Anda di halaman 1dari 4

Dani Nurrohman Rosyana

202110121217
Kelas D1
Mata Kuliah Ilmu Negara

1. HUBUNGAN ILMU NEGARA DAN ILMU POLITIK


Ilmu Politik (dis Staswissenschaft, Political Science) adalah cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari mengenai persoalan-persoalan yang berhubungan dengan
negara.8 Objek kajiannya adalah mengenai syarat-syarat berdirinya negara (Grundlagen),
hakikat negara (Wesen), formasi-formasi negara (Erscheinungsformen), dan
perkembangan negara. Walaupun demikian, tidak semua hal yang bersinggungan dengan
negara dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai Ilmu
Politik, tetapi bagi politik ini merupakan unsur penunjang dalam kajian. Misalnya:
1.1. Sejarah, khususnya yang menyangkut manusia atau negara, bukan
merupakan disiplin Ilmu Politik, kecuali menyangkut sejarah ketatanegaraan
atau konstitusi. Perilaku kehidupan masyarakat, tindakan individu, sejarah
kesusasteraan, ilmu pengetahuan, kondisi ekonomi, moral, militer, perjuangan
diplomatik; misalnya, semua ini tidak dikategorikan ke dalam bagian dari
Ilmu Politik.
1.2. Statistik, yang menyangkut masalah sosial kemasyarakatan, tidak
merupakan bagian dari Ilmu Politik.
1.3. Politik ekonomi, sepanjang menyangkut hukum ekonomi yang diterapkan
bagi perseorangan, maka tidak berhubungan dengan negara, sehingga bukan
bagian dari Ilmu Politik.
1.4. Studi kemasyarakatan, khususnya yang menyangkut identitas yang tidak
berhubungan dengan negara.

Dalam tradisi Yunani, ilmu politik disebut dengan istilah politiki. Di Jerman
dikembangkan kajian Hukum Publik (Stasrecht) dan Politik (Politics) sebagai dua cabang
ilmu pengetahuan yang berbeda. Belakangan berkembang diferensiasi lain seperti Statistik
Politik, Administrasi, Hubungan Internasional, dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, terutama dalam praktik pembelajaran, terdapat perbedaan
antara objek kajian Ilmu Politik di Eropa (khususnya Inggris dan Prancis) dengan di Amerika
Serikat. Pada pembelajaran di Eropa, mereka mengambil akar materi pada masa Yunani
Kuno, sehingga karakter materinya bersifat konservatif dan normatif. Sedangkan di Amerika
Serikat, Ilmu Politik sudah mempunyai pengertian yang lebih khusus yaitu mengenai gejalan-
gejala tertentu yang berhubungan dengan negara lain.

2. HUKUM TATA NEGARA

Hukum tata negara adalah hukum hubungan tertentu, yang muncul dalam perjalanan
sejarah dan diatur oleh hukum yang disebut negara. Jadi, hukum tata negara berhubungan
dengan 'negara'. Doktrin negara umum: gambaran tentang prinsip-prinsip umum (sintesis)
berbagai hak negara dan perbandingan hak-hak negara.

Hukum tata negara adalah hukum utama yang membentuk kantor pemerintahan,
memberikan kekuasaan, dan mengatur hubungan dengan warga negara. Ini adalah ciri hukum
tata negara yang mengatur hubungan yang melibatkan pemerintah. Ini terutama hubungan
antara berbagai lembaga pemerintah. Hubungan dengan warga negara cenderung dalam
bidang hukum administrasi, kecuali jika kita berbicara tentang alokasi alat kekuasaan kepada
warga negara. Dalam pengertian konstitusional 'kekuasaan' adalah potensi paksaan faktual,
'kekuasaan' adalah kekuasaan yang diatur dengan undang-undang. Hukum tata negara juga
mengatur hubungan dalam pemerintahan. Orang atau sekelompok orang disebut
kantor.Sebuah kantor dicirikan oleh keberlanjutan dan karakter yang terdefinisi dengan baik
dalam hal struktur, tugas dan kekuasaan. Oleh karena itu, pemerintah terdiri dari kompleks
kantor dengan berbagai kekuasaan dan tugas. Jabatan tetap dipertahankan walaupun
pemegang jabatan tidak hadir, artinya orang yang bertindak untuk jabatan tersebut. Kantor
tidak lagi dipersonalisasi.

