Anda di halaman 1dari 3

PIDATO DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI AIDS

01 DESEMBER 2014
Oleh
Siti Fitriah Nur Afifah/ 2013 C/ 13030174058

Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera bagi kita semua
Yang terhormat Bapak Anas Ahmadi selaku dosen Bahasa Indonesia
Teman – teman semua yang saya sayangi
Pertama – tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmatnya kita dapat berkumpul pada siang hari ini dengan keadaan yang sehat wal
afiat.
Kedua kalinya sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita nabi
agung Muhammad S.A.W, Semoga kita semua senantiasa mendapatkan syafaat beliau.
Amin
Ketiga kalinya, terimakasih kepada seluruh hadirin atas partisipasinya dalam acara pada
siang hari ini, semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah S.W.T.
Hadirin yang saya hormati, pastinya kita semua mengetahui bahwa kemarin, tepatnya 01
desember 2014 merupakan peringatan Hari AIDS Sedunia. AIDS merupakan salah satu
penyakit mengerikan dan meresahkan masyarakat dunia. Penyakit ini disebabkan oleh virus
yang dinamakan HIV dimana virus ini menyerang system kekebalan tubuh manusia.
Penyebab utama penyebaran virus HIV adalah seks bebas dan penggunaan narkoba melalui
jarum suntik. Penderita penyakit HIV-AIDS akan mengalami penurunan system imunitas
secara drastis. Sayangnya sampai sekarang belum ditemukan obat yang dapat
menyembuhkan penyakit ini secara total, sehingga kebanyakan korban penyakit HIV
-AIDS ini meninggal dunia.
Hadirin yang berbahagia, perlu kita ketahui bahwa angka penderita AIDS di indonesia
semakin menghawatirkan, dimana setiap tahun mengalami peningkatan. Menurut Sumber
Ditjen PP dan PL Kemenkes RI tahun 2014 ada 5 kota dengan penderita HIV-AIDS
tertinggi di indonesia yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, Jawa Barat, dan bali. Dimana
angka tertinggi dipegang DKI Jakarta dengan sekitar 40000 kasus dengan penyebab
terbesar adalah seks bebas. Penderita HIV-AIDS didominasi usia 20-29 tahun. Bahkan
belakangan ini banyak ditemui kasus HIV- AIDS dimana penderitanya adalah anak yang
masih dalam usia sekolah.

Hadirin yang saya hormati, melihat kondisi generasi muda indonesia yang semakin
menghkawatirkan ini, sudah seharusnya kita sebagai warga Negara indonesia tidak hanya
berdiam diri saja, kita harus ikut andil dalam mengurangi bahkan menghentikan penyebaran
virus mematikan ini. Peran orang tua dan guru disini secara langung sangat dominan dalam
pembentukan karakter seseorang sehingga Kita disini sebagai calon pendidik harus juga
menyadari akan kondisi ini. Tidak bisa ditunda lagi. Jika bangsa ini ingin selamat dari
wabah yang belum ada obatnya ini, harus segera dilakukan langkah-langkah antisipatif
secara intensif dan terpadu, baik oleh lembaga pemerintah dan LSM peduli AIDS tokoh-
tokoh panutan masvarakat.

Hadirin yang berbahagia, . Mari kita lihat secara jujur dan obyektif, apa yang terjadi dengan
masyarakat kita? masa globalisasi dimana pelajar dapat secara mudah mengakses situs –
situs terlarang merupakan salah satu penyebab dari adanya seks bebas dikalangan remaja.
Bukan rahasia lagi bila kedapatan siswi sekolah hamil di luar nikah, tidak jarang terjadi ada
beberapa mahasiswa hidup bersama tanpa ikatan pernikahan. Sering terdengar adanya seks
bebas di kalangan selebriti, para eksekutif dan wanita karir. Berita-berita semacam itu
sudah menjadi sajian rutin di televisi, hingga sudah bukan merupakan hal yang
tabu.ditambah lagi dengan lemahnya pengawasan yang dilakukan guru dan orang tua
terhadap kegiatan anak didiknya secara tidak langsung menambah resiko peningkatan
penyebaran penyakit tersebut

Salah satu usaha penanggulangan penyebaran wabah HIV- AIDS pada pelajar dalam
kaitannya dengan dunia pendidikan adalah penekanan pendidikan berbasis karakter dalam
proses belajar mengajar di kelas dan pemberian sosialisasi tentang pendidikan seks beserta
dampaknya. Kita disini sebagai seorang guru yang nantinya akan memiliki tanggung jawab
berupa peserta didik mempunyai peran penting dalam penanggulangan penyebaran wabah
HIV – AIDS ini. karena kenapa? Guru merupakan agen pembentukan karakter siswa diluar
keluarga sehingga apa yang nantinya kita tanamkan pada siswa didik kita pastinya akan
sangat berpengaruh terhadap kehidupan siswa kita kedepannya. Untuk itu sebelum kita
terjun dalam dunia pendidikan sesungguhnya alngkah baiknya kita sebagai calon pendidik
untuk memperbaiki karakter diri kita masing – masing.
Hadirin yang berbahagia, esensi yang dapat kita ambil dari peringatan hari AIDS sedunia
ini adalah kita sebagai calon tenaga pendidik indonesia harus lebih bersemangat dalam
memperbaiki kualitas diri kita masing – masing. Mungkin kita tidak bisa secara langsung
dapat berkontribusi dalam penyembuhan penderita HIV-AIDS, namun kita sebagai tenaga
pendidik dalpat secara tidak langsung menanggulangi penyebaran wabah HIV- AIDS
dikalangan masyarakat dengan cara memberikan pelayanan berupa ilmu yang didalamnya
terdapat pendidikan karakter. Sehingga jika karakter peserta didik kita tertata dengan rapi
maka kedepannnya peserta didik kita akan menjadi pribadi yang menakjubkan dan secara
tidak langsung pula kita sebagai pendidik dapat mengurangi penyebaran virus HIV-AIDS
ini.

Demikian pidato singkat yang dapat saya sampaikan pada kesempatan siangb hari ini.
semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua, khusunya dapat
menjadi motivasi kita sebagai calon pendidik untuk terus menempa diri agar dapat
memberikan yang terbaik bagi anak didik kita.

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, Wa Ridho Wal Inayah

Wassalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai