Anda di halaman 1dari 18

FILSAFAT PSIKOLOGI

TEMU 5: MENGENAL
FILSAFAT & PSIKOLOGI JAWA
REVIEW.. AWAL
• DASAR: mengenal Filsafat, Filosofi, Falsafah
• Filsafat: suatu ilmu pengetahuan yang berhasrat
untuk mencari kebenaran sejati yang telah dapat
dibuktikan secara nyata
• Filosofi: tujuan akhir dari berfilsafat adalah mencari
kebenaran sejati yang menghasilkan suatu
kebijaksanaan  proses belajar mengenai
kebijaksanaan
• Falsafah: merupakan gagasan sikap batin yang
mendasar yang dimiliki oleh manusia yang dijadikan
sebagai suatu pandangan dan pegangan hidup.
Manfaat Filsafat
• Menjadi lebih peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, lebih
bisa menghargai perbedaan pendapat dari orang lain dalam
pandangan ilmu, lebih terbuka terhadap cara pandang orang lain.
• Dengan belajar filsafat, kita akan dilatih menjadi manusia yang
utuh, yakni yang mampu berpikir mendalam, rasional,
komunikatif dan dapat melihat semua masalah dalam segala
aspek, sehingga mengajarkan kita untuk berfikir kritis dan logis
tidak menerima pendapat orang lain begitu saja tidak mudah
terpapar hoax.
• Sebagai pedoman/pandangan mengenai ilmu pengetahuan agar
dapat berfikir kritis dan analitis.
• Filsafat mengajarkan kita untuk bisa mempertahankan pendapat,
serta bisa mengembangkannya secara sehat, menggunakan nalar
yang tepat, tidak menggunakan otot dan tidak menggunakan
otoritas intervensi.
Kembali.. Mengingat Manfaat Filsafat
• Dengan belajar filsafat, kita akan dilatih menjadi manusia
yang utuh, yakni yang mampu berpikir mendalam, rasional,
komunikatif dan dapat melihat semua masalah dalam segala
aspek, sehingga mengajarkan kita untuk berfikir kritis dan
logis tidak menerima pendapat orang lain begitu saja.
• Mempunyai sudut pandang yang utuh dan luas, ber-nalar
secara tepat
•  Menjadikan diri kita sebagai manusia bijaksana
•  membawa Manfaat dan Pengaruh Filsafat, Filosofi, dan
Falsafah dalam hidup manusia…
• SEBAGAIMANA KAITAN ANTARA FILSAFAT &
PSIKOLOGI...
FILSAFAT & PSIKOLOFI: REVIEW
1. Melalui belajar filsafat, seseorang akan mampu
menjadikan pandangan hidup sebagai suatu
pedoman hidup. Oleh karena itu, sebagai suatu
pedoman maka memberikan semacam peta arah
perjalanan yang harus dilalui oleh seseorang
sehingga ia dapat melihat hidup menjadi lebih
bermakna (cth. Psikologi spiritual: kebermaknaan
hidup)
2. Melalui kegiatan berpikir secara filsafati maka
seseorang dapat memecahkan persoalan hidup
yang dihadapi. Dalam hal ini pandangan filsafat
dapat menjadi suatu pedoman dari perjalanan
hidup seseorang (cth. Psikologi positif: kajian
rasional dan empiris tentang makna kebahagiaan)
FILSAFAT & PSIKOLOFI: REVIEW
3. Melalui kegiatan filsafatif maka seseorang dengan bantuan logika
tidak mudah tertipu dengan pernyataan-pernyataan yang
menyesatkan. Karena dengan filsafat, membantu orang untuk
