstruktif dari lawan bicara, Ketika mencari
waktu yang tepat untuk menyampaikan sebuah topic, tidak usah menunggu

MEMBANGUN RASA HORMAAT ITU PENTING

Seperti halnya aspek lain sikap asertif, rasa hormat didasarkan atas pengetahuan
tentang siapa anda dan dimana poaiai anda di dalam organisasi

EMPAT LANGKAH MERAIH RASA HORMAT DALAM BISNIS

Anda lihat, banyak yang harus dipelajari tentang cara menjalin hubungan yang
harmonis. Beberapa orang memiliki bakat alami, sementara yang lain belajar dari kesalahan
dan pengalaman

11
BAB IV : TAKTIK MENGEMBANGKAN RELASI ASERTIF YANG HARMONIS

Orang yang non-asertif umumnya pemalu. Beberapa agak pemalu, dan beberapa
lainnya luarbiasa pemalu. Akan tetapi, jika sikap asertif adalah sebuah masalah bagi anda,
kemungkinan besar sebenarnya anda bukanlah orang yang senang bergaul dan berpesta pora.

Bahkan meski tertutup dan penyendiri, anda dapat menemukan orang-orang yang
dapat anda ajak menjalin hubungan yang harmonis di dunia ini. Bahkan, mungkin ada banyak
sekali orang orang semacam itu, tidak peduli bagaimanaapun sikap anda sebagai seorang
individu. Jadi, dalam kehidupan professional, di jamin anda akan menemui banyak orang
dengan beragam kepribadian. Semakin tinggi kedudukan anda, semakin beragam kepribadian
yang anda akan temui.

EMPAT TIPE KEPRIBADIAN SULIT

Sejak zaman dulu, manusia sudah dikelompokkan menurut tempramen atau tipe
kepribadian mereka. Empat tempramen, atau Empat humor, mungkin adalah sestem
klasifikasi kepribadian yang paling tua. Meski demikian, sistem ini masih sangat berguna dan
akurat sampai sekarang. Akar sistem ini adalah doktrin budaya Mesir dan Babilonia, diman
kesehatan fisik dan mental dikaitkan dengan empat unsur: api, air, tanah, dan udara. Gagasan-
gagasan ini selanjutnya disempurnakan oleh bangsa yunani kuno, sehingga kemudian
mendominasi pemikiran barat tentang perilaku manusia dan dunia pengobatan selama lebih
dari dua ribu tahun.

Berdasarkan prinsip-prinsip kuno ini, kita akan membahas empat tipe kepribadian
sulit yang dapat mendatangkan masalah dalam menjalin hubungan yang harmonis.

Θ TIPE ULTRADRIVER
Tipe kepribadian pertama yang akan kita bahas adalah jenis orang yang sering
digambarkan sebagai tukang paksa, sang juara, sang pemenang, atau kata-kata sejenis
lainnya. Mari kita sebut saja mereka “ultradriver”. Mereka menganggap relasi bisnis
sebagai sebuah hierarki di mana mereka berkeras untuk meraih puncak.
Apa pun gendrenya, beberapa orang menganggap kehidupan sebagai
permainan menang kalah: agar saya mendapat, anda harus kehilangan. Setiap rapat,
panggilan telepon, email, dan paket kiriman adalah sebuah kesempatan untuk
mendominas dan mrngintimidasi.

12
Tidak mudah membina relasi yang harmonis dengan kepribadian ultardiver
semacam ini, dan akan sangat sulit khususnya jika anda sama atau lebih rendah
pangkatnya dengan mereka dalam hierarki perusahaan Intinya, yang paling diinginkan
ultradriver adalah pengakuan atas bakat dan kontribusi mereka. Sering kali, keinginan
ini mungkin dilandasi oleh rasa tidak aman, atau murni berasal dari egotism.
Meski begitu, kita juga harus menghadapi kenyataan bahwa sesekali ultradiver
tidak member anda pilihan apa pun selain menyingkirkan mereka, dan anda harus
mampu melakukannya, atau mereka akan memakan anda hidup-hidup.
Θ TIPE SECRET AGENT
Lawan dari kepribadian ultradriver mungkin bukan seperti dugaan anda.
Lawan mereka bukanlah pemalu yang selalu bersembunyi di balik meja kerja. Bukan,
lawan dari kepribadian ultradriver adalah apa yang kita sebut sebagai secret agent.
Secret agent juga punya banyak kebutuhan akan ego layaknya seorang
ultradriver, namun lebih tidak kentara. Inilah jenis kepribadian yang ingin naik,
namun secara diam-diam. Oleh karena itu, cara untuk membina hubungan yang
harmonis dengan seorang secret agent adalah dengan menarik mereka keluar,
memperoleh cukup kepercayaan sehingga mereka mau keluar dari sikap mereka yang
penuh rahasia. Secret agent jarang mencapai posisi pemimpin puncak. Posisi-posisi
tersebut biasanya menjadi milik ultradriver. Faktanya adalah secret agent memang
tidak ingin menjadi pemimpin resmi. Mereka ingin memiliki wilayah sendiri di mana
mereka dapat menjalankan kekuasaan absolute mereka tanpa sorotan
Θ TIPE EAGER BEAVER
Kita sudah berbicara tentang menjalin hubungan harmonis dengan apa yang
disebut kepribadian-kepribadian “sulit”. Dengan ultradriver dan secret agent, sejak
awal sudah jelas bahwa anda lah yang harus menyesuaikan diri. Biasanya eager
beaver adalah karyawan baru di perusahaan. Mereka tidak sabar untuk menyerap
budaya perusahaan, makan siang dengan sesame orang, bekerja keras, dan maju.
Akan tetapi, dari perspektif menjalin hubungan yang harmonis, yang paling baik
adalah mengakui kelebihan dan kekurangan si eager beaver orang-orangseperti itu
sebanarnya punya banyak sekali kelebihan. Mereka punya banyak energy, biasanya
sangat cardas,dapat secar penuh melebur ke dalam kolektivitas kegiatan sebuah
perusahaan.

13
Beberapa tahun belakangan ini, ada sejumlah kasus di mana wartawan keran
besar mendapat masalah karena mengarang atau menciplak berita. Salah satu yang
paling menghebokan melibatkan seorang reporter muda di New York Times yang
tampaknya merupakan contoh klasik eager beaver.
Θ TIPE BURNOUT
Sesungguhnya, individu dengan kepribadian burnout adalah orang yang sering
kita temui di lingkungan perusahaan. Salain itu, jumlah mereka begitu banyak
sehingga anda perlu seperangkat keterampilan khusus untuk menjalin hubungan yang
harmonis dengan mereka. Ketika menghadapi orang yang sudah kehilangan
antusiasme dan hamper menyerah, jangan terlalu banyak mengkritik. Bahkan, dalam
kasus ini sebaiknya anda sama sekali membuang kritik dari agenda anda untuk
membangun hubungan yang harmonis.
Mereka setuju dengankritik anda! Mungkin saja mereka tidak mengakui dan
mengiranya, tetapi di dalam hati, anda baru saja membantu mereka memukuli diri
mereka sendiri. Inilah zonz nyaman mereka, dan mereka harus keluar dari zona
tersebut agar dapat berguna bagi siapa saja. Jadi dukungan mereka, Ucapkan terima
kasih, Tepuk punggung mereka, Cari alas an untuk memuji mereka, dan jangan
berhenti melakukannya Jika anda adalah bagian dari sebuah lingkungan perusahaan,
saya jamin minimal ada tiga atau empat karyawan dalam kategori ini.

PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG PERLU DICAMKAN

Menjali hubungan yang harmonis dengan orang lain, baik berkepribadian sulit
maupun tidak, tidak jauh berbaeda dari usaha apa pun lainnya. Di perlukan perencanaan dan
kehati-hatian tertentu. Jadi ajukan pertanyaan-pertanyaan barikut kepada diri sendiri ketika
memikirkan cara menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain yang anda temui.

1. Apa yang ingin anda capai?


2. Bagaimana anda akan mengevaluasi kemajuan anda?
3. Bagaimana anda akan menyesuaikan tindakan agar selaras dengan evaluasi anda?
4. Apa yang dapat anda lakukan sekarang untuk memulainya?
5. Dunia anda bukan dunia saya. Apa iya?

Tugas anda adalah menggerakan lawan bicara ke dunia yang anda tinggali. Proses ini
benar-benar bermata banyak. Anda mesti merangkul mitra anda secara fisik, mental, dan

14
emosi. Orang sering berasumsi bahwa setelah menyampaikan “baigan mereka”, pekerjaan
selesai. Mereka berasumsi pesan telah diterima. Mereka berharap pesan tersebut dimengerti
dan diterima dan jika belum, mereka cenderung akan menyalahkan pihak lainnya. Ada
sejumlah penyebab utama kesalahpahaman dala komunikasi. Faktanya adalah setiap individu
punya pengalama yang berbeda dengan setiap kata yang didengar atau diucapkannya.

BAB V : RASA INGIN TAHU ASERTIF

Keterampilan kedua yang wajib di miliki orang adalah rasa ingin tahu yang asertif.
Orang pada dasarnya selalu ingin tahu. Kita lahir dengan rasa ingin tahu! Isaac Singer,
penulis pemenang Hadiah Nobel, pernah mengibaratkan kehidupan kehidupan sebgai sebuah
novel, tidak peduli apa pun yang dikatakan, setiap orang ingin tahu apa akan terjadi
selanjutnya. Setiap orang pada dasarnya punya rasa ingin tahu tentang dunia, dan kita
sebaiknya melakukan segala hal yang dapat untuk memupuk sifat khas alami manusia
tersebut serta menjaganya tetap hidup.

Rasa ingin tahu adalah sebuah kerangka berfikir yang sangat unik dan agak rumit.
Kerangka barfikir ini tersusun atas tidak kurang dari sepuluh elemen tersendiri tetapi
berkaitan erat. Dengan mewujudkannya dalam tindakan, anda dapat segera memaksimalkan
peran rasa ingin tahu di dalam agebda keterampilan wajib anda sendiri. Mari kita cermati
poin-poin ini satu per satu.

POIN 1: MENJADIKAN RASA INGIN TAHU ASERTIF SEBUAH PENGALAMAN


EMOSIONAL

Pertama, Anda perlu menyadari bahwa rasa ingin tahu asertif adalah sebuah
pengalaman emosional sekaligus intelektual. Ketika berhubungan dengan orang lain, ini
perbedaan antara benar-benar menciptakan perasaan menemukan sesuatu bersama gdan
sekedar secara sopan menayakan satu atau lain hal. Satu-satunya kata yang menggambarkan
jenis energy istimewa ini adalah gairah. Rasa ingin tahu asertif lebih tentang gairah dari pada
sekedar mengumpulkan fakta.

Gairah semacam itu tidak hanya memotivasi anda untuk belajar, tetapi juga mengajari
diri anda sendiri untuk melakukan hal tersebut dengan cara yang bermakna, berkesan, dan
efektif. Gairah ini adalah tentang rasa peduli terhadap apa yang anda ingin pelajari,

15
merasakan kenikmatan sejati untuk melakukannya, dan menularkan kenikmatan tersebut
kepada orang-orang di sekeliling anda.

POIN 2: MELIHAT DIRI ANDA SENDIRI SEBAGAI SEORANG MURID DAN


PEMASOK

Rasa ingin tahu asertif adalah tentang subtansi juga emosi. Jadi, poin kedua adalah
melihat diri anda sendiri sebagai seorang murid dan pemasok pengetahuan sejati. Intinya
adalah melakukan yang terbaik untuk mempertahankan posisi anda sebagai yang terbaik di
bidangnya, dengan mengumpulkan informasi dari dalam dan luar bidang keahlian anda, dan
selalu berada di depan sesering mungkin. Ini bukan berarti menghabiskan waktu berjam-jam
berselancar di Internet, di perpustakaan, atau melahap berbagai jurnal professional. Intinya
adalah berbicara kepada pakar dan pihak berwenang, dan ketika anda menjadi salah satu
pihak berwenang, mengundang orang untuk berbicara kepada anda.

POIN 3: MENYIMAK SECARA INTERAKTIF

Dalam konteks ini, poin kita yang ketiga menyangkut komponen operasional dan
interaktif dari rasa ingin tahu asertif. Komponen ini adalah menyimak, bertanya, bersikap
tanggap, dan mengingat bahwa manusia berbeda satu sama lain. Intinya adalah mengundang
respons dan membuat orang yang biasanya pendiam berbicara. Intinya adalah menentukan
yang terbaik dalam diri seseorang, sambil menghormati keterbatasan-keterbatasan mereka
dan berlaku professional setiap saat.

Bagian komitman anda sebagai seorang pendengar interaktif sejati adalah melepaskan
sejumlah kebiasaan negative yang selama ini keliru kita tangkap sebagai percakapan yang
sebenarnya, jangan mengkritik, mengutuk, atau mengeluh. Dari pada mengkritik ataupun
mengeluh, ciptakan peresaan menghargai, berterima kasih, dan tertarik yang tulus pada orang
lain. Jangan melakukan hal ini karena ingin selalu menjadi optimis. Lakukan atas nama
kepentingan pribadi anda yang positif.

POIN 4: BERSIKAP INTERAKTIF TANPA TUJUAN TERTENTU

Rasa ingin tahu asertif adalah tentang bersikap interaktif terhadap lawan bicara tanpa
agenda tersembunyi. Intinya adalah bersikap lentur dalam menyesuaikan diri dengan
kepentingan orang lain, dan percaya diri untuk mengakui bahwa pendapatlawan bicara
mungkin sama validnya dengan pendapat anda sendiri. Kadang kala, ini berarti hanya

16
mendapatkan separuh dari apa yang anda inginkan dari sebuah pertemuan atau hubungan
telepon, namun tetap merasa senang dengan apa yang telah anda pelajari. Atau bersemangat
dan pemberi informasi yang sabar. Yang penting adalah menyeimbangkan rasa ingin tahu
pribadi anda dengan kebutuhan orang lain untuk belajar.

Tak terbatas jumlah pertanyaan yang dapat anda ajukan kepada orang orang untuk
membuat mereka berbicara dan berbagi informasi tentang diri mereka. Seperti telah kita lihat,
sering kali, cara terbaik untuk memulai adalah dengan mengungkap sesuatu tentang diri anda
sendiri, namun tujuan sejatinya harus memantik rasa ingin tahu lawan bicara tentang hal-hal
yang mungkin selama ini mereka abaikan dan anggap bias

POIN 5: BERBAGAI KISAH PRIBADI ANDA DENGAN PENUH GAYA

Poin kelima tentang rasa ingin tahu asertif adalah pentingnya gaya pribadi. Kita sudah
melihat efektifitasnya dalam hal membagi harapan dan impian-impian anda. Anda perlu
menambahkan sedikit drama ke dalam kisah-kisah tersebut. Anda harus membuat cerita anda
menarik dan menyentuh perasaan, layaknya sedang membagi sebuah rahasia penting. Derajat
kepentingannya sangat jelas. Bagaimana anda dapat memetik rasa ingin tahu lawan bicara
jika anda sendiri tidak terlihat sangat menarik.

Mari kita perjelas hal ini: tidak ada yang menarik dengan orang yang tahu semuanya
(bahkan meski orang tersebut memang tahu banyak hal). Sebaiknya, ketika seorang manajer
mengatakan bahwa ia sendiri juga sedang belajar, dan rasa ingin tahunya masih hidup dan
sehat, sebagai pemimpin ia lebih menginspirasi.

POIN 6: HUMOR

Humor adalah komponen keenam rasa ingin tahu asertif, dan menjadi perlengkap
gaya yang baru saja kita bicarakan. Sudah kita katakana bahwa orang dengan rasa ingin tahu
asertif sangat terbuka tentang betapa tidak tahunya mereka. Alhasil, mereka sering memiliki
selera yang bagus akan humor yang mengolok-olok diri sendiri. Humor dan rasa ingin tahu
berjalan bersisian, karena keduanya ditentukan oleh rasa senang terhadap kejutan dan hal-hal
tak terduga. Humor bukan hanya taktik orang dengan rasa tahu asertif. Humor adalah sifat
alami. Akan tetapi, dalam konteks praktis, humor memang menciptakan atsmofer rileks yang
membuat orang ingin mendengar dan belajar.

17
Sebelum meninggalkan topic tentang humor, sebaiknya kami sampaikan bahwa
humor adalah salah satu people skill yang paling ilusif. Humor adalah salah satu keterampilan
yang paling sulit dipelajari dan dikuasai, dan alasannya sangat sederhana.

