Anda di halaman 1dari 3

Minggu XXII Setelah Trinitatis, 8 Nopember 2020

Nats: Amsal 4: 10-20 “MENDENGAR NASIHAT DAN PENGAJARAN”

Selamat hari minggu adik-adik sekolah minggu. Siapa yang masih ngat hukum taurat yang ke-5.
Ayo sama-sama sebutkan hukum taurat ke 5? Hormatilah ayah dan ibumu agar engkau berbahagia dan
lanjut umurmu dibumi yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu. Apakah yang ingin disampaikan hukum
taurat yang ke-5 kepada kita adik-adik, yaitu adalah “menghormati”. Salah satu bentuk menghormati
orangtua adalah dengan mendengar dan mendengarnya.

Adik-adik sekolah Minggu

 Siapa yang bisa mendengar?


 Apa artinya mendengar?

Mendengar adalah menerima dan memperhatikan apa yang dikatakan seseorang. Oleh sebab itu
mendengarkan nasihat atau pengajaran artinya menerima, memperhatikan dan melakukan perintah,
pengetahuan dari orang tua dilakukan. Apakah nasihat yang dimaksud? Yaitu Firman Tuhan. Dalam nats
ini kitab Amsal memberitahukan ada 2 jalan hidup, jadi setiap orang boleh memilih jalan mana yang
harus dia ikuti:

a. Jalan hidup orang benar, yaitu dengan mendengar nasihat dan pengajaran(didikan) dari orangtua,
hasilnya:
 lanjut umur
 saat berlari ia tidak tersandung Saat melangkah tidak terhambat
 masa depan semakin hari semakin bersinar
b. Jalan hidup orang fasik, yaitu yang melakukan sesuatu sesuai kehendak dirinya sendiri, yaitu
yang melakukan sesuatu sesuai kehendak dirinya sendiri hanya untuk memuakan keinginan
semata-mata tanpa peduli itu bertentangan dengan kehendak Tuhan, akibatnya:
 Tidak pernah merasa puas, sehingga mereka merencanakan yang jahat setiap hari
 Hidup dalam ketakutan, karena banyak kejahatan yang mereka lakukan.
 Masa masa menjadi gelap karena kesusahan akan menimpa hidup mereka.
Nah adik-adik, kamu mau pilih jalan mana? Pastilah memilih jalan hidup orang benar kan?
Mendengarkan nasihat dan menjalankan pekerjaanmu baik dan berhasil, sebab orang yang mau ajaran
ajaran dan nasihat akan memiliki pengetahuan, dan pengetahuan itu akan memudahkan kita mengerjakan
sesuatu.
Minggu XXIII Setelah Trinitatis, 15 Nopember 2020
Nats: Kisah Para rasul 10: 34-35 “ALLAH MENGASIHI SEMUA MANUSIA”
Syalom adiik-adik semua, Saat saya masih sekolah Minggu pernah mengunjungi Panti Asuhan
Elim di Pematangsiantar. Dalam pengalaman itu, disana saya melihat sejumlah anak berbeda warna kulit
dan bahasa. Sepertinya bukan hanya suku Batak tetapi juga dari suku lain seperti Jawa, Nias dan lain
sebagainmnya. Tempat asal mereka juga berbeda-beda, ada yang dari daerah Tapanuli, Medan, bahkan
dari luar Sumatera Utara. Di Panti Asuhan Elim mereka menemukan, mengalami kasih sayang. Tempat
mereka menerima cinta kasih Tuhan melalui pelayan pelayan di Panti Asuhan Elim dan melalui tamu
yang melakukan kunjungan. Di sana kami nyanyikan lagu "TUHAN CINTA SEMUA BANGSA":
“Tuhan cinta semua bangsa, semua bangsa di dunia, Kuning, putih dan hitam semua dicinta Tuhan,
Tuhan cinta semua bangsa di dunia”
Lagu tersebut sangat berkaitan dengan nats diatas, mengingatkan kita tentang cinta kasih Tuhan
yang sangat besar kepada semua manusia. Meski manusia berbeda latar belakang, warna kulit, bahasa,
pendidikan, dan lain sebagainya. Bukankah luar biasa kalau Tuhan sangat mencitai kita? Bahwa Tuhan
kita tidak membeda-bedakan orang? Bukankah luar biasa bila kita dapat menjumpai Tuhan kita tanpa
kecuali ketika kita berdoa kepadaNya? Di dunia ini, sangat sering kita dengar kekacauan, perkelahian dan
peperangan yang diawali sikap pembeda-bedaan, misalnya orang kaya yang merasa berbeda dari orang
miskin, orang berpendidikan tinggi berbeda dari orang berpendidikan rendah, orang yang tinggal di kota
dari orang yang tinggal di desa dan lain sebagainya, akibatnya terjadilah perselisihan.
Tuhan mencintai semua manusia karena kita adalah ciptaanNya, kepunyaanNya. la mencintai
manusia dan mempersiapkan yang perlu untuk kebutuhan-kebutuhannya. Ia menciptakan matahari bagi
semua manusia, Ia menciptakan udara sehingga semua orang dapat bernafas dan banyak ciptaan lainnya
yang disediakan Tuhan untuk kebutuhan manusia. Namun juga ada yang perlu diperhatikan, Tuhan juga
senang bila orang-orang yang la kasihi juga memperhatikanNya. Apakah kamu juga mengasihi Tuhan?
Adik- adik, kita juga merasa senang kan bila orang lain mengasihi kita. Pertanyaan sekarang: dengan cara
apakah kita dapat menunjukkan bahwa kita telah mengasihi Allah? Ya, sikap takut dan hormat kepada
Tuhan serta mengamalkan FirmanNya.
Adik-adik, bagaimakah sikap takut dan hormat kepada Tuhan. Sikap ini dapat dibuktikan dengan cara
mentaati Hukum Tuhan dan FimanNya serta membuat Hukum dan Firman Tuhan itu berwibawa dalam kehidupan
kita sehari-hari. Jangan memandang rendah Hukum atau Firman Tuhan. Oleh sebab itu, di gereja kita disuruh
menghafal Hukum taurat dan ayat hafalan mingguan atau bulanan, tujuannya adalah kita takut dan hormat kepada
Tuhan. Namun, tidak cukup hanya menghafal Hukum Tuhan dan Firman Tuhan. Kita juga harus mengamalkannya.
Bagaimana kita mengamalkannya? yaitu dengan melaksanakan Hukum atau Firman itu dalam kehidupan sehari-
hari. Kita disuruh menjadikan Firman Tuhan sebagai pegangan hidup dan jangan melanggar perintah Tuhan.
Kasihilah sesamamu, hindari sikap permusuhan, saling bantu, berdoalah bagi orang yang kesusahan dan lain-lain.
Amin

Anda mungkin juga menyukai