Anda di halaman 1dari 37

Pemanfaatan Tanaman Keladi sebagai Alternatif Bahan Dasar

Pembuatan Kertas Lukis Anak Paud

Disusun oleh:

Siniya Nelifutri

Dayfatul Rahmi

MAN 3 KOTA PEKANBARU


KEMENTERIAN AGAMA
KOTA PEKANBARU
PROVINSI RIAU
TAHUN 2021

2
HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama ketua : Sintiya Nelifutri
Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 01 Januari 2006
MAN : MAN 3 Kota Pekanbaru

Nama Anggota : Dayfatul Rahmi


Tempat,Tanggal Lahir : Pariaman, 30 Desember 2005
MAN : MAN 3 Kota Pekanbaru
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul :

“Pemanfaatan Tanaman Keladi sebagai Alternatif


Bahan Dasar Pembuatan Kertas Lukis Anak Paud”

Adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran. Apabila di
kemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi berupa
diskualifikasi dari perlombaan. Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Pekanbaru,
Kepala Laboraturium Peneliti

Jupriadi, S.Pd Sintiya Nelifutri


NIP. 198302132005011001
HALAMAN PENGESAHAN

Pemanfaatan Tanaman Keladi sebagai Alternatif Bahan


Dasar Pembuatan Kertas lukis paud

Karya tulis ini diajukan untuk Inovasi Pembelajaran Bagi Siswi MAN 3 Kota Pekanbaru

