Anda di halaman 1dari 48

Daftar Isi

Daftar Isi
Penyusun
Peta Konsep
Glosarium
Pendahuluan
Identitas Modul
Kompetensi Dasar
Deskripsi
Petunjuk Penggunaan Modul
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
1. Tujuan
2. Uraian Materi
3. Rangkuman
4. Latihan Essay
5. Latihan Pilihan Ganda
6. Penilaian Diri
Evaluasi
Daftar Pustaka

e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
e-Modul

Pelanggaran
Pelanggaran Hak
Hak Asasi
Asasi
Manusia
Manusia Dalam
Dalam Perspektif
Perspektif
Pancasila
Pancasila
Penyusun :
Ema Suryani, S.Pd.
SMAN 1 Sitiung

Reviewer :
Drs. Endro Santoso, M.M.

Validator :
Alpian Irama, S.Pd., MH
e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Peta Konsep

Gambar :
Peta Konsep

⌂ Daftar Isi

e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Glosarium
Genosida : perbuatan yang dilakukan dengan maksud
untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau
sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok
agama.

Hak asasi Manusia : hak dasar yang melekat dalam diri


manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

Nilai Instrumental : nilai yang menjadi pedoman


pelaksanaan dari nilai dasar

Nilai praksis : nilai praktek dalam kehidupan sehari-hari


dari nilai dasar

Perspektif : kerangka, konseptual, cara pandang atau


perangakat asumsi

Subtantif : watak yang sebenarnya dari sesuatu; isi; pokok;


inti

Universal : umum, sebuah konsep untuk semua

⌂ Daftar Isi
e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pendahuluan

INDENTITAS MODUL
Nama Mata Pelajaran : PPKn
Kelas / Semester / Alokasi : XI /Ganjil (1) / 4 JP
Waktu
Judul eModul : Pelanggaran Hak Asasi Manusia Dalam
Perspektif Pancasila

KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif


pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.1.1 Mengidentifikasi konsep hak dan kewajiban manusia.
3.1.2 Mengidentifikasi substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
dalam perspektif Pancasila
3.1.3 Menguraikan kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia
3.1.4 Menguraikan kasus-kasus pelanggaran HAM terkait dengan
lingkungan
3.1.5 Menguraikan upaya Penegakan HAM.

4.1 Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam


perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4.1.1 Membuat analisis tentang pelanggaran hak asasi manusia
dalam perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara

4.1.2 Mengkomunikasikan hasil telaah isi analisis tentang


pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

DESKRIPSI

Persoalan Hak Asasi Manusia, sesungguhnya merupakan


persoalan universal yang mencakup seluruh umat manusia di
dunia. Hal ini karena setiap manusia dilahirkan beserta martabat
kemanusiaan yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.

Munculnya hak asasi manusia sesuangguhnya merupakan


akibat tidak langsung dari penjajahan, perbudakan,
ketidakadilan, dan kelaliman (tirani) yang banyak terjadi dalam
sejarah kehidupan umat manusia.Hingga sekarang, persoalan
hak asasi manusia menjadi sorotan utama seiring dengan
berkembangnya gagasan demokrasi yang semakin mendunia.

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Petunjuk Bagi Siswa

Untuk memperoleh prestasi belajar secara maksimal, maka


langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam modul ini
antara lain:
1. Bacalah dan pahami materi yang ada pada setiap
kegiatan belajar. Bila ada materi yang belum jelas, siswa
dapat bertanya pada guru.
2. Kerjakan setiap tugas diskusi terhadap materi-materi
yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
3. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan,
ulangi lagi atau bertanyalah kepada guru.

Petunjuk Bagi Guru

Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk:

1. Membimbing siswa dalam memahami konsep, analisa,


dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses
belajar.
2. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok.

"Soal perundingan kami serahkan kepada kebijaksanaan pemimpin-pemimpin


kita di Jawa. Bali bukan tempat perundingan. Dan saya bukan kompromis.
Saya atas nama rakyat hanya menghendaki lenyapnya Belanda dari Pulau
Bali atau kami sanggup dan berjanji bertempur terus sampai cita-cita kita
tercapai" – I Gusti Ngurah Rai.

MATERI PEMBELAJARAN

Peserta didik yang cerdas, pada emodul kali ini kita secara garis
besar akan mempelajari tentang :

Konsep hak dan kewajiban manusia


Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam
perspektif Pancasila
Kasus-kasus pelanggaran HAM
Upaya Penegakan HAM.

