Anda di halaman 1dari 4

Nama : M Faathir Ath Thaariq

NIM : 25223036
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Tugas Baca 1
(1) Design Research
Penilitian yang menjelaskan dan menganalisis desain yang sudah ada
dengan konteks atau parameter tertentu yang diketahui. Penelitian ini bertujuan
untuk sebuah objek penelitian apakah sesuai, selaras, ataupun konteks yang
digunakan atau yang sudah ditentukan agar dapat mengambil langkah-langkah
yang tepat atau konkret untuk meningkatkan desain tersebut agar lebih sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan yang telah ditetapkan.
Penjelasan lebih lanjut terhadap Design Research dapat mengamati contoh
jurnal lingkungan yang disusun oleh Dr. Ir. Nurul Jamala B., MT, dosen
Universitas Hasanuddin tahun 2017, yang berjudul Analisis Pencahayaan
Alami pada Ruang Kuliah Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Penelitian
ini dilakukan untuk mencari seperti apa kondisi pencahayaan ruang kuliah pada
kampus Unhas, metode penilitan menggunakan metode kuantatif yaitu
menganalisis tingkat iluminasi pada beberapa ruang kuliah fakultas Teknik
Unhas. Pemilihan obyek secara purposive sampling yaitu bebeapa ruang kuliah
107CR50, 122CR50, 206CR50, 215CR50, 213 CR100 dan 203CR100 dengan
pertimbangan orientasi, fasade dan perletakan ruang kuliah tersebut.
Pengukuran tingkat iluminasi dilakukan berulang sebanyak 6 kali pada setiap
titik ukur, pada jam 08.00- 10.00, 10.00-12.00 dan 13.00-15.00 pada 20 titik
ukur disetiap ruang kuliah tersebut.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat iluminasi pada ruang kuliah
Fakultas teknik UNHAS tidak memenuhi standar iluminasi yang
direkomendasikan oleh SNI yaitu sebesar 250 lux, namun mahasiswa masih
dapat mengikuti perkuliahan dengan baik. Berdasarkan hal ini diharapkan
penelitian ini dapat dikembangkan sebagai menjadi acuan dalam penyusunan
rekomendasi standar iluminasi runga kuliah. Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa tingkat iluminasi berpengaruh terhadap orientasi bangunan dan semakin
jauh area dari bukaan selubung bangunan maka tingkat iluminasi pada area
tersebut semakin rendah.

(2) Typological Research


Tipologi adalah ilmu atau kegiatan meniliti atau teori untuk mencari jenis
dan mengklasifikasi sebuah objek dan harus didasarkan pada variabel-variabel
terkait yang mampu menjelaskan fenomena sebuah objek dalam konteks ini
adalah objek arsitektural. Penelitian Tipologi adalah penilitan yang
menganalisis untuk dapat menjelaskan atau mendiskripsikan kesamaan atau
aspek-aspek yang identik pada konteks yang berbeda. Penelitian ini bertujuan
untuk mebuat klasifikasi atau meghasilkan tipe pada konteks yang berbeda
untuk memudahkan dalam menetukan jenis atau tipe pada konteks atau objek
yang diteliti.
Penjelasan tentang Penilitian Tipologi dapat diamati pada tesis Analisis
Tipologi dan Kebutuhan Kayu Pada Rumah Panggung Tradisional Duri di
Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang, yang ditulis oleh Indah
Purnamasari .S, Universitas Muhammadiyah Makassar, tahun 2020. Penelitian
ini mengklasifikasikan jenis-jenis rumah tradisional Duri di kabupaten
Enrekang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: daftar Pertanyaan,
alat tulis untuk mencatat setiap informasi responden, alat untuk mengukur atau
meteran. Kamera untuk dokumentasi sedangkan bahan yang digunakan adalah
kuisioner untuk mengisi daftar pertanyaan dan buku yang digunakan untuk
mengisi daftar pertanyaan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode
observasi yaitu meninjau dan mengamati langsung di lapangan. Selain itu
digunakan juga metode wawancara. Metode wawancara dilakukan dengan
menggunakan teknik sampling sebanyak 5 unit rumah untuk masing-masing
jenis tipe rumah tradisional.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa di
Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang terdapat tiga macam tipologi
rumah yaitu: Tipologi rumah bangsawan atau (Bola puang), tipologi rumah
kalangan menengah (Bola tau tanga), kemudian tipologi (Bola tau biasa) dan
juga memiliki lumbung.