Mengetahui, Pekanbaru, 20 Maret 2020


Kepala Laboraturium Peneliti

Jupriadi, S.Pd Sintiya Nelifutri


NIP. 198302132005011001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-
Nya dan tidak lupa pula kita hadiahkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW.
Sehingga penulis dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan Tanaman
Keladi sebagai Alternatif Bahan Dasar Pembuatan Kertas Lukis Anak Paud” dengan
lancar dan selesai pada tepat waktu.
Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk Inovasi Pembelajaran Bagi Guru
Biologi. Karya tulis ilmiah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari beberapa pihak
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
2. Kepada keluarga tercinta khususnya ibu, bapak dan guru yang senantiasa
memberikan dukungan dan kasih sayang yang tak terhingga, serta selalu
mengingatkan penulis untuk selalu berusaha dengan se-maksimal mungkin untuk
mempersembahkan sesuatu yang terbaik.
3. Bapak Kepala Madrasah, Bapak Sukeimi, M.Pd yang telah memberikan
kesempatan dan dukungan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini
4. Kepada seluruh teman-teman penulis yang mana saling memotivasi dalam tiap
penyelesaian Karya Tulis ilmiah ini dan saling mengingatkan bilamana terjadi
kesalahpahaman diantara kita.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Dan semoga dengan selesainya Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Amin.
Pekanbaru, 20 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER
HALAMAN PERNYATAAN..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian................................................................................................3
1.4 Asumsi Dan Batasan Masalah.............................................................................3
1.5 Metode Penelitian................................................................................................4
1.6 Manfaat................................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian kertas.................................................................................................5
2.1.1 Pulp............................................................................................................5
2.1.2 Pulping.......................................................................................................6
2.1.3 Selulosa......................................................................................................6
2.2. Sejarah kertas......................................................................................................6
2.3. Proses Pembuatan Kertas (pulp).........................................................................7
2.4 Proses Pembuatan Kertas (Paper machine).........................................................8
2.5 Tanaman Keladi...................................................................................................9
2.6 Klasifikasi Tanaman Keladi.................................................................................9
2.7 Ciri Ciri Tanaman Keladi ....................................................................................10
2.8 Kandungan Tanaman Keladi................................................................................10
2.9 Manfaat Tanaman Keladi.....................................................................................11
2.10 Tumpang Sari.....................................................................................................12
2.11 manfaat bagi anak paud......................................................................................13
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1. Jenis Penelitian....................................................................................................15
3.2. Hipotesis..............................................................................................................15
3.3 Tempat Dan Waktu Penelitian.............................................................................15
3.4 Subjek Penelitian..................................................................................................15
3.5 Alat Dan Bahan Pembuatan Kertas......................................................................16
3.6 Prosedur Kerja Pmebuatan Kertas.......................................................................16
3.7 Survei Tentang Tanaman Keladi..........................................................................17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Prosedur Pembuatn Kertas..........................................................................18
4.2 Perbandingan Kualitas Kertas..............................................................................20
4.3 Hasil Survei Tentang Tanaman Keladi................................................................22
4.3.1 Budidaya.....................................................................................................22
4.3.2 Tumpang Sari..............................................................................................22
4.3.3 Perhitungan.................................................................................................23
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................24
5.2 Saran.....................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan kertas dari tanaman keladi,
untuk mengetahui perbandingan keertas dari tanaman keladi dengan kertas dari kayu.Untuk
mengetahui manfaat kertas dari tanaman keladi dan untuk mencegah terjadinya
pengekploitasian hasil hutan. Metode pengamatan yang di gunakan dalam penulisan karya
ilmiah ini adalah dengan percobaan atau eksperimen serta studi literatur. Dalam penelitian ini
menghasilkan kertas yang lebih kuat, kesal air, bisa dijadikan berbagai kerajinan, kasar,
pembuatannya mudah dan murah, tidak tembus cahaya dan tidak mudah sobek.
Eksperimen ini memiliki kesimpulan yaitu , kertas berbahan dasar tanaman keladi dapat
dibuat dengan efektif dan efisien, cara pembuatan kertas dari tanaman sama dengan membuat
kertas dari daur ulang, namun bahan utamanya diganti dengan tanaman keladi. Kertas dari
tanaman keladi memiliki keunggulang dibandingkan kertas dari kayu yaitu tebal dan kuat,
kedap air, dapt dijadikan kerajinan. Karena serat pendek pada tanaman keladi sama seperti
serat pada kayu sehinga dapatdigunakan sebagai alternatif lain dalam pembuatan kertas.
Pembuatan kertas daritanaman keladi dapat mengurangi kerusakan lingkungan. Keladi yang
selama ini hanya menjadi hama menjadi lebih bermanfaat.
Bab I
Pendahuluan
I.1.Latar Belakang
Anak usia 0 sampai dengan 6 tahun berada dalam masa emas atau sering disebut dengan
istilah the golden age. Hal tersebut tertuang dalam departemen pendidikan nasional (2007:1), yang
menyatakan bahwaanak usia 0-6 tahun merupakan masa emas (the golden age) didalamnya terdapat
“masa peka” yang hanya datang sekali. Masa peka adalah suatu masa yang menuntut perkembangan
anak untuk dikembangkan secara optimal. Hal ini juga ditegaskan Bloom (Dalam Departemen
Pendidikan Nasional, 2007:1), bahwa 80% perkembangan mental dan kecerdasan anak berlangsung
pada kurun waktu usia ini.
Setiap anak memiliki hobinya masing-masing, ada yang suka bernyanyi, menari, bermain
boneka, mewarnai hingga menggambar. Anak mungkin menggambar dengan pensil, krayon, cat
warna, di atas kertas, hingga pada akhirnya ia mengembangkan hobi menggambar atau melukis.
Seiring dengan bentuk ekspresi seni lainnya seperti menari dan mendongeng, anak yang suka
menggambar memiliki karakteristiknya sendiri.
Menggambar merupakan aktivitas yang biasanya disukai oleh anak-anak. Tidak hanya
menyenangkan si kecil juga mengeksplor daya imajinasi dan kreativitasnya dengan menggambar.
Menggambar memiliki segudang manfaat seperti melatih kecerdasan motorik, mendorong analisis
visual, sebagai media berekspresi, meningkatkan memori dan membantu membangun konsentrasi
anak.
Biasanya anak akan memulai dari mewarnai kertas yang sudah berisi gambar, dari sana akan
timbul minat anak untuk mulai berimajinasi untuk mulai menggambar. Saat mulai menggambar anak
membutuhkan kertas lukis. Berbagai macam kertas lukis akan mulai diperlukan oleh anak.
Penggunaan kertas di dunia saat ini telah mencapai angka yang sangat tinggi. Menyika
pi hal ini pemerintah berencana menjadi produsen pulp dan kertas terbesar dunia (Syafii,
2000).
Permasalahannya adalah, produsen pulp dan kertas di tanah air pada umumnya menggunakan
kayu hutan sebagai bahan baku. Simajuntak (1994) mengemukakan bahwa 90% pulp dan kertas yang
dihasilkan menggunakan bahan baku kayu sebagai sumber bahan berserat selulosa. Dapat
diprediksikan bahwa akan terjadi eksploitasi hutan secara besar-besaran apabila kelak Indonesia
menjadi Produsen pulp terbesar di dunia.Terganggunya kestabilan lingkungan menjadi dampak yang
perlu mendapat perhatian khusus. Untuk mengatasi hal ini pemerintah harus mencari alternatif
penggunaan kayu hutan sebagai bahan baku pembuat pulp dan kertas.
Bahan baku serat terdiri dari bahan kayu dan bukan kayu bahan baku yang mendominasi
adalah bahan kayu karena penyediaannya yang sangat banayak dihutan yang sangat luas. Namun
akhir-akhir ini justru sangat mengkhawatirkan karena penebangan kayu yang tidak terkendali yang
berakibat fatal dengan terjadinya kerusakan lingkungan dakeladin perubahan iklim yang tidak teratur
sehingga merugikan kehidupan manusia itu sendiri (Gunawan, 2007)
Sebagai bahan utama pembuatan pulp kertas adalah selulosa dalam bentuk serat, sedangkan
serat selulosa dapat diperoleh dari berbasgai jenis tumbuhan kayu maupun non kayu yang semuanya
dapat dipergunakan dalam pembuatan pulp kertas
Dewasa ini penebangan kayu di Riau terjadi secara besar-besaran setiap tahun karena kayu
tersebut digunakan sebagai bahan utama pembuatan kertas.Tingginya tingkat penebangan kayu tidak
sebanding dengan penanaman kayu kembali.Sehingga menyebabkan hutan banyak yang gundul dan
terjadi kerusakan lingkungan.
Sementara ketersediaan kayu semakin lama semakin menurun seiring dengan pertumbuhan
penduduk. Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk maka semakin meningkat pula
peningkatan kebutuhan akan kertas namun belum ada upaya untuk mengembalikan kayu yang telah
ditebang tersebut agar tidak terjadi kerusakan lingkungan malah sebaliknya penebangan pohon malah
terjadi peningkatan dari tahun ketahun.
Akibat pemanfaatan hutan secara ilegal, termasuk penebangan liar yang terus terjadi di
Provinsi Riau, laju kerusakan hutan alam Riau mencapai 160.000 hektar per tahun.Kini, luas hutan
alam di Riau sekitar 1 juta hektar lebih.Namun, diperkirakan tahun 2015 nanti hanya tinggal enam
persennya saja alias gundul.(Joedodibroto,1983)
Kondisi memprihatinkan pada hutan Riau ini terungkap dalam dengar pendapat antara Komisi
B DPRD Riau dengan Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari), World Wide Fund (WWF)
Program Riau, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau.
Untuk mengurangi penebangan hutan perlu adanya upaya bahan baku alternatif dalam
pembuatan kertas, yaitu keladi. Tanaman tersebut memiliki kandungan yang sama dengan kandungan
pada kayu untuk pembuatan kertas. Keladi mengandung selulosa sama seperti kayu yang
dimanfaatkan untuk pembuatan kertas.