POIN 7: MENGETAHUI APA YANG PERLU DIPELAJARI ORANG LAIN

Rasa ingin tahu asertif tidak hanya mengetahui apa yang orang lain ingin pelajari,
tetapi juga apa yang orang lain perlu pelajari. Ini juga berarti memantik rasa ingin tahu
mereka untuk maju dan mempelajarinya. Bentuk tindakannya bermacam-macam. Dapat
berarti meneruskan sebuah artikel dari internet kepada seseorang, atau meninggalkan sebuah
buku atau majalah di meja seseorang. Inilah area dimana sedikit psikologi terbalik dapat
sangat manjur. Ketika memberikan sebuah buku atau artikel untuk dibaca sebaliknya anda
mengatakan dengan jelas bahwa anda tidak punya harapan atau agenda apa pun sehingga
mereka malah akan membacanya. Tekankan poin itu secara sungguh-sungguh.

POIN 8: MEMPERKUAT DENGAN DUKUNGAN KELEMBAGAAN

Rasa ingin tahu asertif perlu didukung oleh budaya perusahaan secara keseluruhan. Ini
berarti kepemimpinan yang kuat dan visioner, dan tentu saja, dukungan yang nyata secara
kelembagaan, termasuk sumber daya, personel, dan dana. Rasa ingin tahu perlu diperkuat di
seluruh lini organisasi dari CEO sampai pesuruh. Rasa ingin tahu perlu direfleksikan dalam
apa yang dikatakan dan tertulis, tetapi yang lebih penting lewat apa yang dilakukan. Oleh
karena itu, lihatlah secara seksama cara perusahaan anda merespons orang yang mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tak terduga, dan yang memberikan jawaban yan mengejutkan. Sistem
apa yang ada untuk mendukung jenis ingin tahu asertif seperti itu, dan mengajarkannya
secara pantas.

POIN 9: BIMBINGAN OLEH PEJABAT SENIOR

Poin kesembilan adalah penerapan poin nomor delapan secara spesifik. Pejabat senior
sebaiknya mengajarkan rasa ingin tahu pada anggota tim mereka. Lewat relasi ajar, para
manajer dapat dengan jelas sekali melihat sebaik apa anggota tim berusaha memperluas visi
mereka. Dengan pemahaman seperti ini, manajer dapat benar-benar menjadikan rasa ingin
tahu sebagai salah satu faktor dalam evaluasi, pengakuan, dan promosi karyawan. Pada saat
yang sama, tiadanya rasa ingin tahu dapat diatasi lewat pelatihan dan buku-buku
pengembangan. Tidak berarti harus ada “bagian rasa ingin tahu” secara resmi di dalam

18
struktur perusahaan. Akan tetapi, sebaiknya dicari cara untuk member karyawan waktu dan
motivasi untuk mengeksplorasi gagasan dan dan perspektif-perspektif baru.

POIN 10: MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG MENENANGKAN

Terakhir, prinsip rasa ingin tahu asertif yang kesepuluh dan mungkin yang paling
penting: rasa ingin tahu asertif harus menyenangkan. Imbalan untuk rasa ingin tahu semacam
itu sebaiknya spontan dan intrinsic. Anda harus merasakan nikmatnya keinginan untuk
mengeksplorasi topic baru atau melihat diri anda menularkan kenikmatan tersebut ke salah
seorang kolega atau teman kerja anda. Manajer dengan rasa ingin tahu asertif tidak
melakukan hal ini demi uang. Rasa ingin tahu adalah bagian dari siapa mereka sebenarnya,
dan orang-orang yang benar-benar merasa ingin tahu tidak pernah membayangkan hal-hal
lainnya.

Salah satu cara yang bagus untuk sekilas melihat betapa ampuh rasa ingin tahu adalah
dengan memikirkan lawannya, yakni kebosanan. Kebosanan jarang dialami oleh anak kecil.
Artinya energy kreatif atau bahkan subversive anda benar-benar macet. Apa yang anda
rasakan ketika harus duduk sepanjang waktu menyimak kuliah panjang tentang sesuatu yang
sama sekali tidak menarik minat anda. Bukan begitu cara menikmati pendidikan, dan yang
pasti bukan itu cara terbaik untuk menjalani kehidupan.

Kesepuluh poin yang kita bahas di dalam bab ini pasti dapat membantu anda
melakukan hal tersebut.

BAB VI : MEMAKSIMALKAN RASA INGIN TAHU ASERTIF dalam BISNIS

Berdasarkan apa yang telah anda pelajari dalam bab 5, sekarang anda pasti tahu
bahwa rasa ingin tahu asertif memiliki banyak keuntungan, sebagai sifat alami anda sendiri
dan sebagai sebuah kualitas yang dapat anda kembangkan di dalam anggota tim anda. Kita
suda membahas sejumlah people skill yang dapat membantu anda meraih tujuan-tujuan
tersebut. Sekarang, pada awal bab ini, kita akan sedikit mempertajam focus kita. Kita akan
mencermati hal-hal yang mesti anda lakukan sebagai seorang manajer untuk memaksimalkan
rasa ingin tahu asertif di dalam lingkup perusahaan.

19
KEEMPAT ELEMEN PENTING RASA INGIN TAHU ASERTIF

ELEMEN 1: Kontak yang Sering

Yang paling penting diantara komponen-komponen ini sebenarnya cukup


sederhana. Komponen tersebut adalah frekuensi kontak. Untuk mewujudkan kontak
personal semacam ini, sebaiknya anda menjadwalkan waktu setiap minggu untuk
sebuah pertemuan perorangan atau interaksi kelompok di mana anggota tim dapat
lebih saling mengenal Di dalam konteks kelompok semacam ini, rasa ingin tahu
asertif menjadi sangat interaktif. Anggota tim mengembangkan dan membagi
pertanyaan, pemahaman, dan solusi. Acara ini adalah sebuah kesempatn bagus untuk
mengetahui bagaimana orang lain berpikir dan juga tentang bagaimana proses berpikir
anda sendiri bekerja.

ELEMEN 2: Manajemen Waktu

Kita sudah melihat betapa pentingnya menjadwalkan pertemuan kelompok,


dan bagi anda sebagai manajer meluangkan waktu bersama anggota tim satu per satu.
Saat memikirkan penjadwalan pertemuan semacam ini, isu tentang manajemen waktu
secara umum dapat menjadi sebuah ide yang bagus. Terkait manajemen waktu,
aturannya adalah, “Harapkan lebih dan anda akan memperoleh lebih”. Harapan tinggi
penting bagi setiap orang, khususnya dalam konteks salah satu hokum paling mapan
tentang dunia korporasi: pekerjaan memuai untuk mengisi waktu yang tersedia.

Θ Membuat Catatan Waktu


Seperti diungkap oleh catatan waktu, puncak kinerja orang berbeda satu sama
lain. Kesadaran anda akan fakta ini sebaiknya tecermin dalam cara anda membahas
catatan waktu tersebut, dan dalam harapan-harapan anda yang lebih besar terhadap
orang yang satu atau yang lain. Pemikir berlian di dalam ruang rapat mungkin saja
tidak bisa berbuat banyak dalam transaksi langsung dengan klkien atau pelanggan.

ELEMEN 3: Mencari Bantuan dari Manajemen

Sebagai seorang manajer, tanggung jawab utama anda adalah merasa ingin
tahu secara asertif tentang tim anda, dan meningkatkan serta memperluas
keterampilan mereka. Ketika lingkungan yang penuh rasa ingin tahu asertif dan

20
menyenangkan ini mulai terbentuk, para manajer dan eksekutif mulai menganggap
diri mereka sendiri sebagai pendidik, bukan sekedar bos.

ELEMEN 4: Menetapkan Tujuan_Mengajukan Pertanyaan yang Tepat

Yang terbaik adalah mulai dengan beberapa pertanyaan. Apa hobi anda? Apa
minat anda? Apa yang paling menarik dari diri anda sendiri dan anggota tim anda.
Setiap kali berpikir tentang tujuan, ada pertanyaan lain yang perlu anda ajukan.
Pertanyaan-pertanyaan ini berhubungan dengan masalah waktu yang sudah kita
bicarakan di atas. Setelah mengetahui bakat anda, menerjemahkannya menjadi tujuan-
tujuan spesifik, dan menetapkan kerangka waktunya, masih ada pertanyaan yang perlu
diajukan. Jangan lupa berkonsultasi dengan kolega dan rekan kerja.

Θ Meraih Tujuan-Tujuan Anda


Meski meluangkan waktu untuk tujuan dan menetapkan tujuan umum dibahas
di dalam buku-buku pengembangan pribadi atau pelatihan manajemen, tujuan jarang
dikaitkan dengan gagasan-gagasan seperti sikap asertif atau rasa ingin tahu. Bahkan,
karena begitu pentingnya, penetapan tujuan selaama ini dibahas dengan cara yang
sangat umum. Terlalu banyak orang memperlakukan penerapan tujuan bak pergi libur,
tanpa peta tentang cara sampai ke tujuan. Boleh saja bermimpi tentang ke mana anda
ingin pergi, tetapi anda tahu apakah harus ke utara atau ke selatan.
Θ Menyelaraskan Tujuan-Tujuan Anda dengan Nilai-Nilai Anda

Ketika mulai menuliskan tujuan-tujuan anda, pastikan tujuan tersebut adalah


sesuatu yang benar-benar anda inginkan. Pastikan bahwa tujuan tersebut bukanlah
sesuatu yang terdengar menyenangkan atau menurut anda harus anda inginkan. Ketika
menetapkan tujuan, ingatlah untuk menjaga konsistensinya dengan nilai-nilai pribadi
anda. Jika anda tidak tahu apa sebenarnya nilai-nilai anda, tanyakan pada diri anda
dengan rasa ingin tahu asertif sekarang. Baik sekali menanyai diri anda sendiri
tentang tujuan andadalam minimal enam bidang kehidupan anda: keluarga anda,
keuangan anda, kesehatan fisik anda, pendidikan anda, dan perspektif spiritual anda.
Dengan memperoleh kejelasan pada masing-masing bidang tersebut, anda akan
menjadi orang yang lebih lengkap, dan keterampilan anda dalam berhubungan dengan
orang lain juga menguat.

21
Θ Ucapkan Tujuan Anda dalam Kalimat Positif
Selalu tuliskan tujuan anda dalam kalimat positif bukan negative. Sekali lagi,
lakukan ini untuk diri anda sendiri dan dorong orang lain untuk melakukannya juga.
Pikiran bawah sadar adalah alat yang sangat efisien tetapi agak terbatas. Pikiran
bawah sadar tidak dapat membedakan pikiran dari realitas fisik, dan tidak
menghakimi antara benar dan salah.
Θ Tulis Tujuan secara Rinci
Ketika menuliskan tujuan-tujuan anda, pastikan untuk menuliskannya serinci
mungkin. Jika tujuan-tujuan anda masih terasa kabur di kepala, pasti ada sejumlah
pertanyaan yang didasari oleh rasa ingin tahu asertif yang perlu anda ajukan terhadap
diri anda. Dalam konteks ini, pikiran ibarat sebuah perusahaan. Diperlukan sebuah
rencana bisnis yang bagus sebelum perusahaan ini dapat bertindak secara efisien.
Θ Mengalahkan Pengamatan Imajiner
Berikut kesulitan sejati yang dihadapi orang-orang ketika diminta menuliskan
sebuah tujuan spesifik, khususnya secara tertulis. Kita mungkin sudah diberitahu ini
untuk kita sendiri, bahwa orang lain takan pernah melihat angka-angka tersebut, tetapi
kita sama sekali tidak mempercayainya. Jangan biarkan pengamat imajiner ini
mengambil keputusan yang membatasi bagi anda. Sadarlah bahwa sipengamat
imajiner ini bukanlah sesuatu yang nyata kecuali di dalam impian terliar anda. Yang
penting adalah apa yang anda percayai, atau bahkan apa yang ingin anda percayai.

BAB VII : DARI RASA INGIN TAHU MENJADI TAHU

Kita hidup di dalam masyarakat yang sagat menghargai keterampilan berkomunikasi.


Kita juga makin canggih menggunakan berbagai cara untuk menunjukan keterampilan
tersebut. Kita menyukai orang yang mampu mengungkapkan diri mereka dengan baik, namun
kita juga sadar bahwa ada lebih dari satu cara untuk melakukan hal tersebut. Jadi,
mungkinkah menarik sebuah kesimpulan umum untuk tentang apa sebenarnya komunikasi
yang baik itu? Jawabannya ya dan tidak. Ada beberapa prinsip yang mendasari semua
komunikasi efektif, namun hamper tak terbatas cara menerapkan prinsip-prinsip tersebut.
Bahkan, cara menerapkan prinsip-prinsip semacam itu sebanyak orangnya.

22
Berikut aturan dasar dalam berkomunikasi di tempat kerja. Panggil nama mereka,
akui ketika anda salah, percayai orang, tunjukan ketertarikan yang tulus, beri pujian, penuhi
kata-kata anda, tunjukan rasa terima kasih, pertimbangkan Orang lain, berikan diri anda,
bersikap rendah hati & bantu orang lain menyelamatkan muka.

YANG PENTING DULU

Ketika kita memikirkan situasi di mana keterampilan berkomunikasi jelas sangat


penting, beberapa hal langsung terlintas di kepala. Apapun situasinya, kesan pertama yang
baik sangatlah penting jika anda ingin memulai dengan langkah yang benar.

KETIKA “SAPU BARU” ITU ADALAH ANDA

Di dalam lingkungan pekerjaan, biasanya anda diberi kesempatan memperkenalkan


diri kepada anggota tim secara satu per satu juga berkelompok. Bertemu dengan setiap orang
dan kelompoknya secar resmi baik dilakukan. Mulailah dengan menunjukan kepada tim anda
bahwa anda terbuka terhadap masukan dan saran setiap saat. Bagus juga mengetahui jenis
pelatihan tim atau penjualan apa yang pernah diberikan sampai saat ini.

PERJELAS MAKSUD ANDA

Otak manusia hanya mampu menerima informasi dalam jumlah tertentu dalam satu
waktu. Dalam berbagai bentuk tanda, suara, atau gambaran mental pesan datang setiap detik
setiap hari. Berikut sejumlah petunjuk untuk mewujudkan komunikasi semacam itu: jangan
tergesa-gesa, terus teranglah tentang kebutuhan anda, & buat catatan.

SUPAYA BISA DIATASI, KONFLIK HARUS DIBAWA KE PERMUKAAN

Hanya sedikit dari kita yang sudah dari sananya tahu cara mengatasi konflik. Peril
latihan bertahun-tahun untuk menguasainya, dan latihannya dapat sangat menyakitkan. Akan
tetapi, langkah pertama untuk mengatasi konflik adalah mengungkapkannya secara penuh.
Setelah rahasia-rahasia gelap ini terungkap, bagaimana sikap anda selanjutnya? Tetap tenang,
dorong komunikasi, berfokus pada hasil sama-sama menang, tetap aturan dasar, &
merespons, jangan bereaksi.

PUJIAN: SENJATA RAHASIA

Dalam banyak budaya korporat, pujian terbuka jarang diberikan karena orang tidak
tahu cara menyampaikanya dengan baik. Ketika diberikan hanya sebagai usaha untuk

23
menyenangkan orang lain atau agar balik dipuji, pujian adalah sebuah kelemahan. Ambil
langkah-langkah berikut untuk membedakan pujian anda dari sekedar basa-basi; beri pujian
spesifik, pilih waktu yang tepat untuk memuji, jaga pujian tetap professional, puji bos anda
secara hati-hati & pujian sebaiknya bernilai.

LAKUKAN PERUBAHAN KETIKA RELASI MENJADI TIDAK PRODUKTIF

Terakhir, mari kita hadapi kenyataan bahwa kadang andamemang perlu mengakhiri
sebuah relasi yang sudah menjadi sangat beracun. Akan tetapi, biasanya langkah drastic
semacam itu dapat dicegah dengan penyesuaian yang tidak terlalu dramatis. Jika semua cara
lain gagal, bersiaplah untuk terus melangkah.

BAB VIII : ETIKET: RAMBU-RAMBU PEOPLE SKILL

Etiket hanyalah istilah lain untuk cara berperilaku, dan cara berperilaku adalah people
skill yang disederhanakan. Etiket adalah cara bertindak dan bereaksi “terhadap orang lain”,
dan sampai sekarang masih valid di dalam lingkungan perkotaan. Dalam bab ini, kita akan
membahas konteks dan permasalahan yang mensyaratkan pengetahuan yang efektif akan
etiket kontemporer.

