Anda di halaman 1dari 47

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

KURSUS DAN PELATIHAN


APLIKASI ROBOTIKA DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR
JENJANG IV

berbasis

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Penyusunan SKL 4
C. Uraian Program 4
D. Pengertian 7

II. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI 12

A. Profil Lulusan 12
B. Jabatan Kerja 12
C. Capaian Pembelajaran 12
D. Standar Kompetensi Lulusan 16
E. Rekognisi Pembelajaran Lampau 43

III. PENUTUP 45

i
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang
menjadi negara maju. Pengembangan di berbagai sektor kehidupan dapat
menciptakan daya saing yang unggul di dunia internasional. Salah
satunya perkembangan dunia industri di Indonesia yang sudah mulai
memasuki era Industri 4.0 yang mengarah pada proses manufaktur
berbasis robotika dan sistem kendali yang terhubung internet atau
jaringan nirkabel (cyber physical system). Proses manufaktur ini mulai
menggantikan tugas-tugas operator dengan sistem robot yang
terintegrasi dan terotomatisasi. Oleh karena itu, diperlukan adanya
peningkatan kemampuan dan kompetensi sumber daya manusia di
Indonesia agar dapat beradaptasi dengan revolusi Industri 4.0
khususnya di bidang aplikasi robotika dalam industri manufaktur.
Keahlian sumber daya manusia tidak hanya membutuhkan keunggulan
dalam hal mutu, tetapi juga memerlukan upaya-upaya pengenalan,
pengakuan, serta penyetaraan kualifikasi pada bidang-bidang keilmuan
dan keahlian yang relevan baik secara bilateral, regional maupun
internasional. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) secara
khusus dikembangkan untuk menjadi suatu rujukan nasional bagi
upaya-upaya menstandarkan mutu sumber daya manusia di Indonesia.
Pencapaian setiap tingkat kualifikasi sumber daya manusia Indonesia
berhubungan langsung dengan tingkat capaian pembelajaran baik yang
dihasilkan melalui sistem pendidikan maupun pelatihan yang
dikembangkan dan diberlakukan secara nasional. Oleh karena itu, upaya
peningkatan daya saing bangsa akan sekaligus memperkuat jati diri
bangsa Indonesia.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan salah satu


langkah untuk mewujudkan mutu dan jati diri bangsa Indonesia dalam
sektor sumber daya manusia yang dikaitkan dengan program
standarisasi sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional. Setiap

1
tingkat kualifikasi yang dicakup dalam KKNI memiliki makna dan
kesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dimiliki setiap insan
pekerja Indonesia dalam menciptakan hasil karya dan kontribusi yang
bermutu dalam mengaplikasikan robotika di dunia industri manufaktur.
Kebutuhan Indonesia untuk segera memiliki Standar Kompetensi
Lulusan berbasis KKNI aplikasi robotika dalam industri manufaktur
sudah sangat mendesak mengingat tantangan dan persaingan global
pasar tenaga kerja nasional maupun internasional yang semakin terbuka.
Pergerakan tenaga kerja dari dan ke Indonesia tidak dapat lagi dibendung
dengan peraturan atau regulasi yang bersifat protektif. Ratifikasi yang
telah dilakukan Indonesia untuk berbagai konvensi regional maupun
internasional, secara nyata menempatkan Indonesia sebagai sebuah
negara yang semakin terbuka di berbagai sektor antara lain sektor
perekonomian, pendidikan, ketenagakerjaan, dan lain-lain. Oleh karena
itu, persaingan global tidak lagi terjadi pada ranah internasional akan
tetapi sudah nyata berada pada ranah nasional.

Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi pada


sektor ketenagakerjaan adalah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui ketahanan sistem pendidikan dan pelatihan secara
nasional dengan berbagai cara sebagai berikut.
1. Menstandarkan mutu pendidikan dan pelatihan;
2. Mengembangkan sistem kesetaraan kualifikasi antara capaian
pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan,
pengalaman kerja maupun pengalaman mandiri di bidang aplikasi
robotika dalam industri manufaktur;
3. Meningkatkan kerja sama dan pengakuan timbal balik yang saling
menguntungkan antara institusi penghasil tenaga kerja dan industri
pengguna tenaga kerja; dan
4. Meningkatkan pengakuan dan kesetaraan kualifikasi ketenagakerjaan
Indonesia dengan negara-negara lain di dunia baik terhadap capaian
pembelajaran yang ditetapkan oleh institusi pendidikan dan pelatihan
maupun terhadap kriteria kompetensi yang dipersyaratkan di bidang

2
aplikasi robotika dalam industri manufaktur.

Secara mendasar langkah-langkah pengembangan tersebut mencakup


permasalahan yang bersifat multi aspek dan keberhasilannya sangat
tergantung dari sinergi dan peran proaktif dari berbagai pihak yang
terkait dengan peningkatan mutu sumber daya manusia nasional
termasuk, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian
Tenaga Kerja, asosiasi profesi, asosiasi industri, institusi pendidikan dan
pelatihan serta masyarakat luas.

Secara umum, kondisi awal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan


suatu program penyetaraan kualifikasi sumber daya manusia nasional
tersebut tampak belum cukup kondusif dalam beberapa hal, misalnya
belum meratanya kesadaran mutu di kalangan institusi penghasil
sumber daya manusia nasional, belum tumbuhnya kesadaran tentang
pentingnya kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang
dihasilkan oleh penghasil sumber daya manusia nasional dan deskripsi
keilmuan, keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan di bidang kerja
atau profesi, termasuk terbatasnya pemahaman mengenai dinamika
tantangan sektor tenaga kerja di tingkat dunia. Oleh karena itu, perlu
segera diwujudkan upaya-upaya untuk mencapai keselarasan mutu dan
penjenjangan kualifikasi lulusan dari institusi pendidikan formal dan
nonformal, dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh
pengguna lulusan.

Di jalur pendidikan non formal, pada tahun 2019 tercatat sekitar 20.971
lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk beragam jenis
kursus dan pelatihan (sumber: referensi.data.kemdikbud.go.id) di bawah
pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Maka, salah satu
infrastruktur yang penting dalam mencapai keselarasan mutu dan
penjenjangan kualifikasi antara lulusan dari institusi penyelenggara
kursus dan pelatihan dengan deskripsi kompetensi kerja yang
diharapkan oleh pengguna lulusan adalah dokumen Standar Kompetensi

3
Lulusan disingkat SKL, sebagaimana dinyatakan pada PP No.13 tahun
2015 tentang Perubahan kedua atas PP No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.

Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang


Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia maka SKL yang telah disusun
tersebut perlu dikaji keselarasannya dengan kualifikasi pada KKNI.
Pembuatan SKL Aplikasi Robotika dalam Industri Manufaktur ini juga
sekaligus dimaksudkan untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan
kompetensi kerja dari pengguna lulusan di dunia kerja dan dunia industri
manufaktur.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
4. Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan Kursus dan
Pelatihan Tahun 2019.

C. Tujuan Penyusunan SKL


SKL Aplikasi Robotika dalam Industri Manufaktur Jenjang IV disusun
dengan tujuan untuk menstandarkan materi, pedoman penilaian dalam
penentuan kelulusan peserta kursus dan pelatihan pada lembaga kursus
dan pelatihan aplikasi robotika dalam industri manufaktur.

D. Uraian Program
Teknologi Industri 4.0 berkembang secara berkelanjutan di semua sektor
kehidupan manusia, oleh karena itu program pendidikan dan pelatihan
aplikasi robotika dalam industri manufaktur pada lembaga kursus dan

4
pelatihan harus dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan Industri
Manufaktur.

Program kursus dan pelatihan aplikasi robotika dalam industri


manufaktur merupakan program kursus dan pelatihan untuk
menghasilkan seorang teknisi yang diharapkan mampu menyelesaikan
tugas berlingkup luas dan kasus spesifik, menguasai prinsip-prinsip
dasar dan mampu merancang, merakit, menguji coba, dan mengevaluasi
aplikasi robotika pada
1. Kolaborasi Robot dengan Manusia (Human - Robot
Collaboration/HRC);
2. Sistem Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence System) dan
Manajemen Data;
3. Kendaraan Terpandu Otomatis (Automated Guided Vehicles); dan
4. Pencetakan Prototipe 3D (Additive Manufacturing)
dalam industri manufaktur serta mampu berkomunikasi untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya kepada pelanggan dan
bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan baik secara
mandiri maupun berkelompok.

Lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program kursus dan


pelatihan ini adalah 700 jam pelajaran (JP), dengan proporsi waktu 20%
teori, 40% praktik, dan 40% penyelesaian proyek berbasis masalah.
Pelaksanaan program kursus dan pelatihan ini mengacu pada metode
pelatihan berbasis kompetensi, yang memprasyaratkan peserta kursus
dan pelatihan untuk menyelesaikan semua tahapan kursus dan pelatihan
yang sudah ditawarkan. Kelulusan peserta kursus dan pelatihan
didasarkan pada uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi (LSK) bidang Robotika dan Otomasi yang independen dan
diakui oleh pemerintah, Dunia Usaha, dan Dunia Industri (DUDI). Uji
kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Komptensi (TUK).

