351-Article Text-980-1-10-20171002
351-Article Text-980-1-10-20171002
Oleh
Liza Diniarizky Putri
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Serang Raya
Jl. Raya Cilegon, Drangong. Serang – Banten
i_jupri@rocketmail.com
Abstrak
Krisis! Istlilah ini masih menjadi point yang dapat membawa permasalahan kearah
momok yang mengerikan bagi sebuah yang lebih baik (for better) atau lebih buruk (for
organisasi atau perusahaan. Pasalnya, krisis worse). Krisis dalam perusahaan senantiasa
mempunyai lingkup yang sangat luas hingga ke datangnya tak terduga, penyebabnya pun tak
masyarakat, sehingga dampaknya akan dapat melulu dari human error, tapi seringkali di luar
mengancam dan merugikan masa depan kendali manusia dalam perusahaan itu. Maka dari
perusahaan, terutama reputasi yang telah sekian itu, karena dalam keadaan seperti ini, atmosfir
lama dibangun dapat hancur seketika saat krisis internal perusahaan, serta eksternal perusahaan
datang. Krisis yang dialami perusahaan dapat berupa kredibilitas, keberadaan, dan citra yang
berupa krisis produk atau krisis organisasional. dibangun perusahaan sangat dipertaruhkan.
Namun demikian, sejatinya sebuah krisis adalah Dengan demikian menuntut perusahaan untuk
hal yang wajar apabila menerpa kekokohan mampu mengolah solusi yang terbaik dalam
perusahaan. Jelas dikatakan wajar karena menghadapi krisis, dari mulai strategi persiapan
berdirinya sebuah organisasi atau perusahaan menghadapi krisis hingga penanganan untuk
secara kontinyu selalu melibatkan banyak menghindari krisis selanjutnya. Perusahaan juga
orang, dan tidak mungkin dipungkiri, bahwa dituntut untuk mampu menangani segala bentuk
perusahaan tumbuh dan berkembang di krisis yang terjadi dalam perusahaannya dengan
dalam masyarakat yang memiliki segala cepat agar krisis perusahaan tak meningkat
macam aturan. Dari kewajaran diatas, maka menjadi keadaan kritis.
amatlah perlu seorang pemimpin Dari uraian di atas, dapat dikatakan
perusahaan menyadari kerumitan dan bahwa sebenarnya krisis adalah suatu waktu
kompleksitas dunia dari perusahaan yang yang krusial, atau momen yang menentukan
(1994: 222), yang mana krisis adalah sebuah
diselaminya.
sarana atau jembatan yang dapat membuat
Krisis merupakan isu yang dihadapi
perusahaan dimana isu itu telah mencapai tahap
perusahaan itu hancur atau terus berkibar
kritisi (Broom, 2009: 372). Menurut Renald
kejayaannya, tergantung bagaimana perusahaan
Khasali (1994: 222) krisis adalah suatu turning itu menangani krisisnya. Krisis sangat penting
dikelola karena krisis sangatlah bervariasi bentuknya, diantaranya seperti dilihat dari
25
26 Jurnal Komunikasi, Volume 3, Nomor 1, Sept-Des 2014, halaman 25-38
penyebabnya, misalnya kesalahan operator atau sedang berkembang di lingkungan internal dan
managerial errors dalam pembuatan keputusan eksternal perusahaan, yang mana sangat
sehingga di dapat human error, atau faktor potensial memiliki konsekuensi
teknologi dalam kegagalan operasi, desain alat, kelangsungan hidup perusahaan ke depan.
dan keselamatan. Bisa juga dari faktor Dengan kata lain, pihak public relations
organisasi seperti kesalahan menyusun merupakan pihak yang paling berkompeten
strategic plan dll. dalam mengelola krisis, agar krisis tidak
Mengingat dampak dan tuntutan meluas dan bertambah parah, sehingga
perusahaan dalam menghadapi krisis, maka tidak mengganggu operasional perusahaan
penanganan dan strategi krisis harus itu sendiri.
dipersiapkan dengan matang dan baik. Apabila Meski demikian, public relations
perusahaan dapat menangani krisis dengan harus senantiasa mengatasi krisis dengan
baik, maka hasil akhir dari krisis yang menerpa seimbang, dalam arti tanpa mengesampingkan
akan memuaskan pihak perusahaan dan semua pemeliharaan hubungan internal maupun
stakeholders (pihak-pihak yang memiliki eksternal perusahaan, pada saat penanganan
kepentingan denga perusahaan). Masyarakat krisis maupun pasca krisis berlangsung. Public
dan semua elemen pendamping perusahaan relations dituntut untuk tetap melakukan
akan berasumsi, bahwa perusahaan tersebut tugasnya yang lain, seperti mengakomodir
memang sungguh-sungguh mampu mengelola kepentingan internal dan eksternal perusahaan,
krisis dan mampu bertahan disaat keadaan ataupun kepentingan perusahaan itu sendiri
krisis. Kepercayaan stakeholders akan muncul selain berfokus pada penanggulangan krisis.
kembali seperti semula. Namun sebaliknya, jika Melalui hal-hal di atas, peran public
krisis ditangani dengan tidak maksimal, maka relation menjadi sangat penting. Keberhasilan
secara otomatis adalah keruntuhan perusahaan dan kegagalan perusahaan menghadapi krisis,
itu sendiri di masa depan, citra perusahaan akan membuat public relation harus secara cermat
seketika ambruk di mata masyarakat. mengendalikan krisis yang menerpa
Stakeholders dan para konsumen mulai perusahaan. Pengendalian, pengelolaan, dan
mengalami ketidak percayaan, serta bank yang penanganan krisis dalam perusahaan yang
menjadi partner perusahaan tersebut bukan terkait dengan peran dan fungsi public relation
tidak mungkin untuk menarik komitmennya. ini dikenal sebagai istilah manajemen krisis.
Jika kita sudah berbicara pada tahap Manajemen krisis (Crisis Management)
penanganan krisis yang baik, artinya kita juga merupakan area keahlian yang harus dimiliki
siap untuk melakukan perencanaan penanganan oleh setiap Humas, yang berorientasi kepada
yang tepat. Ya! Perencanaan penanganan krisis masa depan dan mencoba mengantisipasi
adalah sebuah hal yang krusial. Mengapa? kejadian yang dapat mengganggu hubungan-
Karena tanpa adanya perencanaan tidak akan hubungan penting 1 . Fungsi dari manajemen
mungkin krisis dapat diselesaikan dengan krisis sendiri adalah untuk menanggulangi dan
matang, baik, dan tidak meninggalakan bekas mengantisipasi datangnya krisis yang tak
luka yang dalam bagi pihak perusahaan, warga terduga dan sangat mendadak. Kemampuan
perusahaan, serta stakeholders yang terkait dalam meredam resiko krisis dan mengatasi
lainnya. ketidakpastian yang timbul pada saat krisis
inilah menjadikan peran public relation sangat
Bentuk penanganan, penanggulangan, dibutuhkan, agar tidak ada kesalahpahaman
dan pengelolaan krisis perusahan, menjadi ataupun kerancuan berita yang ditimbulkan oleh
bagian penting dari fungsi PR (Public pihak-pihak yang kontra, yang tidak
Relations) atau yang biasa kita kenal dengan berkepentingan di dalam penanganan krisis
Humas. PR perusahaan harus mampu perusahaan tersebut, terkait stakeholders
menganalisa kecenderungan khalayak dari perusahaan, baik pihak
isu-isu yang
1
Ditta Amaborseya, “Manajemen Krisis” Jurnal ISKI, Vol II (Oktober 1998), Hal 11
Liza Diniarizky Putri , Krisis, Ancaman atau Peluang ?! 27
yang berada di dalam maupun yang ada di persen kembali secara instant, paling tidak
luar perusahaan. Untuk itu setiap public relation terus berupaya memulihkan
perusahaan sejatinya wajib memiliki sebuah keadaan seperti pertama kali perusahaan
divisi kehumasan untuk menjalin sebuah berdiri.
hubungan yang baik dengan stakeholders
maupun untuk menangani krisis yang Tinjauan Teoritis
dialami perusahaan. Krisis
Dalam melaksanakan tugasnya, public Pada dasarnya tak ada sebuah kekhasan
relation kerap memanfaatkan media sebagai alat yang dapat digunakan dalam menjelaskan
pembentuk opini publik yang positif untuk dengan tepat apa itu krisis. Menurut Thierry
mendukung perusahaannya mencapai keadaan C. Pauchant dan Ian J. Mitroff (2001: 3),
krisis yang kondusif. Tapi di samping itu, media krisis diartikan sebagai “Crisis is a
juga merupakan disruption that phisically affect a system as a
salah satu stakeholder yang kompleksitasnya whole and threaten its basic assumptions, its
paling tinggi untuk di ajak kerjasama pada saat subjective sense of self, its existential core.“
krisis, sehingga harus hati-hati dalam Sedangkan Shrivastava dan Mitroff
berhadapan dengan media, karena kita tidak mendefinisikan krisis perusahaan sebagai
tahu kemana sebenarnya arah ideologi mereka “event important goals of survival and
dalam mengkaji krisis yang ada dalam profitability”. Krisis menurut mereka
perusahaan. Biasanya media akan datang dan diasosiasikan dengan kerusakan yang
mencerca perusahaan dengan berbagai berskala luas terhadap kehidupan manusia,
pertanyaan, dan pastinya ingin segera mungkin lingkungan dengan kerusakan yang
mendapat konfirmasi, informasi, dan respons berskala luas terhadap kehidupan manusia,
perusahaan. Salah sedikit yang disampaikan, lingkungan alam dan institusi sosial dan
akan menjadi peluang keuntungan media politik.
mengeksplorasi masalah yang dihadapi. Maka, Bagi Barton sebuah krisis adalah
penjernihan masalah dan pelurusan informasi peristiwa besar yang tidak terduga yang
terkait masalah yang dialami perusahaan, secara potensial berdampak negatif terhadap
biasanya menjadi alat yang pertama digunakan perusahaan maupun stakeholder-nya.
pihak public relation, agar menghindari Peristiwa ini mungkin secara cukup berarti
kesimpang siuran dan memaksimalkan usaha dapat merusak organisasi, karyawan, produk
pembersihan reputasi dan kredibilitas dan jasa yang dihasilkan organisasi, kondisi
perusahaan, terutama dalam berhadapan dengan keuangan dan reputasi perusahaan (Putra,
media. 1999: 92).
Lain lagi menurut Caroline Sapriel.
Intinya adalah disaat suatu perusahaan Krisis menurut Caroline Sapriel adalah suatu
mengalami krisis, maka peran public kejadian, dugaan atau keadaan yang
relations yang menjadi sorotan. Public mengancam keutuhan, reputasi atau
relations harus melakukan kegiatan keberlangsungan individu atau organisasi. Hal
pengelolaan krisis dari mulai perencanaan, tersebut mengancam rasa aman, kelayakan, dan
penanganan, hingga tahap akhir penyelesaian nilai-nilai sosial publik bersifat merusak baik
atau sering disebut pasca krisis. Pasca krisis secara aktual maupun potensial pada organisasi
diharapkan, semua masalah dapat menjadi dimana organisasi itu sendiri tidak dapat
motivasi pihak internal agar senantiasa lebih menyelesaikannya 2. Steven fink, seorang
bertanggung jawab pada perusahaannya. tokoh terpandang di bidang manajemen krisis
Selain itu, kegoyahan, penurunan citra dan mendefinisikan secara klasik apa itu krisis.
reputasi, hingga ketidak percayaan Menurutnya (1985: 15), krisis adalah suatu saat
stakeholders kepada perusahaan dapat goncangan atau kondisi dimana suatu
tumbuh kembali seperti sedia kala, meski pun perubahan yang sangat menentukan dapat
tidak 100
2 Seperti dikutip dari Dindin M Mahfudz, “Ketika Perusahaan Menghadapi Krisis” Jurnal ISKI, Vol II (Oktober 1998), Hal 47
28 Jurnal Komunikasi, Volume 3, Nomor 1, Sept-Des 2014, halaman 25-38
terjadi-yakni suatu kemungkinan tegas yang disebabkan oleh beberapa faktor potensial,
dapat membawa hasil yang sangat seperti mogok kerja, cacat produk, unjuk rasa,
diharapkan dan positif. PHK, kebangkrutan, hutang, kerugian
Sebagaimana kita ketahui bahwa perusahaan, penggantian manajemen,
berbagai tokoh telah mendefinisikan beragam integritas figur, membocorkan dokumen,
variasi makna dari krisis, dan kesemuanya pengambilalihan saham perusahaan,
memiliki ciri masing-masing, sehingga dapat penyelewengan, skandal, penyimpangan
disimpulkan bahwa pada dasarnya, krisis prosedur kerja, disharmoni dengan
adalah sebuah situasi yang tidak terduga, stakeholders, bencana alam, hura-hura,
artinya perusahaan umumnya tidak dapat kecelakaan kerja, dll4 .
menduga bahwa akan muncul situsai yang Kategori lain tetang krisis
dapat mengancam keberadaannya. dikemukakan oleh Linke (1989) dengan
Otto Lerbinger, profesor pada College of melihat proses atau waktu kejadian sebuah
Communication di Universitas Boston, telah krisis. Menurut Linke, krisis terbagi ke
membuat beberapa kategori krisis yang dalam empat jenis, yaitu:
mungkin menimpa sebuah perusahaan3 1. The exploding crisis, yakni ketika
tidak diragukan lagi telah menjadi
1. Krisis teknologi (technology crisis). Kita sesuatu yang diluar kebiasaan.
hidup dalam dunia yang sangat Misalnya, sebuah kebakaran,
bergantung pada teknologi. Ketika kecelakaan kerja atau peristiwa yang
teknologi perusahaan yang digunakan dengan mudah dapat dikategorikan
sudah tidak bisa lagi memenuhi dan dikenali yang punya dampak
kebutuhan, konsekuensi yang mungkin langsung.
ditimbulkan bisa fatal. 2. The immediate crisis, yakni sebuah
2. Krisis konfrontasi (confrontation kejadian yang mungkin membuat
crisis). Krisis ini terjadi ketika ada manajemen terkejut, namun masih ada
golongan yang mengkritik bahkan waktu mempersiapkan response
menolak aksi-aksi perusahaan. Aksi terhadap krisis tersebut misalnya,
ini bisa berkembang menjadi satu pengumuman pemerintah tentang
gerakan oposisi. perusahaan yang melanggar ambang
3. Krisis tindak kejahatan (crisis of batas pencemaran, laporan media
violence). Krisis ini terjadi ketika massa tentang sebuah perusahaan.
segolongan orang atau group yang 3. The a building crisis, yakni sebuah
terorganisir melakukan tindakan yang krisis yang sedang berproses dan
sengaja ditujukan untuk mengganggu dapat diantisipasi. Misalnya,
jalannya suatu perusahaan. negosiasi dengan buruh.
4. Krisis kegagalan manajemen (crisis 4. The continuing crisis, yakni problem
of management failure). Krisis seperti kronis yang memerlukan waktu
ini disebabkan oleh suatu grup dalam panjang untuk muncul. Krisis ini
satu organisasi yang gagal dalam biasanya sangat kompleks dan
menjalankan tugas yang dibebankan kemunculannya tidak mudah, bahkan
kepada mereka. mungkin tidak dikenali sama sekali
5. Krisis yang berhubungan dengan (Putra, 1998: 92).
ancaman lain terhadap organisasi Krisis dapat disebabkan dari kegagalan
(crisis involving other threats to thr dalam organisasi/ perusahaan itu sendiri
organization). dalam lingkungannya. Dalam perusahaan,
Berdasarkan sumbernya, krisis dapat dibagi kegagalan dapat terjadi pada kegagalan
menjadi 2. Pertama adalah sumber internal dan teknologi (produk dan proses teknologi)
kedua sumber eksternal. Krisis termasuk kegagalan dalam desain, operasi,
peralatan, safety and
3 4
Seperti dikutip dari John White & Laura Mazur, “Manajemen Krisis”Jurnal ISKI, Vol II (Oktober 1998), Hal. 32
Dindin M Mahfudz, “Ketika Perusahaan Menghadapi Krisis”Jurnal ISKI, Vol II (Oktober 1998), Hal.50
Liza Diniarizky Putri , Krisis, Ancaman atau Peluang ?! 29
Seperti kita ketahui stakeholder adalah pihak- perencanaan manajemen krisis. Dengan
pihak atau setiap kelompok yang berada di mengetahui faktor-faktor sebelumnya,
dalam maupun di luar perusahaan yang seperti jenis resiko apa yang potensial,
mempunyai peranan penting dalam kemudian mekanisme dan sistem apa saja
menentukan keberhasilan perusahaan. yang dijalankan perusahaan, siapa saja
Stakeholders harus dijaga hubungannya stakeholders perusahaan, maka perusahaan
dengan baik oleh perusahaan. Menurut akan dengan mudah untuk menyusun
Kasali, stakeholders dibagi menjadi 2 skenario. Skenario adalah penyatu keempat
kelompok besar, pertama adalah faktor sebelumnya. Scenario yang baik
stakeholdersinternal dan kedua adalah adalah “best case, worse case”, jadi
stakeholders eksternal (Kasali, 1994: 65). skenario yang dibuat harus berdasarkan
Pembagian 2 kelompok besar ini adalah bagaimana krisis akan mempengaruhi
berdasarkan pada arah dan kepentingan perusahaan.
mereka terhadap organisasi. Setelah faktor kelima selesai disusun,
maka segeralah lakukan tindakan. Perencanaan
Manajemen & Top eksekutif
yang disusun dengan baik akan memudahkan
Pemegang Saham
perusahaan mengatasi krisisnya dan akan
Stakeholders Internal menjadi faktor yang signifikan dalam
Karyawan menentukan pertahanan perusahaan dalam masa
krisisnya.
Keluarga Karyawan
Pengelolaan krisis dalam
manajemen krisis dikenal dengan istilah
Konsumen action plan, yang di dalamnya juga
Penyalur
termasuk dengan strategi penanggulangan
krisis.
Pemasok Menurut Rhenald Kasali (1994: 231-233),
Stakeholders Eksternal ada beberapa langkah yang harus
Pemerintah dilaksanakan terkait pengelolaan krisis,
yaitu :
Bank
1. Identifikasi krisis
Komunitas Dalam mengidentifikasi krisis yang utama
adalah dilaksanakan oleh bagian Public
Pers Relation perusahaan. Meski demikian,
perusahaan juga bisa menghubungi puhak
Selanjutnya, faktor ketiga adalah lain diluar perusahaan, seperti ilmuwan,
mekanisme. Mekanisme meliputi konsultan dan lain-lain. Jika krisis terjadi
bagaimana mekanisme kerja tim secara cepat, maka identifikasi harus
manajemen krisis dalam mengantisipasi, dilaksanakan secara informal dan kilat.
merespon, belajar dari krisis, dan 2. Analisis krisis
mendesain prosedur organisasi yang efektif Analisis krisis yang dilakukan
dalam menangani krisis. mempunyai cakupan yang luas, mulai
Faktor keempat adalah sistem. dari analisis parsial sampai analisis
Setidaknya ada 5 komponen sistem dalam integral.
perusahaan yang akan menentukan sistem 3. Isolasi Krisis
perusahaan. Kelima komponen sistem itu Krisis ibarat penyakit menular, maka
adalah teknologi yang digunakan, sumber dari itu krisis harus diisolasi dan
daya manusia, budaya perusahaan, struktur dikarantina sebelum tindakan serius
perusahaan, dan psikologi manajemen dilakukan.
puncak. 4. Pilihan Strategi
Faktor kelima adalah skenario. Sebelum mengambil langkah
Skenario adalah merupakan panduan dalam
Liza Diniarizky Putri , Krisis, Ancaman atau Peluang ?! 33
Sumber Lain:
Amaborseya, Ditta. “Manajemen Krisis”
Jurnal ISKI, Vol II (Oktober 1998)
13Jhon White & Laura Mazur, “Manajemen Krisis”, Jurnal ISKI, Vol. II (Oktober 1998) Hal 42
Program Studi Ilmu Komunikasi
Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat (PS2PM) FISIP UNSERA
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Serang Raya