S T A N D A R
OPERASI CETAK
D
Daftar Isi
Konstruksi Mesin Cetak Offset
Pendahuluan 5
Prinsip Cetak Offset 5
Konstruksi Mesin Cetak Lembaran 5
Unit Pemasukan Kertas (Feeder) 9
Unit Pembasah (Dampening Unit) 17
Unit Penintaan (Inking System) 23
Unit Pencetakan (Printing Unit) 37
Unit Pengeluaran (Delivery Unit) 42
Proses Produksi Cetak 45
Sifat-sifat Tinta
Production Flow Chart 47
Formulation 48
Alat Ukur 49
Printing effect 49
ISO 12647-2 67
Glosary 84
1
Konstruksi Mesin
Cetak Offset
Variabel Konstruksi
Mesin Cetak Offset Lembaran
Ukuran Kertas
Satu Warna
Jumlah Unit Cetak
Warna Ganda
Prinsip 3 Silinder
Konstruksi Silinder
Prinsip 5 Silinder
Rasio Ukuran 1 : 1 : 3
Perfecting
Convertibility
Straight On
Unit Penintaan
Unit Pembasah
(damping unit)
Unit Pencetakan
(Printing Unit)
(a) (b)
Gambar 4.2 (a) penampang MCOL sistem 5 silinder,
(b) penampang MCOL sistem 3 silinder
Pada mesin cetak empat warna, secara teoritis dua mesin cetak dua warna
disusun yang satu di belakang yang lain. Kertas dibawa oleh penjepit/pencekam
dari unit cetak dua warna yang pertama ke unit cetak berikutnya dengan
perantaraan perangkat penjepit (gryper carriage), yang dibawa mengguna-
kan rantai. Tetapi rantai tersebut bagaimanapun tidak menjamin penuh
ketepatan pengalihan kertasnya.
silinder tekan
silinder tekan
Pada penjepit tromol pembawa kertas terdapat dua lembar kertas, ter-
cetak pada sisi satu muka. Penjepit (griper) tromol pembalik menangkap
pinggiran belakang lembaran yang bawah. Pada saat itu juga griper tromol
Tromol pengalih mengangkut kertas dari unit cetak yang satu ke unit
cetak berikutnya. Tromol pengalih ini diameternya sama seperti silinder tekan,
tetapi ada juga yang mengkonstruksi tromol dengan diameter dua kali uku-
ran silinder tekan. Konsekuensinya ialah konstruksi unitnya memerlukan
lebih banyak pengalihan kertas untuk mencetak dengan warna ganda.
Untuk jenis pekerjaan tertentu, mesin cetak perfecting/perfector ter-
dapat perubahan dalam konstruksinya, yaitu susunan silindernya meng-
gunakan prinsip cetak blanket ke blanket. Di sini kedua sisi kertas dicetak
bersamaan, artinya pada saat yang sama, dalam jepitan yang sama, tanpa
perubahan cekaman penjepit tercetak bolak-balik. Pada sistem ini blanket
berfungsi ganda, yaitu sebagai pemindah gambar sekaligus sebagai silinder
penekan.
1 2
3 4
(a) (b)
Gambar 4.8 (a) Urutan proses masuknya kertas pada sistem lembar tunggal, (b)
Penampang sistem pemasukan kertas lembar tunggal (single sheet feeder).
pengisapnya tidak menghantarkan lembar kertas sampai ke pe- kondisi posisi kertas
nepat depan seperti pada sistem friksi. Alat pengisap, mengambil pada pemasukan kertas
kertas dan bergerak maju. Pada jarak tertentu, setelah ujung sistem susun sirip
(stream feeder).
kertas diterima oleh roda pada meja pemasukan, segera alat
pengisap melepaskan kertas dan kembali mengisap kertas
berikutnya. Pada posisi tertentu akan terdapat penumpukan
beberapa lembar kertas (antara 3–4 lembar tergantung ukuran
kertas). Bersamaan dengan itu, tumpukan 3–4 lembar kertas itu 1 2
berada pada alat pengaman kertas rangkap (double sheet detector).
Alat pengaman ini berfungsi untuk meraba, mendeteksi, dan
mengamankan kertas yang akan masuk secara rangkap. 3 4
Dengan sistem penghantaran kertas stream feeder ini me-
mungkinkan pemasukan kertasnya lebih cepat dibandingkan Urutan proses pengisapan
kertas pada sistem susun
dengan sistem pemasukan friksi.
sirip (stream feeder).
Gambar 4.11 penampang roda dan ban feeder pada meja pemasukan
Fungsi sikat dan roda sikat ini untuk menahan kertas agar posisinya
tidak berubah saat diatur oleh penepat depan dan penepat samping. Jika roda
feeder dan pita (ban feeder) terpasang kurang tepat, maka akan terjadi:
1. Roda yang disetel tidak sama menekannya akan menyebabkan kertas
jalannya miring;
2. Roda sikat yang menekan terlalu tinggi akan menaikkan kertas di penepat
depan;
3. Pita dengan ketegangan yang tidak sama atau mungkin terlalu kendor
akan menyebabkan kertas terlambat sampai di penepat depan;
4. Pita (ban feeder) yang terlalu tegang akan mempercepat jalannya kertas
sehingga akan dapat mendahului posisi penahanan oleh penepat depan.
Hal ini akan menyebabkan kertas masuk ke bawah penepat depan dan
mengakibatkan mesin cetak berhenti.
Pada meja pemasukan, kertas diatur oleh penepat depan dan penepat
samping agar mencapai ketepatan yang sempurna. Penepat depan mengatur Jika penutup pada pene-
kedudukan kertas di sepanjang pinggiran penjepit. Jumlah penepat yang di- pat depan (cover plate)
pakai tergantung pada ukuran kertas. Kedudukan/posisi penahan kertas diatur disetel terlalu tinggi,
sesuai dengan tebal tipisnya kertas. Pada kertas tipis sebaiknya digunakan lebih
kertas melengkung. Jika
dari dua penepat untuk menjaga kertas agar tidak melengkung ke bawah. Untuk
mencapai kontak yang tepat dan aman antara pinggiran depan kertas dengan penepat depan (cover
penghenti penepat depan, maka posisi saat penepat depan menutup harus plate) disetel terlalu
disetel sesuai dengan ketebalan bahan yang akan dicetak ditambah 0,20 mm. rendah, kertas tidak
dapat mencapai peng-
henti penepat depan
(front lay stop).
anti-buckle preasure
plate roller
sheet sheet
side lay stop
puller
segment
Sekali kertas disetel baik pada penepat depan, pelat pengisap penepat
samping pneumatic itu lalu menariknya pada penahan kertas lateral/
samping. Pelat pengisap bergeser ke bawah penahan kertas. Sewaktu terjadi
proses penarikan, pelat pengisap bergerak hampir diagonal ke arah dalam.
Gerakan menyudut ini membawa lembar kertas ke arah pembatas (side lay
stop) secara sempurna sehingga menjamin posisi kertas yang sempurna.
Gerakan pelat pengisap diagonal ini bertujuan untuk:
* Mencegah kertas tertarik menjauhi penepat depan,
* Menjamin penempatan secara tepat, juga jika kertas miring.
Besar kecilnya angin pengisap disetel dengan perantaraan katup peng-
atur sewaktu mesin cetak berjalan hingga kertas dapat ditempatkan secara
tepat pada penahan samping (side lay stop) tanpa pinggiran kertas menekuk/
melipat.
Pada setiap pencetakan pada mesin cetak offset, sisi tercetak ber-
singgungan langsung dengan tromol pengeluaran/pengalih. Tromol ini
tersusun dari piringan-piringan yang dipasang di kelebaran mesin cetak.
Dengan posisi yang dapat diubah, memungkinkan kedudukannya tepat pada
bagian tidak bergambar pada kertas sehingga tidak akan ada persinggungan
antara permukaan tromol dengan lapisan tintanya.
Hal yang sulit dilakukan bila mencetak blok penuh sehingga sulit mem-
posisikan tromol pada bagian tidak bergambar. Dalam kasus ini, penggunaan
tromol berbantalan udara sangat menguntungkan. Dengan cara kerja
kompressor tersebut masih memungkinkan untuk memaksa kertas yang me-
lengkung dapat rata dan jatuh mendatar kembali sehingga posisi kertas pada
meja pengeluaran akan menjadi rata. Dengan perangkat/tromol tersebut,
penularan lapisan tinta tidak akan terjadi walaupun mencetak blok/bidang
penuh. Tromol ini terbuat dari aluminium dengan rusuk-rusuk penumpu dan
ditutup dengan bahan yang dapat tembus udara.
Sewaktu udara dihembuskan melewati penutup tadi, maka udara akan
menahan/menghisap kertas yang akan melengkung kepada posisi yang men-
datar sehingga kertas akan mulus sampai pada unit pengeluaran (delivery)
tanpa ada goresan.
Kemudian pada beberapa mesin yang berukuran besar (di atas ½ plano)
mengembangkan sistem pemasukan ini untuk mempertinggi produktivitas,
yang disebut sistem non-stop continous feeder, yaitu suatu sistem pemasukan
kertas yang terus-menerus tetapi mesin cetak tetap produksi.
plate cylinder
Dampening
form roller
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis susunan rol yang
berbeda mengambil berbagai jumlah air dan mengalihkannya berbeda pula.
Bahkan, permukaan rol sangat mempengaruhi jumlah air yang dialihkan.
Rol yang berlapis kain dapat menyimpan air dan menyalurkan air dengan
baik, tetapi kehilangan serat akan menyulitkan pembasahan. Rol berlapis
kain harus dibersihkan pada waktu tertentu. Jika tertinggal kotoran akan
menyebabkan kotoran selama mencetak, apalagi pada saat pencetakan warna,
rol air yang kotor akan sangat menyulitkan.
