Anda di halaman 1dari 26

PPG Dalam Jabatan Angkatan I Tahun 2019 Universitas Negeri Medan

Program Studi Pendidikan Matematika

FUNGSI

Sekolah : SMA/SMK…………….
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X / II
Materi Pokok : Fungsi
Alokasi Waktu : 16 x 45 (8 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran


3.5. Menjelaskan dan menentukan fungsi (terutama fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi
rasional) secara formal yang meliputi notasi, daerah asal, daerah hasil, dan ekspresi
simbolik, serta sketsa grafiknya
3.5.1. Menentukan notasi suatu fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi rasional melalui
grafik
3.5.2. Menentukan daerah asal suatu fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi rasional
melalui grafik
3.5.3. Menentukan daerah hasil suatu fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi rasional
melalui grafik
3.6. Menjelaskan operasi komposisi pada fungsi dan operasi invers pada fungsi invers serta
sifat-sifatnya serta menentukan eksistensinya
3.6.1. Menentukan hasil operasi penjumlahan pada fungsi
3.6.2. Menentukan hasil operasi pengurangan pada fungsi
3.6.3. Menentukan hasil operasi perkalian dan pembagian fungsi
3.6.4. Mengidentifikasi fungsi komposisi
3.6.5. Menentukan hasil operasi fungsi komposisi
3.6.6. Menentukan sifat-sifat fungsi komposisi
3.6.7. Mengidentifikasi fungsi invers

1
3.6.8. Menentukan invers suatu fungsi
3.6.9. Menemukan sifat-sifat fungsi invers
4.5. Menganalisa karakteristik masing-masing grafik (titik potong dengan sumbu, titik
puncak, asimtot) dan perubahan grafik fungsinya akibat transformasi f2(x), 1/f(x), |f(x)|
dsb
4.5.1. Menggunakan konsep daerah asal fungsi untuk menyelesaikan masalah
kontekstual tentang fungsi
4.5.2. Menggunakan konsep daerah hasil fungsi untuk menyelesaikan masalah
kontekstual tentang fungsi
4.6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi komposisi invers suatu fungsi
4.6.1. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi aritmetika
fungsi
4.6.2. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi komposisi
fungsi
4.6.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan invers suatu fungsi

C. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar


Untuk keefektifan penggunaan bahan ajar ini diharapkan Peserta Didik mempedomani
hal-hal berikut :
1. Bahan Ajar ini dikemas secara ringkas dan sederhana, untuk itu sebelum mempelajarinya
diharapkan untuk membacanya terlebih dahulu di rumah.
2. Kerjakan secara mandiri latihan yang disajikan dalam bahan ajar ini dengan
mempedomani materi ajar yang disajikan dalam bahan ajar ini atau bahan bacaan yang
berkaitan.
3. Untuk mempermudah pemahaman anda, pelajari secara seksama rangkuman yang
disajikan pada bagian akhir bahan ajar ini.
4. Ukurlah kemampuan anda dengan mengerjakan tes formatif yang disediakan, untuk itu
dalam bahan ajar ini disediakan kunci jawaban tes formatif yang ditugaskan.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan notasi suatu fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi rasional
melalui grafik
2. Siswa dapat menentukan daerah asal suatu fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi
rasional melalui grafik
3. Siswa dapat menentukan daerah hasil suatu fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi
rasional melalui grafik
4. Siswa dapat menentukan hasil operasi penjumlahan pada fungsi
5. Siswa dapat menentukan hasil operasi pengurangan pada fungsi
6. Siswa dapat menentukan hasil operasi perkalian dan pembagian fungsi
7. Siswa dapat menentukan hasil komposisi pada fungsi
8. Siswa dapat memahami defenisi fungsi invers
9. Siswa dapat menentukan invers suatu fungsi
10. Siswa dapat menemukan sifat-sifat fungsi invers

2
11. Siswa dapat menggunakan konsep daerah asal fungsi untuk menyelesaikan masalah
kontekstual tentang fungsi
12. Siswa dapat menggunakan konsep daerah hasil fungsi untuk menyelesaikan masalah
kontekstual tentang fungsi
13. Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi
aritmetika fungsi
14. Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi
komposisi fungsi
15. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan invers suatu fungsi

E. Materi Pembelajaran

PERTEMUAN 1

3
1. Memahami Notasi Suatu Fungsi
Ingat kembali pelajaran relasi dan fungsi saan belajar di SMP. Ilustrasi tentang
bagaimana sebuah mesin bekerja mulai dari masukan (input) kemudian diproses dan
menghasilkan luaran (output) adalah salah satu contoh bagaimana fungsi dalam matematika
bekerja.
Contoh:

PROSES
FUNGSI/ATURAN

Fungsi tersebut dapat dinotasikan menjadinotasikan menjadi f : x → y, dibaca: fungsi f


memetakan x ke y. Bentuk penyebutan lain yang ekuivalen dengan ini adalah f(x) = y atau y =
f(x). Jadi, f(x) adalah nilai y untuk sebuah nilai x yang diberikan, sehingga dapat ditulis y =
f(x) yang berarti bahwa y adalah fungsi dari x. Dalam hal tersebut, nilai dari y bergantung
pada nilai x, maka dapat dikatakan bahwa y adalah fungsi dari x.

1.1. Notasi Fungsi Linear


Fungsi linear yang sering juga disebut fungsi polinom berderajat satu adalah suatu fungsi
f : R → R yang didefinisikan dengan f(x) = ax + b, dengan a dan b konstanta dan a ≠ 0.