2
Dengan menggunakan tanaman keladi sebagai bahan baku alternatif pembuatan kertas dapat
mengurangi penebangan hutan sehingga dapat mengurangi kerusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh penebangan hutan.
Selain itu pertumbuhan keladi yang kerap tumbuh dimana saja dan kadang dianggap tidak
berguna menjadi diperdayakan menjadi bahan baku pembuatan kertas. Khususnya di Riau keladi
tumbuh dengan sangat subur karena Riau merupakan daerah berawa, juga tanaman sawit yang ada di
Riau tumbuh bersamaan dengan tanaman keladi yang menghasilkan banyak air sehingga terjadi
tumpang sari antara pohon sawit dan tanaman keladi. Selain menjadikan tanaman keladi menjadi
tanaman yang berguna dan termanfaatkan untuk kehidupan manusia sehingga tidak perlu adanya lagi
penebangan pohon yang dilakukan secara legal maupun ilegal. (Rukmana, 1998)
Dengan berbagai faktor di atas, penulis tertarik untuk meneliti tanaman keladi dengan
mencoba memanfaatkan tanaman keladi sebagai bahan baku pembuatan kertas.

I.2.Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada subbab sebelumnya, rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembuatan kertas tanaman keladi?
2. Bagaimana perbandingan kualitas kertas dari tanaman keladi dengan kertas dari kayu?
3. Apa manfaat kertas dari tanaman keladi?
4. Adakah manfaat kertas lukis keladi sebagai kertas lukis bagi anak paud?

I.3. Tujuan
Pembuatan makalah ilmiah ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan kertas dari tanaman keladi.
2. Untuk mengetahui perbandingan kualitas kertas dari tanaman keladi dengan kertas dari
kayu.
3. Untuk mengetahui manfaat kertas dari tanaman keladi.
4. Mencegah terjadinya pengeksploitasian hasil hutan.
5. Untuk mengetahui kertas keladi sebagai kertas lukis bagi anak paud.

I.4.Asumsi Dan Batasan Masalah

I.4.1.Asumsi
Dalam penelitian ini penulis berasumsi bahwa kandungan selulosa yang terdapat pada
tanaman keladi sama dengan selulosa pada kayu sehingga tanaman keladi dapat menjadi bahan baku
alternatif pengganti kayu dalam pembuatan kertas.
I.4.2. Batasan Masalah
Penelitian tanaman keladi ini hanya sebatas uji kelayakan tanaman keladi sebagai bahan baku
alternatif pengganti kayu dalam pembuatan kertas.

I.5.Metode Pengamatan
Metode pengamatan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah denga
percobaanatau eksperimenserta studi literatur.

I.6.Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: Sebagai salah satu alternatif
permasalahan lingkungan akibat penebangan pohon yang dilakukan secara terus menerus untuk bahan
baku pembuatan kertas.
Bab II
Landasan Teori

II.1. Kertas
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi seratyang berasal
dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain
yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk
hidangan, kebersihan ataupun toilet. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis
menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-
bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari
peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan
daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.
Kertas merupakan alat dokumentasi, komunikasi, administrasi, dan transaksi yang sampai saat
ini tetap menjadi pilihan utama. Pengguna kertas hamper di setiap kota besar, yang memiliki kegiatan
atau lalu lintas perekonomian tinggi. Di kota- kota tersebut terdapat sejumlah besar pertokoan,
perkantoran, lembaga baik profit maupun non profit, sekolah, Perguruan Tinggi dan sebagainya.
Semua komponen tersebut adalah pengguna kertas yang tinggi (Maulana, 1996).

II.1.1.Pulp
Pulp adalah produk utama kayu, terutama digunakan untuk pembuatan kertas, tetapi pulp juga
diproses menjadi berbagai turunan selulosa, seperti rayon dan selofan. Pulp sering juga disebut hasil
pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses
pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia). Tujuan utama pembuatan pulp kayu adalah untuk
melepaskan serat-serat yang dapat dikerjakan secara kimia, atau secara mekanik atau dengan
kombinasi keduanya. Prinsip pembuatan pulp secara mekanis yakni dengan pengikisan dengan
menggunakan alat seperti grinda. Proses mekanis yang biasa dikenal diantaranya PGW (Pine
Groundwood), SGW (Semi Groundwood). Proses semi kimia merupakan kombinasi antara mekanis
dan kimia. Yang termasuk ke dalam proses ini diantaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical
Pulping) , NSSC (Neutral Sulfite Semichemical). Sedangkan yang termasuk proses kimia yaitu proses
kraft yang merupakan bagian proses basa dan proses sulfit yang termasuk proses asam. Dimana proses
kraft ini pertama sekali dikenal di Swedia pada tahun 1885. Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan
dari proses ini memiliki kekuatan lebih tinggi dari pada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi
rendemen yang dihasilkan lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang terdegradasi lebih
banyak (lignin, ekstraktif dan mineral) (wikipedia, 2009).

II.1.2.Pulping
Pulping adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non
kayu)melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia).Pulp terdiri dari serat –
serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas .Proses pembuatan pulp diantaranya
dilakukan dengan proses mekanis , kimia , dan semikimia. Prinsip pembuatan pulp secara mekanis
yakni dengan pengikisan dengan menggunakan alat seperti gerinda. Proses mekanis yang biasa
dikenal diantaranya PGW (Pine Groundwood), SGW (Semi Groundwood). Proses semi kimia
merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia. Yang termasuk ke dalam proses ini diantaranya
CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulping) dengan memanfaatkan suhu untuk
mendegradasi lignin sehingga diperoleh pulp yang memiliki rendemen yang lebih rendah dengan
kualitas yang lebih baik daripada pulp dengan proses mekanis (Macklin, 2009).

