Anda di halaman 1dari 38

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُهُ‬


‫ال َّ‬
‫ستَ ْغفِ ُرهُ َونَ ُع ْو ُذ بِاهللِ ِمنْ‬ ‫إِنّ ا ْل َح ْم َد ِهللِ نَ ْح َم ُدهُ َونَ ْ‬
‫ست َِع ْينُهُ َونَ ْ‬
‫ض ّل لَهُ‬ ‫ت أَ ْع َمالِنَا َمنْ يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم ِ‬ ‫سيّئَا ِ‬‫سنَا َو َ‬ ‫ش ُر ْو ِر أَ ْنفُ ِ‬
‫ُ‬
‫ش َه ُد أَنّ‬ ‫ش َه ُد أَنْ الَ إِلهَ إِالّ هللاُ َوأَ ْ‬
‫ي لَهُ أَ ْ‬ ‫ضلِ ْل فَالَ َها ِد َ‬ ‫َو َمنْ يُ ْ‬
‫س ْولُهُ‬‫ُم َح ّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُ‬
‫لى ُم َح َّمد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬
‫صحـْبِ ِه اَ ْج َم ِع ْي َن‬ ‫صلِّى َع َ‬ ‫‪.‬اَللّ ُه َّم َ‬
‫ون َر ِح َم ُك ُم هللاُ‬ ‫‪.‬اَيُّ َهاا ْل َح ِ‬
‫اض ُر َ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُنّ إِالّ َوأَ ْنتُ ْم‬
ّ ‫يَاأَيّ َها الّ َذ ْي َن آ َمنُ ْوا اتّقُوا هللاَ َح‬
‫سلِ ُم ْو َن‬
ْ ‫ُم‬
Jamaah jumat rahimakumullah
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.
Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan
kenikmatan yang tak pernah berhenti
dikucurkan-Nya kepada kita. Dialah Allah Azza
wa Jalla yang telah memberikan nikmat
keimanan, nikmat rezeki dan kesehatan kepada
kita.

1
Dialah pula yang telah menyisipkan hidayah
dalam hati kita, yang dengan hidayah itu Allah
Swt. telah menggerakkan hati kita untuk
melangkahkan kaki kita menuju masjid ini.
Sehingga kita bisa berada dalam kebersamaan
untuk menunaikan kewajiban kita sebagai
seorang muslim, yaitu melaksanakan shalat
Jum’at dan mendengarkan khutbah Jum’at yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari
pelaksanaan ibadah shalat Jum’at.

2
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasulullah terakhir Muhammad Saw. Semoga
kecintaan kita kepada beliau SAW, dapat
mempertemukan kita dengannya nanti di syurga,
bersama dengan para Nabiyyin, shiddiqin,
syuhadaa’ dan shalihin.
Jamaah shalat jum’at yang berbahagia.
Selanjutnya, izinkanlah khatib mengingatkan kita
semua termasuk diri khotib sendiri untuk
senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada
Allah SWT. Karena tidak ada bekal terbaik yang

3
dapat menyelamatkan kita dalam kehidupan di
dunia dan akhirat kelak kecuali TAQWA.
Tidak ada pula derajat kemuliaan yang pantas
disematkan kepada seseorang kecuali derajat
ketaqwaan… Inna akramakum indallahi
atqakum… Dengan taqwa kepada Allah inilah
kita berupaya menjalani kehidupan sehari-hari.

Hadirin Jamaah Jumat Rohimakumullah.


Qs. 2 : 45-46)

4
    
     
    
  
45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian
itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang
yang khusyu’,
46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa
mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa
mereka akan kembali kepada-Nya.

