TUGAS 2 DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Part 3
TUGAS 2 DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Part 3
OLEH :
NIM : J1A121167
KELAS :C
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
I. PENYAKIT SINGLE KAUSA
Penyakit single kausa merupakan penyakit yang hanya memiliki satu penyebab saja.
Penyebab penyakit ini dikenal sebagai patogen (terkadang disebut agen infeksi atau
agen penyakit) yang meliputi berbagai jenis bakteri, virus, protozoa, dan jamur.
Penyakit infeksi dapat ditularkan, misalnya melalui kontak dari tangan-ke-mulut setelah
menyentuh materi infeksius pada permukaan benda, melalui gigitan serangga atau
pembawa penyakit lainnya, serta dari air atau makanan yang terkontaminasi (sering kali
melalui kontaminasi tinja), dan lain-lain. Beberapa contoh dari penyakit single kausa ini
adalah sebagai berikut.
a. Pengertian
Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi di saluran pernapasan,
yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA sangat
mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia.
b. Penyebab
Kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh virus, tetapi juga bakteri. ISPA yang
disebabkan oleh infeksi virus biasanya akan membaik dalam waktu 3–14 hari.
Bila disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan obat antibitoik untuk
menanganinya.
c. Gejala
d. Pengobatan
Jika gejala yang dialami tidak membaik, maka perlu berkonsultasi dengan dokter.
Dokter dapat memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala, antara lain:
e. Pencegahan
Tindakan pencegahan utama ISPA adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat. Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
2. COVID-19
a. Pengertian
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang
baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal
sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-
19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh
dunia.
b. Penyebab
COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, yaitu virus jenis baru dari coronavirus
(kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan). Infeksi virus Corona bisa
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu, atau infeksi
sistem pernapasan dan paru-paru, seperti pneumonia.
c. Gejala
Gejala awal infeksi COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek,
batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang
dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa
mengalami demam tinggi, batuk berdahak atau berdarah, sesak napas, dan nyeri
dada. Gejala-gejala tersebut di atas muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus
COVID-19. Secara umum, ada tiga gejala umum yang bisa menandakan
seseorang terinfeksi COVID-19, yaitu demam (suhu tubuh di atas 38°C), batuk
kering, dan sesak napas.
d. Pengobatan
Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya,
pengidap akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa
dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona. Contohnya:
1) Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan
batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan
berikan obat batuk pada anak di bawah empat tahun.
2) Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu
meredakan sakit tenggorokan dan batuk.
3) Perbanyak istirahat.
4) Perbanyak asupan cairan tubuh.
Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia
layanan kesehatan terdekat. Khusus untuk virus corona yang menyebabkan
penyakit serius, seperti SARS, MERS, atau infeksi COVID-19, penanganannya
akan disesuaikan dengan penyakit yang diidap dan kondisi pasien.
Salah satu langkah pencegahan yang penting dilakukan adalah dengan melakukan
vaksinasi. Ada berbagai jenis vaksin COVID-19 yang beredar saat ini. Selain itu,
dengan cara mengikuti protocol-protokol kesehatan guna mengurangi risiko
terjangkit virus.
3. Diare
a. Pengertian
Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar
dengan kondisi tinja yang encer atau berair. Diare umumnya terjadi akibat
mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau
parasit.
b. Penyebab
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang
berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun, diare yang
berlangsung lama dapat terjadi akibat peradangan di saluran pencernaan.
c. Gejala
Diare ditandai dengan buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan tinja
berbentuk cair dan disertai rasa mulas. Untuk beberapa kondisi, diare juga dapat
disertai darah atau lendir.
d. Pengobatan
e. Pencegahan
Pencegahan diare dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan baik dan
benar, mencuci bahan makanan sebelum diolah menjadi masakan, dan
memastikan makanan yang dikonsumsi telah matang sempurna.
4. Tuberkulosis
a. Pengertian
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Kondisi ini, kadang disebut juga
dengan TB paru.
b. Penyebab
Penyebab TBC adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru.
