Sejarah Singkat PT
Sejarah Singkat PT
Tahun 1997 Sido Muncul membangun pabrik baru di Klepu Ungaran dengan
lahan seluas 29 ha. Pabrik baru diresmikan oleh menteri Kesehatan yang waktu itu
dijabat oleh dr. Ahmad Sujudi pada tanggal 11 Nopember 2000. Pada saat
peresmian pabrik, SidoMuncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang
Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT.
SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik
sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar,
dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
PT. Jamu Sido Muncul pada dekade tahun 2000an mulai mengembangkan
produknya yang tidak hanya semata-mata jamu tradisional saja tetapi mulai
merambah pada minuman berenerji seperti Kuku Bima, premen kesehatan Permen
Tolak Angin dan lain untuk mendongkrak volume penjualan. Saat ini PT Jamu Sido
Muncul menjadi perusahaan jamu tradisional yang kuat ditengah-tengah persaingan
yang makin kuat karena di Indonesia sendiri begitu banyak perusahaan yang
bergerak dibidang jamu tradisional seperti PT. Air Mancur yang juga memiliki posisi
yang kuat, PT. Deltomed Laboratories, PT. Jamu Cap Nyonya Meneer, Jamu Jago
dan lain lain.
Pabrik PT Jamu Sido Muncul
2. PROSES PRODUKSI
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan
bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah
terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan
baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang
akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi,
setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian
dicampur (mixing).
Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan untuk melihatnya
karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses pencampuran selesai
kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan
primer (packaging primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian
masuk ke proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang
sudah jadi dicek kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses
pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.
HASIL PRODUKSI
Ø Tipe serbuk : Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku Bima TL, Kuku Bima Plus
Ttribulus.
Ø Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat
Ø Tipe saset hisap : Tolak angin Permen
Ø Tipe Fls : Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu
Ø Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G
b. Promosi Penjualan
PT. Jamu Sido Muncul selain mengunakan medai iklan juga menggunakan
strategi Promosi Penjualan (Sales Promotion). Sales promotion yang merupakan
kegiatan untuk membujuk secara langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih
untuk suatu produk pada sales force, distributor atau konsumen langsung dengan
tujuan utama yaitu menciptakan penjualan yang segera. Promosi penjualan
digunakan untuk menjaring konsumen baru dan terciptanya penjualan yang
meningkat dalam waktu dekat. Salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh PT.
Sido Muncul dalam memasarkan Jamu Tolak Angin adalah dengan mengemas
Jamu Tolak Angin dengan permen Tolak Angin dalam satu paket. Keuntungan yang
di dapat adalah Jamu Tolak Angin dapat terjual dan sekaligus mengenalkan produk
baru PT. Sido Muncul.
Bentuk lain promosi penjualan adalah sebagai Event Sponsorship. Dalam beberapa
event televisi Tolak Angin seringkali menjadi sposor utama seperti Realtiy Superstar
pada awal tahun 2000an di Indosiar dan sponsor acara musik Karnaval di SCTV.
Sebagai sponsor utama Tolak Angin mendapatkan banyak keuntungan, sebagai
mana dilansir dalam Malang Post dalam acara Karnaval SCTV di kota Malang pada
tanggal 15 Mei 2010 dapat mengadakan relaunching produk turunan Tolak Angin
yang diperuntukkan bagi anak-anak Selain itu keuntungan lain yang di dapatkan
oleh Tolak Angin adalah mereka dapat menjual secara langsung lewat stand-stand
yang disediakan di tempat acara berlangusng dengan memberikan doorprize dan
hadiah-hadiah menarik lainnya.
c. Public Relations
Dalam pemasaran tentunya perlu dimbangi oleh reputasi perusahaan
maupun produk yang bagus. PT. Sido Muncul ternyata tidak melupakan hal ini, PT.
Sido Muncul PT. SidoMuncul. Membangun kawasan Argowisata dengan lahan
seluas 1,5 hektar dari lahan 7 hektar kawasan yang dimiliki oleh pabrik PT. Jamu
Sido Muncul., dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik. Pt. Jamu
Sido Muncul memberikan akses yang seluas-luasnya untuk kunjungan ke
lingkungan pabrik. Dalam kunjungan itu terdapat kegiatan-kegiatan edukasi tentang
jamu-jamuan dan tanaman herbal sehingga masyarakat dapat melihat kegiatan-
kegiatan yang ada di lingkungan pabrik. Masyarakat yang datang juga mendapatkan
manfaat tentang edukasi tanaman herbal yang berkahsiat bagi kesehatan.