ETIKET PERCAKAPAN

Sebesar rasa homat yang Anda berikan kepada lawan bicara, pastikan Anda juga
memperlakukan siapa pun yang bersama mereka dengan penuh rasa homat. Mulai dari kolega
mereka dalam sebuah cara bisnis sampai penjawab telepon mereka. Penghomatan yang sama
kepada semua orang membuat ketulusan Anda benar-benar terlihat. Ada juga alas an
pragmatis untuk sikap ini. Cara ini dapat membantu meningkatkan peluang Anda bertemu
dengan manajer senior jika orang yang mengarahkan telepon.

MENYIMAK DENGAN SEKSAMA

Menyimak perlu latihan, karena semua orang ingin berbicara. Seperti berhenti di
lampu merah atau membayar pajak penghasilan: menyimak mungkin bukan sesuatu yang
awalnya Anda ingin lakukan, tetapi akhirnya Anda dapat memahami bahwa hal tersebut
penting demi kebaikan yang lebih besar. Setelah menyimak, langkah berikutnya adalah
memberitahu lawan bicara bahwa Anda menyimak_Juga disebut menyimak sacara aktif.

24
Ketika berbicara kepada seseorang, Anda dapat menggunakan bahasa tubuh_kontak mata,
anggukan kepala_sebagai respons atas apa yang yang mereka katakana.

KESALAHAN-KESALAHAN ETIKET PERCAKAPAN

Dalam berbicara, kesalahan terburuk dari yang paling buruk adalah keliru topic,
gossip kantor, menyela, dan meninggikan suara Anda. Berteriak dan menyela juga tidak patut
dilakukan terhadap rekan kerja. Berteriak dari seberang kantor untuk memulai sebuah
percakapan sangatlah mengganggu dan memalukan, sementara menyela pembicaraan lain
“untuk ikut di dalamnya” menunjukan ketidaksabaran dan tidak adanya rasa hormat.

TIPS ETIKET PERCAKAPAN

Jangan terlalu muluk ketika berbicara dan jangan melantur. Mengajukan pertanyaan
umum dan memperhatikan akan menciptakan kesemaan pandangan dan membantu Anda
terhindar dari tabu. Jangan umbar kehidupan pribadi Anda dan jangan menggosip. Dari pada
berbicara tentang orang lain, puji mereka. Jika mereka melakukan hal sama terhadap Anda,
ucapkan terima kasih. Anda takan menyesalinya.

PERTUKARAN

Satu kesalahan yang memalukan cukup membuat Anda ingin angkat kaki dengan
segera. Kata-kata merendahkan, masuk ke wilayah pribadi, dan obrolan tak penting di telepon
seluler ada di puncak daftar blunder bisnis. Jangan menggunakan kata-kata yang
meremdahkan untuk menyampaikan maksud Anda. Cara seperti ini akan menghancurkan
kredibilitas Anda dan membuat Anda terlihat kekanak-kanakan.selain kata-kata yang
merendahkan, berdiri terlalu dekat seorang rekan kerja atau bersentuhan fisik dengan mereka
sama sekali tidak bijaksana.

ETIKET TENTANG UANG

Bisnis lebih dari sekedar uang. Bisnis menyangkut orang, dan uang adalah salah satu
sarana yang penting untuk menyatakan hubungan Anda dengan orang yang bekerja bersama
Anda. Bahkan, masalah pribadi terkait uang muncul setiap saat di tempat kerja dan akan
sangat bermanfaat jika Anda tahu cara menanganinya.

25
ETIKET BERTELEPON

Telepon adalah sebuah medium yang sangat sensitive. Beberapa alas an sangat jelas.
Ketika berbicara lewat telepon, Anda tidak tahu apa yang mungkin sedang dilakukan lawan
bicara, meski Anda yakin mereka menyimak sepenuhnya. Jadi, kenali tingkat kepentingan
maupun resiko berkomunikasi lewat telepon. Pedoman berikut akan begitu berguna.

1. Selalu balas telepon dalam 24 jam.


2. Jika akan keluar atau tidak ada di tempat kerja, minta seseorang mengangkat
telepon untuk Anda atau minimal setel mesin penjawab Anda untuk memberitahu
penelpon kapan Anda akan kembali dan kapan mereka mungkin akan dihubungi
kembali
3. Ketika melakukan penggilan telepon dan diterima resepsionis atau sekertaris,
katakan siapa Anda dan jelaskan maksud panggilan telpon tersebut.
4. Ketika menerima telepon, sebutkan diri dan bagian Anda.
5. Pastikan alat pesan suara Anda bekerja dengan baik dan tidak berbunyi kontak
pesan sudah penuh, mengalihkan panggilan ke antah berantah, atau bordering
terus-menerus.
6. Anda tidak harus menjawab pemasar lewat telepon.
7. Personalisasi pembicaraan.

ETIKET DI RESTORAN

Makan di restoran bersama sejumlah sahabat atau kolega seharusnya menjadi sebuah
pengalaman social yang menyenangkan. Untuk itu, penting menangani kisu uang secara
khusus dan elegan. Ketika anggaran sedang cekak, biaya makan malam yang kadang cukup
besar tidak dapat diabaikan. Bukan berarti harus Anda yang selalu membayar bonnya_tetapi
juga jangan pura-pura tidak melihatnya. Jelaskan jika Anda yang mentraktir, Hindari
berdebat, Jangan lupa member tip, Beri bartender tip, Berikan tip saat itu juga, Dahulukan
perempuan, Kendalikan diri, & Jam selalu berdetak.

ETIKET SECARA RINGKAS

Umumnya, perilaku yang dianggap sebagai tidak menghormati, tidak sopan, atau
kurang ajar tidaklah disengaja. Perilaku seperti itu dapat dihindari dngan mempraktikkan
etiket yang baik. Pengetahuan dan praktik dasar etiket adalah keuntungan yang sangat

26
berharga, karena dalam situasi, kesempatan kedua mungkin tidak praktis atau bahkan tidak
mungkin sama sekali. Hal yang paling penting untuk diingat adalah bersikap sopan dan penuh
pertimbangan terhadap orang-orang di sekitar Anda, apa pun situasinya. Dalam hal ini,
kualitas yang paling kita kagumi pada orang dewasa adalah sifat-sifat baik yang kita berusaha
tanamkan pada anak-anak kita.

INTNYA ADALAH ORANG

Di tempat kerja, berbicaralah dan kunjugi orang-orang di sekitar Anda. Jangan


membeda-bedakan posisi atau status mereka di dalam perusahaan. Pada acara sosial, gunakan
acara itu sendiri sebagai pemecah kebekuan. Ketika menggunjungi tempat lain, berhentilah
sambil minum kopi dan perkenalkan diri Anda kepada orang-orang di sekitar tempat itu.

BAB IX : PERSUASI SEBAGAI PEOPLE SKILL

Persuasi adalah salah satu people skill yang sangat spesifik. Pada dasarnya, persuasi
adalah membuat orang mendukung Anda tanpa menggunakan kekuatan atau intimidasi.
Persepsi adalah menyakinkan orng lain untuk mendengar argument Anda, kemudian
menerimanya sebagai bagian dari sistem keyakinan pribadi mereka.

MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN

Berusaha membujuk orang lain untuk mempercayai Anda ketika Anda tidak punya
kepentingan mendesak yang jelas tidak ada gunanya. Jika yang Anda inginkan_dukungan,
uang, persetujuan_tidak jelas, Anda perlu memperjelasnya dengan menunjukan adanya
kebutuhan nyata dan mendukungnya dengan antusiasme, bukti, dan kemendesakan. Setelah
memahami hal ini, Anda siap menguasai people skill bernama persuasi. Sebagai komponen
keterampilan ini, tiga factor khususnya sangat ampuh: Otoritas, Emosi, & Alasan.

PERSUASI, LANGKAH DEMI LANGKAH

Seni persuasi dapat di uraikan sebagai progresi logis selangkah demi langkah. Intinya
adalah menyampaikan gagasan Anda secara jelas dan efektif. Akan tetapi, sebelum itu Anda
mesti secara cermat mengetahui audiens Anda_siapa mereka dan mengapa mereka berfikir
seperti itu. Langkah ini memberi Anda dua pemahaman penting. Anda dapat berempati
dengan pendengar, menjalin koneksi antarmanusia, dan menyusun argument untuk

27
menunjukan mengapa gagasan Anda bukan hanya akan bermanfaat bagi Anda saja, tetapi
juga mereka.

Langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu; Bangun rasa percaya, Cari kesamaan
pandangan, Tata informasi Anda, Tampilkan kedua sisi, Kepentingan pribadi, Otoritas,
Ciptakan consensus, Cari waktu yang tepat untuk permintaan Anda, Tawarkan hal baru,
Bersikap menarik, Bersikap masuk akal, Bersikap diplomatis, Bersikap rendah hati, &
Gunakan persuasi sesekali saja.

TEKNIK MENJUAL PERSUASIF

Teknik persuasi ditemukan di mana saja, dan dapat sangat ampuh. Teknik ini juga
dapat sangat berguna, misalnya yang berisi petunjuk tentang makanan mana yang paling baik
untuk menjaga kesehatan. Namun teknik semacam ini juga dapat berbahaya jika digunakan
untuk menarik remaja untuk membeli pakaian yang provokatif atau produk illegal, seperti
rokok atau minuman beralkohol. Waspada terhadap teknik persuasi dapat membekali
pelanggan pada umumnya dengan pengetahuan tentang cara menolak membeli hal-hal yang
tidak diinginkan atau perlu. Strategi menjual umumnya mengikuti empat hal berikut.

• Merebut perhatian pelanggan


• Menciptakan atau mengidentifikasi kebutuhan, masalah, atau keinginan
• Menawarkan solusi
• Menjual

Beberapa strategi dan teknik persuasi dan teknik persuasi yang paling umum: Anda
membutuhkannya, Anda berhak mendapatkannya, Anda menginginkannya, Coba sampel,
Semua orang mengandalkan Anda, Kesempatan sekali seumur hidup, Kualitas “bukan
kuantitas”, Membantu sesame, Daftar manfaat, Menang-menang, Pilih ini-atau, Taktik
menakut-nakuti, & Pendekatan gerbong kereta. Teknik persuasi sangatlah beragam. Inilah
sebabnya sebaiknya hindari tergesa-gesa membeli atau mengomentari sebuah masalah ketika
mungkin ada fakta yang hilang atau strategi persuasi semacam ini dapat memengaruhi logika
sehingga menghamburkan akal sehat.

BAHASA TUBUH: PERSUASI NON-VERBAL

Bahasa tubuh_komunikasi non-verbal_mengungkapkan perasaan kita yang lebih


dalam, bahkan ketika perasaan tersebut bertentangan dengan kata-kata yang kita gunakan.

28
Beberapa komunikasi tanpa kata mudah dilakukan, yang lain adalah permainan catur. Entah
bertemu teman kencan atau menghadap bos, belajar menyandaikan bahasa tubuh dapat sangat
berguna. Anda dapat mengetahui apa yang sebenarnya dirahasiakan seseorang tetapi, karena
sebab tertentu, memilih untuk tidak mengungkapkannya secara verbal.

Inilah hal-hal yang perlu diwaspadai: Menghindari kotak mata, Posisi tubuh yang
kurang baik, Gelisah atau kaku, & Gerakan tidak menyakinkan. Intinya adalah Anda perlu
menggunakan bahasa tubuhAnda sebagai alat komunikasi sama seperti kata-kata. Bahasa
tubuh yang efektif akan membantu Anda meningkatkan energi dalam kontak apa pun, baik
wawancara kerja, kencan pertama, maupun negosiasi pembelian penting.

Θ Tatap Mata Saya


Kontak mata adalah salah satu aspek komunikasi non-verbal yang penting
tidak hanya sepanjang peradaban manusia, tetapi juga di kalangan spesies binatang
lainnya. Kerajaan binatang cenderung mempersepsikan kontak mata langsung sebagai
tantangan atau serangan langsung. Penting memahami perbedaan antara kontak mata
dan melotot. Sementara kontak mata mengirim pesan bahwa Anda percaya diri, rileks,
dan tertarik pada apa yang lawan bicara katakana, melotot dianggap kasar dan bahkan
mengancam. Beda antara kontak mata yang selalu sedikit dan berlebihan sangatlah
tipis. Kontak mata yang sehat dalam sebuah percakapan dua orang atau sebuah
kelompok kecil sebagian dipengaruhi oleh dinamika kelompok tersebut. Jika pelaku
percakapan sudah akrab atau dekat, biasanya kontak mata antara mereka juga semakin
banyak. Akan tetapi, jika anggota kelompok tersebut pada dasarnya pemalu, kontak
mata juga akan semakin sedikit.

BAB X : MENGAJUKAN PERTANYAAN SECARA CERDAS

Aturan-aturan tentang pertanyaan dan jawaban juga terus mengalami revisi. Apa yang
dua piluh tahun lalu adalah sebuah rutinitas dalam wawancara kerja sekarang dapat dijadikan
alas an untuk mengajukan tuntunan secara hukum. Tahu cara mengajukan pertanyaan masih
merupakan salah satu people skill yang sangat penting, tetapi sekarang mengajukan
pertanyaan juga menyangkut masalah etnis dan hukum yang sensitif. Dalam bab ini, kita akan
mulai mengetahui apa yang telah berubah dan apa yang belum dan bagaimana Anda dapat
memanfaatkan realitas saat ini secara maksimal.

29
SAMPAH YANG DIMAKSUKAN, SAMPAH JUGA YANG KELUAR

Penting hal ini tidak dilebih-lebihkan. Mengajukan pertanyaan yang tepat adalah inti
komunikasi dan pertukaran informasi yang efektif. Oleh karena itu, mengajukan pertanyaan
adalah salah satu people skill yang sangat rumit, baik di dalam sebuah wawancara kerja
maupun dalam percakapan dengan anak laki-laki atau perempuan Anda yang menginjak
remaja. Dengan belajar mengajukan pertanyaan yang tepat dalam situasi tertentu, Anda dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasi Anda secara keseluruhan. Minimal, Anda dapat
menghindari menyinggung perasaan orang lain_yang merupakan hasil paling umum dari
pertanyaan yang salah.

PERTANYAAN TERBUKA DAN TERTUTUP

Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang hanya perlu dijawab dengan satu kata
atau sangat pendek. Pertanyaan terbuka mengundang jawaban yang lebih panjang. Pertanyaan
semacam ini biasanya mengandung unsur apa, mengapa, atau bagaimana. Pertanyaan terbuka
meminta informasi, opini, atua perasaan. Pertanyaan terbuka sangat baik untuk
mengembangkan sebuah percakapan berkelanjutan, menambah rincian tentang sebuah situasi
tertentu, dan mengeksplorasi opini atau perasaan seseorang. Pertanyaan tertutup menawarkan
pemahaman factual, atau mengakhiri masalah factual yang tidak perlu diselesaikan dengan
pertanyaan terbuka.

PERTANYAAN CEROBONG

Salah satu cara memaksimalkan manfaat kedua jenis pertanyaan tersebut adalah
mulai dengan pertanyaan terbuka dan kemudian secara perlahan bergeser ke pertanyaan-
pertanyaan yang terfokus lebih tajam. Pertanyaan cerobong bagus untuk mencari keterangan
lebih lengkap tentang suatu insiden tertentu. Pertanyaan cerobong juga membangun rasa
percaya diri dan kepercayaan dari pihak yang sedang ditanya.

PERTANYAAN MENYELIDIK

Secara umum, pertanyaan menyelidik bagus untuk memperoleh kejelasan dan


memahami data yang diberikan sebelumnya, dan menarik informasi dari orang yang berusaha
menghindari menceritakan sesuatu kepada anda. Ada perkembangan baru dalam teknik
mengajukan pertanyaan menyelidik yang disebut Metode Lima Mengapa (Five Whys
Method), teknik ini mulai dengan mencermati hasil akhir dan kemudian mundur untuk

30
mencari sebab utamanya dengan terus-menerus bertanya “mengapa”. Karena sangat mudah,
strategi Lima Mengapa dapat disesuaikan dengan cepat dan diterapkanpada hamper semua
masalah.

PERTANYAAN MENGGIRING

Pertanyaan jenis ini dimaksudkan untuk menggiring orang mengikuti cara berfikir
Anda. Ada beberapa cara untuk melakukanya: Dengan sebuah asumsi, Dengan
menambahkan permintaan pribadi untuk setuju pada akhir kalimat, & Dengan menyusun
pertanyaan sedemikian rupa sehingga respons refleksnya adalah “ya”, Pertanyaan
menggiring cenderung close-ended. Pertanyaan ini paling baik untuk mendapatkan jawaban
yang Andainginkan sementara lawan bicara tetap merasa bahwa mereka punya pilihan.
Bahaya pertanyaan menggiring adalah pertanyaan semacam itu dapat terlihat manipulative
atau bahkan tidak jujur.

