NDMZ YTFh YWQy NDG 4 ZDgy Ym E1 YTI2 MM Ix M2 Yy MDZK ZWYy MTK 3 ZTC 2 Yg
NDMZ YTFh YWQy NDG 4 ZDgy Ym E1 YTI2 MM Ix M2 Yy MDZK ZWYy MTK 3 ZTC 2 Yg
Diajukan sebagai Tugas Akhir dalam Rangka Penyelesaian Studi Sarjana pada
Departemen Teknik Lingkungan
Disusun oleh :
D121 13 303
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2017
KATA PENGANTAR
Subhanahu Wata’ala atas segala Rahmat dan Hidayah Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Studi Pengelolaan Bank Sampah
Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Tugas akhir ini ini dapat tersusun berkat doa, kerjasama, semangat, dorongan,
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Ing Wahyu Haryadi Piarah, M.S., M.E., selaku Dekan Fakultas
2. Bapak Dr. Ir. Muhammad Ramli, M.T, selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin, Dr. Eng. Nasruddin, S.T, M.T. selaku Wakil Dekan
3. Ibu Dr. Ir. Hj. Sumarni Hamid Aly, M.T,. selaku Ketua Departemen Teknik
i
5. Bapak DR. Eng. Ibrahim Djamaluddin, ST, M.Eng selaku Dosen Pembimbing
II
Hasanuddin.
7. Kedua Orang tua, saudara, dan keluarga saya yang senantiasa mendukung saya
Azza Wa Jalla membalas semua kebaikan dengan berlipat ganda. Akhir kata, kami
Penulis
ii
ABSTRAK
Pengelolaan sampah merupakan salah satu masalah di Kota Makassar. Bank Sampah adalah
sistem pengelolaan sampah non-organik yang berkembang pesat di Kota Makassar dan salah satunya di
Kecamatan Manggala. Penelitian tentang Studi Pengelolaan Bank Sampah Sebagai Salah Satu
Pendekatan Dalam Pengelolaan Sampah Yang Berbasis Masyarakat bertujuan untuk mengkaji
pengelolaan bank sampah yang berlokasi di Kecamatan Manggala dan mengkaji karakteristik bank
sampah yang dikelola di Kecamatan Manggala. Adapun jenis penelitian berdasarkan bentuk dan metode
pelaksanaan pada penelitian ini adalah survei langsung ke lokasi-lokasi bank sampah aktif di Kecamatan
Manggala dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, kuesioner / angket dan studi
literatur.
ABSTRACT
Waste management is one of the problems in the city of Makassar. The Trash Bank is a non-
organic waste management system that grows in Makassar city and one of them located in district
Manggala. Research on the study of the management of Waste as one of the Bank's approach in A
community-based waste management aims to examine the management of the bank located in district
Manggala and to review junk characteristics that proceed in district Manggala. As for the type of
research based on the form and methods of implementation in this research is a direct survey into the
The Trash Bank locations which is active in district Manggala with data collection techniques include
observation, interview, questionnaire/question form and study literature.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
ABSTRAK....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
iv
2.7 Tinjauan Umum Tentang Bank Sampah.........................................24
3.3 Data..................................................................................................32
Manggala........................................................................................51
5.1 Kesimpulan.......................................................................................63
5.2 Saran.................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 9. Persentase Jumlah Nasabah Bank Sampah Aktif Kec. Manggala .............. 56
Tabel 14. Perbandingan Hasil Perhitungan Recovery Rate di Bank Sampah Kec.
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 11. Persentase Nasabah Memilah Sampah Organik dan Anorganik .......... 44
Gambar 18. Grafik Nasabah yang Sudah Pernah Mengambil Hasil Tabungan ....... 49
Gambar 19. Persentase Nasabah yang Sudah Pernah Mengambil Hasil Tabungan . 49
vii
BAB I
PENDAHULUAN
sampah hingga 550 ton, atau sekitar 4.000m2 per hari (BPS, 2016).
Oleh karena itu perlu upaya perubahan pengelolaan sampah terutama dari
(reduce, reuse, recycle). Salah satu aplikasi paradigma baru tersebut adalah
1
mengeluarkan pedoman pelaksanaannya dengan Peraturan Menteri
sebanyak 9 unit bank sampah. Pada tahun 2012 bank sampah di Kota Makassar
atau 0,09 % dari total penduduk Kota Makassar. Hingga tahun 2015, terdapat
104 Bank Sampah di Kota Makassar. Dalam kurun waktu 5 tahun, secara
bertahap Pemkot Makassar menargetkan 200 Bank Sampah akan hadir dan
Green and Clean (MGC), seluruh wilayah di Kota Makassar dihimbau untuk
2
pemerintah dalam menangani masalah persampahan dan menggandeng pihak
masyarakat.
sampah maka diperlukan pengkajian dan analisa yang lebih mendalam lagi
mengenai pengelolaan bank sampah dengan kondisi real yang ada di lapangan.
Apakah telah sesuai antara pemahan ideal normatif dan kondisi aktual
Sampah ?
Manggala ?
3
1.3 Tujuan Penelitian
Manggala.
Manfaat yang diharapkan dan diperoleh dari penelitian ini adalah dapat
masih dapat didaur ulang sehingga diharapkan kualitas hidup masyarakat akan
meningkat.
4
1.5 Batasan Penelitian
Bank Sampah.
sampah yang terkumpul selama tiga bulan dan jumlah reduksi sampah.
5
1.6 Telaah Penelitian Sebelumnya
Studi mengenai pengelolaan persampahan sudah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya dengan obyek, lokasi dan
tujuan yang beragam. Berdasarkan hasil literatur yang didapat, sebagaian besar memfokuskan penelitian kepada peranserta partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan sampah dan ada yang mengkaji tentang sistem pengelolaan sampah.
4 Muhammad Kajiann Bank Sampah Mengetahui keadaan serta Metode survei dengan Timbulan sampah yang dapat dikelola bank
Rubiyannor Sebagai Alternatif kondisi bank sampah serta aspek teknik analisa data Sampah adalah 11.156,14 kg, tingkat prioritas
(2016) Pengelolaan Sampah teknis dari perencenaan bank diskriptif kualitatif Faktor bank sampah adalah pemahaman dan
Domestik Di Kota sampah induk Kota Banjarbaru dengan cara Pengelolaan sampah, sarana dan prasarana, dan
Banjarbaru Dan mengetahui kajian SWOT pengumpulan data fasilitator .Dan diperoleh hasil kekuatan,
Bank sampah di kota Banjarbaru wawancara, kuesioner, kelemahan, peluang dan ancaman pada bank
dan observasi lapangan. Sampah.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dalam menganalisis ke dua tujuannya digunakan cara yang berbeda-beda.
Tujuan pertama menggunakan analisis perbandingan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Pasal 5 No. 13 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan 3R melalui Bank Sampah dengan kondisi aktual di Bank Sampah. Tujuan kedua menggunakan analisis dengan cara
wawancara mendalam, kuesioner dan observasi lapangan untuk mengetahui karakteristik Bank Sampah serta menggunakan analisis
hitungan dengan mengacu pada besaran sampah kg/orang/hari dari SNI 19-3964-1994 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah
7
1.7 Kerangka Pemikiran
yang terjadi di Kota Makassar. Kota Makassar sebagai ibu kota Provinsi
kesempatan bagi pertambahan volume sampah. Jika hal ini tidak terkendali
akhir untuk sampah Kota Makassar sudah overload. Keterbatasan ini adalah
8
ingin mengetahui sistem pengelolaan Bank Sampah apakah sudah sesuai
Permasalahan Sampah:
BANK SAMPAH
9
1.8 Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
yang dipakai dalam tugas akhir ini sehingga bisa dipahami secara
sistematis.
lapangan.
penelitian.
10
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
mendatang.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sampah adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang punya dan
Pengelolaan Sampah Perkotaan adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari
bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus
pembangunan.
dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari kegiatan atau aktivitas
manusia atau mahluk hidup lainnya yang berbentuk padat yang tidak
sampah spesifik.
12
2) Sampah sejenis sampah rumah tangga sampah ini berasal dari
b) Berdasarkan Asalnya
(dua) yaitu sampah organik dan sampah anorganik (Mallongi dan Saleh,
2015):
1) Sampah Organik
hewan yang diambil dari alam atau dihasikan dari kegiatan rumah
adalah sampah dari dapur seperti sisa makanan, sayuran, kulit buah,
2) Sampah Anorganik
Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
13
alumunium. Sebagai zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat di
dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini dalam tingkat
rumah tangga dalam bentuk botol kaca, botol plastik, tas plastik, dan
organik. Tetapi karena kertas, koran dan karton dapat di daur ulang
c) Berdasarkan Sifatnya
Sampah ini dapat diurai secara sempurna oleh proses biologi baik
lain-lain.
14
b. Non-reccyable, sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi
kegiatan atau lingkungan rumah tangga atau sering disebut dengan istilah
berupa sisa makanan, plastik, kertas, karton, kain, kayu, kaca, daun, logam
tidak terdapat sampah yang biasa dijumpai di negara industri seperti mebel,
TV bekas, kasur dll. Kelompok ini dapat meliputi rumah tinggal yang di
tempati oleh sebuah keluarga, atau sekelompok rumah yang berada dalam
suatu kawasan pemukiman, maupun unit rumah tinggal yang berupa rumah
susun. Dari rumah tinggal tinggal juga dapat dihasilkan sampah golongan
B3 (bahan berbahaya dan beracun), seperti misalnya baterei, lampu TL, sisa
15
b. Sampah dari daerah komersial : sumber sampah dari kelompok ini berasal
sumber ini umumnya dihasilkan sampah berupa kertas, plastik, kayu, kaca,
logam dan juga sisa makanan. Khusus dari pasar tradisional banyak
umum sampah dari sumber ini adalah mirip dengan sampah domestik tetapi
d. Sampah dari jalanan/ taman dan tempat umum : sumber dari sampah ini
dapat berasal dari jalan kota, tempat parkir, tempat rekreasi, saluran
drainase kota dll. Dari daerah ini umumnya di hasilkan sampah berupa
lain-lain.
e. Sampah dari industri dan rumah sakit yang sejenis dengan sampah kota :
kegiatan umum dari industri dan rumah sakit tetap menghasilkan sampah
sejenis sampah domestik, seperti sisa makanan, kertas, plastik dan lain-lain.
sampah kota.
16
2.4 Pengelolaan Sampah
akhir sampah.
berat sampah yang dihasilkan dari jenis sumber sampah di wilayah tertentu per
satuan waktu.
17
Tabel 2. Kajian Teoritis Berbagai Sistem Pengelolaan Sampah
Item Analisis Sistem Pengelolaan sampah
No Pengelolaan Konvensional/ Kumpul – Mandiri dan
Bank Sampah
Sampah Tradisional Angkut - Buang produktif
I. Prinsip
pengelolaan
1. Pemilahan Tidak dipilah Tidak dipilah Dipilah Dipilah
2. Pengumpulan Dikumpulkan Dikumpulkan Dikumpulkan Dikumpulkan dalam
dalam wadah dalam wadah, dalam wadah wadah
( campuran ) dipo, pool ( terpilah ) ( terpilah )
container
( campuran )
3. Pengangkutan Warga Menggunakan Ada petugas Penabung
sampah membawa truk terbuka, truk
dari warga yang membawa ke bank
sampah hidrolik container
mengambil sampah
tercampur ke sampil terpilah
bak sampah ke LPS
4. Pembuangan Dibawa ke bak Ke LPA dengan Sampah yang Di olah dibank
atau sampah dan open dumping tidak dapat sampah dan sampah
pengolahan dibakar atau atau sanitary dimanfaatkan yang tidak dapat
ditimbun landfill dibawa ke LPA dimanfaatkan di
bawa ke LPA
5. Jumlah sampah Banyak Banyak Sedikt Sedikit
yang dibuang
6. Restribusi Tidak bayar Bayar Tidak bayar Tidak bayar
7. Mekanisme Tidak ada Tidak ada Tidak ada Mendapat nomor
menabung rekening, buku
tabungan, dan uang
hasil tabungan
8. Pelaksanaan Individual Kumpul, angkut, Komunal, satu Individual dan
pengelolaan buang kampung komunal
sampah
9. Cakupan Individu Individu, Warga satu Warga lebih dari
pelayanan kelompok kampung satu kampung,
institusi/lembaga
atau sekolah
II. Dampak di Pencemaran Pencemaran Dampak Dampak
bidang udara/air udara/air ditempat pencemaran pencemaran
kesehatan ditempat lain berkurang berkurang
dihasilkan
sampah
III. Dampak Tidak ada Tidak ada Warga terbiasa Warga terutama
terhadap memilah anak terbiasa
pendidikan sampah memilah dan
menabung sampah
sejak dini
IV. Dampak Tidak ada Tidak ada Menambah Menambah
terhadap sosial penghasilan penghasilan warga
ekonomi warga dari hasil dari hasil tabungan
penjualan sampah dan dari
produk daur hasil penjualan
ulang sampah produk daur ulang
sampah
Sumber : Suwerda, 2012
18
2.5 Permasalahan Pengelolaan Sampah
lambat
19
akhir (TPA), atau dengan menimbun secara langsung. Namun cara seperti itu,
Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa kita lakukan agar sampah tidak
prinsip 3R yaitu :
membeli botol baru ataupun shaset sekali pakai setiap kali habis
yang sama
pembungkus
20
Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan
lainnya
daur ulang
ulang
Hal ini secara ekonomi akan mengurangi biaya penanganan (Murthado dan
Said, 1987).
21
Beberapa permasalahan yang mungkin timbul dalam sistem pengelolaan
sampah yaitu :
a. Dari segi pengumpulan sampah dirasa kurang efisien karena mulai dari
menurut jenisnya sesuai dengan yang dibutuhkan dan hal ini akan
bertambah luas.
dan pengolahan lebih lanjut. Apalagi bila letak TPA jauh dan bukan
di wilayah ekonomi.
22
pemrosesan akhir terhadap sampah yang dihasilkan, (Iswanto, 2005).
menjualnya ke pengepul untuk sampah yang laku dijual. Bahkan ada sebagian
berikut ini.
23
Gambar 3. Diagram Alir Penerapan 3R di Sumber Sampah
Sumber: Iswanto 2005
tempat pemilihan dan pengumpulan sampah yang dapat di duar ulang dan
sampah, sampah yang ditabung pada bank sampah adalah sampah yang
mempunyai nilai ekonomis. Cara kerja bank sampah pada umumnya hampir
manajemen pengelolaannya, apabila dalam bank yang biasa kita kenal yang
disetorkan nasabah adalah uang. Akan tetapi, dalam bank sampah yang
pengelola bank sampah harus orang yang kreatif dan inovatif serta memiliki
24
jiwa kewirausahaan agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
(YPN, 2015).
1) Penabung Sampah;
25
b. setiap penabung diberikan 3 (tiga) wadah/tempat sampah
terpilah
tabungan sampah
penabung sampah
SMA/sederajat
Sampah
26
c. mampu menjaga kebersihan lingkungan seperti tidak adanya
sekali
Sampah
bulannya
bulannya
Sampah
Sampah
27
c. menyediakan data “industri daur ulang”
28
3. Proses Pengelolaan Sampah di Bank Sampah
29
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Manggala adalah 24,14 km2 atau 13,73 % dari luas Kota Makassar. Letak
30
2. Waktu Penelitian
pada penelitian ini adalah survei. Menurut Tika (2005) “yang dimaksud survei
data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan”. Survei
31
3.3 Data
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Primer
Adapun data primer dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari
lapangan yaitu:
a. Jenis sampah
2. Sekunder
Data sekunder adalah buku, jurnal, data dari Badan Pusat Statistik Kota
Menurut Arikunto (2002) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang
32
Tabel 4. Variabel dan Indikatornya
Variabel Indikator
1. Input
a. Jenis Sampah
b. Sumber Daya Manusia
2. Proses
Pengelolaan Bank Sampah a. Pemilahan
b. Pengumpulan
c. Penimbangan dan Pencacatan
d. Penjualan Sampah
3. Output
a. Perubahan volume sampah
Sumber : Arikunto (2002:9)
Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960),
sebagai berikut:
𝑵
𝐧=
𝟏 + 𝑵 𝒆𝟐
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
33
Diketahui Kecamatan Manggala:
Maka,
949
𝐧 = 1+949(0,1)2
949
𝐧 = 1+949(0,01)
949
𝐧 = 10,49
𝐧 = 90,46
𝐧 = 90 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛)
Maka,
92
𝐧= × 90
949
𝐧 = 8,7 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 9
158
𝐧= × 90
949
𝐧 = 14,9 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 15
34
3) Bank Sampah Bina Lestari
105
𝐧= × 90
949
𝐧 = 9,9 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 10
210
𝐧= × 90
949
𝐧 = 19,8 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 20
118
𝐧= × 90
949
𝐧 = 11,1 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 11
35
𝐧= × 90
949
𝐧 = 3,3 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 3
231
𝐧= × 90
949
𝐧 = 21,9 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 22
9 + 15 + 10 + 20 + 11 + 3 + 22 = 90 sampel.
35
3.6 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang diambil
• Jumlah nasabah
• Jenis sampah
1. Observasi Lapangan
2. Wawancara (Interview)
36
Wawancara terstruktur ini adalah wawancara yang secara langsung antara
lebih akurat.
4. Studi Literatur
baik berupa laporan catatan, berkas atau bahan-bahan tertulis lainnya dari
pihak yang berkompeten yang berupa dokumen resmi dan relevan dengan
37
3.8 Analisis dan Penyajian Data
3. Participation Rate
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑛𝑎𝑠𝑎𝑏𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑛𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ
%𝑃𝑎𝑟𝑡𝑡𝑖𝑐𝑖𝑝𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑒 = 𝑥 100%
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
3. Recovery Rate
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖 𝑟𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦
%𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑒 = 𝑥 100%
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛
38
BAB IV
dengan :
di kota Makassar. Luas wilayah kecamatan Manggala adalah 24,14 km2 atau
13,73 % dari luas Kota Makassar. Letak Geografis kecamatan Manggala adalah
tahun 2017. Kelurahan yang paling luas adalah Tamanggapa yaitu 7,62 km2,
laut, maka Kelurahan Antang yang paling tinggi yaitu 24 meter diatas
39
Kecamatan Manggala terbagi ke dalam 7 kelurahan yang hampir seluruh
antara tahun 2011 sampai tahun 2016 dan terletak di 5 kelurahan, yaitu:
dan malam hari oleh Truk Tangkasaki yang berjumlah 12 buah dan
40
langsung diangkut TPA Tamangapa yang terletak di Kecamatan
Manggala.
41
2. Komposisi Sampah Menurut Materi
Plastik;
10%
Kertas; 5%
Sisa Makanan;
60%
Kayu, Ranting
dan Daun;
15%
(60%) disusul kayu, ranting, dan pohon (15%), kertas (5%), plastik
(10%), logam (5%), kain dan tekstil (2%), karet dan kulit (2%), dan kaca
(1%).
Lainnya 0
Kawasan 0
Fasilitas Public 4
Pasar Perniagaan 0
Pasar Tradisional 5
Kantor 3
Rumah Tangga 369
0 50 100 150 200 250 300 350 400
42
Gambar 8. Jumlah Timbulan Sampah Harian Menurut Sumber
1. Pemilahan Sampah
60
40
18 14
11 13 10
20
0 0
0
Lisana Mekar Bina Bontobila Lamber Samaturu Bina
Swadaya Lestari Borong Manggala
Ya Tidak
43
Ya Tidak
10%
90%
Ya Tidak
Ya Tidak
28%
72%
44
Gambar 13. Persentase Nasabah Mendapatkan Pelatihan Pengelolaan Sampah
akan disetor ke bank sampah berkat edukasi dan pelatihan yang diadakan
juga yang tidak tahu cara memilah sampahnya sendiri (28 % tidak
berikutnya.
Ya Tidak
45
Ya Tidak
37%
63%
% menjawab tidak karena sampah yang mereka setor tidak hanya berasal
mereka, ada pula yang membawa sampah dari kantor/tempat kerja mereka
penimbangan yang biasanya sekali dalam sepekan dan ada juga yang
Pusat (BSP) dilakukan sebanyak 3-4 kali per bulan sesuai dengan
untuk menjemput adalah motor Viar 3 roda atau truk sampah Tangkasaki.
46
3. Penimbangan Sampah
sebagai saksi yaitu pihak pengelola Bank Sampah dan Nasah agar semua
tau dan melihat langsung berap jumlah berat timbangan sampah yang
dihasilkan.
konversi harga bank sampah unit dengan harga yang telah di tentukan Bank
pengurus bank sampah. Pengurus ini akan menyebutkan jenis dan berat
Bagus Tidak
47
Gambar 16. Grafik Penilaian Pelayanan Pengurus Bank Sampah
Ya Tidak
2%
98%
Hal ini berarti kinerja para pengurus bank sampah sudah efektif.
4. Pencatatan
langsung dibukukan ke buku agenda atau buku besar bank sampah milik
Bank Sampah . Hasil dari pencatatan inilah nantinya menjadi bahan acuan
48
Ya Tidak
23%
77%
Gambar 18. Persentase Nasabah Yang Sudah Pernah Mengambil Hasil Tabungan
Ya Tidak
Gambar 19. Grafik Nasabah Yang Sudah Pernah Mengambil Hasil Tabungan
49
tabungan uang yang terkumpulkan di bank sampah, terlihat 77 % nasabah
bahkan ada juga nasabah yang sejak terdaftar menjadi nasabah bank
Sampah
adalah dengan sistem selisih harga. Sistem selisih harga yang belaku adalah
membeli sampah nasabah dengan harga sedikit lebih murah dari harga yang
kotor dari nasah sebelum di jual ke Bank Sampah Pusat (BSP) sehingga
50
4.4 Karakteristik Bank Sampah Yang Dikelola Di Kecamatan Manggala
pengurus, fungsi dan tugas pokok pengurus, dan jumlah tenaga kerja. Latar
51
Dari tabel terlihat bahwa keseluruhan latar belakang pendirian bank
Tabel 6.
1 Lisana 2015
4 Bontobila 2016
6 Samaturu 2017
52
No Nama Bank Sampah Struktur Mekanisme
2 Mekar Swadaya Penganggung jawab, Ditetapkan
pendamping, direktur, melalui SK
bendahara, sekertaris, dari kelurahan
manager teknis, pencatatan, setempat
penimbangan, pengepakan,
pemasaran, komposting,
daur ulang.
53
Struktur kepengurusan sudah ada dan mekanisme penetapan
Adapun fungsi dan tugas pokok pengurus serta jumlah tenaga kerja bank
dan wawancara bahwa penabung yang terdata saat ini sudah banyak karena
permukiman, tetapi diantaranya banyak yang sudah tidak aktif lagi. Dari
karena berbagai alasan seperti ada yang merasa lokasi bank sampah agak
jauh dari rumah warga Selain melayani penabung pribadi, ada diantara
bank sampah juga melayani penabung kolektif dari instansi. Jadwal resmi
Pelayanan diluar jadwal resmi ini sangat mendukung penabung untuk tetap
54
yang beragam. Selain menabung, kegiatan bank sampah juga memberikan
sampah.
7. Dari tabel terlihat bahwa pada umumnya bank sampah sudah memiliki
terkendala.
55
4 Bontobila Ada ruangan khusus bank Bak sampah organik
sampah sekaligus ruang dan anorganik,
pameran dan gudang komposter,
timbangan.
banyak kepala keluarga (KK) dalam suatu wilayah rukun warga (RW) yang
Manggala ada tiga yaitu Bank Sampah Bontobila (85,71 %), Bank Sampah
56
Lamber Borong (89,83 %), dan Bank Sampah Bina Manggala (67,94 %).
maka dibutuhkan kerja sama yang lebih baik lagi bagi para pengurus bank
5. Jenis Sampah
Tabel 10. Penggolongan Jenis Sampah Bank Sampah Aktif Kecamatan Manggala
Jenis Sampah
Nama Bank
Sampah Anorganik Organik
Plastik Kertas Logam Botol / Kaca Kompos Padat Kompos Cair
Lisana √ √ √ √ - -
Mekar Swadaya √ √ √ √ - -
Bina Lestari √ √ √ √ - -
Bontobila √ √ √ √ - -
Lamber Borong √ √ √ √ - -
Samaturu √ √ √ √ - -
Bina Manggala √ √ √ √ - -
Sumber: Bank Sampah Aktif Kecamatan Manggala, 2017
57
Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa jenis sampah yang
kertas, logam dan botol/kaca. Sementara untuk jenis sampah organik sangat
jarang, hal ini dikarenakan para nasabah merasa masih enggan untuk
memilah sampah tersebut dengan alasan baunya yang busuk dan kurangnya
6. Timbulan Sampah
dihasilkan dari jenis sumber sampah di wilayah tertentu per satuan waktu
58
Tabel 11. Timbulan Sampah Bank Sampah Aktif Kecamatan Manggala
JENIS SAMPAH
NO. BANK SAMPAH UNIT KELURAHAN RW TOTAL NASABAH KOMPOSTER BULAN
PLASTIK (KG) KERTAS (KG) LOGAM (KG) BOTOL/KACA (KG) LAINNYA (KG)
92 1 Mei 1046 230 83 28 36
1 Lisana Bangkala 6 92 1 Juni 504 119 40 26 40
92 1 Juli 1057 609 116 0 0
TOTAL (KG) = 3.934 2607 958 239 54 76
170 2 Mei 674 1521 115 126 0
2 Mekar Swadaya Biring Romang 2 168 2 Juni 504 2122 101 39 0
158 2 Juli 132 185 36 0 0
TOTAL (KG) = 5.555 1310 3828 252 165 0
123 0 Mei 114 81 14 5 0
3 Bina Lestari Tamangapa 4 105 0 Juni 152 0 16 229 0
129 0 Juli 154 250 22 0 0
TOTAL (KG) = 1.037 420 331 52 234 0
210 1 Mei 347 793 91 30 0
4 Bontobila Batua 4 210 1 Juni 334,5 919 60 73 0
210 1 Juli 472,5 1221,5 142,5 109 0
TOTAL (KG) = 4.593 1154 2933,5 293,5 212 0
107 1 Mei 247 919 85 0 0
5 Lamber Borong Borong 12 107 1 Juni 64 250 25 0 0
107 1 Juli 149 436 53 34 0
TOTAL (KG) = 3.146 460 1605 163 34 0
25 1 Mei 246 450 99 0 89
6 Samaturu Tamangapa 2 35 1 Juni 237 279 124 1500 0
35 1 Juli 300 114 439 0 0
TOTAL (KG) = 3.877 783 843 662 1500 89
231 1 Mei 322 695 84 96 0
7 Bina Manggala Batua 5 237 1 Juni 114,5 744 18 0 0
239 1 Juli 235,5 540 60 0 0
TOTAL (KG) = 2.909 672 1979 162 96 0
Sumber: Bank Sampah Aktif Kecamatan Manggala 2017
59
7. Reduksi Sampah
Salah satu karakteristik dari bank sampah kali ini adalah perbandingan
60
Tabel 13. Omset Bank Sampah Aktif Kecamatan Manggala
TIMBULAN
BANK JUMLAH
KELURAHAN RW SAMPAH (3 OMSET
SAMPAH KK
BULAN) (KG)
Lisana Bangkala 6 530 3.934 Rp 11.841.750
Mekar Swadaya Biring Romang 2 315 5.555 Rp 12.966.600
Bina Lestari Tamangapa 4 714 1.037 Rp 2.221.150
Bontobila Batua 9 245 4.593 Rp 10.791.350
Lamber Borong Borong 12 118 3.146 Rp 4.382.950
Samaturu Tamangapa 2 470 3.877 Rp 8.816.900
Bina Manggala Batua 5 340 2.909 Rp 6.642.400
TOTAL Rp 57.663.100
Sumber: Bank Sampah Aktif Kecamatan Manggala, 2017
Reduksi Sampah
6000 250
5555 Kg
5000 200
4593 Kg
4000 3934 Kg 3877 Kg
150
3000 3146 Kg
2909 Kg
100
2000
1000 1037 Kg 50
92 KK 158 KK 105 KK 210 KK 106 KK 35 KK 231 KK
0 0
Pada Tabel 12, terlihat belum ada Bank Sampah yang dapat mereduksi
61
sampah Bank Sampah yang ada di Kecamatan Manggala dari total timbulan
dapat dilihat bahwa jumlah reduksi sampah dalam rentang 3 bulan dan
jumlah omset yang dihasilkan adalah senilai Rp. 57.663.100., angka yang
bisa dikatakan cukup baik apalagi melihat perputaran uang dan pengurangan
sampah yang terus meningkat setiap bulannya. Maka dari itu penulis dapat
menyimpulkan bahwa kebijakan bank sampah dari segi reduksi sampah dan
antara jumlah nasabah dan hasil reduksi sampah garis linear menunjukkan
miring ke kanan yang artinya ada hubungan positif antara jumlah nasabah
62
Hasil perhitungan diperoleh recovery rate dari Bank Sampah
maka rata-rata tingkat recovery rate yang paling tinggi adalah Kecamatan
Tallo berdasarkan jenis sampah yang ditabung yaitu sampah Plastik sebesar
Walaupun masih berada dalam angka yang kecil namun ini merupakan
positif ini akan dapat terus dirasakan jika para warga selalu memiliki
kegiatan Bank Sampah secara rutin.Untuk itu para pengurus masih sangat
Bank Sampah.
63
Tabel 15 Standar Manajemen Bank Sampah
BSU BSU BSU BSU BSU BSU BSU
Komponen Sub Komponen
1 2 3 4 5 6 7
a. dilakukan penyuluhan Bank Sampah
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) √ √ √ √ √ √ √
bulan
b. setiap penabung diberikan 3 (tiga)
√ √ - √ - - √
wadah/tempat sampah terpilah
Penabung sampah
c. penabung mendapat buku rekening dan
√ √ √ √ √ √ √
nomor rekening tabungan sampah
d. telah melakukan pemilahan sampah √ √ √ √ √ √ √
e. telah melakukan upaya mengurangi
√ √ √ √ √ √ √
sampah
a. menggunakan alat pelindung diri (APD)
√ √ - √ √ - √
selama melayani penabung sampah
b. mencuci tangan menggunakan sabun
sebelum dan sesudah melayani √ √ √ √ √ √ √
penabung sampah
c. direktur Bank Sampah berpendidikan
√ √ √ √ √ √ √
paling rendah SMA/sederajat
d. telah mengikuti pelatihan Bank Sampah √ √ √ √ √ √ √
Pelaksana Bank Sampah
e. melakukan monitoring dan evaluasi
(monev) paling sedikit 1 (satu) bulan
sekali dengan melakukan rapat √ √ √ √ √ √ √
pengelola Bank Sampah
f. jumlah pengelola harian paling sedikit 5
(lima) orang √ √ - √ - - -
g. pengelola mendapat gaji/insentif setiap
bulan √ √ - √ - - -
a. sampah layak tabung diambil oleh
pengepul paling lama sebulan sekali √ √ √ √ √ √ √
b. sampah layak kreasi didaurulang oleh
pengrajin binaan Bank Sampah √ √ √ √ √ √ √
c. sampah layak kompos dikelola skala RT - - - - - - -
dan/atau skala komunal
d. sampah layak buang (residu) diambil
petugas PU 2 (dua) kali dalam 1 (satu) √ √ √ √ √ √ √
Pengelolaan sampah di Bank
minggu
Sampah
e. cakupan wilayah pelayanan Bank
Sampah paling sedikit 1 (satu)
kelurahan (lebih besar dari 500 (lima √ √ √ √ √ √ √
ratus) kepala keluarga)
f. sampah yang diangkut ke TPA - - - - √ - -
berkurang 30-40% setiap bulannya
g. jumlah penabung bertambah rata-rata
5-10 penabung setiap bulannya √ √ √ √ √ √ √
a. sebagai fasilitator dalam pembangunan
dan pelaksanaan Bank Sampah √ √ √ √ √ √ √
b. menyediakan data “pengepul/pembeli √ √ √ √ √ √ √
Peran pelaksana Bank Sampah
sampah “ bagi Bank Sampah
c. menyediakan data “industri daur ulang” √ √ √ √ √ √ √
d. memberikan reward bagi Bank Sampah √ √ √ √ √ √ √
Jumlah 21 21 18 21 19 17 19
Keterangan:
√ = Terlaksana
- = Tidak Terlaksana
64
BAB V
5.1 Kesimpulan
telah ditetapkan maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
oleh nasabah lalu mencatat total sampah yang ditimbang. Dan yang
nilai sampah yang telah disetorkan. Dalam hal ini hanya 77 % yang
sampah 48% dari jumlah penduduk pada tiap RW, fasilitas dan
65
bank sampah berupa plastik, kertas, logam, dan botol kaca, timbulan
sampah yang terkumpul selama tiga bulan dan jumlah reduksi sampah di
senilai Lima Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Enam Puluh Tiga Ribu Seratus
bahwa kebijakan bank sampah dari segi reduksi sampah dan omset
5.2 Saran
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Pemerintah
66
atau pinjaman modal, dan pelibatan pihak swasta untuk membantu
67
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Isi dan bentuk kuesioner pada penelitian ini masih jauh dari
68
DAFTAR PUSTAKA
Damanhuri, Enri dan Tri Padmi. Permasalahan Sampah. Bandung : ITB, 2010.
Kementrian Lingkungan Hidup RI, 2012, Kepmen LH no. 13 tahun 2012 tentang
pedoman pelaksanaan 3R melalui bank sampah.
Murtadho, Djuli dan Said Gumbira, (1987), Penanganan dan Pemanfaatan Limbah
Padat, Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.
Soemirat, J., 2011. Kesehatan Lingkungan. Bandung: Gajah Mada University Press.
11.