Kegiatan Public Relations yang diadakan oleh Tolak Angin dalam hal ini tentunya
pihak PT. Sido Muncul adalah mengadakan kegiatan Mudik Gratis setiap tahun. PT.
Jamu Sido Muncul memfasilitasi para pemudik dengan memberikan pelayan
angkutan gratis untuk pulang kampung yang kebanyakan pesertanya adalah para
penjual jamu. Kegiatan ini secara jangka pendek memang tidak terlalu nampak
hasilnya tetapi dalam jangka panjang dapat membentuk loyalitas yang tinggi
konsumen.
d. Direct Selling
Direct Selling merupakan a system of marketing by which organizations
communicate directly with target customers to generate a response or transaction.
Direct Selling ini dapat dilakukan melalui telemarketing, email dan lain-lain. Kegiatan
direct selling dalam kasus Tolak angina ini tidak terlalu nampak dipermukaan tetapi
strategi direct selling juga dilakukan oleh pihak Tolak Angin. Direct selling ini tidaklah
langsung dilakukan kepada konsumen tetapi lebih banyak ditujukan kepada
distributor sehingga distributor dapat menyalurkan produk Tolak Angin secara luas.
Tentanya direct selling yang dilakukan dipadukan dengan program-program yang
lain sepertinya insentif atau discount yang merupakan bagian dari sales promosi.
e. Personal Selling
Pemasaran secara personal selling mencakup penjualan melalui orang ke
orang secara langsung. Kaitan dengan personal selling yang dilakukan dalam
proses pemasaran Tolak Angin tentunya sangat mempengaruhi volume penjualan.
Personal selling Tolak Angin ini dilakukan oleh para penjual pedagang eceran di
bus-bus. Selain dilakukan oleh pedagang pengecer personal selling ini juga
dipadukan dalam kegiatan marekting yang lain sebagai contoh pembukaan stan di
suatu event seperti ketika Tolak Angin menjadi seponsor utama Karnaval SCTV, PT
Sido Muncul membuka stand yang melayani penjualan langsung dan melalui SPG
yang mendatangi pengunjung acara dengan menawarkan produk Tolak Angin.
Personal selling ini sangat bagus untuk memberikan sebtuhan personal dalam
kegiatan marketing dan juga seller dapat memberikan penjelasan manfaat produk
kepada calon konsumen.
Tentunya dalam kaca mata Integrated Communication Marketing pelaksanaan
kegiatan pemasaran yang di atas kadang-kadang dilakukan secara bersama-sama.
Seperti misalnya ketika Tolak Angin menjadi sponsorship suatu acar maka di tempat
tersebut dibuka stand untuk penjualan secara langsung, atau ketika direct marekting
dilakukan maka pihak Sido Muncul akan memberikan diskount-discount atau insetif
bagi para pengecer. Kegiatan Publik Relation yang diadakan seperti agrowisata di
kompleks pabrik Sido Muncul ada program lain seperti sales promosi dengan
menjual paket-paket jamu dengan harga yang lebih murah dan juga terdapat proses
personal selling.
Irwan Hidayat, Direktur Utama Sido Muncul menjelaskan, ekspansi ke luar negeri ini
berdasarkan pengalaman pribadinya ketika berkunjung ke luar negeri. Menurutnya,
seringkali ada permintaan untuk memasarkan produknya ketika sedang berada di
luar negeri.
“Saya hanya ingin mengekspor ke negara yang lebih maju dari Indonesia dan tidak
ingin ke negara yang sama atau bahkan lebih mundur levelnya dari negara kita,”
ujarnya.
Sido Muncul akan mengandalkan produk Tolak Angin, minuman energi dan
beberapa produk kopi jamu lainnya. Dari situ, Irwan mengatakan, pasar dunia
diperkenalkan secara bertahap berbagai jenis jamu lainnnya buatan Sido Muncul.
Meski tidak mau menyebutkan target peroduksinya 2012 ini, Irwan yakin produksi
tahun ini akan naik sekitar 30% dari 2011 lalu, yang mampu memproduksi 350 juta
sachet jamu. Dari jumlah tersebut pun, pihaknya akan tetap mengutamakan
penjualan di dalam negeri.
