Anda di halaman 1dari 5

Resume Mekanisme Penguatan Logam

Tanggal 23 Maret 2020


Oleh Helmi Fairuz Kalahari (12516039)

Dislokasi yang bergerak menyebabkan logam berdeformasi, oleh sebab itu dislokasi yang
ada pada logam menyebabkan logam menjadi lemah. Namun, menghilangkan dislokasi sulit
dilakukan karena dislokasi dihasilkan di dalam kristal logam secara alami. Salah satu cara
yang paling mudah adalah dengan cara menghambat pergerakan dislokasi, yang akhirnya
menghambat deformasi plastis

Mekanisme untuk memperkuat logam dengan menghambat pergerakan dislokasi, yaitu:


1. Penghalusan butiran
2. Pengerasan larutan padat
3. Penguatan presipitasi
4. Penguatan dispersi
5. Pengerasan regangan
6. Pengerasan melalui pendinginan kejut (quenching)

Presipitat merupakan fasa solid yang terbentuk dari fasa matriks asli ketika batas kelarutan
terlampaui. Pada penguatan presipitasi, maka penghambat pergerakan dislokasi (dislocation
barrier) adalah kehadiran presipitat sebagai fasa kedua atau fasa baru.

Berikut ini merupakan ilustrasi bagaimana presipitat berinteraksi dengan dislokasi, hingga
menghambat pergerakan dislokasi.

Terdapat dua kemungkinan kesesuaian arrangement dari presipitat terhadap matriks :


1. Coherent precipitate : Struktur kristal yang sama, dan parameter kisi yang hampir sama,
seperti fasa matriks.
2. Incoherent precipitate : Tidak memiliki hubungan dengan fasa matriks sekitarnya.
Struktur kristal dan parameter kisi tidak sama antara matriks dan endapan.
Kisi untuk koheren presipitat

Pada kisi untuk koheren presipitat, seolah-olah terdapat garis yang tidak lurus saat
mendekati area presipitat dan menonjol keluar. Garis melengkung ini menunjukkan distorsi
antara dua fasa, yaitu regangan yang akan mencegah gerakan dislokasi.
Partikel endapan koheren ini dapat saja dipotong oleh dislokasi, namun tetap memberikan
hambatan pergerakan terhadap dislokasi.

Kisi untuk Inkoheren Presipitat

Pada inkoheren presipitat, seolah-olah tidak banyak regangan dan tidak ada tonjolan
distorsi. Endapan inkoheren ini masih dapat mencegah dislokasi, namun tidak sebaik
presipitat koheren. Pada endapan ini, dislokasi seringkali dipaksa untuk melengkung,
sehingga meningkatkan tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan garis dislokasi yang
lebih panjang.

Endapan dengan hambatan kuat dan lemah


Pada paduan Al-Cu, fasa alpha merupakan larutan padat dimana atom Cu larut pada matriks
Al. Atom ini ciptakan distori kisi -yang menghambat dislokasi

Pada precipation hardening karena jenuh, terbentuk endapan senyawa antara Cu dan Al,
yaitu Al2Cu. Endapan ini menciptakan distorsi kisi yang hambat gerak dislokasi

Precipitation strengthening terkait erat dengan diagram fasa.

Potongan diagram fasa Al-Cu

Sebagai contoh, pada diagram fasa di atas terlihat bahwa kelarutan Cu di dalam fasa alpha
tergantung dengan temperatur.

Proses precipitation hardening


Berdasarkan gambar, pada rentang kandungan Cu 1-5 wt% dan pada temperatur di area (1)
fasa solid solution alpha, pendinginan cepat akan menghasilkan (2) supersaturated solution.
Lalu, melalui area (3) proses aging (penuaan) akan muncul presipitat Al2Cu (theta) pada
matriks solid solution alpha.
Precipitation hardening dengan grafik: Temp vs Comp dan Temp vs time

Berdasarkan gambar diatas, terdapat tahap solution (heat) treatment dan precipitation
(heat) treatment. Aging dapat terjadi pada temperatur kamar untuk beberapa paduan
(natural aging) dimana kekuatan luluh meningkat dengan terbentuknya zones atau
precipitates. Kekuatan akan mencapai nilai puncak kemudian menurun (overaging).

Skematis perubahan struktur mikro pada paduan Cu-Al selama aging

Aging memerlukan proses difusi, dimana proses difusi tergantung dengan temperatur dan
waktu. Apabila koefisien difusinya sangat kecil atau energi aktifasinya terlalu besar, maka
pada temperatur yang rendah bisa jadi tidak terjadi aging karena difusi tidak terjadi.

Tahap perubahan kisi pada proses precipitation hardening:


Gambar (a) : Atom Cu menyebar dan larut pada Al alpha dalam kondisi solid solution.
Gambar (b) : Terjadi difusi atom Cu sehingga membentuk senyawa presipitat.
Gambar (c) : Difusi terus terjadi sehingga membentuk endapan yg besar dan terjadi
overaging. Pada overaging ini, kekerasan atau kekuatan menurun

Salah satunya aplikasi pengerasan presipitasi Al-Cu yaitu paduan Al 2014 untuk aplikasi
struktur pesawat terbang dan otomotif. Kekuatannya sebanding dengan baja paduan secara
umum

Anda mungkin juga menyukai