1. Fungsi
a. Definisi Relasi
Sebelum mempelajari fungsi, terlebih dahulu kita pelajari mengenai “Relasi”.
Relasi adalah suatu aturan yang menghubungkan anggota daerah asal (domain/Df)
ke anggota daerah kawan (kodomain/Kf). Dalam relasi, tidak ada aturan khusus
yang harus dipenuhi untuk memasangkan anggota himpunan daerah asal ke
anggota daerah kawan.
Setiap anggota himpunan daerah asal (Df) bisa mempunyai pasangan lebih dari satu
atau boleh juga tidak memiliki pasangan sama sekali.
Relasi dari dua buah himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara yaitu:
Diagram Panah
Diagram Cartesius
Himpunan Pasangan Berurut
Diagram Panah
Diagram ini akan membentuk pola dari suatu relasi ke dalam bentuk gambar arah
panah yang menyatakan hubungan dari anggota himpunan A ke anggota himpunan
B.
Diagram Cartesius
Diagram Cartesius adalah sebuah diagram yang terdiri dari sumbu X dan sumbu Y.
Dalam diagram Cartesius, anggota himpunan A terletak pada sumbu X, sedangkan
anggota himpunan B terletak pada sumbu Y. Relasi yang menghubungkan
himpunan A ke B ditunjukkan dengan titik.
Himpunan Pasangan Berurut
Cara penulisannya yaitu anggota himpunan A ditulis pertama, sedangkan anggota
himpunan B yang menjadi pasangannya ditulis kedua.
Contoh:
Himpunan A = Indonesia, Jepang, Korea, Perancis
Himpunan B = Tokyo, Paris, Jakarta, Seoul
Tentukan himpunan pasangan berurut dari negara dan ibu kotanya.
Penyelesaian :
{(Indonesia,Jakarta), (Jepang,Tokyo), (Korea,Seoul), (Perancis,Paris)}
b. Definisi Fungsi
Fungsi adalah relasi khusus dari himpunan A ke himpunan B. Suatu fungsi f adalah
suatu aturan padanan yang menghubungkan setiap objek x dalam satu himpunan
yang disebut sebagai daerah asal dengan tepat satu ke himpunan kedua. Himpunan
nilai yang diperoleh secara demikian disebut daerah nilai fungsi tersebut.
Fungsi dari dua buah himpunan juga dapat dinyatakan dengan tiga cara yaitu:
Diagram Panah
Diagram Cartesius
Himpunan Pasangan Berurut
Misalkan suatu fungsi yang mempunyai daerah asal A dan daerah hasil B dengan nama
fungsi f dan aturan fungsinya y = f(x) yang dapat ditulis :
f:AB
x f(x) = y
yang berarti fungsi f memetakan unsur di A ke B dengan aturan fungsi y = f(x), dalam
hal ini x dinamakan variabel bebas dan y adalah varibel tergantung (tidak bebas).
Fungsi f : A B dapat ditulis sebagai himpunan pasangan berurut (a, f(a)) dengan
a A, f(a) B.
Fungsi : Setiap anggota himpunan daerah asal mempunyai pasangan dan hanya
tepat satu dipasangkan dengan daerah kawannya.
Contoh 1 :
Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {a, b, c}
Rf = {a, c}
f = {(1,a), (2,a), (3,c)} adalah
fungsi.
sedangkan
Kesimpulan
Penyelesaian :
Pemetaan dari x A oleh fungsi f yaitu y = f(x) = x + 5
f(0) = 0 + 5 = 5
f(1) = 1 + 5 = 6
f(2) = 2 + 5 = 7
f(3) = 3 + 5 = 8
f(4) = 4 + 5 = 9
Jadi,
Daerah Asal (Df) = A = {0, 1, 2, 3, 4}
Daerah Kawan (Kf ) = B = {0, 1, 2, 3, … , 10}
Daerah Hasil/Range (Rf) = {5, 6, 7, 8, 9}
Contoh 3 :
Diketahui f(x) = , cari dan sederhanakan !
a. f(2)
b. f(2+h)
c. f(2+h) – f(2)
d. [f(2+h) – f(2)]/h
Penyelesaian : (Silahkan dikerjakan)
Contoh 4 :
Untuk g(x) = 1/x , cari dan sederhanakan [g(a + h) – g(h)]/h
Contoh 1 :
Jika f(x) adalah fungsi dengan aturan f(x) = x2 + 3. Tentukan daerah asal dan daerah
hasil !
Penyelesaian :
Jika daerah asalnya adalah {-2, -1, 0}, maka daerah hasilnya {3, 4, 7}
Suatu fungsi dengan daerah asal tidak diketahui, maka daerah asalnya adalah
himpunan bilangan real yang terbesar sehingga aturan fungsi ada maknanya dan
memberikan nilai bilangan real yang disebut sebagai daerah asal alamiah.
Contoh 2 :
Tentukan daerah asal alamiah fungsi berikut :
a. ( )
b. ( ) √
c. ( ) √
Penyelesaian :
a. Daerah asal alamiah f adalah Df = { | } dibaca himpunan x anggota R
(bilangan real) sedemikian hingga x tidak sama dengan 4. Dihindari bilangan 4 hal
ini untuk menghindari pembagian oleh bilangan 0.
Ditinjau
Pembagian Fungsi Syarat Kesimpulan Contoh
dari
Jika Boleh kosong Ada pada contoh soal di bawah
, maka tetapi tidak tabel
( ) boleh
( ) atau bercabang
Fungsi Injektif
Jika
( )
( ),
maka
Jika ( ) ( ), maka
Kesimpulan
Contoh 1 :
Contoh 2 :
Kesimpulan
Contoh :
c. Fungsi Korespondensi Satu-satu (Bijektif)
Jika fungsi tersebut merupakan fungsi injektif sekaligus juga fungsi surjektif.
Kesimpulan
Contoh :
Contoh Soal : (Silahkan Dikerjakan)
b.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
d. Fungsi Identitas
Contoh :
a. Pasangan Terurut
b. Diagram Panah
e. Fungsi Konstan
Contoh :
a. Pasangan Terurut
b. Diagram Panah
Ganjil.
3. Operasi Pada Fungsi
Contoh 1 :
Contoh 2 :
𝑔(𝑥) √𝑥 . Tentukan :
Contoh Soal 1 :
b. Fungsi Invers
Invers suatu fungsi yang merupakan fungsi disebut fungsi invers. Invers
fungsi f merupakan suatu fungsi invers.
Sehingga, suatu fungsi f : A → B dikatakan mempunyai fungsi invers f -1: B → A
jika dan hanya jika fungsi f merupakan fungsi bijektif.
Contoh Soal :
b. ( )
c. ( )
( )( ) ( )( )
( ( )) ( )
( )( ) ( )( )
( ( )) ( )
Teorema 2
Misalkan f : A B bijektif dan g : C D bijektif maka f o g : C B bijektif dan
gof:A C bijektif, maka :
( ) ( ) ( )( ) ( ( ))
( ) ( ) ( )( ) ( ( ))
Contoh Soal :
Diketahui f : R ke R dan g : R ke R dengan ( ) dan ( )
Tentukan :
a. ( ) ( ) e. ( ) ( ) h. ( )( )
b. ( ) ( ) f. ( )( ) i. ( )( )
c. ( )( ) g. ( )( ) j. ( )( )
d. ( )( )
c. Pergeseran Grafik
d