OLEH :
LUH PUTU CANDRA KUSUMA WARDANI
17089014018
A. Definisi
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangakan
perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan
tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui proses maurasi dan pembelajaran
(Whalex dan Wone, 2000).
Tumbuh kembang adalah suatu proses, dimana seseorang anak tidak hanya
tumbuh menjadi besar tetapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua
eristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalalm julmla
besar, ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat,
panjang, umur tulang dan keseimbangan elektrolit.Perkembangan (development)
adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tibuh yang lebih
kompleks, dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil antara lain proses
pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah lau sebagai hasil
dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung
pada potensi biologis, psikosoisal dan perilaku yang merupakan proses yang unik dan
hasil akhir berbeda- beda yang member cirri tersendiri pada setiap anak.
B. Jenis Tumbuh Kembang
1. Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam bentuk besar dan fungsi
organisme individu.
2. Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan
kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik seperti
berbicara,bermain,berhitung dan membaca.
3. Tumbuh kembang social emosional bergantung kemampuan bayi untuk
membentuk ikatan batin,berkasih sayang,menangani kegelisahan akibat suatu
frustasi dan mengelola rangsangan agresif.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
1. Faktor keturunan (herediter)
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbang anak
melalui instruksi genetic dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan,
gangguan pertumbuhan selain disebabkan leh kelainan kromosom (contoh :
syndrome Down, Syndrom Turner) juga disebabkan oleh factor lingkungan yang
kurang memadai.
a. Seks: kecukupan dan perkembangan pada anak lai-laki berbeda
dengan perempuan
b. Ras: ras/suku nbangsa dapat mempengaruhi tumbang anak, beberapa
suku bangsa memiliki karakteristik.
2. Faktor lingkungan
a) Lingkungan internal
Intelegensi pada umumnya intelegensi tinggi, perkembangan lebih
baik dibandingkan jika intelegensi rendah.
b) Hormon
Ada 3 hormon yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk
pertumbuhan tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak, hormone tiroid
menstimulasi pertumbuhan sel inerstitiil testis, memproduksi testosterone
dan ovarium, memproduksi estrogen yang mempengaruhi perkembangan
alat reproduksi
c) Emosi
Hubungan yang hangat dengan orang tua, saudara, teman sebaya
serta guru berpengaruh terhadap perkembangan emosi, social, intelektual
anak, cara anak berinteraksi dengan keluarga akan mempengaruhi interaksi
anak di luar rumah.
3. Lingkungan eksternal
a. Kebudayaan
b. Budaya keluarga/masyarakat mempengaruhi bagaimana anak
mempersepsikan dan memahami kesehatan berperilaku hidup sehat.
c. Status social ekonomi
d. Anak yang berbeda dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang social
ekonomi yang rendah serta banyak punya keterbatasan untuk memenuhi
kebutuhan primernya.
e. Nutrisi
f. Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang
didapat dari makanan bergizi.
g. Iklim/cuaca
h. Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak.Olahraga/latihan
fisik
i. Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial
anak.
j. Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu
akan mempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga.
D. Tahap-Tahap Tumbuh Kembang Anak
Proses tumbuh kembang dimulai sejak sel telur dibuahi dan akan berlangsung
sampai dewasa:
1. Tahap prenatal
a) Masa embrio : mulai konsepsi – 8 minggu
b) Masa tengah fetus : 9 minggu – 24 minggu
c) Masa fetus lanjut : 24 minggu – lahir
2. Tahap postnatal
a) Masa neonatal : lahir – 1 bulan
b) Masa bayi awal: 1 bulan – 1 tahun.
c) Masa bayi lanjut : 1 tahun – 2 tahun
3. Masa anak (wanita : 2-10 tahun, laki-laki : 2-12 tahun) :
a) Masa prasekolah : 2 – 6 tahun
b) Masa sekolah : wanita 6 – 10 tahun,laki-laki 6 – 12 tahun
4. Masa remaja (adolesen) : wanita 10-18 tahun, laki-laki 12-20 tahun
a) Pra pubertas : wanita 10-12 tahun,laki-laki 10-14 tahun
b) Pubertas : wanita 12-14 tahun,laki-laki 14-15 tahun
c) Post pubertas :wanita 14-18 tahun,laki-laki 16-20 tahun
E. Perkembangan Anak Balita
Periode penting dalam tumbang anak adalah masa balita. Perkembangan
kemampuan berbahasa, kreativitas, keadaan social emosional dan intelegensi
berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa-masa
ini. Sehingga setiap kelainan/penyimpangan seksual apapun, apabila tidak terdeteksi
dan tidak ditangani dengan baik maka akan mengurangi kualitas perkembangan.