5
Bagaimana Rasulullah SAW menyikapi
beberapa fenomena yang terjadi disekitarnya
dengan hati yang khusyu’, menangis dan
bersimpuh di hadapan Allah swt. Diantaranya
adalah :
Pertama: Menangis ketika sholat,
Apakah ketika sholat dianjurkan menangis?
Sebenarnya yang dianjurkan bukanlah menangis,
akan tetapi kehadiran hati ketika membaca ayat-
ayat suci Al Quran dalam shalat, begitu juga
ketika berdo’a dan bertasbih serta bertakbir. Dari

6
hasil perenungan dan tadabbur terhadap apa yang
dibaca itulah seseorang akhirnya bisa menangis...
Menangis karena takut terhadap adzab Allah swt,
menangis karena merasa banyak dosa-dosa yang
dikerjakan selama ini dan ia ingin bertaubat
kepada Allah swt, menangis karena tidak pandai
mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang diberikan
kepadanya, menangis karena mengingat hari
akherat.
Inilah yang dialami oleh Rasulullah saw dalam
sholatnya, dalam suatu hadist disebutkan:

7
ُ‫ أَتَ ْيت‬: ‫و َعن عبد هَّللا ب ِن الش ِِّّخير – رضي هَّللا عنه – قال‬
‫ولجوفِ ِه أَ ِزي ٌز‬
ْ ‫سلَّم َوهُو يُصلِّي‬
َ ‫صلّى هللاُ َعلَ ْي ِه و‬
َ ‫سو َل هَّللا‬
ُ ‫ر‬
ْ ‫َكأ َ ِزي ِز‬
‫المر َج ِل ِم َن البُ َكا ِء‬

Dari Abdullah bin Syuhair r.a berkata: ”Aku


mendatangi Rosulullah saw sedang beliau dalam
keadaan sholat, terlihat beliau sedang menangis
terisak-isak bagaikan air dalam tungku yang
sedang masak (HR Nasai no : 1214 , Abu Daud
no : 904 , Shohih Targhib, no : 544)

8
Dalam hadist di atas hanya disebutkan bahwa
Rosulullah saw menangis terisak-isak, artinya
tidak mengeluarkan suara.

Dalam hadist lain disebutkan:

– ‫ ” أنه قال لعائشة‬: ‫عن عبيد بن عمير رحمه هللا‬


‫ أخبرينا بأعجب شيء رأيتيه من‬: – ‫رضي هللا عنها‬

9
‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ؟قال ‪ :‬فسكتت ثم قالت ‪:‬‬
‫‪.‬لما كانت ليلة من الليالي‬
‫قال ‪ ” :‬يا عائشة ذريني أتعبد الليلة لربي ” ‪.‬قلت ‪ :‬وهللا‬
‫إني أحب قُربك ‪ ،‬وأحب ما يسرك‬
‫قالت ‪ :‬فقام فتطهر ‪ ،‬ثم قام يصلي ‪.‬قالت ‪ :‬فلم يزل‬
‫يبكي ‪ ،‬حتى بل ِحجرهُ !قالت ‪ :‬وكان جالسا ً فلم يزل يبكي‬
‫صلى هللا عليه وسلم حتى بل لحيته !قالت ‪ :‬ثم بكى حتى‬
‫بل األرض ! فجاء بالل يؤذنه بالصالة ‪ ،‬فلما رآه يبكي ‪،‬‬
‫قال ‪ :‬يا رسول هللا تبكي ‪ ،‬وقد غفر هللا لك ما تقدم من‬
‫ذنبك وما تأخر ؟! قال ‪ ” :‬أفال أكون عبداً شكورا ؟! لقد‬

‫‪10‬‬
! ‫ ويل لم قرأها ولم يتفكر فيها‬، ‫أنزلت علي الليلة آية‬
‫ض … } اآلية كلها‬ ِ ‫ت َواألَ ْر‬
ِ ‫س َما َوا‬ ِ ‫{ إِنَّ فِي َخ ْل‬ “
َّ ‫ق ال‬

Rosulullah saw ketika menangis bukan sekedar


menangis tanpa ada sebab, atau menangis yang
dibuat-buat sebagaimana yang dilakukan oleh
sebagian orang, akan tetapi beliau menangis
karena merenungi makna dari ayat yang
dibacakan kepadanya. Berkata Ibnu
Bathol: ”Sesungguhnya Rosulullah saw
menangis ketika dibacakan ayat ini, karena

11
beliau terbayang di depannya akan dahsyatnya
hari kiamat yang membuatnya terenyuh untuk
menjadi saksi kepada umatnya bahwa mereka
telah membenarkannya dan beriman kepada-
nya, dan sudi untuk memintakan syafa’at kepada
Allah untuk mereka, agar diringankan dalam
menghadapi dahsyatnya keadaan hari kiamat
dan padang mahsyar. Hal seperti ini, sangat
pantas untuk membuatnya menangis dan sedih“