PERTANYAAN RETORIS

Pertanyaan retori adalah salah satu cara untuk melibatkan lawan bicara. Sebagai salah
satu people skill, pertanyaan ini sangat baik untuk meminta persetujuan yang hamper
otomatis. Setelah persetujuan diperoleh, penanya biasanya sering menggunakan momentum
tersebut untuk memperoleh lebih banyak konsesi.

MENGGUNAKAN TEKNIK BERTANYA

v PERTANYAAN ADALAH SALAH SATU CARA YANG AMPUH UNTUK:


Belajar, Mengelola, Menghindari kesalah pahaman, Merendakan konflik, &
Membujuk orang. Bertanya secara cerdas perlu diimbangi dengan menyimak secara seksama
sehingga Anda tahu apa sebenarnya yang dimaksud orang lewat jawaban mereka. Pastikan
Anda member orang yang Anda tanyai cukup waktu untuk merespons. Ini mungkin termasuk
waktu untuk berfikir sebelum menjawab, jadi jangan hanya menafsirkan jeda diam sebagai
“tidak ada komentar”. Kesabaran adalah salah satu people skill.

BAB XI : BERBICARA SECARA ASERTIF

Bukan rahasia bahwa kemampuan berkomunikasi dengan baik adalah salah satu
people skill yang sangat penting. Memang seperti itulah kenyataannya. Dalam bab ini,
pembicaraan kita akan berfokus pada people skill penting ketiga, komunikasi

31
asertif_khususnya berbicara. Kami akan menguraikan asas-asas dan aplikasi dalam
pertemuan satu lawan satu, juga rapat dan presentasi.

KOMUNIKASI EFEKTIF MEMERLUKAN PERNCANAAN

Umumnya, percakapan bisnis tidak direncanakan dan mengalir begitu saja. Sebagai
seorang pemimpin, Anda harus tahu perbedaan antara komunikasi yang ramah dan berbagai
informasi secara efisien serta asertif. Jika merencanakan sebuah pembicaraan yang lebih
formal untuk tujuan tertentu, pertama-tama Anda perlu dengan jelas mengidentifikasi tujuan
tertentu, pertama-tama Anda perlu dengan jelas mengidentifikasi tujuan tersebut di kepala
Anda. Selanjutnya, Anda perlu sebuah rencana untuk mewujudkannay dalam pertemuan
langsung. Memang benar, beberapa orang dapat “berfikir sambil jalan”, tetapi ini pun karena
mereka telah punya pemahaman yang jelas atas konteks dan target pribadi mereka. Akan
tetapi, kita pada umumnya perlu merencanakan dan ketika Anda melakukannya, berikut tiga
poin kunci untuk dicamkan.

1. Pertama, pastikan pesan Anda dimengerti.


2. Kedua, Anda mesti tahu apa yang disampaikan kepada Anda, bahkan meski
sang pembicara bukanlah seorang komunikator yang hebat.
3. Ketiga, Anda perlu mempertahankan kendali percakapan.

DINAMIKA KOMUNIKASI

Untuk memahami cara melaksanakan poin-poin di atas, kita perlu mencermati apa
yang sebenarnya terjadi ketika seseorang berbicara kepada orang lain. Berbicara adalah
sebuah proses yang jauh lebih kreatif dari pada yang Anda kira. Merencanakan secara
sekasam cara Anda mengungkapkan diri mungkin perlu waktu, tetapi dalam jangka panjang,
usaha ini sangat berguna. Jika mengamati orang-orang yang sedang berbicara, Anda akan
mulai memperhatikan bahwa komunikasi antar manusia biasanya meninggalkan banyak hal
yang tak terkatakan. Tergantung sang pendengar untuk mengisi informasi yang hilang tetapi
tersirat tersebut.

LIMA PERANGKAT PERCAKAPAN

Riset menyimpulkan ada lima perangkat utama yang dapat lawan bicara Anda
gunakan untuk menciptakan kembali pengalaman Anda di kepalamereka. Semakin banyak
elemen yang Anda berikan kepada mereka, semakin besar kemungkinan ciptaan ulang lawan

32
bicara mendekati pesan yang Anda ingin sampaikan. Mari kita lihat perangkat tersebut:
Perangkat 1: Berpegang pada Fakta, Perangkat 2: Bagi Perasaan yang Ditimbulkan Fakta
Tersebut di Dalam Diri Anda, Perangkat 3: Bagi Apa yang Anda Alami, Perangkat 4:
Utarakan Apa yang Anda Inginkan, & Perangkat 5: Sisipkan Kesimpulan Berorientasi
Manfaat. Kelima perangkat percakapan asertif dapat sangat efektif, tetapi bukan satu-satunya
yang diperlukan dalam komunikasi bisnis satu lawan satu yang berhasil.

PERTANYAAN ADALAH PERTANDA BAGUS

Jika tidak ada pertanyaan dari Anda maupun lawan bicara, kemungkinan besar
komunikasi yang terjadi jauh dari ideal.poin ini benar-benar penting. Jadi, jangan biarkan ego
Anda meyakinkan Anda bahwa semuanya sudah dimengerti dan diterima. Bahkan, Anda
harus berasumsi sebaliknya. Setelah mendengar keberatan terhadap pesan Anda, sebaiknya
gunakan teknik dasar dinamika interpersonal. Yakni, ulangi dan konfirmasi apa yang yang
baru saja Anda dengar.

MENULIS BERBAGAI GAGASAN PENTING

Jika menurut Anda percakapan telah masuk ke inti permasalahan, luangkan waktu
untuk mencatat apa saja yang muncul dan kirim lewat e-mail ke pihak-pihak terkait. Yang
mengejutkan, cara ini cenderung lebih penting untuk pertemuan-pertemuan yang terjadi di
sekitar pendingin air dari pada pertemuan resmi di ruang rapat.

MENGATASI KONFLIK SECARA KONSTRUKTIF

Jika dan ketika Anda menemui orang yang sulit, bersikaplah professional. Jangan
sampai kehilangan kendali diri, bahkan meski Anda ingin meninggalkan kesan bahwa Anda
telah bersikap professional. Jika Anda terlihat dengan sengaja kehilangan kesabaran agar
berhasil mencapai tujuan, lakuakn hal tersebut sebagai keputusan secara sadar. Puncaknya,
harus dicamkan bahwa bahasa yang kasar tidak boleh menjadi bagian dari komunikasi asertif.

KOMUNIKASI DALAM RAPAT DAN PRESENTASI

Sejauh ini, kita sudah berbicara tentang komunikasi lisan antara seseorang dan orang
lain. Demi keseimbangan bab ini, kita juga akan membahas komunikasi kelompok seperti
yang biasa terjadi di dalam rapat-rapat dan presentasi. Pada saat yang sama, atasan Anda akan
memperhatikan presentasi Anda di area yang sulit ini.

33
Θ Peserta
Jika seseorang ngotot ingin hadir, jelaskan hal tersebut tidak perlu dan dengan
sopan tetapi tegas halangi mereka. Biasanya, orang sangat berbahagia lepas dari rapat.
Θ Durasi
Beritahu batas waktu maksimal sebuah rapat berkangsung di muka kepada
semua orang yang hadir, dan ingatkan peserta pada awal rapat.
Θ Agenda
Tujuan agenda rapat adalah memberitahu peserta topic rapat di muka dan
menyusun struktur diskusi rapat itu sendiri. Agenda final menyebutkan tujuan setiap
bagian rapat.
Θ Mengkoordinasi Kontribusi
Selama rapat berlangsung, sebagai pemimpin dan fasilitator Anda mesti secara
asertif mengkoordinir kontribusi setiap peserta yang hadir.
Θ Tujuan
Tujuan sebuah rapat mungkin menyiratkan cara tertentu untuk
menyelenggarakan acara tersebut.

Kegagalan berkomunikasi adalah kiamat bagi usaha bersama manapun. Sebaliknya,


hamper segala sesuatu mungkin ketika orang mampu bekerja sama.

BAB XII : MENYIMAK SECARA ASERTIF

Menyimak adalah sebuah seni, keterampilan, dan disiplin, dan seperti keterampilan-
keterampilan lainnya, memerlukan penguasaan diri. Anda mesti belajar mengabaikan
kebutuhan Anda sendiri dan memfokuskan perhatian pada orang yang sedang berbicara.
Mendengar menjadi menyimak hanya ketika Anda memperhatikan apa yang sedang
dikatakan dan mengikutinya lekat-lekat. Tak diragukan lagi, menyimak adalah salah
satupeople skill yang sangat penting.

MEMATUHI ATURAN BERBICARA

Tidak ada analogi yang sempurna, tetapi ada satu yang sangat baik untuk secara
akurat dan tepat menjelaskan apa yang terjadi ketika orang berbicara dan menyimak. Seperti
ketika berkendara sedikit di atas batas kecepatan, kemungkinan besar Anda lebih berfokus

34
berbicara daripada menyimak. Untuk menjadi seorang penyimak asertif, pertama Anda perlu
menyadari kecenderungan tersebut, kemudian mengubahnya.

MENYIMAK DENGAN EMPATI

Kita semua ingin berbicara dan ingin disimak. Akan tetapi, tahukah Anda apa itu
menyimak, benar-benar menyimak? Menyimak bukan hanya mendengar kata-kata.
Menyimak adalah benar-benar memahami pesan lawan bicara, juga kondisi dan perasaan
mereka. Inilah arti empati, dan empati adalah elemen dasar menyimak secara asertif. Empati
artinya memahami orang dengan begitu baiknya sehingga, minimal untuk saat itu, Anda
mengalami perasaan mereka. Empati adalah menyimak secara intens dan menempatkan diri
pada posisi mereka sedekat mungkin sehingga Anda mengalami situasi yang dialami lawan
bicara, pikiran, dan emosinya.

HAMBATAN PERCAKAPAN YANG HARUS DIHINDARI

Menyimak secara asertif, seperti telah kita bahas, didasarkan pada keinginan untuk
mengetahui lawan bicara. Akan tetapi, keberhasilan usaha tersebut juga ditentukan oleh
keberhasilan menghindari sejumlah hambatan yang sangat umum dalam percakapan. Mari
kita lihat beberapa di antaranya. Pertama, hindari terus-menerus membanding-bandingkan
diri Anda dengan lawan bicara. Kecenderungan terakhir sangat signifikan.

HINDARI MEMBACA PIKIRAN

Hambatan kedua adalah berusaha membaca apa yang sebenarnya dipikirkan lawan
bicara, yang bertentangan dengan apa yang dikatakannya. Hambatan ketiga dalam menyimak
secara asertif disebut “filtering”. Pada dasarnya,filtering adalah membuka telinga lebar-lebar
ketika mendengar sesuatu yang menarik minat Anda atau yang Anda setujui, dan
menulupinya rapat-rapat untuk hal-hal sebaliknya.

Selain hambatan-hambatan ini, masih banyak hambatan lainnya. Orang umumnya


menghakimi: mereka menyebut sebuah pertanyaan “gila”, ”membosankan”, atau
“menantang” bahkan sebelum pertanyaan tersebut selesai diucapkan. Setelah mendengar
tentang hambatan-hambatan dalam menyimak asertif ini, kemungkinan besar Anda mrlihat
diri Anda di dalam minimal salah satunya.

35
RESPONS MENYIMAK YANG BURUK

Selain menyimak, Anda juga mesti merespons. Mengapa? Agar Anda dapat
menyimak lebih banyak. Tentu saja, bahkan penyimak yang buruk pun merespons dengan
satu cara atau lainnya tetapi ada sebuah spectrum respons yang luas, dari permusuhan
langsung sampai empati sejati. Sekarang, mari kita sekilas melihat spectrum tersebut dari
bawah sampai ke atas, dari sama sekali tidak peduli sampai niat tulus untuk menyimak secara
asertif. Selanjutnya adalah respons menasihati, yang merupakan bentuk penghakiman yang
tidak terlalu bermoral.

OPSI MENYIMAK ASERTIF POSITIF

Opsi pertama adalah mengorekasi semua asumsi bahwa kita memahami pikiran,
perasaan, atau kondisi tertentu lawan bicara. Anda mungkin saja mendengar sebagian dari
apa yang dikatakan atau disiratkan, namun belum semuanya. Diatas tingkatan respons ini kita
mulai mendekati menyimak asertif yang sebenarnya. Semua ini membutuhkan keterampilan
sejati dan teknik tertentu.

MEMBERIKAN MASUKAN KONSTRUKTIF

Setelah makin berpengalaman dan mahir dalam menyimak secara asertif, Anda akan
sampai pada tingkatan respons yang benar-benar baru. Disini, sesuatu yang benar-benar
menakjubkan akan terjadi: Anda sering dapat mengerti apa yang dipikirkan dan dirahasiakan
orang sebelum mereka sendiri mengetahuinya.

TEKNIK MENYIMAK TAMBAHAN

Jadi, untuk melengkapi bab ini, mari kita ringkas beberapa poin penting topic ini.
Poin-poin penting tersebut adalah teknik dasar menyimak yang dapat Anda gunakan untuk
meningkatkan keterampilan Anda berkomunikasi asertif: Ajukan pertanyaan dan klarifikasi
atas apa saja yang tidak sepenuhnya Anda pahami, Selain menyimak asertif_sebaiknya Anda
juga bersikap asertif dengan memberikan masukan, Perhatikan bahasa tubuh. Sampai 90%
komunikasi interpersonal bersifat visual, & ketahui bahwa interupsi, nasihat, dan pertanyaan
yang menghakimi adalah hambatan dalam menyimak secara asertif.

KETULUSAN ADALAH KUNCINYA

36
Dalam situasi apapun, ketulusan adalah elemen paling penting dalam semua
komunikasi antar manusia, baik sebagai pembicara maupun penyimak. Umumnya, orang
dapat menerima gaya menyimak apa pun, asalkan perhatian Anda benar-benar ada dan
diarahkan kepada mereka. Menyimak secara asertif dapat menjadi sebuah factor yang
mengubah hubungan antara seorang pemimpin dan seorang anggota tim.

BAB XIII : AMBISI ASERTIF

Topik kita di bab ini dan selanjutnya adalah people skill penting kelima, ambisi
asertif. Sekilas, Anda mungkin menganggap judul tersebut agak berlebihan. Sikap asertif
adalah melakukan apa yang Anda ingin lakukan dan memperoleh apa yang menjadi hak
Anda. Bebekal pengertian di atas, mari kita bedakan antara apa yang disebut ambisi intrinsic
dan ambisi ekstrinsik. Ketika orang secara ekstrinsik ambisius, ambisi mereka secara
langsung diarahkan ke sesuatu di luar diri mereka. Arahnya adalah imbalan atau imbalan
eksternal, dan biasanya imbalan tersebut bersifat fisik atau materi.

IMBALAN EKSTERNAL

Fakta bahwa imbalan dapat menghasilkan efek yang kontraproduktif didasarkan atas
berbagai studi, yang menghasikan temuan-temuan seperti berikut: anak-anak yang diberi
imbalan untuk menggambar lebih enggan melakukan disbanding anak-anak menggambar
karena kesenangan melakukan hal tersebut, Remaja yang diberi imbalan untuk bermain kata
kurang menikmati permainan tersebut dan tidak bermain sebaik mereka yang bermain tanpa
imbalan, & Karyawan yang dipuji Karena memenuhi harapan sang manajer umumnya
mengalami penurunan motivasi. Apakah logika di balik temuan-temuan ini, dan apa yang
disampaikan temuan-temuan tersebut kepada kita tentang bagaimana sebaiknya memotivasi
ambisi.

MENGAPA IMBALAN EKSTRINSIK TIDAK EFEKTIF

Pertama, imbalan mendorong orang untuk berfokus secara sempit pada tugas saja,
menyelesaikannya secepat mungkin dan kurang berani mengambil resiko. Kedua, orang akan
mulai melihat diri mereka dikendalikan oleh imbalan. Terakhir, imbalan eksternal dapat
menggerus minat intrinsik. Akan tetapi, ada kempatan umum bahwa tidak semua imbalan
memiliki efek yang sama. Ada sebuah perbedaan yang perlu dibuat di sini dan perbedaan

37
tersebut sangat tipis. Di satu sisi, Anda boleh mengatakan kepada seseorang (atau diri Anda
sendiri) bahwa Anda akan diberi imbalan jika berhasil memenuhi target kinerja tertentu.

PUJIAN SEBAGAI ALAT KONTROL

Ketika pujian atau masukan verbal positif mulai dialami sebagai alat control, efeknya
terhadap motivasi dapat sama dengan efek imbalan finansial. Dampak negative imbalan
terhadap memotifasi dapat diminimalkan dengan mengecilkan signifikasi imbalan tersebut
dan dengan tidak berusaha menggunakannya sebagai alat kontrol.