II.1.3.Selulosa
Adapun faktor yang membuat selulosa disenangi untuk produksi pulp dan kertas adalah
(Murugan, 1996) :
1. Jumlahnya berlimpah, dapat melengkapi, dan mudah dipanen dan dipindah-pindahkan dan
akibatnya bahan ini murah harganya.
2. Zat ini umumnya berbentuk serat, dan kekuatan tariknya benar-benar tinggi.
3. Zat ini bisa menarik air, yang mempermudah persiapan mekanik dari serat-serat atau ikatan-
ikatan serat ketika campuaran serat tadi dikeringkan
4. Zat ini tidak dapat larut dalam air dan pelarut-pelarut organik
5. Tahan terhadap sejumlah bahan kimia yang menyebabkan dapat diisolasi dan dimurnikan dari
kayu yang merupakan sumber utama selulosa.

II.2. Sejarah Kertas


Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papyrus sebagai media tulis menulis. Penggunaan
papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradabanMesir Kuno pada masa wangsa
Firaun kemudian menyebar keseluruh Timur Tengah sampai romawi di Laut Tengah dan menyebar
keseantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal.Dari kata papyrus
itulah dikenal sebagai paper dalam Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, Bahasa Perancis misalnya
atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia.
Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China
pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya
bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada
awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa
Abbasiyah terutama setelah kalah nya pasukan Dinasti Tang dalam pertempuran Talas pada tahun 751
Masehi di mana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-
orang Arab sehingga pada zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik
di Bagdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India,
lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-
orang Spanyol serta ke seluruh dunia. (Simajuntak,1994)

II.3. Proses Pembuatan Kertas (pulp)


1. Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong - potong atau lebih dikenal dengan
log. log disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum diolah dengan tujuan
untuk melunakan log dan menjaga kesinambungan bahan baku
2. Kayu dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah De – Barker
3. Kayu dipotong - potong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin chipping. Chip yang
sesuai ukuran diambil dan yang tidak sesuai diproses ulang.
4. Chip dimasak didalam digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang diunakan
untuk membuat kertas) dengan lignin. proses pemasakan ini ada dua macam yaitu
Chemical Pulping Process dan Mechanical pulping Process. Hasil dari digester ini
disebut pulp (bubur kertas). Pulp ini yang diolah menjadi kertas pada mesin kertas (paper
machine). (Simajuntak, 1994)
Gambar I. Proses Pembuatan kertas

II.4. Proses Pembuatan Kertas (Paper machine)


Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock preparation.bagian
ini berfung si untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas (dye),
menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori - pori diantara serat kayu), dll.
Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9 campuran pulp, bahan kimia dan air.
(Simajuntak,1994)

Gambar II. 1. Pulp Making Process


Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat yang disebut
cleaner. Dari cleaner stock masuk ke headbox.headbox berfungsi untuk membentuk lembaran kertas
(membentuk formasi) diatas fourdinier table.

Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang
keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %.
Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %.
Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara
dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini
dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat(air sudah dibuang 30 %).
Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya
digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll).Paper roll ini yang
dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.(Macklin, 2009).

II.5. Tanaman Keladi


Keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus Caladium (suku talas-
talasan,Araceae). Dalam bahasa sehari-hari keladi kerap juga dipakai untuk menyebut
beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium,
seperti talas (Colocasia). Keladi sejati jarang membentuk umbi yang membesar. Asal
tumbuhan ini dari hutan Brazil namun sekarang tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Penciri yang paling khas dari keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol
hati/jantung. Daunnya biasanya licin dan mengandung lapisan lilin. Ukuran keladi tidak
pernah lebih daripada 1m. Beberapa jenis dan hibridanya dipakai sebagaitanaman
hias pekarangan.
Terdapat tujuh jenis Caladium, semuanya dari hutan Brazil hingga Amerika Tengah. Pada
musim kering biasanya dorman (kehilangan daun) dan tumbuh kembali bila ketersediaan air
mencukupi.
 Caladium bicolor
 Caladium humboldtii
 Caladium lindenii
 Caladium paradoxum
 Caladium schomburgkii
 Caladium ternatum(Kadir 2008)

II.6. Klasifikasi Tanaman Keladi


Nama Ilmiah : Caladium bicolor
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Arales
Suku: Araceae
Marga: Caladium
Jenis: Caladium bicolor(Kadir 2008)

II.7. Ciri-ciri Tanaman Keladi


1. Habitus: Herba, muslman, tinggi 25-50 cm.
2. Batang: Membentuk umbi.
3. Daun: Tunggal, roset akar, bentuk perisai bersegi, garis tengah 15-30 cm, tepi rata, permukaan
licin, pertulangan daun menjari, hijau berbintik putih, sekitar tulang daun merah.
4. Bunga: Majemuk, bentuk bongkol, tangkai silindris, panjang 28-40 cm, pangkal tangkai
dilindungi seludang bunga, benang sari mengumpul membentuk gada, kuning, mahkota satu
helai, putih.
5. Buah: Belum pemah ditemukan.
6. Biji: Belum pemah ditemukan.
7. Akar: Serabut, putih. (Santoso, 2006)

II.8. Kandungan Tanaman Keladi


Berbagai penelitian yang dilakukan talas mengandung : Zat besi, Kalsium, Garam fosfat,
Protein, Vitamin A, dan B. Zat – zat tersebut tidak hanya terdapat pada umbinya tetapi pada daunya.
Dalam 100 gram daun talas mengandung :
Air 85.66 gr 
Magnesium 45 mg 
Vitamin B-6 0.146 mg 
Energi 42 kcal 
Phosphor, P 60 mg 
Folate 125.7 mcg 
Protein 498 gr 
Potassium K 648 mg 
Vitamin A 4825 IU 
Total lemak 0.74 gr 
Sodium 3 mg 
Vitamin A,RE 483 mcg RE 
Karbohidrat 6.71 gr 
Zeng 0.41 mg 
Vitamin E 2016 mg 
Serat 3.7 gr 
Selenium 0.9 mg 
Asam lemak jenuh 0.151 gr 
Kalsium 107 mgVitamin C 52 mg 
Asam lemak tak jenuh 0.06 gr 
Zat besi, Fe 225 mg 
Thiamin 0.209 mg(Wibowo, 1990)

