Anda di halaman 1dari 2

Suyadi, Drs. (2008). Ilustrasi buku anak- anak, sebuah pengantar. Retrieved February 9, 2015.

From
https://komikarpetbiru. wordpress.com.

https://komikarpetbiru.wordpress.com/2008/03/02/tutorial-ilustrasi-buku-anak-anak-
sebuah-pengantar/

[Tutorial] ILUSTRASI BUKU ANAK-


ANAK , sebuah Pengantar
Maret 2, 2008 ~ New Rule

Oleh : Drs. Suyadi

Mengapa buku anak-anak memerlukan ilustrasi ?


1. Ilustrasi membuat penampilan buku lebih menarik.
Anak akan senang memiliki buku dengan gambar-gambar yang bagus dan menarik.
2. Ilustrasi dapat memperjelas teks,
Kehadiran gambar-gambar memungkinkan pembaca dengan mudah mengikuti jalan cerita.
3. Ilustrasi memudahkan pembaca membayangkan secara benar.
Dengan penggambaran yang tepat, ilustrasi bisa membimbing pembaca unluk
membayangkan secara benar tentang kejadian, tempat kejadian serta situasi kejadian yang
dituturkan oleh teks. Misalnya : dalam cerita Andersen “Anak itik yang buruk”, si anak itik
harus digambarkan sebagai undan (swan), bukan angsa, Malin Kundang harus berkostum
Minang dan sebagainya.
4. Ilustrasi dapat merangsang minat baca.
Bila gambar-gambar dalam buku itu menarik, anak akan terangsang untuk membacanya.
Ilustrasi dikaitkan dengan usia pembaca
Anak-anak: sering dikelompokkan menurut usianya, umpamanya usia balita, usia pra
sekolah, tingkat TK, tingkat SD permulaan, SD akhir dan seterusnya. Pada umumnya kita
dapat mengatakan bahwa makin muda usia anak, makin banyak kita
memerlukan gambar dan makin sedikit teks yang ditulis. Malah untuk anak yang sangat muda
usia dapat kita berikan buku tanpa kata.
Pada buku bergambar atau Picture Book, ilustrasi sepertinya berperan lebih besar dari pada
teksnya. Dalam hal ini ilustrasi harus bersifat narative/naratif (bercerita).
Diperlukan seorang ilustrator yang kuat dalam menggambarkan sikap dan gerak dari tokoh-
tokoh yang digambarkan sehingga anak tanpa ragu dapat mengikuti jalan ceritanya.
Selain membantu dalam bercerita, ilustrasi harus juga mampu mengundang suasana,
memberikan warna budaya tempat dan waktu di mana cerita berlangsung, misalnya suasana
pedesaan, kota, daerah-daerah, kerajaan, masa lampau, alam fantasi dan sebagainya.
Untuk ini diperlukan upaya dari si ilustrator untuk mempelajari segala sesuatu yang
berhubungan dengan visualisasi adegan dalam cerita, misalnya dengan mempelajari bentuk
arsitektur dari daerah tertentu, pakaian daerah atau zaman tertentu, keadaan alam atau
kebiasaan-kebiasaan tertentu dari berbagai jenis kebudayaan.
Juga perlu pemahaman akan watak-watak manusia dengan mengetengahkan visualisasi yang
tepat untuk watak-watak tertentu, seperti : baik hati, jahat, pemalu, pemarah, periang dan
sebagainya.
Tak luput ialah penggambaran tokoh sesuai dengan usianya : anak, remaja, orang dewasa,
orang lanjut usia dll.
Yang tak kalah pentingnya ilustrasi harus mampu membangkitkan suasana (mood) yang
dikehendaki oleh adegan cerita, seperti rasa haru, tegang, gembira dan sebagainya.

Penggunaann Warna
Buku anak-anak sebaiknya berwarna meskipun ini bukanlah satu kebarusan mutlak. Selain
warna dapat memberi suasana semarak dan menarik, ia dapat juga membuktikan kebenaran
yang ada dalam teks, misalnya warna tubuh Buto Ijo adalah hijau, anak dari Afrika berkulit
hitam, buah apel berwarna merah.
Tambahan :
Struktur atau anatomi buku.
Buku terdiri dari :
Badan buku (the body of the book), Yaitu bagian dalam buku yang ditutup oleh sampul.
Badan buku ini terdiri dari halaman-halaman berisi teks dan gambar. Cara mengatur teks dan
gambar ini disebut lay-out (tata letak). Jumlah halaman selalu kelipatan dari empat unt
uk kepraktisan melipat dan mengiris kertas. Badan buku terbalut oleh kulit buku (cover),
sedangkan untuk buku yang lebih mewah, kulit buku ini masih ditutup lagi oleh book jacket
(sampul) dan dikemas lagi dalam book case (kotak buku).
Di kulit buku bagian dalam direkatkan kertas-kertas yang disebut endpapers, yaitu bagian
buku yang sekedar berfungsi sebagai hiasan. Gambar pada endpapers ini biasanya bercorak
dekoratif, yang mengingatkan kita pada isi buku yang akan dibaca. Selanjutnya pada buku
anak yang lengkap halaman pertama ialah halaman half-title, yang hanya berisi kalimat judul,
yang dicetak kecil. Kemudian di balik halaman ini diikuti oleh 2 halaman kiri kanan, berisi
judul, dinamai title page (titel pagina) yang biasanya dihiasi gambar. Pengaturan semua unsur
tersebut dilakukan oleh seorang book designer (perancang buku).

Anda mungkin juga menyukai