DEFENISI AMBISI

Yang paling sederhana, ambisi dapat diartikan sebagai ingin mencapai sesuatu yang
diidamkan atau direncanakan. Secara lebih puitis, ambisi adalah mempunyai mimpi dan
mengalami kesuksesan ketika impian tersebut tercapai. Ambisi Anda lunas ketika impian
Anda menjadi kenyataan.

MENGATASI KETAKUTAN

Seperti kita telah berusaha tunjukan, ambisi adalah sebuah pengalaman subjektif dan
begitu juga ketakutan yang menghalanginya. Namun begitu, masi ada beberapa hal yang
perlu disampaikan tentang ketakutan. Pemahaman atas bagaimana ketakutan bermula, cara
kerjanya, dan cara mengalahkannya. Secara umum, ada empat factor yang memicu timbulnya
ketakutan. Ketakutan adalah berusaha menjadi orang lain. Dalam pengertian ambisi,
ketakutan adalah mengejar sesuatu yang salah pada tingkat dasar identitas pribadi Anda
sendiri.

Θ Spesialis Sukses
Di kalangan spesialis, individu yang paling sukses mengenali kualitas ini sejak
dini. Mereka tahu apa kekuatan mereka dan apa yang mereka nikmati lakukan dan
mengarahkan karier mereka kearah tersebut.
Θ Generalis Pemenang

Sebaliknya, beberapa orang diberi bakat di dalam banyak bidang tetapi malah
menjadikan kelebihan tersebut titik lemah. Boleh saja menjadi seorang generalis,
tetapi tidak boleh memaksakan diri. Banyak generalis mengalokasikan kemampuan
mereka ke berbagai bidang tetapi gagal berprestasi menonjol di bidang mana pun.

38
Θ Ketakukan Tersamar Sebagai Ketidaksabaran

Ketakutan jenis kedua menampilkan diri sebagai ketidaksabaran. Takut


meluangkan waktu untuk mengembangkan kemampuan Anda dan oleh karenanya
dengan terburu-buru menyerah atau marah.

Θ Ketakutan di Bawah Tekanan


Tekanan tambahan membuat Anda ketakutan, tetapi Anda tidak ingin
menghadapinya. Anda ingin membuat ambisi, itu saja, kualitas yang menentukan
keberadaan Anda. Akan tetapi, itu agresif, bukan ambisi asertif.
Θ Takut Melihat Keterbatasan Anda
Ambisi asertif artinya menginginkan kesuksesan menurut defenisi Anda
sendiri. Akan tetapi, jangan takut mengakui Anda punya keterbatasan dan bahwa
Anda bahkan ingin memiliki keterbatasan. Bukan berarti Anda tidak ambisius. Anda
tetap ambisius, hanya menurut batasan Anda sendiri.

MENGHORMATI DIRI ANDA SENDIRI DAN ORANG LAIN

Di dalam lingkungan bisnis, rasa homat adalah kata-kata yang sangat penting.
Mengukur rasa hormat dari beberapa besar orang lain menghormati Anda adalah suatu
kesalahan. Sebaliknya, berfokuslah pada seberapa homat Anda terhadap anggota tim Anda
dan seberapa besar rasa hormat Anda terhadap diri sendiri.

BAB XIV : MEMAKSIMALKAN HASIL dengan AMBISI ASERTIF

Dalam bab ini, kita akan melanjutkan pembahasan kita tentang ambisi asertif dengan
penekanan pada bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin dapat memaksimalkan energi
positif ambisi bagi setiap orang di dalam tim Anda.

MEMIMPIN DENGAN CONTOH

Setiap pemimpin hebat tahu rahasia ini dan menggunakannya setiap saat setiap hari.
Memimpin dengan contoh tidak hanya memerintahkan anggota tim Anda, tetapi juga
menginspirasi mereka untuk memperoleh hasil-hasil yang lebih hebat. Dengan cara ini,
memimpin dengan contoh memantik ambisi asertif. Jika Anda menunjukan apa yang perlu

39
terjadi, bukan hanya mengatakannya, Anda dan tim Anda akan mencapai tujuan tersebut
lebih cepat.

PEMIMPIN TELADAN

Inilah satu-satunya prinsip terpenting untuk membangun ambisi asertif di dalam tim
Anda. Kurangi perhatian pada apa yang Anda katakana ke orang, dan tingkatkan pada apa
yang Anda lakukan. Jika ada sesuatu yang Anda ingin lihat pada orang lain, pastikan mereka
dapat melihatnya terlebih dahulu pada Anda. Sekarang, dengan mencamkan prinsip penting
pertama_kita dapat melihat beberapa teknik ampuh yang dapat Anda gunakan untuk
menanamkan ambisi asertif di dalam anggota tim Anda_dan setelah itu menikmati kinerja
maksimal dari mereka sekarang dan dalam jangka panjang.

BEBERAPA MENIT PERTAMA SETIAP HARI ADALAH KUNCINYA

Sebagai contoh, ketahuilah bahwa beberapa menit pertama hari ini selalu merupakan
waktu terpenting yang akan Anda jalani bersama tim. Mengingat pentingnya memulai setiap
hari dengan awal yang baik, berikut empat taktik spesifik untuk mewujudkan hal tersebut.

Θ Taktik 1: Datang Awal


Tidak ada yang lebih membuat karyawan frustasi selain melihat penyelia,
manajer, atau pemimpin mereka datang berjam-jam setelah jam kerja dimulai.

Θ Taktik 2: Pertahnkan Level Energi Anda Tetap Tinggi


Suasana hati dan perilaku sangatlah menular. Begitu berjalan melewati pintu,
Anda mengirimkan semua jenis pesan.
Θ Taktik 3: Sambut Tim Anda dengan Antusiasme dan Humor
Menjadikan hal ini sasaran pribadi adalah salah satu cara yang bagus untuk
menampilkan ambisi asertif sebagai seorang pemimpin.
Θ Taktik 4: Susun Rencan Tindakan yang Jelas
Poin keempat langsung berhubungan dengan tema kita yaitu ambisi asertif.
Intinya adalah tingkat harapan Anda terhadap anggota tim. Menyampaikan harapan
ini dapat dilakukan dengan sangat mudah. Buat saja sebuah rencana tindakan yang
jelas atas apa yang perlu dicapai setiap hari.

40
KEMALASAN

Bersama pembicaraan kita tentang ambisi asertif, keliru untuk tidak sekilas membahas
kebalikan dari ambisi dan itu adalah kemalasan. Masalahnya adalah pemalas sebenarnya
sangat merugi. Anda dapat menemukan sebuah ceruk yang aman di dalam organisasi hanya
dengan mengikuti arus, tetapi takkan pernah dapat bergerak naik. Jadi, ketika menemukan
kemalasan pada salah satu anggota tim Anda_jangan ragu untuk mengkonfrontir dan
menjelaskan bahaya-bahayanya.

KEGAGALAN SEBAGAI TANDA POSITIF

Energi positif tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah ambisi alami setiap manusia
untuk berhasil. Setiap hari baru menawarkan peluang baru untuk tumbuh, belajar, dan
melangkah maju dari hari sebelumnya. Dorongan untuk sukses dan berprestasi sangatlah
kuat, tetapi sesekali kekuatan negative dapat memenangkan perang dalam waktu yang sangat
lama. Jika dibiarkan, kekuatan negative ini dapat memenangkan perang dalam sekejap mata,
yang membuat kekuatan negative begitu berbahaya adalah pada kenyataannya Anda tidak
dapat begitu saja menemukannya. Dari sananya, kekuatan ini selalu berada di balik layar.

RASA TAKUT GAGAL

Kekuatan negatf di dalam anggota tim Anda dapat berbentuk rasa takut gagal. Bukan
takut pada apa pun yang mereka lakukan, tetapi takut melakukannya. Membiarkan kekuatan
negative ketakutan mendominasi hari kerja anggota tim Anda sama dengan merampok
sesuatu yang sangat berharga dari mereka dan juga perusahaan.

MENCIPTAKAN AMBISI ASERTIF DALAM TIM ANDA

Ketika bebbicara tentang menciptakan ambisi asertif di dalam anggota tim Anda, kita
perlu membedakan teori dan praktik. Mudah untuk melihat mengapa lebih baik punya sebuah
tim yang ambisius dari pada yang berpuas diri.

MENCIPTAKAN BUDAYA BELAJAR

Langkah pertamanya adalah menciptakan budaya belajar di dalam tim Anda. Buatlah
sebuah program yang secara konsisten menampilkan tren, riset, teknik, dan perangkat terkini
industry Anda. Cara ini akan memuaskan kebutuhan yang sangat kuat dan manusiawi di

41
dalam anggota tim Anda. Cara ini akan menjawab kebutuhan mereka untuk belajar dan
tumbuh. Pendidikan adalah permainan menang kalah.

SETIAP KASUS UNIK

Penting mengatakan bahwa setiap orang harus produktif dan proaktif dan bahwa Anda
harus melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk menciptakan hal tersebut. Akan tetapi,
makna sejati perkataan tersebut dapat sepenuhnya berbeda antara satu orang dan orang yang
lain.

BAB XV : MENYELESAIKAN KONFLIK SECARA ASERTIF

People skill penting kelima dan terakhir, menyelesaikan konflik secara asertif. Mari
kita pahami apa yang sebenarnya terlibat di dalam situasi-situasi semacam ini dan betapa
rumitnya situasi tersebut dapat berkembang. Untuk itu, kita akan memandang suatu insiden
dari perspektif orang yang lebih terkenal karena hal lain daripada terlibat dalam permusuhan.

PELAJARAN BERHARGA LINCOLN TENTANG PENYELESAIAN KONFLIK

Dalam membahas konflik di tempat kerja dan cara Anda menyelesaikannya secara
asertif, kita akan membuat perbedaan antara dua jenis situasi. Yang pertama adalah situasi di
mana Anda terlibat secara langsung sebagai salah satu pihak yang berkonflik dan yang kedua
adalah situasi di mana Anda adalah pihak ketiga atau mediator.

TERLIBAT DALAM SEBUAH KONFLIK

Ketika Anda terlibat langsung di dalam sebuah konflik sebagai salah satu pihak, ada
beberapa langkah asertif yang dapat dan sebaiknya Anda ambil sesegera mungkin. Sambil
membahasnya satu per satu, perhatikan bahwa tidak satu langkah pun tergantung pada isu
spesifik yang menjadi sumber konflik. Dalam meluhat sebuah situasi konflik, sebaiknya
mulai dengan mengidentifikasi variable-variabelnya. Inilah tempat di mana kemungkinan
sejati yang untuk perubahan atau penyesuaian ada.

LAKUKAN PENILAIAN SECARA JUJUR

Lakuakn penilaian secar jujur atas pertimbangan kekuatan di dalam situasi spesifik.
Yang paling sulit di dalam berbisnis adalah fakta bahwa situasi tertentu dapat berubah total

42
tanpa perasaan. Ketika masalah uang dan tempat kerja terlibat, betapa mengenaskan
bagaimana segala sesuatunya dengan cepat terbakar habis. Di dalam konflik bisnis, Anda
mungkin akan terkejut mengetahui betapa kecil arti perasaan pribadi ketika gesekan terjadi.

Θ Steve Membuat Penilaian Jujur


Sambil mengira-ngira pertimbangan kekuatan di dalam konflik, lihat
perbedaan antara apa yang sekedar diinginkan para pihak dan apa yang sebenarnya
mereka butuhkan. Penilaian yang jujur dan lengkap atas sebuah situasi, termasuk
kebutuhan-kebutuhan Anda adalah langkah pertama menuju penyelesaian. Melakukan
penilaian adalah tanggung jawab Anda, tetapi bukan satu-satunya tanggung jawab
Anda di dalam penyelesaian konflik secara asertif.

CARA MEMBAWA DIRI KETIKA TERLIBAT KONFLIK

Jika terlibat du dalam sebuah konflik, bayangkan bagaimana anak kecil bersikap
ketika bertengkar di dalam bak pasir dan jangan bertindak seperti itu, Jangan menghina
orang, Jangan menunjuk-nunjuk, Jangan berlaku bak Anda sama sekali tak bersalah dengan
mengorbankan pihak lain. Taktik seperti itu hanya meningkatkan pembenaran diri dan
perilaku defenisif lawan bicara.

KOMUNIKASI NON-VERBAL

Kita memberi tekanan pada apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh. Akan
tetapi, kenyataannya 90% dari interaksi antarindividu terjadi lewat komuikasi non-verbal.
Komunikasi non-verbal terdiri atas ekspedisi wajah, gerakan, dan bahasa tubuh secara umum.
Pada tingkatan yang paling jelas, bahasa tubuh yang positif berarti tersenyum, menjalin
kontak mata dan berdiri tidak terlalu dekat ataupun terlalu jauh dari lawan bicara. Akan
tetapi, ada yang lebih dari sekedar hal-hal tersebut.

Jadi, sekarang mari kita bahas beberapa teknik khusus untuk memperoleh hasil
semacam ini. Pertama, sinkronkan diri Anda dengan memastikan bahasa tubuh, kata-kata,
dan nada suara Anda selaras. Kedua, ketika berbicara keras dengan seseorang, jaga kontak
mata tanpa membelalak atau melotot dan jangan lupa berkedip. Ketiga, ukur atmosfer dan
semangat interaksi tersebut dan samai energi lawan bicara. Berdiri, berjalan, dan duduklah
seperti mereka. Apakah jalan mereka cepat atau lambat. Keempat, usahakan terdengar positif
dan antusias, bahkan meski diskusi mulai memanas. Orang selalu terpengaruh oleh energi

43
positif. Kelima, jika tahu Anda akan menghadiri sebuah pertemuan di mana konflik mungkin
terjadi, pastikan untuk berpaian secar pas. Keenam, perhatikan secara khusus pentingnya
jabat tangan. Inilah isyarat penghormatan kuno yang selalu actual di dalam budaya kita,
khususnya dalam penyelesaian konflik. Terakhir, setelah rapat di mana konflik mengemuka
berakhir, menyerahkan cacatan tulisan tangan yang singkat dan tulus kepada pihak lain dalam
nada yang positif dan berdamai adalah ide bagus.

Di atas segalanya, camkan bahwa penyelesaian konflik umunya dilandaskan atas niat.
Anda tahu di dalam hari kapan Anda siap menghentikan permusuhan.

BAB XVI : MANAJEMEN KONFLIK dan NEGOSIASI SECARA ASERTIF

Inilah bab terakhir buku ini untuk menutup pembicaraan kita tentang penyelesaian
konflik secara asertif. Kita akan melihat betapa topik ini erat berhubungan dengan sejumlah
topic lain yang luar biasa penting, bukan hanya demi kesuksesan karier Anda, tetapi juga bagi
kehidupan Anda secara keseluruhan. Oleh karena itu, negosiasi adalah nama yang kita
gunakan untuk mengistilahkan penyelesaian suatu konflik tanpa menggunakan otot. Mari kita
cermati strategi dan taktik agar negosiasi efektif, yang tidak diragukan adalah sebuah medium
untuk menyelesaikan suatu konflik.

MENGELOLA KONFLIK

Hanya sedikit sekali orang yang menikmati berkonflik dengan orang lain. Konflik
dengan penyelia, bawahan, atau rekan kerja bukanlah pengalaman yang menyenangkan,
khususnya jika konflik tersebut berubah menjadi permusuhan. Menegosiasikan solusi untuk
suatu konflik dapat sangat melelahkan secara mental dan menguras emosi. Akan tetapi,
proses negosiasi yang efektif dapat dipermudah dengan mewaspadai potensi konflik.
Negosiasi yang efektif dapat menjadi pengalaman yang sangat positif secara pribadi maupun
profesi. Kuncinya adalah sejak awal mengidentifikasi konflik dan mengelolanya, bukan
membiarkannya lepas tak terkendali. Dengan begitu, jalan menuju negosiasi untuk mencari
solusi dapat dilempangkan. Ketika terjadi konflik kepentingan, jangan mengingkarinya, tetapi
juga jangan mengobarkannya lebih jauh. Buatlah komitmen dan bersikaplah positif untuk
menegosiasikannya. Komitmen anda pada dasarnya adalah salah satu people skill, dan
seharusnya menjadi pikiran yang kuat bagi pendekatan penyelesaian konflik Anda.

44
Θ Pola Pikir Anda-lah Kuncinya
Ketika menulai sesuatu proses negosiasi, pola pikir yang Anda bawa ke dalam
pengalaman tersebut sangatlah penting. Anda mesti mulai dengan asumsi bahwa
solusi menang-menang itu ada dan bahwa tugas Anda adalah menemukannya. Jika
sangat meragukan hal ini di dalam batin, Anda mesti menyakinkan diri bahwa semua
itu memang benar ada. Dengan kata lain, Anda mesti memikul tanggung jawab atas
perolehan hasil yang positif di pundak Anda, bukan menyalahkan factor eksternal atau
pihak lain.
Peluang untuk memperoleh solusi menang-menang makin besar jika Anda
mendekati negosiasi dengan perasaan berdaya seperti ini. Dari perspektif tersebut,
jauh lebih mudah bagi Anda untuk menunjukan ketertarikan Anda pada masalah
lawan bicara, dan keteguhan hati Anda untuk menemukan solusi menang-menang.
Anda dapat melakukan hal ini dengan berusaha menciptakan alternative yang sangat
bernilai bagi orang lain; dengan mengucapkan opsi yang selaras dengan kepentingan
lawan bicara; atau bahkan membiarkan lawan menyatakan diri menang.
Θ Kepribadian Yang Akomodatif
Tipe kedua adalah kepribadian Akomodatif, bisa seorang pemimpin ataupun
bawahan. Apa pun status mereka di dalam organisasi, mereka lebih memperhatikan
apa yang orang lain inginkan daripada keinginan mereka sendiri. Kadang, untuk
menghindari konflik, mereka tidak bernegosiasi dan melepaskan kepentingan pribadi
mereka. Karen negosiasi melibatkan konflik, penting bagi orang-orang semacam ini
untuk mendesakkan kompromi tertentu. Inilah cara satu-satunya agar mereka bisa
menjadi peserta yang efektif dalam suatu usaha komersil.

MENERAPKAN POLA PIKIR KOLABORATIF

Pola pikir positif berarti melihat apa yang positif pada awal bicara dan di dalam
permasalahan secara keseluruhan, serta memaksimalkan elemen tersebut. Memang, mungkin
tidak mudah berurusan dengan kepribadian ekstem yang baru saja kita uraikan. People skill
untuk untuk bersikap asertif sering bukan hal mudah, minimal dalam jangka pendek. Akan
tetapi, dalam jangka panjang, menggunakan keterampilan semacam itu membuat kehidupan
lebih mudah bagi semua orang. Yang paling penting, bersikap jelaslah tentang tujuan-tujuan
dan masalah-masalah Anda sebenarnya, dan usahakan untuk secara jujur mencari tahu
kebutuhan sebenarnya lawan bicara anda.

45
BERSIKAP JELAS TENTANG KEINGINAN DAN KEBUTUHAN ANDA

Inilah prinsip strategis kita yang kedua. Setelah berkomitmen pada penyelesaian
menang-menang, bersikap jelaslah tentang apa yang Anda inginkan dan mengapa. Juga,
bedakan dengan jelas keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan sejati Anda dari
keinginan-keinginan serta kebutuhan yang sifatnya semu saja. Jangan berfokus pada ukuran
atau bentuk meja, karena bukan itu inti sebuah negosiasi. Ketiga, sebutkan dengan jelas
situasi-situasi seperti apa yang Anda ingin hindari selama negosiasi. Atau, dengan kata lain
adakah situasi-situasi yang ingin Anda hindari? Jika tidak ada, carilah, karena dalam
negosiasi serius mana pun Anda mesti bersiap menarik diri jika melihat kebutuhan-kebutuhan
sejati Anda tidak dapat dipenuhi.

BERSIKAP JELAS APA RENCAN B ANDA

Rencana B adalah sebuah konsep yang sangat bermanfaat ketika Anda hendak
melakukan negosiasi. Rencana B adalah arah yang akan Anda ambil jika sama sekali gagal
mencapai suatu kesepakatan. Jika Anda bernegosiasi tentang gaji, misalnya alternative Anda
dapat terdiri atas mencari kerja di tempat lain, mencari kerja lebih lama, atau
mempertahankan pekerjaan Anda yang sekarang. Ini titik acuan yang sangat penting karena
penarikan diri Anda atau Rencana B menghasilkan percabangan kea rah penyelesaian. Hasil
negosiasi tersebut harus sama atau lebih baik dari Rencan B Anda.

MEMANFAATKAN BEBERAPA ASPEK TAK BERUJUD DALAM NEGOSIASI

Selain strategi eksplisit yang sudah kita bahas, ada banyak factor tak bersujud yang
dapat mempengaruhi negosiasi atas suatu konflik. Kata-kata dan bahasa tubuh yang tersamar
dapat mengubah proses penyelesaian. Perbanyak mendengar daripada berbicara dan jalin
kontak mata. Gunakan kata dan bukan tetapi. Kata tetapi mengurangi apa pun yang
diucapkan sebelumnya sementara dan mengirim pesan bahwa Anda tertarik pada lawan
bicara dan sedang berusaha menyamakan persepsi

Kadang, lokasi terjadinya negosiasi juga sangat penting. Apakah negosiasi terjadi di
tempat di mana lawan bicara tidak merasa nyaman? Atau apakah Anda berada di lokasi yang
terlalu nyaman? Di dalam lingkungan kantor, segalanya seperti harus dilakukan secara resmi,
dan orang perlu mati-matian menjaga reputasi mereka. Jika sebelumnya Anda pernah
melakukan negosiasi untuk menyelesaikan suatu konflik dengan orang ini, sadari bagaimana

46
sejarah tersebut dapat mempengaruhi situasi sekarang. Jika sejarah tersebut positif, bingkai
interaksi baru di dalam konteks sejarah positif tadi. Jika negative, cari cara untuk memulainya
lagi dari awal jika mungkin. Atau, coba minta orang lain menangani negosiasi tersebut atas
nama Anda. Ingat bahwa orang menimbang tingkat kepentingan elemen konflik secara
berlainan.

Tentang Penulis

D
ALE CARNEGIE lahir tahun 1888 di Missouri. Ia menulis bukunya yang kini
sangat terkenal How to Win Friends and Influence People, di tahun 1936 sebuah
toggak sejarah yang mengokohkan penyebaran cepat nilai-nilai intinya ke seluruh
Amerika Serikat. Di dekade 1950-an, landasan Dale Carnegie Training® mulai terbentuk.
Dale Carnegie sendiri meninggal tak lama sesudahnya di tahun 1955, meninggalkan
warisannya dan seperangkat prinsip inti yang akan tersebar luas selama berpuluh-puluh tahun
kemudian.

Sat ini, Dale Carnegie Training mempunyai daftar klien yang mencakup 400 dari
perusahaan Fortune 500. Dengan daftar kelulusan mencapai lebih dari 7 juta orang, Dale
Carnegie Training didedikasikan untuk melayani komunitas bisnis di seluruh dunia.

47
BAB III
Referensi Lain

IDENTITAS BUKU 1
Buku Kedua sebagai referensi yang saya ambil yaitu Buku Ajar PSIKOLOGI SOSIAL ,
Penyusun:.Jeanete OphilianPapilaya, M.Psi., Cetakan: 2011, Tebal halaman: 63 halaman,
Harga:-, Kota terbit: Ambon, Cover: Putih
Pada buku ini terdapat Cover, Isi yang terdiri dari 11 bab, Daftar Pustaka. Saya akan
uraikan isi dari buku ini, yang dimana; Pada bab pertama buku ini membahas tentang
Pengantar Psikologi Sosial, Pada bab yang kedua buku ini membahas tentang Persepsi Sosial,
Pada bab ketiga buku ini membahas tentang Atribusi, Pada bab keempat buku ini membahas
tentang Hubungan Interpersonal, Pada bab kelima buku ini membahas tentang Sikap, Pada
bab keenam buku ini membahas tentang Perilaku Prososial, Pada bab ketujuh membahas
tentang Pengaruh Sosial, Pada bab kedelapan membahas tentang Stereotipe, Prasangka, dan
Diskriminasi, Pada bab kesembilan membahas tentang Agresi, Pada bab kesepuluh
membahas tentang Individu Dalam Kelompok, dan yang terakhir bab sebelas tentang
Hubungan Antar Kelompok.
Pada bagian ini, saya hanya akan membahas tentang yang memiliki hubungan
dengan beberapa materi pada buku ringkasan di atas. Materi tersebut yaitu: Bab keempat
tentang Hubungan Interpersonal, bab kesembilan tentang Agresi, & bab kesepuluh tentang
Individu dalam Kelompok.

BAB IV : HUBUNGAN INTERPERSONAL

Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua atau lebih, yang
memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten.
Ketika akan menjalin hubungan interpersonal, akan terdapat suatu proses dan biasanya
dimulai dengan ketertarikan interpersonal (interpersonal attraction). Ketika kita berkenalan
dengan orang lain, kita sebenarnya melakukan penilaian terhadap orang tersebut; apakah
orang tersebut cukup sesuai untuk menjadi teman kita atau Orang ternyata kurang sesuai
sehingga kita lebih memilih untuk tidak melakukan interaksi sama sekali.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu ketertarikan interpersonal (interpersonal
attraction), yaitu:

48
a. Faktor Internal
Faktor internal atau faktor dari dalam diri meliputi 2 hal, yaitu:
• Kebutuhan berinteraksi adalah suatu keadaan dimana seseorang berusaha
untuk mempertahankan suatu hubungan, bergabung dalam kelompok,
berpartisipasi dalam kegiatan, menikmati aktifitas bersama keluarga atau
teman, menunjukan perilaku saling bekerja sama, saling mendukung, dan
konformitas.
• Pengaruh perasaan
Jika kita membuat orang lain senang saat bertemu dengannya, maka
interaksi akan lebih mudah terjalin. Sebaiknya, ketika kita bertemu orang
tersebut dan membuatnya marah atau kesal, orang tersebut akan lebih sulit
untuk berinteraksi dengan kita. Humor digunakan secara umum untuk
mencairkan suasana dan memfasilitasi interaksi pertemanan. Humor yang
menghasilkan tawa dapat membuat kita lebih mudah berinteraksi,
sekalipun dengan orang yang belum dikenal.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi dimulainya suatu hubungan interpersonal
adalah:
• Kedekatan
Ketika kita sering bertemu dengan orang di sekitar kita, maka kita akan
terbiasa melihat orang tersebut dan memungkinkan kita untuk menjadi
lebih dekat sehingga memunculkan saling ketertarikan.
• Daya tarik fisik
Kita cenderung untuk memilih berinteraksi dengan orang yang menarik
dibandingkan orang yang kurang menarik karena orang yang menarik
memiliki karakteristik positif.
c. Faktor Interaksi
Pada faktor interaksi, terdapat 2 hal yaitu:
• Persamaan-perbedaan
Semakin banyak persamaan, semakin mereka saling menyukai. Perbedaan
juga lebih menyenangkan daripada persamaan. Keuntungan yang diperoleh
dari berinteraksi dengan orang yang memiliki sikap berbeda adalah kita
dapat belajar hal yang baru dan bernilai darinya.

49
• Reciprocal Liking
Secara umum, kita menyukai orang yang juga menyukai kita dan tidak
menyukai orang yang tidak menyukai kita. Dengan kata lain, kita
memberikan kembali (reciprocate) perasaan yang diberikan orang lain
kepada kita.

BAB IX : AGRESI

1. Pengetian Agresi
Secara umum, agresi merupakan segala bentuk perilaku yang bertujuan untuk
menyakiti orang lain baik secara fisik maupun psikis (Berkowitz, 1993). Senada dengan
pandangan diatas, Brigham (1991) mengatakan bahwa agresivitas adalah tingkah laku yang
bertujuan untuk menyakiti orang yang tidak ingin disakiti, baik secara fisik maupun
psikologis. Baron dan Byrne (dalam Koeswara, 1988) merumuskan empat faktor yang
mendukung defenisi di atas yaitu:
1. Individu yang menjadi pelaku dan individu yang menjadi korban.
2. Tingkah laku individu pelaku.
3. Tujuan untuk melukai atau mencelakakan (termasuk membunuh atau mematikan).
4. Ketidakinginan korban untuk menerima perilaku pelaku.
Agresivitas adalah tingkah laku manusia yang dilakukan dengan tujuan untuk
menyakiti manusia lain ataupun terhadap objek benda, baik itu secara fisik maupun secara
non fisik.
2. Macam-macam Agresi
Buss dan Perry (1992) mengatakan bahwa ada empat macam agresi, yaitu:
1. Agresi fisik adalah agresi yang dilakukan untuk melukai orang lain secara fisik.
2. Agresi verbal adalah agresi yang dilakukan untuk melukai orang lain secara
verbal.
3. Kemarahan hanya berupa perasaan dn tidak mempunyai tujuan apapun.
4. Kebencian adalah sikap yang negative terhadap orang lain karena penilaian sendiri
yang negatif.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Agresivitas
Salah satunya adalah intensitas komunikasi interpersonal. Baron dan Byrne
(1994) mengelompokan agresi menjadi tiga pendekatan dalam menerangkan
penyebab dasar perilaku agresi, yaitu: biologis, faktor eksternal, dan belajar.

50
a. Faktor Biologis
Menurut pendekatan ini agresi pada manusia seperti telah diprogramkan
untuk kekerasan dari pembawaan biologis secara alami.
b. Faktor Eksternal
Berkowitz (1993) mengatakan bahwa frustasi menyebabkan sikap siaga
untuk bertindak secara agresif karena kehadiran kemarahan (anger) yang
disebabkan oleh frustasi itu sendiri.
c. Faktor Belajar
Pendekatan belajar adalah pendekatan lain yang lebih kompleks dalam
menerangkan agresi. Pendekatan ini dikembangkan lagi oleh ahli-ahli lain
yang percaya bahwa proses belajar berlangsung dalam lingkup yang lebih
luas di samping melibatkan faktor-faktor eksternal dan internal (Koeswara,
1988).
Brigham (1991) mengemukakan tiga faktor yang mempengaruhi agresi, yaitu:
a. Proses belajar adalah mekanisme utama yang menentukan perilaku agresif pada
manusia.
b. Individu akan cenderung mengulang suatu perilaku apabila perilaku tersebut
memberikan efek yang menyenagkan.
c. Proses imitasi adalah proses peniruan tingkah laku seorang model.

BAB X : INDIVIDU DALAM KELOMPOK

Manfaat Kelompok Bagi Individu


1. Kelompok memenuhi kebutuhan individu untuk merasa berarti dan dimiliki.
2. Kelompok sebagai sumber identitas diri.
3. Kelompok sebagai sumber informasi tentang dunia dan tentang diri kita.
Alasan Individu Bergabung Dalam Kelompok
1. Proksimitas
2. Kesamaan minat, sikap, atau keyakinan
3. Saling tergantung untuk mencapai suatu tujuan tertentu
4. Dukungan timbale balik yang positif dan kenikmatan berafiliasi
5. Dukungan emosional
6. Identitas sosial

51
Komponen Utama Kelompok
1. Peran
2. Status
3. Jejaring Komunikasi
4. Sosialisasi Kelompok
5. Norma
6. Kohesivitas
Pengaruh Kelompok Terhadap Tingkah Laku Individu
1. Pemalasan Sosial (Social Loafing)
Pemalasan sosial yaitu penurunan motivasi dan effort ketik individu bekerja
secara kolektif di dalam grup dibandingkan ketika mereka bekerja individual atau
secara independent.
Tiga sebab munculnya pemalasan sosial, yaitu:
a. Output equity
b. Evaluation apprehension
c. Matching to standard
2. Free-Rider Effect
Free rider adalah orang yang mengambil untung dengan menggunakan fasilitas
atau sumber daya milik umum, namun ia tidak mau berkontribusi merewatnya.

IDENTITAS BUKU 2
Buku Kedua sebagai referensi yang saya ambil yaitu Buku Ajar KOMUNIKASI
ANTAR PRIBADI, Penyusun: Drs. Nikodemus Hukubun, M.Pd., Cetakan: 2013, Tebal
Halaman: 92 halaman, Harga: Rp.35.000, Kota terbit: Ambon, Cover: Putih
Pada buku ini terdapat Cover, Daftar Isi, Pendahuluan, Isi yang terdiri dari 6 bab,
Daftar Pustaka. Saya akan uraikan isi dari buku ini, yang dimana; Pada bab pertama buku ini
membahas tentang Pembukaan Diri (Self-Disclosure), Pada bab yang kedua buku ini
membahas tentang Membangun Kepercayaan, Pada bab ketiga buku ini membahas tentang
Berkomunikasi Secara Verbal, Pada bab keempat buku ini membahas tentang
Mengungkapkan Perasaan, Pada bab kelima buku ini membahas tentang Saling Menerima
dan Mendukung, Pada bab keenam buku ini membahas tentang Konflik dalam Hubungan
Antar Pribadi.
Tetapi saya hanya akan mengambil materi dari tiga bab, yaitu: bab kedua tentang

52
Membangun Kepercayaan, bab ketiga tentang Berkomunikasi Secara Verbal, & yang terakhir
yaitu bab keenam tentang Konflik dalam Hubungan Antar Pribadi.

