Kunci
Kimia
(Teknologi dan Rekayasa)
Untuk SMK/MAK
Kelas X
AR\AA
Semester 1
Unsur
Rumus Kimia
Latihan Siswa
1. Ca (kalsium) = 1 atom
S (sulfur) = 1 atom
O (oksigen) = 4 + 2 = 6 atom
H (hidrogen) = 4 atom
2. a. CH2O2 c. CH3 e. CH2
b. CH26 d. CH2
3 Rumus air (H2O), artinya air tersusun oleh 2 atom H dan 1 atom O.
4. a. H3PO4
Jumlah atom H = 3, P = 1, O = 4
b. CuSO4.5H2O
Jumlah atom Cu = 1, S = 1, O = 9, H = 10
c. Ca(NO3)2
Jumlah atom Ca = 1, N = 2, O = 6
d. Oksalat hidrat (H2C2O4.2H2O)
Jumlah atom H = 6, C = 2, O = 6
e. Al2(SO4)3
Jumlah atom Al = 2, S = 3, O = 12
5. a. Gula tebu = C12H22OH
b. Nitrogen tetraoksida = N2O4
c. Etanol = C2H5OH
Persamaan Kimia
Latihan Siswa
1. a = dianggap 1 1C6H12O6 + bO2 → cCO2 + dH2O
Jumlah atom sebelum reaksi sesudah reaksi
C 6 = c
H 12 = 2d
O 6 + 2b = 2c + d
Dari persamaan tersebut diperoleh bahwa: c = 6
d=6
a=1
2c + d . 6 (2 x 6) + 6 . 6
b= = =6
2 2
Sehingga persamaan reaksi yang sudah setara:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O
2. FeCl2(aq) + 2NaOH(aq) → Fe(OH)2(aq) + 2NaCl(aq)
3. a = dianggap 1
Jumlah atom sebelum reaksi sesudah reaksi
Al 2 = c
C b = d
O 3+b = 2d
Dari persamaan tersebut diperoleh bahwa: c = 2
d 3 + b = 2d
3 + d = 2d
3 =d
d = 3
b =d=3
Aktivitas Siswa
Hasil aktivitas siswa mengamati perubahan gejala-gejala terjadinya reaksi kimia.
Uji Kompetensi
I.
1. e. 16
Pembahasan:
4 molekul CO(NH2)2, maka jumlah molekul hidrogen adalah:
4 x (2 x 2) = 16 atom
2. a. CH3COOH
Pembahasan:
Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan atom-atom yang paling
kecil. Untuk pilihan jawaban b, c, d, dan e merupakan rumus molekul, karena rumus kimia
senyawa tersebut masih dapat disederhanakan.
3. c. litium oksida
Pembahasan:
Li2O
Atom logam = Li = Litium
Atom nonlogam = O = Oksigen
Li2O adalah senyawa ion sehingga kita tidak perlu menyebut jumlah atom penyusunnya.
Nama = litium oksida
4. e. Mg3N2
Pembahasan:
Nama : magnesium nitrida
Atom logam: Mg
Atom nonlogam: N
Karena dari nama senyawa ion biner, maka kita tidak dapat mengetahui berapa jumlah atom
penyusunnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui letak unsur tersebut dalam sistem
periodik.
Soal Remidi
1. a. H2O c. O2 e. P4
b. NaCl d. C6H12O6
2. a. CO2 = satu atom karbon dan dua atom oksigen
b. Ar = satu atom argon
c. H2 = dua atom hidrogen
3. a. Gas etilena, rumus molekul = C2H2, rumus empiris = CH
b. Nitrogen tetraoksida, rumus molekul = N2O4, rumus empiris = NO2
c. Asam asetat, rumus molekul = CH3COOH, rumus empiris = CH2O
4. Rumus kimia garam dapur (NaCl), artinya garam dapur tersusun oleh 1 atom Na (natrium) dan 1
atom Cl (klorin). Rumus kimia gas karbon dioksida (CO2), artinya gas karbon dioksida tersusun
oleh 1 atom C (karbon) dan 2 atom O (oksigen).
5. Ozon termasuk molekul unsur karena molekul ozon (O3) merupakan gabungan dari atom-atom
yang sejenis, yaitu 3 atom oksigen.
