Saat ini banyak perusahaan penghasil susu di Indoensia yang hanya mementingkan kualitas
dan penjualan produknya. Terkadang mereka tidak memperhatikan kesejahteraan peternak. Rata-
rata peternak sapi hanye memiliki 3 ekor sapi, sehingga tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan
nasional akan konsumsi susu segar. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) dari Menteri
Pertanian, Perdagangan, dan Perindustrian. Memiliki kebijakan bahwa perusahaan pengolah susu
atau industri pengolahan susu (IPS) mewajibkan untuk membeli susu dari peternak lokal.
Kebijakan ini menimbulkan beberapa peternak lokal tidak memiliki kendali terhadap harga jual
susu dan kuota susu yang dihasilkan. Tak jarang peternak lokal mengalami kerugian.
Untuk menghadapi permasalahan yang telah diuraikan diatas PT Frisian Flag Indonesia
bekerja sama dan mengadakan proyek dengen KPSBU (Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara)
Lembang. Proyek tersbut dinamai dengan Daily Village (Desa Susu), yang telah mendapat
persetujuan dan dukungan dari Pemerintah Indonesia serta Pemerintah Belanda. Proyek ini
memiliki konsep ramah lingkungan dan modern. Manajemen proyek yang dilakukan oleh PT
Frisian Flag Indonesia melibatkan tiga fase:
1. Perencanaan proyek
Proyek Daily Village yang dilakuakan PT Frisian Flag Indonesia dilakukan tidak
hanya untuk menghasilkan susu yang berkualitas tinggi saja tetapi memiliki tujuan untuk
menudukung peningkatkan kesejahteraan peternak sapi lokal melalui pembelajaran dan
pengawasan. Setiap sapi yang diperah diharapkan menghasilkan produktivitas susu
minimal 20 liter per hari. Sedangkan kualitas susu segar yang dihasilkan memiliki TPC
dibawah 100.000 cfu/Ml.
2. Penentuan jadwal proyek
Sumber daya manusia yang dipekerjakan adalah sekitar 5-10 peternak sapi lokal.
Peternak yang bekerja ini akan mengurusi sapi-sapi yang ada di Desa Susu. Peternak sapi
yang bekerja di Desa Susu diharapkan memiliki minimal 8 sapi per peternak.
Aktivitas-aktivitas yang ada di Daily Village adalah:
- Milking partner, tempat dimana sapi diperash untuk diambil susunya
- Cooling tank, tempat untuk menyimpan dan mendinginkan susu yang telah diperah.
- Manure separator, alat untuk memisahkan kotoran sapi. Kotoran yang berbentuk
padat akan langsung dijual untuk dijadikan pupuk, sedangkan kotoran berbentuk cair
akan ditampung pada sebuah ballon.
- Silage, daerah untuk menciptakan penghijaun di lingkungan peternakan
3. Mengendalikan proyek
Para peternak yang bekerja di Desa Susu akan mendapatkan pelatihan langsung
dari peternak Belanda tentang praktik peternakan yang baik dan teknologi yang
digunakan. Selain itu peternak yang bekerja pada Desa Susu ini akan mendapatkan gaji
dan pinjaman untuk membeli sapi dari mitra bank yang ditunjuk. Selain itu, untuk sapi-
sapi yang ada di Desa Susu tidak akan diikat dan akan diberi makanan yang tersedia
selama 24 jam.
TEKNOLOGI PRODUKSI
1. Teknologi Mesin
Pembuatan data secara digital dillakukan melalui komputerisasi diantaranya dengan AISs
(Auutomatic Identification System) yang membantu memindahkan data menjadi bentuk
elektronik yang mudah untuk dimanipulasi. RFID adalah rangkaian terintegrasi dengan
antena kecilnya sendiri yang menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan sinyal
dalam jarak terbatas-beberapa yard. Kartu RFID ini 9kadang disebut rangkaian RFID)
menyediakan identifikasi unik yang memungkinkan pelacakan dan pemonitoran bagian,
palet, orang, dan hewan apa pun yang bergerak. RIFD tidak harus dalam jarak pandang
antara pembaca dan kartunya.
3. Kendali proses
4. Sistem penglihatan
Sistem Visi adalah penggunaan kamera video dan teknologi dalam peran pemeriksaan.
Sebagai contoh, sistem visi digunakan untuk memeriksa kentang goreng sehingga cacat
dapat dikenali saat kentang berada dalam lini produksi.
5. Robot
Robot adalah sebuah mesin yang fleksibel, memiliki kemampuan untuk mengganti tenaga
manusia bekerja melalui syaraf elektronik yang menjalankan sejumlah motor saklar.
Sebagai contoh, Ford menggunakan robot untuk melakukan 98% proses pengelasan pada
mobil-mobilnya.
Adalah kereta yang dipandu dan dikendalikan secara elektronik yang digunakan untuk
memindahkan bahan. AGV juga digunakan di perkantoran untuk mengantar makanan.
Adalah sebuah system yang menggunakan sebuah sel kerja otomatis yang dikendalikan
oleh sinyal elektronik dari sebuah computer induk. Kelebihan dari FMS: meningkatkan
pemanfaatan modal, menurunkan biaya tenaga kerja langsung, mengurangi persediaan,
kualitas menjadi konsisten. Kekurangan FMS: terbatasnya kemampuan pada sebuah
produk, perlu perencanaan dalam modal besar, dan membantu persyaratan peralatan dan
alat bantu.