BAB II : MEMBANGUN KEPERCAYAAN

A. ARTI DAN UNSUR-UNSUR KEPERCAYAAN


Kepercayaan mutlak diperlakukan agar suatu relasi tumbuh dan berkembang.
Kepercayaan meliputi unsur-unsur sebagai berikut (johnson, 1981) :
1. Kita berada dalam situasi di mana pilihan untuk mempercayai orang lain dapat
menimbulkan akibat-akibat yang menguntungkan maupun merugikan bagi aneka
kebutuhan dan tujuan atau kepentingan kita. Jadi, mempercayai mengandung resiko.
2. Akibat-akibat yang menguntungkan atau merugikan tersebut tergantung pada perilaku
orang lain.
3. Penderitaan karena akibat yang merugikan akan lebih besar dibandingkan manfaat
karena akibat yang menguntungkan.
4. Kita punya cukup keyakinan bahwa orang lain akan bertingkah laku demikian
sedemikian rupa sehingga yang timbul adalah akibat-akibat yang menguntungkan.

B. MEMBANGUN KEPERCAYAAN
Untuk membangun sebuah relasi, dua orang harus saling mempercayai. Hal ini dilakukan
pada saat menentukan di mana mereka harus ambil resiko dengan cara saling
mengungkapkan lebih banyak tentang pikiran, perasaan, dan reaksi mereka terhadap situasi
yang tengah mereka hadapi, atau dengan cara saling menunjukkan penerimaan, dukungan,
dan kerja sama.

C. MEMPERCAYAI DAN DIPERCAYAI

Tingkat kepercayaan dalam suatu relasi akan berubah-ubah dan berbeda-beda sesuai
kemampuan dan kerelaan masing-masing individu untuk mempercayai dan dapat dipercaya.
Mempercayai artinya rela menghadapi resiko menerima akibat-akibat menguntungkan dan
merugikan dengan menjadikan dirinya rentan dihadapan orang lain. Dapat dipercaya berarti
rela menanggapi orang lain yang ambil resiko dengan cara yang menunjukkan jaminan bahwa
orang lain tersebut akan menerima akibat-akibat yang menguntungkan.

53
Tentang penerimaan, ada dua hal yang perlu dicatat :

1. Penerimaan terhadap orang lain biasanya merupakan hasil atau akibat dari, dan hanya
bisa dimulai dengan, penerimaan diri.
2. Penerimaan (dari orang lain) merupakan kunci untuk mengurangi kecemasan dan rasa
takut bahwa diri kita menjadi rentan terhadap serangan dari orang lain.

Untuk mengkomunikasikan penerimaan, dukungan, dan kerja sama, dibutuhkan


keterampilan untuk mengungkapkan kehangatan, pemahaman yang tepat, dan intensi-intensi
yang bersifat kooperatif. Banyak bukti menunjukkan bahwa kehangatan, pemahaman yang
tepat, dan intensi-intensi yang kooperatif meningkatkan kepercayaan dalam sebuah relasi.

BAB III : BERKOMUNIKASI SECARA VERBAL

A. ARTI DAN PROSES KOMUNIKASI


Secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seorang baik verbal maupun
nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas
dari sekedar wawancara. Setiap bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu, sehingga
juga merupakan sebentuk komunikasi (Johnson, 1981). Secara sempit komunikasi diartikan
sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud
sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima.

B. LIMA TARAF KOMUNIKASI


John Powell (Staf CLC, 1985) membedakan komunikasi dalam lima taraf.
• Taraf kelima adalah basa-basi. Ini merupakan taraf komunikasi paling dangkal.
Biasanya terjadi antara dua orang yang bertemu saling kebetulan.
• Taraf keempat, yakni membicarakan orang lain. Disini orang sudah mulai
saling menanggapi, namun tetap masih pada taraf dangkal, khususnya belum mau
berbicara tentang diri masing-masing.
• Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan pendapat. Kita sudah mau
saling membuka diri, saling mengungkapkan diri. Namun, pengungkapan diri
tersebut masih terbatas pada taaraf pikiran.

54
• Taraf kedua adalah taraf hati atau perasaan. Ada yang mengatakan bahwa
emosi atau perasaan adalah unsur yang membedakan orang yang satu dari yang
lain.
• Taraf pertama adalah hubungan puncak. Komunikasi pada taraf ini ditandai
dengan kejujuran, keterbukaan, dan saling percaya yang mutlak di antara kedua
belah pihak. Tidak ada lagi ganjalan-ganjalan berupa rasa takut, rasa khawatir
jangan-jangan kepercayaan kita disia-siakan.

C. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF


Komunikasi disebut efektif apabila penerima menginterpretasikan pesan yang
diterimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim. Kenyataannya, sering kita gagal saling
memahami. Sumber utama kesalahfahaman dalam komunikasi adalah cara penerima
menangkap makna suatu pesan berbeda dari yang dimaksud oleh pengirim, karena pengirim
gagal mengkomunikasikan maksudnya dengan tepat.
1. Beberapa Sumber Kesalahfahaman
Kegagalan dalam komunikasi yang timbul karena adanya kesenjangan antara apa yang
sebenarnya dimaksud pengirim dengan apa yang oleh penerima diduga dimaksud oleh
pengirim, bersumber pada sejumlah faktor sebagai berikut (Johnson, 1981) :
Sumber-sumber hambatan yang bersifat emosional dan sosial atau kultural.
Sering kita mendengarkan dengan maksud sadar maupun tidak sadar untuk memberikan
penilaian dan menghakimi si pembicara.
Sering, kita gagal menangkap maksud konotatif di balik ucapannya kendati kita
sepenuhnya tahu arti denotatif kata-kata yang digunakan oleh seorang pembicara.
Kesalahfahaman atau distorsi dalam komunikasi sering terjadi karena kita tidak saling
mempercayai.
2. Mengirimkan Pesan Secara Efektif
Bagaimana kiat mengirimkan pesan secara efektif? Menurut Johnson (1981), ada tiga
syarat yang harus dipenuhi, yaitu: Pertama,kita harus mengusahakan agar pesan-pesan yang
kita kirimkan mudah dipahami. Kedua, sebagai pengirim kita harus memiliki kredibilitas di
mata penerima. Ketiga, kita harus berusaha mendapatkan umpan balik secara optimal tentang
pengaruh pesan kita itu dalam diri penerima.

55
D. KOMUNIKASI SATU ARAH DAN DUA ARAH
Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa pesan yang kita kirimkan benar-benar
telah diterima secara tepat sebagaimana kita maksudkan adalah dengan mendapatkan umpan
balik tentang akibat atau pengaruh yang ditimbulkan oleh pesan tersebut dalam diri penerima.
Umpan balik adalah proses yang memungkinkan seorang pengirim mengetahui bagaimana
pesan yang dikirimkannya telah didekodifikasikan dan ditangkap oleh si penerima. Situasi
semacam ini disebut komunikasi satu arah berlangsung, apabila pengirim cukup leluasa
mendapatkan umpan balik tentang cara penerima menangkap pesan yang telah
dikirimkannya. Komunikasi dua arah yang terbuka semacam ini akan memudahkan
terjadinya saling pemahaman dalam komunikasi, dan selanjutnya sangat menolong
mengembangkan suatu relasi yang memuaskan bagi kedua belah pihak serta kerja sama yang
efektif (Johnson, 1981).

E. MENDENGARKAN SAMBIL MEMAHAMI


Menurut Johnson (1981), beberapa kesalahan umum yang sering kita lakukan dalam
komunikasi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pengirim pesan
a. Cepat-cepat berbicara, tanpa menyusun pikiran kita terlebih dulu.
b. Menjejalkan terlalu banyak gagasan dalam pesan kita, apalagi kadang-kadang
gagasan-gagasan itu sering kali tidak saling berhubungan.
c. Atau sebaliknya, yaitu merumuskan pernyataan-pernyataan terlalu pendek, sehingga
tidak memuat cukup informasi dan pengulangan agar mudah dipahami.
d. Mengabaikan jumlah informasi tentang pokok pesan yang sudah dimiliki oleh
penerima.
e. Tidak menyesuaikan rumusan pesan kita dengan sudut pandangan penerima.
2. Sebagai penerima
a. Tidak menaruh perhatian kepada pengirim.
b. Sudah merumuskan jawaban sebelum mendengarkan semua yang hendak dikatakan
oleh pengirim.
c. Cenderung mendengarkan detail-detail, seperti kata, intonasi dan sebagainya, bukan
mendengarkan pesan secara keseluruhan.
d. Memberikan penilaian benar atau salah, sebelum memahami sepenuhnya pesan yang
dikirimkan.

56
Salah satu cara untuk menghindari kecenderungan di atas adalah belajar membiasakan
diri memberikan parafrase atau tanggapan penuh pemahaman dalam mendengarkan
(Johnson, 1981). Cara ini tidak hanya bermanfaat mengkomunikasikan kesediaan penerima
untuk memahami pengirim tanpa memberikan penilaian atas pernyataan-pernyataannya,
tetapi juga akan sangat menolongnya menangkap gagasan dan perasaan yang diungkapkan
dari sudut pandangan pengirim. Selain itu, pemahaman empatik ini, yaitu mendengarkan
dengan penuh perhatian apa yang diungkapkan orang lain serta memahaminya dari sudut
pandangan orang itu, ternyata juga sangat menolong bagi orang itu.

F. PERSEPSI YANG SELEKTIF DALAM MENDENGARKAN DAN MENANGGAPI


Dalam berkomunikasi kita biasa memilih sebagian pesan yang terkandung dalam
pernyataan lawan komunikasi kita untuk kita tanggapi dan mengabaikan pesan-pesan atau
bagian-bagian pesan lainnya. Hampir semua bentuk komunikasi sesungguhnya memang
kompleks atau rumit, sehingga sadar atau tidak sadar kita cenderung memilih apa atau mana
yang persepsikan dan kita tanggapi. Inilah yang dimaksud persepsi yang selektif dalam
mendengarkan dan menanggapi.

G. MEMAHAMI SUDUT PANDANG ORANG LAIN


Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda satu sama lain. Salah paham dalam
komunikasi mudah dan sering terjadi sebab kita beranggapan bahwa semua orang melihat
obyek atau kejadian dari sudut pandang yang sama. Salah paham itu menjadi semakin mudah
terjadi karena faktor-faktor berikut :
1) Sudut pandang kita sendiri dapat berubah akibat perubahan waktu.
2) Pesan yang sama dapat memiliki lebih dari satu makna.
Kemampuan memahami sudut pandang orang lain memang sangat penting agar kita
dapat berkomunikasi secara efektif. Agar dapat menyampaikan pesan-pesan secara efektif,
kita perlu memperhatikan sudut pandang lawan komunikasi kita. Secara lebih spesifik,
sebelum mengutarakan sesuatu kita harus memperhatikan :
1. Sudut pandang lawan komunikasi kita
2. Apa yang telah diketahui oleh lawan komunikasi kita tentang hal yang akan kita
ungkapkan itu
3. Informasi lebih lanjut mana yang dibutuhkan dan diinginkan oleh lawan komunikasi kita
tentang hal yang kita utarakan tersebut.

57
Begitu pula, agar mampu menerima pesan secara tepat, kita perlu mengetahui sudut
pandang pengirim. Maka, sebelum menetapkan makna suatu pesan sebagai penerima kita
harus memperhatikan : (1). Sudut pandang si pengirim. (2). Makna pesan tersebut menurut
sudut pandang si pengirim. Meminjam istilah Johnson (1981), dalam berkomunikasi
sebaiknya kita membiasakan diri mencoba berdiri beralaskan sepatu lawan komunikasi
kita, mengenakan kaca mata-nya. Dengan demikian, komunikasi kita dengan orang lain pun
akan menjadi lancar dan efektif.

BAB VI : KONFLIK DALAM HUBUNGAN ANTARPRIBADI

A. KONFLIK DAN NILAI POSITIFNYA


Setiap hubungan antarpribadi mengandung unsur-unsur konflik, pertentangan pendapat,
atau perbedaan kepentingan. Yang dimaksud konflik adalah situasi di mana tindakan salah
satu pihak berakibat menghalangi, menghambat atau mengganggu tindakan pihak lain
(Johnson, 1981).
Manfaat positif dari konflik adalah sebagai berikut (Johnson, 1981) :
1. Konflik dapat menjadikan kita sadar bahwa ada persoalan yang perlu dipecahkan dalam
hubungan kita dengan orang lain.
2. Konflik dapat menyadarkan dan mendorong kita untuk melakukan perubahan-perubahan
dalam diri kita.
3. Konflik dapat menumbuhkan dorongan dalam diri kita untuk memecahkan persoalan
yang selama ini tidak jelas kita sadari atau kita biarkan tidak muncul ke permukaan.
4. Konflik dapat menjadikan kehidupan lebih menarik.
5. Perbedaan pendapat dapat membimbing ke arah tercapainya keputusan-keputusan
bersama yang lebih matang dan bermutu.
6. Konflik dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan kecil yang sering kita alami dalam
hubungan kita dengan seseorang.
7. Konflik juga dapat menjadikan kita sadar tentang siapa atau macam apa diri kita
sesungguhnya.
8. Konflik juga dapat menjadi sumber hiburan. Kita sengaja mencari sejenis konflik dalam
berbagai bentuk permainan dan perlombaan.
9. Konflik dapat mempererat dan memperkaya hubungan hubungan.

58
Dengan kata lain, konflik dalam hubungan antarpribadi sesungguhnya memiliki potensi
menunjang perkembangan pribadi kita sendiri maupun perkembang relasi kita dengan orang
lain. Asal, kita mampu menghadapi dan memecahkan konflik-konflik semacam itu karena
konstruktif. Ada empat hal yang dapat kita jadikan patokan untuk menetapkan konflik yang
kita alami bersifat konstruktif atau destruktif.

1. Hubungan kita dengan pihak lain justru menjadi lebih erat, dalam arti lebih mudah
berinteraksi dan bekerja sama.
2. Kita dan pihak lain jsustru lebih saling menyukai dan saling mempercayai.
3. Kedua belah pihak sama-sama merasa puas dengan akibat-akibat yang timbul setelah
berlangsungnya konflik.
4. Kedua belah pihak makin terampil mengatasi secara konstruktif konflik-konflik baru
yang terjadi di antara mereka.

B. STRATEGI DALAM MENGATASI KONFLIK


Setiap orang memiliki strategi masing-masing dalam mengelola konflik. Strategi-strategi
ini merupakan hasil belajar, biasanya dimulai sejak masa kanak-kanak, dan akan bekerja
secara otomatis. kita tidak menyadari cara bertingkah laku kita dalam situasi-situasi konflik.
Bila kita terlibat dalam suatu konflik dengan orang lain, ada dua hal yang harus kita
pertimbangkan : (1). Tujuan-tujuan atau kepentingan-kepentingan pribadi kita. (2). Hubungan
baik dengan pihak lain. Cara kita bertingkah laku dalam suatu konflik dengan orang lain,
akan ditentukan oleh seberapa penting tujuan-tujuan pribadi dan hubungan dengan pihak lain
kita rasakan. Berdasarkan dua pertimbangan di atas, dapat ditemukan lima gaya dalam
mengelola konflik antarpribadi (Johnson, 1981) :
1. Gaya kura-kura. Konon, kura-kura senang sekali menarik diri bersembunyi di balik
tempurung badannya untuk menghindari konflik.
2. Gaya Ikan Hiu. Ikan hiu senang menaklukan lawan dengan memaksanya menerima
solusi konflik yang ia sodorkan.
3. Gaya Kancil. Seekor kancil sangat mengutamakan hubungan, dan kurang
mementingkan tujuan-tujuan pribadinya.
4. Gaya Rubah. Rubah senang mencari kompromi.
5. Gaya Burung Hantu. Burung hantu sangat mengutamakan tujuan-tujuan pribadinya
sekaligus hubungannya dengan pihak lain.

59
IDENTITAS MATERI 1
Materi yang saya ambil sebagai pelengkap yaitu dari Materi Perilaku Asertif. Sumber:
www.google.perilakuasertif.pdf.com.

