Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI

KELOMPOK PENYANGGAH
Case Incident 2 : The Clash of the Traits

Disusun Oleh:

Nisrina Nadhifah 042111233222


Clinton Parlindungan Silalahi 502210010057
Dimas Budiman 502210010070

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
Latar Belakang

A. Analisis Kasus
Disebutkan dalam sebuah artikel di Psychology Today, Dr. Judith Sills – seorang
konsultan organisasi – mengatakan bahwa semua karyawan memiliki sesuatu yang ekstra
mengikuti nama mereka yaitu tipe kepribadian MBTI seperti INJF, ESTP dan lain-lain. Tetapi,
dalam lingkungan kerja kita masih harus berinteraksi satu sama lain. Dan sayangnya, terkadang
interaksi ini dapat menyebabkan konflik. Penyebab konflik ini tak lain yaitu bentrokan
kepribadian. Yang mana menurut survei terbaru dari XpertHR, bahwa bentrokan kepribadian
adalah konflik urutan ketiga paling umum. Banyak perbedaan kepribadian yang dihasilkan dari
bentrokan antara dimensi sifat seperti terlalu banyak bicara dan pendiam, impulsif dan metodis,
bersama dengan skeptis dan menerima. Beberapa penelitian tampak lebih mendukung dampak
kepribadian dalam suatu tim tim karena karakteristik suatu kepribadian tertentu mempengaruhi
konflik antarpribadi, entah itu membantu atau merugikan kinerja tim.
Dr. Sills menyarankan anda apabila anda berada dalam situasi konflik yang melibatkan
benturan kepribadian, maka anda harus menolak untuk merekrut rekan kerja yang memihak
satu pihak tertentu karena hal ini bisa saja menambah runyam suatu konflik dan menyebabkan
negativitas meningkat, sehingga anda harus bersikap netral. Anda juga harus tetap fokus pada
kelebihan orang lain, mengurangi kontak (yang tidak perlu) dengan orang lain sehingga
meminimalisir terjadinya konflik, serta menambah pengetahuan mengenai serta memahami
lebih lanjut mengenai kepribadian diri anda sendiri untuk mengetahui upaya apa yang dapat
dilakukan untuk meminimalisir terjadinya konflik.

B. Identifikasi Masalah
1. Perbedaan kepribadian
Dr. Sills mengatakan bahwa setiap orang memiliki kepribadian berbeda berdasarkan
MBTI seperti INFJ, ISTP, ENFJ, dan lain-lain. Perbedaan kepribadian ini dapat
menyebabkan konflik
2. Dampak perbedaan kepribadian pada kinerja tim
Perbedaan kepribadian yang disebut dapat memunculkan konflik tentu dapat
mempengaruhi kinerja tim apabila individu-individu dalam tim tersebut tidak akur dan
berkonflik.
Pertanyaan

1. Have you ever had an experience in which your personality clashed with someone,
either at work or outside work? What did you do to resolve it? Was the situation
resolved?
(Pernahkah Anda memiliki pengalaman di mana kepribadian Anda berbenturan dengan
seseorang, baik di tempat kerja maupun di luar pekerjaan? Apa yang Anda lakukan
untuk mengatasinya? Apakah situasinya terselesaikan?)