Contoh:
f : x →2 x+ 5, dibaca: fungsi f memetakan x ke 2 x+5. Bentuk penyebutan lain yang
ekuivalen dengan ini adalah f ( x )=2 x +5 atau y=2 x +5.

1.2. Notasi Fungsi Kuadrat


Fungsi kuadrat yang sering juga disebut fungsi polinom berderajat dua adalah suatu
fungsi g : R → R yang didefinisikan dengan g ( x )=ax 2 +bx+ c , dengan a, b, dan c konstanta
(a ≠ 0) untuk semua nilai x dalam daerah asalnya.

Contoh:
g : x → x2 −4 x +3, dibaca: fungsi g memetakan x ke x 2−4 x+3 . Bentuk penyebutan lain
yang ekuivalen dengan ini adalah g ( x )=x 2−4 x +3 atau y=x 2−4 x +3.

4
1.3. Notasi Fungsi Rasional
Fungsi rasional yang dapat juga dikatakan rasio dari dua polinom berderajat satu atau dua
adalah suatu fungsi h : R → R yang didefinisikan dengan p(x ) dan d ( x ) suatu fungsi
berderajat satu (linear) atau berderajat dua (kuadrat) dan d ( x )≠ 0. Domain dari h ( x )
adalah semua bilangan real, kecuali pembuat nol dari d.

Contoh:
2x
h: x→ 2 , dibaca: fungsi h memetakan 2 x ke x 2−4 . Bentuk penyebutan lain yang
x −4
2x 2x
ekuivalen dengan ini adalah h ( x )= 2 atau y= 2 .
x −4 x −4

2. Memahami Daerah Asal dan Daerah Hasil Suatu Fungsi


Daerah asal atau daerah definisi atau
domain (Df) merupakan himpunan semua
nilai yang mungkin sebagai input, domain
dari fungsi f dinotasikan sebagai Df. Daerah
hasil atau range dari fungsi yang merupakan
himpunan semua nilai output disebut daerah
kawan atau kodomain, kodomain dari
fungsi f dinotasikan sebagai Kf dan daerah
hasil atau range dari fungsi f dinotasikan
sebagai Rf.
Penentuan domain dan range suatu
fungsi yang rumusnya diketahui bergantung
pada pendefinisian rumus itu dalam kondisi
yang terdefinisi. Dalam hal ini akan
didefinisikan pada fungsi linear, fungsi
kuadrat, dan fungsi rasional.

2.1. Daerah Asal dan Daerah Hasil Suatu Fungsi Linear


Carilah domain dan range dari fungsi yang didefinisikan pada persamaan y = -5x + 1
Penyelesaian:
Bentuk−5 x+ 1 akan terdefinisi disemua x ∈ R.
Jadi, domain dari fungsi y=−5 x +1 adalah Df ={x ∈ R }

Range dari fungsi di atas adalah semua output y.


Bentuk −5 x+ 1 akan terdefinisi disemua y ∈ R.
Jadi, range dari fungsi y=−5 x +1 adalah R f ={ y ∈ R }
2.2. Daerah Asal dan Daerah Hasil Suatu Fungsi Kuadrat

5
Carilah domain dan range dari fungsi yang didefinisikan pada persamaan y = t2 – 6t – 7
Penyelesaian:
Bentukt 2−6 t−7 akan terdefinisi disemua x ∈ R.
Jadi, domain dari fungsi y=t 2−6 t−7 adalah D f ={x ∈ R }
Range dari fungsi di atas adalah semua output y. Hal ini berarti kita harus mencari nilai
ekstrem minimum (a> 0) dari fungsi kuadrat tersebut.
D
Nilai ekstrem ( y )=
−4 a
b2−4 ac
¿
−4 a
(−6 )2−4 ( 1 )(−7 )
¿
−4 ( 1 )
36+28
¿
−4
64
¿
−4
∴ y=−16
Jadi, range dari fungsi y=t 2−6 t−7 adalah R f = { y| y ≥−16 , y ∈ R } atau y ∈¿

2.3. Daerah Asal dan Daerah Hasil Suatu Fungsi Rasional


x +2
Carilah domain dan range dari fungsi yang didefinisikan pada persamaan y=
x−3
Penyelesaian:
x+ 2
Bentuk akan terdefinisi apabila penyebutnya ≠ 0.
x−3
Hal ini berarti:
x−3 ≠ 0
∴ x≠3
x +2
Jadi, domain dari fungsi y= adalah Df ={x∨x ≠ 3 , x ∈ R }
x−3
Range dari fungsi di atas adalah semua output y. Hal ini berarti kita harus mengubah x
dalam y.
x +2
y=
x−3
↔ xy−3 y=x +2
↔ xy−x=3 y +2
↔ x( y−1)=3 y+ 2
3 y +2
∴ x=
y−1
3 y+ 2
Bentuk akan terdefinisi apabila penyebutnya tidak nol, yaitu y ≠1.
y −1

6
x +2
Jadi, range dari fungsi y= adalah R f = { y| y ≠1 , y ∈ R }
x−3

3. Memahami Grafik Suatu Fungsi


Fungsi yang dinyatakan dalam bentuk grafik sering disebut dengan grafik fungsi. Grafik
dari fungsi f(x) pada koordinat kartesius terbentuk atas titik-titik (x, y) yang beraturan
sedemikian sehingga x ∈ D f dan y=f (x )∈ R f .