⌂ Daftar Isi

e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kegiatan Pembelajaran

1. TUJUAN

Modul PKn ini disusun dengan tujuan:

1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan


tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik yakni bahan ajar yang
sesuai dengan karakteristik dan setting atau
lingkungan sosial peserta didik.
2. Membantu peserta didik dalam memperoleh
alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang
terkadang sulit diperoleh.

Sebelum kita memulai pelajaran pada emodul ini, coba kalian


amati karikatur berikut. Apa tanggapanmu !

Gambar :
Karikatur Hak bayi (sumber:
http://www.mrofiudin29.com/2017/08/pkn-kelas-11-
menyibak-kasus-pelanggaran.html)

"Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat


dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki – Bung
Hatta."

2. URAIAN MATERI

2. 1. Makna Hak Dan Kewajiban Asasi Manusia

Pengertian HAM

Beberapa pengertian dikemukakan oleh para tokoh atau yang


terdapat dalam dokumen HAM dapat dikemukakan sebagai
berikut:

1. John Locke (Two Treaties on Civil Government) Hak


asasi manusia adalah hak yang dibawa sejak lahir yang
secara kodrati melekat pada setiap manusia dan tidak
dapat diganggu gugat (bersifat mutlak).
2. Koentjoro Poerbapranoto (1976) Hak asasi adalah hak
yang bersifat asasi. Artinya, hak-hak yang dimiliki
manusia nenurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan
dari hakikatnya sehingga sifatnya suci.
3. UU No. 39 Tahun 1999 (Tentang Hak Asasi Manusia)
Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.

Macam-macam Hak Asasi

Hak-hak asasi manusia mencakup beberapa bidang berikut:

1. Hak-hak Asasi Pribadi yaitu meliputi kebebasan


menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama,
kebebasan bergerak, dan sebagainya.
2. Hak-hak Asasi Ekonomi, yaitu hak untuk memiliki,
membeli, dan menjual, serta memanfaatkan sesuatu.
3. Hak-hak Asasi Politik, yaitu hak ikut serta dalam
pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam suatu
pemilu), hak untuk mendirikan parpol, dan sebagainya.
4. Hak-hak Asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama
dalam hukum dan pemerintahan.
5. Hak-hak Asasi Sosial dan Kebudayaan, yaitu meliputi
hak untuk memilih pendidikan, hak untuk
mengembangkan kebudayaan dan sebagainya.
6. Hak-hak Asasi manusia untuk mendapatkan perlakuan
tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights).
Misalnya, peraturan dalam hal penahanan,
penangkapan, penggeledahahan, peradilan dan
sebagainya.

Makna Kewajiban Asasi Manusia


Setiap orang selain mendapatkan hak, setiap orang juga
mempunyai kewajiban. Kewajiban secara sederhana dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban
asasi dapat diartikan sebagai kewajiban dasar setiap manusia.
Ketentuan pasal 1 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia menyatakan, kewajiban dasar
manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak
dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya
hak asasi manusia.

Hak dan kewajiban asasi juga tidak dapat dipisahkan, karena


bagaimana pun dari kewajiban itulah muncul hak-hak dan
sebaliknya. Akan tetapi, sering terjadi pertentangan karena hak
dan kewajiban tidak seimbang. Misalnya, setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan
yang layak, akan tetapi, pada kenyataannya banyak warga
negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Hal ini disebabkan oleh terjadinya
ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika
keseimbangan itu tidak ada maka akan terjadi kesenjangan
sosial yang berkepanjangan.

2. 2. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam


Pancasila

Salah satu karakteristik hak dan kewajiban asasi manusia


adalah bersifat universal. Artinya, hak dan kewajiban asasi
merupakan sesuatu yang dimiliki dan wajib dilakukan oleh
setiap manusia di dunia tanpa membeda-bedakan suku bangsa,
agama, ras, maupun golongan. Oleh karena itu, setiap negara
wajib menegakkan hak asasi manusia.

Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai


kemanusian. Pancasila sangat menghormati hak dan kewajiban
asasi setiap warga negara maupun bukan warga negara
Indonesia. Bagaimana Pancasila menjamin itu semua?
Pancasila menjamin hak dan kewajiban asasi manusia melalui
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai Pancasila
dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu nilai dasar, nilai
instrumental, dan nilai praksis. Ketiga kategori nilai Pancasila
tersebut mengandung jaminan atas hak asasi manusia,
sebagaimana dipaparkan berikut ini:

1. Hak dan kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Dasar


Pancasila. Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima
sila Pancasila yaitu: nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,
nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, nilai
Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut
bersifat universal, sehingga di dalamnya terkandung cita-
cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai
dasar ini bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan
hidup negara.Hubungan antara hak dan kewajiban asasi
manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan secara
singkat sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak
kemerdekaan untuk memeluk agama, melaksanakan
ibadah dan kewajiban untuk menghormati
perbedaan agama.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan
hak setiap warga negara pada kedudukan yang
sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan
hak-hak yang sama untuk mendapat jaminan dan
perlindungan hukum.
3. Persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsur
pemersatu di antara warga negara dengan
semangat gotong royong, saling membantu, saling
menghormati, rela berkorban, dan menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan. Hal ini sesuai dengan prinsip
hak asasi manusia bahwa hendaknya sesama
manusia bergaul satu sama lainnya dalam semangat
persaudaraan.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan,
bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis.
Menghargai hak setiap warga negara untuk
bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa
adanya tekanan, paksaan, atau pun intervensi yang
membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
mengakui hak milik perorangan dan dilindungi
pemanfaatannya oleh negara serta memberi
kesempatan sebesar-besarnya pada masyarakat
2. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai
Instrumental Pancasila. Nilai instrumental merupakan
penjabaran dari nilai-nilai dasar Pancasila. Nilai
instrumental sifatnya lebih khusus dibandingkan dengan
nilai dasar. Dengan kata lain, nilai instrumental
merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila Pancasila.
Perwujudan nilai instrumental pada umumnya berbentuk
ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sampai dengan peraturan daerah. Hak dan kewajiban
asasi manusia juga dijamin dan diatur oleh nilai-nilai
instrumental Pancasila. Adapun, peraturan perundang-
undangan yang menjamin hak asasi manusia di
antaranya sebagai berikut.
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 terutama Pasal 28 A – 28 J.
2. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia. Di dalam Tap MPR tersebut terdapat
Piagam HAM Indonesia.
3. Ketentuan dalam undang-undang organik, yaitu:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 1998 tentang Konvensi Menentang
Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman
yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau
Merendahkan Martabat Manusia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi
Manusia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional
tentang Hak-hak Sipil dan Politik.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional
Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
4. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 1999
tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
5. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2002
tentang Tata Cara Perlindungan terhadap
Korban dan Saksi dalam pelanggaran Hak
Asasi Manusia yang Berat.
Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2002
tentang Kompensasi, Restitusi, Rehabilitasi
terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi
Manusia Berat.
6. Ketentuan dalam Keputusan Presiden (Kepres).
Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993
tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1998
tentang Pengesahan Konvensi Nomor 87
tentang Kebebasan Berserikat dan
Perlindungan untuk Berorganisasi.
Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2001
tentang Pembentukan Pengadilan HAM pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan
Negeri Surabaya, Pengadilan Negeri Medan,
dan Pengadilan Negeri Makassar.
Keputusan Presiden Nomor 96 Tahun 2001
tentang Perubahan Keppres Nomor 53 Tahun
2001 tentang Pembentukan Pengadilan Hak
Asasi Manusia Ad Hoc pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat.
Keputusan Presiden Nomor Nomor 40 Tahun
2004 tentang Rencana Aksi Nasional Hak
Asasi Manusia Indonesia Tahun 2004 – 2009
3. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praksis
Sila-Sila Pancasila.

Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental


suatu pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Nilai
praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu
dapat dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai
perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal
tersebut dikarenakan Pancasila merupakan ideologi
yang terbuka. Hak asasi manusia dalam nilai praksis
Pancasila dapat terwujud apabila nilai-nilai dasar dan
instrumental Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga
negara. Hal tersebut dapat diwujudkan apabila setiap
warga negara menunjukkan sikap positif dalam
kehidupan sehari hari.
Sekarang perhatikan gambar berikut ini. Nilai apa yang
dapat kalian amalkan ?

Gambar :
Upaya bela negara (sumber:
https://www.gurugeografi.id/2017/10/hak-dan-
kewajiban-warga-negara.html)

Sikap yang ditunjukkan yang berkaitan dengan


penegakan Hak Asasi Manusia.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa :


Hormat-menghormati dan bekerja sama
antarumat beragama sehingga terbina
kerukunan hidup
Saling menghormati kebebasan beribadah
sesuai agama dan kepercayaannya
Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan kepada orang lain
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab :
Mengakui persamaan derajat, hak, dan
kewajiban antara sesama manusia
Saling mencintai sesama manusia
Tenggang rasa kepada orang lain
Tidak semena-mena kepada orang lain
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
Berani membela kebenaran dan keadilan
Hormat-menghormati dan bekerja sama
dengan bangsa lain
3. Persatuan Indonesia :
Menempatkan persatuan, kesatuan,
kepentingan, dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan
Rela berkorban untuk kepentingan bangsa
dan negara
Cinta tanah air dan bangsa
Bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia
Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka
Tunggal Ika
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan :
Mengutamakan kepentingan negara dan
masyarakat
Tidak memaksakan kehendak kepada
orang lain
Mengutamakan musyawarah dalam
mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama
Menerima dan melaksanakan setiap
keputusan musyawarah.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia "
Menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban
Menghormati hak-hak orang lain - Suka
memberi pertolongan kepada orang lain
Menjauhi sikap pemerasan kepada orang
lain
Menjauhi sifat boros dan gaya hidup
mewah
Rela bekerja keras
Menghargai hasil karya orang lain

Peserta didik smart, sebelum kita melanjutkan materi ke bagian


2.3, marila kita perhatikan tayangan berikut ini !

Video 1:
Hak warga negara
(http://www.youtube.com/netmediatama)
2.3. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia

1. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Pelanggaran HAM disebabkan oleh faktor-faktor berikut.

1. Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan


pelanggaran HAM yang berasal dari diri pelaku
pelanggar HAM, di antaranya sebagai berikut.
1. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.
2. Rendahnya kesadaran HAM
3. Sikap tidak toleran.
2. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor di luar diri manusia
yang mendorong seseorang atau sekelompok orang
melakukan pelanggaran HAM, di antaranya sebagai
berikut.
1. Penyalahgunaan kekuasaan.
2. Ketidaktegasan aparat penegak hukum.
3. Penyalahgunaan teknologi.
4. Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi.

2. Bentuk Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pernah mendengar berita


tentang kasus pembunuhan, pemerkosaan, penculikan, dan
sebagainya. Tidak menutup kemungkinan kita pun pernah
melihat bahkan terlibat dalam kasus pengeroyokan, pelecehan,
penghinaan, atau juga diperlakukan tidak adil oleh orang lain.
Pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi dalam
dua bentuk, yaitu :

1. Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan, pelecehan atau


pengucilan yang langsung maupun tidak langsung
didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar
agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, jenis
kelamin, bahasa, keyakinan dan politik yang berakibat
pengurangan, penyimpangan atau penghapusan hak
asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan
baik secara individual maupun kolektif dalam semua
aspek kehidupan.
2. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang dilakukan
dengan sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit atau
penderitaan baik jasmani maupun rohani.

Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat dibedakan menjadi


dua, yaitu :

1. Pelanggaran HAM Biasa Merupakan sebuah kasus


pelanggaran HAM yang ringan dimana tidak sampai
mengancam keselamatan jiwa orang. Akan tetapi, ini
tetap saja termasuk dalam kategori berbahaya apabila
dalam jangka waktu yang lama. Sehingga sangat penting
untuk segera diatasi supaya tidak ada pelanggaran yang
lainnya. Beberapa contoh pelanggaran HAM ringan yakni
pencemaran lingkungan secara sengaja, penggunaan
bahan berbahaya pada makanan yang disengaja.
2. Pelanggaran HAM Berat. Yaitu pelanggaran HAM yang
mengancam nyawa manusia seperti pembunuhan,
penganiayaan, perampokan, perbudakan,
penyanderaan.

Menurut UU. RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang


Pengadilan HAM, Pelanggaran HAM Berat dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

1. Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan


yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh
atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok
etnis, kelompok agama, dengan cara :
1. membunuh anggota kelompok;
2. mengakibatkan penderitaan fisik dan
mental yang berat terhadap anggota
Kelompok.
3. menciptakan kondisi kehidupan kelompok
yang akan mengakibatkan kemusnahan
secara fisik baik seluruh atau sebagiannya;
4. tindakan yang bertujuan mencegah
kelahiran di dalam kelompok;
5. memindahkan paksa anak-anak dari
kelompok tertentu ke kelompok lain.
2. Kejahatan kemanusiaan, yaitu perbuatan yang
dilakukan sebagai bagian dari serangan yang
meluas atau sistematik yang diketahuinya
bahwa serangan tersebut ditujukan secara
langsung terhadap penduduk sipil, berupa :
1. Pembunuhan, pemusnahan, perbudakan;
2. Pengusiran atau pemindahan penduduk
secara paksa;
3. Perampasan kemerdekaan atau
perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang-wenang yang melanggar (asas-
asas) ketentuan pokok hukum
internasional;

3. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia

1. Contoh kasus pelanggaran HAM yang berkaitan dengan


lingkungan :
1. Kasus Pencemaran Laut Timor
2. Pembakaran Hutan di jambi dan riau
2. Contoh kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia:
1. Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September
1984. Dalam kasus ini 24 orang tewas, 36 orang
luka berat, dan 19 orang luka ringan. Keputusan
majelis hakim terhadap kasus ini menetapkan 14
terdakwa seluruhnya dinyatakan bebas.
2. Penyerbuan kantor Partai Demokrasi Indonesia
tanggal 27 Juli 1996. Dalam kasus ini lima orang
tewas, 149 orang luka-luka, dan 23 orang hilang.
Keputusan majelis hakim terhadap kasus ini
menetapkan empat terdakwa dinyatakan bebas dan
satu orang terdakwa divonis 2 (dua) bulan 10 hari.
3. Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada
tanggal 12 Mei 1998. Dalam kasus ini 4 (empat)
orang mahasiswa tewas. Mahkamah Militer yang
menyidangkan kasus ini memvonis dua terdakwa
dengan hukuman 4 (empat) bulan penjara, empat
terdakwa divonis 2 – 5 bulan penjara dan sembilan
orang terdakwa divonis penjara 3 – 6 tahun.
4. Tragedi Semanggi I pada tanggal 13 November
1998. Dalam kasus ini enam orang mahasiswa
tewas. Kemudian terjadi lagi tragedi Semanggi II
pada tanggal 24 September 1999 yang
mengakibatkan seorang mahasiswa tewas.
5. Penculikan aktivis pada 1997/1998. Dalam kasus ini
23 orang dinyatakan hilang (9 orang di antaranya
telah dibebaskan, dan 13 orang belum ditemukan
sampai saat ini.

Siswa cerdas pemimpin masa depan, sebelum kalian


melanjutkan pembelajaran pada bagian 2.4, kalian saksikan
dulu video berikut. Kemudian berikan ulasan !

Video 1:
4 Pilar MPR RI: Penegakan Hak Asasi Manusia #2
(sumber :http://beritasatu.tv)
2. 4. Upaya Penegakkan HAM di Indonesia

1. Upaya Pemerintah dalam Menegakkan HAM Pemerintah


Indonesia dalam proses penegakkan HAM telah
melakukan langkah-langkah strategis, diantaranya :
1. Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(KOMNAS HAM)
Komnas HAM dibentuk pada tanggal 7 Juli
1993 melalui Kepres Nomor 50 tahun 1993.
Keberadaan Komnas HAM selanjutnya diatur
dalam Undang-Undang RI Nomor 39 tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 75
sampai dengan pasal 99.
1. Melakukan perdamaian pada kedua belah
pihak yang bermasalah
2. Menyelesaikan masalah secara konsultasi
maupun negosiasi
3. Menyampaian rekomendasi pada suatu
kasus pelanggaran HAM kepada
pemerintah dan DPR untuk ditindaklanjuti
4. Memberi saran kepada pihak yang
bermasalah untuk menyelesaikan
sengkketa di pengadilan.
2. Pembentukan Instrumen HAM Instrumen HAM
merupakan alat untuk menjamin proses
perlindungan dan penegakkan hak asasi manusia.
Instrumen HAM biasanya berupa peraturan
perundang-undangan dan lembaga-lembaga
penegak HAM, seperti KOMNAS HAM dan
Pengadilan HAM. Instrumen HAM yang berbentuk
peraturan perundang-undangan dibentuk untuk
menjamin kepastian hukum serta memberikan
arahan dalam proses penegakkan HAM.
3. Pembentukan Pengadilan HAM Pengadilan HAM
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 26 tahun 2000. Pengadilan HAM
adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran
HAM berat yang diharapkan dapat melindungi hak
asasi manusia baik perseorangan maupun
masyarakat dan menjadi dasar dalam penegakan,
kepastian hukum, keadilan dan perasaan aman, baik
perseorangan maupun masyarakat.Pengadilan HAM
bertugas dan berwenang memeriksa dan
memutuskan perkara pelanggaran hak asasi
manusia yang berat. Disamping itu, berwenang
memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM
yang dilakukan oleh warga negara Indonesia dan
terjadi di luar batas teritorial wilayah Indonesia.
2. Upaya Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi
Manusia
1. Upaya pencegahan HAM Berikut ini tindakan
pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
berbagai kasus pelanggaran HAM :
1. Supremasi hukum dan demokrasi harus
ditegakkan.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
3. Meningkkatkan pengawasan dari masyarakat
dan lembaga-lembaga politik
2. Penanganan Kasus Pelanggaran Ha Asasi Manusia
di Pengadilan HAM
Pada dasarnya, secara tidak langsung Peradilan
HAM mempertahankan harga diri bangsa kita
sebagai bangsa yang merdeka terutama di bidang
peradilan dan menjamin terwujudnya nilai
Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3. Perilaku yang Mendukung Upaya Penegakan HAM
di Indonesia
Upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh
pemerintah tidak akan berhasil tanpa didukung
oleh sikap dan perilaku warga negaranya yang
mencerminkan perhormatan terhadap hak asasi
manusia. Sebagai warga negara dari bangsa yang
dan negara yang beradab sudah sepantasnya
sikap dan perilaku kita mencerminkan sosok
manusia beradab yang selalu menghormati
keberadaan orang lain secara kaffah. Sikap
tersebut dapat kalian tampilkan dalam perilaku di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,
bangsa, dan negara

3. RANGKUMAN

Faktor Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Faktor Internal :
1. Sikap egois dan mementingkan diri sendiri
2. Rendahnya kesadaran HAM
3. Sikap tidak toleran

Faktor Eksternal :

1. Penyalahgunaan kekuasaan
2. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
3. Penyalahgunaan teknologi
4. Kesenjangan sosial dan ekonomi

Instrumen Penegakkan Hak Asasi Manusia :

1. UUD NRI 1945 Bab XA


2. TAP MPR No XVII/MPR/1998
3. UU No. 26 Tahun 200 tentang Pengadilan HAM
4. Kepres No 50 tahun 1993 tentang Komnas HAM
5. ICESCR yang diratifikasi dengan UU RI No 12 tahun
2005
6. ICCPR yang diratifikasi dengan UU RI No 11 tahun
2005.

“ Jika kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, maka kamu tidak akan
mendapatkannya. Jika kamu tidak bertanya maka jawabannya adalah tidak.
Jika kamu tidak melangkah maju, kamu akan tetap berada di tempat yang
sama ”

⌂ Daftar Isi
e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Latihan Essay
Kerjakan semua soal di bawah ini di kertas, kemudian cocokan
dengan alternatif penyelesaiannya!

01. Bagaimana keterkaitan antara hak asasi manusia


dengan kewajiban asasi manusia?
Altenatif penyelesaian

a. Hak dan kewajiban asasi merupakan dua hal


yang saling berkaitan. Keduanya memiliki
hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat.
Seseorang mendapatkan haknya, dikarenakan
dipenuhinya kewajiban yang dimilikinya.
b. Hak dan kewajiban asasi juga tidak dapat
dipisahkan, karena bagaimanapun dari kewajiban
itulah muncul hak-hak dan sebaliknya

02. Mengapa antara hak asasi manusia dengan


kewajiban asasi manusia dalam perwujudanya
harus diharmonisasikan?
Altenatif penyelesaian

Hak dan kewajiban asasi manusia merupakan dua


hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Seseorang tidak bisa menikmati hak yang
dimilikinya, sebelum memenuhi apa yang yang
menjadi kewajibannya. Misalnya seorang pekerja
tidak akan mendapatkan kenaikan upah, apabila
tidak menampilkan kinerja yang baik. Dengan
demikian, dapat dipastikan antara hak asasi dan
kewajiban asasi dalam perwujudannya harus
diharmonisasikan atau diseimbangkan oleh setiap
orang.

03. Apa yang akan terjadi apabila dalam proses


penegakkan hak asasi manusia, Pancasila tidak
dijadikan dasar atau landasan ?
Altenatif penyelesaian
04. Dibandingkan dengan hak-hak yang lain, hak asasi
manusia memiliki ciri-ciri khusus. Apasajakah ciri
khusu HAM itu ?
Altenatif penyelesaian
05. Apa upaya yang dapat dilakukan pemerintah dalam
pencegahan HAM?
Altenatif penyelesaian

⌂ Daftar Isi

e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Latihan Pilihan Ganda III

1. Mendapatkan pendidikan dan bantuan pendidikan oleh negara


merupakan bagian dari .........negara

A hak
B tugas
C kewajiban
D pelaksanaan
E Pengabdian

2. Kasus tidak membayar pajak, melawan hukum, tidak menjaga


ketertiban, adalah sikap ....
A Pelanggaran Hak
B Pengingkaran Hak
C Hak dan Kewajiban
D Pengingkaran Kewajiban
E Pelanggaran Kewajiban

3. Andi menerima bantuan dan mendapatkan biaya pendidikan dari


pemerintah. Peristiwa tersebut adalah contoh pemenuhan....
A Hak negara
B Hak warga negara
C Kewajiban negara
D Kewajiban warga negara
E Hak dan kewajiban warga negara

4. Hak untuk ditaati hukum dan pemerintahan, Hak untuk dibela, Hak
untuk dipertahankan adalah merupakan dari.....
A Hak Negara
B Hak Warga Negara
C Kewajiban Negara
D Kewajiban Warga Negara
E Hak dan Kewajiban Warga Negara

5. Yang bukan merupakan faktor pelanggaran hak dan pengingkaran


kewajiban warga negara adalah:....
A Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
B Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara
C Ketidaktegasan aparat penegak hukum
D Sikap toleransi antar warga
E Penyalahgunaan kekuasaan

6. Hak yang paling mendasar dari semua hak manusia adalah ...
A Hak untuk hidup
B Hak untuk memilih
C Hak untuk memeluk agama
D Hak memperoleh keadilan
E Hak atas rasa aman

7. Hak asasi untuk tetap ada selama manusia itu hidup, merupakan
ciri-ciri HAM secara ....
A Umum
B Universal
C Hakiki
D Tidak dapat dicabut
E Tidak dapat dibagi

8. KONFLIK POSO
KONFLIK AMBON
Apa persamaan dari kedua konflik tersebut ?
A Konflik adat
B Konflik antar etnis
C Konflik antar budaya
D Konflik antar agama
E Konflik perebutan wilayah

9. Pelanggaran HAM disebabkan oleh faktor internal dan eksternal,


yang merupakan faktor internal adalah ....
A Sikap tidak toleran
B Penyalahgunaan kekuasaan
C Ketidaktegasan aparat penegak hukum
D Penyalahgunaan teknologi
E Kesenjangan sosial

10. Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke


kelompok lain termasuk jenis pelanggaran ….
A kejahatan terhadap kemanusiaan
B diskriminasi
C penganiayaan
D penyiksaan
E kejahatan genosida

⌂ Daftar Isi

e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penilaian Diri I
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan
bertanggungjawab!

No. Pertanyaan Jawaban

Apakah anda berupaya tidak mengolok-


01. Ya Tidak
olokan teman yang melakukan kesalahan ?

Apakah anda dapat mengidentifikasi bentuk


02. pelanggaran HAM yang sering terjadi di Ya Tidak
negara kita?

Apakah anda selalu bertutur kata yang sopan


03. Ya Tidak
kepada orang lain ?

Apakah anda dapat menentukan


04. subtansi/dasar hukum perlindungan terhadap Ya Tidak
hak warga negara ?

Apakah anda selalu senyum dan


05. mengucapkan salam ketika bertemu teman Ya Tidak
dan guru ?

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review


pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke
pembelajaran berikutnya.

⌂ Daftar Isi

e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Evaluasi

Soal 1.

Berikut merupakan hak-hak dasar warga negara yang dijamin


oleh negara, kecuali...

A. hak politik

B. hak ekonomi

C. hak hukum

D. hak pendidikan

E. hak memiliki kekayaan

Soal 2.