5
1. Nama Program
Kursus dan Pelatihan Aplikasi Robotika dalam Industri Manufaktur
Jenjang IV berbasis KKNI.

2. Tujuan

a. Umum
Secara umum program Kursus dan Pelatihan Aplikasi Robotika
dalam Industri Manufaktur Jenjang IV ini bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan umum,
kemampuan kerja, dan operasional lengkap di bidang aplikasi
robotika dalam industri manufaktur, serta memiliki kewenangan
dan tanggung jawab dalam pekerjaannya agar aplikasi robot yang
dihasilkan sesuai dengan standar spesifikasi.
b. Khusus
Secara khusus program Kursus dan Pelatihan Aplikasi Robotika
dalam Industri Manufaktur Jenjang IV ini bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten dalam merancang, merakit,
menguji coba, dan mengevaluasi aplikasi robotika dalam industri
manufaktur terkait
1) Kolaborasi Robot dengan Manusia (Human - Robot Collaboration/
HRC);
2) Sistem Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence System) dan
Manajemen Data;
3) Kendaraan Terpandu Otomatis (Automated Guided Vehicles/
AGV) dan
4) Pencetakan Prototipe 3D (Additive Manufacturing).

3. Manfaat
Program Kursus dan Pelatihan Aplikasi Robotika dalam Industri
Manufaktur Jenjang IV ini bermanfaat bagi
a. peserta kursus dan pelatihan memiliki kemampuan dalam
menyelesaikan tugas berlingkup luas dan kasus spesifik,
memahami prinsip-prinsip dasar dan mampu menyelaraskannya

6
untuk aplikasi robotika dalam industri manufaktur, yang bisa
digunakan sebagai bekal bekerja atau berwirausaha;
b. lembaga pengguna lulusan program Kursus dan Pelatihan Aplikasi
Robotika dalam Industri Manufaktur Jenjang IV merekrut calon
teknisi yang siap mengaplikasikan robotika di industri terkait dan
siap beradaptasi dengan pekerjaannya;
c. lembaga penyelenggara Kursus dan Pelatihan Aplikasi Robotika
dalam Industri Manufaktur Jenjang IV menghasilkan lulusan
kursus dan pelatihan yang sesuai dengan kualifikasi KKNI.

4. Kualifikasi Peserta

Untuk mengikuti Kursus dan Pelatihan Aplikasi Robotika dalam


Industri Manufaktur Jenjang IV, peserta kursus dan pelatihan
memiliki kualifikasi minimal pendidikan lulusan Diploma I atau setara
dengan level III KKNI pada bidang ilmu yang relevan.

5. Uji Kompetensi
Uji kompetensi dilaksanakan pada akhir program kursus dan
pelatihan. Pelaksanaan uji kompetensi terdiri atas dua jenis tes, yaitu
tes teori dan praktik. Tes teori bertujuan untuk mengukur penguasaan
pengetahuan, prinsip-prinsip dasar dan keterampilan berpikir peserta
kursus dan tes praktik dilakukan untuk mengukur keterampilan (skill)
dalam merancang, merakit, menguji coba, dan mengevaluasi aplikasi
robotika dalam industri manufaktur. Kelulusan peserta kursus dan
pelatihan didasarkan pada hasil uji kompetensi yang dilakukan oleh
Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) bidang Robotika dan Otomasi
yang independen dan diakui oleh pemerintah atau lembaga kursus dan
pelatihan yang terakreditasi.
E. Pengertian
1. Aplikasi Robotika dalam Industri Manufaktur adalah penerapan alat
atau mesin otomatis yang dapat diprogram untuk membantu tugas
dan/atau bekerja sama dengan operator dalam industri manufaktur.
2. Industri Manufaktur adalah suatu cabang industri yang
mengaplikasikan mesin, peralatan, tenaga kerja, dan proses untuk

7
mengubah barang mentah menjadi bahan jadi yang memiliki nilai jual.
3. Teknologi Industri 4.0 adalah transformasi digital dalam dunia
manufaktur dan industri dimana analisis data dan sistem kontrol
mesin melalui internet disinergikan dalam otomatisasi, robot, proses
manufaktur yang cerdas, dan terdesentralisasi.
4. Kolaborasi Robot dengan Manusia (Human-Robot Collaboration/ HRC)
adalah bagian penting dalam manufaktur dimana robot dan manusia
dapat bekerja dan menyelesaikan tugas bersama.
5. Sistem Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence System) adalah
kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar,
untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran
tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi
yang fleksibel agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat
dilakukan manusia.
6. Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya
informasi yang mencakup pengumpulan data, integritas dan
pengujian, penyimpanan, pemeliharaan, keamanan, organisasi, dan
pengambilan data. Semuan kegiatan ini untuk memastikan bahwa
sumber daya informasi akurat, mutakhir, aman dari gangguan, dan
tersedia bagi pemakai.
7. Kendaraan Terpandu Otomatis (Automated Guided Vehicles) adalah
sistem kendaraan yang bergerak otomatis dalam sebuah pemetaan
yang menggunakan pengindraan antara lain kamera, magnet,
gelombang radio, gelombang cahaya, navigasi laser atau sistem posisi
dalam ruangan (GPS indoor).
8. Pencetakan Prototipe 3D (Additive Manufacturing) adalah proses
penggabungan bahan untuk membuat objek dari data model 3D yang
tersusun lapis demi lapis, berfungsi untuk membuat pemodelan
prototipe untuk menganalisis hasil desain produk.
9. Prototipe adalah contoh bentuk awal dari sebuah produk yang dibuat
sesuai dengan standar ukuran skala sebenarnya atau dengan ukuran
perbandingan skala sebenarnya.
10. Standar keamanan adalah standar yang meliputi keamanan pekerja,

8
alat kerja, dan lingkungan.
11. Spesifikasi adalah perincian teknis atau karakteristik umum yang
meliputi desain, pemilihan material, biaya, parameter input/output.
12. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan selama periode tertentu
dalam melaksanakan fungsi kerja yang telah ditentukan terlebih
dahulu dan telah disepakati bersama.
13. Daya tahan adalah kemampuan untuk melakukan fungsi kerja secara
normal dalam kondisi lingkungan dan periode waktu tertentu.
14. Uji coba atau commissioning adalah melakukan pengujian operasional
suatu pekerjaan secara nyata maupun secara simulasi untuk
memastikan bahwa pekerjaan tersebut telah dilaksanakan dan
memenuhi semua ketentuan yang berlaku.
15. Profil lulusan adalah gambaran kemampuan yang dimiliki oleh lulusan
di bidang keterampilan dan jenjang tertentu sesuai kualifikasi KKNI.
16. Jabatan kerja adalah gambaran jabatan kerja yang bisa dimasuki oleh
lulusan dibidang keterampilan dan jenjang tertentu sesuai kualifikasi
KKNI.
17. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui
internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan
akumulasi pengalaman kerja.
18. Pengetahuan adalah penguasaan teori oleh seseorang pada suatu
bidang keilmuan dan keahlian tertentu atau pemahaman tentang
konsep, fakta, informasi, dan metodologi pada bidang pekerjaan
tertentu.
19. Sikap adalah penghayatan seseorang terhadap nilai, norma, dan aspek
di sekitar kehidupannya yang tumbuh dari proses pendidikan,
pengalaman kerja, lingkungan kehidupan keluarga, atau masyarakat
secara luas.
20. Sikap dan tata nilai adalah kecenderungan psikologis, sebagai hasil
dari penghayatan seseorang terhadap nilai dan norma, kehidupan
yang tumbuh dari proses pendidikan, pengalaman kerja, serta
lingkungan keluarga dan masyarakat.
21. Keterampilan adalah kemampuan psikomotorik dan kemampuan