3.1. Grafik Suatu Fungsi Linear


Grafik fungsi linear berupa garis lurus yang tidak sejajar dengan sumbu x maupun sumbu
−b
y. Grafik fungsi linear memotong sumbu x dititik ( , 0) dan memotong sumbu y dititik
a
(0, b). Gradien garis lurus adalah m=tan α, dengan α merupakan sudut yang dibentuk
oleh garis lurus terhadap sumbu X positif.

Berdasarkan gambar di atas diperoleh hal-hal berikut ini :


1. Semua nilai x -2 memenuhi, sehingga D f ={ x∨x ≥−2 , x ∈ R }patau x ∈ [ −2 ,∞ ¿
2. Semua nilai y -6 memenuhi, sehingga daerah hasilnya adalah
R f = { y ∨ y ≥−6 , y ∈ R } atau y ∈ [ −6 , ∞ ¿

3.2. Grafik Suatu Fungsi Kuadrat


Grafik fungsi kuadrat f ( x )=ax2 +bx +c pada bidang Cartesius dikenal sebagai parabola.

Berdasarkan gambar diatas diperoleh hal-hal berikut ini :


1. Semua nilai x, sehingga daerah asalnya adalah Df ={ x ∈ R }

7
2. Nilai y yang memenuhi adalah y 1 atau dengan kata lain, y tidak mungkin bernilai
lebih dari satu, sehingga daerah hasilnya adalah { R f = y ∨ y ≤ 1 , y ∈ R } atau y ∈¿

3.3. Grafik Suatu Fungsi Rasional


Grafik fungsi rasional berupa grafik yang simetris terhadap suatu titik (x, y). Dimana x
adalah daerah asal dan y adalah daerah hasil fungsi.

Berdasarkan gambar diatas diperoleh hal-hal berikut ini :


1. Semua nilai x memenuhi kecuali x = 2, sehingga daerah asalnya adalah
Df ={ x∨x ≠2 , x ∈ R }
2. Semua nilai y memenuhi kecuali y = 1, sehingga daerah hasilnya adalah
Rf={ y ∨ y ≠ 1 , y ∈ R }

Daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi sebaiknya digambarkan dengan menggunakan
interval fungsi.

Daerah asal fungsi yang digambarkan pada gambar 5 adalah semua bilangan real x pada
interval x 2, dapat ditulis D f ={ x∨x ≥2 , x ∈ R } atau x ∈ [ 2 , ∞ ¿. Demikian halnya untuk nilai y,
daerah hasilnya adalah semua bilangan real y pada interval y 1, dapat ditulis
R f = { y ∨ y ≥ 1 , y ∈ R } atau y ∈ [ 1 , ∞ ¿.
Daerah asal sebuah fungsi dapat juga ditetapkan secara jelas atau tegas (eksplisit). Misalnya,
jika ditulis seperti berikut :
f ( x )=2 x 2 ; 0 ≤ x ≤ 3

8
Dengan demikian daerah asal fungsinya adalah semua bilangan real x yang dibatasi dengan
0 ≤ x ≤ 3. Jika daerah asal sebuah fungsi tidak ditentukan secara tegas/jelas, maka dengan
kesepakatan bahwa daerah asal fungsi adalah himpunan semua bilangan real x yang membuat
fungsi f terdefinisi. Sebuah fungsi f dikatakan terdefinisi pada bilangan real apabila f anggota
himpunan bilangan real. Perhatikan fungsi berikut.
1
f ( x )= dan g ( x )=√ 2 x
x−2
Fungsi f tidak terdefinisi untuk nilai x yang membuat penyebutnya bernilai 0, dalam hal ini
fungsi f tidak terdefinisi pada x = 2.

Dengan demikian, domain fungsi f adalah Df ={ x∨x ≠2 , x ∈ R }. Fungsi g tidak terdefinisi


untuk x negatif, sehingga domain fungsi g adalah Df ={ x∨x ≥0 , x ∈ R }.

4. Memahami Permasalahan Nyata Daerah Asal dan Daerah Hasil


Sebagai contoh penerapan konsep daerah asal dan daerah hasil suatu fungsi, perhatikanlah
permasalahan berikut ini:

Pangeran William Arthur Philip Louis adalah pangeran dari kerjaan Inggris. Ia adalah
putra dari Pangeran Charles dari pernikahan pertamanya dengan Putri Diana.
Pangeran Henry Charles Albert David (lebih dikenal sebagai Pangeran Harry) adalah
anak bungsu dari Pangeran Charles. Pangeran Charles sendiri adalah putra dari
pangeran Philip yang merupakan suami dari Ratu Elizabeth II yang menjadi ratu
kerajaan Inggris sejak ayahnya George VI meninggal dunia 6 Februari 1952. Kita
dapat mengatakan bahwa pangeran Philip adalah kakek dari Pangeran William.
Pangeran Philip adalah ayah dari Pangeran Charles, dan Pangeran Charles adalah
ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry.

Berdasarkan silsilah tersebut maka jelaskanlah apakah relasi berikut ini merupakan
fungsi atau tidak:
1. Relasi “ayah dari”
2. Relasi “putra dari”

Penyelesaian:
Relasi “ayah dari” dapat digambarkan dengan diagram panah berikut ini:

George VI R. Elizabeth
Philip Charles
Charles William
Harry

9
Himpunan A Himpunan B

Relasi tersebut bukan merupakan fungsi karena ada satu anggota himpunan A berpasangan
dengan lebih dari satu anggota himpunan B.

