FUNGSI
Sekolah : SMA/SMK…………….
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X / II
Materi Pokok : Fungsi
Alokasi Waktu : 16 x 45 (8 Pertemuan)
1
3.6.8. Menentukan invers suatu fungsi
3.6.9. Menemukan sifat-sifat fungsi invers
4.5. Menganalisa karakteristik masing-masing grafik (titik potong dengan sumbu, titik
puncak, asimtot) dan perubahan grafik fungsinya akibat transformasi f2(x), 1/f(x), |f(x)|
dsb
4.5.1. Menggunakan konsep daerah asal fungsi untuk menyelesaikan masalah
kontekstual tentang fungsi
4.5.2. Menggunakan konsep daerah hasil fungsi untuk menyelesaikan masalah
kontekstual tentang fungsi
4.6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi komposisi invers suatu fungsi
4.6.1. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi aritmetika
fungsi
4.6.2. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi komposisi
fungsi
4.6.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan invers suatu fungsi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan notasi suatu fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi rasional
melalui grafik
2. Siswa dapat menentukan daerah asal suatu fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi
rasional melalui grafik
3. Siswa dapat menentukan daerah hasil suatu fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi
rasional melalui grafik
4. Siswa dapat menentukan hasil operasi penjumlahan pada fungsi
5. Siswa dapat menentukan hasil operasi pengurangan pada fungsi
6. Siswa dapat menentukan hasil operasi perkalian dan pembagian fungsi
7. Siswa dapat menentukan hasil komposisi pada fungsi
8. Siswa dapat memahami defenisi fungsi invers
9. Siswa dapat menentukan invers suatu fungsi
10. Siswa dapat menemukan sifat-sifat fungsi invers
2
11. Siswa dapat menggunakan konsep daerah asal fungsi untuk menyelesaikan masalah
kontekstual tentang fungsi
12. Siswa dapat menggunakan konsep daerah hasil fungsi untuk menyelesaikan masalah
kontekstual tentang fungsi
13. Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi
aritmetika fungsi
14. Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi
komposisi fungsi
15. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan invers suatu fungsi
E. Materi Pembelajaran
PERTEMUAN 1
3
1. Memahami Notasi Suatu Fungsi
Ingat kembali pelajaran relasi dan fungsi saan belajar di SMP. Ilustrasi tentang
bagaimana sebuah mesin bekerja mulai dari masukan (input) kemudian diproses dan
menghasilkan luaran (output) adalah salah satu contoh bagaimana fungsi dalam matematika
bekerja.
Contoh:
PROSES
FUNGSI/ATURAN
Contoh:
f : x →2 x+ 5, dibaca: fungsi f memetakan x ke 2 x+5. Bentuk penyebutan lain yang
ekuivalen dengan ini adalah f ( x )=2 x +5 atau y=2 x +5.
Contoh:
g : x → x2 −4 x +3, dibaca: fungsi g memetakan x ke x 2−4 x+3 . Bentuk penyebutan lain
yang ekuivalen dengan ini adalah g ( x )=x 2−4 x +3 atau y=x 2−4 x +3.
4
1.3. Notasi Fungsi Rasional
Fungsi rasional yang dapat juga dikatakan rasio dari dua polinom berderajat satu atau dua
adalah suatu fungsi h : R → R yang didefinisikan dengan p(x ) dan d ( x ) suatu fungsi
berderajat satu (linear) atau berderajat dua (kuadrat) dan d ( x )≠ 0. Domain dari h ( x )
adalah semua bilangan real, kecuali pembuat nol dari d.
Contoh:
2x
h: x→ 2 , dibaca: fungsi h memetakan 2 x ke x 2−4 . Bentuk penyebutan lain yang
x −4
2x 2x
ekuivalen dengan ini adalah h ( x )= 2 atau y= 2 .
x −4 x −4
5
Carilah domain dan range dari fungsi yang didefinisikan pada persamaan y = t2 – 6t – 7
Penyelesaian:
Bentukt 2−6 t−7 akan terdefinisi disemua x ∈ R.
Jadi, domain dari fungsi y=t 2−6 t−7 adalah D f ={x ∈ R }
Range dari fungsi di atas adalah semua output y. Hal ini berarti kita harus mencari nilai
ekstrem minimum (a> 0) dari fungsi kuadrat tersebut.