Jawaban:
Ya, tidak dapat dipungkiri bahwa kita merupakan makhluk sosial yang harus
berinteraksi dengan individu lain, dan tentunya ketika kita berinteraksi dengan orang
lain, tidak jarang terjadi adanya konflik atau benturan yang berasal dari benturan sifat,
perilaku, maupun kepribadian karena setiap individu pasti memiliki perbedaan dalam
berperilaku. Menurut kami, untuk meminimalisir terjadinya benturan antar individu,
setiap orang harus menjunjung rasa menghargai antar individu dan memahami
karakteristik serta persepsi antar individu.
Kepribadian sendiri merupakan hal yang penting dalam berorganisasi.
Kepribadian sendiri merupakan salah satu faktor yang penting diperhatikan dalam
organisasi, dimana dalam meraih tujuannya untuk meraih kinerja yang tinggi seperti
tingginya tingkat kepuasan kerja dan kemampuan unjuk kerja. Selain itu, kepribadian
juga penting untuk memenuhi kebutuhan kerja dan kenyamanan dalam berorganisasi.
Dari pernyataan yang diberikan oleh kelompok penyaji, kami kurang setuju
dengan pernyataan yang berbunyi “dari perbedaan kepribadian secara tidak sadar
menyebabkan muncul perselisihan, karena salah satu dari kita merasa diabaikan”.
Menurut kami, perselisihan muncul bukan karena merasa diabaikan, tetapi bagaimana
suatu kepribadian individu memiliki rasa egois dan ingin mendominasi kepribadian
lainnya, sehingga terjadi ketimpangan dan akhirnya menimbulkan konflik. Tipe orang
yang berterus terang dalam mengutarakan pendapat akan lebih mendominasi orang lain
pendiam, sehingga individu yang pendiam akan merasa “kalah” dan kurang mampu
mengutarakan pendapatnya. Dalam hal ini, penting untuk memahami karakteristik
kepribadian tiap individu dan memikirkan bagaimanakah cara yang tepat dalam
menghadapi dan mengimbangi setiap kepribadian. Penting pula bagi tiap individu untuk
mengontrol dan menyesuaikan kepribadian mereka sesuai dengan situasi maupun
kondisi.
Selanjutnya, kami setuju mengenai statement dari kelompok penyaji bahwa
salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi perbedaan kepribadian dengan
berempati. Tetapi, kami juga kurang setuju mengenai statement dari kelompok penyaji
bahwasannya untuk dapat mengetahui dan memahami kekhawatiran atau masalah yang
sedang dialami orang lain, kita perlu menanyakan kepada orang yang bersangkutan
secara langsung. Menurut kami hal ini kurang tepat dilakukan, karena tiap-tiap individu
memiliki masalah mereka masing-masing, dan tidak semua permasalahan dapat
diceritakan atau dibagikan ke publik. Dan kurang etis juga rasanya apabila turut ikut
campur dan ingin tahu mengenai masalah pribadi dan privasi seseorang.
Menurut kami, meskipun melakukan tes MBTI yang merupakan instrumen
penilaian kepribadian yang paling umum, hal tersebut tidak terlalu membantu dalam
mengidentifikasi kepribadian seseorang mengingat tes tersebut tidak 100% akurat.
Selain itu, hasil tes kepribadian seseorang dapat berubah-ubah tergantung jawaban yang
diberikan saat tes dilakukan. Misalnya, ketika anda melakukan tes MBTI. Hasilnya,
anda memiliki kepribadian INTP. Tetapi, ketika anda melakukan tes kepribadian untuk
kali kedua, hasil menunjukkan bahwa anda memiliki kepribadian INFP. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tes MBTI tidak akurat dan hasilnya berubah-ubah tergantung
jawaban yang diberikan oleh pengguna, padahal belum tentu pengguna tersebut
menjawab tes dengan jujur dan sungguh-sungguh.
Menurut kami, apabila berkonflik dengan individu lain terutama di tempat kerja,
hal yang perlu diutamakan yaitu profesionalitas. Yaitu dengan cara tidak
mencampurkan masalah dengan individu lain dengan masalah pekerjaan. Kepribadian
memang penting, tetapi apabila dibandingkan dengan profesionalitas, maka yang harus
diutamakan adalah profesionalitas. Dalam hal ini, tiap individu harus beradaptasi dan
mengontrol kepribadiannya tergantung situasi dan kondisi agar dapat meminimalisir
adanya konflik yang timbul. Selain itu, komunikasi juga hal yang penting karena
kurangnya komunikasi dapat menimbulkan konflik. Sehingga kelompok kami
menyimpulkan bahwasannya untuk mengatasi masalah ini, meningkatkan komunikasi
merupakan bagian dari penyelesaian masalah untuk menciptakan hubungan yang lebih
harmonis,
2. Which do you think is more important: similarity between personality types or
differences? Explain your answer.
(Menurut Anda mana yang lebih penting: kesamaan antara tipe kepribadian atau
perbedaan? Jelaskan jawabanmu.)