Hubungan ilmu negara dengan hukum tata negara dimana Ilmu Negara dengan Hukum
Tata Negara sangat berkaitan erat satu sama lainnya. Hal ini bisa dilihat berdasarkan
objeknya yaitu Negara. Hubungan tersebut dapat dilihat dari berbagai uraian berikut: Ilmu
negara yang pertama kali diperkenalkan oleh George Jellinek sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang pokok dan sendi-sendi pokok tentang negara dapat dijadikan dasar teori
yang bersifat umum bagi hukum tata negara. Kata umum tersebut menunjukkan bahwa dasar
kajian dari Ilmu Negara mencakup hal-hal yang bersifat umum, seperti teori terbentuknya
negara, sifat dan hakikat negara, unsur-unsur negara, bentuk-bentuk negara, tujuan dan
fungsi negara yang semuanya itu merupakan asas-asas pokok . Inilah yang menempatkan
ilmu negara sebagai staatwisssenchaften.

Uraian di atas menunjukkan bahwa Ilmu Negara akan menjadi kiblat terbentuknya
Hukum Tata Negara dan Hukum-hukum lainnya yang ada di lungkup negara. Keadaan
negara ini dapat direfleksikan dengan sebuah pohon, di mana ilmu negara menjelaskan
kriteria-kriteria sehingga dapat dikatakan pohon bukan bunga atau sayuran, sedangkan
Hukum Tata Negara akan menjelaskan struktur-struktur dari pohon tersebut, seperti daun,
batang, akar serta fungsi-fungsinya -masing. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa sebelum
mempelajari hukum tata negara, maka terlebih dahulu harus memiliki pengetahuan secara
umum tata negara yang dapat dari ilmu negara. Dapat dibagi bahwa ilmu negara merupakan
ilmu dasar pokok Hukum Tata Negara. Hukum Tata Negara merupakan penerapan konkret
dari teori-teori yang dihasilkan oleh ilmu negara.

3. HUKUM PEMERINTAHAN

Hukum Tata Pemerintahan adalah keseluruhan aturan hukum yang mengatur bagaimana
alat-alat perlengkapan administrasi negara melakukan tugas atau fungsinya. Atas definisi
"hukum pemerintahan”, setidaknya menjadi acuan dalam kajian keilmuan yang menjadikan
pemerintahan daerah sebagai objeknya. Hal ini hendak menekankan, apa yang dirumuskan
oleh peraturan perundang-undangan terhadap apa yang disebut dengan pemerintahan dan
pemerintah tidak serta merta menjadi pengertian dari "hukum pemerintahan ". Dalam
perspektif pengertian pemerintah daerah dan pemerintah yang diberikan peraturan
perundang-undangan tidaklah identik dengan pengertian hukum pemerintahan. Dalam
perkembangannya, kajian ilmu hukum yang menjadikan pemerintahan sebagai objeknya,
tidak jarang terjadi pendekatan yang dilakukan campur aduk antara kajian hukum dan
padangan non hukum. Artinya kajian keilmuan terhadap pemerintahan dari sisi ilmu hukum,
jika tidak didahului dengan pendekatan definisi, maka pembahasan bisa terjebak dalam
kajian kajian ilmu politik atau kajian ilmu pemerintahan, demikian pula sebaliknya.
Meskipun pendekatan terhadap pemerintahan daerah dari sudut ilmu hukum memerlukan
bantuan kajian dari bidang ilmu lain, seperti ilmu pemerintahan.

Hubungannya Hukum Pemerintahan dengan Ilmu Negara adalah Pemerintahan


merupakan salah satu dari ciri adanya sebuah Negara. Oleh karena itu, keduanya saling
berkaitan satu sama lain, dimana Pemerintahan yang memiliki hukum yang berdaulat
didalam sebuah negara.

Anda mungkin juga menyukai