Abstract
Roof material preferences for housing can be influenced from the location of the
respondents, local climate, culture, knowledge and comfortable condition of the occupants.
The aim of this research is to get the reasons behind the selection of roof material for
housing. Quantitative method is used in this research by collecting data of online
questionnaire. This online questionnaire is distributed using convenient sampling method
(snowball-non-random-sampling). It was found the tendency of respondents who choose clay
tile because of the comfort and affordability of the price. The tendency of respondents who
choose ceramic tile and natural wood tile because of their beauty and sustaniability
materials. Concrete is selected by respondents because of their durability and strength.
Respondents who have tendency in Zinc, asbestos are selected because zinc and asbestos
are easy to apply and commonly materials in their areas. Asphalt, metal, and PVC / galvalum
/ fiber are chosen by respondents for being lightweight materials.
Abstrak
“Genteng tanah liat, Genteng Keramik, Tabel 1. Contoh axial coding alasan
PVC/ Galvallum/ Fiber.” (Swasta) memilih material. (Sumber: Analisis
pribadi, 2017)
“Genteng kayu ulin/sirap/bambu.”
(PNS)
No Kata kunci Kategori
Contoh open coding dari jabawan
responden mengenai alasan memilih Keterjangkauan
1 Murah
material dapat dilihat pada kuitipan harga
berikut.
Ramah Ramah
2
“Harganya yang relatif terjangkau, lingkungan lingkungan
mudah dicari, tersedia beragam bentuk
dan model, kuat (tetap aman meski Mereduksi
diinjak), tahan lama (meski cuaca panas
Indonesia yang cepat sekali berubah-
ubah seperti panas, dingin dan hujan), Merespons
aman terhadap serangan serangga, iklim
Kenyamanan
mudah pemasangannya dan harus 3 Meredam
dilapisi cat agar tidak berjamur.”
kebisingan
(Mahasiswa)
Kemudahan
Seng/Asbes IV
Keterbiasaan
Metal PVC/Galvallum/Fiber
Aspal/onduline Ringan
cepat dikerjakan, dan mudah dalam yang dimaksud adalah material tersebut
pengangkutan menuju lokasi proyek. umum digunakan di lingkungan sekitar
Kecenderungan responden dalam memilih responden.
jenis atap tersebut berdasar berat material
yang ringan sejalan dengan beberapa Kecenderungan responden mengenai
teori berikut. kemudahan sejalan dengan pernyataan
yang dikemukakan oleh Setijanti et al.
Kecenderungan responden yang (2012) bahwa atap seng mudah dari segi
memilih atap aspal karena ringan adalah teknis pengaplikasian, efisien dari segi
sejalan dengan teori Mehta et al. (2013) waktu pelaksanaan, terjangkau dari segi
yang menyebutkan bahwa kelebihan atap harga dan mengalirkan air hujan dengan
aspal adalah bobotnya yang ringan, baik. Mengenai keterbiasaan, Setijanti et
sehingga berdampak memperkecil usaha al. (2012) menyebutkan bahwa material
pengangkutan dan pengaplikasian, yang telah dikenal oleh masyarakat hingga
mereduksi beban transportasi dan biaya terjadi penerapan yang luas memunculkan
dari komponen atap secara keseluruhan. persepsi bahwa material tersebut bagian
Selain itu, atap aspal merupakan jenis dari budaya hasil kesepakatan komunitas,
atap yang terjangkau dari segi harga dan sehingga umum digunakan.
tahan lama dari segi pengaplikasiannya.
Aspal merupakan material yang murah,
cepat dalam pemasangan, tahan terhadap
api, dan memiliki daya tahan hingga 15 Penutup
sampai 25 tahun (Allen & Iano, 2009). Kesimpulan dan Saran
Kecenderungan responden Setelah melakukan seluruh tahapan
menyebutkan alasan ringan pada metal analisis, ditemukan bahwa preferensi
sejalan dengan teori Allen & Iano (2009) material atap bagi rumah tropis adalah
bahwa atap metal merupakan atap yang genteng tanah liat dengan alasan
mudah dan praktis untuk diaplikasikkan kenyamanan. Juga ditemukan bahwa
karena beratnya yang ringan dan material aspal/onduline memang kurang
sambungannya yang sederhana. Atap diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal
metal juga memiliki kelebihan perawatan ini dikarenakan material tersebut memang
yang minimal serta dapat diolah kembali kurang dikenal oleh sebagian masyarakat,
setelah bangunan di hancurkan. Atap terlebih masyarakat juga mengutamakan
metal yang dijual dipasaran dapat segi lokalitas dari material yang
berbentuk lembaran ataupun panel yang diaplikasikan.
