Ilmu negara memandang, menyelidiki, mempelajari obyeknya, yaitu
negara, dalam pengertiannya yang abstrak-umum-universal. Hukum tata negara memandang, menyelidiki, mempelajari obyeknya, yaitu juga negara dalam pengertiannya yang konkret 2. Hubungan ilmu negara dengan hukum tata negara adalah saling mempengaruhi dan menjelaskan. Ilmu negara memberi landasan teoritis bagi hukum tata negara. Di sisi lain, hukum tata negara merupakan penerapan dari teori-teori yang dikaji dalam ilmu negara. Hubungan antara ilmu negara dan ilmu politik adalah ilmu negara dan hukum tata negara menyelidiki tentang kerangka yuridis negara. Di sisi lain, ilmu politik mempelajari tentang hal-hal yang ada di luar kerangka yuridis tersebut. Menurut Hoetink, seorang ahli politik, ilmu politik merupakan sosiologi negara.
Hubungan Ilmu Negara dengan Disiplin Ilmu Lainnya
Ilmu negara tidak hanya berkaitan dengan hukum tata negara dan ilmu politik. Ilmu tersebut juga berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu lain. Beberapa ilmu tersebut adalah:
1. Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Bumi
Ketika mempelajari negara dalam pengertian umumnya, peneliti perlu
memperoleh gambaran tentang kawasan negara. Untuk memahami kawasan negara dengan lebih baik, mereka tentu perlu memiliki pemahaman tentang ilmu bumi.
Dengan demikian, ilmu negara membutuhkan dukungan ilmu bumi
dalam kajiannya. Tanpa ilmu tersebut, ahli ilmu negara tidak dapat mengkaji pengertian dan sendi negara secara menyeluruh.
2. Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Sosiologi
Dalam mempelajari hakikat, bentuk, dan asal mula negara secara
umum, para ahli juga memerlukan dukungan dari ilmu sosiologi. Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan interaksinya. Dengan bantuan ilmu tersebut, kajian ilmu negara tentang masyarakat dan interaksinya dalam suatu negara tidak dapat dilakukan dengan baik. Padahal, masyarakat adalah bagian penting dari negara.
3. Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Sejarah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, asal mula negara adalah
salah satu aspek yang diselidiki dalam ilmu negara. Meski kajian asal mula negara tersebut bersifat umum, tetap saja ilmu negara membutuhkan dukungan dari ilmu sejarah untuk mengkaji sendi negara ini.
4. Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Filsafat
Ilmu negara sebagai ilmu pengetahuan murni membutuhkan
pemikiran-pemikiran filosofis untuk mengkaji aspek-aspek yang diselidiki. Oleh karenanya, ilmu negara memerlukan dukungan ilmu filsafat untuk mengkaji asal mula, hakikat, dan bentuk negara.
Selain keempat ilmu tersebut, kajian ilmu negara juga memerlukan
dukungan dari disiplin ilmu lain, misalnya ilmu ekonomi dan psikologi. Hubungan ilmu negara dengan disiplin ilmu lain tersebut memang tidak seerat hubungan antara ilmu negara dan hukum tata negara.
Meski demikian, kehadiran disiplin-disiplin ilmu tersebut memiliki andil
penting dalam kajian ilmu negara. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa ilmu negara tidak dapat berdiri sendiri. Ilmu ini memerlukan disiplin ilmu lain dalam kajiannya.
Hubungan ilmu negara dengan hukum tata negara, ilmu politik,
dan disiplin ilmu lainnya ternyata bersifat saling melengkapi. Akan tetapi, tingkat keterkaitan ilmu-ilmu lain terhadap ilmu negara tidaklah sama. Ilmu negara memiliki hubungan paling erat dengan hukum tata negara.