mengembangkan kepekaan untuk tanggap terhadap wacana-wacana
persuasif yang menyesatkan di sekitar dirinya. (cth. Karena selalu
berpikir: tidak mudah ‘termakan’ hoax. Lihat artikel pada elearning)
4. Dengan berpikir secara filsafati, juga menjadikan seseorang mampu
untuk menghargai pendapat dan pemikiran orang lain, baik yang
mempunyai persamaan maupun perbedaan dengan dirinya. Berpikir
filsafat berarti berpikir demokratis. Artinya dengan berpikir filsafat,
orang belajar untuk terbuka dan menerima pandangan orang lain
(Misalnya terkait dengan keyakinan seseorang tentang kebenaran
pengetahuan psikologi yang berasal dari berbagai aliran dalam
psikologi: humanistik, behavioristik, kritis, positif  menjadi ahli)
FILSAFAT & PSIKOLOFI: REVIEW
5. Berkaitan dengan keilmuan,
dengan berpikir filsafatis maka
seseorang mampu melakukan
perenungan secara filosofis tentang
segenap fenomena yang
berhubungan dengan ilmu. Misal
apa itu ilmu, apa itu psikologi, apa
itu metode ilmu dalam ilmu
psikologi, bagaimana menyusun
sistematika bidang keilmuan dalam
psikologi ? dst..dsb...
Kaitan:
Filsafat-Psikologi-”Filsafat Jawa”?
• MENILIK SEJARAH PERADABAN (REVIEW)...
• Psikologi Jawa (terkait dengan Filsafat Jawa)  tidak lepas
dari pengaruh ajaran Hindu-Budha pada masyarakat Jawa
• Masyarakat Jawa: dibangun di atas pondasi gotong-
royongan, sikap hidup nerimo, ketentraman batin, patuh
terhadap norma-norma yang berlaku di masyarakat, dan
hidup selaras dengan alam  sesuai ajaran Hindu-Budha
• Hindu mengajarkan bahwa sikap dan etika harus
dilakukan berdasarkan tri kaya parisudha, yakni pikiran,
perkataan, dan tindakan.
•  benar-benar diamalkan/ dilakukan
Beberapa konsep Ajaran (AMALAN):
• Tri kaya parisudha: pikiran, perkataan , perbuatan
• pikiran harus diusahakan untuk tidak
menginginkan milik orang lain, mengasihi semua
makhluk, dan percaya pada
hukum karmaphala (prinsip kausalitas).
• Dalam budi pekerti jawa, hal tersebut
diterjemahkan dalam terminologi :
• ojo demen darbeking wong liya (jangan
menginginkan milik orang lain), welas asih
marang pepadha (cinta kasih pada
sesama), ngunduh wohing pakarti sapa kang
nandur bakal ngunduh (bahwa setiap perbuatan
yang dilakukan akan mendatangkan hasil, siapa
yang menanam pasti akan memetiknya).
PUN BEGITU PULA KETIKA...
ADA Perkembangan Ajaran Filsafat Jawa
• Islam datang setelah adanya ajaran Hindhu-Buddha  dalam
perkembangannya terjadi sinkretisme dalam masyarakat
jawa.
• Salah satu contoh perpaduan dari ajaran Hindhu-Buddha dan
Islam yang begitu popular di kalangan orang jawa adalah
Tirakat
• tirakat merupakan latihan laku prihatin bagi seseorang untuk
terbiasa menghadapi kesukaran-kesukaran hidup
(PEGANGANAMALAN).
• Dengan praktik prihatin ini, seseorang berharap semakin
dekat pada Tuhan (sisi Psikologis  menjadi tenang secara
jiwa, sehat secara mental)
REVIEW..DASAR/MUARA  TERKAIT PSIKOLOGI TIMUR/ JAWA