Baut/mur penyetel sebagai kunci itu dapat mengatur penintaan melalui Perputaran rol bak tinta
seluruh kelebaran pelat ke bidang gambar pada pelat cetak. Mur-mur penyetel yang panjang memberi-
diberi nomor. Nomor yang diberikan disesuaikan dengan nomor meja kan lapisan tinta yang
pengeluaran kertas pada unit pengeluaran/delivery, juga pada meja kontrol.
banyak, sebaliknya
Nomor ini akan mempercepat pengendalian mutu, karena mempermudah
menemukan bagian/bidang yang harus diperbaiki. Mur penyetel bekerja perputaran rol bak tinta
tidak langsung, menekan pada pisau bak tinta dengan perantaraan tuas. Per- yang pendek memberi-
putaran rol bak tinta dapat disetel mulai dari 1º–360º dengan skala putar kan lapisan tinta yang
manual/tangan. sedikit.
Ada dua kemungkinan untuk menambah jumlah lapisan tinta yang
beredar, yaitu:
1. Dengan menambah besarnya sudut putar rol bak tinta, atau
2. Dengan merubah jarak antara pisau bak tinta dengan rol bak tinta
(semakin besar jarak, semakin banyak tinta keluar dari bak tinta).
Kesempurnaan Penintaan
a. Sistem Distribusi/Pembagian Tinta
Rol jilat tinta adalah rol yang pertama kali membagikan tinta dan meng-
alihkan lapisan tinta yang diambil dari rol bak tinta kepada rol vibrator dan
rol-rol perantara. Tergantung dari desain sistem konstruksi mesin cetaknya,
rol jilat tinta sekali kontak dengan rol bak tinta. Biasanya lintasan silinder/
silinder pelat mengambil tinta sebanyak empat kali. Kontak rol jilat dengan rol
bak tinta bertepatan dengan posisi rol-rol form berada pada kanal/gap/celah
silinder pelat atau bagian ekor/belakang silinder pelat.
Pembagian tinta dengan memecah susunan tinta ke dalam lapisan yang Tebal tipisnya tinta yang
sangat tipis dan rata. Pada umumnya tinta yang kental diperlukan rol-rol diperlukan tergantung
yang banyak dan besar. Sejumlah tinta keluar dari bak tinta berbentuk garis
dari gambar pada pelat.
di sepanjang rol yang panjangnya bervariasi dari 10–50 mm. Garis-garis
tinta ini dipindahkan setiap saat dan rata di sepanjang ukuran gambar dan
pelat.
Setiap pasang rol, membagi tinta menjadi dua bagian yang hampir sama
banyaknya. Selanjutnya, diperoleh lapisan tinta yang tipis di atas rol. Tinta
berada di antara kontaknya rol-rol yang semuanya terdiri dari rol logam dan
rol karet (yang kenyal).
Tingkatan kondisi rol-rol karet, rusaknya dimulai dari sisi kiri dan kanan,
disebabkan oleh:
- Panjang rol lebih panjang dari panjang pelat.
- Panjang pelat lebih dari luas bidang cetak.
- Ukuran kertas maksimal lebih kecil dari pelat.
- Sering mencetak di bawah ukuran maksimal kertas.
- Ukuran image lebih kecil dari ukuran kertas.
- Tinta berada di sepanjang rol, tinta di luar image selama produksi men-
jadi panas, sebagai penyebab rusaknya rol.
(a) (b)
Gambar 4.31 (a) penampang sistem penintaan simetris, (b) penampang
sistem penintaan tidak simetris
57 mm 60 mm 62,5 mm 65 mm
Gambar 4.34 kekenyalan rol form 28–30º SH, rol-rol tunggang 40–45º SH
CPC-4
Mengontrol ketepatan
cetak dengan merekam
posisi ketepatan cetak
warna 1,2,3,.. hasil
ukur diinputkan ke
CPC-1
CPC-2
Mengendalikan/meng-
ukur tebal tinta pada
hasil cetak secara
densitometrik hasil
ukur diinputkan ke
CPC-1
Gambar 4.41 penampang undercut silinder pelat, silinder kain karet dan
silinder tekan
Blanketnya sendiri terdiri atas dua sampai empat lapisan kain fabric yang
dibuat dari benang kapas bermutu tinggi. Lapisan-lapisan itu divulkanisasikan
menjadi satu, kemudian di atasnya ditambahkan lapisan karet setebal kira-
kira 0.4–0.5 mm. Mutu blanket sebagian besar menentukan mutu cetaknya.
Konsekuensinya ialah bahwa ada beberapa persyaratan utama yang harus
dipenuhi.
Dari kedua penampang “silinder pelat, pilinder kain karet dan silinder Undercut adalah selisih
tekan” memperlihatkan perbedaan undercut dari silinder-silindernya: permukaan cincin silinder
• Undercut Silinder Pelat Mesin I: (300–299mm) : 2 = 0.50mm dengan body silinder.
• Undercut Silinder Pelat Mesin II: (220–219mm) : 2 = 0.50 mm
• Undercut Silinder Kain Karet Mesin I: (300–294,8mm) : 2 = 2.60mm
• Undercut Silinder Kain Karet Mesin II: (220– 215,5mm): 2 = 2,25mm
• Undercut Silinder Tekan Mesin I: (600–599,3mm) : 2 = 0.35mm *
• Undercut Silinder Pelat Mesin II: (440–439mm) : 2 = 0.50mm
Silinder Kain
Karet
Silinder Tekan
Putaran Silinder
Lingkaran putar merupakan garis yang terbentuk oleh titik persing-
gungan pada pertengahan gigi silinder sebagai “lingkaran dasar silinder”
atau “pitch circle”. Artinya, garis tengah/diameter gigi silinder efektif yang
digunakan untuk berputar saling bersentuhan, yaitu lingkaran di sekeliling
poros gigi yang mempunyai kecepatan keliling sama.
Silinder pelat, silinder kain karet, dan silinder tekan berputar melalui gigi
silinder pelat. Silinder kain karet dilengkapi dengan “cincin silinder” atau
“bearer” atau “smet ring” yang menjadikannya sebagai tumpuan perputaran.
Garis tengah cincin silinder dari silinder pelat dan silinder kain karet
sama besarnya. Akan tetapi, garis tengah cincin silinder tekan lebih kecil,
sedangkan garis tengah dari badan silinder tekan sama besarnya dengan
garis tengah cincin silinder pelat dan silinder kain karet. Penampang cincin silinder
Tekanan cetak atau istilah yang paling tepat adalah penyebab tekanan
dapat diperoleh dan dihitung dengan memperhatikan tebal pelat dan packing/
bantalannya, tebal kain karet dengan packingnya, dan tebal kertas yang
dicetak.
Bila sedang mencetak kertas tipis, silinder karet dapat digerakkan lebih
dekat pada silinder tekan sampai 0,10mm di bawah 0 (nol).
Berikut penampang jarak antara dua silinder yang akan menimbulkan
tekanan antara dua silinder tersebut:
1. A > (R1 + R2) ---- ada jarak / tidak ada tekanan.
R1 R2
R1 R2
R1 R2
a. Bahan pewarna/pigmen
Bahan pewarna mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Untuk memberikan warna pada tinta
2. Membentuk bodi pada tinta
3. Memberikan lapisan warna pada permukaan
hasil cetakan
Tinta Cetak 46
2.1.2 Proses Pembuatan Tinta Cetak
b. Zat Pengikat/Varnish/Vehicle Pada dasarnya proses pembuatan tinta cetak kental,
Vehicle (pembawa pigmen) atau sering disebut juga seperti tinta ofset dan letterpress, baik tinta cetak
varnish merupakan media untuk mengikat bahan UV ataupun konvensional, melalui tahapan-tahapan
pewarna dan bahan penolong sehingga keduanya sebagai berikut :
dapat tercampur dengan baik. Vehicle/varnish terdiri
dari: a Tahap Pencampuran Awal (Premixing)
1. Pelarut (solvent) Pada tahap ini pigmen dan varnish yang telah
2. Resin ditimbang, dicampur dalam sebuah wadah yang
3. Minyak pengering terbuat dari baja untuk selanjutnya dicampur di mesin
pecampur (mixer), agar keduanya saling mengikat.
Tinta Cetak 47
2.1.3 Sifat-sifat Tinta
a. Sifat Alir Tinta (Rheology)
Sifat alir tinta atau rheology dapat didefinisikan sebagai
suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
perubahan bentuk dan aliran suatu bahan cair
(cairan).
Yang termasuk dalam sifat alir tinta adalah :
1. Kekentalan (Viscosity)
Kekentalan adalah kekuatan body tinta atau ukuran
tekanan dalam (internal friction) dari suatu zat cair
terhadap alirannya.
Tinta Cetak 48
b Kelengketan (Tackness)
Hampir pada semua proses cetak, tinta dihantarkan
dari bak tinta ke media cetak oleh rol-rol yang berputar.
Persinggungan antar rol menyebabkan lapisan tinta
yang melekat pada rol tersebut diambil oleh rol yang
berikutnya melalui proses pembelahan (splitting).
Ketahanan suatu zat yang lengket (adhesi) terhadap
suatu tenaga tarikan/pembelahan atau ukuran daya
kohesi (internal cohesion) disebut kelengketan tinta
(tackness).
Tinta Cetak 49
d Sifat Pengeringan Tinta
Proses pengeringan tinta cetak terbagi atas :
Gbr. 2.f
Illustrasi setting tinta pada kertas uncoated
Tinta Cetak 50
2.1.4 Alat Ukur d. Viscometer; berfungsi untuk mengukur
Beberapa peralatan yang biasa digunakan dalam kekentalan tinta.
mengukur sifat tinta, antara lain : e. Setting time/drying time tester; setting time
a. Grind-O-meter; berfungsi untuk mengukur tester berfungsi untuk mengukur seberapa
kehalusan tinta. cepat setting tinta di kertas. Sedangkan
b. Inkometer/Inkograph; berfungsi untuk drying time tester berfungsi untuk mengukur
mengukur kelengketan tinta (tackiness). seberapa cepat tinta mengering dalam waktu
24 jam terhitung setelah tinta dicetakan ke
kertas.
f. Emulsification tester; perlu diukur agar tidak
terjadi scumming.
g. Printability tester
h. RI Tester
Gbr. 2.g
Inkometer/Inkograph
Sumber : ATGMI
Gbr. 2.i
RI Tester
c. Spreadmeter, Flowmeter; spreadmeter Sumber : ATGMI
berfungsi untuk mengukur daya sebar tinta
dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan,
flowmeter berfungsi untuk mengukur daya 2.1.5 Solving Problem oleh tinta
alir tinta dalam jangka waktu tertentu. a. Rub resistance,
b. Gloss (coated paper); Semakin gloss sebuah
kertas semakin lambat setting tinta ke kertas.
Berbeda kondisinya bila gloss dihasilkan dari
overprint varnish (OPV). Dalam OPV sudah
tersedia bahan-bahan untuk mencegah agar
tidak terjadi set-off.
c. Density (Intensitas warna); Tergantung dengan
jenis kertasnya.
d. Color dan penyesuaian tackiness dalam
hal urutan warna dalam pencetakan; cyan,
magenta, yellow, dan black.
Gbr. 2.h
Flow meter
Sumber : ATGMI
Tinta Cetak 51
Gbr. 2.j
Diagram Buta Warna
Tinta Cetak 52
Sehingga berdasarkan faktor-faktor di atas, peluang terjadinya perbedaan persepsi warna antar setiap orang
adalah sangat besar. Hal ini bukanlah hal yang baik dalam mengomunikasikan warna. Maka, solusi yang dibu-
tuhkan menghadapi perbedaan persepsi ini yaitu :
a. Colorimetric Technology
Gbr. 2.k
Colorimetri technology
b. ISO 2846 – 1 (Ink ISO); Standardisasi warna untuk tinta cetak proses 4 warna lembaran dan heat set
c. ISO 12647 – 2 (Print ISO); Standardisasi kontrol proses cetak offset untuk produksi warna separasi halftone,
proof, dan cetak.
Tinta Cetak 53
Gbr. 2.l
Grafik Tebal lapisan tinta kaitannya dengan ΔE L* a*b*
E*
20
S1 E* ab +
1
a
15
+
S2 E*ab 2
10
b
5
0
0 0,5 1,0 1,5
Tebal lapisan tinta
(micrometer)
Gbr. 2.m
Grafik Tebal lapisan tinta kaitannya dengan transparansi
Tinta Cetak 54
Berikut adalah contoh laporan/report mengenai sertifikasi tinta cetak ISO 2846-1 produksi Indonesia yang
dilakukan oleh UGRA.
Tinta Cetak 55
Tinta Cetak 56
Tinta Cetak 57
Tinta Cetak 58
Tinta Cetak 59
Tinta Cetak 60
Tinta Cetak 61
2.3 Kertas
2.3.1 Sejarah Kertas
Kata “kertas” berasal dari bahasa mesir, yaitu “papyrus”
yang merupakan bahan yang digunakan oleh bangsa
mesir untuk menulis. Kertas modern dipercaya
pertama kali diperkenalkan di cina pada abad ke 2 SM
dan kemudian penggunaan kertas menyebar dari dari
cina ke dunia Islam & memasuki tahap produksi masal
di pertengahan eropa pada abad ke 13 M.
Kertas 62
h. The Wire Untuk pulp kimia, terdapat 2 proses yang bisa di
kawat ini sangat fleksibel dan dapat bergerak/bergetar lakukan untuk mendapatkan pulp, yaitu :
sepanjang prosesnya/alurnya. Serat mengalami proses a. Proses Basa (alkali)
pengikatan satu sama lainnya dan di bawah kawat Menggunakan proses ulfate dan memerlukan instalasi
ini terdapat mesin penghisap yang berfungsi untuk mesin yang mahal.
menghisap air secara cepat.
b Proses Asam
l. Press Roll Menggunakan Magnesium bi-sulfit.
di akhir tahapan “wire”, kertas di bawa menggunakan
ban berjalan melewati rol yang dapat mengeluarkan 2.3.3 Komponen penyusun kertas
lebih banyak air lagi dan menekan serat untuk semakin Kertas tersusun dari 4 komponen, yaitu :
menyatu.
a. Serat kayu - selulosa
m. The Dry End serat berbentuk pipa ini banyak ditemukan di semua
Di tahapan ini, kertas melewati silinder bersuhu tinggi jenis tumbuhan. Namun, serat selulosa yang biasa
yang memastikan kertas benar-benar kering. digunakan untuk pembuatan kertas berasal dari
tanaman berkayu.
Dalam proses pembuatan kertas, ada 3 jenis pulp,
yaitu : Ada 2 jenis tanaman berkayu yang dapat di olah
a. Pulp mekanik seratnya, yaitu :
Pulp mekanik dibuat dengan menggerinda kayu 1. Tanaman berkayu lunak (coniferous)
dan pulp ini masih mengandung lignin (zat kayu). menghasilkan serat panjang/softwood (3-7
Pembuatan pulp dengan cara mekanik tidak mm)
memerlukan biaya yang besar. Sifat dari pulp mekanik 2. Tanaman berkayu keras (decidous)
antara lain : menghasilkan serat pendek/hardwood (1-2
1. Bulky tinggi dan kaku mm)
2. Opasitas tinggi & kekuatannya rendah 3. Sumber serat lainnya berasal dari kertas bekas,
3. Ketahanan terhadap sinar (lightfastness) kain katun, linen, beberapa jenis rumput-
rendah rumputan seperti rumput esparto, jerami, goni,
4. Brightness rendah rami, dan manilla.
Kertas 63
e. Coating e. Arah serat
Coating disini merupakan pengaplikasian pigmen Arah serat merupakan distribusi serat pada selembar
mineral di atas permukaan kertas. Biasanya terbuat kertas dan merupakan parameter penting untuk
dari tanah liat, Calsium Carbonat, latex, dan atau kanji, runnability dan menentukan arah folding produk
bahan pengental, dan berbagai macam bahan kimia. kemasan. Arah serat ada 2 jenis :
1. MD = Machine Direction (searah jalannya mesin
Pengaplikasian coating bertujuan untuk meningkatkan kertas)
kualitas permukaan & kehalusan kertas juga 2. CD = Cross Direction (arah tegak lurus dari
meningkatkan kualitas cetak. MD)
b. Ketebalan
adalah jarak antara permukaan sisi atas dansisi bawah
kertas. Ketebalan kertas di ukur dalam satuan micron
c. Bulky
Adalah volume kertas yang di ukur dari rasio antara
ketebalan & grammature, sehingga bulky dapat
dikatakan sebagai indikasi seberapa padat kertas
tersebut.
d. Kelembaban
Adalah persentase kandungan air di dalam kertas.
Kelembaban kertas mempengaruhi kestabilan dimensi
kertas.
1. Kelembaban kertas offset > kertas preprint >
Gbr. 2.o
kertas fotocopy Arah serat dan cara-cara menentukan
2. Kelembaban relatif ideal ruang cetak: 45-55%, arah serat
23oC
3. RH kertas offset = 50-60% (25-30oC)
f Surface Strength
Adalah kemampuan permukaan kertas menahan gaya
tarik yang tegak lurus terhadap permukaan kertas
lain.
Kertas 64
g. Stiffness l. Opasitas
Adalah kemampuan kertas dalam menahan tegangan Adalah tingkat keburaman kertas. Opasitas dapat
bending. Di ukur dalam satuan mN.m. Jumlah maupun dikenali dari kejelasan teks/image yang berada di sisi
panjang serat dan ketebalan kertas berpengaruh besar balik kertas.
terhadap stiffness.. Begitu pula dengan arah serat,
Stiffness MD > Stiffness CD. m. Gloss/Kilap
Jumlah Pantulan cahaya yang datang dari permukaan
Stiffness berpengaruh terhadap runnability kertas, kertas.
terutama dalam format sheet.
n. Kehalusan
h. Tensile strength Derajat kehalusan permukaan kertas
Adalah kekuatan tarik kertas sebelum putus dan diukur
dalam satuan unit kg/15 mm. Kekuatan tarik kertas 2.3.5 Kertas standar
tergantung dari jenis dan arah seratnya. Pada arah MD, Dalam ISO 12647-2, di definisikan 5 type kertas standar,
kekuatan tariknya lebih tinggi daripada CD. yaitu :
Type 1 Gloss-coated, woodfree, 115g/m2
Tensile strength merupakan parameter penting untuk Type 2 Matte-coated, woodfree, 115g/m2
runnability cetak web-fed. Type 3 Gloss-coated, web, 70 g/m2
Type 4 Uncoated, white, 115g/m2
i. Tear strength Type 5 Uncoated, Slightly yellowish, 115g/m2
Adalah besar gaya yang diperlukan untuk merobek
kertas dan di ukur dalam satuan unit N.m/kg. Type L* a* b* Gloss
1 95 0 -2 65
Kekuatan robek kertas dipengaruhi oleh Arah serat
2 94 0 -2 38
dimana kertas dengan serat panjang lebih banyak
3 92 0 5 55
memiliki sifat kekuatan robek lebih baik, tear strength
MD < Tear Strength CD. Tear strength merupakan 4 95 0 -2 6
parameter penting untuk aplikasi kemasan. 5 90 0 -2 6
Toleransi ±3 ±2 ±2 ±5
j. Brightness Nilai di atas di peroleh dengan pengukuran menggunakan dasar putih
Banyakny cahaya yang dipantulkan dari permukaan (white backing)
kertas. OBA ditambahkan ke kertas untuk meningkatkan
kecerahan dan keputihannya.
k. Whiteness
Derajat keputihan kertas. Pengukuran whiteness
menggunakan metode CIE Whiteness menggunakan
sumber cahaya dengan beberapa panjang
gelombang yang berbeda. Warna biru suatu benda
diinterpretasikan oleh mata kita menjadi lebih putih.