Jawaban:
Menurut pendapat saya diantara kesamaan kepribadian dengan perbedaan
kepribadian, yang masih lebih penting itu adalah kesamaan kepribadian, tetapi saya
juga tidak bisa menyebutkan bahwa perbedaan kepribadian itu tidak penting terlebih
ketika didalam suatu organisasi. berikut pandangan kami mengenai kesamaan
kepribadian : Misalnya Ketika Anda bertemu seseorang yang sangat berbeda
dibandingkan dengan diri Anda sendiri, itu cukup mengasyikkan. Anda mulai
menemukan ide-ide baru, Anda bisa memilih otak mereka, melakukan petualangan
yang bahkan tidak pernah Anda pikirkan, dan daftarnya terus bertambah, tetapi pada
titik tertentu, kegembiraan itu memudar. Mengapa? Nah, kurangnya kesamaan minat,
pemikiran, dan sikap akhirnya menyusul. Kenyataan yang tidak menguntungkan ini
tidak sering terlintas dalam pikiran saya sampai saya membaca tentang betapa kuatnya
kesamaan mempengaruhi panjang dan keamanan hubungan, romantis atau platonis.
Hipotesis ketertarikan-kesamaan menyatakan bahwa ketertarikan meningkat antara
mereka yang memiliki karakteristik dan ciri kepribadian yang sama (Dryer & Horowitz,
1997). Hipotesis ini telah didukung oleh banyak penelitian yang menyatakan bahwa
persahabatan dan hubungan romantis memiliki tingkat keberhasilan yang lebih besar
ketika mereka berbagi perilaku yang sama,

Melihat kembali persahabatan saya di masa lalu, faktor umum yang menyebabkan
kejatuhan mereka adalah kenyataan bahwa tidak ada kesamaan. Misalnya, saya sangat
tertutup dan senang melakukan hal-hal yang tidak melibatkan sekelompok besar orang
atau harus bersosialisasi dengan orang yang belum pernah saya temui, dalam hal ini.
Sahabat lama saya, di sisi lain, sangat sosial dan suka pergi ke pesta dan bertemu orang
baru. Perbedaan kritis dalam kepribadian ini pada akhirnya membuat kami berselisih
dan membentuk kelompok teman kami sendiri di mana kami berhubungan lebih
banyak. Ada banyak lagi contoh persahabatan masa lalu dan hubungan romantis yang
berakhir dengan cepat, tetapi saya ingin memberikan contoh lain. Saya hanya memiliki
beberapa teman yang sangat dekat dengan saya dan memperhatikan bahwa kami semua
memiliki aspirasi, pandangan, dan humor yang sama.

Sementara kesamaan itu penting, perbedaan juga memiliki arti penting. Orang-orang
yang memiliki tipe kepribadian yang sama dapat memahami dan menghargai sifat-sifat
dan karakteristik ini, sementara perbedaan memungkinkan adanya pengalaman baru
(Lurtz, 1999). Saya percaya persahabatan dan hubungan romantis harus memiliki
keseimbangan antara persamaan dan perbedaan yang kompatibel sehingga ada
keseimbangan.

3. Do you think knowledge of personality similarities or differences can help employees


reduce conflict and get along better? Or does this knowledge have the potential to cause
harm? Explain your answer.
(Apakah menurut Anda pengetahuan tentang persamaan atau perbedaan kepribadian
dapat membantu karyawan mengurangi konflik dan bergaul dengan lebih baik? Atau
apakah pengetahuan ini berpotensi menimbulkan kerugian? Jelaskan jawabanmu.)

Jawaban:
Saya percaya kesamaan atau perbedaan kepribadian pengetahuan dapat
membantu karyawan mengurangi konflik dan bergaul lebih baik karena komunikasi
yang baik, prinsip dan hobi yang sama, dan kecakapan untuk mengatasi perbedaan
secara rasional membantu menciptakan kerja tim dalam suatu organisasi. Pengetahuan
sebelumnya dapat membahayakan calon karyawan yang melamar pekerjaan. Jika
majikan tidak mencari pengasuh yang membutuhkan penguatan positif untuk merasa
baik tentang diri mereka sendiri, tetapi menginginkan pelaku yang mengambil risiko,
mereka mungkin tidak akan menawarkan pekerjaan itu kepada karyawan tersebut.
Meskipun karyawan tidak memiliki satu tipe kepribadian yang mereka cari, mereka
mungkin memiliki orang lain yang akan bermanfaat bagi pekerjaan dan majikan akan
kalah dengan menilai karyawan pada satu sifat. Selanjutnya, itu juga dapat
membahayakan persahabatan yang mungkin bahkan sebelum dimulai karena kita tahu
sebelumnya tipe kepribadian mereka, kita mungkin tidak memberi mereka kesempatan
dan kehilangan kenalan yang baik. Saya merasa tipe kepribadian berubah tergantung
pada jenis hari yang dialami seseorang atau situasi apa yang mereka alami. Kita semua
berubah dan tumbuh seiring bertambahnya usia dan mendapatkan pengalaman.
Berdasarkan paparan pendapat kelompok penyaji kami kurang setuju dengan
pernyataan yang menyebutkan bahwa “Perbedaan dapat memicu terjadinya konflik
apabila antar individu tidak saling memahami satu sama lain”. Sedangkan menurut
kami, berdasarkan pengalaman sehari-hari, kami menyebutkan bahwa bukan perbedaan
lah yang menjadikan konflik, tetapi kurangnya rasa simpati dan empati akan satu sama
lain, kurang nya sikap saling menghargai, apatis, dan sikap yang mendahulukan ego
pribadi diatas kepentingan bersama. Kami juga menyertakan bukti pendukung bahwa
bukan perbedaan lah yang menyebabkan konflik, bukti tersebut ada dalam pandangan
hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, yaitu pada sila kedua nya, yang berbunyi
“Kemanusiaan yang adil dan Beradab”, dalam sila kedua tersebut terkandung nilai
penekanan akan persamaan derajat, persamaan hak dan juga kewajiban dan juga
tenggang rasa (toleransi).
Kesimpulan

Berdasarkan jawaban dari ketiga jawaban yang telah kelompok kami berikan,
kelompok kami menarik kesimpulan bahwasannya perbedaan kepribadian bukanlah faktor
utama yang memicu konflik, tetapi rasa egois dan ingin mendominasi serta kurangnya sikap
menghargai dan komunikasi yang menjadi pemicu utamanya. Kelompok kami juga
berpendapat bahwasannya, untuk menyelesaikan konflik perbedaan kepribadian maka tiap
individu harus mengutamakan profesionalitas dan meningkatkan komunikasi antar individu.
Selain itu, tiap orang harus memahami betul kepribadian mereka dan mampu mengontrolnya
sesuai situasi dan kondisi.
Selain itu, seperti yang kami sebutkan, menurut kami lebih penting persamaan
kepribadian daripada perbedaan. Hipotesis ketertarikan-kesamaan menyatakan bahwa
ketertarikan meningkat antara mereka yang memiliki karakteristik dan ciri kepribadian yang
sama (Dryer & Horowitz, 1997). Karena lebih mudah untuk menyatukan individu-individu
dengan kepribadian dan pemikiran yang sama daripada individu-individu dengan kepribadian
dan pemikiran yang berbeda. persamaan kepribadian juga dapat meminimalisir timbulnya
konflik.
Selanjutnya, kami berpendapat bahwa persamaan atau perbedaan kepribadian dapat
membantu karyawan mengurangi konflik dan bergaul lebih baik karena komunikasi yang baik,
prinsip dan hobi yang sama, dan kecakapan untuk mengatasi perbedaan secara rasional mampu
membantu menciptakan kerja sama tim dan hubungan yang harmonis dalam suatu organisasi.

Jumlah kata: 1818

Anda mungkin juga menyukai