• DASAR: mengenal Filsafat, Filosofi, Falsafah


• Filsafat: suatu ilmu pengetahuan yang berhasrat
untuk mencari kebenaran sejati yang telah dapat
dibuktikan secara nyata
• Filosofi: tujuan akhir dari berfilsafat adalah mencari
kebenaran sejati yang menghasilkan suatu
kebijaksanaan  proses belajar mengenai
kebijaksanaan
• Falsafah: merupakan gagasan sikap batin yang
mendasar yang dimiliki oleh manusia yang dijadikan
sebagai suatu pandangan dan pegangan hidup.
REVIEW:
TERKAIT DENGAN KITA? ORANG YANG BELAJAR
PSIKOLOGI (DAN SEBAGAI MAHASISWA?)
• Apa yang dapat menjadi pesan  dari “BAHASAN MENGENAI FILSAFAT-
PSIKOLOGI-PAHAM TIMUR/ JAWA”?
• Sebagai Orang yang belajar Psikologi (Mahasiswa, terutama)  dengan belajar
Filsafat (Psikologi)  kita tidak hanya mengenal ‘dasar pandangan filsafatis
dari berbagai aliran psikologi (terutama aliran teori psikologi barat) 
• Tetapi yang lebih penting adalah belajar mengenai:
• PEMAHAMAN TENTANG BERPIKIR KRITIS & LOGIS  CERMAT TERHADAP
BERBAGAI SITUASI, MAMPU MELIHAT SITUASI/ MASALAH DARI BERBAGAI
SUDUT PANDANG  SEHINGGA: TIDAK MUDAH TERTIPU (TERUTAMA DENGAN
‘DIRI SENDIRI’)  MAMPU MENJADI BIJAKSANA  ORANG YANG BISA
MENGENDALIKAN DIRI (EMOSI : misal. Ketika ada tugas, tidak asal
mengerjakan  namun mampu mencermati apa makna dari tugas tugas
tersebut (aplikasi tidak hanya tugas kuliah, tetapi juga ‘tugas sehari-hari)
• Menjalani tugas sebagai seorang ayah, ibu, karyawan, polisi, guru, dsb... 
Bijaksana: mampu memberikan solusi terbaik
• SELANJUTNYA..
Silakan dibaca dan dicermati Materi Mengenai
Tokoh Filsafat Jawa dan Ajarannya terkait
dengan kehidupan manusia (BISA DICARI
SENDIRI.. SECARA LENGKAP)
• Berkenalan dengan beberapa tokoh yang
mempunyai pandangan hidup filsafatis yang
‘bermanfaat bagi situasi psikologis)
BERKENALAN SEJENAK DENGAN TOKOH
FILSAFAT (PSIKOLOGI JAWA)
• R.M. Panji Sosrokartono: lahir di Mayong
pada tanggal 10 April 1877, adalah putra dari
R.M Adipati Sosroningrat, bupati Jepara.
• Pernah bekerja sebagai wartawan selama
perang dunia I dan setelah perang selesai,
bekerja sebagai penerjemah. Kemudian
tertarik untuk mempelajari Psychometrie dan
Psychoteckniek di Perancis
BERKENALAN SEJENAK DENGAN TOKOH
FILSAFAT (PSIKOLOGI JAWA)
• Aliran Candra Jiwa Soenarto: Aliran ini
diturunkan dari babon kitab Sasangka Jati oleh
Soemantri Hardjoprakosa
• Candra Jiwa Soenarto ini ketika di dunia
psikologi modern Indonesia telah berkembang
apa yang disebut dengan “Transpersonal
Psychology”.
BERKENALAN SEJENAK DENGAN TOKOH
FILSAFAT (PSIKOLOGI JAWA)
• Ki Ageng Soerjomentaram: Suryomentaram lahir pada
tanggal 20 Mei 1892. Suryomentaram adalah anak dari
Sultan Hamengku Buwono VII dengan permaisurinya
yang bernama Raden Ayu Retnomandaya, dengan nama
Raden Mas (RM) Kudiarmaji
• Usia 18 tahun, Bendara Raden Mas Kudiarmadji diangkat
menjadi pangeran dengan gelar Bendara Pangeran Harya
Suryomentaram
• Dalam ajaran Ki Ageng Soerjomentaram, ada tiga pokok
penting yaitu rasa, aku, dan mawas diri.
Menilik tokoh dan ajarah falsafah jawa bagi
kehidupan manusia..
BAGAIMANA KONSEP PEMIKIRANNYA DAPAT
DIJADIKAN PEGANGAN HIDUP  BERMAKNA
PSIKOLOGI?

Anda mungkin juga menyukai