Perilaku Asertif

1. Pengertian Asertif
Kata asertif berasal dan bahasa Inggris yaitu "to assert" yang berarti positif yaitu
menyatakan sesuatu dengan terus-terang atau tegas serta bersikap positif (Fensterheim dan
Baer dalam Syarani, 1995). Perilaku asertif merupakan terjemahan dari assertif behavior
yang mengandung arti suatu tindakan atau perilaku yang dinyatakaan dengan sopan dan
bermaksud untuk meminta seseorang berbuat sesuatu agar melakukan apa yang dikehendaki,
meminta sesuatu pada orang lain disertai dengan sikap yang sopan, sesuai dengan norma,
tenang, dewasa, dan masuk akal. Di dalam perilaku asertif terkandung perilaku kesanggupan
untuk bermasyarakat, berempati, dan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal (Arsanti,
1985). Jadi terbentuknya perilaku asertif diperkuat dengan adanya hubungan timbal-balik
antar siswa, masyarakat, lingkungan keluarga, dan lingkungan sekolah.
Maksud perilaku asertif adalah perilaku untuk berkomunikasi secara langsung dan
terbuka, sedangkan perilaku agresif adalah untuk rnendominasi, untuk mendapatkan apa yang
diinginkannya dengan mengorbankan orang lain. Sedangkan perilaku pasif merupakan
perilaku yang tidak menyatakan perasaan, gagasan, dan kebutuhannya dengan tepat serta
mengabaikan hak-haknya sendiri. Kontak mata langsung yang menunujukkan ekspresi
sungguh-sungguh, postur tubuh yang tegap dan menghadap lawan bicara akan menambah
pengaruh pesan yang disampaikan, gerakan isyarat yang tepat, ekspresi wajah serta tekanan
dan volume suara yang dimodulasi yang akan rnenimbulkan kesan yang meyakinkan, semua
itu contoh dari asertivitas non verbal.

Menurut Kelly (1997) dalam Ratna Aspek-aspek perilaku asertif adalah :


1. Permintaan yaitu kemampuan individu dalam mengemukakan haknya sendiri,
meminta pertolongan dan tanggungjawab orang lain tentang suatu hal;
2. Penolakan yaitu kemampuan individu untuk menolak keinginan, ajakan dan saran
yang tidak sesuai dengan diri sendiri;
3. Pengekspresian diri yaitu kemampuan individu untuk berani mengekspresikan
perasaan dan pikiran secara tepat;

60
4. Pujian yaitu kemampuan individu dalam memberikan pujian atau penghargaan
secara tulus pada orang lain serta sikap individu yang sewajarnya dalam menerima
pujian dari orang lain;
5. Berperan dalam pembicaraan yaitu kemampuan individu untuk memulai atau
berinisiatif dalam pembicaraan, ikut serta atau terlibat sekaligus dapat
mempertahankan pembicaraan.

2. Pembentukan Perilaku Asertif


Menurut Rees dan Graham (Reputrawati, 1996), munculnya perilaku asertif karena
adanya unsur-unsur.
a. Kejujuran (Honesty)
b. Tanggung Jawab (Responsibility)
c. Kesadaran diri (Self-awareness)
d. Percaya diri (Self confident)

Wolpe (Prabana, 1997), perilaku asertif merupakan suatu tmdakan untuk


mempertahankan hak-hak seseorang oleh dirinya sendiri, dalam rangka mempertahankan
hak-hak tersebut karena terdapat kondisi efektif meliputi:
a. Mengetahui akan hak-haknya
b. Berbuat sesuatu untuk mendapatkan hak-hak tersebut
c. Melakukan hak tersebut untuk rnencapai kebebasan emosional (emotional
freedom).
3. Ciri-ciri orang asertif
Orang yang asertif dicirikan dengan adanya rasa percaya diri vang tinggi dan mau
rnenerima diri sendiri sebagaimana adanya artinya mampu rnenerima kelebihan dan
kekurangan tanpa perlu merasa rendah diri, sehingga tidak ada kecemasan dan merasa bebas
untuk menyatakan dirinya dengan begitu. komunikasi dapat berlangsung secara efektif
Dengan demikian orang yang memiliki tingkah laku asertif adalah orang yang percaya pada
diri sendiri, punya harga diri, dan punya pandangan aktif.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi asertivitas


a. Jenis Kelamin
Menurut Arsante dan Gudykunst (Syarani, 1995) menyatakan bahwa pada
umumnya pria banyak memiliki sifat-sifat maskulin yaitu kuat, asertif, kompetitif, dan

61
ambisius. Penelitian Bee (Yogaryjantono, 1991) menambahkan laki-iaki cenderung
lebih mandiri, tidak mudah terpengaruh, dan lebih tenang, perempuan lebih mudah
terpengaruh dan lebih bersifat mendidik. Budiman (Widodo, 1998) memperkuat
pendapat Bee, dengan mengatakan bahwa laki-laki lebih aktif dan lebih rasiona!
sedangkan perempuan lebih pasif, lebih emosional, dan lebih submisif.

b. Harga diri
Alberti dan Emmons (Hidayati, 1987) mengatakan bahwa orang-orang yang
asertif diasumsikan memiliki konsep diri yang positif Orang yang memiliki konsep
diri positif dengan sifat-sifat penerimaan diri, evaluasi cfiri yang positif dan harga din
yang tinggi, akan merabuat mereka merasa aman dan memiliki rasa percaya diri yang
tinggi dalam kancah sosial.

c. Pola asuh orang tua dan lingkungan


Kualitas perilaku asertif seseorang sangat dipengarahi pengalaman masa anak –
anaknya (Andu, 1993- Pengalaman tersebut, yang kebanyakan berupa interaksi
dengan orang tua maupun anggota keluarga lainnya, sangat menentukan pola respon
seseorang dalam mengliadapi berbagai masalah setelah ia menjadi dewasa kelak.
Seorang anak yang selalu mendapat larangan setiap kali melakukan sesuatu, rnaka
akan membuatnya takut untuk mencoba bertindak atau berbuat lainnya. Adanya
larangan yang terus-menerus akan menjadikan seorang anak terlalu berhati-hati dan
tidak spontan dalam mengemukakan perasaannya Sehingga anak terbiasa untuk
berperilaku tidak asertif.

d. Kebudayaan
Setiap kebudayaan mempunyai aturan yang berbeda-beda, perbedaan ini dapat
mempengaruhi pembentukan pribadi masing-masing individu terutama dalam
perilaku asertifnya. Prihatin (1987) hasil penelitiannya mengemukakan bahwa
mahasiswa Batak lebih asertif dari pada mahasiswa Jawa. Sue, dkk (Reputrawati,
1996) mengatakan bahwa mahasiswa Amerika keturunan Asia pada umumnya lebih
introvert., tidak asertif dan pasif jika dibandingkan dengan mahasiswa Amerika
keturunan Eropa.

62
IDENTITAS MATERI 2
Materi yang saya ambil sebagai pelengkap yaitu dari Materi Persuasi Sumber:
www.google.artikelpersuasi.blog.com.
Persuasi

Persuasi adalah proses untuk mendapatkan pengaruh 9influence) kepada orang lain,
menggunakan metode komunikasi: verbal dan non verbal. Salah satu tokoh persuasi yang
terkenal adalah: Dr. Robert B. Cialdini, professor dari universitas Arizona. 15 tahun lebih
meneliti mengenai persuasi 3 tahun dilakukan secara observasi parsipatoris dengan
mengalami langsung menjadi sales, anggota yayasan, dll. Cialdini mengungkapkan ada 6
hukum persuasi untuk mendapatkan engaruh pada orang lain secara kuat:
1. Persuasi dengan Timbal Balik (Reciprocal)
Orang akan cenderung membalas apa yang telah diberikan orang lain padanya.
Mengirimkan SMS tahun baru, karena dikirimin SMS yang sama. Membeli barang
karena sudah diberi sampel gratis.
2. Hukum Bukti Sosial (Social Proof / Conformity)
Bila orang lain melakukan sesuatu, kita juga seharusnya melakukannya.
Memperbandingkan perilaku kita dengan mayoritas perilaku masyarakat. MLM :
mendapat bukti sosial menghadiri pertemuan / seminar.
3. Hukum Komitmen dan Konsisten
Jika sudah punya suatu komitmen (sekalipun kecil), orang akan berusaha
konsisten dengan komitmennya, sekalipun komitmennya harus menjadi lebih besar.
Orang bertindak konsisten, karena ingin dipersepsikan sebagai pintar, intelek jujur,
stabil, dan lain-lain. Aksi PMI, Dukungan terhadap hhimbauan mengemudi secara
berhati-hati.
4. Hukum Kesukaan (Liking)
Orang akan lebih mudah mengatakan iya pada seseorang yang ia suka/kenal/idola.
Dengan demikian penting kita mengetahui bagaimana disukai dan dikenal baik orang,
apalagi jika bisa dilakukan dalam waktu singkat. Penggunaan bintang film/tokoh
untuk periklanan.
5. Hukum Otoritas (Authority)
Bila seseorang yang punya otoritas melakukan, menganjurkan sesuatu, orang akan
cenderung mengikutinya. Orang senang mengutip buku, tokokh terkenal, panutan dan

63
lain-lain untuk mmperkuat argumennya. Di balik sampul buku sering ditulis kesaksian
dari orang yang dianggap punya otoritas terhadap bidang yang dibahas di buku itu.
6. Hukum Kelangkaan (Scarcity)
Kolektor bersedia membayar mahal. Segala sesuatu menjadi lebih berharga saat
jumlahnya.

IDENTITAS MATERI 3
Materi yang saya ambil sebagai pelengkap yang terakhir, yaitu dari Materi
Komunikasi. Sumber: Komunikasi dan negosiasi, Ibu Dewi “Pengantar Manajemen” Kasus
perusahaan (blog) Google.com
Komunikasi

Komunikasi sangatlah penting didalam kehidupan masyarakat. Terutama masyarakat


yang sangat bergantung dengan komunikasi yang menunjang karir mereka didunia kerja.
Dalam dunia kerja kita dituntut untuk selalu melakukan tugas, kewajiban kita sebagai pekerja
dengan baik dan benar. Tempat yang mewajibkan terjadi dan terbentuknya komunikasi yang
baik adalah perusahaan, organisasi, kelompok kerja (skala kecil), dan lain sebagainya.
Apabila komunikasi antar individu atau kelompok tidak berjalan harmonis maka usaha untuk
mencapai tujuan perusahaan akan terhambat dengan masalah tersebut. Masalah komunikasi
dalam perusahaan memang sudah sering terjadi, dan dianggap itu adalah masalah yang wajar
terjadi dalam perusahaan.
Dengan adanya permasalahan tersebut perusahaan dapat melakukan intropeksi diri
kembali, mengapa komunikasi didalam perusahaan tidak berjalan harmonis dan bagaimana
pemecahan masalah tersebut. Masalah komunikasi dalam perusahaan sekarang telah menjadi
bumbu-bumbu yang memiliki berbagai kemungkinan dalam menentukan masa depan
perusahaan berserta para direktur, pegawai, staf kerja, dan lain-lain. Oleh karena itu,
keharmonisan dalam berkomunikasi perlu dijaga dan dipelihara sedini mungkin, agar tidak
menimbulkan perpecahan perusahaan dan merugikan banyak pihak.
Kegiatan berkomunikasi selalu terjadi, antara individu-individu, individu-kelompok,
kelompok-kelompok, organisasi-organisasi, dan perusahan-perusahaan. Perbedaan
komunikasi antara lain komunikasi secara langsung maupun tidak langsung, ini yang menjadi
perdebatan banyak pihak yang memiliki kebutuhan berbeda-beda dan kembali lagi bagaimana
perusahaan dapat meningkatkan operasionalnya dan mempertahankan kinerja para

64
pegawainya. Hal ini memang tidak mudah dilakukan, tetapi tidak berarti mustahil dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan yang siap bersaing secara Internasional.
Untuk menunjang karir perusahaan tersebut dibutuhkan kerja sama antar sumber daya
manusia dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia, yang saling memenuhi kebutuhan
yang berbeda-beda tersebut dan saling menikmati hasil keuntungan dan membawa
kesejahteraan bagi semua kalangan di perusahaan. Dapat dilakukan pelatihan kepribadian,
pengembangan diri, cara berkomunikasi yang baik dan lain-lain supaya tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai sesuai yang diharapkan dan diinginkan setiap unit
perusahaan. Dengan begitu kasus komunikasi dapat menjadi pelajaran untuk meningkatkan
level kedewasaan perusahaan dan bukan sebagai bom waktu yang sewaktu-waktu dapat
menghancurkan perusahaan tersebut. Jadikan komunikasi yang harmonis sebagai kebutuhan
bukan tuntutan yang membuat kita tidak merasa nyamana langka.

65
BAB IV
Penutup

A. KESIMPULAN

Berkomunikasi merupakan keharusan bagi manusia. Manusia membutuhkan dan


senantiasa berusaha membuka serta menjalin komunikasi atau hubungan dengan sesamanya.
Komunikasi sangat penting bagi kebabagiaan hidup kita. Johnson (1981) menunjukan
beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi dalam rangka menciptakan
kebahagiaan hidup manusia :

1. Komunikasi membantu perkembangan intelektual dan sosial kita


2. Identitas atau jati-diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain.
3. Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-
kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita
4. Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau
hubungan kita dengan orang lain

Keterampilan berkomunikasi bukan merupakan kemampuan yang kita bawa sejak lahir
dan juga tidak akan muncul secara tiba-tiba sata kita memerlukannya. Keterampilan tersebut
harus kita pelajari atau latih. Pembukaan diri atau self-disclosure adalah mengungkapkan
reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan
informasi tentang masa lalu yang relevan atau yang berguna untuk memahami tanggapan kita
di masa kini tersebut (Johnson, 1981).

Membuka diri berarti membagikan kepada orang lain perasaan kita terhadap sesuatu yang
telah dikatakan atau dilakukannya, atau perasaan kita terhadap kejadian-kejadian yang baru
saja kita saksikan (Johnson, 1981). Menutut Johnson (1981), pembukaan diri memiliki dua
sisi, yaitu bersikap terbuka kepada yang lain dan bersikap terbuka bagi yang lain.
Keefektifan hubungan antarpribadi adalah taraf seberapa jauh akibat-akibat dari tingkah
laku kita sesuai dengan yang kita harapkan.

Keefektifan kita dalam hubungan antarpribadi ditentukan oleh kemampuan kita untuk
mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin kita sampaikan, mencipatakan kesan yang
kita inginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai kehendak kita.

66
Tentang penerimaan, ada dua hal yang perlu dicatat :

3. Penerimaan terhadap orang lain biasanya merupakan hasil atau akibat dari, dan hanya
bisa dimulai dengan, penerimaan diri.
4. Penerimaan (dari orang lain) merupakan kunci untuk mengurangi kecemasan dan rasa
takut bahwa diri kita menjadi rentan terhadap serangan dari orang lain.

Secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seorang baik verbal maupun
nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Secara sempit komunikasi diartikan sebagai
pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar
untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima.

Yang dimaksud persepsi yang selektif dalam mendengarkan dan menanggapi. Beberapa
faktor yang mempengaruhi seleksi kita dalam menanggapi suatu komunikasi adalah harapan-
harapan, kebutuhan-kebutuhan, dambaan-dambaan, keinginan-keinginan, pendapat, sikap dan
keyakinan kita. Salah satu segi paling membahagiakan dalam berkomunikasi dengan orang
lain adalah kesempatan untuk berbagi perasaan. Mengalami suatu perasaan dan
mengungkapkannya kepada orang lain bukan saja merupakan suatu kebahagiaan, melainkan
juga merupakan salah satu kebutuhan demi kesehatan psikologis kita.

Yang dimaksud konflik adalah situasi di mana tindakan salah satu pihak berakibat
menghalangi, menghambat atau mengganggu tindakan pihak lain (Johnson, 1981).

B. SARAN

Buku adalah sumber dari orang menimba ilmu baik yang muda maupun yang sudah lanjut
usia. Buku ini bagus dimiliki oleh semua pihak yang ingin lebih memahami tentang
bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

67
Daftar Pustaka

JEANETE OPHILIA PAPILAYA, M.Psi., Buku Ajar Psikologi Sosial. AMBON., 2011

Drs. NICODEMUS HUKUBUN, M.Pd., Buku Ajar Komunikasi Antar Pribadi. AMBON.,
2013

GORDON, T. (1984). Menjadi orang tua efektif. Jakarta: Gramedia.

http://www.google/perilakuasertif/pdf.com di Download pada hari selasa 16/juni/2015

http://www.belajarnlp.com/category/artikel/page/2/ di Download pada hari kamis


02/juli/2015

http://isurlim.blogspot.com/2013/06/studi-kasus-manajemen-komunikasi.html?m=1 di
Download pada hari kamis 02/juli/2015

68

Anda mungkin juga menyukai