Semakin putih kertas, kontras hasil cetak semakin
tinggi.
Kertas 65
2.4 Larutan Pembasah
Pada teknik cetak offset konvensional, larutan pembasah berfungsi untuk memisahkan bagian mencetak (image
area) dan bagian tidak mencetak (non image area) pada pelat cetak agar bagian tidak mencetak menolak tinta.
Sebagian besar larutan pembasah terdiri dari air. Dari hasil pengalaman mencetak, larutan pembasah sebaiknya
memiliki :
1. nilai pH antara 4,8 sampai dengan 5,5
2. air yang digunakan dalam larutan pembasah sebaiknya memiliki derajat kekerasan antara 8 - 12o dH (1.43
dan 2.14 mmol/liter; 1 mmol/litre = 100 mg CaCO3 per 1 liter air)
3. di dalam larutan pembasah juga mengandung plate preservative agents, wetting agent, isopropyl alcohol
(IPA), buffer substances, dan anti-microbe additives.
Larutan Pembasah 66
c. Isopropil Alkohol (IPA)
IPA berfungsi untuk merendahkan tegangan
permukaan (surface tension) air sehingga air dan tinta
yang terpakai sedikit. IPA perlu didinginkan dengan
temperatur 10-15°. Tujuannya untuk membentuk
kekerasan air. Penambahan jumlah alkohol dalam air
pembasah harus dibatasi dengan suatu pengertian
bahwa apabila jumlah alkohol terlalu banyak akan
menyebabkan masalah dalam tinta, air, pelat bahkan
kertas.
Surface tension of various liquids in dyn/cm against air [17] Mixture %’s are by weightdyne/
cm is also called mN/m (milli-Newton per meter) in S.I. units
Larutan Pembasah 67
2.4.2 Pengontrolan campuran larutan Apa yang harus dilakukan?
pembasah Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah dampak
Telah diketahui sebelumnya, bahwa proses cetak negatif dari pemakaian larutan pembasah yang kurang
offset litrografi membutuhkan unsur air. Sebenarnya, tepat adalah sebagai berikut.
pemakaian larutan pembasah dalam proses cetak
offset banyak memiliki dampak negatif. 1. Menurunkan Tegangan Permukaan
Dengan menurunnya tegangan permukaan, maka
Jika penyaluran larutan pembasah ke pelat terlalu kemampuan mem¬basahi suatu bidang jadi
sedikit, maka di bagian tak mencetak (non-image area) meningkat. Berikut ini beberapa cara yang dapat
pada pelat juga akan mengambil tinta. Hal ini dapat dilakukan untuk menurunkan tegangan permukaan,
pula dikatakan tinta menular. Jika penyaluran larutan yaitu:
pembasah ke pelat terlalu banyak, maka akan lebih
banyak kesalahan yang terjadi. Misalnya, tinta berair o Mencampurkan isopropil alkohol ke dalam
dan lama mengering. Untuk itu, penyaluran larutan larutan pembasah.
pembasah ke pelat perlu diatur agar mendapatkan Penambahan jumlah isopropil alkohol dalam larutan
hasil cetakan yang baik. pembasah juga harus dibatasi. Artinya, bila jumlah
isopropil alkohol terlalu banyak akan menyebabkan
a. Target masalah dalam tinta, air, pelat, dan kertas.
Target yang harus dicapai di dalam pembasahan pelat,
yaitu lembab merata dengan lapisan air tipis. Lembab Penambahan isopropil alkohol yang terlalu banyak
merata maksudnya pelat dibasahi secara merata oleh juga tidak akan merubah ketegangan permukaan.
larutan pembasah agar bidang tak mencetak terkena Jadi, penambahan isopropil alkohol sebaiknya kurang
air. Larutan pembasah yang diaplikasikan harus tipis, dari 20%.
maksudnya, dalam penggunaannya harus seminimal
mungkin untuk menghindari hal-hal negatif akibat Dengan penambahan isopropil alkohol, sifat alir
pemakaian larutan pembasah yang berlebih. larutan pembasah menjadi lebih baik sehingga lapisan
air yang tipis dapat dihasilkan. Selain itu juga, dengan
Hal-hal yang dipengaruhi akibat larutan pembasah mencampur isopropil isopropil alkohol, penguapan
yang berlebih adalah sebagai berikut, akan lebih cepat sehingga jumlah air pada permukaan
pelat lebih kecil.
1. Tinta
Penyaluran larutan pembasah yang berlebih dapat o Mencampurkan sabun/detergen ke dalam larutan
mempengaruhi tinta. Tinta akan teremulsi sehingga pembasah.
tinta mencetak kurang baik dan lama mengering. Sabun/detergen mampu menurunkan tegangan
permukaan zat cair sehingga permukaan pelat
2. Kertas mudah terbasahkan oleh larutan pembasah yang
Air pembasah dapat sampai ke kertas melalui mengandung sabun. Penambahan sabun/detergen
perantara rol blanket yang mengakibatkan kertas ini harus dibatasi. Jika sabun/detergen terlalu banyak,
berubah ukurannya (registernya jelek). maka tegangan permukaan menjadi terlalu rendah
sehingga tinta akan larut dalam air. Hal tersebut akan
3. Gambar cetak mengakibatkan pengotoran pada pelat dan cetakan.
Gambar cetak tercurahi air dan cetakan menjadi jelek.
Larutan Pembasah 68
2. Memperbaiki Sifat Pelat 2. Kadar Alkohol
Memperbaiki sifat pelat agar mudah menangkap air. Pemakaian isopropil alkohol dalam larutan pembasah
Pelat yang paling baik menangkap air adalah pelat perlu dibatasi. Pemakaian yang tidak sesuai akan
yang permukaannya halus/licin. Sewaktu-waktu, pelat berdampak negatif terhadap tinta, air, kertas, bahkan
(yang terbuat dari logam) akan mengalami oksidasi pelat.
yang membuat sifat menarik air menjadi berkurang.
Sifat-sifat yang dimiliki oleh isopropil isopropil alkohol
Jadi, pelat perlu diperbaiki dengan cara diberi lapisan adalah sebagai berikut:
gom. Pengegoman ini tidak hanya melindungi pelat, o Kecepatan menguapnya 10,5;
melainkan juga meninggikan penarikan air pada o Titik didihnya 80° C;
tempat-tempat yang tak mencetak (non-image area). o Aman terhadap kulit luar; dan
o Tegangan permukaan 21,7 dyn/cam (suhu
3. Menghindari Efek Negatif 20° C).
Banyak cara dilakukan untuk menurunkan tegangan
permukaan. Di antaranya larutan pembasah Kekurangan-kekurangan yang sering ditimbulkan
dicampurkan dengan isopropil alkohol (IPA) atau oleh isopropil isopropil alkohol (IPA) adalah sebagai
dicampur¬kan dengan sabun/detergen. Selain itu berikut:
juga, pelat dilapisi oleh gom. Akan tetapi, semua o Tidak semua jenis tinta tahan terhadap
cara tersebut memiliki efek-efek negatif bila reaksinya dengan isopropil isopropil alko-
penggunaannya tidak tepat. hol.
Misalnya, pengegoman pada pelat. Gom adalah o Isopropil isopropil alkohol dapat mengu-
bahan karet yang di dapat dari getah berbagai macam
raikan gom arabika, hingga mengakibatkan
naik turunnya derajat keseimbangan antara
tumbuhan jenis Acacia. Gom termasuk bahan alami
air dan tinta. Kadang-kadang isopropil
yang memungkinkan terdapat banyak bakteri-bakteri
alkohol dapat bereaksi dengan komponen
yang dapat merusak cetakan. Penambahan sabun/
lain yang dan dapat mengakibatkan ru-
detergen juga dapat menimbulkan busa yang dapat
saknya tinta, pelat, rol, dan kain karet.
mengganggu proses pencetakan.
o Penambahan isopropyl isopropil alkohol
Untuk penambahan isopropil alkohol (IPA) pada
yang aman kadarnya 10–15%. Hal ini dapat
larutan pembasah juga memiliki efek negatif. Alkohol
mempengaruhi pemakaian larutan pem-
jenis isopropil ini memiliki sifat mudah sekali menguap
basah yang minimum sehingga lapisan tinta
sehingga membuat larutan pembasah menjadi tidak
tidak diganggu oleh air yang terlalu banyak
stabil.
dan mutu cetakan¬nya baik.
1. Temperatur
Tidak ada ukuran yang baku untuk penyetalan
temperatur yang baik untuk mencetak. Biasanya
penyetelan temperatur air di angka 10-15° C.
Namun, angka tersebut bukan sebagai patokan
karena penyetelan temperatur disesuaikan dengan
kondisinya. Seorang ahli cetak mengatakan bahwa
gunakanlah temperatur air serendah mungkin yang
tidak menimbulkan kondensasi.
