Anda di halaman 1dari 2

Tugas HAM

Nama : aji widyananda


Kelas : 3 A
Nim : 857932268

1.Sejarah hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang filsuf Inggris pada abad
ke-17, John Locke, merumuskan adanya hak alamiah (natural rights) yang melekat pada setiap
diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak kebebasan, dan hak milik. Pada waktu itu, hak masih
terbatas pada bidang sipil (pribadi) dan politik. Sejarah perkembangan hak asasi manusia
ditandai adanya tiga peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika,
dan Revolusi Prancis.

2. John Locke (1632-1704)

yang mengemukakan bahwa semua orang diciptakan sama dan memiliki hak hak alamiah
(Natural Rights) yang tidak dapat dijelaskan (inalienable)

Theodre woodrow wilson yang terkenal dengan nama Rights of Self Determination (1941) yang
memuat 14 pasal dasar dasar untuk mendapat perdamaian yang asli

3. Kekuasaan Politik adalah “kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan umum


(pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang
kekuasaan sendiri”.

4. Hak-Hak Sipil dan Politik sebagaimana diatur dalam Kovenan meliputi:

1. Hak hidup

2. Hak bebas dari penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi

3. Hak bebas dari perbudakan dan kerja paksa

4. Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi

5. Hak atas kebebasan bergerak dan berpindah

6. Hak atas pengakuan dan perlakuan yang sama dihadapan hukum


7. Hak untuk bebas berfikir, berkeyakinan dan beragama
8. Hak untuk bebas berpendapat dan berekspresi

9. Hak untuk berkumpul dan berserikat

10. Hak untuk turut serta dalam pemerintahan

5. Contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia :

1. Kasus Pembunuhan Munir

2. Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah

3. Penculikan Aktivis 1997/1998

4. Penembakan Mahasiswa Trisakti

5. Pembantaian Santa Cruz/Insiden Dili

6. Peristiwa Tanjung Priok

7. Pembantaiaan Rawagede

upaya penegakannya :

a. Prinsip transparansi; yaitu pembahasan naskah RUU harus terbuka, artinya DPR dan Presiden
dalam membuat UU harus terbuka menerima masukan dari masyarakat.

b. Prinsip supremasi hukum; yaitu kepastian hukum, persamaan kedududkan didepan hukum dan
keadilan hukum berdasarkan proporsionalitas.

c. Prinsip profesionalisme; yaitu dalam penyusunan dan pembentukan hukum keikutsertaan dan
perananan pakar-pakar hukum dan non hukum yang releVan harus diutamakan sehingga
diharapkan dapat melahirkan perundang-undangan yang berkualitas.

d. Internalisasi nilai-nilai HAM; yaitu wujud nyata dari pengakuan rakyat dan pemerintah
terhadap hak-hak asasi manusia sehingga diharapkan memberikan karakteristik tersendiri
terhadap setiap produk hukum dan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai