Anda di halaman 1dari 10

STANDARD OPERASIOANL PROSEDUR (SOP)

PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH B3 & NON B3


PT. BINA SARANA SUKSES

No. Dokumen: SOP-SM-003

Jabatan/ Nama Tanda Tangan Tanggal

21 November
Disiapkan Oleh Amiruddin
2021

21 November
Benny Sipayung
2021
Diperiksa Oleh
21 November
Andik Handoko
2021

21 November
Disetujui oleh Budiyono
2021

Catatan Perubahan Dokumen

No.
Halaman Bagian / Sub Bagian Yang Direvisi Tahun
Revisi
1 1
2
3
2 1
2

Tidak diperkenankan menyalin dan atau memperbanyak


tanpa persetujuan tertulis dari manajemen PT Bina Sarana Sukses
ZERO HARM
No.Dok : SOP-SM-003
PROSEDUR
Revisi : 00
Tanggal : 21 November 2021
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH B3 & NON B3 Halaman : 2 dari 10

1 TUJUAN
Standard Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk :
1.1. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama dalam
penanganan sampah dan limbah B3.
1.2. Untuk memberikan pedoman dan memastikan bahwa sampah dipisah-pisahkan sesuai jenisnya
(sampah besi scrap,sampah Limbah B3 & sampah Limbah Non B3) dan dibuang dengan benar.

2 RUANG LINGKUP
 Prosedur ini meliputi seluruh sampah Besi Scrap,limbah B3 dan Limbah Organik / Non B3 yang
dihasilkan di areal kerja yang berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan PT. Bina
Sarana Sukses

3 REFERENSI

 PP NO.22 TAHUN 2021 Tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan


hidup.

4 DEFINISI
4.1 Sampah / Limbah Metal Scrap Non B3 adalah salah satu limbah padat yang dihasilkan dari
industry dan pabrik yang bisa didaur ulang dan dapat merusak lingkungan jika tidak dikelolah
dengan benar.
4.2 Sampah / limbah B3 / Metal Scrap B3 adalah sisa usaha dan / atau kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan / atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan lingkungan dan
atau merusak lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia, serta makhluk hidup lainnya.
4.3 Sampah / limbah Non B3 adalah salah satu limbah yang dihasilkan dari industry dan pabrik yang
tidak mengandung bahan berbahaya dan atau beracun baik secara langsung maupun tidak
langsung dan dapat digunakan dan dilakukan pemusnahan tanpa penanganan khusus sesuai
dengan jenis dan karakteristik limbahnya.

5 KETENTUAN UMUM
5.1 Dengan berlakunya SOP ini,maka semua pihak-pihak terkait harus mengikuti ketentuan yang
ada dalam SOP ini
5.2 Project Manager bertanggung jawab untuk:
5.2.1 Memastikan bahwa telah terdapat suatu sistem yang efektif dan efisien untuk penanganan
sampah / limbah di daerah-daerah kerja.
5.2.2 Memastikan tersedianya sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan prosedur
ini di lapangan

5.2.3 Memastikan bahwa telah tersedia sistem kode warna bagi tempat-tempat
sampah/limbah sesuai dengan jenisnya.
5.2.4 Menunjuk seorang karyawan sebagai Koordinator Tempat Sampah dan Limbah untuk
setiap daerah kerja.

Tidak diperkenankan menyalin dan atau memperbanyak


tanpa persetujuan tertulis dari manajemen PT Bina Sarana Sukses
ZERO HARM
No.Dok : SOP-SM-003
PROSEDUR
Revisi : 00
Tanggal : 21 November 2021
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH B3 & NON B3 Halaman : 3 dari 10

5.3 Pengawas Lapangan bertanggung jawab untuk:

5.3.1 Memastikan bahwa telah terdapat suatu system yang efektif dan efisien untuk
penanganan Sampah / Limbah di tempat area kerja masing-masing.
5.3.2 Memastikan semua Sampah / Limbah dibuang dengan cara yang benar sesuai dengan
jenis dan karakteristik sampahnya.
5.3.3 Memastikan bahwa terdapat jadwal-jadwal pembuangan,pengeluaran & pemusnahan
Sampah / Limbah nya.
5.3.4 Memastikan bahwa telah tersedia sistem kode warna bagi tempat-tempat sampah /
Limbah sesuai dengan jenisnya.
5.3.5 Memastikan bahwa arti kode warna untuk jenis-jenis sampah / Limbah telah
disosialisasikan kepada seluruh karyawan.
5.3.6 Memastikan insfeksi area kerja secara rutin dilakukan.

