Anda di halaman 1dari 14

 FILSAFAT berasal dari kata Yunani “PHILOSOHIA” berarti CINTA

KEARIFAN.
 Akar katanya: PHILOS (philia, cinta) dan SOPHIA (kearifan).
 Pengertian SOPHIA, semula sangat luas, meliputi: 1) Kebenaran/
Filsafat pertama (FP). (FP): Pengetahuan teoritis yang menelaah per-
ada-an yang abadi, tidak berubah, dan terpisah dari materi. 2)
Pengetahuan luas; 3) Kebajikan intelektual; 4) Pertimbangan sehat; 5)
Kepandaiabahkan kecerdikan dalam memutuskan hal-hal prkatis.
 Dalam sejarah peradaban & perkembangan filsafat sepanjang zaman
telah bermunculan banyak sekali definisi filsafat yang berbeda-beda dan
mungkin membingungkan bagi seseorang dalam mempelajari filsafat
 Perlu disadari bahwa, berbagai perumusan itu tidak dapat dikatakan
bahwa yang satu salah dan yang lain benar. Agaknya semua perumusan
itu sama benarnya karena, masing-masing melihat dari salah satu
pokok soal, permasalahan, titik berat, segi, tujuan/ metode yang
dianut oleh seorang filsof/ sesuatu aliran filsafat.
 1. ONTOLOGI:Membicarakan hakikat, objek,
dan struktur filsafat.
 2. EPISTEMOLOGI:Cara memperoleh dan
ukuran kebenaran pengetahuan filsafat.
 3. AKSIOLOGI:Mendiskusikan masalah
kegunaan dan cara filsafat menyelesaikan
masalah yang dihadapi.
 1.Sebuah tantangan untuk tidak hidup secara mekanis, ikut-
ikutan, mengalir tanpa tahu kemana, untuk apa, dan mengapa?
 2.Socrates:”Hidup yang tidak diuji adalah hidup yang tidak
berharga” . Cara paling jitu untuk menguji hidup adalah bidang
filsafat.
 3.Kemampuan memaknai hidup. Agar kita bisa lepas dari jebakan
ritual hidup yang tanpa makna.
 4.Setiap orang sudah berfilsafat tetapi belum diproses secara
tuntas.
 5.Sadari segala filosofi hidup dan realitas hidup anda.
 6.Bernalar dan berfikirlah secara serius,teratur, terfokus dan
mendalam tentang segala filosofi hidup anda, baik latar belakang,
tujuan, bandingkan fikiran anda dengan para filosof, coba
temukan kesamaan dan perbedaannya kemudian sintesakan hasil
yang terbaik.
 1. MEMPERJELAS KONSEP.
 2. MENYUSUN ARGUMEN.
 3. MENGANALISA.
 Makna BIJAKSANA:”PAS” dalam segala hal.
 BIJAKSANA diawali berfikir lebih dahulu
sebelum bertindak secara jernih,
kritis,sistematis, saat berfikir
mempertimbangkan pengalaman-
pengalaman yang dirasakan sebelumnya dan
akhirnya memutuskan apa yang seharusnya.
 BIJAKSANA: Mengetahui dan memaham
porsi dan posisi dalam kehidupan.
 1. MEMILIKI DATA, PENGETAHUAN
BERBAGAI IDE-IDE PEMIKIRAN BESAR
KEFILSAFATAN.
 2. Yang lebih penting lagi,BAGAIMANA CARA
BERSIKAP, PERILAKU DAN MENGHAYATI
HIDUP SEORANG FILOSOF.
 1. Jangan mudah percaya & jangan membunuh rasa ingin
tahu kita.
 2. Senantiasa menampilkan alternatif jawaban sebanyak
mungkin & ujilah alternatif-alternatif tersebut.
 3. Berusahalah untuk bersikap obyektif.
 4. Berpikiran terbuka & tidak suka memutlakkan
pandangan.
 5. Bersedia untuk menahan diri, tidak memutuskan
sesuatu sebelum jelas benar duduk persoalannya &
sebelum memiliki argumen yang kuat.
 6. Jangan lupa memprediksi berbagai akibat dari hasil
pemikiran/ keputusan kita.
 PRODUK FILSAFAT: “PERBAIKAN HIDUP” Menuju
kehidupan yang terarah dan bermakna.
 1. Ikuti rasa takjub & ingin tahu dalam dirimu
 2. Ragukan segala sesuatu yang tidak didukung oleh
bukti kuat.
 3. Cintailah kebenaran.