Krasenburg,dkk (1981) melalui DDST (Denver Development Screening
Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai
perkembangan anak balita yaitu :
1. Personal social (kepribadian/tingkah laku social)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungan.
2. Fine Motor Adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk melakukan gerakan
yang melibatkan bagian tubuh dan dilakukan otot-otot kecil memerlukan
koordinasi yang cermat, misal: keterampilan menggambar.
3. Language (bahasa)
Kemampuan untuk member respon terhadap suara, mengikuti perintah
berbicara spontan.
4. Gross Motor (Motorik Kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Beberapa
“milestone” pokok yang harus diketahui dalam mengikuti taraf perkembangan
secara awal. Milestone adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak
umur tertentu, misalnya:
a. 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2
minggu kemudian
b. 10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke
arah suara
c. 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya
d. 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
lainnya
e. 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda
dengan dengan jari telunjuk dan ibu jari
f. 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal
F. Masalah Masalah Pada Anak Prasekolah
1. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti; diare,
cacar air, difteri, dan campak.
2. Hubungan keluarga
Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran anggota
keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua
sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua.
3. Bahaya fisik
1. Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang
menghasilkan ketrampilan tertentu. Meskipun tidak meninggalkan bekas
fisik namun kecelakaan dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap
hati-hati akan berbahaya bagi psikologisnya sehingga anak akan takut
terhadap kegiatan fisik. Jika hal ini terjadi bisa berkembang menjadi masa
malu.
2. Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia
lihat tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.
4. Bahaya Psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi.
Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah,
mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya
mengompol dan menghisap jempol.
5. Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur
REM (rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk
biasanya akan benar-benar terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya
secara terperinci.
Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal,
dan satu-satunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan
anak. Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa
menunjukkan masalah psikis.
Pengalamam yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau
film tentang kekerasan di televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk.
Hal ini terutama sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4 tahun,
karena mereka belum bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan.
Teror dimalam hari adalah suatu keadaan dimana sesaat setelah
tertidur anak setengah terbangun dengan kecemasan yang luar biasa. Anak tidak
dapat mengingat kembali apa yang telah dialaminya.
Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan
tertidur anak bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror dimalam
hari dan tidur sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur dalam (Non
REM) dan terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur. Tiap episode
berlangsung dari beberapa detik sampai beberapa menit. Teror dimalam hari
sifatnya dramatis karena anak menjerit-jerit dan panik, keadaan ini paling
sering ditemukan pada anak yang berumur 3-8 tahun.
Untuk anak yang susah tidur bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:
1. Ajak anak kembali ketempat tidurnya.
2. Berikan cerita yang pendek.
3. Tawari untuk ditemani oleh boneka atau selimut kesayangannya.
4. Gunakan lampu redup.
6. Masalah Pelatihan Buang Air (Toileting)
Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak
berumur 2-3 tahun, sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada umur 3-
4 tahun. Pada umur 5 tahun, kebanyakan anak sudah dapat melakukan buang air
sendiri; melepas pakaian dalamnya sendiri, membersihkan dan mengeringkan
penis, vulva maupun anusnya sendiri serta kembali memakai pakaian dalamnya
sendiri.
Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 tahun dan 10% anak berusia 6 tahun
masih mengompol pada malam hari.
Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air (toilet
training) adalah dengan mengenali kesiapan anak. Adapun tanda dari kesiapan
anak adalah:
1. Selama beberapa jam pakaian dalamnya masih kering.
2. Anak menginginkan pakaian dalamnya diganti jika basah.
3. Anak menunjukkan ketertarikannya untuk duduk di atas Potty Chair (pispot
khusus untuk anak-anak) atau diatas toilet (jamban, kakus).