12
Setiap orang pasti mengalami kematian, oleh
karenanya kita dianjurkan untuk selalu
mengingatnya setiap saat. Dengan mengingat
kematian ini, hati seseorang akan tergerak untuk
mencari bekal yang akan dibawanya menuju
akherat. Mungkin banyak orang yang hatinya
keras tidak mempan diingatkan dengan kata-kata
dan nasehat, akan tetapi jika dibawa untuk
melihat bagaimana orang yang mati dikubur
biasanya akan luluh juga. Oleh karenanya, Islam
menganjurkan kepada umatnya untuk ikut
mendo’akan saudaranya yang meninggal dunia

13
dengan mensholatkannya dan ikut mengantar
sampai liang kubur.

Rosulullah saw sendiri telah memberikan contoh


dalam hal ini, sebagaimana yang tersebut dalam
suatu hadist:
‫ شهدنا بنت رسول هللا‬: ‫عن أنس رضي هللا عنه قال‬
‫صلى هللا عليه وسلم ورسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫ هل فيكم‬: ‫ فقال‬، ‫جالس على القبر فرأيت عينيه تدمعان‬

14
: ‫ قال‬، ‫ أنا‬: ‫من أحد لم يقارف الليلة ؟ فقال أبو طلحة‬
‫ فنزل في قبرها فقبرها‬، ‫فانزل في قبرها‬

Diriwayatkan dari Anas ra berkata: ”Kami


menyaksikan (proses penguburan) anak
perempuan Rosulullah saw sedang beliau sedang
duduk dekat kuburan, terlihat kedua mata beliau
berlinang linang karena menangis. Beliau
bersabda: ” Siapa diantara kalian yang tidak
berhubungan intim dengan istrinya tadi malam ?
“ Berkata Abu Tolhah : ” Saya ”. Bersabda

15
Rosulullah SAW: ”Maka turunlah kamu ke
kuburan dan kuburkan dia ” (HR Bukhari no :
1225)

Dari hadist di atas, bisa disimpulkan bahwa


melayat orang mati dan ikut menyaksikan upaca
penguburannya merupakan salah satu sarana
untuk membuat hati kita khusyu’ setiap saat.

16
Keempat: Menangis karena khawatir
umatnya akan diadzab oleh Allah

Rosulullah saw adalah orang yang mempunyai


hati yang lembut dan rasa kasih sayang yang luar
biasa kepada sesama manusia, sehingga beliau
merasa sangat kasihan jika umatnya diadzab oleh
Allah swt di akherat nanti. Rasa belas kasih
inilah yang membuat beliau menangis.

17
‫‪Dalam suatu hadist disebutkan:‬‬

‫عن عبد هللا بن عمرو بن العاص أن النبي صلى هللا‬


‫عليه وسلم تال قول هللا عز وجل في إبراهيم { رب إنهن‬
‫أضللن كثيرا من الناس فمن تبعني فإنه مني } وقال‬
‫عيسى عليه السالم { إن تعذبهم فإنهم عبادك وإن تغفر‬
‫لهم فإنك أنت العزيز الحكيم } فرفع يديه وقال – اللهم‬
‫أمتي أمتي – وبكى فقال هللا عز وجل يا جبريل اذهب إلى‬
‫محمد – وربك أعلم – فسله ما يبكيك فأتاه جبريل عليه‬
‫الصالة والسالم فسأله فأخبره رسول هللا صلى هللا عليه‬

‫‪18‬‬
‫وسلم بما قال – وهو أعلم – فقال هللا يا جبريل اذهب إلى‬
‫محمد فقل إنا سنرضيك في أمتك وال نسوؤك‬
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash
berkata bahwasanya Rosulullah saw pada suatu
ketika membaca firman Allah tentang nabi
Ibrahim: ”Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-
berhala itu telah menyesatkan kebanyakan
daripada manusia, maka barangsiapa yang
mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golonganku, dan barangsiapa yang
mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau,