Relasi “putra dari” dapat digambarkan dengan diagram panah berikut ini:
Putra dari

Charles Philip
William
Charles
Harry

Himpunan A Himpunan B

Relasi tersebut merupakan fungsi karena setiap anggota himpunan A berpasangan dengan
tepat satu anggota himpunan B.

PERTEMUAN 2
5. Operasi Aljabar Pada Fungsi
Jika suatu fungsi dengan daerah asal D f dan g suatu fungsi dengan daerah asal D g maka pada
operasi aljabar penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dinyatakan sebagai berikut.

1. Jumlah f dan g ditulis f +g didefinisikan sebagai ( f + g )( x )=f ( x )+ g ( x ) dengan daerah asal


D f + g=D f ∩ D g
2. Selisih f dan g ditulis f −g didefinisikan sebagai ( f −g ) ( x )=f ( x )−g ( x ) dengan daerah asal
D f −g=D f ∩ D g
3. Perkalian f dan g ditulis f × g didefinisikan sebagai ( f × g )( x )=f ( x ) × g ( x ) dengan daerah asal
D f ×g =D f ∩ D g
f f f (x )
4. Pembagian f dan g ditulis
g
didefinisikan sebagai ()
g
( x )=
g(x)
dengan daerah asal

D f =D f ∩ D g−{ x g ( x )=0 }
g

Contoh :
Diketahui fungsi f ( x )=x−3 dan g ( x )=x 2+3 x−18 . Tentukanlah fungsi-fungsi berikut dan
tentukan pula daerah asalnya!
a) ( f + g )( x )
b) ( f −g ) ( x )

10
c) ( f × g )( x )
f
d) ()
g
(x)

Alternatif Penyelesaian
Daerah asal fungsi f ( x )=x−3 adalah D f ={ x x ∈ R } dan daerah asal fungsi g ( x )=x 2+3 x−18
adalah D g={ x x ∈ R }
a) ( f + g )( x )=f ( x )+ g ( x )
¿ ( x+ 3 ) + ( x 2+ 3 x−18 )
¿ x 2+ 4 x−15
Daerah asal fungsi ( f + g )( x ) adalah
Df + g=D f ∩ D g
¿ { x x ∈ R} ∩{ x x ∈ R}
¿ { x x ∈ R}
b) ( f −g ) ( x )=f ( x )−g ( x )
¿ ( x−3 ) −( x 2+3 x−18 )
¿−x 2−2 x +15
Daerah asal fungsi ( f −g ) ( x ) adalah
Df −g=D f ∩ Dg
¿ { x x ∈ R} ∩{ x x ∈ R}
¿ { x x ∈ R}
c) ( f × g )( x )=f ( x ) × g ( x )
¿ ( x+ 3 ) × ( x 2+ 3 x−18 )
¿ x 3+ 3 x 2−18 x +3 x 2+ 9 x−54
¿ x 3+ 6 x2 −9 x−54
Daerah asal fungsi ( f × g )( x ) adalah
D f ×g =D f ∩ D g
¿ { x x ∈ R} ∩{ x x ∈ R}
¿ { x x ∈ R}
f f (x )
d) ()
g
( x )=
g(x)
x−3
¿ 2
x +3 x−18
x −3
¿
( x −3 ) × ( x+ 6 )
1
¿
x +6
f
Daerah asal fungsi() g
( x ) adalah

D f =Df ∩ D g dan g ( x ) ≠ 0
g

11
¿ { { x x ∈ R } ∩ { x x ∈ R } dan x 2+ 3 x−18≠ 0 }
¿ { { x x ∈ R } dan ( x−3 ) ( x+ 6 ) ≠0 }
¿ { { x x ∈ R } dan x ≠ 3 , x ≠−6 }
¿ { x x ∈ R , x ≠ 3 , x ≠−6 }

6. Definisi Fungsi Komposisi

Jika f dan g fungsi serta Rf Dg ≠ , maka terdapat suatu fungsi h


dari himpunan bagian Df ke himpunan bagian Rg
yang disebut fungsi komposisi

f dan g ditulis ( g ∘ f )( x ) yang ditentukan dengan h(x) = ( g ∘ f )( x ) ¿ g(f ( x ) )


Dengan daerah asal fungsi komposisi f dan g adalah Dg◦f = {x Df | f ( x ) ∈ Dg },

Dengan :
Df = daerah asal (domain) fungsi f , Dg = daerah asal (domain) fungsi g
Rf = daerah hasil (range) fungsi f , Rg = daerah hasil (range) fungsi g

7. Operasi Fungsi Komposisi


Misalkan fungsi komposisi ( f ∘ g )( x ) atau ( g ∘ f )( x ) diketahui dan sebuah fungsi f ( x ) juga
diketahui maka dapat ditentukan fungsi g ( x ). Demikian juga jika fungsi komposisi ( f ∘ g )( x ) atau
( g ∘ f )( x ) diketahui dan sebuah fungsi g ( x ) juga diketahui maka dapat fungsi f ( x ) dapat
ditentukan.

Contoh : Diketahui fungsi komposisi ( g ∘ f )( x )=18 x 2 +24 x +2 dan g ( x )=2 x 2−6.