D
Nilai ekstrem ( y )=
−4 a
b2−4 ac
¿
−4 a
(−6 )2−4 ( 1 )(−7 )
¿
−4 ( 1 )
36+28
¿
−4
64
¿
−4
∴ y=−16
Jadi, range dari fungsi y=t 2−6 t−7 adalah R f = { y| y ≥−16 , y ∈ R } atau y ∈¿
6
x +2
Jadi, range dari fungsi y= adalah R f = { y| y ≠1 , y ∈ R }
x−3
7
2. Nilai y yang memenuhi adalah y 1 atau dengan kata lain, y tidak mungkin bernilai
lebih dari satu, sehingga daerah hasilnya adalah { R f = y ∨ y ≤ 1 , y ∈ R } atau y ∈¿
Daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi sebaiknya digambarkan dengan menggunakan
interval fungsi.
Daerah asal fungsi yang digambarkan pada gambar 5 adalah semua bilangan real x pada
interval x 2, dapat ditulis D f ={ x∨x ≥2 , x ∈ R } atau x ∈ [ 2 , ∞ ¿. Demikian halnya untuk nilai y,
daerah hasilnya adalah semua bilangan real y pada interval y 1, dapat ditulis
R f = { y ∨ y ≥ 1 , y ∈ R } atau y ∈ [ 1 , ∞ ¿.
Daerah asal sebuah fungsi dapat juga ditetapkan secara jelas atau tegas (eksplisit). Misalnya,
jika ditulis seperti berikut :
f ( x )=2 x 2 ; 0 ≤ x ≤ 3
8
Dengan demikian daerah asal fungsinya adalah semua bilangan real x yang dibatasi dengan
0 ≤ x ≤ 3. Jika daerah asal sebuah fungsi tidak ditentukan secara tegas/jelas, maka dengan
kesepakatan bahwa daerah asal fungsi adalah himpunan semua bilangan real x yang membuat
fungsi f terdefinisi. Sebuah fungsi f dikatakan terdefinisi pada bilangan real apabila f anggota
himpunan bilangan real. Perhatikan fungsi berikut.
1
f ( x )= dan g ( x )=√ 2 x
x−2
Fungsi f tidak terdefinisi untuk nilai x yang membuat penyebutnya bernilai 0, dalam hal ini
fungsi f tidak terdefinisi pada x = 2.
Pangeran William Arthur Philip Louis adalah pangeran dari kerjaan Inggris. Ia adalah
putra dari Pangeran Charles dari pernikahan pertamanya dengan Putri Diana.
Pangeran Henry Charles Albert David (lebih dikenal sebagai Pangeran Harry) adalah
anak bungsu dari Pangeran Charles. Pangeran Charles sendiri adalah putra dari
pangeran Philip yang merupakan suami dari Ratu Elizabeth II yang menjadi ratu
kerajaan Inggris sejak ayahnya George VI meninggal dunia 6 Februari 1952. Kita
dapat mengatakan bahwa pangeran Philip adalah kakek dari Pangeran William.
Pangeran Philip adalah ayah dari Pangeran Charles, dan Pangeran Charles adalah
ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry.
Berdasarkan silsilah tersebut maka jelaskanlah apakah relasi berikut ini merupakan
fungsi atau tidak:
1. Relasi “ayah dari”
2. Relasi “putra dari”
Penyelesaian:
Relasi “ayah dari” dapat digambarkan dengan diagram panah berikut ini:
George VI R. Elizabeth
Philip Charles
Charles William
Harry
9
Himpunan A Himpunan B
Relasi tersebut bukan merupakan fungsi karena ada satu anggota himpunan A berpasangan
dengan lebih dari satu anggota himpunan B.
Relasi “putra dari” dapat digambarkan dengan diagram panah berikut ini:
Putra dari
Charles Philip
William
Charles
Harry
Himpunan A Himpunan B
Relasi tersebut merupakan fungsi karena setiap anggota himpunan A berpasangan dengan
tepat satu anggota himpunan B.
PERTEMUAN 2
5. Operasi Aljabar Pada Fungsi
Jika suatu fungsi dengan daerah asal D f dan g suatu fungsi dengan daerah asal D g maka pada
operasi aljabar penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dinyatakan sebagai berikut.
