Anda di halaman 1dari 16

IRIGASI

METODE PEMBERIAN AIR IRIGASI


DAN METODE DRAINASE
RIZKI RAMADHAN HUSAINI, MT
SUMBER AIR IRIGASI

Sungai

Danau

Air Tanah

Air Hujan
METODE PEMBERIAN AIR IRIGASI

Pemberian air lewat permukaan

Pemberian air melalui bawah permukaan

Pemberian air dengan cara pancaran

Pemberian air dengan cara tetesan


A. PEMBERIAN AIR LEWAT PERMUKAAN
(SURFACE IRRIGATION)
Peluapan • Kiri dan kanan sungai relatif datar
Penggenanangan • Suplai air pada saat banjir (air tinggi)
Bebas • Pemberian air bebas (tidak dikendalikan)

Peluapan • Air terbatas


Penggenangan • Tersedia parit-parit untuk pemberian air
Terkendali • Terdapat bangunan pengatur (peluap, pintu)
• Kalenan dibuat sejajar dengan jalur tanaman
Sistem Kalenan
• Pemberian air dari parit ke kalenan sebaiknya memakai pipa
• Umumnya untuk tanaman buah-buahan
Dengan Petak • Satu petak penggenangan bisa berisi 3 atau 4 batang
Penggenangan atau tanaman, bisa juga hanya 1
Cekungan
• Pengaliran air ke cekungan menggunakan saluran terbuka
A. PEMBERIAN AIR LEWAT PERMUKAAN
(SURFACE IRRIGATION)

Penggenangan Bebas Penggenangan Terkendali

Dengan Cekungan
Sistem Kalenan
B. PEMBERIAN AIR MELALUI BAWAH PERMUKAAN
(FURROW IRRIGATION)

Pemberian air dengan Dengan cara pipa


cara resapan melalui berporasi (berlubang2
saluran terbuka. Cara kecil) yang dipasang di
ini diberikan pada bawah permukaan
tanah di bawah zona tanah. Kedalaman dan
akar jarak pipa diatur sesuai
jenis tanah dan
tanaman
C. PEMBERIAN AIR DENGAN CARA PANCARAN
(SPRINGKLER IRRIGATION)

• Prinsip: Memancarkan air ke udara seperti


hujan kemudian jatuh ke permukaan
menyerupai hujan
• Bisa menggunakan pipa berporasi atau
alat pancar yang bisa berptar (springkler)
• Alat pancar bisa tetap, bisa juga dibawa
berpindah. Jarak pancar tergantung
tekanan yang diberikan
• Di Indonesia belum banyak digunakan
pada praktek irigasi
D. PEMBERIAN AIR DENGAN CARA TETESAN
(DRIP/TRICKLE IRRIGATION)

 Menggunakan pipa untuk jalan


keluar air yang menetes
 Pipa terletak lebih tinggi
sedikit di atas tanah
METODE DRAINASE

Tujuan  Untuk membuang air berlebihan keluar dari areal


irigasi supaya air tidak merendam tanaman dan naik
sampai zona perakaran

Metode drainase terdiri dari :


• Drainase bawah permukaan
• Drainase permukaan
PENENTUAN KAPASITAS DRAINASE

• Kapasitas ditentukan hanya untuk melindungi tanaman


sampai batas tertentu
• Jangan sampai over flow, pertanian bisa gagal
• Didasarkan pada kondisi hidrologi, kebutuhan tanaman,
dan analisa ekonomi
MASALAH DRAINASE
DI DAERAH PANTAI ATAU DAERAH RENDAH

• Kemiringan muka tanah relatif landai, demikian juga


sungai
• Pengaruh pasang surut terasa, kadang-kadang dominan
 penyebab kesulitan
• Adanya intrusi air asin
• Sungai bermeander, kadang bercabang
• Bentuk sungai tidak stabil, cepat berubah-ubah
• Elevasi muka tanah rendah, hampir rata dengan muka
air sungai/laut rata-rata
MASALAH DRAINASE
DI DAERAH PANTAI UNTUK PERTANIAN

• Terhambatnya aliran dari sungai ke laut, adanya luapan


di petak sawah
• Mengalirnya air kelebihan dari petak sawah yang satu
ke sawah yang lain
• Kenaikan muka air tanah
• Rembesan air laut (intrusi)
DASAR PENENTUAN KAPASITAS DRAINASE

𝑄= 𝐶𝐼𝐴
Dimana:
Q = laju aliran permukaan/debit (m3/s)
C = koefisien aliran permukaan (0 ≤ C ≤ 1)
I = intensitas hujan (m/s)
A = luas (m2)
KOEFISIEN ALIRAN PERMUKAAN (C)
CONTOH SKEMA DRAINASE

Anda mungkin juga menyukai