9
menggunakan metode, bahan, dan instrumen yang diperoleh melalui
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja.
22. Tanggung jawab dan hak adalah konsekuensi dari dikuasainya
pengetahuan dan kemampuan kerja dalam melaksanakan kewajiban
kerja secara sadar akan hasil dan risikonya dan oleh karenanya
mendapatkan hak sesuai dengan kualifikasinya.
23. Kompetensi adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam
melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui
asesmen yang terstruktur, mandiri, dan bertanggung jawab di dalam
lingkungan kerja.
24. Standar Kompetensi Lulusan mengacu KKNI adalah kemampuan
minimum yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang
meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan sesuaidengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan dan diturunkan dari capaian pembelajaran khusus
pada jenjang KKNI yang sesuai.
25. Elemen kompetensi adalah bagian yang menyusun satu kompetensi
secara utuh dalam bentuk uraian pengetahuan, kemampuan kerja,
tanggung jawab dan hak, maupun sikap berperilaku.
26. Indikator kelulusan adalah unsur yang menjadi tolok ukur
keberhasilan yang menyatakan seseorang kompeten atau tidak.
27. Pengalaman kerja adalah internalisasi kemampuan dalam melakukan
pekerjaan di bidang tertentu dan selama jangka waktu tertentu.
28. Deskripsi umum KKNI adalah deskripsi yang menyatakan karakter,
kepribadian, sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiap manusia
Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi sebagaimana dinyatakan
pada lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012.
29. Deskripsi kualifikasi KKNI adalah deskripsi yang menyatakan ilmu
pengetahuan, pengetahuan praktis, pengetahuan, afeksi, dan
kompetensi yang dicapai seseorang sesuai dengan jenjang kualifikasi I
sampai dengan IX sebagaimana dinyatakan pada lampiran Peraturan
Presiden Nomor 8 Tahun 2012.
30. Deskripsi capaian pembelajaran khusus adalah deskripsi capaian

10
minimum dari setiap program kursus dan pelatihan yang mencakup
deskripsi umum dan selaras dengan deskripsi kualifikasi KKNI.
31. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI adalah kemampuan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan dan
diturunkan dari capaian pembelajaran khusus pada level KKNI.
Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI dinyatakan oleh tiga
parameter yaitu Kompetensi, Elemen Kompetensi, dan Indikator
Kelulusan.
32. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, bahan pelajaran, cara penyampaian, dan penilaiannya
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
menghasilkan lulusan sesuai capaian pembelajaran.
33. Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah pengakuan atas
capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pengalaman kerja,
pendidikan nonformal, atau pendidikan informal ke dalam sektor
pendidikan formal.

11
II. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI

A. Profil Lulusan

Lulusan program Kursus dan Pelatihan Aplikasi Robotika dalam Industri


Manufaktur adalah seorang teknisi yang memiliki kompetensi prinsip-
prinsip dasar, konsep kerja operasional lengkap untuk menyelaraskannya
dan menyelesaikan tugas berlingkup luas dan kasus spesifik dalam
merancang, merakit, menguji coba, dan mengevaluasi aplikasi robotika
dalam industri manufaktur yang terdiri atas
(a) Kolaborasi Robot dengan Manusia (Human-Robot Collaboration /HRC);
(b) Sistem Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence System) dan
Manajemen Data;
(c) Kendaraan Terpandu Otomatis (Automated Guided Vehicles/ AGV);
dan
(d) Pencetakan Prototipe 3D (Additive Manufacturing).

B. Jabatan Kerja

Jabatan kerja yang dapat ditempati dan dilakukan oleh lulusan kursus
dan pelatihan adalah sebagai teknisi aplikasi robotika di industri
manufaktur, setara dengan jenjang IV dalam KKNI.

C. Capaian Pembelajaran

CAPAIAN PEMBELAJARAN
BIDANG APLIKASI ROBOTIKA DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR
SESUAI KKNI JENJANG IV
SIKAP DAN Membangun dan membentuk karakter dan
TATA NILAI kepribadian manusia Indonesia sebagai berikut.
1.Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.Memiliki moral, etika dan perilaku baik, tertib,
teliti, cermat dan adaptif di dalam
menyelesaikan tugasnya.
3.Berperan sebagai warga negara yang bangga
dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia.
4.Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan
sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap

12
masyarakat dan lingkungannya.
5.Menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan original orang lain.
6.Menjunjung tinggi penegakan hukum serta
memiliki semangat untuk mendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
KEMAMPUAN Mampu menyelesaikan tugas berlingkup luas
DI BIDANG dan kasus spesifik, meliputi kemampuan sebagai
KERJA berikut.
1.Merancang aplikasi robot dalam industri
manufaktur sesuai permintaan
klien/pengguna jasa/pemberi kerja,
meliputi
a. Kolaborasi Robot dengan Manusia (Human-
Robot Collaboration/HRC);
b.Sistem Kecerdasan Buatan (Artificial
Intelligence System) dan Manajemen Data;
c. Kendaraan Terpandu Otomatis (Automated
Guided Vehicles/AGV);
d.Pencetakan Prototipe 3D (Additive
Manufacturing).
2.Merakit, menguji coba, dan mengevaluasi
sistem Kolaborasi Robot dengan Manusia
(Human-Robot Collaboration/HRC) sesuai hasil
rancangan dan menggunakan metode yang
sesuai dengan standar industri Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3).
3.Membuat, mengintegrasikan, menguji coba,
dan mengevaluasi Sistem Kecerdasan Buatan
(Artificial Intelligence System) dan Manajemen
Data untuk aplikasi robot sesuai hasil
rancangan dan menggunakan metode yang
sesuai dengan standar industri Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3).
4.Merakit, menguji coba, dan mengevaluasi
Kendaraan Terpandu Otomatis (Automated
Guided Vehicles) untuk industri manufaktur
sesuai hasil rancangan dan menggunakan
metode yang sesuai dengan standar industri
dan Keselamatan Kerja (K3).
5.Menggambar, memindai, mendokumentasikan,
dan mencetak Prototipe 3D (Additive
Manufacturing) sesuai hasil rancangan dan
standar ukuran yang telah ditentukan.
PENGETAHUAN Menguasai prinsip dasar operasional lengkap
YANG dan mampu menyelaraskan dengan
DIKUASAI permasalahan faktual di bidang kerjanya,
meliputi kemampuan sebagai berikut.

13
1.Memahami prinsip dasar perkembangan dan
aplikasi robotika dalam industri manufaktur
untuk merancang aplikasi robot sesuai
permintaan klien/pengguna jasa/ pemberi
kerja dengan pemilihan metode yang tepat
sesuai standar industri.
2.Memahami prinsip dasar operasional lengkap
cara merakit, menguji coba, dan mengevaluasi
sistem Kolaborasi Robot dengan Manusia
(Human-Robot Collaboration/HRC) sesuai
standar industri.
3.Memahami prinsip dasar operasional lengkap
cara membuat, mengintegrasikan, menguji
coba, dan mengevaluasi Sistem Kecerdasan
Buatan (Artificial Intelligence System) dan
Manajemen Data untuk aplikasi robot sesuai
standar industri.
4.Memahami prinsip dasar operasional lengkap
cara merakit, menguji coba, dan mengevaluasi
Kendaraan Terpandu Otomatis (Automated
Guided Vehicles) sesuai standar industri.
5.Memahami prinsip dasar operasional lengkap
penggunaan software desain 3D, mesin
pemindai 3D, dan mesin cetak prototipe 3D
dalam proses Pencetakan Prototipe 3D
(Additive Manufacturing) sesuai hasil
rancangan dan standar ukuran yang
dibutuhkan.
TANGGUNG Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
JAWAB DAN hasil kerja orang lain yang berada di bawah
HAK pengawasannya dalam hal sebagai berikut.
1.Bertanggung jawab dalam merancang sistem,
merakit, mengalibrasi, mengintegrasikan
sistem, mengoperasikan, memelihara,
memperbaiki, dan mengevaluasi sistem
aplikasi robotika terintegrasi sesuai dengan
prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3).
2.Bekerja sama dan melakukan komunikasi yang
baik dan efektif dengan rekan kerja dan
pengguna jasa.
3.Bertanggung jawab untuk membimbing rekan
kerja serta bertanggung jawab terhadap hasil
pekerjaan rekan kerja yang dibimbing.
4.Bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya
dalam bentuk mutu kerja yang terukur dengan
laporan tertulis.