Soal Pengayaan
1. a. Al2(SO4)3 : Jumlah atom Al = 2, S = 3, O = 12
b. Ca(NO3)2 : Jumlah atom Ca = 1, N = 2, O = 6
c. H3PO4 : Jumlah atom H = 3, P = 1, O = 4
d. CuSO4.5H2O : Jumlah atom Cu = 1, S = 1, O = 9, H = 10
e. Fe2(SO4)3 : Jumlah atom Fe = 2, S = 3, O = 12
2. Rumus molekul = CH3COOH, rumus empiris = CH2O2
3. Na2CO3(s) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + CO2(g) + H2O(l)
4. a. 2C6H6(l) + 15O2(g) → 6H2O(g) + 12CO2(g)
b. Na2CO3(s) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)
5. Koefisien reaksi adalah angka-angka tertentu di depan lambang atom unsur.
Soal Pengayaan
1. Menyublim, yaitu proses perubahan dari padat menjadi gas.
Mengembun, yaitu proses perubahan dari gas menjadi cair.
Membeku, yaitu proses perubahan dari cair menjadi padat.
Mencair, yaitu proses perubahan dari padat menjadi cair.
Menguap, yaitu proses perubahan dari cair menjadi gas (uap).
2. Afinitas elektron adalah perubahan energi ketika atom menerima elektron. Pada periode yang
sama, dari kiri ke kanan dalam tabel periodik, afinitas elektron umumnya meningkat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa afinitas elektron untuk P < S < Cl.
3. a. Distilasi (penyulingan)
Distilasi atau penyulingan adalah proses penguapan yang diikuti pengembunan. Distilasi
dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak
ikut menguap (titik didih komponen lain jauh lebih tinggi).
Contoh: pengolahan air tawar dari air laut.
b. Distilasi bertingkat
Untuk memisahkan dua jenis cairan yang sama-sama mudah menguap atau sulit dimurnikan
hingga mencapai tingkat kemurnian tinggi dilakukan dengan distilasi bertingkat. Distilasi
bertingkat adalah suatu proses distilasi berulang-ulang. Proses berulang ini terjadi pada kolom
fraksionasi. Kolom fraksionasi terdiri atas beberapa pelat di mana pada setiap pelat terjadi
pengembunan. Uap yang naik ke pelat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan
yang lebih volatil sedangkan cairan yang kurang volatil lebih banyak dalam kondensat.
Contoh: distilasi bertingkat pemisahan campuran alkohol-air. Jadi, laju reaksi paling rendah
adalah zat yang berupa lempeng dengan suhu yang paling rendah.
Bab 6 Asam-Basa
Teori Asam dan Basa Sedangkan asam kuat adalah asam yang
Latihan Siswa terion seluruhnya, reaksi ionisasinya
1. a. Dapat menjelaskan sifat asam, basa dalam merupakan reaksi berkesudahan.
pelarut lain atau pun tidak mempunyai 2. Larutan Ca(OH) 2 termasuk basa kuat.
pelarut. Reaksi ionisasinya:
b. Teori asam-basa Lewis dapat menjelaskan Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
sifat asam-basa molekul atau ion yang [OH-] = b x [Ca(OH)2]
mempunyai pasangan elektron bebas atau [OH-] = 2 x 0,09 M
yang dapat menerima pasangan elektron [OH-] = 0,18 M
bebas. Contohnya pada pembentukan 3. Derajat ionisasi (α) jumlah zat elektrolit yang
senyawa kompleks. terionisasi dibandingkan dengan jumlah zat
c. Dapat menerangkan sifat basa dari zat- semula.
zat organik seperti DNA dan RNA yang Derajat keasaman (pH) merupakan banyaknya
mengandung atom nitrogen yang memiliki konsentrasi ion H+ dan ion OH- di dalam
pasangan elektron bebas. larutan.
2. 4. Asam lemah: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S,
Asam Basa
HCOOH.
Memiliki r a s a Memiliki rasa pahit Asam kuat: HCl, H2SO4, HBr, HI, HNO3.
masam dan terasa licin di Basa lemah: CuOH, Fe(OH) 2 , Al(OH) 3 ,
tangan AgOH, NH4OH.
Bersifat korosif Bersifat kaustik Basa kuat: KOH, NaOH, LiOH, Mg(OH)2,
(merusak logam) (merusak kulit) Ba(OH)2.
Dapat memerahkan Dapat membirukan 5. Amonium hidroksida (NH4OH) merupakan
lakmus biru lakmus merah basa lemah.