D f =D f ∩ D g−{ x g ( x )=0 }
g
Contoh :
Diketahui fungsi f ( x )=x−3 dan g ( x )=x 2+3 x−18 . Tentukanlah fungsi-fungsi berikut dan
tentukan pula daerah asalnya!
a) ( f + g )( x )
b) ( f −g ) ( x )
10
c) ( f × g )( x )
f
d) ()
g
(x)
Alternatif Penyelesaian
Daerah asal fungsi f ( x )=x−3 adalah D f ={ x x ∈ R } dan daerah asal fungsi g ( x )=x 2+3 x−18
adalah D g={ x x ∈ R }
a) ( f + g )( x )=f ( x )+ g ( x )
¿ ( x+ 3 ) + ( x 2+ 3 x−18 )
¿ x 2+ 4 x−15
Daerah asal fungsi ( f + g )( x ) adalah
Df + g=D f ∩ D g
¿ { x x ∈ R} ∩{ x x ∈ R}
¿ { x x ∈ R}
b) ( f −g ) ( x )=f ( x )−g ( x )
¿ ( x−3 ) −( x 2+3 x−18 )
¿−x 2−2 x +15
Daerah asal fungsi ( f −g ) ( x ) adalah
Df −g=D f ∩ Dg
¿ { x x ∈ R} ∩{ x x ∈ R}
¿ { x x ∈ R}
c) ( f × g )( x )=f ( x ) × g ( x )
¿ ( x+ 3 ) × ( x 2+ 3 x−18 )
¿ x 3+ 3 x 2−18 x +3 x 2+ 9 x−54
¿ x 3+ 6 x2 −9 x−54
Daerah asal fungsi ( f × g )( x ) adalah
D f ×g =D f ∩ D g
¿ { x x ∈ R} ∩{ x x ∈ R}
¿ { x x ∈ R}
f f (x )
d) ()
g
( x )=
g(x)
x−3
¿ 2
x +3 x−18
x −3
¿
( x −3 ) × ( x+ 6 )
1
¿
x +6
f
Daerah asal fungsi() g
( x ) adalah
D f =Df ∩ D g dan g ( x ) ≠ 0
g
11
¿ { { x x ∈ R } ∩ { x x ∈ R } dan x 2+ 3 x−18≠ 0 }
¿ { { x x ∈ R } dan ( x−3 ) ( x+ 6 ) ≠0 }
¿ { { x x ∈ R } dan x ≠ 3 , x ≠−6 }
¿ { x x ∈ R , x ≠ 3 , x ≠−6 }
Dengan :
Df = daerah asal (domain) fungsi f , Dg = daerah asal (domain) fungsi g
Rf = daerah hasil (range) fungsi f , Rg = daerah hasil (range) fungsi g
Alternatif Penyelesaian :
a) Menentukan fungsi f ( x )
( g ∘ f )( x )=g ( f ( x ) ) =18 x2 +24 x +2
↔ 2× f ( x )2−6=18 x 2 +24 x +2
12
2 2
↔ 2× f ( x ) =18 x +24 x +2+6
↔ 2× f ( x )2=18 x2 +24 x +8
2
2 18 x +24 x+ 8
↔f x =
( )
2
2 2
↔ f ( x ) =9 x +12 x+ 4
↔ f ( x )=± √ 9 x 2 +12 x + 4
↔ f ( x )=± ( 3 x +2 )
Jadi, ada dua fungsi yang mungkin, yaitu f ( x )=3 x +2 dan f ( x )=−3 x−2.