Tentukanlah rumus untuk fungsi berikut.
a) Fungsi f ( x )
b) Fungsi komposisi ( f ∘ g )( x )

Alternatif Penyelesaian :

( g ∘ f )( x )=18 x 2 +24 x +2 ; g ( x )=2 x 2−6

a) Menentukan fungsi f ( x )
( g ∘ f )( x )=g ( f ( x ) ) =18 x2 +24 x +2
↔ 2× f ( x )2−6=18 x 2 +24 x +2

12
2 2
↔ 2× f ( x ) =18 x +24 x +2+6
↔ 2× f ( x )2=18 x2 +24 x +8
2
2 18 x +24 x+ 8
↔f x =
( )
2
2 2
↔ f ( x ) =9 x +12 x+ 4
↔ f ( x )=± √ 9 x 2 +12 x + 4
↔ f ( x )=± ( 3 x +2 )
Jadi, ada dua fungsi yang mungkin, yaitu f ( x )=3 x +2 dan f ( x )=−3 x−2.
b) Menentukan fungsi komposisi ( f ∘ g )( x )
i. Untuk f ( x )=3 x +2
( f ∘ g )( x )=f ( g ( x ) )
¿ 3 × g ( x )+ 2
¿ 3 × ( 2 x 2−6 ) + 2
¿ 6 x 2−18+2
¿ 6 x 2−16
Jadi, fungsi komposisi ( f ∘ g )( x )=6 x 2−16

ii. Untuk f ( x )=−3 x−2


( f ∘ g )( x )=f ( g ( x ) )
¿−3 × g ( x ) −2
¿−3 × ( 2 x2 −6 ) −2
¿−6 x 2+18−2
¿−6 x 2+16
Jadi, fungsi komposisi ( f ∘ g )( x )=−6 x2 +16

8. Sifat-sifat operasi pada fungsi komposisi


Seperti halnya operasi hitung lain, komposisi fungsi juga memiliki sifat-sifat tertentu.
Komposisi fungsi memiliki tiga sifat yaitu komutatif, asosiatif, dan memiliki elemen
identitas. Sifat-sifat komposisi fungsi dapat memudahkan kita untuk menyelesaikan masalah
terkait komposisi fungsi dengan tepat. Berikut ini adalah ketiga fungsi komposisi:
a. Tidak komutatif
(f ○ g) (x) ≠ (g ○ f) (x)

13
Contoh:
Diketahui fungsi f: R → R dengan f(x) = 4x + 3 dan fungsi g: R → R dengan g(x) = x – 1
1) Tentukanlah rumus fungsi komposisi (g ○ f) (x) dan (f ○ g) (x)
2) Apakah (g ○ f) (x) = (f ○ g) (x) ? Coba selidiki

Penyelesaian:
1) Menentukan rumus fungsi komposisi (g ○ f) (x) dan (f ○ g) (x)
(i) (g ○ f) (x) = g (f(x))
= g (4x + 3)
= (4x + 3) – 1
= 4x + 2

(ii) (f ○ g) (x) = f (g(x))


= f (x – 1)
= 4 (x - 1) + 3
= 4x – 4 + 3
= 4x – 1

Dengan demikian, (g ○ f) (x) = 4x + 2 dan (f ○ g) (x) = 4x – 1


2) Selidiki apakah (f ○ g) (x) = (g ○ f) (x)
Berdasarkan hasil perhitungan butir (1) diatas diperoleh:
(g ○ f) (x) = 4x + 2 dan (f ○ g) (x) = 4x – 1
Untuk x = 2 diperoleh bahwa
(g ○ f) (2) = 4(2) + 2 = 10, dan (f ○ g) (2) = 4(2) – 1 = 7

Kesimpulan:
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya sifat komutatif pada operasi
fungsi komposisi tidak berlaku, yaitu (f ○ g) (x) ≠ (g ○ f) (x)

b. Asosiatif
((f ○ g) ○ h) (x) = (f ○( g ○ h)) (x)

Contoh:
Diketahui fungsi f: R → R dengan f(x) = 2x – 1 dan fungsi g: R → R dengan g(x) = 4x +
5, dan fungsi h: R → R dengan h(x) = 2x - 3 Tentukanlah:
1) Rumus fungsi komposisi g ○ (f ○ h) dan (g ○ f) h
2) Rumus fungsi komposisi f ○ (g ○ h) dan (f ○ g) h
3) Apakah g ○ (f ○ h) = (g ○ f) h dan f ○ (g ○ h) = (f ○ g) h

Penyelesaian:

14
1) Rumus fungsi komposisi (g ○ (f ○ h)) (x) dan ((g ○ f) h) (x)
(ii) Misalkan k(x) = (f ○ h) (x)
k(x) = f (h(x)) = 2h(x) – 1
= 2 (2x - 3) – 1
= 4x – 6 – 1
= 4x – 7

g ○ (f ○ h) = (g ○ k) (x)
= g (k(x))
= 4 (k(x)) + 5
= 4 (4x - 7) + 5
= 16x – 28 + 5
= 16x – 23

Jadi, fungsi komposisi (g ○ (f ○ h)) (x) = 16x - 23

(iii) Misalkan l(x) = (g ○ f) (x)


l(x) = g (f(x)) = 2(f(x)) + 5
= 4 (2x - 1) + 5
= 8x – 4 + 5
= 8x + 1

((g ○ f) ○ h) (x) = (l ○ h) (x)


= l (h(x))
= 8 (h(x)) + 1
= 8 (2x - 3) + 1
= 16x – 24 + 1
= 16x – 23

Jadi, rumus fungsi komposisi (g ○ (f ○ h)) (x) = 16x – 23

2) Rumus fungsi (f ○ (g ○ h)) (x) dan ((f ○ g) h) (x)


(i) Misalkan m(x) = (g ○ h) (x)
m (x) = g (h(x)) = 4(2x - 3) + 5
= 8x – 12 + 5
= 8x – 7

(f ○ (g ○ h)) (x) = (f ○ m) (x)


= f (m (x))
= 2 (m(x)) – 1
= 2 (8x - 7) – 1

15
= 16x – 14 – 1
= 16x – 15

Jadi, rumus fungsi komposisi (f ○ (g ○ h)) (x) = 16x – 15

(ii) Misalkan n(x) = (f ○ g) (x)


n(x) = f(g(x)) = 2 (4x + 5) – 1
= 8x + 10 – 1
= 8x + 9

((f ○ g) ○ h) (x) = (n ○ h (x))


= n (h (x))
= 8 (h(x)) + 9
= 8 (2x - 3) + 9
= 16x – 24 + 9
= 16x – 15

Jadi, rumus fungsi komposisi ((f ○ g) ○ h) (x) = 16x – 15

3) Dari butir (1) dan butir (2), diperoleh nilai:


(i) (g ○ (f ○ h)) (x) = 16x – 23 dan (g ○ (f ○ h)) (x) = 16x – 23
(ii) (f ○ (g ○ h)) (x) = 16x – 15 dan ((f ○ g) ○ h) (x) = 16x – 15

Berdasarkan nilai-nilai ini disimpulkan bahwa:


(i) (g ○ (f ○ h)) (x) = (g ○ (f ○ h)) (x) = 16x – 23
(ii) (f ○ (g ○ h)) (x) = ((f ○ g) ○ h) (x) = 16x – 15

Kesimpulan:
Diketahui f, g, dan h suatu fungsi. Jika Rh ∩ Dg ≠ Ø; Rg○h ∩ Df ≠ Ø; Rg ∩ Df ≠ Ø; Rh ∩ Df○g
≠ Ø, maka pada operasi komposisi fungsi berlaku sifat asosiatif, yaitu: (f ○ (g ○ h)) (x) =
((f ○ g) ○ h) (x)

c. Memiliki elemen identitas


I (x) = x : (g ○ I) (x) = (I ○ f) (x) = f(x)

Contoh:
Diketahui fungsi f: R → R dengan f(x) = 5x – 7 dan fungsi identitas I: R → R dengan I(x)
= x. Tentukanlah:
4) Rumus fungsi komposisi f ○ I dan I ○ f
5) Apakah f ○ I = I ○ f = f ?

16
Penyelesaian:
1) (f ○ I) (x) = f(I(x))
= f(x)
= 5x – 7
(I ○ f) (x) = I(f(x))
= I (f(x))
= 5x – 7
2) Berdasarkan hasil pada butir (a) maka dapat disimpulkan bahwa:
f○I=I○f=f

Kesimpulan:
Diketahui f suatu fungsi dan I merupakan fungsi identitas. Jika Rf ∩ Df ≠ Ø, maka
terdapat sebuah fungsi identitas, yaitu I (x) = x, sehingga berlaku sifat identitas, yaitu:
f○I=I○f=f

2. Pengertian Invers Fungsi


Jika fungsi f : A → B dinyatakan dalam pasangan terurut
f : {(a,b) | a ϵ A dan b ϵ B} maka invers dari fungsi f adalah f-1 : B → A ditentukan oleh:
f-1 : {(b,a) | b ϵ B dan a ϵ A}
Invers suatu fungsi tidak selalu merupakan fungsi. Jika invers suatu fungsi merupakan
fungsi maka invers fungsi itu disebut fungsi invers.

Contoh:
a. Misalkan A : {-2, -1, 0, 1}, B : {1, 3, 4}
Fungsi f : A → B ditentukan oleh f : {(-2,1), (-1,1), (0,3), (1,4)}
Tentukan invers fungsi f dan selidiki apakah invers fungsi f merupakan fungsi.
Jawab:
Invers fungsi f adalah f-1 : B → A ditentukan oleh:
f-1 : {(1,-2), (1,-1), (3,0), (4,1)}
Fungsi f dan f-1 disajikan dalam gambar diagram panah

17
f f-1
1 1 -2
3 3 -1
4 4 0
1

A B B A
Terlihat bahwa f-1 adalah relasi biasa (bukan fungsi).

b. Misalkan A : {1,2,3}, B : {2,4,6,8}


Fungsi g : A → B ditentukan oleh g : {(1,2), (2,4), (3,6)}
Tentukan invers fungsi g dan selidiki apakah invers fungsi g merupakan fungsi.
Jawab:
Invers fungsi g adalah g-1 : B → A ditentukan oleh:
g-1 : {(2,1), (4,2), (6,3)}
Fungsi g dan g-1 disajikan dalam gambar diagram panah

g g-1
1 2 2 1
2 4 4 2
3 -2 6 6 3
-1 8 8
0
1

A B B A
Terlihat bahwa g-1 adalah relasi biasa (bukan fungsi).

c. Misalkan A : {a,b,c,d}, B : {1,2,3,4}


Fungsi h : A → B ditentukan oleh h : {(a,2), (b,1), (c,3),(d,4)}
Tentukan invers fungsi h dan selidiki apakah invers h merupakan fungsi.
Jawab:
Invers fungsi g adalah h-1 : B → A ditentukan oleh:
h-1 : {(2,a), (1,b), (3,c), (4,d)}

18
Fungsi h dan h-1 disajikan dalam gambar diagram panah
h h-1
a 1 1 a
b 2 2 b
c 3 3 c
d 4 4 d

A B B A
Terlihat bahwa h-1 adalah fungsi.