14
D. Standar Kompetensi Lulusan

UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN

SIKAP DAN TATA NILAI

1. Mengaktualisasi 1.1. Bertakwa kepada 1.1.1. Bertakwa kepada


karakter dan Tuhan Yang Maha Tuhan Yang Maha
kepribadian Esa Esa
manusia
1.2. Memiliki moral, etika 1.2.1. Memiliki moral,
Indonesia
dan perilaku baik, etika, dan
tertib, teliti, cermat kepribadian yang
dan adaptif di dalam baik dalam
menyelesaikan menyelesaikan
tugasnya tugasnya sebagai
warga negara yang
bangga dan cinta
tanah air
1.2.2. Tertib, teliti,
cermat dan adaptif
dalam
menyelesaikan
tugas yang
dikerjakan
1.3. Berperan sebagai 1.3.1. Memiliki karakter
warga negara yang dan kepribadian
bangga dan cinta manusia Indonesia
tanah air serta
mendukung
perdamaian dunia
1.4. Bekerja sama dan 1.4.1. Kemampuan
memiliki kepekaan bekerja sama dan
sosial yang tinggi memiliki kepekaan
terhadap masyarakat yang tinggi
dan lingkungannya terhadap
dan kepedulian yang masyarakat dan
tinggi terhadap lingkungannya
masyarakat dan
lingkungannya
1.5. Menghargai 1.5.1. Memahami
keanekaragaman keanekaragaman
budaya, pandangan, budaya,
kepercayaan, dan pandangan,
agama serta kepercayaan, dan
pendapat/temuan agama serta
original orang lain pendapat/temuan
original orang lain

15
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN

1.6. Menjunjung tinggi 1.6.1. Menunjukkan hasil


penegakan hukum pekerjaan sesuai
serta memiliki dengan
semangat untuk kesepakatan
mendahulukan pengguna dan
kepentingan bangsa tidak berdampak
serta masyarakat pada timbulnya
luas keresahan
khalayak, tidak
bertentangan
dengan norma
agama, hukum
serta norma yang
berlaku
KEMAMPUAN DI BIDANG KERJA

2. Merancang 2.1. Merancang sistem 2.1.1. Kesesuaian


aplikasi robot robot manipulator deskripsi hasil
dalam industri sesuai dengan identifikasi
manufaktur permintaan klien/ masalah dalam
sesuai pengguna jasa/ membangun
permintaan klien/ pemberi kerja sistem robot
pengguna jasa/ manipulator
pemberi kerja dengan standar
keamanan,
spesifikasi, kinerja
dan daya tahan
2.1.2. Kesesuaian hasil
rancangan sistem
robot manipulator
dengan
instrumen(check
sheet)
2.2.1. Kesesuaian
2.2. Merancang sistem
deskripsi hasil
Kolaborasi Robot
identifikasi
dengan Manusia
masalah dalam
(HRC) dalam
membangun
menjalankan tugas
sistem Kolaborasi
dan fungsi pada
Robot dengan
aplikasi robotika di
Manusia (HRC)
industri manufaktur
dengan standar
sesuai dengan
keamanan,
permintaan klien/
spesifikasi, kinerja,
pengguna jasa/
dan daya tahan
pemberi kerja
2.2.2. Kesesuaian hasil
rancangan sistem
Kolaborasi Robot
dengan Manusia

16
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
(HRC) dengan
instrumen (check
sheet)
2.3.1. Kesesuaian
2.3. Merancang sistem
deskripsi hasil
integrasi berbasis
identifikasi
internet untuk setiap
masalah dalam
peralatan (Internet of
membangun
Things/IoT) pada
sistem integrasi
sistem integrasi robot
robot berbasis
sesuai dengan
internet dengan
permintaan klien/
standar keamanan,
pengguna jasa/
spesifikasi, kinerja,
pemberi kerja
dan daya tahan
2.3.2. Kesesuaian hasil
rancangan sistem
robot terintegrasi
internet dengan
instrumen (check
sheet)
2.4. Merancang 2.4.1. Ketepatan memilih
kecerdasan buatan metode kecerdasan
(Artificial Intelligence / buatan (Artificial
AI) pada robot dengan Intelligence/AI)
metode pembelajaran yang akan
mesin (machine digunakan pada
learning) sistem robot sesuai
menggunakan sistem dengan
pembelajaran terarah perancangan
(supervised learning), 2.4.2. Kesesuaian hasil
pembelajaran tak rancangan sistem
terarah (unsupervised kecerdasan buatan
learning), pada robot
pembelajaran semi (Artificial
terarah (semi- Intelligence/AI)
supervised learning), yang dapat
atau reinfocement diimplementasikan
learning sesuai untuk membangun
permintaan klien/ sistem robot
pengguna jasa/ dengan standar
pemberi kerja keamanan,
spesifikasi, kinerja,
dan daya tahan

2.5.1. Kesesuaian
2.5. Merancang
deskripsi hasil
manajemen data
identifikasi
untuk pengumpulan

17
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
data, integritas, dan masalah dalam
pengujian, memanajemen
penyimpanan, data dengan
pemeliharaan, standar keamanan,
keamanan, spesifikasi, kinerja,
organisasi, dan dan daya tahan
pengambilan data 2.5.2. Kesesuaian hasil
pada sistem robot rancangan
sesuai dengan manajemen data
permintaan klien/ dengan instrumen
pengguna jasa/ (check sheet)
pemberi kerja
2.6.1. Kesesuaian
2.6. Merancang sistem
deskripsi hasil
Kendaraan Terpandu
identifikasi
Otomatis (AGV) untuk
masalah dalam
mendistribusikan
membangun
barang dan
sistem Kendaraan
penyimpanan barang
Terpandu Otomatis
sesuai dengan
(AGV) dengan
permintaan klien/
standar keamanan,
pengguna jasa/
spesifikasi, kinerja,
pemberi kerja
dan daya tahan
2.6.2. Kesesuaian hasil
rancangan sistem
robot Kendaraan
Terpandu Otomatis
(AGV) dengan
instrumen (check
sheet)
2.7.1. Ketepatan
2.7. Merancang komposisi
menentukan
bentuk dan jenis
komposisi bentuk
material untuk desain
Prototipe 3D
Prototipe 3D (Additive
(Additive
Manufacturing) sesuai
Manufacturing)
dengan permintaan
yang sesuai
klien/pengguna
dengan standar
jasa/pemberi kerja
keamanan,
spesifikasi, kinerja,
dan daya tahan
2.7.2. Ketepatan memilih
jenis material
Prototipe 3D
(Additive
Manufacturing)
yang sesuai
dengan standar
keamanan,
spesifikasi, kinerja,
dan daya tahan

18
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
3.1.1. Keseluruhan alat
3. Merakit, menguji 3.1. Merakit instalasi
dan bahan yang
coba, dan elektronik dan
dibutuhkan untuk
mengevaluasi mekanik, serta uji
merakit sistem
sistem kolaborasi coba (commissioning)
robot manipulator
robot dengan fungsi robot
berdasarkan
manusia (Human- manipulator sesuai
rancangan tersedia
Robot prosedur kerja
3.1.2. Kesesuaian
Collaboration/HR
perakitan robot
C) sesuai hasil
manipulator
rancangan dan
dengan semua
menggunakan
piranti yang
metode yang
dibutuhkan sesuai
sesuai dengan
buku petunjuk
standar industri
pengguna dan
Kesehatan dan
Standar
Keselamatan Kerja
Operasional
(K3)
Prosedur yang
berlaku di
perusahaan
3.1.3. Ketepatan
menginstall
software
pemrograman
robot manipulator
yang dibutuhkan
untuk
mengoperasian
robot manipulator
sesuai buku
petunjuk
3.1.4. Ketepatan menguji
koneksi I/O robot
manipulator ke
software
pemrograman
robot dengan
prosedur kerja
3.1.5. Kesesuaian
inisialisasi posisi
awal robot
manipulator ketika
dinyalakan dengan
kebutuhan
pengguna
3.1.6. Kesesuaian uji
coba
(commissioning)
sistem sensor pada
robot manipulator
sesuai dengan nilai

19
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
sensitifitas yang
dibutuhkan
3.1.7. Kesesuaian uji
coba
(commissioning)
efektor robot
manipulator
dengan ketentuan
kondisi awal robot
sebelum
melakukan
perintah kerja
3.1.8. Ketepatan
memprogram
gerakan dasar
robot manipulator
dalam
menjalankan
fungsi kerja sesuai
dengan prosedur
tanpa melebihi
ruang gerak robot
3.1.9. Keseluruhan
integrasi gerakan
dasar robot
manipulator
dengan sistem
sensor sesuai
dengan fungsi
kerja yang
dirancang
3.1.10. Keseluruhan
integrasi gerakan
dasar robot
manipulator,
sistem sensor dan
kerja efektor
sesuai dengan
rancangan sistem
3.2.1. Tepat dalam
3.2. Memprogram,
menggunakan
mengintegrasikan dan
teach pendant
menguji coba sistem
untuk membuat
Kolaborasi Robot
pemrograman HRC
dengan Manusia
sesuai hasil
(HRC) menggunakan
rancangan
Teach pendant, Online
3.2.2. Tepat dalam
programming dan
menggunakan
hand guiding sesuai
Online
dengan hasil
programming
rancangan
untuk membuat

20
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
pemrograman HRC
sesuai hasil
rancangan
3.2.3. Tepat dalam
membuat
pemrograman HRC
menggunakan
metode hand
guiding sesuai
hasil rancangan
3.2.4. Hasil integrasi
Kolaborasi Robot
dengan Manusia
(HRC) berfungsi
sesuai dengan
standar keamanan,
spesifikasi, kinerja
dan daya tahan
3.3.1. Kesesuaian
3.3. Memelihara,
pengecekan
melakukan
berkala mengikuti
pencegahan,
Standar
mengevaluasi dan
Operasional
mengambil tindakan
Prosedur
pada sistem
3.3.2. Ketepatan dalam
Kolaborasi Robot
memastikan baik-
dengan Manusia
tidaknya sistem
(HRC) saat situasi
keamanan robot
darurat atau
terhadap pekerja
malfungsi secara
yang berinteraksi
tepat dan sesuai
langsung sesuai
prosedur
dengan prosedur
3.3.3. Ketepatan dalam
mengambil
tindakan darurat
jika terjadi
malfungsi pada
sistem Kolaborasi
Robot dengan
Manusia (HRC)
sesuai prosedur
3.3.4. Keakuratan
mengidentifikasi
masalah penyebab
terjadinya
malfungsi pada
sistem Kolaborasi
Robot dengan
Manusia (HRC)
sesuai standar
operasional