b) Menentukan fungsi komposisi ( f ∘ g )( x )
i. Untuk f ( x )=3 x +2
( f ∘ g )( x )=f ( g ( x ) )
¿ 3 × g ( x )+ 2
¿ 3 × ( 2 x 2−6 ) + 2
¿ 6 x 2−18+2
¿ 6 x 2−16
Jadi, fungsi komposisi ( f ∘ g )( x )=6 x 2−16
13
Contoh:
Diketahui fungsi f: R → R dengan f(x) = 4x + 3 dan fungsi g: R → R dengan g(x) = x – 1
1) Tentukanlah rumus fungsi komposisi (g ○ f) (x) dan (f ○ g) (x)
2) Apakah (g ○ f) (x) = (f ○ g) (x) ? Coba selidiki
Penyelesaian:
1) Menentukan rumus fungsi komposisi (g ○ f) (x) dan (f ○ g) (x)
(i) (g ○ f) (x) = g (f(x))
= g (4x + 3)
= (4x + 3) – 1
= 4x + 2
Kesimpulan:
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya sifat komutatif pada operasi
fungsi komposisi tidak berlaku, yaitu (f ○ g) (x) ≠ (g ○ f) (x)
b. Asosiatif
((f ○ g) ○ h) (x) = (f ○( g ○ h)) (x)
Contoh:
Diketahui fungsi f: R → R dengan f(x) = 2x – 1 dan fungsi g: R → R dengan g(x) = 4x +
5, dan fungsi h: R → R dengan h(x) = 2x - 3 Tentukanlah:
1) Rumus fungsi komposisi g ○ (f ○ h) dan (g ○ f) h
2) Rumus fungsi komposisi f ○ (g ○ h) dan (f ○ g) h
3) Apakah g ○ (f ○ h) = (g ○ f) h dan f ○ (g ○ h) = (f ○ g) h
Penyelesaian:
14
1) Rumus fungsi komposisi (g ○ (f ○ h)) (x) dan ((g ○ f) h) (x)
(ii) Misalkan k(x) = (f ○ h) (x)
k(x) = f (h(x)) = 2h(x) – 1
= 2 (2x - 3) – 1
= 4x – 6 – 1
= 4x – 7
g ○ (f ○ h) = (g ○ k) (x)
= g (k(x))
= 4 (k(x)) + 5
= 4 (4x - 7) + 5
= 16x – 28 + 5
= 16x – 23
15
= 16x – 14 – 1
= 16x – 15
Kesimpulan:
Diketahui f, g, dan h suatu fungsi. Jika Rh ∩ Dg ≠ Ø; Rg○h ∩ Df ≠ Ø; Rg ∩ Df ≠ Ø; Rh ∩ Df○g
≠ Ø, maka pada operasi komposisi fungsi berlaku sifat asosiatif, yaitu: (f ○ (g ○ h)) (x) =
((f ○ g) ○ h) (x)
Contoh:
Diketahui fungsi f: R → R dengan f(x) = 5x – 7 dan fungsi identitas I: R → R dengan I(x)
= x. Tentukanlah:
4) Rumus fungsi komposisi f ○ I dan I ○ f
5) Apakah f ○ I = I ○ f = f ?
16
Penyelesaian:
1) (f ○ I) (x) = f(I(x))
= f(x)
= 5x – 7
(I ○ f) (x) = I(f(x))
= I (f(x))
= 5x – 7
2) Berdasarkan hasil pada butir (a) maka dapat disimpulkan bahwa:
f○I=I○f=f
Kesimpulan:
Diketahui f suatu fungsi dan I merupakan fungsi identitas. Jika Rf ∩ Df ≠ Ø, maka
terdapat sebuah fungsi identitas, yaitu I (x) = x, sehingga berlaku sifat identitas, yaitu:
f○I=I○f=f
Contoh:
a. Misalkan A : {-2, -1, 0, 1}, B : {1, 3, 4}
Fungsi f : A → B ditentukan oleh f : {(-2,1), (-1,1), (0,3), (1,4)}
Tentukan invers fungsi f dan selidiki apakah invers fungsi f merupakan fungsi.
Jawab:
Invers fungsi f adalah f-1 : B → A ditentukan oleh:
f-1 : {(1,-2), (1,-1), (3,0), (4,1)}
Fungsi f dan f-1 disajikan dalam gambar diagram panah
17
f f-1
1 1 -2
3 3 -1
4 4 0
1
A B B A
Terlihat bahwa f-1 adalah relasi biasa (bukan fungsi).
g g-1
1 2 2 1
2 4 4 2
3 -2 6 6 3
-1 8 8
0
1
A B B A
Terlihat bahwa g-1 adalah relasi biasa (bukan fungsi).
18
Fungsi h dan h-1 disajikan dalam gambar diagram panah
h h-1
a 1 1 a
b 2 2 b
c 3 3 c
d 4 4 d
A B B A
Terlihat bahwa h-1 adalah fungsi.
Suatu fungsi f : A B mempunyai fungsi invers f-1 = B A jika dan hanya jika f
merupakan fungsi dan memiliki invers fungsi yang juga merupakan fungsi dan dapat
dikatakan sebagai fungsi invers..