Larutan Pembasah 69
b. Kemudahan Penggunaan 3. Isopropil Alkohol (IPA)
Dengan melakukan usaha-usaha tersebut diharapkan Penggunaan IPA pada dasarnya bertujuan untuk :
larutan pembasah dapat tahan lama, toleran terhadap o Menurunkan tegangan permukaan.
perubahan, dan stabil pada daerah penyetelan yang o Menaikkan viskositas.
lebar. o Mempercepat terjadinya kesetimbangan
air-tinta.
c. Masalah yang Timbul o Mendinginkan pelat
1. Kontaminasi
Ada beberapa hal yang menyebabkan larutan
pembasah terkontaminasi. Salah satunya pada saat
pencucian rol, zat pencucinya masuk ke dalam air
sehingga air terkontaminasi.
2. Berbusa
Jika air sudah berbusa maka sulit untuk mengukur
kadar isopropil alkohol.
b. Pemeliharaan
1. Air Baku
Sumber air baku yang kita gunakan untuk mencetak,
sebaiknya :
o Dari sumber yang konsisten dari hari ke
hari.
o Tidak terlalu “soft” dan tidak terlalu
“hard” (konduktivitas sekitar 50–300).
o Pemeriksaan yang lebih mendalam dapat
dilakukan oleh pemasok Fountain Solu-
tion.
2. Fountain Solution
yang berfungsi menjaga permukaan non-image agar
tetap suka mengikat air, harus mengandung :
o Surfactant (terutama untuk non-isopropil
alkohol).
o Buffer untuk menstabilkan pH.
o Biosida untuk mencegah pertumbuhan
alga/ganggang.
o Gum untuk melindungi permukaan pelat
dari oksidasi.
Larutan Pembasah 70
2.5 Ink Water Balance
Pada teknik cetak offset, bagian mencetak dan bagian
tidak mencetak (pada pelat cetak) memiliki ketinggian
yang sama, itulah mengapa di sebut dengan teknik
cetak datar.
IWB 71
Jika Keseimbangan antara air & tinta tidak tercapai, maka akan menimbulkan beberapa permasalahan, diantaranya
seperti yang terdapat di dalam tabel beriku.
Permasalahan Penyebab
Scumming a. pH balance terlalu tinggi
area non-cetak terkontaminasi oleh tinta b. plate protection rendah
cetak c. IPA terlalu rendah
d. keseimbangan tinta/larutan pembasah tidak tepat
e. temperatur tidak tepat
f. tekanan cetak terlalu tinggi
g. pelat cetak kurang terdensitasi
Poor Rub Resist a. terlalu banyak air yang terserap dalam proses cetak dan
kertas lembab.
b. lapisan tinta tampak kering namun sangat gampang
digosok dan tergores sehingga tinta cetaknya lepas
atau luntur.
c. pH fountain solution terlalu tinggi.
d. tinta lambat kering
Poor Glossy tinta kurang bagus formulasinya sehingga daya tahan goresnya
rendah.
IWB 72
2.6 Spray Powder
2.6.1 Fungsi Spray Powder 2.6.2 Pemilihan Powder
Powder anti set-off atau spray powder berfungsi Pemilihan powder grade (coated atau regular) dan
untuk memberi jarak antara lembar-lembar cetak ukuran partikel dilakukan berdasarkan gramatur
dalam tumpukan pada delivery mesin cetak. Udara kertas, jenis cetakan dan bobot tumpukan kertas.
yang terperangkap di antara kertas ini berguna untuk Coated powder lebih banyak digunakan dibandingkan
mempercepat pengeringan tinta. dengan regular powder.
Di antara permukaan cetakan dan kertas, terjadi Regular powder (non-coated) lebih sesuai digunakan
gaya tarik-menarik karena adanya ‘suction effect’ untuk pencetakan 2 muka, juga untuk cetakan yang
permukaan tinta dan muatan listrik statik, yang lebih dari sekali melintasi mesin cetak. Powder untuk
menyebabkan permukaan tinta yang belum kering uncoated juga lebih murah karena terbuat dari bahan
menempel dengan permukaan kertas di atasnya. organik seperti tepung maizena, tepung gandum,
Butir-butir powder bertindak sebagai penyangga semolina, kentang, tapioka, dan beras (tergantung
kertas di atas tinta yang belum kering supaya tidak dari diameter yang di butuhkan)
terjadi penularan tinta atau ink set-off.
Gbr. 2.s
Illustrasi spray powder diantara 2 permukaan cetakan
Spray Powder 73
Tabel Pemilihan Powder
Nomor Ukuran
Deskripsi produk & penggunaan
Produk (micron)
C-230 20 - 25 Medium-fine. Produk yang sangat popular ini dapat
digunakan dengan airgun atau unit electrostatic.
C-270 25 - 35 Medium-fine. Mirip dengan yang di atas. Baik digunakan
untuk folding carton yang permukaannya halus, kertas
tipis sampai medium.
COATED POWDERS
C-350 40 - 50 Medium-large. Dirancang terutama untuk industry
(C-SERIES)
folding carton dan sejenisnya. Sangat efektif mencegah
ink set-off.
C-500 55 - 65 Large particle. Digunakan dengan unit electrostatic untuk
folding carton dan corrugated board. Memungkinkan
penumpukan kertas lebih tinggi. Debu minimum.
R-20 15 - 20 Fine particle, light. Untuk pekerjaan halus, yang
membutuhkan powder minimum. Terutama untuk
mesin cetak ukuran medium.
R-23 20 - 25 Fine to medium-fine. Digunakan pada commercial job,
karton yang agak ringan, coated labels, dll. Type ini
popular digunakan dengan airgun.
R-27 25 - 35 Medium-fine. Untuk folding carton, kertas label dan
sebagian cetakan buku. Tumpukan kertas rendah
REGULAR POWDERS
sampai medium. Juga banyak digunakan untuk mesin
(R-SERIES)
cetak besar.
R-35 40 - 50 Medium-large. Memungkinkan tumpukan tinggi
dan penintaan tebal. Terutama digunakan dalam
industri packaging. Permukaan kertas tetap baik, debu
minimum.
R-50 55 - 65 Large particle. Untuk karton dengan penintaan tebal.
Memungkinkan penumpukan tinggi. Baik digunakan
untuk karton kasar dan kertas emboss.
2.6.3 Troubleshooting
Beberapa kondisi yang mempengaruhi penularan
tinta, antara lain :
a. Temperatur ruang. Pengeringan tinta lebih cepat c. Kelembaban kertas. Sangat berpengaruh pada
pada temperatur ruang yang lebih tinggi. set-off. Set-off yang terjadi di bagian tengah kertas saja
sering disebabkan oleh tidak seragamnya kelembaban
b. RH ruangan. RH udara dalam ruangan yang lebih kertas dalam tumpukan tersebut. Kertas yang tidak
dari 60% dapat memperlambat pengeringan tinta. datar cenderung menimbulkan set-off.
Perbedaan RH lebih dari 10% dapat memberikan
pengaruh yang cukup berarti. d. Listrik statik. Muatan listrik statik adalah penyebab
utama set-off. Penggunaan powder Varn yang tepat
dapat mengurangi pengaruh listrik statik.
Spray Powder 74
e. Gramatur kertas. Karton atau kertas yang berat
(tebal) lebih mudah mengalami set-off.
Tinta terlalu tebal atau rasio tinta- Kurangi tinta, periksa kondisi air
air tidak tepat. pembasah. Tambahkan ink conditioner
Compound 747.
Udara pada sprayer tidak stabil. Bersihkan saluran udara pada unit
sprayer.
Powder menimbulkan Ukuran partikel terlalu kasar, atau Lihat tabel pemilihan powder, ganti
masalah pada overprinting powder grade tidak sesuai. powder dengan grade dan ukuran
atau laminating, atau partikel yang tepat.
menumpuk di permukaan
pelat cetak.
Permukaan cetakan terasa Terlalu banyak powder atau ukuran Untuk overprinting, varnish atau
kasar. partikel terlalu kasar. laminating, powder regular biasanya
lebih sesuai
Powder bertebaran di luar Terlalu banyak powder atau terlalu Kurangi jumlah powder atau gunakan
cetakan. banyak udara dari unit sprayer. ukuran partikel yang lebih halus.
Spray Powder 75
Bab 3
ISO 12647-2
Langkah pertama yang harus kita lakukan dalam Secara umum, ISO 12647-2 berisikan :
menerapkan ISO 12647-2 adalah dengan menyamakan a. Warna & transparansi tinta yang juga telah di
persepsi. Dengan menyamakan persepsi, komunikasi definisikan di dalam ISO 2846-1 (terlampir di
antar bagian di dalam percetakan akan terbentuk Bab 2 - Material Cetak, hal. 53)
dengan baik. b. 5 type kertas (terlampir di Bab - Material Cetak,
hal. 65)
Apa saja yang perlu memiliki satu bahasa ? c. Warna/nada solid telah di definisikan dalam
a. Ukuran/target yang akan di capai nilai CIELAB
b. Alat ukur d. Kenaikkan nilai nada (TVI)
c. Satuan yang akan digunakan, dan e. Perbedaan (spread) dari nilai TVI
d. Metode pengukuran. f. Grafik TVI untuk masing-masing warna
g. Variasi
ISO 12647-2 76
3.1.1 Tabel Kordinat Warna dengan Menggunakan CIE L* a* b*
1,2 3 4 5
Type
Fogra 39L Fogra 46L Fogra 47L Fogra 50L
kertas
L* a* b* L* a* b* L* a* b* L* a* b*
K 16 0 0 20 1 2 31 1 1 29 2 2
C 55 -37 -50 56 -37 -42 60 -26 -44 58 -26 -40
M 48 74 -3 47 71 -4 56 61 -1 53 60 4
Y 89 -5 93 84 -1 88 89 -4 78 89 -1 81
R 47 68 48 47 65 44 54 55 26 51 56 30
G 50 -65 27 50 -56 28 54 -44 14 51 -39 17
B 24 22 -46 28 15 -42 38 8 -31 38 8 -22
Karakteristik Data berdasarkan pengukuran dengan dasar/background putih (white baking)
CMY Black
a. Kertas type 1+2 14% s.d 17%
b. Kertas type 3 17% s.d 20%
c. Kertas type 4+5 20% s.d 23%
Toleransi Deviasi ± 4%
Spread 5%
Deviasi (standar deviasi) 2%
Toleransi variasi 4%
Gbr. 3.1
Kurva Tone Value Increase (TVI)
ISO 12647-2 77
3.1.2 Deviasi & Toleransi
Deviasi adalah penyimpangan dari nilai target. Sedangkan variasi adalah perbedaan antara nilai deviasi terendah
dan tertinggi.
