DOSEN PENGAMPU
Kelompok: 5
Penyusun:
NIM : A1202039
Kelas : D3 Reguler B
2021
BAB VI
“PENGUJIAN STERILITAS”
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. DASAR TEORI
Sediaan obat dan alat kesehatan seharusnya bersifat steril dan bebas
dari kuman, terutama sediaan obat yang langsung kontak dengan mukosa atau
langsung masuk ke aliran darah seperti tetes mata, injeksi, cairan infus, salep
mata, tablet implant,dll. Demikian juga dengan alat-alat kesehatan seperti
kasa steril, disposable syringe, benang bedah,dll. Standar sterilisasi ini dibuat
dengan tujuan agar tidak terjadi infeksi pada pasien yang menggunakan
sediaan obat maupun alat kesehatan tersebut akibat dari kontaminasi kuman
patogen. (Lachman dkk., 2008).
Pengujian sediaan farmasi dan alat kesehatan ini merupakan suatu cara
pengujian untuk mengetahui kesterilan suatu sediaan/bahan farmasi/alat-alat
kesehatan yang dipersyaratkan harus dalam keadaan steril. Syarat suatu
sediaan dikatakan steril apabila Sterility Assurance Level dengan probabilitas
sama atau lebih baik dari 10-6, artinya dalam satu juta sediaan steril hanya
boleh maksimum 1 sediaan yang tidak steril. Uji sterilitas ini berdasarkan
dengan ada tidaknya pertumbuhan mikroba pada media Fluid Thioglicolate
Medium (FTM) dan Tryptic Soy Broth (TSB) pada suhu 30-35˚C (untuk
bakteri) dan 20-25˚C (untuk fungi) selama 7-14 hari (Zinda, 2008).
Tabung reaksi
Pipet ukur
Inkubator
Bunsen
D. SKEMA KERJA
Buat kontrol Bacillus subtilis pada media FTM dan Candida albicarus pada media
TSB
E. DATA PENGAMATAN
G. KESIMPULAN
1. Uji sterilitas merupakan uji yang dilakukan terhadap sediaan steril untuk
mengetahui ada atau tidaknya mikroorganisme pada sediaan tersebut.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kontaminasi pada sediaan yaitu teknik
yang salah atau kontaminasi lingkungan pada proses pembuatan, selain itu kualitas
dari pertumbuhan bakteri juga dapat menjadi salah satu faktor
3. Berdasarkan praktikum kali ini sediaan tetes mata dikatakan steril dari pertumbuhn
bakteri, namun tidak steril dari pertumbuhan fungi. Sediaan injeksi RL dikatakan
tidak steril dari pertumbuhan bakteri, namun steril dari pertumbuhan fungi dan
sedian water for injection dikatakan steril dari pertumbuhan bakteri dan fungi.
H. DAFTAR PUSTAKA
1. Zinda, R. 2008. Validasi Sterilisasi Sediaan Steril: Dasar-Dasar.
2. Lachman, L., H. A. Lieberman. 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi
Ketiga. Jakarta: UI Press.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Jakarta: Dirjen POM
4. http://www.scribd.com/doc/112837700/Uji-Sterilitas-Sediaan
I. TUGAS
1. Apa fungsi dari alkohol pada praktikum kali ini?
Untuk mensterilkan kemasan sampel agar bebas dari mikroorganisme
2. Jelaskan tentang kontrol positifdan kontrol negatif, jelaskan fungsinya!
Kontrol positif: media yang ditambahkan mikroorganismenya
Kontrol negatif: media yang tidak ditambahkan apapun
3. Buatlah skema penggunaan LAF yang ada di laboratorium AkFar Nusaputera!
Semprot bagian dalam dan luar LAF dengan alkohol
Praktikan
Lilin Margareta