5.4 HSE Management bertanggung jawab untuk:


5.4.1 Menyediakan aturan dan prosedur kerja yang aman untuk pembuangan sampah /
Limbah.
5.4.2 Mengusahakan Kebijakan dan Program Pengelolaan Sampah / Limbah

5.5 Karyawan bertanggung jawab untuk:


5.5.1 Membuang Sampah / Limbah sesuai tempat yang sudah ditentukan.
5.5.2 Memberitahu pengawas bila tempat Sampah / Limbah telah penuh sebelum waktu
pengambilannya tiba.
5.5.3 Memastikan semua tempat Sampah / Limbah dipelihara.
5.5.4 Memastikan kebersihan dan kerapian area kerja dari Sampah / Limbah

6 URAIAN

6.1 Umum :
6.1.1 Jenis-jenis tempat sampah / limbah yang cukup harus disediakan di seluruh areal
kerja untuk memenuhi seluruh kebutuhan. Setiap jenis tempat sampah / limbah harus
dikosongkan sesuai dengan jadwal dan isinya harus dibuang dengan tepat.

6.1.2 Bila lantai diberi demarkasi, setiap lokasi tempat sampah / limbah harus diberi nomor dan
ditandai dengan garis batas warna putih selebar 75mm.

6.1.3 Tempat sampah / limbah dan wadah pengumpul harus diberi kode warna yang sesuai dan
diberi label nama jenis limbahnya. Suatu sistem kode warna harus digunakan untuk dapat
menunjukkan jenis sampah / limbah yang hendaknya dimasukkan ke dalam tempat-
tempat sampah tersebut. Dua tempat sampah / limbah beserta penutupnya, bila
memungkinkan, hendaknya digunakan, yaitu untuk:

 Sampah / Limbah Organik; terbuat dari logam dan diberi warna kuning dengan label
/ tulisan warna hitam.

 Sampah / Limbah B3; terbuat dari logam dan diberi warna merah dengan label /
tulisan warna putih.

Tidak diperkenankan menyalin dan atau memperbanyak


tanpa persetujuan tertulis dari manajemen PT Bina Sarana Sukses
ZERO HARM
No.Dok : SOP-SM-003
PROSEDUR
Revisi : 00
Tanggal : 21 November 2021
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH B3 & NON B3 Halaman : 4 dari 10

 Sampah / Limbah Besi Scrap terbua dari logam dan diberi warna biru dengan label /
tulisan putih

6.1.4 Seluruh tempat sampah / limbah yang diperuntukkan bagi sisa-sisa makanan harus
memiliki pembungkus dari plastik atau harus dicuci secara berkala dengan sabun / zat
pembuhun kuman dan air.

6.1.5 Pembuangan sampah / limbah akhir harus dilaksanakan sesuai dengan Kebijakan
Pengelolaan Limbah. Lokasi pembuangan untuk sampah / limbah organik adalah di
waste dump aktif sedangkan sampah / limbah B3 di TPS (Tempat Penumpukan
Sementara)

6.1.6 Sarana dan prasarana penunjang aktifitas penanganan sampah harus sesuai dengan
kondisi lokasi kerja dan Peraturan Keselamatan & Kesehatan Kerja.

6.2 Penanganan / Pembuangan Limbah

6.2.1 Karena sifat manusia yang ingin tahu, maka orang lebih cenderung menyentuh /
memegang sesuatu termasuk limbah (padat/cair/ atau gas) dalam bentuk yang
berbeda-beda, maka penanangannya juga berbeda. Hal-hal yang perlu diperhatikan:

 Sediakan APD (sarung tangan, masker, sepatu karet dll) yang diperlukan untuk
penanganan limbah tersebut.

 Pastikan ventilasi yang cukup dalam penanganan limbah.

 Beri pelatihan bagi karyawan mengenai cara penanganan dan bahaya yang bisa
timbul.

6.2.2 Limbah domestik / Non B3

 Sampah makanan, penanganannya:

 Buanglah di tempat sampah yang telah disediakan dalam keadaan tertutup.