II.9. Manfaat Tanaman Keladi


1. Mengobati diare:
Ambil 30 gr batang talas tambahkan 30 gr patikan kebo cuci semua bahan potong-potong
seperlunya kemudian rebus dalam 2-3 gelas air bersih sampai tersisa separo. Saring menjadi dua
bagian minum ramuan selagi hangat pagi dan sore. Lakukan pengobatan sampai penyakitnya
sembuh.
2. Mengobati disentri :
3. Ambil 20 gr akar talas segar, cuci sampai bersih lalu potong seperlunya. Kemudian rebus dengan
2 gelas air sampai tersisa separonya. Saring lalu tambahkan gula seperlunya aduk sampai rata
minum ramuan selagi hangat. Lakukan pengobatan sampai penyakitnya sembuh.(Sriwinarti,
2010)
4. Mengobati biduren :
Ambil 50 gr akar talas, tambahkan 150 gr iga sapi cuci kedua bahan hingga bersih kemudian
ditim hingga selama 2 jam. Ambil airnya lalu minum selagi hangat, iga sapinya dimakan.
5. Mengobati radang ginjal :
6. Ambil 500 gr isi talas kupas kulitnya, cuci hingga bersih lalu diiris lalu jemur hingga kering,
goring tanpa minyak hingga kering benar lalu giling hingga menjadi bubuk. Ambil bubuk
setengah sendok makan lalu diseduh dengan satu gelas air panas. Tambahkan gula merah
secukupnya aduk sampai rata, lalu diminum. Lakukan pengobatan 1-2 kali sehari sampai
penyakitnya sembuh.(Sriwinarti, 2010)
7. Mengobati nyeri sendi dan otot :
Ambil isi talas secukupnya, kupas kulitnya lalu ditumbuk atau diblender sampai halus,
tambahkan 1-2 sendok the cuka beras putih dan minyak wijen secukupnya, aduk sampai rata.
Oleskan ramuan pada bagian sendi dan otot yang sakit. Lakukan pengobatan secara rutin 1-2 kali
sehari.
8. Sebagai makanan pokok pengganti nasi, di beberapa daerah di Indonesia umbi talas dijadikan
makanan pokok seperti di daerah Mentawi-Sumatera Barat, dan Irian Barat.
9. Sebagai Sayuran, batang dan daun tanaman talas dapat diolah menjadi sayuran seperti Buntil.
(Sriwinarti, 2010)
10. Menjadi bahan olahan Industri, umbi talas biasanya diolah menjadi keripik dalam jumlah besar
oleh indutri-industri rumahan atau industri skala besar.
11. Untuk Pakan ternak, batang dan daun talas selain bisa diolah menjadi sayur untuk makanan
manusia dapat juga diolah menjadi pakan tenak seperti Babi.
12. Tepung talas, selain dapat diolah menjadi keripik, umbi talas juga dapat diolah menjadi tepung.
Tepung talas dapat digunakan sebagai bahan baku makanan ringan atau kue.
13. Berbagai kanker seperti payudara, paru-paru,usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal,leher rahim,
tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukimia, empedu, pankreas dan hepatitis (Media Indonesia).
(Sriwinarti, 2010)
14. Penyakit-penyakit berat lainnya seperti: Diabetes Melitus, demam berdarah, radang otak, radang
tenggorokan,ambeien akut, sakit gigi, keputihan, kista, sinus (gangguan hidung), hernia, biduran
dan semua penyakit yang disebabkan virus dan bakteri
15. Mengurangi secara luar biasa efek samping kemoterapi (seperti: rambut rontok, kulit kusam,
mual-mual).
16. Menghentikan perdarahan baik diluar maupun didalam tubuh.
17. Untuk anak-anak bisa mengobati berbagai radang dan sakit gigi.
18. Dapat mendeteksi terdapatnya sel-sel ganas (kanker) dalam tubuh pada stadium awal (gejala-
gejala). (Sriwinarti, 2010)

II.10. Tumpang Sari


Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa
pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang
bersamaan atau agak bersamaan. Tumpang sari yang umum dilakukan adalah penanaman
dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya yang sama, seperti
jagung dan kedelai, atau jagung dan kacang tanah. Dalam kepustakaan, hal ini dikenal sebagai
double-cropping. Penanaman yang dilakukan segera setelah tanaman pertama dipanen
(seperti jagung dan kedelai atau jagung dan kacang panjang) dikenal sebagai tumpang gilir.
(Trubus, 2008)
Tumpang sari dapat pula dilakukan pada pertanaman tunggal (monokultur) suatu
tanaman perkebunan besar atau tanaman kehutanan sewaktu tanaman pokok masih kecil atau
belum produktif. Hal ini dikenal sebagai tumpang sela (intercropping). Jagung atau kedelai
biasanya adalah tanaman sela yang dipilih. Dalam kehutanan hal ini disebut sebagai wana
tani. Suatu konsep serupa juga diterapkan bagi budidaya padi dan ikanair tawar yang dikenal
sebagai mina tani. (Rukmana,1998)
Pola penanaman tumpang sari dapat memaksimalkan lahan dibandingkan pola monokultur
karena:
1. Hasil panen pada lahan tidak luas bisa beberapa kali dengan usia panen dan jenis tanaman
berbeda,
2. petani mendapat hasil jual yang saling menguntungkan atau menggantikan dari tiap jenis
tanaman berbeda dan,
3. resiko kerugian dapat ditekan karena terbagi pada setiap tanaman.
Penggunaan pupuk majemuk dalam tumpang sari lebih menguntungkan karena:
1. Lebih murah dibandingkan dengan pupuk tunggal dan,
2. Pemakaiannya sekali.
Namun sistem teknologi model tersebut masih sedikit orang yang melaksanakannya.
(Rukmana, 1998)
II.11. Manfaat Ketas Lukis bagi Anak Paud
Ada berbagai manfaat bagi anak yang secara langsung bisa dirasakan oleh pribadi maisng-
masing. Kertas menjadi salah satu inovasi dalam dunia tulis menulis yang mampu menyumbangkan
kontribusi sangat besar. Tidak hanya untuk menulis saja, tetapi kertas juga dapat digunakan sebagai
medium mencetak hingga melukis.
Manfaatnya untuk anak seagai berikut
1. Melukis sebagai media mencurahkan perasaan.
Sebagiana anak telah mampu mengolah warna dengan jelas dan enak, mereka telah dapat
mencoba mengkombinasikan atau menyusun warna sesuai dengan rasa, serta telah dapat
menggunakan karya dan warna sebagai simbol untuk menyatakan sesua.
2. Melukis sebagai alat bercerita
Ketika anak usia dinibelum dapat mengkontrol diri maka ia akan menggunakan bidang
gambar seadanya. Anak-anak bercerita sambil menggambar tanpa melihat lukisan tersebut
berbentuk atau tidak, asal seluruh kegiatan dapat dilakukan untuk menampung cerita yang
diinginkan.
BAB III
Metodologi Penelitian

