Pertemuan: 7 SKS: 2
LEMBAR KERJA V
Hari/Tanggal: Kode:
MK. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Waktu:
Materi: Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
Soal:
1. Menurut analisis Anda, bagaimanakah hubungan negara dengan warga negara!
2. Menurut penilaian Anda, bagaimanakah pelaksanaan hak dan kewajiban warga
negara di negara kita!
3. Sebutkan dan berikan penjelasan kategori hak asasi manusia dalam UUD NRI
1945!
Jawaban:
1. Hubungan dalam suatu negara dengan warga negaranya menjadi sebuah hal yang krusial
dalam keberlangsungan negara itu, jika suatu hubungan negara dengan warga negaranya
baik, maka hal tersebut sangat berpengaruh pada tiap aspek-aspek kehidupan yang
berjalan di Negara tersebut. Dan juga sebaliknya jika hubungan antara warga Negara
dan negaranya berlangsung tidak baik, maka akan memberikan dampak pula. Apabila
hubungan ini tidak dijaga dan dirawat dengan baik maka akan semakin besar peluang
perselisihan dan perpecahan yang timbul di negara tersebut.
Adapun hubungan antara negara dan warga negara ialah bahwa negara harus dapat
memenuhi hak warga negaranya. Di lain sisi, warga negara tentu terlebih dahulu
melaksanakan dan menyelesaikan kewajibannya sebagai warga negara yang baik.
Sehingga, adanya hubungan timbal balik di antara keduanya. Selain itu, negara memiliki
hubungan emosional yang kuat dengan warga negara. Tidak perlu ada pemaksaan atau
aturan resmi yang mewajibkan warga negara membela negaranya. Karena hubungan
emosional yang kuatlah, warga negara tentunya tidak akan terima bila negaranya
mengalami keadaan buruk. Itu adalah dampak dari warga negara yang memiliki
hubungan yang baik dengan negaranya. Warga negara yang mempunyai hubungan
emosional kuat dengan negaranya akan memberi sebuah kepercayaan yang tinggi
kepada negara.
Warga negara memiliki 4 peranan yang meliputi peranan yan, aktif, pasif, positif dan
negatif.
1. Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat atau dalam kehidupan
bernegara, terutama dalam mempengaruhi keputusan publik.
2. Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap perundang -- undangan yang
berlaku di negara tempat mereka tinggal.
3. Peran positif merupakan permintaan dari warga negara atas pelayanan dari negara
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Peran negatif merupakan permintaan warga negara terhadap negaranya agar tidak
turut andil dalam kehidupan pribadinya
2. Di satu sisi, pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara sangat berlangsung dengan
baik. Contohnya, kebebasan dalam memilih dan menjalankan agama yang kita yakini.
Maka, kita diberikan hak sepenuhnya dalam menentukan. Namun, di bagian lain,
pelaksanaan hak sangat jauh dari sebagaimana mestinya. Seperti warga negara yang
tidak diberikan haknya untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Sehingga, kehidupan
masyarakat sejahtera di Indonesia tak berakhir nyata. Tak hanya itu, hak mendapatkan
kesamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintah sering terjadi ketimpangan.
Banyak kasus 'main hakim sendiri', lalu masa tahanan antara si 'miskin' dan si 'kaya'
yang tak sama meski sama-sama terlibat kasus narkoba. Seperti hukum Indonesia yang
runcing kebawah dan tumpul keatas. Hal ini menunjukkan adanya ketidakadilan dua
kelas tersebut. Belum lagi hak pendidikan yang harus didapatkan, namun terlalu banyak
anak-anak yang putus sekolah, yang lebih besar diakibatkan oleh sulitnya keadaan
ekonomi.
Belum lagi kewajiban yang tidak dilaksanakan. Banyak masyarakat Indonesia yang
seakan lupa untuk sesuatu yang harus ia tuntaskan. Seperti bayar pajak. Masih banyak
yang tidak menjalankan. Apalagi kewajiban-kewajiban dalam mematuhi peraturan yang
terlihat sepele, seperti membuang sampah pada tempatnya, berhenti ketika lampu merah
saat berkendara di jalan raya, dan lain-lain. Hal itu tentu menjadi beberapa bukti bahwa
pelaksanaan hak dan kewajiban belum benar-benar dijalankan.
3.
1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
Hak asasi pribadi berhubungan dengan kehidupan pribadi tiap-tiap manusia.
Contoh dari hak-hak asasi pribadi ialah:
Hak seorang manusia untuk bepergian, berpindah tempat, dan bergerak. Tak hanya itu,
hak kebebasan menyatakan pendapat, hak kebebasan unyuk memilih dan aktif dalam
organisasi atau perkumpulan, hak dalam memilih dan menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing, hak untuk hidup, hak untuk tak dipaksa,
juga termasuk jenis hak pribadi.