Anda di halaman 1dari 6

http://jurnal.fk.unand.ac.

id 1

Artikel Penelitian

Perbandingan Profil Lipid pada Daerah Terpapar dan Tidak


Terpapar Emisi PT Semen Padang

Yoshie Anto Chicamy1, Rismawati Yaswir2, Husni3

Abstrak
Industri semen menghasilkan polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan. Polutan seperti Particulate Matter
(PM) dapat memengaruhi metabolisme lipid melalui mekanisme stres oksidatif, disfungsi endotel, dan inflamasi
sehingga meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol low density lipoprotein (LDL), trigliserida, dan penurunan
kolesterol high density lipoprotein (HDL). Tujuan penelitian ini adalah membandingkan profil lipid penduduk daerah
terpapar dengan tidak terpapar emisi debu pabrik PT. Semen Padang. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan
rancangan potong lintang terhadap profil lipid masyarakat yang tinggal di daerah terpapar dan daerah tidak terpapar
emisi debu pabrik, mulai bulan Juni 2015 sampai September 2016. Analisis statistik menggunakan uji t terhadap data
berdistribusi normal, dan uji Mann- Whitney terhadap data berdistribusi tidak normal. Bermakna secara statistik apabila
nilai p < 0,05. Sampel penelitian sebanyak 96 orang pada daerah tepapar dan 93 orang pada daerah tidak terpapar.
Rerata profil lipid pada daerah terpapar: kadar kolesterol total 177,7 ± 40,1, mg/dL, kolesterol LDL 107,9 ± 34,3 mg/dL,
kolesterol HDL 50,7 ± 11,3 mg/dL dan trigliserida 95,9 ± 42,6mg/dL. Pada daerah tidak terpapar: kadar kolesterol total
187,7 ± 46,4, mg/dL, kolesterol LDL 118,5 ± 39,6 mg/dL, kolesterol HDL 48,7 ± 9,9 mg/dL dan trigliserida 100,9 ± 55,8
mg/dL. Profil lipid kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p>0,05). Tidak berbeda kadar profil lipid
daerah terpapar dengan daerah tidak terpapar.
Kata kunci: emisi debu, profil lipid, PT Semen Padang

Abstract
Cement industry produces air pollutants which is very harmful. Pollutants such as Particulate Matter (PM) affect
lipid metabolism through the oxidative stress mechanism, endothelial dysfunction, and inflammation that increase the
level of total cholesterol, low density lipoprotein cholesterol (LDLc), triglycerides, and decrease in high density
lipoprotein cholesterol (HDLc). The objective of this study was to compare the lipid profile in exposed and unexposed
areas to emissions of PT Semen Padang.This was an analytical study with cross sectional design for lipid profile,
subjects were those who live in exposed and unexposed areas by dust emissions from Juni in 2015 until September in
2016. Statistical analysis used t-test to normally distributed data and Mann-Whitney test to data that was not normally
distributed. Statistically significant when p < 0.05. Ninety six sample in the exposed area and ninety three sample in
unexposed area were included. The mean of lipid profile in exposed areas: total cholesterol 177.7 ± 40.1 mg/dL, LDLc
of 107.9 ± 34.3 mg/dL, HDLc of 50.7 ± 11.3 mg/dL and triglycerides 95.9 42,6 mg/dL. Unexposed areas: total
cholesterol 187.7 ± 46.4 mg/dL, LDLc 118.5 ± 39.6 mg /dL, HDLc of 48.7 ± 9.9 mg/dL, and triglycerides 100.9 ± 55,8
mg/dL. Lipid profile in both of groups showed no significant difference (p<0.05). There is no significant difference in
lipid profile between exposed and unexposed areas.
Keywords: dust emissions, lipid profile, PT Semen Padang
Affiliasi penulis: 1. Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Patologi
Korespondensi: Rismawati Yaswir,
Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang (FK Unand).
Email:pdspatklin_pdg@yahoo.com Telp: 08126606410
2. Bagian Patologi Klinik FK Unand, 3. Bagian Patologi Klinik FK
Unand/RSUP Dr. M Djamil, Padang.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2019;