 Harus dibuang di tempat pengumpulan sampah (rubbish tip/dump) secara


teratur/rutin.

 Yakinkan tidak ada sampah yang tercecer.

 Masukkan sampah ke lubang yang telah disiapkan. Bila terkadi ceceran gunakan
alat bantu seperti loader untuk mendorongnya.

 Setelah beberapa waktu, sisa sampah dapat digunakan sebagai tanah pelapis
pada permukaan areal yang telah direhabilitasi

 Plastik, penanganannya dilakukan dengan cara:

 Buanglah sampah plastik di tempat yang telah disediakan.

 Kumpulkan di tempat pengumpulan plastik.

Tidak diperkenankan menyalin dan atau memperbanyak


tanpa persetujuan tertulis dari manajemen PT Bina Sarana Sukses
ZERO HARM
No.Dok : SOP-SM-003
PROSEDUR
Revisi : 00
Tanggal : 21 November 2021
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH B3 & NON B3 Halaman : 5 dari 10

 Kubur/tanam di waste dump/disposal ayng aktif.

 Kertas, penanganan dilakukan dengan cara:

 Gunakan kertas semaksimal mungkin, bolak balik.

 Kumpulkan semua kertas bekas di daerah kantor.

 Jika tidak terpakai, kertas dapat dihancurkan dengan mesin penghancur kertas.

 Kemudian serpihan kertas dapat ditebar di atas permukaan tanah yang telah
direklamasi.

 Untuk menghindarkan terjangkit penyakit, bau serta diganggu oleh binatang atau
paparan kimia akibat penanganan limbah domestik maka:

 Tutup lubang sampah yang telah penuh dengan ketebalan yang cukup dan lalu
dipadati.

 Beri pagar pelindung yang aman dan masukkan lokasi pembuangan sampah itu ke
dalam peta.

 Bersihkan badan setelah selesai melakukan penanganan limbah.

6.2.3 Limbah B3

 Limbah B3 dapat berbentuk padat, cair atau gas yang dapat merugikan kesehatan
manusia atau dapat mencemari/merusak lingkungan alam sekitarnya. Untuk itu perlu
penanganan dari pihak perusahaan dengan menunjuk secara tertulis di masing-
masing job site

 Umumnya limbah industri adalah limbah yang beracun atau disebut dengan limbah
B3. Oleh karena itu semua peyimpanan dan pembuangan harus mengacu kepada
Kebijakan Lingkungan Perusahaan dan Peraturan Pemerintah yang perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:

 Dapatkan MSDS (Material Data Safety Sheet) atau standar pemerintah untuk
semua material yang digunakan atau digolongkan sebagai limbah industri.

 Sediakan dan pakailah alat pelindung diri yang tepat dalam menangani limbah
domestik.

 Beri pelatihan bagi semua karyawan mengenai cara yang tepat untuk menangani
limbah sesuai dengan jenisnya dan bahaya yang dapat ditimbulkannya.

 Pastikan ventilasi yang cukup dalam penanganan limbah.

 Sampah yang tidak termasuk limbah B3 tidak dicampur dengan sampah yang
mengandung B3.

Tidak diperkenankan menyalin dan atau memperbanyak


tanpa persetujuan tertulis dari manajemen PT Bina Sarana Sukses
ZERO HARM
No.Dok : SOP-SM-003
PROSEDUR
Revisi : 00
Tanggal : 21 November 2021
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH B3 & NON B3 Halaman : 6 dari 10

 Penanganan limbah B3 yang berasal dari ban:

 Kumpulkan pada masing – masing area kerja yang sudah ditetapkan

 Bila jenis dan/atau bahan yang dinilai ekonomis maka hubungi dan carikan
supplier yang akan mengelola ban bekas. Jika tidak ada nilai ekonomis, maka:

 Ban bekas/belt dipotong-potong menjadi lempengan (dipotong menjadi 2 / 4


bagian)

 Ditimbun pada areal disposal aktif dengan kedalaman minimal 15 meter dari
permukaan tanah.

 Setelah ditimbun diberi tanda dan dimasukkan dalam peta tambang.

 Catat / dokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan

 Penanganan limbah B3 yang berasal dari baterai bekas:

 Kumpulkan pada Tempat Penumpukan Sementara (TPS)

 Hubungi suplier yang bersertifikat, yang mau menampung / membeli baterai


bekas

 Membuat jadwal penjualan

 Catat / dokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan

 Penanganan limbah B3 yang berasal dari oli bekas:

 Kumpulkan pada Tempat Penumpukan Sementara (TPS)

 Masukan ke dalam drum/ tangki yang sesuai.

 Hubungi suplier yang bersertifikat, yang mau menampung / membeli oli bekas

 Membuat jadwal penjualan

 Catat / dokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan

 Penanganan limbah B3 yang berasal dari filter bekas:

 Kumpulkan di area masing-masing

 Bersihklan sisa oli dari filter-filter tersebut

 Sisa oli dikumpulkan di tempat yang telah disediakan

 Filter bekas yang bersih dikompres sehingga menjadi lempengan-lempengan besi

 Kumpulkan lempengan besi di suatu tempat sementara

Tidak diperkenankan menyalin dan atau memperbanyak


tanpa persetujuan tertulis dari manajemen PT Bina Sarana Sukses
ZERO HARM
No.Dok : SOP-SM-003
PROSEDUR
Revisi : 00
Tanggal : 21 November 2021
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH B3 & NON B3 Halaman : 7 dari 10

 Jika sudah banyak dapat ditimbun pada disposal area dengan kedalaman 15 meter
dari permukaan tanah atau dijual kepada penampung.

 Dokumentasikan / catat semua kegiatan dilakukan.

 Untuk menghindarkan terjangkit penyakit atau paparan kimia akibat penanganan


limbah maka:

 Tutup lubang pembuangan yang telah penuh dengan ketebalan yang cukup dan
lalu dipadati.

 Beri pagar pelindung yang aman dan masukkan lokasi pembuangan limbah itu ke
dalam peta

 Bersihkan badan setelah selesai melakukan penanganan limbah

5.2.4 Limbah Metal Scrap Non B3

 Pemisahan metal scrap sesuai kategory

 Kategory besi scrap layak direpair/perbaiki dipisah dan simpan di rak repair

 Kategory besi scrap tidak layak direpair/perbaiki dipisah dan di simpan di area

metal scrap

 Untuk menghindari terjadi korosi pada besi scrap maka dilakukan pengajuan

pengeluaran secara berkala

 Dilakukan perbaikan/repair di internal atau external.

6.2.5 Limbah Metal Scrap B3


 Pemisahan metal scrap B3 sesuai kategory yang terkontaminasi B3 :
 Ditempatkan di area box penampang khusus metal scrap B3

 Pembersihan box penampang secara berkala

 Untuk menghindari terjadi pencemaran lingkungan dari besi scrap yang kontaminasi

maka dilakukan pengajuan pengeluaran secara berkala

Tidak diperkenankan menyalin dan atau memperbanyak


tanpa persetujuan tertulis dari manajemen PT Bina Sarana Sukses
ZERO HARM
No.Dok : SOP-SM-003
PROSEDUR
Revisi : 00
Tanggal : 21 November 2021
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH B3 & NON B3 Halaman : 8 dari 10

7 PROSEDUR
Prosedur dan alur proses penanganan Sampah / Limbah B3,Non B3 dan Metal Scrap dapat di lihat
pada lampiran alur berikut :

 Diagram Alur (flow chart) Metal Scrap

Gambar 1 . Diagram Alur Metal Scrap

Tidak diperkenankan menyalin dan atau memperbanyak


tanpa persetujuan tertulis dari manajemen PT Bina Sarana Sukses
ZERO HARM
No.Dok : SOP-SM-003
PROSEDUR
Revisi : 00
Tanggal : 21 November 2021
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH B3 & NON B3 Halaman : 9 dari 10

 Diagram Alur (flow chart) Limbah B3 :

Tidak diperkenankan menyalin dan atau memperbanyak


tanpa persetujuan tertulis dari manajemen PT Bina Sarana Sukses
ZERO HARM
No.Dok : SOP-SM-003
PROSEDUR
Revisi : 00
Tanggal : 21 November 2021
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH B3 & NON B3 Halaman : 10 dari 10

Gambar 2. Diagram Alur Limbah B3

8 DOKUMEN TERKAIT
 Berita acara pengajuan metal scrap
 MSDS

Tidak diperkenankan menyalin dan atau memperbanyak


tanpa persetujuan tertulis dari manajemen PT Bina Sarana Sukses

Anda mungkin juga menyukai