III.1. Jenis Penelitian


Jenis penilitian yang penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode pnelitianyang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meniliti pada populasi sampel tertentu
(Sugiono, 2007).
Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen kuantitatif. Eksperiemen dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisiyang terkendalikan (Sugiyono, 2007).

III.2. Hipotesis
Perlakuan terhadap serat tanaman Keladi dapat mempengaruhi kualitas kertas dengan cara
memvariasikan waktu penghalusan terhadap pulp. Pulp yang dihaluskan lebih lama akan
menghasilkan kertas yang lebih baik. Dalam penelitian ini akan dilihat waktu yang efisien yang dapat
menghasilkan kertas dengan kualitas terbaik.

III.3. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Pengumpulan batang keladi dilakukan di rumah Dayfatul Rahmi di jalan Swakarya
2. Penghalusan dan pengambilan dilakukan di MAN 3 KOTA PEKANBARU
3. Penjemuran pulp kertas keladi dilakukan di rumah Sintiya Nelifutri di jalan Purwodadi

III.4. Subjek Penelitian


Peneliti meneliti tanaman keladi bagian batang tanama yang memiliki serat pendek seperti
serat pada kayu sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kertas.

III.5. Alat dan BahanPembuatan Kertas dari Tanaman Keladi


Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu : Blender, Pisau, Timbangan digital, Kain Hero,
Screen, Rakel, Papan Kayu, Kain hero, Wadah besar, Gunting, Ember.
Bahan yang. digunakan dalam penelitian ini yaitu : Tanaman Keladi, Air, dan Lem kertas.
Sebagaimana yang terlampir.

III.6. Prosedur Kerja Pembuatan Kertas Dari Tanaman Keladi

Potong tanaman keladi sesuai ukuran agar


mudah ditimbang

Masukkan kedalam blender tambahkan air dan


lem, blender hingga halus

Setelah halus, masukkan ke dalam bak besar yang


sudah berisi air

Aduk merata semua bahan

Masukkan screen kedalam bak, lalu angkat


sehingga pulp tinggal diatas screen

Tempelkan screen ke papan kayu yang telah dilapisi


kain hero, lalu screen dirakel sehingga airnya turun
Angkat screen perlahan hingga kertas
menempel di kain

Gambar III.5. Diagram AlirPenelitian


III.7. Survei Tentang Tanaman Keladi
3. Mencari daerah yang terdapat tanaman sawit dan keladi.
4. Menyediakan lahan 1x1 m untuk melihat jumlah populasi tanaman keladi.
5. Mengambil batang keladi dan menimbang berat batang keladi.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
IV.1. Hasil Prosedur Kerja atau Cara KerjaPembuatan Kertas Dari Tanaman
Keladi
Tabel IV.1 .1. Hasil Prosedur Kerja atau Cara KerjaPembuatan Kertas Dari Tanaman Keladi
No Langkah-langkah Fotosaatpercobaan
1 Potong tanaman keladi sesuai ukuran agar
mudahditimbang

2 Masukkan kedalam blender tambahkan air


dan lem, blender hingga halus

3 Setelah halus, masukkan ke dalam bak


besar yang sudah berisi air
4 Aduk merata semua bahan

5 Masukkan screen kedalam bak, lalu angkat


sehingga pulp tinggal diatas screen

6 Tempelkan screen ke papan kayu yang telah


dilapisi kain hero, lalu screen dirakel
sehingga airnya turun

7 angkat screen perlahan hingga kertas


menempel di kain
Berikut ini merupakan tabel yang menyajikan hasil dari sejumlah perbandingan antara keladi dan
lem kertas yang menghasilkan luas kertas yang berbeda-beda. Sesuai dengan besar perbandingan
keladi yang dicampurkan dan dicetak serta dijemur:

Tabel IV.1.2.Hasil Kertas dari Keladi

NO Berat Keladi Berat Lem Kertas Luas Kertas

1 100 gram 200 gram 10 X 5 cm

2 150 gram 300 gram 13 X 8 cm

3 200 gram 400 gram 17 X 12 cm

4 250 gram 500 gram 22 X 16 cm

5 300 gram 600 gram 25 X 20 cm

Tabel diatas merupakan penyajian dari data penelitian yang diambil oleh peneliti yaitu dengan
menggunakan perbandingan Keladi : Lem Kertas = 1 : 2.

