Pertemuan Ke-4 Pembiayaan Jangka Panjang-1 (Obligasi)
Pertemuan Ke-4 Pembiayaan Jangka Panjang-1 (Obligasi)
PERTEMUAN KE-4
PEMBIAYAAN JANGKA PANJANG-1
(OBLIGASI)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
B. URAIAN MATERI.
Sumber dana jangka panjang merupakan sumber dana yang memiliki waktu jatuh
tempo minimal 10 tahu. Sumber dana jangka panjang yang banyak dikenal
masyarakat antara lain : obligasi, saham preference dan saham biasa.
A. Obligasi
Obligasi àsurat pengakuan hutang perusahaan kepada pihak lain yang memiliki
nilai nominal tertentu dan jangka waktu tertentu (waktu jatuh tempo minimal 10
tahun) dan perusahaan wajib membayar bunga tertentu yang tertera pada surat
tersebut.
Contoh : obligasi PT Megah memiliki bunga 10% dan nilai nominal Rp 1.000.000
, maka pemegang obligasi tiap tahun akan menerima bunga sebesar Rp 100.000
(10% x Rp 1.000.000).
Istilah-istilah dan Hal-hal yang berkaitan dengan Obligasi :
1. Istilah-istilah dalam obligasi :
a. Nilai Nominal (Par value) à obligasi mengacu pada jumlah yang dibayarkan
pada pemberi pinjaman pada saat obligasi mencapai jatuh tempo.
b. Tingkat bunga (coutpon rate) à bunga yang harus dibayar penerbit obligasi.
Contoh suku bunga kupon 13 % per tahun, maka penerbit obligasi tiap tahun
harus membayar bunga obligasi sebesar 13 % dari nilai pinjaman.
c. Jatuh tempo (maturity) à waktu jatuh tempo yang dinyatakan dalam obligasi
tersebut dimana penerbit obligasi diwajibkan membayar pinjaman sebesar
nilai obligasi tersebut.
2. Pengawas keuangan
Pengawas keuangan (truste) à seorang atau lembaga yang ditunjuk oleh penerbit
obligasi sebagai wakil resmi pemegang obligasi à pada umumnya bank.
3. Peringkat obligasi
Jenis-jenis Obligasi
1. Debenture
Jenis-jenis Obligasi
1. Debenture
Perusahaan wajib membayar bunga atas obligasi penghasilan hanya pada saat
perusahaan memperoleh keuntungan.
4. Obligasi Sampah
Obligasi yang diterbitkan pada waktu yang sama dengan tanggal jatuh tempo dan
bunga yang berbeda.
Risiko yang sering dihadapi para penerbit obligasi adalah adanya perubahan suku
bunga. Untuk mengurangi risiko tersebut dapat ditempuh dengan cara
mencantumkan call price yang menunjukan harga yang akan dibayar oleh
penerbit obligasi.
Misalkan PT. Maju menerbitka obligasi dengan nominal Rp 1.000.000, call price
yang tercantum sebesar 110 penerbit obligasi dapat meminta kembali obligasi
yang telah dijual dengan membayar Rp 1.100.000.
Dimana :
Vb = nilai obligasi
i = tingkat bunga obligasi dalam rupiah
Kd = rate of return obligsdi
n = umur obligasi dalam tahun
N = nilai nominal obligasi (nilai pada saat jatuh tempo)
Contoh :
Nilai nominal obligasi PT. BERKAH Rp 10.000 per lembar harga pasar obligasi
Rp 9.000 jatuh tempo 10 tahun yang akan datang, tingkat bunga 10% per tahun,
tingkat pengembalian obligasi tersebut sampai saat jatuh tempo dapat dihitung
sebagai berikut :
YTM = =
YTM = = 0,1158 = 11,58%
Menilai pendapatan yang akan diterima oleh pemegang obligasi dimasa yang
akan datang untuk nilai sekarang.
Metode ini digunakan untuk mencari nilai kd sebagai pengembalian yang
diharapkan oleh investor sapai suatu obligasi jatuh tempo. Untuk mencari nilai kd
adalah dengan cara coba-coba (trial error) misal dengan prosentase 10% dan 15%.
Metode PV àuntuk menghitung nilai obligasi dengan metode nilai sekarang
digunakan perhitungan sebagai berikut :
Atau :
Atau :
Vb = I (PVIFA kd,n) + N (PVIF kd,n)
Dimana :
Vb = nilai obligasi
I = tingkat bunga obligasi dalam rupiah
Kd = rate of return obligasi (YTM)
n = umur obligasi dalam tahun
N = Nilai nominal obligasi (nilai pada saat obligasi jatuh tempo)
t = julah tahun sapai tahun ke t
PVIFA = Present Value Interest Factor for an annuity (nilai sekarang
faktor bunga anuitas)
PVIF = Present Value Interest Factor (nilai sekarang faktor bunga)
Contoh :
Obligasi PT. SEHAT dengan nilai nominal per lembar Rp 10.000, harga pasar
obligasi Rp 9.000 umur obligasi 10 tahun bunga 10% per tahun, tingkat
Obligasi PT. SEHAT dengan nilai nominal per lembar Rp 10.000, harga pasar
obligasi Rp 9.000 umur obligasi 10 tahun bunga 10% per tahun, tingkat
pengembalian obligasi sampai dengan jatuh tempo dihitung sebagai berikut :
Berdasarkan pada perhitungan tersebut diatas kita cari besarnya nilai kd yang
layak dengan melakukan interpolasi hasil PV dari return (pengembalian) pada kd
10 % dan 15 % sebagai berikut :
3. Nilai obligasi yang tidak memiliki waktu jatuh tempo.
Berdasarkan contoh di atas jika obligasi tersebut tidak memiliki waktu jatuh
tempo, maka nilai obligasi dapat dicari dengan membagi tingkat bunga obligasi
yaitu bunga yang tertera pada obligasi yang bersangkutan dengan tingkat bunga
yang sedang berlaku. Jika tingkat bunga yang berlaku saat ini sebesar 8% maka
obligasi PT BERKAH diatas adalah : bunga obligasi 10% x Rp10.000 = Rp
1.000, nilai obligasi = Rp 1.000 : 0,08 = Rp 12,500 dan seandainya bunga yang
berlaku sebesar 15% maka nilai obligasi berubah menjadi Rp 1.000 : 0,15 = Rp
6.666,67
1.000, nilai obligasi = Rp 1.000 : 0,08 = Rp 12,500 dan seandainya bunga yang
berlaku sebesar 15% maka nilai obligasi berubah menjadi Rp 1.000 : 0,15 = Rp
6.666,67
C. SOAL LATIHAN/TUGAS:
D. DAFTAR PUSTAKA