siap dipasang. Begitu juga pada material
PVC/Galvallum/Fiber, teori Allen & Iano Disimpulkan bahwa material yang
(2009) menyebutkan bahwa matereial berasal proses industri kerajinan
tersebut ringan dan mudah diaplikasikan. masyarakat lokal serta bahan dasar dari
Oleh karena itu, kecenderungan alam dinilai responden lebih
responden adalah tepat. mengakomodasi kebutuhan hunian
masyarakat tropis Indonesia seperti,
Kelompok Material V meningkatkan kenyamanan, estetika,
Seng/asbes dipilih karena ketahanan terhadap cuaca dan waktu,
keterbiasaan dan kemudahan dalam ramah lingkungan, dan terjangkau.
pengaplikasian. Alasan dari kemudahan Material yang berasal dari proses industri
yang dikemukakan responden adalah pabrikasi dinilai masyarakat
penerapan material tersebut mudah, mengakomodasi terhadap kemudahan
praktis dan fleksibel. Responden juga proses konstruksi, seperti ringan,
menilai bahwa kemudahan juga termasuk kemudahan dalam pengaplikasian, dan
alasan material tersebut mudah penekanan biaya konstruksi.
didapatkan, serta pada masa pengunaan, Kekurangan penelitian ini adalah
material tersebut tidak banyak distribusi responden kurang menyeluruh di
membutuhkan perawatan. Keterbiasaan
TERAKREDITASI : 36/E/KPT/2019 Tesa Arsitektur Volume 18| Nomor 1 | 2020
ISSN cetak 1410-6094 | ISSN online 2460-6367
9
berbagai kota di Indonesia. Namun, hasil Ferrari, Chiara, et.al. (2014). Effect of aging
penelitian sudah cukup valid karena processes on solar reflectivity of clay
memiliki tingkat signifikan diatas 95%, roof tiles. France: Journal Advances in
atau tingkat kesalahan kurang dari 5%. Building Energy research Vol. 8.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.
digunakan sebagai kriteria maupun acuan 1080/17512549.2014.890535
yang digunakan oleh perancang,
pengembang, maupun penyedia material Frick, H. & Ch. Koesmartadi. (1999). Ilmu
untuk mengakomodasi kebutuhan mupun Bahan Bangunan Eksploitasi,
keinginan penghuni dalam mewujudkan Pembuatan, Penggunaan dan
rumah dengan atap yang sesuai untuk Pembuangan. Semarang: Kanisius.
lingkungan tropis.
Groat, L. & Wang, D. (2002). Architectural
Research Methods. New York: John
Wiley & Sons. Inc.
Daftar Pustaka
Harries, Kent & Bhavna Sharma. (2016).
Akmal, I. (2009). Seri Rumah Ide Edisi Nonconventional and Vernacular
7/IV: Atap dan Kanopi. Jakarta: Construction Materials. Cambridge,
Gramedia Pustaka Utama. MA: Woodhead Publishing.
Allen, Edward & Iano, Joseph. (2009). Fith Kumar, R. (2011). Research Methodology.
Edition Fundamentals of Building London: Sage Publications Ltd.
Construction Material and Methods.
New Jersey: John Wiley & Sons. Marshall, D & Worthing, D. (2006). The
Construction of Houses. Glasgow: Bell
Allott, D. (1987). Housing materials and & Bain Ltd.
construction. BSAP Occasional
Publication, 11, 59-62. Mehta, M; Scarborough, W; & Armpriest, D.
(2013). Building Construction
Beck, R. A. J. (2007). The Durable House: Principles, Materials, and Systems
House Society Models in Archaeology. Second Edition. Boston: Pearson.
Illinois: Center for Archaeological
Investigations, Southern Illinois Prianto, E. & Dwiyono, A. (2013). Profil
University. Penutup Atap Genteng Beton dalam
Efisiensi Konsumsi Energi Listrik pada
doi:10.1017/CBO9781107415324.004 Skala Rumah Tinggal. Semarang:
Modul Universitas Diponegoro Vol. 13
Broto, Carles. (1997). Architectural Design No.1 Januari-Juni 2013.
Houses. Gravina: Instituto Monsa de
Ediciones. Setijanti, et al. (2012). Eksistensi Rumah
Tradisional Padang dalam
Creswell, J.W. (2008). Research Design: Menghadapu Perubahan Iklim dan
Qualitative, Quantitative, and Mixed Tantangan Jaman. Simposium
Methods Approaches. California: Sage Nasional RAPI XI Fakultas Teknik
Publications, Inc. UMS. ISSN: 1412-9612.
Duggal, S.K. (2008). Building Materials.
New Delhi: New Age International (P)
Limited, Publishers.