19
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.-Qs
Ibrahim 36-

Begitu juga beliau membaca firman Allah


tentang nabi Isa: ”Jika Engkau menyiksa mereka,
maka sesungguhnya mereka adalah hamba-
hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni
mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.- Qs Al
Maidah : 118 –. Kemudian beliau mengangkat
tangannya sambil berdo’a: ”Ya Allah tolonglah

20
umatku, tolonglah umatku ‘ ! beliau langsung
menangis. Kemudian Allah swt berfirman
kepada malaikat Jibril as: Pergilah dan Tanya
kepada Muhammad saw kenapa dia menangis –
dan Allah mengetahui keadaannya- . Kemudian
datanglah Jibril a s kepada nabi Muhammad saw,
dan beliau memberitahukan kejadiannya- dan
Allah swt mengetahui akan hal itu-. Allah
berfirman: ”Wahai Jibril pergilah kepada
Muhammad saw dan beritahukan bahwa Kami
telah meridhoi umat-mu dan tidak akan
menyakitimu'‘ ( HR Muslim 202 )

21
Dari hadist di atas, bisa disimpulkan bahwa
mengingat adzab Allah yang pedih di alam
akherat nanti akan membuat hati ini menjadi
khusyu’ setiap saat.

‫ِلي َو لَ ُك ْم إِنَّهُ ه َُو ا ْل َغفُو ُر‬ ْ ‫أَقُو ُل قَ ْو لِي َه َذا َوا‬


ْ َ‫ستَ ْغفِ ُروا هللا‬
‫ال َّر ِح ْي ُم‬.

22
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫ش َه ُد أَنْ الَ إِلَهَ إِالَّ هَّللا ُ َولِ ُّي‬ ‫ين ‪َ ,‬وأَ ْ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َعالَ ِم َ‬
‫سلِ ْي َن ‪,‬‬ ‫ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّم ًدا َخاتَ ُم اأْل َ ْنبِيَا ِء َوا ْل ُم ْر َ‬
‫صالِ ِح ْي َن ‪َ ,‬وأَ ْ‬ ‫ال َّ‬
‫صلَّ ْيتَ َعلَى ِ‬
‫آل‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬ ‫اللَّ ُه َّم َ‬
‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْكتَ‬ ‫إِ ْب َرا ِهي َم َوبَا ِركْ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬
‫ين إِنَّ َك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد أَ َّما بَ ْع ُد‬‫َعلَى آ ِل إِ ْب َرا ِهي َم فِي ا ْل َعالَ ِم َ‬

‫‪Jamaah Jumat Rohimakumullah‬‬

‫‪23‬‬
Kelima: Menangis karena melihat fenomena
alam, seperti gerhana matahari.

Setiap orang yang hidup di dunia tidak bisa lepas


dari fenomena alam yang terjadi disekitarnya,
seperti hujan, petir, gerhana matahari dan bulan,
pasang surut air laut, banjir, tanah longsor ,
gempa bumi, meteor jatuh, gunung meletus,
hawa yang sangat dingin atau yag sangat panas,

24
angin topan yang sangat kencang dan lain-
lainnya.

Sebenarnya fenomena – fenomena alam tersebut


tidak terjadi begitu saja tanpa ada hikmah
dibaliknya. Allah swt dalam banyak ayat
menjelaskan bahwa hal tersebut sebenarnya
adalah peringatan Allah kepada penduduk bumi
ini, supaya selalu ingat bahwa langit dan bumi
ini adalah milik Allah, Dia-lah Yang
menciptakannya, maka jangan sampai mereka

25
lupa untuk selalu menyembah dan mendekatkan
diri kepada-Nya. Fenomena-fenomena alam itu
juga mengingatkan kita bahwa Allah swt Maha
Kuasa untuk menghancurkan apa saja yang
berada di muka bumi ini, jika para penduduknya
sudah bergelimangan dalam dosa dan maksiat.
Oleh karenanya, Rosulullah saw menangis ketika
melihat salah satu fenomena alam ini terjadi pada
masa beliau masih hidup, beliau takut kalau
Allah murka kepada penduduk bumi ini, maka
beliau segera menuju tempat sholat untuk

26
melakukan sholat gerhana, sembari
memperbanyak sedekah dan istighfar

Jama’ah Jum’at yang berbahagia,

Dalam suatu hadist disebutkan :

