M Ridwan Faturrohman
XII IPA 7
192010406
Jumlah becak di Kota Solo sangat banyak. Alat transportasi ini masih disukai oleh
warga Solo saat akan bepergian dalam jarak dekat. Selain itu, keberadaan becak juga
mendukung program Solo sebagai Kota Budaya. Wisatawan dapat menggunakan becak untuk
berkeliling kota. Namun begitu, persoalan juga muncul dengan keberadaan becak tersebut.
Lalu lintas Kota Solo menjadi semakin padat. Selain itu, pelanggaran lalu lintas sering
dilakukan oleh para pengemudi becak, yang tentunya menambah padat lalu lintas, bahkan
dapat terjadi kecelakaan.
Pelanggaran lalu lintas itu terjadi karena para pengemudi becak merasa bebas dari
aturan. Sehingga, meski lampu rambu- rambu lalu lintas menyala merah, tetap saja mereka
menerobos. Bahkan bila terjadi kecelakaan ringan, seperti serempetan dengan mobil atau
sepeda motor, biasanya hanya diselesaikan dengan permintaan maaf atau bisa juga dengan
saling ngotot dan umpat.
Pelanggaran peraturan berlalu lintas di jalan raya yang dilakukan pengemudi becak itu
diakui oleh Kepala Dishub Kota Solo, Yosca Herman Soedrajad. Dia merasa kesulitan untuk
menertibkan para pengemudi becak yang melanggar aturan lalu lintas, karena becak tidak
teregistrasi. Meski begitu, pihak terkait, seperti dari kepolisian maupun dari Dishub harus
segera mengatasi persoalan itu. Pelanggaran lalu lintas yang banyak dilakukan pengemudi
becak itu sangat berbahaya bagi yang bersangkutan maupun pengguna jalan lainnya. Bila
karena tak teregistrasi, pengemudi becak tidak bisa dikenai tilang. Maka, harus dicari jalan
lain agar mereka mau menaati aturan lalu lintas.
Misalnya, instansi terkait bisa bekerja sama dengan paguyuban pengemudi becak
untuk memberikan pengertian kepada anggota agar mematuhi aturan. Selain itu, polisi harus
bekerja ekstra untuk menegur para pengemudi becak yang melanggar aturan lalu lintas.Pada
saat mereka melanggar aturan, harus diperingatkan di tempat dan diberi pengarahan untuk
selalu menaati peraturan. Dengan teguran di tempat seperti itu diharapkan pengemudi becak
dapat mengerti dan malu untuk mengulangi kesalahan serupa.
Di sisi lain, pemegang kebijakan perlu membuat peraturan yang mengatur soal
pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengemudi becak.
Menganalisis Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Editorial | Bahasa Indonesia | M Ridwan Faturrohman (18) | XII IPA 7
Struktur Teks Editorial
Menganalisis Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Editorial | Bahasa Indonesia | M Ridwan Faturrohman (18) | XII IPA 7
Struktur Teks Editorial
Menganalisis Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Editorial | Bahasa Indonesia | M Ridwan Faturrohman (18) | XII IPA 7
Menganalisis Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Editorial | Bahasa Indonesia | M Ridwan Faturrohman (18) | XII IPA 7