Penularan tuberkulosis terjadi ketika seseorang menghirup udara yang
terkontaminasi bakteri tuberkulosis. Bakteri dikeluarkan oleh penderita TBC saat
batuk dan bersin dalam bentuk droplet alias percikan lendir.
c. Gejala
d. Pengobatan
e. Pencegahan
TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin BCG yang disarankan dilakukan
sebelum bayi berusia 2 bulan. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan
dengan cara:
5. Demam Dengue
a. Pengertian
Demam dengue merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
dengue. Virus ini menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus. Demam dengue merupakan penyakit musiman yang umum
terjadi di negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Di Indonesia, penyakit
menular ini lebih banyak terjadi saat musim hujan. Bila dibiarkan tanpa
penanganan, demam dengue dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih berat,
yaitu demam berdarah dengue (DBD).
b. Penyebab
Demam dengue disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Virus Dengue masuk ke aliran darah manusia
melalui gigitan nyamuk tersebut.
c. Gejala
Umumnya gejala demam dengue bersifat ringan, dan muncul 4–7 hari sejak
gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Gejala biasanya
menyerupai penyakit flu, dan bisa saja berkembang menjadi semakin parah jika
telat ditangani. Beberapa gejala demam dengue, yaitu:
.d. Pengobatan
Hingga kini belum ada pengobatan spesifik untuk mengatasi demam dengue.
Langkah pengobatan dilakukan untuk mengatasi gejala yang muncul, serta
mencegah infeksi virus semakin parah. Berikut ini beberapa upaya yang dapat
dilakukan:
1) Cegah dehidrasi dengan banyak minum air putih.
2) Mencukupi waktu istirahat.
3) Konsumsi obat penurun panas yang relatif aman dan dianjurkan dokter;
4) Menghindari konsumsi obat-obatan pereda nyeri. Hal ini dikarenakan obat-
obatan tersebut dapat menimbulkan komplikasi perdarahan.
5) Pantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar..
e. Pencegahan
6. Malaria
a. Pengertian
Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dan juga
ditularkan melalui gigitan nyamuk.
b. Penyebab
Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Munculnya
gejala melalui tiga tahap selama 6-12 jam, yaitu menggigil, demam dan sakit
kepala, lalu mengeluarkan banyak keringat dan lemas sebelum suhu tubuh
kembali normal. Tahapan gejala malaria dapat timbul mengikuti siklus tertentu,
yaitu 3 hari sekali (tertiana) atau 4 hari sekali (kuartana).
d. Pengobatan
e. Pencegahan
Meski belum ada vaksinasi untuk mencegah malaria, dokter dapat meresepkan
obat antimalaria sebagai pencegahan jika seseorang berencana bepergian atau
tinggal di area yang banyak kasus malarianya. Selain itu, pencegahan bisa
dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk dengan memasang kelambu pada
tempat tidur, menggunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, serta
menggunakan krim atau semprotan antinyamuk. Langkah pencegahan gigitan
nyamuk juga penting untuk selalu dilakukan pada anak-anak.
Penyakit multi kausa adalah penyakit yang memiliki lebih dari satu penyebab. Penyakit
ini bukan disebabkan oleh infeksi kuman dan tidak dapat ditularkan dari orang ke orang
melalui bentuk kontak apa pun. Meski demikian, beberapa macam penyakit ini
memiliki angka kematian yang cukup tinggi. Faktor yang dapat meningkatkan risiko
terjadinya penyakit multi kausa, di antaranya faktor genetik atau turunan, usia lanjut,
serta faktor lingkungan, seperti polusi. Selain itu, penyakit multi kausa juga lebih
berisiko terjadi pada orang yang memilki gaya hidup kurang sehat, misalnya kurang
olahraga, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan tidak sehat, seperti
kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, makanan tinggi kolesterol, garam dan
gula, serta kurang mengonsumsi sayur dan buah. Yang termasuk kategori penyakit
multi kausa ini diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Stroke
a. Pengertian
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau
berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah
(stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen
dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Kondisi ini
menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak
dapat berfungsi dengan baik. Stroke adalah kondisi gawat darurat yang perlu
ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit.
Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat
kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.
b. Penyebab
1) Stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang
membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan, sehingga
menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang. Kondisi ini disebut
juga dengan iskemia. Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke dalam 2 jenis,
stroke trombotik dan stroke embolik.
2) Stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak
pecah dan menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu oleh
beberapa kondisi yang memengaruhi pembuluh darah. Kondisi tersebut
meliputi hipertensi yang tidak terkendali, melemahnya dinding pembuluh
darah, dan pengobatan dengan pengencer darah. Stroke hemoragik terdiri
dari dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral dan subarachnoid.
c. Gejala
1) Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak mampu tersenyum
karena mulut atau mata terkulai.
2) Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau
mati rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan
tersebut juga mengalami kelemahan.
3) Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali
meskipun penderita terlihat sadar.
d. Pengobatan
Pengobatan khusus yang diberikan pada pengidap stroke tergantung pada jenis
stroke yang dialaminya, stroke iskemik atau stroke hemoragik.
e. Pencegahan
Cara mencegah stroke yang utama adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Selain itu, kenali dan hindari faktor risiko yang ada, serta ikuti anjuran dokter.
Berbagai tindakan pencegahan stroke, antara lain:
a. Pengertian
Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah utama yang
memberi pasokan darah, oksigen, dan nutrisi untuk jantung menjadi rusak.
Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh plak kolesterol dan proses peradangan.
b. Penyebab
Penyebab penyakit jantung koroner ada banyak. Meski begitu, penelitian telah
menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida tinggi,
diabetes, kegemukan, kebiasaan merokok, serta peradangan pada pembuluh darah
merupakan faktor utama yang melukai dinding arteri, sehingga menyebabkan
penyakit jantung coroner. Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah menempel
pada arteri dan lambat laun menebal. Penyempitan pembuluh kemudian akan
menghambat aliran darah kaya oksigen ke jantung. Jika plak ini pecah, trombosit
akan menempel pada luka di arteri dan membentuk gumpalan darah yang
memblokir arteri. Hal ini dapat menyebabkan angina semakin parah. Ketika
bekuan darah cukup besar, maka arteri akan tertekan yang menyebabkan infark
miokard atau kematian otot jantung.
c. Gejala
1) Nyeri dada atau ketidaknyamanan pada dada, nyeri ini bisa menjalar ke
leher, rahang, bahu, dan tangan sisi kiri, punggung, perut sisi kiri (sering
dianggap maag). Nyeri ini ringan sampai dengan berat.
2) Keringat dingin, mual, muntah, atau mudah lelah.
3) Irama denyut jantung yang tidak stabil (aritmia), bahkan bisa menyebabkan
henti jantung (sudden cardiac arrest) yang bila tidak ditangani dengan cepat
dapat menyebabkan kematian.
d. Pengobatan
e. Pencegahan
Untuk mencegah penyakit jantung koroner, maka haruslah menjaga pola makan
yang sehat, berhenti merokok, menghindari stres, hipertensi, obesitas serta
olahraga teratur, dan mengonsumsi antioksidan seperti sayuran dan buah.
3. Kanker
a. Pengertian
Kanker adalah penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal yang
tidak terkendali, menyebabkan jaringan tubuh normal rusak. Pada dasarnya, tubuh
manusia terdiri dari triliunan sel yang tersebar di setiap organ dan bagian.
Nantinya, sel-sel ini akan terus tumbuh dan berkembang menjadi sel baru. Karena
sudah tergantikan, secara alami sel-sel yang tidak sehat, tidak berfungsi dan tua
akan mati. Sementara sel kanker tidak akan mati dengan sendirinya. Sel tersebut
akan memperbanyak diri hingga jumlah yang sudah tak bisa dikendalikan lagi.
Perubahan inilah yang bisa memicu munculnya sel kanker. Penyakit ini bisa
muncul pada bagian tubuh mana pun karena asalnya dari sel dalam tubuh
manusia. Hal tersebut menjawab pertanyaan mengapa kanker banyak sekali
jenisnya. Berdasarkan laporan dan riset, terdapat lebih dari 200 jenis penyakit
kanker yang berbeda.
b. Penyebab
Penyebab utama kanker adalah terjadinya perubahan (mutasi) pada gen dalam sel.
Terkandung ribuan DNA dalam gen yang memberikan instruksi pada sel agar
menjalankan fungsinya pada organ tubuh tempat sel tersebut hidup. Namun,
prosesnya belum tentu selalu sempurna. Saat pembelahan diri pada sel terjadi,
terdapat risiko sel baru dari pembelahan tersebut mengandung gen yang rusak
atau terjadi penggandaan terlalu banyak. Hal itu disebut sebagai mutasi gen,
ditandai dengan adanya perubahan struktur pada gen.
Biasanya, mutasi gen baru akan berpotensi menimbulkan kanker jika terjadi lebih
dari lima kali dan melibatkan gen yang berbeda. Proses ini bisa berlangsung
hingga bertahun-tahun sampai sel-sel tersebut membelah diri dan membentuk sel
kanker yang cukup besar. Barulah gejala-gejalanya mulai muncul dan sel-sel
kanker tampak ketika tubuh diperiksa. Namun pada anak-anak, kerusakan gen
sudah terjadi sejak dalam kandungan atau sejak lahir.
Secara umum, ada dua faktor penyebab kanker yang paling sering terjadi, yaitu
faktor internal (seperti, keturunan) dan faktor eksternal (misalnya, perubahan
hormon, obesitas, kurang berolahraga, kebiasaan merokok, serta paparan radiasi,
virus, dan bahan-bahan kimia).
c. Gejala
d. Pengobatan
Pengobatan pada kanker tergantung dari jenis dan stadium dari penyakit ini,
potensi efek samping, serta pilihan dan kesehatan umum dari pasien. Secara
umum, pengobatan penyakit kanker adalah sebagai berikut.
e. Pencegahan
Ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengobati kanker di rumah,
yakni dengan perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, makanlah dengan
pola makan yang sehat dan banyak konsumsi buah-buahan sayuran, batasilah
konsumsi daging olahan, pertahankanlah berat badan yang sehat dan aktif secara
fisik, lindungilah diri dari sinar matahari, serta dapatkan perawatan medis yang
teratur.
4. Diabetes Melitus
a. Pengertian
Diabetes adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang yang
ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai
normal. Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
b. Penyebab
Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak
mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga glukosa menumpuk
dalam darah.
Pada diabetes tipe 1, gangguan ini disebabkan sistem kekebalan tubuh yang
biasanya menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan
menghancurkan sel penghasil insulin. Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan
tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi
energi oleh insulin menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah.
Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal,
tetapi insulin tidak digunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai
resistensi insulin.
c. Gejala
Gejala diabetes akan dialami berbeda-beda oleh tiap pengidapnya. Namun, secara
umum ada beberapa gejala yang akan dialami oleh pengidap diabetes tipe 1
maupun tipe 2, seperti peningkatan rasa haus, peningkatan frekuensi buang air
kecil, kelelahan terus menerus, gangguan penglihatan, dan terjadinya infeksi terus
menerus. Infeksi yang terjadi umumnya terjadi pada bagian gusi maupun kulit.
Sedangkan pada wanita, waspada infeksi bagian bagian vagina yang bisa menjadi
tanda penyakit diabetes.
d. Pengobatan
Pengobatan akan disesuaikan dengan jenis diabetes yang dialami. Terapi insulin
menjadi salah satu pengobatan yang bisa dilakukan oleh pengidap diabetes tipe 1
maupun tipe 2. Bahkan, pada diabetes tipe 1 yang cukup berat, tranplantasi
pankreas bisa dilakukan guna mengatasi kerusakan pada pankreas. Sedangkan,
pengidap diabetes tipe 2 akan diberikan beberapa jenis obat-obatan untuk
menangani diabetes tipe 2.
e. Pencegahan
Untuk mencegah penyakit diabetes melitus, hal yang dapat dilakukan diantaranya
dengan menerapkan pola hidup sehat sebagai kunci utamanya. Mengonsumsi
makanan sehat dan bergizi seimbang, berolahraga secara teratrur, dan menjaga
berat badan agar tetap ideal.
5. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
a. Pengertian
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan kronis pada paru-paru
yang menyebabkan terjadinya obstruksi aliran udara pada jalan napas. Dua
kondisi yang paling umum yang berkontribusi pada PPOK adalah bronkitis
kronik dan emfisema. Pada bronkitis kronik, terjadi peradangan pada bronkus
(saluran yang membawa udara dari dan ke kantung udara paru-paru atau alveoli).
Sedangkan pada emfisema, peradangan dan kerusakan terjadi pada alveoli yang
merupakan sebuah kantong tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
b. Penyebab
c. Gejala
Gejala lain pada PPOK dapat meliputi sesak napas, terutama saat melakukan
aktivitas fisik, mengi,, produksi dahak yang banyak, batuk kronik yang produktif,
seringnya terpapar infeksi saluran napas, mudah Lelah, sianosis pada kuku
maupun bibir, penurunan berat badan, dan bengkak pada pergelangan kaki, kaki,
atau betis.
d. Pengobatan
1) Berhenti Merokok
2) Pemberian Obat-obatan
Dokter dapat memberikan beberapa jenis obat untuk mengobati gejala dan
komplikasi PPOK. Pengidap dianjurkan untuk mengonsumsinya secara
teratur dan sesuai kebutuhan.
3) Terapi Paru-paru
4) Operasi
Operasi adalah tindakan bagi pengidap emfisema yang parah dan tidak
mempan lagi diobati dengan obat-obatan. Pilihan operasi yang biasanya
dilakukan adalah operasi pengurangan volume paru-paru, transplantasi
paru-paru, dan bullectomy.
e. Pencegahan
Pencegahan utama dan yang terbaik untuk menghindari PPOK adalah dengan
menghindari paparan rokok, baik secara aktif maupun pasif. Oleh sebab itu, bagi
orang yang tidak merokok disarankan untuk tidak mencoba rokok dan sebisa
mungkin menghindari asapnya. Sedangkan bagi perokok, cara terbaik adalah
berhenti merokok dan juga menghindari paparan asapnya.
Bagi para pekerja yang bekerja di lingkungan yang penuh dengan bahan kimia
yang dapat membuat paru-paru menjadi iritasi, disarankan untuk menggunakan
alat pelindung seperti masker.
6. Gangguan Mental
a. Pengertian
Gangguan mental atau gangguan jiwa adalah penyakit yang memengaruhi emosi,
pola pikir, dan perilaku penderitanya. Sama halnya dengan penyakit fisik,
penyakit mental juga ada obatnya.
b. Penyebab
Ada banyak faktor yang bisa memicu terjadinya gangguan mental, mulai dari
menderita penyakit tertentu sampai mengalami stres akibat peristiwa traumatis,
seperti ditinggal mati orang yang disayang, kehilangan pekerjaan, atau terisolasi
untuk waktu yang lama.
c. Gejala
Terdapat beberapa tanda fungsi fisiologi jiwa yang tidak sehat, yaitu :
1) Perasaan tidak nyaman (inadequacy)
6) Ketidakmatangan emosi
7) Kepribadiannya terganggu
Dari sekian banyak jenis gangguan mental, beberapa yang paling sering terjadi
adalah:
1) Depresi
2) Skizofrenia
3) Gangguan kecemasan
4) Gangguan bipolar
Gangguan bipolar adalah jenis gangguan mental yang ditandai dengan
perubahan suasana hati. Penderita gangguan bipolar dapat merasa sangat
sedih dan putus asa dalam periode tertentu, kemudian menjadi sangat
senang dalam periode yang lain.
5) Gangguan tidur
e. Pengobatan
Pengobatan gangguan mental tergantung pada jenis gangguan yang dialami dan
tingkat keparahannya. Selain terapi perilaku kognitif dan pemberian obat, dokter
juga akan menyarankan pasien menjalani gaya hidup yang sehat.
2) Obat-obatan
Jika mengalami gangguan mental yang cukup parah, penderita perlu menjalani
perawatan di rumah sakit jiwa. Demikian juga jika penderita tidak bisa menjalani
perawatan mandiri atau sampai melakukan tindakan yang membahayakan diri
sendiri dan orang lain.