Anda di halaman 1dari 16

SURAT KEPUTUSAN

PERTEMUAN NASIONAL XVI


FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA
(FOKUSHIMITI)
ANGGARAN DASAR ORGANISASI
FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA
(FOKUSHIMITI)
Periode 2019 - 2021

PEMBUKAAN

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan dengan didorong oleh cita-cita luhur
kami menyadari potensi mahasiswa sebagai Sumber Daya Manusia yang merupakan potensi
vital dan strategis untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tanggung jawab yang
besar terhadap masa depan bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas Tri Dharma
Perguruan Tinggi, maka perlu adanya kerja sama yang erat antar mahasiswa Ilmu Tanah
seIndonesia secara berkesinambungan dan terorganisasi.
Kemudian dari pada itu, sebagai wujud nyata dari kesungguhan niat, kami mahasiswa
Ilmu Tanah se-Indonesia telah sepakat membentuk suatu wadah guna menjalin komunikasi dan
kerjasama antar mahasiswa Ilmu Tanah se-Indonesia.

BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia
yang disingkat dengan nama FOKUSHIMITI.

Pasal 2
Waktu
FOKUSHIMITI didirikan melalui Deklarasi Kaliurang, Yogyakarta pada tanggal 12 November
1989 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3
Tempat Kedudukan
Sekretariat FOKUSHIMITI berkedudukan di Institusi tempat Badan Eksekutif Pusat (BEP)
yang terpilih.

BAB II
AZAS DAN LANDASAN

Pasal 4
Azas
FOKUSHIMITI berazaskan Pancasila
SURAT KEPUTUSAN
PERTEMUAN NASIONAL XVI
FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA
(FOKUSHIMITI)
Pasal 5
Landasan
1. Landasan Konstitusional FOKUSHIMITI adalah :
a. UUD 1945
b. AD/ART FOKUSHIMITI.
2. Landasan Operasional FOKUSHIMITI adalah :
a. Tri Dharma Perguruan Tinggi
b. Garis-Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) FOKUSHIMITI

BAB III
TUJUAN

Pasal 6
Tujuan
Tujuan FOKUSHIMITI adalah :
1. Menjalin komunikasi antar Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) / Himpunan Mahasiswa
Program Studi (HMPS) / Himpunan Profesi (HIMPRO) / Konsentrasi Ilmu Tanah se-Indonesia.
2. Memberikan sumbangsih nyata bagi keilmuan dan kemasyarakatan dari segi potensi dari Ilmu
Tanah pada khususnya dan pertanian pada umumnya serta aktif terhadap pemenuhan fungsi-
fungsi organisasi mahasiswa dalam rangka mendukung pembangunan nasional.

BAB IV
BENTUK, STATUS, SIFAT DAN SKALA

Pasal 7
Bentuk
FOKUSHIMITI berbentuk Federasi

Pasal 8
Status
FOKUSHIMITI merupakan organisasi tertinggi dari HMJ/HMPS/HIMPRO/Konsentrasi
mahasiswa Ilmu Tanah se-Indonesia.

Pasal 9
Sifat
FOKUSHIMITI bersifat Independen

Pasal 10
Skala
FOKUSHIMITI berskala Nasional
SURAT KEPUTUSAN
PERTEMUAN NASIONAL XVI
FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA
(FOKUSHIMITI)
BAB V
KEANGGOTAA
N

Pasal 11
Keanggotaan
1. Anggota FOKUSHIMITI adalah HMJ/HMPS/HIMPRO/Konsentrasi Mahasiswa Ilmu Tanah
di seluruh Indonesia.
2. Keanggotaan FOKUSHIMITI terdiri dari anggota muda dan anggota tetap.