1.000
Mb = n x
3. Asam merupakan zat yang bila dilarutkan V
dalam air akan melepas ion hidrogen (H+) 1.000
sebagai satu-satunya ion positif, sedangkan = 0,04 x
100
basa merupakan zat yang bila dilarutkan
= 0,4 M
dalam air akan melepaskan ion hidroksida
(OH-) sebagai pembawa sifat basa. [OH- ] = K b x Mb
4. Cara mengidentifikasi larutan asam atau
basa dengan menggunakan indikator. = 10-5 x 4 x 10-1
Indikator akan menunjukkan sifat asam
atau basa dengan menunjukkan perubahan = 2 x 10-3
warna yang khas. pOH = -log [OH- ]
5. Te o r i a s a m - b a s a B r o n s t e d - L o w r y
menjelaskan asam-basa bukan hanya dalam = - log 2 x 10-3
media air, namun dapat digunakan dalam = 3 - log 2
media selain air. pH = 14 - pOH
Derajat Ionisasi (α) pada Asam dan Basa = 14 - (3 - log 2)
serta Derajat Keasaman (pH) = 11 + log 2
Latihan Siswa
Jadi, pH larutan NH4OH adalah 11 + log 2.
1. Asam lemah adalah asam yang terion
Aktivitas Siswa
sebagian atau harga derajat disosiasi atau
Berupa kegiatan siswa membuat indikator
derajat ionisasi mendekati nol.
asam-basa dari bahan alam (bunga sepatu, kulit
manggis, dan kunyit), kemudian menganalisisnya.
Soal Remidi
1. Lumpur aktif adalah metode yang digunakan untuk mengolah limbah cair dengan prinsip mereduksi
bahan-bahan organik maupun anorganik supaya mudah diolah menjadi bahan lain.
2. ZnS(s) + 2HNO3(aq) → ZnSO4(aq) + 2NO(g) + H2O(l)
ZnS(s) + 2HNO3(aq) → ZnSO4(aq) + 2NO(g) + H2O(l)
-2 +5 +6 +2
naik 8 (x3)
turun 3 (x4)
Reaksi setara: 3ZnS(s) + 8HNO3(aq) → 3ZnSO4(aq) + 8NO(g) + 4H2O(l)
3. a. Cr2O72- + C2O42- Cr3+ + CO2
+6 +3 +3 +4
reduksi
oksidasi
- Oksidator: Cr2O72- - Reduktor: C2O42-
oksidasi oksidasi
reduksi reduksi
Reduktor = Mg Reduktor = P4
Oksidator = O2 Oksidator = O2
b. 2Na + CI2 → 2NaCI d. CuO + H2 → Cu + H2O
0 0 +1 -1 +2 0 0 +1
oksidasi reduksi
reduksi oksidasi
Reduktor = Na Reduktor = H2
Oksidator = Cl2 Oksidator = CuO
5. a. SO3 + H2O → H2SO4 c. Ca(OH)2 + 2HCI → CaCI2 + 2H2O
+6 +6 +2 -1 +2 -1
Bukan redoks Bukan redoks
b. SnCI2 + I2 + 2HCI → SnCI4 + 2HI d. 2K2CrO4 + 2HCI → K2Cr2O7 + 2KCI + H2O
+2 0 +4 -1 +6 -1 +6 -1
Bukan redoks
oksidasi
reduksi
Redoks
Soal Pengayaan
1. a. H2 = 0
H =0
b. CIO4 = -1
CI + 4O = -1
CI + 4(-2) = -1
CI - 8 = -1
CI = -1 + 8 = +7
c. PO4 = -3
P + 4O = -3
P + 4(-2) = -3
P - 8 = -3
P = -3 + 8 = +5
d. H2S2O3 = 0
2H + 2S + 3O = 0
2(+1) + 2S + 3(-2) = 0
2S - 4 = 0
2S = +4
S = +2
Eo < 0 Eo = 0 Eo > 0
Pada deret Volta, logam Cu berada di sebelah kiri Ag, sehingga memiliki kemampuan mereduksi
yang lebih tinggi. Akan tetapi, pada reaksi di atas, Cu mengalami oksidasi sehingga tidak mampu
mereduksi logam Ag, maka reaksi tidak dapat berjalan spontan.
