1. Mikrostruktur Superalloy
Saat ini pengembangan superalloy yaitu dengan penambahan unsur Ruthenium (Ru) dan
Rhenium (Re) kedalam paduan. Hal ini tentunya untuk memperbaiki dan meningkatkan
sifat mekanik dari superalloy. Semakin banyak unsur Ru dan Re didalam paduan maka
harga nya semakin meningkat. Banyak kandungan Re di dalam paduan sendiri sangat
menentukan harga superalloy dibandingkan dengan nikel nya. Rhenium sendiri
merupakan element atau unsur yang saat efektif untuk memperkuat superalloy dengan
cara mencegah pengkasaran. Penmbahan 3%Re kedalam paduan super akan
meningkatkan temperatur operasi nya mencapai 30oC. Namun jika Re terlalu banyak
maka Re ini akan membentuk endapan (tidak dalam solid solution) yang akan
menyebabkan kekuatan creep nya menurun karna tidak memperkuat matriks ɣ lagi. Oleh
karena itu Re ini perlu diatur jumlahnya. Salah satu caranya yaitu dengan cara
menambahkan Ru. Ru sendiri dapat mencegah pembentukan endapan dari Re.
Penambahan ini dapat meningkatkan ketahanan pada temperatur operasi yang tinggi yang
dapat meningkat 20oC.
Pembahasan selanjutnya adalah sturktur mikro dalam bentuk cast dan wrought.
Kesamaan dari 2 struktur ini yaitu sama sama menghasilkan karbida primer dan karbida
sekunder pada batas butir. Perbedaan nya yaitu pada cast alloy menghasilkan struktur
yang dendritik sedangkan wrought alloy menghasilkan struktur yang equiaxed.
Mikrosturktur selanjutnya adalah fasa TCP. Fasa ini sangat tidak diinginkan. Fasa
terbentuk karena adanya kelebihan jumlah unsur unsur penguat seperti Cr, Mo,W dan Re.
yang mana jika unsur tersebut kelebihan maka akan membentuk presipitat yang berfasa
intermetalik. Presipitat ini tentunya memiliki sifat yang berbeda dengan presipitat
penguatan yaitu diantaranya :
a. Memiliki densitas yang besar dan tidak seragam
b. Tersusun dari intermatlik atau terdapat directional bonding
c. Memiliki struktur kristal yang kompleks
Presipitat fasa TCP ini akan menurunkan ketahanan creep dari superalloy hal ini
dikarenakan :
Jika endapan tidak dapat dipotong oleh dislokasi, mekansime penguatannya adalah :
Besarnya penguatan diberikan oleh Orowan dan Ashby. Ketika dislokasi bergerak
melewati endapan, maka dislokasi harus membentuk loop loop pada sekitaran
endapan lalu akan terlepas dislokasinya. Semakin rapat jarak antarpartikel dan
makin besar ukuran partikel maka tambahan regangan atau kekuatan akan semakin
besar.
Mengoptimalkan morfologi ɣ’.
Untuk mencapai performa ketahanan creep yang baik, mikrostruktur superalloy Ni
single crystal harus dibuat sedemikian rupa sehingga terdiri dari 60-75% fraksi
volum nya adalah fasa ɣ’. Morfologi nya berbentuk kubus dan ukuran awalnya
adalah 0.2-0.6µm dalam satuan panjang kubus pada suhu kamar. Kandungan Al
dalam Ni superalloy adalah sekitar 6wt%.
Gamma double prime (ɣ”)
Penambahan Nb, V akan membentuk ɣ’’ biasanya dipakai untuk penguatan Ni
superalloy pada temperatur dibawah 650oC. Struktur kristal nya adalah BCT. Fasa
ini tidak stabil pada suhu diatas 650oc. Contoh paduannya adalah Inconel 718.
3. Jenis jenis paduan super selain Ni
a. Iron-Ni Based Superalloy
Matriks nya adalah austenite (FCC) dimana kandungan Fe nya lebih dari 39.5% dan
Ni sekitar 30-35%. Contohnya adalah Incoloy 800. Aplikasinya yaitu untuk Heat
Exchanger, Peralatan karburisasi
b. Cobalt based superalloy
Cobalt biasanya dipadukan dengan Cr, Ni dan W. harga dari cobalt based superalloy
ini sangat mahal sehingga hanya dipakai untuk peralat tertentu saja yang
membutuhkan ketahanan dan kekuatan temperatur tinggi, ketahanan aus yang baik,
ketahanan korosi dan erosi yang baik.