BAB VI
PARTISIPA
N

Pasal 12
Partisipan
Partisipan adalah Orang/Badan yang telah berjasa dan mengharumkan nama baik
FOKUSHIMITI

BAB VII
KEKUASAAN

Pasal 13
Kekuasaan
Kekuasaan tertinggi FOKUSHIMITI berada ditangan anggota di dalam forum melalui
Pertemuan Nasional Luar Biasa

BAB VIII
KEPENGURUSAN DAN KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 14
Kepengurusan Badan Pengawas Organisasi (BPO)
Badan pengawas organisasi dipimpin oleh seorang ketua dengan masa jabatan se-periode
(maks 2 tahun)

Pasal 15
Kepengurusan Badan Eksekutif Pusat (BEP)
FOKUSHIMITI dipimpin oleh badan Eksekutif Pusat (BEP) yang diketuai oleh Sekretaris Jenderal
dengan masa jabatan se-periode (maks 2 tahun)
SURAT KEPUTUSAN
PERTEMUAN NASIONAL XVI
FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA
(FOKUSHIMITI)
Pasal 16
Kepengurusan Badan Eksekutif Wilayah (BEW)
Badan Eksekutif Wilayah (BEW) yang dipimpin oleh seorang Koordinator Wilayah dengan masa
jabatan se-periode (maks 2 tahun)

Pasal 17
Kelengkapan
Organisasi Kelengkapan Organisasi FOKUSHIMITI meliputi :
1. Pertemuan Nasional (PERNAS)
2. Badan Pengawas Organisasi (BPO)
3. Badan Eksekutif Pusat (BEP)
4. Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas)
5. Pertemuan Wilayah (Perwil)
6. Badan Eksekutif Wilayah (BEW)
7. Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil)
8. Pertemuan Nasional Luar Biasa (PNLB)

BAB IX
KEUANGA
N

Pasal 18
Keuangan
Keuangan FOKUSHIMITI diperoleh melalui :
1. Iuran wajib anggota
2. Sumbangan dari anggota dan institusi terkait
3. Dana usaha yang halal, tidak mengikat, dan tidak melanggar AD/ART FOKUSHIMITI

BAB X
ATRIBUT ORGANISASI

Pasal 19
Atribut Organisasi
Atribut organisasi FOKUSHIMITI adalah Lambang, Bendera, dan Mars FOKUSHIMITI

BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 20
Perubahan Anggaran Dasar
Perubahan anggaran dasar hanya dapat dilakukan dalam forum PERNAS FOKUSHIMITI dan
atau PNLB FOKUSHIMITI.
SURAT KEPUTUSAN
PERTEMUAN NASIONAL XVI
FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA
(FOKUSHIMITI)

Pasal 21
Pembubaran Organisasi
Pembubaran FOKUSHIMITI hanya dapat dilakukan dengan PNLB yang diadakan khusus untuk
itu.

BAB XII
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 22
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
SURAT KEPUTUSAN
PERTEMUAN NASIONAL XVI
FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA
(FOKUSHIMITI)
ANGGARAN RUMAH TANGGA
FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA
(FOKUSHIMITI)
Periode 2019 - 2021

PEMBUKAAN

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan dengan didorong oleh cita-cita luhur
kami menyadari potensi mahasiswa sebagai Sumber Daya Manusia yang merupakan potensi
vital dan strategis untuk memajukan ilmu pengatahuan dan teknologi, serta tanggung jawab yang
besar terhadap masa depan bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas Tri Dharma
Perguruan Tinggi, maka perlu adanya kerja sama yang erat antar mahasiswa Ilmu Tanah
seIndonesia secara berkesinambungan dan terorganisasi.
Kemudian dari pada itu, sebagai wujud nyata dari kesungguhan niat, kami mahasiswa
Ilmu Tanah se-Indonesia telah sepakat membentuk suatu wadah guna menjalin komunikasi dan
kerjasama antar mahasiswa Ilmu Tanah se-Indonesia.

BAB I
KEANGGOTAA
N

Pasal 1
Anggota
1. Anggota muda adalah HMJ/HMPS/HIMPRO/KonsentrasiIlmu tanah yang sudah dalam proses
pengajuan dan berkonstribusi aktif dalam kegiatan FOKUSHIMITI untuk menjadi anggota
FOKUSHIMITI.
2. Anggota tetap adalah HMJ/HMPS/HIMPRO/KonsentrasiIlmu tanah yangtelah aktif mengikuti
minimal 2 kali kegiatan Nasional FOKUSHIMITI dan atau telah ditetapkan dalam PERNAS.