8(2)
PENDAHULUAN disfungsi endotel, dan inflamasi. Stres oksidatif
Polusi udara adalah faktor risiko lingkungan berbahaya bagi tubuh karena menginduksi kerusakan
terbesar dan menjadi ancaman nyata bagi kesehatan DNA, sel dan enzim-enzim. Radikal bebas juga dapat
1
di seluruh dunia. Polusi udara adalah gabungan dari mengoksidasi LDL yang memicu terjadinya
partikel solid dan gas di udara. Polusi udara umumnya penumpukan plak dan aterosklerosis. 6

mengandung Particulate Matter (PM), ozon (O3), Suwa et al (2002) melaporkan paparan PM10
karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), 5mg selama 4 minggu pada kelinci menyebabkan
nitrogen dioksida (NO2), dan timbal (Pb).2 Sumber aterosklerosis dan dislipidemia.7 Penelitian Gong et al
polusi dapat berasal dari kegiatan manusia (2007) juga menyatakan paparan PM2,5 sebesar
(antropogenik) maupun kejadian alam. Sumber polusi 361µg/m3 terhadap tikus selama 120 jam selama 56
antropogenik utama adalah kendaraan bermotor, hari menyebabkan lipid teroksidasi dan menyebabkan
pembangkit tenaga listrik, dan industri.Industri semen inflamasi vaskular dan aterosklerosis.8
diketahui menghasilkan polutan udara yang berbahaya Penelitian Kelishadi et al (2012) menyatakan
bagi kesehatan.Empat polutan utama dari industri paparan terhadap polusi udara berhubungan dengan
semen adalah PM, SO2, NO2, dan merkuri (Hg).3 stres oksidatif yang akan menimbulkan dislipidemia.2
Panduan kualitas udara berdasarkan WHO Penelitian Chuang et al (2010) di Taiwan menyatakan
diperlihatkan pada Tabel 1. PM berhubungan erat dengan peningkatan tekanan
darah, trigliserida, apolipoprotein B, hemoglobin A1c
Tabel 1. Panduan kualitas udara berdasarkan WHO1 (HbA1c) dan menurunkan kolesterol HDL.9 Penelitian
Polutan Kadar Maksimal Tomao et al (2002) dan Gong et al (2007)
PM 2,5 10 µg/m3 (rerata pertahun)
mendapatkan kadar trigliserida dan kolesterol HDL
25 µg/m3 (rerata per24 jam)
berbeda bermakna pada subyek yang terpapar
PM 10 20 µg/m3 (rerata pertahun)
dengan kontrol yang tidak terpapar.8,10
50 µg/m3 (rerata per 24 jam)
0zon 100 µg/m3 (rerata per 8 jam) Keadaan inflamasi menyebabkan keluarnya
Nitrogen dioksida 3
40 µg/m (rerata pertahun) sitokin inflamasi seperti C reactive protein (CRP),
200 µg/m3 (rerata per 1 jam) tumor necrotic factor alpha (TNF-α) dan interleukin 6
Sulfur dioksida 20 µg/m3 (rerata per 24 jam) (IL-6). Interleukin 6 diekskresikan oleh jaringan
500 µg/m3(rerata per 10 jam) adiposa dan pada keadaan yang meningkat dapat
Karbon monoksida 60mg/m3(rerata per 30 menit)
menekan enzim lipoprotein lipase (LPL), enzim LPL
30 mg/m3 (rerata per 1 jam)
berperan dalam mengeluarkan trigliserida dari sirkulasi
10 mg/m3(rerata per 8 jam)
sehingga jika kadar LPL berkurang maka kadar
trigliserida meningkat.11,12 Hipertrigliseridemia akan
Komponen utama PM adalah sulfat, nitrat,
merangsang peningkatan pertukaran kolesterol ester
amonia, natrium klorida, karbon hitam, mineral, dan
dan trigliserida diantara VLDL dan IDL dengan
air.1Particulate matter dibagi berdasarkan diameter
kolesterol HDL dan kolesterol LDL melalui cholesteryl
menjadi PM10 (diameter > 2,5-10 µm), PM2,5
ester-transfer-protein (CETP). Hal ini membuat kadar
(diameter < 2,5 µm), dan PM0,1 (diameter < 0,1 µm). 4
kolesterol HDL menurun.12,13
Paparan jangka pendek dan jangka panjang PM
Pabrik PT Semen Padang berpotensi
terhadap pekerja dan penduduk yang tinggal di sekitar
meningkatkan emisi. Penelitian Kelishadi et al (2012)
pabrik semen dapat menyebabkan gangguan
dan Suwa etal (2002) membuktikan adanya hubungan
kesehatan seperti penyakit pernapasan, penyakit
antara paparan PM dengan berbagai penyakit. Salah
kardiovaskular, penyakit diabetes melitus tipe 2, dan
satu dampaknya adalah terhadap profil lipid.2,7
meningkatkan angka rawatan di rumah sakit.3,5
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk
Polutan seperti PM, O3, dan NO2 bersifat
mengetahui perbandingan profil lipid pada masyarakat
oksidan yang akan menghasilkan Reactive Oxygen
di daerah terpapar dengan masyarakat di daerah tidak
Species (ROS).2,4 Polutan dapat memengaruhi
terpapar emisi pabrik PT. Semen Padang.
kesehatan manusia melalui mekanisme stres oksidatif,
http://jurnal.fk.unand.ac.id 396

Penelitian ini merupakan bagian terintegrasi


Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian
dari penelitian unggulan perguruan tinggi yang Terpapar Tidak Terpapar
dilakukan oleh Ilmu kesehatan masyarakat FK Unand Variabel (n = 96 subjek) (n = 93 subjek)
dan berkolaborasi dengan beberapa bagian lainnya.
n (%) X,ˉ ± SD n (%) X,ˉ ± SD
Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui Jenis kelamin
perbandingan profil lipid pada daerah terpapar dengan Laki-laki 34 17
tidak terpapar emisi PT. Semen Padang. (66,7) (33,3)
Perempuan 62 76
(44,9) (55,1)
METODE
Umur (tahun) 44,88 ± 47,32 ±
Penelitian ini adalah studi analitik dengan
15,42 14,63
rancangan potong lintang terhadap kadar profil lipid
IMT (kg/m2)a 21,17 ± 21,27 ±
masyarakat daerah terpapar dan daerah tidak 2,52 2,50
terpapar, mulai bulan Juni 2015 sampai September SD: standar deviasi
2016. Penelitian dilakukan di Ruang Aula Fakultas IMT: indeks massa tubuh
Kedokteran Universitas Andalas Limau Manis dan
Instalasi Laboratorium Sentral RSUP Dr M Djamil Tabel 1 memperlihatkan bahwa perempuan
Padang pada bulan Juni sampai Desember 2015. lebih banyak dibanding laki-laki pada kedua kelompok.
Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi Rerata usia sedikit lebih tinggi pada daerah tidak
sebanyak 96 subjek penelitian pada daerah terpapar terpapar dibanding daerah terpapar.
dan 93 subjek penelitian pada daerah tidak terpapar
emisi debu PT. Semen Padang. Pemeriksaan Tabel 2. Distribusi frekuensi profil lipid subjek
kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida penelitian
menggunakan metode kolorimetrik enzimatik. Terpapar Tidak Terpapar
p
Pemeriksaaan kolesterol LDL menggunakan rumus Variabel X,ˉ ± SD X,ˉ ± SD

Fridewald. Kolesterol total 177,74 ± 187,72 ± 46,35 0,11


(mg/dL) 40,13
Kriteria inklusi adalah masyarakat yang
Kolesterol LDL 107,92 ± 118,54 ± 39,62 0,051
bermukin minimal 2 tahun di daerah sekitar pabrik PT.
(mg/dL) 34,27
Semen Padang, berusia ≥18 tahun, puasa 12-14 jam,
Kolesterol HDL 50,74 ± 11,26 48,69 ± 9,87 0,19
dan bersedia ikut penelitian. Kriteria eksklusi adalah (mg/dL)
masyarakat dengan penyakit diabetes melitus, Trigliserida 95,93 ± 42,57 100,94 ± 55,77 0,99
penyakit jantung koroner, hipertensi, penyakit ginjal, (mg/dL)
penyakit hepar, obesitas (IMT > 24,9 kg/m2).
Data penelitian ditampilkan dalam bentuk tabel Tabel 2 menunjukkan bahwa kadar kolesterol
distribusi frekuensi. Kadar profil lipid digambarkan total, kolesterol LDL, dan trigliserida pada daerah
dengan rerata ± SD. Data dianalisis dengan terpapar lebih rendah dibandingkan pada daerah tidak
menggunakan uji t tidak berpasangan jika data terpapar namun perbedaan ini tidak bermakna secara
berdistribusi normal dan data yang tidak terdistribusi statistik (p>0,05). Kadar kolesterol HDL pada daerah
secara normal dilakukan uji Mann-whitney. Hasil terpapar sedikit lebih tinggi dibandingkan daerah tidak
dianggap bermakna bila p<0,05. terpapar namun perbedaan juga tidak bermakna
secara statistik (p>0,05).
HASIL
Hasil penelitian terhadap 96 subjek penelitian Tabel 3. Distribusi frekuensi dislipidemia
pada daerah terpapar dan 93 subjek penelitian pada
daerah tidak terpapar.Karakteristik subjek penelitian
dapat dilihat pada Tabel 1.
Variabel Terpapar Tidak terpapar
(n = 96 subjek) (n = 93 subjek)

Jurnal Kesehatan Andalas. 2019;


8(2)
http://jurnal.fk.unand.ac.id 397

Dislipidemia, n (%) 41 (47,7) 45 (52,3)

Jurnal Kesehatan Andalas. 2019;


8(2)
Jumlah subjek penelitian yang mengalami
kadar trigliserida pada daerah terpapar lebih rendah
dislipidemia lebih banyak pada daerah tidak terpapar
dibanding daerah tidak terpapar dan kadar kolesterol
dibandingkan daerah terpapar.
HDL pada daerah terpapar lebih tinggi dibanding
daerah tidak terpapar sehingga kondisi dislipidemia
PEMBAHASAN pada daerah terpapar lebih rendah dibandingkan
Tabel 1 memeperlihatkan bahwa rerata usia daerah tidak terpapar.
sedikit lebih tinggi pada daerah tidak terpapar Perbedaan ini kemungkinan disebabkan sudah
dibanding daerah terpapar. Penelitian Chuang et al baiknya upaya pencegahan PT Semen Padang dalam
(2010) mendapatkan rerata umur 43,1 ± 17,2 (tahun).9 membuang polutannya dan data hasil pengujian
Rerata IMT tidak berbeda bermakna diantara dua kualitas udara menunjukkan kadar PM2,5 berada di
kelompok. Hasil ini sesuai dengan penelitian Chuang bawah baku mutu lingkungan (BML) dan panduan
et al (2010) yang mendapatkan rerata IMT 23 ± kualitas udara WHO (2014) yaitu < 25µg/m3 dan kadar
2 9
3,6(kg/m ). PM10 <50µg/m3 dan tidak didapatkan perbedaan yang
Tabel 2 menunjukkan kadar kolesterol total, bermakna antara daerah terpapar dengan daerah
kolesterol LDL, dan trigliserida pada daerah terpapar tidak terpapar. Kemungkinan yang lain adalah
lebih rendah dibandingkan pada daerah tidak terpapar penelitian ini dilakukan secara cross sectional, subjek
namun perbedaan ini tidak bermakna secara statistik penelitian diambil secara acak dan tidak didapatkan
(p>0,05). Kadar kolesterol HDL pada daerah terpapar data mengenai pola makan dan gaya hidup yang
sedikit lebih tinggi dibandingkan daerah tidak terpapar merupakan keterbatasan dari penelitian ini.
namun perbedaan juga tidak bermakna secara statistik
(p>0,05). Hal ini berbeda dengan penelitian Suwa et al SIMPULAN
(2002) dan Tomao et al (2012) yang menyatakan PM
Tidak ada perbedaan bermakna profil lipid
berhubungan erat dengan peningkatan kadar
antara daerah terpapar dengan daerah tidak terpapar.
trigliserida, kolesterol LDL, dan penurunan kolesterol
HDL melalui mekanisme stres oksidatif, disfungsi
SARAN
endotel dan inflamasi.7,10
Penelitian lebih lanjut diperlukan dengan jangka
Penelitian Tomao et al (2002) mendapatkan
waktu yang lebih lama (kohort prospektif) pada kedua
hasil peningkatan kadar trigliserida dan penurunan
daerah tersebut dan perlu lebih diperhatikan lagi pola
kadar kolesterol HDL pada polisi terpapar PM2,5 lebih
makan, gaya hidup dan faktor lain yang memengaruhi
tinggi dibanding polisi yang bekerja dikantor.10
profil lipid selain polutan.
Penelitian Chuang et al (2010) yang dilakukan pada
ibu rumah tangga yang terpapar PM10 juga
UCAPAN TERIMAKASIH
mendapatkan terjadi peningkatan kadar tigliserida,
Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis
peningkatan kolesterol LDL, dan penurunan kolesterol
ucapkan kepada semua pihak yang turut membantu
HDL.9
selesainya penelitian ini.
Tabel 3 menunjukkan jumlah subjek penelitian
yang mengalami dislipidemia lebih banyak pada
DAFTAR PUSTAKA
daerah tidak terpapar dibandingkan daerah terpapar.
1. World Health Organization (WHO). Ambient
Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Tomao et al
(outdoor) air quality and health (diunduh Juni
(2002) pada polisi yang terpapar PM yang
2016). Tersedia dari: http://www.who.int/media
mendapatkan hasil dislipidemia lebih tinggi pada polisi
centre/factsheets/fs313/en.
yang terpapar dibanding kontrol.10 Penelitian Kelishadi
2. Kelishadi R, Poursafa P. Impact of climate change
et al (2010) juga menyatakan paparan terhadap polusi
and air pollution on dyslipidemia and the
udara berhubungan dengan stres oksidatif yang akan
components of metabolic syndrome: dyslipidemia
menimbulkan dislipidemia.2 Data diatas menunjukkan
from prevention to treatment.InTech.2012.hlm.73-8
bahwa kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan
3. Edwards P. Global cement emissions standards.
9. Chuang KJ, Yan YH, Cheng TJ. Effect of air
Global Cement Magazine. 2014.hlm.25-33.
pollution on blood pressure, blood lipids, and blood
4. Lodovici M, Bigagli E. Review article: oxidative
sugar, a population-based approach. J Occup
stress and air pollution exposure. J Toxic. 2011:1-9 Environ Med. 2010.52(3):258-62.
5. World Health Organization (WHO). Health effects 10. Tomao E, Tiziana PB, Rosati, Marcellini L, Tomei
of particulate matter (diunduh Juni 2016). Tersedia F. The effects of air pollution on thelipid balance of
dari: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/ traffic police personnel. Ann Saudi Med.
fs313/en 2012;22(56):287-90.
6. Poreba R, Pawel G, Malgorzata P, Ryszard A. 11. Boudewijn K, Jan WF, Elte S, Manuel CC. Review
Review article: environmental and occupational article: dyslipidemia in obesity: mechanisms and
exposure to lead as a potential risk factor for potential targets. Nutrients. 2013;5:1218-40.
cardiovascular disease. J Environ Toxic and 12. Rifai N, Warnick GR, Remaley AT. Lipids,
Pharmacol. 2010;31:267-77. lipoproteins, apolipoproteins, and other
7. Suwa T, Hogg JC, Quinlan KB, Ohgami A, Vincent cardiovascular risk factors. Dalam: Burtis CA,
R, Van E. Particulate air pollution induces Ahwood ER, Bruns MD, and Swyer BG, editor
progression of atherosclerosis. J Am Coll Cardiol. (penyunting). Tietz textbook of clinical chemistry
2002;39(6):935-42. and molecular diagnostics. Edisi ke-6.
8. Gong KW, Wei Z, Ning L, Berenice B, Michael K, Philadelphia: Elsevier Inc; 2008.hlm.402-30.
Constantinos S, et al. Air-pollutant chemicals and 13. George F. Primary Prevention of CVD: treating
oxidized lipids exhibit genome-wide synergistic dyslipidemia. American Family Phisician.
effects on endothelial cells. Genome Biology. 2007; 2011;83(10):1207-8.
8(7):491-500.

Anda mungkin juga menyukai