21
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
prosedur
3.3.5. Keakuratan dalam
menginformasikan
perbaikan sistem
Kolaborasi Robot
dengan Manusia
(HRC) yang
diperlukan sesuai
standar
operasional
prosedur
3.3.6. Ketepatan
memperbaiki
kerusakan sistem
Kolaborasi Robot
dengan Manusia
(HRC) hingga
berfungsi normal
4.1.1. Ketepatan
4. Membuat, 4.1. Membuat,
mengintegrasikan
mengintegrasikan, mengintegrasikan,
piranti
menguji coba dan menguji coba dan
input/output ke
mengevaluasi mengevaluasi sistem
cloud IoT sesuai
Sistem antarmuka berbasis
rancangan
Kecerdasan IoT pada perangkat
4.1.2. Ketepatan
Buatan (Artificial dan manajemen data
mengintegrasikan
Intelligence sesuai dengan hasil
hasil pengolahan
System) dan rancangan
data yang
Manajemen Data
tersimpan pada
untuk aplikasi
cloud IoT ke
robot sesuai hasil
aktuator sesuai
rancangan dan
rancangan
menggunakan
4.1.3. Ketepatan
metode yang
mengintegrasikan
sesuai dengan
hasil pengolahan
standar industri
data yang
Kesehatan dan
tersimpan pada
Keselamatan Kerja
cloud IoT ke sistem
(K3)
antarmuka sesuai
rancangan
4.1.4. Kesesuaian
tampilan data
input-output pada
sistem antarmuka
terhadap waktu
nyata (real time)
4.1.5. Keseluruhan
instrumen
pengujian (check
sheet) terisi dengan
data hasil

22
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
pengujian
implementasi IoT
4.1.6. Kesesuaian
laporan tertulis
hasil pengujian
data dengan
instrumen
penilaian (check
sheet)
4.2.1. Kesesuaian hasil
4.2. Mendata, Memproses,
pengumpulkan
mengintegrasikan dan
data sampel untuk
mengimplementasi-
proses pemindaian
kan data machine
produk terhadap
learning untuk sistem
karakteristik yang
kecerdasan buatan
diperlukan
(Artificial Inteligence)
4.2.2. Ketepatan
robot dalam industri
mendapatkan
manufaktur sesuai
karakteristik
dengan hasil
produk dari hasil
rancangan
proses data sampel
yang berbentuk
Training Model
4.2.3. Ketepatan
membuat referensi
produk baik dan
produk cacat
berdasarkan
karakteristik
produk
4.3.1. Kesesuaian bahan
4.3. Membuat dan
presentasi dengan
mempresentasikan
hasil implementasi
hasil implementasi
IoT
IoT kepada klien /
4.3.2. Ketepatan
pengguna jasa /
mendemonstrasika
pemberi kerja
n hasil
implementasi IoT
kepada klien
sesuai deskripsi
produk
5.1.1. Keseluruhan alat
5. Merakit, menguji 5.1. Merakit instalasi
dan bahan yang
coba dan elektronik dan
digunakan untuk
mengevaluasi mekanik, dan uji
merakit kendaraan
Kendaraan coba (commissioning)
terpandu otomatis
Terpandu fungsi kerja semua
(AGV ) tersedia
Otomatis peranti Kendaraan
5.1.2. Ketepatan dalam
(Automated Terpandu Otomatis
merakit kendaraan
Guided (AGV )
terpandu otomatis
Vehicles/AGV)
(AGV ) dengan

23
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
untuk industri semua piranti yang
manufaktur dibutuhkan
sesuai hasil pengguna sesuai
rancangan dan buku petunjuk
menggunakan pengguna dan
metode yang Standar
sesuai dengan Operasional
standar industri Prosedur yang
dan Keselamatan berlaku di
Kerja (K3) perusahaan
5.1.3. Hasil uji coba
(commissioning)
kamera pada
kendaraan
terpandu otomatis
(AGV ) sesuai
dengan parameter
yang dibutuhkan
5.1.4. Hasil uji coba
(commissioning)
sensor pemandu
pada kendaraan
terpandu otomatis
(AGV ) sesuai
dengan parameter
yang dibutuhkan
5.1.5. Hasil uji coba
(commissioning)
navigasi laser atau
sistem posisi
dalam ruangan
(GPS indoor) pada
kendaraan
terpandu otomatis
(AGV ) sesuai
dengan parameter
yang dibutuhkan
5.2.1. Ketepatan
5.2. Memprogram dan
memprogam
mengintegrasikan
kendaraan
kendaraan terpandu
terpandu otomatis
otomatis (AGV)
(AGV) untuk
dengan manajemen
membaca
data untuk
informasi data
mendistribusikan
barang sesuai
barang dan
rancangan
penyimpanan barang
5.2.2. Ketepatan
memprogram
kendaraan
terpandu otomatis
(AGV) untuk

24
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
mendistribusikan
barang sesuai hasil
pembacaan data
barang
5.2.3. Ketepatan data
status kendaraan
terpandu otomatis
(AGV) pada sistem
antarmuka dan
data komunikasi
5.4.1. Keakuratan
5.3. Mengoperasikan,
kondisi start point,
memelihara dan
ruang gerak dan
memperbaiki
end point pada
kendaraan terpandu
kendaraan
otomatis (AGV) dan
terpandu otomatis
sistem data
saat pengaturan
terintegrasi sesuai
awal sesuai
prosedur kerja
rancangan
5.4.2. Kesesuaian
pengoperasian
kendaraan
terpandu otomatis
(AGV) dengan
Standar
Operasional
Prosedur
5.4.3. Kesesuaian
monitoring fungsi
kerja sistem
Kendaraan
Terpandu Otomatis
(AGV) dengan
prosedur
pemeliharaan
5.4.4. Ketepatan dalam
mengambil
tindakan darurat
jika terjadi
malfungsi pada
sistem kendaraan
terpandu otomatis
(AGV) sesuai
standar
operasional
prosedur
5.4.5. Keakuratan
mengidentifikasi
masalah penyebab
terjadinya mal
fungsi pada

25
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
kendaraan
terpandu otomatis
(AGV) sesuai
standar
operasional
prosedur
5.4.6. Keakuratan dalam
menginformasikan
perbaikan
kendaraan
terpandu otomatis
(AGV) yang
diperlukan sesuai
standar
operasional
prosedur
5.4.7. Ketepatan
memperbaiki
kerusakan sistem
kendaraan
terpandu otomatis
(AGV) hingga
berfungsi normal
5.5.1. kesesuaian laporan
5.4. Mengevaluasi dan
tertulis hasil
mempresentasikan
implementasi
hasil perancangan,
kendaraan
penggunaan dan
terpandu otomatis
perbaikan kendaraan
(AGV) dengan
terpandu otomatis
instrumen (check
(AGV) dalam
sheet)
mendistribusikan
5.5.2. Kesesuaian
barang dan
laporan tertulis
penyimpanan barang
hasil perbaikan
secara terukur
kendaraan
terpandu otomatis
(AGV) dengan
instrumen (check
sheet)
6.1.1. Ketepatan
6. Menggambar, 6.1. Menggambar,
memindai, menggabungkan dan pengunaan tools
mendokumentasi- membuat gambar pada software
kan dan mencetak realistik (rendering) desain 3D untuk
Prototipe 3D pada desain Prototipe menggambar
(Additive 3D (additive desain Prototipe
Manufacturing) manufacturing) 3D (additive
sesuai hasil menggunakan manufacturing)
rancangan dan software desain 3D sesuai prosedur
standar ukuran sesuai prosedur 6.1.2. Ketepatan
yang telah pengunaan tools

26
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
ditentukan pada software
desain 3D untuk
menggabungkan
bagian-bagian dari
komposisi bentuk
Prototipe 3D
(additive
manufacturing)
sesuai prosedur
6.1.3. Ketepatan
pengunaan tools
pada software 3D
untuk membuat
gambar Prototipe
3D (additive
manufacturing)
terlihat realistik
(rendering)
6.2.1. Ketepatan
6.2. Memindai objek 3D
menggunakan mesin mengkalibrasi
pemindaian 3D mesin pemindai 3D
berbasis laser sesuai buku
petunjuk pengguna
6.2.2. Ketepatan
menggunakan
mesin pemindaian
3D berbasis laser
untuk memindai
objek sesuai buku
petunjuk pengguna
6.2.3. Keakuratan tingkat
ketelitian hasil
pemindaian objek
3D sesuai objek
aslinya
6.3.1. Kesesuaias file
6.3. Mendokumentasikan
dokumentasi hasil
hasil desain Prototipe
rancangan desain
3D dalam bentuk
Prototipe 3D
animasi pergerakan,
(additive
visualisasi sketsa 2D
manufacturing)
dan/atau 3D seperti
dengan standar
denah, tampak,
gambar teknik
potongan dan
spesifikasi sesuai
standar gambar
teknik
6.4.1. Kesesuaian hasil
6.4. Mengatur dan
konversi file desain

