Anda di halaman 1dari 3

Tata Ibadah Jam Doa Puasa

Khusus Untuk Seleksi Kompetensi Bidang Di IAKN Tarutung


13 Agustus 2020
A. Bernyanyi :
Yesus, kami puja, Kami sembah s'bagai Raja
Berdiri di tengah kami, Ditinggikan dan dipuji
Reff: Sembah dan puji, p'nuhi tahtaMu, Sembah dan puji, p'nuhi tahtaMu
Sembah dan puji, p'nuhi tahtaMu, Yesus Tuhan adalah Raja
B. Doa Pembuka
C. Bernyanyi :
Ku rindu setiap waktu, Hidupi kebenaranMu
Bukan dengan kuatku, Namun kar'na rohMu
Yesus Kau yang kupegang teguh
Engkaulah Tuhan, Engkaulah Raja
Berdaulat atas hidupku, Ku berserah penuh
D. Mendengarkan Firman Tuhan

Hidup Menurut Apa Kata Tuhan


Oleh : Dr. Baginda Sitompul, M.Pd.K
Matius 16:13-17
13. Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah
Anak Manusia itu?"
14. Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula
yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
15. Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16. Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!
17. Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu
kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
Teks dalam perikop ini adalah pertanyaan Yesus tentang siapa dirinya, dan hal tersebut ditanyakan kepada
murid2Nya, awalnya Yesus bertanya kepada para murid pendapat orang tentang diriNya, para murid pun
menjawab berdasarkan apa kata orang pada ayat ke 14, lalu Yesus kembali mengajukan pertanyaan yang sama,
tetapi bedanya, Yesus mau pendapat mereka, maka pada ayat 16 salah seorang murid yaitu Simon Petrus
menjawab : Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Jawaban Simon Petrus tersebut adalah kata Tuhan
atau yang berasal dari Tuhan pada ayat ke 17. Disini kita melihat perbedaan apa kata orang dan apa kata Tuhan
mengenai Yesus Kristus, yang dimana, salah satu diantaranya jawaban tersebut ada yang salah, pendapat orang
Yesus adalah Elia, Yeremia atau Nabi, pendapat Tuhan dalam ayat 16 yang dianugerahkan kepada Simon Petrus,
Yesus adalah mMesias, Anak Allah yang hidup. Jangan kita keliru, ini tidak sekedar jawaban, tetapi jawaban
tersebut mempengaruhi kehidupan seseorang, jika ia mengikut kata orang tentang Yesus, maka binasa, jika ia
mengikut kata Tuhan tentang siapakah Yesus, maka ia diselamatkan. Pastilah kata Tuhan adalah benar sebab Ia
adalah kebenaran. Kita sering sekali memilih yang mana, hidup menurut kata Tuhan atau hidup menurut kata
orang?
Sering sekali kehidupan seseorang terjebak dengan pemikirannya dan hidup menutur apa kata orang, sehingga
perjalanan hidupnya dan keputusannya berdasarkan pemikirannya dan apa kata orang, maka hasil dari kehidupan
itu adalah kualitas kata orang bukan kata Tuhan. Orang tersebut diperhamba dengan apa kata orang, akibatnya
banyak sekali orang stress hanya karena ia mendengar dikatakan bahwa ia jelek, tidak punya masa depan, tamatan
dari sekolah yang biasa2, dan tidak akan mungkin bisa sukses. Pada akhirnya perkataan tersebut mematahkan
semangatnya, ia tidak lagi bersukacita karena ia berupaya hidup menurut apa yang dikatakan orang lain. Kalau
saja ia mendengar apa kata Tuhan, misalnya saja tentang masa depan, ia pasti akan semangat dan bersukacita,
perhatikan ayat berikut “Amsal 23: 18 Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”.
Saya tidak mengatakan bahwa semua yang dikatakan orang lain itu salah, tetapi apapun yang dikatakan orang
lain, utamanya adalah serahkanlah kepada Tuhan dalam “Maz 37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan
percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak”, jangan langsung bertindak ketika mendengar apa kata orang
karena belum tentu yang dikatakan orang lain itu kepada kita sudah melalui proses yang benar misalnya sudah
mendoakannya. Saya kira, sesuatu yang dikerjakan tanpa meminta petunjuk Tuhan adalah KESALAHAN yang
berujung kepada KESESATAN, nah bagaimana kesalahan yang demikian kita ikuti, yang pada akhirnya kitalah
yang menanggung akibatnya. Dalam beberapa kasus misalnya pernikahan, ada banyak orang menikah berdasarkan
pilihan dan keputusan orang tuanya tanpa melalui proses yang benar, meski ia tidak mencintai pilihan
oarangtuanya, tetapi karena sikap orangtua yang otoriter dan si anak menjaga perasaan orangtua maka ia menikah,
kita sudah tau akhirnya perjalanan rumah tangga yang dipaksakan, dan masih banyak lagi situasi lain seperti kuliah
berdasakan apa kata teman, bekerja berdasarkan peminat terbanyak, dll. Hidup menurut apa kata Tuhan tidaklah
1
mudah, kita akan berhadapan dengan ego kita dan menjaga perasaan orang lain agar tidak tersakiti, tetapi ingatlah
selalu akibat dari keputusan tersebut, sebab kecelakaan yang datang jika itu bukan kata Tuhan, maka lebih baik
menjaga perasaan Tuhan yang berkuasa atas hidup kita, ketimbang menjaga perasaan manusia yang akhirnya
menyakiti hati Tuhan. Pengalaman saya secara pribadi ketika hendak kuliah mengambil jurusan keagamaan
Kristen di STAKPN TARUTUNG tahun 2005, padahal saya dari SMK jurusan Tehnik Menggambar, sontak saja
teman-teman sekolah menertawakannya dan berkata “Salah Jurusan” terlebih keluarga kurang setuju dengan
keputusan tersebut disebabkan pandangan bahwa kalau sekolah dibidang agama tidak punya uang dan sepertinya
levelnya rendah, begitulah pandangan dunia ini terhadap kehendak Tuhan, tetapi saya tetap melanjutkan keputusan
yang sudah saya doakan (masih pengenalan yang minim tentang Tuhan), setelah menyelesaikan studi, saya pun
bekerja sebagai guru SD di salah satu sekolah swasta di Medan tahun 2010, memang benar gaji dibawah rata-rata
(190.000/Bulan) dan sepertinya tidak terlihat arah masa depan dengan status sebagai guru swasta ditambah lagi
gaji yang sangat kecil, hingga akhirnya banyak juga teman dan keluarga yang menggoda saya untuk bekerja
ditempat lain seperti di perusahaan agar ekonomi membaik, tetapi kembali saya mendoakannya dan terus sebagai
pengajar hingga sekarang, Tuhan bawa terus naik hingga dipercayakan mengajar S1-S2 dan berkhotbah di
berbagai tempat, kata Tuhan tidak pernah keliru, hal itu ada dalam semua keputusan yang saya ambil, baik
melanjutkan studi bahkan yang terpenting adalah keputusan untuk menikah, semua adalah hasil penyerahan diri
mendengar dan melakukan apa kata Tuhan. Kepentingan Tuhanlah yang terjadi ketika kita hidup menurut apa kata
Tuhan dan kepentingan Tuhan itu selalu ada dalam kebenaran, tentu tidak sama dengan kepentingan manusia
ketika kita mencoba mendengar dan melakukan apa kata orang, bisa saja untuk menjerumuskan kita. Hidup ini
bukan soal uang semata, bukan soal saya sudah meraih dan mencapai ini dan itu, hidup ini soal Tuhan dan
kehendakNya, apakah aku hidup menurut Dia atau tidak.
Hidup menurut apa kata Tuhan itu sangat luas, mulai dari tentang diri kita, tentang masa depan kita, tentang
bagaimana kita hidup, tentang siapa Tuhan, tentang bagaimana kita ke Sorga dan masih banyak yang lain. Kita
mendengarkan dan melakukannya, bukan karena yang berbicara itu adalah orang pintar lulusan Perguruan Tinggi
ternama, bukan pula karena ia seorang pejabat, bahkan bukan karena ia adalah seorang pendeta, lebih lagi bukan
karena ia adalah orantua kita maka kita melakukan semua yang mereka mau, TIDAK, kita mendengarkan dan
melakukannya karena kita telah mendengarkan Firman Tuhan dan dengan benar menyerahkannya pilihan kita
kepada Tuhan. Hidup ini bukanlah karya dan rencana manusia sehingga kita harus hidup menurut apa kata orang,
bukan pula untuk tujuan manusia kita hidup tetapi untuk tujuan Tuhan. Kita harus berhati-hati dalam mengambil
keputusan, utamanya adalah
 Memilih juruselamat yaitu Kristus, sebab banyak orang keliru memilih juruselamat karena ia mengikuti apa
kata orang, bukan apa kata Tuhan, jelas bahwa juruselamat hanya Yesus Kristus (Yoh 14: 6 Kata Yesus
kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku), jika salah memilih dalam posisi ini maka akan menyesal selamanya DI DUNIA
DAN AKHIRAT SELAMANYA
 Memilih pasangan hidup, telah diaturkan oleh Firman Tuhan yang adalah kata Tuhan sendiri, untuk mencari
orang yang takut akan Tuhan (2 Kor 6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang
dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan
kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? 15 Persamaan apakah yang
terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak
percaya?), jika salah memlilih pasangan hidup akan menyesal seumur hidup
 Memilih pekerjaan/pelayanan, masing-masing kita sudah punya pekerjaan sesuai yang Tuhan inginkan, tidak
perlu harus sama dengan orang lain karena memang tidak akan bisa sama.
Yang ketiga ini adalah hal yang prioritas, masih banyak hal lain yang dimana kita harus hidup menurut apa kata
Tuhan, misalnya orang bilang : Tidak perlu berdoa, padahal Tuhan bilang tetaplah berdoa (1 Tes 5:17 Tetaplah
berdo.). Kita mau ikut yang mana, kata orang atau kata Tuhan ? Ingat, bahwa setiap keputusan memiliki dampak
dan akibat tersendiri.
Nah sekarang, bagaimana kita hidup menurut apa kata Tuhan , kalau kita tidak mendengarkan Tuhan berbicara?
Untuk itu, utamanya adalah DENGARKAN DENGAN BAIK TUHAN BERBICARA, melalui apa? Melalui
Firman Tuhan yaitu Alkitab, dengan cara bagaiamana? Harus ada hubungan pribadi dengan Tuhan setiap hari
melalui doa, pembacaan Alkitab bahkan pujian penyembahan, harus beribadah untuk mendengarkan Firman
Tuhan yang disampaikan hamba-hamba Tuhan. Melalui Alkitab, kita akan mengetahui siapa kita, siapa Tuhan dan
perintah2Nya, serta perjalan hidup kita hingga akhir dunia. Dengan Firman Tuhan dan penyerahan diri kita kepada
Tuhan melalui doa, kita tidak akan mudah dihanyutkan oleh perkataan orang lain, apalagi perkataan Iblis, bahkan
iman kita akan bertumbuh sebab iman timbul dari pendengaran Firman Tuhan (Rom 10:17 Jadi, iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.).