Suatu fungsi f : A  B mempunyai fungsi invers f-1 = B  A jika dan hanya jika f
merupakan fungsi dan memiliki invers fungsi yang juga merupakan fungsi dan dapat
dikatakan sebagai fungsi invers..

3. Menentukan Rumus Fungsi Invers


Beberapa langkah untuk menentukan rumus fungsi invers f(x) jika f(x) diketahui adalah
sebagai berikut:
a. Ubah persamaan y = f(x) dalam bentuk f sebagai fungsi y
b. Bentuk x sebagai fungsi y pada langkah ‘a’ dinamai dengan f-1(y)
c. Ganti y pada f-1(y) dengan x untuk memperoleh f-1(x). Maka f-1(x) adalah rumus fungsi
invers fungsi f(x)

Contoh:
1. Fungsi berikut adalah pemetaan dari R ke R. Tentukan rumus inversnya
a. f(x) = 2x + 2
b. f(x) = 3x – 6

Jawab:

19
a. f (x) = 2x + 2
y −2
y = f (x) = 2x + 2  x = 2
y −2
-1
x = f (y) = 2
x−2
-1
f (x) = 2

b. f (x) = 3x – 6
y +6
y = f (x) = 3x – 6  x = 3
y +6
x = f-1(y) = 3
x +6
f-1(x) = 3

x
2. Fungsi f ditentukan dengan rumus f(x) = 1+x
a. Tentukan rumus untuk f-1(x)
x
y = f(x) = 1+x → y (1 + x) = x
y + yx = x
yx – x = -y
(y - 1) x = -y
−y
x = y−1
−y
x = f-1(y) = y−1
−x
f-1(x) = x−1

b. Df : {x | x  -1 , x  R}
c. Df-1 : {x | x  1, x  R}

20
F. Uji Kompetensi

No Soal Penyelesaian Skor


Menentukan notasi, daerah asal dan daerah hasil suatu fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi
rasional melalui grafik
1 Tentukanlah daerah asal dan b. Gambar a
daerah hasil fungsi yang  Semua nilai x memenuhi kecuali x = 4, 10
disajikan pada grafik berikut! sehingga domainnya adalah Df =
a.
{ x∨x ≠ 4 ; x ∈ R }
 Semua nilai y memenuhi kecuali y = 1,
sehingga daerah hasilnya adalahRf = 10
{ y∨ y ≠−1; y ∈ R }

c. Gambar b
b.
 Semua nilai x memenuhi kecuali x = ± 3,
sehingga daerah asalnya adalah Df = 10
{ x∨x ≠ ± 3 , x ∈ R }
 Semua nilai y memenuhi kecuali y = 0,
sehingga daerah hasilnya adalah Rf =
{ y∨ y ≠ 0 , y ∈ R } 10
2 Tentukanlah daerah asal dan a. f (x) = 2x + 3
daerah hasil fungsi berikut!  Semua nilai x bilangan real memenuhi 10
b. f (x) = 2x + 3 sehingga domainnya adalah Df = { x ∈ R }
c. f (x) = √ x−10  Semua nilai y bilangan real memenuhi
1
d. f (x) = 2 sehingga rangenya adalahRf = { y ∈ R } 10
x
b. f (x) = √ x−10
 Bentuk √ x−10 akan terdefinisi apabila
x−10 ≥ 0, maka
x−10 ≥ 0
∴ x ≥ 10 10
sehingga domainnya adalah
Df = { x∨x ≥10 , x ∈ R } atau ¿
 Range dari fungsi di atas adalah semua
output y, dimana domainnya Df =
{ x∨x ≥10 , x ∈ R }
y= √ x−10
¿ √ 10−10
10
¿ √0

21
∴ y=0
sehingga rangenya adalah
Rf = { y∨ y ≥ 0 , y ∈ R }

1
c. f (x) =
x2
1
 Bentuk 2 akan terdefinisi apabila
x
penyebutnya ≠ 0.
Hal ini berarti:
x2≠ 0
∴ x≠0
sehingga domainnya adalah 10
Df = { x∨x ≠ 0 , x ∈ R } atau (∞ , 0)∪(0 ,−∞)
 Range dari fungsi di atas adalah semua
output y. Hal ini berarti kita harus mengubah
x dalam y.
1
y= 2
x
2 1
↔x =
y
1 10
∴ x=
y √
1 1
Bentuk
y √
akan terdefinisi apabila ≥ 0 dan

penyebutnya tidak nol, y ≠ 0sehingga


y

rangenya adalah
Rf = { y∨ y> 0 , y ∈ R }
Menentukan hasil operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada fungsi
3 Diketahui fungsi f dan g Daerah asal fungsi f ( x )=x−3 adalah
masing-masing ditentukan Df ={ x x ∈ R } dan daerah asal fungsi
dengan rumus f ( x )=x + 4 dan g ( x )=x 2+3 x−18 adalah D g={ x x ∈ R }
g ( x )=2 x 2 +3 x−20. Tentukan a) ( f + g )( x )=f ( x )+ g ( x )
fungsi-fungsi berikut ini serta ¿ ( x+ 3 ) + ( x 2+ 3 x−18 )
daerah asalnya! ¿ x 2+ 4 x−15
a) ( f + g )( x ) Daerah asal fungsi ( f + g )( x ) adalah
D f + g=D f ∩ D g
a) ( f −g ) ( x )
¿ { x x ∈ R} ∩{ x x ∈ R}
b) ( f × g )( x ) ¿ { x x ∈ R}
b) ( f −g ) ( x )=f ( x )−g ( x )