Pasar jamu di luar negeri memang terbuka lebar. Setelah pasar Eropa dilanda
resesi, produsen jamu kini melirik China, Asia Tenggara, Rusia, dan Afrika Selatan.
“Thailand dan Kamboja prospeknya bagus. Kalau Afrika kami menawarkan produk
slimming tea soalnya warga Afrika gemar karbohidrat dan berpotensi terserang
kolesterol,” lanjut Charles.
Sementara itu, pasar China potensial karena Negeri Panda itu tidak memiliki
tanaman asli temulawak dan jahe. Beberapa produk jamu olahan yang menjadi
unggulan ekspor antara lain teh herbal, kopi jamu, dan aromatheraphy. Sementara
bahan baku unggulan jahe yang kerap diekspor terdiri dari temulawak, sambiloto,
pegagan, jahe, hingga kencur.
Tolak Angin ada di mana-mana.” Begitu bunyi iklan yang kerap muncul di layar kaca
berbagai stasiun TV swasta. Ada di Hong Kong, Australia, Belanda, bahkan Amerika
Serikat. Penjualan ekspor Tolak Angin memberi kontribusi 5 persen terhadap total
penjualan. Bagaimana kisah Tolak Angin menjadi merek yang mampu menembus
pasar global? Irwan Hidayat, Direktur Utama PT Sido Muncul, memaparkannya
kepada Niman Novi Dwi Arini dari SWA Online
Strategi yang kami pakai di Sido Muncul itu adalah dari kualitas produknya. Menurut
saya produk yang dicipatakan harus benar-benar bagus dan berkualitas. Lalu ketika
produk itu sudah dikenal dengan kualitasnya yang bagus maka di dalam negeri
sendiri produk itu akan digemari dan laku. Setelah itu baru bisa produk ini dibawa
keluar negeri tapi ini tentu tidak semua produk bisa seperti ini.
PT. SidoMuncul menembus pasar global
Kalau kita simak dari beberapa tulisan yang meneliti tentang jamu ini, maka
akan lebih jelas lagi bahwa jamu merupakan produk asli lingkungan sosial budaya
asli Indonesia, seperti penyusun kutif dari salah sumber tulisan tentang jamu :
1. Bintang (Star) mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan
profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan
tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar
untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini
adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas ositif bagi
perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar
dan mengantisipasi para pesaingnya.
2. Tanda tanya (Question Mark) memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah,
tetapi mereka bersaing dalam industri ang bertumbuh pesat. Bisnis ini disebut tanda
tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini
dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau
pengembangan produk) atau menjualnya.
3. Sapi perah (Cash Cow) memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing
dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena
menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk
membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat ini
adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan
posisi kuatnya selama mungkin.
4. Anjing (Dog) dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan
bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka
adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya
lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan
retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi
strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat
kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang
mampu bertahan dan menguntungkan.
Analisis BCG Pada PT Sido Muncul
Industri besar dan global mulai masuk ke berbagai industri makanan dan minuman,
sebagai contoh adalah Air Mancur dan Nyonya Meneer. Kondisi ini menuntut setiap
perusahaan untuk mengetahui posisinya dalam persaingan, sehingga perusahaan
dapat merencanakan strategi pemasarannya.
Tolak Angin adalah produk obat herbal yang berasal dari Indonesia. Obat
herbal ini dapat bermanfaat untuk meredakan masuk angin, badan terasa
dingin, perut mual dan tenggorokan kering. Tolak Angin yang memiliki
kemasan berwarna kuning dan berbentuk cair ini, diproduksi oleh PT
Indurstri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. yang pada awalnya
merupakan industri rumahan yang kemudian berkembang secara perlahan
menjadi sebuah perusahaan yang besar dan terkenal hingga saat ini.
Kini, Tolak Angin adalah market leader dalam kategori produk jamu yang
terus berusaha direbut posisinya dari para pesaingnya. Siapa sangka Tolak
Angin yang merupakan produk berkualitas ini dan produk andalan
perusahaan Sido Muncul telah memasuki pasar global. Produk ini telah
menembus pasar ASEAN, Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan Afrika.