Untuk itu, agar kita kokoh, kuat, berani dan tangguh dalam menjalani kehidupan ini, marilah kita hidup menurut
apa kata Tuhan, mulailah mendengarkan Firman Tuhan dan senantiasa berserah di dalam doa agar Tuhan
memberikan bimbingan dan petunjukNya dan kita dimampukan untuk menghidupi FirmanNya, sebab hanya
karena Firman/kata Tuhanlah hidup kita benar dan berbahagia. Amin.
2
E. Bernyanyi
Dia buka jalan, Saat tiada jalan
Dengan cara yang ajaib, Dibukanya jalanku
Dia menuntunku dan memeluk diriku, Dengan kasih dan kuasa-Nya
Dia buka jalan (2x)
Di belantara Dia, Tetap menuntunku
Sungai digurun aku temui, Langit bumi kan lenyap
Tapi firmanNya tetap, Saat ini Dia buka jalan
F. Permohonan Doa
1. Berdoa untuk Seleksi Komptensi Bidang di IAKN Tarutung (Baginda Sitompul)
a. Berdoa untuk lokasi penempatan IAKN Tarutung
b. Berdoa mendengarkan panggilan, maksud dan tujuan Tuhan mengutus Baginda Sitompul di IAKN
Tarutung
c. Berdoa supaya Tuhan memimpin soal2 yang akan diujikan untuk dipersiapkan dan dipelajari
d. Berdoa supaya Tuhan memberi pemahaman dan kekuatan ingatan ketika belajar bahan SKB
e. Berdoa agar diberi hikmat, kebijaksanaan dan pengetahuan terhadap soal2 yang akan diujikan di SKB
agar terjawab dengan baik dan benar
f. Berdoa diberikannya kesehatan, mental dan emosional yang baik terlebih saat menghadapi ujian SKB
g. Berdoa untuk alat2 yang digunakan saat SKB seperti Laptop, Aplikasi Zoom dan Internet
h. Berdoa untuk lokasi ujian yang direncanakan di Kantor Kementerian Agama Kota Medan
i. Berdoa untuk panitia seleksi Nasional dan Instasi Terkait serta penguji dari IAKN Tarutung khususnya
2. Berdoa untuk hal lain :
G. Bernyanyi :
Ajarku Mengerti Segala RencanaMu, Ajarku Berserah Hanya PadaMu
Pimpinlah Jalanku, Dalam Terang FirmanMu
Ajarku Berharap Hanya PadaMu
Bapaku Ajaib S'gala RancanganMu, Tuhanku Heran PerbuatanMu
Engkau Sanggup Mengadakan, Segala Yang Kuperlukan
Menurut KehendakMu Terjadilah
H. Doa Penutup

Anda mungkin juga menyukai