Kayu Galam Dan Kayu Ulin
Kayu Galam Dan Kayu Ulin
(1711013110009)
1 Khairun H. Sanderi, “Pengalihan Hak Asuh Anak Kepada Ayah (Studi Kasus Di Alalak Utara
Banjarmasin)” (Skripsi, Banjarmasin, UIN Antasari, 2015).
tahan terhadap perubahan suhu dan kelembapan, serta sifat kayu ini secara alami
berat dan keras. Namun, tumbuhan ulin merupakan tumbuhan yang langka; status
konservasi ulin menurut IUCN adalah Vulnerable atau terancam 2, dikarenakan
kultivasi pohon ulin yang sulit.
2 Asian Regional Workshop, “Eusideroxylon zwageri. The IUCN Red List of Threatened
Species,” IUCN Red List: Eusideroxylon zwageri, 1 Januari 1998,
https://www.iucnredlist.org/species/31316/9624725.
3 Kofi Akamani, “Integrating Deep Ecology and Adaptive Governance for Sustainable
Development: Implications for Protected Areas Management,” Sustainability 2020, no. 12
(2020): 1–21.
4 Elgi Zulfakar Diniy, “Konservasi tanaman ulin (Eusideroxylon zwageri) di Kota Balikpapan
sebagai sumber belajar biologi” (Tesis, Malang, UMM, 2017).
5 Yustinus Iriyanto dan Zikri Azham, “STUDI TEGAKAN JENIS ULIN (Eusideroxylon
zwageri Teijesm & Binnend) SEBAGAI SUMBER PENGHASIL BENIH DARI TEGAKAN
BENIH TERSELEKSI DI KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR,” AGRIFOR XII, no. 2 (2013): 220–
29.
bahwa masyarakat Alalak adalah bagian dari ekosistem kayu galam dan ulin itu
sendiri.
Upaya konservasi kayu ulin, khususnya, tidak cukup bila hanya mengacu
pada penggunaan ulin oleh masyarakat Alalak. Pohon ulin adalah pohon yang sult
dikultivasi, maka dari itu sebagai upaya konservasi kita harus memahami cara
pohon ulin untuk mengantisipasi kepunahan spesiesnya. Sejauh ini upaya
konservasi kayu ulin baru berada pada pembuatan penangkaran yang harapannya
mampu mengakomodir keperluan pertahanan diri ulin.
4. Penutup
Perspektif etnoekologi pemanfaatan kayu galam dan ulin oleh
masyarakat Alalak merupakan perspektif yang masih menggunakan pemikiran
anthroposentris. Kendati demikian, upaya tersebut merupakan langkah awal untuk
kelestarian ekosistem Alalak. Namun untuk menuju langkah selanjutnya, perlu
perubahan terhadap pemahaman mengenai konservasi.