Standar deviasi dari deviasi atau variasi adalah jumlah dari deviasi atau variasi yang telah di bagi dengan jumlah
sampel uji.
Di dalam ISO 12647-2, di definisikan bahwa dari semua sampel uji masing-masing warna solid, deviasinya tidak
boleh melebihi dari ΔEa*b* = 5, sedangkan untuk variasinya, 68% dari sampel uji warna CMB (kecuali Y) tidak boleh
lebih dari ΔEa*b* = 4. Untuk warna Yellow ΔEa*b* = 5.
Contoh :
Dari 20 sampel titik berwarna magenta ini, secara keseluruhan, mereka berada di dalam radius deviasi ΔEa*b* = 5,
dan 68% dari titik-titik tersebut atau sekitar 14 titik berada di dalam lingkaran berwarna biru,
atau variasi ΔEa*b* = 4.
Gbr. 3.3
Contoh kombinasi & variasi
= Deviasi
= Variasi
Gbr. 3.2
Deviasi & variasi untuk OK Print sampel
ISO 12647-2 78
3.1.3 Spread
Spread berkaitan dengan TVI terendah dan tertinggi
yang terjadi dari warna proses CMYK. Jarak spread
tidak boleh lebih dari 5%.
ISO 12647-2 79
3.1.4 Kelebihan ISO 12647-2 3.1.5 Mencetak dengan ISO 12647-2
Dibandingkan dengan , standar ISO 12647-2 memiliki Setelah mengetahui ukuran/target yang akan kita
kelebihan : capai, maka kita dapat mencetak dengan mengikuti
a. Setiap point di jelaskan secara detail dan aturan dari PSO (Process Standard Offset).
bersifat kuantitatif
b. Terdapat nilai kontrol secara umum dan Secara garis besar, PSO mendefinisikan :
diakui secara internasional, sehingga setiap a. Untuk warna solid, density berdasarkan ΔE
percetakan tidak perlu menetapkan nilai terendah
kontrol masing-masing b. Tone Value Increment adalah faktor yang
c. Telah di definisikan juga kendali dari input paling penting karena dengan adanya TVI,
(material) dan proses (PSO) sehingga lebih makan akan timbul banyak perbedaan.
mudah pencapaiannya Sehingga untuk mencapai TVI yang tepat,
d. Data Karakteristik dapat di unduh di website densitynya juga harus tepat
www.fogra.org c. Tone Value Spread berfungsi untuk
e. Untuk ICC - Profile tersedia & dapat di unduh menciptakan keseimbangan antar warna
di www.eci.org, sehingga percetakan tidak chromatik (CMY)
perlu membuat ICC - profile masing-masing. d. Kurva TVI
Dilihat dari segi ekonomis, pembuatan ICC e. Variasi
Profile memakan biaya yang tidak sedikit.
f. Reference prints tersedia dari website www. Untuk mencapai ISO 12647-2, perlu dilakukan penilaian
ugra.ch terhadap :
a. Persiapan
b. Make Ready Time
c. Konsistensi X, Y, dan Z
d. Log Book
e. Standardisasi Proses
f. Maintained Proses
ISO 12647-2 80
Bab 4
Standar Operasi Cetak
4.1. Tujuan
Menghasilkan cetakan yang selalu baik dan sesuai dengan standar mutu yang telah disetujui pelanggan dalam
waktu yang sesingkat mungkin.
Contoh :
a. Peralatan : Mesin Cetak Komori Lithrone 640 6 warna
b. Bahan Baku
1. Kertas
2. Tinta
3. Plat
c. Alat Kontrol : Spectrodensitometer
d. Dokumen terkait
SOC 81
4.3 Prosedu lengkap 6. PIC QC Cetak melakukan proses pengendalian
1. menandatangani SPK Cetak pesanan. Manager kualitas cetakan secara pe¬riodik dan
cetak kemudian menyerahkan SPK Cetak melaporkannya kepada PIC Supervisor Cetak.
beserta STW, Dummy, dan RI Test kepada Apakah cetakan sudah sesuai dengan standar
Supervisor Offset untuk diproses lebih lanjut. kualitas STW dummy? Jika kualitas cetakan
2. Selanjutnya, Supervisor Cetak mengkonfirmasi baik, maka cetakan akan diproses ke langkah 9.
kesiapan bahan baku cetak kepada Supevisor Jika cetakan tidak lolos proses QC, maka perlu
Potong dan Supervisor Revro. Kemudian, dilaporkan kepada Supervisor Cetak untuk
Supervisor Cetak menyerahkan SPC Cetak diproses lebih lanjut dalam langkah 8.
kepada PIC operator cetak terkait. 7. PIC Supervisor Cetak selanjutnya melakukan
3. Selanjutnya, PIC Operator Cetak melakukan tindakan korektif sesuai dengan Manual
persiapan awal cetak mesin dan mengambil Problem Cetakan berkoordinasi dengan PIC
semua bahan baku cetak. Operator Cetak dan PIC QC terkait. Proses cetak
4. PIC Operator Cetak terkait menyetel mesin akan dilanjutkan kembali ketika hasil cetakan
dengan acuan hasil proof yang telah di acc sudah kembali memenuhi standar kualitas
pelanggan dalam STW yang disebut LPC cetakan.
(Lembar Patokan Cetakan). 8. PIC Supervisor Cetak menyerahkan hasil
5. PIC Supervisor Cetak menganalisa hasil cetakan yang telah selesai dan lolos proses QC
cetakan dari mesin yang akan memulai proses kepada bagian finishing untuk diproses lebih
cetak secara visual. Apakah cetakan sudah lanjut.
sesuai dengan LPC? Jika sudah sesuai, maka
proses mencetak dalam 6 langkah sudah dapat
dilakukan. Jika cetakan masih belum sesuai,
maka perlu dilakukan penyetelan ulang dalam
langkah 4.
SOOC 82
Flow Chart Printing
G Plate Making
Apakah cetakan
sudah sesuai
Tidak
dan disetujui
Spv. Offset?
Finish
SOOC 83
CYLINDER PACKING
BLANKET CYLINDER
ob
bl
uc
ul
blanket
underlay
cylinder
uc : undercut
bl : blanket
ul : underlay
Undercut ( u c ) mm
Blanket thickness ( b l ) mm
Underlay thickness ( u l ) mm
SOOC 84
CYLINDER PACKING
PLATE CYLINDER
ob pl
uc
ul
plate
underlay
cylinder
uc : undercut
pl : plate
ul : underlay
Undercut ( u c ) mm
Plate thickness ( p l ) mm
Underlay thickness ( u l ) mm
SOOC 85
GFM 01
PEMERIKSAAN MINGGUAN
Company
Unit: Tanggal: Jam:
Pelaksana: Supervisi:
G
(73 mm)
adjust adjust
ganti ganti
H
(67 mm)
adjust adjust
ganti ganti
L
(70 mm)
adjust adjust
ganti ganti
Catatan
SOOC 86
GFM 02a
PEMERIKSAAN MINGGUAN
Company
Unit: Tanggal: Jam:
Pelaksana: Supervisi:
C
(70 mm)
terhadap
adjust adjust
B
ganti ganti
C
(70 mm)
terhadap
adjust adjust
D
ganti ganti
E
(70 mm)
terhadap
adjust adjust
D
ganti ganti
Catatan
SOOC 87
GFM 02b
PEMERIKSAAN MINGGUAN
Company
Unit: Tanggal: Jam:
Pelaksana: Supervisi:
E
(70 mm)
terhadap
adjust adjust
F
ganti ganti
G
(73 mm)
terhadap
adjust adjust
F
ganti ganti
H
(67 mm)
terhadap
adjust adjust
F
ganti ganti
Catatan
SOOC 88
GFM 03
SPESIFIKASI ROL KARET
Company
Mono Unit
E, transfer 70
G, ink form 73
H, ink form 67
J, water feed 70
L, water form 70
SOOC 89
Bab 5
Glossary
A
A4 ANSI IT8
Ukuran sesuai norma industri Jerman DIN 210 × 297 Kumpulan standard yang dikembangkan oleh
mm. American National Standard Institute, yang mengatur
komunikasi warna dan spesifikasi dari control.
Absorbtion
Penyerapan zat cair kedalam pori-pori kertas. Attribute
Atribut; sifat yang menjadi ciri khas. (KBBI).
Achromatic color
Warna tanpa Chroma. Axis of screen
Sumbu raster.
Additive color
Warna cahaya utama dalam sistem pencampuran B
warna aditif untuk mem¬bentuk spruktrum warna
visual. Merujuk warna cahaya Red, Green, Blue. Baking
Proses memanaskan pelat cetak agar pelat cetak bisa
AM screening tahan lebih lama.
Amplitude Modulated Screening. Proses pembentukan
titik raster yang pembesarannya dimulai dari titik pusat Bindery
terus melebar ke area sesuai dengan nilai prosentase Penjilidan
Halftone.
Anleg
--> Sidelay
Glossary 90
Black backing Brightness
Salah satu cara dalam mengukur warna dengan Kecemerlangan, tingkat/ jumlah cahaya yang
meletakkan materi ukur di atas benda yang berwarna ditangkap oleh pengamat. Khusus untuk kertas,
hitam pekat, tujuannya adalah agar warna di halaman reflektans dari cahaya biru (panjang gelombang 457
balik tidak mempengaruhi proses pengukuran warna nanometer).
tersebut.
Bromid
Bleed Cetak coba untuk mencocokkan tata letak dan huruf
Penambahan ukuran gambar cetak yang nantinya (bandingkan: color proof ).
akan dipotong sesuai dengan ukuran pesanan (lihat:
Crop Mark). Bleed dibuat untuk menghindari ketidak-
tepatan proses potong (trimm). C
Bleeding Calibration
Melubernya tinta pada bagian tanpa gambar akibat Pemeriksaan dan penyesuaian ketepatan skala alat
tinta telalu encer atau daya serap materi cetak (kertas) ukur dengan mem-bandingkan ke suatu acuan.
tidak baik.
CCD (Charge-Coupled Device)
Blend Alat sensor cahaya yang sering dipergunakan di
Kombinasi warna sebuah objek gambar yang memiliki peralatan kamera dan alat pemindai lainnya.
aturan penurunan dan peningkatan nada secara
teratur. Chroma
Kejenuhan warna.
Blind debossing
--> Debossing CIE (Committee Internationale l’Eclairage) (The
International Commission on Illumination)
Blind embossing Komisi internasional untuk iluminasi (pencahayaan).
--> Embossing Didirikan di Wina, Austria. Dibentuk untuk kerjasama
internasional dan pertukaran infor¬masi mengenai
Blok semua hal yang berkaitan dengan pengetahuan dan
--> Solid seni tentang cahaya dan pencahayaan, warna dan
penglihatan, dan teknologi citra.
Blowup
Memperbesar gambar dari film separasi; Titik raster CIELAB
juga ikut membesar. Model Warna L*a*b* yang didefinisikan oleh CIE.
Glossary 91
CMYK CRT monitor (Cathode Ray Tube)
Process Color Alat tayang dengan teknologi CRT; Ciri alat memiliki
tabung yang cukup panjang dalam membelokan
Color sinar-sinar ke ujung monitor (Bandingkan dengan
Persepsi visual yang diciptakan pada indra manusia LCD Monitor).
pada saat spektrum cahaya dengan berbagai panjang
gelombang antara 400-700nm diterima oleh reseptor
dalam mata dan diproses oleh otak manusia. D
Color circle Dampening solution
Lingkaran warna yang menggambarkan semua jenis Larutan pembasah yang dipergunakan untuk melapisi
warna sesuai dengan urutan panjang gelombang plat cetak agar tinta tidak menempel pada bagian
cahaya (seperti warna pelangi). yang tidak bergambar (Non-image area).
Glossary 92
DPI (Dots Per Inch)
Satuan resolusi yang dipergunakan untuk peralatan F
pemindai atau printer elek¬tronik; dots diartikan titik
bulat merupakan bagian terkecil dari pemindaian atau Fill
pencetakan (bandingkan dengan pixel). Isi sebuah obyek grafis, istilah yang dipakai di aplikasi
Adobe Illustrator.
Dry Offset
Proses mencetak tidak langsung dan tidak Finishing work
menggunakan air. Istilah ini diguna¬kan untuk offset Proses pasca cetak; penyelesaian; pada produksi buku
litografi (waterless offset) dan flexo. proses pasca cetak ini lebih dikenal dengan proses
penjilidan (Bindery).
Dummy
Pembuatan contoh produk cetakan untuk memberikan FireWire
gambaran atas bahan yang dipakai, ketebalan, proses Sistem koneksi standard jenis serial yang dikembangkan
penjilidan dan sebagainya kecuali proses cetak itu oleh Apple dan Texas Instruments yang sangat cepat
sendiri. hingga kecepatan 400 Mbps dan dapat dihubungkan
pada 63 peralatan sekaligus.
Durometer
Alat ukur kekenyalan karet. FM screening (Frequency Modulated Screening)
Proses membuat raster dengan dot berukuran sama
ditebar dengan algoritma ter¬tentu menjadi seolah-
E olah acak. Kerapatan meningkat sejalan dengan
persentase raster yang dikehendaki.
EAN-13 (European Article Number)
Adalah penomoran yang dipergunakan untuk Form rollers
mengidentifikasi setiap produk yang diterbitkan dan Rol-rol yang menempel dengan pelat cetak, baik yang
mempunyai format barcode yang sama dengan JAN- mengantarkan tinta maupun air.
13 (untuk produk yang dipergunakan di Jepang) serta
UPC (untuk produk yang dipergunakan di Amerika Fountain Solution
Serikat). --> Dampening Solution
Exemplaar
Jumlah cetakan.
Glossary 93
G Bahan karet yang didapat dari getah berbagai macam
tumbuhyan jenis Acacia.
Gamut
Seluruh kombinasi warna yang dapat dibentuk Gumming
dari warna dasar dalam sistem reproduksi warna. Proses memberikan lapisan gum pada pelat cetak agar
Himpunan dari warna yang dapat dibentuk oleh suatu tidak terjadi oksidasi.
alat.
Glossary 94
IPA (Isoprophyl Alcohol)
I Salah satu bahan kimia yang dipergunakan untuk
ICC (International Color Consortium) mencampur cairan pembasah.
Dibentuk tahun 1993 oleh 8 perusahaan dalam
IR (Infra Red)
rangka membuat color management system
Gelombang magnetik yang memiliki panjang
yang universal, yang dapat berfungsi pada semua
gelombang di atas 700nm (lebih panjang dari cahaya
sistem operasi maupun paket software. Penekanan
warna merah).
utama adalah menetapkan format dari ICC profile.
(http://en.wikipedia.org/wiiki/international_color_
ISBN (International Standard Book Number)
consortium).
Adalah penomoran yang dipergunakan untuk
mengidentifikasi setiap buku yang diterbitkan; Sejak
ICC profile
tanggal 1 Januari 2007 ISBN memiliki 13 angka dan
Data dan parameter suatu proses reproduksi warna
format yang kompaktibel dengan EAN-13.
sesuai dengan struktur dan format yang didefinisikan
oleh ICC.
ISSN (International Standard Serial Number)
Adalah penomoran yang terdiri dari 8 angka dan
IEEE
dipergunakan untuk mengi¬dentifikasi periodikal,
--> FireWire
seperti majalah, buletin dll.
Image area
Area gambar.
J
Image resolution
Kepadatan data element (pixel) yang membentuk Jagged
gambar. Reproduksi gambar terlihat sisi gambar yang tidak rata;
disebabkan karena resolusi gambar (image resolution)
Imposed page yang rendah tidak sesuai dengan kriteria standard.
Halaman yang sudah berisi beberapa halaman setelah
proses imposition. JAN-13 (Japan Article Number)
Lihat EAN-13
Imposition
Proses peletakan halaman sesuai dengan ketentuan JDF (Job Definition Format)
proses pelipatan dan pen¬jilidan. Sebuah format file berbasis XML yang dikelola oleh
CIP4 dengan tujuan untuk memfasilitasi penggunaan
Imprint beberapa peralatan dari bermacam fabrikan alat
Mencetak informasi lain pada hasil cetakan maupun pengembang aplikasi grafis.
sebelumnya.
Job ticket
Increment Data tentang job yang bersangkutan.
Kenaikan, peningkatan.
Jog
Ink film thickness Menempatkan tumpukan kertas pada tempat khusus
Ketebalan lapisan tinta. yang digoyang-goyang agar tumpukan tertas tersebut
tidak lengket dan sekaligus memposisikan letak kertas
Insit/Insheet lebih rapi.
Sejumlah lembar materi cetak (kertas) yang terbuang
pada saat pengaturan register dan ketebalan tinta Jogger
(warna). Alat untuk melakukan perapian tumpukan kertas
Glossary 95
(Jog). Letterpress
JPEG (Joint Photographic Expert Group) A printing method in which the wrong reading image
Sebuah metode untuk mengkompress gambar dengan or type is raised above the surface of the printing plate.
berbagai tingkat mulai dari yang paling rendah mutu The plate is then inked and pressed directly onto the
detail gambarnya hingga yang paling tinggi. paper, resulting in a right reading image.
Letterset
K A relief printing technique in which a raised letterpress
plate and an intermedi¬ate offset blanket are used to
Kalis imprint the image.
Tinta tidak dapat menempel pada rol tinta.
Lift
Kape Setumpukan materi cetak (kertas).
Alat pengaduk tinta.
Light fastness
Kateren/Keteren Ketahanan terhadap cahaya. Lebih spesifik terhadap
--> Signature cahaya ultra-violet. Istilah ini sering dipakai untuk
pigmen.
Kejenuhan warna
Kemurnian sebuah warna. Lebih tinggi nilai kejenuhan Loupe
warna lebih kecil komponen abu-abu. Alat pembesar yang sering dipergunakan untuk
memeriksa film, acuan cetak dan hasil cetakan.
Kerning
Jarak antara dua huruf. Pengaturan kerning ini biasanya Low-key picture
dipergunakan untuk memasukkan paragraf kalimat Gambar yang dominan warna gelap dan tidak
pada posisi layout halaman dan untuk memper¬baiki ditemukan titik terang (Highlight point); Lihat High-
keterbacaan kata-kata. key picture.
Glossary 96
Meringis Non-image area
Garis putih di pinggir halaman yang timbul karena Bagian yang tidak ada gambar.
pomotongan terakhir tidak tepat (lihat: Bleed).
O
Metamerism
Fenomena yang menggambarkan dimana dua warna OCR (Optical Character Recognition)
akan terlihat sama pada sumber cahaya tertentu Program yang digunakan untuk mengenali karakter.
namun akan terlihat berbeda pada sumber cahaya
yang lain. Oksidasi
Kerusakan permukaan pada bagian non-image area
Midtone pada pelat cetak karena ter¬jadi proses oksidasi;
Bagian tengah dari nada warna, biasanya pada posisi sehingga bagian ini tidak dapat dilapisi oleh larutan
30% ~ 70% nada; Nada warna pada bagian ini dominan pembasah (Dampening Solution) dan tinta selalu
untuk warna kulit, buah dan pemandangan. menempel pada bagian tersebut.
Glossary 97
Parameter PPF (Print Production Format)
Angka yang digunakan untuk menggantikan suatu Sebuah format file berbasis PDF yang didefinisikan
variabel. oleh CIP4 yang digunakan untuk pengontrolan
ketebalan tinta (Ink Keys) cetak secara otomatis; PPF
PDF (Portable Document Format) adalah bagian dari CIP3 Perhitungan data ketebalan
Format file yang diciptakan oleh Adobe System pada tinta tersebut di peroleh dari gambar yang akan
tahu 1993 untuk pertu¬karan dokumen. Diakui sebagai dicetak yang berresolusi renda dan dilampirkan dalam
open standard sejak 1 juli 2008 dan dipublikasi¬kan PPF tersebut.
sebagai ISO 32000 – 1 : 2008.
Pre-flight
PDF/X Proses pengecekan untuk menghindari beberapa
PDF/X, yang telah dijadikan ISO 15930, adalah standard problem yang mungkin muncul (seperti jenis huruf,
untuk pertukaran file dibidang grafika, atau file yang tautan gambar, resolusi gambar maupun kecocokan
dimaksudkan untuk dicetak. Sebagai bagian dari PDF, warna) sebelum proses pencitraan ke acuan cetak film
tetapi dengan beberapa pembatasan sehingga jadi maupun plat cetak.
layak cetak, misalnya, tidak boleh menyertakan active
content seperti suara atau animasi. Printing contrast
Persentase selisih density cetakan raster 75% terhadap
Perfecting cetakan solid.
Proses pencetakan pada kedua sisi materi cetak
(kertas) dalam satu lintasan. Process color
Warna-warna yang dipergunakan untuk mereproduksi
PET (Poly Ethylene Terephthalate) gambar dengan nada penuh; Warna tersebut adalah
Salah satu jenis plastik, yang digunakan antara lain Cyan, Magenta, Yellow dan Black (CMYK).
untuk botol air minum kemasan.
Proof
Picking Hasil cetak coba yang dapat dipergunakan untuk
Tercabutnya serat kertas yang disebabkan karena mendapatkan persetujuan pemesan.
tinta yang terlalu lengket (tack). Hal ini menyebabkan
timbulnya titik-titik putih pada catakan. Pyrometer
Termometer infra-merah.
Pigment (Pigmen)
Zat warna.
Q
Pixel
Elemen terkecil untuk pembentukan Raster gambar. Quick time
Diturunkan dari kata-kata pi(x)cture element). Program aplikasi yang dikembangkan oleh Apple
Computer untuk mamaikan file video dan audio.
Polarization filter (Filter polarisasi)
Digunakan pada densitometer untuk mendapatkan
hasil pengukuran density tinta basah yang diharapkan
sangat dengan tinta tersebut pada saat telah kering.
Glossary 98
R Screen frequency
Range Jumlah titik raster tiap satuan panjang yang dimiliki
Rentang, kisaran. suatu raster. Yang dihitung adalah titik-titik raster
dengan jarak terdekat.
Raster
Bentuk titik-titik pembentuk nada warna Halftone; Screen printing
Teknik pembentukan titik bisa bervariasi (screen) Cetak Sablon
namun mempunyai tempat kedudukan yang tetap
Screen ruling
(screen ruling).
Garis-garis tempat kedudukan dimana titik-titik
Ream raster diposisikan; tempat kedudukan tersebut akan
Rim; 500 lembar membentuk grid; Lihat: Screen frequency.
S Shadow
Bagian gelap dari gambar.
Saddle stitch
Jahit kawat pada punggung halaman.
Sharpen
Mempertajam detail gambar.
Saturation
Kejenuhan Warna.
Side stitch
Jahit kawat pada samping halaman.
Screen
1) Layar.
Sidelay
2) Saringan yang mempunyai pola teratur.
Perlengkapan yang terpasang pada mesin cetak ofset
3) Proses untuk membuat titik raster (halftone).
litografi lembaran yang berfungsi untuk menempatkan
sisi samping materi cetak (kertas) pada posisi siap
Screen angle
cetak.
--> Axis of screen
Glossary 99
Signature Struk
--> Imposed page Sisa potongan materi cetak (kertas).
Sisiran
--> Bleed Substrate
Materi cetak, sering juga disebut “media” pada
Skaming pencetakan digital.
--> Scumming
Subtractive color
SNAP (Specifications for Newspaper Advertising Warna tinta atau pigment dalam sistem pencampuran
Printing) warna subtraktif yang berlawanan dengan dengan
Spesifikasi untuk pencetakan koran. cahaya murni seperti merah, hijau dan biru; Warna
tersebut menyerap cahaya yang berlawanan tersebut
Soft proof dan memantulkan atau meneruskan kedua cahaya
Penayangan gambar digital pada layar monitor murni lainnya.
untuk mencocokkan warna cetakan. Soft proof dapat
ditayangkan ke beberapa tempat secara on-line Subtractive primaries
melalui jaringan internet. Tiga warna dasar (Cyan, Magenta dan Yellow) yang
dipergunakan dalam sistem pencampuran warna
Solid subtraktif seperti cetakan dan fotografi.
Titik raster 100%; Karena 100%, maka bentuk titik tidak
terlihat sama sekali. Susun sirih
Sistem pemasukan materi cetak yang tersusun seperti
Spectrophotometer barisan atau antrian menunggu tarikan cetak.
Alat yang digunakan untuk mengukur warna
berdasarkan intensitas dari spektrum cahaya. SWOP (Specification for Web Offset Publication)
Spesifikasi untuk pencetakan materi publikasi dengan
Spectrum (Spektrum) menggunakan mesin web komersial.
Rentetan warna kontinu yang diperoleh bila cahaya
diuraikan ke dalam komponen-komponennya. (KBBI).
T
Spot varnish
Proses Varnish untuk bagian tertentu dari permukaan TAC (Total Area Coverage)
materi cetak (kertas). Jumlah prosentase raster dari semua warna yang
bertumpuk pada satu daerah atau titik.
Spray powder
Bahan berbentuk bedak untuk pengeringan tinta Tack
cetak yang disemburkan pada tahap akhir cetak. Tingkat kelengketan.
sRGB Tembus
Salah satu standard warna jenis RGB yang paling cocok Warna tinta cetak dapat terlihat nyata pada halaman
untuk penggunaan pada jaringan internet. dibaliknya.
Glossary 100
Tone range V
Rentang nada warna.
Variable
Transparency Sesuatu yang berubah-ubah.
1. Pengaturan warna sebuah obyek gambar
yang mengijinkan warna obyek di bawahnya Varnish
sebagian masih muncul sesuai dengan nilai 1. Proses pemurnian permukaan materi cetak
persentase pengaturan¬nya. (kertas) dengan memberikan lapisan bahan
2. Daya tembus tinta. tertentu yang tipis dengan tujuan untuk
memberikan kesan mengkilap (gloss varnish)
Trapping atau sebaliknya (matt varnish).
(Untuk cetak) Suatu angka yang menunjukkan 2. Merupakan komponen Vehicle dalam produksi
persentase dari cetakan solid di atas cetakan solid tinta cetak.
lainnya, dibandingkan dengan cetakan solid di atas
kertas tanpa cetakan. Vehicle
(Untuk pracetak) disebut juga chokes and spreads, Bahan yang dipergunakan dalam pembuatan tinta
membuat overlap antara dua elemen gam. cetak untuk memuat (melarut¬kan) zat warna
(pigmen) dan komponen tinta lainnya, seperti zat
TVI (Tone Value Increment) pengering.
Peningkatan nilai Tone.
Vignette
--> Blend
U
Viscocity (Viskositas)
UCR (Under Color Removal) Tingkat kekentalan.
Proses mengurangi warna Cyan, Magenta dan
Yellow pada bagian Shadow dan menggantinya
dengan penambahan warna Black pada bagian W
tersebut (band¬ingkan dengan GCR yang mengganti Warna complementer
komponen abu-abu pada seluruh bagian gambar). Warna yang terdapat pada posisi berseberangan
dalam Color Circle.
USM (UnSharp Masking)
Proses untuk meningkatkan ketajaman gambar Wax
melalui proses penutupan bagian gambar yang tidak Malam, lilin lebah.
tajam.
Wet on wet
UV (Ultraviolet) Proses cetak beberapa warna sekaligus; Biayanya
Gelombang magnetik yang memiliki panjang lapisan tinta warna yang satu belum mengering
gelombang sedikit lebih pendek dari 400 nm (lebih dengan sempurna sudah harus ditumpuk dengan
pendek dari cahaya warna biru). lapisan tinta bwarna yang lain.
Glossary 101
Y
YCC
Model Warna tiga dimensi yang didefinisikan oleh
CIE dan dioptimasikan untuk penggunaan pada layar
televisi berwarna dengan menggunakan parameter
kuat cahaya (luminance Y) dan dua kanal warna (C dan
C).
Yellowing
Menggambarkan dimana kondisi kertas mulai
menguning karena umur.
Glossary 102