: ‫عن عبد هللا بن عمرو بن العاص – أيضا ً – قال‬


‫انكسفت الشمس على عهد رسول هللا صلى هللا عليه‬

27
‫وسلم فقام رسول هللا صلى هللا عليه وسلم فلم يكد يركع‬
‫ثم ركع فلم يكد يرفع ثم رفع فلم يكد يسجد ثم سجد فلم‬
‫يكد يرفع ثم رفع فلم يكد يسجد ثم سجد فلم يكد يرفع ثم‬
‫رفع وفعل في الركعة األخرى مثل ذلك ثم نفخ في آخر‬
‫سجوده فقال ‪ :‬أف أف ‪ ،‬ثم قال ‪ :‬رب ألم تعدني أن ال‬
‫تعذبهم وأنا فيهم ؟ ألم تعدني أن ال تعذبهم وهم‬
‫يستغفرون ؟ ونحن نستغفرك ‪ ،‬فلما صلى ركعتين انجلت‬
‫الشمس فقام فحمد هللا تعالى وأثنى عليه ثم قال ‪ :‬إن‬
‫الشمس والقمر آيتان من آيات هللا ال ينكسفان لموت أحد‬
‫‪ .‬وال لحياته فإذا انكسفا فافزعوا إلى ذكر هللا تعالى‬

‫‪28‬‬
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash ra
bahwasanya terlah terjadi gerhana matahari pada
zaman Muhammad saw, kemudian beliau berdiri
melaksanakan sholat sampai lama, kemudian
ruku’ sampai lama, kemudian berdiri lagi,
kemudian sujud sampai lama, kemudian berdiri
pada rekaat kedua sebagaimana yang dilakukan
pada rekaat pertama, kemudian beliau
menghembus diakhir sujudnya sambil berbunyi :
uf..uf

29
..kemudian beliau berdo’a : ” Wahai Robbku
bukankah Engkau telah menjanjikan kepadaku
untuk tidak menyiksa mereka selama aku masih
berada diantara mereka ? Bukankan Engkau
telah menjanjikan kepadaku untuk tidak
menyiksa mereka selama mereka beristighfar
meminta ampun kepada-Mu ? Dan Kami
sekarang beristighfar meminta ampun kepada-
Mu.” Setelah selesai melakukan sholat dua
rekaat, ternyata gerhana sudah terlewati.
Kemudian beliau naik ke atas mimbar untuk
berkhutbah. Setelah memuji Allah swt, beliau

30
bersabda : ” Sesungguhnya matahari dan bulan
merupakan tanda-tanda kebesaran Allah ,
tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan ini
karena kematian atau hidupnya seseorang , jika
kalian melihat gerhana, maka segeralah berdzikir
dan mengingat Allah swt ( Hadist Shohih R Abu
Daud no 1194 , lihat juga di Shohih Abu Daud
no 1055 akan tetapi disebutkan dua ruku’
sebagaimana yang terdapat dalam shohih
Bukhari dan Muslim )

31
Hadist di atas secara gamblang menjelaskan
kepada kita bagaimana sebenarnya sikap yang
harus diambil oleh seorang muslim, jika
menyaksikan fenomena alam yang terjadi
disekitarnya, seperti gerhana matahari, tanah
longsor, gempa dan lain-lainnya, yaitu dengan
memperbanyak sedekah , dzikir, sholat, taubat
dan istighfar. Itulah seharusnya yang dilakukan
oleh bangsa Indonesia yang sedang dirundung
bencana demi bencana. Akan tetapi yang amat
disayangkan, masih banyak umat Islam yang
belum bisa memahami hal ini, bukannya mereka

32
bertaubat atas dosa-dosa yang mereka lakukan
akan tetapi justru semakin hari kejahatan demi
kejahatan terus meningkat, padahal fenomena-
fenomena alam tersebut merupakan sarana yang
sangat tepat untuk menjadikan hati kita
bertambah khusyu’. Semoga …

Demikianlah khutbah yang kami sampaikan.