4. Eosel = Eokatode - Eoanode = (-0,13 V) - (-0,25 V)
= -0,13 V + 0,25 V
= +0,12 V
5. CuSO4 → Cu2+ + SO42-
Di katode terjadi reaksi reduksi Cu2+ → Cu
t = 20 menit = 1.200 s
63,5
x 2 x 1.200
exlxt
w= = 2 = 0,79
96.500 C 96.500
Jadi, massa tembaga yang terendapkan adalah 0,79 gram.
Aktivitas Siswa
Berupa kegiatan siswa dalam melakukan percobaan untuk mengetahui cara kerja sel elektrolisis.
Contoh jawaban:
1. Karena H2SO4 berfungsi sebagai larutan elektrolit.
2. Pada permukaan kedua elektrode terbentuk gelembung gas, yakni gas H2 pada anode dan gas
O2 pada katode.
3. Terbentuk gas dalam tabung reaksi (perbedaan volume gas dalam tabung reaksi sesuai hasil
percobaan yang telah dilakukan).
4. Reaksi redoks yang terjadi sebagai berikut.
Oksidasi : 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2(g) |x 2|
Reduksi : 2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e- |x 1|
Reaksi redoks : 6H2O(l) → 4OH-(aq)
+ 2H2(g) + 4H+(aq)
+ O2(g)
5. Kesimpulan dari kegiatan tersebut, dalam elektrolisis tersebut ditambahkan H2SO4 yang
berfungsi sebagai elektrolit. Pada permukaan elektrode terbentuk gelembung gas H2 pada
anode dan gas O2 pada katode.
Uji Kompetensi
1. a. reaksi oksidasi terjadi di anode
2. b. voltmeter
3. b. sel Galvani
Pembahasan:
Sel Galvani atau sel Volta adalah tempat reaksi kimia yang dapat menghasilkan listrik.
4. d. pengosongan aki
5. e. struktur bahan
6. d. kalorimeter
7. e. seng
8. d. penetral kelebihan ion dalam sel
Soal Remidi
1. Diketahui : 2,25 gram H2
Ditanya : gram O2 yang dihasilkan pada arus yang sama
Ar
Jawab : m = xF
e
1
2,25 = xF
1
F = 2,25 Faraday
Ar 32
m O2 = xF= x 2,25 = 36 gram
e 2
I. 8. e. 1 - log 2
1. c. dalam air melepaskan ion OH- Pembahasan:
2. b. tergolong elektrolit kuat 1.000
Pembahasan: Ma = 0,02 x = 0,2 M
100
Karena tidak semua asam adalah asam kuat [H+] = n . Ma = 1 . 0,2 = 0,2
(elektrolit kuat), terdapat asam lemah seperti pH = - log [H+]
CH3COOH (elektrolit lemah). pH = - log 2 . 10-1 = 1 - log 2
3. d. 2 dan 3 9. a. zat pereduksi
Pembahasan: 10. a. o k s i d a s i m e l i b a t k a n p e n e r i m a a n
a. Asam klorida : asam kuat elektron
b. Air kapur : basa kuat 11. b. NaNO3
c. Gula : netral Pembahasan:
d. Cuka : asam lemah 8Al + 3NaNO 3 + 5NaOH + 2H 2 O →
e. Amonia : basa lemah 8NaAlO 2 + 3NH3
4. b. HClO4 Biloks Al berubah dari 0 menjadi +5, sehingga
Pembahasan: mengalami oksidasi. Dengan demikian, Al
P, Cl, Si, S, dan Al merupakan unsur-unsur bertindak sebagai reduktor. Atom N dalam
yang terdapat dalam periode ke-3. Dalam NaNO3 mengalami perubahan biloks dari +5
satu periode dari kiri ke kanan sifat asamnya menjadi -3 dan mengalami penurunan biloks
bertambah. Oleh karena Cl merupakan unsur atau reduksi, sehingga senyawa NaNO3
yang paling kanan, maka HClO4 merupakan bertindak sebagai oksidator.
asam yang paling kuat. Kecenderungan 12. c. CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O
perubahan ini erat hubungannya dengan Pembahasan:
struktur ikatan O – H yang dikandung oleh CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O
asam tersebut. +2 -1 +2 -1
5. c. barium hidroksida
Pembahasan: Tidak ada perubahan biloks.
Kertas lakmus adalah kertas indikator asam- 13. c. AlH3
basa yang berwarna biru dalam kondisi basa Pembahasan:
dan berwarna merah dalam kondisi asam. Atom hidrogen memiliki biloks +1, kecuali
Dengan ditetesi barium hidroksida (suatu dalam senyawa hidrida (senyawa hidrogen
basa), maka kertas lakmus merah akan dengan logam). Atom Al merupakan logam,
berubah menjadi biru. sehingga atom H memiliki biloks = -1.
6. b. 2,7 14. b. BaO2
Pembahasan: Pembahasan:
[H+] = 0,002 → pH = - log 2 x 10-3 Biloks O dalam Na2O2 = -1
pH = 3 - 0,3 = 2,7 Biloks O dalam BaO2 = -4
7. e. HL < HK < HC 1
Pembahasan: Biloks O dalam KO2 = -
2
[H+ ] = K a x Ma Biloks O dalam CaO = -2
Harga Ka sebanding dengan besar [H+]. Biloks O dalam OF2 = +2
Semakin besar Ka, maka [H+] akan semakin 15. d. +7
besar, artinya semakin kuat asamnya. Untuk Pembahasan:
menentukan asam yang paling kuat, berarti Biloks S dalam senyawa XeF6+
memiliki Ka yang paling besar. (1 x biloks Xe) + (6 x biloks F) = +1
Urutan kekuatan asam HB = HC, HC > HG Biloks Xe + (6 x (-1)) = +1
> HA > HD, HD = HE = HK, HK > HL. Biloks Xe - 6 = +1
Biloks Xe = +7
CH2 CH3
5 6
Rantai induk : 2-heksena
Cabang : dua gugus metil pada atom C nomor 4
Penamaan : 4,4-dimetil-2-heksena
2. Senyawa C6H14 memiliki empat isomer, yaitu n-heksana, 2-metil-pentana, 3-metil-pentana,
dan 2,2-dimetil-butana.
3. Reaksi yang terjadi:
Br
Jadi, produk yang dihasilkan adalah 1,2-dibromo-propana.
4. a. CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH – CH2 – CH2 – CH3
CH3 CH2
CH3
CH2 CH3
5 6
Rantai induk : 2-heksena
Cabang : dua gugus metil pada
atom C nomor 4
Penamaan : 4,4-dimetil-2-heksena
Poliester dakron
4. Karena karet alam memiliki sifat yang lunak, lekat, dan mudah dioksidasi. Karet alam akan
semakin kuat dan stabil dilakukan vulkanisasi dengan sejumlah belerang. Adanya vulkanisasi
(pemanasan pada suhu yang tinggi) menyebabkan ikatan rangkap akan terbuka, kemudian
akan terbentuk jembatan belerang di antara molekulnya. Oleh karena itu, karet alam cocok
untuk ban mobil.
5. Homopolimer adalah polimer yang terbentuk dari monomer yang sama. Contoh: polietilena,
polipropilena, teflon, dan amilum.
Soal Remidi
1. Polimerisasi adisi adalah reaksi penggabungan monomer-monomer menjadi polimer dengan
melepaskan ikatan rangkap untuk membentuk ikatan yang baru antarmonomer. Polimerisasi
adisi hanya berlaku untuk monomer-monomer yang memiliki ikatan rangkap.
Contoh:
2H3C – CH = CH2 → – CH – CH2 – CH – CH2 –
| |
CH3 CH3
propena dipropena
nH3C – CH = CH2 → (– CH – CH2 – )n
|
CH3
propena polipropena
2. No. Polimer Monomer Polimerisasi
a. Protein Asam amino Kondensasi
b. Selulosa Glukosa Kondensasi
c. PVC Vinil klorida Adisi
d. Teflon Tetrafluoro etilena Adisi
3. Polimer yang dibuang ke lingkungan sulit diuraikan oleh mikroorganisme tanah. Hal ini
menyebabkan pencemaran lingkungan. Sementara itu, gugus atom pada polimer yang terlarut
di dalam makanan lalu masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kanker (karsinogenik).
Dampak negatif tersebut dapat ditanggulangi jika kita mengurangi pemakaian polimer plastik,
tidak membuang sampah di sembarang tempat, memilih alat-alat yang lebih mudah diuraikan,
dan mengumpulkan sampah plastik untuk didaur ulang. Daur ulang plastik melalui proses
pirolisis, yaitu proses pemecahan senyawa menjadi satu atau lebih senyawa hasil dengan
bantuan panas dalam reaktor.