 4. Analisalah problem dengan cara mengklasifikasikan
& melacak hubungan antar klasifikasi.
 5. Kumpulkan & susun argumen yang kuat.
 6. Bikin prediksi yang bertentangan dan bantahlah.
 7. Revisi & bangun ulang pandanganmu selama ini.
 8. Upayakan sesederhana mungkin dalam
menjelaskan.
 9. Hidupkan kebenaran yang sudah anda temukan.
 10. Hidupkan kebaikan yang sudah anda temukan.
 1. Filosof tidak mau begitu saja percaya pendapat
umum.
 2. Keragaman pendapat filsof, tidak sejalan dengan
ide mayoritas berawal dari kontek kehidupan sang
filosof, baik latar belakang sosial, psikologis, sejarah
hidup secara umum.
 3. Perspektif, fokus, cara bernalar & perangkat
intelegensi yang dipakai berbeda.
 4. Memakai istilah-istilah yang khusus, yang tidak
sama dengan orang lain.
 5. Ketidakmampuan untuk membedakan antara
filsafat sebagai produk pemikiran & filsafat sebagai
alat berpikir.
 1. Jangan bosan mengkaji ulang argumen, yang anda buat, jika
ternyata anda belum memiliki argumen, segera susun argumen
yang bagus
 2. Ingat, Filsafat dasarnya:”CINTA KEBIJAKSANAAN” Bijaksana:
bersikap “PAS” dalam berpikir,bertutur, bertindak.
 3. Sangat mungkin apabila anda melakukan pendobrakan &
perombakan tata kehidupan berawal dari buku-buku, tetapi kita
perlu perhatikan:
 3.1) Jangan berhenti membaca & menelaah, karena ada ide-ide
baru yang terus mengalir.
 3.2) Jangan berhenti pada buku-buku tertentu/ tokoh tertentu.
 3.3) Jangan berat sebelah dalam menjelajahi referensi, jika masih
ada orang yang merasa disesatkan filsafat, ada 2
kemungkinan:pertama, ia setengah jalan dalam berfilsafat;
kedua,jangan-jangan hanya ikut-ikutan.
1. Filsafat Ketuhanan
sesuatu yang dengan sadar bersedia untuk di kuasai oleh nya,baik
bagi mereka yang hanya mempercayai dengan perasaan maupun bagi
mereka yang memikirkannya alam perenungan yang filsafati.
2. Filsafat Kitab Suci
secara filsafati al-quran mengijinkan perang kepada ketidak-adilan
kepada kedzaliman tapi islam juga mengajarkan kasih sayang kepada
kebaikan dan kebenaran.hal ini dilakukan pemerintah yang islami disebut
dengan perbuatan amar ma’ruf nahi mungkar.
3. Filsafat Kenabian
mukjizat-mukjizat yang di berikan oleh Allah kepada para nabi mampu
menandangi hal-hal yang sedang di gandrungi saat itu
4. Filsafat Sekularisme
sekularisme adalah pemisahan kehidupan sehari- hari termasuk kemajuan
keilmuan pengetahuan modern dengan agama.
1. Filsafat dapat membantu agama dalam memastikan arti
wahyunya.
2. Ada kalanya para agama wan menulis perkembangan filsafat
3. Ada kalanya orang beragama merasa terancam oleh pemikiran
paa filsafat yang kritis dan tajam.

PERSAMAAN AGAMA DAN FILSAFAT


1. Sama sama tidak pernah tunas membahas eksistensi tuhan
2. Objek pembaasanny tentang eksistensi tuhan sebagai zat yang
paling sempurna dan abadi
3. Mmberikan argmen yang nasional mengenai tuhan.
1. Filsafat meletakan tuhan sebagai titik akhir atau kesipulan
seluruh pengkajiannya,sedangkan agama memandang tuhan
sebagai titik awal pembahasannya
2. Filsafat memahami tuhan sebagai penyebab pertama dalam
semesta,sedangkan agama menjelaskan tuhan dengan
berdasarkan wahyu
3. Filsafat menggunakan akal sedangkan agama berdasar wahyu
4. Filsafat menjelaskan tuhan sebagai zat yang impersonal,agama
melihat tuhan sebagai zat personal.

Anda mungkin juga menyukai