22
f ¿ ( x+ 4 )−( 2 x 2+3 x−20 )
c) ()
g
(x)
¿−2 x 2 + x−3 x+ 4+ 20
¿−2 x2 −2 x +24
Daerah asal fungsi ( f −g ) ( x ) adalah
Df + g=D f ∩ D g
¿ { x x ∈ R} ∩{ x x ∈ R}
¿ { x x ∈ R}
c) ( f × g )( x )=f ( x ) × g ( x )
¿ ( x+ 4 ) ( 2 x 2+ 3 x −20 )
¿ 2 x3 +3 x 2−20 x+ 8 x2 +12 x−80
¿ 2 x3 +3 x 2+ 8 x2 −20 x +12 x−80
¿ 2 x3 +11 x 2−8 x−80
Daerah asal fungsi ( f × g )( x ) adalah
Df ×g =Df ∩ D g
¿ { x x ∈ R} ∩{ x x ∈ R}
¿ { x x ∈ R}
f f (x )
d) () g
( x )=
g(x)
x−3
¿ 2
x +3 x−18
x −3
¿
( x −3 ) × ( x+ 6 )
1
¿
x +6
f
Daerah asal fungsi () g
( x ) adalah
D f =Df ∩ D g dan g ( x ) ≠ 0
g

¿ { { x x ∈ R } ∩ { x x ∈ R } dan x 2+ 3 x−18≠ 0 }
¿ { { x x ∈ R } dan ( x−3 ) ( x+ 6 ) ≠0 }
¿ { { x x ∈ R } dan x ≠ 3 , x ≠−6 }
¿ { x x ∈ R , x ≠ 3 , x ≠−6 }
1 Dari fungsi di bawah ini, a. Fungsi f ( x )=x 3 tidak memiliki fungsi invers 15
tentukanlah yang memiliki karena fungsi tersebut bukan merupakan
fungsi invers dan yang tidak fungsi bijektif melainkan fungsi surjektif, hal
memiliki fungsi invers itu jelas terlihat bahwa ada dua nilai dari x
b. f ( x )=x 3 (domain) yang dipasangkan terhadap satu
c. f ( x )=2 x +1 nilai y (range)
1 b. Fungsi f ( x )=2 x +1 memiliki fungsi invers
d. f ( x )= 2
x karena fungsi tersebut merupakan fungsi

23
bijektif, hal itu jelas terlihat bahwa untuk 15
setiap nilai dari x (domain) mempunyai tepat
satu pasangan terhadap nilai y (range)
1
c. Fungsi f ( x )= ,2 x ≠ 0 tidak memiliki
2x
fungsi invers karena fungsi tersebut bukan
merupakan fungsi bijektif melainkan fungsi
injektif, hal itu jelas terlihat bahwa ada nilai
dari y (range) yang tidak punya pasangan
pada nilai x (domain)
10

Mengidentifikasi sifat-sifat hasil operasi fungsi komposisi


1 Diketahui fungsi f : R→R x+3
Diketahui : f(x) = , I(x) = x
x+3 2 x−5
dengan f(x) = dan 5
2 x−5
Ditanya : Buktikanlah bahwa (f◦I)(x) = (I◦f)(x) =
fungsi Identitas I : R→R
f(x)
dengan I(x) = x
(f◦I)(x) = Jawab :
Buktikanlah bahwa
10
(I◦f)(x) = f(x) a. (f◦I)(x) = f(I(x))

= f(x)

x+3
= = f(x)
2 x−5

b. (I◦f)(x) = I(f(x)) 10

x+3
= I( )
2 x−5

x+3
= = f(x)
2 x−5
5

Maka terbukti (f◦I)(x) = (I◦f)(x) = f(x)

Menentukan invers suatu fungsi


2 Tentukanlah nilai fungsi invers a. f ( x )=−2 x 2 +2 x +7 20
dari fungsi berikut ↔ y=−2 x 2+2 x +7
2
a. f ( x )=x −2 x +1 ↔−2 x 2+ 2 x= y −7

24
2 x−1 y −7
b. f ( x )= ↔ x2− x=
3 x+ 5 −2
2
c. f ( x )=3 x−4 1 −1 2 y −7
( )( )
↔ x− +
2 2
=
−2
1 1 y−7
↔ x− + =
2 4
y−7 1
−2√
↔ x=

−2 4
+

7− y 1
↔ x=
2√ +
4
Maka invers dari f ( x )=−2 x 2 +2 x +7 adalah
7− y 1
x=
√ 2
7
+
4
b. f ( x )=
x +5
7
↔ y=
x+5
↔ xy+5 y =7 20
↔ ( x +5 ) y=7
7
↔ x+5=
y
7
↔ x= −5
y
7 7
Maka invers dari f ( x )= adalah x= −5
x +5 y
c. f ( x )=−2 x +3
↔ y=−2 x+ 3
↔ 2 x=− y+ 3
− y+3
↔ x=
2
Maka invers dari f ( x )=−2 x +3 adalah 10
− y +3
x=
2

25
G. Daftar Pustaka
Kemendikbud. 2016. Buku Matematika Kurikulum 2013 Revisi 2017 Pegangan Siswa Kelas
X. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemendikbud. 2016. Buku Matematika Kurikulum 2013 Revisi 2017 Pegangan Guru Kelas X.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Mengetahui, ………………, …….…… 20…


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

…………………………….. ……………………………
NIP. ………………………. NIP. ……………………...

26

Anda mungkin juga menyukai