4. Anak mampu mengikuti petunjuk atau aturan lesan yang sederhana.
G. Jenis Jenis Perkembangan
1) Perkembangan minat Suatu reaksi rasa yang mendorong seseorang melakukan
aktifitas karena adanya hubungan dan partisipasi hingga menghasilkan
perubahan positif dari segi pemikiran, rohani, moral dan social.
Ada 2 faktor yang mempengaruhi minat seseorang yaitu:
a. Faktor dari dalam (intrinsik), yaitu sifat pembawaan, Minat dari
dalamterdiri dari tertarik atau rasa senang pada kegiatan, perhatian
terhadapsuatu kegiatan dan adanya aktivitas atau tindakan akibat rasa
senangmaupun perhatian.
b. Faktor dari luar (ekstrinsik), diantaranya keluarga, sekolah danmasyarakat
sekitar.
2) Perkembangan keterampilan motoric
Keterampilan motorik terjadi ketika otak, sistem saraf dan otot semua
bekerja sama untuk membuat gerakan-gerakan. Anak akan mengembangkan
keterampilan motorik halus dan kasar melalui kegiatan yang diarahkan atau
ketika bermain bebas. Meskipun setiap anak berbeda, ada periode tertentu yang
biasanya dicapai pada usia tertentu.
a. Perkembangan Usia Perkembangan setiap usia berbeda.
b. Tercapainya Kematangan Organ-organ Fisiologis Kematangan atau
maturity adalah kesiapan fungsi- fungsi baik fisik maupun psikis untuk
melakukan aktivitas tanpa memerlukan stimulus dari luar.
3. Perkembangan sosialisasi
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan
sosial. Dapat diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap
norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu
kesatuan dan saling berkomunikasi, dan bekerja sama.
Faktor yang mempengaruhi:
a. Keluarga: Sikap dan perlakuan di dalam lingkup keluarga akan
mempengaruhi.
b. Gizi: kekurangan gizi akan mengganggu pertumbuhan dan akan
menghambat pertumbuhan yang lainnya.
c. Teman bermain atau Lingkungan: anak mudah untuk mengikuti dan meniru
orang lain.
4. Perkembangan Kognitif
Kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau
peristiwa.
Kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan yang menandai seseorang
dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide belajar. Faktor
yang mempengaruhi:
a. Keturunan
b. Lingkungan
c. Kematangan
d. Pembentukan
e. Minat dan bakat
f. Kebebasan
5. Perkembangan Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen
seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam
tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Kepribadian seseorang
tidak dapat diukur dengan angka tetapi dapat dilihat dan dirasakan dan
kepribadian tersebut realtif berbeda beda.Faktor yang mempengaruhi:
1. Genetik/Keturunan
2. Keadaan Keluarga
3. Lingkungan
H. Karakteristik Perkembangan
1. Perkembangan Fisik
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan
sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam
kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson
(Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi
empat aspek, yaitu:
4. Anjurkan keluarga
membuat pembatas
atau pagar depan
rumah agar anak lebih
leluasa dalam bermain.
4.
3. Resiko Setelah diberikan Anjurkan keluarga Makanan tidak
terjadinya asuhan menyediakan makanan merupakan focus anak
gangguan keperawatan yang menarik namun melainkan bermain.
kebutuhan selama …x 24 memiliki kandungan
nutrisi kurang jam diharapkan gizi yang baik pada
2.
dari kebutuhan Kebutuhan nutrisi anak.
tubuh b/d anak terpenuhi 2.
ketidakmampua dengan kriteria Berikan lingkungan yang
Agar anak lebih
n keluarga khususnya terjadi nyaman dan menarik
meningkat nafsu
mengenali peningkatan berat pada saat anak makan.
makannya dan tidak
masalah nutrisi badan terfokus pada bermain.
yang 3. Anjurkan untuk
dibutuhkan pada perhatikan waktu 3.Biasanya anak lebih
anak makan anak asyik bermain hingga
prasekolah. lupa makan.
4.
4. Anjurkan keluarga
Anak cenderung
agar anak mencoba
bosan dengan
makanan yang baru dan
makanan yang biasa ia
masih memenuhi gizi
makan.
seimbang
3.
K. Implementasi
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi yang sudah ada
L. Evaluasi
Evaluasi dibuat dengan melihat perkembangan pasien dan menggunakan evaluasi
sumatif (SOAP)
DAFTAR PUSTAKA