Sesuatu yang harus dikerjakan warga negara dan bersifat


memaksa. Jika tidak dikerjakan mendapat sanksi disebut ....

A. hak asasi

B. hak asasi manusia

C. hak

D. kewajiban
E. kewajiban warga negara

Soal 3.

Berikut beberapa sifat kewajiban, kecuali ...

A. diatur undang-undang

B. bersifat memaksa

C. mempunyai kedudukan yang sama pada setiap warga negara

D. melekat pada diri individu

E. mendapat sanksi jika dilanggar

Soal 4.

Berikut ini yang merupakan kewajiban warga negara adalah ...

A. mendapat perlindungan hukum

B. mendapat pendidikan dan pengajaran

C. memiliki kedudukan yang sama dimata hukum

D. mendapat pengakuan negara

E. membela kedaulatan negara

Soal 5.

Contoh tindakan sewenang-wenang yang bertentangan dengan


hak warga negara adalah ...

A. pemerintah daerah melarang penggunaan jilbab di sekolah


B. siswa dikeluarkan dari sekolah karena tindak kriminal

C. polisi memberi tilang pada siswa yang melanggar peraturan

D. pemerintah memberikan hak pilih pada setiap warga negara

E. hakim memberi putusan suatu perkara berdasarkan bukti-bukti

Soal 6.

Contoh hak warga negara dalam bidang hukum adalah ...

semua warga negara bebas menjalankan agama masing-


A.
masing

B. semua warga negara berhak atas penghidupan yang layak

C. keikutsertaan warga negara dalam membela negara

D. setiap warga negara bebas mengeluarkan pendapat

semua warga negara mempunyai hak membela diri di depan


E.
pengadilan

Soal 7.

Berikut ini yang bukan merupakan tindakan pencegahan yang


dapat dilakukan untuk pengatasi berbagai kasus pelanggaran
HAM, yaitu ….

A. penegakan supremasi hukum dan demokrasi

B. penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat

peningkatan kualitas pelayanan publik untuk mencegah


C.
terjadinya berbagai bentuk pelanggaran HAM oleh pemerintah

D. menjatuhkan hukuman bagi orang yang melakukan


pelanggaran terhadap HAM

E. penyuluhan terhadap masyarakat tentang hukum

Soal 8.

Salah satu bentuk pelanggaran HAM ringan adalah ….

A. membunuh anggota kelompok

B. memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa

memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu


C.
ke kelompok lain

memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah


D.
kelahiran di dalam kelompok

E. kelalaian dalam pemberian pelayanan kesehatan

Soal 9.

Pada dasarnya, hak asasi manusia harus ….

A. dilalaikan

B. dilupakan

C. dihindari

D. diabaikan

E. dihormati

Soal 10.

Berikut faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM, kecuali ….


A. terjadinya penyalahgunaan kekuasaan

B. kurang tegasnya aparat penegak hukum

C. tegasnya aparat penegak hukum

D. kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi

E. terjadinya penyalahgunaan teknologi

Soal 11.

Faktor-faktor yang berasal dari diri pelaku pelanggar HAM


disebut sebagai faktor ….

A. eksternal

B. internal

C. tak langsung

D. sumber

E. langsung

Soal 12.

Faktor-faktor yang berasal dari luar diri manusia yang


mendorong seseorang atau sekelompok yang melakukan
pelanggaran HAM disebut faktor ….

A. eksternal

B. langsung

C. tidak langsung
D. sumber

E. internal

√ Hasil Evaluasi

Nilai Deskripsi

⌂ Daftar Isi

e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Daftar Pustaka

Tim penyusun.2004.pendidikan Panasila dan


kewarganegaraan kelas 2 semester 1.Klaten:PT Intan
Pariwara

Yusnawan dan Sodeli. 2018. Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan.Jakarta : Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1945/UUDTAHUN~194
5UUD.HTM, diakses tanggal 28 april 2019

https://www.youtube.com/watch?v=A2Ti0CnNKaA

https://www.kompas.tv/tag/penegakan-hak-asasi-manusia

https://nasional.sindonews.com/read/696019/12/penegaka
n-ham-di-asean-dan-indonesia-masih-lemah-
1355123444

http://www.mrofiudin29.com/2017/08/pkn-kelas-11-
menyibak-kasus-pelanggaran.html

⌂ Daftar Isi

e-Modul 2019
Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai