Anda di halaman 1dari 35

SIFAT POLIMER

MURYETI
SIFAT POLIMER
Sifat mekanik Sifat barrier

Surface dan
Sifat optik
adhesi

Sifat elektrik
SIFAT MEKANIK

SIFAT
MEKANIK

kekuatan Tarik Kekuatan Ketahanan retak Sifat mekanik


(tensile ) sobek (tearing) (bursting) yang lain
• Gaya tarik menarik antarmolekul pada polimer memainkan peranan
dalam sifat polimer
• Rantai polimer sangat panjang gaya antar molekulnya
semakin meningkat dibandingkan gaya tarik molekul biasa.
• Semakin kuat gaya akan berakibat pada meningkatnya kuat tarik, dan
titik leleh dan kristalinitas (ikatan hidrogen yang kuat)
• Ikatan dipol tidak sekuat ikatan hidrogen, sehingga mempengaruhi
titik leleh tidak terlalu tinggi
SIFAT MEKANIK

• Dengan mengetahui sifat mekanik, maka akan diketahui polimer


tersebut cocok digunakan untuk keperluan apa saja.
• Sifat mekanik yang penting : kuat tarik dan elastisitas.
KEKUATAN TARIK (TENSILE)
• Kekuatan dan ketahanan terhadap tarikan.
• Uji kuat tarik diperlukan untuk mengetahui sifat fisik dan ketahanan suatu
polimer.
• kuat tarik akan meningkat dengan bertambahnya panjang rantai dan ikatan
silang pada polimer.
• Tegangan tarik (σ) = Gaya (F) yang diaplikasikan per lus penampang (A).
• Perpanjangan tarik (ε) = perubahan panjang sample (Δl) dibagi dengan panjang
awal (l)
• Modulus Tarik (E) = Perbandingan Tegangan tarik (σ) dengan Perpanjangan
tarik (ε)
• temperatur memilik pengaruh terhadap kekuatan tarik polimer termoplastis
• Temperatur dinaikkan, kekuatan tarik polimer akan turun.
TEARING

• Kekuatan sobek (tearing strength)): banyaknya gaya yang dibutuhkan unuk


menyobek sample polimer.
• menggunakan mata pisau dan mesin yang berpendulum dengan berat tertentu
dan digunakan untuk menyobek sample.
KETAHANAN GESEK (FRICTION
TESTER)
ketahanan gesek ini dilakukan untuk menentukan
perlakuan material terhadap proses produksi setelah
cetak yaitu proses laminasi
• Ketahanan abrasi: ditentukan dengan mengukur hilangnay berat sample ketika sample tersebut
diuji ketahanannya dengan menggunakan abrader mekanik.

• Ketahanan sobek: menggunakan mata pisau runncing berpendulum yang diperberat dan
digunakan untuk menyobek sample.
Polimer Kekuatan Modulus Perpanjanga Kekuatan Kekuatan Kekuatan
Tarik (Mpa) n (%) Komprehensif Fleksur Impact
(Mpa) (Mpa) (Mpa) (N/Cm)

LDPE 8-31 172-283 100-650 - - Tidak patah

HDPE 22-31 1070-1090 10-1200 20-25 - 0.23-2.3

PP 31-41 1170-1090 100-600 38-55 41-55 0.23-0.57

PVC 41-52 1170-1720 40-80 55-90 69-110 0.23-1.3

Polistiren 36-52 2410-4140 1,2-2,5 83-90 69-101 0.20-0.26

Nilon 76-83 - 60-300 103 42-117 0.46-1.2

PET 42-72 2760-4140 50-300 76-103 96-124 0.14-0.37

Policarbonat 66 2380 110 86 93 9.1


SIFAT KIMIA

• Sebagian besar polimer mudah terbakar dan terurai


dan kemudian melepaskan gas-gas yang mudah
terbakar.

• Produk dekomposisi beracun adalah hidrogen sianida


yang keluar dari polimer seperti poliamida dan
poliuretan (karpet, bed, dan furnitur), hidrogen
clorida dari PVC dan karbon monoksida.
• terurai bila terkena panas dan radiasi matahari
(terdegradasi).
• Dicelupkan dalam pereaksi-pereaksi (meleleh, rusak
permukaannya, retak rambut/crazing
• Ketahanan terhadap kelembaban/penambahan berat (bila
direndam dalam air yang cukup lama)
• Degradabilitas (terurai): polimer yang diproduksi
saat ini sangat diajurkan untuk mudah terurai
secara alami oleh mikroorganisme tanah.
• Semakin rendah berat Molekul, maka polimer
Terdegradasi semakin Cepat.
SIFAT LISTRIK

• Konduktivitas listrik: sebagian besar polimer


merupakan insulator/isolator yang baik.

• Contohnya: polivinil karbazola, bersifat foto


konduktif, mengantarkan listrik sampai tingkat
yang kecil dibawah pengaruh cahaya, dipakai
pada industri elektrografi (fotokopi).
• Mampu mencetak dengan baik pada suhu yang relatif
rendah (penekanan, ekstrusi).
• Ringan dan kuat.
• Bersifat isolator, dan konduktor bila dicampur dengan
serbuk logam, butiran karbon.
• Kurang tahan terhadap panas
• Kekerasan permukaan sangat kurang
• Kurang tahan terhadap pelarut
• Mudah termuati listrik secara elektrostatik
• Mempunyai koefisien gesek yang kecil
PENGURAIAN POLIMER

• Penguraian kimiawi
polimer terurai sangat lambat dengan oksigen dan
bersifat otokatalitik (bereaksi dengan sendirinya)
dan bisa dipercepat dengan menggunakan panas
atau sinar atau zat pengotor yang mengkatalisis
(mempercepat) proses oksidasi.

• Urutan ketahanan terhadap oksidasi dari polimer


umum: poliisobutilena > polietilena > polipropilena.
Penguraian radiasi

• Radiasi bisa menimbulkan ikatan silang maupun penguraian,


tergantung dari dosis radiasi, struktur polimer, dan suhu.

• Contoh : sinar UV menyebabkan polimer terurai menjadi


monomer pada suhu tinggi . Tidak direkomendasi untuk
kemasan pangan, cetak uv material plastic selain produk
pangan
SIFAT BARRIER
• Permeabilitas (daya tembus) addalah kemampuan material untuk
menahan laju keluar masuknya gas.
• Media penghalang/pelindung agar aroma dan rasa yang terdapat
didalam kemasan tidak terkontaminasi (dr udara, bakteri, uap air) yang
menyebabkan produk berubah.
• Memberi gambaran tentang mudah atau tidaknya uap air maupun
udara menembus berdifusi) ke dalam suatu material.
WATER VAPOR TRANSMISSION RATE (WVTR)

• Water Vapor Transmission Rate (WVTR) atau sering disebut


Moisture Vapor Transmission Rate (MVTR) adalah metode untuk
mengukur jumlah uap air yang dapat melewati lapisan kemasan.
• satuan unit yang umum dipakai untuk metode ini : gr/m2-d (berapa
banyak (gram) yang lewat dalam satuan meter persegi dalam satu
hari).
• semakin tinggi nilai wvtr maka permeabilitas kemasan juga tinggi
maka semakin banyak uap air yang masuk ke dalam kemasan.
• Faktor utama yang mempengaruhi WVTR adalah ketebalan film.
• Jika ketebalan film pada desain produk yang sama dua kali lebih
tebal daripada yang lain, maka nilai WVTR akan menjadi
setengahnya. Hal ini dikarenakan sifat kerapatan film.
• Faktor internal yang mempengaruhi nilai WVTR adalah ketebalan
bahan, jenis bahan, coating kemasan dan ikatan polimer bahan.
• Faktor external yang mempengaruhi daya tembus adalah beda
tekanan, suhu, dan kelembaban udara.
• oleh karena itu, pemilihan kemasan dan tempat penyimpanan
produk yang sudah dikemas menjadi penting juga untuk
menjaga/menahan meningkatnya nilai WVTR.
MATERIAL WVTR (g/m2/hari)
PVC 250 3
PP 1
COC 240  0.28
COC 300  0.23

COC 350  0.2


CFF (ALU) 0
O2TR (OXYGEN TRANSMISSION RATE)
• adalah lamanya proses migrasi oksigen yang diukur dalam satuan
cc/m2, selama 24 jam.
O2TR
• pengukuran kadar gas oksigen yang menembus film pada kondisi spesifik suhu
dan kelembaban relatif.
• Kekedapan terhadap oksigen dapat dicapai dengan menggabungkan lapisan-
lapisan film untuk mendapatkan nilai yang diinginkan dan juga sifat-sifat
lainnya yang penting agar mendapatkan pengemasan yang optimal.
• Misalnya, nilai O2TR yang tinggi kadangkala juga perlu diimbangi dengan
kekedapan terhadap air dan sifat mekanis lainnya, yang didapat dari lapisan
lainnya seperti laminasi.
NYLON

PET
LLDPE
MATERIAL Nilai O2TR (g.mm/(m2/day)
LDPE 241
HDPE 102
POLISTIREN 127
POLIKARBONAT 114
POLIPROPILEN 89
PVC 4
PET 2
THICKNESS MVTR O2TR
(mikron meter) (g/m2/day) (cc/m2/day)

50 12 3000 LLDPE
55 11 2728
130 5 1154
THERMAL PROPERTIES
• Tg (glass transition temperature) – temperature at which a material goes from
a rigid, glass like state to a rubbery state.

• Tm (melting point) – temperature at which a material changes from solid to


liquid state.

• Critical parameter in determining fabrication/molding conditions, end use


application opportunities.

Differential scanning calorimetry (DSC)


measures the energy necessary to
establish a zero temperature difference
between the sample and an inert
substance
SUMMARY OF OUR EXPERIMENTS

Anda mungkin juga menyukai