Pasal 2
Permohonan Menjadi Anggota
Tata cara permohonan anggota FOKUSHIMITI adalah :
1. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada BEP melalui BEW dan kemudian BEP
merekomendasikan untuk menjadi anggota muda atas sepengetahuan BPO.
2. Permohonan yang memenuhi persyaratan akan disahkan melalui Pernas untuk menjadi anggota
tetap.
Pasal 3
Hak – hak Anggota
1. Hak Anggota Muda
a. Mengeluarkan pendapat secara lisan maupun tulisan
b. Mengajukan saran dan usul secara lisan maupun tulisan
c. Memberikan pembelaan dan atau membela diri atas sanksi yang diberikan oleh organisasi
2. Hak Anggota Tetap
a. Mengeluarkan pendapat secara lisan maupun tulisan
b. Mengajukan saran dan usul secara lisan maupun tulisan
c. Memberikan pembelaan dan atau membela diri atas sanksi yang diberikan oleh organisasi
d. Memilih dan dipilih dalam kelengkapan organisasi dan atau pengurus kelengkapan
organisasi

Pasal 4
Kewajiban Anggota
Setiap anggota berkewajiban :
1. Menghormati deklarasi pendirian FOKUSHIMITI, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Keputusan-keputusan lain dan ketetapan-ketetapan ataupun putusan-putusan, kebijaksanaan
organisasi.
2. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik organisasi.
3. Kewajiban masing-masing anggota yang tergolong pada :
a. Kewajiban anggota Tetap
Berpartisipasi aktif dalam kegiatan FOKUSHIMITI selama kepengurusan BEP.
b. Kewajiban anggota Muda
Hadir dalam pertemuan Nasional dan pertemuan lainnya dalam rangka kegiatan FOKUSHIMITI.

Pasal 5
Sanksi-Sanksi
1. Setiap pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku di FOKUSHIMITI akan
dilaksanakan sanksi berupa peringatan, pembekuan sementara keanggotaan atau pencabutan
keanggotaan.
2. Peringatan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal melalui tahapan koordinasi dengan BEW secara
tertulis.
3. Apabila melakukan pelanggaran satu kali, maka sanksi berupa peringatan dapat dijatuhkan BEP
dengan atau tanpa adanya laporan dari BEW dan sepengetahuan BPO.
4. Apabila telah dilakukan 3 kali peringatan tetapi tidak diindahkan sama sekali, maka sanksi
pembekuan sementara dapat dijatuhkan BEP dengan atau tanpa adanya laporan dari BEW dan
sepengetahuan BPO dalam PERNAS.
5. Apabila dalam masa pembekuan sementara masih melakukan pelanggaran, maka sanksi
pencabutan keanggotaan dapat dijatuhkan BEP dengan atau tanpa adanya laporan dari BEW
dan sepengetahuan BPO dalam PERNAS.
Pasal 6
Pembelaan
1. Setiap anggota dapat mengajukan pembelaan baik lisan maupun tulisan.
2. Setiap anggota yang melakukan pelanggaran dapat melakukan pembelaan dalam forum pernas
untuk memulihkan keanggotaannya.

Pasal 7
Pemberhentian
Anggota FOKUSHIMITI dapat kehilangan keanggotaannya apabila :
1. HMJ/HMPS/HIMPRO/Konsentrasi Ilmu Tanah yang menjadi anggota tersebut bubar.
2. Dengan permintaan sendiri yang disampaikan secara tertulis kepada BEP melalui BEW dan
dilaporkan kepada BPO.
3. Dicabut atau diberhentikan keanggotaannya yang ditetapkan melalui PERNAS.

BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN PARTISIPAN

Pasal 8
Hak Partisipan
Berpatisipasi dalam kegiatan FOKUSHIMITI dan memberikan saran serta masukan yang bersifat
membangun bagi FOKUSHIMITI

Pasal 9
Kewajiban Partisipan
Menjaga nama baik FOKUSHIMITI

Pasal 10
Sanksi Partisipan
Apabila partisipan tidak menjaga nama baik FOKUSHIMITI akan diberikan sanksi oleh Sekretraris
Jenderal.
BAB III
KEPENGURUSAN DAN KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 11
Pertemuan Nasional
1. Pertemuan Nasional (PERNAS) adalah pertemuan anggota dan merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi.
2. PERNAS diadakan 2 tahun sekali.
3. Kedaulatan dan Wewenang Pertemuan Nasional meliputi :
a. Menerima atau menolak pertanggungjawaban BEP.
b. Mengubah dan menetapkan AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga).
c. Mengubah dan menetapkan GBHK (Garis-garis Besar Haluan Kerja).
d. Mengubah dan menetapkan Pedoman Administrasi.
e. Memilih dan menetapkan BPO.
f. Memilih dan menetapkan Sekretaris Jenderal (SEKJEND) FOKUSHIMITI.
g. Menetapkan koordinator wilayah.
h. Menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan PERNAS dan MUKERNAS selanjutnya.
i. Menetapkan besarnya iuran anggota.
j. Menetapkan keanggotaan FOKUSHIMITI
k. Mencabut status keanggotaan.
l. Memberikan sanksi terhadap pelanggaran konstitusi.
4. Syarat sahnya PERNAS meliputi :
a. PERNAS sah apabila dihadiri 2/3 anggota tetap.
b. Apabila poin a tidak terpenuhi, maka semua anggota tetap yang tidak hadir harus
mengirimkan surat pernyataan setuju terhadap semua keputusan PERNAS, kemudian
PERNAS bisa berjalan dan dinyatakan sah.

Pasal 12
Badan Pengawas Organisasi
1. BPO merupakan badan pengawas dalam FOKUSHIMITI.
2. BPO dipilih dan ditetapkan melalui PERNAS untuk masa jabatan selama satu periode / dua
tahun dan sesudahnya bisa dipilih kembali maksimal satu periode.
3. BPO beranggotakan 5 institusi yang ditetapkan melalui PERNAS.
4. Fungsi-fungsi BPO meliputi :
a. Melakukan kontrol yang konstruktif terhadap BEP berdasarkan AD/ART dan GBHK
organisasi.
b. Meminta laporan tertulis berkala per enam bulan terhadap BEP untuk mendukung kinerja
kepengurusan.
c. Memberikan teguran kepada BEP apabila melakukan pelanggaran.
5. Kewajiban BPO meliputi :
a. Menghadiri pertemuan yang bersifat nasional
b. Melakukan konsolidasi sesama anggota BPO
c. Memberikan pandangan kinerja umum terhadap BEP selama satu periode / dua tahun dalam
kinerja kepengurusan secara lisan
d. Melakukan pelaporan pertanggungjawaban aktifitas BPO
6. Larangan bagi BPO meliputi :
Mempengaruhi BEW atau Institusi lain untuk mengadakan PNLB untuk menggulingkan BEP.
7. Mekanisme pergantian BPO
Apabila ada anggota BPO yang tidak aktif maka diganti oleh perwakilan institusi berdasarkan
persetujuan BPO yang masih aktif.

Pasal 13
Badan Eksekutif Pusat
1. BEP merupakan Badan Eksekutif tertinggi dalam FOKUSHIMITI.
2. BEP dipimpin oleh seorang SEKJEND.
3. SEKJEND dipilih dan ditetapkan saat PERNAS, sedangkan jajaran dipilih oleh SEKJEND pasca
PERNAS.
4. Institusi yang pernah menjabat sebagai SEKJEND tidak boleh menjabat kepengurusan berturut-
turut.
5. Tugas dan Kewajiban BEP :
a. BEP wajib mempertanggungjawabkan hasil kerja melalui SEKJEND selama satu
periode dalam PERNAS/PNLB.
b. Menyusun program kerja yang diusulkan dan disepakatidalam Musyawarah Kerja
Nasional yang dilaksanakan setelah PERNAS.
c. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Mukernas.
d. Melaporkan hasil kerja setiap enam bulan kepada BPO.
e. Mendistribusikan hasil PERNAS dan Mukernas kepada masing-masing Institusi melalui BEW
maksimal 1 bulan setelah Mukernas.
f. LPJ BEP harus sudah diterima paling lambat 1 minggu sebelum PERNAS ke setiap institusi.

Pasal 14
Musyawarah Kerja Nasional
1.Mukernas berwenang menetapkan program kerja selama satu periode kepengurusan.
2.Mukernas dilaksanakan 2 tahun sekali dan pelaksanaannya setelah PERNAS.
3.Mukernas dipimpin oleh SEKJEND terpilih.

Pasal 15
Pertemuan Wilayah
1. Perwil merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat wilayah.
2. Perwil harus dilaksanakan dan maksimal dua kali selama periode kepengurusan BEW
3. Kedaulatan dan wewenang pertemuan wilayah:
a. Sosialisasi AD/ART PERNAS
b. Menyampaikan laporan aktifitas kegiatan
c. Memilih Koordinator Wilayah
Pasal 16
Badan Eksekutif Wilayah
1. BEW merupakan badan eksekutif yang membantu BEP dan berkedudukan di tingkat wilayah.
2. BEW dipimpin oleh seorang Koordinator Wilayah (Korwil).
3. Tugas dan kewajiban BEW :
a. BEW wajib melakukan laporan aktivitas hasil kerjanya dalam Perwil melalui koordinator
wilayah.
b. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan musyawarah kerja wilayah.
c. Melaporkan hasil kerja tertulis per lima bulanke BEP.
d. Melaporkan seluruh hasil kerja diakhir kepengurusan kepada BEP sebelum PERNAS.
e. Mendistribusikan hasil Mukerwil kepada masing-masing institusi melalui BEW maksimal 1
bulan setelah Mukerwil.
4. KORWIL dipilih melalui Perwil dan ditetapkan melalui PERNAS untuk masa jabatan 1 periode
/ dua tahun.
5. Jajaran kepengurusan BEW dipilih oleh KORWIL setelah PERNAS.

Pasal 17
Musyawarah Kerja Wilayah
1. Mukerwil berwenang menyusun program kerja tingkat wilayah selama satu periode
kepengurusan dan didistribusikan ke masing-masing institusi di wilayahnya.
2. Mukerwil dilaksanakan 2 tahun sekali dan pelaksanaannya setelah PERNAS
3. Mukerwil dipimpin oleh Koordinator Wilayah terpilih.

Pasal 18
Pertemuan Nasional Luar Biasa
1. PNLB diadakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 anggota tetap melalui BPO.
2. PNLB diadakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sangat penting dan mendesak
yang menyangkut keberlangsungan FOKUSHIMITI.

BAB IV
ATRIBUT ORGANISASI FOKUSHIMITI

Pasal 19
Lambang
1. Lambang
2. Arti Lambang
a. Lingkaran Tebal
Melambangkan usaha-usaha yang tidak pernah putus dalam mewujudkan cita-cita dan
tujuan FOKUSHIMITI.
b. Pita Merah Putih Bertuliskan FOKUSHIMITI
Menunjukkan bahwa kegiatan FOKUSHIMITI berwawasan nasional.
c. Bor di Atas bola Bumi
Mencerminkan keprofesionalan mahasiswa Ilmu Tanah
Orientasi keilmuan Mahasiswa Ilmu Tanah adalah tanah-tanah yang ada di dunia khususnya
tanah yang ada di Indonesia.
d. Bola bumi yang terdapat kepulauan Indonesia
Menggambarkan persatuan dan kesatuan serta kebulatan tekad dalam gerak dan kiprah
mahasiswa Ilmu Tanah di dalam pengembangan bangsa dan negara Indonesia yang
berasaskan Bhineka Tunggal Ika.
e. Padi dan Kapas
- Tiga puluh enam (36) butir padi dan sembilan (9) butir kapas berarti mencerminkan
nilai- nilai luhur Pancasila yang diwujudkan dengan 45 butir pengejawatahan sila-sila
Pancasila.
- Wujud keprofesionalan ilmu tanah terhadap Sumber Daya Alam.
- Merupakan Sandang dan pangan yang berarti kebutuhan primer manusia
dijadikan orientasi bagi profesionalisme ilmu tanah.
3. Arti Warna Lambang
a. Kuning
Sebagai dasar warna dasar Lingkaran menunjukkan kejayaan Fokushimiti.
b. Coklat Tua
Pada kepulauan Indonesia menunjukkan warna tanah; dan pada bor menunjukkan
keprofesionalan.
c. Biru Laut
Pada bola bumi menunjukkan kejernihan watak.
d. Warna Putih Kapas dan hijau padi
Menunjukkan masyarakat yang adil dan makmur.
e. Putih
Putih pada latar menunjukkan kebesaran jiwa dan sifat terbuka.

Pasal 20
Bendera
Bendera FOKUSHIMITI adalah kain berwarna dasar putih dan didalamnya terdapat lambang
FOKUSHIMITI dengan perbandingan panjang dan lebarnya 3 banding 2.
Pasal 21
Mars FOKUSHIMITI
Mars FOKUSHIMITI adalah lagu kebesaran FOKUSHIMITI yang dinyanyikan atau
diperdengarkan pada setiap kegiatan FOKUSHIMITI.

BAB V
Perubahan Anggaran Rumah Tangga

Pasal 22
Perubahan Anggaran Rumah Tangga
Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan dalam PERNAS dan atau PNLB
yang dihadiri paling sedikit 2/3 jumlah anggota tetap FOKUSHIMITI dan disetujui oleh paling
sedikit 2/3 jumlah peserta yang hadir dalam PERNAS atau PNLB.

BAB VI
Aturan Tambahan

Pasal 23
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan ditentukan kemudian dan
diatur dalam peraturan FOKUSHIMITI tersendiri yang tidak bertentangan dengan AD/ART.
GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA (GBHK)
FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA
(FOKUSHIMITI)
Periode 2019 - 2021

BAB I
PENDAHULUA
N

Pasal 1
Pengertian
1. GBHK FOKUSHIMITI adalah suatu haluan kerja yang sejalan dengan aspirasi FOKUSHIMITI
yang dibahas dan ditetapkan dalam PERNAS.
2. GBHK FOKUSHIMITI adalah pedoman umum yang dijabarkan dalam program kerja sebagai
suatu kegiatan organisasi.

Pasal 2
Maksud dan Tujuan
1. GBHK FOKUSHIMITI dimaksudkan untuk memberikan pedoman umum, arah serta petunjuk
dalampelaksanaan kegiatan FOKUSHIMITI.
2. GBHK FOKUSHIMITI bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi yang berdasarkan AD/ART.

Pasal 3
Landasan
GBHK FOKUSHIMITI berlandaskan AD/ART.

BAB II
KERANGKA DASAR PROGRAM KERJA

Pasal 4
Kerangka Dasar Program Kerja
Kerangka Dasar Program Kerja merupakan gambaran umum tentang bentuk dan arah dari
program kerja yang dijabarkan dengan prioritas dan kebutuhan meliputi ;
1. Bidang Pengembangan Organisasi yang berorientasi pada manajerial, potensi danpeningkatan
hubungan kerjasama.
2. Bidang Pengembangan Profesi dan pengabdian masyarakat yang berorientasi pada Tri Dharma
Perguruan Tinggi sehingga dapat menjadi manusia yang bertakwa, mandiri, berkepribadian dan
berkompetensi.
BAB III
KERANGKA KERJA JANGKA PANJANG

Pasal 5
Kerangka Kerja Jangka Panjang merupakan gambaran umum tentang bentuk dan arah dari
program kerja yang dilaksanakan selama empat tahun.

Pasal 6
Bidang Pengembangan Organisasi
Kerangka kerja jangka panjang dalam pengembangan organisasi :
1. Meningkatkan konsolidasi antar anggota FOKUSHIMITI serta menetapkan dan menjaga
keberadaan FOKUSHIMITI.
2. Memelihara dan meningkatkan tertib administrasi organisasi baik di tingkat wilayah maupun di
tingkat nasional.
3. Meningkatkan potensi sumber daya anggota dalam hal keorganisasian.
4. Mencari sumber dana selain iuran anggota untuk kepentingan organisasi dari sumber yang
halal dan tidak mengikat.
5. Merintis dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan
organisasi.
6. Mengoptimalkan pengaderan FOKUSHIMITI.

Pasal 7
Bidang Pengembangan Profesi Dan Pengabdian Masyarakat
a. Kerangka kerja jangka panjang dalam pengembangan profesi :
1. Menciptakan dan mengembangkan hasil karya nyata yang berorientasi pada kajian ilmu tanah
pada khususnya dan pertanian pada umumnya.
2. Meningkatkan informasi dan komunikasi dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
konsep kekeluargaan antar anggota FOKUSHIMITI.
3. Menyumbangkan tenaga dan pemikiran dalam upaya menunjang pembangunan bangsa dan
negara dibidang pertanian.
b. Kerangka kerja jangka panjang dalam pengabdian Masyarakat :
1. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada tingkat wilayah maupun
nasional.
2. Menjalin kesetiakawanan sosial dengan masyarakat.
3. Mengoptimalkan potensi masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dalam
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
BAB IV
KERANGKA KERJA JANGKA PENDEK

Pasal 8
Kerangka Kerja Jangka Pendek
Kerangka Kerja Jangka Pendek merupakan gambaran umum tentang bentuk dan arah dari
program kerja yang dilaksanakan selama satu periode / dua tahun.

Pasal 9
Bidang Pengembangan Organisasi
Kerangka kerja jangka pendek dalam pengembangan organisasi :
1. Menertibkan administrasi organisasi FOKUSHIMITI di tingkat wilayah maupun nasional.
2. Menghimpun dan mengelola dana selain iuran anggota serta mengusahakan sumber dana
lain yang halal dan tidak mengikat.
3. Mengadakan kerjasama yang menguntungkan dengan pihak lain di dalam maupun di
luarnegeri.
4. Mengadakan pengaderan organisasi FOKUSHIMITI di setiap institusi dan di tingkat nasional.

Pasal 10
Bidang Pengembangan Profesi dan Pengabdian Masyarakat
a. Kerangka kerja jangka pendek dalam pengembangan profesi :
1. Mengadakan kegiatan keilmiahan yang mengarah pada bidang keprofesian.
2. Saling tukar informasi ilmiah yang mengarah pada bidang keprofesian tentang
perkembangan hasil penelitian dan karya tulis ilmiah di tingkat nasional.
b. Kerangka kerja jangka pendek dalam pengabdian masyarakat :
1. Membantu Masyarakat menyelesaikan masalah dalam bidang ilmu tanah pada khususnya
dan pertanian pada umumnya.
2. Mensosialisasikan hasil kegiatan FOKUSHIMITI yang bersifat mengabdi kepada masyarakat,
instansi pemerintah dan non-pemerintah yang terkait.

BAB V
PENUTUP

Pasal 11
Penutup
Menyadari betapa pentingnya GBHK FOKUSHIMITI periode 2019-2021 ini, maka sangat
diharapkan penyatuan pola pikir secara menyeluruh yang direkomendasikan oleh peserta
PERNAS XVI sehingga memberikan wawasan baru bagi kemajuan dalam pengembangan
FOKUSHIMITI.

Anda mungkin juga menyukai