(3) Design Study


Studi Desain adalah tahapan dalam proses desain yang dimana
mengumpulkan data-data, fakta, atau kondisi eksisting, yang menjadi acuan
atau dasar dalam sebuah perancangan. Tujuan Studi Desain adalah untuk
memudahkan dalam menetukan atau menghasilkan desain apa yang tepat atau
yang akan digunakan sesuai data-data yang telah diperoleh. Dengan melakukan
desain studi dalam proses merancang kita dapat dengan jelas melihat ke arah
manah bentuk tersebut dapat direalisasikan dan kearah mana perubahan harus
dilakukan.
Contoh Studi Desain untuk dapat mendapatkan pemahaman yang lebih
dalam dapat dicermati pada Jurnal Arsitektur yang disusun oleh Franciscus
Immanuel Mintardjo dengan tim, pada tahun 2021, yang berjudul
Pengembangan Permukiman Pesisir Sukolilo Menggunakan Konsep Arsitektur
Kontekstual (Studi Kasus: Kampung Nelayan Sukolilo Baru, Surabaya).
Tujuan karya ilmiah ini adalah memberikan solusi pada kawasan pesisir dengan
harapan agar terciptanya lingkungan dan cara hidup yang baru bagi masyarakat
pesisir Sukolilo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif - kualitatif dengan
pendekatan partisipatif. Penyelesaian Rancangan dilakukan dengan metode
pendekatan arsitektur kontekstual. Data yang dibutuhkan dalam merancang
dilakukan dengan metode mengumpulkan data kualitatif melalui observasi,
pengumpulan data visual, dan wawancara dengan warga setempat dari
kampung nelayan Sukolilo, serta pengumpulan data dari dokumen literatur dan
teori yang telah ada.
Hasil dari jurnal ini ialah Pengembangan permukiman pesisir kampung
nelayan Sukolilo baru dengan desain kampung apung merupakan konsep
rancangan yang berusaha menyesuaikan dengan kondisi lingkungan atau
menyesuaikan dengan konteksnya, yaitu tepi pantai. Pengembangan kawasan
Kampung Nelayan Sukolilo Baru menjadi salah satu permukiman di kawasan
pesisir perlu dilakukan secara bertahap. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi
eksploitasi yang mendadak dan luas karena akan berpengaruh terhadap kondisi
ekosistem.

(4) Design by Study


Studi yang menghasilkan pengetahuan dan pehaman yang diperoleh atau
didapatkan dari mempelajari pengaruh variasi secara sistematis baik pada
desain dan konteksnya. Design by study ini dapat diartikan juga sebagai
pengembangan pengetahuan dengan merancang, mempelajari efek dari desain
ini, mengubah desain itu sendiri atau konteksnya, dan mempelajari efek dari
transformasi tersebut. Tujuan dari Design by study ini untuk mendapatkan hasil
yang paling mendekati atau setara sesuai parameter atau indikator studi yang
ditentukan melalui eksperimen, observasi, dan menganalisis dari berbagai
macam variasi objek atau konteks tersebut.
Pemahaman lebih lanjut dapat diamati pada jurnal Arsitektur, oleh Robby
Sukma Prayoga, Budi Sudarwanto pada tahun 2020, dengan judul Strategi
Double Skin Facade Guna Optimalisasi Pencahayaan Alami, penilitan ini
bertujuan untuk mendapatkan strategi yang sesuai untuk optimasi pencahayaan
alami ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif eksperimen dimana terdapat 4 tipe double skin façade berdasarkan
jarak rongga dan tipe, pengukuran daylight factor dilakukan pada ruangan yang
disimulasikan pada aplikasi velux delight visualizer dengan desain double skin
facade yang berbeda, hasil nilai daylight factor yang mempunyai nilai sama
atau mendekati standar ketentuan SNI, maka ruang dengan strategi double skin
facade tersebut dinyatakan dapat dan paling optimal dalam pencahayaan alami.
Hasil dari penilitian ini menunjukkan dari 4 tipe Double skin facade yang
diuji strategi double skin facade yang optimal adalah tipe 3 dengan rongga 0,6
m dimana mempunyai daylight factor sebesar 2,5 % yang hampir mendekati
standar daylight factor untuk ruang kerja yang sebesar 3,5%. Tipe 3
mempunyai nilai daylight factor yang paling besar dari strategi double skin
facade lain, hal tersebut dikarenakan tipe tersebut lebih banyak mempunyai
bagian yang tidak tertutup, yaitu terbuka pada bagian sisi horizontal dan
vertikalnya.

Anda mungkin juga menyukai