Penilaian kinerja tenaga kependidikan yang dilakukan tentu memiliki tujuan. Menurut
Borich (1981) tujuan penilaian kinerja tenaga kependidikan dikategorikan menjadi 3, yaitu
diagnostik, formatif, dan sumatif. Tujuan diagnostig dibuat pada tahap praoperasional penilaian
kinerja yaitu diterapkan pada para pekerja masa seleksi, dan penempatan. Tujuan formatif
merupakan penilaian yang memiliki hubungan dengan kebijakan pada masa sedang bekerja
untuk pengembangan tenaga kerja. Tujuan sumatif merupakan penilaian yang difokuskan pada
kebijakan untuk kompensasi, masa jabatan, promosi, dan untuk dipekerjakan kembali. Menurut
How (1998) tujuan adanya penilaian kinerja tenaga kependidikan ada 4, yaitu:
1. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan tenaga kependidikan agar nantinya mereka mampu
untuk meningkatkan kelebihan dan memperbaiki kekurangan.
2. Tenaga kependidikan dapat mengetahui seberapa baik pekerjaan mereka.
3. Secara tidak langsung menyediakan metode yang jujur dan adil dalam menentukan promosi
jabatan.
4. Membangun komunikasi yang baik antara supervisor dengan tenaga kependidikan.
Menurut Handoko (2000) tujuan dari penilaian kinerja tenaga kependidikan adalah sebagai
perbaikan prestasi kerja, penyesuaian kompensasi, keputusan penempatan, kebutuhan latihan dan
pengembangan, perencanaan dan pengembangan karir, kesalahan-kesalahan desain pekerjaan,
dan mengetahui tantangan-tantangan eksternal.
Berdasarkan beberapa pendapat, dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja tenaga
kependidikan memiliki banyak kegunaan baik bagi individu itu sendiri maupun keberhasilan
sekolah. Secara singkat tujuan penilaian kinerja tenaga kependidikan dibagi dalam kategori :
1. Diagnostig
Penilain dalam kategori diagnostig diterapkan pada tenaga kependidikan yang ada dalam
masa seleksi dan penempatan kerja. Tujuannya adalah untuk mengetahui tantangan-tantangan
eksternal yang kemungkinan akan berpengaruh pada kinerja tenaga kependidikan saat
dipekerjakan, membangun komunikasi yang baik antara supervisor (kepala sekolah) dengan
tenaga kependidikan, mengetahui kemampuan awal dan pengalaman kerja tenaga kependidikan,
memutuskan kompensasi yang akan diberikan, dan memutuskan penempatan kerja tenaga
kependidikan.
2. Formatif
Penilain dalam kategori formatif diterapkan pada tenaga kependidikan yang ada dalam masa
sedang bekerja dan untuk pengembangan tenaga kerja. Tujuannya adalah untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh tenaga kependidikan selama masa jabatannya
sehingga kelebihannya dapat ditingkatkan dan kekurangannya dapat diminimalisir, untuk
mengetahui seberapa baik pekerjaan yang telah dilakukan oleh tenaga kependidikan, sebagai
salah satu metode jujur dan adil untuk promosi jabatan, dan mengetahui kesalahan-kesalahn
desain pekerjaan.
3. Sumatif
Penilain dalam kategori sumatif difokuskan pada kebijakan untuk kompensasi lanjut bagi
tenaga kependidikan yang naik jabatan, penentuan masa jabatan, promosi, dan untuk
dipekerjakan kembali.