IV.2.Perbandingan Kualitas Kertas dari Tanaman Keladi dengan Kertas


dari Kayu

Tabel IV.2.Perbandingan Kualitas Kertas dari Tanaman Keladi dengan Kertas dari Kayu

No KertasdariBatang Keladi KertasdariKayu


1 Lebihtebaldankuat Lebih tipis dan kurang kuat
2 Kedap air Tidakkedap air
3 Bisadijadikanberbagaikerajinan Tidak bisa
4 Kasar Halus
5 Pembuatannyamudahdanmurah Pembuatannya rumit dan mahal
6 Tidaktembuscahaya Tembuscahaya
7 Tidakmudahsobek Mudahsobek

Dari segi ekologi


(5) Mengurangi kerusakan hutan
(6) Memanfaatkan tanamana keladisehingga dan mengurangi sampah
(7) Memanfaatkan tanaman keladi yang merupakan salah satutanaman eutrofikasi
(8) Mengimplementasikan pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari

Dari segi ekonomi

1. Menambah peluang produksi kertas secara efektif dan efisien


2. Memiliki kualitas yang cukup bagus sehingga memiliki daya saing yang tinggi
3. Membuat berbagai souvenir, kartu lebaran, kartu nama, kartu ulang tahun, frame
(pas photo), pin jilbab dan aneka kerajinan lain.

IV.3. Hasil Survei Tentang Tanaman Keladi


VI.3.1. Budidaya

Jika pengairan dan perawatan baik maka


keladi paling cepat dapan dipanen dalam
bentuk keladi dewasa dalam kurun waktu satu
bulan.( Rukmana 1998.)

VI.3.2. Tumpang Sari

Dapat dimanfaatan lahan kelapa sawit untuk penanaman


keladi dengan sistem tumpang sari, dimana terdapat dua atau
lebih tanaman dalam satu lahan. Dengan demikian tidak perlu
dilakukan pembukaan lahan baru.

VI.3.3. Perhitungan
Berdasarkan survei yang peneliti lakukan di lapangan, ditemukan bahwa dari lahan seluas 1x1
meter terdapat 15 populasi atau rumpun tanaman keladi. Dalam setiap pupulasi atau rumpun terdapat
3-4 batang tanaman keladi. Berat 1 batang tanaman keladi dewasa adalah 200 gr, dengan berat itu
dapat dihasilkan kertas dengan ukuran 17x12 cm. Jadi, dalam lahan seluas 1x1 meter dapat dihasilkan
kertas dengan kalkulasi sebagai berikut.

15 x 3 =45 batang
45 x 200 gr =9000 gr
200 gr =1 lembar kertas
9000 gr =45 lembar kertas

Disediakan lahan seluas 1 hektare atau seluas 10.000 m 2 , maka akan dihasilkan kertas dengan
kalkulasi sebagai berikut.

1 hektare = 10.000 m2
1 m2 = 45 batang
10.000 m2 = 450.000 batang
Kertas yang dihasilkan = 450.000 lembar kertas

Dalam 1 rim kertas = 500 lembar


450.000 lembar = 900 rim
Harga 1 rim = Rp. 30.000,-
Harga 600 rim = Rp. 27.000.000,-

Pendapatan kotor per 1 hektar = Rp. 27.000.000,- /bulan


BAB V
PENUTUP

V.1. Kesimpulan
1. Kertas berbahan dasar tanaman keladi dapat dibuat dengan efektif dan efisien
2. Cara pembuatan kertas dari tanaman sama dengan membuat kertas daur ulang, namun
bahan utamanya diganti dengan tanaman keladi.
3. Kertas dari tanaman keladi memiliki keunggulan dibandingkan kertas dari kayu yaitu
tebal dan kuat, kedap air, dapat dijadikan kerajinan, pembuatannya mudah dan murah,
tidak tembus cahaya, tidak mudah sobek.
4. Karena serat pendek pada tanaman keladi sama seperti serat pada kayu sehingga dapat
digunakan sebagai alternatif lain dalam pembuatan kertas.
5. Pembuatan kertas dari tanaman keladi dapat mengurangi kerusakan lingkungan.
6. Keladi yang selama ini hanya menjadi hama menjadi lebih termanfaatkan.

V.2.Saran
1. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat tanaman keladi agar tidak
dibuang begitu saja.
2. Perlu dibuat pabrik pengolahan kertas berbahan dasar tanaman keladi karena potensi
tanaman keladi di Indonesia, terutama di Riau sangat melimpah
Kita telah mengetahui banyak hal bahwa tanaman yang selama ini kita anggap buruk dan
tidak memiliki manfaat, ternyata dibalik itu semua menyimpan beberapa manfaat yang besar. Kita
sebagai generasi penerus bangsa yang cerdas, sebaiknya kita lebih sering melakukan beberapa
penelitian terhadap semua tanaman yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya, Tuhan memberi kita
akal untuk digunakan dengan baik, mencari ilmu sebanyak banyaknya. Karena itu jangan pernah
berhenti untuk belajar, sampai kapanpun.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan karya tulis ini, sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Penulis merasa cukup sekian
kata penutup yang disampaikan. “Tak ada gading yang tak retak”. Dalam laporan ini penulis merasa
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang dapat membangun perbaikan
makalah ini dan sedikit banyaknya saya ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Amarin Group. 1997. Enciclopedia Plants in Thailand-Book 1. Bangkok Amarin Printing and
Publishing Public Co. Ltd

Anonimous, 2006. Pesona Tanaman Hias Favorit. Penebar Swadaya Tahun xxxix. Hal.4

Anonim. 2007. Caladium, PT. Trubus Swadaya : Jakarta

Anonim. 1999. Popular Tropical Plants. Peripuls Editions (HIC). Ltd

Allen.  1997.”Shade Garden” di dalam The Time Life Encyclopedia of Gardening. Virginia :
Time Life Books

Ariyantoro, Hadi. 2006. Budidaya Tanaman Hias. Yogyakarta. Citra Aji Paramana.

Arikunto,Suharsimi.1998. Prosedur Penelitian. Jakarta :Rineka Cipta

Chang, R. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi Ketiga. Jilid I. Erlangga. Jakarta.

Departemen Pertanian “Talas”, dalam Gema Penyuluhan Pertanian. No 38/NAEP/1989.


Badan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan Pertanian, 1989.

Gunawan Pasaribu dan Sahwalita. Ekspose Hasil-hasil Penelitian 2007.Peneliti Balai Litbag
Kehutanan Sumatra. Aek Nauli

Hambali, E., Ani S., Dadang, Hariyadi, Hasim H., Iman K. R., Mira R., M. Ihsahnur, Prayoga
S., Soekisman T., Tatang H. S., Theresia P., Tito P., dan Wahyu P. 2006. Jarak Pagar
Tanaman Penghasil Biodisel. Penebar Swadaya. Depok.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kehutanan. Departemen Kehutanan. Bogor.

Joedodibroto, R. 1983. Prospek Pemanfaatan Eceng Gondok dalam Industri Pulp dan


Kertas. Berita Selulosa. Edisi Maret 1983. Vol. XIX No. 1. Balai Besar Selulosa.
Bandung.

Khairul Amri. 1994. Membedakan Talas Bogor. Jakarta. Sastra Karya

Kadir, Abdul. 2008. 600 Jenis Tanaman Hias Daun. Yogyakarta. Lily Publisher.

Macklin, B. 2009. Pulping Jerami. Online Buku. Bandung.

Makarim, A. K. 2007. Jerami Padi Pengelolaannya dan Pemanfaatannya. Pusat Penelitian


dan Pengembangan Tanaman Pangan. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Agro Inovasi. Bogor.
Maulana, A., Sungkono. __________. Karakterisasi Mesin Peminat Bubur Kertas (Pulper)
dengan Kapasitas 50kg. Fakultas Teknik Universitas Nasional. Jakarta.

Muladi, S. 2001. Kajian Eceng Gondok sebagai Bahan Baku Industri dan Penyelamat
Lingkungan Hidup di Perairan. Prosiding Seminar Nasional IV Masyarakat Peneliti
Kayu Indonesia (MAPEKI). Samarinda.

Murugan, B. 1996. Proses Kraft Pulping. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Perawang

Perry, Robert H. dan Dow W. Green. 1999. Chemical Engineering HandBook. 7th Edition.
New York: McGraw-Hill Book Company.

Prihmantoro, Heru. 1997. Tanaman Hias Daun. Jakarta. Penebar Swadaya.

Rukmana, Rahmat. 1998. Budidaya Talas. Yogyakarta. Kanisius.

Santoso, Budi. 2006. 8 Tanaman Hias Paling Populer. Jakarta. Agromedia Pustaka.

Sriwinarti, Ir, MP. 2010. Tumbuhan Fungsional. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2007

Suminar Setiati.1998. Penuntun Penulisan Ilmiah.Jakarta :UI-Press

Trubus, Redaksi. 2008. Variegata 628 Jenis Spektakuler 400 Foto. Jakarta. PT. Trubus
Swadaya

Wibowo, Singgih. 1990. Caladium. Jakarta. Penebar Swadaya.

http://www.plantamor.com/index.php?plant=705. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014

http://mutiaragaluh.wordpress.com/2009/08/27/sejuta-manfaat-ilalang/. Diakses pada tanggal


30 Maret 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Alang-alang. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014

http://andritnovitz30.blogspot.com/2013/06/keladi.html. Diakses pada tanggal 3 April 2014

http://tanamankeladitikus.com/ Diakses pada tanggal 3 April 2014

http://www.trunity.net/sawa/ Diakses pada tanggal 3 April 2014

http://berita-iptek.blogspot.com/ Diakses pada tanggal 3 April 2014

http://id.wikipedia.org Diakses pada tanggal 3 April 2014

http://artikelbahasaindonesia.org/ Diakses pada tanggal 3 April 2014


http://abhest.blogspot.com/ Diakses pada tanggal 3 April 2014

http://manfaattumbuhanbuah.blogspot.com/2013/09/manfaat-tanaman-keladi-tikus-
untuk.html Diakses pada tanggal 3 April 2014

http://grosirfun.blogspot.com/2013/05/manfaat-talas-keladi.html Diakses pada tanggal 3 April


2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas Diakses pada tanggal 3 April 2014

http://juliusthh07.blogspot.com/2010/11/pembuatan-pulp-dengan-bahan-baku-jerami.html.
Diakses pada tanggal 3 April 2014
LAMPIRAN

Gambar 1. Blender

Gambar 2. Batang Keladi

Gambar 3. Lem Tepung Kanji


Gambar 4. Kain Hero

Gambar 5. Papan

Gambar 6. Rakel

Gambar 7. Wadah
Gambar 8. Batang keladi yang sudah dipotong-potong kecil dimasukkan ke dalam blender

Gambar 9. Batang keladi, lem dan air diblender

Gambar 10. Batang keladi yang sudah diblender


Gambar 11. Kertas yang siap dijemur hingga kering

Gambar 12. Kertas keladi


BIODATA PENULIS

DATA PRIBADI

Ketua

 Nama lengkap : Sintiya Nelifutri


 Nama panggilan : Sintiya
 Jenis kelamin : Perempuan
 Tempat/tanggal lahir : Pekanbaru, 01 Januari 2006
 Alamat rumah : Jalan purwodadi
 Kode pos :
 Telepon rumah :-
 Mobile phone :
 Alamat email : sintiyaneli@gmail.com
 Kegemaran : baca buku
 Cita-cita : Dosen, Scientist
 Motto :

Anggota

 Nama lengkap : Dayfatul Rahmi


 Nama panggilan : Dayfa
 Jenis kelamin : Perempuan
 Tempat/tanggal lahir : Pariaman, 30 Desember 2005
 Alamat rumah : Jalan Swakarya
 Kode pos :
 Telepon rumah :-
 Mobile phone : 081267850137
 Alamat email : dayfatulrahmi3012@gmail.com
 Kegemaran : baca buku
 Cita-cita : Dosen, Scientist
 Motto : MAN JADDA WAJADD

DATA SEKOLAH

 Nama sekolah : MAN 3 Kota Pekanbaru


 Alamat : Jalan HR Subrantas Km 14,5 Pekanbaru Riau
 Kode pos :
 Telepon :

Anda mungkin juga menyukai