Semoga dapat mendorong kita untuk giat
menuntut ilmu agama, kemudian istiqamah
mengamalkannya. Dan semoga kita selalu

33
bertakwa kepada Allah Swt. dengan sebenar-
benarnya taqwa sampai kita menghadap-Nya
dalam keadaan Islam.
ُ‫آجلِ ِه َما َعلِ ْمنَا ِم ْنه‬ ِ ‫اجلِ ِه َو‬ ِ ‫سأَلُ َك ِم َن ا ْل َخ ْي ِر ُكلِّ ِه َع‬ْ َ‫اَللَّ ُه َّم إِنَّا ن‬
‫آجلِ ِه َما‬ ِ ‫ش ِّر ُكلِّ ِه َعا ِجلِ ِه َو‬َّ ‫َو َما لَ ْم نَ ْعلَ ْم َونَ ُع ْو ُذ بِكَ ِم َن ال‬
‫َعلِ ْمنَا ِم ْنهُ َو َما لَ ْم نَ ْعلَ ْم‬

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu segala


kebaikan di dunia dan akhirat yang kami ketahui
maupun yang tidak kami ketahui, dan kami

34
berlindung kepada-Mu dari semua keburukan di
dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun
yang tidak kami ketahui.
ْ‫س َرافَنَافِى اَ ْم ِرنَا َوثَبِّت‬ ْ ِ‫َربَّنَاا ْغفِ ْرلَنَا ُذنُ ْوبَنَا َوا‬
‫ص ْرنَا َعلَى ا ْلقَ ْو ِم ا ْل َكافِ ِر ْي َن‬ ُ ‫او ْن‬ َ َ‫اَ ْق َدا َمن‬
Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami dan
tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam
urusan kami, tetapkanlah Pendirian kami, tolong
kami terhadap kaum kafir (Ali Imran 147)

35
‫َربَّنَاالَتُ ِز ْغ قُلُ ْوبَنَابَ ْع َد اِ ْذ َه َد ْيتَنَا َو َه ْب لَنَا ِمنْ لَ ُد ْن َك َر ْح َمةً اِنَّكَ‬
‫‪.‬اَ ْنتَ ا ْل َوه ُ‬
‫َّاب‬
‫َربَّنَا َه ْب لَنَا ِمنْ اَ ْز َوا ِجنَا َو ُذ ِّريَّتِنَا قُ َّرةَ اَ ْعيُ ٍن َو َج َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِ َن‬
‫اِ َما ًما‬
‫سنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب‬ ‫سنَةً َّوفِى اال ِخ َر ِة َح َ‬ ‫َربَّنآاَ اتِنَا فِى ال ُّد ْنيَا َح َ‬
‫‪.‬النَّا ِر‬
‫س ِم ْي ُع ا ْل َعلِ ْي ُم َوتُ ْب َعلَ ْينَا اِنَّ َك اَ ْنتَ‬
‫َربَّنَا تَقَبَّ ْل ِمنَّا اِنَّ َك اَ ْنتَ ال َّ‬
‫‪.‬التَّ َّو ُ‬
‫اب ال َّر ِح ْي ُم‬
‫َواَد ِْخ ْلنَا ا ْل َجنَّةَ َم َع ْاألَ ْب َرا ِر يَا َع ِز ْي ُز يَا َغفَّا ُر يَا َر َّ‬
‫ب ا ْل َعالَ ِم ْي َن‬

‫‪36‬‬
‫ِعبَا َد هللاِ‪ .‬اِنَّ هللاَ يَأْ ُم ُربِا ْل َعد ِْل َوا ِإل ْح َ‬
‫س ِن‬
‫ئ ِذى ا ْلقُ ْربَى َويَ ْن َهى َع ِن ا ْلفَ ْحشَا ِء َوا ْل ُم ْن َك ِر َوا ْلبَ ْغ ِى‬ ‫‪,‬وإِ ْيتَا ِ‬‫َ‬
‫‪.‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر َ‬
‫ون‬
‫فَ ْاذ ُك ُروهللاَ ا ْل َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْ‬
‫سأَلُ ْوهُ ِمنْ فَ ْ‬
‫ضلِ ِه يُ ْع ِط ُك ْم‬
‫َولَ ِذ ْك ُرهللاِ أَ ْكبَر‬

‫‪37‬‬

Anda mungkin juga menyukai