Anda di halaman 1dari 3

Nama : sasi kirana zahrani

NIM. :2210801075
Kelas : psikologi B
Mata Kuliah : Filsafat manusia

1. Pemikiran Tokoh tentang Filsafat Manusia

Socrates
Socrates hidup sekitar tahun 469-399 Sebelum Masehi. Beliau sangat menaruh
perhatian pada manusia dan menginginkan supaya para manusia yang ada di muka
bumi ini mampu mengenali dirinya sendiri. Menurut Beliau, jiwa manusia merupakan
asas hidup yang paling mendalam sehingga berkaitan dengan hakikat manusia sebagai
penentu kehidupannya sendiri.

Berdasarkan pandangannya, dirinya tidak mempunyai niat untuk memaksakan orang


lain untuk mau menerima ajarannya, justru Beliau mengutamakan supaya orang lain
dapat menyampaikan pandangan mereka sendiri. Maka dari itu, Socrates
menggunakan dialektika, yakni berupa berdialog dengan orang lain supaya orang lain
tersebut dapat mengemukakan atau menjelaskan pandangan serta idenya, sehingga
kemudian dapat timbul pandangan baru. Meskipun Socrates ini tidak pernah
meninggalkan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan pandangannya tersebut, tetapi
pandangan Beliau dikemukakan kembali oleh Plato yang menjadi salah satu
muridnya.

2. Filsafat Manusia dan Pandangan Manusia Secara Umum

Manusia merupakan makhluk yang memiliki kehendak bebas untuk


melakukan segala hal dalam hidupnya. Namun, dari pilihan tersebut tentunya
manusia harus bertanggung jawab penuh atas kehendak yang telah ia pilih. Motivasi
manusia untuk bertingkah laku yaitu karena memiliki tujuan untuk dicapai atau
berorientasi pada masa depan dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada
masa sekarang yang harus segera terpenuhi.
Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk menjadi Wali Allah di muka bumi, yang
mana tentunya ketika menjadi Wali Allah manusia salah satunya harus menjaga
kelestarian alam dan juga menjaga serta menyayangi makhluk Allah lainnya yang ada
di bumi, bukan malah menjadi makhluk yang mendatangkan kerusakan bagi bumi
entah itu di daratan maupun di lautan dan mendatangkan kesengsaraan bagi
makhluk lain.
Oleh karena itu, untuk menjadi makhluk yang bisa menjaga bumi, manusia
seharusnya tidak menggunakan ilmu pengetahuan tanpa diiringi dengan etika, moral,
dan adab yang juga harus terus berkembang. Dan juga manusia tidak boleh
mengedepankan ego nya saja hanya demi memuaskan nafsu dan kesenangannya saja
tanpa mengingat bahwa perbuatannya justru dapat merugikan orang dan makhluk
lain.
Manusia harus dapat mengembangkan rasa empati dan kasih sayangnya kepada
sesama makhluk Allah lainnya agar dapat menjaga kenyamanan, ketentraman, dan
perdamaian di muka bumi serta memenuhi tugas dari Allah sebagai wali-Nya

.
3. Manfaat Belajar Filsafat Manusia

Manfaat filsafat juga mengajarkan kepada kita untuk mengerti tentang diri dan dunia,
karena akan membantu memahami diri dan sekeliling dengan pertanyaan – pertanyaan
yang mendasar. Filsafat juga dapat mengasah kemampuan kita dalam melakukan
penalaran akan membedakan argument dan menyampaikan pendapat baik secara lisan
ataupun tertulis.Filsafat juga akan membuka cakrawala berpikir yang baru dan
mengeluarkan ide-ide yang kreatif dan memecahkan persoalan dan lewat penalaran
secara logis. Filsafat membantu kita untuk dapat berpikir dengan lebih rasioanal untuk
membangun cara berpikir yang lebih luas dan mendalam dengan integral serta dengan
sistematis,kritis dan logis. Filsafat juga akan mengkondisikan akal untuk berpikir
secara radikal dan membuat kita berpikir hingga mendasar sehingga kita akan lebih
sadar terhadapat keberadaan diri kita. Filsafat akan membawa keterlibatan dalam
memecahkan berbagai macam persoalan-persoalan baik yang terjadi pada diri sendiri
maupun orang lain akan membuat kehidupan kita lebih berwarna.Manfaat belajar
filsafat dalam hal ini akan mengurangi kecenderungan sifat egoisme dan
egonsentrisme karena memiliki pandangan yang luas. Filsafat sangat memabantu
menjadi diri sendiri dengan cara berpikir yang sistematis,holistik dan radikal yang di
ajarkan tanpa terpengaruh oleh pendapat dan pandnagan umum.Filsafat akan
membangun landasan berpikir dan memiliki komponen utama baik bagi kehidupan
pribadi dalam terutama dalam hal etika maupun berbagai macam ilmu pengetahuan
yang kita pelajari. Filsafat akan membuat kita dapat membedakan persoalan terutama
berbagai persoalan ilmiah dengan persoaalan tidak ilmiah.

4. Konflik Kehidupan

Pada masa perkuliahan sekarang ini saya sering mengalami adanya perbedaan
pedapat yang signifika dengan orang tua dimana hal ini bisa menjadi perselisihan
berkepanjangan, saya sendiri merasa semakin bertambah usia saya juga makin bisa
berpikir secara rasional menghadapi apapun dan bisa mebedakan mana hal yang baik
dan mana hal yang buruk, jika pun saya mengambil kelutusan yang akan menyimpang
kedeapn berarti itu sudah saya pertimbangkan dan akan menerima risiko apalun yang
terjadi

5. Analisis Konflik dengan Pandangan Tokoh


Dari pandangan socrates saya bisa menyimpulkan bahwa beliau tidak memaksa orang
lain untuk meyakini pendapannya tapi beliau justru terbuka dan mau mendengar
argumen dari orang lain hal ini bisa di mengerti dengan mudah bahwa belum tentu
yang kita yakin adalah kebenaran itu sendiri kita harus mampu menerima padangan
orang lain juga positifnya kita bisa mengetahui pandangan baru dari yang orang lain
yakini

Anda mungkin juga menyukai