27
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
mengkonversi file 3D dengan mesin
desain 3D untuk cetak Prototipe 3D
proses pencetakan
prototipe 3D (additive
manufacturing)
6.5.1. Ketepatan cara
6.5. Mencetak dan merakit
penggunaan mesin
hasil desain Prototipe
printer 3D untuk
3D (additive
mencetak Prototipe
manufacturing) sesuai
3D (additive
Standar Operasional
manufacturing)
Prosedur
sesuai standar
operasional
prosedur
6.5.2. Ketepatan merakit
hasil cetak
Prototipe 3D
(additive
manufacturing)
sesuai hasil
rancangan
PENGETAHUAN YANG DIKUASAI
7.1.1. Keterkaitan
7. Memahami 7.1. Menguasai konsep
konsep dasar dasar tentang rancangan aplikasi
terkait perkembangan robot dengan
perkembangan aplikasi robot pada perkembangan
dan konsep industri manufaktur robot yang ada di
umum aplikasi industri
robotika dalam manufaktur
industri
manufaktur 7.2.1. Ketepatan dalam
sehingga dapat 7.2. Menguasai standar
menelaah deskripsi
merancang operasional dasar
hasil identifikasi
aplikasi robot untuk membuat
masalah menjadi
sesuai permintaan rancangan sistem
rancangan sistem
klien / pengguna kolaborasi robot
kolaborasi robot
jasa / pemberi dengan manusia
dengan manusia
kerja dengan (Human-Robot
(HRC) sesuai
pemilihan metode Collaboration/HRC)
standar industri
yang tepat sesuai untuk industri
7.2.2. Ketepatan dalam
standar industri manufaktur yang
memerinci
sesuai standar
spesifikasi hasil
industri
rancangan sistem
kolaborasi robot
dengan manusia
(HRC) sesuai
standar industri
7.3.1. Ketepatan dalam
7.3. Menguasai standar
menelaah deskripsi
operasional dasar

28
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
untuk membuat hasil identifikasi
rancangan sistem masalah menjadi
integrasi berbasis rancangan sistem
Internet untuk setiap integrasi berbasis
peralatan (Internet of Internet untuk
Things/IoT) pada setiap peralatan
sistem integrasi robot (Internet of
untuk industri Things/IoT) sesuai
manufaktur yang standar industri
sesuai standar 7.3.2. Ketepatan dalam
industri memerinci
spesifikasi hasil
rancangan sistem
integrasi berbasis
Internet untuk
setiap peralatan
(Internet of
Things/IoT) sesuai
standar industri
7.4.1. Ketepatan dalam
7.4. Menguasai standar
memerinci metode
operasional dasar
kecerdasan buatan
untuk membuat
(Artificial
rancangan sistem
Intelligence) yang
kecerdasan buatan
akan digunakan
(Artificial Intelligence
pada sistem robot
System) untuk sistem
sesuai standar
integrasi robot di
industri
industri manufaktur
7.4.2. Ketepatan dalam
yang sesuai standar
memerinci data
industri
yang diperlukan
untuk kecerdasan
buatan (Artificial
Intelligence System)
yang dirancang
sesuai standar
industri
7.5.1. Ketepatan dalam
7.5. Menguasai standar
menelaah deskripsi
operasional dasar
hasil identifikasi
untuk membuat
masalah menjadi
rancangan
rancangan
manajemen data
manajemen data
untuk pengumpulan
sesuai standar
data, integritas dan
industri
pengujian,
7.5.2. Ketepatan dalam
penyimpanan,
memerinci teknis
pemeliharaan,
manajemen data
keamanan, organisasi
pada sistem robot
dan pengambilan data
sesuai standar
pada sistem robot
industri

29
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
yang sesuai standar
industri
7.6.1. Ketepatan dalam
7.6. Menguasai standar
menelaah deskripsi
operasional dasar
hasil identifikasi
untuk membuat
masalah menjadi
rancangan kendaraan
rancangan
Terpandu Otomatis
kendaraan
(Automated Guided
terpandu otomatis
Vehicles) untuk
(Automated Guided
mendistribusikan
Vehicles) yang
barang dan
sesuai standar
penyimpanan barang
industri
dalam industri
7.6.2. Ketepatan dalam
manufaktur yang
memerinci
sesuai standar
spesifikasi hasil
industri
rancangan
kendaraan
terpandu otomatis
(Automated Guided
Vehicles) sesuai
standar industri
7.7.1. Ketepatan dalam
7.7. Menguasai standar
menganalisa
operasional dasar
komposisi bentuk
untuk menentukan
prototipe dengan
komposisi bentuk dan
jenis material yang
bahan untuk desain
digunakan untuk
prototipe 3D (additive
prototipe 3D sesuai
manufacturing) yang
standar industri
sesuai standar
industri

8.1.1. Ketepatan
8. Memahami prinsip 8.1. Menguasai
dasar operasional pengetahuan memerinci
lengkap cara operasional dasar komponen
merakit, menguji tentang prosedur elektronik dan
coba dan perakitan instalasi mekanik yang
mengevaluasi elektronik dan terdapat pada
sistem Kolaborasi mekanik, serta uji sistem robot
Robot dengan coba (commissioning) manipulator
Manusia (Human- fungsi sistem robot 8.1.2. Ketepatan
Robot manipulator memerinci
Collaboration/HRC prosedur perakitan
) sesuai standar robot manipulator
industri sesuai fungsi kerja
8.1.3. Ketepatan

30
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
memerinci
prosedur
pengoperasian
robot manipulator
sesuai buku
petunjuk pengguna
8.1.4. Ketepatan
memerinci
prosedur
pemeliharaan
sistem robot
manipulator sesuai
Standar
Operasional
Prosedur (SOP)
8.2.1. Ketepatan
8.2. Menguasai
pengetahuan memerinci cara
operasional dasar penggunaan Teach
cara penggunaan pendant untuk
Teach pendant, Online pemrograman
programming dan sistem kolaborasi
hand guiding dalam robot dengan
pemrograman sistem manusia (HRC)
kolaborasi robot sesuai buku
dengan manusia petunjuk
(Human-Robot 8.2.2. Ketepatan
Collaboration/HRC) memerinci cara
penggunaan online
programming
untuk
pemrograman
sistem kolaborasi
robot dengan
manusia (HRC)
sesuai buku
petunjuk
8.2.3. Ketepatan
memerinci cara
penggunaan hand
guiding untuk
pemrograman
sistem kolaborasi
robot dengan
manusia (HRC)
sesuai buku
petunjuk
8.3.1. Ketepatan
8.3. Menguasai

31
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
pengetahuan memerinci
operasional dasar prosedur
tentang prosedur keamanan sistem
keamanan, kolaborasi robot
pengoperasian dan dengan manusia
pemeliharaan sistem (HRC) sesuai
kolaborasi robot
Standar
dengan manusia
Operasional
(Human-Robot
Prosedur (SOP)
Collaboration/HRC)
yang saling 8.3.2. Ketepatan
terintegrasi memerinci
prosedur
pengoperasian
sistem kolaborasi
robot dengan
manusia (HRC)
sesuai buku
petunjuk pengguna
8.3.3. Ketepatan
memerinci
prosedur
pemeliharaan
sistem kolaborasi
robot dengan
manusia (HRC)
sesuai Standar
Operasional
Prosedur (SOP)
8.4.1. Keakuratan
8.4. Menguasai prinsip
dan teknik mengolah hasil
penyusunan laporan instrumen (check
evaluasi hasil sheet) menjadi
perancangan, laporan evaluasi
pemeliharaan dan hasil perancangan
perbaikan sistem sistem kolaborasi
kolaborasi robot robot dengan
dengan manusia manusia (HRC)
(Human-Robot 8.4.2. Keakuratan
Collaboration/HRC) mengolah hasil
instrumen (check
sheet) menjadi
laporan evaluasi
hasil pemeliharaan
sistem kolaborasi
robot dengan
manusia (HRC)
8.4.3. Keakuratan

32
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
mengolah hasil
instrumen (check
sheet) menjadi
laporan evaluasi
hasil perbaikan
sistem kolaborasi
robot dengan
manusia (HRC)
9.1.1. Ketepatan
9. Memahami prinsip 9.1. Menguasai spesifikasi,
dasar operasional fungsi, cara kerja dan memerinci
lengkap cara cara penggunaan spesifikasi piranti
membuat, piranti input/output input/output yang
mengintegrasikan, yang digunakan pada digunakan pada
menguji coba dan sistem robot sistem robot
mengevaluasi terintegrasi internet terintegrasi
Sistem untuk setiap internet (IoT)
Kecerdasan peralatan (Internet of sesuai standar
Buatan (Artificial Things/IoT) industri
Intelligence 9.1.2. Ketepatan
System) dan memerinci fungsi
Manajemen Data piranti
untuk aplikasi
input/output yang
robot sesuai
digunakan pada
standar industri
sistem robot
terintegrasi
internet (IoT)
sesuai buku
petunjuk
9.1.3. Ketepatan
memerinci cara
kerja piranti
input/output yang
digunakan pada
sistem robot
terintegrasi
internet (IoT)
sesuai buku
petunjuk
9.1.4. Ketepatan
memerinci cara
mengintegrasikan
piranti
input/output pada
sistem robot yang
terintegrasi
internet (IoT)
sesuai buku

33
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
petunjuk
9.2.1. Ketepatan
9.2. Menguasai
pengetahuan memerinci
operasional dasar prosedur
penggunaan sistem penggunaan sistem
jaringan dan jaringan untuk
pembuatan sistem pembuatan sistem
antarmuka untuk robot terintegrasi
pengawasan dan internet (IoT)
pengamatan sistem sesuai standar
robot terintegrasi industri
internet untuk setiap 9.2.2. Ketepatan
peralatan (Internet of memerinci
Things/IoT) prosedur
pembuatan sistem
antarmuka untuk
sistem robot
terintegrasi
internet (IoT)
sesuai buku
petunjuk
9.3.1. Ketepatan dalam
9.3. Menguasai
pengetahuan menjelaskan
operasional dasar karakteristik
proses pembuatan metode
kecerdasan buatan pembelajaran
menggunakan metode terarah (Supervised
pembelajaran mesin Learning) pada
(Machine learning) kecerdasan buatan
menggunakan sistem robot
pembelajaran terarah 9.3.2. Ketepatan dalam
(Supervised Learning), menjelaskan
pembelajaran tak karakteristik
terarah (Unsupervised metode
Learning),
pembelajaran tak
pembelajaran semi
terarah
terarah (Semi-
Supervised Learning), (Unsupervised
dan Reinfocement Learning) pada
Learning kecerdasan buatan
robot
9.3.3. Ketepatan dalam
menjelaskan
karakteristik
metode
pembelajaran semi
terarah (Semi-
Supervised

34
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
Learning) pada
kecerdasan buatan
robot
9.3.4. Ketepatan dalam
menjelaskan
karakteristik
metode
Reinfocement
Learning pada
kecerdasan buatan
robot
9.3.5. Ketepatan
memerinci cara
pembuatan sistem
pembelajaran
terarah
(Supervised
Learning) untuk
membangun
sistem kecerdasan
buatan pada robot
9.3.6. Ketepatan
memerinci cara
pembuatan sistem
pembelajaran tak
terarah
(Unsupervised
Learning) untuk
membangun
sistem kecerdasan
buatan pada robot
9.3.7. Ketepatan
memerinci cara
pembuatan sistem
pembelajaran semi
terarah (Semi-
Supervised
Learning) untuk
membangun
sistem kecerdasan
buatan pada robot
9.3.8. Ketepatan
memerinci cara
pembuatan sistem
Reinfocement
Learning untuk
membangun

35
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
sistem kecerdasan
buatan pada robot
9.4.1. Ketepatan
9.4. Menguasai
pengetahuan memerinci
operasional lengkap prosedur
pembuatan data pembuatan data
training dan data training untuk
testing menggunakan Computer Vision
Computer Vision dan 9.4.2. Ketepatan
image analysis dan memerinci
Natural Language prosedur
Processing (NLP) pada pembuatan data
proses pembentukan testing untuk
kecerdasan buatan Computer Vision
9.4.3. Ketepatan
memerinci
prosedur
pembuatan data
training untuk
image analysis
9.4.4. Ketepatan
memerinci
prosedur
pembuatan data
testing untuk
image analysis
9.4.5. Ketepatan
memerinci
prosedur
pembuatan data
training untuk
Natural Language
Processing (NLP)
9.4.6. Ketepatan
memerinci
prosedur
pembuatan data
testing untuk
Natural Language
Processing (NLP)
10.1.1. Ketepatan
10. Memahami prinsip 10.1. Memahami konsep
dasar operasional dasar dari jenis-jenis mendeskripsikan
lengkap cara Kendaraan Terpandu konsep dasar
merakit, menguji Otomatis (AGV) yang pengindraan
coba dan biasa digunakan pada kamera pada
mengevaluasi industri manufaktur Kendaraan
Kendaraan seperti pengindraan Terpandu

36
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
Terpandu menggunakan Otomatis (AGV)
Otomatis kamera, navigasi laser sesuai hasil
(Automated atau sistem posisi rancangan
Guided Vehicles / dalam ruangan (GPS 10.1.2. Ketepatan
AGV) sesuai indoor) mendeskripsikan
standar industri konsep dasar
pengindraan
menggunakan
navigasi laser
pada Kendaraan
Terpandu
Otomatis (AGV)
sesuai hasil
rancangan
10.1.3. Ketepatan
mendeskripsikan
konsep dasar
pengindraan
sistem posisi
dalam ruangan
(GPS indoor) pada
Kendaraan
Terpandu
Otomatis (AGV)
sesuai hasil
rancangan
10.2.1. Ketepatan
10.2. Menguasai
pengetahuan memerinci
operasional dasar spesifikasi
prosedur perakitan, komponen
pengoperasian dan elektronik dan
pemeliharaan mekanik yang
Kendaraan Terpandu terdapat pada
Otomatis (AGV) yang Kendaraan
sesuai standar Terpandu
industri Otomatis (AGV)
10.2.2. Ketepatan
memerinci
prosedur
perakitan
Kendaraan
Terpandu
Otomatis (AGV)
sesuai Standar
Operasional
Prosedur
10.2.3. Ketepatan

37
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
memerinci
prosedur
pengoperasian
Kendaraan
Terpandu
Otomatis (AGV)
sesuai Standar
Operasional
Prosedur
10.2.4. Ketepatan
memerinci
prosedur
pemeliharaan
Kendaraan
Terpandu
Otomatis (AGV)
sesuai Standar
Operasional
Prosedur
10.3.1. Ketepatan
10.3. Menguasai
pengetahuan memerinci
operasional dasar prosedur
cara pembuatan pembuatan check
dan penggunaan point data pada
manajemen data AGV dalam
pada Kendaraan mendistribusikan
Terpandu Otomatis barang sesuai
(AGV) untuk hasil rancangan
mendistribusikan 10.3.2. Ketepatan
barang dan memerinci
penyimpanan barang prosedur
pembuatan check
point data pada
AGV untuk
penyimpanan
barang sesuai
hasil rancangan
10.3.3. Ketepatan
menelaah data
input database
pada AGV dalam
mendistribusikan
barang sesuai
hasil rancangan
10.3.4. Ketepatan
menelaah data
input database

38
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
pada AGV untuk
penyimpanan
barang sesuai
hasil rancangan
11.1.1. Ketepatan
11. Memahami prinsip 11.1. Menguasai
dasar operasional pengetahuan memerinci cara
lengkap operasional lengkap penggunaan tools
penggunaan cara penggunaan pada software
software desain software desain 3D desain 3D untuk
3D, mesin dalam menggambar, menggambar
pemindai 3D dan menggabungkan dan desain Prototipe
mesin cetak membuat gambar 3D (additive
prototipe 3D realistik (rendering) manufacturing)
dalam proses pada desain Prototipe 11.1.2. Ketepatan
Pencetakan 3D (additive memerinci cara
Prototipe 3D manufacturing) penggunaan tools
(additive pada software
manufacturing)
desain 3D untuk
sesuai hasil
menggabungkan
rancangan dan
standar ukuran desain Prototipe
yang dibutuhkan 3D (additive
manufacturing)
11.1.3. Ketepatan
memerinci cara
penggunaan tools
pada software
desain 3D untuk
membuat gambar
realistik
(rendering) pada
desain Prototipe
3D (additive
manufacturing)
11.2.1. Ketepatan
11.2. Menguasai prosedur
operasional lengkap memerinci cara
dalam memindai mengkalibrasi
objek 3D mesin pemindai
menggunakan mesin 3D sesuai buku
pemindaian 3D petunjuk
berbasis laser pengguna
11.2.2. Ketepatan
memerinci
prosedur
pemindaian objek
menggunakan
mesin pemindai
3D berbasis laser

39
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
sesuai buku
petunjuk
pengguna
11.2.3. Ketepatan dalam
menelaah tingkat
ketelitian hasil
pemindaian objek
3D agar sesuai
dengan objek
aslinya
11.3.1. Ketepatan
11.3. Menguasai
pengetahuan memerinci cara
operasional lengkap mendokumentasik
dalam an hasil desain
mendokumentasikan prototipe 3D
hasil Prototipe 3D dalam bentuk
(additive animasi
manufacturing) dalam pergerakan
bentuk animasi 11.3.2. Ketepatan
pergerakan, memerinci cara
visualisasi sketsa 2D mendokumentasik
dan/atau 3D seperti an hasil desain
denah, tampak, prototipe 3D
potongan dan
dalam bentuk
spesifikasi sesuai
visualisasi sketsa
standar gambar
teknik sesuai standar
gambar teknik
11.4.1. Ketepatan
11.4. Menguasai prosedur
operasional lengkap memerinci
megenai proses spesifikasi dan
pencetakan desain fungsi dari bagian-
Prototipe 3D (additive bagian mesin
manufacturing) printer 3D
menggunakan mesin 11.4.2. Ketepatan
printer 3D memerinci
prosedur
pencetakan
prototipe 3D
(additive
manufacturing)
menggunakan
mesin printer 3D

TANGGUNG JAWAB DAN HAK

40
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
12.1.1. Hasil rancangan
12. Bertanggung 12.1. Bertanggung jawab
jawab pada dalam merancang dapat di
pekerjaan sendiri sistem, merakit, pertanggung-
dan hasil kerja mengkalibrasi, jawabkan atas
orang lain yang mengintegrasikan kekayaan
berada dibawah sistem, intelektual dan
pengawasannya mengoperasikan, hak cipta
dalam merancang, memelihara, 12.1.2. Menggunakan alat
merakit, menguji memperbaiki, dan kerja dengan tepat
coba dan mengevaluasi sistem sesuai dengan
mengevaluasi aplikasi robotika kebutuhan kerja
aplikasi robotika terintegrasi sesuai secara efektif
dalam industri dengan prosedur 12.1.3. Melaksanakan
manufaktur kesehatan dan
pekerjaan sesuai
keselamatan kerja
standar
(K3)
operasional kerja
(SOP) dan
prosedur
kesehatan dan
keselamatan kerja
(K3)
12.2.1. Berkomunikasi
12.2. Bekerja sama dan
dengan lancar
melakukan
pada rekan kerja
komunikasi yang baik
dalam
dan efektif dengan
menjalankan
rekan kerja dan
tugasnya
pengguna jasa
12.2.2. Berkomunikasi
dengan lancar
pada pengguna
jasa dalam
mempresentasikan
hasil kerja
12.2.3. Berkomunikasi
dengan efektif
pada rekan kerja
dalam
menjalankan
tugasnya
12.2.4. Berkomunikasi
dengan efektif
pada pengguna
jasa dalam
mempresentasikan
hasil kerja
12.3.1. Ketepatan dalam
12.3. Bertanggung jawab
menjalankan
untuk membimbing
peran dan tugas
rekan kerja serta
membimbing
bertanggung jawab

41
UNIT INDIKATOR
NO ELEMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI KELULUSAN
terhadap hasil rekan kerja baru
pekerjaan rekan kerja dan peserta
yang dibimbing magang
12.4.1. Terlaksananya
12.4. Bertanggung jawab
seluruh pekerjaan
atas hasil
yang dibebankan
pekerjaannya dalam
kepadanya tanpa
bentuk mutu kerja
ada kecelakaan
yang terukur dengan
kerja
laporan tertulis
14.3.1. Tersusunnya
laporan kerja
sesuai standar
laporan yang
ditetapkan

E. Rekognisi Pembelajaran Lampau

Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah proses penilaian dan


pengakuan berbasis KKNI, atas capaian pembelajaran seseorang yang
diperoleh selama hidupnya, baik melalui program pendidikan formal,
informal, non-formal maupun secara otodidak.

RPL dapat dikembangkan pada sektor pendidikan, ketenagakerjaan


(kenaikan pangkat, jenjang karir) atau pemberian penghargaan dan
pengakuan oleh masyarakat terhadap seseorang yang telah
menunjukkan bukti-bukti unggul dalam keahlian atau kompetensi
tertentu.

RPL diharapkan dapat memperluas akses dan kesempatan serta


mempercepat waktu bagi masyarakat luas dalam meningkatkan
kemampuan maupun keahliannya melalui program kursus dan
pelatihan.

Pengembangan dan pelaksanaan RPL harus didasari oleh beberapa


prinsip berikut:
1. Mengutamakan transparansi dan akuntabilitas. Informasi tentang
proses penyelenggaraan dan persyaratan untuk mengikuti RPL harus
dapat diakses secara luas baik oleh pengguna (individu yang

42
membutuhkan) maupun masyarakat umum;
2. Institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus telah terakreditasi
oleh badan akreditasi tingkat nasional, memiliki mandat yang sah dari
institusi atau badan yang relevan dan berwenang untuk hal tersebut;
3. Menunjukkan kesadaran mutu terhadap penyelenggaraan dan
implikasi RPL pada lulusan, khusus nya dan masyarakat luas pada
umumnya;
4. Setiap institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus melakukan
evaluasi secara berkelanjutan untuk menjamin pencapaian mutu
lulusan sesuai dengan standar yang di tetapkan;
5. Penyelenggara kursus dan pelatihan yang memiliki sifat multi disiplin
perlu mempertimbangkan kemungkinan untuk menyelenggarakan
program RPL.

43
III. P E NUTUP

Penerapan aplikasi robotika dalam industri manufaktur di era industri


4.0 ini telah berkembang di berbagai negara maju. Tidak tertinggal
industri manufaktur di Indonesia yang sudah mulai menerapkan aplikasi
robotika dilapangan. Sehingga mulai bermunculan tuntutan kepada para
pekerja untuk memiliki kemampuan lebih dibandingkan hanya sebagai
pelaku dari bagian proses produksi atau sebagai operator satu mesin
tertentu di industri manufaktur. Untuk itu perlu adanya lembaga kursus
dan pelatihan Aplikasi Robotika dalam Industri Manufaktur untuk
memenuhi kebutuhan dunia industri, khususnya industri manufaktur.

Adanya standar kemampuan yang diperlukan oleh industri membuat


Kursus dan Pelatihan Aplikasi Robotika dalam Industri Manufaktur
memerlukan Standar Kompetensi Lulusan yang sesuai dengan
kebutuhan dunia industri sehingga Sumber Daya Manusia yang ada
mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Oleh karena
itu arah pengembangan lembaga kursus dan pelatihan di Indonesia pada
waktu yang akan datang juga harus menuju ke arah internasionalisasi,
sehingga dapat dicapai kesetaraan baik capaian pembelajaran, standar
kompetensi atau mutu lulusan.

Tendensi pergerakan pekerja antar negara akan semakin besar di waktu


yang akan datang sebagai implikasi dari globalisasi. Oleh karena itu
lembaga kursus dan pelatihan di Indonesia akan menjadi salah satu
penyedia sumber daya manusia nasional terampil yang potensial baik
untuk Indonesia sendiri maupun negara-negara lain yang
membutuhkan. Hal ini menuntut perlunya ditumbuhkan kesadaran
yang tinggi akanpenjaminan mutu berkelanjutan, baik dalam lingkungan
internal lembaga penyelenggara maupun secara eksternal melalui badan-
badan akreditasi dan sertifikasi. Keunggulan dalam memenangkan
persaingan antara lulusan lembaga kursus dan pelatihan nasional
dengan lembaga kursus dan pelatihan internasional harus menjadi salah
satu fokus pengembangan di masa yang akan datang.

45
Sebagai bangsa yang memiliki kekayaan intelektual maka berbagai
kursus dan pelatihan yang khas di Indonesia sudah berkembang dengan
pesat sampai saat ini, terutama dalam bidang industri manufaktur di era
Industri 4.0 yang mulai menerapkan aplikasi robotika. Walaupun
demikian, masih diperlukan upaya untuk memperoleh pengakuan yang
lebih luas baik di tingkat nasional maupun internasional,
mengembangkan standar kompetensi lulusan yang khas serta
menjadikannya sebagai kekayaan intelektual nasional.

Terkait dengan kursus dan pelatihan Aplikasi Robotika dalam Industri


Manufaktur ini, maka arah pengembangan spesifik yang akan dilakukan
adalah lulusan dapat mengawali karir kerja di bidang teknisi yang
mampu merancang, merakit, menguji coba dan mengevaluasi : (a)
Kolaborasi Robot dengan Manusia (Human - Robot Collaboration/ HRC; (b)
Sistem kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence System) dan manajemen
data; (c) Kendaraan Terpandu Otomatis (Automated Guided Vehicles); dan
(d) Pencetakan Prototipe 3D (additive manufacturing) untuk aplikasi
robotika dalam industri manufaktur.

46

Anda mungkin juga menyukai