PT. Sido Muncul mempunyai banyak produk selain Tolak Angin, sehingga
mereka memiliki rencana dan target ke depannya yaitu akan terus
memperbaiki produk-produk yang sudah Sido Muncul punya, serta akan
terus improve dan perbaiki agar kualitas ke konsumen selalu terjaga
dengan baik. Hingga tahun 2004, penjualan ekspor Tolak Angin memberi
kontribusi 5 persen terhadap total penjualan. Perusahaan ini juga memiliki
rencana jangka panjang yaitu akan membuka toko, outlet di luar negeri.
Melihat rencana dan target yang kuat untuk dicapai, PT. Sido Muncul dapat
terus berkembang baik dalam negeri maupun luar negeri dengan
memberikan citra yang bagus kepada masyarakat. PT. Sido Muncul juga
perlu mempertahankan integritas resep, pengaturan proses produksi,
quality control serta perlunya menambah produk dengan deversifikasi agar
dapat semakin tinggi dalam produksi dan penjualan sampai kedepannya
nanti sehingga posisi sebagai market leader dalam perusahaan
memproduksi produk herbal tidak bergeser pada para pesaing yang ingin
merebut posisi tersebut.
THAL-SC
1. Pendahuluan
Profil Perusahaan
Sido Muncul Tbk bermula dari sebuah industri rumah tangga yang
dikelola oleh Ibu Rahmat Sulistio pada 1940 di Yogyakarta, dengan dibantu
oleh hanya 3 (tiga) orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap
kemasan jamu yang lebih praktis mendorong beliau memproduksi jamu
dalam bentuk serbuk. Seiring dengan kemajuan usaha, pengolahan jamu
Ibu Rahmat Sulistio dipindahkan dari Yogyakarta ke Semarang.
Hingga akhir tahun 2017, tercatat sekitar 986 industri jamu dan obat
tradisional yang terdiri dari 102 Industri Obat Tradisional (IOT) dan 884
sisanya terdiri dari gabungan Usaha Menengah Obat Tradisional (UMOT)
dan Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) yang tersebar di wilayah
Indonesia terutama di Pulau Jawa. Industri jamu dan obat tradisional telah
menyerap lebih dari 15 juta tenaga kerja baik di segmen obat herbal
maupun segmen makanan, minuman, kosmetik, spa, dan aromaterapi.
Pemerintah terus berupaya membuka peluang perluasan pasar ekspor dan
kerja sama ekonomi bagi industri jamu nasional melalui pelaksanaan
skema perjanjian perdagangan bebas yang komprehensif. Berdasarkan,
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035,
industri jamu bersama industri kosmetik merupakan sektor prioritas
karena berperan besar sebagai salah satu penggerak utama perekonomian
nasional. Hingga saat ini, jamu telah merambah pasar ekspor ke Timur
Tengah, Hongkong, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Jepang, Korea
Selatan, Australia serta negara-negara Eropa dan Amerika. Produk yang
memberikan kontribusi penjualan ekspor paling banyak adalah jamu pegal
linu, masuk angin, pelangsing serta minuman kesehatan. Pangsa pasar
industri jamu nasional terhadap ekspor baru mencapai 15-20%. Sepanjang
tahun 2017, pasar industri jamu mencatat pertumbuhan sekitar 5%, cukup
jauh dari proyeksi Kemenperin yaitu 10%.
Tingkat pertumbuhan industri jamu dan obat tradisional atau herbal yang
cukup signifikan dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa prospek industri
ini sangat menjanjikan mengingat potensi pasar domestik yang belum
tergarap masih sangat besar. Industri ini tergolong sebagai industri
berbasis kearifan lokal karena berkaitan erat dengan kekayaan budaya asli
Indonesia dan berbahan baku yang berasal dari keanekaragaman hayati
tanah Indonesia. Indonesia dianugerahi banyak jenis tanaman berkhasiat
yang secara turun-temurun sudah digunakan baik dalam kehidupan sehari-
hari. Pemerintah juga sangat mendukung perkembangan industri jamu dan
obat tradisional yang berpotensi menjadi salah satu komoditas ekpor non-
migas unggulan di masa mendatang.
Pasar timur tengah merupakan pasar dengan potensi yang besar. Ditopang
dengan kekuatan ekonomi negara-negara teluk, tingginya daya beli, dan
gaya hidup masyarakat yang semakin global. Disampin itu kedekatan
budaya, politik, dan ekonomi antara Indonesia dan dunia arab yang telah
terjalin sejak berabad lalu turut menjadi salah satu penguat mengapa pasar
ini menjadi strategis. Belum lagi dengan potensi besarnya arus manusia
khususnya umat islam yang melaksanakan ibadah (haji dan umroh) yang
berasal dari seluruh belahan dunia dan Dubai juga menjadi pusat bisnis
dan transit penerbangan internasional. Sejatinya produk dari sido muncul
seperti tolak angin cair telah beredar di beberapa negara timur tengah,
namun distribusinya masih melalui ritel yang tidak terafiliasi dengan
perusahaan sehingga volume penjualan dan pertumbuhan masih relatif
kecil.
Potensi besar akan tingkat penerimaan produk juga dapat ditopang oleh
besarnya jumlah ekspatriat asal Indonesia di walayah timur tengah. Baik
dari kalangan wisatawan (termasuk haji dan umroh), pekerja disektor
formal maupun non formal, hingga mahasiswa. Potensi ini tergambar pada
Arab saudi, Mesir, UEA, dan Qatar. Kedekatan kultural dan teologis juga
dapat menjadi penopang. Teori Country of Origin (CoO) menjadi relevan
untuk pasar ini.
Setiap negara memiliki keunikan sistem hukum dan regulasi yang berbeda-
beda yang tentu mempengaruhi aktifitas dan operasi perusahaan global
termasuk kemampuan pemasar global untuk mengenali peluang yang ada.
Pemasar global harus harus dapat melihat rangkaian hambatan suatu
negara maupun kawasan. Dan tantangan lainnya adalah hukum dan
regulasi yang terkadang berubah-ubah. Semakin stabil suatu negara maka
akan semakin menarik bagi perusahaan baik untuk berinvestasi maupun
memasarkan produk mereka. Negara dengan resiko politik yang besar
tentu akan menjadikan berbagai hal menjadi lebih sulit untuk diprediksi.
Pada pasar Timur tengah, sangat penting bagi peneliti untuk mengetahui
bagaimana kondisi dan tingkat kestabilan politik negara tujuan. Seperti
yang kita ketahui stuasi geopolitik kawasan tersebut sangat beragam.
Terdapat negara dengan tingkat perekonomian yang baik dan politik yang
stabil seperti Arab Saudi, Bahrain, Qatar, dan Uni Emirat Arab, terdapat
pula negara yang tingkat perekonomian dan politiknya moderat seperti
Oman, Kuwait, palestina (tepi barat) dan yordania. Dan adapula yang
tingkat kestabilan politiknya buruk seperti Suriah, Tunisia, Libya, Irak,
Afganistan, dan Palestina (Jalur gaza).
Dari indeks tersebut kita dapat lihat UEA, Qatar, dan Arab saudi masuk
pada peringkat 40 besar negara-negara yang paling kompetitif. Diikuti
oleh Bahrain, kuwait, oman, dan Jordania. Dari indeks ini kita dapat lihat
dan mengambil kesimpulan awal bahwa kawasan timur tegah memiliki
tingkat daya saing yang beragam yang selanjutnya dapat menjadi
pertimbangan bagi perusahaan untuk beroperasi.
Atas dasar data awal yang kami himpun dari aspek Lingkungan Politik,
Hukum, Ekonomi, dan Regulasi diatas kami menyarankan bahwa untuk
tahap awal ekspansi ke timur tengah, perusahaan menargetkan pasar
negara-negara yang dinilai stabil baik secara politik maupun ekonomi dan
pada negara dengan pasar yang besar dan strategis, negara-negara tersebut
antara lain UEA, Arab Saudi, Bahrain, Qatar, dan Mesir.
3. Analisa Perusahaan
Porter’s Five Force Competitive Strategy
Salah satu pendekatan untuk meningkatkan pengetahuan pada kompetisi
adalah melalui analisis industri. Industri dapat didefinisikan sebagai
kelompok perusahaan yang memproduksi produk yang mendekati produk
substitusi satu sama lain. Berdasarkan Michael E.Porter, terdapat lima hal
yang mendorong kompetisi industri.
Perusahaan saat ini telah menjadi perusahaan yang terintegrasi dari hulu
hingga hilir, sehingga memiliki daya tawar (bargaining power) yang cukup
tinggi dengan pemasok. Adapun ketika perusahaan berekspansi ke pasar
baru timur tengah. Mereka harus bisa berkolaborasi dengan jaringan
pemasok lokal sesuai dengan regulasi yang berlaku disana. Kekuatan dari
perusahaan adalah merek dan pasar. Seperti yang diketahui, jumlah
ekspatriat yang berasal dari Asia Tenggara khususnya dari Indonesia cukup
besar di jazirah arab, ini merupakan modal besar bagi perusahaan dalam
menekan pemasok lokal. Secara brand juga telah diketahui secara luas
masyarakat Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina).
Kekuatan Pesaing
Pesaing yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan berasal dari daratan
Asia seperti China yang juga memiliki sejarah yang panjang terkait produk
herbal. Perusahaan Indonesia lain seperti PT. Air Mancur dan PT. Jamu
Jago juga mengincar pasar eksport yang salah satunya pasar timur tengah.
Kekuatan pesaing secara umum memiliki kesamaan dengan perusahaan
sehingga disini strategi diferensiasi harus leboh berperan.
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah salah satu instrumen yang paling populer dalam
menganalisa berbagai faktor baik internal maupun eksternal perusahaan.
Instrumen ini diharapkan dapat memberikan gambaran besar terkait
kekuatan, kelemahan, peluang yang ada dan hambatan yang mungkin
muncul. Dari analisis ini selanjutnya menjadi landasan strategi perusahaan
selanjutnya. Dari berbagai informasi yang kami dapat, kami mencoba
untuk menyusun analisa menggunakan instrumen SWOT.
Strength
Weakness
Opportunity
Threat
Analisis SWOT yang kami susun berfokus pada empat pembahasan utama,
yaitu: terkait keunggulan produk, citra produk herbal dan gaya hidup sehat,
brand atau merek, dan pangsa pasar. Dari keempat tema tersebut kami ulas
secara ringkas terkait kekauatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
ada pada industri dan pasar yang akan dihadapi.
1. Fase Pengenalan
2. Fase Pertumbuhan
Pada fase ini produk diharapkan telah diterima oleh konsumen. Ketika
profit telah tercetak perusahaan perlu untuk mengalokasikannya kembali
untuk kegiata promosi lanjutan. Pada fase ini juga menjadi momen bagi
perusahaan untuk menambah volume penjualan. Secara umum terdapat
dua kemungkinan pertumbuhan penjualan pada fase ini yaitu Rapid
growth atau slow growth. Penting bagi perusahaan untuk benar-benar
cermat dalam berstrategi pada fase ini agar dapat mencetak penjualan yang
optimal pada fase berikutnya, sehingga perlu untuk menjalankan strategi-
strategi yang sifatnya berkelanjutan.
3. Fase Kedewasaan
Fase ini ditandai dengan menurunnya atau stagnannya penjualan.
Diharapkan produk andalan yang akan dipasarkan seperti Tolak angin dan
kuku bima energy kemasan sachet telah terdistribusi secara luas dipasar
dan konsumen mengenal dan menjadi pilihan produk tersebut.
4. Fase Penurunan
Terdapat tiga pola siklus atau daur hidup produk yang umum, yaitu Pola
pertumbuhan-penurunan-kedewasaan, pola siklus-daur ulang, dan pola
tumpukan kerang (scalloped paterns). Untuk produk sido muncul yang
tergolong sebagai produk konsumer-farmasi maka akan membentuk pola
siklus daur ulang. Dari pola ini dapat terlihat bahwa terdapat primary cycle
dimana perusahaan memulai promosi secara agresif, hingga penjualan
menurun dan kembali melakukan promosi lanjutan untuk memelihara
eksistensi produk di pasar.
Perilaku konsumen
The Middle East Consumer Trends Report yang dirilis oleh Crimson
Hexagon menyebutkan bahwa kecendrungan tren konsumen timur tengah
saat ini berpusat pada empat hal yaitu terkait sharing economy, Health
Revolution, Travel, dan Personal Finance[4]. Tren health revolution dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan untuk masuk ke pasar. Selain dari aspek
kesehatan, produk ini juga telah memperoleh sertifikat halal dari MUI.
Sertifikat halal dari MUI sendiri telah memiliki reputasi yang baik dan
bahkan menjadi role model sertifikasi halal oleh banyak negara. Namun
agar lebih dapat meyakinkan konsumen lokal kami menyarankan juga
mendaftarkan sertifikasi halal pada lembaga halal lokal.
1. Periklanan
2. Promosi Penjualan
3. Strategi Digital
Saat ini strategi pemasaran berbasis digital menjadi pilihan utama. Strategi
ini juga dapat digunakan pada pasar timur tengah. Dalam pemilihan media
digital maka perusahaan perlu melakukan riset kembali untuk
menyesuaikan dengan budaya pop timur tengah. Strategi digital dapat di
tujukan untuk membentuk opini sosial, Sherif’s theory of social
judgement[6] juga menyebutkan bahwa penilaian sosial dapat menjadi
landasan bagi konsumen dalam pemilihan produk konsumer atau produk
sehari-hari. Selanjutnya perusahaan dapat bekerjasama dengan content
creator lokal dalam menyusun program pemasaran kreatif. Kontent digital
ini selanjutnya juga dapat ditempatkan dibeberapa fasilitas strategis seperti
bandara dan area komersil lainnya.
Penentuan Harga
1. Strategi eksport
Strategi eksport kami rasa adalah pilihan yang utama mengingat kapasitas
produksi pabrik masih sangat mencukupi, disamping itu strategi ini juga
dikatakan adalah strategi paling konservatif (paling aman, beresiko
rendah-moderat). Perusahaan cukup membuka kantor
perwakilan/pemasaran di negara tujuan dan mengirimkan produk (dengan
versi pasar tujuan seperti label khusus produk tujuan timur tengah).
2. Joint Venture
Kedua startegi ini dipilih atas dasar pertimbangan resiko politik, akses
pasar, biaya faktor, biaya pengiriman, infrastuktur, pasar, dan produk.
Secara politik, negara yang kami sasar tidak mengalami kendala yang
berarti sejauh perusahaan berkomitmen pada regulasi yang ada, pun begitu
dengan akses pasar yang cukup terbuka. Strategi pertama yaitu strategi
eksport adalah yang menurut kami paling memungkinkan. Disamping
karena beresiko lebih kecil, strategi ini juga ideal untuk produk Sido
Muncul yang memerlukan bahan-bahan herbal lokal Indonesia yang
spesifik. Perlu kajian yang lebih komperhemsif apakah bahan-bahan yang
dibutuhkan dapat tersedia dengan kualitas dan kuantitas yang baik di
Timur tengah. Oleh sebab itu strategi eksportlah yang utama.
Dalam pemasaran global, masalah nilai pelanggan terkait erat dengan
keputusan sourcing. Jika pelanggan bersifat nasionalis, mereka dapat
memberikan nilai positif pada label “dibuat di negara asal”. Preferensi
semacam itu harus diidentifikasi menggunakan riset pasar dan
diperhitungkan secara matematis. Strategi kedua adalah berdasarkan
konsep ini. Dengan menggandeng perusahaan lokal diharapkan dapat
memberi nilai tambah yang positif bagi merek. Disamping itu perusahaan
juga dapat mengoptimalkan pengetahuan lokal (local knowledge) yang
dimiliki perusahaan lokal dalam implementasi strategi pemasaran produk.
5. Penutup
Melihat potensi pasar kawasan timur tengah yang begitu besar dan terbuka
baik dari segi populasi, ekonomi, dan sosial tentu menjadi dasar yang
relevan dengan produk yang akan di tawarkan oleh PT. Sido Muncul Tbk.
Jika melihat kembali aspek internal perusahaan, tentu sudah sangat
mumpuni untuk bersaing secara global khususnya pada pasar timur
tengah. Didukung dengan kualitas produk yang baik yang mampu menjadi
pilihan dan solusi bagi konsumen saat ini, kompetensi dan kapasitas
perusahaan yang tinggi, serta kekuatan merek yang mulai terlihat
dikawasan Asia Tenggara dan Afrika menjadi kekuatan utama perusahaan.
Pasar timur tengah merupakan pasar yang penuh tantangan dimana secara
kultural cukup berbeda dengan pasar yang selama ini dikuasai (captive
market). Oleh sebab itu penting untuk melakukan kajian dan analisis
secara komperhensif terkait pasar ini guna yang akan menjadi landasan
bagi startegi pemasaran yang akan dipilih. Isu politik dan ekonomi timur
tengah tidak bisa diabaikan oleh perusahaan terlebih jika itu terkait dengan
negara yang akan menjadi tujuan. Adapun negara yang kami sarankan
untuk menjadi tujuan adalah UEA, Arab Saudi, Bahrain, Qatar, dan Mesir.