Contoh:
1. Fungsi berikut adalah pemetaan dari R ke R. Tentukan rumus inversnya
a. f(x) = 2x + 2
b. f(x) = 3x – 6
Jawab:
19
a. f (x) = 2x + 2
y −2
y = f (x) = 2x + 2 x = 2
y −2
-1
x = f (y) = 2
x−2
-1
f (x) = 2
b. f (x) = 3x – 6
y +6
y = f (x) = 3x – 6 x = 3
y +6
x = f-1(y) = 3
x +6
f-1(x) = 3
x
2. Fungsi f ditentukan dengan rumus f(x) = 1+x
a. Tentukan rumus untuk f-1(x)
x
y = f(x) = 1+x → y (1 + x) = x
y + yx = x
yx – x = -y
(y - 1) x = -y
−y
x = y−1
−y
x = f-1(y) = y−1
−x
f-1(x) = x−1
b. Df : {x | x -1 , x R}
c. Df-1 : {x | x 1, x R}
20
F. Uji Kompetensi
c. Gambar b
b.
Semua nilai x memenuhi kecuali x = ± 3,
sehingga daerah asalnya adalah Df = 10
{ x∨x ≠ ± 3 , x ∈ R }
Semua nilai y memenuhi kecuali y = 0,
sehingga daerah hasilnya adalah Rf =
{ y∨ y ≠ 0 , y ∈ R } 10
2 Tentukanlah daerah asal dan a. f (x) = 2x + 3
daerah hasil fungsi berikut! Semua nilai x bilangan real memenuhi 10
b. f (x) = 2x + 3 sehingga domainnya adalah Df = { x ∈ R }
c. f (x) = √ x−10 Semua nilai y bilangan real memenuhi
1
d. f (x) = 2 sehingga rangenya adalahRf = { y ∈ R } 10
x
b. f (x) = √ x−10
Bentuk √ x−10 akan terdefinisi apabila
x−10 ≥ 0, maka
x−10 ≥ 0
∴ x ≥ 10 10
sehingga domainnya adalah
Df = { x∨x ≥10 , x ∈ R } atau ¿
Range dari fungsi di atas adalah semua
output y, dimana domainnya Df =
{ x∨x ≥10 , x ∈ R }
y= √ x−10
¿ √ 10−10
10
¿ √0
21
∴ y=0
sehingga rangenya adalah
Rf = { y∨ y ≥ 0 , y ∈ R }
1
c. f (x) =
x2
1
Bentuk 2 akan terdefinisi apabila
x
penyebutnya ≠ 0.
Hal ini berarti:
x2≠ 0
∴ x≠0
sehingga domainnya adalah 10
Df = { x∨x ≠ 0 , x ∈ R } atau (∞ , 0)∪(0 ,−∞)
Range dari fungsi di atas adalah semua
output y. Hal ini berarti kita harus mengubah
x dalam y.
1
y= 2
x
2 1
↔x =
y
1 10
∴ x=
y √
1 1
Bentuk
y √
akan terdefinisi apabila ≥ 0 dan
rangenya adalah
Rf = { y∨ y> 0 , y ∈ R }
Menentukan hasil operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada fungsi
3 Diketahui fungsi f dan g Daerah asal fungsi f ( x )=x−3 adalah
masing-masing ditentukan Df ={ x x ∈ R } dan daerah asal fungsi
dengan rumus f ( x )=x + 4 dan g ( x )=x 2+3 x−18 adalah D g={ x x ∈ R }
g ( x )=2 x 2 +3 x−20. Tentukan a) ( f + g )( x )=f ( x )+ g ( x )
fungsi-fungsi berikut ini serta ¿ ( x+ 3 ) + ( x 2+ 3 x−18 )
daerah asalnya! ¿ x 2+ 4 x−15
a) ( f + g )( x ) Daerah asal fungsi ( f + g )( x ) adalah
D f + g=D f ∩ D g
a) ( f −g ) ( x )
¿ { x x ∈ R} ∩{ x x ∈ R}
b) ( f × g )( x ) ¿ { x x ∈ R}
b) ( f −g ) ( x )=f ( x )−g ( x )
22
f ¿ ( x+ 4 )−( 2 x 2+3 x−20 )
c) ()
g
(x)