4. a. Rumus struktur monomernya: CH2 = CH – CH – CH2
|
CH3
b. Termasuk termoplastik, karena molekul linear dan tidak membentuk struktur ruang tiga
dimensi
5. a. Plastik, plastik banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena dapat menggantikan
fungsi kertas, kaca, dan logam. Contoh polimer jenis plastik: polietilena, PVC, polipropilena,
teflon, polivinil asetat, dan polimetil metakrilat.
b. Serat sintetis, polimer jenis serat misalnya poliakrilonitril (sebagai wol tiruan); polietilena
tereftalat; dakron; nilon 6,6; dan tetoron.
c. Karet sintetis, polimer jenis karet misalnya neoprena atau kloroprena.
I.
1. e. HS- dan S2-
Pembahasan:
HS- + H2O H3O+ + S2-
HS sebagai asam, S2- sebagai basa konjugasi.
-
H2O sebagai basa, H3O+ sebagai asam konjugasi.
2. a. netral
Pembahasan:
Campuran dari asam kuat dan basa kuat yang memiliki konsentrasi H+ dan OH- sama, akan
bersifat netral karena semua asam dan basa tepat habis bereaksi dan tidak terhidrolisis sehingga
membentuk garam yang netral.
3. a. 0,01
Pembahasan:
Warna indikator sama berarti pH sama ([OH-] juga sama)
KOH = 0,001 M
[OH-] = 1 . 0,001 = 0,001 M
[OH-] = α . [basa]
0,001 = α . 0,1
0,001
α = = 0,01
0,1
4. d. 10-6
Pembahasan:
[H+ ] = [OH] maka :
Kw = [H+ ] [OH] [H+ ] = Kw
Kw = [H+ ] [H+ ] [H+ ] = 10-12
5. b. 10 : 1 = 10-6
Pembahasan:
Larutan A pH = 5
Larutan B pH = 6, maka:
[H+] A = 10-5, [H+] B = 10-6
[H+] A : [H+] B = 10-5 : 10-6 = 10 : 1
6. c. [H+] > [OH-]
7. a. mengalami penurunan biloks
8. a. reduksi
9. b. 1 dan 3
Pembahasan:
1) Biloks Mn dalam KMnO4
Biloks Mn + 1 + (4 x (-2)) = 0
Biloks Mn = +7
2) Biloks Mn dalam K2MnO4
Biloks Mn + (2 x 1) + (4 x (-2)) = 0
Biloks Mn = +6
3) Biloks Mn dalam MnO
Biloks Mn + (-2) = 0
Biloks Mn = +2
4) Biloks Mn dalam MnO2
Biloks Mn + (2 x (-2)) = 0
Biloks Mn = +4
cabang metil
- Memiliki rantai induk = heksana
- Rantai cabang pada atom C2 dan C4
- Penamaan: 2,4-dimetilheksana
18. a. adisi
Pembahasan:
C3H6 + Cl2 → C3H6Cl2
Reaksi alkena (C3H6) dengan halogen (Cl2) merupakan reaksi adisi karena gas klor akan
memutus ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
19. e. memiliki ikatan rangkap tiga
Pembahasan:
Rumus C5H8 tergolong rumus alkuna (CnH2n - 2). Alkuna memiliki ikatan rangkap tiga.
20. d. C8H16
Pembahasan:
CH3 CH C CH CH2 CH3
CH3 CH3
Memiliki 8 atom C dan 16 atom H.
21. e. akrilonitril
22. d. kopolimer blok
23. a. PVC dan nilon
Pembahasan:
Polimer alami: protein, isoprena (karet alam), amilum
Polimer sintetik: PVC, nilon, aluminium, poliester, polistirena
24. a. nilon
25. a. isoprena
Pembahasan:
Isoprena merupakan monomer karet alam (polimer alam) yang berasal dari alam.
II.
1. a. H2O + NH3 NH4+ + OH-
Asam Basa Asam Basa
Lampiran 1
Lampiran 2
a. NaOH(aq) + H2SO4(aq) NaHSO4(aq) + H2O(l)
+1 +6 +1 +6
tetap
tetap
Bukan reaksi redoks karena tidak ada perubahan bilangan oksidasi.
b. H2(g) + Cl2(g) 2 HCl(g)
0 0 +1 -1
reduksi
oksidasi
Reaksi redoks, karena terdapat perubahan bilangan oksidasi pada H2 dari 0 menjadi +1 dan
Cl2 dari 0 menjadi -1.