¿−2 x 2 + x−3 x+ 4+ 20
¿−2 x2 −2 x +24
Daerah asal fungsi ( f −g ) ( x ) adalah
Df + g=D f ∩ D g
¿ { x x ∈ R} ∩{ x x ∈ R}
¿ { x x ∈ R}
c) ( f × g )( x )=f ( x ) × g ( x )
¿ ( x+ 4 ) ( 2 x 2+ 3 x −20 )
¿ 2 x3 +3 x 2−20 x+ 8 x2 +12 x−80
¿ 2 x3 +3 x 2+ 8 x2 −20 x +12 x−80
¿ 2 x3 +11 x 2−8 x−80
Daerah asal fungsi ( f × g )( x ) adalah
Df ×g =Df ∩ D g
¿ { x x ∈ R} ∩{ x x ∈ R}
¿ { x x ∈ R}
f f (x )
d) () g
( x )=
g(x)
x−3
¿ 2
x +3 x−18
x −3
¿
( x −3 ) × ( x+ 6 )
1
¿
x +6
f
Daerah asal fungsi () g
( x ) adalah
D f =Df ∩ D g dan g ( x ) ≠ 0
g
¿ { { x x ∈ R } ∩ { x x ∈ R } dan x 2+ 3 x−18≠ 0 }
¿ { { x x ∈ R } dan ( x−3 ) ( x+ 6 ) ≠0 }
¿ { { x x ∈ R } dan x ≠ 3 , x ≠−6 }
¿ { x x ∈ R , x ≠ 3 , x ≠−6 }
1 Dari fungsi di bawah ini, a. Fungsi f ( x )=x 3 tidak memiliki fungsi invers 15
tentukanlah yang memiliki karena fungsi tersebut bukan merupakan
fungsi invers dan yang tidak fungsi bijektif melainkan fungsi surjektif, hal
memiliki fungsi invers itu jelas terlihat bahwa ada dua nilai dari x
b. f ( x )=x 3 (domain) yang dipasangkan terhadap satu
c. f ( x )=2 x +1 nilai y (range)
1 b. Fungsi f ( x )=2 x +1 memiliki fungsi invers
d. f ( x )= 2
x karena fungsi tersebut merupakan fungsi
23
bijektif, hal itu jelas terlihat bahwa untuk 15
setiap nilai dari x (domain) mempunyai tepat
satu pasangan terhadap nilai y (range)
1
c. Fungsi f ( x )= ,2 x ≠ 0 tidak memiliki
2x
fungsi invers karena fungsi tersebut bukan
merupakan fungsi bijektif melainkan fungsi
injektif, hal itu jelas terlihat bahwa ada nilai
dari y (range) yang tidak punya pasangan
pada nilai x (domain)
10
= f(x)
x+3
= = f(x)
2 x−5
b. (I◦f)(x) = I(f(x)) 10
x+3
= I( )
2 x−5
x+3
= = f(x)
2 x−5
5
24
2 x−1 y −7
b. f ( x )= ↔ x2− x=
3 x+ 5 −2
2
c. f ( x )=3 x−4 1 −1 2 y −7
( )( )
↔ x− +
2 2
=
−2
1 1 y−7
↔ x− + =
2 4
y−7 1
−2√
↔ x=
√
−2 4
+
7− y 1
↔ x=
2√ +
4
Maka invers dari f ( x )=−2 x 2 +2 x +7 adalah
7− y 1
x=
√ 2
7
+
4
b. f ( x )=
x +5
7
↔ y=
x+5
↔ xy+5 y =7 20
↔ ( x +5 ) y=7
7
↔ x+5=
y
7
↔ x= −5
y
7 7
Maka invers dari f ( x )= adalah x= −5
x +5 y
c. f ( x )=−2 x +3
↔ y=−2 x+ 3
↔ 2 x=− y+ 3
− y+3
↔ x=
2
Maka invers dari f ( x )=−2 x +3 adalah 10
− y +3
x=
2
25
G. Daftar Pustaka
Kemendikbud. 2016. Buku Matematika Kurikulum 2013 Revisi 2017 Pegangan Siswa Kelas
X. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemendikbud. 2016. Buku Matematika Kurikulum 2013 Revisi 2017 Pegangan Guru Kelas X.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
…………………………….. ……………………………
NIP. ………………………. NIP. ……………………...
26